Buku Siswa Kelas VIII Tunagrahita dan Autis
Transcript of Buku Siswa Kelas VIII Tunagrahita dan Autis
i
Buku Siswa Kelas VIII Tunagrahita dan Autis
oleh
Astuti Hermawati, M.Pd.
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2019
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2019
ii
Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang
Disklaimer Buku ini merupakan buku panduan Guru siswa berkebutuhan khusus yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku Guru ini di ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam penerapan Kurikulum 2013 untuk satuan pendidikan khusus. Buku ini merupakan dokumen yang fleksibel yang senantiasa diperbaiki dan diperbaharui sesuai dengan kondisi, kemampuan dan kebutuhan siswa serta disesuaikan dengan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Membatik Tulis/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019 – Jakarta: xvi, 145 hal- Untuk SMPLB Kelas VIII Seri Ketrampilam Pilihan Membatik Cap Untuk SMPLB Kelas VIII ISBN: .... Buku Membatik Cap-Studi dan Pengajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Penulis : Astuti Hermawati, M.Pd Penelaah materi : Zaitun Y.A Kherid, M.Pd. Ilustrator : Anggit Wicaksono Putro Diterbitkan Oleh : Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
Cetakan Ke-1, 2019 Disusun dengan huruf Baar Metanoia, 14 pt
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN
iii
KATA SAMBUTAN
Kurikulum 2013 pendidikan khusus telah disusun melalui berbagai proses dan
tahapan dalam waktu yang relatif panjang. Pengembangan kurikulum pendidikan
khusus sejak tahun 2014, dalam perjalanannya mengalami penyesuaian dan
perubahan. Harmonisasi kurikulum pendidikan khusus yang dilakukan antara
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus (d/h Direktorat Pembinaan Pendidikan
Khusus dan Layanan Khusus) dan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kemendikbud, perguruan tinggi, sekolah luar biasa, praktisi pendidikan, serta
pihak lain yang relevan, telah menghasilkan Peraturan Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 10/D/KR/2017 tentang Struktur
Kurikulum, Kompetensi IntiKompetensi Dasar, dan Pedoman Implementasi
Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.
Salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran adalah tersedianya
buku teks pelajaran yang sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar
serta karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus. Direktorat Pembinaan
Pendidikan Khusus (d/h Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus) dengan persetujuan dan dukungan dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
memiliki program untuk menyusun buku teks pelajaran pendidikan khusus.
Penyusunan buku teks pelajaran pendidikan khusus dilakukan secara bertahap
sesuai dengan pentahapan pelaksanaan Kurikulum 2013. Buku teks pelajaran
pendidikan khusus disusun untuk kelas I s.d. VI jenjang SDLB, kelas VII s.d. IX
SMPLB, dan kelas X, XI dan XII SMALB, ditambah beberapa buku mata pelajaran
yang tidak tergabung dalam tematik.
Buku yang disusun menggunakan pendekatan tematik dan berbasis aktivitas.
Tema-tema yang ada direncanakan sedemikian rupa adalah tema yang dekat
dengan kehidupan seharihari, supaya lebih mendekatkan peserta didik dengan
pembelajaran yang nyata dan pada akhirnya materi pembelajaran diharapkan
menjadi relative lebih mudah dipahami oleh peserta didik itu sendiri. Proses
pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan secara holistik/menyeluruh di mana proses pembelajaran yang
menyeluruh tersebut diharapkan dapat melahirkan pribadi peserta didik yang
utuh dan berkualitas. Buku ini merupakan buku teks utama dalam pembelajaran
dan sebagai salah satu sumber belajar kiranya buku ini dapat dimanfaatkan
iv
dengan baik oleh pendidik dan peserta didik serta dapat dipadukan dengan
sumber belajar lain yang relevan untuk mendukung pengembangan pribadi
peserta didik secara utuh.
Salah satu karakteristik Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus adalah bahwa
pendidikan keterampilan memiliki porsi yang cukup besar dalam stuktur
kurikulum. Porsi pendidikan keterampilan pada jenjang SDLB sebesar 40%, SMPLB
sebesar 50% dan pada jenjang SMALB sebesar 70%. Hal ini sejalan dengan
Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kuailitas dan Daya Saing Sumber Daya
Manusia Indonesia. Dalam rangka revitalisasi pendidikan keterampilan pada
pendidikan khusus, dikembangkan 20 jenis keterampilan pilihan SMPLB dan
SMALB, serta juga dilakukan penyusunan buku keterampilan.
Buku teks pelajaran dan buku keterampilan pendidikan khusus disusun dengan
mempertimbangkan kondisi yang dimiliki peserta didik, sehingga aktivitas
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kekhasan yang dimiliki
masing-masing peserta didik. Diharapkan buku keterampilan ini dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh guru dan peserta didik serta dapat dipadukan
dengan sumber belajar yang lain untuk mendukung pengembangan pendidikan
keterampilan yang relevan. Di samping itu, buku ini juga dapat dimanfaatkan oleh
kepala sekolah, pengawas, orangtua, dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam
rangka meningkatkan mutu layanan pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus.
Kami menyampaikan terimakasih kepada para penyusun dan penelaah buku
serta seluruh pihak yang terlibat untuk setiap kerja keras, curahan ide dan
pemikiran yang pasti dilakukan dengan sepenuh hati, sehingga tercipta buku teks
pelajaran pendidikan khusus yang akan bermanfaat bagi pengembangan potensi
peserta didik berkebutuhan khusus.
Jakarta, 7 Oktober 2019
Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus
Ttd
Dr. Sanusi, M.Pd NIP. 196204031982031003
v
KATA PENGANTAR
Kurikulum Pendidikan Khusus disusun dan dilaksanakan sesuai dengan
karakteristik dan kompetensi siswa, dari kompetensi inti, kompetensi dasar dan
silabus. buku panduan ini merupakan buku kurikulum pendidikan khusus yang
diperuntukan bagi siswa berkebutuhan khusus tunagrahita dan autis yang
bersekolah di Sekolah Luar Biasa maupun sekolan regular pada kelas khusus.
Peserta didik berkebutuhan khusus dapat dilayani di sekolah reguker melalui
pendidikan inklusif dengan kurikulum regular.
Anak berkebutuhan khusus dibekali ketrampilan sesuai bakat keminatan
seperti kompetensi kehlian Seni Membatik agar memiliki kompetensi berupa
kemampuan tindak yang produktif, kreatif, inovatif pada ranah abstrak dan
konkrit menuju kemandirian. Dalam kompetensi inti diharapkan peserta didik
memiliki pengetahuan untuk melaksanakan tugas spesifik dalam menggunakan
alat, mengolah informasi, mengikuti prosedur yang lazim dilakukan serta
menyelesaikan masalah sesuai dengan bidang pekerjaan dan kemasyarakatan
melalui menalar, mengolah dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif dan solutif pada ranah abstrak dan konkrit
sehingga menampilkan kinerja yang terukur sesuai dengan standar terkait
pengembangan sekolah dan masyarakat global, buku siswa ini dususun mengacu
pada kurikulum berbasis kompetensi, memuat materi pembelajaran sesuai
kompetensi dasar pada setiap jenjang dan memuat urutan pembelajaran yang
dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan peserta didik.
Buku panduan ini mengarahkan hal-hal yang dilakukan siswa, guru, teman di
sekolah untuk mencapai kompetensi tertentu dan terpadu melalui pendekatan
kemandirian, sehingga efisiensi materi yang dipelajari dan efektifitas penyerapan
siswa akan tercapai. Sesuai pendekatan kurikulum 2013 siswa diarahkan untuk
aktif kreatif dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas maupun
di luar kelas dengan memanfaatkan potensi alam sekitar sekolah dimulai dari
mengamati, menanya, mencari informasi, menyampaikan pendapat,
mempraktikkan agar memiliki life skill menunju kemandirian.
Buku siswa ini tersusun dan terwujud atas bantuan dari berbagai pihak,
diucapkan terimakasih kepada Tim pakar, Tim Direktorat PK-LK Pendidikan Dasar
dan Menengah kemdikbud dan pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, harapannnya buku ini dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi
vi
dalam pembeajaran ketrampilan membatik cap kelas VIII jenjang SMPLB
Tunagrahita dan autis.
Buku panduan ini disusun dengan kesungguhan dan kecermatan, namun kami
mohon masukan berupa kritik saran yang membangun untuk kesempurnaan
penyusunan buku ini, disampaikan terimakasih atas sumbang saran dari
pembaca, semoga bermanfaat bagi pendidikan pada umumnya dan dapat
meningkatkan pelayanan pembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus pada
khususnya mata pelajaran ketrampilan pilihan batik menuju kemandirian.
Jakarta, 2019
Penulis
vii
Tentang Buku Siswa
Membatik Cap
Kelas VIII Tunagrahita dan Autis
1. Buku siswa merupakan buku panduan sekaligus buku aktivitas yang akan
memudahkan para siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
2. Buku siswa dilengkapi dengan penjelasan tentang isi dan penggunaan buku
sebagimana dituangkan dalan Buku Panduan Guru.
3. Kegiatan yang ada pembelajaran yang ada di buku siswa lebih merupakan
contoh yang dapat dipilih guru dalam melaksanakan pembelajaran. Siswa
diharapkan mampu mengembangkan ideide kreatif lebih lanjut dengan
memanfaatkan alternative-alternatif kegiatan pembelajaran sendiri.
4. Pada buku Membatik Cap terdiri dari 8 Bab, masingmasing Bab diuraikan
dalam pembelajaran.
5. Delapan Bab yang ada direncanakan selesai dalam jangka waktu 32 minggu.
6. Buku ini dapat digunakan oleh orang tua secara mandiri untuk mendukung
aktivitas belajar siswa di rumah.
7. Pada setiap akhir Bab terdapat rangkuman untuk mengetahui pengalaman
belajar siswa.
8. Buku siswa ini berbasis kegiatan (Activity Based) sehingga memungkinkan
bagi para siswa dan guru untuk melengkapi materi dari berbagai sumber.
9. Guru dan siswa dapat mengembangangkan dan atau menambah kegiatan
sesuai kondisi dan kemampuan sekolah, guru, dan siswa. Pegembangan dan
atau penambahan kegiatan dimaksudkan untuk memberikan pemahaman
lebih kepada siswa terhadap pengetahuan yang dipelajari, keterampilan
yang dilatih, dan sikap yang dikembangkan. Di rumah, orang tua bersama
siswa dapat mengembangkan dan atau menambah kegiatan sesuai kondisi
dan kemampuan orang tua dan siswa.
10. Kegiatan-kegiatan dalam buku ini sebisa mungkin memaksimalkan potensi
semua sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar. Setiap kegiatan dapat
disesuaikan dengan kondisi siswa, guru, sekolah, dan lingkungan.
11. Pada beberapa bagian dalam buku siswa ini diberikan ruang bagi siswa
untuk menuliskan laporan, kesimpulan, penyelesaian soal, atau tugas
lainnya. Namun, sebaiknya dalam menuliskan berbagai tugas tersebut siswa
tidak terpancang pada ruang yang diberikan. Apabila dirasa kurang, siswa
dapat menuliskannya pada buku tugas.
viii
DAFTAR ISI
Kata Sabutan .......................................................................................................... iii
Kata Pengantar ...................................................................................................... v
Tentang Buku Siswa .............................................................................................. vii
Daftar Isi .................................................................................................................. viii
Daftar Gambar........................................................................................................ xi
BAB I Keselamatan, Kesehatan kerja, dan Lingkungan di tempat kerja ........ 1
A. Ruang Lingkup ................................................................................................... 1
B. Tujuan.................................................................................................................. 1
C. Aktivitas .............................................................................................................. 2
1. Pengertian Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan di
tempat kerja .................................................................................................. 2
2. Ruang Lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja ................................. 5
3. Alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja .................................................... 12
4. Penerapan Alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja ................................ 18
D. Rangkuman ...................................................................................................... 22
E. Evaluasi .............................................................................................................. 23
BAB II Prosedur Batik Cap ..................................................................................... 27
A. Ruang Lingkup ................................................................................................... 27
B. Tujuan.................................................................................................................. 27
C. Aktivitas .............................................................................................................. 27
1. Pengertian Prosedur Batik Cap ................................................................... 28
2. Prosedur Dasar Batik Cap ............................................................................ 31
3. Praktik Prosedur Dasar Batik Cap ............................................................... 38
D. Rangkuman ...................................................................................................... 41
E. Evaluasi .............................................................................................................. 42
BAB III Alat Dasar Batik Cap ................................................................................. 43
A. Ruang Lingkup ................................................................................................... 43
B. Tujuan.................................................................................................................. 43
C. Aktivitas .............................................................................................................. 43
1. Alat Dasar Batik Cap ..................................................................................... 44
2. Pengenalan Alat Batik Cap .......................................................................... 59
D. Rangkuman ...................................................................................................... 65
E. Evaluasi ............................................................................................................. 66
ix
BAB IV Teknik Pembuatan Pola Sederhana Batik Cap ...................................... 69
A. Ruang Lingkup ................................................................................................... 69
B. Tujuan.................................................................................................................. 69
C. Aktivitas .............................................................................................................. 70
1. Pengertian Teknik Pola Sederhana Batik Cap ........................................... 70
2. Penggolongan Pola ....................................................................................... 72
3. Komposisi Pola .............................................................................................. 75
4. Teknik pembuatan pola sederhana ............................................................ 81
D. Rangkuman ...................................................................................................... 84
E. Evaluasi ............................................................................................................. 85
BAB V Alat Sederhana dan Aman ........................................................................ 87
A. Ruang Lingkup ................................................................................................... 87
B. Tujuan.................................................................................................................. 88
C. Aktivitas .............................................................................................................. 88
1. Alat dari Berbagai Bahan Teknik Batik Cap ............................................ 88
2. Alat Sederhana ............................................................................................ 90
3. Membuat Alat dari Berbagai Bahan ......................................................... 92
D. Rangkuman ...................................................................................................... 96
E. Evaluasi ............................................................................................................. 97
BAB VI Teknik Pengecapan ................................................................................. 99
A. Ruang Lingkup ................................................................................................... 99
B. Tujuan.................................................................................................................. 99
C. Aktivitas .............................................................................................................. 99
1. Pengenalan Teknik Pengecapan ............................................................... 100
2. Teknik Pengecapan Alat Bahan Alam Sekitar ......................................... 104
3. Teknik Pengecapan dari Bahan Kertas Bekas ....................................... 108
D. Rangkuman ...................................................................................................... 114
E. Evaluasi ............................................................................................................. 115
BAB VII Teknik Pewarnaan Batik Cap .................................................................. 117
A. Ruang Lingkup ................................................................................................... 117
B. Tujuan.................................................................................................................. 117
C. Aktivitas .............................................................................................................. 117
1. Teknik Celup ............................................................................................... 118
2. Teknik Ciprat ................................................................................................ 121
3. Teknik Colet ................................................................................................. 123
x
D. Rangkuman ...................................................................................................... 130
E. Evaluasi ............................................................................................................. 131
BAB VIII Teknik Melorod ........................................................................................ 133
A. Ruang Lingkup ................................................................................................... 133
B. Tujuan.................................................................................................................. 133
C. Aktivitas .............................................................................................................. 133
1. Proses Melorod ............................................................................................ 134
2. Membersihkan Alat Melorod ..................................................................... 136
3. Merawat Kain Batik Cap ............................................................................ 139
D. Rangkuman ..................................................................................................... 142
E. Evaluasi ............................................................................................................ 143
Glosarium ................................................................................................................ 145
Daftar Pustaka ........................................................................................................ 147
Biodata Penulis ...................................................................................................... 148
Biodata Penelaah ................................................................................................... 149
Biodata Ilustrator ................................................................................................... 151
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Lambang K3....................................................................................... 3
Gambar 1.2. rambu matikan lampu .................................................................... 7
Gambar 1.3. rambu bahaya pernapasan ............................................................. 8
Gambar 1.4. rambu cairan panas ........................................................................ 8
Gambar 1.5. hati-hati terpeleset ......................................................................... 9
Gambar 1.6. buang sqmpqh pada tempatnya ................................................... 9
Gambar 1.7. kotak P3K ......................................................................................... 10
Gambar 1.8. budaya kerj ...................................................................................... 10
Gambar 1.9. masker Wajah .................................................................................. 12
Gambar 1.10. baju kerja ......................................................................................... 13
Gambar 1.11. sarung tangan ................................................................................ 13
Gambar 1.12. sepatu .............................................................................................. 14
Gambar 2.1. Canting Cap ..................................................................................... 27
Gambar 2.2. Canting tulis .................................................................................... 27
Gambar 2.3. Cap dan Bantalan Cap ................................................................... 27
Gambar 2.4. Muka Cating Cap ............................................................................ 27
Gambar 2.5. Kain putih atau Mori ...................................................................... 31
Gambar 2.6. Pencairan Malam ........................................................................... 32
Gambar 2.7 Canting Cap dalam cairan malam ................................................ 32
Gambar 2.8 Mencap dengan canting cap ......................................................... 33
Gambar 2.9 Pewarnaan ....................................................................................... 33
Gambar 2.10 Melorod ........................................................................................... 34
Gambar 2.11 Finishing .......................................................................................... 34
Gambar 2.12 Memilih tanaman .......................................................................... 37
Gambar 2.13 Tanaman di kebun ......................................................................... 44
Gambar 3.1 Canting Cap kawung ....................................................................... 46
Gambar 3.2 Meja Cap ........................................................................................... 47
Gambar 3.3 Kompor ............................................................................................. 47
Gambar 3.4 Wajan Cap ........................................................................................ 48
Gambar 3.5 Rak Kompor ...................................................................................... 47
xii
Gambar 3.6 Meja Pola .......................................................................................... 49
Gambar 3.7 Gawangan ........................................................................................ 49
Gambar 3.8 Kuas dan Busa ................................................................................. 50
Gambar 3.9 Karung goni ...................................................................................... 51
Gambar 3.10 kenceng ........................................................................................... 51
Gambar 3.11 Ember ............................................................................................... 52
Gambar 3.12 Kaos tangan..................................................................................... 52
Gambar 3.13 Sepatu Boots ................................................................................... 53
Gambar 3.14 Gunting ............................................................................................ 53
Gambar 3.15 Pensil, penghapus, spidol .............................................................. 54
Gambar 3.16 scrap ................................................................................................. 54
Gambar 3.17 Seterika dan Meja seterika ............................................................ 55
Gambar 3.18 Ceret dan kompor ........................................................................... 55
Gambar 3.19 Canting Cap dan Pola .................................................................... 57
Gambar 3.20 Mengecap ........................................................................................ 59
Gambar 4.1 Pola vertikal ...................................................................................... 72
Gambar 4.2 Pola horisontal .................................................................................. 72
Gambar 4.3 Pola garis miring .............................................................................. 73
Gambar 4.4 Pola batik cap vertikal ..................................................................... 76
Gambar 4.5 Pola batik cap miring ...................................................................... 77
Gambar 4.6 Pola batik cap horizontal ................................................................ 77
Gambar 4.7 Mengeblat pola ................................................................................. 82
Gambar 4.8 Membuat garis pola ........................................................................ 82
Gambar 4.9 Menentukan Motif Pola .................................................................. 82
Gambar 5.1 batang lompong ............................................................................... 91
Gambar 5.2 batang daun pisang ........................................................................ 91
Gambar 5.3 batang daun pisang ........................................................................ 91
Gambar 5.4 batang daun pepaya ....................................................................... 91
Gambar 5.5 Kertas Bekas .................................................................................... 93
Gambar 5.6 Motif Bulat Tiga ............................................................................... 93
Gambar 5.7 Motif Segi Empat ............................................................................. 93
xiii
Gambar 5.8 Motif Bulat ........................................................................................ 93
Gambar 5.8 Motif Segitiga .................................................................................. 94
Gambar 5.8 Motif Motif Garis ............................................................................. 94
Gambar 5.8 Isolasi ................................................................................................ 94
Gambar 5.8 Gunting ............................................................................................. 94
Gambar 5.8 Alat Menggambar ............................................................................ 94
Gambar 6.1 warna hijau ........................................................................................ 102
Gambar 6.2 beragam warna ................................................................................ 102
Gambar 6.3 warna merah .................................................................................... 102
Gambar 6.4 warna hitam...................................................................................... 102
Gambar 6.5 warna orange .................................................................................... 103
Gambar 6.6 hasil latihan mengecap ................................................................... 103
Gambar 6.7 wadah warna .................................................................................... 103
Gambar 6.8 contoh pola ....................................................................................... 103
Gambar 6.8 botol air .............................................................................................. 103
Gambar 6.9 Mengecap dengan pelepah pisang ................................................ 107
Gambar 6.10 Mengecap dengan batang daun pepaya ..................................... 107
Gambar 6.11 Mengecap dengan kulit durian...................................................... 107
Gambar 6.12 Hasil pengecapan ........................................................................... 107
Gambar 6.13 Mengecap motif bulat ................................................................... 111
Gambar 6.14 Pola Bebas ....................................................................................... 111
Gambar 6.15 Pola Garis Miring ............................................................................ 111
Gambar 6.16 Pola Vertikal ..................................................................................... 111
Gambar 7.1 Colet warna biru ............................................................................... 129
Gambar 7.2 colet warna coklat ............................................................................. 129
Gambar 7.3 pewarna biru ..................................................................................... 129
Gambar 7.4 hasil pewarnaan ............................................................................... 129
Gambar 7.5 pewarna hitam .................................................................................. 129
Gambar 7.6 pewarna coklat ................................................................................. 129
xiv
BAB I
Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Menjelaskan pengertian keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan di tempat kerja.
