LAPORAN manlab revisi

75
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian dari budaya bangsa, maka tinggi rendahnya mutu pendidikan turut mempengaruhi kualitas bangsa. Eksistensi suatu bangsa tidak lepas dari proses pendidikan yang berhubungan dengan peningkatan kualitas sumber daya, terutama sumber daya manusia. Mutu pendidikan yang rendah, akan menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang rendah pula. Rendahnya mutu sumber daya manusia akan menjadi batu sandungan pembangunan nasional yang juga akan menjadi penghambat dalam era globalisasi, sebab era globalisasi merupakan era persaingan mutu. Pelaksanaan pendidikan menjadi fokus perhatian masyarakat dan pemerintah. Pendidikan dianggap menjadi salah satu masalah krusial bangsa Indonesia yang perlu segara diselesaikan. Hal ini didasari dengan masih memprihatinkannya praktik pendidikan yang di Indonesia. Terbukti dengan masih minimnya sarana dan prasarana belajar serta ketidakseimbangan antara jumalah tenaga pendidik dengan peserta didik. Padahal, proses pendidikan membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai. Oleh karena itu, manajemen sarana dan prasarana di dunia pendidikan dipandang masih perlu untuk ditingkatkan. Dalam setiap penerapan model dan metode pembelajaran sangat diperlukan adanya pemanfaatan dan pengelolaan sarana yang baik. Seperti yang sudah diketahui pembelajaran IPA khususnya fisika merupakan pembelajaran yang mengembangkan ranah 1

description

laproran tentang penelitian laboratorium fisika SMAN 1 Kediri

Transcript of LAPORAN manlab revisi

Page 1: LAPORAN manlab revisi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan bagian dari budaya bangsa, maka tinggi rendahnya mutu

pendidikan turut mempengaruhi kualitas bangsa. Eksistensi suatu bangsa tidak lepas dari

proses pendidikan yang berhubungan dengan peningkatan kualitas sumber daya, terutama

sumber daya manusia. Mutu pendidikan yang rendah, akan menghasilkan kualitas sumber

daya manusia yang rendah pula. Rendahnya mutu sumber daya manusia akan menjadi batu

sandungan pembangunan nasional yang juga akan menjadi penghambat dalam era globalisasi,

sebab era globalisasi merupakan era persaingan mutu.

Pelaksanaan pendidikan menjadi fokus perhatian masyarakat dan pemerintah.

Pendidikan dianggap menjadi salah satu masalah krusial bangsa Indonesia yang perlu segara

diselesaikan. Hal ini didasari dengan masih memprihatinkannya praktik pendidikan yang di

Indonesia. Terbukti dengan masih minimnya sarana dan prasarana belajar serta

ketidakseimbangan antara jumalah tenaga pendidik dengan peserta didik. Padahal, proses

pendidikan membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai. Oleh karena itu, manajemen

sarana dan prasarana di dunia pendidikan dipandang masih perlu untuk ditingkatkan. Dalam

setiap penerapan model dan metode pembelajaran sangat diperlukan adanya pemanfaatan dan

pengelolaan sarana yang baik.

Seperti yang sudah diketahui pembelajaran IPA khususnya fisika merupakan

pembelajaran yang mengembangkan ranah kognitif, psikomotor, dan afektif secara simultan.

Oleh karena itu, untuk mengembangkan ranah psikomotor dan afektif tidak cukup hanya

mengandalkan pembelajaran di kelas, tetapi perlu ditunjang dengan pembelajaran di luar

kelas, baik dalam bentuk aktivitas proyek maupun aktivitas terarah berupa praktikum maupun

eksperimen.

Beberapa materi pelajaran fisika ada yang merupakan prinsip-prinsip dasar yang

memerlukan pemahaman melalui pengalaman dan pengamatan langsung dalam laboratorium.

Oelh karena itu laboratorium di sekolah sangat penting dalam mendukung keberhasilan

pembelajaran fisika agar pemahaman peserta didik terhadap materi menjadi utuh dan

komprehensif.

Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan dilakukan.

Dalam pengertian sempit laboratorium sering diartikan sebagai gedung yang dibatasi oleh

dinding dan atap yang didalamnya terdapat sejumlah alat dan bahan praktikum. Dalam

1

Page 2: LAPORAN manlab revisi

pendidikan IPA khususnya fisika kegiatan laboratorium merupakan bagian integral dari

kegiatan belajar mengajar. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kegiatan laboratorium

untuk mencapai tujuan pendidikan IPA.

Woolnough & Allsop (Ruyalti, 2011) mengemukakan empat alsan mengenai

pentingnya praktikum sains, yaitu :

1. Praktikum membangkitkan motivasi belajar sains. Belajar sains dipengaruhi oleh

motivasi. Siswa yang termotivasi untuk belajar akan bersungguh-sungguh dalam

mempelajari sesuatu. Melalui kegiatan laboratorium siswa diberi kesempatan untuk

memenuhi dorongan rasa ingin tahu. Prinsip ini akan menunjang kegiatan praktikum

dimana siswa menemukan pengetahuan melalui eksplorasi.

2. Praktikum mengembangkan ketrampilan dasar melakukan eksperimen. Melakukan

eksperimen merupakan kegiatan yang banyak dilakukanoleh para ilmuwan. Kegiatan

praktikum siswa dilatih untuk mengembangkan ketrampilan dasar melakukan

eksperimen dengan melatih kemampuan mereka dalam mengobservasi dengan

cermat, mengukur secara akurat dengan alat ukur yang sederhana sampai yang

modern, menggunakan dan menangani alat secara aman, merancang praktikum,

melakukan praktikum, dan menginteprestasikan praktikum.

3. Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Banyak para pakar pendidikan

sains meyakini bahwa cara yang terbaik untuk belajar pendekatan ilmiah adalah

dengan menjadikan siswa sebagai scientist. Beberapa pakar pendidikan mempunyai

pandangan yang berbeda terhadap kegiatan praktikum, sehingga melahirkan beberapa

metode dan model praktikum, seperti : model praktikum induktif, verifikasi, inkuiri.

Menurut pandangan ini siswa bagaikan seorang scientist yang sedang melakukan

eksperimen, mereka dituntut untuk merumuskan masalah, merancang eksperimen,

merakit alat, melakukan pengukuran, menginterprestasi perolehan data, serta

mengkomunikasikannya melalui laporan.

4. Praktikum menunjang materi pelajaran. Dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan

bahwa praktikum dapat menunjang pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran petugas laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI?

2. Bagaimana penggunaan laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI ?

3. Bagaimana strukur organisasi laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI ?

4. Bagaimana kelengkapan alat praktikum di laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI ?

2

Page 3: LAPORAN manlab revisi

5. Bagaimana kesesuaian laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI dengan standar nasional

laboratorium fisika dalam Peraturan Menteri No. 24 th 2007 tentang sarana dan

prasarana?

C. Tujuan

Observasi ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui peran petugas laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI

2. Mengetahui penggunaan laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI

3. Mengetahui struktur organisasi laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI

4. Mengetahui kelengkapan alat praktikum laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI

5. Mengetahui kesesuaian laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI dengan standar

nasional laboratorium fisika dalam Peraturan Menteri No. 24 th 2007 tentang sarana

dan prasarana

D. Manfaat observasi

Peneliti berharap agar hasil observasi ini dapat dimanfaatkan oleh semua pihak

yang terkait diantaranya :

1. Peneliti, hasil observasi ini dapat digunakan untuk mengetahui keadaan laboratorium

fisika secara langsung dan membandingkan kondisi laboratorium fisika tersebut

dengan standar nasional laboratorium fisika yang tercantum pada permen no. 24 th

2997. Disamping itu, observasi ini juga diharapkan mampu meneri bekal pengetahuan

dan pengalaman bagi peneliti ketika sudah mengajar di suatu sekolah.

2. Pihak sekolah, hasil observasi ini dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana cara

mengelola laboratorium fisika yang sesaui dengan permen no. 24 th 2007 tentang

standar minimal laboratorium. Selain itu, observasi ini diharapkan mampu memberi

pengetahuan baru tentang laboratorium yang mungkin belum diketahui oleh pihak

sekolah sehingga bisa digunakan untuk perbaikan kedepannya.

3

Page 4: LAPORAN manlab revisi

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Laboratorium

Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat

riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium

biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara

terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnya

laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biokimia, laboratorium komputer, dan

laboratorium bahasa. Laboratorium adalah suatu ruangan tempat melakukan kegiatan praktik

atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat laboratorium serta adanya

infrastruktur laboratorium yang lengkap.(Rulyati, 2011)

Berdasarkan peraturan menteri pendidikan nasional no. 24 tahun 2007 tentang standar

sarana dan prasarana sekolah/madrasah pendidikan umum, laboratorium adalah ruang untuk

pembelajaran secara praktik yang memerlukan peralatan khusus. Menurut direktorat

pendidikan menengah umum, laboratorium adalah tempat untuk melakukan percobaan dan

penyelidikan. Dalam pengertian yang terbatas laboratorium adalah suatu ruangan yang

tertutup untuk tempat melakukan percobaan dan penyelidikan.

