BUDIDAYA IKAN PATIN

22
BUDIDAYA IKAN PATIN 1. SEJARAH SINGKAT Ikan patin merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan panjang berwarna putih perak dengan punggung berwarna kebiru- biruan. Ikan patin dikenal sebagai komoditi yang berprospek cerah, karena memiliki harga jual yang tinggi. Hal inilah yang menyebabkan ikan patin mendapat perhatian dan diminati oleh para pengusaha untuk membudidayakannya. Ikan ini cukup responsif terhadap pemberian makanan tambahan. Pada pembudidayaan, dalam usia enam bulan ikan patin bisa mencapai panjang 35-40 cm. Sebagai keluarga Pangasidae, ikan ini tidak membutuhkan perairan yang mengalir untuk “membongsorkan“ tubuhnya. Pada perairan yang tidak mengalir dengan kandungan oksigen rendahpun sudah memenuhi syarat untuk membesarkan ikan ini. Ikan patin berbadan panjang untuk ukuran ikan tawar lokal, warna putih seperti perak, punggung berwarna kebiru-biruan. Kepala ikan patin relatif kecil, mulut terletak di ujung kepala agak di sebelah bawah (merupakan ciri khas golongan catfish). Pada sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba. 2. SENTRA PERIKANAN Penangkaran ikan patin banyak terdapat di Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan. 3. JENIS Klasifikasi ikan patin adalah sebagai berikut: Ordo : Ostarioplaysi. Subordo : Siluriodea.

Transcript of BUDIDAYA IKAN PATIN

Page 1: BUDIDAYA IKAN PATIN

BUDIDAYA IKAN PATIN

1. SEJARAH SINGKATIkan patin merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan panjang berwarna putih perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Ikan patin dikenal sebagai komoditi yang berprospek cerah, karena memiliki harga jual yang tinggi. Hal inilah yang menyebabkan ikan patin mendapat perhatian dan diminati oleh para pengusaha untuk membudidayakannya. Ikan ini cukup responsif terhadap pemberian makanan tambahan. Pada pembudidayaan, dalam usia enam bulan ikan patin bisa mencapai panjang 35-40 cm. Sebagai keluarga Pangasidae, ikan ini tidak membutuhkan perairan yang mengalir untuk “membongsorkan“ tubuhnya. Pada perairan yang tidak mengalir dengan kandungan oksigen rendahpun sudah memenuhi syarat untuk membesarkan ikan ini.

Ikan patin berbadan panjang untuk ukuran ikan tawar lokal, warna putih seperti perak, punggung berwarna kebiru-biruan. Kepala ikan patin relatif kecil, mulut terletak di ujung kepala agak di sebelah bawah (merupakan ciri khas golongan catfish). Pada sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba.

2. SENTRA PERIKANANPenangkaran ikan patin banyak terdapat di Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan.

3. JENISKlasifikasi ikan patin adalah sebagai berikut:Ordo : Ostarioplaysi.Subordo : Siluriodea.Famili : Pangasidae.Genus : Pangasius.Spesies : Pangasius pangasius Ham. Buch.Kerabat patin di Indonesia terdapat cukup banyak, diantaranya:

a) Pangasius polyuranodo (ikan juaro)b) Pangasius macronemac) Pangasius micronemus

Page 2: BUDIDAYA IKAN PATIN

d) Pangasius nasutuse) Pangasius nieuwenhuisii

4. MANFAAT1) Sebagai sumber penyediaan protein hewani.2) Sebagai ikan hias.

5. PERSYARATAN LOKASI1) Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.

2) Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.

3) Apabila pembesaran patin dilakukan dengan jala apung yang dipasang disungai maka lokasi yang tepat yaitu sungai yang berarus lambat.

4) Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kualitas air harus diperhatikan, untuk menghindari timbulnya jamur, maka perlu ditambahkan larutan penghambat pertumbuhan jamur (Emolin atau Blitzich dengan dosis 0,05 cc/liter).

5) Suhu air yang baik pada saat penetasan telur menjadi larva di akuarium adalah antara 26–28 derajat C. Pada daerah-daerah yang suhu airnya relatif rendah diperlukan heater (pemanas) untuk mencapai suhu optimal yang relatif stabil.

6) Keasaman air berkisar antara: 6,5–7.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYABudidaya ikan patin meliputi beberapa kegiatan, secara garis besar dibagi menjadi 2 kegiatan yaitu pembenihan dan pembesaran. Kedua jenis kegiatan ini umumnya belum populer dilakukan oleh masyarakat, karena umumnya masih mengandalkan kegiatan penangkapan di alam (sungai, situ, waduk, dan lain-lain) untuk memenuhi kebutuhan akan ikan patin. Kegiatan pembenihan merupakan upaya untuk menghasilkan benih pada ukuran tertentu. Produk akhirnya berupa benih berukuran tertentu, yang umumnya adalah benih selepas masa pendederan. Benih ikan patin dapat diperoleh dari hasil tangkapan di perairan umum. Biasanya jelang musim kemarau pada pagi hari dengan menggunakan alat tangkap jala atau jaring. Benih dapat juga dibeli dari Balai Pemeliharaan Air Tawar di Jawa Barat. Benih dikumpulkan dalam suatu wadah, dan dirawat dengan hati-hati selama 2 minggu. Jika air dalam penampungan sudah kotor, harus segera diganti dengan air bersih, dan usahakan terhindar dari sengatan matahari. Sebelum benih ditebar, dipelihara dulu dalam jaring selama 1 bulan, selanjutnya dipindahkan ke dalam hampang yang sudah disiapkan.

