LAPORAN manlab revisi
-
Upload
davist-wahyu-huda -
Category
Documents
-
view
77 -
download
3
description
Transcript of LAPORAN manlab revisi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian dari budaya bangsa, maka tinggi rendahnya mutu
pendidikan turut mempengaruhi kualitas bangsa. Eksistensi suatu bangsa tidak lepas dari
proses pendidikan yang berhubungan dengan peningkatan kualitas sumber daya, terutama
sumber daya manusia. Mutu pendidikan yang rendah, akan menghasilkan kualitas sumber
daya manusia yang rendah pula. Rendahnya mutu sumber daya manusia akan menjadi batu
sandungan pembangunan nasional yang juga akan menjadi penghambat dalam era globalisasi,
sebab era globalisasi merupakan era persaingan mutu.
Pelaksanaan pendidikan menjadi fokus perhatian masyarakat dan pemerintah.
Pendidikan dianggap menjadi salah satu masalah krusial bangsa Indonesia yang perlu segara
diselesaikan. Hal ini didasari dengan masih memprihatinkannya praktik pendidikan yang di
Indonesia. Terbukti dengan masih minimnya sarana dan prasarana belajar serta
ketidakseimbangan antara jumalah tenaga pendidik dengan peserta didik. Padahal, proses
pendidikan membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai. Oleh karena itu, manajemen
sarana dan prasarana di dunia pendidikan dipandang masih perlu untuk ditingkatkan. Dalam
setiap penerapan model dan metode pembelajaran sangat diperlukan adanya pemanfaatan dan
pengelolaan sarana yang baik.
Seperti yang sudah diketahui pembelajaran IPA khususnya fisika merupakan
pembelajaran yang mengembangkan ranah kognitif, psikomotor, dan afektif secara simultan.
Oleh karena itu, untuk mengembangkan ranah psikomotor dan afektif tidak cukup hanya
mengandalkan pembelajaran di kelas, tetapi perlu ditunjang dengan pembelajaran di luar
kelas, baik dalam bentuk aktivitas proyek maupun aktivitas terarah berupa praktikum maupun
eksperimen.
Beberapa materi pelajaran fisika ada yang merupakan prinsip-prinsip dasar yang
memerlukan pemahaman melalui pengalaman dan pengamatan langsung dalam laboratorium.
Oelh karena itu laboratorium di sekolah sangat penting dalam mendukung keberhasilan
pembelajaran fisika agar pemahaman peserta didik terhadap materi menjadi utuh dan
komprehensif.
Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan dilakukan.
Dalam pengertian sempit laboratorium sering diartikan sebagai gedung yang dibatasi oleh
dinding dan atap yang didalamnya terdapat sejumlah alat dan bahan praktikum. Dalam
1
pendidikan IPA khususnya fisika kegiatan laboratorium merupakan bagian integral dari
kegiatan belajar mengajar. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kegiatan laboratorium
untuk mencapai tujuan pendidikan IPA.
Woolnough & Allsop (Ruyalti, 2011) mengemukakan empat alsan mengenai
pentingnya praktikum sains, yaitu :
1. Praktikum membangkitkan motivasi belajar sains. Belajar sains dipengaruhi oleh
motivasi. Siswa yang termotivasi untuk belajar akan bersungguh-sungguh dalam
mempelajari sesuatu. Melalui kegiatan laboratorium siswa diberi kesempatan untuk
memenuhi dorongan rasa ingin tahu. Prinsip ini akan menunjang kegiatan praktikum
dimana siswa menemukan pengetahuan melalui eksplorasi.
2. Praktikum mengembangkan ketrampilan dasar melakukan eksperimen. Melakukan
eksperimen merupakan kegiatan yang banyak dilakukanoleh para ilmuwan. Kegiatan
praktikum siswa dilatih untuk mengembangkan ketrampilan dasar melakukan
eksperimen dengan melatih kemampuan mereka dalam mengobservasi dengan
cermat, mengukur secara akurat dengan alat ukur yang sederhana sampai yang
modern, menggunakan dan menangani alat secara aman, merancang praktikum,
melakukan praktikum, dan menginteprestasikan praktikum.
3. Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Banyak para pakar pendidikan
sains meyakini bahwa cara yang terbaik untuk belajar pendekatan ilmiah adalah
dengan menjadikan siswa sebagai scientist. Beberapa pakar pendidikan mempunyai
pandangan yang berbeda terhadap kegiatan praktikum, sehingga melahirkan beberapa
metode dan model praktikum, seperti : model praktikum induktif, verifikasi, inkuiri.
Menurut pandangan ini siswa bagaikan seorang scientist yang sedang melakukan
eksperimen, mereka dituntut untuk merumuskan masalah, merancang eksperimen,
merakit alat, melakukan pengukuran, menginterprestasi perolehan data, serta
mengkomunikasikannya melalui laporan.
4. Praktikum menunjang materi pelajaran. Dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan
bahwa praktikum dapat menunjang pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran petugas laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI?
2. Bagaimana penggunaan laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI ?
3. Bagaimana strukur organisasi laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI ?
4. Bagaimana kelengkapan alat praktikum di laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI ?
2
5. Bagaimana kesesuaian laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI dengan standar nasional
laboratorium fisika dalam Peraturan Menteri No. 24 th 2007 tentang sarana dan
prasarana?
C. Tujuan
Observasi ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui peran petugas laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI
2. Mengetahui penggunaan laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI
3. Mengetahui struktur organisasi laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI
4. Mengetahui kelengkapan alat praktikum laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI
5. Mengetahui kesesuaian laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI dengan standar
nasional laboratorium fisika dalam Peraturan Menteri No. 24 th 2007 tentang sarana
dan prasarana
D. Manfaat observasi
Peneliti berharap agar hasil observasi ini dapat dimanfaatkan oleh semua pihak
yang terkait diantaranya :
1. Peneliti, hasil observasi ini dapat digunakan untuk mengetahui keadaan laboratorium
fisika secara langsung dan membandingkan kondisi laboratorium fisika tersebut
dengan standar nasional laboratorium fisika yang tercantum pada permen no. 24 th
2997. Disamping itu, observasi ini juga diharapkan mampu meneri bekal pengetahuan
dan pengalaman bagi peneliti ketika sudah mengajar di suatu sekolah.
2. Pihak sekolah, hasil observasi ini dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana cara
mengelola laboratorium fisika yang sesaui dengan permen no. 24 th 2007 tentang
standar minimal laboratorium. Selain itu, observasi ini diharapkan mampu memberi
pengetahuan baru tentang laboratorium yang mungkin belum diketahui oleh pihak
sekolah sehingga bisa digunakan untuk perbaikan kedepannya.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Laboratorium
Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat
riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium
biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara
terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnya
laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biokimia, laboratorium komputer, dan
laboratorium bahasa. Laboratorium adalah suatu ruangan tempat melakukan kegiatan praktik
atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat laboratorium serta adanya
infrastruktur laboratorium yang lengkap.(Rulyati, 2011)
Berdasarkan peraturan menteri pendidikan nasional no. 24 tahun 2007 tentang standar
sarana dan prasarana sekolah/madrasah pendidikan umum, laboratorium adalah ruang untuk
pembelajaran secara praktik yang memerlukan peralatan khusus. Menurut direktorat
pendidikan menengah umum, laboratorium adalah tempat untuk melakukan percobaan dan
penyelidikan. Dalam pengertian yang terbatas laboratorium adalah suatu ruangan yang
tertutup untuk tempat melakukan percobaan dan penyelidikan.
B. Konsep Dasar Laboratorium
Berdasarkan pengertian laboratorium di atas, salah satu jenisnya adalah laboratorium
adalah laboratorium IPA. Komponen yang terdapat dalam laboratorium IPA yang meliputi
desain ruang, ukuran, fasilitas, jenis dan rasio, serta deskripsi sarana laboratorium IPA. Selain
itu pengelolaan laboratorium menyangkut beberapa aspek, yaitu perencanaan, penataan,
pengadministrasian, pengamanan, dan pengawasan.
Laboratorium IPA merupakan sarana penunjang proses pembelajaran IPA. Hal ini
berarti pembelajaran IPA masih dapat dilakukan tanpa adanya laboratorium IPA yang bukan
merupakan sarana utama pembelajaran IPA. Namun hendaknya setiap sekolah memiliki satu
laboratorium yang dapat digunakan untuk melakukan percobaan dan penelitian IPA. Dengan
melakukan percobaan dan penelitian, siswa diharapkan dapat lebih mudah memahami gejala-
gejala fisis di alam. Kehadiran laboratorium IPA ini, akan menjadikan proses pembelajaran di
sekolah dapat dilaksanakan dengan pendekatan ketrampilan proses.
Laboratorium Fisika secara khusus berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan
percobaan, penelitian, dan pembelajaran secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.
4
Hal ini dimaksudkan agar siswa terbiasa melakukan percobaan, penelitian, serta terampil
melaksanakan praktikum dalam pembelajaran Fisika.
C. Perencanaan Laboratorium
1. Penentuan Lokasi
Dalam merencanakan lokasi laboratorium, khususnya laboratorium IPA perlu
diperhatikan beberapa faktor yang menjadi persyaratan laboratorium IPA. Antara lain :
a) Limbah
Sesuai dengan fungsinya, laboratorium IPA merupakan suatu tempat terjadinya proses
pembelajaran IPA dengan menggunakan fasilitas peralatan dan bahan praktikum serta dengan
berbagai macam kegiatannya. Dari kegiatan-kegiatan tersebut tentu akan menghasilkan
limbah sebagai sisa-sisa kegiatan pembelajaran. Limbah tersebut bisa berupa limbah cair,
padat, dan gas atau uap. Oleh karena itu perlu dipikirkan tentang letak laboratorium dan
pembuangan limbah agar tidak mencemari lingkungan sekitar.
b) Keamanan dan Kenyamanan
Faktor keamanan yang dimaksud adalah keamanan laboratorium dari pencurian dan
keamanan terhadap kecelakaan kerja. Lokasi laboratorium hendaknya dirancang atau
ditentukan di tempat yang aman dari pencurian dan di lokasi yang memudahkan untuk
pengamanan/ pemindahan barang-barang ketika terjadi kecelakaan kerja.
