Kanker Laring

85
Kanker Laring Apakah kanker tenggorokan? Kanker tenggorokan adalah tumor ganas yang berasal dari jaringan epitel mukosa laring, kanker yang paling umum tenggorokan squamous cell carcinoma Seberapa tinggi kanker tenggorokan terjadi? 2. DIAGNOSA KEPERAWATAN a. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal. b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup. c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas. d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf. e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk. f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan. g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi. h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif. i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasi

Transcript of Kanker Laring

Page 1: Kanker Laring

Kanker Laring

    Apakah kanker tenggorokan?

    Kanker tenggorokan adalah tumor ganas yang berasal dari jaringan epitel mukosa laring, kanker yang paling umum tenggorokan squamous cell carcinoma

    Seberapa tinggi kanker tenggorokan terjadi?

    Kejadian kanker tenggorokan sekitar 1 sampai 5% dari tumor sistemik di bidang THT, kedua setelah rongga nasofaring dan hidung, kanker sinus menempati urutan ketiga. Baik usia untuk 50 sampai 70 tahun pada pria lebih umum daripada perempuan.

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 2: Kanker Laring

    Apa saja faktor penyebab kanker tenggorokan? 2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 3: Kanker Laring

    1. Merokok: pembakaran tembakau dapat menghasilkan zat karsinogenik, Dan gerakan silia asap tembakau dapat membuat untuk menghentikan atau memperlambat, kemacetan dan edema mukosa, hiperplasia epitel, penebalan dan metaplasia skuamosa, secara karsinogenik

    2. Alkohol yang berlebihan: alcohol dalam jangka panjang dapat merangsang selaput lendir untuk degenerasi dan menyebabkan kanker.

    3. Kronis inflamasi seperti: radang tenggorokan kronis, atau radang pernafasan

    4. Polusi udara : Gas berbahaya dalam jangka panjang menghirup sulfur dioksida dan produksi debu industri cenderung menyebabkan kanker tenggorokan.

    5. Infeksi virus: Virus memungkinkan sel untuk mengubah sifat dari divisi yang abnormal, virus ini juga dilampirkan ke gen meng-upload ke generasi berikutnya sel kanker. HPV-16,18jenis infeksi dan virus berhubungan denga kanker tenggorokan.

    6. Perubahan prakanker: Tenggorokan keratosis dan tenggorokan jinak, seperti kanker tenggorokan yang berulang.

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 4: Kanker Laring

    7. Radiasi: Karsinogenik ketika terapi radiasi dan tumor leher

    8. Hormon seksual : Penelitian menunjukkan bahwa pasien kanker tenggorokan dengan sel reseptor estrogen positif secara signifikan lebih tinggi.

    Apakah metode penyebaran kanker tenggorokan?

    1. Difusi langsung : Dengan kanker tenggorokan stadium lanjut sering menyebar ke infiltrasi submukosa

    2. Metastasis kelenjar getah bening : Situs metastasis lebih sering terjadi pada kelompok bifurkasi arteri karotid umum dari dalam kelenjar getah bening leher rahim, dan kemudian sepanjang vena jugularis internal hingga bagian bawah pengembangan kelenjar getah bening.

    3. Vascular transfer : Untuk mengikuti peredaran darah ke tubuh ditransfer ke paru-paru, Hati, ginjal, tulang, hipofisis.

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 5: Kanker Laring

    Bagaimana mendiagnosa? 2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 6: Kanker Laring

    1. Pemeriksaan leher

    2. Laringoskopi

    3. Studi pencitraan

    (1)Sinar X

    (2)CT-Scan, MRI

    (3)usg

    Karakteristik TCM dalam pengobatan kanker tenggorokan

    Setelah bertahun-tahun eksplorasi dan penelitian pengobatan Cina, obat pengobatan Cina dengan keseimbangan , meluruskan efek anti-kanker. Keuntungan dari kombinasi pengobatan Cina tradisional dan kedokteran Barat, khasiat lebih besar daripada terapi tunggal. "Integratif Terapi" oleh empat cara pengobatan kanker tenggorokan, termasuk infus kontinu arteri pengobatan Cina, obat inhalasi aerosol

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 7: Kanker Laring

Cina, obat infus pemanas tradisional Cina dubur, injeksi Acupoint. Ini adalah modalitas tumor lebih lanjut pengobatan.

