BLOK 21 PBL

download BLOK 21 PBL

of 23

description

MAKALAH

Transcript of BLOK 21 PBL

Diabetes Melitus Gestasional

Disusun oleh:

Albert Chandra Wijaya10.2010.249BP7

Fakultas KedokteranUniversitas Kristen Krida Wacana2013

Alamat korespondensi:Email: [email protected]. Terusan Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510

PendahuluanDiabetes melitus pada kehamilan memiliki dampak serius baik pada ibu maupun bayi bila tidak ditatalaksanakan secara optimal. Definisi diabetes mellitus gestasional menurut WHO dengan sedikit modifikasi yang telah dilakukan oleh American Diabetes Association (ADA), adalah intoleransi glukosa pada waktu kehamilan, pada wanita normal atau yang mempunyai gangguan toleransi glukosa setelah terminasi kehamilan. Kira-kira 135.000 wanita hamil yang mengalami GDM setiap tahun yaitu kira-kira 3-5%. PembahasanA. AnamnesisDiabetes melitus bisa timbul akut berupa ketoasidosis diabetik, koma hiperglikemia, disertai efek osmotik diuretik dari hiperglikemia (poliuria, polidipsi, nokturia), efek samping diabetes pada organ akhir (retinopati, penyakit vaskular perifer, neuropati perifer), atau komplikasi akibat meningkatnya kerentanan terhadap infeksi (misalnya ISK, ruam kandida). Keadaan ini juga bisa ditemukan secara tidak sengaja saat melakukan pemeriksaan darah atau urin.11. Riwayat Penyakit DahuluApakah pasien diketahui mengidap diabetes? Jika ya, bagaimana manifestasinya dan apa obat yang didapat? Bagaimana pemantauan untuk kontrol: pemeriksaan urin, test darah, HbA1C, buku catatan, kesadaran akan hipoglikemia? Tanyakan mengenai komplikasi sebelumnya. Riwayat masuk rumah sakit karena hipoglikemia/hiperglikemia Penyakit vaskular: iskemia jantung (MI, angina, CCF), penyakit vaskular perifer (klaudikasio, nyeri saat beristirahat, ulkus, perawatan kaki, impotensi), neuropati perifer, neuropati otonom (gejala gastroparesis-muntah, kembung, diare). Retinopati, ketajaman penglihatan, terapi laser Hiperkolesterolemia,hipertrigliserida. Disfungsi ginjal (proteinuria, mikroalbuminuria). Hipertensi-terapi Diet/ berat badan/ olahraga.12. Riwayat Pengobatan Apakah pasien sedang menjalani terapi diabetes: diet saja, obat-obatan, hipoglikemik oral atau insulin? Tanyakan mengenai obat yang bersifat diabetogenik (misalnya kortikosteroid, siklosporin) Tanyakan riwayat merokok atau penggunaan alkohol Apakah pasien memiliki alergi?1

3. Riwayat Keluarga dan Sosial Adakah riwayat diabetes melitus dalam keluarga? Apakah diabetes mempengaruhi kehidupan? Siapa yang memberikan suntikan insulin/ tes gula darah, dan sebagainya (pasangan/ pasien/ perawat)?1

B. Pemeriksaan FisikDiabetes melitus merupakan penyakit yang memiliki efek kepada seluruh tubuh. Maka dalam pemeriksaan fisik harus dilakukan pemeriksaan secara lengkap. Dan biasanya ditemukan beberapa kelainan sebagai berikut.1

C. Pemeriksaan PenunjangGlukosa-Gula Darah Puasa (Fasting Blood Sugar, FBS)I. Nilai rujukanDewasa: serum dan plasma: 70-110 mg/dL. Darah lengkap: 60-100 mg/dL.Nilai panik: 700 mg/dL.Anak: bayi baru lahir: 30-80 mg/dL. Anak: 60-100 mg/dL.Lansia: 70-120 mg/dL.2II. DeskripsiPenurunan kadar gula darah (hipoglikemia) terjadi akibat asupan makanan yang tidak adekuat atau darah terlalu banyak mengandung insulin. Jika terjadi peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia), berarti insulin yang beredar tidak mencukupi; kondisi ini disebut sebagai diabetes melitus. Kadar gula darah puasa yang mencapai >125 mg/dL biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes, dan utnuk memastikan diagnosis saat gula darah mencapai kadar tepat di garis normal atau agak di atasnya, harus dilakukan uji gula darah pascaprandial/pascamakan, dan/atau uji toleransi glukosa.2Uji dextrostix merupakan uji semikuantitatif yang cepat dan sederhana untuk membedakan hipoglikemia dari hiperglikemia. Hasilnya dibandingkan melalui penggunaan bagan warna yang memiliki rentang nilai 40-240 mg/dL. Uji ini sangat berguna dalam keadaan gawat darurat. Chemstrip bG merupakan metode yang lebih dianjurkan untuk memeriksa kadar gula darah, yaitu dengan menggunakan cara tindik jari.2III. Tujuan1. Untuk memastikan diagnosis status pradiabetes atau diabetes melitus.2. Untuk memantau kadar glukosa darah pada klien diabetik mengonsumsi obat antidiabetik (insulin atau obat hipoglikemik oral).2IV. Prosedur1. Kumpulkan 3-5ml darah vena dalam tabung bertutup abu-abu atau merah. Lakukan pengambilan darah pada pukul 7 pagi dan 9 pagi.2. Status puasa, kecuali minum air putih masih diperbolehkan selama 12 jam sebelum uji dilakukan.3. Berikan obat insulin sesuai anjuran dan setelah pengambilan darah.2V. Faktor yang memengaruhi temuan laboratorium1. Obat-kortison, tiazid, dan loop- diuretik dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.2. Trauma-stres dapat meyebabkan peningkatan kadar gula darah.3. Clinitest untuk mengukur kadar glukosa urine (glikosuria) mungkin akan memberikan temuan positif palsu jika klien mengonsumsi aspirin, vitamin C, dan jenis antibiotik tertentu (sefalosporin) secara berlebihan karena uji ini tidak spesifik untuk mengukur kadar glukosa, tetapi untuk semua zat yang menunjukkan penurunan.4. Dosis tinggi vitamin C dapat menyebabkan temuan positif palsu jika menggunakan strip uji glukosa dalam urine.2Glukosa-Postprandial (Feasting Blood Sugar)I. Nilai rujukanDewasa: serum atau plasma: