Buerger Disease edit full.doc

download Buerger Disease edit full.doc

of 67

Transcript of Buerger Disease edit full.doc

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    1/67

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Gastropati merupakan kelainan pada mukosa lambung dengan karakteristik

    perdarahan subepitelial dan erosi. Salah satu penyebab dari gastropati adalah efek

    dari NSAID (Non steroidal anti inflammatory drugs) serta beberapa faktor lain seperti

    alkohol, stres, ataupun faktor kimiawi. Gastropati NSAID dapat memberikan keluhan

    dan gambaran klinis yang berariasi seperti dispepsia, ulkus, erosi, hingga perforasi.

    Di Indonesia, Gastropati NSAID merupakan penyebab kedua gastropati

    setelah !eli"oba"ter pylori dan penyebab kedua perdarahan saluran "erna bagian atas

    setelah ruptur arises oesophagus.# $enurut data dari $oskow Ilmiah %embaga

    &enelitian Gastroenterology, pengobatan dengan NSAID menyebabkan gastritis akut

    dalam #'' kasus dalam satu minggu setelah awal pengobatan. %esi erosif

    gastrointestinal teradi pada *'+' pasien, yang menerima se"ara teratur NSAID.

    Sekali atau untuk perawatan waktu yang lama dengan tukak lambung NSAID

    menyatakan di #*+-', dan ulkus duodenum + di *+#.

    &enyakit /uerger merupakan penyakit pembuluh darah non+aterosklerotik

    yang ditandai oleh fenomena oklusi pembuluh darah, inflamasi segmental pembuluh

    darah arteri dan ena berukuran ke"il dan sedang yang dapat melibatkan ekstremitas

    atas maupun ekstremitas bawah. &enderita penyakit /uerger biasanya datang dengan

    keluhan yang sangat mirip dengan penyakit trombosis dan radang pembuluh darah

    (askulitis) lain. &enyakit ini dapat menimbulkan ke"a"atan akibat oklusi pembuluh

    darah yang mengakibatkan gangren atau kerusakan aringan sehingga perlu

    diamputasi, oleh karena itu sangat diperlukan diagnosis dini dan akurat. *,,0

    1ematian yang diakibatkan oleh &enyakit /uerger masih arang, tetapi pada

    pasien penyakit ini yang terus merokok, - dari penderita harus melakukan satu

    1

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    2/67

    atau lebih amputasi pada 2+3 tahun kemudian. Data pada bulan Desember tahun *''

    yang dikeluarkan oleh 4D4 publi"ation, sebanyak *''* kematian dilaporkan di

    Amerika Serikat berdasarkan penyebab kematian, bulan, ras dan enis kelamin

    (International 4lassifi"ation of Diseases, 5enth 6eision, #*), telah dilaporkan total

    dari kematian berhubungkan dengan 5romboangitis 7bliterans, dengan

    perbandingan laki+laki dan perempuan adalah *8# dan etnis putih dan hitam adalah

    98#.-,2,#'

    2

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    3/67

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 GASTROPATI

    2.1.1. Epie!i"l"gi

    &enyakit ini tersebar diseluruh dunia dengan preelensi berbeda tergantung

    pada sosial ekonomi,demografi dan diumpai lebih banyak pada pria usia lanut

    dan kelompok sosial ekonomi rendah dengan pun"ak pada dekade keenam. Di

    Amerika Serikat, diperkirakan #- uta orang menggunakan NSAID se"ara teratur.

    Sekitar 3' uta resep ditulis setiap tahun, dan -' miliar NSAID diual setiap tahun.

    Dengan meluasnya penggunaan NSAID telah mengakibatkan peningkatanprealensi teradi gastropati NSAID.

    2.1.2. #akt"r ri$ik"

    /eberapa faktor risiko gastropathy NSAID meliputi8

    + usia lanut :2' tahun+ 6iwayat pernah menderita tukak+ 6iwayat perdarahan saluran "erna+ Digunakan bersama+sama dengan steroid+ Dosis tinggi atau menggunakan * enis NSAID

    + $enderita penyakit sistemik yang berat+ /ersama+sama dengan infeksi !eli"oba"ter pylory+ $erokok + $eminum alkohol

    2.1.%.#i$i"l"gi La!&'ng

    %ambung adalah organ berbentuk ;, terletak pada bagian superior kiri rongga

    abdomen dibawah diafragma. Semua bagian, ke"uali sebagian ke"il, terletak sebelah

    kiri garis tengah.

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    4/67

    *. 1elenar fundus+korpus terdiri dari sel utama ("hief "ell) mensekresi

    pepsinogen, Sel parietal mensekresi asam klorida (!4l) dan faktor intrinsik,

    serta sel leher mukosa mensekresi mukus.

    -. 1elenar pilorus di antrum pilorus mensekresi mukus dan gastrin.

    5ahap+tahap fisiologi sekresi !4l lambung, terdiri dari - tahap 8

    #. 5ahap sefalik, diinisiasi dengan melihat, merasakan, membaui, dan menelan

    makan, yang dimediasi oleh aktiitas agal. !al ini mengakibatkan kelenar

    gastrik menyekresi !4%, pepsinogen, dan menambah mukus.**. 5ahap gastrik meliputi stimulasi reseptor regangan oleh distensi lambung dan

    dimediasi oleh impuls agal serta sekresi gastrin dari sel endokrin (sel G) di

    kelenar+kelenar antral. Sekresi Gastrin dipi"u oleh asam amino dan peptidadi lumen dan mungkin distimulasi agal.

    -. 5ahap intestinal teradi setelah kimus meninggalkan lambung dan memasuki

    pro>imal usus halus yang memi"u faktor dan hormon. Sekresi lambung

    distimulasi oleh sekresi gastrin duodenum, melalui sirkulasi menuu lambung.

    Sekresi dihambat oleh hormon+hormon polipeptida yang dihasilkan

    duodenum ika &! di bawah * dan ika ada makanan berlemak. !ormon+

    hormon ini meliputi gastri" inhibitory polipeptide (GI&), sekretin,

    kolesistokinin dan hormon pembersih enterogastron.

    4

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    5/67

    Gambar #. $ekanisme sekresi asam lambung dan faktor+faktor yang mempengaruhi

    Semua signal yang menyebabkan aktiasi pompa proton pada sel parietal

    meliputi, asetilkolin dihasilkan dari aferen "hepali"+agal atau agal lambung,

    menstimulasi sel+sel parietal melalui reseptor - kolinergik+muskarinik menghasilkan

    peningkatan 4a*? sitoplasma dan berakibat aktiasi pompa proton. Gastrin

    mengaktiasi reseptor gastrin sehingga mengningkatkan 4a*? sitoplasma dalam sel

    parietal. sel+sel @ntero"hromaffin+like (@4=) memainkan peranan sentral, gastrin dan

    aferen agal menginduksi pelepasan histamin dari sel+sel @4%, yang mana histamin

    akan menstimulasi reseptor !* pada sel+sel parietal. 4ara ini dianggap paling penting

    untuk aktiasi pompa proton. Aktiasi beberapa reseptor pada permukaan sel parietal

    menghambat produksi asam. 6eseptor tersebut meliputi reseptor somatostatin,prostaglandin seri @, dan faktor pertubuhan epidermal.

    Si$te! Perta(anan )'k"$a

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    6/67

    1e"epatan perbaikan mukosa yang rusak dimana teradi migrasi sel+sel yang

    sehat ke daerah yang rusak untuk pembaikan &ertahanan seluler yaitu kemampuan untuk memelihara ele"tri"al gradient

    dan men"egah pengasaman sel 1emampuan transporter asam basa untuk mengangkut bikarbonat ke dalam

    lapisan mukus dan aringan subepitel dan untuk mendorong asam keluar

    aringan. &rostaglandin merangsang produksi mukus dan bikarbonat, yang mana akan

    menghambat sekresi asam sel parietal. Disamping itu, aksi asodilatasi dari

    prostaglandin @ dan I akan meningkatkan aliran darah mukosa. 7bat+obat

    yang menghambat sintesis prostaglandin, misalnya NSAID akan

    menurunkan sitoproteksi dan memi"u perlukaan mukosa lambung danulserasi.

    =aktor pertumbuhan 8/eberapa faktor pertumbuhan memegang peran

    seperti 8 @G=, =G=, 5G=B dalam membantu proses pemulihan.+ %apisan sub+epitel 8

    Aliran darah (mikrosirkulasi) yang berperan mengangkut nutrisi, oksigen

    dan bikarbonat ke epitel sel. @kstraasasi leukosit yang merangsang reaksi inflamasi aringan.

