revisi laporan

44
 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank Indonesia dalam kapasitasnya sebagai bank sentral mempunya i tujuan tunggal yaitu me ncapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah tersebut mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, dan kestabilan terhadap mata uang negara lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sedangkan aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi. Kestabilan inflasi merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Secara teoritis diyakini bahwa persepsi atau keyakinan dan ekspektasi masyaraka t t erhadap kondisi ekonomi akan mempengaruhi perilaku konsumsi masyarakat. Dengan memperhatikan perilaku konsumsi masyarakat maka dapat diperkirakan perkembangan perekonomian dan tekanan harga (inflasi), sehingga akan membantu mengantisipasi sumber-sumber potensial tekanan inflasi. Dengan membangun indikator yang mencerminkan tendensi permintaan masyarakat seperti kondisi ekonomi saat ini, sehingga ekspektasi terhadap ko ndisi ekonomi dan e kspektasi terhadap harga menurut konsumen dapat diperoleh an tara lain dengan melaku kan survei terhadap kon sumen. Statistika adalah ilmu yang mempelajari metode pengambilan data berupa fakta, metode analisis dan penyajian data, serta interpretasi dan pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis dan sesuai tujuan peneliti. Statistika dapat diterapkan di berbagai bidang, baik bidang ekonomi,

Transcript of revisi laporan

Page 1: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 1/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 1

BAB I

PENDAHULUAN 

1.1 Latar BelakangBank Indonesia dalam kapasitasnya sebagai bank sentral

mempunyai tujuan tunggal yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai

rupiah. Kestabilan nilai rupiah tersebut mengandung dua aspek, yaitu

kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, dan kestabilan terhadap

mata uang negara lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju

inflasi, sedangkan aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar

rupiah terhadap mata uang negara lain. Secara sederhana inflasi diartikan

sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan

harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila

kenaikan itu meluas (mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.

Kebalikan dari inflasi disebut deflasi. Kestabilan inflasi merupakan prasyarat

bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang pada akhirnya

memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pentingnya

pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi

dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi

masyarakat.

Secara teoritis diyakini bahwa persepsi atau keyakinan dan

ekspektasi masyarakat terhadap kondisi ekonomi akan mempengaruhi perilaku

konsumsi masyarakat. Dengan memperhatikan perilaku konsumsi masyarakat

maka dapat diperkirakan perkembangan perekonomian dan tekanan harga

(inflasi), sehingga akan membantu mengantisipasi sumber-sumber potensial

tekanan inflasi. Dengan membangun indikator yang mencerminkan tendensi

permintaan masyarakat seperti kondisi ekonomi saat ini, sehingga ekspektasi

terhadap kondisi ekonomi dan ekspektasi terhadap harga menurut konsumen

dapat diperoleh antara lain dengan melakukan survei terhadap konsumen.

Statistika adalah ilmu yang mempelajari metode pengambilan data

berupa fakta, metode analisis dan penyajian data, serta interpretasi dan

pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis dan sesuai tujuan peneliti.

Statistika dapat diterapkan di berbagai bidang, baik bidang ekonomi,

Page 2: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 2/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 2

administrasi, pemerintahan, industri maupun perbankan. Dalam bidang

moneter, khususnya survei, statistika dapat menjadi acuan dalam menentukan

metode pengambilan sampel, analisis yang digunakan, pengambilan

keputusan, maupun acuan dalam memprediksi kondisi ekonomi pada masa

yang akan datang.

1.2 Tujuan

Tujuan umum dari Praktek Kerja Lapang di KBI Kediri ini adalah :

1.  Memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan jenjang perkuliahan S-1 di

Program Studi Statistika Universitas Brawijaya Malang.

2.  Memperluas wawasan dan pengetahuan di dunia kerja.

3.  Membantu kegiatan kerja di KBI Kediri.

4.  Mempelajari peran statistika dalam proses kegiatan di KBI Kediri

terutama dalam Kelompok Kajian Statistik dan Survei.

1.2.2 Tujuan khusus

Tujuan khusus dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapang di KBI

Kediri ini adalah menerapkan ilmu statistika dalam proses kegiatan di KBI

Kediri terutama dalam Kelompok Kajian Statistik dan Survei, khususnyadalam melakukan analisis hasil survei.

1.3 Manfaat

Pelaksanaan PKL ini diharapkan mampu memberikan manfaat,

baik bagi mahasiswa, universitas maupun bagi instansi yang bersangkutan.

Manfaat PKL adalah sebagai berikut:

1.3.1  Bagi Mahasiswa

1.  Menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa untuk 

memasuki dunia kerja.

2.  Menerapkan statistika dalam memecahkan permasalahan-

permasalahan di dunia kerja.

3.  Membandingkan penerapan statistika dalam praktek maupun

teori.

4.  Mendapatkan pengalaman kerja.

1.3.2  Bagi Universitas Brawijaya

Page 3: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 3/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 3

1.  Sebagai masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana

program atau kurikulum yang telah diterapkan sesuai

kebutuhan masyarakat pengguna lulusan program.

2.  Untuk memperkenalkan instansi pendidikan Program Studi

Statistika, Jurusan Matematika, Universitas Brawijaya Malang,

kepada badan usaha yang membutuhkan lulusan atau tenaga

kerja yang dihasilkan oleh Universitas Brawijaya Malang.

1.3.3  Bagi KBI Kediri

1.  Merupakan sarana penghubung antara instansi atau perusahaan

dan Lembaga Pendidikan Tinggi.2.  Memberikan masukan/kontribusi positif dari sudut pandang

statistika kepada pihak bank sehingga secara langsung maupun

tidak langsung dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan

kepada masyarakat.

3.  Sebagai sarana untuk memberikan pertimbangan dalam

menentukan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan oleh instansi

yang bersangkutan, dilihat dari segi sumber daya manusia yang

dihasilkan Lembaga Pendidikan Tinggi.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam Laporan Praktek Kerja Lapang di KBI Kediri

adalah tentang teknik pengambilan sampel serta teknik analisis pada survei

konsumen, evaluasi teknik pengambilan sampel pada survei kegiatan dunia

usaha. 

Page 4: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 4/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 4

BAB II

TINJAUAN UMUM DAN PERMASALAHAN

2.1  Tinjauan Umum Instansi

2.1.1  Sejarah Bank Indonesia

Sejarah Bank Indonesia diawali oleh De Javasche Bank NV  

sebagai bank sirkulasi yang diberi hak untuk mencetak dan

mengedarkan uang Gulden Belanda oleh pemerintah Belanda. Pada

tanggal 19 September 1945, pemerintah Indonesia membentuk 

yayasan dengan nama ”Pusat Bank Indonesia” yang merupakan

cikal bakal berdirinya Bank Indonesia. Dalam perkembangannya,

pada tanggal 1 Juli 1953 dikeluarkan UU No. 11 tahun 1953,

Undang-Undang Pokok Bank Indonesia yang menetapkan

pendirian Bank Indonesia untuk menggantikan fungsi De Javasche

 Bank  sebagai bank sentral, dengan tiga tugas utama di bidang

moneter, perbankan, dan sistem pembayaran.

Tahun 1968 dengan dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968,

Bank Indonesia tidak lagi berfungsi ganda karena fungsinya

sebagai bank komersial telah dihapuskan. Namun demikian, misi

Bank Indonesia sebagai agen pembangunan masih melekat,

demikian juga dengan tugas-tugas sebagai kasir pemerintah atau

 Bankers Bank . Selanjutnya dengan diberlakukannya UU No. 23

tahun 1999, kedudukan Bank Indonesia selaku Bank Sentral

Republik Indonesia telah dipertegas kembali. Dalam kaitan ini,

Bank Indonesia telah mempunyai kedudukan yang independen diluar pemerintah, dan memiliki tujuan tunggal yaitu mencapai dan

memelihara kestabilan nilai rupiah.

UU No. 3 tahun 2004 menegaskan bahwa, Bank Indonesia

dinilai kinerjanya oleh DPR dan melakukan kordinasi dengan

pemerintah dalam merumuskan kebijakan moneternya. Bank 

Indonesia wajib menyerahkan laporan tahunan dan triwulan

mengenai pelaksanaan tugas dan wewenangnya kepada DPR dan

Page 5: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 5/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 5

masyarakat luas melalui media massa serta menyampaikan laporan

keuangan kepada BPK dalam rangka memenuhi asas akuntabilitas

dan transparasi. Pada tahun 2008, pemerintah mengeluarkan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PerPPU) No.2

tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No.23

tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagai bagian dari upaya

menjaga stabilitas sistem keuangan. Amandemen dimaksudkan

untuk meningkatkan ketahanan perbankan nasional dalam

menghadapi krisis global melalui peningkatan akses perbankan

terhadap Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek dari Bank Indonesia.

