BP

25
7/21/2019 BP http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 1/25 PENDAHULUAN Pneumonia adalah infeksi akut parenkim paru yang meliputi alveolus dan  jaringan interstisial. Pneumonia didefinisikan berdasarkan gejala dan tanda klinis, serta perjalanan penyakitnya. World Health Organization (WHO) mendefinisikan  pneumonia hanya berdasarkan penemuan klinis yang didapat pada pemeriksaaan inspeksi dan frekuensi pernapasan.  !ila parenkim paru terkena infeksi dan mengalami inflamasi hingga meliputi seluruh alveolus suatu lobus paru maka disebut pneumonia lobaris atau pneumonia klasik. !ila proses tersebut tidak men"akup satu lobus dan hanya di bronkiolus dengan pola ber"ak#ber"ak yang tersebar bersebelahan maka disebut bronkopneumonia. !ronkopneumonia merupakan jenis pneumonia yang sering dijumpai pada anak#anak. $ Pneumonia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak  berusia di ba%ah & tahun. 'iperkirakan hampir seperlima kematian anak di seluruh dunia, kurang lebih $ juta anak balita meninggal setiap tahun akibat  pneumonia, sebagian besar terjadi di frika dan sia enggara. Pneumonia lebih sering dijumpai di negara berkembang dibandingkan negara maju. ,* !erdasarkan data dari Profil +esehatan ndonesia tahun $-*, pneumonia termasuk salah satu dari - penyakit terbanyak pada pasien ra%at inap di rumah sakit. akupan  penemuan pneumonia pada balita tahun $-* sebesar $/,/01 dengan jumlah kasus yang ditemukan sebanyak &2.&/2 kasus. / nak dengan pneumonia bisa menunjukkan berbagai gejala tergantung dari umur dan penyebab infeksinya. Pneumonia bakterial biasanya menyebabkan sakit yang parah pada anak dengan adanya demam tinggi dan pernapasan yang "epat. 3edangkan pada infeksi virus, biasanya gejalannya mun"ul se"ara bertahap dan bisa menjadi semakin buruk seiring berjalannya %aktu. & Pneumonia biasanya disebabkan oleh mikroorganisme, namun pneumonia yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis tidak termasuk. 0  Streptococcus  pneumoniae (pneumo"o""us) merupakan bakteri patogen yang paling umum didapatkan pada pneumonia, diikuti oleh Chlamydia pneumoniae dan  Mycoplasma pneumoniae. Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, 1

description

bronkopneumonia

Transcript of BP

Page 1: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 1/25

PENDAHULUAN

Pneumonia adalah infeksi akut parenkim paru yang meliputi alveolus dan

 jaringan interstisial. Pneumonia didefinisikan berdasarkan gejala dan tanda klinis,

serta perjalanan penyakitnya. World Health Organization (WHO) mendefinisikan

 pneumonia hanya berdasarkan penemuan klinis yang didapat pada pemeriksaaan

inspeksi dan frekuensi pernapasan.  !ila parenkim paru terkena infeksi dan

mengalami inflamasi hingga meliputi seluruh alveolus suatu lobus paru maka

disebut pneumonia lobaris atau pneumonia klasik. !ila proses tersebut tidak 

men"akup satu lobus dan hanya di bronkiolus dengan pola ber"ak#ber"ak yang

tersebar bersebelahan maka disebut bronkopneumonia. !ronkopneumonia

merupakan jenis pneumonia yang sering dijumpai pada anak#anak.$

Pneumonia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak 

 berusia di ba%ah & tahun. 'iperkirakan hampir seperlima kematian anak di

seluruh dunia, kurang lebih $ juta anak balita meninggal setiap tahun akibat

 pneumonia, sebagian besar terjadi di frika dan sia enggara. Pneumonia lebih

sering dijumpai di negara berkembang dibandingkan negara maju. ,* !erdasarkan

data dari Profil +esehatan ndonesia tahun $-*, pneumonia termasuk salah satu

dari - penyakit terbanyak pada pasien ra%at inap di rumah sakit. akupan

 penemuan pneumonia pada balita tahun $-* sebesar $/,/01 dengan jumlah

kasus yang ditemukan sebanyak &2.&/2 kasus./

nak dengan pneumonia bisa menunjukkan berbagai gejala tergantung

dari umur dan penyebab infeksinya. Pneumonia bakterial biasanya menyebabkan

sakit yang parah pada anak dengan adanya demam tinggi dan pernapasan yang

"epat. 3edangkan pada infeksi virus, biasanya gejalannya mun"ul se"ara bertahap

dan bisa menjadi semakin buruk seiring berjalannya %aktu.&

Pneumonia biasanya disebabkan oleh mikroorganisme, namun pneumonia

yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis tidak termasuk.0 Streptococcus

 pneumoniae  (pneumo"o""us) merupakan bakteri patogen yang paling umum

didapatkan pada pneumonia, diikuti oleh Chlamydia pneumoniae  dan

 Mycoplasma pneumoniae. Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae,

1

Page 2: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 2/25

dan Staphylococcus aureus merupakan penyebab utama penderita dira%at inap

dan kematian oleh karena pneumonia pada anak#anak di negara berkembang. Pada

virus pernapasan, virus parainfluensa, 4hinovirus dan 4espiratory 3yn"ytial 5irus

