revisi laporan
-
Upload
0810950064 -
Category
Documents
-
view
129 -
download
2
Transcript of revisi laporan
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 1/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangBank Indonesia dalam kapasitasnya sebagai bank sentral
mempunyai tujuan tunggal yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah. Kestabilan nilai rupiah tersebut mengandung dua aspek, yaitu
kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, dan kestabilan terhadap
mata uang negara lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju
inflasi, sedangkan aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar
rupiah terhadap mata uang negara lain. Secara sederhana inflasi diartikan
sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan
harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila
kenaikan itu meluas (mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.
Kebalikan dari inflasi disebut deflasi. Kestabilan inflasi merupakan prasyarat
bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang pada akhirnya
memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pentingnya
pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi
dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi
masyarakat.
Secara teoritis diyakini bahwa persepsi atau keyakinan dan
ekspektasi masyarakat terhadap kondisi ekonomi akan mempengaruhi perilaku
konsumsi masyarakat. Dengan memperhatikan perilaku konsumsi masyarakat
maka dapat diperkirakan perkembangan perekonomian dan tekanan harga
(inflasi), sehingga akan membantu mengantisipasi sumber-sumber potensial
tekanan inflasi. Dengan membangun indikator yang mencerminkan tendensi
permintaan masyarakat seperti kondisi ekonomi saat ini, sehingga ekspektasi
terhadap kondisi ekonomi dan ekspektasi terhadap harga menurut konsumen
dapat diperoleh antara lain dengan melakukan survei terhadap konsumen.
Statistika adalah ilmu yang mempelajari metode pengambilan data
berupa fakta, metode analisis dan penyajian data, serta interpretasi dan
pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis dan sesuai tujuan peneliti.
Statistika dapat diterapkan di berbagai bidang, baik bidang ekonomi,
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 2/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 2
administrasi, pemerintahan, industri maupun perbankan. Dalam bidang
moneter, khususnya survei, statistika dapat menjadi acuan dalam menentukan
metode pengambilan sampel, analisis yang digunakan, pengambilan
keputusan, maupun acuan dalam memprediksi kondisi ekonomi pada masa
yang akan datang.
1.2 Tujuan
Tujuan umum dari Praktek Kerja Lapang di KBI Kediri ini adalah :
1. Memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan jenjang perkuliahan S-1 di
Program Studi Statistika Universitas Brawijaya Malang.
2. Memperluas wawasan dan pengetahuan di dunia kerja.
3. Membantu kegiatan kerja di KBI Kediri.
4. Mempelajari peran statistika dalam proses kegiatan di KBI Kediri
terutama dalam Kelompok Kajian Statistik dan Survei.
1.2.2 Tujuan khusus
Tujuan khusus dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapang di KBI
Kediri ini adalah menerapkan ilmu statistika dalam proses kegiatan di KBI
Kediri terutama dalam Kelompok Kajian Statistik dan Survei, khususnyadalam melakukan analisis hasil survei.
1.3 Manfaat
Pelaksanaan PKL ini diharapkan mampu memberikan manfaat,
baik bagi mahasiswa, universitas maupun bagi instansi yang bersangkutan.
Manfaat PKL adalah sebagai berikut:
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1. Menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa untuk
memasuki dunia kerja.
2. Menerapkan statistika dalam memecahkan permasalahan-
permasalahan di dunia kerja.
3. Membandingkan penerapan statistika dalam praktek maupun
teori.
4. Mendapatkan pengalaman kerja.
1.3.2 Bagi Universitas Brawijaya
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 3/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 3
1. Sebagai masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana
program atau kurikulum yang telah diterapkan sesuai
kebutuhan masyarakat pengguna lulusan program.
2. Untuk memperkenalkan instansi pendidikan Program Studi
Statistika, Jurusan Matematika, Universitas Brawijaya Malang,
kepada badan usaha yang membutuhkan lulusan atau tenaga
kerja yang dihasilkan oleh Universitas Brawijaya Malang.
1.3.3 Bagi KBI Kediri
1. Merupakan sarana penghubung antara instansi atau perusahaan
dan Lembaga Pendidikan Tinggi.2. Memberikan masukan/kontribusi positif dari sudut pandang
statistika kepada pihak bank sehingga secara langsung maupun
tidak langsung dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan
kepada masyarakat.
3. Sebagai sarana untuk memberikan pertimbangan dalam
menentukan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan oleh instansi
yang bersangkutan, dilihat dari segi sumber daya manusia yang
dihasilkan Lembaga Pendidikan Tinggi.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam Laporan Praktek Kerja Lapang di KBI Kediri
adalah tentang teknik pengambilan sampel serta teknik analisis pada survei
konsumen, evaluasi teknik pengambilan sampel pada survei kegiatan dunia
usaha.
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 4/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 4
BAB II
TINJAUAN UMUM DAN PERMASALAHAN
2.1 Tinjauan Umum Instansi
2.1.1 Sejarah Bank Indonesia
Sejarah Bank Indonesia diawali oleh De Javasche Bank NV
sebagai bank sirkulasi yang diberi hak untuk mencetak dan
mengedarkan uang Gulden Belanda oleh pemerintah Belanda. Pada
tanggal 19 September 1945, pemerintah Indonesia membentuk
yayasan dengan nama ”Pusat Bank Indonesia” yang merupakan
cikal bakal berdirinya Bank Indonesia. Dalam perkembangannya,
pada tanggal 1 Juli 1953 dikeluarkan UU No. 11 tahun 1953,
Undang-Undang Pokok Bank Indonesia yang menetapkan
pendirian Bank Indonesia untuk menggantikan fungsi De Javasche
Bank sebagai bank sentral, dengan tiga tugas utama di bidang
moneter, perbankan, dan sistem pembayaran.
Tahun 1968 dengan dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968,
Bank Indonesia tidak lagi berfungsi ganda karena fungsinya
sebagai bank komersial telah dihapuskan. Namun demikian, misi
Bank Indonesia sebagai agen pembangunan masih melekat,
demikian juga dengan tugas-tugas sebagai kasir pemerintah atau
Bankers Bank . Selanjutnya dengan diberlakukannya UU No. 23
tahun 1999, kedudukan Bank Indonesia selaku Bank Sentral
Republik Indonesia telah dipertegas kembali. Dalam kaitan ini,
Bank Indonesia telah mempunyai kedudukan yang independen diluar pemerintah, dan memiliki tujuan tunggal yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah.
UU No. 3 tahun 2004 menegaskan bahwa, Bank Indonesia
dinilai kinerjanya oleh DPR dan melakukan kordinasi dengan
pemerintah dalam merumuskan kebijakan moneternya. Bank
Indonesia wajib menyerahkan laporan tahunan dan triwulan
mengenai pelaksanaan tugas dan wewenangnya kepada DPR dan
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 5/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 5
masyarakat luas melalui media massa serta menyampaikan laporan
keuangan kepada BPK dalam rangka memenuhi asas akuntabilitas
dan transparasi. Pada tahun 2008, pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PerPPU) No.2
tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No.23
tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagai bagian dari upaya
menjaga stabilitas sistem keuangan. Amandemen dimaksudkan
untuk meningkatkan ketahanan perbankan nasional dalam
menghadapi krisis global melalui peningkatan akses perbankan
terhadap Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek dari Bank Indonesia.