(http://www.bi.go.id/)

2.1.2  Misi Bank Indonesia

Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui

pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas

sistem keuangan untuk pembangunan nasional jangka panjang

yang berkesinambungan. (http://www.bi.go.id/) 

2.1.3  Visi Bank Indonesia

Menjadi lembaga bank sentral yang dapat dipercaya secara

nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai

strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan

stabil. (http://www.bi.go.id/) 

2.1.4  Sasaran Strategis 

Untuk mewujudkan Misi, Visi dan Nilai-nilai Strategis

tersebut, Bank Indonesia menetapkan sasaran strategis jangka

menengah panjang, yaitu : 

1.  Terpeliharanya kestabilan moneter 

2.  Terpeliharanya stabilitas sistem keuangan (SSK) 

3.  Terpeliharanya kondisi keuangan Bank Indonesia yang sehat

dan akuntabel 

4.  Meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen moneter 

Page 6: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 6/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 6

5.  Memelihara SSK : (i) melalui efektifitas pengaturan dan

pengawasan bank, surveillance sektor keuangan, dan

manajemen krisis serta (ii) mendorong fungsi intermediasi 

6.  Memelihara keamanan dan efisiensi sistem pembayaran 

7.  Meningkatkan kapabilitas organisasi, SDM dan sistem

informasi 

8.  Memperkuat institusi melalui good governance, efektivitas

komunikasi dan kerangka hukum 

9.  Mengoptimalkan pencapaian dan manfaat inisiatif Bank 

Indonesia. 

(http://www.bi.go.id/) 

2.1.5  Tujuan dan Tugas Pokok Bank Indonesia

Tujuan dan tugas Bank Indonesia diatur secara jelas dalam

UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah

diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004. Tujuan Bank Indonesia

berdasarkan UU di atas antara lain:

1.  Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

2.  Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

3.  Mengatur dan mengawasi bank 

(http://www.bi.go.id/)

2.1.6  KBI Kediri (KBI Kediri)

2.1.6.1 Lokasi Bank Indonesia Kediri

KBI Kediri (KBI Kediri) merupakan salah satu

kantor cabang Bank Indonesia yang terletak di Jl.

Brawijaya No. 2 Kota Kediri.

2.1.6.2 Wilayah Kerja Bank Indonesia Kediri

KBI Kediri memiliki wilayah kerja diantaranya

meliputi 13 kota dan kabupaten, antara lain sebagai berikut

:

1.  Kota Kediri

2.  Kabupaten Kediri

3.  Kota madiun

Page 7: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 7/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 7

4.  Kabupaten madiun

5.  Kota Blitar

6.  Kabupaten Blitar

7.  Kabupaten Tulungagung

8.  Kabupaten Trenggalek 

9.  Kabupaten Magetan

10. Kabupaten Ngawi

11. Kabupaten Nganjuk 

12. Kabupaten Ponorogo

13. Kabupaten Pacitan

2.1.6.3 Tugas Pokok KBI Kediri

Tugas pokok KBI Kediri meliputi beberapa bidang,

yaitu:

2.1.6.3.1  Bidang Perbankan

Tugas dan wewenang bidang perbankan

dapat dirinci sebagai berikut :

1.  Pengawasan secara tidak langsung

Pengawasan tidak langsung adalah

pengawasan yang dilakukan dengan

menganalisis serta mengevaluasi laporan-

laporan yang disampaikan oleh suatu bank 

dengan tujuan untuk mengetahui apakah bank 

telah melaksanakan ketentuan perbankan

sekaligus untuk menilai kinerja perbankan.

2.  Pengawasan langsung

Pengawasan langsung adalah

pengawasan dalam bentuk pemeriksaan

langsung yang diikuti tindakan-tindakan

perbaikan sebagaimana diatur dalam undang-

undang. Seluruh bank wajib memberikan

kesempatan dan penjelasan kepada pemeriksa

Page 8: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 8/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 8

bank dalam memeriksa berkas-berkas yang ada

pada bank.

3.  Perizinan dan rekomendasi

KBI Kediri memberikan perizinan dan

rekomendasi kelembagaan kepemilikan dan

kepengurusan bank pembukaan atau penutupan

BPR, pembukaan dan pemindahan kantor bank 

umum dan BPR.

4.  Pemberian sanksi

KBI Kediri memberikan sanksi

terhadap BPR/S dan bank umum yang

melanggar ketentuan Peraturan Bank Indonesia

(PBI). Pengenaan sanksi antara lain berupa:

  Sanksi teguran tertulis

  Sanksi administrasi

  Sanksi denda

  Penurunan tingkat kesehatan

  Sanksi kepengurusan dan kepemilikan

(melalui fit and proper test)

  Sanksi kelembagaan (misalkan larangan

untuk membuka kantor cabang/ kantor

cabang pembantu).

5.  Mediasi dan investigasi perbankan

  Menerima laporan penanganan pengaduan

nasabah oleh BPR setiap triwulanan

  Menjadi mediator dalam permasalahan

Perbankan dengan nasabahnya.

  Menjadi saksi ahli untuk kasus-kasus

perbankan/ tipibank di wilayah kerja KBI

Kediri.

2.1.6.3.2  Bidang Ekonomi Moneter

Tugas Bidang Ekonomi Moneter meliputi :

Page 9: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 9/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 9

a.  Sie. KKSS (Kelompok Kajian Statistik dan

Survei)

  Melakukan survei rutin

1.  Survei kegiatan dunia usaha (SKDU),

yang dilaksanan setiap tiga bulan

(triwulanan).

2.  Survei konsumen (SK), yang

dilaksanakan setiap bulan (bulanan).

3.  Survei Remitansi TKI , yang

dilaksanakan setiap tiga bulan

(triwulanan).

4.  Survei Pemantauan Harga (SPH), yang

dilaksanakan setiap minggu atau setiap

dua minggu untuk barang yang harganya

bersifat fluktuatif, dan dilaksanakan

setiap bulan untuk barang yang harganya

bersifat stabil.

  Melakukan/ menyusun laporan

perkembangan ekonomi

1.  Perkembangan ekonomi daerah

(PEKDA), yang dilaksanakan setiap 6

bulan.

2.  Ringkasan ekonomi regional (RER),

yang dilakukan setiap bulan.

  Penyusunan kajian/penelitian, setiap satu

tahun dilakukan penelitian.

  Penatausaha laporan Bank Umum

  Melakukan kegiatan kehumasan

b.  Sie KPSR (Kelompok Pemberdayaan Sektor Riil

dan UMKM)

  Melakukan kajian/ penelitian

Page 10: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 10/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 10

1.  Penelitian mengenai komoditas unggulan

di setiap kota/ kabupaten dalam wilayah

kerja

2.  Lending model (analisis kelayakan

bisnis)

  Melakukan fasilitasi Usaha Makro Kecil

Menengah dan Perbankan

2.1.6.3.3  Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen

Intern

Bidang sistem pembayaran dan manajemen

intern dibagi menjadi dua, yaitu:

a.  Sistem pembayaran

Sistem pembayaran meliputi sistem pembayaran tunai

dan non-tunai.

1.  Sistem Pembayaran Tunai (Sie. Operasional Kas)

KBI Kediri bertanggung jawab atas

ketersediaan uang dalam jumlah dan komposisi

pecahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

yang menjadi wilayah kerja KBI Kediri. Selain itu,

KBI Kediri juga harus menjaga agar uang yang

beredar di masyarakat selalu dalam kondisi baik dan

layak edar.