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 8: Kanker Laring

    Perawatan apa yang dapat diberikan? 2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 9: Kanker Laring

    1. Operasi

    Operasi adalah metode yang dipilih untuk pengobatan kanker tenggorokan, termasuk laryngectomy total, tingkat laryngectomy parsial, vertikal operasi reseksi parsial laryngectomy, dll diperlukan dalam operasi di bawah bimbingan para ahli, tergantung pada kondisi pasien.

    2. terapi radiasi berlaku lesi laring stadium 1, kondisi umum yang buruk, dan tidak harus setelah pembedahan dan radioterapi pra operasi, radioterapi masih memiliki pengucapan fungsi tenggorokan.

    3. Radioterapi untuk kanker yang sudah stadium lanjut yang sudah tidak dapat dioperasi, Umumnya digunakan terapi kombinasi dengan kemoterapi atau radioterapi plus kemoterapi

    4. Pengobatan minimal invasive

    Teknik pengobatan minimal invasive(Seperti teknologi hipertermia, teknologi pendinginan, teknik intervensi, teknologi photodynamic) Tidak hanya dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pasien tetapi juga untuk melestarikan fungsi tenggorokan, retensi kelangsungan hidup 5-tahun kanker tenggorokan dan fungsi tenggorokan juga mencapai sekitar 70%.

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 10: Kanker Laring

    Ahli Modern Cancer Hospital Guangzhou menunjukkan bahwa pengobatan kanker tenggorokan tidak satu sisi penekanan pada pengobatan topikal atau obat, tetapi oleh pasien dengan stadium penyakit yang berbeda, jenis histologis yang berbeda, perilaku biologis tumor dan kondisi umum akan operasi, radioterapi, kemoterapi, pengobatan Cina, minimal invasif, multi-disiplin perawatan diterapkan pada pengobatan, sehingga mencapai efek terapi terbaik

    Perawatan pasca operasi kanker tenggorokan?

    (1)setelah pasien sadar, posisi setengah telentang, untuk memudahkan pernafasan dan drainase.

    (2)dapat menaruh es diatas leher, pencegahan pendarahan luka.

    (3) Harus memperhatikan pemeliharaan drainase halus, untuk mencegah nekrosis kulit menutup; tepat waktu mengamati dan merekam karakter dan kuantitas cairan drainase, jika abnormal segera memberitahu kepada dokter untuk menangani.

    (4) Pascaoperasi radioterapi dan kemoterapi, menurut perawatan konvensional.

    (5) memperkuat perawatan psikologis pasien.

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 11: Kanker Laring

    Dukungan dari mana saja yang bisa didapatkan?

    Praktek telah membuktikan bahwa klinik Bedah Onkologi, Onkologi Medis, Patologi, Radiologi, ahli anestesi dan perawat perawatan profesional dan layanan tim multidisiplin untuk pasien disesuaikan paling efektif, pilihan pengobatan yang paling cocok dan paling ekonomis dapat sangat meningkatkan penyembuhan pasien kanker

    sistem perawatan kesehatan oleh Modern Cancel Hospital Guangzhou multidisiplin diagnosis bersama "Salah satu berhenti", komprehensif dan pengobatan, ,di satu sisi menyediakan berbagai layanan medis intim untuk pasien tanpa meningkatkan beban pada pasien, dan sisi lain juga meningkatkan efisiensi dan tingkat perawatan medis. Saluran komunikasi beragam pasien, termasuk konsultasi online, e-mail, pertukaran telepon, serta tatap muka, bertemu dengan bentuk, untuk sebagian besar pasien untuk memberikan layanan konsultasi untuk membantu mereka secara efektif melawan kanker. Pasien yang dihadapi oleh tim medis dari dokter, perawat, ahli gizi dan terjemahan untuk memenuhi kebutuhan pasien dengan berbagai tingkat negara yang berbeda. Pasien di lingkungan kelancaran arus pertukaran informasi lebih nyaman dengan klinik rumah sakit.