(435) merupakan patogen utama, khususnya pada anak diba%ah * tahun.,*,6

7alnutrisi adalah penyebab utama angka morbiditas dan mortalitas anak 

di negara berkembang pada & tahun pertama kehidupannya. Hal ini biasanya

terjadi pada anak balita antara 0 bulan sampai $ tahun dan dihubungkan dengan

 pengenalan terhadap makanan tambahan, kurangnya asupan protein, dan sering

terjadi infeksi. Hampir sepertiga jumlahnya mengarah kegangguan gizi.2

Pneumonia umumnya terdapat pada anak#anak yang kekurangan gizi dan

sering dihubungkan dengan hasil yang fatal, khususnya pada anak#anak yang

 berumur diba%ah $/ bulan. !eberapa studi se"ara konsisten melaporkan adanya

 peningkatan resiko kematian sebesar $ sampai * kali lipat pada kasus#kasus

 pneumonia yang dihubungkan dengan malnutrisi. Oleh karena itu pneumonia dan

malnutrisi merupakan dua pembunuh terbesar di penyakit anak.6

2

Page 3: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 3/25

LAPORAN KASUS

 8ama 9 3.

:enis kelamin 9 Perempuan

anggal lahir;umur 9 & :uni $-/ ; -;$ tahun

<ahir di 9 43. ondano

!erat %aktu lahir 9 *&-- gram

Partus;oleh 9 'okter  

+ebangsaan 9 ndonesia

3uku bangsa 9 7inahasa

 8ama ibu;umur 9 8y. =4 ; ** tahun Perka%inan

Pekerjaan ibu 9 bu 4umah angga

Pendidikan ibu 9 37

 8ama ayah;umur 9 n. : ; *> tahun Perka%inan

Pekerjaan ayah 9 3%asta

Pendidikan ayah 9 37P

lamat 9 'esa ounelet jaga

anggal 743 9 $2 pril $-& :am -$.& W

3

Page 4: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 4/25

Anamnesis diberikan oleh bu penderita

nak ke#/ dari / bersaudara, anak kandung

  nak umur keterangan

. ? * tahun sehat

$. ? $ tahun sehat

*. @ 6 tahun 3ehat

/. ? - bulan Penderita

=amily ree

Anamnesis

+eluhan Atama: 

# 3esak sejak tadi siang

# !atuk sejak B hari sebelum masuk rumah sakit

# !eringus sejak B minggu sebelum masuk rumah sakit

3esak dialami oleh penderita sejak tadi siang. %alnya penderita batuk. !atuk 

dialami penderita sejak B hari sebelum masuk rumah sakit. !atuk dirasakanmakin hebat sejak tadi pagi lalu penderita mengalami napas "epat dan tampak 

sesak sejak tadi siang. !eringus dialami sejak B minggu sebelum masuk rumah

sakit. 'emam tidak dialami oleh penderita.

Penderita tidak pernah tampak kebiruan. Waktu lahir penderita minum 3 dan

menetek seperti biasanya. 3aat lahir penderita langsung menangis. !! dan !+ 

seperti biasa.

4

Page 5: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 5/25

Penderita pernah dira%at di 43 Prof. +andou dengan diagnosis bronkopneumonia

dan P' selama 0 hari dan keluar rumah sakit tanggal > pril $-&.

Anamnesis antenatal 9

8 teratur di klinik bersalin dan puskesmas sebanyak C & kali di Puskesmas

3untikan $ kali.

3elama hamil ibu penderita sehat

Penyakit yang pernah dialami 9

7orbili 9 #

5ari"ella 9 #

Pertussis 9 #

'iarrhea 9 #

a"ing 9 #

!atuk;Pilek 9 D

Kepandaian/kemajan !ayi:

Pertama kali membalik / bulan

  tengkurap & bulan

  duduk 2 bulan

  merangkak 2,& bulan

  berdiri - bulan

  berjalan # bulan

  terta%a / bulan

  ber"eloteh 2 bulan

  memanggil mama 6 bulan

  memanggil papa 6 bulan

5

Page 6: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 6/25

Anamnesis makanan terperin"i sejak !ayi sampai sekarang:

3 9 lahir E / bulan

P3 9 lahir E sekarang

!ubur susu 9 / bulan E 2 bulan

!ubur saring 9 #

!ubur lunak 9 2 bulan # sekarang

 8asi 9 #

Ri#ayat $mnisasi

'34 <8:A8

5

!F D

PO<O D D D

'P D D D

7P+ D

HGP3 ! D D D

Anamnesis Kelarga:

. 4i%ayat keluarga

'alam keluarga hanya penderita yang sakit seperti ini.

$. +eadaan sosial, ekonomi, kebiasaan, dan lingkungan

Penderita tinggal bersama orang tua di rumah permanen, beratap seng,

 berdinding beton, berlantai semen, jumlah kamar ada * buah, dihuni oleh 2

orang yang terdiri dari / orang de%asa dan * anak#anak. W;+7 terdapatdi dalam rumah dan diluar rumah. 3umber air minum dari P7 dan

dimasak. 3umber listrik dari P<8. Penanganan sampah dengan "ara

dibuang di tempat pembuangan sampah.

