Budaya Organisasi
-
Upload
tito-rolast -
Category
Business
-
view
169 -
download
2
Transcript of Budaya Organisasi
BUDAYA ORGANISASI
BUDAYA KERJA BANK MANDIRI
Dosen Pengampu : Esti Margiyanti SE. MS.c
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Budaya Organisasi
Kelompok :
1. Beni Subekti (132210082) / R3
2. Edy Supriyanto (132210085) / R3
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Budaya kerja telah lama dikenal oleh umat manusia, namun manusia belum menyadari
bahwa suatu keberhasilan kerja itu berakar dari nilai – nilai yang dimiliki dan perilaku yang
menjadi kebiasaannya. Nilai – nilai tersebut bermula dari adat kebiasaan, agama, norma, dan
kaidah yang menjadi keyakinannya dan menjadi suatu kebiasaan dalam perilaku suatu organisasi.
Budaya kerja menjadi terkenal setelah Jepang mencapai tingkat kemajuan yang fantastik dalam
melakukan manajemen kualitas yang berakar dan bersumber dari budaya yang dimiliki bangsa
Jepang dikombinasikan dengan teknik manajemen pada tahun 1970an.
Dalam jurnal Herliany (2008), Supriyadi dan Triguno (2006:8) menyatakan bahwa, budaya
kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi
sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin
dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud
sebagai kerja. Program budaya kerja akan menjadi kenyataan melalui proses panjang, karena
perubahan nilai – nilai lama menjadi nilai – nilai baru akan memakan waktu untuk menjadi
kebiasaan dan tak henti – hentinya terus melakukan penyempurnaan dan perbaikan.
Bank Mandiri merupakan salah satu bank terkemuka yang terdapat di Indonesia. Bank
Mandiri merupakan hasil merger dari empat bank yang terdapat diIndonesia yaitu Bank Bumi
Daya, Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan Indonesia dan Bank Expor Impor. Tentunya,
jika dilihat dari hasil merger akan keempat bank ini sangat susah untuk menggabungkan sebuah
budaya yang baru. Bank Mandiri sebelum melakukan merger merupakan Bank pemerintah yang
tidak sehat, karena terdapat utang yang tidak dapat dilunasi dari keempat bank tersebut. Bank
Mandiri memiliki misi untuk menjadi sebuah bank yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan
pasar dan memberikan keuntungan yang maksimal. Bank Mandiri juga berusaha untuk menjadi
sebuah bank yang dikenal karena mematuhi standar praktek perbankan internasional dalam hal
corporate governance. Pada tahun 2005, Bank Mandiri mengembangkan suatu budaya kerja
yang baru. Budaya kerja baru Bank mandiri disebut dengan TIPCE (Trust, Integrity,
Profesionalism, Customer focus, Excellence). Sebelum diterapkannya budaya TIPCE (Trust,
Integrity, Profesionalism, Customer focus, Excellence), Bank Mandiri menerapkan suatu budaya
yang disebut budaya “3 NO (Tidak menerima uang, Tidak menerima barang, dan Tidak
terlambat)”. Budaya “3 NO (Tidak menerima uang, Tidak menerima barang, Tidak terlambat)”
merupakan sebuah budaya yang tidak terlalu terfokus dengan peningkatan kinerja pegawai.
Budaya TIPCE (Trust, Integrity, Profesionalism, Customer focus, Excellence) mulai diterapkan
sejak tahun berdirinya Bank Mandiri hingga tahun 2005. Tentu saja ini merupakan sesuatu hal
yang urgent mengingat Bank Mandiri merupakan bank pemerintah terkemuka. Maka, pada tahun
2005-lah dibentuk budaya TIPCE (Trust, Integrity, Profesionalism, Customer focus, Excellence)
yang mengorientasikan untuk menjadikan bank Mandiri menjadi bank nomor satu di Indonesia.
Terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaan budaya TIPCE (Trust, Integrity, Profesionalism,
Customer focus, Excellence), yaitu susahnya mengubah mindset pegawai lama yang sudah
merasa nyaman dengan nilai dan perilaku yang sudah ada sebelumnya, selain itu untuk
menerapkan perilaku yang konsisten karena nilai – nilai hidup seseorang seringkali tidak
konsisten dan sangat dipengaruhi oleh kondisi psikis. Dengan adanya budaya kerja baru yang
terdapat di Bank Mandiri, peneliti tertarik dan ingin mengetahui apakah pelaksanaan budaya
kerja TIPCE (Trust, Integrity, Profesionalism, Customer focus, Excellence) tersebut telah
dilaksanakan dengan baik dengan melihat beberapa hambatan yang terjadi dalam penerapan
budaya TIPCE (Trust, Integrity, Profesionalism, Customerfocus, Excellence) itu sendiri.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pelaksanaan budaya kerja Bank Mandiri?