Kenyamanan dalam pemakaian laboratorium yang meliputi pencahayaan, kebersihan,
dan sirkulasi udara yang lancar. Pencahayaan yang cukup akan membuat siswa nyaman,
ruangan menjadi tidak lembab dan setidaknya mengurangi penggunaan listrik. Kebersihan
laboratorium yang selalu dijaga akan membuat siswa lebih berkonsentrasi dengan praktikum
dan akan merasa nyaman selain itu tidak akan mengganggu kegiatan belajar. Sirkulasi udara
yang lancar tidak akan terjadi pencemaran udara di dalam laboratorium. Untuk menjaga
sirkulasi tetap lancar perlu dibuatkan ventilasi yang cukup memadai.
c) Listrik
Di dalam laboratorium hendaknya terdapat sumber listrik yang memadai, seperti
jumlah stop-kontak. Hal ini dikarenakan listrik merupakan kebutuhan yang penting dalam
laboratorium terutama laboratorium fisika, sebab banyak alat-alat laboratorium yang
menggunakan tenaga listrik.
5
d) Air
Laboratorium memerlukan air bersih untuk menunjang kelancaran kegiatan
praktikum. Untuk itu perlu pengaturan sistem penyaluran air yang baik yaitu membuat tangki
penampung untuk di salurkan ke laboratorium atau menggunakan air PDAM.
2. Perencanaan Gedung Laboratorium
Untuk laboratorium perlu adanya perencanaan gedung karena akan ada beberapa
ruang dalam ruangan besar, diantaranya :
a) Ruang Kegiatan Belajar Mengajar/ Ruang Praktikum
Ruang ini adalah ruang yang digunakan siswa untuk melakukan pratikum. Ruang ini
berisi perlengkapan yang digunakan dalam praktikum, misalnya meja dan kursi praktikum,
meja dan kursi pembimbing, meja demonstrasi, rak alat dan bahan, serta alat peraga
pendidikan. Selain itu ruang ini juga harus dilengkapi dengan alat keselamatan kerja yang
meliputi alat pemadam kebakaran dan kotak obat yang siap pakai.
Ruang praktikum hendaknya berkapasitas 40 siswa dengan ruang gerak tiap siswa
adalah 2,5 m2. Ukuran ruang gerak ini tidak mutlak. Ruang gerak dapat disesuaikan dengan
kondisi sekolah masing-masing. Yang terpenting adalah ruang gerak siswa tidak terlalu
sempit sehingga pelaksanaan praktikum tidak terganggu.
Selain itu ruang ini hendaknya memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik. Hal ini
akan berdampak pada kenyamanan saat pelaksaan praktikum. Untuk itu ruang praktikum
hendaknya memiliki candela yang lebar dan dua pintu ganda yang membuka ke arah luar.
b) Ruang Persiapan
Ruang persiapan digunakan guru dan laboran untuk menyiapkan segala sesuatu yang
dibutuhkan dalam praktikum yang akan dilaksanakan. Ukuran dari ruang ini sekitar 15-20 m2.
Dalam ruang ini terkadang juga terdapat rak atau lemari yang berisi alat dan bahan yang
harganya mahal, rawan, berbahaya, ataupun jumlahnya terbatas.
c) Ruang Gudang
Ruang ini digunakan untuk menyimpan alat dan bahan yang belum digunakan. Agar
ruang ini dapat diisi lemari dan rak, maka sebaiknya ruang ini berukuran sekitar 20 m2.
d) Ruang Gelap
Ruang ini digunakan untuk melakukan percobaan yang membutuhkan kondisi ruang
yang gelap, misalnya percobaan optika atau pemrosesan fotografi. Ukuran ruang ini tak perlu
terlalu luas, cukup skitar 3 m2.
6
e) Ruang Timbang
Ruang ini digunakan khusus untuk keperluan menimbang bahan yang digunakan
dalam praktikum sekaligus sebagai tempat penyimpakan timbangan itu sendiri.
D. Perlengkapan Laboratorium dalam Pembelajaran
Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas dengan berbagai
fasilitas untuk memudahkan pamakai laboratorium. Fasilitas yang terdapat di dalam
laboratorium dibagi menjadi dua yaitu fasilitas umum dan fasilitas khusus.
1. Fasilitas Umum
Fasilitas umum adalah fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai
laboratorium. Fasilitas umum ini dapat digunakan untuk praktikum ataupun untuk
kepentingan diluar praktikum. Contoh dari fasilitas umum adalah penerangan, ventilasi, air,
bak cuci, listrik dll.
2. Fasilitas Khusus
Fasilitas khusus adalah fasilitas yang hanya bisa di akses oleh orang-orang tertentu
saja atau membutuhkan ijin khusus. Fasilitas khusus ini digunakan dalam pelaksanaan
praktikum ataupun proses pembelajaran yang dilakukan di laboratorium. Contoh fasilitas
khusus adalah meja guru, lemari alat, lemari bahan, gudang, alat pemadam kebakaran, kotak
obat dll.
E. Usaha Dalam Pengelolaan Laboratorium Fisika
Peran atau fungsi laboratorium Fisika adalah sebagai salah satu fasilitas penunjang
proses pembelajaran Fisika di sekolah. Laboratorium dimanfaatkan untuk mengembangkan
berbagai kompetensi siswa yang menjadi tujuan proses pembelajaran Fisika di sekolah.
Untuk dapat menjalankan fungsinya dan bermanfaat, laboratorium memerlukan
pengelolaan yang baik serta dilaksanakan oleh pihak-pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan laboratorium sekolah. Pengelolaan laboratorium tersebut meliputi organisasi
laboratorium dan administrasi laboratorium. Administrasi laboratorium yang dimaksud
meliputi pengadaan alat dan fasilitas laboratorium, inventarisasi alat dan fasilitas
laboratorium, administrasi penggunaan alat laboratorium, administrasi peminjaman alat
laboratorium, administrasi pemeliharaan dan perawatan alat-alat laboratorium, dan
keselamatan kerja laboratorium (Riandi,2007).
7
1. Organisasi Laboratorium
Organisasi laboratorium Fisika adalah pemberdayaan segala sumber daya yang
dimiliki sekolah dalam penyelenggaraan laboratorium Fisika di sekolah. Pemberdayaan
sumberdaya direncanakan secara teratur sehingga penyelenggaraan laboratorium Fisika
sekolah berjalan sesuai dengan peran, fungsi, dan manfaat laboratorium Fisika dalam
mendukung tercapainya visi, misi, dan tujuan sekolah.
Keberadaan organisasi laboratorium ditandai dengan adanya kejelasan fungsi dan
kedudukan laboratorium dalam organisasi sekolah, personalia laboratorium, dan menejemen
pengelolaan laboratorium.
2. Administrasi Laboratorium
a. Administrasi Umum
Dalam kegiatan administrasi umum meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Menyusun jadwal pemakaian laboratorium untuk kegiatan praktikum
Jadwal kegiatan pemakaian laboratorium disesuaikan dengan jadwal pelajaran
masing-masing bidang studi. Untuk pemakaian laboratorium diluar jadwal bidang studi
disesuaikan dengan waktu yang telah ditetapkan.
Dalam penyusunan jadwal, data yang diperlukan meliputi jumlah kelompok
praktikan, waktu praktikum, yang diminta, kapan dimulainya, jenis praktikum, dan jumlah
kelompok yang jenis praktikumnya sama. Penyusunan jadwal ini nantinya berkaitan dengan
pengaturan dan persiapan laboratorium oleh laboran.
2) Pendokumentasian
Kegiatan pendokumentasian meliputi penyimpanan berkas lembar kegiatan siswa,
penyimpanan data hasil praktikum, penyimpanan berkas nilai praktikum, penyimpanan
berkas tata tertib laboratorium, penyimpanan berkas jadwal kegiatan pemakaian
laboratorium, dan penyimpanan buku kepustakaan sebagai acuan dalam kegiatan praktikum.
3) Keuangan
Laboratorium hendaknya memiliki keuangan khusus yang biasa disebut sebagai
uangkas laboratorium. Keuangan laboratorium ini bertujuan untuk memperlancar pembelian
bahan-bahan yang habis pakai.
8
b. Administrasi Khusus
Kegiatan administrasi khusus ini meliputi :
1) Inventarisasi alat praktikum
Inventarisasi alat praktikum pada laboratorium bertujuan untuk mengetahui jumlah
dan alat apa saja yang ada di laboratorium. Maka dari itu pengelolaan laboratorium harus
dilengkapi dengan tindakan inventarisasi secara rutin dan teratur dengan instrumen
inventarisasi yang jelas, mudah dipahami, dan mudah diakses namun tidak dapat diubah
secara sembarangan oleh pihak yang tidak berwenang. Dalam penginventarisasian ini
diperlukan buku inventaris yang berisi hal-hal yang memudahkan untuk mengecek/ mecari
alat dan bahan yang diperlukan, memilah-milah jenis alat dan bahan sesuai dengan fungsinya,
dan yang memuat jumlah masing-masing jenis alat, keterangan tentang letak penyimpanan,
dan kondisi alat rusak/ baik.
2) Pengaturan penyimpanan alat
Tujuan pengaturan penyimpanan alat adalah agar mempermudah penginventarisasian
alat, mempermudah pengecekan, memperlancar penyiapan alat yang akan digunakan untuk
praktikum, dan menjamin keamanan alat.
3) Perawatan dan perbaikan alat yang rusak
Perawatan alat sangat diperlukan untuk menjaga agar alat praktikum tidak gampang
rusak. Perawatan alat untuk masing-masing alat yang mempunyai fungsi berbeda itu tidak
sama. Jadi dalam perawatan alat ada hal-hal yang perlu diperhatikan seperti jenis praktikum,
bahan pembuat alat, dan intensitas penggunaan alat.