Kisah Pasien

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 12: Kanker Laring

Kepuasan Anda adalah pengakuan

Saya Ms Di dari Indonesia, ditemukan menderita kanker serviks di rumah sakit lokal di Indonesia pada bulan Februari 2009. Ms Di segera menerima histerektomi radi

Read More ›

Modern Cancer Hospital Guangzho

Cheung Sai-Juan, 56 tahun, sayangnya menderita kanker serviks yang telah dianggap sebagai “pembunuh wanita yang paling kuat”. Hidup dalam kemiskinan, ia saki

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 13: Kanker Laring

Read More ›

Miss Xu yang berusia lebih dari

Miss Xu Yulin, pasien kanker payudara setelah diagnosis dan pengobatan dari dokter Rumah Sakit Kanker Guangzhou modern, sukses menjalani 2x local kemoterapi dan

Read More › scrollTop

Sepuluh Penyakit Besar

Kanker ServiksKanker PayudaraLeukemiaKanker Otak

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 14: Kanker Laring

Kanker ProstatKanker Paru-paruKanker HatiKanker KulitOsteosarcomaKanker OvariumKanker LambungLimfomaKanker PankreasKanker Usus BesarKanker TiroidKanker VaginaKanker PenisKanker LaringKanker KerongkonganEndometrial CancerKanker Kandung KemihKanker NasofaringTerapi Kanker Usus 12 JariKanker ginjal

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 15: Kanker Laring

Anal CancerKanker TestisMultiple MyelomaKanker AdrenalKanker MataKanker Jaringan LunakKanker LidahKanker Saluran EmpeduKanker Kandung EmpeduKanker Oral

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 16: Kanker Laring

Teknik & PeralatanTerapi Genetik Bertarget : TerapiPET /CT : Sebuah Teknologi yang MStem Sel yang Menakjubkan

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 17: Kanker Laring

Pengobatan Penanaman Partikel 125Terapi Photodynamic (PDT)—Melaw

Berita KankerAhli Modern Cancer Hospital GuangDr.Zhong GuiJiang, diundang untukGereja Kristus Yesus Mandarin SurKunjungan Pasien Modern Cancer HoPengalaman Perjalanan dengan bus

  kentalBatasan Karakteristik: sulit bernafas, perubahan pada frekuensi atau kedalaman pernafasan, penggunaan aksesoris pernafasan, bunyi 30 April 2009Askep Ca Laring I. Konsep Dasar MedisA. PengertianSecara anatomi tumor laring dibagi atas tiga bagian yaitu supra glotik: tumor pada plikaventrikularis, aritenoid, epiglottis dan sinus piriformis; Glotis: tumor pada korda vokalis;Subglotis: tumor dibawah korda vokalis.B. AnatomiSaluran penghantar udara hingga mencapai paru-paru adalah hidung, faring, laring, trakea, bronkus dan bronkiolus. Saluran pernafasan dari hidung sampai bronkiolus dilappisi olehmembran mukosa yang bersilia. Gerakan silia mendorong lapisan muskus ke posterior didalam rongga hidung, dan reseptor di dalam sistem pernafasan bagian bawah menuju kefaring.Udara mengalir dari faring menuju ke laring atau kotak suara. Laring merupakan rangkaiancincin tulang rawan yang 2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 18: Kanker Laring

dihubungkan oleh otot dan mengandung pita suara. Di antara pitasuara terdapat ruang berbentuk segitiga yang bermuara ke dalam trakea dan dinamakanglofis. Glofis merupakan saluran yang memisahkan antara saluran pernafasan atas dan bawah. Meskipun laring terutama dianggap berhubungan dengan forasi, tetapi fungsinyasebagai organ pelindung jauh lebih penting.Pada waktu menelan, gerakan laring ke atas, penutupan glottis, dan fungsi seperti pintu padaaditus laring dari epiglottis yang berbentuka daun, berperan untuk mengantarkan makanandan minuman masuk ke dalam esophagus. Namun jika tiada benda asing masih mampumasuk melampaui glottis, maka laring yang mempunyai fungsi batuk akan membantumenghalau benda dan secret keluar dari saluran pernafasan bagian baw

   30 April 2009Askep Ca Laring 

I. Konsep Dasar MedisA. PengertianSecara anatomi tumor laring dibagi atas tiga bagian yaitu supra glotik: tumor pada plikaventrikularis, aritenoid, epiglottis dan

