Biotite Revisi

6
PRAKTIKUM MINERAGRAFI Acara : Mineral Transparan II Nama : Dwi Sunu A. L. Hari/Tgl : Sabtu/8 November 2014 NIM : D621 12 251 No. Urut : 01 Nikol Sejajar No. Peraga : 42 Pembesaran objektif : 5x Pembesaran okuler : 10x Pembesaran total : 50x Bilangan skala : 0,02 mm Kedudukan : 53,7 ; 14,9 Warna absorbsi Nikol Sejajar : Tidak Berwarna Nikol Silang : Kehijauan Pleokrisme : Dikroik Intensitas : Kuat Bentuk : Anhedral-Subhedral Nikol Silang Indeks bias : n m >n cb Belahan : Satu Arah Relief : Tinggi Pecahan : Teratur Ukuran mineral : 6,8 mm

description

revisi biotite

Transcript of Biotite Revisi

PRAKTIKUM MINERAGRAFI

Acara: Mineral Transparan II

Nama: Dwi Sunu A. L.Hari/Tgl: Sabtu/8 November 2014

NIM: D621 12 251

No. Urut: 01

Nikol Sejajar

No. Peraga: 42Pembesaran objektif: 5x

Pembesaran okuler: 10x

Pembesaran total: 50x

Bilangan skala: 0,02 mmKedudukan: 53,7 ; 14,9Warna absorbsi

Nikol Sejajar: Tidak Berwarna Nikol Silang: KehijauanPleokrisme: Dikroik

Intensitas: Kuat Bentuk: Anhedral-Subhedral

Nikol Silang

Indeks bias: nm>ncb

Belahan: Satu ArahRelief: TinggiPecahan: Teratur

Ukuran mineral: 6,8 mmInklusi

Inklusi: (Ada) Opak Bentuk: Subhedral-Euhedral Ukuran: 0,02 mmSudut gelapan: 72,5o

Jenis gelapan: Gelapan Miring

T.R.OKembaran: AlbitWI maksimum: Merah KecokelatanOrde: IBias rangkap: 0,016Sistem kristal: Monoklin

T.R.O: Adisi/Length-fastKomposisi kimia: K(Mg,Fe2+)3[AlSi3O10(OH,F)2 ]Nama mineral: BiotiteKeterangan:

Pengamatan sampel yang kedua dilakukan dengan menggunakan mikroskop polarisasi dengan nomor urut 02 dan nomor peraga 42. Mineral diamati dengan perbesaran lensa 5x dan perbesaran okuler 10x sehingga perbesaran total yang didapatkan 50x. Selanjutnya, berdasarkan perbesaran total maka bilangan sekala yang merupakan 1 per perbesaran total yaitu 0,02 mm dengan sampel yang diamati memiliki kedudukan pada meja objek yaitu (53,7 ; 14,9).

Pengamatan sampel mineral dilanjutkan pada pengamatan nikol sejajar dan analisator belum dipergunakan. Pada pengamatan ini, sifat optik mineral yang didapatkan berupa warna absorsi tak berwarna, mengalami satu perubahan warna saat meja obyek diputar 90o atau dikroik, intensitas yang kuat, bentuk mineral dengan batasan yang tidak cukup jelas anhedral-subhedral, dengan indeks bias nm>ncb atau arah datangnya bayangan sejajar saat iluminator ditutup sebagian. Sampel mineral yang diamati memiliki belahan 1 arah, dengan relief yang tinggi, dan sampel mineral ini tampak pecahan yang beraturan. Pada pengamatan nikol sejajar didapatkan ukuran mineral 6,8 mm dan inklusi berupa opak yang memiliki bentuk subhedraleuhedral, dengan ukuran 0,02 mm.

Pengamatan sampel mineral dengan nikol silang dimana analisator digunakan. Pada pengamatan ini, sifat optik mineral yang didapatkan berupa sudut gelapan sebesar 72,5o yang didapatkan dari jumlah sudut terang maksimum dan sudut gelap maksimum dibagi dua dan disebut sebagai sudut gelapan miring, dan mineral ini memiliki kembaran dengan kenampakan besar-besar atau Albit, dengan memiliki warna interferensi maksimum merah kecoklatan. Merujuk pada diagram Michel-Levy Chart dapat diketahui bahwa mineral ini berada pada orde I, dengan bias rangkap 0,016 berdasarkan warna interferensi maksimum.

Tanda rentang optik atau T.R.O. ditentukan dengan mengetahui warna interferensi maksimum sebelumnya yaitu merah kecoklatan yang berada pada orde I. Kemudian, digunakan keping gips pada pada kompensator sehingga warnanya berubah menjadi merah terang yang tetap pada orde I. Perubahan warna ke kanan menurut Michel-Levy Chart dan tidak berpindah orde sehingga didapatkan T.R.O. dari sampel mineral ini yaitu adisi/Length fast. Sistem kristal dari mineral ini monoclinic dengan komposisi kimia K(Mg,Fe2+)3[AlSi3O10(OH,F)2 ] dan sampel mineral ini bernama Biotite.

Biotite terbentuk kondisi metamorf ketika batuan berlempung yang terkena panas dan tekanan untuk membentuk sekis dan gneiss. Meskipun Biotite sangat tidak tahan terhadap pelapukan dan berubah menjadi mineral lempung, kadang-kadang ditemukan dalam sedimen dan batupasir. Biotite adalah mineral utama yang ditemukan dalam berbagai batuan beku kristal seperti granit, diorit, gabro, peridotit dan pegmatite. Biotite memiliki warna hitam hingga coklat dan kuning apabila mengalami pelapukan. Biotite memiliki kilap kaca hingga mutiara, bersifat transparan hingga translusen, sistem kristal monoklinik, belahan sempuna dalam satu arah, pecahan yang tak rata, kekerasannya 2.5 dan berat jenis dengan kisaran 2.9-3.4. Biotite juga memiliki cerat berwarna putih. Mineral Biotite berasosiasi dengan mineral Quartz, Feldspars, Apatite, Calcite, Hornblende, Garnets dan Schorl. Biotite jarang dimanfaatkan secara komersial. Biotit digunakan sebagai pengisi cat, sebagai pengisi inert, sebagai lapisan permukaan non-stick pada aspal. Dalam bidang pertambangan, Biotite dimanfaatkan sebagai bahan tambahan untuk lumpur pengeboran. Pada umumnya, Biotite ditambang dengan sistem penambangan tambang terbuka dan metode open pit mining atau quarrying operation.

Referensi:

Annibale, M., Rodolfo, C., dan Giuseppe, L., 1987. Rocks and Minerals. New York : Fireside Simon & Schuster Inc.

Dillen, R., 2013. Mineralogische Kring Antwerpen vzw. Belgium: MKA Geonieuws.

Kerr, P.F., 1959. Optical Mineralogy. New York: McGraw Hill Book Company Inc.

Lohn, B., 2009. Biotite. http://webmineral.com/data/Biotite.shtml#. VFg7jPmsVA4. (diakses pada tanggal 28 November 2014, pukul 03.35 WITA)

Ralph, J., 2014. Biotite. http://www.mindat.org/min-4470.html. (diakses pada tanggal 28 November 2014, pukul 03.30 WITA)

AsistenPraktikan

(Susinta Febi Astuti) (Dwi S. A. Lekatompessy)