Bronkiektasis

3
BRONKIEKTASIS I. BAB I Bronkiektasis adalah penyakit yang ditandai pelebaran atau dilatasi bronkus sebagai akibat dari kerusakan struktur otot dan jaringan elastik dinding bronkus, untuk dapat dikatakan bronkiektasis, dilatasi dinding harus menetap karena pelebaran bronkus yang reversibel juga dapat terjadi pada pneumonia. Dilatasi permanen ini akan menyebabkan berkurangnya aliran udara dari dan ke paru-paru. Dengan alasan ini, bronkiektasis digolongkan dalam penyakit paru obstruktif kronik, yang bermanifestasi sebagai peradangan saluran pernafasan dan mudah kolaps, lalu menyebabkan obstruksi aliran udara dan menimbulkan sesak dan gangguan pembersihan mukus yang biasanya disertai dengan batuk dan kadang-kadang hemoptisis. Bronkiektasis merupakan kelainan saluran napas yang seringkali tidak berdiri sendiri, akan tetapi dapat merupakan bagian dari sindroma atau akibat atau penyulit dari kelainan paru yang lain. 1,2,3,4 Meningkatnya pengendalian terhadap infeksi paru membuat bronkiektasis kini jarang dijumpai. Penyakit

description

bronkiektasis

Transcript of Bronkiektasis

Page 1: Bronkiektasis

BRONKIEKTASIS

I. BAB IBronkiektasis adalah penyakit yang ditandai pelebaran

atau dilatasi bronkus sebagai akibat dari kerusakan struktur otot dan jaringan elastik dinding bronkus, untuk dapat dikatakan bronkiektasis, dilatasi dinding harus menetap karena pelebaran bronkus yang reversibel juga dapat terjadi pada pneumonia. Dilatasi permanen ini akan menyebabkan berkurangnya aliran udara dari dan ke paru-paru. Dengan alasan ini, bronkiektasis digolongkan dalam penyakit paru obstruktif kronik, yang bermanifestasi sebagai peradangan saluran pernafasan dan mudah kolaps, lalu menyebabkan obstruksi aliran udara dan menimbulkan sesak dan gangguan pembersihan mukus yang biasanya disertai dengan batuk dan kadang-kadang hemoptisis. Bronkiektasis merupakan kelainan saluran napas yang seringkali tidak berdiri sendiri, akan tetapi dapat merupakan bagian dari sindroma atau akibat atau penyulit dari kelainan paru yang lain. 1,2,3,4

Meningkatnya pengendalian terhadap infeksi paru membuat bronkiektasis kini jarang dijumpai. Penyakit ini secara klinis bermanifestasi sebagai batuk, demam, dan pengeluaran sputum purulen berbau dalam jumlah besar.2

Bronkiektasis paling banyak bermanifestasi sebagai proses fokal yang melibatkan satu lobus segmen atau sub-segmen paru, atau proses yang bersifat difus dan melibatkan kedua paru. Proses pertama adalah yang umum terjadi, sedangkan proses kedua biasanya berkaitan dengan penyakit sistemik

Page 2: Bronkiektasis

dan/atau penyakit sinopulmoner dan asma.2 Bronkiektasis merupakan akibat dari proses patologis yang berlangsung luas dan lama, termasuk kelainan srtuktur bronkus (Defisiensi kartilago pada William Campbell Syndrome), penyakit akibat penimbunan mukus (Fibrosis kistik, kelainan fungsi silia), akibat infeksi (Pneumonia yang berat pada anak, defisiensi imunoglobulin) dan penyakit inflamasi (Kolitis ulceratif). Pada kebanyakan kasus, infeksi merupakan penyebab tersering dari inflamasi, kerusakan dan remodeling jalan nafas.3 Bronkiektasis dapat berkomplikasi menjadi infeksi respirasi yang berulang, , sesak napas, batuk berdahak dan hemoptisis.5 Bronkiektasis merupakan salah satu penyebab tersering dari batuk darah. Menurut studi, sebanyak 16,71% penyebab batuk darah adalah bronkiektasis. Perdarahan akibat bronkiektasi dapat terjadi akibat proses infeksi maupun inflamasi. Pecahnya pembuluh darah bronkial yang memiliki tekanan sistemik akan dapat berakibat fatal.6