Page 3: BUDIDAYA IKAN PATIN

Secara garis besar usaha pembenihan ikan patin meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Pemilihan calon induk siap pijah.b) Persiapan hormon perangsang/kelenjar hipofise dari ikan donor,yaitu ikan mas.c) Kawin suntik (induce breeding).d) Pengurutan (striping).e) Penetasan telur.f) Perawatan larva.g) Pendederan.h) Pemanenan.

Pada usaha budidaya yang semakin berkembang, tempat pembenihan dan pembesaran sering kali dipisahkan dengan jarak yang agak jauh. Pemindahan benih dari tempat pembenihan ke tempat pembesaran memerlukan penanganan khusus agar benih selamat. keberhasilan transportasi benih ikan biasanya sangat erat kaitannya dengan kondisi fisik maupun kimia air, terutama menyangkut oksigen terlarut, NH3, CO2 , pH, dan suhu air.

6.1. Penyiapan Sarana dan PeralatanLokasi kolam dicari yang dekat dengan sumber air dan bebas banjir. Kolam dibangun di lahan yang landai dengan kemiringan 2–5% sehingga memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.

1) Kolam pemeliharaan indukLuas kolam tergantung jumlah induk dan intensitas pengelolaannya. Sebagai contoh untuk 100 kg induk memerlukan kolam seluas 500 meter persegi bila hanya mengandalkan pakan alami dan dedak. Sedangkan bila diberi pakan pelet, maka untuk 100 kg induk memerlukan luas 150-200 meter persegi saja. Bentuk kolam sebaiknya persegi panjang dengan dinding bisa ditembok atau kolam tanah dengan dilapisi anyaman bambu bagian dalamnya. Pintu pemasukan air bisa dengan paralon dan dipasang sarinya, sedangkan untuk pengeluaran air sebaiknya berbentuk monik.

2) Kolam pemijahanTempat pemijahan dapat berupa kolam tanah atau bak tembok. Ukuran/luas kolam pemijahan tergantung jumlah induk yang dipijahkan dengan bentuk kolam empat persegi panjang. Sebagai patokan bahwa untuk 1 ekor induk dengan berat 3 kg memerlukan luas kolam sekitar 18 m2 dengan 18 buah ijuk/kakaban. Dasar kolam dibuat miring kearah pembuangan, untuk menjamin agar dasar kolam dapat dikeringkan. Pintu pemasukan bisa dengan pralon dan pengeluarannya bisa juga memakai pralon (kalau ukuran kolam kecil) atau pintu monik. Bentuk kolam penetasan pada dasarnya sama dengan kolam pemijahan dan seringkali juga untuk penetasan menggunakan kolam pemijahan. Pada kolam penetasan diusahakan agar air yang masuk dapat menyebar ke daerah yang ada telurnya.

Page 4: BUDIDAYA IKAN PATIN

3) Kolam pendederanBentuk kolam pendederan yang baik adalah segi empat. Untuk kegiatan pendederan ini biasanya ada beberapa kolam yaitu pendederan pertama dengan luas 25-500 m2 dan pendederan lanjutan 500-1000 m2 per petak. Pemasukan air bisa dengan pralon dan pengeluaran/ pembuangan dengan pintu berbentuk monik. Dasar kolam dibuatkan kemalir (saluran dasar) dan di dekat pintu pengeluaran dibuat kubangan. Fungsi kemalir adalah tempat berkumpulnya benih saat panen dan kubangan untuk memudahkan penangkapan benih. dasar kolam dibuat miring ke arah pembuangan. Petak tambahan air yang mempunyai kekeruhan tinggi (air sungai) maka perlu dibuat bak pengendapan dan bak penyaringan.

6.2. Pembibitan

1) Menyiapkan BibitBibit yang hendak dipijahkan bisa berasal dari hasil pemeliharaan dikolam sejak kecil atau hasil tangkapan dialam ketika musim pemijahan tiba. Induk yang ideal adalah dari kawanan patin dewasa hasil pembesaran dikolam sehingga dapat dipilihkan induk yang benar-benar berkualitas baik.

2) Perlakuan dan Perawatan BibitInduk patin yang hendak dipijahkan sebaiknya dipelihara dulu secara khusus di dalam sangkar terapung. Selama pemeliharaan, induk ikan diberi makanan khusus yang banyak mengandung protein. Upaya untuk memperoleh induk matang telur yang pernah dilakukan oleh Sub Balai Penelitian Perikanan Air Tawar Palembang adalah dengan memberikan makanan berbentuk gumpalan (pasta) dari bahan-bahan pembuat makanan ayam dengan komposisi tepung ikan 35%, dedak halus 30%, menir beras 25%, tepung kedelai 10%, serta vitamin dan mineral 0,5%. Makanan diberikan lima hari dalam seminggu sebanyak 5% setiap hari dengan pembagian pagi hari 2,5% dan sore hari 2,5%. Selain itu, diberikan juga rucah dua kali seminggu sebanyak 10% bobot ikan induk. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat kematangan gonad.