Kegiatan-kegiatan sie. Operasional kas, antara lain:

  Melakukan pengiriman setoran

  Penukaran uang dilakukan setiap hari selasa dan

kamis

  Pembayaran

  Perhitungan uang

  Sosialisasi uang rupiah asli

  Kas keliling ( penukaran uang )

2.  Sistem Pembayaran Non - Tunai (LPNK)

  Kliring

Page 11: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 11/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 11

Kliring adalah pertukaran warkat

atau data keuangan elektronik antar bank baik 

atas nama bank maupun nasabah yang hasil

perhitungannya diselesaikan pada waktu

tertentu. Sebagai salah satu upaya untuk 

mewujudkan sistem pembayaran yang efisien,

cepat, aman, dan handal maka bank Indonesia

menerapkan Sistem Kliring Nasional Bank 

Indonesia (SKNBI) yang dapat mengakomodir

transfer kredit antar bank ke seluruh wilayah

Indonesia tanpa kewajiban melakukan

pertukaran fisik warkat. Sistem ini biasanya

dilakukan untuk transfer kredit < 250 juta.

  BI-RTGS (Bank Indonesia- Real Time Gross

Settlement)

KBI Kediri juga sudah

mengimplementasikan sistem layanan transfer

dana antar bank seketika, yang dikenal dengan

Bank Indonesia  –  Real Time Gross Settlement

atau BI-RTGS. Sistem ini lebih memudahkan

masyarakat dalam pengiriman dana dalam

 jumlah besar atau bersifat mendesak.

b.  Manajemen Intern

Manajemen intern hanya terdiri dari satu seksi,

yaitu seksi sumber daya. Seksi sumber daya dibagimenjadi tiga bagian, yaitu:

1.  Bagian Sumber Daya

Tugas dari bagian sumber daya adalah:

  Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan

penerimaan, penempatan, pengembangan,

pembinaan, dan pemutusan hubungan kerja

Page 12: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 12/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 12

dengan pegawai sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

  Mengelola data kepegawaian

  Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan

pegawai sesuai dengan kewenangan

  Melakukan kegiatan yang terkait dengan sistem

pemeliharaan pegawai (gaji, insentif, manfaat,

dan fasilitas lainnya)

  Membuat laporan berkala yang berkaitan dengan

kepegawaian

  Mengatur kearsipan surat yang keluar dan

masuk 

  Mengatur protokol terutama untuk kegiatan

pimpinan

  Kesehatan pegawai dan pensiunan

2.  Bagian Logistik 

Tugas dari bagian logistik adalah:

  Menatausahakan dan melaksanakan pengadaan

barang dan jasa

  Melaksanakan pemeliharaan gedung, inventaris

kantor, rumah dinas, rumah istirahat, dan

perabotnya serta sarana yang lainnya

  Melaksanakan penghapusan barang  –  barang

inventaris dan kendaraan

  Membuat laporan berkala yang berkaitan dengan

kegiatan kelogistikan

3.  Bagian pengamanan:

Tugas dari bagian pengamanan adalah

menjaga keamanan gedung KBI Kediri dan rumah

dinas

Page 13: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 13/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 13

2.1.6.4 Struktur Organisasi KBI Kediri

STRUKTUR ORGANISASI

KBI KEDIRI

PEMIMPIN BANK INDONESIA

KBI KELAS 3

BIDAN EKONOMI MONETER

(DEPUTI PBI BIDANG EKONOMI

MONETER)

BIDANG PENGAWASAN BANK

(DEPUTI PBI BIDANG

PENGAWASAN BANK)

BIDANG SISTEM PEMBAYARAN &

MANAJEMEN INTERN

(DEPUTI PBI BIDANG SPMI)

KELOMPOK KAJIAN, STATITIK DAN

SURVEI

KELOMPOK PEMBERDAYAAN

SEKTOR RILL & UMKM

SEKSI LAYANAN NASABAH DAN

PENYELENGGARAAN KLIRING

SEKSI SUMBER DAYA

SEKSI OPERASIONAL KAS TIM PENGAWAS BANK III

TIM PENGAWAS BANK II

TIM PENGAWAS BANK I

Page 14: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 14/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 14

STRUKTUR ORGANISASI SIE. OPERASIONAL KAS

DEPUTI PBI BIDANG SPMI

Kasir muda senior

Pengelola khazanah

Kelompok

penukaran

Kelompok

pemusnahan

Kelompok

penerima setoran

Kelompok hitung

manual

Kelompok

pembayaran

1.  Pemegang

kas.

2.  Kasir

penerima

3.  Kasir

penerima

1.  Pemegang

kas.

2.  Kasir

penerima.

3.  Kasir

penerima

1.  Pengawas.

2.  Pimpinan

pelaksana.

3.  Anggota

pelaksana.

4.  Anggota

pelaksana.

5.  Anggota

pelaksana

1.  Pemegang

kas.

2.  Kasir

penerima

1.  Pimpinan

pelaksana.

2.  Anggota

pelaksana.

3.  Anggota

pelaksana.

4.  Anggota

pelaksana

Page 15: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 15/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 15

SIE. MANAJEMEN INTERN

KEPALA SEKSI SUMBER

DAYA

PENGAMANANLOGISTIKSUMBER DAYA

DEPUTI PBI BIDANG SPMI

KESEHATAN

PENGGAJIAN

PROTOKOLER

Page 16: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 16/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 16

SIE. PENGAWASAN BANK

DEPUTI PBI BIDANG

PENGAWASAN BANK

Tim pengawas Bank IIITim pengawas Bank IITim pengawas Bank I

Page 17: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 17/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 17

BIDANG EKONOMI MONETER

DEPUTI PBI BIDANG

EKONOMI MONETER

KELOMPOK PEMBERDAYAAN

SEKTOR RILL & UMKM

KELOMPOK KAJIAN,

STATISTIKA DAN SURVEI

Page 18: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 18/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 18

2.2  Permasalahan

2.2.1  Survei Konsumen

Survei Konsumen (SK) merupakan sebuah survei yang bertujuan untuk 

mendapatkan informasi atau indikator dini mengenai masalah tendensi/ arah permintaan

konsumen yang digunakan untuk keperluan penyusunan kebijakan dalam rangka

pengendalian inflasi. Ruang lingkup survei meliputi ekspektasi konsumen sektor rumah

tangga mengenai kondisi perekonomian, harga  –  harga, kondisi keuangan konsumen,

dan rencana konsumsi (pembelanjaan) konsumen. Yang termasuk kategori konsumen

dalam survei ini adalah rumah tangga dengan golongan ekonomi kelas menengah ke

atas, yang dapat dilihat dari tingkat pengeluaran rumah tangga setiap bulan.

Metode pengambilan sampel yang digunakan pada ada SK adalah

stratified random sampling. Stratified Random Sampling (SRS) adalah suatu metode

pengambilan sampel dimana pengambilan elemen tidak dilakukan secara langsung akan

tetapi secara bertahap. Dalam menggunakan metode SRS  perlu diperhatikan syarat-

syarat berikut:

a.  Populasi mempunyai unsur heterogenitas

b.  Diperlukan kriteria yang jelas dalam membuat stratum sesuai dengan unsur

heterogenitas yang dimiliki

c.  Harus diketahui dengan tepat komposisi jumlah anggota (elemen) contoh yang akan

dipilih

Pada SK responden yang memiliki tingkat pengeluaran berbeda, sehingga

syarat pertama yaitu unsur heterogenitas pada populasi telah terpenuhi. Selain itu, syarat

kedua juga telah terpenuhi, yaitu kriteria pembagian sampel didasarkan pada tingkat

pengeluaran responden. Karena kurangnya informasi tentang jumlah populasi secara

keseluruhan maupun jumlah populasi pada masing – masing strata sehingga penerapan

syarat ketiga perlu ditinjau ulang karena belum dapat ditentukan apakah jumlah

responden yang digunakan sebagai sampel yaitu seratus responden telah cukup atau

belum.

2.2.2 Survei Kegiatan Dunia Usaha 

Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) merupakan survei triwulanan yang

dilaksanakan sejak triwulan I-1993 dengan responden mencapai lebih dari 2800

perusahaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan dipilih secara purposive

sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan dengan

Page 19: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 19/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 19

tujuan yang telah direncanakan sebelumnya, yaitu telah ada definisi terhadap kelompok-

kelompok yang dicari. Banyaknya responden yang dapat diambil dengan menggunakan

metode ini tidak ada batasan, hanya tergantung pada tujuan dari peneliti sendiri. Namun

pada SKDU, hasil survei tersebut nantinya akan digunakan sebagai acuan pengambilan

kebijakan moneter. Sehingga sebaiknya ditinjau ulang apakan metode pengambilan

sampel tersebut telah tepat, sehingga kebijakan yang diambil dapat berlaku di seluruh

seluruh wilayah kerja Bank Indonesia.

