Budaya Organisasi

21
BUDAYA ORGANISASI BUDAYA KERJA BANK MANDIRI Dosen Pengampu : Esti Margiyanti SE. MS.c Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Budaya Organisasi Kelompok : 1. Beni Subekti (132210082) / R3 2. Edy Supriyanto (132210085) / R3 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Transcript of Budaya Organisasi

Page 1: Budaya Organisasi

BUDAYA ORGANISASI

BUDAYA KERJA BANK MANDIRI

Dosen Pengampu : Esti Margiyanti SE. MS.c

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Budaya Organisasi

Kelompok :

1. Beni Subekti (132210082) / R3

2. Edy Supriyanto (132210085) / R3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2015

Page 2: Budaya Organisasi

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Budaya kerja telah lama dikenal oleh umat manusia, namun manusia belum menyadari

bahwa suatu keberhasilan kerja itu berakar dari nilai – nilai yang dimiliki dan perilaku yang

menjadi kebiasaannya. Nilai – nilai tersebut bermula dari adat kebiasaan, agama, norma, dan

kaidah yang menjadi keyakinannya dan menjadi suatu kebiasaan dalam perilaku suatu organisasi.

Budaya kerja menjadi terkenal setelah Jepang mencapai tingkat kemajuan yang fantastik dalam

melakukan manajemen kualitas yang berakar dan bersumber dari budaya yang dimiliki bangsa

Jepang dikombinasikan dengan teknik manajemen pada tahun 1970an.

Dalam jurnal Herliany (2008), Supriyadi dan Triguno (2006:8) menyatakan bahwa, budaya

kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi

sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin

dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud

sebagai kerja. Program budaya kerja akan menjadi kenyataan melalui proses panjang, karena

perubahan nilai – nilai lama menjadi nilai – nilai baru akan memakan waktu untuk menjadi

kebiasaan dan tak henti – hentinya terus melakukan penyempurnaan dan perbaikan.

Bank Mandiri merupakan salah satu bank terkemuka yang terdapat di Indonesia. Bank

Mandiri merupakan hasil merger dari empat bank yang terdapat diIndonesia yaitu Bank Bumi

Daya, Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan Indonesia dan Bank Expor Impor. Tentunya,

jika dilihat dari hasil merger akan keempat bank ini sangat susah untuk menggabungkan sebuah

budaya yang baru. Bank Mandiri sebelum melakukan merger merupakan Bank pemerintah yang

tidak sehat, karena terdapat utang yang tidak dapat dilunasi dari keempat bank tersebut. Bank

Mandiri memiliki misi untuk menjadi sebuah bank yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan

pasar dan memberikan keuntungan yang maksimal. Bank Mandiri juga berusaha untuk menjadi

sebuah bank yang dikenal karena mematuhi standar praktek perbankan internasional dalam hal

corporate governance. Pada tahun 2005, Bank Mandiri mengembangkan suatu budaya kerja

Page 3: Budaya Organisasi

yang baru. Budaya kerja baru Bank mandiri disebut dengan TIPCE (Trust, Integrity,

Profesionalism, Customer focus, Excellence). Sebelum diterapkannya budaya TIPCE (Trust,

Integrity, Profesionalism, Customer focus, Excellence), Bank Mandiri menerapkan suatu budaya

yang disebut budaya “3 NO (Tidak menerima uang, Tidak menerima barang, dan Tidak

terlambat)”. Budaya “3 NO (Tidak menerima uang, Tidak menerima barang, Tidak terlambat)”

merupakan sebuah budaya yang tidak terlalu terfokus dengan peningkatan kinerja pegawai.