Untuk perbaikan alat yang rusak membutuhkan orang yang ahli dalam perbaikan atau
reparasi alat. Dalam hal ini jika laboran tidak bisa memperbaiki alat yang rusak dapat dirujuk
ke tukang reparasi.
4) Pelayanan kegiatan praktikum
Pelayanan kegiatan praktikum meliputi, mempersiapkan alat-alat praktikum minimal
tiga hari sebelum praktikum dan tersedianya air, listrik, dan gas yang cukup untuk keperluan
praktikum.
5) Pengadaan alat dan bahan praktikum
Dalam pengadaan alat dan bahan praktikum pada laboratorium dilakukan oleh
laboran. Alat dan bahan yang diusulkan merupakan usulan dari koordinator laboratorium
yang dibantu oleh laboran kemudian usulan tersebut diajukan kepada kepala sekolah.
Ada beberapa hal pada daftar usulan pengadaan barang yang dapat digunakan sebagai
pedoman dalam pemesanan, yaitu daya tahan bahan tinggi, menggunakan standar atau merk
9
tertentu yang sudah terkenal dengan keawetannya, dan memilih alat sesuai dengan kurikulum
yang sedang berlaku.
Untuk penyusunan daftar penerimaan barang dapat dicatat dalam bentuk berita acara
penerimaan barang yang harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut, nama alat atau bahan,
nomor urut, nomor catalog, spesifikasi (ukuran, merk, dan tipe), jumlah, harga satuan dan
harga total.
3. Pengelolaan, Pemeliharaan, dan Pendayagunaan Laboratorium IPA
a. Pengelolaan Laboratorium IPA
Pengolaan laboratorium meliputi pengelolaan administrasi laboratorium, pengelolaan
kegiatan laboratorium, serta pengeloalaan keamanan, kenyamanan dan keselamatan kerja.
b. Pemeliharaan Laboratorium IPA
Dalam hal ini pemeliharaan laboratorium meliputi pemeliharaan gedung atau ruangan
yang ada di dalam laboratorium, pemeliharaan alat-alat laboratorium, dan pemeliharaan
perkakas laboratorium.
c. Pendayagunaan Laboratorium IPA
Pendayagunaan laboratorium yaitu sebagai tempat dan pusat proses belajar mengajar.
Sesuai dengan kurikulum 1994, dalam kegiatan belajar mengajar bidang studi IPA
menggunakan pendekatan ketrampilan proses.
Kerja laboratorium dimasukkan dalam pembelajaran IPA untuk menempatkan IPA
sebagai cara menyelidiki dan cara berfikir. Cara berfikir dalam fisika sebagai keterampilan-
keterampilan proses (Rezba, 1995). Keterampilan-keterampilan dikelompoknya menjadi dua
yaitu: keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu. Keterampilan proses dasar
terdiri dari: observasi, komunikasi, klasifikasi, pengukuran, kesimpulan sementara (interensi),
dan ramalan (prediksi). Keterampilan proses terpadu terdiri dari: indentifikasi variabel,
membuat tabel, membuat grafik, mendeskripsikan hubungan antar variabel, perolehan dan
pemrosesan data, analisis investigasi, penyusunan hipotesis, definisi operasional variabel,
desain investigasi, dan eksperimen. Selanjutnya dibahas setiap keteramapilan proses dasar
maupun yang terpadu.
10
4. Administrasi Peminjaman Alat-Alat Laboratorium
Peminjaman alat-alat laboratorium harus ada administrasi dan perijinan yang jelas
baik dalam bentuk list atau pun dalam bentuk catatan. Hal itu dilakukan untuk mencegah
kerusakan pada alat- alat laboratorium. Jika ada kerusakan pun akan jelas pertanggung
jawaban dari sang peminjam karena ada alur administrasi yang jelas sebagai bukti tertulis.
5. Monitoring dan Evaluasi Laboratorium IPA
Kegiatan evaluasi laboratorium dapat dilakukan berdasarkan data-data dari
pelaksanaan kegiatan laboratorium seperti daftar hadir, daftar pemakaian laboratorium, daftar
penggunaan alat-alat laboratorium, daftar peminjaman alat-alat laboratorium, dan jurnal
kegiatan laboratorium.
Kegiatan monitoring meliputi monitoring dan evaluasi perencanaan program
kegiatan laboratorium dan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan
laboratorium.
Tujuan dilaksanakannya monitoring dan evaluasi antara lain untuk
mengendalikan dan mengontrol kegiatan laboratorium yang sedang dilaksanakan sebagai
wujud kegiatan pembelajaran, untuk memperoleh data mengenai keterlaksanaan kegiatan
laboratorium yang seharusnya dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, kendala dan
hambatan-hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan praktikum, dan untuk bahan
masukan dalam memperhitungkan kemungkinan adanya kendala dalam merencanakan
kegiatan semester.
6. Manajemen Kegiatan Keamanan dan Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja di laboratorium menyangkut keselamatan praktikan yang
melakukan kegiatan di laboratorium dan keselamatan alat-alat laboratorium yang
digunakannya. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja bagi praktikan yang
melakukan kegiatan di laboratorium maka perlu diadakannya tata tertib laboratorium dan
prosedur kegiatan laboratorium.
F. Standart Sarana dan Prasarana Laboratorium Fisika Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
1. Ruang Laboratorium Fisika
a. Ruang laboratorium Fisika berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan
pembelajaran fisika secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.
b. Ruang laboratorium Fisika minimal dapat menampung satu rombongan belajar.
11
c. Rasio minimum ruang laboratorium Fisika 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan
belajar dengan peserta didik kurang dari 20, luas minimum ruang laboratorium 48 m2
termasuk ruang penyimpanan dan ruang persiapan 18 m2. Lebar ruang laboratorium
minimal 5 m.
d. Ruang laboratorium Fisika memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan
memadai untuk membaca dan mengamati obyek percobaan.
e. Ruang laboratorium Fisika dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum dalam
lampiran 1.
G.Standart Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah
Berdasarkan permendiknas Nomor 26 tahun 2008 tentang standart tenaga
laboratorium sekolah/madrasah, petugas laboratorium dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
1. Kepala Laboratorium
Kualifikasi kepala laboratorium dari jalur guru adalah pendidikan minimal sarjana
(S1), berpengalaman minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum, dan sertifikat kepala
laboratorium seolah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah.
Sedangkan kualifikasi kepala laboratorium dari jalur teknisi/laboran adalah
pendidikan minimal diploma tiga (D3), berpengalaman minimal 5 tahun sebaga laboran, dan
sertifikat kepala laboratorium sekolah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang
ditetapkan pemerintah
2. Teknisi Laboratorium
Teknisi laboratorium kualifikasinya adalah pendidikan minimal diploma dua (D2)
dengan jurusan yang relevan dengan peralatan laoratorium dan memiliki sertifikat teknisi
laboratorium sekolah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah.
3. Laboran
Kualifikasi laboran adalah pendidikan minimal diploma satu (D1) dengan jurusan
yang relevan dengan jenis laboratorium dan memiliki sertifikat laboran sekolah dari
perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah.
12
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Observasi
Observasi laboratorium ini dikembangkan dengan menggunakan pendekatan
penelitian deskriptif. Dimana penelitian bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang
subjek penelitian berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi.
Judul penelitian yang dilakukan adalah ‘Observasi Manajemen Laboratorium Fisika
SMAN 1 KEDIRI’. Tempat penelitian yang kami pilih adalah laboratorium fisika SMAN 1
Kediri yang beralamat di jalan Veteran No.1 Kediri. Kegiatan penelitian ini kami lakukan
pada hari Sabtu, 23 Februari 2013 pukul 10.00 sampai dengan pukul 14.00.
B. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang kami gunakan untuk mendapatkan data penelitian
yaitu dengan cara :
1. Observasi langsung
Melakukan pengamatan/observasi langsung ke sekolah yang menjadi tujuan
observasi. Pengamatan yang dilakukan meliputi segala aspek yang dinilai, misalnya
kelengkapan alat praktikum, kelayakan ruang laboratorium, organisasi labaratorium, dan lain
sebagainya. Pengambilan data dengan cara observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada
tanggal 16 Februari 2013 saat mengantarkan surat ijin melakukan observasi dan 23 Februari
2013 saat pelaksaan observasi.
2. Wawancara
Wawancara kami lakukan kepada petugas laboratorium yaitu Bu Tukimah selaku
koordinator laboratorium fisika sekaligus guru fisika dan Mbak Rizki selaku laboran
laboratorium IPA di SMAN 1 Kediri.
3. Dokumentasi
Pengambilan data secara dokumentasi dilakukan dengan mendokumentasikan semua
yang ada dalam laboratorium yang dibutuhkan untuk dijadikan sumber analisis menejemen
laboratorium yang ada di laboratorium fisika SMAN 1 Kediri dalam bentuk foto dan arsip.
Kami mengambil foto ruang laboratorium, perlengkapan laboratorium, dan alat-alat
13
praktikum yang ada di dalam laboratorium. Selain itu kami juga meminta soft file beberapa
arsip yang ada di laboratorium.
C. Instrumen Pengumpulan Data
1. Observasi langsung
Instrument yang kami lakukan untuk melakukan pengamatan/observasi langsung
adalah pedoman observasi. Pedoman yang kami susun untuk mengamati keadaan sekolah dan
keadaan laboratorium fisika. Aspek-aspek yang dinilai dalam lembar observasi adalah
gedung, perlengkapan laboratorium, alat praktimun, serta organisasi laboratorium.
2. Wawancara
Wawancara yang kami lakukan kepada koordinator laboratorium fisika dan laboran
yang bertanggung jawab terhadap laboratorium IPA menggunakan instrument berupa
pedoman wawancara. Pedoman wawancara yang kami susun berisi pertanyaan yang
mencakup tentang struktur organisasi laboratorium, peyusunan jadwal penggunaan
laboratorium, penentuan materi, pendokumentasian, inventarisasi, keuangan, pengadaan alat,
pendayagunaan laboratorium fisika, mekanisme peminjaman alat, pemeliharaan alat, kegiatan
keamanan dan keselamatan, serta monitoring dan evaluasi.