Ciri-ciri induk patin yang sudah matang gonad dan siap dipijahkan adalah sebagai berikut :

a. Induk betina- Umur tiga tahun.- Ukuran 1,5–2 kg.- Perut membesar ke arah anus.- Perut terasa empuk dan halus bila di raba.- Kloaka membengkak dan berwarna merah tua.- Kulit pada bagian perut lembek dan tipis.- kalau di sekitar kloaka ditekan akan keluar beberapa butir telur yang bentuknya bundar dan besarnya seragam.

Page 5: BUDIDAYA IKAN PATIN

b. Induk jantan- Umur dua tahun.- Ukuran 1,5–2 kg.- Kulit perut lembek dan tipis.- Bila diurut akankeluar cairan sperma berwarna putih.- Kelamin membengkak dan berwarna merah tua.

Benih ikan patin yang berumur 1 hari dipindahkan ke dalam akuarium berukuran 80 cm x 45 cm x 45 cm. Setiap akuarium diisi dengan air sumur bor yang telah diaerasi. Kepadatan penebaran ikan adalah 500 ekor per akuarium. Aerator ditempatkan pada setiap akuarium agar keperluan oksigen untuk benih dapat tercukupi. Untuk menjaga kestabilan suhu ruangan dan suhu air digunakan heater atau dapat menggunakan kompor untuk menghemat dana. Benih umur sehari belum perlu diberi makan tambahan dari luar karena masih mempunyai cadangan makanan berupa yolk sac atau kuning telur. Pada hari ketiga, benih ikan diberi makanan tambahan berupa emulsi kuning telur ayam yang direbus. Selanjutnya berangsur-angsur diganti dengan makanan hidup berupa Moina cyprinacea atau yang biasa dikenal dengan kutu air dan jentik nyamuk. Pembesaran ikan patin dapat dilakukan di kolam, di jala apung, melalui sistem pen dan dalam karamba.

a) Pembesaran ikan patin di kolam dapat dilakukan melalui sistem monokultur maupun polikultur.b) Pada pembesaran ikan patin di jala apung, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: lokasi pemeliharaan, bagaimana cara menggunakan jala apung, bagaimana kondisi perairan dan kualitas airnya serta proses pembesarannya.c) Pada pembesaran ikan patin sistem pen, perlu diperhatikan: pemilihan lokasi, kualitas air, bagaimana penerapan sistem tersebut, penebaran benih, dan pemberian pakan serta pengontrolan dan pemanenannya.d) Pada pembesaran ikan patin di karamba, perlu diperhatikan masalah: pemilihan lokasi, penebaran benih, pemberian pakan tambahan, pengontrolan dan pemanenan. Hampang dapat terbuat dari jaring, karet, bambu atau ram kawat yang dilengkapi dengan tiang atau tunggak yang ditancapkan ke dasar perairan. Lokasi yang cocok untuk pemasangan hampang : kedalaman air ± 0,5-3 mdengan fluktuasi kedalaman tidak lebih dari 50 cm, arus tidak terlalu deras, tetapi cukup untuk sirkulasi air dalam hampang. Perairan tidak tercemar dan dasarnya sedikit berlumpur. Terhindar dari gelombang dan angin yang kencang serta terhindar dari hama, penyakit dan predator (pemangsa). Pada perairan yang dasarnya berbatu, harus digunakan pemberat untuk membantu mengencangkan jaring. Jarak antara tiang bambu/kayu sekitar 0,5-1 m.

6.3. Pemeliharaan Pembesaran

1) PemupukanPemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan dan produktivitas

Page 6: BUDIDAYA IKAN PATIN

kolam, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyak-banyaknya. Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50–700 gram/m2

2) Pemberian PakanPemberian makan dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore). Jumlah makanan yang diberikan per hari sebanyak 3-5% dari jumlah berat badan ikan peliharaan. Jumlah makanan selalu berubah setiap bulan, sesuai dengan kenaikan berat badan ikan dalam hampang. Hal ini dapat diketahui dengan cara menimbangnya 5-10 ekor ikan contoh yang diambil dari ikan yang dipelihara (smpel).

3) Pemeliharaan Kolam dan TambakSelama pemeliharaan, ikan dapat diberi makanan tambahan berupa pellet setiap hari dan dapat pula diberikan ikan-ikan kecil/sisa (ikan rucah) ataupun sisa dapur yang diberikan 3-4 hari sekali untuk perangsang nafsu makannya.

7. HAMA DAN PENYAKIT

7.1. HamaPada pembesaran ikan patin di jaring terapung hama yang mungkin menyerang antara lain lingsang, kura-kura, biawak, ular air, dan burung. Hama serupa juga terdapat pada usaha pembesaran patin sistem hampang (pen) dan karamba. Karamba yang ditanam di dasar perairan relatif aman dari serangan hama. Pada pembesaran ikan patin di jala apung (sistem sangkar ada hama berupa ikan buntal (Tetraodon sp.) yang merusak jala dan memangsa ikan. Hama lain berupa ikan liar pemangsa adalah udang, dan seluang (Rasbora). Ikan-ikan kecil yang masuk kedalam wadah budidaya akan menjadi pesaing ikan patin dalam hal mencari makan dan memperoleh oksigen. Untuk menghindari serangan hama pada pembesaran di jala apung (rakit) sebaiknya ditempatkan jauh dari pantai. Biasanya pinggiran waduk atau danau merupakan markas tempat bersarangnya hama, karena itu sebaiknya semak belukar yang tumbuh di pinggir dan disekitar lokasi dibersihkan secara rutin. Cara untuk menghindari dari serangan burung bangau (Lepto-tilus javanicus), pecuk (Phalacrocorax carbo sinensis), blekok (Ramphalcyon capensis capensis) adalah dengan menutupi bagian atas wadah budi daya dengan lembararan jaring dan memasang kantong jaring tambahan di luar kantong jaring budi daya. Mata jaring dari kantong jaring bagian luar ini dibuat lebih besar. Cara ini berfungsi ganda, selain burung tidak dapat masuk, ikan patin juga tidak akan berlompatan keluar.