B. Konsep Dasar Laboratorium

Berdasarkan pengertian laboratorium di atas, salah satu jenisnya adalah laboratorium

adalah laboratorium IPA. Komponen yang terdapat dalam laboratorium IPA yang meliputi

desain ruang, ukuran, fasilitas, jenis dan rasio, serta deskripsi sarana laboratorium IPA. Selain

itu pengelolaan laboratorium menyangkut beberapa aspek, yaitu perencanaan, penataan,

pengadministrasian, pengamanan, dan pengawasan.

Laboratorium IPA merupakan sarana penunjang proses pembelajaran IPA. Hal ini

berarti pembelajaran IPA masih dapat dilakukan tanpa adanya laboratorium IPA yang bukan

merupakan sarana utama pembelajaran IPA. Namun hendaknya setiap sekolah memiliki satu

laboratorium yang dapat digunakan untuk melakukan percobaan dan penelitian IPA. Dengan

melakukan percobaan dan penelitian, siswa diharapkan dapat lebih mudah memahami gejala-

gejala fisis di alam. Kehadiran laboratorium IPA ini, akan menjadikan proses pembelajaran di

sekolah dapat dilaksanakan dengan pendekatan ketrampilan proses.

Laboratorium Fisika secara khusus berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan

percobaan, penelitian, dan pembelajaran secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.

4

Page 5: LAPORAN manlab revisi

Hal ini dimaksudkan agar siswa terbiasa melakukan percobaan, penelitian, serta terampil

melaksanakan praktikum dalam pembelajaran Fisika.

C. Perencanaan Laboratorium

1. Penentuan Lokasi

Dalam merencanakan lokasi laboratorium, khususnya laboratorium IPA perlu

diperhatikan beberapa faktor yang menjadi persyaratan laboratorium IPA. Antara lain :

a) Limbah

Sesuai dengan fungsinya, laboratorium IPA merupakan suatu tempat terjadinya proses

pembelajaran IPA dengan menggunakan fasilitas peralatan dan bahan praktikum serta dengan

berbagai macam kegiatannya. Dari kegiatan-kegiatan tersebut tentu akan menghasilkan

limbah sebagai sisa-sisa kegiatan pembelajaran. Limbah tersebut bisa berupa limbah cair,

padat, dan gas atau uap. Oleh karena itu perlu dipikirkan tentang letak laboratorium dan

pembuangan limbah agar tidak mencemari lingkungan sekitar.

b) Keamanan dan Kenyamanan

Faktor keamanan yang dimaksud adalah keamanan laboratorium dari pencurian dan

keamanan terhadap kecelakaan kerja. Lokasi laboratorium hendaknya dirancang atau

ditentukan di tempat yang aman dari pencurian dan di lokasi yang memudahkan untuk

pengamanan/ pemindahan barang-barang ketika terjadi kecelakaan kerja.

Kenyamanan dalam pemakaian laboratorium yang meliputi pencahayaan, kebersihan,

dan sirkulasi udara yang lancar. Pencahayaan yang cukup akan membuat siswa nyaman,

ruangan menjadi tidak lembab dan setidaknya mengurangi penggunaan listrik. Kebersihan

laboratorium yang selalu dijaga akan membuat siswa lebih berkonsentrasi dengan praktikum

dan akan merasa nyaman selain itu tidak akan mengganggu kegiatan belajar. Sirkulasi udara

yang lancar tidak akan terjadi pencemaran udara di dalam laboratorium. Untuk menjaga

sirkulasi tetap lancar perlu dibuatkan ventilasi yang cukup memadai.

c) Listrik

Di dalam laboratorium hendaknya terdapat sumber listrik yang memadai, seperti

jumlah stop-kontak. Hal ini dikarenakan listrik merupakan kebutuhan yang penting dalam

laboratorium terutama laboratorium fisika, sebab banyak alat-alat laboratorium yang

menggunakan tenaga listrik.

5

Page 6: LAPORAN manlab revisi

d) Air

Laboratorium memerlukan air bersih untuk menunjang kelancaran kegiatan

praktikum. Untuk itu perlu pengaturan sistem penyaluran air yang baik yaitu membuat tangki

penampung untuk di salurkan ke laboratorium atau menggunakan air PDAM.

2. Perencanaan Gedung Laboratorium

Untuk laboratorium perlu adanya perencanaan gedung karena akan ada beberapa

ruang dalam ruangan besar, diantaranya :

a) Ruang Kegiatan Belajar Mengajar/ Ruang Praktikum

Ruang ini adalah ruang yang digunakan siswa untuk melakukan pratikum. Ruang ini

berisi perlengkapan yang digunakan dalam praktikum, misalnya meja dan kursi praktikum,

meja dan kursi pembimbing, meja demonstrasi, rak alat dan bahan, serta alat peraga

pendidikan. Selain itu ruang ini juga harus dilengkapi dengan alat keselamatan kerja yang

meliputi alat pemadam kebakaran dan kotak obat yang siap pakai.

Ruang praktikum hendaknya berkapasitas 40 siswa dengan ruang gerak tiap siswa

adalah 2,5 m2. Ukuran ruang gerak ini tidak mutlak. Ruang gerak dapat disesuaikan dengan

kondisi sekolah masing-masing. Yang terpenting adalah ruang gerak siswa tidak terlalu

sempit sehingga pelaksanaan praktikum tidak terganggu.

Selain itu ruang ini hendaknya memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik. Hal ini

akan berdampak pada kenyamanan saat pelaksaan praktikum. Untuk itu ruang praktikum

hendaknya memiliki candela yang lebar dan dua pintu ganda yang membuka ke arah luar.

b) Ruang Persiapan

Ruang persiapan digunakan guru dan laboran untuk menyiapkan segala sesuatu yang

dibutuhkan dalam praktikum yang akan dilaksanakan. Ukuran dari ruang ini sekitar 15-20 m2.

Dalam ruang ini terkadang juga terdapat rak atau lemari yang berisi alat dan bahan yang

harganya mahal, rawan, berbahaya, ataupun jumlahnya terbatas.

c) Ruang Gudang

Ruang ini digunakan untuk menyimpan alat dan bahan yang belum digunakan. Agar

ruang ini dapat diisi lemari dan rak, maka sebaiknya ruang ini berukuran sekitar 20 m2.

d) Ruang Gelap

Ruang ini digunakan untuk melakukan percobaan yang membutuhkan kondisi ruang

yang gelap, misalnya percobaan optika atau pemrosesan fotografi. Ukuran ruang ini tak perlu

terlalu luas, cukup skitar 3 m2.

6

Page 7: LAPORAN manlab revisi

e) Ruang Timbang

Ruang ini digunakan khusus untuk keperluan menimbang bahan yang digunakan

dalam praktikum sekaligus sebagai tempat penyimpakan timbangan itu sendiri.

D. Perlengkapan Laboratorium dalam Pembelajaran

Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas dengan berbagai

fasilitas untuk memudahkan pamakai laboratorium. Fasilitas yang terdapat di dalam

laboratorium dibagi menjadi dua yaitu fasilitas umum dan fasilitas khusus.

1. Fasilitas Umum

Fasilitas umum adalah fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai

laboratorium. Fasilitas umum ini dapat digunakan untuk praktikum ataupun untuk

kepentingan diluar praktikum. Contoh dari fasilitas umum adalah penerangan, ventilasi, air,

bak cuci, listrik dll.

2. Fasilitas Khusus

Fasilitas khusus adalah fasilitas yang hanya bisa di akses oleh orang-orang tertentu

saja atau membutuhkan ijin khusus. Fasilitas khusus ini digunakan dalam pelaksanaan

praktikum ataupun proses pembelajaran yang dilakukan di laboratorium. Contoh fasilitas

khusus adalah meja guru, lemari alat, lemari bahan, gudang, alat pemadam kebakaran, kotak

obat dll.

E. Usaha Dalam Pengelolaan Laboratorium Fisika

Peran atau fungsi laboratorium Fisika adalah sebagai salah satu fasilitas penunjang

proses pembelajaran Fisika di sekolah. Laboratorium dimanfaatkan untuk mengembangkan

berbagai kompetensi siswa yang menjadi tujuan proses pembelajaran Fisika di sekolah.

Untuk dapat menjalankan fungsinya dan bermanfaat, laboratorium memerlukan

pengelolaan yang baik serta dilaksanakan oleh pihak-pihak yang terkait dengan

penyelenggaraan laboratorium sekolah. Pengelolaan laboratorium tersebut meliputi organisasi

laboratorium dan administrasi laboratorium. Administrasi laboratorium yang dimaksud

meliputi pengadaan alat dan fasilitas laboratorium, inventarisasi alat dan fasilitas

laboratorium, administrasi penggunaan alat laboratorium, administrasi peminjaman alat

laboratorium, administrasi pemeliharaan dan perawatan alat-alat laboratorium, dan

keselamatan kerja laboratorium (Riandi,2007).

7

Page 8: LAPORAN manlab revisi

1. Organisasi Laboratorium

Organisasi laboratorium Fisika adalah pemberdayaan segala sumber daya yang

dimiliki sekolah dalam penyelenggaraan laboratorium Fisika di sekolah. Pemberdayaan

sumberdaya direncanakan secara teratur sehingga penyelenggaraan laboratorium Fisika

sekolah berjalan sesuai dengan peran, fungsi, dan manfaat laboratorium Fisika dalam

mendukung tercapainya visi, misi, dan tujuan sekolah.

Keberadaan organisasi laboratorium ditandai dengan adanya kejelasan fungsi dan

kedudukan laboratorium dalam organisasi sekolah, personalia laboratorium, dan menejemen

pengelolaan laboratorium.