3. Dokumentasi
Pendokumentasian yang kami lakukan dalam kegiatan observasi laboratorium yang
berupa foto menggunakan intrument kamera digital. Sedangkan yang berupa soft file kam
menyimpanya di laptop dan flashdisc. Hasil dokumentasi erupa foto terlampir dalam laporan
ini.
14
BAB IV
DATA
A. Data
Dari hasil observasi di SMAN 1 Kediri dengan metode wawancara kepada petugas
laboratorium fisika yaitu koordinator laboratorium dan laboran kami mendapatkan data
berikut.
1. Organisasi laboratorium dan laboran
a. Bagaimana struktur organisasi di sekolah ini?
Struktur oragnisasi laboratorium SMAN 1 Kediri tidak terpasang di ruang
labratorium. Namun menurut koordinator laboratorium yang kami wawancarai, semua
laboratorium di SMAN 1 Kediri memiliki satu kepala laboratorium yang dijabat oleh Bapak
Soni. Sedangkan tiap-tiap laboratorium memiliki satu koordinator laboratorium, untuk
laboratorium fisika dijabat oleh Bu Tukimah.
b. Bagaimana tugas masing-masing personil dalam struktur organisasi?
Kepala laboratorium bertanggung jawab untuk memantau keadaan semua
laboratorium di SMAN 1 Kediri ke sekolah. Sedangkan koordinator laboratorium hanya
bertanggung jawab mengawasi salah satu laboratorium sekolah. Koordinator laboratorium
melaporkan perkembangan, penggunaan, serta kekurangan kepada kepala laboratorium untuk
disampaikan ke sekolah.
c. Siapa yang menjabat sebagai pengelola laboratorium fisika ini? Apakah ada
laborannya sendiri atau dikelola langsung oleh guru pengampu mata pelajaran?
Kalau ada laboran bagaimana peran laboran dalam mengelola laboratorium
ini?
Kepala laboratorium dijabat oleh pak Soni yang sekaligus guru fisika. Koordinator
laboratorium dijabat oleh Bu Tukimah yang juga menjadi guru fisika. Selain itu terdapat
laboran yang membantu mengurus laboratorium IPA secara keseluruhan. Tugas dari laboran
adalah untuk membantu koordinator laboratorium untuk mengelola laboratorium agar dapat
berjalan sebagaimana mestinya.
2. Keuangan laboratorium
a. Bagaimana untuk keuangan laboratorium (untuk perawatan lab, alat, dan
pembelian alat? Siapa yang mengelola keuangan tersebut? Langsung dari
kepala sekolah atau diserahkan kepada pengelola laboratorium?
15
Keuangan laboratorium fisika di SMAN 1 Kediri tidak dikelola oleh petugas
laboratorium. Keuangan laboratorium langsungdikelola oleh bagian tata usaha sekolah.
Sehingga petugas laboratorium harus melapor ke bagian tata usaha bila membutuhkan uang
untuk perawatan ataupun pengadaan alat.
b. Darimana sumber uang kas laboratorium?
Laboratorium medapatkan uang dari APBD yang telah disusun di awal tahun ajaran.
Sehingga jumlah yang diterima oleh laboratorium sekolah sudah ditentukan sejak awal.
c. Untuk apa saja uang kas tersebut?
Uang digunakan untuk perawatan alat-alat dan pembelian alat. Alat yang ditamakan
adalah alat yang yang habis pakai semisal batrei, spirtus, dan benda habis pakai yang lainnya.
d. Apakah ada buku kas khusus untuk laboratorium?
Tidak ada buku keuangan laboratorium karena jika membutuhkan uang bisa langsung
lapor ke bagian tata usaha.
3. Denah laboratorium dan sekolah
a. Laboratorium fisika terletak di lantai dua, apakah ada tujuan khusus untuk
memposisikan laboratorium fisika sekarang ini?
Laboratorium yang sekarang baru saja pindah ke lantai dua karena ruang laboratorium
fisika yang lama digunakan untuk ruang kelas.
b. Ruang apa saja yang terdapat dalam laboratorium fisika? Apa fungsi masing-
masing ruang? Apakah tiap ruang difungsikan dengan baik dan benar?
Ada ruang praktikum yang digunakan untuk pembelajaran dan praktikum. Selain itu
ada ruang peyimpakan yang juga berfungsi sebagai rang persiapan yang berisi lemari-lemari
alat.
c. Apakah tata ruang laboratorium efektif untuk pembelajaran fisika?
Sudah, tata ruang yang cukup memberi siswa ruang untuk bergerak dan pencahayaan
yang baik membuat kegiatan belajar mengajar lebih efektif.
4. Inventarisasi alat
a. Apa saja alat/kit yang ada di laboratorium fisika ini?
Alat yang dalam bentuk kit ada beberapa, diantaranya adalah kit optik, kit kinetik gas,
dan kit percobaan seri parallel.
16
b. Apakah alat-alat yang tersedia sudah lengkap untuk pembelajaran?
Sudah cukup lengkap tapi banyak alat yang rusak dan tidak dapat digunakan.
Sehingga saat praktikum pun kurang efektif karena beberapa alat digunakan secara
bergantian.
c. Apakah kit atau peralatan dituliskan dalam buku inventarisasi?
Dituliskan, terdapat buku inventarisasi yang menunjukkan alat serta keadaanya. Saat
dilihat dalam buku inventarisasi banyak alat yang rusak dan tidak dapat dipergunakan lagi.
d. Siapa yang bertugas melakukan pengecekan/pencatatan setiap alat di buku
inventarisasi?
Yang mengisi buku inventarisasi adalah adalah petugas laboratorium yaitu
koordinator laboratorium. Pengecekkan dilakukan setahun sekali saat mendekati akhr tahun
ajaran.
e. Bagaimana mekanisme peminjaman alat? Apakah ada buku peminjaman?
Siapa yang mengurusi peminjaman?
Jika ingin meminjam alat harus ijin ke petugaslaboratorium yaitu Bu Tukimah selaku
koordinator laboratorium. Selain ke Bu Tukimah peminjama juga bisa ke Mbak Rizki selaku
laboran. Setiap peminjaman ditulis di buku inventarisasi.
f. Bagaimana mekanisme penggantian alat yang rusak atau hilang?
Jika barang yang rusak karena digunakan siswa, maka siswa yang merusak yang
mengganti berupa barang yang sama. Jika barang yang dirusak harganya mahhal maka
petugas laboratorium melaporkan ke bagian tata usaha untuk melakukan perbaikan atau
penggantian.
5. Penggunaan laboratorium
a. Apakah laboratorium ini sudah dimanfaatkan dengan maksimal untuk
pembelajaran fisika?
Belum, karena masih sangat jarang digunakan untuk kegiatan pembelajaran,
utamanya praktikum.
b. Digunakan untuk apa saja laboratorium fisika ini? Apakah hanya untuk
pembelajaran fisika saja?
Selain digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan praktikum, laboratorium juga
digunakan untuk beberapa kegiatan lain. Misalnya kegiatan pembinaan OSN, untuk tempat
Bimbingan Rohani dan digunakan untuk beberapa kegiatan ekstrakulikuler sekolah.
17
c. Bagaimana pengaturan jadwalnya?
Kegiatan pembelajaran dan praktikum dilakukan saat jam pelajaran, kegiatan lain
dilakukan saat jam istirahat. Jika ingin menggunakan laboratorium saat jam pelajaran maka
harus melihat jadwal praktiku yang sudah dibuat.
d. Seberapa banyak intensitas penggunaan laboratorium dalam satu semester
untuk kelas X,XI,dan XII?
Intensitas penggunaan lab untuk praktikum disesuaikan dengan materi. Kebanyakan
untuk satu angkatan ada 2 kali praktikum dalam setahun.
e. Berapa jumlah rombongan dalam satukali praktikum?
Untuk rombongan sekali praktikum adalah satu kelas dengan jumlah siswa 32 siswa.
f. Bagaimana teknik pembagian kelompok praktikum?
Saat praktikum biasanya siswa bebas memilih kelompok praktikumnya sendiri. Tapi
saat akan ujian maka kelompoknya diacak oleh guru pembimbing.
g. Apakah jumlah alat praktimum seimbang dengan jumlah siswa?
Tidak karena banyak alat yang rusak dan tidak dapat dipakai sehingga jumlah siswa
dan jumlah alat kurang seimbang.
6. Keselamatan dan keamanan
a. Bagaimana dengan kemanan dan keselamatan dalam praktikum di
laboratorium?
Keselamatan dan keamanan laboratorum sangatlah minim. Hal ini terjad karena
laboratorium baru saja pindah sehingga banyak barang barang yang hilang dan rusak. Selai
itu jeruji candela pun juga belum ada.
b. Siapa yang bertanggung jawab untuk keamanan laboratorium?
Untuk keamanan ruang laboratorium adalah tanggung jawab satpam sekolah yang
bertanggung jawab atas semua ruang di sekolah termasuk ruang laboratorium. Tapi untuk
keamanan alat-alat laboratorium adalah tanggung jawab petugas laboratorium.
c. Apakah ada alat keselamatan misalnya kotak P3K beserta isi dan alat pemadam
kebakaran?
Tidak ada alat tersebut di laboratorium yang sekarang karena alat pemadam dari
laboratorium yang lama hilang. Begitu pun dengan kotak P3K juga tidak terpasang di
laboratorium.
18
7. Listrik air dan gas
a. Bagaimana saluran listriknya?
Hanya terapat satu stop kontak di ruang laboratorium. Jika membutuhkan listrik AC
maka harus menggunakan kabel tambahan. Tapi kebanyakan praktikum yang dilakukan
cukup menggunakan batrei saja.
b. Apakah sekolah cuma memiliki satu sumber arus besar atau terbagi menjadi
beberapa sumber?
Sekolah hanya menggunakan satu sumber arus besar yang berpusat di gedung utama
yang terletak di depan sekolah.
c. Apakah kabel kabel listrik yang digunakan di lab/oratorium telah memenuhi
standar aman?