2. Apa saja nilai-nilai budaya yang dianut Bank Mandiri?
3. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pelaksanaan budaya kerja Bank Mandiri.
2. Mengetahui nilai-nilai budaya yang dianut Bank Mandiri.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Budaya Kerja Bank Mandiri
Budaya merupakan bentuk jamak dari kata “budi” dan “daya” yang berarti cinta, karsa, dan
rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa Sansekerta budhayah yaitu bentuk jamak kata
buddhi yang berarti budi atau akal. Dalam Bahasa Inggris, kata budaya berasal dari kata culture,
dalam bahasa Latin, berasal dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan,
menyuburkan, mengembangkan tanah. Tata nilai dalam budaya organisasi dapat berperan
sebagai sumber kekuatan penting yang diyakini dan dianut secara luas dalam menghadapi
tantangan perubahan lingkungan. Namun budaya organisasi dapat menjadi beban bagi
keberhasilan apabila budaya organisasi tidak sesuai dengan tujuan organisasi. Misalnya situasi
lingkungan bisnis yang menuntut adanya adaptasi dan perubahan organisasi, namun di sisi lain
budaya organisasi menginginkan tidak adanya perubahan dan mempertahankan status quo, maka
organisasi akan mengalami inertia yang pada akhirnya dapat mengalami kemunduran.
Organisasi yang mampu mencapai dan mempertahankan keberhasilan dicirikan oleh budaya
organisasi sebagai berikut :
1) Nilai inti organisasi yang dianut secara kuat oleh anggota organisasi.
2) Terdapatnya persepsi umum yang diyakini dan dijunjung tinggi secara bersama oleh para
anggota organisasi.
3) Budaya dianggap sebagai sumber kekuatan penting dan berharga.
4) Segala sesuatu diatur dan berjalan dengan baik berdasarkan nilai-nilai budaya organisasi.
5) Nilai-nilai budaya yang ada dirasakan bersama secara luas dalam organisasi.
6) Para anggota organisasi merasa terikat kepada nilai-nilai inti yang ada dalam budaya
organisasi.
Atasan sebagai tokoh panutan
Bagaimana cara mengelola budaya perusahaan? Pengelolaan budaya perusahaan yang baik,
jika setiap pekerja memahami , dan melaksanakannya, pada kehidupannya sehari-hari, maupun
dalam pelaksanaan pekerjaan di kantor. Untuk mendapatkan budaya kerja perusahaan yang baik,
maka atasan sebagai tokoh panutan merupakan hal yang tak dapat ditawar lagi. Sebagai
pimpinan, maka pimpinan harus menjadi panutan, yang dapat dimulai dari hal-hal sepele, seperti
datang paling pagi dan pulang paling lambat.
Atasan harus juga mengasah empati terhadap anak buahnya. Empati sangat diperlukan untuk
memahami anak buah, terutama jika kita memahami bahwa manusia adalah unik. Tak ada
satupun manusia didunia ini yang mempunyai karakter, sikap dan perilaku yang sama walaupun
kembar yang berasal dari satu telur. Dengan memahami karakter masing-masing anak buah,
seorang pimpinan akan mampu berkomunikasi, sehingga anak buah tidak merasa seperti
diperintah, tetapi akan melakukan pekerjaan dengan senang hati, karena dia juga merasa
memiliki perusahaan tersebut, dan berusaha bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan. Disini
diperlukan kepekaan pimpinan untuk bisa jadi motivator, dan mendorong anak buah bekerja
maksimal. Eileen Rahman dan Sylvina Savitri, dalam Kompas tanggal 18 Nopember 2006 hal
57, mengutip pernyataan Albert Mehrabian sbb: ” Di dalam komunikasi, hanya 7% ucapan yang
akan diserap oleh penerima berita. Sisanya, yang 93% adalah sinyal non verbal. Artinya, bila tak
dibantu emosi, semangat, gerak dan intonasi, maka komunikasi kita tidak efektif.”