Pengumpulan data pada SKDU dilakukan melalui wawancara dan atau

mengisi kuesioner langsung oleh responden. Metode perhitungan dilakukan dengan

metode saldo bersih (SB- net balance), yakni dengan menghitung selisih antara

 persentase jumlah responden yang memberikan jawaban ”meningkat” dengan

 persentase jumlah responden yang memberikan jawaban ”menurun” dan mengabaikan

 jawaban ”sama”. Khusus perhitungan saldo bersih kegiatan usaha, harga jual dan

penggunaan tenaga kerja dilakukan dengan metode Saldo bersih Tertimbang (SBT  –  

weighted net balance) yang diperoleh dari hasil perkalian saldo bersih sektor/ subsektor

yang bersangkutan dengan bobot sektor/subsektor yang bersangkutan sebagai

penimbangnya.

Mengacu pada hasil penggunaan metode analisis tersebut pada SKDU BIpusat, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode analisis tersebut telah tepat. Akan

tetapi, dari hasil SKDU KBI Kediri dengan menggunaan metode analisis yang sama,

memberikan hasil yang kurang valid. Sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai

penyebab perbedaan hasil yang signifikan pada penggunaan metode SBT dalam SKDU.

Page 20: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 20/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 20

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Survei Konsumen

3.1.1  Evaluasi Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan sudah tepat, yaitu

menggunakan stratified random sampling. Hal ini dikarenakan keadaan responden

yang memiliki tingkat pengeluaran berbeda. Sehingga perlu dibagi ke dalam strata

(tingkatan) untuk mendapatkan tingkat kesalahan amatan yang relative kecil.

Namun, tidak dapat ditentukan apakah jumlah responden yang digunakan sebagai

sampel yaitu seratus responden telah cukup atau belum. Hal ini dikarenakan

kurangnya informasi tentang jumlah populasi secara keseluruhan maupun jumlah

populasi pada masing – masing strata.

3.1.2  Pengaruh Indeks Keyakinan Konsumen terhadap Inflasi

Untuk mengetahui permasalahan seberapa besar indeks keyakinan

konsumen dalam menjelaskan inflasi, dapat digunakan analisis regresi. Analisis

regresi adalah kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai

variabel yang dijelaskan (the explained variable atau biasa disebut respon) yang

dilambangkan dengan Y (dalam masalah ini adalah Inflasi), dengan satu atau dua

variabel yang menjelaskan  (the explanatory atau biasa disebut prediktor) yang

dilambangkan dengan X (dalam masalah ini adalah IKK). 

Page 21: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 21/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 21

Data Inflasi dan indeks keyakinan konsumen (IKK) diambil pada periode

bulan Februari - Mei 2011, sebagai berikut:

Tabel 3.1. Data Inflasi dan Indeks Keyaakinan Konsumen (IKK)

periode Februari  – Mei 2011

Bulan

(Tahun 2011)

Y

(Inflasi)

X

(IKK)

Februari 5.57 105.67

Maret 5.97 106.33

April 5.37 105.67

Mei 4.96 108.35Sumber : data KBI Kediri

Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh indeks keyakinan konsumen terhadap inflasi yaitu metode analisis

regresi linier sederhana. Akan tetapi setelah melihat plot dari kedua variable

tersebut yang menunjukkan data tersebut tidak linier (lampiran1), maka

metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi linier

sederhana dengan model log-log. Model log-log ini terbentuk melalui

transformasi logaritma model tidak linier yang selanjutnya diharapkan dapat

ditemukan model linier. Dengan demikian, setelah dilakukan transformasi log

terhadap kedua variable, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.2. Hasil Transformasi Log Data Inflasi dan Indeks Keyaakinan Konsumen

(IKK)

periode Februari – Mei 2011 

logY (inflasi) log X (IKK)

1.717395054 4.660321

1.786746927 4.666547

1.680827909 4.660321

1.601405741 4.685367

Sumber : data diolah

Page 22: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 22/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 22

Berikut ini adalah table 3.3  Descriptive Statistics yang memberikan

informasi tentang rata-rata, standar deviasi dan jumlah observasi. Pada table

tersebut terlihat bahwa rata-rata inflasi selama periode Februari sampai Mei

tahun 2011 adalah sebesar 1.69 atau setara dengan 5.45%, dengan standar

deviasi sebesar 0.07718. Sementara itu rata-rata indeks keyakinan konsumen

pada periode yang sama sebesar 4.668 atau setara dengan 106.495, dengan

standar deviasi sebesar 0.01185. sedangkan N menyatakan jumlah observasi,

yang masing-masing berjumlah 4 bulan.

Table 3.3 Descriptive Statistics

Descriptive Statistics 

Mean Std. Deviation N

ln_Y 1.6966 .07718 4

ln_X 4.6681 .01185 4

Selanjutnya adalah table 3.4 Correlation yang memberikan informasi

tentang nilai korelasi antara inflasi dengan indeks keyakinan konsumen

(IKK), serta tingkat signifikansinya. Berdasarkan table tersebut terlihat bahwa

korelasi antara inflasi dengan indeks keyakinan konsumen (IKK) cukup kuat,dan diperoleh informasi juga bahwa korelasi kedua variable bertanda negative,

yaitu sebesar -0.664. Akan tetapi untuk data ini, belum dapat disimpulkan

lebih jauh apakah arah korelasi antara inflasi dengan IKK tersebut memang

benar-benar berbanding terbalik karena data yang dimiliki terlalu sedikit,

sehingga tidak dapat dilihat pergerakan nilai inflasi dengan nilai IKK. Selain

itu juga tidak dapat diinterpretasikan hubungan yang terjadi antara inflasi

dengan IKK karena nilai signifikansinya menunjukkan bahwa hubungan kedua

variable tersebut tidak signifikan.

Table 3.4 Correlation

Page 23: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 23/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 23

Correlations 

ln_Y ln_X

Pearson Correlation ln_Y 1.000 -.664

ln_X -.664 1.000

Sig. (1-tailed) ln_Y . .168

ln_X .168 .

N ln_Y 4 4

ln_X 4 4

Dan table 3.5 Variables Entered/Removed memberikan informasi

mengenai regresi yang dibentuk, dimana dalam kasus ini variable bebasnya

adalah indeks keyakinan konsumen (IKK) dan metode pemasukan variable

yang digunakan adalah enter.

Table 3.5 Variables Entered/Removed

Variables Entered/Removed  

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 ln_Xa

. Enter

 

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: ln_Y

Pada table 3.5 Model Summary, menunjukkan nilai koefisien

determinasi (R2). Interpretasi untuk table dibawah ini akan dibahas pada

analisis model.

Table 3.5 Model Summary

Model Summary  

Page 24: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 24/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 24

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .664a

.441 .162 .07067

a. Predictors: (Constant), ln_X

b. Dependent Variable: ln_Y

Pada table 3.6 Coefficient , menyajikan hasil estimasi, baik estimasi

tunggal maupun interval. Disamping itu juga terdapat hasil peghitungan

standar error masing-masing koefisien, yang akan berguna baik untuk 

menghitung interval keyakinan, maupun untuk melakukan uji signifikansi

koefisien (Uji-t). Interpretasi lebih lengkap akan disampaikan pada analisis

model.

Table 3.6 Coefficient

Coefficientsa 

 

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95% Confidence Interval for B

B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound

1 (Constant) 21.880 16.068 1.362 .306 -47.253 91.013

ln_X -4.324 3.442 -.664 -1.256 .336 -19.133 10.486

a. Dependent Variable: ln_Y

Dalam analisis model ini, pembahasan akan difokuskan pada

interpretasi dan pemeriksaan model. Berdasarkan table 3.5  Model Summary,

didapatkan nilai R2

sebesar 0,441 atau 44,1 %, yang berarti variasi inflasi

dapat diterangkan oleh variasi indeks keyakinan konsumen sebesar 44,1%

sedangkan sebesar 55.9% diterangkan oleh variable lain. Sebelum melakukan

interpretasi terhadap model yang diperoleh maka akan dilakukan pemeriksaan

terlebih dahulu terhadap model.

Hal-hal yang perlu diperiksa dalam analisis regresi ini adalah uji

parsial (uji t), dimana hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah

variable-variabel yang digunakan dalam analisis regresi tersebut signifikan

secara statistik atau tidak. Selain itu juga perlu dilakukan uji asumsi terhadap

data yang dimiliki, hal ini bertujuan apakah model regresi yang didapatkan itu,

benar-benar bisa digunakan untuk prediksi atau tidak.