Menjelaskan Ruang Lingkup keselamatan, kesehatan kerja
Mendeskripsikan alat-alat keselamatan, kesehatan kerja
Mengidentifikasi alat sesuai kebutuhan keselamatan, kesehatan kerja
Mendemonstrasikan penggunaan alat alat keselamatan,kesehatan kerja
Menerapkan dalam kegiatan praktik membatik cap
BAB II
Prosedur Batik Cap
Menjelaskan pengertian tentang Batik Cap
Menjelaskan prosedur dasar batik cap
Menganalisa prosedur dasar batik cap
Mendeskripsikan prosedur dasar batik cap
Mengomunikasikan prosedur dasar batik cap
Mendemontrasikan prosedur batik cap
BAB III
Alat Dasar Batik Cap
Menjelaskan Alat Dasar yang dipergunakan untuk mengecap
Menjelaskan cara merawat alat dasar batik cap
Mempraktikan cara memegang alat dengan benar
Mempraktikan prosedur dasar batik cap
Mengoperasikan alat batik cap dengan bimbingan
Peta Konsep
xv
BAB IV
Teknik Pembuatan Pola Sederhana Batik Cap
Memahami teknik pola sederhana untuk batik cap
Memahami Jenis pola sederhana
Menerapkan teknik pola sederhana untuk batik cap
Membuat pola sederhana untuk batik cap
Mendeskripsikan Pengertian Teknik Pembuatan Pola Batik Cap
Mendeskripsikan Jenis-jenis pola sederhana batik cap
Mengombinasikan komposisi pola batik cap sesuai kreasi masing masing
Mendeskripsikan jenis-jenis bahan yang digunakan untuk batik cap
Mendeskripsikan prosedur pembuatan pola sederhana batik cap sesuai kriteria kerja yang ditentukan
BAB V
Alat Sederhana dan Aman
Mendeskripsikan alat dari berbagai bahan
Mendeskripsikan alat sederhana sesuai pola
Menjelaskan cara membuat alat sederhana dari berbagai bahan
Mempraktikan membuat alat dari berbagai bahan Sederhana dan aman dengan bimbingan guru
Membuat pola batik cap dengan bimbingan
BAB VI
Teknik Pengecapan
Menjelaskan latihan pengecapan alat dan bahan alam sekitar
Memperagakan latihan pengecapan alat bahan alam sekitar
Menjelaskan teknik pegecapan dari bahan kerta bekas
Mempraktikkan pengecapan dari bahan kertas bekas.
xvi
BAB VII
Teknik PewarnaanBatik Cap
Menjelaskan teknik pewarnaan batik cap
Mempraktikkan pewarnaan teknik celup
Mempraktikkan pewarnaan teknik ciprat
Mempraktikkan pewarnaan teknik colet
BAB VIII
Teknik Melorod
Menjelaskan persiapan melorod
Mempraktikkan proses melorod
Menjelaskan membersihkan alat melorod
Mempraktikkan membersihkan alat melorod
Menjelaskan cara menyimpan kain batik cap
Mempraktikkan cara menyimpan kain batik cap
1
Setelah mempelajari keselamatan, kesehatan kerja dan
lingkungan di tempat kerja maka siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian keselamatan, kesehatan kerja dan
lingkungan di tempat kerja.
2. Menjelaskan ruang lingkup keselamatan, kesehatan kerja.
3. Mendiskripsikan alat-alat keselamatan, kesehatan kerja.
4. Mengidentifikasi alat sesuai kebutuhan keselamatan,
kesehatan kerja.
5. Mendemonstrasikan penggunaan alat keselamatan, kesehatan
kerja.
BAB I Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan di tempat kerja
1. Pengertian Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan di tempat kerja
2. Ruang Lingkup Keselamatan Kesehatan
Kerja
3. Alat Keselamatan Kesehatan Kerja
4. Penerapan Alat Keselamatan Kesehatan
Kerja
2
6. Menerapkan dalam kegiatan praktik membatik cap.
Aktifitas pembelajaran pertama, kita akan mempelajari tentang
pengertian keselamatan, kesehatan kerja dan Lingkungan di tempat
kerja.
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan di tempat kerja
Keselamatan kerja adalah segala upaya untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya kecelakaan saat melakukan pekerjaan agar
selamat dari hal-hal yang tidak diinginkan. Tujuan dari keselamatan
kerja adalah agar setiap orang yang melakukan pekerjaan di tempat
kerja dapat terjamin keselamatan hidupnya, dapat meningkatkan
produktifitas hasil bekerja, dan mencapai kesejahteaan hidup.
Kesehatan kerja adalah adanya jaminan kesehatan pada saat
melakukan pekerjaan, menurut WHO/ILO (1995, kesehatan kerja
bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat fisik, mental
dan social yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis
pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang
disebabkan oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam
pekerjaannnya dari resiko akibat factor yang merugikan kesehatan
dan penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan
kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psiologisnya.
Kesehatan kerja sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya dan untuk meningkatkan produksi,
keselamatan kerja dan kesehatan kerja, disebut juga K3.
3
Penerapan keselamatan kerja pada proses membatik cap wajib
dilaksanakan oleh semua pelaku kegiatan membatik cap guna
melindungi keamanan semua yang melaksanakan kegiatan membatik
dan mencegah pencemaran di sekitar tempat kerja, tempat praktik di
sekolah termasuk masyarakat dan lingkungan sekitar.
Gambar 1.1. lambang K3
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Proses pengecapan di sekolah dapat berlangsung dengan baik
tidak terdapat gangguan yang mengakibatkan kerugian, karena
kelalaian, maka perlu memperhatikan keselamatan diri dalam
melaksanakan praktik mengecap, mewarnai, dan melorod. Proses
mengecap menggunakan api untuk memanaskan lilin malam,
memanaskan air untuk melorod. Api yang menyala di dalam kompor
perlu dikontrol agar nyala api dapat ajeg dan menjauhkan benda-
benda yang mudah terbakar dari kompor, bila api sampai membakar
benda-benda akan dapat dengan mudah merembet ke seluruh ruang
praktik, untuk itu selalu dicek nyala api, keajegan nyala api dan
kebersihan kompor, dan segera matikan kompor bila selesai
melaksanakan proses mengecap.
Dalam proses batik cap agar terhindar dari kekhawatiran akan
resiko dan meminimalisir bahaya yang ditimbulkan maka perlu
mengenakan alat pelindung diri, dengan mengenakan alat pelindung
diri yang disediakan maka kalian dapat melaksanakan kegiatan batik
cap secara nyaman dan sehat.
Aktifitas Belajar
4
Setelah kalian menyimak teks tentang pengertian Kesehatan
Keselamatan Kerja, apakah ada hal-hal yang belum kalian pahami?
tuliskan hal-hal yang belum kalian pahami pada lembar yang telah
disediakan, usahakan menjawab pertanyaan bersama teman-teman
dan guru.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
Agar kalian lebih memahami tentang pengertian keselamatan
kesehatan kerja, sekarang guntinglah materi yang dibagikan,
guntinglah pada bagian materi dan ditempelkan pada buku masing-
masing.
Tunjukkanlah hasil karya kalian kepada teman-teman sekelas di
depan kelas dan sampaikanlah dengan singkat isi materi tersebut.
Kita telah bertanya jawab tentang pengertian keselamatan,
kesehatan kerja, sekarang kalian tuliskan pengertian dari keselamatan
kesehatan kerja dalam lembar di bawah ini.
5
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
Kalian ceritakan pembelajaran hari ini kepada orangtua, buatlah
cerita dengan singkat mengenai pengertian keselamatan kesehatan
kerja dengan bimbingan orang tua kalian. Tuliskan pada lembar kerja
yang disediakan.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Sekarang kalian akan memperlajari tentang ruang lingkup
keselamatan kesehatan kerja sebagai berikut:
Ruang Lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Ruang lingkup keselamatan dan kesehatan kerja mencakup tiga
aspek yaitu pekerja atau siswa, tata tertib kerja dan simbol yang
6
dipergunakan di dalam dan di sekitar ruang kerja. Pekerja atau siswa
perlu dijaga kesehatannnya selama melaksanakan proses membatik
cap, hal tersebut sangat penting agar proses pembelajaran didalam
praktik membatik cap dapat berjalan baik, menghasilkan karya
maksimal untuk mencapai tujuan menjadi siswa yang trampil
membatik cap.
Tugas dan tanggung jawab pekerja atau siswa pada waktu
melaksanakan proses membatik cap adalah:
1. Memberikan contoh cara membatik cap dengan penuh konsentrasi,
fokus pada tugas pekerjaannya dan menjaga keamanan bahan
dan alat yang dipergunakan.
2. Menunjukan kesiapan dan minat untuk melatih diri dengan
kesungguhan dan kehati-hatian.
3. Melakukan secara sungguh-sungguh terhadap keselamatan
kesehatan kerja pada setiap tugas dari sekolah.
Ruang lingkup tata tertib kerja untuk menjaga keselamatan
kesehatan kerja dari awal melakukan proses membatik sampai proses
akhir diantaranya adalah:
1. Sebelum memulai bekerja tempat kerja atau ruang untuk
membatik harus dibersihkan, buanglah sampah pada tempat yang
telah ditentukan.
2. Menyiapkan bahan-bahan dan alat dari gudang yang akan
digunakan, dihitung menurut jumlahnya sesuai dengan jenis
barang.
3. Mengatur tempat dengan baik, papan tempat mengecap di sebelah
kanan, tempat kompor di sebelah kiri.
4. Meneliti kembali kemungkinan kurangnya bahan dan alat.
5. Selama berlangsung pengecapan tidak boleh menganggu teman-
teman yang mungkin merugikan dan menganggu konsentrasi.
7
6. Pada waktu melaksanakan pengecapan konsentrasi dan berhati-
hati menggunakan alat serta hindari berkomunikasi dengan
teman.
7. Setelah habis waktu yang ditentukan aturlah kembali peralatan
yang digunakan dan dimasukan ke dalam gudang, masing-masing
alat dikelompokan dalam tempat tertentu, untuk memudahkan
perhitungan pengambilan pada waktu akan dipergunakan lagi.
8. Bersihkan kembali tempat kerja.
Simbol atau rambu yang dipergunakan di dalam dan di sekitar
ruang kerja mempunyai fungsi penting yakni utuk mencegah dan
meminimalkan kecelakaan kerja di area yang memiliki potensi bahaya,
pemasangan symbol atau rambu K3 merupakan salah satu bentuk
implementasi menajemen K3/OHSAS 18001.
Simbol/rambu tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 1.2. rambu matikan lampu Sumber : Dokumen Kemendikbud
Matikan lampu ruang kerja segera saat telah selesai mempergunakan
dengan tujuan hemat energi, biaya, daya pakai lampu dan bahaya
lain yang dapat ditimbulkan akibat lampu hidup terus menerus.
Matikan juga segera kompor saat setelah selesai menggunakan
kompor pemanas lilin malam yang mempergunakan energi listrik.
8
Gambar 1.3. rambu bahaya pernapasan
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Tanda bahaya pernapasan apabila zat-zat pembantu pewarna
terhirup hidung yang akan mengakibatkan terganggunya saluran
pernapasan seperti sesak nafas dan gangguan pada organ
pernapasan seperti saluran hidung dan paru-paru. Simbol atau rambu
tersebut dilpasang di ruang tempat pewarnaan dan tempat melorod.
Gambar 1.4. rambu cairan panas Sumber : Dokumen Kemendikbud
Hati-hati cairan panas diantaranya cairan panas yang terdapat dalam
ceret yang berisi air panas dipergunakan untuk melarutkan warna dan
air panas di dalam kenceng yang akan dipergunakan untuk melorod
kain batik cap, setelah selesai proses pewarnaan. Simbol atau rambu
tersebut dipasang di ruang tempat melorod agar selalu mengingatkan
untuk konsentrasi dan bersungguh-sungguh pada waktu mengerjakan
proses mewarna maupun melorod kain batik cap.
9
Gambar 1.5. rambu hati-hati terpeleset
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Rambu hati-hati terpeleset dipasang di dinding ruang tempat
mewarnai dan tempat melorod, lantai tempat tersebut cenderung
basah terkena tumpahan air yang digunakan untuk mewarna dan
melorod, sehingga perlu berhati-hati agar tidak terjatuh yang dapat
mengakibatkan cedera pada anggota tubuh seperti kaki, tangan, dan
kepala. Biasakan berhati-hati dalam melaksanakan proses membatik
cap walaupun sudah menggunakan sepatu pengaman kaki.
Gambar 1.6. buanglah sampah pada tempatnya
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Membuang sampah pada tempat yang ditentukan perlu dibiasakan
dalam kehidupan sehari-hari terutama pada waktu di sekolah, ruang
praktik membatik cap menjadi bersih. Masukan sampah sesuai
jenisnya, sampah terdiri dari sampah organik, anorganik, dan bahan-
bahan beracun dan berbahaya (B3).
10
Gambar 1.7. kotak P3K
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Ruang tempat membatik cap layak dipasang kotak P3K yang
didalamnnya tersedia obat yang berfungsi untuk memberikan
pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan kecil seperti terkena
lilin malam panas, tergores pisau saat memotong lilin, terkena panas
seterika, terkena air panas dan lainnya, tindakan ini dilakukan untuk
mencegah cidera bertambah parah dan berguna untuk mengurangi
rasa sakit.
Gambar 1.8. budaya kerja
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Budayakan cara bekerja dengan tuntas yaitu dengan ajakan untuk
membiasakan rajin membersihkan tempat kerja, membersihkan
peralatan yang digunakan. Merawat, meringkas, dan merapikan
semua sisa bahan praktik dan alat-alat yang sudah selesai digunakan
pada tepat yang sudah ditentukan.
11
Setelah kalian menyimak teks tentang ruang lingkup keselamatan
dan kesehatan kerja, adakah hal yang kurang jelas menurut kalian?
Tulislah pertanyaan kalian pada lembar yang telah disediakan,
kemudian carilah bersama teman dan guru jawaban atas pertanyaan
tersebut.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Setelah kalian menanyakan hal-hal yang kurang jelas, sekarang
kalian sudah memahami tentang ruang lingkup keselamatan
kesehatan kerja, maka dengan bimbingan guru tuliskan pada lembar
yang tersedia materi ruang lingkup keselamatan kesehatan kerja.
Ruang lingkup Keselamatan Kesehatan Kerja
1. ………………………………………………………………….
2. ………………………………………………………………….
3. ………………………………………………………………….
Tunjukanlah hasil tulisan kalian kepada teman-teman sekelas di
depan kelas dan bacalah dengan keras tulisan tersebut di depan kelas
dibantu guru dan teman-teman.
12
Kalian ceritakan pembelajaran hari ini kepada orangtua, buatlah
rangkuman dengan singkat mengenai ruang lingkup keselamatan
kesehatan kerja dengan bimbingan orangtua kalian. Tuliskan pada
lembar kerja yang disediakan.
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………....
......................................................................................................................
Kalian sekarang akan mempelajari tentang alat keselamatan, dan
kesehatan kerja disebut juga Alat Pelindung Diri atau disingkat APD.
Gambar 1.9. masker wajah
Sumber : Dokumen Kemendikbud
13
Gambar 1.10. baju kerja
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 1.11. sarung tangan
Sumber : Dokumen Kemendikbud
14
Gambar 1.12. sepatu
Sumber : Dokumen Kemendikud
Amatilah gambar diatas dan adakah dari kalian yang sudah tahu
nama-nama benda di atas? Untuk dikenakan dimanakah alat-alat
diatas ? apakah kalian pernah mengenakannnya?
Mengapa alat-alat tersebut dipakai, apakah ada manfaat dari
mengenakan alat tersebut?
Tuliskan hasil pengamatan kalian di lembar kerja yang disediakan.
Gambar Nama benda Dikenakan bagian tubuh
Manfaat
1
2
3
4
15
Setelah kalian menuliskan hasil pengamatan, sekarang kalian akan
mempelajari nama-nama alat keselamatan kesehatan kerja sebagai
berikut.
Alat Keselamatan Kesehatan Kerja.