    Gambar *. 1omponen pertahanan dan pembaikan mukosa gastrduodenal

    6

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    7/67

    2.1.*. Pat"+i$i"l"gi Ga$tr"pati NSAID

    $ekanisme NSAID menginduksi traktus gastrointestuinal tidak sepenuhnya

    dipahami. Dalam sebuah referensi, NSAID merusak mukosa lambung melalui *

    mekanisme yaitu tropikal dan sistemik. 1erusakan mukosa se"ara tropikal teradi

    karena NSAID bersifat asam dan lipofili, sehingga mempermudah trapping ion

    hydrogen masuk mukosa dan menimbulkan kerusakan. @fek sistemik NSAID lebih

    penting yaitu kerusakan mukosa teradi akibat produksi prostaglandin menurun se"ara

    bermakna. Seperti diketahui prostaglandin merupakan substansi sitoprotektif yang

    amat penting bagi mukosa lambung. @fek sitoproteksi itu dilakukan dengan "ara

    menaga aliran darah mukosa, meningkatkan sekresi mukosa dan ion bikarbonat dan

    meningkakan epitel defensif. Ia memperkuat sawar mukosa lambung duodenumdengan meningkatkan kadar fosfolipid mukosa sehingga meningkatkan hidrofobisitas

    permukaan mukosa, dengan demikian men"egahCmengurangi difusi balik ion

    hidrogen. Selain itu, prostaglandin uga menyebabkan hiperplasia mukosa lambung

    duodenum (terutama di antara antrum lambung), dengan memperpanang daur hidup

    sel+sel epitel yang sehat (terutama sel+sel di permukaan yang memproduksi mukus),

    tanpa meningkatkan aktiitas proliferasi.

    @lemen kompleks yang melindungi mukosa gastroduodenal merupakan

    prostaglandin endogenous yang di sintesis di mukosa traktus gastrointestinal bagian

    atas. 47 (siklooksigenase) merupakan tahap katalitikator dalam produksi

    prostaglandin. Sampai saat ini dikenal ada dua bentuk 47, yakni 47+# dan 47+

    *. 47+# ditemukan terutama dalam gastrointestinal, ginal,endotelin,otak dan

    trombosit 8 dan berperan penting dalam pembentukan prostaglandin dari asam

    arakidonat. 47+* pula ditemukan dalam otak dan ginal yag uga bertanggungawab

    dalam respon inflamasi. @ndotel askular se"ara terus+menerus menghasilkan

    asodilator prostaglandin @ dan I yang apabila teradi gangguan atau hambatan(47+#) akan timbul asokonstriksi sehingga aliran darah menurun dan

    menyebabkan nekrosis epitel.

    7

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    8/67

    Gambar -. $ekanisme NSAID mempengaruhi mukosa lambung

    &enghambatan 47 oleh NSAID ini lebih lanut dikaitkan dengan perubahan

    produksi mediator inflamasi. Sebagai konsekuensi dari penghambatan 47+*, teradi

    sintesis leukotrien yang disempurnakan dapat teradi oleh shunting metabolisme asam

    arakidonat terhadap+lipo>ygenase alur 0. %eukotrien yang memberikan kontribusi

    terhadap "edera mukosa lambung dengan mendorong iskemia aringan dan

    peradangan. &eningkatan ekspresi molekul adhesi seperti molekul adhesi antar sel+#

    oleh mediator pro+inflamasi seperti tumor ne"rosis fa"tor+B mengarah ke peningkatan

    adheren dan aktiasi neutrofil+endotel. Ealla"e mendalilkan bahwa pengaruh NSAID

    terhadap neutrofil adheren mungkin berkontribusi terhadap patogenesis kerusakanmukosa lambung melalui dua mekanisme utama8 (i) oklusi mi"roessels lambung

    oleh mi"rothrombi menyebabkan aliran darah lambung berkurang dan kerusakan sel

    iskemik, (ii) meningkatkan pembebasan dari radikal bebas yang berasaloksigen.

    7ksigen radikal bebas bereaksi dengan poli asam lemak tak enuh dari mukosa

    8

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    9/67

    menyebabkan peroksidasi lipid dan kerusakan aringan. NSAID tidak hanya merusak

    perut, tetapi dapat mempengaruhi saluran pen"ernaan seluruh dan dapat

    menyebabkan berbagai komplikasi ekstraintestinal parah seperti kerusakan ginal

    sampai gagal ginal akut pada pasien yang memiliki faktor risiko, retensi natrium dan

    "airan, hipertensi arterial, dan, kemudian, gagal antung.

    Gambar . =ungsi fisiologis dan patofisiologi dari 47 (siklooksigenase)

    2.1.,. Ge-ala klini$

    Gastropati NSAID ditandai dengan inbalan"e antara gambaran endoskopi dan

    keluhan klinis. $isalnya pada pasien dengan berbagai geala, seperti

    ketidaknyamanan dan nyeri epigastrium, dispepsia, kurang sering muntah memiliki

    lesi minimal pada studi endoskopi. Sementara pasien dengan keluhan tidak ada

    ataupun ringan GI memiliki lesi erosi mukosa parah dan ul"erating. &erkembangan

    penyakit berbahaya tersebut dapat menyebabkan pasien dengan komplikasi

    mematikan.

    -'+' dari pasien yang menggunakan NSAID se"ara angka panang (: 2

    minggu), memiliki keluhan dispepsia yang tidak dalam korelasi dengan hasil studi

    endoskopi. !ampir ' dari pasien dengan tidak ada keluhan GI telah luka parah

    mengungkapkan pada studi endoskopi, dan 0' dari pasien dengan keluhan GI

    memiliki integritas mukosa normal.

    9

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    10/67

    Gastropati NSAID dapat diungkapkan dengan tidak hanya dispepsia tetapi uga

    dengan geala sakit, uga mungkin memiliki onset tersembunyi dengan penyebab

    mematikan seperti u"ler perforasi dan perdarahan.

    2.1.. Diagn"$i$

    Spektrum klinis Gastropati NSAID meliputi suatu keadaan klinis yang berariasi

    sangat luas, mulai yang paling ringan berupa keluhan gastrointestinal dis"ontrol.

    Se"ara endoskopi akan diumpai kongesti mukosa, erosi+erosi ke"il kadang+kadang

    disertai perdarahan ke"il+ke"il. %esi seperti ini dapat sembuh sendiri. 1emampuan

    mukosa mengatasi lesi+lesi ringan akibat rangsangan kemis sering disebut adaptasi

    mukosa. %esi yang lebih berat dapat berupa erosi dan tukak multipel, perdarahan luasdan perforasi saluran "erna.

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    11/67

    Selain itu, adanya !. &ylory dapat ditentukan dengan biopsy dan histology

    melalui kultur, meskipun hal ini merupakan tes laboratorium khusus. serta tes

    serologis terhadap antibody pada antigen !. &ylori.

    2.1./. Diagn"$i$ Baning.

    Dengan tanda+tanda perdarahan pada sistem gastrointestinal bagian atas maupun

    dispepsia, Gastropati NSAID dapat didiagnosis banding dengan8

    #. arises esofagus*. 1arsinoma lambung-. Hollinger+@llison Syndrome.

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    12/67

    . &ada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saa selama *+9am untuk

    memberikan istirahat pada lambung.

    @aluasi sangat penting karena sebagian besar gastropati NSAID ringan dapat

    sembuh sendiri walaupun NSAID tetap diteruskan. Antagonis reseptor !*

    (A6!*) atau &&I dapat mengatasi rasa sakit dengan baik. &asien yang dapat

    menghentikan NSAID, obat+obat tukak seperti golongan sitoproteksi, A6!* dan

    &&I dapat diberikan dengan hasil yang baik. Sedangkan pasien yang tidak

    mungkin menghentikan NSAID dengan berbagai pertimbangan sebaiknya

    menggunakan &&I. $ereka yang mempunyai faktor risiko untuk mendapat

    komplikasi berat, sebaiknya dberikan terapi pen"egahan mengunakan &&I atau

    analog prostaglandin

    Gambar 0. Alogaritma penatalaksanaan pada pasien yang menggunakan NSAID dan

    terdapat geala GastroIntestinal.

    5iga strategi saat ini diikuti se"ara rutin klinis untuk men"egah kerusakan

    yang disebabkan gastropati NSAID8 (i) "opres"ription agen gastroprotektif, (ii)

    penggunaan inhibitor selektif 47+*, dan (iii) pemberantasan !. pylori.

    1 Ga$tr"pr"tekti+

    12

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    13/67

    a. $isoprostol

    $isoprostol adalah analog prostaglandin yang digunakan untuk menggantikan

    se"ara lokal pembentukan prostaglandin yang dihambat oleh NSAID. $enurut

    analisis+meta dilakukan oleh 1o"h, misoprostol men"egah kerusakan GI8 ulserasi

    lambung ditemukan dikurangi se"ara signifikan dalam kedua penggunaan NSAID,

    kronis dan akut, sedangkan ulserasi duodenum berkurang se"ara signifikan hanya

    dalam pengobatan kronis. Dalam studi+"o aplikasi mukosa misoprostol *'' mg empat

    kali sehari terbukti mengurangi tingkat keseluruhan komplikasi NSAID sekitar '.

    Namun, penggunaan misoprostol dosis tinggi dibatasi karena efek samping terhadap

    GI. Selain itu, penggunaan misoprostol tidak berhubungan dengan pengurangan

    geala dispepsia.

    b. Sukralfat C antasida

    Selain mengurangi paparan asam pada epitel yang rusak dengan membentuk gel

    pelindung (su"ralfate) atau dengan netralisasi asam lambung (antasida), kedua

    regimen telah ditunukkan untuk mendorong berbagai mekanisme gastroprotektif.

    Sukralfat dapat menghambat hidrolisis protein mukosa oleh pepsin. Sukralfat masih

    dapat digunakan pada pen"egahan tukak akibar stress, meskipun kurang efektif.