Page 25: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 25/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 25

Uji parsial dapat di lihat pada table 3.6 Coefficient , dalam uji t

sesungguhnya pengujian dilakukan terhadap koefisien regresi secara parsial (

atau satu per satu). Dari table tersebut dapat diketahui nilai signifikansinya

sebesar 0,306 dan 0,336, nilai tersebut jauh lebih besar dibandingkan tingkat

kepercayaan yang kita gunakan yaitu sebesar 5% atau 0.05, sehingga dapat

disimpulkan kedua koefisien regresi tersebut ternyata signifikan secara

statistik.

Selanjutnya dilakukan uji asumsi terhadap data tersebut. Berikut ini

adalah asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam analisis regresi :

a.  Asumsi Kenormalan

Pengujian asumsi kenormalan dimaksudkan untuk mengetahui apakah

data observasi yang dianalisis tersebut menyebar normal atau tidak. Asumsi

kenormalan dapat dilihat dari nilai P-value dari grafik dibawah ini, dimana

metode yang digunakan disini adalah metode Anderson-Darling. 

Grafik 3.1 Uji Kenormalan Anderson Darling

Hipotesis:

H0: data menyebar normal

H1: data tidak menyebar normal

Berdasarkan grafik diatas, dapat diketahui bahwa nilai p-value sebesar 0.167itu jauh lebih besar dari tingkat kepercayaan sebesar 5% (atau 0.05), sehingga dapat

Page 26: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 26/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 26

disimpulkan bahwa data tersebut menyebar normal, maka asumsi kenormalan telah

dipenuhi oleh data tersebut.

b.  Asumsi Linieritas

Pengujian asumsi linieritas terhadap data dimaksudkan untuk mengetahuipola persebaran data, dimana diharapkan data tersebut menyebar linier, agar

interpretasi dapat dengan mudah dilakukan. Asumsi linieritas dapat dilihat pada

persebaran titik observasi yang tergambar pada grafik dibawah ini.

Grafik 3.2 Uji Linieritas dengan Scatter Plot  

Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik yang terbentuk 

dari inflasi dan indeks keyakinan konsumen tidak menyebar linier. Akan tetapi

perlu diperhatikan banyaknya observasi yang kita miliki tidak mencukupi

untuk melihat seberapa jauh titik-titik observasi tersebut menyebar linier.

c.  Asumsi Homogenitas

Dalam uji asumsi homogenitas digunakan uji Run Test, dan hasilnya

dapat dilihat sebagai berikut :

Runs Test: RESI2

Runs test for RESI2

Runs above and below K = -9.43690E-16

The observed number of runs = 3

Page 27: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 27/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 27

The expected number of runs = 2.5

1 observations above K, 3 below

* N is small, so the following approximation may be invalid.

P-value = 0.317

Hipotesis:

H0: galat mempunyai ragam konstan ( homogen )

H1: galat tidak mempunyai ragam konstan (tidak homogen)

Berdasarkan hasil uji Run-Test diatas, diketahui nilai p-

valuenya sebesar 0.317, dimana nilai tersebut jauh lebih besar bila

dibandingkan dengan tingkat kepercayaan yang digunakan yaitu

sebesar 5% ( atau 0,05), sehingga H0 dapat diterima yang berarti galat

atau error dari observasi tersebut mempunyai ragam yang konstan atau

dengan kata lain mempunyai ragam yang homogen.

Dengan demikian, setelah dilakukan uji asumsi, dapat diketahui

seberapa baik model tersebut dapat untuk digunakan dan diinterpretasikan.

Hasil uji asumsi diatas, menunjukkan bahwa data tersebut telah memenuhi

asumsi normalitas dan homogenitas, akan tetapi belum memenuhi asumsi

linieritas. Hal ini dapat disebabkan oleh sedikitnya data yang dianalisis,

sehingga tidak bisa dibentuk persebaran data yang bisa menunjukkan bentuk 

pola data tersebut. Oleh karena itu sebaiknya data yang dianalisis jumlahnya

lebih banyak agar dapat diketahui bentuk dari pola data, apabila pola data

berbentuk linier maka akan dengan mudah diinterpretasikan, namun apabila

pola data tersebut ternyata tidak berbentuk linier, maka bisa diselesaikan

dengan analisis regresi non-linier.Selain itu uji parsial (uji t) merupakan salah satu hal yang penting

untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan, dimana hal tersebut

dimaksudkan untuk mengetahui apakah variable-variabel yang digunakan

dalam analisis regresi tersebut telah signifikan secara statistik atau tidak.

Apabila hasil yang diperoleh dari uji parsial tersebut menunjukkan hasil yang

signifikan, maka model yang diperoleh dari hasil analisis regresi itu benar-

benar valid untuk digunakan sebagai prediksi. Dan dalam kasus ini, uji parsial

menunjukkan hasil yang signifikan, namun ada salah satu asumsi yang belum

Page 28: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 28/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 28

terpenuhi yaitu asumsi linieritas. Karena belum diketahui bentuk pola data dari

kasus ini dan juga dari uji korelasi menunjukan bahwa tidak ada korelasi

antara dua variaebel tersebut, maka model yang diperoleh tidak dapat

digunakan dalam memprediksi nilai inflasi berdasarkan indeks keyakinan

konsumen (IKK).

3.2 Penelitian Pengaruh IKK dan SPH (Bahan Makanan) terhadap IHK pada Periode

Bulan Februari - Mei 2011

Tabel 3.7 Data IHK(Bahan Makanan), IKK dan SPH (Bahan Makanan)

Tahun 2011

Februari Maret April Mei

IHK 143.35 139.81 136.23 135.38

IKK 105.67 106.33 105.67 108.35

SPH 123.65 123.65 121.71 121.71

Sumber : data KBI Kediri

Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui berapa besar

pengaruh indeks keyakinan konsumen (IKK) dan survei pemantauan harga

(SPH) terhadap indeks harga konsumen (IHK) yaitu metode analisis regresi

linier sederhana. Akan tetapi setelah melihat scatter plot dari variable-variabel

tersebut yang menunjukkan data tersebut tidak linier (lampiran1), maka

metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi linier

sederhana dengan model log-log. Model log-log ini terbentuk melalui

transformasi logaritma model tidak linier yang selanjutnya diharapkan dapat

ditemukan model linier. Dengan demikian, setelah dilakukan transformasi log

terhadap kedua variable, maka diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 3.7 Hasil Transformasi Log Data IHK(Bahan Makanan), IKK dan SPH

(Bahan Makanan) 

log log log

Page 29: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 29/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 29

IHK IKK SPH

Februari 4.96527 4.66032 4.81748

Maret 4.94028 4.66655 4.81748

April 4.91434 4.66032 4.80166Mei 4.90809 4.68537 4.80166

Sumber : data diolah

Berikut ini adalah table 3.8  Descriptive Statistics yang memberikan

informasi tentang rata-rata, standar deviasi dan jumlah observasi. Pada table

tersebut terlihat bahwa rata-rata IHK selama periode Februari sampai Mei

tahun 2011 adalah sebesar 4.93 atau setara dengan 138.65, dengan standar

deviasi sebesar 0.02620. Sementara itu rata-rata indeks keyakinan konsumen

pada periode yang sama sebesar 4.668 atau setara dengan 106.495, dengan

standar deviasi sebesar 0.01185. Dan rata-rata SPH pada periode yang sama

sebesar 4.8096 atau setara dengan 122.68, sedangkan N menyatakan jumlah

observasi, yang masing-masing berjumlah 4 bulan.

Table 3.8 Descriptive Statistics

Descriptive Statistics 

Mean Std. Deviation N

IHK 4.9320 .02620 4

IKK 4.6681 .01185 4

SPH 4.8096 .00913 4

Selanjutnya adalah table 3.9 Correlation yang memberikan informasi

tentang nilai korelasi antara IHK dengan IKK dan SPH, serta tingkat

signifikansinya. Berdasarkan table tersebut terlihat bahwa korelasi antara IHK

dengan IKK tidak cukup kuat, dan diperoleh informasi juga bahwa korelasi

kedua variable bertanda negative, yaitu sebesar -0.587. Akan tetapi nilai

signifikansi menunjukkan bahwa korelasi antara IHK dengan IKK tidak 

signifikan, sehingga tidak dapat diinterpretasikan hubungan antara IHK

dengan IKK. Sedangkan korelasi antara IHK dengan SPH relative sangat kuat

dan korelasi kedua variable tersebut bertanda positif yaitu sebesar 0.916, itu

 juga didukung dengan nilai signifikansi yang menunjukkan bahwa korelasi

antara IHK dengan SPH signifikan, sehingga dapat disimpulkan semakin besar

Page 30: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 30/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 30

nilai SPH maka akan meningkatkan nilai IHK , begitu juga sebaliknya

semakin kecil nilai SPH makan akan menurunkan nilai IHK tersebut.