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 19: Kanker Laring

sinus piriformis; Glotis: tumor pada korda vokalis;Subglotis: tumor dibawah korda vokalis.B. AnatomiSaluran penghantar udara hingga mencapai paru-paru adalah hidung, faring, laring, trakea, bronkus dan bronkiolus. Saluran pernafasan dari hidung sampai bronkiolus dilappisi olehmembran mukosa yang bersilia. Gerakan silia mendorong lapisan muskus ke posterior didalam rongga hidung, dan reseptor di dalam sistem pernafasan bagian bawah menuju kefaring.Udara mengalir dari faring menuju ke laring atau kotak suara. Laring merupakan rangkaiancincin tulang rawan yang dihubungkan oleh otot dan mengandung pita suara. Di antara pitasuara terdapat ruang berbentuk segitiga yang bermuara ke dalam trakea dan dinamakanglofis. Glofis merupakan saluran yang memisahkan antara saluran pernafasan atas dan bawah. Meskipun laring terutama dianggap berhubungan dengan forasi, tetapi fungsinyasebagai organ pelindung jauh lebih penting.Pada waktu menelan, gerakan laring ke atas, penutupan glottis, dan fungsi seperti pintu padaaditus laring dari epiglottis yang berbentuka daun, berperan untuk mengantarkan makanandan minuman masuk ke dalam esophagus. Namun jika tiada benda asing masih mampumasuk melampaui glottis, maka laring yang mempunyai fungsi batuk akan membantumenghalau benda dan secret keluar dari saluran pernafasan bagian bawah.C. EtiologiKanker laring mewakkili 1% dari semua kanker dan terjadi lebih sering pada pria, faktor-faktor penyebabnya adalah:1. Tembakau2. Alkohol dan efek kombinasinya3. Ketegangan vocal4. Laringitis kronis5. Pemajanan industrial terhadap karsinogen6. Defisiensi nutrisi (riboflavin) dan7. Predisposisi keluargaD. Patofisiologi

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 20: Kanker Laring

Karsinoma laring banyak dijumpai pada usia lanjut diatas 40 tahun. Kebanyakan pada oranglaki-laki. Hal ini mungkin berkaitan dengan kebiasaan merokok, bekerja dengan debu serbuk kayu, kimia toksik atau serbuk, logam berat. Bagaimana terjadinya belum diketahui secara pasti oleh para ahli. Kanker kepala dan leher menyebabkan 5,5% dari semua penyakitkeganasan. Terutama neoplasma laryngeal, 95% adalah karsinoma sel skuamosa. Bila kanker terbatas pada pita suara (intrinsik) menyebar dengan lambat. Pita suara miskin akan pembuluh limfe sehingga tidak terjadi metastase ke arah kelenjar limfe. Bila kanker melibatkan epiglottis (ekstrinsik) metastase lebih umum terjadi. Tumor superglotis dansubglotis harus cukup besar, sebelum mengenai pita suara sehingga mengakibatkan suaraserak. Tumor pita suara yang sejati terjadi lebih dini biasanya pada waktu pita suara masihdapat digerakan.E. Manifestasi1. Sesak terjadi pada awal dan di area glotis2. Nyeri dan rasa terbakar pada tenggorok ketika minum cairan panas dan jus jeruk 3. Mungkin teraba benjolan di leher 4. Gejala-gejala akhir termasuk disfagia, dispnea, sesak dan nafas bau5. Pembesaran nodus servikal, penurunan BB, debilitas umum dan nyeri yang menjalar ketelinga dapat menandakan adanya metastasis (transfer penyakit dari satu organ ke organ lain). F. Tes Diagnostik Pada karsinoma laring, dilakukan pemeriksaaan larigoskopik langsung di bawah anestesiumum.Pemeriksaan laring dengan kaca laring atau laringoskopi langsung dapat menunjukantumor dengan jelas. Tempat yang sering timbul tumor dapat dilihat pada gambar. Sinar-Xdada, scan tulang, untuk mengidentifikasi kemungkinan metaphase. darah lengkap, dapatmenyatakan anemi yang merupakan masalah umum. Laringografi dapat dilakukan dengankontras untuk pemeriksaan pembuluh darah dan pembuluh limfe, kemudian laring 2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 21: Kanker Laring