Kabel yang digunakan sudah cukup aman dan sesuai denganSNI. Sehingga tidak perlu
khawatir kelebihan beban hingga terjadi kebakaran.
d. Darimana sumber airnya?
Air didapatkan dari wastafel yang ada 2 buah di dalam ruang laboratorium. Air
diambil dari air bawah tanah menggunakan pompa air.
e. Untuk praktikum yang membutuhkan pembakaran apakah laboratorium
memiliki saluran gas atau menggunakan alat yang lain?
Laboratorium tidak mempunyai saluran gas. Jika ingin melakukan praktikum yang
membutuhkan pembakaran maka akan menggunakan butsin atau lilin.
8. Pemeliharaan alat
a. Siapa yang bertanggung jawab atas pemeliharaan alat?
Yang bertanggung jawab atas pemeliharaan alat adalah laboran.
b. Bagaimana tekik penyimpanan alatnya?
Alat yang sering dipakai deletakkan di lemari di ruang praktikum, untuk alat yang
jarang dipakai dimasukkan dalam lemari penyimpanan di ruang penyimpanan, sedangkan
yang tidak pernah dipakai dimasukkan ke kardus dan disimpan di ruang penyimpanan.
c. Apakah ada jadwal khusus untuk membersihkan alat laboratorium?
Tidak ada jadwal khusus untuk membersihkan alat laboratorium. Alat yang mau
dipakai saja yang dibersihkan.
19
9. Pengadaan alat
a. Bagaimana mekanisme masuknya alat baru?
Alat langsung diserahkan dari sekolah ke laboratorium dan langsung di
inventarisasikan oleh petugas laboratorium.
b. Apakah sekolah secara berkala mengadakan peralatan baru?
Tidak, terkadang ada alat yang berasal dari batuan pemerintah. Pengadaan alat baru
akan dilakukan jika dibutuhkan dan dana pengadaannya ada.
c. Bagaimana mekanisme pengadaan alatnya?
Jika laboratorium membutuhkan alat maka harus menghubungi kepala laboratorium
untuk disampaikan ke sekolah. Jika disetujui maka sekolah yang akan membelanjakan dan
kemudian diserahkan ke laboratorium.
d. Bagaimana pengadaan alat yang habis pakai, misal korek api, lilin, batrei dan
lainya?
Siswa diminta untuk membawa sendiri atau terkadang dibawakan oleh guru mata
pelajaran fisika.
10. Tata tertib
a. Untuk menjaga kelancaran dan kenyamanan dalam ruang laboratorium,
apakah ada peralatan khusus yang tertulis?
Ada peraturan untuk menjaga kebersihan di laboratorium. Salah satunya adalah aturan
yang mewajibkan siswa melepas sepatu saat masuk ke laboratorium sehingga kebershan dan
kenyamanan dapat terjaga saat praktikum.
11. Monitoring dan evaluasi
a. Apakah ada kegiatan monitoring dan evaluasi pengelolaan laboratorium?
Ada, dilakukan oleh kepala sekolah setahun sekali saat menjelang akhir tahun
pelajaran. Selain itu juga oleh diknas tapi tak tentu jadwanya.
b. Bagaimana mekanisme monitoring dan evaluasi yang dilakukan?
Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan mendatangi laboratorium dan menanyai
petugas laboratorium.
c. Bagaimana pelaporan monitoring dan evaluasi yang dilakukan?
Pelaporan dilakukan di rapat tahunan yang diadakah di akhir tahun ajaran. Tidak ada
laporan tertulis hanya laporan lisan dari petugas laboratorium.
20
12. Pendokumentasian
a. Apakah laporan hasil praktikum siswa didokumentasikan guru?
Ya, tiap praktikum dilakukan dokumentasi berupa laporan hasil praktikum. Untuk
beberapa praktikum terutama saat ujian praktikum ada dokumentasi berupa foto.
b. Adakah rekapan hasil dokumentasi yang dilakukan?
Ada, semua hasil praktikum siswa dimasukkan dalam arsip.
c. Apakah ada pendokumentasian selain pelaporan?
Ada berupa foto saat melakukan ujian praktimun.
13. Kebersihan
a. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap kebersihan laboratorium?
Semua warga sekolah yang menggunakan laboratorium. Karena dalam praktikum ada
peraturan untuk menjaga kebersihan laboratorium.
b. Apakah siswa turut menjaga kebersihan di lingkungan laboratorium?
Ya, siswa ikut menjaga kebersihan dengan membersihkan alat yang selesaidipakai
praktikum dan menjaga kebersihan ruang laboratorum.
c. Apakah ada peraturan kepada siswa untuk menjaga bebersihan laboratorium?
Ada, peraturan berlaku untuk semua yang memasuki laboratorium.
Berikut adalah tabel ketersediaan sarana di laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI
yang pengambilan datanya dilakukan dengan wawancara.
Tabel 3. Perabot pada laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI
No. Nama Barang Ada/Tidak Jumlah Keterangan
1. Kursi Ada 45
2. Meja kerja Ada 9
3. Meja demonstrasi Tidak Hanya ada meja guru
4. Meja persiapan Tidak
5. Lemari alat Ada 12
6. Lemari bahan Ada 12 Jadi satu dengan lemari alat
7. Bak cuci Ada 2
Tabel 4. Bahan dan alat ukur dasar laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI
21
No Nama alat/bahan Ada/Tidak Jumlah Keterangan
1. Mistar Tidak Hilang
2. Rolmeter Tidak
3. Jangka sorong Ada 6 Masih bisa dipakai
4. Mikrometer Ada 6 Masih bisa dipakai
5. Kubus volume sama Ada 3 Biasanya digunakan untuk praktikum
pengukuran massa jenis
6. Silinder volume sama Ada 5 Biasanya digunakan untuk praktikum
pengukuran massa jenis
7. Plat Ada
8. Beban bercelah Ada
9. Neraca ohaus Ada 2 Hanya berfungsi satu neraca ohaus
10. Pegas Ada
11. Dinamometer (pegas presisi) Ada 10 7 rusak
12. Gelas ukur Ada
13. Stopwatch Ada
14. Thermometer Ada 47 Thermometer raksa : 7
Thermometer badan : 6
Thermometer alkhohol : 34
Thermometer rusak : 9
15. Gelas beaker Ada
16. Garputala Ada 10 Rusak 1
17. Multimeter AC/DC 10
kiloohm/volt
Ada 10 Rusak
18. Kotak potensiometer Ada
19. Osiloskop Ada 1 Rusak
20. Generator frekuensi Ada 1 Rusak
21. Pengeras suara Ada
22. Kabel penghubung Ada
23. Komponen elektronika Ada
24. Catu daya Ada 1
25. Transformator Ada
26. Magnet U Ada 3 1 magnet U besar, 3 magnet U kecil.
Sifat kemagnetannya hampir hilang
22
Tabel 5. Alat percobaan yang ada di laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI
No Nama Alat Ada/Tidak Jumlah Keterangan
1 Percobaan Atwood
Atau
Percobaan kereta dan pewaktu
ketik
Tidak
Ada
2 Percobaan papan luncur
3 Percobaan ayunan sederhana
Atau
Percobaan getaran pada pegas
Ada
Tidak
4 Percobaan Hooke Ada
5 Percobaan Kalorimeter Ada
6 Percobaan Bejana
Berhubungan
Ada
7 Percobaan optic Ada
8 Percobaan resonansi bunyi
Atau
Percobaan sonometer
Ada
Tidak
9 Percobaan Hukum Ohm Ada
10 Manual percobaan Ada
Selain hasil wawancara kepada petugas laboratorium yaitu koordinator laboratorium
dan laboran, kami juga melakukan pendokumentasian berupa foto yang kami lampirkan
dalam laporan ini.
23
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Berdasarkan data yang kami peroleh dari obeservasi SMAN 1 Kediri dengan metode
observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi, dapat dideskripsikan keadaan
laboratorium SMAN 1 Kediri yang dihubungkan dengan Permendiknas No. 24 tahun 2007
tentang sarana dan prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliah (SMA/MA).
Laboratorium adalah tempat untuk melakukan percobaan dan penelitian. Dalam
pengertian sempit laboratorium sering diartikan sebagai tempat yang berupa gedung yang
dibatasi oleh dinding dan atap yang di dalamnya terdapat alat dan bahan praktikum. Dalam
pendidikan sains kegiatan laboratorium merupakan bagian integral dari kegiatan belajar
mengajar.
Laboratorium yang baik memiliki berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakaian
laboratorium dalam melakukan praktikum dan penelitian. Fasilitas tersebut ada fasilitas
umum dan fasilitas khusus. Fungsi khusus dari laboratorium adalah untuk melakukan
pembelajaran secara praktek menggunakan alat khusus yang tidak dibawa ke ruang kelas.
Sesuai dengan perencanaan laboratorium IPA dan fisika, kami akan membahas data
yang kami peroleh secara rinci dengan mengacu pada Permendiknas No. 24 tahun 2007
tentang sarana dan prasarana pendidikan umum.
1. Lokasi laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI
Lokasi laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI berada di lantai dua, tepatnya berada
di belakang auditorium.
2. Denah laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI
Laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI memiliki luas ruang praktikum (8 x 9) m,
luas ruang penyimpanan dan persiapaan (3 x 4) m. Luas laboratorium fisika SMAN 1
KEDIRI sudah memenuhi standar dari Permendiknas No. 24 Tahun 2007 bahwa luas
minimum ruang laboratorium 48 m2 termasuk ruang penyimpanan dan ruang persiapan 18
m2.
24
Ruangan yang ada pada laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI adalah :
a) Ruang kegiatan
Ruang kegiatan atau yang biasa disebut ruang praktikum fisika SMAN 1
KEDIRI selain digunakan untuk praktikum, biasanya juga digunakan sebagai
ruang kelas. Hal ini terbukti dari data yang kami peroleh saat oobservasi
berlangsung, yakni selain digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan
praktikum, laboratorium juga digunakan untuk beberapa kegiatan lain. Misalnya
kegiatan pembinaan OSN, untuk tempat Bimbingan Rohani dan digunakan
untuk beberapa kegiatan ekstrakulikuler sekolah.