    1arena diaktiasi oleh asam, maka sukralfat digunakan pada kondisi lambungkosong. @fek samping yang paling banyak teradi yaitu konstipasi.

    Antasida diberikan untuk menetralkan asam lambung dengan mempertahankan &!

    "ukup tinggi sehingga pepsin tidak diaktifkan, sehingga mukosa terlindungi dan nyeri

    mereda. &reparat antasida yang paling banyak digunakan adalah "ampuran dari

    alumunium hidroksida dengan magnesium hidroksida. @fek samping yang sering

    teradi adalah konstipasi dan diare

    ". !*+reseptor antagonis

    ! * reseptor antagonis (!*6A) merupakan standar pengobatan ulkus sampai

    pengembangan &&I. $ereka adalah obat pertama yang efektif untuk menyembuhkan

    esofagitis refluks serta tukak lambung. Namun, dalam pen"egahan Gastropati

    13

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    14/67

    NSAID, !*6A pada dosis standar tidak hanya kurang efektif tetapi uga dapat

    meningkatkan risiko ulkus pendarahan. $enggandakan dosis standar (famotidin '

    mg dua kali sehari) se"ara signifikan menurunkan keadian 2 bulan ulkus lambung.

    d. &roton+pump inhibitor

    Supressi asam oleh &&I lebih efektif dibandingkan dengan !*6A dan sekarang

    terapi standar untuk pengobatan baik tukak lambung dan refluks gastro+esofageal

    penyakit (G@6D). ;ika diberikan dalam dosis yang "ukup, produksi asam harian

    dapat dikurangi hingga lebih dari 0. Sekresi asam akan kembali normal setelah

    molekul pompa yang baru dimasukkan ke dalam membran lumen. 7mepraol uga

    se"ara selektif menghambat karbonat anhidrase mukosa lambung yang kemungkinanturut berkontribusi terhadap sifat supresi asamnya. &roton &ump Inhibitor yang lain

    diantaranya lanopraol, esomepraol, rabepraol dan &antopraol. 1elemahan dari

    &&I mungkin bahwa mereka tidak mungkin untuk melindungi terhadap "edera

    mukosa di bagian distal lebih dari usus (misalnya di"olonopathy NSAID). Namun,

    dalam ringkasan, &&I menyaikan "omedi"ation pilihan untuk men"egah NSAID+

    indu"ed gastropathy.

    14

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    15/67

    Gambar 2. &erbandingan medikasi terhadap penggunaan NSAID

    5indakan operasi saat ini frekuensinya menurun akibat keberhasilan terapi

    medikamentosa. Indikasi operasi terbagi - yaitu 8

    + @lektip (tukakak refrakterCgagal pengobatan)+ Darurat ( komplikasi 8 perdarahan massif, perforasi, senosis polorik)+ 5ukak gaster dengan sangkutan keganasan.

    2.1..K"!plika$i

    &ada gastropati NSAID, dapat teradi ulkus, yang memiliki beberapa komplikasi

    yakni8

    #. !emoragi+gastrointestinal atas, gastritis dan hemoragi akibat ulkus peptikum

    adalah dua penyebab paling umum perdarahan saluran GI.*. &erforasi, merupakan erosi ulkus melalui mukosa lambung yang menembus ke

    dalam rongga peritoneal tanpa disertai tanda.-. &enetrasi atau 7bstruksi, penetrasi adalah erosi ulkus melalui serosa lambung ke

    dalam struktur sekitarnya seperti pankreas, saluran bilier atau omentum hepatik.. 7bstruksi pilorik teradi bila area distal pada sfingter pilorik menadi aringan

    parut dan mengeras karena spasme atau edema atau karena aringan parut yang

    terbentuk bila ulkus sembuh atau rusak.

    15

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    16/67

    2.2 Sep$i$

    2.2.1 De+ini$i

    SI6S adalah suatu bentuk respon inflamasi terhadap infeksi atau non+infeksi yang

    ditandai oleh geala 8

    5abel #. 1riteria SI6S

    Sepsis adalah Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) yang

    disebabkan oleh infeksi. Sepsis berat adalah sepsis disertai dengan disfungsi organ,

    hipoperfusi atau hipotensi yang tidak terbatas hanya pada laktat asidosis, oliguria

    maupun perubahan mental akut. Sedangkan syok sepsis adalah sepsis dengan

    hipotensi yang ditandai dengan penurunan 5DSJ ' mm!g atau penurunan :'

    16

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    17/67

    mm!g dari tekanan darah awal tanpa adanya obat+obatan yang dapat menurunkan

    tekanan darah.

    2.2.2 Eti"l"gi

    &enyebab dari sepsis terbesar adalah bakteri gram negatie dengan presentase

    2'+3' kasus yang menghasilkan berbagai produk yang dapat menstimulasi sel imun

    yang terpa"u untuk melepaskan mediator inflamasi.

    Gambar *. @tiologi Sepsis

    17

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    18/67

    Sistem pendekatan sepsis dikembangkan dengan menabarkan menadi dasar

    predisposisi, penyakit penyebab, respons tubuh dan disfungsi organ atau disingkat

    menadi &I67 (predisposing fa"tors, insult, response and organ dysfun"tion) seperti

    pada tabel -

    5abel -. =aktor predisposisi, infeksi, respon klinis, dan disfungsi organ pada sepsis.

    2.2.% Pat"gene$i$

    18

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    19/67

    Sepsis dikatakan sebagai suatu proses peradangan intraaskular yang berat.

    Dikatakan intraaskular karena proses ini menggambarkan penyebaran infeksi

    melalui pembuluh darah dan dikatakan peradangan karena semua tanda respon sepsis

    adalah perluasan dari peradangan biasa.

    1etika aringan terinfeksi, teradi stimulasi perlepasan mediator+mediator

    inflamasi termasuk diantaranya sitokin. Sitokin terbagi dalam proinflamasi dan

    antiinflamasi. Sitokin yang termasuk proinflamasi seperti 5N=, I%+#,interferon K yang

    bekera membantu sel untuk menghan"urkan mikroorganisme yang menyebabkan

    infeksi. Sedangkan sitokin antiinflamasi yaitu I%+#+reseptor antagonis (I%+#ra), I%+,

    I%+#' yang bertugas untuk memodulasi, koordinasi atau represi terhadap respon yang

    berlebihan. 1eseimbangan dari kedua respon ini bertuuan untuk melindungi dan

    memperbaiki aringan yang rusak dan teradi proses penyembuhan. Namun ketika

    keseimbangan ini hilang maka respon proinflamasi akan meluas menadi respon

    sistemik. 6espon sistemik ini meliputi kerusakan endothelial, disfungsi

    mikroaskuler dan kerusakan aringan akibat gangguan oksigenasi dan kerusakan

    organ akibat gangguan sirkulasi. Sedangkan konskuensi dari kelebihan respon

    antiinfalmasi adalah alergi dan immunosupressan. 1edua proses ini dapat

    mengganggu satu sama lain sehingga men"iptakan kondisi ketidak harmonisanimunologi yang merusak.

    Gambar . 1etidakseimbangan homeostasis pada sepsis

    19

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    20/67

    &enyebab tersering sepsis adalah bakteri terutama gram negatif. 1etika bakteri

    gram negatif menginfeksi suatu aringan, dia akan mengeluarkan endotoksin dengan

    lipopolisakarida (%&S) yang se"ara langsung dapat mengikat antibodi dalam serum

    darah penderita sehingga membentuk lipo+polisakarida antibody (%&Sab). %&Sab

    yang beredar didalam darah akan bereaksi dengan perantara reseptor 4D #? dan

    akan bereaksi dengan makrofag dan mengekspresikan imunomodulator.

    ;ika penyebabnya adalah bakteri gram positif, irus atau parasit. $ereka dapat

    berperan sebagai superantigen setelah difagosit oleh monosit atau makrofag yang

    berperan sebagai antigen processing cellyang kemudian ditampilkan sebagai A&4

    (Antigen Presenting Cell). Antigen ini membawa muatan polipeptida spesifik yang

    berasal dari $!4 (Major Histocompatibility Complex). Antigen yang bermuatan

    $!4 akan berikatan dengan 4D ? (%imfosit 5h# dan %imfosit 5h*) dengan

    perantara !cell Reseptor.

    Sebagai usaha tubuh untuk bereaksi terhadap sepsis maka limfosit 5 akan

    mengeluarkan substansi dari 5h# dan 5h*. 5h# yang berfungsi sebagai immodulator

    akan mengeluarkan I=N+K, I%* dan $+4S= (Macrop"age Colony Stim#lating

    $actor), sedangkan 5h* akan mengekspresikan I%+, I%+0, I%+2, I%+#', I=N+g, I=N

    #L dan 5N= B yang merupakan sitokin proinflamantori. I%+#L yang merupakan

    sebagai imuno regulator utama uga memiliki efek pada sel endothelial termasuk

    didalamnya teradi pembentukkan prostaglandin @* (&G+@*) dan merangsang ekspresi

    intercell#lar ad"esion molec#le!% (I4A$+#) yang menyebabkan neutrofil

    tersensitisasi oleh G$+4S= mudah mengadakan adhesi.#' Neutrofil yang beradhesi

    akan mengeluarkan lisosim yang menyebabkan dinding endotel lisis sehingga endotel

    akan terbuka dan menyebabkan kebo"oran kapiler. Neutrofil uga membawa

    superoksidan yang termasuk kedalam radikal bebas (nitrat oksida) sehinggamempengaruhi oksigenisasi pada mitokondria sehingga endotel menadi nekrosis dan

    teradilah kerusakan endotel pembuluh darah. Adanya kerusakan endotel pembuluh

    darah menyebabkan gangguan askuler dan hipoperfusi aringan sehingga teradi

    kerusakan organ multipel.