Pemeriksaan %isik:

Amur 9 - bulan $$ hari

6

Page 7: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 7/25

!erat !adan 9 6,/ kg

inggi !adan 9 2$ "m

+eadaan umum 9 tampak sakit

Fizi 9 baik  

3ianosis 9 (#)

nemia 9 (#)

kterus 9 (#)

+ejang 9 (#)

9 # mmHg 89 &0 ;menit 449 &$ ;menit 3!9 *0,> I

+ulit 9 Warna 9 sa%o matang

Gfloresensi 9 (#)

Pigmenntasi 9 (#)

:aringan parut 9 (#)

<apisan lemak 9 normal

urgor 9 kembali "epat

onus 9 eutoni

Oedema 9 (#)

+epala 9 !entuk 9 meso"ephal

4ambut 9 hitam, tidak mudah di"abut

Abun#ubun besar 9 datar

7ata 9 Gophtalmus ; Gnophtalmus 9 #;#

ekanan bola mata 9 normal pada perabaan

+onjungtiva 9 anemis #;#

3klera 9 ikterik #;#

4efleks kornea 9 normal

Pupil 9 bulat, isokor, diameter $ mm#$ mm, refleks "ahaya D;D

<ensa 9 jernih

=undus 9 tidak dievaluasi

5isus 9 tidak dievaluasi

Ferakan 9 normal

elinga 9 sekret #;#

7

Page 8: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 8/25

Hidung 9 sekret #;#

7ulut 9 !ibir 9 sianosis (#)

<idah 9 beslag (#)

Figi 9 karies (#)

7ukosa mulut 9 basah

Fusi 9 perdarahan (#)

!au pernapasan 9 foetor (#)

enggorokan 9 onsil 9  # hiperemis (#)

  =aring 9 hiperemis (#)

<eher 9 rakea 9 letak ditengah

+elenjar 9 pembesaran +F! (#)

+aku kuduk 9 (#)

hora 9 !entuk 9 normal Jiphosternum (#)

4a"hiti" 4osary (#) HarrisonKs groove (#)

4uang inter"ostal 9 normal Pernapasan paradoksal (#)

Pre"ordial bulging (#) 4etraksi (D) 3ub ostal

Paru#paru9 nspeksi 9 simetris, retraksi (D)

Palpasi 9 stem fremitus kanan L kiri

  Perkusi 9 sonor kanan L kiri

uskultasi 9 3P !ronkovesikuler 

  4honki D;D, Wheezing #;#

:antung 9 'etak jantung 9 &0 ;menit

ktus kordis 9 tidak tampak 

!atas kiri 9 <inea midklavikularis sinistra

!atas kanan 9 <inea parasternalis detra

  !atas atas 9 3 #

!unyi jantung ape 7 C 7$

!unyi jantung aorta C $

!unyi jantung pulmo P M P$

8

Page 9: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 9/25

!ising 9 (D) kontinyu grade ;0 P7 nter"ostal # <inea

Parasternalis 3inistra, thrill (D)

bdomen 9 !entuk 9 datar, lemas, bising usus (D) normal

<ien 9 tidak teraba Hepar 9 tidak teraba

Fenitalia 9 ? normal

+elenjar 9 pembesaran (#)

nggota gerak 9 akral hangat, 4 N $

ulang 9 deformitas (#)

Otot 9 eutoni

4efleks 9 4efleks fisiologis D;D, 4efleks patologi #;#, spastis (#), klonus (#)

Resme &ask 

nak ? umur - bulan dengan berat badan 6,/ kg dan panjang badan 2$ "m 743

 pada tanggal $2 pril $-& jam -$.& W.

+eluhan9

3esak yang dialami sejak siang D !atuk sejak B hari 3743 D dan beringus sejak 

B minggu 3743. 'emam (#). Penderita sudah pernah dira%at dengan

!ronkopneumonia dan Patent 'u"tus rteriosus (P').

+eadaan umum9 tampak sakit +esadaran9 "ompos mentis

 89 &0 ;menit 449 &0 ;menit 3!9 *0,> I

+epala9 konjungtiva anemis #;#, sklera ikterus #;#, PH (#)

hora9 simetris, retraksi (D) sub"ostal

  or9 bising kontinyu grade ;0 P7 3 # <P33

  Pulmo9 3p. !ronkovesikuler kasar, 4h D;D, Wh #;#

bdomen9 'atar, lemas, !A (D) normal

  Hepar9 tidak teraba, <ien9 tidak teraba

Gkstremitas9 akral hangat, 4 N $

'iagnosis9 !ronkopneumonia D Patent 'u"tus rteriosus (P')

erapi9

# O$ -,&# <;menit

# 5=' +G8 ! (H3) L *& ml;jam L $#* gtt;m

9

Page 10: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 10/25

# nj. efotaim * $&- mg 5

# nj. aptopril * $ mg pulv

# 8ebulisasi 8al -,>1 $,& "" ; 6 jam

# Para"etamol syrup * "th

# mbrool /,& mg

# 3albutamol mg

# Oral off sementara

# F'3 ; $/ jam

njuran pemeriksaan9

'arah lengkap, diff "ount, #rea"tive protein, Areum, reatinin, 3FO, 3FP,

kultur darah, blood smear, J#foto#thora

Hasil laboratorium

Darah Lengkap

Hematokrit *&,> 1

Hb $,/ g;dlGritrosit /,&> -0;mm*

<eukosit '()*+,; Qlrombosit **.---; Ql4P M 0 mg;dl3FO /2 A;<3FP /2 A;<Areum $reatinin -,*7H $27H */

75 26

J#foto horaks 9

nfiltrat pada kedua lapangan paru dengan batas tidak jelas

-.ll.# p

0 April ,'* 1hari pera#atan ke $$2

10

3 x 1

Page 11: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 11/25

39 3esak berkurang, deman sumer#sumer, belum !!