diperiksadengan anestesi umum dan dilakukan biopsy pada tumor.Gigi yang berlubang sebaiknyadicabut pada saat yang sama.G. PenatalaksanaanPengobatan bervariasi tergantung pada kemajuan malignasi, pilihannya termasuk terapiradiasi dan pembedahan.1. Pemeriksaan gigi lengkap untuk menyingkirkan penyakit gigi2. Masalah-masalah gigi harus dibereskan sebelum pembedahan3. Terapi radiasi mencapai hasil yang sangat baik jika hanya satu sisi pita suara yang terkena4. Laringektomi parsial dianjurkan pada tahap dini, terutama pada kanker laring intrinsik 5. Laringektomi supraglofik (horizontal) digunakan untuk beberapa tumor ekstrinsik,keuntungan utama operasi ini adalah pemulihan suara6. Laringektomi henivertikal dilakukan jika tumor sudah menjalar melebihi pita suara, tetapikurang dari 1 cm dalam area subglotis7. Laringektomi total untuk kanker ekstrinsik (menjalar melebihi pita suara). Pasien akanmengalami kehilangan pita suara, tetapi akan mempunyai kemampuan menelan normal.II. Konsep Dasar KeperawatanA Pengkajian1. Integritas EgoGejala : Perasaan takut akan kehilangan suara, mati, terjadi atau berulangnya kanker, kuatir  bila pembedahan mempengaruhi hubungan keluarga, kemampuan kerja dan keuangan  kentalBatasan Karakteristik: sulit bernafas, perubahan pada frekuensi atau kedalaman pernafasan, penggunaan aksesoris pernafasan, bunyi nafas tidak normal, sianosis.Tujuan: Klien akan mempertahankan jalan nafas tetap terbuka.Kriteria Hasil: Bunyi nafas bersih dan jelas, tidak sesak, tidak sianosis, frekuensi nafasnormal.2. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan deficit anatomi (pengangkatan batangsuara) dan hambatan fisik (selang trakeostomi).Batasan Karakteristik: Ketidakmampuan berbicara, perubahan pada karakteristik suara.Tujuan: Komunikasi klien akan 2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 22: Kanker Laring

efektif.Kriteria Hasil: Mengidentifikasi atau merencanakan pilihan metode berbicara yang tepatsetelah sembuh3. Kerusakan kulit atau jaringan berhubungan dengan bedah pengangkatan, radiasi atau agenkemoterapi, gangguan sirkulasi atau suplai darah, pembentukan edema dan pengumpulan ataudrainase secret terus menerus.Batasan Karakteristik: Kerusakan permukaan kulit atau jaringan, kerusakan lapisan kulit atau jaringan.Tujuan: Menunjukan waktu penyembuhan yang tepat tanpa komplikasiKriteria Hasil: Intergritas kulit dan jaringan sembuh tanpa komplikasiCA.NASOFARINGI. Konsep Dasar MedisA. PengertianKarsinoma faring merupakan tumor ganas yang tumbuh didaerah nasofaring dengan predileksi di fossa rossenmuller pada nasofaring yang merupakan daerah transisional dimanaepitel kuboid berubah menjadi epitel skuamosa (Effiaty, 2001).Tumor ganas nasofaring ( karsinoma faring) adalah sejenis kanker yang dapat menyerang danmembahayakan jaringan yang sehat dan bagian-bagian organ tubuh kita.B. Etiologi1. Pertumbuhan sel kanker yang tidak terkontrol2. Keturunan/genetic3. Lingkungan4. VirusC. PatofisiologiTerbukti juga infeksi virus Epstein Barr dapat menyebabkan karsinoma nasofaring. Hal inidapat dibuktikan dengan dijumpai adanya keberadaan protein-protein laten pada penderitakarsinoma nasofaring. Pada penderita ini sel yang teerinfeksi oleh EBV akan menghasilkan protein tertentu yang berfungsi untuk proses poliferasi dan mempertahankan kelangsunganvirus didalam sel host. Protein laten ini dapat dipakai sebagai pertanda delam mendiagnosakarsinoma nasofaring.Terdapat lima stadium pada karsinoma nasofaring, yaitu:1. Stadium 0: sel-sel kanker masih berada dalam batas nasofaring, biasa disebut nasopharynxin situ2. Stadium 1: Sel kanker menyebar di bagian nasofaring3. Stadium 2: Sel kanker sudah menyebar pada lebih dari nasofaring ke rongga hidung. ataudapat pula sudah menyebar di kelenjar getah bening pada salah satu sisi leher 2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 23: Kanker Laring