7.2. PenyakitPenyakit ikan patin ada yang disebabkan infeksi dan non-infeksi. Penyakit noninfeksi adalah penyakit yang timbul akibatadanya gangguan faktor yang bukan patogen. Penyakit non-infeksi ini tidak menular. Sedangkan penyakit akibat infeksi biasanya timbul karena gangguan organisme patogen.

Page 7: BUDIDAYA IKAN PATIN

1) Penyakit akibat infeksi`Organisme patogen yang menyebabkan infeksi biasanya berupa parasit,`jamur, bakteri, dan virus. Produksi benih ikan patin secara masal masih`menemui beberapa kendala antara lain karena sering mendapat serangan`parasit Ichthyoptirus multifilis (white spot) sehingga banyak benih patin yang mati, terutama benih yang berumur 1-2 bulan. Dalam usaha pembesaran patin belum ada laporan yang mengungkapkan secara lengkap serangan penyakit pada ikan patin, untuk pencegahan, beberapa penyakit akibat infeksi berikut ini sebaiknya diperhatikan.

a. Penyakit parasitPenyakit white spot (bintik putih) disebabkan oleh parasit dari bangsa protozoa dari jenis Ichthyoptirus multifilis Foquet.Pengendalian: menggunakan metil biru atau methilene blue konsentrasi 1% (satu gram metil biru dalam 100 cc air). Ikan yang sakit dimasukkan ke dalam bak air yang bersih, kemudian kedalamnya masukkan larutan tadi. Ikan dibiarkan dalam larutan selama 24 jam. Lakukan pengobatan berulang-ulang selama tiga kali dengan selang waktu sehari.

b. Penyakit jamurPenyakit jamur biasanya terjadi akibat adanya luka pada badan ikan. Penyakit ini biasanya terjadi akibat adanya luka pada badan ikan. Penyebab penyakit jamur adalah Saprolegnia sp. dan Achlya sp. Pada kondisi air yang jelek, kemungkinan patin terserang jamur lebih besar. Pencegahan penyakit jamur dapat dilakukan dengan cara menjaga kualitas air agar kondisinya selalu ideal bagi kehidupan ikan patin. Ikan yang terlanjur sakit harus segera diobati. Obat yang biasanya di pakai adalah malachyt green oxalate sejumlah 2 –3 g/m air (1 liter) selama 30 menit. Caranya rendam ikan yang sakit dengan larutan tadi, dan di ulang sampai tiga hari berturut- turut.

c. Penyakit bakteriPenyakit bakteri juga menjadi ancaman bagi ikan patin. Bakteri yang sering menyerang adalah Aeromonas sp. dan Pseudo-monas sp. Ikan yang terserang akan mengalami pendarahan pada bagian tubuh terutama di bagian dada, perut, dan pangkal sirip. Penyakit bakteri yang mungkin menyerang ikan patin adalah penyakit bakteri yang juga biasa menyerang ikan-ikan air tawar jenis lainnya, yaitu Aeromonas sp. dan Pseudomonas sp. Ikan patin yang terkena penyakit akibat bakteri, ternyata mudah menular, sehingga ikan yang terserang dan keadaannya cukup parah harus segera dimusnahkan. Sementara yang terinfeks, tetapi belum parah dapat dicoba dengan beberapa cara pengobatan. Antara lain:

(1)Dengan merendam ikan dalam larutan kalium permanganat (PK) 10-20 ppm selama 30–60 menit,(2) Merendam ikan dalam larutan nitrofuran 5-10 ppm selama 12–24 jam, atau (3) merendam ikan dalam larutan oksitetrasiklin 5 ppm selama 24 jam.

Page 8: BUDIDAYA IKAN PATIN

2) Penyakit non-infeksiPenyakit non-infeksi banyak diketemukan adalah keracunan dan kurang gizi. Keracunan disebabkan oleh banyak faktor seperti pada pemberian pakan yang berjamur dan berkuman atau karena pencemaran lingkungan perairan. Gajala keracunan dapat diidentifikasi dari tingkah laku ikan.

- Ikan akan lemah, berenang megap-megap dipermukaan air. Pada kasus yang berbahaya, ikan berenang terbalik dan mati. Pada kasus kurang gizi, ikan tampak kurus dan kepala terlihat lebih besar, tidak seimbang dengan ukuran tubuh, kurang lincah dan berkembang tidak normal.

- Kendala yang sering dihadapi adalah serangan parasit Ichthyoptirus multifilis (white spot) mengakibatkan banyak benih mati, terutama benih yang berumur 1-2 bulan.