2. Administrasi Laboratorium

a. Administrasi Umum

Dalam kegiatan administrasi umum meliputi hal-hal sebagai berikut :

1) Menyusun jadwal pemakaian laboratorium untuk kegiatan praktikum

Jadwal kegiatan pemakaian laboratorium disesuaikan dengan jadwal pelajaran

masing-masing bidang studi. Untuk pemakaian laboratorium diluar jadwal bidang studi

disesuaikan dengan waktu yang telah ditetapkan.

Dalam penyusunan jadwal, data yang diperlukan meliputi jumlah kelompok

praktikan, waktu praktikum, yang diminta, kapan dimulainya, jenis praktikum, dan jumlah

kelompok yang jenis praktikumnya sama. Penyusunan jadwal ini nantinya berkaitan dengan

pengaturan dan persiapan laboratorium oleh laboran.

2) Pendokumentasian

Kegiatan pendokumentasian meliputi penyimpanan berkas lembar kegiatan siswa,

penyimpanan data hasil praktikum, penyimpanan berkas nilai praktikum, penyimpanan

berkas tata tertib laboratorium, penyimpanan berkas jadwal kegiatan pemakaian

laboratorium, dan penyimpanan buku kepustakaan sebagai acuan dalam kegiatan praktikum.

3) Keuangan

Laboratorium hendaknya memiliki keuangan khusus yang biasa disebut sebagai

uangkas laboratorium. Keuangan laboratorium ini bertujuan untuk memperlancar pembelian

bahan-bahan yang habis pakai.

8

Page 9: LAPORAN manlab revisi

b. Administrasi Khusus

Kegiatan administrasi khusus ini meliputi :

1) Inventarisasi alat praktikum

Inventarisasi alat praktikum pada laboratorium bertujuan untuk mengetahui jumlah

dan alat apa saja yang ada di laboratorium. Maka dari itu pengelolaan laboratorium harus

dilengkapi dengan tindakan inventarisasi secara rutin dan teratur dengan instrumen

inventarisasi yang jelas, mudah dipahami, dan mudah diakses namun tidak dapat diubah

secara sembarangan oleh pihak yang tidak berwenang. Dalam penginventarisasian ini

diperlukan buku inventaris yang berisi hal-hal yang memudahkan untuk mengecek/ mecari

alat dan bahan yang diperlukan, memilah-milah jenis alat dan bahan sesuai dengan fungsinya,

dan yang memuat jumlah masing-masing jenis alat, keterangan tentang letak penyimpanan,

dan kondisi alat rusak/ baik.

2) Pengaturan penyimpanan alat

Tujuan pengaturan penyimpanan alat adalah agar mempermudah penginventarisasian

alat, mempermudah pengecekan, memperlancar penyiapan alat yang akan digunakan untuk

praktikum, dan menjamin keamanan alat.

3) Perawatan dan perbaikan alat yang rusak

Perawatan alat sangat diperlukan untuk menjaga agar alat praktikum tidak gampang

rusak. Perawatan alat untuk masing-masing alat yang mempunyai fungsi berbeda itu tidak

sama. Jadi dalam perawatan alat ada hal-hal yang perlu diperhatikan seperti jenis praktikum,

bahan pembuat alat, dan intensitas penggunaan alat.

Untuk perbaikan alat yang rusak membutuhkan orang yang ahli dalam perbaikan atau

reparasi alat. Dalam hal ini jika laboran tidak bisa memperbaiki alat yang rusak dapat dirujuk

ke tukang reparasi.

4) Pelayanan kegiatan praktikum

Pelayanan kegiatan praktikum meliputi, mempersiapkan alat-alat praktikum minimal

tiga hari sebelum praktikum dan tersedianya air, listrik, dan gas yang cukup untuk keperluan

praktikum.

5) Pengadaan alat dan bahan praktikum

Dalam pengadaan alat dan bahan praktikum pada laboratorium dilakukan oleh

laboran. Alat dan bahan yang diusulkan merupakan usulan dari koordinator laboratorium

yang dibantu oleh laboran kemudian usulan tersebut diajukan kepada kepala sekolah.

Ada beberapa hal pada daftar usulan pengadaan barang yang dapat digunakan sebagai

pedoman dalam pemesanan, yaitu daya tahan bahan tinggi, menggunakan standar atau merk

9

Page 10: LAPORAN manlab revisi

tertentu yang sudah terkenal dengan keawetannya, dan memilih alat sesuai dengan kurikulum

yang sedang berlaku.

Untuk penyusunan daftar penerimaan barang dapat dicatat dalam bentuk berita acara

penerimaan barang yang harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut, nama alat atau bahan,

nomor urut, nomor catalog, spesifikasi (ukuran, merk, dan tipe), jumlah, harga satuan dan

harga total.

3. Pengelolaan, Pemeliharaan, dan Pendayagunaan Laboratorium IPA

a. Pengelolaan Laboratorium IPA

Pengolaan laboratorium meliputi pengelolaan administrasi laboratorium, pengelolaan

kegiatan laboratorium, serta pengeloalaan keamanan, kenyamanan dan keselamatan kerja.

b. Pemeliharaan Laboratorium IPA

Dalam hal ini pemeliharaan laboratorium meliputi pemeliharaan gedung atau ruangan

yang ada di dalam laboratorium, pemeliharaan alat-alat laboratorium, dan pemeliharaan

perkakas laboratorium.

c. Pendayagunaan Laboratorium IPA

Pendayagunaan laboratorium yaitu sebagai tempat dan pusat proses belajar mengajar.

Sesuai dengan kurikulum 1994, dalam kegiatan belajar mengajar bidang studi IPA

menggunakan pendekatan ketrampilan proses.

Kerja laboratorium dimasukkan dalam pembelajaran IPA untuk menempatkan IPA

sebagai cara menyelidiki dan cara berfikir. Cara berfikir dalam fisika sebagai keterampilan-

keterampilan proses (Rezba, 1995). Keterampilan-keterampilan dikelompoknya menjadi dua

yaitu: keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu. Keterampilan proses dasar

terdiri dari: observasi, komunikasi, klasifikasi, pengukuran, kesimpulan sementara (interensi),

dan ramalan (prediksi). Keterampilan proses terpadu terdiri dari: indentifikasi variabel,

membuat tabel, membuat grafik, mendeskripsikan hubungan antar variabel, perolehan dan

pemrosesan data, analisis investigasi, penyusunan hipotesis, definisi operasional variabel,

desain investigasi, dan eksperimen. Selanjutnya dibahas setiap keteramapilan proses dasar

maupun yang terpadu.

10

Page 11: LAPORAN manlab revisi

4. Administrasi Peminjaman Alat-Alat Laboratorium

Peminjaman alat-alat laboratorium harus ada administrasi dan perijinan yang jelas

baik dalam bentuk list atau pun dalam bentuk catatan. Hal itu dilakukan untuk mencegah

kerusakan pada alat- alat laboratorium. Jika ada kerusakan pun akan jelas pertanggung

jawaban dari sang peminjam karena ada alur administrasi yang jelas sebagai bukti tertulis.

5. Monitoring dan Evaluasi Laboratorium IPA

Kegiatan evaluasi laboratorium dapat dilakukan berdasarkan data-data dari

pelaksanaan kegiatan laboratorium seperti daftar hadir, daftar pemakaian laboratorium, daftar

penggunaan alat-alat laboratorium, daftar peminjaman alat-alat laboratorium, dan jurnal

kegiatan laboratorium.

Kegiatan monitoring meliputi monitoring dan evaluasi perencanaan program

kegiatan laboratorium dan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan

laboratorium.

Tujuan dilaksanakannya monitoring dan evaluasi antara lain untuk

mengendalikan dan mengontrol kegiatan laboratorium yang sedang dilaksanakan sebagai

wujud kegiatan pembelajaran, untuk memperoleh data mengenai keterlaksanaan kegiatan

laboratorium yang seharusnya dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, kendala dan

hambatan-hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan praktikum, dan untuk bahan

masukan dalam memperhitungkan kemungkinan adanya kendala dalam merencanakan

kegiatan semester.

6. Manajemen Kegiatan Keamanan dan Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja di laboratorium menyangkut keselamatan praktikan yang

melakukan kegiatan di laboratorium dan keselamatan alat-alat laboratorium yang

digunakannya. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja bagi praktikan yang

melakukan kegiatan di laboratorium maka perlu diadakannya tata tertib laboratorium dan

prosedur kegiatan laboratorium.

F. Standart Sarana dan Prasarana Laboratorium Fisika Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)

1. Ruang Laboratorium Fisika

a. Ruang laboratorium Fisika berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan

pembelajaran fisika secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.

b. Ruang laboratorium Fisika minimal dapat menampung satu rombongan belajar.

11

Page 12: LAPORAN manlab revisi

c. Rasio minimum ruang laboratorium Fisika 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan

belajar dengan peserta didik kurang dari 20, luas minimum ruang laboratorium 48 m2

termasuk ruang penyimpanan dan ruang persiapan 18 m2. Lebar ruang laboratorium

minimal 5 m.

d. Ruang laboratorium Fisika memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan

memadai untuk membaca dan mengamati obyek percobaan.

e. Ruang laboratorium Fisika dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum dalam

lampiran 1.