  4. Stadium 3: Kanker ini sudah menyerang pada kelenjar getah bening di semua sisi leher 5. Stadium 4: Kanker ini sudah menyebar di saraf dan tulang sekitar wajahD. Manifestasi Klinis1. Gejala nasofaring sendiri berupa mimisan ringan (keluar darah lewat hidung) atausumbatan hidung, ini terjadi jika kanker masih dini.2. Gejala telinga, merupakan gejala dini yang timbul karena tempat asal tumor dekat muaratuba eustachius (saluran penghubung hidung-telinga). Gejalanya berupa telinga berdengingatau berdengung, rasa tidak nyaman di telinga sampai nyeri.3. Gejala mata dan saraf, gejalanya nyeri di bagian kepala, leher, wajah, pandangan kabur dandiplopia.4. Gejala metastasis, berupa bengkak di leher karena pembengkakan kelenjar limfeE. Tes Diagnostik 1. Endoskopi2. Pengambilan biopsy3. MRI4. CT scan5. Sinar XF. Penatalaksanaan1. Terapi radiasi2. Kemoterapi3. PembedahanII. Konsep Dasar KeperawatanA. Pengkajian1. AktivitasKelemahan atau keletihan.Perubahan pada pola istirahat; adanya faktor-faktor yangmempengaruhi tidur seperti nyeri dan ansietas.2. SirkulasiAkibat metastase tumor terdapat palpitasi, nyeri dada, penurunan TD, epistaksis.3. Intergritas EgoFaktor stress, perubahan penampilan, tidak ada kepercayaan diri, depresi.4. EliminasiPerubahan pola defekasi, konstipasi atau diare, perubahan eliminasi urine, perubahan bisingusus distensi abdomen.5. Makanan atau cairanKebiasaan diit buruk (rendah serat, aditif, bahan pengawet), anoreksia, mual muntah, mulutrasa kering, intoleransi makanan, perubahan BB.6. NeuroesnsorisSakit kepala, tinnitus, tuli, diplopia,juling7. Nyeri/kenyamananRasa tidak nyaman di telinga sampai rasa nyeri telinga, rasa kaku di daerah leher karnafibrosis jaringan akibat penyinaran8. PernafasanRiwayat Merokok 9. KeamananPemajanan pada kimia toksik, karsinogen, pemajanan matahari

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 24: Kanker Laring

lama atau berlebihan, demam,ruam kulit10. Interaksi sosialB. Diagnosa Keperawatan1. Nyeri berhubungan dengan konversi atau destruksi jaringan saraf   Tujuan: Rasa nyeri teratasi atau terkontrolKriteria Hasil: Mendemonstrasikan penggunaan keterampilan relaksasi nyeri2. Gangguan sensori persepsi berhubungan dengan gangguan status organ sekunder metastasetumor Tujuan: Mampu beradaptasi terhadap perubahan sensori persepsiKriteria Hasil: Mengenal gangguan dan berkompensasi terhadap perubahan3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual muntahsekunder kemoterapi radiasi.Tujuan: Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhiKriteria Hasil:a. Melaporkan penurunan mual dan insiden muntah b. Mengkonsumsi makanan dan cairan yang adekuatc. Mennunjukan turgor kulit normal dan membran mukosa yang lembabd. Melaporkan tidak adanya penurunan berat badan tambahan

CA. LARING

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 25: Kanker Laring

KONSEP PENYAKIT DAN ASUHAN KEPERAWATANPADA PASIEN DENGAN CA. LARING

A. KONSEP PENYAKIT1. DEFINISIKarsinoma laring adalah suatu tumor yang terjadi pada daerah laring,yang dibagi 3 macam yaitu supra glotik, glotik dan infraglotik.Pada tumor yang supraglotik termasuk permukaan posterior epiglottis,plika ariepiglotik,dan plika ventrikularis ;pada tumor yang glotik termasuk korda vokalis, komisura anterior dan posterior,sedangkan pada karsinoma infraglotik termasuk jaringan dibawah korda vokalis sampai tepi bawah krikoid.

2. ETIOLOGI:a. Faktor herediter.b. Faktor non herediter: 2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 26: Kanker Laring

1) faktor fisik, misal: sinar Ultra violet.2) Faktor biologik, misal: virus, parasit, bakteri.3) Faktor karsinogen.. KLASIFIKASI TUMOR:a. Tumor primer (T):Tis : karsinoma in situ.T1 : Tumor 2 cm.T2 : Tumor > 2 cm dan 4 cm.T3 : Tumor > 4 cm.T4 : Perluasan berat di sekelilingnya.

b. Pembesaran kelenjar limfe (N):No : Tidak teraba kelenjar limfe.2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 27: Kanker Laring

N1 : Kelenjar limfe homolateral tidak terfiksasi.N2 : Kelenjar limfe bilateral atau kontralateral tidak terfiksasi.N3 : Kelenjar limfe terfiksasi.Nx : Pembesaran kelenjar limfe tidak dapat dikaji, karena perluasan yang berat.

c. Metastase (M):Mo : Tidak terdapat metastase.M1 : Metastase ke kelenjar limfe di daerah sekitar.M2 : Metastase dengan perluasan, sulit untuk dideteksi.