(http://www.bi.go.id/)
2.1.2 Misi Bank Indonesia
Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui
pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas
sistem keuangan untuk pembangunan nasional jangka panjang
yang berkesinambungan. (http://www.bi.go.id/)
2.1.3 Visi Bank Indonesia
Menjadi lembaga bank sentral yang dapat dipercaya secara
nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai
strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan
stabil. (http://www.bi.go.id/)
2.1.4 Sasaran Strategis
Untuk mewujudkan Misi, Visi dan Nilai-nilai Strategis
tersebut, Bank Indonesia menetapkan sasaran strategis jangka
menengah panjang, yaitu :
1. Terpeliharanya kestabilan moneter
2. Terpeliharanya stabilitas sistem keuangan (SSK)
3. Terpeliharanya kondisi keuangan Bank Indonesia yang sehat
dan akuntabel
4. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen moneter
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 6/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 6
5. Memelihara SSK : (i) melalui efektifitas pengaturan dan
pengawasan bank, surveillance sektor keuangan, dan
manajemen krisis serta (ii) mendorong fungsi intermediasi
6. Memelihara keamanan dan efisiensi sistem pembayaran
7. Meningkatkan kapabilitas organisasi, SDM dan sistem
informasi
8. Memperkuat institusi melalui good governance, efektivitas
komunikasi dan kerangka hukum
9. Mengoptimalkan pencapaian dan manfaat inisiatif Bank
Indonesia.
(http://www.bi.go.id/)
2.1.5 Tujuan dan Tugas Pokok Bank Indonesia
Tujuan dan tugas Bank Indonesia diatur secara jelas dalam
UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah
diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004. Tujuan Bank Indonesia
berdasarkan UU di atas antara lain:
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3. Mengatur dan mengawasi bank
(http://www.bi.go.id/)
2.1.6 KBI Kediri (KBI Kediri)
2.1.6.1 Lokasi Bank Indonesia Kediri
KBI Kediri (KBI Kediri) merupakan salah satu
kantor cabang Bank Indonesia yang terletak di Jl.
Brawijaya No. 2 Kota Kediri.
2.1.6.2 Wilayah Kerja Bank Indonesia Kediri
KBI Kediri memiliki wilayah kerja diantaranya
meliputi 13 kota dan kabupaten, antara lain sebagai berikut
:
1. Kota Kediri
2. Kabupaten Kediri
3. Kota madiun
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 7/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 7
4. Kabupaten madiun
5. Kota Blitar
6. Kabupaten Blitar
7. Kabupaten Tulungagung
8. Kabupaten Trenggalek
9. Kabupaten Magetan
10. Kabupaten Ngawi
11. Kabupaten Nganjuk
12. Kabupaten Ponorogo
13. Kabupaten Pacitan
2.1.6.3 Tugas Pokok KBI Kediri
Tugas pokok KBI Kediri meliputi beberapa bidang,
yaitu:
2.1.6.3.1 Bidang Perbankan
Tugas dan wewenang bidang perbankan
dapat dirinci sebagai berikut :
1. Pengawasan secara tidak langsung
Pengawasan tidak langsung adalah
pengawasan yang dilakukan dengan
menganalisis serta mengevaluasi laporan-
laporan yang disampaikan oleh suatu bank
dengan tujuan untuk mengetahui apakah bank
telah melaksanakan ketentuan perbankan
sekaligus untuk menilai kinerja perbankan.
2. Pengawasan langsung
Pengawasan langsung adalah
pengawasan dalam bentuk pemeriksaan
langsung yang diikuti tindakan-tindakan
perbaikan sebagaimana diatur dalam undang-
undang. Seluruh bank wajib memberikan
kesempatan dan penjelasan kepada pemeriksa
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 8/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 8
bank dalam memeriksa berkas-berkas yang ada
pada bank.
3. Perizinan dan rekomendasi
KBI Kediri memberikan perizinan dan
rekomendasi kelembagaan kepemilikan dan
kepengurusan bank pembukaan atau penutupan
BPR, pembukaan dan pemindahan kantor bank
umum dan BPR.
4. Pemberian sanksi
KBI Kediri memberikan sanksi
terhadap BPR/S dan bank umum yang
melanggar ketentuan Peraturan Bank Indonesia
(PBI). Pengenaan sanksi antara lain berupa:
Sanksi teguran tertulis
Sanksi administrasi
Sanksi denda
Penurunan tingkat kesehatan
Sanksi kepengurusan dan kepemilikan
(melalui fit and proper test)
Sanksi kelembagaan (misalkan larangan
untuk membuka kantor cabang/ kantor
cabang pembantu).
5. Mediasi dan investigasi perbankan
Menerima laporan penanganan pengaduan
nasabah oleh BPR setiap triwulanan
Menjadi mediator dalam permasalahan
Perbankan dengan nasabahnya.
Menjadi saksi ahli untuk kasus-kasus
perbankan/ tipibank di wilayah kerja KBI
Kediri.
2.1.6.3.2 Bidang Ekonomi Moneter
Tugas Bidang Ekonomi Moneter meliputi :
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 9/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 9
a. Sie. KKSS (Kelompok Kajian Statistik dan
Survei)
Melakukan survei rutin
1. Survei kegiatan dunia usaha (SKDU),
yang dilaksanan setiap tiga bulan
(triwulanan).
2. Survei konsumen (SK), yang
dilaksanakan setiap bulan (bulanan).
3. Survei Remitansi TKI , yang
dilaksanakan setiap tiga bulan
(triwulanan).
4. Survei Pemantauan Harga (SPH), yang
dilaksanakan setiap minggu atau setiap
dua minggu untuk barang yang harganya
bersifat fluktuatif, dan dilaksanakan
setiap bulan untuk barang yang harganya
bersifat stabil.
Melakukan/ menyusun laporan
perkembangan ekonomi
1. Perkembangan ekonomi daerah
(PEKDA), yang dilaksanakan setiap 6
bulan.
2. Ringkasan ekonomi regional (RER),
yang dilakukan setiap bulan.
Penyusunan kajian/penelitian, setiap satu
tahun dilakukan penelitian.
Penatausaha laporan Bank Umum
Melakukan kegiatan kehumasan
b. Sie KPSR (Kelompok Pemberdayaan Sektor Riil
dan UMKM)
Melakukan kajian/ penelitian
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 10/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 10
1. Penelitian mengenai komoditas unggulan
di setiap kota/ kabupaten dalam wilayah
kerja
2. Lending model (analisis kelayakan
bisnis)
Melakukan fasilitasi Usaha Makro Kecil
Menengah dan Perbankan
2.1.6.3.3 Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen
Intern
Bidang sistem pembayaran dan manajemen
intern dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Sistem pembayaran
Sistem pembayaran meliputi sistem pembayaran tunai
dan non-tunai.
1. Sistem Pembayaran Tunai (Sie. Operasional Kas)
KBI Kediri bertanggung jawab atas
ketersediaan uang dalam jumlah dan komposisi
pecahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
yang menjadi wilayah kerja KBI Kediri. Selain itu,
KBI Kediri juga harus menjaga agar uang yang
beredar di masyarakat selalu dalam kondisi baik dan
layak edar.
Kegiatan-kegiatan sie. Operasional kas, antara lain:
Melakukan pengiriman setoran
Penukaran uang dilakukan setiap hari selasa dan
kamis
Pembayaran
Perhitungan uang
Sosialisasi uang rupiah asli
Kas keliling ( penukaran uang )
2. Sistem Pembayaran Non - Tunai (LPNK)
Kliring
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 11/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 11
Kliring adalah pertukaran warkat
atau data keuangan elektronik antar bank baik
atas nama bank maupun nasabah yang hasil
perhitungannya diselesaikan pada waktu
tertentu. Sebagai salah satu upaya untuk
mewujudkan sistem pembayaran yang efisien,
cepat, aman, dan handal maka bank Indonesia
menerapkan Sistem Kliring Nasional Bank
Indonesia (SKNBI) yang dapat mengakomodir
transfer kredit antar bank ke seluruh wilayah
Indonesia tanpa kewajiban melakukan
pertukaran fisik warkat. Sistem ini biasanya
dilakukan untuk transfer kredit < 250 juta.
