Bussiness Plan Klinik Kedokteran Keluarga Kota Sabang.docx

7
Business Plan Klinik Kedokteran Keluarga di Kota Sabang Disusun Oleh: Anggun Gayatri Cut Ayuna Farid Al Fatah Melia Tiarani Novia Mahmudah Zulfikar Aidil. S

description

bisnis plan

Transcript of Bussiness Plan Klinik Kedokteran Keluarga Kota Sabang.docx

Page 1: Bussiness Plan Klinik Kedokteran Keluarga Kota Sabang.docx

Business Plan Klinik Kedokteran Keluarga

di Kota Sabang

Disusun Oleh:

Anggun GayatriCut Ayuna

Farid Al FatahMelia Tiarani

Novia MahmudahZulfikar Aidil. S

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

Banda Aceh 2013

Page 2: Bussiness Plan Klinik Kedokteran Keluarga Kota Sabang.docx

Business Plan Klinik Kedokteran Keluarga di Kota Sabang

1. Latar Belakang

Kota Sabang adalah salah satu kota di Aceh, Indonesia. Kota ini berupa

kepulauan di seberang utara pulau Sumatera, dengan Pulau Weh sebagai pulau

terbesar (05°46'28"-05°54'-28" Lintang Utara dan 95o13’02”-95o22’36” Bujur

Timur). Wilayah kota Sabang meliputi Pulau Weh, Pulau Klah, Pulau Rubiah,

Pulau Seulako dan Pulau Rondo dengan luas sebesar 153 Km2, terdiri dari dua

kecamatan yaitu Kecamatan Sukakarya 73 Km2 dan Kecamatan Sukajaya 80 Km2.

Wilayah kota Sabang dikelilingi oleh Selat Malaka di sebelah utara, Samudera

Hindia di sebelah Timur, Selat Malaka di sebelah selatan dan Samudera Hindia di

sebelah Barat.

Kota Sabang memiliki topografi datar hingga bergunung. Secara umum

Kota Sabang berada pada ketinggian ± 28 m di atas permukaan air laut (dpl).

Kondisi morfologinya didominasi oleh pegunungan, yakni sekitar 50% dari luas

kawasan keseluruhan, dataran 25%, landai 3,54%, dataran bergelombang 8,01%

dan berbukit 13,45%.

Masyarakat Kota Sabang mengalami persoalan ganda di bidang kesehatan.

Pada satu sisi, masyarakat rentan terhadap serangan berbagai penyakit menular

akibat kondisi lingkungan dan fasilitas sanitasi yang belum memadai. Pada sisi

yang lain, kasus-kasus penyakit degeneratif pun meningkat tajam. Transisi

epidemiologi ini sejalan dengan gaya hidup masyarakat Aceh yang mulai berubah.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Aceh berada pada urutan 18 dari 33 provinsi

di Indonesia.

Status kesehatan masyarakat adalah indikator penting dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka menciptakan masyarakat

yang sehat maka dilakukan peningkatan pelayanan kesehatan. Jika pelayanan

kesehatan tidak tersedia, tidak tercapai, tidak terjangkau, tidak berkesinambungan,

tidak menyeluruh, terpadu dan bermutu, tentunya sulit diharapkan keadaan sehat

tersebut. Untuk itu diperlukan adanya dokter keluarga.

Page 3: Bussiness Plan Klinik Kedokteran Keluarga Kota Sabang.docx

Dokter keluarga melakukan pelayanan secara komprehensif. Dokter

keluarga menilai perkembangan sebuah penyakit yang dialami pasien dalam

keluarga serta peran keluarga dalam pencegahan penyakit dan perawatan pasien,

melihat pola penyakit tertentu dalam keluarga terkait dengan kebiasaan keluarga

tersebut, meninjau faktor sosial, ekonomi dan pendidikan keluarga terkait

kebiasaan keluarga tersebut. Melalui peran tersebut, dokter keluarga memiliki

keunggulan ditinjau dari kedudukan dan peranannya dalam sistem pelayanan

kesehatan, yaitu melayani kepentingan semua anggota keluarga serta berhubungan

dengan semua anggota keluarga dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga

diperlukan usaha promotif dan preventif untuk mencapai setiap anggota yang

sehat. Oleh karena itu saya ingin membagun suatu klinik kedokteran keluarga

yang lebih mudah dijangkau oleh masyarakat sehingga masyarakat dapat lebih

mudah menjangkau tempat pelayanan kesehatan dan diharapkan dapat menekan

angka kesakitan masyarakat dan mengurangi kemungkinan komplikasi yang dapat

timbul.

2. Tujuan

A. Tujuan Umum

Memberikan pelayanan kesehatan secara komprehensif berlandaskan

praktik kedokteran keluarga.

B. Tujuan Khusus

Mengupayakan prinsip kedokteran dalam melakukan pelayanan kesehatan.

Mengupayakan derajat kesehatan masyarakat melalui health promotion

and prevention.

Mengupayakan early detection masyarakat melalui praktik dokter

keluarga.

3. Visi dan Misi

A. Visi

Menciptakan pelayanan kesehatan secara komprehensif berlandaskan

praktik kedokteran keluarga.

B. Misi

Menerapkan prinsip kedokteran dalam melakukan pelayanan kesehatan.

Page 4: Bussiness Plan Klinik Kedokteran Keluarga Kota Sabang.docx

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui health promotion and

prevention.

Melakukan early detection masyarakat melalui praktik dokter keluarga.

4. Analisis Situasi

A. Kekuatan (Strenght)

Mempunyai lokasi yang strategis karena terletak di kawasan pantai.

Terdapat pabrik semen PT.SAI.

Belum adanya klinik kedokteran keluarga di tempat pendirian klinik.

Terdapat banyak menara (tower) jaringan telepon seluler.

Distribusi sarana dan tenaga kesehatan yang kurang memadai dan kurang

merata, sehingga membantu pemerataan kesehatan.

Terdapat lapangan golf.

Tersedianya banyak wahana rekreasi.

Tidak memiliki rumah sakit dan klinik 24 jam.

Pelayanan kesehatan puskesmas hanya terbatas pada jam kerja.

B. Kelemahan (Weakness)

Belum adanya SDM, equipment, sistem, SOP dan protab

Keterbatasan dana untuk pelaksanaan dan operasional

Belum memiliki pengalaman dalam pengolahan klinik

Belum adanya standar pembayaran untuk petugas medis

Jumlah penduduk Lhoknga menurun

Masyarakat lebih memilih berobat ke pengobatan yang lebih terjangkau

seperti Mantri dan perawat.

Lemahnya koneksi/kerja sama

C. Kesempatan (Opportunity)

Adanya BPJS-K terhitung 01 Januari 2014

Perkembangan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya

kesehatan serta kebutuhan konsultasi ke dokter umum atau spesialis

Banyaknya kondisi masyarakat yang rentan terhadap penyakit

Rumah Sakit membutuhkan jejaring (klinik dokter keluarga)

Pelayanan kesehatan preventif dan promotif yang kurang di rumah sakit

dan puskesmas

Page 5: Bussiness Plan Klinik Kedokteran Keluarga Kota Sabang.docx

Kecamatan Lhoknga adalah wilayah dengan sarana antar transportasi dan

rekreasi yang baik.

D. Ancaman (Threat)

Semakin kritisnya masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan yang

diberikan.

Pesaing global yang mempunyai segmentasi pasar dan positioning sama.

Berjamurnya klinik-klinik yang memberikan pelayanan kesehatan dengan

biaya yang relatif murah dan terjangkau.

Terletak di kawasan yang rawan bencana.