- Penyakit ini dapat membunuh ikan dalam waktu singkat.

- Organisme ini menempel pada tubuh ikan secara bergerombol sampai ratusan jumlahnya sehingga akan terlihat seperti bintik-bintik putih.

- Tempat yang disukai adalah di bawah selaput lendir sekaligus merusak selaput lendir tersebut.

8. PANEN

8.1. PenangkapanPenangkapan ikan dengan menggunakan jala apung akan mengakibatkan ikan mengalami luka-luka. Sebaiknya penangkapan ikan dimulai dibagian hilir kemudian bergerak kebagian hulu. Jadi bila ikan didorong dengan kere maka ikan patin akan terpojok pada bagian hulu. Pemanenan seperti ini menguntungkan karena ikan tetap mendapatkan air yang segar sehingga kematian ikan dapat dihindari.

8.2. PembersihanIkan patin yang dipelihara dalam hampang dapat dipanen setelah 6 bulan. Untuk melihat hasil yang diperoleh, dari benih yang ditebarkan pada waktu awal dengan berat 8-12 gram/ekor, setelah 6 bulan dapat mencapai 600-700 gram/ekor. Pemungutan hasil dapat dilakukan dengan menggunakan jala sebanyak 2-3 buah dan tenaga kerja yang diperlukan sebanyak 2-3 orang. Ikan yang ditangkap dimasukkan kedalam wadah yang telah disiapkan.

9. PASCAPANENPenanganan pascapanen ikan patin dapat dilakukan dengan cara penanganan ikan hidup maupun ikan segar.

1) Penanganan ikan hidupAdakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam

Page 9: BUDIDAYA IKAN PATIN

keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:

a. Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.b. Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.c. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.

2) Penanganan ikan segarIkan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:

a. Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.b. Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.c. Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm.d. Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C. Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian juga antara ikan dengan penutup kotak.

3) Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan benih adalah sebagai berikut:

a. Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).

b. Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam.

c. Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari. Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya.

d. Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Sistem terbuka

Page 10: BUDIDAYA IKAN PATIN

Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.

2. Sistem tertutupDilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)4.1H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik:

(1) masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih;(2) hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air;(3) alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga (air:oksigen=1:1);(4) kantong plastik lalu diikat.(5) kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan. Dos yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi 2 buah kantong plastik.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut:

- Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih).

- Buka kantong plastik, tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan.

- Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit.

- Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan. Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukanpengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4% selama 3-5 menit.

- Setelah 1 minggu dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.

Pengemasan benih harus dapat menjamin keselamatan benih selama pengangkutan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan benih ikan patin yaitu:

- Sediakan kantong plastik sesuai kebutuhan. Setiap kantong dibuat rangkap untuk menghindari kebocoran. Sediakan karet gelang untuk simpul sederhana. Masing-masing kantong diisi air sumur yang telah

Page 11: BUDIDAYA IKAN PATIN

diaerasi selama 24 jam.

- Benih ikan yang telah dipuasakan selama 18 jam ditangkap dengan serokan halus kemudian dimasukan kedalam kantong plastik tadi.

- Satu persatu kantong diisi dengan oksigen murni (perbandingan air:oksigen = 1:2). Setelah itu segera diikat dengan karet gelang rangkap.

- Kantong-kantong plastik berisi benih dimasukkan kedalam kardus.

- Lama pengangkutan. Benih ikan patin dapat diangkut selama 10 jam dengan tingkat kelangsungan hidup mencapai 98,67%. Jika jarak yang hendak ditempuh memerlukan waktu yang lama maka satu- satunya cara untuk menjamin agar ikan tersebut selamat adalah dengan mengurangi jumlah benih ikan di dalam setiap kantong plastik.

Berdasarkan penelitian terbukti bahwa benih patin masih aman diangkut selama 14 jam dengan kapadatan 300 ekor per liter.

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

10.1.Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis usaha ikan patin pada tahun 1999 di daerah Jawa Barat adalah sebagai berikut:

1) Biaya produksi

a. Kolam pemijahan 2 x 2 m Rp. 200.000,-

b Bibit /benih

- 2 ekor induk @ Rp. 150.000,- Rp. 300.000,-- Ikan donor 5 Kg @ Rp. 10.000,- Rp. 50.000,-

c. Pakan/makanan (Artemia Salina) Rp. 80.000,-

d. Obat

- Alat suntik 0,5 cc (2 buah) @ Rp. 4000,- Rp. 8.000,-- Pregnil Rp. 50.000,-

e. Alat

- Bangunan dan sumur Rp. 2.000.000,-- Genzet Rp. 2.500.000,-- Aerator Rp. 500.000,-- Selang aquarium 50 m @ Rp 1000,- Rp. 50.000,-- Kompor (4 unit) @ Rp. 25.000,- Rp. 100.000,-

Page 12: BUDIDAYA IKAN PATIN

- 100 unit aquarium: 40×80 cm @ Rp 35.000,- Rp. 3.500.000,-

f. Tenaga kerja

- Tenaga kerja tetap 14 hari, 2 orang @ Rp.20.000,- Rp. 560.000,-

g. Biaya tak terduga 10% Rp. 989.800,-

Jumlah biaya produksi Rp. 10.887.800,-

2) Biaya investasi rata-rata/aquarium Rp. 98.000,-

3) Presentase output terhadap investasi/aquarium 3,15 %

4) Analisis usaha untuk menutup investasi

a. Periode 1: 2 Minggu pertama

Benih @ Aquarium:100 ekor=100×100xRp.125,- Rp. 1.250.000,-

b. Periode II :