BI-RTGS (Bank Indonesia- Real Time Gross
Settlement)
KBI Kediri juga sudah
mengimplementasikan sistem layanan transfer
dana antar bank seketika, yang dikenal dengan
Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement
atau BI-RTGS. Sistem ini lebih memudahkan
masyarakat dalam pengiriman dana dalam
jumlah besar atau bersifat mendesak.
b. Manajemen Intern
Manajemen intern hanya terdiri dari satu seksi,
yaitu seksi sumber daya. Seksi sumber daya dibagimenjadi tiga bagian, yaitu:
1. Bagian Sumber Daya
Tugas dari bagian sumber daya adalah:
Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan
penerimaan, penempatan, pengembangan,
pembinaan, dan pemutusan hubungan kerja
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 12/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 12
dengan pegawai sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Mengelola data kepegawaian
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
pegawai sesuai dengan kewenangan
Melakukan kegiatan yang terkait dengan sistem
pemeliharaan pegawai (gaji, insentif, manfaat,
dan fasilitas lainnya)
Membuat laporan berkala yang berkaitan dengan
kepegawaian
Mengatur kearsipan surat yang keluar dan
masuk
Mengatur protokol terutama untuk kegiatan
pimpinan
Kesehatan pegawai dan pensiunan
2. Bagian Logistik
Tugas dari bagian logistik adalah:
Menatausahakan dan melaksanakan pengadaan
barang dan jasa
Melaksanakan pemeliharaan gedung, inventaris
kantor, rumah dinas, rumah istirahat, dan
perabotnya serta sarana yang lainnya
Melaksanakan penghapusan barang – barang
inventaris dan kendaraan
Membuat laporan berkala yang berkaitan dengan
kegiatan kelogistikan
3. Bagian pengamanan:
Tugas dari bagian pengamanan adalah
menjaga keamanan gedung KBI Kediri dan rumah
dinas
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 13/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 13
2.1.6.4 Struktur Organisasi KBI Kediri
STRUKTUR ORGANISASI
KBI KEDIRI
PEMIMPIN BANK INDONESIA
KBI KELAS 3
BIDAN EKONOMI MONETER
(DEPUTI PBI BIDANG EKONOMI
MONETER)
BIDANG PENGAWASAN BANK
(DEPUTI PBI BIDANG
PENGAWASAN BANK)
BIDANG SISTEM PEMBAYARAN &
MANAJEMEN INTERN
(DEPUTI PBI BIDANG SPMI)
KELOMPOK KAJIAN, STATITIK DAN
SURVEI
KELOMPOK PEMBERDAYAAN
SEKTOR RILL & UMKM
SEKSI LAYANAN NASABAH DAN
PENYELENGGARAAN KLIRING
SEKSI SUMBER DAYA
SEKSI OPERASIONAL KAS TIM PENGAWAS BANK III
TIM PENGAWAS BANK II
TIM PENGAWAS BANK I
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 14/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 14
STRUKTUR ORGANISASI SIE. OPERASIONAL KAS
DEPUTI PBI BIDANG SPMI
Kasir muda senior
Pengelola khazanah
Kelompok
penukaran
Kelompok
pemusnahan
Kelompok
penerima setoran
Kelompok hitung
manual
Kelompok
pembayaran
1. Pemegang
kas.
2. Kasir
penerima
3. Kasir
penerima
1. Pemegang
kas.
2. Kasir
penerima.
3. Kasir
penerima
1. Pengawas.
2. Pimpinan
pelaksana.
3. Anggota
pelaksana.
4. Anggota
pelaksana.
5. Anggota
pelaksana
1. Pemegang
kas.
2. Kasir
penerima
1. Pimpinan
pelaksana.
2. Anggota
pelaksana.
3. Anggota
pelaksana.
4. Anggota
pelaksana
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 15/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 15
SIE. MANAJEMEN INTERN
KEPALA SEKSI SUMBER
DAYA
PENGAMANANLOGISTIKSUMBER DAYA
DEPUTI PBI BIDANG SPMI
KESEHATAN
PENGGAJIAN
PROTOKOLER
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 16/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 16
SIE. PENGAWASAN BANK
DEPUTI PBI BIDANG
PENGAWASAN BANK
Tim pengawas Bank IIITim pengawas Bank IITim pengawas Bank I
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 17/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 17
BIDANG EKONOMI MONETER
DEPUTI PBI BIDANG
EKONOMI MONETER
KELOMPOK PEMBERDAYAAN
SEKTOR RILL & UMKM
KELOMPOK KAJIAN,
STATISTIKA DAN SURVEI
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 18/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 18
2.2 Permasalahan
2.2.1 Survei Konsumen
Survei Konsumen (SK) merupakan sebuah survei yang bertujuan untuk
mendapatkan informasi atau indikator dini mengenai masalah tendensi/ arah permintaan
konsumen yang digunakan untuk keperluan penyusunan kebijakan dalam rangka
pengendalian inflasi. Ruang lingkup survei meliputi ekspektasi konsumen sektor rumah
tangga mengenai kondisi perekonomian, harga – harga, kondisi keuangan konsumen,
dan rencana konsumsi (pembelanjaan) konsumen. Yang termasuk kategori konsumen
dalam survei ini adalah rumah tangga dengan golongan ekonomi kelas menengah ke
atas, yang dapat dilihat dari tingkat pengeluaran rumah tangga setiap bulan.
Metode pengambilan sampel yang digunakan pada ada SK adalah
stratified random sampling. Stratified Random Sampling (SRS) adalah suatu metode
pengambilan sampel dimana pengambilan elemen tidak dilakukan secara langsung akan
tetapi secara bertahap. Dalam menggunakan metode SRS perlu diperhatikan syarat-
syarat berikut:
a. Populasi mempunyai unsur heterogenitas
b. Diperlukan kriteria yang jelas dalam membuat stratum sesuai dengan unsur
heterogenitas yang dimiliki
c. Harus diketahui dengan tepat komposisi jumlah anggota (elemen) contoh yang akan
dipilih
Pada SK responden yang memiliki tingkat pengeluaran berbeda, sehingga
syarat pertama yaitu unsur heterogenitas pada populasi telah terpenuhi. Selain itu, syarat
kedua juga telah terpenuhi, yaitu kriteria pembagian sampel didasarkan pada tingkat
pengeluaran responden. Karena kurangnya informasi tentang jumlah populasi secara
keseluruhan maupun jumlah populasi pada masing – masing strata sehingga penerapan
syarat ketiga perlu ditinjau ulang karena belum dapat ditentukan apakah jumlah
responden yang digunakan sebagai sampel yaitu seratus responden telah cukup atau
belum.
2.2.2 Survei Kegiatan Dunia Usaha
Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) merupakan survei triwulanan yang
dilaksanakan sejak triwulan I-1993 dengan responden mencapai lebih dari 2800
perusahaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan dipilih secara purposive
sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan dengan
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 19/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 19
tujuan yang telah direncanakan sebelumnya, yaitu telah ada definisi terhadap kelompok-
kelompok yang dicari. Banyaknya responden yang dapat diambil dengan menggunakan
metode ini tidak ada batasan, hanya tergantung pada tujuan dari peneliti sendiri. Namun
pada SKDU, hasil survei tersebut nantinya akan digunakan sebagai acuan pengambilan
kebijakan moneter. Sehingga sebaiknya ditinjau ulang apakan metode pengambilan
sampel tersebut telah tepat, sehingga kebijakan yang diambil dapat berlaku di seluruh
seluruh wilayah kerja Bank Indonesia.
Pengumpulan data pada SKDU dilakukan melalui wawancara dan atau
mengisi kuesioner langsung oleh responden. Metode perhitungan dilakukan dengan
metode saldo bersih (SB- net balance), yakni dengan menghitung selisih antara
persentase jumlah responden yang memberikan jawaban ”meningkat” dengan
persentase jumlah responden yang memberikan jawaban ”menurun” dan mengabaikan
jawaban ”sama”. Khusus perhitungan saldo bersih kegiatan usaha, harga jual dan
penggunaan tenaga kerja dilakukan dengan metode Saldo bersih Tertimbang (SBT –
weighted net balance) yang diperoleh dari hasil perkalian saldo bersih sektor/ subsektor
yang bersangkutan dengan bobot sektor/subsektor yang bersangkutan sebagai
penimbangnya.