Baju kerja
Dipakai pada waktu kalian masuk ruang batik sampai akan
meninggalkan ruang batik.
Baju kerja dikenakan di badan dengan menalikan dibagian
belakang, berguna untuk melindungi pakaian kita dari cipratan lilin
malam, pewarna atau cairan lain, sehingga baju sekolah atau baju
seragam tetap bersih dan aman.
Masker
Dipakai pada waktu akan memulai pengerjaan pengecapan,
pewarnaan dan melorod, masker ini dipakai untuk menutupi hidung,
berguna untuk melindungi paru paru kita dari bau atau zat zat bahan
pewarna yang menyebabkan gangguan pernafasan.
Kaos tangan
Kaos tangan dipakai pada waktu akan melakukan proses
pewarnaan mencolet, menyisir ataupun mencelup baik yang sudah
dicap kedalam warna.
Sepatu
Sepatu ini dipergunakan pada waktu akan melakukan proses
mewarnai atau melorod agar kaki terlindung dari cipratan warna dan
air untuk melorod yang panas dan bercampur lilin malam.
16
Kalian telah menyimak dan menirukan bacaan teks Alat
Keselamatan Kesehatan Kerja, sekarang adakah yang belum kalian
pahami terkait alat-alat Keselamatan Kesehatan Kerja, Tuliskan
pertanyaan kalian pada lembar yang tersedia, kemudian bersama
teman dan guru carilah jawabannya atas pertanyaan tersebut.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Alat Keselamatan Kesehatan Kerja telah kalian ketahui, sekarang
carilah alat-alat tersebut di ruang ketrampilan, Berikan tanda ()
apabila alat tersebut diketemukan dan beri tanda (-) bila tidak
diketemukan.
No Nama /-
1 Masker wajah
2 Baju kerja
3 Sepatu boots
4 Kaos tangan
Setelah kalian menemukan alat Keselamatan Kesehatan Keja di
ruang ketrampilan, Sampaikan kepada teman-teman tentang
kegunaan dari alat tersebut.
17
Kalian telah memahami alat-alat Keselamatan Kesehatan Kerja,
apakah ada hal-hal yang belum kalian pahami? tanyakanlah kepada
teman dan guru.
Kalian telah mengenal alat Keselamatan Kesehatan Kerja,
Sekarang pilihlah salah satu alat yang kalian sukai dan gambarlah
pada lembar Kerja yang disediakan, setelah selesai menggambar,
tempelkan gambar tersebut pada papan pajang di dalam kelas
bersama gambar teman-teman.
Pembelajaran hari ini ceritakanlah kepada orang tuamu. apakah di
rumahmu terdapat alat keselamatan dan kesehatan kerja? Bila ada
tuliskan pada lembar kerja yang telah disediakan dibimbing orang tua
kalian.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
18
Kalian telah memahami alat-alat keselamatan kesehatan kerja,
selanjutnya kita akan belajar penerapan alat dalam pembelajaran
batik cap di sekolah.
Penerapan alat Keselamatan Kesehatan Kerja
Proses pembuatan batik cap memerlukan ketelitian, kehati-hatian
dan kedisiplinan. Resiko kecelakaan pada waktu melaksanakan proses
pembuatan batik cap mungkin saja terjadi dimulai dari proses
menyiapkan mori, menyiapkan lilin malam, menyiapkan pewarnaan,
menyiapkan alat pencapan, dan menyiapkan pelorodan.
Bahan batik cap yang terbuat dari zat kimia membahayakan
apabila terhirup hidung sehingga untuk menjaga agar tidak
menghirup zat kimia kita menggunakan masker wajah sebagai alat
pelindung diri, masker wajib dipakai dalam setiap pelaksanaan proses
membatik cap.
Demikian juga alat seperti kompor yang terdapat nyala api untuk
memanaskan lilin malam, kita wajib memakai pakaian kerja untuk
melindingi tubuh dari cipratan lilin malam yang panas dan cipratan
warna pada waktu proses pewarnaan, kompor untuk melorod yang
digunakan untuk merebus air bercampur dengan zat kimia akan
mengeluarkan uap berbahaya bagi pernafasan, sehingga kita wajib
memakai masker penutup wajah agar tidak menghirup zat kimia yang
membahayakan paru-paru dan organ tubuh bagian dalam lainnya,
dan wajib memakai sepatu boots dan kaos tangan agar tangan dan
19
kaki aman dari percikan air panas bercampur lilin malam apabila
sampai mengenai kulit bisa terkelupas.
Apabila sampai terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan
kebakaran maka perlu segera melakukan penanggulangan dengan
mempergunakan alat gas semprot untuk mematikan kobaran api yang
bersifat kecil.
Hal-hal yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja antara
lain adalah:
1. Kurang konsentrasi dan kurang teliti.
2. Kelengkapan alat keselamatan kerja kurang memadai.
3. Tempat kurang luas.
Penerapan dan penggunaan alat Keselamatan kesehatan Kerja
dilaksanakan, karena kita menyadari perlunya keselamatan pribadi
pada waktu melaksanakan praktik pembelajaran batik cap,
keselamatan diri di sekolah sangatlah penting agar dapat terjamin
dan terhindar dari faktor berbahaya, sebelum terjadinya kecelakaan
karena kekurang hati-hati kita dalam mengerjakan proses batik cap
dan teledor dalam mempergunakan bahan alat yang ada.
Penggunaan perlengkapan dan pakaian pelindung untuk
melindungi diri dari bahaya pekerjaan bersifat wajib, pakaian dan
kelengkapan harus dipakai selama menjalani aktifitas pekerjaan yang
mensyaratkan pakaian pelindung dan melaksanakan proses batik cap
mengikuti prosedur agar tidak melakukan kesalahan yang dapat
membahayakan diri sendiri maupun teman lain.
Setelah menyimak bacaan diatas, adakah yang ingin kalian
ketahui? Ajukanlah pertanyaan dengan menuliskan pertanyaan kalian
20
pada lembar yang tersedia, kemudian carilah jawabannnya bersama
teman-teman dan guru.
Pertanyaan Jawaban
Kecelakaan kerja terjadi karena kurang kehati-hatian kita, untuk
menambah pengetahuan kalian, lakukanlah hal berikut ini:
1. Carilah tentang kejadian kecelakaan kerja di Koran atau majalah
yang ada di sekolah kalian;
2. Guntinglah dan susunlah dengan menempelkan pada kertas yang
sudah disediakan secara rapi;
3. Beri tulisan penyebab kecelakaan tersebut.
Tempelkan hasil karya kalian di majalah dinding sekolah dan
ceritakan isi tulisan yang ditempel tersebut kepada teman-teman
sekolah.
Kalian telah mempraktikkan penggunaan alat keselamatan
kesehatan kerja, sekarang ceritakan pengalaman menggunakan alat
tersebut pada pada lembar yang tersedia, seakan kalian baru
memberitahukan kepada teman yang belum mengetahuinya.
21
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
Ceritakanlah kepada orangtua tentang pembelajaran hari ini,
buatlah cerita mengenai Alat Pelindung Diri, tuliskan pada lembar
tugas yang tersedia.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
22
Apakah manfaat dari mempelajari Bab I ini ?
1. Keselamatan kerja adalah segala upaya untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya kecelakaan saat melakukan pekerjaan
agar selamat dari hal-hal yang tidak diinginkan, Kesehatan kerja
adalah adanya jaminan kesehatan pada saat melakukan
pekerjaan, kesehatan kerja sebagai alat untuk mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dan untuk meningkatkan
produksi, keselamatan kerja dan kesehatan kerja, disebut juga K3.
2. Ruang lingkup keselamatan dan kesehatan kerja mencakup tiga
aspek yaitu pekerja atau siswa, tata tertib kerja dan simbol yang
dipergunakan di dalam dan di sekitar ruang kerja.
3. Simbol atau rambu yang dipergunakan di dalam dan di sekitar
ruang kerja mempunyai fungsi penting yakni utuk mencegah dan
meminimalkan kecelakaan kerja di area yang memiliki potensi
bahaya, simbol yang digunakan diantaranya adalah: matikan
lampu saat tidak digunakan, ahaya pernapasan, hati-hati cairan
panas, hati-hati terpeleset, buang sampah pada tempatnya, kotak
P3K dan budaya kerja.
4. Penyebab terjadinya kecelakaan kerja adalah kurang kosentrasi,
kehati-hatian dan ketelitian, kelengkapan keselamatan kerja tidak
memadai, dan tempat yang kurang luas.
5. Pakaian dan perlengkapan kerja wajib dipakai untuk menghindari
dan melindungi diri dari bahaya yang terjadi.
23
A. Sekarang Aku bisa menyebutkan alat Keselamatan dan
kesehatan kerja yang ada di sekolah.
No. Nama alat Manfaat
1
2
3
4
5
B. Jodohkan gambar di sebelah kiri dengan tulisan di sebelah kanan
dengan tanda panah.
1.
Masker wajah
2.
Baju kerja
3.
Sarung tangan
4.
Sepatu
24
5.
Bahaya pernapasan
6.
Buang sampah
7.
Budaya kerja
8.
Matikan lampu
9.
Hati-hati terpeleset
10.
Kotak P3K
25
C. Lengkapilah kalimat di bawah ini dengan pernyataan yang benar! 1. Keselamatan Kesehatan Kerja disebut…
2. Lilin malam yang panas apabila terkena tangan, maka kulit
tangan akan …
3. Alat pelindung diri disingkat…
4. Uap zat kimia apabila terhirup membahayakan…
5. Air yang direbus sudah mendidih, maka kita segera
mematikan…
D. Jawablah pertanyaan di bawah dengan singkat!
1. Apa pengertian dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja?
jawab : …
2. Sebutkan alat yang wajib digunakan pada waktu proses
pewarnaan?
jawab : …
3. Sebutkan alat yang wajib dipakai pada waktu proses pelorodan?
Jawab : …
4. Apabila terjadi kebakaran, apa yang kalian lakukan?
Jawab : …
5. Apa istilah dari alat yang dipergunakan untuk melindungi diri
dari bahaya?
Jawab : …
E. Unjuk Ketrampilan
Lakukanlah mempraktikkan mengenakan alat keselamatan dan
kesehatan kerja seperti dalam tabel di bawah ini , berilah tanda
pada kolom pilihan.
26
No. Uraian Hasil pengamatan
DMS DMDB TDM 1. Pakailah masker wajah
2. Pakailah pakaian kerja
3. Pakailah sepatu boot
4. Pakailah sarung tangan
keterangan :
DMS : Dapat mengenakan sendiri
DMDB : Dapat mengenakan dengan bantuan
TDM : Tidak Dapat Mengenakan
Ayo sekarang kalian berkreasi secara berkelompok, Buatlah
pembagian tugas masing masing temanmu pada lembar yang
sudah disediakan.
1. Membuat gambar alat pelindung diri.
2. Tuliskan nama alat yang di gambar.
3. Diskusikan hasil alat yang di gambar.
4. Kumpulkan gambar teman temanmu menjadi satu.
5. Simpanlah dalam dokumen kelas.
27
Setelah mempelajari Prosedur Batik Cap maka siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian tentang batik cap
2. Menjelaskan prosedur dasar batik cap.
3. Menganalisa prosedur dasar batik cap.
4. Mendeskripsikan prosedur dasar batik cap.
5. Mengomunikasikan prosedur dasar batik cap.
6. Mendemontrasikan prosedur batik cap.
Pada aktifitas Belajar sekarang, kita akan mempelajari prosedur
Batik cap, pengertian proses pengecapan, pewarnaan, pelorodan
sampai dengan perawatan kain batik cap.
BAB II Prosedur Batik Cap
1. Pengertian Prosedur Batik Cap
2. Prosedur Dasar Batik Cap
3. Praktik Prosedur Dasar Batik Cap
28
Gambar 2.1. canting cap
Sumber : Dokumen Kemendikbud Gambar 2.2. canting tulis
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 2.3. cap dan bantalan cap
Sumber : Dokumen Kemedikbud
Gambar 2.4. muka canting cap
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Amatilah gambar diatas!
Lihatlah gambar diatas satu persatu, apakah kalian sudah pernah
melihat benda dalam gambar tersebut?
Dimanakah kalian melihat benda yang ada dalam gambar?
29
Tentunya ada gambar yang sudah kalian ketahui dan ada gambar
yang belum kalian ketahui.
Sekarang tunjukan gambar yang belum kalian ketahui dan
tuliskan pada lembar yang tersedia. Gambar apa sajakah?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Batik Cap
Batik merupakan salah satu kesenian khas Indonesia yang telah
berabad abad lamanya hidup dan berkembang, sehingga salah satu
bukti peninggalan sejarah budaya bangsa Indonesia, seni batik juga
merupakan suatu keahlian yang turun temurun, yang sejak mulai
tumbuh merupakan sumber penghidupan yang memberikan lapangan
kerja yang cukup luas bagi masyarakat Indonesia.
Teknik membatik ada dua yaitu batik tulis dan batik cap, batik tulis
prosesnya mempergunakan alat canting yang ditulis langsung diatas
kani putih dengan lilin malam yang dicairkan, pembuatan batik tulis
memerlukan waktu yang lama, sehingga pada pertengahan abad ke
19 dibuatlah alat yang terbuat dari bahan tembaga atau biasa disebut
cap digunakan untuk membuat pola pada kain batik, teknik baru
tersebut dimulainyai era batik cap. pertama kali yang
memperkenalkan penggunaan teknik batik cap di Indonesia adalah
Raffles yamg membuat pakaian imitasi india dengan pola yang dicap
seperi di India.
30
Pengertian batik cap adalah batik dengan cara pembuatannnya
sepeti cap atau stempel, membuat batik cap atau ngecap dengan alat
atau bahan tertentu untuk menciptakan corak-corak tertentu pada
permukaannya. Dengan alat atau bahan tertentu serta teknik tertentu
agar corak yang diinginkan bisa muncul pada kain.
Prosedur batik cap ini lebih memudahkan dan mempercepat
produksi, karena dengan satu kali proses pengecapan bisa
menghasilkan satu bentuk atau corak pola atau gambar yang sesuai
dengan yang direncanakan dalam pola tersebut.
Dalam memunculkan corak pada kain melalui prosedur batik cap
ini dilakukan dengan pencapan langsung pada bahan tekstil yang
putih disebut juga kain mori.
Setelah kalian menyimak teks yang dibacakan, cobalah bertanya
tentang batik cap yang belum kalian pahami kepada guru dan tuliskan
pertanyaan pada lembar yang sudah disediakan, bersama teman
kalian dan guru, carilah jawaban terkait batik cap sesuai teks diatas.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………...
Kalian telah mempelajari tentang pengertian prosedur batik cap,
sekarang ceritakan secara singkat inti materi tersebut dengan
dibimbing guru pada lembar yang tersedia.
31
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Ceritakanlah kepada orangtua tentang pembelajaran hari ini,
bagaimana tanggapan orangtuamu tentang pengertian prosedur
batik cap , tuliskan pada lembar tugas yang tersedia.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Setelah menyimak Pengertian batik cap selanjutnya kita akan
memperlajari prosedur dasar batik cap. setelah menerima materi ini
diharapkan kalian mampu mengetahui, memahami, menganalisa,
mendiskripsikan serta Mengkomunikasikan tentang prosedur dasar
batik cap
Mengenal Prosedur Dasar Batik Cap
Membuat batik cap atau ngecap adalah pekerjaan membatik
dengan cara mencapkan lilin batik cair ke permukaan kain
32
menggunakan alat cap disebut canting cap, canting cap berbentuk
stempel yang terbuat dari plat tembaga.
Prosedur Dasar Batik Cap :
1. Penyiapan kain putih atau mori
Gambar 2.5. kain putih atau mori Sumber : Dokumen Kemendikbud
Kain putih yang digunakan adalah kain prima atau primisima,
untuk memudahkan pengecapan kain dihaluskan dulu dengan cara
diseterika.
2. Penyiapan alat ngecap dan pengecapan
Alat cap terdiri dari wajan dan canting cap dan bahan lilin
malam, caranya adalah sebagai berikut:
a. Letakan wajan diatas kompor, hidupkan kompor dengan nyala
sedang dibantu guru, lihat keadaan liilin malam bila perlu
ditambah agar mudah dalam pengambilan lilin malam, wajan
yang digunakan terbuat dari tembaga dan diatasnya dilapisi
kasa agar kotoran yang ada dalam lilin malam tidak
mengganggu pengecapan.
33
Gambar 2.6. pencairan malam
Sumber : Dokumen Kemendikbud
b. Canting cap dimasukan kedalam wajan yang berisi lilin malam
cair yang sudah panas.
Gambar 2.7. : canting cap dalam cairan malam
Sumber : Dokumen Kemendikbud
c. Canting cap diambil dan dicapkan pada kain yang diletakan
diatas bantalan meja cap, pada waktu pencapan disesuaikan
dengan pola skema jalannnya canting cap.
34
Gambar 2.8. mencap dengan canting cap
Sumber : Dokumen Kemendikbud
3. Mewarna
Gambar 2.9. pewarnaan
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Alat yang digunakan adalah panci atau ember dan bahan
pewarna yang sudah disiapkan didalam wadah gelas plastic.
mewarna kain yang dicap dengan cara celup atau colet.
35
4. Melorod
Gambar 2.10 .melorod
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Tujuan utama melorod adalah untuk melepaskan lilin yang
menempel di kain agar dapat lepas dari kain.
5. finishing
Gambar 2.11. finishing Sumber : Dokumen Kemendikbud
36
Mencuci sampai bersih kain dari lilin malam dan diangin-anginkan
sampai kering.
Prosedur dasar batik cap ini adalah urut-urutan pembuatan batik
cap yang dilaksanakan untuk mendapatkan hasil yang sesuai.
Setelah kalian menyimak teks tentang prosedur dasar batik cap,
cobalah mengajukan pertanyaan sesuai dengan teks yang dibacakan.
Tuliskan pertanyaan kalian pada lembar yang telah disediakan,
kemudian carilah bersama teman dan guru jawaban atas pertanyaan
tersebut.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Coba kalian urutkan prosedur dasar batik cap dengan cara
menggabungkan nomor dengan proses batik cap dengan tanda
agar kalian lebih memahami tentang materi dalam sub ini.
Mengecap
Melorod
37
Mewarna
Finishing
Menyiapkan lilin malam
Setelah kalian mempelajari Prosedur Dasar Batik Cap apakah ada
hal-hal yang belum kalian mengerti. sekarang tanyakanlah kepada
guru atau teman.
Pembelajaran hari ini ceritakanlah kepada orangtua kalian
tuliskan dengan singkat prosedur dasar batik cap dengan bantuan
orangtua pada lembar kerja yang disediakan.
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
38
Setelah kalian memahami prosedur dasar batik cap, sekarang kita
akan mendemonstrasikan prosedur dasar batik cap dengan
menggunakan bahan yang diperoleh dari tumbuhan yang ada di
sekitar sekolah dan di dipakai dalam proses pebuatan alat permainan.