Budaya TIPCE (Trust, Integrity, Profesionalism, Customer focus, Excellence) mulai diterapkan

sejak tahun berdirinya Bank Mandiri hingga tahun 2005. Tentu saja ini merupakan sesuatu hal

yang urgent mengingat Bank Mandiri merupakan bank pemerintah terkemuka. Maka, pada tahun

2005-lah dibentuk budaya TIPCE (Trust, Integrity, Profesionalism, Customer focus, Excellence)

yang mengorientasikan untuk menjadikan bank Mandiri menjadi bank nomor satu di Indonesia.

Terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaan budaya TIPCE (Trust, Integrity, Profesionalism,

Customer focus, Excellence), yaitu susahnya mengubah mindset pegawai lama yang sudah

merasa nyaman dengan nilai dan perilaku yang sudah ada sebelumnya, selain itu untuk

menerapkan perilaku yang konsisten karena nilai – nilai hidup seseorang seringkali tidak

konsisten dan sangat dipengaruhi oleh kondisi psikis. Dengan adanya budaya kerja baru yang

terdapat di Bank Mandiri, peneliti tertarik dan ingin mengetahui apakah pelaksanaan budaya

kerja TIPCE (Trust, Integrity, Profesionalism, Customer focus, Excellence) tersebut telah

dilaksanakan dengan baik dengan melihat beberapa hambatan yang terjadi dalam penerapan

budaya TIPCE (Trust, Integrity, Profesionalism, Customerfocus, Excellence) itu sendiri.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pelaksanaan budaya kerja Bank Mandiri?

2. Apa saja nilai-nilai budaya yang dianut Bank Mandiri?

3. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui pelaksanaan budaya kerja Bank Mandiri.

2. Mengetahui nilai-nilai budaya yang dianut Bank Mandiri.

Page 4: Budaya Organisasi

BAB II

PEMBAHASAN

1. Budaya Kerja Bank Mandiri

Budaya merupakan bentuk jamak dari kata “budi” dan “daya” yang berarti cinta, karsa, dan

rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa Sansekerta budhayah yaitu bentuk jamak kata

buddhi yang berarti budi atau akal. Dalam Bahasa Inggris, kata budaya berasal dari kata culture,

dalam bahasa Latin, berasal dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan,

menyuburkan, mengembangkan tanah. Tata nilai dalam budaya organisasi dapat berperan

sebagai sumber kekuatan penting yang diyakini dan dianut secara luas dalam menghadapi

tantangan perubahan lingkungan. Namun budaya organisasi dapat menjadi beban bagi

keberhasilan apabila budaya organisasi tidak sesuai dengan tujuan organisasi. Misalnya situasi

lingkungan bisnis yang menuntut adanya adaptasi dan perubahan organisasi, namun di sisi lain

budaya organisasi menginginkan tidak adanya perubahan dan mempertahankan status quo, maka

organisasi akan mengalami inertia yang pada akhirnya dapat mengalami kemunduran.

Organisasi yang mampu mencapai dan mempertahankan keberhasilan dicirikan oleh budaya

organisasi sebagai berikut :

1) Nilai inti organisasi yang dianut secara kuat oleh anggota organisasi.

2) Terdapatnya persepsi umum yang diyakini dan dijunjung tinggi secara bersama oleh para

anggota organisasi.

3) Budaya dianggap sebagai sumber kekuatan penting dan berharga.

4) Segala sesuatu diatur dan berjalan dengan baik berdasarkan nilai-nilai budaya organisasi.

5) Nilai-nilai budaya yang ada dirasakan bersama secara luas dalam organisasi.

6) Para anggota organisasi merasa terikat kepada nilai-nilai inti yang ada dalam budaya

organisasi.

Page 5: Budaya Organisasi

Atasan sebagai tokoh panutan

Bagaimana cara mengelola budaya perusahaan? Pengelolaan budaya perusahaan yang baik,

jika setiap pekerja memahami , dan melaksanakannya, pada kehidupannya sehari-hari, maupun

dalam pelaksanaan pekerjaan di kantor. Untuk mendapatkan budaya kerja perusahaan yang baik,

maka atasan sebagai tokoh panutan merupakan hal yang tak dapat ditawar lagi. Sebagai

pimpinan, maka pimpinan harus menjadi panutan, yang dapat dimulai dari hal-hal sepele, seperti

datang paling pagi dan pulang paling lambat.

