BPH

14
 LAPORAN KASUS BENIGNA PROSTAT HIPERPLASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Dalam Mengikuti Ujian Profesi Kedokteran Bagian Ilmu Penyakit Bedah Disusun oleh : Imelda Ika Aprilia 06711071 Pembimbing : dr. Zulkifar Ali., Sp.U PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2011

Transcript of BPH

5/11/2018 BPH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bph5571fdff49795991699a6cc9 1/14

LAPORAN KASUS

“BENIGNA PROSTAT HIPERPLASI

” 

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Dalam Mengikuti Ujian Profesi Kedokteran

Bagian Ilmu Penyakit Bedah

Disusun oleh :

Imelda Ika Aprilia

06711071

Pembimbing :

dr. Zulkifar Ali., Sp.U

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2011

5/11/2018 BPH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bph5571fdff49795991699a6cc9 2/14

  1

Lembar Pengesahan

Laporan Kasus

BENIGNA PROSTAT HIPERPLASI

Oleh :

Imelda Ika Aprilia

06711071

Hari/Tanggal : November 2011

Tempat : RSU Kardinah Tegal

Dosen Pembimbing Koordinator Kepaniteraan Klinik

RSU Kardinah Tegal

dr. Zulfikar Ali., Sp.U dr. Erna Khaeriyah

5/11/2018 BPH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bph5571fdff49795991699a6cc9 3/14

  2

PRESENTASI KASUS

I.  IDENTITAS

Nama : Tn. D

Umur : 68 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : ketanggungan , brebes

Pekerjaan : tidak bekerja

Tanggal masuk : 14 November 2011

II.  ANAMNESIS

(Auto Anamnesis)

  Keluhan utama : Sulit dan nyeri saat buang air kecil

  Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke RS dengan keluhan sulit buang air kecil sejak 7 hari

SMRS. Pasien merasa harus mengedan untuk dapat BAK namun sulit hingga

pasien merasa kandung kencingnya terasa penuh BAK yang pancarannya sering

berhenti sendiri kemudian lancar kembali dengan sendirinya atau dengan

perubahan posisi. Setelah BAK pasien tetap tidak merasa puas dan ketika selesai

BAK ada air kencing yang menetes. Tidak ada kemerahan di dalam air kencing,

tidak keruh, tidak ada batu/pasir yang keluar saat BAK.

Pasien sering merasakan nyeri perut dibawah pusar, tidak disertai rasa

sakit pada ujung, batang penis, daerah bokong, dan lipat paha,. nyeri pinggang

(+), Pasien tidak pernah mengalami trauma pada daerah kemaluan ataupun

daerah pinggang. Selain itu, setiap kurang lebih satu jam sekali pasien ke kamar

mandi untuk BAK. Pada malam hari pasien bisa bangun hingga tiga kali untuk 

BAK. Pasien membutuhkan waktu yang lama untuk bisa memulai BAK dan

setiap BAK terasa nyeri. Namun pasien masih dapat menahan kencing dan tidak 

pernah mengompol.

5/11/2018 BPH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bph5571fdff49795991699a6cc9 4/14

  3

Sebelumnya pasien sudah pernah periksa ke dokter dan dari dokter

pasien dianjurkan agar dirawat di rumah sakit.

A.  Riwayat Penyakit Dahulu

-  Penderita tidak pernah menderita keluhan yang sama sebelumnya (1 tahun

yang lalu)

-  Penyakit darah tinggi (+)

-  Riwayat kencing manis disangkal

-  Riwayat operasi disangkal

-  Riwayat benturan pada perut bagian bawah disangkal

-  Penyakit jantung disangkal

-  Tumor atau kanker sebelumnya disangkal

B.  Riwayat Penyakit Keluarga

-  Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama

-  Penyakit kencing manis disangkal

-  Penyakit jantung disangkal

-  Kanker atau tumor disangkal

-  Penyakit darah tingi disangkal

C.  Lingkungan dan Kebiasaan

Pasien sehari-hari lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan di kebun

untuk berkebun. Sepuluh tahun yang lalu, pasien bekerja sebagai tukang becak.

Nafsu makan pasien tidak terganggu. Sehari-hari pasien tidur cukup sekitar 6

 jam per hari dan minum (8-10 gelas belimbing per hari). Dulu pasien merupakan

seorang perokok (1-2 bungkus/hari), pasien mengaku jarang minum kopi.

Menurut istri pasien, untuk masak dan minum dirumah menggunakan air ledeng.

Air ledeng berwarna putih jernih dan tidak berbau.