Sebelumnya mari kita mengamati tanaman yang ada di sekitar
sekolahan, kita amati satu persatu tanaman yang tumbuh di
lingkungan sekolah.
Gambar 2.12. memilih tanaman
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 2.13. tanaman di kebun
Sumber : Dokumen Kemendikbud
39
Kalian telah mengamati gambar tanaman di sekitar sekolahan,
adakah pertanyaan terkait gambar yang ada, bila ada pertanyaan,
ajukanlah pertanyaan tersebut dengan menuliskan pertanyaan pada
lembar yang disediakan dan carilah jawaban dari pertanyaan tesebut
bersama teman dan guru.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Sebelum proses cap yang sebenarnya kita sekarang akan latihan
mendemonstrasikan proses batik cap dengan bahan dan alat cap dari
sekitar sekolah, bahan yang akan dipakai untuk latihan pengecapan
kita persiapkan terlebih dahulu, dan lihatlah permukaan tumbuhan,
itulah bentuk motif dari cap. Apabila kita menemukan 3 macam
tumbuhan maka kita sudah mendapatkan 3 motif.
Lakukan sesuai urutan berikut ini:
1. Siapkan pensil penggaris kertas dan penghapus.
2. Buatlah garis-garis pada kertas seperti contoh dengan kertas pola
yang disediakan.
3. Rencanakan motif yang akan di cap di atas kertas.
4. Ambilah cap sesuai motif dalam pola.
5. Masukan ke dalam warna yang disediakan.
6. Capkan pada kertas sesuai pola.
7. Ambilah cap sesuai motif dalam pola.
40
8. Masukan ke dalam warna yang disediakan.
9. Capkan pada kertas.
10. Lakukan seperti diatas sampai semua telah dicap sesuai pola yang
direncanakan.
11. Lihatlah hasil latihan pengecapan.
Kalian telah mendemostrasikan prosedur dasar batik cap dengan
latihan menggunakan alat dan bahan tiruan, adakah hal-hal yang
masih belum dipahami? Tanyakanlah pada guru atau temanmu.
Setelah kalian mendemostrasikan prosedur batik cap dengan alat
yang ada di sekitar sekolah, sampaikanlah kepada teman dan guru
hasil dari proses pengecapan tersebut.
Ceritakanlah kepada orang tua pengalaman pembelajaran hari
ini, mintalah bimbingan dalam menuliskan pengalamanmu pada
lembar kerja.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
41
Apakah manfaat dari Pembelajaran dalam Bab ini?
1. Prosedur Dasar Batik Cap adalah proses batik yang lebih
memudahkan dan mempercepat produksi karena dengan satu kali
proses pengecapan bisa menghasilkan satu bentuk atau corak pola
atau gambar yang sesuai dengan yang direncanakan dalam pola.
2. Prosedur Batik Cap dimulai dari Penyiapan kain putih, penyiapan
alat ngecap atau pengecapan, mewarna, melorod dan finishing
3. Mendemonstrasikan prosedur batik cap adalah latihan ngecap atau
pengecapan dengan alat dari alam sekitar.
42
A. Isilah titik titik dibawah ini !
1. Kain putih bahan batik disebut juga… 2. Kain putih agar halus dan rata sebaiknya dilakukan … 3. Pengecapan menggunakan … 4. Bahan untuk ngecap disebut… 5. Mewarna batik cap dengan cara …
B. Jodohkan gambar disebalah kiri dengan tulisan di sebelah kanan dengan menyambungkan gambar dan tulisan.
No. Keterangan Gambar benda
1. Memola a.
2 Mengecap b.
3. memberi warna c.
4. Melorod d.
5. Mencuci e.
C. Isilah titik-titik di bawah ini 1. Alat yang digunakan untuk memola adalah… 2. Memola menentukan motif…. 3. Mengecap sesuaikan dengan… 4. Mencolet dengan alat… 5. Bahan mengecap adalah…
43
Setelah mempelajari Alat Dasar Batik Cap siswa dapat :
1. Menjelaskan alat dasar yang dipergunakan untuk mengecap.
2. Menjelaskan cara merawat alat dasar batik cap.
3. Mempraktikan cara merawat alat dasar batik cap.
4. Mempraktikan cara memegang alat dengan benar.
5. Mengoperasikan alat batik cap dengan bimbingan.
Setelah kalian memperlajari di Bab II tentang prosedur dasar
batik cap, Sekarang kita akan memperlajari tentang Alat Dasar Batik
Cap.
BAB III Alat Dasar Batik Cap
1 . Alat Dasar Batik Cap
2. Pengenalan Alat Batik Cap
44
Alat Dasar Batik Cap
Sebelum proses pembuatan batik cap, terlebih dahulu memahami
apa itu batik cap, dan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat batik
cap, pada awalnya terdapat batik tulis yang dikerjakan dengan
menggunakan alat canting, tetapi karena proses pembatikannnya
harus teliti dan membutuhkan waktu cukup lama, maka
dikembangkanlah batik cap, Alat yang dipergunakan untuk membatik
ada beberapa jenis, masing-masing alat memiliki jenis dan fungsinya
sendiri, jenis alat untuk membatik antara lain adalah canting cap,
salah satu hasil jenis produksi batik adalah menggunakan cap. Cap
inilah alat dasar dalam proses pembuatan batik cap. Cap yang
digunakan untuk membatik bentuknya mirip seperti stempel dan
bahannya terbuat dari tembaga atau bisa dimodifikasi dari bahan lain.
Batik cap mempunyai motif yang bisa digunakan berulang kali.
Alat untuk membuat batik cap adalah sebai berikut:
1. Canting Cap
Gambar 3.1. canting cap kawung Sumber : Dokumen Kemendikbud
45
Canting cap merupakan alat dasar batik cap yang akan digunakan
untuk membuat motif di kain dan digunakan untuk membuat batik
cap. Motif pada canting cap ini terbuat dari bahan dasar tembaga,
tetapi ada pula yang dikombinasikan dengan besi, dengan batik cap
ini, pembatik bisa menghemat tenaga.
1.1. Canting cap terdiri dari tiga bagian yaitu :
1.1.1. Bagian muka , berupa susunan plat tembaga yang
berbentuk pola batik.
1.1.2. Bagian dasar, tempat melekatnya bagian muka.
1.1.3. Tangkai cap, sebagai pegangan saat mencap.
1.2. Cara Menggunakan Canting Cap
Desain pola canting cap dirancang dengan susunan pola agar
satu sisi canting cap menyambung dengan sisi lain bila dicapkan.
sehingga pola batik yang dibuat menyambung (menyatu).
1.2.1. Sebelum untuk mengecap, canting cap ditempelkan pada
lembaran kain kasa yang telah dipenuhi lelehan cairan
lilin malam di atas wajan. Letakan karung goni diatas
meja, taruh diatasnya kain yang sudah berpola, fungsi
kain goni adalah agar cairan lilin malam dapat menempel
pada penampang atau permukaan canting cap secara
merata.
1.2.2. Canting cap dikibaskan keatas wajan agar cairan lilin
malam yang berlebihan akan kembali ke wajan dan
cairan lilin malam yang terangkat tidak terlalu banyak
dalam permukaan canting cap.
1.2.3. Bantalan yang terbuat dari busa dilapisi plastic tebal atau
perlak selalu dibasahi agar lembab sehingga cairan lilin
malam cepat mengering.
46
1.2.4. Proses pengecapannya sangat mudah dan sederhana,
namun perlu berhati-hati dan teliti. garis cap yang satu
dengan yang lain harus ketemu agar rapi dan tidak
berantakan. Kain mori yang diletakkan diatas meja cap,
kemudian canting cap yang sudah terkena malam
langsung dicapkan ke kain sesuai motif yang akan dibuat,
satu motif atau lebih dari satu motif.
1.3. Cara menyimpan Alat
Alat-alat yang digunakan untuk pembuatan batik cap harus
disimpan ditempat yang aman dan disimpan ditempat yang
tertutup. Setelah selesai proses pengecapan canting cap segera
diambil sambil dihentak- hentakan perlahan agar lilin menetes
di wajan lalu diletakan di dalam rak tempat canting cap dalam
posisi miring agar motif canting cap awet dan lilin malam tidak
menempel di rak dan memudahkan mengambil apabila akan
mempergunakan lagi.
2. Meja Cap
Gambar 3.2. meja cap Sumber : Dokumen Kemendikbud
47
Meja cap digunakan untuk alas pada waktu proses pengecapan.
Ukuran meja cap cukup luas minimal kira-kira 100 x 100 cm dengan
ketinggian 70-75 Cm, meja cap terbuat dari kayu, diatas meja
dibentangkan busa tebal yang dibasahi air dan dilapisi plastik tipis,
keadaan meja harus stabil sehingga apabila plastik ini telah
mengelupas karena terkena panas lilin malam dapat diganti lagi
dengan plastik yang baru.
Cara merawat meja cap adalah dengan mengatur busa agar selalu
basah dan rata permukaannnya.
3. Kompor
Gambar 3.3. kompor
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Kompor yang digunakan adalah kompor berbahan bakar gas,
penggunaan kompor ini seperti kompor dalam rumah tangga,
menghidupkannnya dengan memutar atau menekan tombol on
dan segera mematikannnya dengan menekan atau memutar
tombol of. Cara perawatan kompor dengan mengecek dan
membersihkan agar tidak ada lilin malam yang tumpah atau
menetesi lubang api kompor yang menganggu nyala api.
48
4. Wajan Cap
Gambar 3.4. wajan cap
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Wajan cap adalah wajan berbentuk bulat lebar diatasnya
ditaruh kain kasa, diatas wajan ditaruh lilin malam. Panas lilin
malam diusahakan stabil sehingga memudahkan pada waktu
pelaksanaan pengecapan. Cara merawat wajan ini adalah dengan
mengecek agar tinggi cairan lilin malam selalu stabil dengan
ditambah sesuai penggunaannnya. Setelah selesai proses
pengecapan posisi wajan tetap pada tempatnya sampai lilin malam
dingin.
5. Rak kompor
Gambar 3.5 rak kompor Sumber : Dokumen Kemendikbud
49
Rak kompor berguna untuk menaruh wajan dan kompor
sehingga api yang keluar dari kompor tidak terganggu oleh arus
angin, pemakaian rak kompor ini biasa digunakan apabila
pengecapan terletak di ruang terbuka.
6. Meja pola
Gambar 3.6. meja pola
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Meja pola digunakan untuk memindahkan gambar atau pola dari
kertas ke kain yang akan dicap memakai pensil.
Cara mempergunakan meja pola ini adalah dengan meletakan
kertas dan diatasnya diletakan kain langsung diblab. Perawatan
meja pola ini dengan cara mengelap dengan kain untuk
menghilangkan debu yang menempel.
7. Gawangan
Gambar 3.7. gawangan
Sumber : Dokumen Kemendikbud
50
Gawangan adalah alat untuk membentangkan kain mori yang lebar
setelah proses pewarnaan atau pelorodan.
Cara merawat gawangan dengan mencuci dengan air setelah
digunakan untuk meniriskan mori yang baru diwarnai.
8. Mangkok, gelas dan sendok
Mangkok gelas digunakan untuk tempat atau wadah warna sesuai
yang dikehendaki, sendok untuk megaduk agar warna benar benar
tercampur rata. Cara merawat alat ini setelah selesai proses
mewarnai segera dicuci dengan air dan disimpan di tempat yang
disediakan
9. Kuas dan busa
Gambar 3.8. kuas dan busa Sumber : Dokumen Kemendikbud
Kuas dan busa digunakan untuk mencolet pada kain batik atau
motif yang dikehendaki dengan cara mencelupkan ujung kuas atau
busa ke dalam wadah warna lalu dioleskan di kain sampai merata
dan warna meresap di dalam serat kain. Cara perawatan setelah
selesai kuas dan busa dicuci dengan air sampai bersih dan
disimpan di tempat yang disediakan.
51
10. Karung goni
Gambar 3.9. karung goni
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Alat ini digunakan sebagai alas kain yang sudah dicap dan akan
diwarnai, agar pada waktu mencolet agar warna dapat meresap ke
dalam kain. Cara perawatan karung goni setelah digunakan dibiarkan
mongering disimpan di rak.
11. Kenceng
Gambar 3.10. kenceng Sumber : Dokumen Kemendikbud
Proses menghilangkan lilin malam menggunakan kenceng yang
terbuat dari kuningan atau bahan lain, diisi air dipanaskan, cara
merawat setelah digunakan air langsung dibuang pada saluran
peresapan limbah dan dicuci sampai bersih disimpan dirak yang
disediakan.
52
12. Ember
Gambar 3.11. ember
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Proses pelorodan membutuhan ember atau kenceng yang diisi air,
setelah proses pelorodan kain langsung dimasukan ke dalam
ember untuk dibersihkan dari lilin malam.
13. kaos tangan
3.12. kaos tangan Sumber : Dokumen Kemendikbud
Kaos tangan digunakan pada waktu mencampur warna dan
dipakai pada waktu mencolet agar tangan tidak terkena warna,
setelah selesai digunakan dicuci bersih diangin-anginkan agar
kering.
53
14. Sepatu
Gambar 3.13. sepatu
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Dipakai pada waktu mewarna dan melorod agar kaki tidak terkena
warna dan cipratan air panas, cara merawat setelah selesai digunakan
dicuci bagian luar.
15. Gunting
Gambar 3.14. gunting
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Alat ini digunakan untuk memotong kain, menggunting kertas pola,
membuka bungkus warna.
54
16. Pensil, penghapus, spidol
Gambar 3.15. pensil, penghapus, spidol
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Pensil , penghapus dan spidol adalah alat untuk membuat pola,
pola ditebalkan dengan spidol dan diblab pada kain menggunakan
pensil 2b bila terjadi kesalahan bisa dihapus dengan karet penghapus.
17. Scrap
Gambar 3.16. scrap
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Alat ini digunakan untk membersihkan lilin malam yang menempel
di lantai.
55
18. Seterika dan meja seterika
Gambar 3.17. seterika dan meja seterika
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Untuk menghaluskan kain yang akan dipola agar memudahkan
proses memola.
19. Ceret dan kompor
Gambar 3.18. ceret dan kompor
Sumber : Dokumen Kemendikbud
56
Ceret digunakan untuk merebus air biasa, setelah mendidih air
digunakan untuk mencampur serbuk warna. Setelah air mendidih
kompor langsung dimatikan.
Setelah menyimak alat dasar dan alat lain yang digunakan dalam
batik cap sekarang buatlah pertanyaan berdasarkan bacaan di atas,
tukarkan pertanyaanmu dengan temanmu, kemudian jawab
pertanyaan temanmu pada lembar yang telah tersedia.
pertanyaan
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………
Jawaban temanmu
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………
Kalian telah bertanya jawab dengan teman sekelasmu tentang
alat-alat batik cap diantaranya adalah canting cap sebagai alat dasar
57
batik cap, sekarang coba mencari tau bagian - bagian dari canting cap
dalam gambar dibawah ini !
Gambar 3.19. canting cap dan pola Sumber : Dokumen Kemendikbud
No Bagian Kegunaan
1 Muka
2 Dasar
3 Tangkai
Kalian telah memahami alat yang dipergunakan dalam proses
batik cap, sekarang coba bersama teman teman mengidentifikasi
alat-alat yang ada di sekolah, berilah tanda pada alat yang telah
ditemukan dan berilah tanda - pada alat yang belum ditemukan.
No. Nama Alat /-
1 Cating cap
2 Meja cap
3 Kompor
4 Wajan
58
5 Kuas
6 Karung goni
7 Ember
8 Kaos tangan
9 Sepatu bots
10 Kenceng
Kalian telah menemukan alat yang dipergunakan dalam
membatik cap di ruang ketrampilan membatik, sekarang ceritakan
nama alat yang kalian temukan dan ceritakan kegunaan dari alat
tersebut.
Alat-alat yang dipergunakan dalam batik cap telah kalian pelajari,
apakah ada alat-alat yang belum kalian pahami, tanyakanlah kepada
teman, guru atau orangtua.
Pembelajaran hari ini dapat diceritakan kepada orangtua, carilah
alat-alat yang sama yang ada di rumah, gambarlah kerjakan pada
lembar kerja.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
59
Sub Bab ini akan mempelajari tentang Mengoperasikan alat batik
cap, kalian akan melakukan proses pengecapan dengan alat
sederhana setelah melaksanakan kegiatan membuat pola, mengeblab
pola, sehingga sudah tersedia kain berpola dan siap untuk melakukan
pengecapan.
Gambar 3.20. mengecap
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Kalian ingat bagian-bagian canting cap?
Sekarang apa yang kalian lihat pada gambar diatas tuliskan pada
lembar dibawah ini.
60
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Sekarang kalian coba bagaimana cara memegang cap.
Apa yang perlu ditanyakan dalam memegang canting cap, tuliskan
dalam lembar pertanyaan dan bersama teman-teman saling
menjawab pertanyaan dibawah bimbingan guru.
Pertanyaan Jawaban
Canting Cap
Proses pengecapan adalah salah satu cara penempelan lilin
kedalam kain putih sesuai motif pada cap yang menggunakan
bebagai bahan atau alat yang sudah dibuat sebelumnya.
Dalam pengecapan ini kita harus memperhatikan terlebih dahulu
jenis-jenis motif cap yang digunakan, siapkanlah terlebih dahulu alat
cap tersebut seusai dengan pola yang yang sudah dibuat diatas kain
mori.
Penyiapan jenis motif pada cap sesuai pola akan mempemudah
proses pengecapan. kain yang akan digunakan dalam pengecapan
juga dipersiapkan terlebih dahulu dicocokan dengan ukuran yang
dibutuhkan untuk mempermudah jalannnya pengecapan.
61
Beberapa cara jalannya pengecapan antara lain adalah :
1. Bergeser satu langkah ke kanan atau satu langkah ke muka , ini
disebut dengan sistim “tubrukan”.
2. Bergeser setengah langkah ke kanan dan satu langkah ke muka
atau satu langkah ke kanan dan setengah langkah ke muka, ini
disebut sistim “ondo ende”.
3. Jalannya Cap menurut arah garis miring, bergeser satu langkah
atau setengah langkah dari sampingnya, ini disebut sistim
“parang”.
4. Bila jalannya cap digeser melingkar, salah satu sudut dari cap itu
tetap terletak pada satu titik, sistim ini disebut “mubeng” atau
berputar.
5. Satu raport motif digunakan dua cap, jalannya mengecapkan dua
cap tersebut berjalan berdampingan, ini disebut sistim “mlampah
bareng” atau jalan bersama.