Atasan harus juga mengasah empati terhadap anak buahnya. Empati sangat diperlukan untuk

memahami anak buah, terutama jika kita memahami bahwa manusia adalah unik. Tak ada

satupun manusia didunia ini yang mempunyai karakter, sikap dan perilaku yang sama walaupun

kembar yang berasal dari satu telur. Dengan memahami karakter masing-masing anak buah,

seorang pimpinan akan mampu berkomunikasi, sehingga anak buah tidak merasa seperti

diperintah, tetapi akan melakukan pekerjaan dengan senang hati, karena dia juga merasa

memiliki perusahaan tersebut, dan berusaha bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan. Disini

diperlukan kepekaan pimpinan untuk bisa jadi motivator, dan mendorong anak buah bekerja

maksimal. Eileen Rahman dan Sylvina Savitri, dalam Kompas tanggal 18 Nopember 2006 hal

57, mengutip pernyataan Albert Mehrabian sbb: ” Di dalam komunikasi, hanya 7% ucapan yang

akan diserap oleh penerima berita. Sisanya, yang 93% adalah sinyal non verbal. Artinya, bila tak

dibantu emosi, semangat, gerak dan intonasi, maka komunikasi kita tidak efektif.”

Di sini kita memahami, mengapa bisa terjadi perbedaan dalam hasil. Mengapa unit kerja A

menjadi lebih baik, lebih solid, dibanding unit kerja lain, karena memperoleh pimpinan yang bisa

menjadi motivator bagi anak buahnya.

Dalam bidang perbankan, empati ini sangat penting, karena selain memudahkan komunikasi

dengan anak buah (subordinates), dengan peer atau rekan setingkat, maupun dengan atasan,

komunikasi ini sangat diperlukan dalam berhubungan dengan nasabah. Karena lembaga

perbankan adalah bisnis yang didasarkan atas kepercayaan, maka akan terlihat mengapa nasabah

A lebih suka menjadi nasabah pada Bank “Mujur” dibanding menjadi nasabah Bank “Akur”.

Hubungan antara nasabah dengan Bank dapat diibaratkan sama seperti hubungan”suami isteri”,

dimana masing-masing saling percaya, dan bilamana nasabahnya sakit (usahanya menurun),

maka hal ini akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Oleh karena itu masing-masing pihak

harus tetap menjaga hubungan tadi agar tercapai sinergi yang positif.

Page 6: Budaya Organisasi

Bank Mandiri sebagai hasil merger dengan 4 bank milik pemerintah lainnya telah memiliki

sejarah yang panjang yang dimulai sejak kemerdekaan Indonesia. Perubahan politik, sosial dan

budaya serta lingkungan global tidak dapat dipungkiri merupakan bagian dari perjalannya.

Budaya pelayanan serta mengutamakan nasabah baru dimulai pada era deregulasi di tahun 1980-

an sampai akhirnya liberalisasi tidak dapat dihindarkan telah membawa perbankan Indonesia ke

dalam pasar global. Budaya organisasi perbankan secara otomatis dituntut untuk terus

mengalami perubahan ke arah yang lebih kompetitif bukan hanya di pasar domestik tapi di pasar

global.

2. Nilai-nilai Budaya Bank Mandiri

Visi bank Mandiri adalah menjadi “Bank Terpercaya Pilihan Anda” Sedangkan misinya adalah :

1. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar.

2. Mengembangkan sumber daya manusia profesional.

3. Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder.

4. Melaksanakan manajemen terbuka.

5. Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan.