Ax. Sistem

-  Sistem cerebrospinal : pusing (-), demam (-), kesadaran baik 

-  Sistem cardiovascular : nyeri dada (-), berdebar-debar (-)

5/11/2018 BPH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bph5571fdff49795991699a6cc9 5/14

  4

-  Sistem respiratorius : sesak nafas (-), batuk (-), batuk berdarah (-)

-  Sistem gastrointestinal : mual (-), muntah (-), BAB lancar, diare (-)

-  Sistem urogenital : BAK susah tanpa kateter, perubahan warna urin (-)

-  Sistem integumentum : akral dingin (-), pucat (-), ruam (-)

-  Sistem musculoskeletal : kelemahan (-), keterbatasan gerak (-)

III.  PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan Umum : lemah

Kesadaran  : compos mentis, GCS 15

Tanda Vital

Tekanan darah : 130/110 mmHg

Suhu tubuh : 36,7 ºC, axillar.

Frekuensi denyut nadi : 80 x/menit kanan = kiri,equal, isi dan tekanan cukup

Frekuensi napas : 20 x/menit

BB : 51 kg

TB :160 cm

BMI : 19,92

Kesan : normoweight

Kepala : mesochepal, simetris (+), atrofi m.temporalis (-), rambut hitam lurus,

distribusi merata, mudah dicabut(-), rontok (-) alopesia (-)

Mata : alis mata simetris, rontok (-), kelopak mata oedem (-), Cekung (-),

konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), reflek 

cahaya(+/+), pupil isokor(+) dengan diameter 2 mm, ptosis (-)

Hidung : sianosis (-), napas cuping hidung (-) deviasi septum(-), sekret(-)

Telinga : deformitas daun telinga (-/-), nyeri tekan tragus(-/-), nyeri tekan

mastoid(-/-), sekret(-/-)

Mulut : bibir kering(-), pucat (-), lidah hiperemis(-), papil atrofi(-), tremor(-),

stomatitis(-), gusi berdarah(-), bengkak(-), faring hiperemis(-)

5/11/2018 BPH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bph5571fdff49795991699a6cc9 6/14

  5

Leher : deviasi trachea(-), pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran

kelenjar limfonodi(-), JVP R+0 cmH2O

Thoraks

Inspeksi : Dinding dada kanan dan kiri simetris, statis dan dinamis, sela

intercosta melebar (-), retraksi supraklavikular (-), retraksi intercosta,

massa (-),

Paru :

Anterior Dextra Sinistra

Inspeksi simetris statis dinamis = simetris statis dinamis

Palpasi vocal fremitus (+) = vocal fremitus (+)

Perkusi sonor pada seluruh = sonor pada seluruh

lapangan paru Lapangan paru

Auskultasi

Suara dasar vesikuler = vesikuler

Suara tambahan ronkhi (-) ronkhi (-)

wheezing (-) wheezing (-)

Posterior

Dextra Sinistra

Inspeksi simetris statis dan dinamis = simetris statis dan

dinamis

Palpasi vocal fremitus = vocal fremitus

Perkusi sonor pada seluruh lapangan = sonor pada seluruh

paru lapangan paru

Auskultasi

Suara dasar vesikuler = vesikuler

Suara tambahan ronkhi (-) ronkhi (-)

wheezing (-) wheezing (-)

Kesan : paru dalam batas normal

Jantung

5/11/2018 BPH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bph5571fdff49795991699a6cc9 7/14

  6

Inspeksi : Ictus cordis tampak pada SIC V, 2 cm medial dari linea

midclavikularis sinistra

Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC V, 2 cm medial dari linea

midclavikularis sinistra, diameter ictus 2cm, kuat angkat(-), trill(-).

Perkusi :

-  Batas kanan : SIC IV, linea parasternalis dextra

-  Batas kiri : SIC V, 2 cm medial dari linea midclavikularis

sinistra

-  Batas atas : SIC II, linea sternalis sinistra

-  Batas pinggang : cekung

Kesan : konfigurasi jantung dalam batas normal

Auskultasi: Suara dasar : S1 S2 murni, reguler

Suara tambahan : bising (-), gallop(-)

Kesan : suara jantung normal, regular, tidak ada suara tambahan

Abdomen

Inspeksi : supel (+), protuberant (-), jaringan parut(-), masa (-), 

Auskultasi : bunyi peristaltik(+), frekuensi 6 x/menit 

Palpasi : supel (-), nyeri tekan (+) perut bawah , massa(-),

ballotemen ginjal(-/-), hepar teraba (-), lien teraba (-)

Perkusi : timpani (+), area trob pekak (-), nyeri costovertebra (ketok 

ginjal) (-/-), pekak alih (-) pekak sisi (-) 

Inguinal : tidak ada pembesaran

Ekstremitas  Superior Inferior 

dex/sin dex/sin

Oedem -/- - /- 

Sianosis -/- -/-

Kekuatan motorik 5/5 5/5

Refleks fisiologis n/n n/n

5/11/2018 BPH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bph5571fdff49795991699a6cc9 8/14

  7

Capillary refill <2”/<2”  <2”/<2” 

Turgor kulit n n 

A.  STATUS LOKALIS (SISTEMA UROGENITAL)

 Abdomen

Inspeksi : tidak terdapat tanda-tanda peradangan pada kulit,

bekas operasi (-), trauma (-)

Palpasi : tidak teraba perbesaran ginjal, nyeri tekan (-), ketok 

ginjal (-/-)

 Regio Supra pubik

Inspeksi : flat, tidak tampak massa, tidak terdapat bekas operasi

Palpasi : tidak teraba tegang, nyeri tekan (-).