Pemanasan lilin malam dipanaskan dulu agar malam yang akan
dicetak dapat menempel pada kain yang dibatik. Lilin malam
dipanaskan dengan pertimbangan tidak terlalu panas dan tidak terlalu
dingin di atas kompor dengan menggunakan wajan. Penggunaan lilin
malam adalah salah satu syarat utama dalam proses batik cap.
Cara mengerjakan pencapan adalah sebagai berikut :
1. Pertama lilin malam dipanaskan di dalam wajan tembaga yang
pada dasarnya diletakan beberapa kain kasa atau kain mori.
2. Cap yang akan dipakai diletakan di atas kain kasa yang berisi lilin
cair.
3. Tunggu beberapa saat sampai cap menjadi panas, kemudian cap
dipegang, diangkat dan dicapkan pada kain lain untuk percobaan
mengecek apakah panas lilin sudah sesuai dan hasil pencapan
sudah baik.
62
4. Pelaksanaan pencapan dalan kain yang sudah disiapkan.
5. Pengambilan lilin malam diatas kasa dilakukan berulang-ulang
sampai pencapan kain selesai atau pekerjaan mencap telah selesai.
Pencapan ini harus dilakukan berulang kali agar menjadi terbiasa,
sehingga perlu latihan secara terus menerus.
Setelah kalian menyimak bacaan diatas, tentu ada yang perlu kalian
tanyakan, tuliskan hal-hal yang belum kalian pahami pada lembar
berikut.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Kalian telah bertanya jawab dengan teman sekelasmu tentang
alat-alat batik cap diantaranya adalah canting cap sebagai alat dasar
batik cap, sekarang coba mencari tau bagian-bagian dari canting cap
dalam gambar dibawah ini !
Setelah kalian berdiskusi dengan teman-teman cara membatik
dengan canting cap, sekarang coba kalian mencari tau langkah-
langkah cara pencapan dengan mengisi kolom pada lembar kerja
dibawah ini.
No Cara pencapan
63
Kalian sekarang sudah memahami cara pencapan, sekarang
sebelum melaksanakan cara pencapan dengan lilin malam, mencoba
dengan memperagakan cara pencapan dengan canting cap. Siapkan
kain mori yang sudah dipola.
Lakukan bergantian sampai semua temanmu telah memperagakan
proses pencapan.
Tentukan satu alat cap yang akan digunakan.
Lakukan proses pengecapan dengan cara:
Langkah pertama
1. Letakan cap di atas kasa dalam wajan yang berisi lilin yang
sudah dipanaskan atau lilin sudah cair dan panas, tunggu
beberapa saat sekitar tiga menit.
2. Ambil cap kemudian dicapkan dengan sedikit tekanan pada kain
yang diletakan diatas bantalan meja cap dengan motif sama.
3. Angkat cap dan ambil lilin lagi untuk menyelesaikan pengecapan
dengan motif yang sama.
4. Lakukan pengecapan sampai semua telah di cap sesuai pola.
5. Letakan cap pada tempat yang telah ditentukan.
6. Pengecapan telah selesai.
7. Matikan kompor
8. Letakan kain yang sudah di cap di gawangan.
Lihatlah hasil pengecapan pada kainmu sendiri
Amatilah hasilnya
Sekarang lihatlah hasil pengecapan teman temanmu
Amatilah hasil karya temanmu
64
Adakah yang kalian temukan dari mengamati kain karya sendiri dan
kepunyaan temanmu
Isilah tabel di bawah ini menurut hasil pengamatanmu dengan
memberi tanda pada kolom baik, cukup dan kurang.
Nama Baik Cukup Kurang
Kalian telah mengoperasikan alat batik cap, pengalaman tersebut
ceritakanlah pada orangtuamu, tulislah pada lembar tugas, apa yang
menjadi tanggapan orangtua terhadap apa yang telah kau kerjakan
dalam membuat batik cap.
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
65
Apa manfaat mempelajari Buku pada Bab ini?
1. Alat dasar batik cap adalah Canting Cap yang terbuat dari tembaga.
2. Alat yang digunakan dalam proses batik cap segera dibersihkan
setelah selesai digunakan untuk mempermudah pada waktu akan
dipergunakan lagi.
3. Proses batik cap mempermudah proses pembuatan karena dalam
waktu singkat dapat menghasilkan kain batik cap lebih banyak,
dibutuhkan kehati-hatian dan latihan secara terus menerus.
66
A. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan cara menyambungkan
pernyataan sebelah kiri dan gambar sebelah kanan dengan tanda
panah.
No. Nama alat Gambar Alat
1 Canting Cap
a.
2 Meja Cap b.
3 Kompor c.
4 Seterika d.
5 Wajan e.
67
6 Gawangan f.
7 Kenceng g.
8 Meja pola h.
9 Kuas i.
10 Karung Goni j.
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah alat dasar batik cap itu?
Jawab : …
2. Sebutkan bagian-bagian canting cap!
Jawab : …
68
3. Dimanakah canting cap diletakan pada waktu akan digunakan
untuk pengecapan?
Jawab : …
4. Sebutkan alat yang digunakan untuk membuat pola!
Jawab : …
5. Sebutkan cara pencapan yang pernah dipraktikkan!
Jawab : …
C. Proyek
Sekarang lakukan cara mengoperasikan alat batik cap seperti
uraian dalam kolom di bawah ini!
No. Uraian Hasil pengamatan
DMS DMDB TDM
1. Peganglah cap
2. Masukan lilin malam di atas wajan
3. Matikan kompor
4. Pakaialah sepatu boots
5. Pakailah sarung tangan
keterangan :
DMS : Dapat mengerjakan sendiri
DMDB : Dapat mengerjakan dengan bantuan
TDM : Tidak Dapat Mengerjakan
69
Setelah pembelajaran penggolongan pola batik, pengertian teknik
pola sederhana batik cap melalui kegiatan menyimak, mengamati dan
berdiskusi kalian akan mendiskripsikan dan mengkomunikasikan
tentang teknik pola sederhana batik cap.
Setelah mempelajari teknik Pembuatan Pola sederhana untuk Batik
Cap siswa dapat:
1. Memahami teknik pola sederhana untuk batik cap.
2. Memahami Jenis pola sederhana.
BAB IV Teknik Pembuatan Pola Sederhana Batik Cap
1. Pengertian Teknik Pola Sederhana Batik Cap
2. Penggolongan Pola
3. Komposisi Pola
4. Teknik Pembuatan Pola Sederhana
70
3. Menerapkan teknik pola sederhana untuk batik cap.
4. Membuat pola sederhana untuk batik cap.
5. Mendeskripsikan Pengertian teknik Pembuatan Pola Batik Cap
6. Mendeskripsikan Jenis-jenis pola sederhana batik cap
7. Mengombinasikan komposisi pola batik cap sesuai kreasi masing
masing.
8. Mendeskripsikan jenis-jenis bahan yang digunakan untuk batik
cap.
9. Mendeskripsikan prosedur pembuatan pola sederhana batik cap
sesuai kriteria kerja yang ditentukan.
Setelah kalian memperlajari di Bab III tentang alat Dasar Batik
Cap, Sekarang kita akan mengenal dan memperlajari tentang Teknik
Pembuatan Pola sederhana batik cap.
Pola Sederhana Batik Cap
Cara menciptakan motif batik klasik, motif itu dibuat terlebih
dahulu diatas kertas roti yang disebut pola lalu dipindahkan keatas
bahan mori, pola ini digunakan tidak untuk seluruh kain tetapi hanya
untuk sebagian, maka untuk sepotong kain batik pola itu harus
berkesinambungan. Karena harus berkesinambungan pola itu diatur
sedemikan rupa supaya berkesinambungan, oleh karena itu motif
batik klasik sering diulang.
71
Untuk batik kreasi baru motif itu langsung dibuat diatas diatas
bahan mori, maka jarang ada motif ulangan meski besar kecil mori
diciptakan tidak sama.
Istilah pola di daerah pesisir utara pola itu sama dengan motif,
khusus di Yogyakarta yang dinamakan pola itu lain dengan motif, Pola
adalah motif batik yang sudah disusun di atas bahan kertas (kalkir)
untuk dipindah ke atas bahan mori, tetapi motif adalah bentuk-bentuk
yang diciptakan untuk motif batik, selanjutnya akan digunakan untuk
membuat pola batik.
Pengertian Teknik Pola sederhana dalam batik cap adalah
persiapan yang dilakukan dengan menentukan motif yang ada pada
canting cap yang disusun diatas kertas untuk dipindah ke atas bahan
mori, sehingga mori sudah terlihat pola yang akan dilakukan
pengecapan. Apabila pembuatan pola ini sudah dilakukan
berulangkali maka motif yang dipilih dapat langsung dipola diatas
kain tidak perlu disusun diatas kertas.
Setelah kalian menyimak bacaan pengertian pola sederhana, tentu
ada yang perlu kalian tanyakan, tuliskan hal-hal yang belum kalian
pahami pada lembar berikut.
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
72
Kalian telah bertanya jawab dengan teman sekelasmu tentang
pengertian pola sederhana batik cap diantaranya adalah langkah
langkah pembuatan pola, sekarang coba mencari tau pengertian pola
sederhana bisa dilakukan tidak sesuai langkah yang ada.
Setelah kalian memperlajari teknik pola batik cap, sekarang
ceritakan secara sederhana bagaimana cara membuat pola batik cap
itu.
Pemebelajaran hari ini dapat diceritakan kepada orangtua,
ceritakan langkah pembuatan pola, tulislah pada lembar kerja.
Pola Batik Cap
Gambar 4.1 .Pola Vertikal
Sumber : Dokumen Kemendikbud Gambar 4.2 .Pola Horisontal
Sumber : Dokumen Kemendikbud
73
Gambar 4.3. Pola Garis Miring
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Penggolongan pola-pola batik dalam proses batik bukanlah
pekerjaan yang mudah, namun dapat disederhanakan, Pola batik
dibagi menjadi dua yatu pola geometris dan non geometris.
1. Pola geometris
Pola geometris terdiri dari pola banji, pola ceplok, pola kawung, pola
nitik, pola garis miring.
1.1. Pola banji adalah pola batik tertua berupa silang yang diberi
tambahan garis-garis pada ujungnya dengan gaya melikar ke
kanan atau kekiri, Banji berarti murah rejeki atau
kebahagyaan yang berlipat gandha.
1.2. Pola ceplok adalah polayang terdiri garis-garis yang
membentuk persegi-persegi, lingkaran-lingkaran, jajaran-
jajaran genjang, ceplok ini abstraksi berbagai benda dari
binatang dan tumbuhan.
1.3. Pola kawung ini dapat dilihat dari pahatan/ukiran candi
prambanan abad VIII, pola kawung berasal dari belahan buah
74
pohon aren atau kawung, karena belahan buah aren itulah
yang menjadi dasar pola kawung.
1.4. Pola nitik yaitu titik-titik atau garis-garis pendek yang
tersusun secara geometris.
1.5. Pola garis miring merupakan pola yang susunannnya miring
atau diagonal secara tegas.
2. Pola non Geometris
Pembuatan pola non geomeris tidak tebatas dan terikat oleh
ukuran atau gaya-gaya tertentu. Pola semen berasal dari kata
“semi+an” yang berarti kuncup-kuncup, daun dan bunga-bunga.
Dari golongan pola batik diatas pola batik yang digunakan dalam
pola batik cap adalah pola non geometris.
Setelah menyimak bacaan diatas, adakah yang perlu kalian
tanyakan, tuliskan hal-hal yang belum kalian pahami pada lembar di
bawah ini .
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Untuk menambah pengetahuanmu carilah pola gambar/motif
batik non geometris 2 pola saja.
1. Carilah gambar/motif tersebut dari kain yang tersedia.
2. Susunlah/tempelkan gambarmu dengan rapi!
3. Berilah keterangan nama pola.
75
Jenis pola batik cap telah kalaian pelajari, apakah ada yang belum
dipahami tentang jenis pola batik cap, tanyakanlah kepada teman
dan guru.
Kalian telah memperlajari jenis pola batik cap, pembelajaran
tersebut ceritakanlah pada orangtuamu, tulislah pada lembar tugas
apa yang menjadi tanggapan orangtua terhadap apa yang telah kau
ceritakan dalam membuat batik cap.
Pola yang akan kalian pergunakan dalam teknik batik cap ini
adalah pola horizontal , Pola vertikal dan pola garis miring.
Pola horizontal adalah pola yang berupa garis datar berurutan atau
pola garis datar berurutan, sedang pola vertikal adalah pola berdiri
tegak atau lurus tegak, sedang pola diagonal adalah pola yang berupa
garis-garis dalam posisi miring kearah kanan atas, pola garis miring
kearah kiri atas seperti dalam gambar berikut ini.
Pola batik horisontal
76
Pola batik garis miring
Pola batik vertikal
Setelah kalian memahami pola sederhana selanjutnya kalian
akan mencoba bertanya jawab dengan mendiskusikan kepada teman
tentang pola-pola di bawah ini.
Gambar A
Gambar 4.4 pola batik cap vertikal Sumber : Dokumen Kemendikbud
77
Gambar B
Gambar 4.5. pola batik cap garis miring
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar C
Gambar 4.6 .pola batik cap horizontal
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Setelah kalian berdiskusi, sampaikan hasil diskusi dengan
memberi tanda centang () pada daftar berikut ini.
Gambar Horizontal Vertikal Miring
Gb A
Gb B
Gb C
78
Kalian sekarang sudah memahami tentang komposisi pola,
sekarang buatlah komposisi pola sederhana dengan bentuk segitiga,
bulat, segi empat dengan alat dan kertas yang sudah disediakan.
Sebelum mencoba latihan terlebih dahulu, lihatlah satu persatu
pola dalam kotak dibawah ini.
pola pada gambar diatas terdiri dari beberapa bentuk dengan letak
yang berbeda, bentuk pola diatas carilah pada gambar pola yang ada
didalam gambar dibawah ini. Dengan memberi tanda .
Gambar yang diberi tanda adalah gambar pola persegi empat,
segitiga dan lingkaran yang sesuai dengan pola diatas !
79
Sekarang kita kan memilih 2 pola yaitu pola bulat dan pola persegi
empat.
Dari dua pola tersebut kita akan menyusun komposisi pola dalam
kertas yang memiliki ukuran sesuai dengan kain yang akan kita cap.
Langkah 1
Langkah 2
Buatlah garis garis pada kertas di atas dengan kertas yang sudah
disediakan.
80
langkah 3
Susunlah pola yang dipilih dengan komposisi yang diinginkan, vertical,
horizontal atau garis miring.
Itulah langkah-langkah membuat komposisi pola.
Sekarang cobalah untuk membuat komposisi pola yang lain dengan
bentuk pola yang berbeda.
Komposisi pola harus dilatih terus menerus sehingga sebelum
proses pengecapan dilakukan kita akan memilih motif cap yang sudah
tersedia terlebih dahulu, pemilihan motif cap yang benar dan sesuai
dengan pola dalam kain, akan mempermudah dalam proses
pengecapan.
Kalian telah mempelajari langkah-langkah dalam membuat
komposisi pola, adakah yang belum kalian pahami, tanyakanlah
kepada teman dan guru.
Setelah memahami langkah-langkah membuat komposisi pola,
ceritakanlah pengalaman tersebut kepada orangtua, dengan dibantu
81
orangtua tulislah tanggapan orangtua terhadap apa yang telah
diceritakan.
Membuat Pola
Pola adalah gambar yang tertuang di atas kertas manila atau HVS
untuk dipindah di atas kain mori dengan menggunakan alat pensil,
pola dibuat untuk memberikan gambaran tata letak motif dan bentuk
motif yang akan dibuat. Kain yang sudah dipola akan memudahkan
dalam proses pengecapan dan mengurangi resiko kesalahan pada
proses pengecapan.
Pemindahan pola di dalam kain mori bisa menggunakan meja pola
yang terbuat dari kaca sehingga memudahkan memindah gambar,
dapat juga memindah pola dengan meja yang terbuat dari kayu
dengan cara mengancing kertas dan kain mori dengan jarum pentul
agar tidak bergeser untuk pola yang berukuran kecil seperti pola
pembuatan sapu tangan.
Pola yang disusun pada setiap orang bisa berbeda sesuai daya
kreatifitas dan daya cipta masing-masing, namun pada dasarnya
pembuatan pola dilakukan untuk merencanakan bentuk dan sususan
motif yang dikehendaki.
Setelah menyimak bacaan di atas, adakah yang perlu kalian
tanyakan, tuliskan hal-hal yang belum kalian pahami pada lembar di
bawah ini .
82
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Perhatikan satu persatu gambar di bawah ini!
Langkah-langkah membuat pola batik
Gambar 4.7. mengeblat pola Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 4.8. Membuat garis pola Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 4.9. menentukan motif pola Sumber : Dokumen Kemendikbud
83
Setelah kalian mengamati
Gambar apakah yang kalian lihat
Gambar Nama Benar Salah
Gb1 Membuat garis di atas kertas
Gb2 Mengatur pola
GB3 Memindah pola di atas kain
Untuk menambah pengetahuan kalian, adakah pola lain, yang
akan dibuat? Cobalah berlatih dengan teman teman untuk membuat
pola pada lembar di bawah ini!
Sekarang kita akan berlatih membuat pola sederhana dari
menggunakan bahan bekas pembungkus makanan instant seperti
kardus makanan, kardus snek dan kardus lain yang sudah tidak
dipergunakan lagi bisa dimanfaatkan untuk membuat pola batik cap
1. Ambilah kardus bekas.
2. Ambilah salah satu pola yang sudah tersedia yang kalian pilih.
3. Blaplah pola yang terdiri dari dua bagian tersebut dengan pensil.
4. Guntinglah pola tersebut.
84
5. Buatlah lipatan pada setiap garisnya.
6. Sambungkan lipatan lipatan tersebut.
7. Rekatkan dengan isolasi atau lim yang pada pola dasar
pengecapan.
8. Tempelkan pola dasar pada pola pegangan.
9. Pastikan lim dan isolasi sudah sesuai bentuknya dengan pola
yang sudah tersedia.
Apakah manfaat dari mempelajari bab ini?
1. Pengertian Teknik Pola sederhana dalam batik cap adalah
persiapan yang dilakukan dengan menentukan motif yang ada
pada canting cap yang disusun diatas kertas untuk dipindah ke
atas bahan mori, sehingga mori sudah terlihat pola yang akan
dilakukan pengecapan.
2. Penggolongan pola terdiri dari pola geometris dan pola non
geometris.
3. Komposisi pola teriri dari pola vertical, pola horizontal dan pola
garis miring.
4. Teknik membuat pola adalah merencanakan gambar yang
tertuang diatas kertas manila atau HVS untuk dipindah di atas
kain dengan menggunakan alat pensil, Pola dibuat untuk
memberikan gambaran tata letak motif dan bentuk motif yang
akan dibuat.
85
A. Jodohkan lajur kiri dengan lajur kanan.
1 Vertical a.
2 Horizontal b.
3 Diagonal c.
4 Memindah
pola
d.