G.Standart Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah

Berdasarkan permendiknas Nomor 26 tahun 2008 tentang standart tenaga

laboratorium sekolah/madrasah, petugas laboratorium dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

1. Kepala Laboratorium

Kualifikasi kepala laboratorium dari jalur guru adalah pendidikan minimal sarjana

(S1), berpengalaman minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum, dan sertifikat kepala

laboratorium seolah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah.

Sedangkan kualifikasi kepala laboratorium dari jalur teknisi/laboran adalah

pendidikan minimal diploma tiga (D3), berpengalaman minimal 5 tahun sebaga laboran, dan

sertifikat kepala laboratorium sekolah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang

ditetapkan pemerintah

2. Teknisi Laboratorium

Teknisi laboratorium kualifikasinya adalah pendidikan minimal diploma dua (D2)

dengan jurusan yang relevan dengan peralatan laoratorium dan memiliki sertifikat teknisi

laboratorium sekolah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah.

3. Laboran

Kualifikasi laboran adalah pendidikan minimal diploma satu (D1) dengan jurusan

yang relevan dengan jenis laboratorium dan memiliki sertifikat laboran sekolah dari

perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah.

12

Page 13: LAPORAN manlab revisi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Observasi

Observasi laboratorium ini dikembangkan dengan menggunakan pendekatan

penelitian deskriptif. Dimana penelitian bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang

subjek penelitian berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi.

Judul penelitian yang dilakukan adalah ‘Observasi Manajemen Laboratorium Fisika

SMAN 1 KEDIRI’. Tempat penelitian yang kami pilih adalah laboratorium fisika SMAN 1

Kediri yang beralamat di jalan Veteran No.1 Kediri. Kegiatan penelitian ini kami lakukan

pada hari Sabtu, 23 Februari 2013 pukul 10.00 sampai dengan pukul 14.00.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang kami gunakan untuk mendapatkan data penelitian

yaitu dengan cara :

1. Observasi langsung

Melakukan pengamatan/observasi langsung ke sekolah yang menjadi tujuan

observasi. Pengamatan yang dilakukan meliputi segala aspek yang dinilai, misalnya

kelengkapan alat praktikum, kelayakan ruang laboratorium, organisasi labaratorium, dan lain

sebagainya. Pengambilan data dengan cara observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada

tanggal 16 Februari 2013 saat mengantarkan surat ijin melakukan observasi dan 23 Februari

2013 saat pelaksaan observasi.

2. Wawancara

Wawancara kami lakukan kepada petugas laboratorium yaitu Bu Tukimah selaku

koordinator laboratorium fisika sekaligus guru fisika dan Mbak Rizki selaku laboran

laboratorium IPA di SMAN 1 Kediri.

3. Dokumentasi

Pengambilan data secara dokumentasi dilakukan dengan mendokumentasikan semua

yang ada dalam laboratorium yang dibutuhkan untuk dijadikan sumber analisis menejemen

laboratorium yang ada di laboratorium fisika SMAN 1 Kediri dalam bentuk foto dan arsip.

Kami mengambil foto ruang laboratorium, perlengkapan laboratorium, dan alat-alat

13

Page 14: LAPORAN manlab revisi

praktikum yang ada di dalam laboratorium. Selain itu kami juga meminta soft file beberapa

arsip yang ada di laboratorium.

C. Instrumen Pengumpulan Data

1. Observasi langsung

Instrument yang kami lakukan untuk melakukan pengamatan/observasi langsung

adalah pedoman observasi. Pedoman yang kami susun untuk mengamati keadaan sekolah dan

keadaan laboratorium fisika. Aspek-aspek yang dinilai dalam lembar observasi adalah

gedung, perlengkapan laboratorium, alat praktimun, serta organisasi laboratorium.

2. Wawancara

Wawancara yang kami lakukan kepada koordinator laboratorium fisika dan laboran

yang bertanggung jawab terhadap laboratorium IPA menggunakan instrument berupa

pedoman wawancara. Pedoman wawancara yang kami susun berisi pertanyaan yang

mencakup tentang struktur organisasi laboratorium, peyusunan jadwal penggunaan

laboratorium, penentuan materi, pendokumentasian, inventarisasi, keuangan, pengadaan alat,

pendayagunaan laboratorium fisika, mekanisme peminjaman alat, pemeliharaan alat, kegiatan

keamanan dan keselamatan, serta monitoring dan evaluasi.

3. Dokumentasi

Pendokumentasian yang kami lakukan dalam kegiatan observasi laboratorium yang

berupa foto menggunakan intrument kamera digital. Sedangkan yang berupa soft file kam

menyimpanya di laptop dan flashdisc. Hasil dokumentasi erupa foto terlampir dalam laporan

ini.

14

Page 15: LAPORAN manlab revisi

BAB IV

DATA

A. Data

Dari hasil observasi di SMAN 1 Kediri dengan metode wawancara kepada petugas

laboratorium fisika yaitu koordinator laboratorium dan laboran kami mendapatkan data

berikut.

1. Organisasi laboratorium dan laboran

a. Bagaimana struktur organisasi di sekolah ini?

Struktur oragnisasi laboratorium SMAN 1 Kediri tidak terpasang di ruang

labratorium. Namun menurut koordinator laboratorium yang kami wawancarai, semua

laboratorium di SMAN 1 Kediri memiliki satu kepala laboratorium yang dijabat oleh Bapak

Soni. Sedangkan tiap-tiap laboratorium memiliki satu koordinator laboratorium, untuk

laboratorium fisika dijabat oleh Bu Tukimah.

b. Bagaimana tugas masing-masing personil dalam struktur organisasi?

Kepala laboratorium bertanggung jawab untuk memantau keadaan semua

laboratorium di SMAN 1 Kediri ke sekolah. Sedangkan koordinator laboratorium hanya

bertanggung jawab mengawasi salah satu laboratorium sekolah. Koordinator laboratorium

melaporkan perkembangan, penggunaan, serta kekurangan kepada kepala laboratorium untuk

disampaikan ke sekolah.

c. Siapa yang menjabat sebagai pengelola laboratorium fisika ini? Apakah ada

laborannya sendiri atau dikelola langsung oleh guru pengampu mata pelajaran?

Kalau ada laboran bagaimana peran laboran dalam mengelola laboratorium

ini?

Kepala laboratorium dijabat oleh pak Soni yang sekaligus guru fisika. Koordinator

laboratorium dijabat oleh Bu Tukimah yang juga menjadi guru fisika. Selain itu terdapat

laboran yang membantu mengurus laboratorium IPA secara keseluruhan. Tugas dari laboran

adalah untuk membantu koordinator laboratorium untuk mengelola laboratorium agar dapat

berjalan sebagaimana mestinya.

2. Keuangan laboratorium

a. Bagaimana untuk keuangan laboratorium (untuk perawatan lab, alat, dan

pembelian alat? Siapa yang mengelola keuangan tersebut? Langsung dari

kepala sekolah atau diserahkan kepada pengelola laboratorium?

15

Page 16: LAPORAN manlab revisi

Keuangan laboratorium fisika di SMAN 1 Kediri tidak dikelola oleh petugas

laboratorium. Keuangan laboratorium langsungdikelola oleh bagian tata usaha sekolah.

Sehingga petugas laboratorium harus melapor ke bagian tata usaha bila membutuhkan uang

untuk perawatan ataupun pengadaan alat.

b. Darimana sumber uang kas laboratorium?

Laboratorium medapatkan uang dari APBD yang telah disusun di awal tahun ajaran.

Sehingga jumlah yang diterima oleh laboratorium sekolah sudah ditentukan sejak awal.

c. Untuk apa saja uang kas tersebut?

Uang digunakan untuk perawatan alat-alat dan pembelian alat. Alat yang ditamakan

adalah alat yang yang habis pakai semisal batrei, spirtus, dan benda habis pakai yang lainnya.

d. Apakah ada buku kas khusus untuk laboratorium?

Tidak ada buku keuangan laboratorium karena jika membutuhkan uang bisa langsung

lapor ke bagian tata usaha.

3. Denah laboratorium dan sekolah

a. Laboratorium fisika terletak di lantai dua, apakah ada tujuan khusus untuk

memposisikan laboratorium fisika sekarang ini?

Laboratorium yang sekarang baru saja pindah ke lantai dua karena ruang laboratorium

fisika yang lama digunakan untuk ruang kelas.

b. Ruang apa saja yang terdapat dalam laboratorium fisika? Apa fungsi masing-

masing ruang? Apakah tiap ruang difungsikan dengan baik dan benar?

Ada ruang praktikum yang digunakan untuk pembelajaran dan praktikum. Selain itu

ada ruang peyimpakan yang juga berfungsi sebagai rang persiapan yang berisi lemari-lemari

alat.

c. Apakah tata ruang laboratorium efektif untuk pembelajaran fisika?

Sudah, tata ruang yang cukup memberi siswa ruang untuk bergerak dan pencahayaan

yang baik membuat kegiatan belajar mengajar lebih efektif.

4. Inventarisasi alat

a. Apa saja alat/kit yang ada di laboratorium fisika ini?

Alat yang dalam bentuk kit ada beberapa, diantaranya adalah kit optik, kit kinetik gas,

dan kit percobaan seri parallel.

16

Page 17: LAPORAN manlab revisi

b. Apakah alat-alat yang tersedia sudah lengkap untuk pembelajaran?

