blok 13 ds

22
Agusdianto Bello Chrisdarmanta A.Putra 102012222 Gangguan Tidur pada Lanjut Usia

description

13

Transcript of blok 13 ds

Diapositiva 1

Agusdianto Bello Chrisdarmanta A.Putra102012222Gangguan Tidur pada Lanjut UsiaTn. A berusia 64 tahun dibawa ke poli psikogeriatrik oleh anaknya dengan keluhan utama tidak bisa tidur sejak 2 bulan yang lalu.Skenario 6Tidak adaIdetifikasi Istilah tidak Diketahui Tn. A berusia 64 tahun tidak bisa tidur sejak 2 bulan yang lalu.Rumusan MasalahIdentitas : Tn. A, 64 tahunKU : Tidak bisa tidur sejak 2 bulan yang laluRPS RPDRSAnamnesisTTV

Inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi : fungsi tubuh.Tekanan darah, TB, BB, frekuensi nadi, frekuensi nafas.Pemeriksaan FisikInsomnia

suatu persepsi seseorang merasa tidak cukup tidur atau kualitas tidurnya buruk walaupun orang tersebut sebenarnya memiliki kesempatan tidur yang sehingga merasa tidak bugar sewaktu atau setelah terbangun dari tidur.Diagnosis Gangguan tidur primer : Disomnia ditandai dengan gangguan pada jumlah, kualitas, dan waktu tidurParasomnia dikaitkan dengan perilaku tidur atau peristiwa fisiologis yang dikaitkan dengan tidur, stadium tidur tertentu atau perpindahan tidur-bangun.

EtiologiGangguan tidur terkait gangguan mental lain : terdapatnya keluhan gangguan tidur yang menonjol yang diakibatkan oleh gangguan mental lain (sering karena gangguan mood) tetapi tidak memenuhi syarat untuk ditegakkan sebagai gangguan tidur tersendiri. Ada dugaan bahwa mekanisme patofisiologik yang mendasari gangguan mental juga mempengaruhi terjadinya gangguan tidur-bangun

EtiologiGangguan tidur akibat kondisi medik umum :adanya keluhan gangguan tidur yang menonjol yang diakibatkan oleh pengaruh fisiologik langsung kondisi medik umum terhadap siklus tidur-bangun.

Gangguan tidur akibat zat : keluhan tidur yang menonjol akibat sedang menggunakan atau menghentikan penggunaan zat (termasuk medikasi)

EtiologiInsomnia primer : insomnia yang penyebabnya tidak diketahui dengan jelas/ idiopatik. Pada pasien tidak ditemukan gangguan medis, gangguan psikiatri atau karena faktor lingkungan

Insomnia sekunder : insomnia yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu dan juga oleh obat-obatan.

Etiologi11Insomnia lebih sering di derita oleh wanita daripada priaEpidemiologi Terdapat 2 jenis tidur, yaitu tidur gelombang lambat (Tidur NREM) dan tidur paradoksikal (tidur REM)Tidur NREM dibagi 4 :Stadium 1seluruh otot menjadi lemas, kelopak mata menutupi mata dan kedua mata bergerak pelan, pola EEG menunjukan penurunan voltase dengan gelombang alfa yang frekuensinya semakin menurun.Perubahan Fisiologi Tidur13Stadium 2kedua bola mata berhenti bergerak tetapi tonus otot tetap terpelihara. Pola EEG menunjukan adanya sleep spindleStadium 3pola EEG menunjukan gelombang dasar yang lambat dengan amplitude yang meningkatStadium 4tampak gelombang lambat saja. Pada tidur 3 dan 4, tonus otot menjadi sangat rendah.

Perubahan Fisiologi TidurTidur REM ditandai oleh gerakan mata cepat (rapid eye movement)kecepatan denyut jantung dan frekuensi pernapasan menjadi tidak teratur/irrgulertekanan darah berfluktuasi. merupakan tahap tidur yang paling dalam. Kebanyakan orang dewasa tidur sekitar 7-8 jam dalam semalam. Perubahan Fisiologi TidurInsomnia dapat diklasifikasikan berdasarkan durasi dan etiologinya. Dilihat dari durasinya insomnia dibagi menjadi tiga:transient insomnia : dapat sembuh secara spontan, berlangsung 7 harishort-term insomnia : berlangsung 4 minggu insomnia kronis : insomnia yang berlangsung > 3 minggu

Perubahan Fisiologi TidurPada masa neonatus sekitar 50% waktu tidur total adalah tidur REM. Lama tidur sekitar 18 jam. Dewasa muda membutuhkan waktu tidur 7-8 jam dengan NREM 75% dan REM 25%. Kebutuhan ini menetap sampai batas lansia. Pertambahan umur menyebabkan terjadinya perubahan dalam tahapan tidur. penurunan kualitas tidur. Pada usia lanjut terjadi penurunan tidur tahap 3, tahap 4, tahap REM dan REM laten tetapi mengalami peningkatan tidur tahap 1 dan 2. Ritme SirkadianPerubahan ini menimbulkan beberapa efek yaitu: kesulitan untuk mengawali tidur, menurunnya total sleep time, sleep efficiency, transient arousal dan bangun terlalu dini

Perubahan Fisiologi TidurNonfarmakologi

Stimulus Control: mengunakan tempat tidur hanya untuk tidur dan menghindari aktivitas lain seperti membaca dan menonton tv di tempat tidur Sleep Restriction: mengurangi frekuensi tidur dan meningkatkan sleep efficiency

Penatalaksanaan Sleep Higiene:olahraga secara teratur pada pagi hari, tidur secara teratur, melakukan hobi dari usia lanjut, mengurangi konsumsi kafein, mengatur waktu bangun pagi, menghindari merokok

Terapi relaksasi:melakukan relaksasi otot, guided imagery, latihan pernapasan dengan diafragma, yoga atau meditasi.

Penatalaksanaan dosis yang diberikan bersifat intermiten (3-4 kali dalam seminggu), pengobatan jangka pendek (3-4 mimggu)Benzodiazepine (BZDs) atau non-Benzodiazepine, golongan sedating antidepressant (amitriptilin 12,5mg mlm hari), antihistamin, antipsikotik.The NIH state-of-the-Science Conference obat hipnotik baru seperti eszopiclone, ramelteon, zaleplon, zolpidem (5-10mg mlm seblm tdr) dan zolpidem MR lebih efektif dan aman untuk usia lanjut.

FarmakologiGangguan tidur dapat disebabkan berbagai faktor, pertamabahan usia, depresi, penggunaan obat dan zat lainnya, ritme sirkadian. Insomnia terjadi usia lebih banyak pada lanjut, namun tidak mendapatkan pengobatan. Insomnia ini merupakan gangguan sederhana namun tidak dapat sembuh spontan, dapat menggunakan terapi untuk menanganinya, pada usia lanjut terdiri dari terapi nonfarmakologi dan farmakologi. Terapi farmakologi yang aman untuk usia lanjut adalah golongan Benzodiazepine (BZDs), Non-Benzodiazepine dan sedating antidepressant. Golongan BZDs yang paling sering dipakai pada usia lanjut adalah temazepam.

KesimpulanThank You !!