5 Membuat
pola
e.
86
B. Proyek
Sekarang lakukan cara membuat pola seperti uraian dalam
kolom di bawah ini!
No. Uraian Hasil pengamatan
DMS DMDB TDM
1. Menyiapkan kertas
2. Membuat garis
3. Merancang pola
4. Menebalkan dengan spidol
5. Memindah pola diatas kain
keterangan :
DMS : Dapat mengerjakan sendiri
DMDB : Dapat mengerjakan dengan bantuan
TDM : Tidak Dapat Mengerjakan.
87
Setelah mempelajari Alat sederhana dan Aman siswa dapat:
1. Mendeskripsikan alat dari berbagai bahan.
2. Mendeskripsikan alat sederhana sesuai pola.
3. Menjelaskan cara membuat alat sederhana dari berbagai bahan.
4. Mempraktikan membuat alat dari berbagai bahan sederhana dan
aman dengan bimbingan guru.
5. Membuat pola batik cap dengan bimbingan.
BAB V Alat Sederhana dan Aman
1. Alat dari Berbagai Bahan Teknik Batik Cap
2. Alat Sederhana
2. Membuat Alat dari Berbagai Bahan
88
Setelah kalian memperlajari di Bab IV tentang Teknik Pembuatan
Pola sederhana dalam proses batik cap, Sekarang kita akan mempela
jari alat sederhana dan aman dari berbagai bahan yang dapat
digunakan untuk membuat alat batik cap.
Teknik batik cap yang digunakan dalam teknik pencapan
tradisional sangatlah sederhana dan bisa djjumpai dimana saja,
bahan tersebut antara lain kayu, kertas atau kardus, ketrampilan
dalam membuat berbagai desain pada permukaan bahan tersebut
akan menghasilkan berbagai corak printing yang sederhana tetapi
menarik, terlebih lagi jika mampu memadukan peralatan cap
tradisional dengan warna warna serasi.
Alat-alat batik cap tradisional lainnya juga bisa didapatkan dari
alam yaitu yang terdapat disekitar lingkungan rumah seperti batang
pohon pepaya, batang daun pisang dan lompong, serabut kelapa,
permukaan masing-masing bahan dari alam sekitar memiliki corak
yang berbeda dan unik. Berbagai macam alat sederhana yang
diperoleh dari sekitar rumah memudahkan dalam mencari dan
menggunakannya, kelemahan dari alat-alat ini kurang dapat
bertahan lama karena bisa digunakan dalam pencapan satu kali
penggunaan, apabila hari berikutnya akan melaksanakan pencapan
lagi maka dicari lagi bahan yang baru dari pohon yang ada di sekitar
sekolah.
89
Setelah kalian menyimak bacaan alat dan berbagai bahan teknik
batik cap, adakah yang perlu kalian tanyakan, tuliskan hal-hal yang
belum kalian pahami pada lembar berikut.
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Kalian telah bertanya jawab dengan teman sekelasmu tentang alat
dan berbagai bahan teknik batik cap, sekarang coba mencari tau alat
dan berbagai bahan teknik batik cap lainnya yang bisa digunakan dan
diperoleh disekitarmu.
Setelah kalian mempelajari alat dan berbagai bahan teknik batik
cap, sekarang ceritakan secara sederhana bagaimana cara mencari
alat dan berbagai bahan teknik batik cap.
Pembelajaran hari ini dapat diceritakan kepada orangtua,
ceritakan alat dan berbagai bahan teknik batik cap, tulislah pada
lembar kerja.
90
Alat sederhana dalam alam sekitar
Gambar 5.1. Batang lompong
Sumber : Dokumen Kemendikbud Gambar 5.2. Batang daun pisang
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 5.3. batang daun pisang Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 5.4 .batang daun pepaya Sumber : Dokumen Kemendikbud
Kalian ingat alat sederhana dari lingkungan sekitar sekolah?
Sekarang apa yang kalian lihat pada gambar di sebelah kiri dan di
sebelah kanan diatas tuliskan pada lembar dibawah ini.
91
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Sekarang kalian coba bagaiman cara memegang cap.
Bagimana dengan cara memegang alat sederhana dari berbagai
bahan yang diperoleh dari lingkungan sekitar sekolah.
Apa yang perlu ditanyakan dalam memegang alat sederhana
canting cap, tuliskan dalam lembar pertanyaan dan bersama teman
teman saling menjawab pertanyaan dibawah bimbingan guru.
Pertanyaan Jawaban
1. Ambilah kertas.
2. Buatlah kotak kotak sesuai alat yang disediakan.
3. Rencanakan pola yang akan dibuat.
4. Gambarlah corak sesuai alat sederhana diatas dengan
menggambarkan dalam kertas.
5. Tebalkan pola.
6. Pindahkan di atas kain.
92
7. Pastikan pola yang dibuat adalah pola horizontal, vertical atau
pola miring.
Teknik membuat alat batik yang sederhana
Gambar 5.5. Kertas bekas
Sumber : Dokumen Kemendikbud Gambar 5.6. Motif Bulat Tiga
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 5.7. Motif Segi Empat
Sumber : Dokumen Kemendikbud Gambar 5.8. Motif Bulat
Sumber : Dokumen Kemendikbud
93
Gambar 5.9. Motif Segitiga
Sumber : Dokumen Kemendikbud Gambar 5.10. Motif Garis
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 5.11. Isolasi
Sumber : Dokumen Kemendikbud Gambar 5.12. Gunting
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 5.13. Alat Menggambar Sumber : Dokumen Kemendikbud
94
Setelah kalian mengamati gambar diatas, apa saja yang kalian
ketahui, tuliskan didalam kolom berikut bersama teman-teman dan
guru.
Setelah kalian mengamati gambar di atas, adakah yang ingin
kalian ketahui? Tuliskan dan ajukanlah pertanyaan dengan
menuliskan pertanyaan kalian pada lembar yang tersedia, kemudian
carilah jawabannnya bersama teman-teman dan guru.
Pertanyaan Jawaban
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Buatlah pola sesuai contoh dengan pensil.
3. Guntinglah.
4. Bentuklah sesuai pola.
5. Kuatkan dengan plester.
6. Lihatlah hasil alat yang dibuat.
7. Buatlah sesuai sejumlah contoh.
8. Buatlah bentuk lain yang disukai.
95
Hasil karya membut alat sederhana dari bahan sederhana dan
aman masukan dalam kotak yang disediakan dan simpanlah di atas
meja masing-masing, pengalaman tersebut ceriterakanlah kepada
teman-teman sekolah.
Kalian telah mempraktikkan cara membuat alat sederhana dari
bahan sederhana, sekarang ceritakan pengalaman membuat alat
tersebut pada pada lembar yang tersedia dengan dibantu guru.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Ceritakanlah kepada orangtua tentang pembelajaran hari ini,
buatlah cerita cara membuat alat sederhana dari bahan sederhana,
tuliskan pada lembar tugas yang tersedia.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
96
1. Alat batik cap bisa didapatkan dari alam yaitu yang terdapat
disekitar lingkungan rumah seperti batang pohon papaya, batang
daun pisang dan lompong, permukaan masing-masing bahan dari
alam sekitar memiliki cora yang berbeda dan unik.
2. Pola direncanakan dan dibuat sesuai dengan permukaan bahan
tersebut yang akan menghasilkan berbagai corak printing.
3. Membuat alat dari bahan sederhana dari bahan yang sudah tidak
terpakai sesuai contoh yang disediakan.
97
A. Isilah titik-titik di bawah ini dengan singkat!
1. Tumbuhan yang bisa diperoleh dari sekitar kita untuk dibuat
sebagai alat sederhana adalah…
2. Corak motif pada tumbuhan diperoleh dari sisi…
3. Alat untuk menguatkan kardus dalam membuat pola adalah…
4. Kardus bekas dibuat pola dengan bentuk…
5. Alat untuk memotong kardus adalah…
B. Buatlah pola dengan bahan kardus bekas dengan langkah-langkah
berikut ini.
No. Uraian Hasil pengamatan
DMS DMDB TDM
1. Mengeblat
2. Memotong
3. Membentuk
4. Mengisolasi
5. Hasil pola
keterangan :
DMS : Dapat Mengerjakan Sendiri
DMDB : Dapat Mengerjakan Dengan Bantuan
TDM : Tidak Dapat Mengerjakan
C. Siapkanlah alat sederhana dari alam sekitar dengan langkah
berikut ini.
No. Uraian Hasil pengamatan
DMS DMDB TDM
1. Menentukan tanaman
98
2. Membersihkan
3. Memotong
4. Melihat corak
5. Hasil alat
keterangan :
DMS : Dapat Mengerjakan Sendiri
DMDB : Dapat Mengerjakan Dengan Bantuan
TDM : Tidak Dapat Mengerjakan
99
Setelah mempelajari teknik pengecapan batik cap siswa dapat:
1. Menjelaskan latihan pengecapan alat dan bahan alam sekitar.
2. Memperagakan latihan pengecapan alat bahan alam sekitar.
3. Menjelaskan teknik pegecapan dari bahan kerta bekas.
4. Mempraktikan pengecapan dari bahan kertas bekas.
Setelah kalian memperlajari di Bab V tentang alat sederana dan
aman dalam proses batik cap, Sekarang kita akan mempelajari alat
dari berbagai bahan yang dapat digunakan untuk membuat alat batik
cap.
BAB VI Teknik Pengecapan
1. Pengenalan Teknik Pengecapan
2. Teknik Pengecapan alat bahan alam sekitar
3. Teknik Pengecapan dari bahan kertas bekas
100
Sebelum kalian melaksanakan praktik mengecap terlebih dahulu
latihan mengecap dari bahan dan alat tiruan yang ada disekitar
lingkungan kelas.
Latihan membuat pola dan alat tiruan
Hari ini kita akan latihan membuat pola.
Pola dibuat disesuaikan dengan corak alat.
Alat yang digunakan dari bahan sekitar.
Corak pada alat sebagai dasar membuat pola.
Dimulai dari menyiapkan kertas.
Diatas kertas dibuat kotak-kotak dengan alat yang tersedia.
Pola yang dibuat sesuai rencana yang dipilih.
Pola horizontal, pola geometris , pola diagonal.
Setelah menyimak bacaan diatas, adakah yang ingin kalian
tanyakan? tuliskan pertanyaan dengan menuliskan pertanyaan
kalian pada lembar yang tersedia.
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
………
101
Amatilah bahan dan alat di atas kotak ini !
Gambar 6.1. warna hijau
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 6.2. beragam warna Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 6.3. warna merah
Sumber : Dokumen Kemendikbud Gambar 6.4. warna hitam
Sumber : Dokumen Kemendikbud
102
Gambar 6.5. warna orange
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 6.6. hasil latihan mengecap Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 6.7. wadah warna
Sumber : Dokumen Kemendikbud Gambar 6.7. contoh pola
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 6.8. botol air
Sumber : Dokumen Kemendikbud
103
Setelah kalian mengamati, sebutkanlah apa saja nama bahan dan
alat yang ada di dalam kotak tersebut.
Bahan dan Alat yang ada di dalam kotak adalah :
1. Pewarna merah.
2. Pewarna hijau.
3. Pewarna coklat.
4. Pewarna hitam.
5. Kertas berpola.
6. Wadah warna.
7. Botol berisi air.
8. Hasil latihan cap.
Sekarang kalian akan mencoba melakukan praktik mengecap
dengan bahan dan alat tersebut.
Lakukan langkah-langkah berikut bersama-sama.
1. Ambilah kertas.
2. Buatlah bergaris kotak kotak dari alat yang disediakan.
3. Letakan di atas papan yang disediakan.
4. Ambilah salah satu pelepah.
5. Masukan ujungnya ke dalam mangkuk yang berisi warna yang
disukai.
6. Capkan di atas kertas di tempat yang disukai bagian tengah,
atas atau bawah dan masih di dalam kotak.
7. Ambilah pelepah yang lain.
8. Masukan ke dalam mangkok yang berisi warna.
9. Capkan di atas kertas.
10. Penuhilah kotak kotak di kertas dengan cap yang berbeda.
11. Lihatlah hasil pengecapan milikmu.
104
Setelah kalian melakukan praktik pengecapan dengan kertas,
sekarang kumpulkan hasil pengecapan teman-temanmu, amati
dan diskusikan.
Pilihlah salah satu hasil pengecapan temanmu.
Samakah hasil pengecapan dengan milikmu?
Hasil pengamatan pengecapan teman
1. Warna yang dipilih adalah warna
a. …
b. …
c. …
2. Bahan yang dipilih untuk mengecap berasal dari
a. …
b. …
c. …
Sebelum melaksanakan kegiatan pengecapan perlu melakukan
persiapan, persiapan tesebut adalah membuat pola, menyiapkan alat,
menyiapkan bahan cap.
Membuat Pola
1. Siapkan kertas untuk memola.
2. Ambil contoh pola yang dipilih.
3. Letakan kertas diatas pola yang akan ditiru dan kuatkan
dengan penjepit kertas.
105
4. Blatlah pola tersebut dengan kertas roti dengan menggunakan
pensil.
5. Pastikan semua sudah di blat.
6. Tebalkan dengn spidol.
7. Lepaskan penjepit.
8. Ambilah kain mori yang sudah tesedia.
9. Letakan diatas pola.
10. Jepitlah kain dengan kertas dengan jarum pentul.
11. Tirulah pola dengan pensil denan goresan yang kuat agar pola
terlihat jelas.
12. Pastikan semua telah di blat.
13. Lepaskan jarum penthul.
14. Proses membuat pola telah selesai, mori siap digunakan untuk
mengecap.
Mempersiapkan Alat pengecapan
1. Lihat lilin malam yang ada di atas Loyang, bila kain kasa
terlihat maka tambahilah lilin malam.
2. Hidupkan kompor dengan nyala sedang.
3. Tunggu sampai lilin malam mencair.
4. Cek tempat pengecapan.
5. Tambahkan air dalam bantalan.
6. Rapikan plastic penutup bantalan.
7. Tempat pengecapan siap digunakan.
8. Lilin malam yang sudah mencair kira kira 70º C .
9. Lilin malam siap digunakan untuk mengecap.
106
Teknik Pengecapan dari bahan alam sekitar
Gambar 6.9. mengecap dengan pelepah pisang
Sumber : Dokumen Kemendikbud Gambar 6.10. mengecap dengan batang daun papaya
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 6.11. mengecap dengan kulit durian
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 6.12. hasil pengecapan
Sumber : Dokumen Kemendikbud
Setelah kalian mengamati gambar hasil pengecapan diatas ,
adakah yang perlu kalian tanyakan, tuliskan hal-hal yang menjadi
kalian belum memahami dengan menuliskan pada lembar di bawah
ini.
107
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………….
Kalian telah bertanya jawab dengan teman sekelasmu tentang
urutan proses pengecapan, sekarang coba mengigat kembali alat
yang digunakan dalam pengecapan yang sudah dibahas di bab
sebelumnya, tuliskan dalam lembar yang tersedia.
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………
1. Letakan kain di atas meja pengecapan.
2. Ambilah alat acap sesuai pola.
3. Masukan ujungnya ke dalam lilin malam.
4. Angkat dan capkan diatas kain.
5. Lakukan sampai semua pola yang sama telah di cap.
6. letakan alat pada tempatya.
7. Ambilan alat sesuai pola.
8. Lakukan pengecapan sampai semua telah selesai di cap.
108
Setelah kalian mempaktekan proses pencapan, sekarang ceritakan
secara sederhana bagaimana cara persiapan sampai cara pencapan
kepada teman sekelas.
Pembelajaran hari ini dapat diceritakan kepada orangtua,
ceritakan pengalaman pencapan dari bahan yang diperoleh dari alam
sekitar, tulislah pada lembar kerja.
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Setelah menerapkan pola dan alat cap dari bahan alam sekitar,
sekarang kalian akan menerapkan pola dan alat cap dari bahan kertas
bekas.
Sebelum melaksanakan kegiatan pengecapan perlu melakukan
persiapan, persiapan tesebut adalah membuat pola, menyiapkan alat,
menyiapkan bahan cap.
Membuat Pola
1. Siapkan kertas bekas.
2. Ambil contoh pola yang dipilih.
109
3. Letakan kertas diatas pola yang akan ditiru dan kuatkan
dengan penjepit kertas.
4. Blatlah pola tersebut dengan kertas roti dengan menggunakan
pensil.
5. Pastikan semua sudah di blab.
6. Tebalkan dengn spidol
7. Lepaskan penjepit.
8. Ambilah kain mori yang sudah tesedia.
9. Letakan diatas pola.
10. Jepitlah kain dengan kertas dengan jarum pentul.
11. Tirulah pola dengan pensil denan goresan yang kuat agar pola
terlihat jelas.
12. Pastikan semua telah di blab.
13. Lepaskan jarum penthul.
14. Proses membuat pola telah selesai, mori siap digunakan untuk
mengecap.
Mempersiapkan Alat pengecapan
1. Lihat lilin malam yang ada di atas Loyang, bila kain kasa
terlihat maka tambahilah.
2. Hidupkan kompor dengan nyala sedang.
3. Tunggu sampai lilin malam mencair.
4. Cek tempat pengecapan.
5. Tambahkan air dalam bantalan.
6. plastic penutup bantalan.
7. Tempat pengecapan siap digunakan.
8. Lilin malam yang sudah mencair kira kira 70º C.
9. Lilin malam siap digunakan untuk mengecap
110
Teknik Pengecapan Batik Sederhana
Gambar 6.13. mengecap motif bulat Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 6.14. pola bebas
Sumber : Dokumen Kemendikbud
111
Gambar 6.15. pola garis miring Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 6.16. pola vertikal Sumber : Dokumen Kemendikbud
Setelah kalian mengamati gambar hasil pengecapan dari kertas
bekas diatas, adakah yang perlu kalian tanyakan, tuliskan hal-hal
112
yang belum kalian pahami dengan menuliskan pada lembar di bawah
ini.
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Kalian telah bertanya jawab dengan teman sekelasmu tentang
urutan proses pengecapan, sekarang coba mengigat kembali alat
yang digunakan dalam pengecapan yang sudah dibahas di bab
sebelumnya. Tuliskan dalam lembar yang tersedia.
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
1. Letakan kain di atas meja pengecapan.
2. Ambilah alat acap bahan kertas bekas sesuai pola.
3. Masukan ujungnya ke dalam lilin malam.
4. Angkat dan capkan diatas kain.
5. Lakukan sampai semua pola yang sama telah di cap.
6. Letakan ala pada tempatya.
7. Ambilah alat sesuai pola.
8. Lakukan pengecapan sampai semua telah selesai di cap.
113
Mempersiapkan warna Remasol dan water glass
1. Siapkan warna yang akan digunakan remasol dan water glass.
2. Masukan kedalam wadah yang sudah disiapkan dan diberi
tulisan.