O9 +eadaan umum9 tampak sakit +esadaran9 G/5/7&

 89 *- ;menit 449 /- ;menit 3!9 *2,0 I

33P9 pupil bulat isokor, 4 D;D, R $ mm E $ mm

  4= D;D, 4P D;D (babinsky)

59 bising (D) "ontinue grade ;0 P7 3 # <P33

  kral hangat, 4 M $

49 3imetris, retraksi (D) 3ub"ostal, nter"ostal

  3p. !ronkovesikuler kasar, 4h D;D, Wh #;#

F9 'atar, lemas, !A (D) normal

  Hepar9 tidak teraba, <ien9 tidak teraba

Hemato9 onjungtiva anemis (#)

9 'iagnosis9 !ronkopneumonia D P'

P9 erapi9

# O$ <;menit

# 5=' +G8 ! (H3) L *& ml;jam

# nj. efotaime * $&- mg 5 ($)

# mbrool /,& mg

# 3albutamol mg

# Para"etamol * -- mg pulv

# aptopril * $ mg pulv

# 3usu 6 $- ml (keb. $- ml;kg!!;hari)

# 8ebulisasi 8al -,>1 $,& "" ; 6 jam

# !alans 'iuresis ; $/ jam

# F'3 ; $/ jam

Pro9 A<, =<, feses parasit, F', G+F

Hasil <ab9

A3D

11

3 x 1

Page 12: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 12/25

 pH 2,*0& pO$ */,/ mmHg

 pO$ &,/ mmHg3aO$ >2,1HO*

# >,>!G0 #/,$

 8a $,$+ /,2$l ->,&

4 April ,'* 1hari pera#atan ke $$$2

39 sesak (D) demam (#)

O9 +eadaan umum9 tampak sakit +esadaran9 "ompos mentis

 89 $- ;menit 449 *- ;menit 3!9 *0,&I

33P9 pupil bulat isokor, 4 D;D, R $ mm E $ mm

  4= D;D, 4P D;D (babinsky)

59 bising (D) "ontinue grade ;0 P7 3 # <P33

  kral hangat, 4 M $

49 3imetris, retraksi (D) 3ub"ostal, nter"ostal

3p. !ronkovesikuler, 4h D;D, Wh #;#

F9 'atar, lemas, !A (D) normal

  Hepar9 tidak teraba, <ien9 tidak teraba

Hemato9 onjungtiva anemis (#) s"lera ikterik (#)

9 'iagnosis9 !ronkopneumonia D P'

P9 erapi9

# O$ <;menit

# 5=' +G8 ! (H3) L $/#$& ml;jam

# nj. efotaime * $&- mg 5 (*)

# mbrool /,& mg

# 3albutamol mg

# Para"etamol * -- mg pulv

12

3 x 1

Page 13: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 13/25

# aptopril * $ mg pulv

# 3usu 6 *#*$ ml (keb. *- ml;kg!!;hari)

# 8ebulisasi 8al -,>1 $,& "" ; 6 jam

# !alans 'iuresis ; $/ jam

Pro9 =<, A<, feses parasit

Hasil <ab9

-eses Lengkap Urinalisis

+onsistensi <embek Warna +uning

Warna +uning !erat jenis ,-$-ngus # lbumin #'arah # 4eduksi normal<ekosit # !ilirubin #Gritrosit # Arobilin #elur "a"ing # <ekosit #$Gpitel # Gritrosit -#!akteri 5 orak #:amur # +eton 5

!lood smear9 eritrosit normositik normokrom, leukosit jumlah normal dengan peningkatan relative sel monosit, trombosit jumlah normal, giant trombosit (#)

"lumping trombosit (#)

6, April ,'* 1hari pera#atan ke $72

39 demam (#) sesak (#) batuk kadang#kadang, !! (#) !+ (D)

O9 +eadaan umum9 tampak sakit +esadaran9 "ompos mentis

 89 *$ ;menit 449 /$ ;menit 3!9 *0,&I33P9 pupil bulat isokor, 4 D;D, R $ mm E $ mm

  4= D;D, 4P D;D (babinsky)

59 bising (D) "ontinue grade ;0 P7 3 # <P33

  kral hangat, 4 N $

49 3imetris, retraksi (D) 3ub"ostal minimal

  3p. !ronkovesikuler, 4h #;#, Wh #;#

F9 'atar, lemas, !A (D) normal

13

Page 14: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 14/25

  Hepar9 tidak teraba, <ien9 tidak teraba

Hemato9 onjungtiva anemis (#) s"lera ikterik (#)

9 'iagnosis9 !ronkopneumonia D P'

P9 erapi9

# O$ nasal <;menit (k;p)

# 5=' +G8 ! $/ ml;jam (min)

# nj. efotaime * $&- mg 5 (/)

# mbrool / mg

# 3albutamol mg

# Para"etamol * -- mg pulv (k;p)

# aptopril * $ mg pulv (k;p)

# 3usu 6 /- ml (keb. /- ml;kg!!;hari) dinaikkan bertahap

# 8ebulisasi 8al -,>1 $,& "" ; 6 jam

# !alans 'iuresis ; $/ jam

# Pro9 e"ho"ardiografi

# h9 kultul darah, G+F, J#foto thora

Hasil foto thora9 tidak tampak ada kelainan

'8 &ei ,'* 1hari pera#atan ke 787$2

39 batuk beringus (D), sesak (#), intake baik 

O9 +eadaan umum9 tampak sakit +esadaran9 "ompos mentis

 89 */ ;menit 449 /- ;menit 3!9 *0I

+epala9 konjungtiva anemis #;#, sklera ikterus #;#, PH (#)

hora9 simetris, retraksi (#)

or9 bising (D) "ontinue grade ;0 P7 3 # <P33

  Pulmo9 3p. !ronkovesikuler, 4h #;#, Wh #;#

bdomen9 'atar, lemas, !A (D) normal

  Hepar9 tidak teraba, <ien9 tidak teraba

Gkstremitas9 akral hangat, 4 N $

9 'iagnosis9 !ronkopneumonia D P'