Pengeluaran Tetap/2 mingguan Rp. 480.000,-

Dari perhitungan di atas pada periode ke 14 atau sekitar 7 bulan, telah dapat menutup investasi, Pada Produksi ke 15 ke atas sudah dapat memetik keuntungan

10.2.Gambaran Peluang Agribisnis

Dengan adanya luas perairan umum di Indonesia yang terdiri dari sungai, rawa, danau alam dan buatan seluas hampir mendekati 13 juta ha merupakan potensi alam yang sangat baik bagi pengembangan usaha perikanan di Indonesia. Disamping itu banyak potensi pendukung lainnya yang dilaksanakan oleh pemerintah dan swasta dalam hal permodalan, program penelitian dalam hal pembenihan, penanganan penyakit dan hama dan penanganan pasca panen, penanganan budidaya serta adanya kemudahan dalam hal periizinan import. Walaupun permintaan di tingkal pasaran lokal akan ikan patin dan ikan air tawar lainnya selalu mengalami pasang surut, namun dilihat dari jumlah hasil penjualan secara rata-rata selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Apabila pasaran lokal ikan patin mengalami kelesuan, maka akan sangat berpengaruh terhadap harga jual baik di tingkat petani maupun di tingkat grosir di pasar ikan. Selain itu penjualan benih ikan patin boleh dikatakan hampir tak ada masalah, prospeknya cukup baik. Selain adanya potensi pendukung dan faktor permintaan komoditi perikanan untuk pasaran lokal, maka sektor perikanan merupakan salah satu peluang usaha bisnis yang cera

Page 13: BUDIDAYA IKAN PATIN

Ikan Kok Makan IkanOleh: Muhlis Suhaeri

Anda tentu tahu bunyi sebuah iklan, yang dimainkan bintang cilik, Joshua. Jeruk kok minum jeruk? Iklan itu seolah menjadi ikon. Bilan seseorang menyimpang dan merugikan temannya, akan disindir dengan bunyi iklan itu. Namun, tahukah Anda, ikan memangsa ikan? Nah, jawabnya ada di tulisan ini.

Ikan itu bentuknya lonjong dengan beberapa strip dan tanda pada tubuhnya. Ukurannya lumayan besar. Ikan ini merupakan jenis ikan air tawar, dan hidup di sepanjang aliran sungai Kapuas. Namanya, ikan toman (Channa micropeltes).

Ikan toman sejenis dengan ikan gabus. Coraknya hampir sama. Bila corak ikan gabus ada warna hitam dan putih, corak ikan toman ada warna kemerahan pada tubuhnya. Jenis ikan ini kanibal, karena memangsa ikan

Page 14: BUDIDAYA IKAN PATIN

lainnya. Terkadang, ikan ini juga memangsa anaknya sendiri.

Cara hidup ikan ini bergerombol. Jika sudah bergerombol, jumlahnya dapat mencapai ratusan ekor. Toman berenang dalam satu rombongan besar. Dalam satu kelompok, ada dua induk menjadi pemandu bagi rombongan. Toman biasanya berenang ke arah hulu sungai.

Nah, pada saat bergerombol itulah, orang akan menangkap ikan ini dengan menebar jala. Setelah tertangkap, ikan ukuran besar dan kecil akan dipisahkan. Orang akan menempatkan ikan di keramba sesuai dengan ukurannya. Bila tidak, ikan besar bakal memangsa kecil.

Cara berkembangbiak ikan toman dengan bertelur. Sekali bertelur, jumlahnya mencapai ratusan ekor. Toman termasuk jenis ikan permukaan. Artinya, ikan selalu berenang di atas permukaan air. Karenanya, ikan akan lebih mudah hidup, ketika ada air mengalir.

Habitat air tawar merupakan lahan ideal bagi jenis ikan toman. Tak heran jika di sepanjang sungai Kapuas, orang akan membuat keramba bagi pengembangan ikan ini. Dengan luas keramba lima meter persegi, jumlah ikan di dalamnya bisa mencapai ratusan hingga ribuan ekor. Yang pasti ikan ini harus terus begerak, supaya cepat besar.

Untuk membuat satu keramba, butuh dana sekitar Rp 1,5 juta. Keramba itu terbuat dari kayu, drum, dan lainnya. Ukurannya beragam. Ada keramba berukuran panjang 4, lebar 2, dan tinggi 2 meter. Pada keramba, orang memasang batang penyangga. Drum berfungsi membuat keramba tetap terapung. Minimal ada dua drum. Satu drum harganya Rp 150 ribu.

Uniknya keramba ini, bila air pasang, keramba akan ditarik ke pinggir sungai. Bila air sungai surut, keramba akan dibawa ke tengah sungai. Keramba diikat dengan tali agar tidak hanyut terbawa arus.

Makanan ikan toman biasanya ikan-ikan kecil. Seperti, bilis, nuayang, bauk, dan lainnya. Penduduk memperoleh ikan kecil ketika menebar jala. Ikan kecil dianggap tidak ada nilai ekonomisnya. Makanya, dibuat makanan ikan toman. Harga ikan kecil perkilo, Rp 200-500 rupiah. Butuh waktu sekitar setahun, membuat ikan tumbuh dewasa. Ikan dewasa dapat mencapai ukuran 30 cm, dan mencapai 1-2 kg.