3. Panaskan air sampai mendidih.
4. Masukan air panas kedalam warna sesuai ukuran.
5. Aduk warna sampai merata.
6. Diamkan warna sampai dingin.
7. Warna siap digunakan.
Setelah kalian mempaktekan proses pencapan, sekarang ceritakan
secara sederhana bagaimana cara persiapan sampai cara pencapan
kepada teman sekelas.
Pebelajaran hari ini dapat diceritakan kepada orangtua, ceritakan
pengalaman pencapan dari bahan kertas bekas, tulislah pada lembar
kerja.
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
114
Aku sekarang bisa mempraktikkan
1. Membuat pola dengan bentuk pola horizontal, pola vertical dan
pola garis miring.
2. Merencanakan motif yang dipilih sesuai pola yang diencanakan.
3. Mempersiapkan alat dan bahan mengecap serta melakukan
praktik mengecap diatas kain yang sudah berpola sesuai rencana
pola.
115
A. Lengkapilah kalimat dibawah ini dengan pernyataan yang benar!
1. Kertas yang digunakan untuk memola adalah kertas …
2. Nama alat untuk membuat pola adalah …
3. meja yang digunakan untuk memola dinamakan …
4. Proses batik yang dipelajari adalah batik …
5. Meja untuk mengecap dinamakan …
B. Jawablah pertanyaan berikut ini !
1. Sebutkan nama tumbuhan yang dapat dipergunakan untuk
membuat batik cap yang ada di sekitar lingkungan !
Jawab : …
2. Apa nama tempat lilin malam yang dipergunakan dalam
proses batik cap ?
Jawab : …
3. Menggunakan kertas apakah dalam membuat pola batik cap?
Jawab : …
4. Berapa derajatkah panas lilin malam siap digunakan untuk
mengecap ?
Jawab: …
5. Sebutkanlah jenis pola yang digunakan dalam batk cap !
Jawab : …
116
C. Proyek
Lakukanlah mempraktikkan cara membuat pola dengan
menggunakan alat yang sudah disediakan sesuai urutan dalam
tabel dibawah ini !
No. Uraian Hasil pengamatan
DMS DMDB TDM
1. Membuat garis di atas kertas
dengan alat yang disediakan
2. Memilih motif
3. Menentukan jenis pola
4. Membuat pola
5. Mengecap
keterangan :
DMS : Dapat Melakukan sendiri
DMDB : Dapat Melakukan dengan bantuan
TDM : Tidak Dapat Melakukan
117
Setelah mempelajari teknik pewarnaan batik cap siswa dapat:
1. Menjelaskan teknik pewarnaan batik cap.
2. Mempraktikkan pewarnaan teknik celup.
3. Mempraktikkan pewarnaan teknik ciprat.
4. Mempraktikkan pewarnaan teknik colet.
Setelah kalian memperlajari di Bab VI tentang Teknik Pengecapan
kita akan mengenal dan memperlajari tentang Teknik Pewarnaan
Batik Cap.
BAB VII Teknik Pewarnaan Batik Cap
1. Teknik Celup
2. Teknik Ciprat
3. Teknik Colet
118
Warna batik teknik celup
Bahan cat warna napthol dan garam adalah jenis warna yang
banyak sekali digunakan dalam pembatikan, cat warna ini terdiri dari
dua bagian: bagian pertama disebut Napthol yang selalu
menggunakan kode AS, bagian kedua disebut garam biasanya garam
tersebut sudah disebutkan macam warnanya, untuk membedakan
tiap-tiap warna garam disebutkan kode huruf yang berbeda-beda.
Untuk mendapatkan warna tertentu, warna baru timbul setelah
bahan batik dicelup kedalam larutan naphtol, kemudian dimasukan
kedalam larutan garam. untuk menghasilkan macam-macam warna
yang diinginkan digunakan macam naphtol dan garam yang berlainan
pula.
Perbandingan bahan Naphtol dan garam 1:3 artinya misalnya
napthol mengambil seberat 3 gram maka garam mengambil 9 gram,
untuk semua warna cat yang sama.
Beberapa jenis Naphtol antara lain:
AS, AS-D, AS-G, AS-OL, AS-BO, AS-GR, AS-LB biasa, AS-LB ekxtra, AS-
BS, AS-KN, AS-BR.
Beberapa contoh garam antara lain:
Biru B, Biru BB, Violet B, Hitam B, Merah GG, Meah R, Merah 3 GL,
Bordo GP, Orange GR, Kuning GC dan Biru Hijau B. dengan bahan
pembantu Turkish Red Oil (TRO) dan Kaustik.
Contoh Cara melarutkan warna Naphtol.
119
Menyiapkan air mendidih dan tempat untuk melarutkan cat warna
naphtol.
cat warna naphtol: 3 gr Naphtol AS-D, 6cc TRO, 6cc Loog 38* Be.
Urutan cara melarutkan Napthol :
1. Taruh 3 gr Naphtol AS-D ditamvah 6cc TRO dalam wadah aduk
hingga menjadi pasta.
2. Masukan air mendidih panas 100% C sebanyak ¼ lite aduk sampai
seluruh pasta tadi larut kedalam air, masukan 6cc loog 38*Be.
3. Setelah larutan dingin ditambahkan air biasa sampai jumlah air
seluruhnya menjadi 1 liter.
4. Larutan siap digunakan unruk mencelup.
Contoh cara melarutkan garam.
garam yang dibutuhkan : 9 gr garam merah B, 1 liter air.
serbuk garam 9 gr dilarutkan dengan sedikit air dingin dahulu, setelah
larut baru ditambah air dingin secukupnya dan larutan itu menjadi 1
liter, simpan air garam di tempat yang teduh dan siap digunakan
untuk memberi warna.
Setelah menyimak bacaan diatas tentang pewarnaan teknik celup,
adakah yang perlu kalian tanyakan, tuliskan hal-hal yang belum kalian
pahami pada lembar di bawah ini.
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
120
Disediakan 2 ember yang sudah ada larutan warna yaitu ember 1
larutan naphtol, ember 2 larutan garam.
1. Ambilah kain yang sudah dicolet.
2. Masukan kain kedalam ember 1 berisi larutan naphtol.
3. Usap-usap sampai warna meresap merata dalam kain.
4. Baliklah kain dan usap-usap sampai warna meresap merata.
5. Tiriskan.
6. Setelah tiris masukan kain kedalam ember 2 larutan garam.
7. Usap-sap sampai timbul warna merata.
8. Baliklah kain dan usap-usap sampai merata.
9. Tiriskan kain.
Untuk menambah pengetahuanmu carilah kain batik dengan
warna lain dan perkirakan warna naphtol dan garam yang digunakan,
cari tahu bersama teman temanmu dibimbing guru.
Teknik pewarnaan celup yang telah kalian dipelajari, apakah ada
yang belum dipahami, tanyakanlah kepada teman dan guru.
Kalian telah memperlajari pewarnaan teknik celup pembelajaran
tersebut ceritakanlah pada orangtuamu, tulislah pada lembar tugas
apa yang menjadi tanggapan orangtua terhadap apa yang telah kau
ceritakan dalam membuat batik cap.
121
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Teknik Ciprat
Proses pewarnaan teknik ciprat adalah cara menempelkan warna
ke atas kain dengan cara cipratan, alat yang digunakan adalah sisir
dan sikat, sikat yang dimasukan ke dalam warna dan disisirkan diatas
kain, warna yang digunakan sesuai dengan pilihan masing-masing,
tidak ada ketentuan jumlah warna dan motif.
Perhatikan hasil warna ciprat yang dilakukan agar serasi dan
merata pada seluruh permukaan kain, pastikan permukaan kain telah
terkena warna secara merata.
Warna cipratan bisa diberikan untuk warna dasar, warna pada cap
tertentu sesuai dengan rencana pewarnaan, proses pewarnaan ciprat
bisa dilakukan untuk beberapa warna sehingga terjadi tumpukan
warna yang dihasilkan dari berbagai warna. batik cap ini bisa
mengggunakan teknik colet dan teknik cipratan dalam satu proses.
Proses pewarnaan bisa dilakukan dengan kombinasi warna colet
dengan warna ciprat dengan cara warna colet ditutup dengan lilim
malam baru diberikan warna teknik ciprat, maupun kombinasi warna
ciprat dengan warna napthol.
122
Setelah menyimak bacaan diatas tentang pewarnaan teknik ciprat,
adakah yang perlu kalian tanyakan, tuliskan hal-hal yang belum kalian
pahami pada lembar di bawah ini .
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Disediakan warna dalam mangkok dengan berbagai warna
diantaranya adalah warna merah, coklat, hijau.
1. Ambilah kain yang sudah dicap.
2. Letakan di atas alas karung goni.
3. Ambilah sisir dan sikat.
4. Ambil warna dengan sikat.
5. Pastikan warna tidak menetes.
6. Sisirkan warna dengan sisir rencana pewarnaan ciprat yang
dikehendaki.
7. Tiriskan.
Untuk menambah pengetahuanmu carilah kain batik warna teknik
ciprat dengan wana lain, cari tahu bersama teman temanmu
dibimbing guru.
Teknik pewarnaan ciprat yang telah kalian dipelajari, apakah ada
yang belum dipahami terutama dalam cara memebrikan warna ciprat
pada kain batik cap, tanyakanlah kepada teman dan guru.
123
Kalian telah memperlajari pewarnaan teknik ciprat pembelajaran
tersebut ceritakanlah pada orangtuamu, tulislah pada lembar tugas
apa yang menjadi tanggapan orangtua terhadap apa yang telah kau
ceritakan dalam membuat batik cap.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Proses mewarnai membatik cap telah dipelajari yaitu mewarnai
teknik celup, teknik ciprat dan sekarang akan mempelajari tentang
pewarnaan teknik colet dalam proses pembuatan batik cap.
Sebelum kalian mempraktikkan cara mencolet, kalian latihan terlebih
dahulu mencolet gambar berikut menggunakan pensil warna.
Amatilah batik cap dibawah ini
124
Batik cap diatas terdapat tiga motif yaitu motif berbentuk segi empat,
segi tiga dan bulat.
Kita sekarang akan merencanakan dengan memilih warna merah
untuk motif segi empat, biru untuk motif bulat, kuning untuk segi tiga,
dan hitam untuk warna dasar.
Kita lakukan proses pencoletan, maka hasilnya seperti berikut :
Setelah kalian mengamati gambar latihan mewarnai dengan pensil
warna, adakah yang perlu kalian tanyakan, tuliskan hal-hal yang
belum pahami dengan menuliskan pada lembar di bawah ini.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Sekarang kita akan merencanakan pewarnaan dalan batik cap
dibawah ini dengan ketentuan:
Biru untuk motif segi tiga, hijau untuk motif bulat, coklat untuk motif
segi empat, dan kuning untuk warna dasar.
125
Setelah kalian latihan mewarnai, sekarang ceritakan secara
sederhana bagaimana cara mewarnai sampai semua pola
terselesaikan kepada teman sekelas.
Setelah kalian berlatih mewarna pada kertas, sekarang kalian akan
mempelajari cara pewarnaan colet.
Mencolet
Proses pewarnaan teknik colet atau disebut mencolet adalah
memberikan warna bagian-bagian tertentu pada batik cap, dengan
cara mencolet menggunakan alat yang terbuat dari rotan, bambu, kuas
atau alat lain yang bisa berfungsi memindahkan warna diatas kain
pada motif yang dikehendaki.
Cara mencolet adalah dengan mencelupkan alat seperti kuas
kedalam warna yang dipilih lalu dikuaskan diatas kain pada motif
yang dipilih, sebelum proses mencolet ini dilakukan sebaiknya sudah
direncanakan terlebih dahulu motif-motif yang ada dengan warna
yang akan digunakan.
Dalam pelaksanaan menguaskan warna di atas kain dilakukan
dengan hati-hati dan pastikan warna yang menempel di kain benar-
benar merata. Apabila warna yang dikuaskan tidak merata hasil
pewarnaan akan terlihat kurang sempurna dan tidak sama.
126
Remasol adalah pewarna batik yang biasa digunakan untuk teknik
colet, teknik pewarnaan colet dengan remasol ini dalam satu proses
dapat menggunakan lebih dari beberapa warna, di bawah ini adalah
contoh warna remasol: kuning cerah FG*, kuning kunir 4R, oren O3R,
biru cerah KNR/RSP, Biru aTurkish Turkoise, Biru gelap B2R,
merah/pink 3B/6B/8B, ungu 5R/BNH, abu-abu Navy/Black B, hitam
Black B/Black N.
Setelah proses pewarnaan mencolet selesai, dilanjutkan dengan
memberikan cairan water glass secara merata pada seluruh
permukaan kain, water glass ini bermanfaat untuk menguatkan
warna agar tidak luntur.
Cara melarutkan Remasol adalah sebagai berikut:
1. Larutkan obat pewarna dengan air panas dan tambahkan air biasa
takaran sesuai kebutuhan semakin tinggi pewarna maka semakin
tua hasil warnanya, misalnya pewarna 25 gram untuk 1 liter air
besih, warna siap digunakan untuk mencolet.
2. Larutkan water glass dengan air panas, untuk 1 liter air panas
membutuhkan setengah kilogram water glass.
Setelah menyimak bacaan diatas tentang pewarnaan teknik colet
adakah yang perlu kalian tanyakan, tuliskan hal-hal yang belum
kalian pahami pada lembar di bawah ini .
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
127
Disediakan beberapa larutan warna remasol dalam mangkok,
sekarang kalian akan mempraktikkan cara mencolet pada kain yang
sudah dicap. Disediakan alas kain dari karung goni.
1. Ambilah alas tersebut, letakan diatas lantai.
2. Tempatkan kain yang sudah dicap diatas karung goni.
3. Pastikan kain yang diletakan telah rata dan rapi tidak ada yang
terlipat.
4. Amatilan kain yang sudah di cap.
5. Rencanakan warna yang akan digunakan pada motif yang ada
diatas kain.
6. Tentukan warna pada motif.
7. Tentukan warna dasar.
8. Ambilah bahan warna dan kuas yang disediakan.
9. Letakan bahan warna dan kuas disamping kain.
10. Mulailah proses mewarnai dengan mencolet.
11. Gunakan satu kuas untuk satu warna.
12. Dekatkan kuas dengan tempat warna yang digunakan.
13. Berhati-hatilah dalam proses mencolet.
14. Pastikan kuas yang digoreskan dalam kain telah meresap dan rata.
15. Balikkan kain.
16. Coletlah kain sesuai warna sebelumnya.
17. Pastikan kain telah diberikan warna semua.
18. Tanyakan kepada guru apabila mengalami kesulitan dalam proses
mencolet.
19. Setelah proses mencolet selesai, biarkan kain sampai kain yang
dicolet mengering.
20. Setelah kain sudah tiris atau mengering.
21. Ambilkan kain tersebut.
128
22. Ambilah larutan water glass yang sudah disediakan.
23. Coletkan pada kain tersebut sampai merata.
24. Baliklah kain dan colet sampai merata dengan water glass.
25. Tiriskan kain diatas rumput atau pada gawangan yang disediakan
sampai mongering.
26. Kembaikan alat dan bahan pada tempat yang ditentukan.
27. Proses mencolet telah selesai.
Teknik Mencolet
Gambar 7.1. colet warna biru Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 7.2 .colet warna coklat Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 7.3. pewarna biru Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 7.4. hasil pewarnaan Sumber : Dokumen Kemendikbud
129
Gambar 7.5. pewarna hitam Sumber : Dokumen Kemendikbud
Gambar 7.6. pewarna coklat Sumber : Dokumen Kemendikbud
Untuk menambah pengetahuanmu gambar diatas warna apa saja
yang dipergunakan dalam mencolet, cari tahu bersama teman
temanmu dibimbing guru.
Teknik pewarnaan colet yang telah kalian dipelajari, apakah ada
yang belum dipahami, tanyakanlah kepada teman dan guru.
Kalian telah memperlajari pewarnaan teknik colet pembelajaran
tersebut ceritakanlah pada orangtuamu, tulislah pada lembar tugas
apa yang menjadi tanggapan orangtua terhadap apa yang telah kau
ceritakan dalam membuat batik cap.
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
130
Aku sekarang bisa memahami :
1. Pewarnaan teknik celup adalah mewarnai dengan cara memasukan
kain ke dalam larutan naphtol secara merata setelah ditiriskan
dimasukan kedalam larutan garam sehingga warna dapat timbul
dan terlihat sesuai dengan resep warna yang diinginkan.
2. Pewarnaan teknik ciprat adalah cara menempelkan warna ke atas
kain dengan cara cipratan, alat yang digunakan adalah sisir dan
sikat, sikat yang dimasukan ke dalam warna dan disisirkan diatas
kain.
3. Proses pewarnaan teknik colet atau disebut mencolet adalah
memberikan warna bagian-bagian tertentu pada batik cap, dengan
cara mencolet menggunakan alat yang terbuat dari rotan, bambu,
kuas atau alat lain yang bisa berfungsi memindahkan warna diatas
kain pada motif yang dikehendaki
131
A. Lengkapilah kalimat di bawah ini dengan pernyataan yang benar !
1. Warna yang digunakan untuk teknik colet adalah…
2. Water glass berfungsi untuk meguatkan…
3. Water glass dan remasol dilarutkan dengan air…
4. AS-D termasuk warna…
5. Garam berfungsi untuk menimbulkan…
B. Jawablah dengan singkat pertanyaan di bawah ini!
1. Disebut teknik apakah proses memberikan warna dengan alat
kuas dengan cara mengoleskan warna diatas kain batik cap?
Jawab : …
2. Apakah tujuan mecelupkan kain yang sudah diwarna colet
kedalam larutan water glass?
Jawab : …
3. Disebut teknik apakah proses mengambil warna dengan sikat
gigi dan disisirkan diatas kain batik cap?
Jawab : …
4. Larutan apakah yang digunakan untuk menimbulkan warna?
Jawab : …
5. Dengan air apakah kalian mencampur warna napthol?
Jawab : …
C. Proyek
lakukanlah mempraktikkan cara mewarnai dengan menggunakan
alat yang tersedia pada beberapa kain yang sudah dicap.
seperti dalam tabel di bawah ini, berilah tanda pada kolom
pilihan.
132
No. Uraian Hasil pengamatan
DMS DMDB TDM 1. Celupkan kain ke dalam larutan naphtol
2. Celupkan kain yang sudah tiris ke
dalam larutan garam
3. Coletlah motif dengan warna Remasol
4. Berilah penguat pada kain yang dicolet
dengan remasol
5. Warnai kain dengan teknik ciprat
keterangan :
DMS : Dapat Melakukan sendiri
DMDB : Dapat Melakukan dengan bantuan
TDM : Tidak Dapat Melakukan
133
Setelah mempelajari teknik melorod siswa dapat:
1. Menjelaskan persiapan melorod.
2. Mempraktikkan proses melorod.
3. Menjelaskan membersihkan alat melorod.
4. Mempraktikkan membersihkan alat melorod.
5. Menjelaskan cara menyimpan kain batik cap.
6. Mempraktikkan cara menyimpan kain batik cap.
Setelah kalian memperlajari di Bab VII tentang teknik pewarnaan
kita akan mengenal dan memperlajari tentang melorod atau
melepaskan lilin malam.