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 28: Kanker Laring

PATOFISIOLOGI

Pembengkakan

Neoplasma non-neoplasma(tumor)

Maligna Benigna Kista Radang Hipertrofi(kanker)

Karsinoma Sarkoma

Menyebar

Kontinuitatum Limfogen Hematogen Implantasi transluminal Iatrogenik

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 29: Kanker Laring

Sel ca keluar organ Sal limfe kapiler darah Dinding sal suatu system Tindakan medik(sal cerna, nafas)

Infiltrasi ke organ metastasis kel. V. porta, v. kava, Masase, palpasi kasar,sekitar Limf. Regional v. pulmonalis tindakan operasiMasuk ke lumen

Perlekatan kel. Limfe. MetastasisHati, paru, skelet organ lain, rongga tubuh

5. PATOBIOLOGI

Efek tumor maligna:

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 30: Kanker Laring

Lokal sistemik

Bengkak TNF

Obstruksi pembuluh darah/organ berongga Katabolisme protein meningkat

Ulserasi (kulit/selaput lendir) Kakeksin meningkat

Nekrosis Kakeksi (BB turun)

Kehilangan darah (anemia) Gejala paraneoplastik

KelemahanGangguan mobilitas fisik

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 31: Kanker Laring

Kurang perawatan diriResiko infeksi skunder

Hormonal pemb. drh Ginjal akibat lain Otot dan sendi Kulit jar. syaraf.dan sums. TlgKelemahan Ggn integritas kulitSindroma chusing Sindroma antidiuresis Polipeptida Ggn metabolik (SIADH) - sitokin (SIADH, insufisiensi hepar, - faktor petumbuhan hiperkalsemia)HiperkalsemiaSindroma neurologikInterleukin 1 TNF TGF (limfosit) sentral perifer Febris,anoreksia Anoreksia Hambatan pertumbuhan Nyeri otot. ACTH POMC/big ACTH

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 32: Kanker Laring

MSH,endorfin, enkefalin, H.lipotrop (-LPH)

Kelemahan otot, BB ,Hipertensi, hipokalsemia berat, Gangguan pemenuhan nutrisiHiperglikemia.

Sindroma SIADH Hiperkalsemia

ADH/AVP, neurofysin, oksitosin Reabsorpsi tulang

Tubulus ginjal Nyeri, hiperkalsemia Nyeri

Retensi air Haus,poliuria, nausea, bingung

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 33: Kanker Laring

Somnolen, bingung, kejang. Dehidrasi Resiko defisit cairan

6. GEJALA KLINISGejala subyektif:a. Pembengkakan dan ulkus yang teraba.b. Nyeri pada lidah.c. Warna putih atau warna merah pada lidah.d. Nyeri yang menyebar ke leher, rahang atau telinga.e. Pembengkakan kelenjar di leher.f. Kesukaran atau rasa nyeri pada waktu menelan.g. Terjadi penurunan berat badan.h. Keluarnya ludah dari mulut.i. Cara bicara seperti ada kentang di tenggorokan.

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 34: Kanker Laring

Gejala makroskopik:a. Pada fase permulaan terdapat perubahan selaput lendir dalam bentuk pembengkakan, rosi atau inflamasi.b. Suatu leukoplakia mikroskopik dapat menunjukkan degenerasi maligna.c. Pada stadium lanjut terjadi tumor papilomatosa yang tumbuh eksofitik, dengan pertumbuhan infiltratif yang biasanya masih terbatas, atau suatu ulkus dengan pinggir-pinggir yang meninggi dan pertumbuhan yang infiltratif di sekitarnya.d. Pada pertumbuhan lebih lanjut, tumor dapat menyebabkan gangguan mobilitas lidah.