Mengacu pada hasil penggunaan metode analisis tersebut pada SKDU BIpusat, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode analisis tersebut telah tepat. Akan
tetapi, dari hasil SKDU KBI Kediri dengan menggunaan metode analisis yang sama,
memberikan hasil yang kurang valid. Sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai
penyebab perbedaan hasil yang signifikan pada penggunaan metode SBT dalam SKDU.
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 20/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 20
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Survei Konsumen
3.1.1 Evaluasi Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan sudah tepat, yaitu
menggunakan stratified random sampling. Hal ini dikarenakan keadaan responden
yang memiliki tingkat pengeluaran berbeda. Sehingga perlu dibagi ke dalam strata
(tingkatan) untuk mendapatkan tingkat kesalahan amatan yang relative kecil.
Namun, tidak dapat ditentukan apakah jumlah responden yang digunakan sebagai
sampel yaitu seratus responden telah cukup atau belum. Hal ini dikarenakan
kurangnya informasi tentang jumlah populasi secara keseluruhan maupun jumlah
populasi pada masing – masing strata.
3.1.2 Pengaruh Indeks Keyakinan Konsumen terhadap Inflasi
Untuk mengetahui permasalahan seberapa besar indeks keyakinan
konsumen dalam menjelaskan inflasi, dapat digunakan analisis regresi. Analisis
regresi adalah kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai
variabel yang dijelaskan (the explained variable atau biasa disebut respon) yang
dilambangkan dengan Y (dalam masalah ini adalah Inflasi), dengan satu atau dua
variabel yang menjelaskan (the explanatory atau biasa disebut prediktor) yang
dilambangkan dengan X (dalam masalah ini adalah IKK).
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 21/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 21
Data Inflasi dan indeks keyakinan konsumen (IKK) diambil pada periode
bulan Februari - Mei 2011, sebagai berikut:
Tabel 3.1. Data Inflasi dan Indeks Keyaakinan Konsumen (IKK)
periode Februari – Mei 2011
Bulan
(Tahun 2011)
Y
(Inflasi)
X
(IKK)
Februari 5.57 105.67
Maret 5.97 106.33
April 5.37 105.67
Mei 4.96 108.35Sumber : data KBI Kediri
Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh indeks keyakinan konsumen terhadap inflasi yaitu metode analisis
regresi linier sederhana. Akan tetapi setelah melihat plot dari kedua variable
tersebut yang menunjukkan data tersebut tidak linier (lampiran1), maka
metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi linier
sederhana dengan model log-log. Model log-log ini terbentuk melalui
transformasi logaritma model tidak linier yang selanjutnya diharapkan dapat
ditemukan model linier. Dengan demikian, setelah dilakukan transformasi log
terhadap kedua variable, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.2. Hasil Transformasi Log Data Inflasi dan Indeks Keyaakinan Konsumen
(IKK)
periode Februari – Mei 2011
logY (inflasi) log X (IKK)
1.717395054 4.660321
1.786746927 4.666547
1.680827909 4.660321
1.601405741 4.685367
Sumber : data diolah
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 22/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 22
Berikut ini adalah table 3.3 Descriptive Statistics yang memberikan
informasi tentang rata-rata, standar deviasi dan jumlah observasi. Pada table
tersebut terlihat bahwa rata-rata inflasi selama periode Februari sampai Mei
tahun 2011 adalah sebesar 1.69 atau setara dengan 5.45%, dengan standar
deviasi sebesar 0.07718. Sementara itu rata-rata indeks keyakinan konsumen
pada periode yang sama sebesar 4.668 atau setara dengan 106.495, dengan
standar deviasi sebesar 0.01185. sedangkan N menyatakan jumlah observasi,
yang masing-masing berjumlah 4 bulan.
Table 3.3 Descriptive Statistics
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
ln_Y 1.6966 .07718 4
ln_X 4.6681 .01185 4
Selanjutnya adalah table 3.4 Correlation yang memberikan informasi
tentang nilai korelasi antara inflasi dengan indeks keyakinan konsumen
(IKK), serta tingkat signifikansinya. Berdasarkan table tersebut terlihat bahwa
korelasi antara inflasi dengan indeks keyakinan konsumen (IKK) cukup kuat,dan diperoleh informasi juga bahwa korelasi kedua variable bertanda negative,
yaitu sebesar -0.664. Akan tetapi untuk data ini, belum dapat disimpulkan
lebih jauh apakah arah korelasi antara inflasi dengan IKK tersebut memang
benar-benar berbanding terbalik karena data yang dimiliki terlalu sedikit,
sehingga tidak dapat dilihat pergerakan nilai inflasi dengan nilai IKK. Selain
itu juga tidak dapat diinterpretasikan hubungan yang terjadi antara inflasi
dengan IKK karena nilai signifikansinya menunjukkan bahwa hubungan kedua
variable tersebut tidak signifikan.
Table 3.4 Correlation
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 23/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 23
Correlations
ln_Y ln_X
Pearson Correlation ln_Y 1.000 -.664
ln_X -.664 1.000
Sig. (1-tailed) ln_Y . .168
ln_X .168 .
N ln_Y 4 4
ln_X 4 4
Dan table 3.5 Variables Entered/Removed memberikan informasi
mengenai regresi yang dibentuk, dimana dalam kasus ini variable bebasnya
adalah indeks keyakinan konsumen (IKK) dan metode pemasukan variable
yang digunakan adalah enter.
Table 3.5 Variables Entered/Removed
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 ln_Xa
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: ln_Y
Pada table 3.5 Model Summary, menunjukkan nilai koefisien
determinasi (R2). Interpretasi untuk table dibawah ini akan dibahas pada
analisis model.
Table 3.5 Model Summary
Model Summary
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 24/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 24
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .664a
.441 .162 .07067
a. Predictors: (Constant), ln_X
b. Dependent Variable: ln_Y
Pada table 3.6 Coefficient , menyajikan hasil estimasi, baik estimasi
tunggal maupun interval. Disamping itu juga terdapat hasil peghitungan
standar error masing-masing koefisien, yang akan berguna baik untuk
menghitung interval keyakinan, maupun untuk melakukan uji signifikansi
koefisien (Uji-t). Interpretasi lebih lengkap akan disampaikan pada analisis
model.
Table 3.6 Coefficient
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence Interval for B
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) 21.880 16.068 1.362 .306 -47.253 91.013
ln_X -4.324 3.442 -.664 -1.256 .336 -19.133 10.486
a. Dependent Variable: ln_Y
Dalam analisis model ini, pembahasan akan difokuskan pada
interpretasi dan pemeriksaan model. Berdasarkan table 3.5 Model Summary,
didapatkan nilai R2
sebesar 0,441 atau 44,1 %, yang berarti variasi inflasi
dapat diterangkan oleh variasi indeks keyakinan konsumen sebesar 44,1%
sedangkan sebesar 55.9% diterangkan oleh variable lain. Sebelum melakukan
interpretasi terhadap model yang diperoleh maka akan dilakukan pemeriksaan
terlebih dahulu terhadap model.
Hal-hal yang perlu diperiksa dalam analisis regresi ini adalah uji
parsial (uji t), dimana hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah
variable-variabel yang digunakan dalam analisis regresi tersebut signifikan
secara statistik atau tidak. Selain itu juga perlu dilakukan uji asumsi terhadap
data yang dimiliki, hal ini bertujuan apakah model regresi yang didapatkan itu,
benar-benar bisa digunakan untuk prediksi atau tidak.
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 25/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 25
Uji parsial dapat di lihat pada table 3.6 Coefficient , dalam uji t
sesungguhnya pengujian dilakukan terhadap koefisien regresi secara parsial (
atau satu per satu). Dari table tersebut dapat diketahui nilai signifikansinya
sebesar 0,306 dan 0,336, nilai tersebut jauh lebih besar dibandingkan tingkat
kepercayaan yang kita gunakan yaitu sebesar 5% atau 0.05, sehingga dapat
disimpulkan kedua koefisien regresi tersebut ternyata signifikan secara
statistik.