Pada tahun 2005 Bank Mandiri mengembangkan suatu budaya kerja baru. Untuk

mewujudkan visi dan misi sebagaimana di atas merupakan suatu perjalanan panjang yang harus

ditempuh dalam suatu koridor dan pedoman yang disepakati bersama dalam organisasi. Terdapat

5 nilai budaya, yakni serangkaian prinsip yang dijadikan sebagai panduan moral dalam

berperilaku, bertindak dan mengambil keputusan. Nilai budaya yang menjadi pedoman tersebut

dirumuskan sebagai berikut:

Page 7: Budaya Organisasi

Definisi Nilai Budaya dan Perilaku Utama Bank Mandiri

Nilai Definisi Perilaku Utama

Kepercayaan/Trust Membangun keyakinan dan

sangka baik di antara stakeholder

dalam hubungan yang tulus dan

terbuka berdasarkan kehandalan

· Saling menghargai dan bekerja

sama

· Jujur, tulus dan terbuka

Integritas/Integrity Setiap saat berfikir, berkata dan

berperilaku terpuji, menjaga

martabat serta menjunjung tinggi

kode etik profesi

· Disiplin dan konsisten

· Berpikir, berkata dan bertindak

terpuji

Profesionalisme/

Professionalsm

Berkomitmen untuk bekerja

tuntas dan akurat atas dasar

kompetensi terbaik dengan penuh

tanggung jawab

· Kompeten dan bertanggung

jawab

· Memberikan solusi dan hasil

terbaik

Fokus pada

Pelanggan/

Customer Fokus

Senantiasa menjadikan pelanggan

sebagai mitra utama yang saling

menguntungkan untuk tumbuh

secara berkesinambungan

· Inovatif, proaktif dan cepat

tanggap

· Menggunakan pelayanan dan

kepuasan pelanggan

Kesempurnaan/

Execelence

Mengembangkan dan melakukan

perbaikan di segala bidang untuk

mendapatkan nilai tambah

optimal dan hasil yang terbaik

secara terus menerus.

· Orientasi pada nilai tambah dan

perbaikan terus menerus

· Peduli lingkungan

Sumber : Tim Internalisasi Budaya Bank Mandiri (2002)

Penjabaran dari panduan tentang nilai-nilai budaya tersebut juga diberikan kepada semua

karyawan, yang secara ringkas adalah sebagaimana berikut.

Page 8: Budaya Organisasi

1. Kepercayaan;

Merupakan sesuatu yang tumbuh atas dasar keyakinan akan suatu keandalan dan keluhuran

karakter dan kepribadian. Kehandalan seseorang yang tidak dilandasi karakter yang luhur tidak

akan menimbulkan suatu kepercayaan. Dalam kehidupan sehari-hari, kepercayaan ini

diwujudkan dalam perilaku saling menghargai dan bekerja sama, serta tindakan yang jujur, tulus

dan terbuka. Nilai kepercayaan dijawabarkan dalam dua perilaku utama, yakni “Saling

menghargai dan bekerja sama” dan “Jujur, tulus dan terbuka”.

Perilaku saling mengargai dan bekerja sama

Memperlakukan rekan kerja, pelanggan, dan semua pihak yang berkepentingan dengan

penuh hormat dan santun.

Menjaga komunikasi yang penuh empati di antara sesama rekan kerja sehingga tercipta

saling pengertian dalam hubungan interpersonal.

Menciptakan dan memelihara iklim lingkungan kerja yang kondusif dan nyaman.

Menjalankan amanah yang diberikan dengan penuh komitmen dan tanggung jawab sehingga

tumbuh suatu kepercayaan yang langgeng.

Menempatkan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi maupun golongan.

Menjalin kerja sama antar individu dan antar unit kerja untuk bersama-sama berupaya

mewujudkan tercapainya tujuan organisasi.

Saling memberikan bantuan dan dukungan yang positif terhadap sesama rekan kerja dan

berkontribusi aktif untuk mencapai tujuan bersama.