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 35: Kanker Laring

7. CARA PEMERIKSAANa. Inspeksi dan palpasi:Perlu pemeriksaan kelenjar yang mencurigakan di leher. Pada tumor yang lebih besar dan menimbulkan rasa nyeri perlu pemeriksaan di bawah narkose.Pemeriksana pelengkap mengarah kepada adanya defiiensi makanan (berat badan, protein serum), gangguan fungsi hepar (alcohol) dan paru (rokok) dan metastasis umum.b. Rontgen:Jika proses tumor berada dekat bagian skelet, foto gigi, ortopantomogram dan kalau perlu pemeriksaan CT.Foto thoraks dalam dua arah mengarah kepada kemungkinan metastasis paru atau tumor primer yang kedua.c. Pemeriksaan histopatologik:d. Biopsi:Dengan pemeriksaa di bawah narkose (vriescoupe).e. Terapi pembedahan:Menyertai pemeriksan vriescoupe dari permukaan irisan.

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 36: Kanker Laring

8. PENATALAKSANAANKarsinima lidah ynag kecil denga pembatasan yang jelas (T1, T2) dapat disembuhkan dengan baik dengan radioterapi maupun denga pembedahan. Terapi radioterapi interstitial/dari luar tidak menimbulkan mutilasi sehingga volume lidah sebesar mungkin dapat dipertahankan.Peminum alcohol yang merokok berat cenderung tidak tahan dnegna terapi radiasi karena status nurisi yang kurang dan selaput lender dalam rongga mulut yang sangat minim dianjurkan untuk terapi pembedahan (hemiglosektomi/glosektomi parsial).Untuk tumor yang lebih besar (T3, T4) ditambah dnegan adanya metastasis tulang dan kelenjar leher dipilih terapi kombinasi yaitu radioterapi dan pembedahan. Metastasis kelenjar leher ditangani dnegan pembedahan yaitu disseksi kelenjar leher dan sesudah itu berdasar lokalisasi, ukuran dan jumlah metastasis kelenjar pada umumnya dilakukan terapi radiasi post operatif.

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN1. PENGKAJIAN DATA FOKUSGejala subyektif:a. Pembengkakan dan ulkus yang teraba.

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 37: Kanker Laring

b. Nyeri pada lidah.c. Warna putih atau warna merah pada lidah.d. Nyeri yang menyebar ke leher, rahang atau telinga.e. Pembengkakan kelenjar di leher.f. Kesukaran atau rasa nyeri pada waktu menelan.g. Terjadi penurunan berat badan.h. Keluarnya ludah dari mulut.i. Cara bicara seperti ada kentang di tenggorokan.

Gejala Obyektif:a. Gejala anemia, hipoalbumin pada kakeksi berat, hiponatremia, hiperkalsemia bila ada metastasis ke sumsum tulang.

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.

Page 38: Kanker Laring

b. Terdapat ulkus pada lidah, penurunan berat badan.c. Pembengkakan pada kelenjar limfe leher bila metastasis secara limfogen ke daerah sekitar.

Gejala makroskopik:a. Pada fase permulaan terdapat perubahan selaput lendir dalam bentuk pembengkakan, rosi atau inflamasi.b. Suatu leukoplakia mikroskopik dapat menunjukkan degenerasi maligna.c. Pada stadium lanjut terjadi tumor papilomatosa yang tumbuh eksofitik, dengan pertumbuhan infiltratif yang biasanya masih terbatas, atau suatu ulkus dengan pinggir-pinggir yang meninggi dan pertumbuhan yang infiltratif di sekitarnya.d. Pada pertumbuhan lebih lanjut, tumor dapat menyebabkan gangguan mobilitas lidah.

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.b. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis. Kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.c. Gangguan harga diri b/d biofisikal; kecacatan bedah, efek kemoterapi atau radioterapi; Psikososial: ancaman kematian, perasaan kurang control dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, dan takut serta ansietas.d. Nyeri akut b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras sarfa, inflamasi); efek samping berbagai agen terapi saraf.e. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker; konsekuensi kemoterapi, radiasi, mis: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual; distress emosional, keletihan, control nyeri buruk.f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal (mis. Selang dwelling, luka); status hipermetabolik; kerusakan masukan cairan.g. Keletihan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan; perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi.h. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder dan imunosupresi, mis: supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi); malnutrisi, proses penyakit kronis; prosedur invasif.i. Kurang pengethauan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajnan/mengingat; kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi; keterbatasan kognitif. 3. RENCANA INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Evaluasia. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (kanker); ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari kleuarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas.Kaji derajat ansietas.