    20

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    21/67

    !ipoksia sendiri merangsang sel epitel untuk melepaskan 5N=+B, I%+9, I%+2

    menimbulkan respon fase akut dan permeabilitas epitel. Setelah teradi reperfusi pada

    aringan iskemik, terbentuklah 67S (Spesifik 7ksigen 6eaktif) sebagai hasil

    metabolisme >antin dan hipo>antin oleh >antin oksidase, dan hasil metabolisme asam

    amino yang turut menyebabkan kerusakan aringan. 67S penting artinya bagi

    kesehatan dan fungsi tubuh yang normal dalam memerangi peradangan, membunuh

    bakteri, dan mengendalikan tonus otot polos pembuluh darah, Namun bila dihasilkan

    melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan seluler, maka dia akan menyerang isi

    sel itu sendiri sehingga menambah kerusakan aringan dan bisa menadi disfungsi

    organ multipel yang meliputi disfungsi neurologi, kardioaskuler, respirasi, hati,

    ginal dan hematologi.

    Gambar 0. &atogenesis sepsis

    21

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    22/67

    Gambar 2. &engaktifan komplemen dan sitoki pada sepsis

    H'&'ngan in+la!a$i engan k"ag'la$i

    Sepsis akan mengaktifkan iss#e $actor yang memproduksi trombin yang

    merupakan suatu substansi proinflamasi. 5rombin akhirnya menghasilkan suatugumpalan fibrin di dalam mikroaskular. Sepsis selain mengaktifkan tiss#e factor, dia

    uga menggangu proses fibrinolisis melalui pengaktifan I%+# dan 5N=B dan

    memproduksi suatu plasminogen acti&ator in"ibitor!% yang kuat mengahambat

    fibrinolisis. Sitokin proinflamasi uga mengaktifkan a"tiated protein 4 (A&4) dan

    antitrombin. &rotein 4 sebenarnya bersirkulasi sebagai imogen yang inaktif tetapi

    karena adanya thrombin dan trombomodulin, dia berubah menadi en'yme!acti&ated

    protein C. Sedangkan A&4 dan kofaktor protein S mematikan produksi trombin

    dengan menghan"urkan kaskade faktor a dan IIIa sehingga tidak teradi suatu

    koagulasi. A&4 uga menghambat kera plasminogen acti&ator in"ibitor!% yang

    menghambat pembentukkan plasminogen menadi plasmin yang sangat penting

    dalam mengubah fibrinogen menadi fibrin. Semua proses ini menyebabkan kelainan

    22

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    23/67

    faktor koagulasi yang bermanisfestasi perdarahan yang dikenal dengan koagulasi

    intraaskular diseminata yang merupakan salah satu kegawatan dari sepsis yang

    mengan"am iwa.

    Gambar. 3. Sepsis menyebabkan suatu kematian organ

    Gambar 9. Sepsis menyebabkan gangguan koagulasi

    23

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    24/67

    2.2.* Ge-ala Klini$

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    25/67

    5abel . Sepsis menurut So"iety of 4riti"al 4are $edi"ine 3

    Data La&"rat"ri'!

    25

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    26/67

    5abel. 0. Data laboratorium yang merupakan indikator pada sepsis

    2.2. Penatalak$anaan

    &enatalaksanaan sepsis yang optimal men"angkup stabilisasi pasien

    langsung (perbaikan hemodinamik), pemberian antibiotik, pengobatan fokus

    infeksi dan resusitasi serta terapi suportif apabila telah teradi disfungsi organ.

    &erbaikan hemodinamik harus segera dilakukan seperti airay breat"ing

    circ#lation

    - kategori untuk memperbaiki hemodinamik pada sepsis, yaitu 8

    + 5erapi "airan

    1arena sepsis dapat menyebabkan syok disertai demam, enadilatasi dan

    diff#se capillary leac*age inade+#ate preload sehingga terapi "airan

    merupakan tindakan utama

    + 5erapi asopresor

    /ila "airan tidak dapat mengatasi cardiac o#tp#t(arterial pressure dan perfusi

    organ tidak adekuat) dapat diberikan asopresor potensial seperti norepinefrin,

    dopamine, epinefrin dan phenylephrine

    26

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    27/67

    + 5erapi inotropik

    /ila resusitasi "airan adekuat tetapi kontraktilitas miokard masih mengalami

    gangguan dimana kebanyakan pasien akan mengalami "ardia" output yang

    turun sehingga diperlukan inotropik seperti dobutamin, dopamine dan

    epinefrin.

    + Antibiotik

    Sesuai enis kuman atau tergantung suspek tempak infeksinya

    27

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    28/67

    28

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    29/67

    5abel 2. Antibiotik berdasarkan sumber infeksi (Sep$i$ B'nle3 Anti&i"ti4

    Sele4ti"n 5lini4al Pat(6a7 from the Nebraska $edi"al 4entre)

    + =okus infeksi awal harus diobati

    !ilangkan benda asing yang menadi sumber infeksi. Angkat organ yang

    terinfeksi, hilangkan atau potong aringan yang menadi gangrene, bila perlu

    dokonsultasikan ke bidang terkait seperti spesialis bedah, 5!5 dll.

    + 5erapi suportif, men"angkup 8

    o &emberian elektrolit dan nutrisi

    o 5erapi suportif untuk koreksi fungsi ginal

    o 1oreksi albumin apabila teradi hipoalbumin

    o 6egulasi ketat gula darah

    o !eparin sesuai indikasi

    o &roteksi mukosa lambung dengan A!+* atau &&I

    o 5ransfuse komponen darah bila diperlukan

    o 1ortikosteroid dosis rendah (masih kontroersial)

    29

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    30/67

    o 6e"ombinant !uman A"tited &rotein 4 8

    $erupakan antikoagulan yang menurut hasil ui klinis &hase III

    menunukkan drotre"ogin alfa yang dapat menurunkan resiko relatie

    kematian akibat sepsis dengan disfungsi organ akut yang terkait sebesar

    #, yang dikenal dengan nama oant.

    2.2./ K"!plika$i

    $7DS (disfungsi organ multipel)

    &enyebab kerusakan multipel organ disebabkan karena adanya gangguan

    perfusi aringan yang mengalami hipoksia sehingga teradi nekrosis dan

    gangguan fungsi ginal dimana pembuluh darah memiliki andil yang "ukup

    besar dalam pathogenesis ini.

    30

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    31/67

    Gambar #'. $7DS karena sepsis

    1ID (1oagulasi Intraaskular Diseminata)

    &atogenesis sepsis menyebabkan koagulasi intraaskuler diseminata

    disebabkan oleh faktor komplemen yang berperan penting seperti yang

    sudah dielaskan pada patogenesis sepsis diatas.

    Disungsi hati dan antung, neurologi

    A6DS1erusakan endotel pada sirkulasi paru menyebabkan gangguan pada

    aliran darah kapiler dan perubahan permebilitas kapiler, yang dapat

    mengakibatkan edema interstitial dan aleolar. Neutrofil yang

    terperangkap dalam mirosirkulasi paru menyebabkan kerusakan pada

    membran kapiler aleoli. @dema pulmonal akan mengakibatkan suatu

    31

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    32/67

    hipo>ia arteri sehingga akhirnya akan menyebabkan A"ute 6espiratory

    Distress Syndrome.

    Gambar ##. &atofisiologi sepsis menyebabkan A6DS

    Gastrointestinal 8&ada pasien sepsis di mana pasien dalam keadaan tidak sadar dan

    terpasang intubasi dan tidak dapat makan, maka bakteri akan

    berkembang dalam saluran pen"ernaan dan mungkin uga dapat

    menyebabkan suatu pneumonia nosokomial akibat aspirasi.

    Abnormalitas sirkulasi pada sepsis dapat menyebabkan penekanan

    pada barier normal dari usus, yang akan menyebabkan bakteri dalam

    usus translokasi ke dalam sirukulasi (mungkin lewat saluran limfe). Gagal ginal akut

    &ada hipoksiaCiskemi di ginal teradi kerusakan epitel tubulus ginal.askular

    dan sel endotel ginal sehingga memi"u teradinya proses inflamasi yang

    menyebabkan gangguan fungsi organ ginal.

    32

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    33/67

    Syok septik

    Sepsis dengan hipotensi dan gangguan perfusi menetap asodilatasi perifersehingga olume darah yang bersirkulasi se"ara efektif tidak memadai untuk

    perfusi aringan sehingga teradi hipoelemia relatif.

    !ipotensidisebabkan karena @ndotoksin dan sitokin (khususnya I%+#, I=N+K, dan 5N=+

    B) menyebabkan aktiasi reseptor endotel yang menginduksi influ> kalsium

    ke dalam sitoplasma sel endotel, kemudian berinteraksi dengan kalmodulin

    membentuk N7 dan melepaskan @ndothelium Deried !yperpolariing

    =a"tor (@D!=) yang meyebabkan hiperpolarisasi, relaksasi dan asodilatasi

    otot polos yang diduga menyebabkan hipotensi.