Sudah cukup lengkap tapi banyak alat yang rusak dan tidak dapat digunakan.

Sehingga saat praktikum pun kurang efektif karena beberapa alat digunakan secara

bergantian.

c. Apakah kit atau peralatan dituliskan dalam buku inventarisasi?

Dituliskan, terdapat buku inventarisasi yang menunjukkan alat serta keadaanya. Saat

dilihat dalam buku inventarisasi banyak alat yang rusak dan tidak dapat dipergunakan lagi.

d. Siapa yang bertugas melakukan pengecekan/pencatatan setiap alat di buku

inventarisasi?

Yang mengisi buku inventarisasi adalah adalah petugas laboratorium yaitu

koordinator laboratorium. Pengecekkan dilakukan setahun sekali saat mendekati akhr tahun

ajaran.

e. Bagaimana mekanisme peminjaman alat? Apakah ada buku peminjaman?

Siapa yang mengurusi peminjaman?

Jika ingin meminjam alat harus ijin ke petugaslaboratorium yaitu Bu Tukimah selaku

koordinator laboratorium. Selain ke Bu Tukimah peminjama juga bisa ke Mbak Rizki selaku

laboran. Setiap peminjaman ditulis di buku inventarisasi.

f. Bagaimana mekanisme penggantian alat yang rusak atau hilang?

Jika barang yang rusak karena digunakan siswa, maka siswa yang merusak yang

mengganti berupa barang yang sama. Jika barang yang dirusak harganya mahhal maka

petugas laboratorium melaporkan ke bagian tata usaha untuk melakukan perbaikan atau

penggantian.

5. Penggunaan laboratorium

a. Apakah laboratorium ini sudah dimanfaatkan dengan maksimal untuk

pembelajaran fisika?

Belum, karena masih sangat jarang digunakan untuk kegiatan pembelajaran,

utamanya praktikum.

b. Digunakan untuk apa saja laboratorium fisika ini? Apakah hanya untuk

pembelajaran fisika saja?

Selain digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan praktikum, laboratorium juga

digunakan untuk beberapa kegiatan lain. Misalnya kegiatan pembinaan OSN, untuk tempat

Bimbingan Rohani dan digunakan untuk beberapa kegiatan ekstrakulikuler sekolah.

17

Page 18: LAPORAN manlab revisi

c. Bagaimana pengaturan jadwalnya?

Kegiatan pembelajaran dan praktikum dilakukan saat jam pelajaran, kegiatan lain

dilakukan saat jam istirahat. Jika ingin menggunakan laboratorium saat jam pelajaran maka

harus melihat jadwal praktiku yang sudah dibuat.

d. Seberapa banyak intensitas penggunaan laboratorium dalam satu semester

untuk kelas X,XI,dan XII?

Intensitas penggunaan lab untuk praktikum disesuaikan dengan materi. Kebanyakan

untuk satu angkatan ada 2 kali praktikum dalam setahun.

e. Berapa jumlah rombongan dalam satukali praktikum?

Untuk rombongan sekali praktikum adalah satu kelas dengan jumlah siswa 32 siswa.

f. Bagaimana teknik pembagian kelompok praktikum?

Saat praktikum biasanya siswa bebas memilih kelompok praktikumnya sendiri. Tapi

saat akan ujian maka kelompoknya diacak oleh guru pembimbing.

g. Apakah jumlah alat praktimum seimbang dengan jumlah siswa?

Tidak karena banyak alat yang rusak dan tidak dapat dipakai sehingga jumlah siswa

dan jumlah alat kurang seimbang.

6. Keselamatan dan keamanan

a. Bagaimana dengan kemanan dan keselamatan dalam praktikum di

laboratorium?

Keselamatan dan keamanan laboratorum sangatlah minim. Hal ini terjad karena

laboratorium baru saja pindah sehingga banyak barang barang yang hilang dan rusak. Selai

itu jeruji candela pun juga belum ada.

b. Siapa yang bertanggung jawab untuk keamanan laboratorium?

Untuk keamanan ruang laboratorium adalah tanggung jawab satpam sekolah yang

bertanggung jawab atas semua ruang di sekolah termasuk ruang laboratorium. Tapi untuk

keamanan alat-alat laboratorium adalah tanggung jawab petugas laboratorium.

c. Apakah ada alat keselamatan misalnya kotak P3K beserta isi dan alat pemadam

kebakaran?

Tidak ada alat tersebut di laboratorium yang sekarang karena alat pemadam dari

laboratorium yang lama hilang. Begitu pun dengan kotak P3K juga tidak terpasang di

laboratorium.

18

Page 19: LAPORAN manlab revisi

7. Listrik air dan gas

a. Bagaimana saluran listriknya?

Hanya terapat satu stop kontak di ruang laboratorium. Jika membutuhkan listrik AC

maka harus menggunakan kabel tambahan. Tapi kebanyakan praktikum yang dilakukan

cukup menggunakan batrei saja.

b. Apakah sekolah cuma memiliki satu sumber arus besar atau terbagi menjadi

beberapa sumber?

Sekolah hanya menggunakan satu sumber arus besar yang berpusat di gedung utama

yang terletak di depan sekolah.

c. Apakah kabel kabel listrik yang digunakan di lab/oratorium telah memenuhi

standar aman?

Kabel yang digunakan sudah cukup aman dan sesuai denganSNI. Sehingga tidak perlu

khawatir kelebihan beban hingga terjadi kebakaran.

d. Darimana sumber airnya?

Air didapatkan dari wastafel yang ada 2 buah di dalam ruang laboratorium. Air

diambil dari air bawah tanah menggunakan pompa air.

e. Untuk praktikum yang membutuhkan pembakaran apakah laboratorium

memiliki saluran gas atau menggunakan alat yang lain?

Laboratorium tidak mempunyai saluran gas. Jika ingin melakukan praktikum yang

membutuhkan pembakaran maka akan menggunakan butsin atau lilin.

8. Pemeliharaan alat

a. Siapa yang bertanggung jawab atas pemeliharaan alat?

Yang bertanggung jawab atas pemeliharaan alat adalah laboran.

b. Bagaimana tekik penyimpanan alatnya?

Alat yang sering dipakai deletakkan di lemari di ruang praktikum, untuk alat yang

jarang dipakai dimasukkan dalam lemari penyimpanan di ruang penyimpanan, sedangkan

yang tidak pernah dipakai dimasukkan ke kardus dan disimpan di ruang penyimpanan.

c. Apakah ada jadwal khusus untuk membersihkan alat laboratorium?

Tidak ada jadwal khusus untuk membersihkan alat laboratorium. Alat yang mau

dipakai saja yang dibersihkan.

19

Page 20: LAPORAN manlab revisi

9. Pengadaan alat

a. Bagaimana mekanisme masuknya alat baru?

Alat langsung diserahkan dari sekolah ke laboratorium dan langsung di

inventarisasikan oleh petugas laboratorium.

b. Apakah sekolah secara berkala mengadakan peralatan baru?

Tidak, terkadang ada alat yang berasal dari batuan pemerintah. Pengadaan alat baru

akan dilakukan jika dibutuhkan dan dana pengadaannya ada.

c. Bagaimana mekanisme pengadaan alatnya?

Jika laboratorium membutuhkan alat maka harus menghubungi kepala laboratorium

untuk disampaikan ke sekolah. Jika disetujui maka sekolah yang akan membelanjakan dan

kemudian diserahkan ke laboratorium.

d. Bagaimana pengadaan alat yang habis pakai, misal korek api, lilin, batrei dan

lainya?

Siswa diminta untuk membawa sendiri atau terkadang dibawakan oleh guru mata

pelajaran fisika.

10. Tata tertib

a. Untuk menjaga kelancaran dan kenyamanan dalam ruang laboratorium,

apakah ada peralatan khusus yang tertulis?

Ada peraturan untuk menjaga kebersihan di laboratorium. Salah satunya adalah aturan

yang mewajibkan siswa melepas sepatu saat masuk ke laboratorium sehingga kebershan dan

kenyamanan dapat terjaga saat praktikum.

11. Monitoring dan evaluasi

a. Apakah ada kegiatan monitoring dan evaluasi pengelolaan laboratorium?

Ada, dilakukan oleh kepala sekolah setahun sekali saat menjelang akhir tahun

pelajaran. Selain itu juga oleh diknas tapi tak tentu jadwanya.

b. Bagaimana mekanisme monitoring dan evaluasi yang dilakukan?

Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan mendatangi laboratorium dan menanyai

petugas laboratorium.

c. Bagaimana pelaporan monitoring dan evaluasi yang dilakukan?

Pelaporan dilakukan di rapat tahunan yang diadakah di akhir tahun ajaran. Tidak ada

laporan tertulis hanya laporan lisan dari petugas laboratorium.

20

Page 21: LAPORAN manlab revisi

12. Pendokumentasian

a. Apakah laporan hasil praktikum siswa didokumentasikan guru?

Ya, tiap praktikum dilakukan dokumentasi berupa laporan hasil praktikum. Untuk

beberapa praktikum terutama saat ujian praktikum ada dokumentasi berupa foto.

b. Adakah rekapan hasil dokumentasi yang dilakukan?

Ada, semua hasil praktikum siswa dimasukkan dalam arsip.

c. Apakah ada pendokumentasian selain pelaporan?