Table 3.9 Correlation

Correlations 

IHK IKK SPH

Pearson Correlation IHK 1.000 -.587 .916

IKK -.587 1.000 -.458

SPH .916 -.458 1.000

Sig. (1-tailed) IHK . .206 .042

IKK .206 . .271

SPH .042 .271 .

N IHK 4 4 4

IKK 4 4 4

SPH 4 4 4

Dan table 3.10 Variables Entered/Removed  memberikan informasi

tentang keterangan tentang regresi yang dibentuk, dimana dalam kasus ini

variable bebasnya adalah indeks keyakinan konsumen (IKK) dan SPH, serta

metode pemasukan variable yang digunakan adalah enter.

Table 3.10 Variables Entered/Removed

Variables Entered/Removed  

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 SPH, IKKa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: IHK

Pada table 3.11 Model Summary, menunjukkan nilai koefisien

determinasi (R2). Interpretasi untuk table dibawah ini akan dibahas pada

analisis model.

Table 3.11 Model Summary

Model Summary  

Page 31: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 31/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 31

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .935a

.874 .623 .01608 2.266

a. Predictors: (Constant), SPH, IKK

b. Dependent Variable: IHK

Pada table 3.12 Coefficient , menyajikan hasil estimasi, baik estimasi

tunggal maupun interval. Disamping itu juga terdapat hasil perhitungan

standar error maing-masing koefisien, yang akan berguna baik untuk 

menghitung interval keyakinan, maupun untuk melakukan uji signifikansi

koefisien (Uji-t). Interpretasi lebih lengkap akan disampaikan pada analisis

model.

Table 3.12 Coefficient

Dalam analisis model, pembahasan akan difokuskan pada interpretasidan pemeriksaan model. Berdasarkan table 3.11  Model Summary, didapatkan

nilai R2

sebesar 0,874 atau 87.4 %, yang berarti variasi IHK dapat diterangkan

oleh variasi SPH dan IKK sebesar 87.4% sedangkan sebesar 12.6%

diterangkan oleh variable lain. Sebelum melakukan interpretasi terhadap

model yang diperoleh maka akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu

terhadap model.

Berdasarkan analisis diatas, diketahui bahwa IKK tidak berkorelasidengan IHK, sehingga IKK dapat dikeluarkan dari model, selanjutnya

Coefficientsa 

 

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

95% Confidence Interval for B

B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound

1 (Constant) -4.177 8.241 -.507 .701 -108.887 100.533

IKK -.468 .881 -.212 -.531 .689 -11.665 10.729

SPH 2.349 1.144 .819 2.054 .288 -12.182 16.879

a. Dependent Variable: IHK

Page 32: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 32/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 32

dilakukan analisis yang sama untuk variable SPH dengan IHK. Hasil analisis

kedua variable tersebut sebagai berikut.

Dari table 3.12 Correlation yang memberikan informasi tentang nilai

korelasi antara IHK dengan IKK dan SPH, serta tingkat signifikansinya.

Berdasarkan table tersebut terlihat bahwa korelasi antara IHK dengan SPH

relative sangat kuat dan korelasi kedua variable tersebut bertanda positif yaitu

sebesar 0.916 , itu juga didukung dengan nilai signifikansi yang menunjukkan

bahwa korelasi antara IHK dengan SPH signifikan, sehingga dapat

disiimpulkan semakin besar nilai SPH maka akan meningkatkan nilai IHK ,

begitu juga sebaliknya semakin kecil nilai SPH makan akan menurunkan nilai

IHK tersebut.

Table 3.13 Correlation

Correlations 

IHK SPH

Pearson Correlation IHK 1.000 .916

SPH .916 1.000

Sig. (1-tailed) IHK . .042

SPH .042 .

N IHK 4 4

SPH 4 4

Table 3.14 Model Summary

Model Summaryb 

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .916a

.839 .758 .01288 2.735

a. Predictors: (Constant), SPH

b. Dependent Variable: IHK

Table 3.15 Coefficient

Coefficientsa 

Page 33: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 33/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 33

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

95% Confidence Interval for B

B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound

1 (Constant) -7.703 3.915 -1.968 .188 -24.546 9.140

SPH 2.627 .814 .916 3.228 .084 -.875 6.129

a. Dependent Variable: IHK

Setelah dilakukan analisis yang baru, yaitu analisis terhadap pengaruh

SPH dengan IHK, maka berdasarkan hasil analisis diatas dapat diketahui dari

table 3.14  Model Summary, didapatkan nilai R2

sebesar 0,839 atau 83.9% ,

yang berarti variasi IHK dapat diterangkan oleh variasi SPH sebesar 83.9%

sedangkan sebesar 16.1% diterangkan oleh variable lain. Akan tetapi sebelum

sebelum melakukan interpretasi terhadap model yang diperoleh maka akan

dilakukan pemeriksaan lagi terhadap model.

Hal-hal yang perlu diperiksa dalam analisis regresi ini adalah uji

parsial (uji t), dimana hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah

variable-variabel yang digunakan dalam analisis regresi tersebut signifikan

secara statistic atau tidak. Selain itu juga perlu dilakukan uji asumsi terhadap

data yang dimiliki, hal ini bertujuan apakah model regresi yang didapatkan itu,

benar-benar bisa digunakan untuk prediksi atau tidak.

Uji parsial dapat di lihat pada table 3.15 Coefficient , dalam uji t

sesungguhnya pengujian dilakukan terhadap koefisien regresi secara parsial (

atau satu per satu). Dari table tersebut dapat diketahui masing-masing nilai

signifikansi dari intercept dan SPH sebesar 0.188 dan 0.084, nilai signifikansi

tersebut jauh lebih besar dibandingkan tingkat kepercayaan yang digunakan

yaitu sebesar 5% atau 0.05, sehingga dapat disimpulkan koefisien regresi

signifikan secara statistic.

Selanjutnya dilakukan uji asumsi terhadap data yang telah dibentuk 

model tersebut. Berikut ini adala asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam

analisis regresi :

a.  Asumsi Kenormalan

Page 34: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 34/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 34

Pengujian asumsi kenormalan dimaksudkan untuk mengetahui

apakah data observasi yang dianalisis tersebut menyebar normal atau tidak.

Asumsi kenormalan dapat dilihat dari nilai P-value dari grafik dibawah ini,

dimana metode yang digunakan disini adalah metode Anderson-Darling. 

Grafik 3.4 Uji Kenormalan Anderson Darling

Hipotesis:

H0: data menyebar normal

H1: data tidak menyebar normal

Berdasarkan grafik diatas, dapat diketahui bahwa nilai p-value sebesar

0.871 itu jauh lebih besar dari tingkat kepercayaan sebesar 5% (atau 0.05),

sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut menyebar normal, maka asumsi

kenormalan telah dipenuhi oleh data tersebut.

b.  Asumsi Linieritas

Pengujian asumsi linieritas terhadap data dimaksudkan untuk mengetahui

pola persebaran data, dimana diharapkan data tersebut menyebar linier, agar

interpretasi dapat dengan mudah dilakukan. Asumsi linieritas dapat dilihat pada

persebaran titik observasi yang tergambar pada grafik dibawah ini.

Page 35: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 35/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 35

Grafik 3.5 Uji Linieritas dengan Scatter Plot  

Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik yang

terbentuk dari IHK dan SPH tidak menyebar linier. Akan tetapi perlu

diperhatikan banyaknya observasi yang dimiliki tidak mencukupi untuk 

melihat seberapa jauh titik-titik observasi tersebut menyebar linier.

c.  Asumsi Homogenitas

Dalam uji asumsi homogenitas digunakan uji Run Test, dan

hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :

Runs Test: RESI1

Runs test for RESI1

Runs above and below K = -1.11022E-15

The observed number of runs = 4

The expected number of runs = 3

2 observations above K, 2 below

* N is small, so the following approximation may be invalid.