Selanjutnya dilakukan uji asumsi terhadap data tersebut. Berikut ini
adalah asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam analisis regresi :
a. Asumsi Kenormalan
Pengujian asumsi kenormalan dimaksudkan untuk mengetahui apakah
data observasi yang dianalisis tersebut menyebar normal atau tidak. Asumsi
kenormalan dapat dilihat dari nilai P-value dari grafik dibawah ini, dimana
metode yang digunakan disini adalah metode Anderson-Darling.
Grafik 3.1 Uji Kenormalan Anderson Darling
Hipotesis:
H0: data menyebar normal
H1: data tidak menyebar normal
Berdasarkan grafik diatas, dapat diketahui bahwa nilai p-value sebesar 0.167itu jauh lebih besar dari tingkat kepercayaan sebesar 5% (atau 0.05), sehingga dapat
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 26/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 26
disimpulkan bahwa data tersebut menyebar normal, maka asumsi kenormalan telah
dipenuhi oleh data tersebut.
b. Asumsi Linieritas
Pengujian asumsi linieritas terhadap data dimaksudkan untuk mengetahuipola persebaran data, dimana diharapkan data tersebut menyebar linier, agar
interpretasi dapat dengan mudah dilakukan. Asumsi linieritas dapat dilihat pada
persebaran titik observasi yang tergambar pada grafik dibawah ini.
Grafik 3.2 Uji Linieritas dengan Scatter Plot
Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik yang terbentuk
dari inflasi dan indeks keyakinan konsumen tidak menyebar linier. Akan tetapi
perlu diperhatikan banyaknya observasi yang kita miliki tidak mencukupi
untuk melihat seberapa jauh titik-titik observasi tersebut menyebar linier.
c. Asumsi Homogenitas
Dalam uji asumsi homogenitas digunakan uji Run Test, dan hasilnya
dapat dilihat sebagai berikut :
Runs Test: RESI2
Runs test for RESI2
Runs above and below K = -9.43690E-16
The observed number of runs = 3
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 27/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 27
The expected number of runs = 2.5
1 observations above K, 3 below
* N is small, so the following approximation may be invalid.
P-value = 0.317
Hipotesis:
H0: galat mempunyai ragam konstan ( homogen )
H1: galat tidak mempunyai ragam konstan (tidak homogen)
Berdasarkan hasil uji Run-Test diatas, diketahui nilai p-
valuenya sebesar 0.317, dimana nilai tersebut jauh lebih besar bila
dibandingkan dengan tingkat kepercayaan yang digunakan yaitu
sebesar 5% ( atau 0,05), sehingga H0 dapat diterima yang berarti galat
atau error dari observasi tersebut mempunyai ragam yang konstan atau
dengan kata lain mempunyai ragam yang homogen.
Dengan demikian, setelah dilakukan uji asumsi, dapat diketahui
seberapa baik model tersebut dapat untuk digunakan dan diinterpretasikan.
Hasil uji asumsi diatas, menunjukkan bahwa data tersebut telah memenuhi
asumsi normalitas dan homogenitas, akan tetapi belum memenuhi asumsi
linieritas. Hal ini dapat disebabkan oleh sedikitnya data yang dianalisis,
sehingga tidak bisa dibentuk persebaran data yang bisa menunjukkan bentuk
pola data tersebut. Oleh karena itu sebaiknya data yang dianalisis jumlahnya
lebih banyak agar dapat diketahui bentuk dari pola data, apabila pola data
berbentuk linier maka akan dengan mudah diinterpretasikan, namun apabila
pola data tersebut ternyata tidak berbentuk linier, maka bisa diselesaikan
dengan analisis regresi non-linier.Selain itu uji parsial (uji t) merupakan salah satu hal yang penting
untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan, dimana hal tersebut
dimaksudkan untuk mengetahui apakah variable-variabel yang digunakan
dalam analisis regresi tersebut telah signifikan secara statistik atau tidak.
Apabila hasil yang diperoleh dari uji parsial tersebut menunjukkan hasil yang
signifikan, maka model yang diperoleh dari hasil analisis regresi itu benar-
benar valid untuk digunakan sebagai prediksi. Dan dalam kasus ini, uji parsial
menunjukkan hasil yang signifikan, namun ada salah satu asumsi yang belum
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 28/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 28
terpenuhi yaitu asumsi linieritas. Karena belum diketahui bentuk pola data dari
kasus ini dan juga dari uji korelasi menunjukan bahwa tidak ada korelasi
antara dua variaebel tersebut, maka model yang diperoleh tidak dapat
digunakan dalam memprediksi nilai inflasi berdasarkan indeks keyakinan
konsumen (IKK).
3.2 Penelitian Pengaruh IKK dan SPH (Bahan Makanan) terhadap IHK pada Periode
Bulan Februari - Mei 2011
Tabel 3.7 Data IHK(Bahan Makanan), IKK dan SPH (Bahan Makanan)
Tahun 2011
Februari Maret April Mei
IHK 143.35 139.81 136.23 135.38
IKK 105.67 106.33 105.67 108.35
SPH 123.65 123.65 121.71 121.71
Sumber : data KBI Kediri
Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui berapa besar
pengaruh indeks keyakinan konsumen (IKK) dan survei pemantauan harga
(SPH) terhadap indeks harga konsumen (IHK) yaitu metode analisis regresi
linier sederhana. Akan tetapi setelah melihat scatter plot dari variable-variabel
tersebut yang menunjukkan data tersebut tidak linier (lampiran1), maka
metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi linier
sederhana dengan model log-log. Model log-log ini terbentuk melalui
transformasi logaritma model tidak linier yang selanjutnya diharapkan dapat
ditemukan model linier. Dengan demikian, setelah dilakukan transformasi log
terhadap kedua variable, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 3.7 Hasil Transformasi Log Data IHK(Bahan Makanan), IKK dan SPH
(Bahan Makanan)
log log log
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 29/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 29
IHK IKK SPH
Februari 4.96527 4.66032 4.81748
Maret 4.94028 4.66655 4.81748
April 4.91434 4.66032 4.80166Mei 4.90809 4.68537 4.80166
Sumber : data diolah
Berikut ini adalah table 3.8 Descriptive Statistics yang memberikan
informasi tentang rata-rata, standar deviasi dan jumlah observasi. Pada table
tersebut terlihat bahwa rata-rata IHK selama periode Februari sampai Mei
tahun 2011 adalah sebesar 4.93 atau setara dengan 138.65, dengan standar
deviasi sebesar 0.02620. Sementara itu rata-rata indeks keyakinan konsumen
pada periode yang sama sebesar 4.668 atau setara dengan 106.495, dengan
standar deviasi sebesar 0.01185. Dan rata-rata SPH pada periode yang sama
sebesar 4.8096 atau setara dengan 122.68, sedangkan N menyatakan jumlah
observasi, yang masing-masing berjumlah 4 bulan.
Table 3.8 Descriptive Statistics
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
IHK 4.9320 .02620 4
IKK 4.6681 .01185 4
SPH 4.8096 .00913 4
Selanjutnya adalah table 3.9 Correlation yang memberikan informasi
tentang nilai korelasi antara IHK dengan IKK dan SPH, serta tingkat
signifikansinya. Berdasarkan table tersebut terlihat bahwa korelasi antara IHK
dengan IKK tidak cukup kuat, dan diperoleh informasi juga bahwa korelasi
kedua variable bertanda negative, yaitu sebesar -0.587. Akan tetapi nilai
signifikansi menunjukkan bahwa korelasi antara IHK dengan IKK tidak
signifikan, sehingga tidak dapat diinterpretasikan hubungan antara IHK
dengan IKK. Sedangkan korelasi antara IHK dengan SPH relative sangat kuat
dan korelasi kedua variable tersebut bertanda positif yaitu sebesar 0.916, itu
juga didukung dengan nilai signifikansi yang menunjukkan bahwa korelasi
antara IHK dengan SPH signifikan, sehingga dapat disimpulkan semakin besar
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 30/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 30
nilai SPH maka akan meningkatkan nilai IHK , begitu juga sebaliknya
semakin kecil nilai SPH makan akan menurunkan nilai IHK tersebut.