P9 erapi9

14

3 x 1

Page 15: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 15/25

# O$ nasal <;menit (k;p)

# nj. efotaime * $&- mg 5 (0)

# mbrool / mg

# 3albutamol mg

# Para"etamol * -- mg pulv (k;p)

# aptopril * $ mg pulv

# 8ebulizer 8al -,>1 $,& "" ; 6 jam

# 3usu ad libitum

# ff 8F

Pro9 '<, =<

Hasil <ab

+ultur darah9 tidak ada pertumbuhan kuman

Darah Lengkap

Hematokrit *6,$ 1Hb $,> g;dlGritrosit /,26 -0;mm*

<eukosit '()'(,; Qlrombosit *6.---; Ql4P M 0 mg;dl7H $27H */75 6-

689 &ei ,'* 1hari pera#atan ke 7$$87$$$2

39 batuk beringus (D) sesak (#), intake baik 

O9 +eadaan umum9 tampak sakit +esadaran9 "ompos mentis

 89 *- ;menit 449 *6 ;menit 3!9 *0,I

+epala9 konjungtiva anemis #;#, sklera ikterus #;#, PH (#)

hora9 simetris, retraksi (#)

or9 bising (D) "ontinue grade ;0 P7 3 # <P33

  Pulmo9 3p. !ronkovesikuler, 4h #;#, Wh #;#

bdomen9 'atar, lemas, !A (D) normal

15

3 x 1 pulv

Page 16: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 16/25

  Hepar9 tidak teraba, <ien9 tidak teraba

Gkstremitas9 akral hangat, 4 N $

9 'iagnosis9 !ronkopneumonia D P'

P9 erapi9

# O$ nasal <;menit (k;p)

# nj. efotaime * $&- mg (2) 8

# mbrool / mg

# 3albutamol mg

# Para"etamol * -- mg pulv (k;p)

# aptopril * $ mg pulv

# 8ebulizer 8al -,>1 $,& "" ; 6 jam

# 3usu ad libitum

Plan9 ra%at jalan

PE&AHASAN

+asus yang dibahas dalam laporan kasus ini adalah bronkopneumonia

 berat dengan gizi kurang.

16

3 x 1 pulv

Page 17: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 17/25

Pneumonia pada anak didiagnosis berdasarkan gambaran klinis yang

menunjukkan keterlibatan sistem respiratori, serta gambaran radiologis. Prediktor 

 paling kuat adanya pneumonia adalah demam, sianosis, dan lebih dari satu gejala

respiratori sebagai berikut9 takipnea, batuk, napas "uping hidung, retraksi, ronki,

dan suara napas melemah.>

WHO mengembangkan pedoman diagnosis sederhana yang ditujukan

untuk Pelayanan +esehatan Primer dan sebagai pendidikan kesehatan untuk 

masyarakat di negara berkembang. Fejala klinis sederhana tersebut meliputi9

napas "epat, sesak napas, dan berbagai tanda bahaya agar anak segera dirujuk ke

rumah sakit. 8apas "epat dinilai dengan menghitung napas anak dalam menit

 penuh dalam keadaan tenang. 3esak napas dinilai dengan melihat adanya tarikan

dinding dada bagian ba%ah ke dalam ketika menarik napas (retraksi epigastrium).

anda bahaya pada anak berusia $ bulan#& tahun adalah tidak dapat minum,

kejang, kesadaran menurun, stridor, dan gizi buruk, sedangkan tanda bahaya pada

anak berusia diba%ah $ bulan adalah malas minum, kejang, kesadaran menurun,

stridor, mengi, dan demam;badan terasa dingin. !erikut adalah klasifikasi

 pneumonia berdasarkan pedoman tersebut9abel . 'iagnosis Pneumonia Antuk !ayi dan nak Asia $ !ulan E & ahun.$,-

ayi dan anak !ersia !lan ; * tahn

Pnem.nia !erat

−  bila ada sesak napas

− harus dira%at dan diberikan antibiotik 

Pnem.nia

−  bila tidak ada sesak napas

− ada napas "epat dengan laju napas

o C &- ;menit untuk anak usia $ bulan E tahuno C /- ;menit untuk anak C E & tahun

− tidak perlu dira%at, diberikan antibiotik oral

kan pnem.nia

−  bila tidak ada napas "epat dan sesak napas

− tidak perlu dira%at dan tidak perlu antibiotik, hanya

diberikan pengobatan simptomatis seperti penurun panas

17

Page 18: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 18/25

Pada bayi berusia di ba%ah $ bulan, perjalanan penyakitnya lebih

 bervariasi, mudah terjadi komplikasi, dan sering menyebabkan kematian.