Ruang kegiatan laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI dilengkapi dengan
perlengkapan yang menunjang kegiatan siswa selama di laboratorium fisika.
Seperti meja, kursi praktikum, meja, kursi guru, lemari tempat penyimpanan alat
dan bahan praktikum. Di dalam ruang kegiatan ini terdapat meja praktikum
sebanyak sembilan meja kerja, 45 kursi praktikan, 12 lemari alat, dan satu meja
dan kursi guru.
Untuk bagian depan ruang kegiatan ini hanya dilengkapi dengan papan
tulis dan visi misi sekolah. Bagian samping kiri terdapat dua wastafel dengan air
yang menyala jika dikendalikan dari bawah. Kedua dinding bagian samping
terdapat jendela yang memiliki pencahayaan yang baik dan ventilasi udara yang
baik juga. Terdapat satu pintu dengan model pintu yang memiliki dua daun pintu
seperti pada gambar yangtertera pada lampiran.
b) Ruang penyimpanan dan persiapan
Ruang penyimpanan dan persiapan pada laboratorium fisika SMAN 1
KEDIRI berada dalam satu ruangan dengan ukuran (3 x 4) m. Ruangan ini
berada dibagian belakang laboratorium. Fungsi dari ruangan ini adalah untuk
menyimpan alat-alat yang sudah tidak layak pakai, dan ruangan ini belum
difunsikan secara maksimal untuk persiapan sebelum praktikum.
3. Perlengkapan dan peralatan laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI
Hal terpenting dari sebuah laboratorium sekolah adalah peralatan dan kelengkapan
alat praktikum. Peralatan yang sudah ada dibukukan dalam buku inventaris. Kegiatan
inventarisasi laboratorium belum dilakukan secara maksimal, karena laboratorium ini masih
baru. Jika ada alat yang rusak atau hilang saat praktikum, maka yang merusakkan atau
menghilangkan wajib mengganti dengan barang yang sama.
25
Untuk memperkecil resiko kehilangan alat-alat praktikum, di laboratorium fisika
dilengkapi dengan buku peminjaman alat bagi siswa yang melakukan peminjaman. Di dalam
laboratorium fisika ini juga tidak ada alat penunjang keselamatan pada saat praktikum seperti
kotak P3K dan seiisinya maupun gas pemadam kebakaran.
Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi di laboratorium fisika ini, alat-alat
yang ada di laboratorium fisika belum memenuhi standar seperti yang ditetapkan
Permendiknas No. 24 Tahun 2007. Kit-kit percobaan yang seharusnya ada, masih belum
tersedia. Hal inilah yang memicu ketidakterlaksanaannya kegiatan praktikumoleh siswa. Dari
daftar set peralatan praktikum yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Permendiknas No. 24
Tahun 2007 hanya kurang lebih 40% set alat yang tersedia.
4. Organisasi laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI
Seperti pada data, struktur oragnisasi laboratorium SMAN 1 Kediri tidak terpasang di
ruang labratorium. Namun menurut koordinator laboratorium yang kami wawancarai, semua
laboratorium di SMAN 1 Kediri memiliki satu kepala laboratorium yang dijabat oleh Bapak
Soni. Sedangkan tiap-tiap laboratorium memiliki satu koordinator laboratorium, untuk
laboratorium fisika dijabat oleh Bu Tukimah.
Jadi, yang kami ketahui hanya sebatas siapa yang menjabat sebagai kepala
laboratorium, koordinator laboratorium, dan laborannya. Dan tugas dari koordinator
laboratorium dan laboran.
Selain ourusan organisasi, faktor administrasi yang ada di laboratorium fisika ini juga
diperlukan pengelolaan yang baik. Kegiatan administrasi yang ada dibagi menjadi dua
kegiatan, yaitu :
a. Kegiatan administrasi umum
Kegiatan administrasi umum melputi penyusunan jadwal pemakaian
laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI, pendokumentasian, keuangan. Untuk jadwal
pemakaian laboratorium disesuaikan dengan jadwal pelajaran bidang studi fisika masing-
masing tingkatan kelas. Pendokumentasian biasanya dilakukan oleh guru mata pelajaran
fisika dan laboran. Setiap praktikum berakhir laboran harus mendokumentasikan kegiatan
praktikum yang baru saja berlangsung dan menyimpannya sebagai bukti kegiatan
praktikum.
Setiap akhir praktikum guru meminta laporan praktikum kepada siswa untuk
pengarsipan. Pengarsipan ini bertujuan untuk dijadikan bahan rujukan dalam penyusunan
laporan angkatan tahun berikutnya. Bahkan pengarsipan ini bisa digunakan untuk
26
pengakreditasian sekolah. Selain pengarsipan laporan, guru juga melakukan pengarsipan
nilai siswa.
Sistem keuangan di laboratorium fisika ini bersifat sentralik. Artinya keuangan
laboratorium menjadi satu dengan keuangan sekolah yang dikelola oleh bendahara
sekolah. Jadi, jika guru fisika memerlukan bahan yang habis pakai biasnya langsung
mengusulkan keperluannya itu ke bendahara sekolah.
b. Kegiatan administrasi khusus
Kegiatan ini berupa inventarisasi alat praktikum yang ada di laboratorium.
Dalam penginventarisasian ini diperlukan buku inventaris yang berisi hal-hal yang
memudahkan untuk mengecek atau mencari alat dan bahan yang diperlukan. Buku
inventaris ini ditinjau kembali karena ada kemungkinan terjadi kerusakan dan
penambahan pada alat.
Secara keseluruhan tentang organisasi dan administrasi laboratorium fisika SMAN 1
KEDIRI belum memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Permendiknas No. 24 Tahun
2007 tentang sarana dan prasarana pendidikan.
5. Pemeliharaan, pengelolaan, dan pendayagunaan laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI
Pada awal tahun pelajaran 2012/2013 laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI yang
semula berada di lantai 1 dipindah ke lantai 2. Sehingga pemelihraan alat-alat belum tertata
dengan baik di lemari penyimpanan alat atau diruang persiapan dan penyimpanan. Hal ini
juga berlaku sama untuk alat-alat yang tidak dipakai, meskipun dimasukkan kedalam lemari
penyimpanan tapi belum tertata sehingga menyebabkan peralatan praktikum berdebu.
Pengelolaan laboratorium ini sebenarnya dilakukan bersama-sama oleh seluruh
pengurus laboratorium. Tetapi belum terlaksanan secara maksimal. Seperti yang sudah
diketahui bahwa laboratorium fisika ini juga digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Sedapat mungkin laboratorium ini digunakan secara terus-menerus agar laboratorium tidak
kehilangan fungsinya sebagai pusat sumber belajar. Namun, pada praktiknya laboratorium
kurang dimanfaatkan oleh guru, hal ini dikarenakan keterbatasan alat-alat yang digunakan
untuk praktikum.
6. Monitoring dan evaluasi laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI
Kegiatan ini dilakukan oleh kepala sekolah setahun sekali saat menjelang akhir tahun
pelajaran. Selain itu juga oleh diknas tapi tak tentu jadwanya. Dan hanya ada laporan lisan
dari petugas laboratorium.
27
Meskipun kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan hanya dengan metode
langsung, monitoring disekolah ini sudah cukup baik dan sesuai dengan Permendiknas No. 24
Tahum 2007 tentang sarana dan prasarana pendidikan umum dan buku panduan managemen
laboratorium.
7. Tenaga laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI
Tenaga laboratorium fisika di SMAN1 KEDIRI terdiri dari kepala laoratorium,
koordinator laboratorium, dan laboran. Tenaga laboratorium memiliki latar belakang
pendidikan yang sama, yaitu sains. Tetapi latar belakang pendidikanlaboran bukan fisika,
malinkan biologi. Hal inilah yang menyebabkan saat penataan alat praktikum masih belum
maksimal, karena laboran belum memahami alat-alat fisika.
28
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sesuai dengan tujuan observasi laboratorium yang sudah dilaksanakan, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Penggunaan laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI belum digunakan secara maksimal
untuk melakukan praktikum. Masih hanya sebagian guru fisika yang menggunakan
laoratorium untuk praktikum.
2. Pada saat melakukan observasi struktur laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI tidak
terpasang di ruang laboratorium. Sehingga yang kami ketahui hanya sebatas siapa
kepala laboratorium, koordinator laboratorium, dan laboran. Dan kami dari pihak
yang melakukan observasi tidak bisa mengetahui secara rinci siapa saja yang bertugas
di laboratorium. Karena dengan tidak adanya struktur organisasi akan menghambat
pengelolaan laboratorium.
3. Peran petugas laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI atau laboran belum maksimal.
Karena masih banyak peralatan praktikum yang belum tertata rapi, berdebu. Peraturan
laboratorium dan struktur organisasi belum tercantum di ruang praktikum.
4. Untuk kelengkapan alat sudah cukup baik. Tetapi masih ada alat yang rusak bahkan
hilang.
5. Kondisi fisik laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI sudah memenuhi standar yang
ditetapkan pada Peraturan Menteri No. 24 th 2007 tentang sarana dan prasarana.
Seperti pencahayaan yang cukup, ventilasi udara baik, dan air bersih selain di ruang
praktikum air bersih seharusnya juga tersedia.
B. Saran
1. Bagi sekolah
Dari hasil penelitian manajemen laboratorium fisika diharapkan dapat digunakan
sebagai rujukan dalam membangun dan mengembangkan laboratorium pada
umumnya dan laboratorium fisika pada khususnya. Serta dapat digunakan untuk lebih
mengutamakan pendayagunaan laboratorium fisika sebagai sarana untuk membantu
siswa dalam memahami konsep-konsep fisika secara fisis.