Table 3.9 Correlation
Correlations
IHK IKK SPH
Pearson Correlation IHK 1.000 -.587 .916
IKK -.587 1.000 -.458
SPH .916 -.458 1.000
Sig. (1-tailed) IHK . .206 .042
IKK .206 . .271
SPH .042 .271 .
N IHK 4 4 4
IKK 4 4 4
SPH 4 4 4
Dan table 3.10 Variables Entered/Removed memberikan informasi
tentang keterangan tentang regresi yang dibentuk, dimana dalam kasus ini
variable bebasnya adalah indeks keyakinan konsumen (IKK) dan SPH, serta
metode pemasukan variable yang digunakan adalah enter.
Table 3.10 Variables Entered/Removed
Variables Entered/Removed
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 SPH, IKKa
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: IHK
Pada table 3.11 Model Summary, menunjukkan nilai koefisien
determinasi (R2). Interpretasi untuk table dibawah ini akan dibahas pada
analisis model.
Table 3.11 Model Summary
Model Summary
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 31/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 31
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .935a
.874 .623 .01608 2.266
a. Predictors: (Constant), SPH, IKK
b. Dependent Variable: IHK
Pada table 3.12 Coefficient , menyajikan hasil estimasi, baik estimasi
tunggal maupun interval. Disamping itu juga terdapat hasil perhitungan
standar error maing-masing koefisien, yang akan berguna baik untuk
menghitung interval keyakinan, maupun untuk melakukan uji signifikansi
koefisien (Uji-t). Interpretasi lebih lengkap akan disampaikan pada analisis
model.
Table 3.12 Coefficient
Dalam analisis model, pembahasan akan difokuskan pada interpretasidan pemeriksaan model. Berdasarkan table 3.11 Model Summary, didapatkan
nilai R2
sebesar 0,874 atau 87.4 %, yang berarti variasi IHK dapat diterangkan
oleh variasi SPH dan IKK sebesar 87.4% sedangkan sebesar 12.6%
diterangkan oleh variable lain. Sebelum melakukan interpretasi terhadap
model yang diperoleh maka akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu
terhadap model.
Berdasarkan analisis diatas, diketahui bahwa IKK tidak berkorelasidengan IHK, sehingga IKK dapat dikeluarkan dari model, selanjutnya
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
95% Confidence Interval for B
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) -4.177 8.241 -.507 .701 -108.887 100.533
IKK -.468 .881 -.212 -.531 .689 -11.665 10.729
SPH 2.349 1.144 .819 2.054 .288 -12.182 16.879
a. Dependent Variable: IHK
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 32/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 32
dilakukan analisis yang sama untuk variable SPH dengan IHK. Hasil analisis
kedua variable tersebut sebagai berikut.
Dari table 3.12 Correlation yang memberikan informasi tentang nilai
korelasi antara IHK dengan IKK dan SPH, serta tingkat signifikansinya.
Berdasarkan table tersebut terlihat bahwa korelasi antara IHK dengan SPH
relative sangat kuat dan korelasi kedua variable tersebut bertanda positif yaitu
sebesar 0.916 , itu juga didukung dengan nilai signifikansi yang menunjukkan
bahwa korelasi antara IHK dengan SPH signifikan, sehingga dapat
disiimpulkan semakin besar nilai SPH maka akan meningkatkan nilai IHK ,
begitu juga sebaliknya semakin kecil nilai SPH makan akan menurunkan nilai
IHK tersebut.
Table 3.13 Correlation
Correlations
IHK SPH
Pearson Correlation IHK 1.000 .916
SPH .916 1.000
Sig. (1-tailed) IHK . .042
SPH .042 .
N IHK 4 4
SPH 4 4
Table 3.14 Model Summary
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .916a
.839 .758 .01288 2.735
a. Predictors: (Constant), SPH
b. Dependent Variable: IHK
Table 3.15 Coefficient
Coefficientsa
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 33/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 33
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
95% Confidence Interval for B
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) -7.703 3.915 -1.968 .188 -24.546 9.140
SPH 2.627 .814 .916 3.228 .084 -.875 6.129
a. Dependent Variable: IHK
Setelah dilakukan analisis yang baru, yaitu analisis terhadap pengaruh
SPH dengan IHK, maka berdasarkan hasil analisis diatas dapat diketahui dari
table 3.14 Model Summary, didapatkan nilai R2
sebesar 0,839 atau 83.9% ,
yang berarti variasi IHK dapat diterangkan oleh variasi SPH sebesar 83.9%
sedangkan sebesar 16.1% diterangkan oleh variable lain. Akan tetapi sebelum
sebelum melakukan interpretasi terhadap model yang diperoleh maka akan
dilakukan pemeriksaan lagi terhadap model.
Hal-hal yang perlu diperiksa dalam analisis regresi ini adalah uji
parsial (uji t), dimana hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah
variable-variabel yang digunakan dalam analisis regresi tersebut signifikan
secara statistic atau tidak. Selain itu juga perlu dilakukan uji asumsi terhadap
data yang dimiliki, hal ini bertujuan apakah model regresi yang didapatkan itu,
benar-benar bisa digunakan untuk prediksi atau tidak.
Uji parsial dapat di lihat pada table 3.15 Coefficient , dalam uji t
sesungguhnya pengujian dilakukan terhadap koefisien regresi secara parsial (
atau satu per satu). Dari table tersebut dapat diketahui masing-masing nilai
signifikansi dari intercept dan SPH sebesar 0.188 dan 0.084, nilai signifikansi
tersebut jauh lebih besar dibandingkan tingkat kepercayaan yang digunakan
yaitu sebesar 5% atau 0.05, sehingga dapat disimpulkan koefisien regresi
signifikan secara statistic.
Selanjutnya dilakukan uji asumsi terhadap data yang telah dibentuk
model tersebut. Berikut ini adala asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam
analisis regresi :
a. Asumsi Kenormalan
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 34/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 34
Pengujian asumsi kenormalan dimaksudkan untuk mengetahui
apakah data observasi yang dianalisis tersebut menyebar normal atau tidak.
Asumsi kenormalan dapat dilihat dari nilai P-value dari grafik dibawah ini,
dimana metode yang digunakan disini adalah metode Anderson-Darling.
Grafik 3.4 Uji Kenormalan Anderson Darling
Hipotesis:
H0: data menyebar normal
H1: data tidak menyebar normal
Berdasarkan grafik diatas, dapat diketahui bahwa nilai p-value sebesar
0.871 itu jauh lebih besar dari tingkat kepercayaan sebesar 5% (atau 0.05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut menyebar normal, maka asumsi
kenormalan telah dipenuhi oleh data tersebut.
b. Asumsi Linieritas
Pengujian asumsi linieritas terhadap data dimaksudkan untuk mengetahui
pola persebaran data, dimana diharapkan data tersebut menyebar linier, agar
interpretasi dapat dengan mudah dilakukan. Asumsi linieritas dapat dilihat pada
persebaran titik observasi yang tergambar pada grafik dibawah ini.
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 35/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 35
Grafik 3.5 Uji Linieritas dengan Scatter Plot
Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik yang
terbentuk dari IHK dan SPH tidak menyebar linier. Akan tetapi perlu
diperhatikan banyaknya observasi yang dimiliki tidak mencukupi untuk
melihat seberapa jauh titik-titik observasi tersebut menyebar linier.
c. Asumsi Homogenitas
Dalam uji asumsi homogenitas digunakan uji Run Test, dan
hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :
Runs Test: RESI1
Runs test for RESI1
Runs above and below K = -1.11022E-15
The observed number of runs = 4
The expected number of runs = 3
2 observations above K, 2 below
* N is small, so the following approximation may be invalid.
P-value = 0.221
Hipotesis:
H0: galat mempunyai ragam konstan ( homogen )
H1: galat tidak mempunyai ragam konstan (tidak homogen)
Berdasarkan hasil uji Run-Test diatas, diketahui nilai p-valuenya
sebesar 0.221, dimana nilai tersebut jauh lebih besar bila dibandingkandengan tingkat kepercayaan yang digunakan yaitu sebesar 5% ( atau 0,05),
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 36/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 36
sehingga kita dapat menerima H0.yang berarti galat atau error dari
observasi tersebut mempunyai ragam yang konstan atau dengan kata lain
mempunyai ragam yang homogen.