+lasifikasi pneumonia pada kelompok usia ini adalah sebagai berikut9

abel $. 'iagnosis Pneumonia Antuk !ayi 'i !a%ah $ !ulan.$

ayi di !a#ah !lan

Pnem.nia

−  bila ada napas "epat ( C 0- ;menit ) atau sesak napas

− harus dira%at dan diberikan antibiotik 

kan pnem.nia

−  bila tidak ada napas "epat dan sesak napas

− tidak perlu dira%at dan tidak perlu antibiotik, hanya

diberikan pengobatan simptomatis seperti penurun panas

 8amun, menurut Pelayanan +esehatan 7edik 4umah 3akit (WHO), pneumonia

dapat dibagi menjadi pneumonia ringan dan berat9

. Pneumonia ringan9 'isamping batuk atau kesulitan napas, hanya terdapat

napas "epat saja, dimana napas "epat adalah9

a. pada usia $ bulan E bulan 9 S &- kali ; menit

 b. pada usia tahun E & tahun 9 S /- kali ; menit

$. Pneumonia berat9 !atuk dan atau kesulitan bernapas ditambah minimal

salah satu hal berikut ini9

a. kepala terangguk E angguk 

 b. pernapasan "uping hidung

". tarikan dinding dada bagian ba%ah ke dalam

d. foto dada menunjukkan gambaran pneumonia ( infiltrat luas,

konsolidasi, dll. )

3elain itu bisa didapatkan pula tanda berikut ini9

−  8apas "epat

o anak umur M $ bulan 9 S 0- kali ; menit

o anak umur $ E bulan 9 S &- kali ; menit

o anak umur E & tahun 9 S /- kali ; menit

18

Page 19: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 19/25

o anak umur S & tahun 9 S *- kali ; menit

3uara merintih ( grunting ) pada bayi muda− Pada auskultasi terdengar 

o "ra"kles ( ronki )

o suara pernapasan menurun

o suara pernapasan bronkial

'alam keadaan yang sangat berat dapat dijumpai9

− tidak dapat menyusu atau minum;makan, atau memuntahkan

semuanya

− kejang, letargi, atau tidak sadar 

− sianosis

− distress pernapasan berat

'ari anamnesis didapatkan penderita sesak sejak hari sebelum masuk 

rumah sakit. Penderita juga mengalami demam sejak - jam sebelum masuk 

rumah sakit, demam dirasakan tinggi dengan perabaan. !atuk berlendir juga

dikeluhkan oleh orang tua penderita sejak minggu sebelum masuk rumah sakit

dan menghebat sejak hari sebelum masuk rumah sakit. 8afsu makan penderita

turun sejak sakit.

!erdasarkan kepustakaan, gambaran klinik yang biasanya ditemukan pada

 penderita pneumonia yaitu batuk berlendir, sesak napas, demam, kesulitan

makan;minum, dan tampak lemah.  Hal ini sesuai dengan anamnesis yang

didapatkan dari orang tua penderita.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan frek%ensi napas /6 kali;menit, adanya

 pernapasan "uping hidung, retraksi sub"ostal, rhonki basah halus. Hal ini sesuai

dengan yang ter"antum dalam Pedoman Pelayanan 7edis ' yang

menyebutkan bah%a, diagnosis ditegakkan dari anamnesis yaitu adanya sesak 

napas serta dengan pemeriksaan fisik diperoleh gejala distress pernapasan seperti

takipnea C *- per menit, retraksi minimal pada sub"ostal, adanya ron"hi pada

kedua lapangan paru dan tidak didapatkan adanya %heezing, !erdasarkan gejala

19

Page 20: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 20/25

dan tanda yang didapatkan, maka dapat digolongkan dalam pneumonia berat

sesuai dengan klasifikasi WHO untuk pneumonia pada usia $ bulan E & tahun.

Pemeriksaan penunjang didapati adanya peningkatan leukosit. Pada

tanggal $> 7aret $-& leukosit >.-&-;Ql. 3esuai kepustakan pada pneumonia

yang disebabkan oleh bakteri didapatkan leukositosis yang berkisar &.---#

/-.---;mm*.  Pemeriksaan penunjang lainnya yang bisa didapati yaitu adanya

 peningkatan #reactive  protein. Pemeriksaan ini ditujukan untuk membedakan

antara faktor infeksi dan noninfeksi, infeksi virus dan bakteri, atau infeksi bakteri

superfisial dan profunda.Walaupun belum terbukti se"ara konklusif.

mikrobiologisnya. 'iagnosis dikatakan definitif bila kuman ditemukan dari darah,

"airan pleura atau aspirasi paru.>

Hasil foto toraks menegaskan diagnosis pneumonia. 3e"ara umum foto

toraks menunjukkan infiltrat perihiler dan infiltrat peri"ardial pada kedua

lapangan paru. =oto toraks anteroposterior bisa menunjukkan adanya penyebaran

kelainan, utnuk menunjang diagnosis, untuk melihat adanya komplikasi seperti

 pneumotoraks, pneumo mediastinum, pneumotokel, abses paru dan efusi pleura.

nfiltrat, konsolidasi lubus, bronkopneumonia difus infiltrasi merata pada kedua

sisi dari daerah yang terinfeksi dengan adanya peningkatan "orak 

 bronkovaskuler.$  !anyak kasus lainnya dimana foto toraks dapat membantu

membedakan pneumonia karena virus atau pneumonia karena bakteri. Pneumonia

karena virus diasosiasikan dengan ditemukannya hiperekspansi, infiltrat parahiler 

 peribronkial.$,*

+ultur darah adalah suatu "ara yag spesifik untuk mendapatkan hasil

 positif tetapi hanya untuk -#&1 kasus saja, khususnya pada anak yang lebih

ke"il./ Pada pasien ini, hasil kultur darah menunjukkan hasil yang negatif, oleh

karena sebelum dilakukan pemeriksaan ini pasien telah menerima pengobatan

antibiotik.