    A%G76I5$A &@NA5A%A1SANAAN 6@S

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    34/67

    2.% B'erger Di$ea$e

    34

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    35/67

    2.%.1 Anat"!i Pe!&'l'( Dara(2

    &embuluh darah terdiri atas - enis 8 arteri, ena, dan kapiler.

    #. Arteri

    Arteri membawa darah dari antung dan disebarkan ke berbagai aringan tubuh

    melalui "abang+"abangnya. Arteri yang terke"il, diameternya kurang dari ',# mm,

    dinamakan arteriol. &ersatuan "abang+"abang arteri dinamakan anastomosis. &ada

    arteri tidak terdapat katup.

    @nd arteri fusngsional adalah pembuluh darah yang "abang+"abang terminalnya

    mengadakan anastomosis dengan "abang+"abang terminal arteri yang berdekatan,

    tetapi besarnya anastomosis tidak "ukup untuk mempertahankan aringan tetap hidup

    bila salah satu arteri tersumbat.

    *. ena

    ena adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kembali ke antng

    banyak ena mempunyai kutub. ena yang terke"il dinamakan enula. ena yang

    lebih ke"il atau "abang+"abangnya, bersatu membentuk ena yang lebih besar, yang

    seringkali bersatu satu sama lain membentuk pleksus ena. Arteri profunda tipe

    sedang sering diikuti oleh dua ena masing+masing pada sisi+sisinya, dan dinamakan

    enae "ominantes.

    -. 1apiler

    1apiler adalah pembuluh mikroskopik yang membentuk alinan yang

    menghubungkan arteriol dengan enula. &ada beberapa daerah tubuh, terutama pada

    uung+uung ari dan ibu ari, terdapat hubungan langsung antara arteri dan ena tanpadiperantai kapiler. 5empat hubungan seperti ini dinamakan anastomosis

    arterioenosa.

    35

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    36/67

    Gambar #8 Anatomi pembuluh darah

    2.2 Hi$t"l"gi Str'kt'r Pe!&'l'( Dara(11

    5uni"a intima. merupakan lapisan yang kontak langsung dengan darah.

    %apisan ini dibentuk terutama oleh sel endothel. 5uni"a media. %apisan yang berada diantara tunika media dan adentitia,

    disebut uga lapisan media. %apisan ini terutama dibentuk oleh sel otot polos

    dan and aringan elasti". 5uni"a adentitia. $erupakan %apisan yang paling luar yang tersusun oleh

    aringan ikat.

    Gambar *8 !istologi pembuluh darah

    36

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    37/67

    2.% Tr"!&"angiti$ O&literan$

    2.%.1 De+ini$i

    &enyakit /uerger atau 5romboangitis 7bliterans (5A7) adalah penyakit

    oklusi kronis pembuluh darah arteri dan ena yang berukuran ke"il dan sedang.

    5erutama mengenai pembuluh darah perifer ekstremitas inferior dan superior.

    &enyakit pembuluh darah arteri dan ena ini bersifat segmental pada anggota gerak

    dan arang pada alat+alat dalam.#9

    &enyakit 5romboangitis 7bliterans merupakan kelainan yang mengawali

    teradinya obstruksi pada pembuluh darah tangan dan kaki. &embuluh darah

    mengalami konstriksi atau obstruksi sebagian yang dikarenakan oleh inflamasi dan

    bekuan sehingga mengurangi aliran darah ke aringan.#,*'

    Gambar -. /uerger Disease

    2.%.2 Epie!i"l"gi

    &realensi penyakit /uerger paling banyak di negara+negara 5imur 5engah,

    Asia Selatan, Asia 5enggara, Asia 5imur dan @ropa 5imur. Di Amerika

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    38/67

    2.%.% Eti"l"gi

    &enyebab penyakit /uerger belum diketahui dengan pasti. $erokok

    merupakan faktor utama onset dan progresifitas penyakit ini. !ipersensitiitas seluler

    penderita penyakit /uerger meningkat setelah pemberian ineksi ekstrak tembakau.

    Selain itu dibandingkan dengan aterosklerosis teradi peninggian titer antibodi

    terhadap kolagen tipe I dan tipe III, antibodi terhadap elastin pembuluh darah. *+3

    Selain itu pada penyakit ini teradi aktiasi alur endotelin+# yang bersifat

    asokonstriktor poten, peningkatan kadar molekul adhesi, dan sitokin yang berperan

    terhadap proses inflamasi.,9

    =aktor genetik merupakan faktor yang berpengaruh terhadap mun"ulnya

    penyakit ini. /eberapa peneliti telah mendokumentasikan peningkatan antigen !%A+

    A dan !%A+/w0 atau !%A+/9, /-0, dan /' pada penderita.

    2.%.* Pat"gene$i$18

    /eberapa penelitian telah mengindikasikan suatu implikasi fenomena

    imunologi yang mengawali tidak berfungsinya pembuluh darah dan wilayah sekitar

    thrombus. &asien dengan penyakit ini memperlihatkan hipersensitiitas pada ineksi

    intradermal ekstrak tembakau, mengalami peningkatan sel yang sangat sensitie pada

    kolagen tipe I dan III, meningkatkan serum titer anti endothelial antibody sel dan

    merusak endothel terikat asorelaksasi pembuluh darah perifer. $eningkatkan

    prealensi dari !%A+A, !%A+A0, dan !%A+/0 yang dipantau pada pasien ini,

    yang diduga se"ara geneti" memiliki penyakit ini.

    Akibat iskemia pembuluh darah (terutama ekstremitas inferior), akan teradi

    perubahan patologis8 (a) otot menadi atrofi atau mengalami fibrosis, (b) tulang

    mengalami osteoporosis dan bila timbul gangren maka teradi destruksi tulang yang

    berkembang menadi osteomielitis, (") teradi kontraktur dan atrofi, (d) kulit menadi

    atrofi, (e) fibrosis perineural dan periaskular, (f) ulserasi dan gangren yang dimulai

    dari uung ari.

    38

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    39/67

    Pat"+i$i"l"gi

    39

    Rokok

    an!ungan ba"an kimia !alamrokok #$%R& nikotin&

    karbonmonoksi!a'

    ()( meningkat& *)(

    menurun

    ()(

    teroksi!asi

    +el en!otel

    mati

    Responprotekti,

    $erbentuk lesi -brio,atty !an -brous plak

    et"erosklerosis

    Plak bertamba"

    besar

    Plak pembulu" !ara"

    pe.a"

    Pembentukan bekuan

    !ara"

    /enyumbat

    arteri

    /elukai !in!ing arteri

    Pera!angan pa!a

    arteri

    olesterol !an lemak menja!i mu!a"

    untuk menmepel pa!a pembulu" !ara"

    yang terluka

    $erja!i penumpukan plak !an !eposit lemak

    #trombus'

    mbolisasi #trombus lepas ke!alam aliran

    !ara"'

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    40/67

    40

    %liran !ara" kejaringan

    berkurang

    Gangguan Perfusi

    Jaringan

    )enyut na!i

    lema" susa"

    teraba

    klusi arteri

    (umen arterimenyempit

    Resistensi lumen

    arteri meningkat

    Penyumbatan arteri

    yang lebi" ke.il

    Buerger Disease

    skemia

    utri !an oksigen

    !ijaringan kurang

    skemia berlangsung

    terlalu lama

    +el ti!ak mampubera!aptasi

    ekrosis

    erusakan

    sara,

    Gangguan sensorik

    maupum motorik

    *ilangnyasensasi

    /ati rasa

    #aal'

    /engalami trauma tanpa

    terasa

    eti!akseimbangan

    kebutu"an oksigen

    P* sel turun

    Pro!uksi asam

    laktat meningkat

    Pembentukan ,os,atberenergi tinggi

    menurun

    /etabolisme aerob

    menja!i anaerob

    yeri

    Gangguan Rasa

    Nyaman

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    41/67

    2.%., )ani+e$ta$i Klini$189119191928

    Gambaran klinis 5romboangitis 7bliterans terutama disebabkan oleh iskemia.Geala yang paling sering dan utama adalah nyeri yang berma"am+ma"am tingkatnya.

    Nyerinya bertambah pada waktu malam dan keadaan dingin, dan akan berkurang bila

    ekstremitas dalam keadaan tergantung. Serangan nyeri uga dapat bersifat paroksimal

    dan sering mirip dengan gambaran penyakit 6aynaud. &ada keadaan lebih lanut,

    ketika telah ada tukak atau gangren, maka nyeri sangat hebat dan menetap.

    $anifestasi terdini mungkin klaudikasi (nyeri pada saat beralan) lengkung

    kaki yang patognomonik untuk penyakit /uerger. 1laudikasi kaki merupakan "erminpenyakit oklusi arteri distal yang mengenai arteri plantaris atau tibioperonea. Nyeri

    istirahat iskemik timbul progresif dan bisa mengenai tidak hanya ari kaki, tetapi uga

    ari tangan dan ari yang terkena bisa memperlihatkan tanda (sign) sianosis atau

    rubor, bila bergantung. Sering teradi radang lipatan kuku dan akibatnya paronikia.