Menghormati perbedaan di antara para pegawai dan menjadikan perbedaan itu sebagai titik

awal untuk mencapai sinergi.

Perilaku jujur, tulus dan terbuka

Senantiasa berkata dan bertindak berdasarkan kebenaran, sesuai fakta dan kenyataan yang

terjadi.

Memelihara niat yang murni dan penuh kerelaan, bertindak semata-mata demi kepentingan

yang terbaik bagi Bank Mandiri, tanpa pamrih dan tanpa ada maksud tersembunyi.

Page 9: Budaya Organisasi

Memelihara transparansi dalam setiap tindakan dan pengambilan keputusan, dengan

memberikan informasi yang relevan secara benar, tepat dan akurat, dengan tetap menjunjung

tinggi prinsip-prinsip pribadi dan kerahasiaan.

Berani mengakui keterbatasan dan kesalahan, serta bersedia untuk melakukan perbaikan.

Berani mengemukakan saran, pendapat dan kritik secara obyektif dan terbuka.

2. Integritas

Adalah suatu nilai yang memelihara satunya pikiran, kata dan perbuatan yang sesuai dengan

hati nurani dan prinsip-prinsip kebenaran. Integritas diwujudkan dalam perilaku disiplin dan

konsisten, serta perilaku berpikir, berkata dan bertindak terpuji, sesuai dengan prinsip moralitas

yang menunjukkan adanya keluhuran karakter dan budi pekerti.

Disiplin dan Konsisten

Bertindak menepati janji dan komitmen yang telah disepakati

Mematuhi aturan, kebijakan dan prosedur di Bank Mandiri serta peraturan perundangan

yang berlaku secara bijaksana dan dengan penuh tanggung jawab.

Mengambil keputusan secara bijaksana dalam berbagai situasi dengan tetap berpegang pada

aturan dan kebijakan yang berlaku.

Memegang teguh prinsip dan pendirian yang kita yakini benar dan tidak mudah berubah

meskipun berada dalam tekanan atau situasi sulit.

Berpikir, Berkata dan Bertindak Terpuji

Memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin orang lain memperlakukan kita.

Bersikap adil dan bijaksana dalam segala situasi.

Bekerja dengan penuh dedikasi, melindungi kepentingan dan kehormatan pribadi dan Bank

Mandiri serta selalu menjunjung tinggi kode etik profesi.

Menghindari peluang yang memungkinkan terjadinya benturan kepentingan.

Harus senantiasa berupaya untuk menjadi panutan dan teladan bagi orang lain dengan

menjalankan apa yang kita ucapkan secara konsisten.

Page 10: Budaya Organisasi

Menggunakan harta milik perusahaan dengan penuh tanggung jawab hanya untuk

kepentingan Bank Mandiri.

Tidak menggunakan informasi perusahaan untuk kepentingan pribadi maupun pihak ketiga

tanpa persetujuan resmi dari Bank Mandiri.

Mengambil keputusan secara obyketif dan bebas dari tekanan maupun pengaruh dari pihak

manapun.

Tidak menawarkan, memberikan ataupun menerima suap dalam bentuk apapun.

3. Profesionalisme

Profesionalisme merupakan suatu nilai yang mengedepankan keahlian dan kompetensi

dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Nilai profesionalisme diwujudkan dalam perilaku

yang menjunjung tinggi kompetensi dan tanggung jawab serta komitmen untuk senantiasa

memberikan solusi yang terbaik.

Kompeten dan Bertanggung Jawab

Senantiasa mengembangkan tingkat kompetensi supaya dapat mengikuti perkembangan dan

kemajuan sesuai tuntutan profesi.

Menetapkan standard yang tinggi sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja dan dengan penuh

tanggunng jawab berusaha mencapai standar kinerja yang telah ditetapkan.

Senantiasa memelihara gairah dan semangat yang tinggi dalam bekerja.