Di sini kita memahami, mengapa bisa terjadi perbedaan dalam hasil. Mengapa unit kerja A
menjadi lebih baik, lebih solid, dibanding unit kerja lain, karena memperoleh pimpinan yang bisa
menjadi motivator bagi anak buahnya.
Dalam bidang perbankan, empati ini sangat penting, karena selain memudahkan komunikasi
dengan anak buah (subordinates), dengan peer atau rekan setingkat, maupun dengan atasan,
komunikasi ini sangat diperlukan dalam berhubungan dengan nasabah. Karena lembaga
perbankan adalah bisnis yang didasarkan atas kepercayaan, maka akan terlihat mengapa nasabah
A lebih suka menjadi nasabah pada Bank “Mujur” dibanding menjadi nasabah Bank “Akur”.
Hubungan antara nasabah dengan Bank dapat diibaratkan sama seperti hubungan”suami isteri”,
dimana masing-masing saling percaya, dan bilamana nasabahnya sakit (usahanya menurun),
maka hal ini akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Oleh karena itu masing-masing pihak
harus tetap menjaga hubungan tadi agar tercapai sinergi yang positif.
Bank Mandiri sebagai hasil merger dengan 4 bank milik pemerintah lainnya telah memiliki
sejarah yang panjang yang dimulai sejak kemerdekaan Indonesia. Perubahan politik, sosial dan
budaya serta lingkungan global tidak dapat dipungkiri merupakan bagian dari perjalannya.
Budaya pelayanan serta mengutamakan nasabah baru dimulai pada era deregulasi di tahun 1980-
an sampai akhirnya liberalisasi tidak dapat dihindarkan telah membawa perbankan Indonesia ke
dalam pasar global. Budaya organisasi perbankan secara otomatis dituntut untuk terus
mengalami perubahan ke arah yang lebih kompetitif bukan hanya di pasar domestik tapi di pasar
global.
2. Nilai-nilai Budaya Bank Mandiri
Visi bank Mandiri adalah menjadi “Bank Terpercaya Pilihan Anda” Sedangkan misinya adalah :
1. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar.
2. Mengembangkan sumber daya manusia profesional.
3. Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder.
4. Melaksanakan manajemen terbuka.
5. Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan.
Pada tahun 2005 Bank Mandiri mengembangkan suatu budaya kerja baru. Untuk
mewujudkan visi dan misi sebagaimana di atas merupakan suatu perjalanan panjang yang harus
ditempuh dalam suatu koridor dan pedoman yang disepakati bersama dalam organisasi. Terdapat
5 nilai budaya, yakni serangkaian prinsip yang dijadikan sebagai panduan moral dalam
berperilaku, bertindak dan mengambil keputusan. Nilai budaya yang menjadi pedoman tersebut
dirumuskan sebagai berikut:
Definisi Nilai Budaya dan Perilaku Utama Bank Mandiri
Nilai Definisi Perilaku Utama
Kepercayaan/Trust Membangun keyakinan dan
sangka baik di antara stakeholder
dalam hubungan yang tulus dan
terbuka berdasarkan kehandalan
· Saling menghargai dan bekerja
sama
· Jujur, tulus dan terbuka
Integritas/Integrity Setiap saat berfikir, berkata dan
berperilaku terpuji, menjaga
martabat serta menjunjung tinggi
kode etik profesi
· Disiplin dan konsisten
· Berpikir, berkata dan bertindak
terpuji
Profesionalisme/
Professionalsm
Berkomitmen untuk bekerja
tuntas dan akurat atas dasar
kompetensi terbaik dengan penuh
tanggung jawab
· Kompeten dan bertanggung
jawab
· Memberikan solusi dan hasil
terbaik
Fokus pada
Pelanggan/
Customer Fokus
Senantiasa menjadikan pelanggan
sebagai mitra utama yang saling
menguntungkan untuk tumbuh
secara berkesinambungan
· Inovatif, proaktif dan cepat
tanggap
· Menggunakan pelayanan dan
kepuasan pelanggan
Kesempurnaan/
Execelence
Mengembangkan dan melakukan
perbaikan di segala bidang untuk
mendapatkan nilai tambah
optimal dan hasil yang terbaik
secara terus menerus.