Ada berupa foto saat melakukan ujian praktimun.

13. Kebersihan

a. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap kebersihan laboratorium?

Semua warga sekolah yang menggunakan laboratorium. Karena dalam praktikum ada

peraturan untuk menjaga kebersihan laboratorium.

b. Apakah siswa turut menjaga kebersihan di lingkungan laboratorium?

Ya, siswa ikut menjaga kebersihan dengan membersihkan alat yang selesaidipakai

praktikum dan menjaga kebersihan ruang laboratorum.

c. Apakah ada peraturan kepada siswa untuk menjaga bebersihan laboratorium?

Ada, peraturan berlaku untuk semua yang memasuki laboratorium.

Berikut adalah tabel ketersediaan sarana di laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI

yang pengambilan datanya dilakukan dengan wawancara.

Tabel 3. Perabot pada laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI

No. Nama Barang Ada/Tidak Jumlah Keterangan

1. Kursi Ada 45

2. Meja kerja Ada 9

3. Meja demonstrasi Tidak Hanya ada meja guru

4. Meja persiapan Tidak

5. Lemari alat Ada 12

6. Lemari bahan Ada 12 Jadi satu dengan lemari alat

7. Bak cuci Ada 2

Tabel 4. Bahan dan alat ukur dasar laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI

21

Page 22: LAPORAN manlab revisi

No Nama alat/bahan Ada/Tidak Jumlah Keterangan

1. Mistar Tidak Hilang

2. Rolmeter Tidak

3. Jangka sorong Ada 6 Masih bisa dipakai

4. Mikrometer Ada 6 Masih bisa dipakai

5. Kubus volume sama Ada 3 Biasanya digunakan untuk praktikum

pengukuran massa jenis

6. Silinder volume sama Ada 5 Biasanya digunakan untuk praktikum

pengukuran massa jenis

7. Plat Ada

8. Beban bercelah Ada

9. Neraca ohaus Ada 2 Hanya berfungsi satu neraca ohaus

10. Pegas Ada

11. Dinamometer (pegas presisi) Ada 10 7 rusak

12. Gelas ukur Ada

13. Stopwatch Ada

14. Thermometer Ada 47 Thermometer raksa : 7

Thermometer badan : 6

Thermometer alkhohol : 34

Thermometer rusak : 9

15. Gelas beaker Ada

16. Garputala Ada 10 Rusak 1

17. Multimeter AC/DC 10

kiloohm/volt

Ada 10 Rusak

18. Kotak potensiometer Ada

19. Osiloskop Ada 1 Rusak

20. Generator frekuensi Ada 1 Rusak

21. Pengeras suara Ada

22. Kabel penghubung Ada

23. Komponen elektronika Ada

24. Catu daya Ada 1

25. Transformator Ada

26. Magnet U Ada 3 1 magnet U besar, 3 magnet U kecil.

Sifat kemagnetannya hampir hilang

22

Page 23: LAPORAN manlab revisi

Tabel 5. Alat percobaan yang ada di laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI

No Nama Alat Ada/Tidak Jumlah Keterangan

1 Percobaan Atwood

Atau

Percobaan kereta dan pewaktu

ketik

Tidak

Ada

2 Percobaan papan luncur

3 Percobaan ayunan sederhana

Atau

Percobaan getaran pada pegas

Ada

Tidak

4 Percobaan Hooke Ada

5 Percobaan Kalorimeter Ada

6 Percobaan Bejana

Berhubungan

Ada

7 Percobaan optic Ada

8 Percobaan resonansi bunyi

Atau

Percobaan sonometer

Ada

Tidak

9 Percobaan Hukum Ohm Ada

10 Manual percobaan Ada

Selain hasil wawancara kepada petugas laboratorium yaitu koordinator laboratorium

dan laboran, kami juga melakukan pendokumentasian berupa foto yang kami lampirkan

dalam laporan ini.

23

Page 24: LAPORAN manlab revisi

BAB V

PEMBAHASAN

A. Pembahasan

Berdasarkan data yang kami peroleh dari obeservasi SMAN 1 Kediri dengan metode

observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi, dapat dideskripsikan keadaan

laboratorium SMAN 1 Kediri yang dihubungkan dengan Permendiknas No. 24 tahun 2007

tentang sarana dan prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah

Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliah (SMA/MA).

Laboratorium adalah tempat untuk melakukan percobaan dan penelitian. Dalam

pengertian sempit laboratorium sering diartikan sebagai tempat yang berupa gedung yang

dibatasi oleh dinding dan atap yang di dalamnya terdapat alat dan bahan praktikum. Dalam

pendidikan sains kegiatan laboratorium merupakan bagian integral dari kegiatan belajar

mengajar.

Laboratorium yang baik memiliki berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakaian

laboratorium dalam melakukan praktikum dan penelitian. Fasilitas tersebut ada fasilitas

umum dan fasilitas khusus. Fungsi khusus dari laboratorium adalah untuk melakukan

pembelajaran secara praktek menggunakan alat khusus yang tidak dibawa ke ruang kelas.

Sesuai dengan perencanaan laboratorium IPA dan fisika, kami akan membahas data

yang kami peroleh secara rinci dengan mengacu pada Permendiknas No. 24 tahun 2007

tentang sarana dan prasarana pendidikan umum.

1. Lokasi laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI

Lokasi laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI berada di lantai dua, tepatnya berada

di belakang auditorium.

2. Denah laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI

Laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI memiliki luas ruang praktikum (8 x 9) m,

luas ruang penyimpanan dan persiapaan (3 x 4) m. Luas laboratorium fisika SMAN 1

KEDIRI sudah memenuhi standar dari Permendiknas No. 24 Tahun 2007 bahwa luas

minimum ruang laboratorium 48 m2 termasuk ruang penyimpanan dan ruang persiapan 18

m2.

24

Page 25: LAPORAN manlab revisi

Ruangan yang ada pada laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI adalah :

a) Ruang kegiatan

Ruang kegiatan atau yang biasa disebut ruang praktikum fisika SMAN 1

KEDIRI selain digunakan untuk praktikum, biasanya juga digunakan sebagai

ruang kelas. Hal ini terbukti dari data yang kami peroleh saat oobservasi

berlangsung, yakni selain digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan

praktikum, laboratorium juga digunakan untuk beberapa kegiatan lain. Misalnya

kegiatan pembinaan OSN, untuk tempat Bimbingan Rohani dan digunakan

untuk beberapa kegiatan ekstrakulikuler sekolah.

Ruang kegiatan laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI dilengkapi dengan

perlengkapan yang menunjang kegiatan siswa selama di laboratorium fisika.

Seperti meja, kursi praktikum, meja, kursi guru, lemari tempat penyimpanan alat

dan bahan praktikum. Di dalam ruang kegiatan ini terdapat meja praktikum

sebanyak sembilan meja kerja, 45 kursi praktikan, 12 lemari alat, dan satu meja

dan kursi guru.

Untuk bagian depan ruang kegiatan ini hanya dilengkapi dengan papan

tulis dan visi misi sekolah. Bagian samping kiri terdapat dua wastafel dengan air

yang menyala jika dikendalikan dari bawah. Kedua dinding bagian samping

terdapat jendela yang memiliki pencahayaan yang baik dan ventilasi udara yang

baik juga. Terdapat satu pintu dengan model pintu yang memiliki dua daun pintu

seperti pada gambar yangtertera pada lampiran.

b) Ruang penyimpanan dan persiapan

Ruang penyimpanan dan persiapan pada laboratorium fisika SMAN 1

KEDIRI berada dalam satu ruangan dengan ukuran (3 x 4) m. Ruangan ini

berada dibagian belakang laboratorium. Fungsi dari ruangan ini adalah untuk

menyimpan alat-alat yang sudah tidak layak pakai, dan ruangan ini belum

difunsikan secara maksimal untuk persiapan sebelum praktikum.

3. Perlengkapan dan peralatan laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI

Hal terpenting dari sebuah laboratorium sekolah adalah peralatan dan kelengkapan

alat praktikum. Peralatan yang sudah ada dibukukan dalam buku inventaris. Kegiatan

inventarisasi laboratorium belum dilakukan secara maksimal, karena laboratorium ini masih

baru. Jika ada alat yang rusak atau hilang saat praktikum, maka yang merusakkan atau

menghilangkan wajib mengganti dengan barang yang sama.

25

Page 26: LAPORAN manlab revisi

Untuk memperkecil resiko kehilangan alat-alat praktikum, di laboratorium fisika

dilengkapi dengan buku peminjaman alat bagi siswa yang melakukan peminjaman. Di dalam

laboratorium fisika ini juga tidak ada alat penunjang keselamatan pada saat praktikum seperti

kotak P3K dan seiisinya maupun gas pemadam kebakaran.

Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi di laboratorium fisika ini, alat-alat

yang ada di laboratorium fisika belum memenuhi standar seperti yang ditetapkan

Permendiknas No. 24 Tahun 2007. Kit-kit percobaan yang seharusnya ada, masih belum

tersedia. Hal inilah yang memicu ketidakterlaksanaannya kegiatan praktikumoleh siswa. Dari

daftar set peralatan praktikum yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Permendiknas No. 24

Tahun 2007 hanya kurang lebih 40% set alat yang tersedia.