    41

    $erja!i atropi pa!a otot

    kaki

    $erja!i ulkus pa!a kaki

    (uka membusuk

    #gangren'

    aringan mati

    Pembusukan ole"

    bakteri

    aringan yang mati

    meng"itam

    Gangguan IntregitasKulit

    Peningkatan rasa

    nyeri

    yeri tak

    terta"ankan$i!ur ti!ak

    nyenyak

    Gangguan Pola

    Tidur

    n,eksi karena

    kuman bakteri

    menyebar+epsis

    Resiko

    Penyebaran

    Infeksi

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    42/67

    Infark kulit ke"il bisa timbul, terutama pulpa phalang distal yang bisa berlanut

    menadi gangren atau ulserasi kronis yang nyeri.

    5anda (sign) dan geala (symptom) lain dari penyakit ini meliputi rasa gatal

    dan bebal pada tungkai dan penomena 6aynaud (suatu kondisi dimana ekstremitas

    distal 8 ari, tumit, tangan, kaki, menadi putih ika terkena suhu dingin).

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    43/67

    tidak teradi pada penyakit arteri oklusif, maka ini hampir patognomonik untuk

    tromboangitis obliterans.

    Geala klinis 5romboangitis 7bliterans sebenarnya "ukup beragam.

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    44/67

    2.%. Diagn"$i$

    a. Kriteria S(i"n"7a

    Mang termasuk kriteria ini yaitu riwayat merokok, usia belum 0' tahun,

    memiliki penyakit oklusi arteri infrapopliteal, flebitis migrans pada salah satu

    ekstremitas atas dan tidak ada faktor risiko aterosklerosis selain merokok. Seluruh

    kriteria ini harus terpenuhi untuk menegakkan diagnosis.#,0,2,#'

    &. Kriteria Ollin

    Mang termasuk kriteria ini sebagai berikut*8

    + /erumur antara *'+' tahun

    + $erokok atau memiliki riwayat merokok

    + Ditemukan iskemi ekstremitas distal yang ditandai oleh klaudikasio, nyeri saat

    istirahat, ulkus iskemik atau gangren dan didokumentasikan oleh tes pembuluh

    darah non+inasif

    + 5elah menyingkirkan penyakit autoimun lain, kondisi hiperkoagulasi, dan

    diabetes mellitus dengan pemeriksaan laboratorium

    + 5elah menyingkirkan emboli berasal dari bagian proksimal yang diketahui dari

    e"hokardiografi atau arteriografi

    + &enemuan arteriografi yang konsisten dengan kondisi klinik pada ekstremitas

    yang terlibat dan yang tidak terlibat.

    4. Kriteria )ill$ an P"ter

    1riteria eksklusi8

    #. Sumber emboli proksimal

    *. 5rauma dan lesi lokal

    44

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    45/67

    -. &enyakit autoimun

    . 1eadaan hiperkoagubilitas

    0. Aterosklerosis8 Diabetes, !iperlipidemia, !ipertensi, Gagal Ginal.

    1riteria mayor8

    + 7nset geala iskemi ekstremitas distal sebelum usia 0 tahun

    + &e"andu rokok

    + 5idak ada penyakit arteri proksimal pada poplitea atau tingkat distal brakial

    + Dokumentasi obektif penyakit oklusi distal seperti8 Doppler arteri segmental

    dan pletismografi tungkai, arteriografi , histopatologi.

    1riteria minor8

    &hlebitis superfi sial migran + @pisode berulang trombosis lokal ena superfi sial

    pada ekstremitas dan badan

    Sindrom 6aynaud atau =enomena 6aynaud+ Sindrom 6aynaud adalah penurunan

    aliran darah sebagai akibat spasme arteriola perifer sebagai respons terhadap

    kondisi stres atau dingin. Sindrom ini paling sering dilihat di tangan atau uga

    dapat di hidung, telinga dan lidah dalam bentuk respons trifasik yaitu8 ##

    #. &u"at karena asokonstriksi arteriol prekapiler

    *. Sianosis karena ena terisi penuh oleh darah yang terdeoksigenasi

    -. @ritema karena reaksi hiperemi

    $elibatkan ekstremitas atas

    1laudikasio saat beralan

    45

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    46/67

    . Kriteria $4"ring Papa kk.

    &apa dkk. mengembangkan sistem s"oring untuk memudahkan diagnosis (tabel #).#,2

    5abel #. &oint S"oring System for Diagnosis of /uergers Disease

    I. P"$iti:e p"int$

    Age at onset

    =oot "laudi"ation

    tremity

    &hlebitis migrans

    6aynauds syndrome

    Angiography biopsy

    II. Negati:e p"int$

    Age at onset

    Se>Csmoking

    %o"ation

    Absent pulses

    Atheros"lerosis, diabetes,hypertension,

    hyperlipidemia

    -'C-'O' years

    &resentCby history

    Symptomati"Casymptomati"

    &resentCby history only

    &resentCby history only

    If typi"al, bothCeither

    0O0'C : 0' years

    =emaleC nonsmoker

    Single limbC no leg

    inolement

    /ra"hialCfemoralDis"oered after diagnosis 0O

    #' years

    ?*C?#

    ?*C?#

    ?*C?#

    ?*C?#

    ?*C?#

    ?*C?#

    +#C+*

    +#C+*

    +#C+*

    +#C+*+#C+*

    &robability of diagnosis

    Diagnosis e>"luded

    %ow likelihood

    &robable, medium

    likelihood

    Definite, high likelihood

    Number of points

    '+#

    *+-

    +0

    2 or higher

    2.%./ Pe!erik$aan pen'n-ang

    46

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    47/67

    a) &emeriksaan !istopatologi

    /erdasarkan penemuan histopatologi peralanan penyakit /uerger terdiri dari tiga

    fase yaitu fase akut, subakut dan kronik.0,3,#',#*

    #. =ase akut merupakan keadaan oklusi trombi yang dideposit di dalam lumen

    pembuluh darah. &ada fase akut ditemukan neutrofi l polimorfonuklear (&$N),

    mikroabses, dan multinu"leated giant "ells. $eskipun infl amasi teradi pada

    semua lapisan pembuluh darah akan tetapi arsitektur normal pembuluh darah

    tetap dipertahankan. &enemuan ini yang membedakan antara penyakit /uerger

    dengan aterosklerosis dan penyakit askulitis sistemik lain.

    *. =ase subakut merupakan fase oklusi trombi yang makin progresif.

    -. =ase kronik merupakan fase rekanalisasi ekstensif pembuluh darah. &ada fase

    ini teradi peningkatan askularisasi tunika media dan adentisia pembuluh

    darah, dan fibrosis periaskuler. &ada fase kronik ini histologi sangat sulit

    dibedakan dari penyakit pembuluh darah kronik lain.

    b) &emeriksaan %aboratorium

    Saat ini belum ada pemeriksaan laboratorium khusus untuk mendiagnosis

    penyakit /uerger. &emeriksaan yang dapat dilakukan untuk membantu diagnosis

    adalah sebagai berikut#+9,#'8

    a. Darah lengkap, hitung platelet

    b. 5es fungsi hati

    ". 5es fungsi ginal dan urinalisis

    d. Gula darah puasa untuk menyingkirkan diabetes melitus

    e. &rofil lipid

    f. 5es enereal Disease 6esear"h %aboratory (D6%)

    47

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    48/67

    g. &enapisan autoimun8

    %au sedimentasi eritrosit (@S6 Eestergren). &ada penyakit /uerger

    biasanya normal.

    =aktor reumatoid (6=). &ada penyakit /uerger biasanya normal.

    Antibodi antinuklear (ANA). &ada penyakit /uerger normal. Antibodi

    antisentromer merupakan petanda serologis untuk sindrom 46@S5 dan S"l

    3' (penanda serologis untuk skleroderma).

    h. &enapisan keadaan hiperkoagulasi8

    1adar protein 4, protein S, dan antitrombin III

    Antibodi antifosfolipid

    =aktor %eiden

    &rothrombin

    !omosisteinemia

    ") &emeriksaan radiologi

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    49/67

    Gambar 28 Sebelah kiri merupakan angiogram normal. Gambar sebelah kanan

    merupakan angiogram abnormal dari arteri tangan yang ditunukkan dengan

    adanya gambaran khas P"orks"rewQ pada daerah lengan. &erubahannya teradi

    pada bagian ke"il dari pembuluh darah lengan kanan bawah pada gambar

    (distribusi arteri ulna).

    Gambar 38 !asil angiogram abnormal dari tangan

    2.%.0 Diagn"$i$ Baning1;0918;11

    49

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    50/67

    Neuropati perifer, penyakit ateroskerosis perifer, emboli dan trombosis arteri,

    trombosis perifer idiopatik

    Artritis 5akayasu, sindrom 46@S5

    1eadaan hiperkoagulasi, systemi" lupus erythematosus, skleroderma

    5rauma okupasi, a"ro"yanosis, frostbite, ulkus neurotropik

    2.%. K"!plika$i1;09 189 12;1/

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    51/67

    angiografi . /osentan selama *9 hari lebih efektif dibandingkan aspirin untuk

    mengatasi nyeri saat istirahat dan penyembuhan ulkus (=lesinger dkk. #').#-

    + Siklofosfamid dilaporkan bermanfaat pada beberapa pasien berdasarkan

    etiopatologi penyakit ini yang dipengaruhi oleh faktor autoimun. Saha dkk.