· Orientasi pada nilai tambah dan
perbaikan terus menerus
· Peduli lingkungan
Sumber : Tim Internalisasi Budaya Bank Mandiri (2002)
Penjabaran dari panduan tentang nilai-nilai budaya tersebut juga diberikan kepada semua
karyawan, yang secara ringkas adalah sebagaimana berikut.
1. Kepercayaan;
Merupakan sesuatu yang tumbuh atas dasar keyakinan akan suatu keandalan dan keluhuran
karakter dan kepribadian. Kehandalan seseorang yang tidak dilandasi karakter yang luhur tidak
akan menimbulkan suatu kepercayaan. Dalam kehidupan sehari-hari, kepercayaan ini
diwujudkan dalam perilaku saling menghargai dan bekerja sama, serta tindakan yang jujur, tulus
dan terbuka. Nilai kepercayaan dijawabarkan dalam dua perilaku utama, yakni “Saling
menghargai dan bekerja sama” dan “Jujur, tulus dan terbuka”.
Perilaku saling mengargai dan bekerja sama
Memperlakukan rekan kerja, pelanggan, dan semua pihak yang berkepentingan dengan
penuh hormat dan santun.
Menjaga komunikasi yang penuh empati di antara sesama rekan kerja sehingga tercipta
saling pengertian dalam hubungan interpersonal.
Menciptakan dan memelihara iklim lingkungan kerja yang kondusif dan nyaman.
Menjalankan amanah yang diberikan dengan penuh komitmen dan tanggung jawab sehingga
tumbuh suatu kepercayaan yang langgeng.
Menempatkan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi maupun golongan.
Menjalin kerja sama antar individu dan antar unit kerja untuk bersama-sama berupaya
mewujudkan tercapainya tujuan organisasi.
Saling memberikan bantuan dan dukungan yang positif terhadap sesama rekan kerja dan
berkontribusi aktif untuk mencapai tujuan bersama.
Menghormati perbedaan di antara para pegawai dan menjadikan perbedaan itu sebagai titik
awal untuk mencapai sinergi.
Perilaku jujur, tulus dan terbuka
Senantiasa berkata dan bertindak berdasarkan kebenaran, sesuai fakta dan kenyataan yang
terjadi.
Memelihara niat yang murni dan penuh kerelaan, bertindak semata-mata demi kepentingan
yang terbaik bagi Bank Mandiri, tanpa pamrih dan tanpa ada maksud tersembunyi.
Memelihara transparansi dalam setiap tindakan dan pengambilan keputusan, dengan
memberikan informasi yang relevan secara benar, tepat dan akurat, dengan tetap menjunjung
tinggi prinsip-prinsip pribadi dan kerahasiaan.
Berani mengakui keterbatasan dan kesalahan, serta bersedia untuk melakukan perbaikan.
Berani mengemukakan saran, pendapat dan kritik secara obyektif dan terbuka.
2. Integritas
Adalah suatu nilai yang memelihara satunya pikiran, kata dan perbuatan yang sesuai dengan
hati nurani dan prinsip-prinsip kebenaran. Integritas diwujudkan dalam perilaku disiplin dan
konsisten, serta perilaku berpikir, berkata dan bertindak terpuji, sesuai dengan prinsip moralitas
yang menunjukkan adanya keluhuran karakter dan budi pekerti.
Disiplin dan Konsisten
Bertindak menepati janji dan komitmen yang telah disepakati
Mematuhi aturan, kebijakan dan prosedur di Bank Mandiri serta peraturan perundangan
yang berlaku secara bijaksana dan dengan penuh tanggung jawab.
Mengambil keputusan secara bijaksana dalam berbagai situasi dengan tetap berpegang pada
aturan dan kebijakan yang berlaku.
Memegang teguh prinsip dan pendirian yang kita yakini benar dan tidak mudah berubah
meskipun berada dalam tekanan atau situasi sulit.
Berpikir, Berkata dan Bertindak Terpuji
Memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin orang lain memperlakukan kita.
Bersikap adil dan bijaksana dalam segala situasi.
Bekerja dengan penuh dedikasi, melindungi kepentingan dan kehormatan pribadi dan Bank
Mandiri serta selalu menjunjung tinggi kode etik profesi.
Menghindari peluang yang memungkinkan terjadinya benturan kepentingan.
Harus senantiasa berupaya untuk menjadi panutan dan teladan bagi orang lain dengan
menjalankan apa yang kita ucapkan secara konsisten.