4. Organisasi laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI

Seperti pada data, struktur oragnisasi laboratorium SMAN 1 Kediri tidak terpasang di

ruang labratorium. Namun menurut koordinator laboratorium yang kami wawancarai, semua

laboratorium di SMAN 1 Kediri memiliki satu kepala laboratorium yang dijabat oleh Bapak

Soni. Sedangkan tiap-tiap laboratorium memiliki satu koordinator laboratorium, untuk

laboratorium fisika dijabat oleh Bu Tukimah.

Jadi, yang kami ketahui hanya sebatas siapa yang menjabat sebagai kepala

laboratorium, koordinator laboratorium, dan laborannya. Dan tugas dari koordinator

laboratorium dan laboran.

Selain ourusan organisasi, faktor administrasi yang ada di laboratorium fisika ini juga

diperlukan pengelolaan yang baik. Kegiatan administrasi yang ada dibagi menjadi dua

kegiatan, yaitu :

a. Kegiatan administrasi umum

Kegiatan administrasi umum melputi penyusunan jadwal pemakaian

laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI, pendokumentasian, keuangan. Untuk jadwal

pemakaian laboratorium disesuaikan dengan jadwal pelajaran bidang studi fisika masing-

masing tingkatan kelas. Pendokumentasian biasanya dilakukan oleh guru mata pelajaran

fisika dan laboran. Setiap praktikum berakhir laboran harus mendokumentasikan kegiatan

praktikum yang baru saja berlangsung dan menyimpannya sebagai bukti kegiatan

praktikum.

Setiap akhir praktikum guru meminta laporan praktikum kepada siswa untuk

pengarsipan. Pengarsipan ini bertujuan untuk dijadikan bahan rujukan dalam penyusunan

laporan angkatan tahun berikutnya. Bahkan pengarsipan ini bisa digunakan untuk

26

Page 27: LAPORAN manlab revisi

pengakreditasian sekolah. Selain pengarsipan laporan, guru juga melakukan pengarsipan

nilai siswa.

Sistem keuangan di laboratorium fisika ini bersifat sentralik. Artinya keuangan

laboratorium menjadi satu dengan keuangan sekolah yang dikelola oleh bendahara

sekolah. Jadi, jika guru fisika memerlukan bahan yang habis pakai biasnya langsung

mengusulkan keperluannya itu ke bendahara sekolah.

b. Kegiatan administrasi khusus

Kegiatan ini berupa inventarisasi alat praktikum yang ada di laboratorium.

Dalam penginventarisasian ini diperlukan buku inventaris yang berisi hal-hal yang

memudahkan untuk mengecek atau mencari alat dan bahan yang diperlukan. Buku

inventaris ini ditinjau kembali karena ada kemungkinan terjadi kerusakan dan

penambahan pada alat.

Secara keseluruhan tentang organisasi dan administrasi laboratorium fisika SMAN 1

KEDIRI belum memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Permendiknas No. 24 Tahun

2007 tentang sarana dan prasarana pendidikan.

5. Pemeliharaan, pengelolaan, dan pendayagunaan laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI

Pada awal tahun pelajaran 2012/2013 laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI yang

semula berada di lantai 1 dipindah ke lantai 2. Sehingga pemelihraan alat-alat belum tertata

dengan baik di lemari penyimpanan alat atau diruang persiapan dan penyimpanan. Hal ini

juga berlaku sama untuk alat-alat yang tidak dipakai, meskipun dimasukkan kedalam lemari

penyimpanan tapi belum tertata sehingga menyebabkan peralatan praktikum berdebu.

Pengelolaan laboratorium ini sebenarnya dilakukan bersama-sama oleh seluruh

pengurus laboratorium. Tetapi belum terlaksanan secara maksimal. Seperti yang sudah

diketahui bahwa laboratorium fisika ini juga digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Sedapat mungkin laboratorium ini digunakan secara terus-menerus agar laboratorium tidak

kehilangan fungsinya sebagai pusat sumber belajar. Namun, pada praktiknya laboratorium

kurang dimanfaatkan oleh guru, hal ini dikarenakan keterbatasan alat-alat yang digunakan

untuk praktikum.

6. Monitoring dan evaluasi laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI

Kegiatan ini dilakukan oleh kepala sekolah setahun sekali saat menjelang akhir tahun

pelajaran. Selain itu juga oleh diknas tapi tak tentu jadwanya. Dan hanya ada laporan lisan

dari petugas laboratorium.

27

Page 28: LAPORAN manlab revisi

Meskipun kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan hanya dengan metode

langsung, monitoring disekolah ini sudah cukup baik dan sesuai dengan Permendiknas No. 24

Tahum 2007 tentang sarana dan prasarana pendidikan umum dan buku panduan managemen

laboratorium.

7. Tenaga laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI

Tenaga laboratorium fisika di SMAN1 KEDIRI terdiri dari kepala laoratorium,

koordinator laboratorium, dan laboran. Tenaga laboratorium memiliki latar belakang

pendidikan yang sama, yaitu sains. Tetapi latar belakang pendidikanlaboran bukan fisika,

malinkan biologi. Hal inilah yang menyebabkan saat penataan alat praktikum masih belum

maksimal, karena laboran belum memahami alat-alat fisika.

28

Page 29: LAPORAN manlab revisi

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sesuai dengan tujuan observasi laboratorium yang sudah dilaksanakan, maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Penggunaan laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI belum digunakan secara maksimal

untuk melakukan praktikum. Masih hanya sebagian guru fisika yang menggunakan

laoratorium untuk praktikum.

2. Pada saat melakukan observasi struktur laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI tidak

terpasang di ruang laboratorium. Sehingga yang kami ketahui hanya sebatas siapa

kepala laboratorium, koordinator laboratorium, dan laboran. Dan kami dari pihak

yang melakukan observasi tidak bisa mengetahui secara rinci siapa saja yang bertugas

di laboratorium. Karena dengan tidak adanya struktur organisasi akan menghambat

pengelolaan laboratorium.

3. Peran petugas laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI atau laboran belum maksimal.

Karena masih banyak peralatan praktikum yang belum tertata rapi, berdebu. Peraturan

laboratorium dan struktur organisasi belum tercantum di ruang praktikum.

4. Untuk kelengkapan alat sudah cukup baik. Tetapi masih ada alat yang rusak bahkan

hilang.

5. Kondisi fisik laboratorium fisika SMAN 1 KEDIRI sudah memenuhi standar yang

ditetapkan pada Peraturan Menteri No. 24 th 2007 tentang sarana dan prasarana.

Seperti pencahayaan yang cukup, ventilasi udara baik, dan air bersih selain di ruang

praktikum air bersih seharusnya juga tersedia.

B. Saran

1. Bagi sekolah

Dari hasil penelitian manajemen laboratorium fisika diharapkan dapat digunakan

sebagai rujukan dalam membangun dan mengembangkan laboratorium pada

umumnya dan laboratorium fisika pada khususnya. Serta dapat digunakan untuk lebih

mengutamakan pendayagunaan laboratorium fisika sebagai sarana untuk membantu

siswa dalam memahami konsep-konsep fisika secara fisis.

29

Page 30: LAPORAN manlab revisi

2. Bagi mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa calon guru fisika, pengalaman dalam observasi

laboratorium sangatlah penting sebagai bekal nanti ketika terjun di sekolah secra

langsung dan berada di tengah-tengah masyarakat yang mendambakan perubahan

dalam dunia pendidikan. Sehingga penting untuk memiliki kemampuan

memanajemen laboratorium fisika yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

30

Page 31: LAPORAN manlab revisi

DAFTAR PUSTAKA

Sudibyo, Bambang. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Thaun 2007. Jakarta : Departemen Pendidikan.

Riandi. 2007. Laboratorium Fisika Sekolah. (http://repository.ui.ac.id) diakses tanggal 24 April 2013

Slamet, Margono. 2005. Manajemen Laboratorium. (http://file.upi.edu ) diakses tanggal 24 april 2013.

Sumaryono. 1999. Pengelolaan Laboratorium IPA. Malang : Dinas Pendidikan Kota Malang.

31

Page 32: LAPORAN manlab revisi

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Sarana dan Prasaran Standart Laboratorium Fisika

Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Laboratorium Fisika

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi 1 buah/peserta didik,

ditambah 1 buah/guru

Kuat, stabil, dan mudah

dipindahkan.

1.2 Meja kerja 1 buah/7 peserta didik Kuat dan stabil. Ukuran memadai

untuk menampung kegiatan

peserta didik secara berkelompok

maksimum 7 orang.

1.3 Meja demonstrasi 1 buah/lab Kuat dan stabil. Luas meja

memungkinkan untuk melakukan

demonstrasi dan menampung

peralatan dan bahan yang

diperlukan. Tinggi meja

memungkinkan seluruh peserta

didik dapat mengamati percobaan

yang didemonstrasikan.

1.4 Meja persiapan 1 buah/lab Kuat dan stabil. Ukuran memadai

untuk menyiapkan materi

percobaan.

1.5 Lemari alat 1 buah/lab Tertutup dan dapat dikunci.

Ukuran memadai untuk

menampung semua alat.

1.6 Lemari bahan 1 buah/lab Tertutup dan dapat dikunci.

Ukuran memadai untuk

menampung semua bahan dan

tidak mudah berkarat.

1.7 Bak cuci 1 buah/ 2 kelompok,

Ditambah 1 buah di

ruang persiapan.

Tersedia air bersih dalam jumlah

memadai.