'asar tatalaksana pada pnuemonia ra%at inap adalah pengobatan kasual

dengan antibiotik yang sesuai, serta tindakan suportif. Pengobatan suportif 

meliputi pemberian "airan intravena, terapi oksigen, koreksi terhadap gangguan

keseimbangan asam E basa dan elektrolit, dan gula darah. Antuk nyeri dan demam

20

Page 21: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 21/25

dapat diberikan analgetik;antipiretik. Penggunaan antibiotik yang tepat merupakan

kun"i utama keberhasilan pengobatan. erapi antibiotik harus segera diberikan

 pada anak dengan pneumonia yang diduga disebabkan oleh bakteri. +arena

identifikasi dini mikroorganisme tidak umum dilakukan, maka pemilihan

antibiotik dipilih berdasarkan pengalaman empiris yang didasarkan pada

kemungkinan etiologi penyebab dengan mempertimbangkan usia dan keadaan

klinis pasien serta faktor epidiemiologis.>,

Pemilihan antibiotik lini pertama untuk pneumonia dapat menggunakan

golongan beta E laktam atau kloramfenikol. Pada pneumonia yang tidak responsif 

terhadap beta E laktam dan kloramfenikol, dapat diberikan antibiotik seperti

gentamisin, amikasin, atau sefalosporin, sesuai dengan petunjuk etiologi yang

ditemukan. ntibiotik diteruskan selama 2 E - hari pada pasien dengan

 pneumonia tanpa komplikasi. Pada balita dan anak yang lebih besar, antibiotik 

yang direkomendasikan adalah antibiotik beta E laktam dengan;tanpa klavulanatT

 pada kasus yang lebih berat diberikan beta E laktam;klavulanat dikombinasikan

dengan makrolid baru intravena, atau sefalosporin generasi ketiga. !ila pasien

sudah tidak demam atau keadaan sudah stabil, antibiotik diganti dengan antibiotik 

oral dan berobat jalan selama - hari.

Pada pasien ini diberikan antibiotik, ampisilin dan kloramfenikol se"ara

intravena selama & hari. 'engan penggunaan antibiotik lini pertama ini, pasien

menunjukan adanya tanda#tanda perbaikan klinis. Hal ini ditandai dengan

 pernapasan yang sudah kembali normal, tidak ada sesak, sudah tidak demam, dan

 juga berdasarkan pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil yang normal.

Oleh karena itu penggunaan antibiotik injeksi diganti pemberian antibiotik se"ara

oral dengan amoisilin oral.

Pada pasien ini didiagnosa dengan gizi kurang berdasarkan kurva gizi

WHO, nafsu makan penderita mulai turun sejak minggu sebelum masuk rumah

sakit.

7alnutrisi dianggap sebagai faktor risiko utama untuk terjadinya

 pneumonia dan mempertahankan status gizi yang baik sangat penting untuk 

 pen"egahan infeksi. nak#anak dengan status gizi yang buruk diukur diukur dari

21

Page 22: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 22/25

 pertumbuhan dan dengan berat lahir rendah memerlukan penanganan spesifik 

apabila datang dengan gejala#gejala infeksi paru. 3 memegang peranan penting

dalam memberikan perlindungan mela%an infeksi respiratorik dan harus

dipromosikan dengan baik. 3ebagian besar infeksi diasosiasikan dengan asupan

makanan yang kurang./

!eberapa studi dari berbagai bidang ilmu menunjukan adanya hubungan

dua arah. 3ekitar $;* anak dengan gizi buruk dira%at dengan pneumonia,

umumnya disebabkan oleh bakteri sterpto"o""us pneumonia. Pneumonia biasanya

terjadi pada anak#anak dengan gizi buruk dan sering terkait dengan hasil yang

fatal, khususnya pada anak diba%ah $/ bulan dengan gizi buruk. nak dengan

 pneumonia dan gizi buruk mengindikasikan terjadinya kematian.& 

Pen"egahan pneumonia dapat dilakukan dengan menghindari kontak 

dengan penderita atau mengobati se"ara dini penyakit#penyakit yang dapat

menyebabkan terjadinya bronkopneumonia ini. 3elain itu hal#hal yang dapat

dilakukan adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh kita terhadap berbagai

 penyakit saluran nafas seperti 9 "ara hidup sehat, makan makanan bergizi dan

teratur, menjaga kebersihan, beristirahat yang "ukup, rajin berolahraga, dll.

7elakukan vaksinasi juga diharapkan dapat mengurangi kemungkinan terinfeksi

antara lain9 vaksinasi Pneumokokus, vaksinasi H. influenza, vaksinasi 5arisela

yang dianjurkan pada anak dengan daya tahan tubuh rendah, dimana vaksin

influenza yang diberikan pada anak sebelum anak sakit.