Menggunakan harta milik perusahaan dengan penuh tanggung jawab hanya untuk
kepentingan Bank Mandiri.
Tidak menggunakan informasi perusahaan untuk kepentingan pribadi maupun pihak ketiga
tanpa persetujuan resmi dari Bank Mandiri.
Mengambil keputusan secara obyketif dan bebas dari tekanan maupun pengaruh dari pihak
manapun.
Tidak menawarkan, memberikan ataupun menerima suap dalam bentuk apapun.
3. Profesionalisme
Profesionalisme merupakan suatu nilai yang mengedepankan keahlian dan kompetensi
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Nilai profesionalisme diwujudkan dalam perilaku
yang menjunjung tinggi kompetensi dan tanggung jawab serta komitmen untuk senantiasa
memberikan solusi yang terbaik.
Kompeten dan Bertanggung Jawab
Senantiasa mengembangkan tingkat kompetensi supaya dapat mengikuti perkembangan dan
kemajuan sesuai tuntutan profesi.
Menetapkan standard yang tinggi sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja dan dengan penuh
tanggunng jawab berusaha mencapai standar kinerja yang telah ditetapkan.
Senantiasa memelihara gairah dan semangat yang tinggi dalam bekerja.
Menumbuhkan rasa ikut memiliki terhadap Bank Mandiri dan berani bertanggung jawab
untuk setiap tindakan dan keputusan yang kita buat.
Bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi bagi tercapainya visi dan misi Bank
Mandiri.
Memberikan Solusi dan Hasil Terbaik
Kita menyelesaikan pekerjaan secara tuntas dan akurat.
Bekerja secara cerdas, yaitu efisien dan efektif, memanfaatkan sumber daya secara optimal
untuk mencapai hasil yang maksimal.
Mengelola pekerjaan secara sistematis melalui proses perencanaan, pengorganisasian serta
evaluasi dan pemantauan secara berkesinambungan.
Dalam upaya memberikan hasil yang terbaik, kita memiliki keberanian untuk mengambil
risiko yang diperhitungkan secara cermat sehingga tidak akan mengorbankan kepentingan
perusahaan.
4. Fokus pada Pelanggan / Customer Focus
Fokus pada pelanggan merupakan salah satu nilai utama yang melandasi sikap insan Bank
Mandiri untuk senantiasa membina hubungan baik dengan pelanggan serta langgeng dan
berkesinambungan. Pelanggan eksternal maupun internal Bank Mandiri merupakan mitra yang
akan kita dukung untuk terus maju dan tumbuh secara konsisten dari waktu ke waktu. Untuk itu
fokus pada pelanggan kita wujudkan dalam perilaku yang inovatif, proaktif dan cepat tanggap
terhadap kebutuhan pelanggan serta mengutamakan kepentingan dan kepuasan pelanggan.
Inovatif, Proaktif dan Cepat Tanggap
Selalu peka terhadap kebutuhan pelanggan dan proaktif untuk mengidentifikasi kebutuhan
pelanggan.
Selalu inovatif dan berorientasi untuk memberikan solusi yang optimal untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan.
Selalu fokus untuk memberikan layanan dengan nilai tambah spesifik yang dibutuhkan
pelanggan.
Bersikap empatik terhadap keluhan dan permasalahan pelanggan dan cepat tanggap untuk
dapat memberikan solusi terbaik untuk setiap keluhan nasabah.
Mengutamakan Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
Berupaya untuk memuaskan dan memberikan layanan prima yang melebihi harapan
pelanggan, dengan tetap mempertimbangkan aspek risiko dan prinsip kehati-hatian.
Kita berupaya untuk mengutamakan kepentingan pelanggan dengan tetap memperhatikan
kepentingan Bank Mandiri.
Memahami pelanggan secara utuh untuk dapat berperan sebagai mitra yang akan
mendukung pelanggan untuk maju.
Memberikan solusi yang tidak hanya sekedar memuaskan pelanggan tetapi mendorong
pelanggan untuk tumbuh dan berkembang.
Berupaya untuk senantiasa memelihara hubungan baik dengan pelanggan dalam jangka
panjang dan memperhatikan perkembangan pelanggan dari waktu ke waktu.
Menghargai kepentingan pelanggan dan menghormati prinsip pribadi dan kerahasiaan dalam
hubungan dengan pelanggan.
Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan diri untuk dapat selalu memberikan
layanan yang unggul kepada pelanggan.
Selalu bersikap ramah, sopan dan profesional dalam berinteraksi dengan pelanggan.
Senantiasa berupaya untuk masuk dalam lingkungan pelanggan dan menjadi mitra yang
dapat diandalkan setiap saat.
5. Kesempurnaan/ Execelence
Mengembangkan dan melakukan perbaikan di segala bidang untuk mendapatkan nilai tambah
optimal dan hasil yang terbaik secara terus menerus.
Orientasi pada nilai tambah dan perbaikan terus menerus
Melakukan inovasi dan pemanfaatan teknologi serta layanan dengan standar yang tinggi
untuk mewujudkan kepuasan nasabah.
Melayani pembayaran melalui e-channel serta mengembangkan brand awareness atas
produk Bank Mandiri melalui berbagai kampanye dan promosi.
Peduli lingkungan
Mewujudkan Program Wirausaha Mandiri untuk mewujudkan perkembangan ekonomi
secara berkesinambungan dan fokus pada generasi muda yang merupakan generasi penerus
bangsa.
Mendorong kemajuan ekonomi suatu kawasan dengan menjadikan masyarakat di kawasan
tersebut memiliki kemampuan produksi dan kemampulabaan.
Mendukung keberlangsungan dan keberhasilan pendidikan yang berkualitas di Indonesia
serta menciptakan pimpinan masa depan yang mandiri dan siap dengan persaingan global.
Penyediaan fasilitas ramah lingkungan menjadi salah satu pilar program CSR utama di tahun
2011.
Menurut pendapat Kami, Bank Mandiri adalah bank yang memiliki budaya kerja yang
sangat baik, semakin lama Bank Mandiri selalu menunjukkan komitmen yang semakin baik. Hal
ini dapat dibuktikan dengan penerapan budaya TIPCE (Trust, Integrity, Profesionalism,
Customerfocus, Excellence) yag berjalan dengan baik dan pada tahun 2007 PT Bank Mandiri
dinobatkan sebagai bank nasional paling efisien dari 130 bank yang beroperasi di Indonesia
dalam Banking Efficiency Award 2007 versi Harian Bisnis Indonesia. Pencapaian itu tidak lepas
dari suatu kinerja dan budaya kerja yang sangat baik yang dimiliki oleh Bank Mandiri.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN1. Penerapan budaya pada Bank Mandiri dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut terlihat dari
bagaimana atasan memperlakukan bawahan dengan tujuan untuk membuat bawahan merasa ikut
memiliki Bank Mandiri sehingga bawahan akan berusaha memajukan Bank Mandiri.
2. Bank Mandiri menerapkan 5 nilai budaya yang disebut dengan budaya TIPCE (Trust,
Integrity, Profesionalism, Customerfocus, Excellence) dengan penjabaran sebagai berikut :
1. Kepercayaan:
- Perilaku saling mengargai dan bekerja sama
- Perilaku jujur, tulus dan terbuka
2. Integritas:
- Disiplin dan Konsisten
- Berpikir, Berkata dan Bertindak Terpuji
3. Profesionalisme:
- Kompeten dan Bertanggung Jawab
- Memberikan Solusi dan Hasil Terbaik
4. Fokus pada Pelanggan / Customer Focus:
- Inovatif, Proaktif dan Cepat Tanggap
- Mengutamakan Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
5. Kesempurnaan/ Execelence:
- Orientasi pada nilai tambah dan perbaikan terus menerus
- Peduli lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Reksohadiprodjo, Sukanto Hani Handoko.1982.Organisasi Perusahaan.Yogyakarta:BPFE
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:Xij7vvoHB0oJ:research.mercubuana.ac.id/proceeding/TRANSFORMASI-BUDAYA-
KORPORASI-BANK-
MANDIRI.doc+budaya+kerja+bank+mandiri&cd=5&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a
(diakses 20 Mei 2015)
http://www.harpackindo.co.id/Budaya%20Perusahaan.htm l (diakses 20 Mei 2015)
http://tabieta.net/index.php/art-and-culture/16-culture/39-budaya-perusahaan (diakses 20 Mei
2015)
http://www.bankmandiri.co.id/corporate01/news-detail.asp?id=IEfV42528902 (diakses 20 Mei
2015)