Budaya Organisasi

19

Click here to load reader

description

Presentasi Orman

Transcript of Budaya Organisasi

Page 1: Budaya Organisasi

BUDAYA ORGANISASI

Page 2: Budaya Organisasi

OLEH :

DINDA SEKAR PUTRI

ANDIDA FATINAH

INDARYANI KUMALA

IZKAWATI FAUHIDAH

WORO NINDITARINI

Page 3: Budaya Organisasi

PENGERTIAN BUDAYA

ORGANISASI

Page 4: Budaya Organisasi

Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001) :Budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.

Menurut Robbins (1996) :Budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.

Menurut Schein (1992) :Budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi.

Page 5: Budaya Organisasi

SUMBER – SUMBER BUDAYA ORGANISASI

Page 6: Budaya Organisasi

Menurut Tosi, Rizzo, Carrol seperti yang

dikutip oleh Munandar (2001)

Pengaruh umum dari luar yang luas : Mencakup faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan atau hanya sedikit dapat dikendalikan oleh organisasi.

Pengaruh dari nilai-nilai yang ada di masyarakat :Keyakinan-keyakinan dan nilai-nilai yang dominan dari masyarakat luas misalnya kesopansantunan dan kebersihan.

Faktor-faktor yang spesifik dari organisasi :Organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam mengatasi baik masalah eksternal maupun internal organisasi akan mendapatkan penyelesaian-penyelesaian yang berhasil. Keberhasilan mengatasi berbagai masalah tersebut merupakan dasar bagi tumbuhnya budaya organisasi.

Page 7: Budaya Organisasi

FUNGSI BUDAYA ORGANISASI

Page 8: Budaya Organisasi

Menurut Robin,fungsi budaya organisasi sebagai berikut :

Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.

Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.

Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.

Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.

Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.

Page 9: Budaya Organisasi

CIRI – CIRI BUDAYA ORGANISASI

Page 10: Budaya Organisasi

Inovasi dan pengambilan

Keagresifan

Kemantapan

Perhatian terhadap detail

Orientasi hasil

Orientasi orang

Orientasi tim

Sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko.Sejauh mana karyawan diharapkan menunjukkan kecermatan, analisis dan perhatian terhadap detail.

Sejauh mana manajemen memfokus pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.

Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek pada orang-orang di dalam organisasi itu.

Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim, Bukannya individu.

Organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah baik.

Keterkaitan dengan agresivitas karyawan.

Page 11: Budaya Organisasi

TINGKATAN BUDAYA

Page 12: Budaya Organisasi

BASIC ASSUMPTION

VALUE

ARTIFAK

Page 13: Budaya Organisasi

TINGKATAN BUDAYA (LANJUTAN)

ArtifakCiri-cirinya :

Terdapat pada permukaan. Dapat dilihat, dapat didengar, dapat dirasakan Mudah diamati Sulit diuraikan Merupakan simbol-simbol yang ambigu Sulit diklasifikasikan

valueCiri-cirinya :

Semua kelompok merefleksikan nilai-nilai asli. Pemimpin yang mempengaruhi kelompok Dimulai dengan nilai yang terbagikan, kemudian menjadi asumsi yang terbagikan Pengesahan sosial berlangsung dengan pembelajaran bersama Dimulai oleh pendiri organisasi dan pemimpin, kemudian terasimilasi.

Page 14: Budaya Organisasi

Basic Assumtion

Muncul sebagai penyelesaian masalah yang diulangi terus menerus.

Dugaan yang menjadi kenyataan

Untuk belajar sesuatu yang baru membutuhkan pembangkitan, pengujian ulang,

pemecahan bingkai

Budaya diartikan sebagai apa yang kita perhatikan, apa arti benda-benda, reaksi

emosional, tindakan apa, saat kapan.

Manusia membutuhkan stabilitas kognitif. Dengan berlaku sesuai dengan asumsi dasar

ini, maka orang akan merasa dunianya stabil dan dapat diprediksi.

TINGKATAN BUDAYA (LANJUTAN)

Page 15: Budaya Organisasi

BUDAYA SEBAGAI SUATU BEBAN

Page 16: Budaya Organisasi

Hambatan terhadap perubahankonsistensi perilaku merupakan suatu aset untuk organisasi bila organisasi menghadapi suatu lingkungan yang mantap. Namun konsistensi ini dapat membebani organisasi dan menimbulkan kesulitan ketika menghadapi perubahan-perubahan lingkungan

Hambatan terhadap keanekaragamanbudaya yang kuat menimbulkan tekanan/tuntutan yang tinggi kepada karyawan untuk menyesuaikan diri membatasi rentang nilai dan gaya yang dapat diterima

Hambatan terhadap merger dan akuisisisecara historis, faktor utama yang diperhatikan pihak manajemen dalam meutuskan merger atau akuisisi dikaitkan dengan keuntungan finansial dan atau sinergi produk. Akhir-akhir ini, kecocokan budaya menjadi hal yang primer ketika organisasi akan memutuskan merger atau akuisisi

Page 17: Budaya Organisasi

PROSES PENCIPTAAN BUDAYA

Page 18: Budaya Organisasi

Proses penciptaan budaya terjadi dalam 3(tiga) cara :

Para pendiri hanya mempekerjakan dan mempertahankan karyawan yang berpikir dan merasakan cara yang mereka gunakan

Mendoktrinasi dan mensosialisasikan cara berpikir mereka (pendiri)

Perilaku pendiri menjadi model yang mendorong karyawan untuk mengidentifikasikan diri dengan mereka, kemudian menginternalisasikan keyakinan, nilai, dan asumsi mereka.

Page 19: Budaya Organisasi

Tiga kekuatan yang memainkan peran penting dalam mempertahankan budaya :1.Proses seleksi2.Tindakan manajemen puncak3.Metoda sosialisasi (proses adaptasi karyawan pada budaya organisasi) :- prearrival stage (tahap prakedatangan) : periode pembelajaran dimana proses sosialisasi dilakukan sebelum karyawan baru bergabung dalam organisasi- encounter stage (tahap perjumpaan) : proses sosialisasi dimana karyawan baru melihat bagaimana budaya organsasi yang sesungguhnya, gap (kesenjangan) yang terjadi, dan kenyataan yang ada- metamorphosis stage (tahap metamorfosis) : proses sosialisasi dimana karyawan baru berubah dan menyesuaikan diri dengan pekerjaan, kelompok kerja, dan organisasi

MENJAGA BUDAYA AGAR TETAP HIDUP