Dengan demikian, setelah dilakukan uji asumsi, dapat diketahui
seberapa baik model tersebut dapat untuk digunakan dan diinterpretasikan.
Hasil uji asumsi diatas, menunjukkan bahwa data tersebut telah memenuhi
asumsi normalitas dan homogenitas, akan tetapi belum memenuhi asumsi
linieritas. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh sedikitnya data yang dianalisis,
sehingga tidak bisa dibentuk persebaran data yang bisa menunjukkan bentuk
pola data tersebut. Oleh karena itu sebaiknya data yang dianalisis jumlahnya
lebih banyak agar bisa diketahui bentuk dari pola data, apabila pola data
berbentuk linier maka akan dengan mudah diinterpretasikan, namun apabila
pola data tersebut ternyata tidak berbentuk linier, maka bisa diselesaikan
dengan analisis regresi non-linier.
Selain itu uji parsial (uji t) merupakan salah satu hal yang penting
untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan, dimana hal tersebut
dimaksudkan untuk mengetahui apakah variable-variabel yang digunakan
dalam analisis regresi tersebut telah signifikan secara statistic atau tidak.
Apabila hasil yang diperoleh dari uji parsial tersebut menunjukkan hasil yang
signifikan, maka model yang diperoleh dari hasil analisis regresi itu benar-
benar valid untuk digunakan sebagai prediksi. Dan dalam kasus ini, uji parsial
menunjukkan hasil yang signifikan, namun ada salah satu asumsi yang belum
terpenuhi yaitu asumsi linieritas. Karena belum dapat diketahui bentuk pola
data dari kasus ini maka model yang diperoleh tidak dapat digunakan dalam
memprediksi nilai IHK berdasarkan nilai SPH.
3.3 Evaluasi Tambahan
3.3.1 Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)
3.3.1.1 Evaluasi Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang tepat digunakan dalam survei
kegiatan dunia usaha ini adalah purposive sampling. Namun dalam
praktek pengambilannya untuk SKDU, harus dipertimbangkan
apakah sampel yang diambil sudah merata pada seluruh wilayahkerja dan seluruh komoditas.
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 37/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 37
3.3.1.2 Evaluasi Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam SKDU adalah SBT (Saldo
Bersih Tertimbang). Meninjau hasil penggunaan metode analisis
tersebut dalam SKDU BI pusat, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan metode analisis tersebut telah tepat. Akan tetapi, dari
hasil SKDU KBI Kediri dengan menggunaan metode analisis yang
sama, memberikan hasil yang kurang valid. Hal ini mungkin dapat
disebabkan karena kurangnya sampel yang digunakan. Untuk
memberikan analisis yang lebih komprehensif dengan adanya
keterbatasan jumlah responden, digunakan analisa statistika
deskriptif. Analisa deskriptif dilakukan dengan memetakan data
ekspetasi pelaku dunia usaha terhadap laju inflasi untuk menduga
laju inflasi yang sebenarnya. Selanjutnya dari bentuk data tersebut
dapat diperkirakan apakah laju inflasi naik atau sebaliknya.
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 38/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 38
INFORMASI TAMBAHAN
Sistem antrian yang dipergunakan dalam antrian KBI Kediri pada saat penukaran
uang adalah single-channel single-phase system yang terdiri dari 2 kasir/pelayanan penukaran
uang. Penelitian di KBI Kediri pada hari kamis, tanggal 14 Juli 2011. Mulai pukul 07.30 -
11.00 WIB.
Tabel jumlah kedatangan customer
Server jumlah customer
7 38
9 77
total 115
Loket 7 (lampiran 2)
Dari hasil pemelitian yang diperoleh dan disajikan, didapatkan :
1. Total waktu penelitian
Penelitian di KBI Kediri pada hari kamis, tanggal 14 Juli 2011. Mulai pukul 07.30 -
11.00 WIB, sehingga total waktu penelitian adalah selama 3,5 jam.
2. Tingkat kedatangan customer rata-rata
Tingkat kedatangan customer rata-rata didapat dari hasil pembagian total kedatangan
customer selama 3,5 jam pengamatan dengan total waktu pengamatan.
85714286,105,3
38
Tingkat kedatangan customer rata-rata customer per jam. Jadi, rata-rata setiap jamnya
terdapat 10 sampai 11 customer yang datang menukarkan uang di loket 7
3. Tingkat pelayanan customer rata-rata
Tingkat pelayanan rata-rata didapat dari hasil pembagian menit dalam satu jam (1jam =
60menit) dengan waktu pelayanan rata-rata
7272,20894736842,2
60
Tingkat pelayanan customer rata-rata 20,7272 customer per jam. Jadi, setiap jamnya rata-
rata kasir loket mampu melayani antara 20 sampai 21 customer bank.
4. Tingkat kegunaan fasilitas pelayanan
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 39/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 39
Tingkat keguanaan fasilitas pelayanan didapatkan dari hasil pembagian tingkat
kedatangan rata-rata dengan tingkat rata-rata pelayanan
523809524,07272,20
85714286,10
karena ρ <1 maka tingkat kedatangan (λ) lebih ketat daripada tingkat pelayanan (µ). Hal
ini berarti kasir loket 7 memiliki waktu longgar karena persentasi kesibukkannya hanya
mencapai 52,38%.
5. Probabilitas pada sistem tidak ada pelayanan (P0)
Dari hasil perhitungan dengan WinQSB, diperoleh nilai P0 adalah 47,619%.
Kemungkinan tidak ada customer dalam sistem antrian adalah 47,619%.
6. Rata-rata banyaknya customer mengantri dalam antrian (Lq)
Dari hasil perhitungan dengan WinQSB, diperoleh nilai Lq adalah 0,5762.
Rata-rata banyaknya customer mengantri dalam antrian loket 7 adalah 0 sampai 1 orang.
7. Rata-rata banyaknya customer mengantri dalam sistem (L)
Dari hasil perhitungan dengan WinQSB, diperoleh nilai Ls adalah 1,1.
Rata-rata banyaknya customer mengantri dalam sistem loket 7 adalah 1 sampai 2 orang.
8. Waktu menunggu yang diperkirakan dalam antrian (Wq)
Dari hasil perhitungan dengan WinQSB, diperoleh nilai Wq adalah 0,0531 jam = 3,186
menit. Rata-rata waktu tunggu customer dalam antrian loket 7 adalah 3 menit 11,16 detik
9. Waktu menunggu diperkirakan dalam sistem (Ws)
Dari hasil perhitungan dengan WinQSB, diperoleh nilai W adalah 0,1013 jam = 6,078
menit. Rata-rata waktu tunggu customer dalam sistem loket 7 adalah 6 menit 4,68 detik
10. Jumlah pelayanan yang sibuk yang diperkirakan dalam antrian (c)
C = Ls – Lq = 1,1 – 0,5762 = 0,5238
Rata-rata banyaknya kasir yang sibuk dalam antrian adalah 0 sampai 1 kasir pada loket 7
11. Persentase pemanfaatan loket 7 adalah sebesar 52,381%.
Loket 9 (lampiran 3)
Dari hasil pemelitian yang diperoleh dan disajikan, didapatkan :
1. Total Waktu Penelitian
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 40/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 40
Penelitian di KBI Kediri pada hari kamis, tanggal 14 Juli 2011. Mulai pukul 07.30 -
11.00 WIB, sehingga total waktu penelitian adalah selama 3,5 jam.
2. Tingkat Kedatangan Customer Rata-rata
Tingkat kedatangan customer rata-rata didapat dari hasil pembagian total kedatangan
customer selama 3,5 jam pengamatan dengan total waktu pengamatan.