Menumbuhkan rasa ikut memiliki terhadap Bank Mandiri dan berani bertanggung jawab

untuk setiap tindakan dan keputusan yang kita buat.

Bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi bagi tercapainya visi dan misi Bank

Mandiri.

Memberikan Solusi dan Hasil Terbaik

Kita menyelesaikan pekerjaan secara tuntas dan akurat.

Bekerja secara cerdas, yaitu efisien dan efektif, memanfaatkan sumber daya secara optimal

untuk mencapai hasil yang maksimal.

Page 11: Budaya Organisasi

Mengelola pekerjaan secara sistematis melalui proses perencanaan, pengorganisasian serta

evaluasi dan pemantauan secara berkesinambungan.

Dalam upaya memberikan hasil yang terbaik, kita memiliki keberanian untuk mengambil

risiko yang diperhitungkan secara cermat sehingga tidak akan mengorbankan kepentingan

perusahaan.

4. Fokus pada Pelanggan / Customer Focus

Fokus pada pelanggan merupakan salah satu nilai utama yang melandasi sikap insan Bank

Mandiri untuk senantiasa membina hubungan baik dengan pelanggan serta langgeng dan

berkesinambungan. Pelanggan eksternal maupun internal Bank Mandiri merupakan mitra yang

akan kita dukung untuk terus maju dan tumbuh secara konsisten dari waktu ke waktu. Untuk itu

fokus pada pelanggan kita wujudkan dalam perilaku yang inovatif, proaktif dan cepat tanggap

terhadap kebutuhan pelanggan serta mengutamakan kepentingan dan kepuasan pelanggan.

Inovatif, Proaktif dan Cepat Tanggap

Selalu peka terhadap kebutuhan pelanggan dan proaktif untuk mengidentifikasi kebutuhan

pelanggan.

Selalu inovatif dan berorientasi untuk memberikan solusi yang optimal untuk memenuhi

kebutuhan pelanggan.

Selalu fokus untuk memberikan layanan dengan nilai tambah spesifik yang dibutuhkan

pelanggan.

Bersikap empatik terhadap keluhan dan permasalahan pelanggan dan cepat tanggap untuk

dapat memberikan solusi terbaik untuk setiap keluhan nasabah.

Mengutamakan Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan

Berupaya untuk memuaskan dan memberikan layanan prima yang melebihi harapan

pelanggan, dengan tetap mempertimbangkan aspek risiko dan prinsip kehati-hatian.

Kita berupaya untuk mengutamakan kepentingan pelanggan dengan tetap memperhatikan

kepentingan Bank Mandiri.

Page 12: Budaya Organisasi

Memahami pelanggan secara utuh untuk dapat berperan sebagai mitra yang akan

mendukung pelanggan untuk maju.

Memberikan solusi yang tidak hanya sekedar memuaskan pelanggan tetapi mendorong

pelanggan untuk tumbuh dan berkembang.

Berupaya untuk senantiasa memelihara hubungan baik dengan pelanggan dalam jangka

panjang dan memperhatikan perkembangan pelanggan dari waktu ke waktu.

Menghargai kepentingan pelanggan dan menghormati prinsip pribadi dan kerahasiaan dalam

hubungan dengan pelanggan.

Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan diri untuk dapat selalu memberikan

layanan yang unggul kepada pelanggan.

Selalu bersikap ramah, sopan dan profesional dalam berinteraksi dengan pelanggan.

Senantiasa berupaya untuk masuk dalam lingkungan pelanggan dan menjadi mitra yang

dapat diandalkan setiap saat.

5. Kesempurnaan/ Execelence

Mengembangkan dan melakukan perbaikan di segala bidang untuk mendapatkan nilai tambah

optimal dan hasil yang terbaik secara terus menerus.

Orientasi pada nilai tambah dan perbaikan terus menerus

Melakukan inovasi dan pemanfaatan teknologi serta layanan dengan standar yang tinggi

untuk mewujudkan kepuasan nasabah.