    (*''#) menunukkan bahwa obat ini dapat meningkatkan *' kali lipat arak

    klaudikasio dan menghilangkan nyeri pada saat istirahat.#-

    + 7bat analgesik seperti analgetik narkotik atau obat anti inflamasi non steroid

    mungkin membantu mengatasi nyeri pada beberapa pasien.-

    + 5erapi gen dengan as"ular endothelial growth fa"tor (@G=). Isner dkk. (#9)

    menyuntikkan total ''' Rg @G=#20 plasmid DNA dengan dua kali

    penyuntikan intramus"ular (*''' Rg @G=#20 plasmid DNA pada awal dan

    *''' Rg @G=#20 plasmid DNA pada akhir minggu keempat) memberikan hasil

    menanikan dalam penyembuhan ulkus akibat iskemi dan menghilangkan nyeri

    saat istirahat.#

    + 5erapi stem "ell yaitu terapi autolog whole bone marrow stem "ell (E/$S4)

    menunukkan perbaikan seperti penyembuhan ulkus, menghilangkan nyeri

    iskemik, rekanalisasi arteri dan menurunkan risiko amputasi tungkai.#0

    + Spinal 4ord Stimulation hasilnya baik untuk menghilangkan nyeri dan

    penyembuhan ulkus. Stimulasi ini dapat menghambat transmisi sinyal penghantar

    nyeri pada serabut saraf simpatis. Selain itu uga pada saat bersamaan teradi

    peningkatan perfusi mikrosirkulasi akibat inhibisi serabut saraf simpatis.#2

    &. Terapi Bea(

    + Simpatektomi bertuuan untuk mengurangi efek asokonstriksi akibat saraf

    simpatis.#-

    51

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    52/67

    + &enyisipan kawat 1irs"hner intramedulla. &ada beberapa pasien, dapat

    merangsang angiogenesis, penyembuhan ulkus tungkai dan meredakan nyeri saat

    istirahat.#3

    + 7perasi bypass arteri menunukkan hasil baik.*

    BAB III

    LAPORAN KASUS

    52

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    53/67

    %.1. Ientita$ Pa$ien

    Nama 8 5n. D=

    ;enis 1elamin 8

    berwarna hitam seak # hari smrs, banyak muntah

    ? # "angkir berisi apa yang dimakan

    + /A/ hitam seak hari yang lalu, konsistensi lunak, frekuensi - kali+ /A1 lan"ar, tidak nyeri, berwarna putih kekuningan+ Demam (?) seak * hari yang lalu+ &asien mengeluhkan batuk berdahak seak # minggu yang lalu, tidak

    disertai sesak nafas+ Sakit kepala (?) dan badan terasa letih nafsu makan berkurang+ Sakit kaki seperti ditusuk+tusuk di telapak kaki kanan dan terasa kebas.

    Nyeri bertambah pada udara dingin dan pada malam hari pasien sulit

    tidur. Sakit kaki ini sudah dirasakan seak tahun *'#' dan pasien sudah

    sempat menalani operasi pada telapak kaki kanan ini pada tahun *'#-dan pada saat itu pasien sudah didiagnosa dengan /uerger Disease

    + 6asa kebas uga dirasakan pada ari+ari tangan

    %. Ri6a7at Pen7akit Da('l'

    + /uerger Disease (?)

    53

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    54/67

    + Gastritris 1ronik (?)

    + ;antung (+)

    + 6iwayat hipertensi (+)

    + 6iwayat diabetes mellitus (+)+ 6iwayat penyakit hepatitis (+)*. Ri6a7at Pen7akit Kel'arga

    + 5idak ada keluarga pasien yang memiliki riwayat penyakit yang sama

    dengan pasien.+ 1eluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit hipertensi, diabetes

    melitus, sakit antung.,. Ri6a7at P$ik"$"$ial an Ke&ia$aan

    + &asien seorang petani dengan sosial ekonomi "ukup. $empunyai #

    orang istri dan belum punya orang anak.

    + 6iwayat konsumsi rokok seak usia # tahun dan mengkonsumsi rokok

    T #2 batang sehari.+ 6iwayat mengkonsumsi obat penghilang nyeri seak 2 tahun yang lalu+ &asien sering mengkonsumsi makan berlemak dan menyukai makanan

    bersantan.+ 6iwayat minum amu disangkal+ 6iwayat mengkonsumsi alkohol tidak ada.

    %.%. Pe!erik$aan #i$ik

    #. 1eadaan

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    55/67

    #'. &aru+paru+ Inspeksi 8 simetris kiri dan kanan, statis dan dinamis+ &alpasi 8 =remitus kiri sama dengan kanan+ &erkusi 8 Sonor di kedua lapang paru

    + Auskultasi 8 Suara napas esikular, wheeing (+C+), rhonki (+C+)##. ;antung+ Inspeksi 8 Iktus "ordis tidak terlihat+ &alpasi 8 Iktus "ordis teraba di 6I4 seaar linea mid"lai"ularis

    sinistra.+ &erkusi

    /atas kiri 8 6I4 seaar linea mid"lai"ularis sinistra/atas kanan 8 6I4 I linea sternalis de>tra/atas atas 8 6I4 II linea parasternalis sinistra

    + Auskultasi 8 Irama murni, $#:$*, &*JA*, bising antung (+)

    #*. Abdomen+ Inspeksi 8 perut tampak tidak membun"it, sikatrik (+)+ &alpasi 8 !epar dan lien tidak teraba

    Nyeri tekan (?) pada regio epigastrium, Nyeri lepas (+)

    Ginal8 bimanual (+), ballotement (+), nyeri ketok 4A (+)

    + &erkusi 8 5impani+ Auskultasi 8 /ising usus (?) normal

    #-. @kstremitasa) Superior

    + Inspeksi 8 edema (+), sianosis (+), akral tampak pu"at

    + &alpasi 8 perabaan hangat, pulsasi arteri radialis sedikit lemah+ 5es sensibilitas 8 Sensibilitas halus sedikit menurun dan sensibilitas

    kasar normal.

    + 6efleks fisiologis

    1anan 1iri6efleks biseps ? ?6efleks triseps ? ?6efleks bra"hioradialis V V

    + 6efleks patologis

    1anan 1iri6efleks !offman+5romer + +

    b) Inferior

    55

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    56/67

    + Inspeksi 8 edema tungkai (+C+), sianosis (+C+), akral tampak pu"at,

    tampak ulkus gangren berwarna kehitaman di kaki kanan+ &alpasi 8 1anan

    &erabaan dingin, pulsasi A. femoralis, A.dorsalis pedis

    A.tibialis posterior, dan A.poplitea pada kaki kanan tidak teraba.1iri 8 perabaan hangat, pulsasi a. =emoralis, a. Dorsalis pedis, a.

    5ibialis posterior sedikit melemah+ 5es sensibilitas8

    1anan 8 sensibilitas halus (+) dan sensibilitas kasar (+) pada kaki kanan1iri 8 sensibilitas halus (+) dan sensibilitas kasar (?)

    + 6efleks fisiologis

    1anan 1iri

    6efleks &atella + ?6efleks 4remaster + ?6efleks A"hilles + ?

    + 6efleks &atologis

    1anan 1iri6efleks babinski + +6efleks gordon + +6efleks oppenheim + +6efleks "haddoks + +

    1. Pe!erik$aan 7ang tela( ilak'kan

    a. &emeriksaan darah tanggal #2 April *'#2 (IGD)+ !emoglobin 8 -,2 gCd%+ !ematokrit 8 ##,9 + %eukosit 8 #9.3'' Cmm-+ 5rombosit 8 **#.''' Cmm-+

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    57/67

    W Ci

    !ematemesis

    melena e"

    Gastropati

    Non farmakologi8

    + &asien dipuasakan

    + NG5

    57

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    58/67

    kanan (?)+ /A1 (?)+ /A/ hitam

    (?)

    + $ual (?)+ $untah

    hitam (?)