29
2. Bagi mahasiswa
Sebagai seorang mahasiswa calon guru fisika, pengalaman dalam observasi
laboratorium sangatlah penting sebagai bekal nanti ketika terjun di sekolah secra
langsung dan berada di tengah-tengah masyarakat yang mendambakan perubahan
dalam dunia pendidikan. Sehingga penting untuk memiliki kemampuan
memanajemen laboratorium fisika yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
30
DAFTAR PUSTAKA
Sudibyo, Bambang. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Thaun 2007. Jakarta : Departemen Pendidikan.
Riandi. 2007. Laboratorium Fisika Sekolah. (http://repository.ui.ac.id) diakses tanggal 24 April 2013
Slamet, Margono. 2005. Manajemen Laboratorium. (http://file.upi.edu ) diakses tanggal 24 april 2013.
Sumaryono. 1999. Pengelolaan Laboratorium IPA. Malang : Dinas Pendidikan Kota Malang.
31
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Sarana dan Prasaran Standart Laboratorium Fisika
Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Laboratorium Fisika
No. Jenis Rasio Deskripsi
1 Perabot
1.1 Kursi 1 buah/peserta didik,
ditambah 1 buah/guru
Kuat, stabil, dan mudah
dipindahkan.
1.2 Meja kerja 1 buah/7 peserta didik Kuat dan stabil. Ukuran memadai
untuk menampung kegiatan
peserta didik secara berkelompok
maksimum 7 orang.
1.3 Meja demonstrasi 1 buah/lab Kuat dan stabil. Luas meja
memungkinkan untuk melakukan
demonstrasi dan menampung
peralatan dan bahan yang
diperlukan. Tinggi meja
memungkinkan seluruh peserta
didik dapat mengamati percobaan
yang didemonstrasikan.
1.4 Meja persiapan 1 buah/lab Kuat dan stabil. Ukuran memadai
untuk menyiapkan materi
percobaan.
1.5 Lemari alat 1 buah/lab Tertutup dan dapat dikunci.
Ukuran memadai untuk
menampung semua alat.
1.6 Lemari bahan 1 buah/lab Tertutup dan dapat dikunci.
Ukuran memadai untuk
menampung semua bahan dan
tidak mudah berkarat.
1.7 Bak cuci 1 buah/ 2 kelompok,
Ditambah 1 buah di
ruang persiapan.
Tersedia air bersih dalam jumlah
memadai.
32
2 Peralatan pendidikan
2.1 Bahan dan Alat Ukur
Dasar:
2.1.1 Mistar 6 buah/lab Panjang minimum 50 cm, skala
terkecil 1 mm.
2.1.2 Rolmeter 6 buah/lab Panjang minimum 10 m, skala
terkecil 1 mm.
2.1.3 Jangka sorong 6 buah/lab Ketelitian 0,1 mm
2.1.4 Micrometer 6 buah/lab Ketelitian 0,01 mm
2.1.5 Kubus massa sama 6 set/lab Massa 100 g (2%), 4 jenis bahan.
2.1.6 Silinder massa sama 6 set/lab Massa 100 g (2%), 4 jenis bahan.
2.1.7 Plat 6 set/lab Terdapat kail penggantung, bahan
logam 4 jenis.
2.1.8 Beban bercelah 10 buah/lab Massa antara 5-20 g, minimum 2
nilai massa, terdapat fasilitas
pengait.
2.1.9 Neraca 1 buah/lab Ketelitian 10 mg
2.1.10 Pegas 6 buah/lab Bahan baja pegas, minimum 3
jenis.
2.1.11 Dynamometer
(pegas presisi)
6 buah/lab Ketelitian 0,1 N/cm
2.1.12 Gelas ukur 6 buah/lab Bahan borosilikat. Volume antara
100-1000 ml.
2.1.13 Stopwatch 6 buah/lab Ketelitian 0,2 detik
2.1.14 Thermometer 6 buah/lab Tersedia benang penggantung.
Batas ukur 10-110oC
2.1.15 Gelas beaker 6 buah/lab Bahan barosilikat. Volume antara
100-1000 ml. terdapat 3 variasi
volume.
2.1.16 Garputala 6 buah/lab Bahan baja. Minimum 3 variasi
frekuensi.
2.1.17 Multimeter AC/DC 10 kilo
Ohm/volt
6 buah/lab Dapat mengukur tegangan, arus
dan hambatan.
Batas ukur arus minimum 100
33
mA-5 A.
Batas minimum ukur tegangan
untuk DC 100 mV-50 V.
Batas minimum ukur tegangan
untuk AC 0-250 V.
2.1.18 Kotak potensio 6 buah/lab Disipasi maksimum 5 watt.
Ukuran hambatan 50 Ohm.
2.1.19 Osiloskop 1 set/lab Batas ukur 20 MHz, dua kanal,
beroperasi X-Y, tegangan
masukan 220 volt, dilengkapi
probe intensitas, tersedia buku
petunjuk.
2.1.20 Generator frekuensi 6 buah/lab Frekuensi luaran dapat diatur
dalam rentang audio. Minimum 4
jenis bentuk gelombang dengan
catu daya 220 volt. Mampu
menggerakkan speaker daya 10
watt.
2.1.21 Pengeras suara 6 buah/lab Tegangan masukan 220 volt,
daya maksimum keluaran 10 watt.
2.1.22 Kabel penghubung 1 set/lab Tegangan masukan 220 volt, daya
maksimum keluaran 10 watt.
2.1.23 Komponen elektronika 1 set/lab Hambatan tetap antara 1 Ohm - 1
M Ohm, disipasi 0,5 watt masing-
masing 30 buah, mencakup LDR,
NTC, LED, transistor dan lampu
neon masing-masing minimum 3
macam.
2.1.24 Catu daya 6 buah/lab Tegangan masukan 220 V,
dilengkapi pengaman, tegangan
keluaran antara 3-12 V, minimum
ada 3 variasi tegangan keluaran.
2.1.25 Trasformator 6 buah/lab Teras inti dapat dibuka. Banyak
lilitan antara 100-1000. Banyak
34
lilitan minimum ada 2 nilai.
2.1.26 Magnet U 6 buah/lab
2.2 Alat percobaan
2.2.1 Percobaan Atwood 6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena
dan memberikan data GLB dan
GLBB.
Minimum dengan 3 kombinasi
nilai massa beban.
Atau
percobaan kereta dan
pewaktu ketik.
6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena
dan memberikan data GLB dan
GLBB
Lengkap dengan pta perekam.
2.2.2 Percobaan papan luncur 6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena
dan memberikan data gerak benda
pada bidang miring.
Kemiringan papan dapat diubah,
lengkap dengan katrol dan balok.
Minimum dengan tiga nilai
koefisien gesekan.
2.2.3 Percobaan ayunan
sederhana
6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena
ayunan dan memberikan data
pada pengukuran percepatan
gravitasi.
Minimum dengan tiga nilai
panjang ayunan dan tiga nilai
massa beban.
Atau
Percobaan grtaran pada
pegas
6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena
getaran dan memberikan data
pada pengukuran percepatan
gravitasi.
Minimum dengan tiga nilai
konstanta pegas dan tiga nilai
massa beban.
35
2.2.4 Percobaan Hooke 6 set/lab Mampu memberikan data untuk
membuktikan hukum Hooke dan
menentukan minimum 3 nilai
konstanta pegas.
2.2.5 Percobaan calorimeter 6set/lab Mampu memberikan data
untukmembuktikan hukum
kekekalanenergi panas serta
menentukan kapasitas panas
kalorimeter dan kalor jenis
minimum tiga jenis logam.
Lengkap dengan pemanas,
bejana dan kaki tiga, jaket isolator,
pengaduk dan termometer.
2.2.6 Percobaan bejana
berhubungan
6 set/lab Mampu memberikan data untuk
membuktikan hukum fluida statik
dan dinamik.
2.2.7 Percobaan optic 6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena
sifat bayangan dan memberikan
data tentang keteraturan hubungan
antara jarak benda, jarak bayangan
dan jarak fokus cermin cekung,
cermin cembung, lensa cekung,
dan lensa cembung.
Masing- masing minimum dengan
tiga nilai jarak fokus.
2.2.8 Percobaan resonansi bunyi 6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena
resonansi dan memberikan
data kuantisasi panjang
gelombang,
minimum untuk tiga nilai
frekuensi.
Atau
Percobaan sonometer
6 set/lab Mampu memberikan data
hubungan antara frekuensi bunyi
suatu dawai dengan tegangannya,
36
minimum untuk tiga jenis dawai
dan tiga nilai tegangan.
2.2.9 Percobaan hokum Ohm 6 set/lab Mampu memberikan data
keteraturan hubungan antara arus
dan tegangan minimum untuk tiga
nilai hambatan.
2.2.10 Manual percobaan 6 set/percobaan
3 Media Pendidikan
3.1 Papan tulis 1 buah/lab Ukuran minimum 90 cm x 200
cm. Ditempatkan pada posisi yang
memungkinkan seluruh peserta
didik melihatnya dengan jelas.
4 Perlengkapan lain
4.1 Soket listrik 9 buah/lab 1 soket di tiap meja peserta didik.
2soket di meja demo,
2 soket di ruang persiapan.
4.2 Alat pemadam kebakaran 1 buah/lab Mudah dioperasikan
4.3 Peralatan P3K 1 buah/lab Terdiri dari kotak P3K dan
isinya tidak kadaluarsa termasuk
obat P3K untuk luka bakar dan
luka terbuka.
4.4 Tempat sampah 1 buah/lab
4.5 Jam dinding 1 buah/lab
( Sumber : Permendiknas No. 27 Tahun 2007)
37
Lampiran 2 : Instrumen Observasi
Pertanyaan Wawancara
1. Organisasi laboratorium dan laboran
a. Bagaimana struktur organisasi di sekolah ini?
b. Bagaimana tugas masing-masing personil dalam struktur organisasi?
c. Siapa yang menjabat sebagai pengelola laboratorium fisika ini? Apakah ada
laborannya sendiri atau dikelola langsung oleh guru pengampu mata pelajaran? Kalau
ada laboran bagaimana peran laboran dalam mengelola laboratorium ini?