“Ikan toman dari kecil hingga dewasa, butuh pakan ikan kecil sekitar 80 kg, satu ekornya. Saya pernah memelihara ikan toman,” kata Ade Abdul Azis. Tak heran jika pertumbuhan ikan kecil, jadi tersedot untuk makanan ikan toman.

Hemmm. Satu ekor ikan dengan berat 1-2 kg, butuh pakan ikan sebesar 80 kg?Selain menggangu pertumbuhan ikan, bukankah ini sebuah kerugian? Lalu, mengapa masyarakat masih memelihara ikan toman di keramba?

Page 15: BUDIDAYA IKAN PATIN

“Masyarakat tidak punya pilihan lain, sehingga tetap memelihara ikan toman,” jawab Azis.

Menurut Azis, dari segi pemeliharaan, ikan toman kerjanya cukup praktis. Ikan toman termasuk jenis ikan tahan terhadap berbagai jenis hama. Kalau sudah berumur 3 bulan, ikan tahan terhadap berbagai jenis penyakit. Kebal terhadap musim pasang atau kemarau.

Pemasaran ikan toman masih di sekitar Kalbar. Harga ikan perkilo sekitar Rp 10-12 ribu. Toman harganya relatif rendah, sehingga masyarakat bisa mengkonsumsinya. Menurut Aspanwani, seorang nelayan di danau Sentarum, kalau ikan toman diasinkan dan kepalanya dibuang, harganya bisa mencapai Rp 15 ribu.

Melihat permasalahan ini, bagaimana upaya pemerintah untuk mengatasinya?

“Toman merupakan budaya masyarakat Kalbar. Namanya budaya, tentu tidak bisa langsung dibabat begitu saja,” kata Ir. Anang Ikhsan Nafiri, dari Dinas Kelautan dan Perikanan, Bidang Perikanan Budidaya di Pontianak.

Nah, ada beberapa cara untuk mengatasinya. Pertama, masyarakat harus diberi alternatif memelihara ikan lain. Seperti pemijahan ikan jelawat, patin, semah dan lainnya. Ikan-ikan itu mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi. Bahkan, hanya Kalbar yang sanggup memijahkan ikan jelawat.

Tak heran, jika banyak orang dari seluruh Indonesia, belajar ke Kalbar. Mengenai pemijahan ikan semah, belum dikuasai teknologinya. Ikan patin kurang laku di Pontianak, sehingga tidak dibudidayakan. Tapi, di daerah lain cukup diminati. Kedua, masyarakat dipersilahkan memelihara ikan toman, tapi pakannya harus diganti. Misalnya, dengan ulat pelepah dan batang kelapa sawit.

Teknologi deseminasi ulat sudah bisa dilakukan. Namun, masalah pokok dan menjadi kekhawatiran adalah, kalau ulat itu dikembangkan, nanti malah tidak bisa dikendalikan pertumbuhannya. Seperti terjadi pada keong mas. Keong mas bagus untuk perikanan. Tapi, kalau tidak terkendali pertumbuhannya, akan menganggu pertanian. Perkembangannya cukup cepat.

Pada dasarnya, kalau orang masih mempertahankan suatu komoditas, tentu komoditas itu masih mempunyai nilai ekonomis bagi masyarakat. Kalau pun nilai ekonomis itu dianggap dapat menganggu suatu ekosistem lebih besar, tentu saja harus ada sosialisasi di masyarakat. Lalu, mencari cara bersama terhadap permasalahan itu, dan bagaimana memecahkannya.

Page 16: BUDIDAYA IKAN PATIN

“Makanya, saya meminta pada pemerintah, untuk turut campur atau intervensi dalam masalah ini. Agar jelas penanganannya,” kata Azis.***Foto by Muhlis Suhaeri, "Keramba Ikan Toman di Nanga Suhaid."Edisi Cetak, minggu kedua, Desember 2005, Matra Bisnis

Ikan Gabus

ikan gabus

Ikan gabus merupakan ikan yang memiliki habitat di rawa – rawa, kalau di jawa timur dikenal dengan nama ikan “kothes”. Ikan ini termasuk ikan yang kuat dalam pertahanan hidupnya karena mampu hidup di lingkungan yang berlumpur dan miskin oksigen karena memiliki labyrint. Meski dapat hidup di rawa, ikan gabus juga menyenangi perairan yang tenang dari danau, waduk dan sungai.

Ikan gabus merupakan ikan yang termasuk dalam ikan predator, atau ikan pemangsa dan memiliki sifat karnivora, makanannya yang utama adalah udang air tawar, ikan kecil, kepiting, katak, dan cacing, serta berbagai serangga yang hidup di perairannya. Ikan gabus merupakan pemangsa yang rakus terutama dalam memangsa umpannya, pengalaman memancing ikan ini, anda hanya perlu meletakkan umpan di dekat liang tempat persembunyiannya atau di bawah batu, dan ikan ini akan dengan rakusnya memangsa umpan kita, bahkan sering sekali mata kail yang tertelan oleh ikan ini sampai jauh di dalam perut dan harus membelah tubuhnya untuk mengeluarkannya.