BAB VIII Teknik Melorod
1. Proses Melorod
2 .Memberihkan Alat Melorod
3. Merawat Kain Batik Cap
134
Kita telah melakukan proses pewarnaan dengan mencolet kain
yang sudah dicap, kali ini akan dilanjutkan dengan proses melorot.
Proses Melorod
Setelah kain diberikan warna proses selanjutnya adalah proses
pelorodan, karena kain masih ada lilin malam hasil pengecapan,
melorod adalah menghilangkan lilin yang menempel pada kain.
Cara melorod adalah dengan memasukan kain kedalam air
mendidih yang sudah diberi soda abu untuk memudahkan lilin malam
lepas dari kain batik, dengan cara menggunakan alat kayu agar
tangan tidak terkena panas air yang mendidih. Angkat kain setelah
kain lepas dan masukan kain kedalam air biasa untuk proses
selanjutnya.
Setelah menyimak bacaan diatas tentang persiapan alat melorod
adakah yang perlu kalian tanyakan, tuliskan hal-hal yang belum
kalian pahami pada lembar di bawah ini .
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
135
Sekarang kita akan melakukan proses melorod
Lakukan sesuai urutan berikut ini:
1. Pastikan kain yang telah diwarna dan dimasukan kedalam latan
water glas dalam keadaan sudah kering.
2. Masukan kain kedalam ember yang berisi air biasa.
3. Pastikan air untuk melorod yang telah disediakan telah mendidih.
4. Ambil kain dalam ember dengan alat kayu yang disediakan.
5. Masukan kain kedalam air yang mendidih.
6. Angkat angkat didalam air mendidih agar lilin lepas.
7. Pastikan lilin telah lepas dengan melihat keadaan kain.
8. Pastikan motif yang dicap telah terlihat berwarna putih.
9. Angkat kain dan masukan ke dalam ember berisi air yang telah
disediakan.
10. Lakukan mengucek kain dengan hati-hati agar lilin lepas semua.
11. Bilas dengan memindahkan ke dalam ember lain yang telah
disediakan.
12. Pastikan kain sudah tidak ada lilin yang menempel.
13. Angkat dan tiriskan kain di dalam gawangan.
14. Letakan gawangan di tempat yang teduh.
15. Proses pelorodan telan selesai.
Cara Persiapan Melorod telah kalian pelajari, apakah ada yang
belum dipahami proses persiapan melorod?, tanyakanlah kepada
teman dan guru.
136
Setelah kalian mendapatkan pengalaman persiapan alat dan
mempraktikkan proses melorod, sekarang ceritakan secara sederhana
bagaimana cara melorod kepada teman sekelas.
Kalian telah memperlajari persiapan pembersihan, pembelajaran
tersebut ceritakanlah pada orangtuamu, tulislah pada lembar tugas
apa yang menjadi tanggapan orangtua terhadap apa yang telah kau
ceritakan dalam proses persiapan dan mempraktikkan melorod.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Membersihkan Alat Melorod
Proses pembersihan adalah melakukan mencuci pada alat - alat
dan tempat yang dipergunakan dalam proses membatik dan
menempatkan alat-alat tersebut pada tempat yang telah disediakan.
Adapun alat-alat yang dicuci adalah ember, kaos tangan, kuas,
sarung tangan, tempat warna., apabila alat - alat tersebut kita letakan
pada tempat yang sudah disepakati maka apabila nanti
mempergunakan tidak mengalami kesulitan mencari alat tersebut.
137
Alat yang diletakan sesuai tempatnya akan terlihat suasana tempat
praktik rapi, ini dilakukan untuk melatih kita agar hidup bersih, tertib
dan rapi. ember yang telah dicuci diletakan pada tempatnya, hal ini
berlaku untuk alat yang lain.
Lantai tempat kerja apabila ada lilin yang jatuh perlu dibersihkan
dengan sosrok agar lepas dan buanglah lilin tersebut di tempat
pembuangan lilin secara tersendiri, lantai disapu dan buang sampah
pada tempat pembuangan sampah.
Setelah menyimak bacaan diatas tentang proses pembersihan
adakah yang perlu kalian tanyakan, tuliskan hal-hal yang belum kalian
pahami pada lembar di bawah ini.
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Setelah selesai melakukan proses mengecap, proses mewarna
maupun proses melorod, kita membiasakan diri untuk selalu
membersihkan alat maupun tempat yang dipergunakan. Hal-hal
dibawah ini yang kita kerjakan.
1. Kerjakanlah Setelah selesai proses pengecapan
a. Ambilah sosrok.
b. Bersihkan lantai dari tetesan lilin.
c. Buanglah pada tepat pembuangan lilin.
138
d. Kembalikan sosrok pada tempat penyimpanan.
e. Ambilah sapu.
f. Sapulah semua lantai.
g. Buang sampah pada tempat sampah.
h. Kembalikan sapu pada tempat semula.
2. Kerjakanlah setelah selesai proses pewarnaan.
a. Ambilah busa pencuci.
b. Bersihkan wadah tempat mencampur warna.
c. Bersihkan kuas untuk mencolet.
d. Simpan ember dan kuas pada tempat masing-masing.
e. Lipatlah karung goni.
f. Kembalikan pada tempat penyimpanan.
g. Tata gawangan untuk meniriskan kain yang sudah diwarna.
h. Ambilah sapu.
i. Sapulah lantai.
j. Kembalikan sapu pada tempatnya.
3. Kerjakan setelah proses pelorodan
a. Ambilah busa pencuci.
b. Cucilah ember.
c. Letakan pada tempatnya.
d. Ambilah alat untuk melorod dengan hati-hati setelah air
lorodan sudah tidak panas.
e. Buanglah air tersebut pada tempat yang telah ditentukan agar
tidak menyumbat pembuangan air.
f. Buang lilin pada tempatnya.
g. Cucilah panci tempat melorod.
h. Letakan pada tempatnya.
i. Ambilah sapu.
j. Sapulah lantai.
k. Kembalikan sapu pada tempatnya.
139
Pembelajaran Proses Pembersihan telah kalian pelajari, apakah ada
yang belum dipahami dalam mempraktikkan proses pembersihan
ruang praktik, alat mewarna dan alat melorod ? tanyakanlah kepada
teman dan guru.
Setelah kalian mendapatkan pengalaman mempraktikkan proses
pembersihan dan mempraktikkan membersihkan ruang praktik, alat
mewarnai dan alat melorod, sekarang ceritakan secara sederhana
bagaimana cara melorod kepada teman sekelas.
Kalian telah memperlajari Proses pembersihan, pembelajaran
tersebut ceritakanlah pada orangtuamu, tulislah pada lembar tugas
apa yang menjadi tanggapan orangtua terhadap apa yang telah kau
ceritakan dalam membersihkan ruang praktik, alat mewarnai dan alat
melorod.
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Proses pelorodan telah kita lakukan
Sekarang kita akan merawat kain yang sudah kita cap, kita bisa
melihat hasil proses pengecapan masing-masing.
140
Merawat Kain Batik Cap
Kain batik cap yang sudah tiris selanjutnya akan kita rawat, cara
perawatannya adalah dengan menyeterika kain tersebut agar halus
dan rapi, dengan diseterika apabila ada sisa-sisa lilin yang masih
menempel bisa terlepas sehingga kain semakin bersih dari lilin yang
menempel.
Dalam menyeterika kain batik ini panas seterika pada posisi
sedang atau hangat, agar warna batik tidak mudah pudar, Proses
perawatan ini juga bertujuan agar segera dapat dilihat hasil proses
pengecapan.
Setelah menyimak bacaan diatas tentang proses perawatan
adakah yang perlu kalian tanyakan, tuliskan hal-hal yang belum kalian
pahami pada lembar di bawah ini .
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
1. Ambilah seterika.
2. Colokan kedalam stop kontak.
3. Aturlah panas seterika dalam kondisi sedang.
4. Letakan kain pada tempat seterikaan.
5. Mulai gosokan seterika sampai merata.
141
6. Baliklah kain.
7. Seterikalah sampai rata.
8. Lipatlah kain sesuai ukurannya.
9. Setelah semua teman melakukan hal yang sama.
10. Penyeterika terakhir mencabut aliran stop kontak.
11. Simpanlah semua kain yang telah diseterika di almari.
Pembelajaran Proses Perawatan telah kalian pelajari, apakah ada
yang belum dipahami dalam mempraktikkan proses meyeterika?
tanyakanlah kepada teman dan guru.
Setelah kalian mendapatkan pengalaman mempraktikkan Proses
Perawatan dan mempraktikkan membersihkan ruang praktik, alat
mewarnai dan alat melorod, menyeterika kain batik cap, sekarang
ceritakan secara sederhana bagaimana cara menyeterika kepada
teman sekelas.
Kalian telah memperlajari Proses Perawatan, pembelajaran
tersebut ceritakanlah pada orangtuamu, tulislah pada lembar tugas
apa yang menjadi tanggapan orangtua terhadap apa yang telah
kalian ceritakan dalam menyeterika kain batik cap.
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
142
Sekarang aku bisa memahami dan mempraktikkan:
1. Melorod kain batik cap yang saya buat dengan menggunakan air
panas sampai lilin lepas dari kain.
2. Mencuci kain yang sudah dilorod dengan air bersih sampai lilin
malam sudah tidak menempel pada kain yang sudah dicap.
3. Menyeterika kain batik cap dengan rapi.
143
A. Lengkapilah kalimat di bawah ini dengan pernyataan yang benar !
1. Alat melorod yang diisi air dinamakan …
2. Alat melorod untuk memanaskan air dinamakan …
3. Zat kimia untuk memudahkan lilin malam lepas disebut …
4. Proses melorod agar tangan tidak terkena air panas
menggunakan alat yang bernama …
5. Alat yang berguna untuk menghaluskan kain batik cap agar rapi
dan halus adalah …
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini !
1. Apakah yang dilakukan sebelum kain batik cap dilorod ?
Jawab: …
2. Kapan waktu memasukkan kain batik cap yang akan dilorod di
kenceng atau panci ?
Jawab: …
3. Alat apakah yang digunakan agar tangan tidak terkena air panas
pada waktu melorod ?
Jawab: …
4. Apa nama alat yang digunakan untuk membersihkan lilin malam
yang menempel di lantai ?
Jawab: …
5. Apakah nama alat yang digunakan untuk meniriskan kain batik
cap ?
Jawab: …
C. Proyek
Lakukanlah mempraktikkan cara melorod dengan menggunakan
alat yang tersedia pada beberapa kain yang sudah diwarnai.
seperti dalam tabel di bawah ini, berilah tanda pada kolom
pilihan.
144
No. Uraian Hasil pengamatan
DMS DMDB TDM
1. Basahilah kain yang akan dilorod
dengan air
2. Masukan kain ke dalam air yang
mendidih dengan kayu
3. Naik turunkan kain yang dilorod
sampai lilin malam lepas
4. Angkat dan masukan ke dalam
ember yang sudah berisi air
5. Cucilah kain yang ada dalam
ember sampai bersih
keterangan :
DMS : Dapat Melakukan sendiri
DMDB : Dapat Melakukan dengan bantuan
TDM : Tidak Dapat Melakukan
145
Glosarium
Batik Cap : Kain produk batik sebagai hasil yang
dibatik dengan alat cap untuk
memindahkan lilin.
Baju kerja : Baju penutup badan dari kain agar tidak
terkena kotoran.
Canting tulis : Alat batik tulis dari bahan tembaga
untuk mengambil lilin malam cair untuk
dilukiskan pada kain.
Canting Cap : Alat batik dari bahan tembaga untuk
mengabil lilin malam cair dan untuk
dicapkan pada kain.
Finishing : Membersihkan lilin malam dari kain
setelah dilorod.
Gawangan : Tempat menyimpan dan meniriskan kain
batik.
Karung goni : Alat untuk menempatkan kain yang akan
dicolet.
Kertas pola : Bahan yang digunakan untuk membuat
gambar/motif berlubang.
Kenceng : Alat untuk merebus air berguna untuk
melepas lilin malam dari kain.
Masker muka : Alat penutup muka atau hidung agar
tidak langsung terhirup zat kimia.
Mori : Kain berwarna putih untuk pengecapan.
Kuas dan Busa : Alat yang digunakan untuk mencolet
warna pada kain.
146
Lilin malam : Bahan yang digunakan untuk pegecapan
dengan cara dipanaskan berfungsi
sebagai penutup mori.
Meja pola : Meja yang digunakan untuk membuat
desain motif/pola dan memindah
gambar.
Meja cap : Meja yang digunakan untuk
menempatkan kain dalam proses
pengecapan.
Mengecap : Mengambil lilin malam dengan canting
cap ditekankan pada kain yang sudah
diletakan di atas meja cap.
Melorod : Menghilangkan lilin malam secara
keseluruhan dalam air mendidih.
Memola : Mennggambar motif pada kain mori,
atau menyusun membuat pola batik
pada kertas minyak atau kertas pola.
Motif : Gambaran bentuk yang merupakan sifat
dan corak suatu perwujudan.
Masker : Alat untuk menutup hidung agar
terlidungi dari bau dan bahaya zat kimia
dalam proses batik cap.
Scraf : Alat untuk membersihkan lilin malam
yang menempel pada lantai.
147
DAFTAR PUSTAKA
Budiyono dkk. 2008. Kriya Tekstil. Semarang : Aneka Ilmu
Garnida Dadang. 2017. Modul Pembinaan Karir Guru SLB. Jakarta : Pusat Pengembangan dan Pembedayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan TK dan PLB Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Herlina dkk. 1999. Batik Materi Kejuruan Terintegrasi Lingkungan Hidup. untuk SMK. Malang : Indah Offset
Kuswana Sunaryo Wowo. 2015. Mencegah Kecelakaan Kerja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Murtihadi dan Mukminatun. 1979. Pengetahuan Teknologi Batik. Jakata : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Pasida Adhikriya PT. 1994. Desain Kerajian Tekstil. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Samsi Sri Soedewi. 2011. Teknik dan Ragam Hias Batik. Yogyakarta: Balai Besar Batik.
Susanto, S.K. Sewan. 1984. Seni dan Teknologi Kerajinan Batik. Jakarta : Depdikbud Dikdasmen
Suwardi, Daryanto. 2018. Pedoman Praktis K3LH. Yogyakarta: Penerbit Gava Media
Samsi Sri Soedewi. 2011. Teknik dan Ragam Hias Batik. Yogyakarta: Balai Besar Batik.
Susanto Sewan SK. 2018. Seni Batik Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset
Suwandi dan Daryanto. 2018. Pedoman Praktis K3LH. Yogyakarta : Gava Media
Utami Vievid D. 2008. Kenali Seni Lukis Batik. Yogyakarta : CV Empat Pilar Pendidikan
Utoro Bambang dkk. 1979. Pola-Pola Batik dan Pewarnaan. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
………..1995/1996. Desain Kerajinan Tekstil. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
148
BIODATA PENULIS
A. Data Pribadi
1. Nama : Astuti Hermawati, M. Pd.
2. Tempat, Tanggal lahir : Bantul, 4 Maret 1965
3. Instansi : SLB Tunas Bhakti Pleret
4. Nomor Handphone : 081931731063
5. Email : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan Formal
SMIK Negeri Yogyakarta 1985
SGPLB Neneri Yogyakarta 1988
S1 : IKIP Negeri Bandung 1999
S2 : Universitas PGRI Yogyakarta 2012
C. Riwayat Pekerjaan
Guru Batik SLB Pamardi Putra Yogyakarta
Menyusun Buku Batik Teknik Parafin bagi siswa SMALB
Menyusun Buku Tematik Anak Tunagrahita SDLB
Kepala Sekolah SLB Tunas Bhakti Pleret Yogyakarta
149
BIODATA PENELAAH
A. Data Pribadi
1. Nama Lengkap : Zaitun Y.A Kherid, M.Pd.
2. Telp Kantor/HP : +628159400695
3. Email : [email protected]
4. Instansi : Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Jakarta
5. Alamat Kantor : Gedung F, Kampus A UNJ
Jalan Rawamangun Muka Jakarta, 13220
B. Bidang Keahlian:
1. Pengampuh Matakuliah Desain Tekstil
2. Desain Komunikasi Visual
3. Media Pembelajaran Seni Rupa
4. Nirmana 2D
5. Nirmana 3D
6. Bahan Ajar Seni Rupa
C. Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Lulus:
1. S1 Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Jakarta Lulus Tahun 2005
2. S2 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta Lulus Tahun 2016
D. Karya Tulis
1. Pengaruh Model Pembelajaran Magang dan Jenis Kelamin Terhadap Penciptaan Hasil
Karya Lukis pada Mata Kuliah Seminar Penciptaan Tugas Akhir, Tahun 2016
2. Jurnal Pelatihan merancang Grafis di T-Shirt dengan teknik cetak digital bagi peserta
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Karya Ummat di Jakarta Barat, tahun 2019
3. Proceeding of The 7th ICAPAS, Thesis Writing Model on the Arts Practice (Topic of
Submission: New tools and models of art learning) 139 – 153, Tahun 2019
150
E. Buku Yang Pernah Ditelaah
1. Penelaah dan Penyempurnaan Buku Teks untuk Siswa Pelajaran Sekolah Menengah
Pertama Luar Biasa Kelas VII dan Keterampilan Pilihan SMPLB Kelas VII dan VIII
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
2. Penelaah dan Penyempurnaan Buku Teks untuk Guru Pelajaran Sekolah Menengah
Pertama Luar Biasa Kelas VII dan Keterampilan Pilihan SMPLB Kelas VII dan VIII
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
151
BIODATA ILUSTRATOR
A. Data Pribadi
1. Nama : Anggit Wicaksono Putro
2. Tempat, Tanggal lahir : Bandung, 26 Maret 1994
3. Nomor Handphone : 085743311398
4. Email : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan Formal
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
SMA N 5 Yogyakarta
SMP N 1 Banguntapan Bantul
C. Bidang Keahlian
Desain Grafis dan Multimedia
Komunikasi Melalui Website dan Media Sosial
D. Riwayat Prestasi
Juara I Vlog HUT KORPRI 2018
Juara III Video Dokumenter Festival Gerobak Sapi 2018
Finalis Aksi Hemat Energi DJEBTKE
Juara III Tebs Vlog Competition 2018
Juara Harapan VLOG Pesona Kabupaten Batang 2018
Juara II Lomba VLOG Bandara Internasional Ahmad Yani 2018