Melayani pembayaran melalui e-channel serta mengembangkan brand awareness atas

produk Bank Mandiri melalui berbagai kampanye dan promosi.

Peduli lingkungan

Mewujudkan Program Wirausaha Mandiri untuk mewujudkan perkembangan ekonomi

secara berkesinambungan dan fokus pada generasi muda yang merupakan generasi penerus

bangsa. 

Mendorong kemajuan ekonomi suatu kawasan dengan menjadikan masyarakat di kawasan

tersebut memiliki kemampuan produksi dan kemampulabaan. 

Page 13: Budaya Organisasi

Mendukung keberlangsungan dan keberhasilan pendidikan yang berkualitas di Indonesia

serta menciptakan pimpinan masa depan yang mandiri dan siap dengan persaingan global.

Penyediaan fasilitas ramah lingkungan menjadi salah satu pilar program CSR utama di tahun

2011.

Menurut pendapat Kami, Bank Mandiri adalah bank yang memiliki budaya kerja yang

sangat baik, semakin lama Bank Mandiri selalu menunjukkan komitmen yang semakin baik. Hal

ini dapat dibuktikan dengan penerapan budaya TIPCE (Trust, Integrity, Profesionalism,

Customerfocus, Excellence) yag berjalan dengan baik dan pada tahun 2007 PT Bank Mandiri

dinobatkan sebagai bank nasional paling efisien dari 130 bank yang beroperasi di Indonesia

dalam Banking Efficiency Award 2007 versi Harian Bisnis Indonesia. Pencapaian itu tidak lepas

dari suatu kinerja dan budaya kerja yang sangat baik yang dimiliki oleh Bank Mandiri.

BAB III

PENUTUP

Page 14: Budaya Organisasi

KESIMPULAN1. Penerapan budaya pada Bank Mandiri dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut terlihat dari

bagaimana atasan memperlakukan bawahan dengan tujuan untuk membuat bawahan merasa ikut

memiliki Bank Mandiri sehingga bawahan akan berusaha memajukan Bank Mandiri.

2. Bank Mandiri menerapkan 5 nilai budaya yang disebut dengan budaya TIPCE (Trust,

Integrity, Profesionalism, Customerfocus, Excellence) dengan penjabaran sebagai berikut :

1. Kepercayaan:

- Perilaku saling mengargai dan bekerja sama

- Perilaku jujur, tulus dan terbuka

2. Integritas:

- Disiplin dan Konsisten

- Berpikir, Berkata dan Bertindak Terpuji

3. Profesionalisme:

- Kompeten dan Bertanggung Jawab

- Memberikan Solusi dan Hasil Terbaik

4. Fokus pada Pelanggan / Customer Focus:

- Inovatif, Proaktif dan Cepat Tanggap

- Mengutamakan Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan

5. Kesempurnaan/ Execelence:

- Orientasi pada nilai tambah dan perbaikan terus menerus

- Peduli lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: Budaya Organisasi

Reksohadiprodjo, Sukanto Hani Handoko.1982.Organisasi Perusahaan.Yogyakarta:BPFE

http://webcache.googleusercontent.com/search?

q=cache:Xij7vvoHB0oJ:research.mercubuana.ac.id/proceeding/TRANSFORMASI-BUDAYA-

KORPORASI-BANK-

MANDIRI.doc+budaya+kerja+bank+mandiri&cd=5&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a

(diakses 20 Mei 2015)

http://www.harpackindo.co.id/Budaya%20Perusahaan.htm l (diakses 20 Mei 2015)

http://tabieta.net/index.php/art-and-culture/16-culture/39-budaya-perusahaan (diakses 20 Mei

2015)

http://www.bankmandiri.co.id/corporate01/news-detail.asp?id=IEfV42528902 (diakses 20 Mei

2015)