Ikan gabus terdiri dari berbagai jenis spesies yakni: Ikan gabus ( Ophiocephalus Striatus ) dikenal di kalimantan sebagai ikan Aruwan atau ikan Tola di Sulawesi, atau ikan Kayu di Bali. Dengan ciri punggungnya yang berwarna coklat dan panjang maksimal 90 cm. Ikan kehung ( Ophiocephalus Melanoptus )Dikenal sebagai ikan Bujuk di Palembang dan ikan kehung di Kalimantan, earna tubuhnya agak coklat kehitaman denagn berat mencapai 750 gram dan panjang maksimum 65 cm.

Ikan kerandang ( Ophiocephalus pleurophthamus ) dikenal sebagai ikanserancang di Palembang dan ikan mikau di Kalimantan. Warna tubuhnya agak kuning dan coklat agak kehitaman dengan perut warnanya agak putih dengan berat maksimal 0,5 kg panjang tubuh maksimal 40 cm. , Ikan Unggui (Ophicephalus bankanensis ) dikenal di Palembang dan memiliki punggung berwarna coklat sementara perutnya warnanya lebih terang. Bobot maksimumnya adalah 1 kg per ekor. Dan panjang 24 cm. dan yang terakhir adalah ikan toman (Ophicepalus

Page 17: BUDIDAYA IKAN PATIN

micropeltes ) ikan ini banyak terdapat di Sumatera Utara dan Palembang. Dipulau Jawa ikan ini disebut dengan ikan Buhung atau Tobang. Saat muda ikan ini berwarna merah namun jika sudah dewasa berganti warna hijau kebiruan dan bercampur ungu. Dapat mencapai 3 kg per  ekornya dengan panjang sekitar 64 cm.

Di ambil dari buku:

“Petunjik praktis memancing ikan air tawar”

Karangan. Lukito Am

Budidaya Toman, Sekali Panen Untung Rp 40 juta

Dikirim Senin, 26 April 2010 Oleh andi | Info Kecamatan

 

Birin, warga Desa Semayang saat diatas karamba toman

miliknya. Toman tersebut biasanya dibeli pengumpul untuk

dijual ke kalsel

TOPOGRAFI Kutai Kartanegara (Kukar) yang terdiri dari 18 Kecamatan sangat beragam, baik berupa dataran tinggi rawa-rawa hingga daerah pesisir.Diantaranya adalah kecamatan yang terletak di bagian hulu Sungai Mahakam, yaitu Kota Bangun, Muara Muntai, dan Kenohan termasuk daerah dengan topografi rawa-rawa, bahkan terdapat beberapa danau yang luas yaitu Danau Semayang dan Melintang.Sehingga sebagain besar penduduknya bermata pencarian sebagai Nelayan. Birin, adalah salah satu warga Desa Semayang Kecamatan Kenohan yang menggantungkan hidupnya di perairan danau Semayang. Pria berumur 37 tahun itu mengaku telah menggantungkan hidupnya dari hasil Danau Semayang sejak remaja, yaitu sebagai Nelayan. Hingga pada tahun 2000 dirinya tertarik akan budidaya ikan Toman (Sejenis ikan buas dari suku ikan Gabus/Channidae tapi sisiknya berbelang) dalam Karamba. “Dengan Karamba hasilnya pertahun lebih besar, dari pada menjadi nelayan tangkap,” ujar bapak beranak tiga itu.

Dikatakannya dengan budidaya Toman dalam Karamba pertahun bisa mendapatkan keuntungan Rp 40 juta.  Saat ini dirinya memiliki lima kotak karamba, yang jika panen mampu menghasilkan lebih dari empat ton Toman.  Bibit toman ukuran 3 cm didapatkannya dari desa Kahala

Page 18: BUDIDAYA IKAN PATIN

Kecamatan Kota bangun, dengan harga Rp 40/ekor nya. Panen biasanya dilakukan 10 sampai 12 bulan sekali, pada umur tersebut biasanya Toman berukuran 7 ons sampai 1 Kg per ekornya. Harga jual perkilonya mulai Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu. “Jadi paling murah harganya Rp 10 ribu, kalau pas mahal kadang harganya bisa Rp 15 ribu ya Alhamdulillah kalu pas kita jual harganya lebih dari Rp 10 ribu,” ungkapnya. Dijelaskannya tidak perlu susah untuk menjual hasil karambanya, karena pengepul langsung datang jika Toman siap panen. Diakuinya bahwa hasil Karambanya cukup membiyai ketiga anaknya sekolah, dan saat ini dirinya sedang membangun rumah di Kota Bangun. “Alhamdulillah bahkan hasilnya juga bisa membiayai adik ipar saya yang sedang kuliah di Tenggarong,” ungkapnya. Pembudidayaannya pun tidak begitu susah karena makanan Toman berupa ikan-ikan kecil melimpah dan mudah didapatkan di sekitar danau Semayang. Menurut Birin, Toman biasanya tak mau makan jika pakannya bukan ikan segar, jadi makaananya harus ikan segar. “Kalau ada waktu senggang ya makanannya saya cari sendiri, kalau sibuk saya beli pakannya,” paparnya. Untuk menunggu masa panen Toman yang hampir setahun, Birin seharai-hari menjadi nelayan didanau Semayang. ( humas)