7enurut WHO ($--), WHO dan A8G= pada tahun $--> membuat

ren"ana aksi global yaitu Global Action Plan for the Prevention (FPP) untuk 

 pen"egahan dan pengendalian pneumonia. ujuannya untuk memper"epat "ontrol

 pneumonia dengan kombinasi intervensi untuk melindungi, men"egah dan

mengobati pneumonia pada anak dengan tindakan yang meliputi 9

. 7elindungi anak#anak dari pneumonia termasuk mempromosikan

 pemberian 3 eksklusif dan men"u"i tangan, mengurangi polusi dirumah

$. 7en"egah dengan pemberian vaksinasi

*. 7engobati pneumonia difokuskan setiap anak memiliki akses ke

 pera%atan yang tepat.0

22

Page 23: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 23/25

Pneumonia biasanya sembuh total dengan mortalitas kurang dari 1.

nfeksi berat dapat memperjelek keadaan melalui asupan makanan dan

 peningkatan hilangnya zat#zat gizi esensial tubuh. Pneumonia biasanya tidak 

mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Prognosis dilihat dengan pemberian antibiotika yang tepat dan adekuat

maka mortalitas dapat diturunkan.2 Prognosis pada pasien ini baik, karena pada

 pemberian terapinya sudah sesuai dengan prinsip pengobatan pneumonia.

23

Page 24: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 24/25

DA-<AR PUS<AKA

. Pudjadi H, Hegar !, Handryastuti , dris 83, Fandaputra GP, Harmoniati

G'. Pedoman Pelayanan 7edis :ilid .:akarta9 katan 'okter nak ndonesia.

$--. h. $&-#&&.

$. Pri"e 3, Wilson <7. Patofisiologi9 +onsep +linis proses E proses Penyakit.

5ol $. 0th ed. :akarta9 Penerbit !uku +edokteran GF. $--0. Hal. 6-/#6-

*. +liegman 47, !ehrman 4G, :enson H!, 3tanton !=. 8elson etbook of 

Pediatri"s. 6th ed. Philadelphia9 3aunders Glsevier. $--2

/. +ementerian +esehatan 4. Profil +esehatan ndonesia ahun $-*. :akarta9

+ementerian +esehatan 4. $-/

&. he Anited 8ations hildrenKs =und (A8G=);World Health Organization

(WHO). Pneumonia9 he forgotten killer of "hildren. A8G=;WHO. $--0T

/#&

0. Priyanti U3, <ulu 7, !ernida , 3ubroto H, 3embiring H, 4ai !8, et al.

Pneumonia +omuniti9 Pedoman 'iagnosis dan Penatalaksanaan di ndonesia.

:akarta9 Perhimpunan 'okter Paru ndonesia. $--$

2. degbola 4, =alade F, 3am !G, idoo 7, !aldeh , Hazlett ', Whittle H,

Freen%ood !7, 7ulholland G+. he aetilogy of pneumonia in malnourished

and %ell#nourished Fambian "hildren9 pediatr nfe"t 'is :.$--T*9>2&#6$

6. Glsayh +, 3ayed '7, Uahran 7, 3aad +, !adr F. Gffe"ts of pneumonia

and malnutrition on the freVuen"y of mi"ronu"lei in peripheral blood of 

 pediatri" patients9 nt : lin Gp 7ed $-*T0(-)9>/$#>&-

>. 4aharjoe 88, 3upriyatno !, 3etyanto '!. !uku jar 4espirologi nak. st

ed. :akarta9 !adan Penerbit '. $--. hal. *&- #*0&.

-. 'epartemen +esehatan 4 . Pedoman tatalaksana pneumonia balita. :akarta9

'epkes 4. $--2.

. im daptasi ndonesia. !uku 3aku Pelayanan +esehatan nak 'i 4umah

3akit9 Pedoman !agi 4umah 3akit 4ujukan ingkat Pertama 'i

+abupaten;+ota. :akarta9 World Health Organization. $-->. hal. 6* E *

24

Page 25: BP

7/21/2019 BP

http://slidepdf.com/reader/full/bp5695cf421a28ab9b028d4b92 25/25

$. +imberly G, 7arilyn :, Fregory P, 'aniel. 3itus revisited, imaging of the

heterotaysyndrome. 4adiographi"s >>>T>96*2#&$.

*. Opstap"hu"k 7, 4oberts '7, Haddy 4. ommunity "Vuired Pneumonia in

infants and "hildren. m =am Physi"ian.$--/T2-T6>>#>-6.

/. 7oreno <, +rishnan :, 'uran P, =errero =. 'evelopment and validation of a

"lini"al predi"tion rule to distinguish ba"terial from viral pneumonia in

"hildren. Pediatr Pulmonol. $--0T/9**#2.

&. Hansen :, !la"k 3, 3hinefield H, et al. Gffe"tiveness of heptavalent

 pneumo"o""al "onjugate va""ine in "hildren younger than & years of age for 

 prevention of pneumonia9 updated analysis using World Health Organization

standardized interpretation of "hest radiographs. Pediatr nfe"t 'is :

$--T$&922>#6$

0. WHO, A8G=. Flobal a"tion plan for prevention and "ontrol of pneumonia

(FPP). $-->

2. Hassan 4, latas H. lmu +esehatan nak. Gdisi ke#/. :akarta, !agian lmu

+esehatan nak =akultas +edokteran Aniversitas ndonesia. $--2

6. Harris 7, lark :, oote 8, =let"her P. Fuidelines for the 7anagement of 

ommunity "Vuired Pneumonia in hildren9 Apdate $-. !7: :ournals9

hora. $-T00.