 Regio Genitalia Eksterna.

Inspeksi : Tidak tampak massa, tidak tampak pembesaran skrotum,

scrotum kanan lebih rendah dari pada scrotum kiri, meatus

uretra externa berukuran ±1 cm dan terletak di ujung penis,

sudah disirkumsisi, tanda-tanda peradangan tidak ada. Tampak 

DC 16 f, produksi (+), warna urine jernih.

Palpasi : Nyeri tekan pada penis (-), tidak teraba massa ataupun batu. Besar

scrotum tidak sama, kanan lebih besar dari kiri, benjolan (-), tidak 

didapatkan rasa nyeri 

 Regio Anal.

Inspeksi : Tampak massa di anus

Palpasi : Nyeri tekan tidak ada

Rectal toucher : Posisi litotomi

○ Tonus sfingter ani cukup,

o  Ampula rekti tidak kolaps,

o  Mukosa rectum licin, tidak teraba massa / kista

5/11/2018 BPH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bph5571fdff49795991699a6cc9 9/14

  8

o  Pada perabaan prostat, permukaan rata, konsistensi kenyal, batas atas tidak 

dapat diraba, sulcus medianus tidak teraba

o  Hand Scoon : feces (-), darah (-), lendir (-)

IV.  Pemeriksaan Penunjang

USG

Prostat : Ukuran membesar (4,80x4,95x4,00)

Vesika urinaria : Dinding tebal, batu (-)

Hasil:

BPH dengan cystitis kronis

Darah Rutin

a.  Darah lengkap

-  Haemoglobin : 14,5 (13-18 g/dl)

-  Hematokrit : 43,7 (P : 40-48%; W : 37-43%)

-  Leukosit : 6.580 (5.000-10.000 / L)

-  Eritrosit : 4,55 (P : 4,5-5,5; W : 4-5 juta/ul)

-  Trombosit : 179.000 (150.000-400.000 /ul)

-  MCV : 96 (82-92 pq)

-  MCH : 31,9 (37-31%)

-  MCHC : 33,2 (32-36%)

-  Clotting Time (CT) : 5’00’’ (2-6 menit)

-  Bleeding Time (BT) : 3’00’’ (1-3 menit)

b.  Pemeriksaan Kimia Klinik 

-  Ureum : 38 (10-50 mg/dl)

-  Kreatinin : 0,93 (0,5-1,2 mg/menit)

-  Asam Urat : 4,88 (2,4-5,7 mg/dl)

-  SGOT : 29,1 (0-37 UI/L)

SGPT : 20,3 (0-42 UI/L)

5/11/2018 BPH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bph5571fdff49795991699a6cc9 10/14

  9

Glukosa darah

-  Glukosa sewaktu : 329 (< 200 mg/dl)

-  HBsAg : (-) (Negatif)

USG Ginjal, Buli-buli:

Prostat : Ukuran membesar (4,80x4,95x4,00)

Vesika urinaria : Dinding tebal, batu (-)

Kesan : BPH dengan cystitis kronis

V.  RESUME

Anamnesa :

Pasien laki-laki, usia 68 tahun, susah saat BAK sejak ± 7 hari sebelum masuk rumah

sakit. pasien merasakan sedang BAK yang tiba-tiba pancarannya berhenti sendiri

kemudian lancar kembali dengan sendirinya atau dengan perubahan posisi. Setelah

BAK pasien tetap tidak merasa puas dan sering BAK dan nyeri saat BAK .

Pemeriksaan fisik : Pada perabaan prostat, permukaan rata,

konsistensi kenyal, batas atas tidak dapat diraba, sulcus medianus tidak 

teraba.

Laboratorium : Hematuria, leukosituria

VI.  DIAGNOSIS BANDING

a.  Benigna Prostat Hiperplasia

b.  Infeksi saluran kemih

c.  Batu saluran kemih

VII.  DIAGNOSIS KERJA

Benigna Prostat Hiperplasia

VIII.  USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. 

Urin rutin

5/11/2018 BPH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bph5571fdff49795991699a6cc9 11/14

  10

b.  BNO-IVP

IX.  PENATALAKSANAAN

Trans Urethral Resection of the Prostate (TURP)

X.  PROGNOSIS

Ad vitam : Bonam

Ad functionam : Bonam

5/11/2018 BPH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bph5571fdff49795991699a6cc9 12/14

  11

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjangdidapatkan informasi:

-  Pasien laki-laki, umur 68 tahun, dengan pekerjaan sehari-hari berkebun.