P-value = 0.221

Hipotesis:

H0: galat mempunyai ragam konstan ( homogen )

H1: galat tidak mempunyai ragam konstan (tidak homogen)

Berdasarkan hasil uji Run-Test diatas, diketahui nilai p-valuenya

sebesar 0.221, dimana nilai tersebut jauh lebih besar bila dibandingkandengan tingkat kepercayaan yang digunakan yaitu sebesar 5% ( atau 0,05),

Page 36: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 36/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 36

sehingga kita dapat menerima H0.yang berarti galat atau error dari

observasi tersebut mempunyai ragam yang konstan atau dengan kata lain

mempunyai ragam yang homogen.

Dengan demikian, setelah dilakukan uji asumsi, dapat diketahui

seberapa baik model tersebut dapat untuk digunakan dan diinterpretasikan.

Hasil uji asumsi diatas, menunjukkan bahwa data tersebut telah memenuhi

asumsi normalitas dan homogenitas, akan tetapi belum memenuhi asumsi

linieritas. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh sedikitnya data yang dianalisis,

sehingga tidak bisa dibentuk persebaran data yang bisa menunjukkan bentuk 

pola data tersebut. Oleh karena itu sebaiknya data yang dianalisis jumlahnya

lebih banyak agar bisa diketahui bentuk dari pola data, apabila pola data

berbentuk linier maka akan dengan mudah diinterpretasikan, namun apabila

pola data tersebut ternyata tidak berbentuk linier, maka bisa diselesaikan

dengan analisis regresi non-linier.

Selain itu uji parsial (uji t) merupakan salah satu hal yang penting

untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan, dimana hal tersebut

dimaksudkan untuk mengetahui apakah variable-variabel yang digunakan

dalam analisis regresi tersebut telah signifikan secara statistic atau tidak.

Apabila hasil yang diperoleh dari uji parsial tersebut menunjukkan hasil yang

signifikan, maka model yang diperoleh dari hasil analisis regresi itu benar-

benar valid untuk digunakan sebagai prediksi. Dan dalam kasus ini, uji parsial

menunjukkan hasil yang signifikan, namun ada salah satu asumsi yang belum

terpenuhi yaitu asumsi linieritas. Karena belum dapat diketahui bentuk pola

data dari kasus ini maka model yang diperoleh tidak dapat digunakan dalam

memprediksi nilai IHK berdasarkan nilai SPH.

3.3 Evaluasi Tambahan

3.3.1  Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)

3.3.1.1  Evaluasi Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang tepat digunakan dalam survei

kegiatan dunia usaha ini adalah purposive sampling. Namun dalam

praktek pengambilannya untuk SKDU, harus dipertimbangkan

apakah sampel yang diambil sudah merata pada seluruh wilayahkerja dan seluruh komoditas.

Page 37: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 37/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 37

3.3.1.2  Evaluasi Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam SKDU adalah SBT (Saldo

Bersih Tertimbang). Meninjau hasil penggunaan metode analisis

tersebut dalam SKDU BI pusat, dapat disimpulkan bahwa

penggunaan metode analisis tersebut telah tepat. Akan tetapi, dari

hasil SKDU KBI Kediri dengan menggunaan metode analisis yang

sama, memberikan hasil yang kurang valid. Hal ini mungkin dapat

disebabkan karena kurangnya sampel yang digunakan. Untuk 

memberikan analisis yang lebih komprehensif dengan adanya

keterbatasan jumlah responden, digunakan analisa statistika

deskriptif. Analisa deskriptif dilakukan dengan memetakan data

ekspetasi pelaku dunia usaha terhadap laju inflasi untuk menduga

laju inflasi yang sebenarnya. Selanjutnya dari bentuk data tersebut

dapat diperkirakan apakah laju inflasi naik atau sebaliknya.

Page 38: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 38/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 38

INFORMASI TAMBAHAN

Sistem antrian yang dipergunakan dalam antrian KBI Kediri pada saat penukaran

uang adalah single-channel single-phase system yang terdiri dari 2 kasir/pelayanan penukaran

uang. Penelitian di KBI Kediri pada hari kamis, tanggal 14 Juli 2011. Mulai pukul 07.30 -

11.00 WIB.

Tabel jumlah kedatangan customer

Server jumlah customer

7 38

9 77

total 115

Loket 7 (lampiran 2)

Dari hasil pemelitian yang diperoleh dan disajikan, didapatkan :

1.  Total waktu penelitian

Penelitian di KBI Kediri pada hari kamis, tanggal 14 Juli 2011. Mulai pukul 07.30 -

11.00 WIB, sehingga total waktu penelitian adalah selama 3,5 jam.

2.  Tingkat kedatangan customer rata-rata

Tingkat kedatangan customer rata-rata didapat dari hasil pembagian total kedatangan

customer selama 3,5 jam pengamatan dengan total waktu pengamatan.

85714286,105,3

38 

 

Tingkat kedatangan customer rata-rata customer per jam. Jadi, rata-rata setiap jamnya

terdapat 10 sampai 11 customer yang datang menukarkan uang di loket 7

 

3.  Tingkat pelayanan customer rata-rata

Tingkat pelayanan rata-rata didapat dari hasil pembagian menit dalam satu jam (1jam =

60menit) dengan waktu pelayanan rata-rata

7272,20894736842,2

60 

 

Tingkat pelayanan customer rata-rata 20,7272 customer per jam. Jadi, setiap jamnya rata-

rata kasir loket mampu melayani antara 20 sampai 21 customer bank.

4.  Tingkat kegunaan fasilitas pelayanan

Page 39: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 39/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 39

Tingkat keguanaan fasilitas pelayanan didapatkan dari hasil pembagian tingkat

kedatangan rata-rata dengan tingkat rata-rata pelayanan

523809524,07272,20

85714286,10    

karena ρ <1 maka tingkat kedatangan (λ) lebih ketat daripada tingkat pelayanan (µ). Hal

ini berarti kasir loket 7 memiliki waktu longgar karena persentasi kesibukkannya hanya

mencapai 52,38%.

5.  Probabilitas pada sistem tidak ada pelayanan (P0)

Dari hasil perhitungan dengan WinQSB, diperoleh nilai P0 adalah 47,619%.

Kemungkinan tidak ada customer dalam sistem antrian adalah 47,619%.

6.  Rata-rata banyaknya customer mengantri dalam antrian (Lq)

Dari hasil perhitungan dengan WinQSB, diperoleh nilai Lq adalah 0,5762.

Rata-rata banyaknya customer mengantri dalam antrian loket 7 adalah 0 sampai 1 orang.

7.  Rata-rata banyaknya customer mengantri dalam sistem (L)

Dari hasil perhitungan dengan WinQSB, diperoleh nilai Ls adalah 1,1.

Rata-rata banyaknya customer mengantri dalam sistem loket 7 adalah 1 sampai 2 orang.

8.  Waktu menunggu yang diperkirakan dalam antrian (Wq)

Dari hasil perhitungan dengan WinQSB, diperoleh nilai Wq adalah 0,0531 jam = 3,186

menit. Rata-rata waktu tunggu customer dalam antrian loket 7 adalah 3 menit 11,16 detik 

9.  Waktu menunggu diperkirakan dalam sistem (Ws)

Dari hasil perhitungan dengan WinQSB, diperoleh nilai W  adalah 0,1013 jam = 6,078

menit. Rata-rata waktu tunggu customer dalam sistem loket 7 adalah 6 menit 4,68 detik 

10. Jumlah pelayanan yang sibuk yang diperkirakan dalam antrian (c)

C = Ls – Lq = 1,1 – 0,5762 = 0,5238

Rata-rata banyaknya kasir yang sibuk dalam antrian adalah 0 sampai 1 kasir pada loket 7

11. Persentase pemanfaatan loket 7 adalah sebesar 52,381%.

Loket 9 (lampiran 3)

Dari hasil pemelitian yang diperoleh dan disajikan, didapatkan :

1.  Total Waktu Penelitian

Page 40: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 40/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 40

Penelitian di KBI Kediri pada hari kamis, tanggal 14 Juli 2011. Mulai pukul 07.30 -

11.00 WIB, sehingga total waktu penelitian adalah selama 3,5 jam.

2.  Tingkat Kedatangan Customer Rata-rata

Tingkat kedatangan customer rata-rata didapat dari hasil pembagian total kedatangan

customer selama 3,5 jam pengamatan dengan total waktu pengamatan.