225,3
77
Tingkat kedatangan customer rata-rata customer per jam. Jadi, rata-rata setiap jamnya
terdapat 22 customer yang datang menukarkan uang di loket 9
3. Tingkat pelayanan Customer Rata-rata
Tinkat pelayanan rata-rata didapat dari hasil pembagian menit dalam satu jam (1jam =60menit) dengan waktu pelayanan rata-rata
561,37597402597,1
60
Tingkat pelayanan customer rata-rata 561,37 customer per jam. Jadi, setiap jamnya rata-
rata kasir loket 9 mampu melayani antara 37 sampai 38 penukaran uang.
4. Tingkat kegunaan fasilitas pelayanan
Tingkat keguanaan fasilitas pelayanan didapatkan dari hasil pembagian tingkat
kedatangan rata-rata dengan tingkat rata-rata pelayanan
585714,0561,37
22
karena ρ <1 maka tingkat kedatangan (λ) lebih ketat daripada tingkat pelayanan (µ). Hal
ini berarti kasir loket 9 memiliki waktu longgar karena persentasi kesibukkannya hanya
mencapai 58,5714%.
5. Probabilitas pada sistem tidak ada pelayanan (P0)
Dari hasil perhitungan dengan WinQSB, diperoleh nilai P0 adalah 41,4286 %.
Kemingkinan tidak ada customer dalam sistem antrian adalah 41,4286%.
6. Rata-rata banyaknya pengantri dalam antrian (Lq)
Dari hasil perhitungan dengan WinQSB, diperoleh nilai Lq adalah 0,8281.
Rata-rata banyaknya customer mengantri dalam antrian loket 9 adalah 0 sampai 1 orang.
7. Rata-rata banyaknya pengantri dalam sistem (L)
Dari hasil perhitungan dengan WinQSB, diperoleh nilai Ls adalah 1,4138.
Rata-rata banyaknya customer mengantri dalam sistem loket 9 adalah 1 sampai 2 orang
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 41/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 41
8. Waktu Menunggu yang Diperkirakan dalam antrian (Wq)
Dari hasil perhitungan dengan WinQSB, diperoleh nilai Wq adalah 0.0376 jam = 2,256
menit. . Rata-rata waktu tunggu customer dalam antrian loket 9 adalah 2 menit 15,36
detik
9. Waktu menunggu diperkirakan dalam sistem (Ws)
Dari hasil perhitungan dengan WinQSB, diperoleh nilai W adalah 0.0643 jam = 3,858
menit. Rata-rata waktu tunggu customer dalam sistem loket 9 adalah adalah 3 menit
51,48 detik
10. Jumlah Pelayanan yang sibuk yang Diperkirakan dalam antrian (c)
C= Ls – Lq = 1.4138 – 0.8281=0.58714
Rata-rata banyaknya kasir yang sibuk dalam antrian sebanyak 0 sampai 1 kaisr pada
loket 9
11. Persentase pemanfaatan loket 9 adalah sebesar 58,5714%.
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 42/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 42
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasakan hasil kegiatan Praktek Kerja Lapang di Kantor Bank Indonesia Kediri dapat
disimpulkan bahwa terdapat beberapa kendala dalam sistem pelaksanaan tugas masing-
masing bidang dengan hasil evaluasi sebagai berikut :
Pada survei konsumen, stratified random sampling telah tepat digunakan sebagai
metode pengambilan sampel ditinjau dari kriteria dan tujuan survei konsumen.
Sedangkan untuk hasil analisis regresi linier, disimpulkan bahwa terdapat korelasi
negatif yang cukup antara Inflasi dengan IKK yaitu variasi inflasi dapat diterangkan
oleh variasi indeks keyakinan konsumen sebesar 44,1% sedangkan sebesar 55.9%
diterangkan oleh variable lain.Sedangkan korelasi antara IHK dengan IKK tidak
cukup kuat, dan diperoleh informasi juga bahwa korelasi kedua variable bertanda
negative, yaitu sebesar -0.587. Akan tetapi nilai signifikansi menunjukkan bahwa
korelasi antara IHK dengan IKK tidak signifikan, sehingga tidak dapat
diinterpretasikan hubungan antara IHK dengan IKK. Sedangkan korelasi antara
IHK dengan SPH relative sangat kuat dan korelasi kedua variable tersebut
bertanda positif yaitu sebesar 0.916, itu juga didukung dengan nilai signifikansi
yang menunjukkan bahwa korelasi antara IHK dengan SPH signifikan, sehingga
dapat disiimpulkan semakin besar nilai SPH maka akan meningkatkan nilai IHK
, begitu juga sebaliknya semakin kecil nilai SPH makan akan menurunkan nilai
IHK tersebut. Kemudian variasi IHK dapat diterangkan oleh variasi SPH dan
IKK sebesar 87.4% sedangkan sebesar 12.6% diterangkan oleh variable lain.
Namun variasi IHK dapat diterangkan oleh variasi SPH dan IKK sebesar 87.4%
sedangkan sebesar 12.6% diterangkan oleh variable lain. Dari hasil analisis
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 43/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 43
regresi linier juga diperoleh bahwa korelasi antara IHK dengan SPH relative
sangat kuat dan korelasi kedua variable tersebut bertanda positif yaitu sebesar
0.916 , itu juga didukung dengan nilai signifikansi yang menunjukkan bahwa
korelasi antara IHK dengan SPH signifikan, sehingga dapat disiimpulkan
semakin besar nilai SPH maka akan meningkatkan nilai IHK , begitu juga
sebaliknya semakin kecil nilai SPH makan akan menurunkan nilai IHK tersebut.
Pada Survei Kegiatan Dunia Usaha, metode pengambilan sampel yang digunakan
adalah purposive sampling dengan asumsi bahwa jumlah sampel yang diambil
sudah mewakili pada seluruh wilayah kerja dan seluruh komoditas. Sedangkan
penggunaan metode Saldo Bersih Tertimbang dengan mengacu pada hasil
penggunaan metode analisis tersebut pada SKDU BI pusat, ternyata tidak
memberikan hasil yang baik. Hal ini, dapat disebabkan karena kurangnya jumlah
sampel yang digunakan. Kemudian melalui analisa deskriptif dapat diketahui
bentuk data sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan apakah laju inflasi
naik atau sebaliknya.
Pada Sistem Antrian pelayanan penukaran uang di loket 7, dalam waktu
pelayanan sama dengan waktu pengamatan yaitu 3,5 jam rata-rata kasir mampu
melayani antara 20 sampai 21 permintaan penukaran uang. Sedangkan rata-rata
kedatangan adalah 10-11 permintaan setiap jam, sehingga pemanfaatan loket
mencapai 52,381%
Pada Sistem Antrian pelayanan penukaran uang di loket 9, dalam waktu
pelayanan sama dengan waktu pengamatan yaitu 3,5 jam rata-rata kasir mampu
melayani antara 37 sampai 38 permintaan penukaran uang. Sedangkan rata-rata
kedatangan adalah 22 permintaan setiap jam, sehingga pemanfaatan loket
mencapai 41,4286 %.
5/10/2018 revisi laporan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/revisi-laporan 44/44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Page 44
4.2 Saran
Pada survei konsumen, metode stratified random sampling sebaiknya didukung
dengan informasi mengenai jumlah populasi.
Pada Survei Kegiatan Dunia Usaha, sebaikya ditinjau ulang apakah jumlah
sampel yang diambil sudah mewakili seluruh komoditas dan wilayah kerja
Kantor Bank Indonesia Kediri. Sedangkan untuk metode analisis, disarankan
untuk menambah jumlah sampel sehingga hasil yang diperoleh dapat mendekati
kebenaran.
Pada Sistem Antrian pada Operasional Kas, disarankan untuk menspesifikasikan
permintaan penukaran sejak awal antrian tiket. Sehingga terdapat dua antrian
tiket, yaitu tiket untuk penukaran uang lusuh, dan tiket untuk penukaran uang
pecahan/
Untuk memperoleh hasil analisis yang valid sebaiknya digunakan data yang
cukup panjang dengan jumlah sampel yang mewakili wilayah survei.