-  Sulit BAK sejak 7 hari SMRS

-  Sulit BAK sering terjadi sejak ± 1 tahun yang lalu, kambuh-kambuhan

-  Rasa belum puas setelah BAK (Sensation of incomplet bladder emptying)

-  BAK terputus (intermittency)

-  Sulit BAK, tetapi jika malam sering bangun malam 2-3 kali untuk BAK.

-  Pemeriksaan urine terdapat hematuria dan leukosituria

-  Pemeriksaan USG terdapat kesan BPH dan cystitis kronis

-  Pemeriksaan colok dubur pada perabaan prostat, permukaan rata, konsistensi

kenyal, batas atas tidak dapat diraba, sulcus medianus tidak teraba

Pada pasien ini ditegakkan diagnosis BPH berdasarkan adanya gejala

obstruktif yang tampak, antara lain sulit BAK yang terjadi sejak ± 1 tahun yang

lalu, kambuh-kambuhan, rasa belum puas setelah BAK, BAK terputus. Gejala

obstruktif disebabkan oleh karena penyempitan uretara pars prostatika karena

didesak oleh prostat yang membesar dan kegagalan otot detrusor untuk 

berkontraksi cukup kuat dan atau cukup lama sehingga kontraksi terputus-putus.

Terdapat pula gejala iritatif yaitu nokturia. Gejala iritatif disebabkan oleh

karena pengosongan vesica urinaris yang tidak sempurna pada saat miksi atau

disebabkan oleh karena hipersensitifitas otot detrusor karena pembesaran prostat

menyebabkan rangsangan pada vesica, sehingga vesica sering berkontraksi

meskipun belum penuh.

Pada pasien ini juga dilakukan pemeriksaan colok dubur untuk 

mengetahui ada tidaknya pembesaran prostat, sebab pasien berusia di atas 50

tahun, ini merupakan salah satu faktor resiko penyakit pembesaran prostat. Dari

hasil pemeriksaan colok dubur diperoleh hasil pada perabaan prostat, permukaan

rata, konsistensi kenyal, batas atas tidak dapat diraba, sulcus medianus tidak 

teraba yang mengarah pada diagnosis BPH.

5/11/2018 BPH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bph5571fdff49795991699a6cc9 13/14

  12

Dari hasil USG juga mengarah pada adanya BPH karena ditemukan

gambaran prostat yang membesar.

Diagnosis bandingnya adalah batu saluran kencing, infeksi saluran

kencing dan striktur uretra. Diagnosis banding batu saluran kencing karena

terdapat gejala iritasi yaitu nokturia dan terjadinya retentio urine. Dari

pemeriksaan laboratorium, dapat juga diperoleh hematuria maupun

leukosituria. Pada batu saluran kencing biasanya disertai atau didahului

dengan keluhan nyeri pinggang, pada pasien ini diperoleh keterangan

mengalami nyeri pinggang.

Infeksi saluran kencing terutama cystitis dipilih menjadi salah satu

diagnosis banding karena biasanya cystitis tidak disertai keluhan nyeri

pinggang dan dari pemeriksaan laboratorium juga dapat ditemukan

hematuria. Pada pasien ini tidak diperoleh gejala dan tanda inflmasi seperti

demam, eritema, edema dan hipersensitif pada saluran kencing sehingga

diagnosis banding infeksi saluran kencing dapat disingkirkan.

Pemeriksaan penunjang yang diusulkan meliputi pemeriksaan BNO-

IVP untuk melihat pembesaran prostat dapat dilihat sebagai lesi defek isian

kontras (filling defect/indentasi prostat) pada dasar kandung kemih atau ujung

distal ureter membelok keatas berbentuk seperti mata kail (hooked fish).

Penatalaksanaan pada pasien ini adalah dapat dengan tindakan

operatif reseksi prostat transuretra (TURP)

Prognosis pada pasien ini baik.

5/11/2018 BPH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bph5571fdff49795991699a6cc9 14/14

  13

DAFTAR PUSTAKA

1.  Sabiston, David C. Hipertrofi Prostat Benigna, Buku Ajar Bedah bagian 2,

Jakarta : EGC, 1994.

2.  Purnomo B.P. Buku Kuliah Dasar  –  Dasar Urologi, Jakarta : CV.Sagung Seto,

2000

3.  Rahardjo D. Pembesaran Prostat Jinak; Beberapa Perkembangan Cara

Pengobatan, Jakarta : Kuliah Staf Subbagian Urologi Bagian Bedah FK UI R.S.

Dr. Cipto Mangunkusumo, 1993.