    Nafas 8 #9 >CiSuhu 8 -2, '4$ata8 anemisAkral8 pu"at,

    CiNafas 8 *' >Ci(normal)

    Suhu 8 -2,9 '4$ata8 anemisAkral8 pu"at,*''+ $etro -># fl"+ In. 6anitidin *>#+ Sukralfat syr ->#+ In transamin ->#+ In. it k ->#+ 5ransfusi &64 # unit

    58

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    59/67

    SelasaC

    #++

    *'#2

    + Sakit perut

    (?)+ &using (?)+ Sakit kaki

    kanan (?)+ /A1 (?)+ /A/ hitam

    (?) V+ $untah

    hitam (+)+ /adan

    terasa letih

    551< 8 sedang1es 8 4$4

    5D 8 'C2'Nadi 8 2* >CiNafas 8 #9 >CiSuhu 8 -2,* '4$ata8 anemisAkral8 pu"at*''

    + $etronidaol inf

    ->0''+ In. 6anitidin *>#+ Sukralfat syr ->#+ In transamin ->#+ In. it k ->#5ransfusi &64 # unit&emeriksaan tambahan84ek darah rutin

    6abuC

    *'++*'#2

    + Sakit perut

    (?)+ &using (?)+ Sakit kaki

    kanan (?)+ /A1 (?)+ /A/ hitam

    551< 8 sedang1es 8 4$45D 8 #''C9'Nadi 8 3 >CiNafas 8 # >CiSuhu 8 -3,2

    '4

    !ematemesis

    melena e"Gastropati

    NSAIDSepsis e"

    /uerger

    Non farmakologi8

    + NG5 A==+ D% I

    + 6edressing ulkus

    + 1onsul /edah

    =armakologi

    59

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    60/67

    (?) V+ $ual (+)+ $untah

    hitam (+)

    $ata8 anemisAkral8 pu"at*''+ $etronidaol inf

    ->0''+ In. 6anitidin *>#+ Sukralfat syr ->#+ In transamin ->#+ In. it k ->#5ransfusi &64 # unit4ek darah rutin

    1amisC

    *#++*'#2

    + Sakit perut

    (?)+ &using (?)+ Sakit kaki

    kanan (?)+ /A1 (?)+ /A/

    "oklat+ $untah

    hitam (+)+ /adan

    terasa letih

    551< 8 sedang

    1es 8 4$45D 8 #''C9'Nadi 8 2' >Ci

    (Normal)Nafas 8 #9 >Ci(normal)Suhu 8 -2,9

    '4$ata8 anemisAkral8 pu"at

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    61/67

    **++

    *'#2

    (?)V+ &using (?)V+ Sakit kaki

    kanan (?)

    + /A1 (?)+ /A/ (?)+ $untah

    hitam (+)

    1es 8 4$45D 8 ##'C3'Nadi 8 3' >Ci

    (Normal)

    Nafas 8 *' >Ci(normal)Suhu8-2,3 '4$ata8 anemisAkral8 pu"at*''+ $etronidaol inf

    ->0''+ In. 6anitidin *>#

    + Sukralfat syr ->#+ In transamin ->#+ In. it k ->#5ransfusi &64 # unit&emeriksaan tambahan84ek darah rutin

    SabtuC

    *-++

    *'#2

    + Sakit perut

    (?)V+ &using (?)V+ Sakit kaki

    kanan (?)+ /A1 (?)+ /A/ (?)+ $untah

    hitam (+)

    55

    1< 8 sedang1es 8 4$45D 8 #*'C9'Nadi 8 3* >Ci

    (Normal)Nafas 8 *' >Ci(normal)Suhu 8 -3 '4$ata8 anemisAkral8 pu"at*''+ $etronidaol inf

    ->0''+ In. 6anitidin *>#+ Sukralfat syr ->#+ In transamin ->#+ In. it k ->#5ransfusi &64 # unit

    61

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    62/67

    5rombo8 *'Alb8 *,'Glo8 #,

    &emeriksaan tambahan84ek darah rutin4ek albumin

    $ingguC

    *++

    *'#2

    + Sakit perut

    (+)+ &using (+)+ Sakit kaki

    kanan (?)+ /A1 (?)+ /A/ (?)+ $untah

    hitam (+)

    55

    1< 8 sedang1es 8 4$45D 8 #-'C9'Nadi 8 30 >Ci

    (Normal)Nafas 8 *' >Ci(normal)Suhu 8 -2,!b8 ##,0 gCdl!t8 -, gCdl%eu8 9'''

    5rombo8 ***Alb8 *,*$ata8 anemisAkral8 pu"at*''+ $etronidaol inf

    ->0''+ In. 6anitidin *>#+ Sukralfat syr ->#+ In transamin ->#+ In. it k ->#5ransfusi &64 # unit&emeriksaan tambahan84ek darah rutin

    SeninC

    *0++

    *'#2

    + Sakit perut

    (+)

    + &using (+)+ Sakit kaki

    kanan (?)+ /A1 (?)+ /A/ (?)+ $untah

    hitam (+)

    551< 8 sedang1es 8 4$4

    5D 8 #*'C9'Nadi 8 3- >Ci

    (Normal)Nafas 8 *' >Ci(normal)Suhu 8 -2,9Akral8 pu"at*''+ $etronidaol inf

    ->0''

    + In. 6anitidin *>#+ Sukralfat syr ->#+ In transamin ->#+ In. it k ->#&asien ren"ana 71 hari

    ini

    62

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    63/67

    KESI)PULAN

    5n D=, - tahun datang ke 6S berwarnahitam seak # hari smrs, banyak muntah ? # "angkir berisi apa yang dimakan. /A/

    hitam seak hari yang lalu, konsistensi lunak, frekuensi - kali. /A1 lan"ar, tidak

    nyeri, berwarna putih kekuningan. Demam (?) seak * hari yang lalu. &asien

    mengeluhkan batuk berdahak seak # minggu yang lalu, tidak disertai sesak nafas.

    Sakit kepala (?) dan badan terasa letih nafsu makan berkurang. Sakit kaki seperti

    ditusuk+tusuk di telapak kaki kanan dan terasa kebas. 6asa kebas uga dirasakan

    pada ari+ari tangan. Nyeri bertambah pada udara dingin dan pada malam hari

    pasien sulit tidur. Sakit kaki ini sudah dirasakan seak tahun *'#' dan pasien sudah

    sempat menalani operasi pada telapak kaki kanan ini pada tahun *'#- dan pada

    saat itu pasien sudah didiagnosa dengan /uerger Disease.

    63

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    64/67

    6iwayat penyakit dahulu &asien sudah mengetahui penyakitnya /uerger Disease

    dan sudah pernah dioperasi pada kaki kanan pada tahun *'#-. &asien mempunyai

    riwayat minum obat penghilang nyeri. &asien uga menderita gastritris kronik.

    Sepengetahuan pasien tidak mempunyai riwayat penyakit antung, riwayat

    hipertensi (+), riwayat diabetes mellitus (+), riwayat penyakit hepatitis (+).

    6iwayat kebiasaan dan psikososial. &asien seorang petani dengan sosial ekonomi

    "ukup. $empunyai # orang istri dan belum punya orang anak. 6iwayat konsumsi

    rokok seak usia # tahun dan mengkonsumsi rokok T #2 batang sehari. 6iwayat

    mengkonsumsi obat penghilang nyeri seak 2 tahun yang lalu. &asien sering

    mengkonsumsi makan berlemak dan menyukai makanan bersantan. 6iwayat

    minum amu disangkal. 6iwayat mengkonsumsi alkohol tidak ada &ada pemeriksaan fisik ditemukan 5ekanan Darah #*'C9' mm!g =rekuensi Nadi

    9' >Cmenit, reguler (Normal) =rekuensi Nafas **>Cmenit (5akipnea) Suhu -3 U4 &emeriksaan laboratorium tanggal #2 April *'#2 ditemukan !emoglobin 8-,2

    gCd%, !ematokrit 8 ##,9 , %eukosit 8 #9.3'' Cmm-, 5rombosit 8 **#.''' Cmm-,

    a"in inf *>*''ml, in. 5ransamin

    ->#amp, in. it 1 ->#amp, transfusi &64 # unitChari sampai !b #'.

    64

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    65/67

    DA#TAR PUSTAKA

    #. Arkkila &@5. 5hromboangiitis obliterans (/uergers disease). 7rphanet ; 6are

    Dis *''2#8#+0

    *. Aii $, /outouyrie &, /ura+6iiZre A, &eyrard S, %aurent S, =iessinger

    ;N.5hromboangiitis obliterans and endothelial fun"tion. @ur ; 4lin Inest

    *'#''(2)80#9+*2.

    -. De !aro ;, A"in =, /leda S, arela 4, @spara %.5reatment of thromboangiitis

    obliterans (/uergers disease) with bosentan. /$4 4ardioas" Disord

    *'#*#(#*)8#+3.

    . Dimmi"k S;, Goh A4, 4aua @, Steinba"h %S, /aumgartner I, Stauff er @,

    oegelin @, Anderson S@. Imaging appearan"es of /uergers disease

    "ompli"ations in the upper and lower limbs. 4lin 6adiol *'#*23(#*)8#*'3+##.

    65

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    66/67

    0. Inan $, Alat I, 1ultu 6, !arma A, Germen /. Su""essful treatment of /uergers

    disease with intramedullary k+wire8 the results of the first ## e>tremities. @ur ;

    as" @ndoas" Surg *''0*8*33+9'.

    2. %aarides $1, Georgiadis GS, &apas 55, Nikolopoulos @S. Diagnosti" 4riteria

    and 5reatment of /uergers Disease8 A 6eiew. Int ; %ow @>trem Eounds

    *''20(*)89+0.

    3. $"%oughlin GA, !elsby 46, @ans 44, 4hapman D$. Asso"iation of !%A+A

    and !%A+/0 with /uergers disease. /r $ed ; #32*(2'0)8##20+2.

    9. 7lin ;E. 5hromboangiitis obliterans (/uergers disease). N @ngl ; $ed

    *'''--(#*)892+.

    . 6eksoprodo Soelarto, 1umpulan 1uliah Ilmu /edah =akultas 1edokteran

  • 7/26/2019 Buerger Disease edit full.doc

    67/67

    #. Gustaiani 6. Diagnosis dan 1lasifikasi Diabetes $elitus. Dalam 8 buku

    aar ilmu penyakit dalam. Sudoyo AE, Setiyohadi /, Alwi I dkk, editor. ;ilid

    III. @disi I. ;akarta8 balai penerbit =1