225,3

77 

 

Tingkat kedatangan customer rata-rata customer per jam. Jadi, rata-rata setiap jamnya

terdapat 22 customer yang datang menukarkan uang di loket 9

 

3.  Tingkat pelayanan Customer Rata-rata

Tinkat pelayanan rata-rata didapat dari hasil pembagian menit dalam satu jam (1jam =60menit) dengan waktu pelayanan rata-rata

561,37597402597,1

60 

 

Tingkat pelayanan customer rata-rata 561,37 customer per jam. Jadi, setiap jamnya rata-

rata kasir loket 9 mampu melayani antara 37 sampai 38 penukaran uang.

4.  Tingkat kegunaan fasilitas pelayanan

Tingkat keguanaan fasilitas pelayanan didapatkan dari hasil pembagian tingkat

kedatangan rata-rata dengan tingkat rata-rata pelayanan

585714,0561,37

22    

karena ρ <1 maka tingkat kedatangan (λ) lebih ketat daripada tingkat pelayanan (µ). Hal

ini berarti kasir loket 9 memiliki waktu longgar karena persentasi kesibukkannya hanya

mencapai 58,5714%.

5.  Probabilitas pada sistem tidak ada pelayanan (P0)

Dari hasil perhitungan dengan WinQSB, diperoleh nilai P0 adalah 41,4286 %.

Kemingkinan tidak ada customer dalam sistem antrian adalah 41,4286%.

6.  Rata-rata banyaknya pengantri dalam antrian (Lq)

Dari hasil perhitungan dengan WinQSB, diperoleh nilai Lq adalah 0,8281.

Rata-rata banyaknya customer mengantri dalam antrian loket 9 adalah 0 sampai 1 orang.

7.  Rata-rata banyaknya pengantri dalam sistem (L)

Dari hasil perhitungan dengan WinQSB, diperoleh nilai Ls adalah 1,4138.

Rata-rata banyaknya customer mengantri dalam sistem loket 9 adalah 1 sampai 2 orang

Page 41: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 41/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 41

8.  Waktu Menunggu yang Diperkirakan dalam antrian (Wq)

Dari hasil perhitungan dengan WinQSB, diperoleh nilai Wq adalah 0.0376 jam = 2,256

menit. . Rata-rata waktu tunggu customer dalam antrian loket 9 adalah 2 menit 15,36

detik 

9.  Waktu menunggu diperkirakan dalam sistem (Ws)

Dari hasil perhitungan dengan WinQSB, diperoleh nilai W  adalah 0.0643 jam = 3,858

menit. Rata-rata waktu tunggu customer dalam sistem loket 9 adalah adalah 3 menit

51,48 detik 

10. Jumlah Pelayanan yang sibuk yang Diperkirakan dalam antrian (c)

C= Ls – Lq = 1.4138 – 0.8281=0.58714

Rata-rata banyaknya kasir yang sibuk dalam antrian sebanyak 0 sampai 1 kaisr pada

loket 9

11. Persentase pemanfaatan loket 9 adalah sebesar 58,5714%.

Page 42: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 42/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 42

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasakan hasil kegiatan Praktek Kerja Lapang di Kantor Bank Indonesia Kediri dapat

disimpulkan bahwa terdapat beberapa kendala dalam sistem pelaksanaan tugas masing-

masing bidang dengan hasil evaluasi sebagai berikut :

  Pada survei konsumen, stratified random sampling telah tepat digunakan sebagai

metode pengambilan sampel ditinjau dari kriteria dan tujuan survei konsumen.

Sedangkan untuk hasil analisis regresi linier, disimpulkan bahwa terdapat korelasi

negatif yang cukup antara Inflasi dengan IKK yaitu variasi inflasi dapat diterangkan

oleh variasi indeks keyakinan konsumen sebesar 44,1% sedangkan sebesar 55.9%

diterangkan oleh variable lain.Sedangkan korelasi antara IHK dengan IKK tidak 

cukup kuat, dan diperoleh informasi juga bahwa korelasi kedua variable bertanda

negative, yaitu sebesar -0.587. Akan tetapi nilai signifikansi menunjukkan bahwa

korelasi antara IHK dengan IKK tidak signifikan, sehingga tidak dapat

diinterpretasikan hubungan antara IHK dengan IKK. Sedangkan korelasi antara

IHK dengan SPH relative sangat kuat dan korelasi kedua variable tersebut

bertanda positif yaitu sebesar 0.916, itu juga didukung dengan nilai signifikansi

yang menunjukkan bahwa korelasi antara IHK dengan SPH signifikan, sehingga

dapat disiimpulkan semakin besar nilai SPH maka akan meningkatkan nilai IHK

, begitu juga sebaliknya semakin kecil nilai SPH makan akan menurunkan nilai

IHK tersebut. Kemudian variasi IHK dapat diterangkan oleh variasi SPH dan

IKK sebesar 87.4% sedangkan sebesar 12.6% diterangkan oleh variable lain.

Namun variasi IHK dapat diterangkan oleh variasi SPH dan IKK sebesar 87.4%

sedangkan sebesar 12.6% diterangkan oleh variable lain. Dari hasil analisis

Page 43: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 43/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 43

regresi linier juga diperoleh bahwa korelasi antara IHK dengan SPH relative

sangat kuat dan korelasi kedua variable tersebut bertanda positif yaitu sebesar

0.916 , itu juga didukung dengan nilai signifikansi yang menunjukkan bahwa

korelasi antara IHK dengan SPH signifikan, sehingga dapat disiimpulkan

semakin besar nilai SPH maka akan meningkatkan nilai IHK , begitu juga

sebaliknya semakin kecil nilai SPH makan akan menurunkan nilai IHK tersebut.

  Pada Survei Kegiatan Dunia Usaha, metode pengambilan sampel yang digunakan

adalah purposive sampling dengan asumsi bahwa jumlah sampel yang diambil

sudah mewakili pada seluruh wilayah kerja dan seluruh komoditas. Sedangkan

penggunaan metode Saldo Bersih Tertimbang dengan mengacu pada hasil

penggunaan metode analisis tersebut pada SKDU BI pusat, ternyata tidak 

memberikan hasil yang baik. Hal ini, dapat disebabkan karena kurangnya jumlah

sampel yang digunakan. Kemudian melalui analisa deskriptif dapat diketahui

bentuk data sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan apakah laju inflasi

naik atau sebaliknya.

  Pada Sistem Antrian pelayanan penukaran uang di loket 7, dalam waktu

pelayanan sama dengan waktu pengamatan yaitu 3,5 jam rata-rata kasir mampu

melayani antara 20 sampai 21 permintaan penukaran uang. Sedangkan rata-rata

kedatangan adalah 10-11 permintaan setiap jam, sehingga pemanfaatan loket

mencapai 52,381%

  Pada Sistem Antrian pelayanan penukaran uang di loket 9, dalam waktu

pelayanan sama dengan waktu pengamatan yaitu 3,5 jam rata-rata kasir mampu

melayani antara 37 sampai 38 permintaan penukaran uang. Sedangkan rata-rata

kedatangan adalah 22 permintaan setiap jam, sehingga pemanfaatan loket

mencapai 41,4286 %.

Page 44: revisi laporan

5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 44/44

 

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 44

4.2 Saran

  Pada survei konsumen, metode stratified random sampling sebaiknya didukung

dengan informasi mengenai jumlah populasi.

  Pada Survei Kegiatan Dunia Usaha, sebaikya ditinjau ulang apakah jumlah

sampel yang diambil sudah mewakili seluruh komoditas dan wilayah kerja

Kantor Bank Indonesia Kediri. Sedangkan untuk metode analisis, disarankan

untuk menambah jumlah sampel sehingga hasil yang diperoleh dapat mendekati

kebenaran.

  Pada Sistem Antrian pada Operasional Kas, disarankan untuk menspesifikasikan

permintaan penukaran sejak awal antrian tiket. Sehingga terdapat dua antrian

tiket, yaitu tiket untuk penukaran uang lusuh, dan tiket untuk penukaran uang

pecahan/ 

  Untuk memperoleh hasil analisis yang valid sebaiknya digunakan data yang

cukup panjang dengan jumlah sampel yang mewakili wilayah survei.