2. Keuangan laboratorium
a. Bagaimana untuk keuangan laboratorium (untuk perawatan lab, alat, dan pembelian
alat? Siapa yang mengelola keuangan tersebut? Langsung dari kepala sekolah atau
diserahkan kepada pengelola laboratorium?
b. Darimana sumber uang kas laboratorium?
c. Untuk apa saja uang kas tersebut?
d. Apakah ada buku kas khusus untuk laboratorium?
3. Denah laboratorium dan sekolah
a. Laboratorium fisika terletak di lantai dua, apakah ada tujuan khusus untuk
memposisikan laboratorium fisika sekarang ini?
b. Ruang apa saja yang terdapat dalam laboratorium fisika? Apa fungsi masing-masing
ruang? Apakah tiap ruang difungsikan dengan baik dan benar?
c. Apakah tata ruang laboratorium efektif untuk pembelajaran fisika?
4. Inventarisasi alat
a. Apa saja alat/kit yang ada di laboratorium fisika ini?
b. Apakah alat-alat yang tersedia sudah lengkap untuk pembelajaran?
c. Apakah kit atau peralatan dituliskan dalam buku inventarisasi?
d. Siapa yang bertugas melakukan pengecekan/pencatatan setiap alat di buku
inventarisasi?
e. Bagaimana mekanisme peminjaman alat? Apakah ada buku peminjaman? Siapa yang
mengurusi peminjaman?
f. Bagaimana mekanisme penggantian alat yang rusak atau hilang?
38
5. Penggunaan laboratorium
a. Apakah laboratorium ini sudah dimanfaatkan dengan maksimal untuk pembelajaran
fisika?
b. Digunakan untuk apa saja laboratorium fisika ini? Apakah hanya untuk pembelajaran
fisika saja?
c. Bagaimana pengaturan jadwalnya?
d. Seberapa banyak intensitas penggunaan laboratorium dalam satu semester untuk kelas
X,XI,dan XII?
e. Berapa jumlah rombongan dalam satukali praktikum?
f. Bagaimana teknik pembagian kelompok praktikum?
g. Apakah jumlah alat praktimum seimbang dengan jumlah siswa?
6. Keselamatan dan keamanan
a. Bagaimana dengan kemanan dan keselamatan dalam praktikum di laboratorium?
b. Siapa yang bertanggung jawab untuk keamanan laboratorium?
c. Apakah ada alat keselamatan misalnya kotak P3K beserta isi dan alat pemadam
kebakaran?
7. Listrik air dan gas
a. Bagaimana saluran listriknya?
b. Apakah kabel kabel listrik yang digunakan di lab/oratorium telah memenuhi standar
aman?
c. Apakah sekolah cuma memiliki satu sumber arus besar atau terbagi menjadi beberapa
sumber?
d. Darimana sumber airnya?
e. Untuk praktikum yang membutuhkan pembakaran apakah laboratorium memiliki
saluran gas atau menggunakan alat yang lain?
8. Pemeliharaan alat
a. Siapa yang bertanggung jawab atas pemeliharaan alat?
b. Bagaimana tekik penyimpanan alatnya?
c. Apakah ada jadwal khusus untuk membersihkan alat laboratorium?
9. Pengadaan alat
a. Bagaimana mekanisme masuknya alat baru?
b. Apakah sekolah secara berkala mengadakan peralatan baru?
c. Bagaimana mekanisme pengadaan alatnya?
d. Bagaimana pengadaan alat yang habis pakai, misal korek api, lilin, batrei dan lainya?
39
10. Tata tertib
Untuk menjaga kelancaran dan kenyamanan dalam ruang laboratorium, apakah ada
peralatan khusus yang tertulis?
11. Monitoring dan evaluasi
a. Apakah ada kegiatan monitoring dan evaluasi pengelolaan laboratorium?
b. Bagaimana mekanisme monitoring dan evaluasi yang dilakukan?
c. Bagaimana pelaporan monitoring dan evaluasi yang dilakukan?
12. Pendokumentasian
a. Apakah laporan hasil praktikum siswa didokumentasikan guru?
b. Adakah rekapan hasil dokumentasi yang dilakukan?
c. Apakah ada pendokumentasian selain pelaporan?
13. Kebersihan
a. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap kebersihan laboratorium?
b. Apakah siswa turut menjaga kebersihan di lingkungan laboratorium?
c. Apakah ada peraturan kepada siswa untuk menjaga bebersihan laboratorium?
Ketersediaan Sarana
Perabot
No. Nama Barang Ada/Tidak Jumlah Keterangan
1. Kursi
2. Meja kerja
3. Meja demonstrasi
4. Meja persiapan
5. Lemari alat
6. Lemari bahan
7. Bak cuci
40
Peralatan Pendidikan
Bahan dan alat ukur dasar
No Nama alat/bahan Ada/Tidak Jumlah Keterangan
1. Mistar
2. Rolmeter
3. Jangka sorong
4. Mikrometer
5. Kubus volume sama
6. Silinder volume sama
7. Plat
8. Beban bercelah
9. Neraca
10. Pegas
11. Dinamometer (pegas presisi)
12. Gelas ukur
13. Stopwatch
14. Thermometer
15. Gelas beaker
16. Garputala
17. Multimeter AC/DC 10
kiloohm/volt
41
18. Kotak potensiometer
19. Osiloskop
20. Generator frekuensi
21. Pengeras suara
22. Kabel penghubung
23. Komponen elektronika
24. Catu daya
25. Transformator
26. Magnet U
Alat Percobaan:
No Nama Alat Ada/Tidak Jumlah Keterangan
1 Percobaan Atwood
Atau
Percobaan kereta dan pewaktu
ketik
2 Percobaan papan luncur
3 Percobaan ayunan sederhana
Atau
Percobaan getaran pada pegas
4 Percobaan Hooke
5 Percobaan Kalorimeter
6 Percobaan Bejana
Berhubungan
42
7 Percobaan optic
8 Percobaan resonansi bunyi
Atau
Percobaan sonometer
9 Percobaan Hukum Ohm
10 Manual percobaan
43
Lampiran 3 :Gambar Perabot, Alat, dan Ruang Laboratorium
Gambar Perabot
Gambar 1. Ruang
praktikum tampak
belakang
Gambar 2. Ruang
praktikum tampak
samping
Gambar 3. Meja dan kursi
praktikan
Gambar 4. Ruang
praktikum tampak depan
Gambar 5. Ruang praktikum tampak samping
44
Gambar alat praktikum
Gambar 6. Kit percobaan energi kinetik Gambar 7. Percobaan gaya gesek
Gambar 8. Gambar 9. Set percobaan getaran pada
pegas
Gambar 10. Set Percobaan tumbukan Gambar 11. Set percobaan gerak melingkar
45
Gambar 12. Kubus volume sama Gambar 13. Silinder volume sama
Gambar 14. Kalorimeter Gambar 15. Neraca ohause
Gambar 16. Neraca pegas Gambar 17. Statif
46
Gambar 18. Termometer alkhohol dan
air raksa
Gambar 19. Beban bercelah
Gambar 20. Termometer badan Gambar 21. Garpu tala
Gambar 22. Multimeter
47
Lampiran 4 : Tanggapan dan Pertanyaan Presentasi
Soal
1. Jelaskan kembali tentang struktur organisasi? (Debi Rahmawati/ 100321405235)2. Lab dapat digunakan sewaktu-waktu, bagaimana mekanisme penggunaan lab? (Debi
Rahmawati/ 100321405235)3. Apakah ada meja demostrasi? (Debi Rahmawati/ 100321405235)4. Alat lab yang belum cukup untuk semua siswa bagaimana cara mengatasinya?
(Erwinestri Hanidar N.A/100321406339)5. Pengadaan alat dalam 1 tahun terakhir bagaimana? (Erwinestri Hanidar
N.A/100321406339)6. Lab digunakan untuk bimbingan OSNdan Bimbingan Rohani, bagaimana
pengambilan kuncinya? Apakah bisa diakses semua warga sekolah? (Shokhibul Huda /100321400947)
7. Jika alat yang rusak bagaimana penanggulangannya? (Firda /100321400948)
Jawaban
1. Struktur organisai lab di SMAN 1 Kediri tidak beda jauh dari sekolah lain. Sudah terdapat kepala laboratorium, koordinator lab, dan laboran. Tapi karena struktur lab belum dipasang karena lab baru saja di pindah sehingga kami kurang menetahui detailnya seperti apa. Saat kami ke sana lagi pun laboran sedang sibuk mempersiapkan ujian praktikum untuk anak kelas XII sehingga kami tidak mendapatkan gambaran struktur organisasi. Kami mengetahui struktur lab dari penjelasan koordinator yang merangkap sebagai guru fisika di SMAN 1 Kediri.
2. Penggunaan lab harus berkoordinasi dengan kepala lab dan koordinator lab. Tapi lab hanya digunakan saat jam pelajaran saja. Sehingga di luar jam pelajaran juga sering digunakan untuk kegiatan lain seperti Bimbingan Rohani dan Bimbingan OSN.
3. Tidak ada meja demonstrasi, jika guru hendak melakukan demonstrasi maka meja yang paling depan yang digunakan untuk demonstrasi.
4. Keterbatasan alat biasanya diatasi dengan penambahan personil dalam satu kelompok praktikum. Selain itu bisa dengan penggunaan secara bergantian alat yang sama untuk beberapa kelompok.
5. Belum ada penambahan alat dalam 1 tahun terakhir.6. Kunci lab bisa diambil di satpam sekolah yang bertanggung jawab atas semua ruang
yang ada disekolah termasuk dengan ruang lab. Namun ruang penyimpanan kuncinya dipegang oleh koordinator lab. Lab dapat diakses oleh semua warga sekolah setelah berkoordinasi dengan kepala serta koordinator lab dan ijin ke satpam.
7. Alat yang rusak akan diperbaiki oleh coordinator lab nya. Jika tidak bisa maka akan dibawa ke tempat reparasi di luar sekolah. Jika masih tidak bisa diperbaiki maka akan disimpan di gudang.
48