32

Page 33: LAPORAN manlab revisi

2 Peralatan pendidikan

2.1 Bahan dan Alat Ukur

Dasar:

2.1.1 Mistar 6 buah/lab Panjang minimum 50 cm, skala

terkecil 1 mm.

2.1.2 Rolmeter 6 buah/lab Panjang minimum 10 m, skala

terkecil 1 mm.

2.1.3 Jangka sorong 6 buah/lab Ketelitian 0,1 mm

2.1.4 Micrometer 6 buah/lab Ketelitian 0,01 mm

2.1.5 Kubus massa sama 6 set/lab Massa 100 g (2%), 4 jenis bahan.

2.1.6 Silinder massa sama 6 set/lab Massa 100 g (2%), 4 jenis bahan.

2.1.7 Plat 6 set/lab Terdapat kail penggantung, bahan

logam 4 jenis.

2.1.8 Beban bercelah 10 buah/lab Massa antara 5-20 g, minimum 2

nilai massa, terdapat fasilitas

pengait.

2.1.9 Neraca 1 buah/lab Ketelitian 10 mg

2.1.10 Pegas 6 buah/lab Bahan baja pegas, minimum 3

jenis.

2.1.11 Dynamometer

(pegas presisi)

6 buah/lab Ketelitian 0,1 N/cm

2.1.12 Gelas ukur 6 buah/lab Bahan borosilikat. Volume antara

100-1000 ml.

2.1.13 Stopwatch 6 buah/lab Ketelitian 0,2 detik

2.1.14 Thermometer 6 buah/lab Tersedia benang penggantung.

Batas ukur 10-110oC

2.1.15 Gelas beaker 6 buah/lab Bahan barosilikat. Volume antara

100-1000 ml. terdapat 3 variasi

volume.

2.1.16 Garputala 6 buah/lab Bahan baja. Minimum 3 variasi

frekuensi.

2.1.17 Multimeter AC/DC 10 kilo

Ohm/volt

6 buah/lab Dapat mengukur tegangan, arus

dan hambatan.

Batas ukur arus minimum 100

33

Page 34: LAPORAN manlab revisi

mA-5 A.

Batas minimum ukur tegangan

untuk DC 100 mV-50 V.

Batas minimum ukur tegangan

untuk AC 0-250 V.

2.1.18 Kotak potensio 6 buah/lab Disipasi maksimum 5 watt.

Ukuran hambatan 50 Ohm.

2.1.19 Osiloskop 1 set/lab Batas ukur 20 MHz, dua kanal,

beroperasi X-Y, tegangan

masukan 220 volt, dilengkapi

probe intensitas, tersedia buku

petunjuk.

2.1.20 Generator frekuensi 6 buah/lab Frekuensi luaran dapat diatur

dalam rentang audio. Minimum 4

jenis bentuk gelombang dengan

catu daya 220 volt. Mampu

menggerakkan speaker daya 10

watt.

2.1.21 Pengeras suara 6 buah/lab Tegangan masukan 220 volt,

daya maksimum keluaran 10 watt.

2.1.22 Kabel penghubung 1 set/lab Tegangan masukan 220 volt, daya

maksimum keluaran 10 watt.

2.1.23 Komponen elektronika 1 set/lab Hambatan tetap antara 1 Ohm - 1

M Ohm, disipasi 0,5 watt masing-

masing 30 buah, mencakup LDR,

NTC, LED, transistor dan lampu

neon masing-masing minimum 3

macam.

2.1.24 Catu daya 6 buah/lab Tegangan masukan 220 V,

dilengkapi pengaman, tegangan

keluaran antara 3-12 V, minimum

ada 3 variasi tegangan keluaran.

2.1.25 Trasformator 6 buah/lab Teras inti dapat dibuka. Banyak

lilitan antara 100-1000. Banyak

34

Page 35: LAPORAN manlab revisi

lilitan minimum ada 2 nilai.

2.1.26 Magnet U 6 buah/lab

2.2 Alat percobaan

2.2.1 Percobaan Atwood 6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena

dan memberikan data GLB dan

GLBB.

Minimum dengan 3 kombinasi

nilai massa beban.

Atau

percobaan kereta dan

pewaktu ketik.

6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena

dan memberikan data GLB dan

GLBB

Lengkap dengan pta perekam.

2.2.2 Percobaan papan luncur 6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena

dan memberikan data gerak benda

pada bidang miring.

Kemiringan papan dapat diubah,

lengkap dengan katrol dan balok.

Minimum dengan tiga nilai

koefisien gesekan.

2.2.3 Percobaan ayunan

sederhana

6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena

ayunan dan memberikan data

pada pengukuran percepatan

gravitasi.

Minimum dengan tiga nilai

panjang ayunan dan tiga nilai

massa beban.

Atau

Percobaan grtaran pada

pegas

6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena

getaran dan memberikan data

pada pengukuran percepatan

gravitasi.

Minimum dengan tiga nilai

konstanta pegas dan tiga nilai

massa beban.

35

Page 36: LAPORAN manlab revisi

2.2.4 Percobaan Hooke 6 set/lab Mampu memberikan data untuk

membuktikan hukum Hooke dan

menentukan minimum 3 nilai

konstanta pegas.

2.2.5 Percobaan calorimeter 6set/lab Mampu memberikan data

untukmembuktikan hukum

kekekalanenergi panas serta

menentukan kapasitas panas

kalorimeter dan kalor jenis

minimum tiga jenis logam.

Lengkap dengan pemanas,

bejana dan kaki tiga, jaket isolator,

pengaduk dan termometer.

2.2.6 Percobaan bejana

berhubungan

6 set/lab Mampu memberikan data untuk

membuktikan hukum fluida statik

dan dinamik.

2.2.7 Percobaan optic 6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena

sifat bayangan dan memberikan

data tentang keteraturan hubungan

antara jarak benda, jarak bayangan

dan jarak fokus cermin cekung,

cermin cembung, lensa cekung,

dan lensa cembung.

Masing- masing minimum dengan

tiga nilai jarak fokus.

2.2.8 Percobaan resonansi bunyi 6 set/lab Mampu menunjukkan fenomena

resonansi dan memberikan

data kuantisasi panjang

gelombang,

minimum untuk tiga nilai

frekuensi.

Atau

Percobaan sonometer

6 set/lab Mampu memberikan data

hubungan antara frekuensi bunyi

suatu dawai dengan tegangannya,

36

Page 37: LAPORAN manlab revisi

minimum untuk tiga jenis dawai

dan tiga nilai tegangan.

2.2.9 Percobaan hokum Ohm 6 set/lab Mampu memberikan data

keteraturan hubungan antara arus

dan tegangan minimum untuk tiga

nilai hambatan.

2.2.10 Manual percobaan 6 set/percobaan

3 Media Pendidikan

3.1 Papan tulis 1 buah/lab Ukuran minimum 90 cm x 200

cm. Ditempatkan pada posisi yang

memungkinkan seluruh peserta

didik melihatnya dengan jelas.

4 Perlengkapan lain

4.1 Soket listrik 9 buah/lab 1 soket di tiap meja peserta didik.

2soket di meja demo,

2 soket di ruang persiapan.

4.2 Alat pemadam kebakaran 1 buah/lab Mudah dioperasikan

4.3 Peralatan P3K 1 buah/lab Terdiri dari kotak P3K dan

isinya tidak kadaluarsa termasuk

obat P3K untuk luka bakar dan

luka terbuka.

4.4 Tempat sampah 1 buah/lab

4.5 Jam dinding 1 buah/lab

( Sumber : Permendiknas No. 27 Tahun 2007)

37

Page 38: LAPORAN manlab revisi

Lampiran 2 : Instrumen Observasi

Pertanyaan Wawancara

1. Organisasi laboratorium dan laboran

a. Bagaimana struktur organisasi di sekolah ini?

b. Bagaimana tugas masing-masing personil dalam struktur organisasi?

c. Siapa yang menjabat sebagai pengelola laboratorium fisika ini? Apakah ada

laborannya sendiri atau dikelola langsung oleh guru pengampu mata pelajaran? Kalau

ada laboran bagaimana peran laboran dalam mengelola laboratorium ini?

2. Keuangan laboratorium

a. Bagaimana untuk keuangan laboratorium (untuk perawatan lab, alat, dan pembelian

alat? Siapa yang mengelola keuangan tersebut? Langsung dari kepala sekolah atau

diserahkan kepada pengelola laboratorium?

b. Darimana sumber uang kas laboratorium?

c. Untuk apa saja uang kas tersebut?

d. Apakah ada buku kas khusus untuk laboratorium?

3. Denah laboratorium dan sekolah

a. Laboratorium fisika terletak di lantai dua, apakah ada tujuan khusus untuk

memposisikan laboratorium fisika sekarang ini?

b. Ruang apa saja yang terdapat dalam laboratorium fisika? Apa fungsi masing-masing

ruang? Apakah tiap ruang difungsikan dengan baik dan benar?

c. Apakah tata ruang laboratorium efektif untuk pembelajaran fisika?

4. Inventarisasi alat

a. Apa saja alat/kit yang ada di laboratorium fisika ini?

b. Apakah alat-alat yang tersedia sudah lengkap untuk pembelajaran?

c. Apakah kit atau peralatan dituliskan dalam buku inventarisasi?

d. Siapa yang bertugas melakukan pengecekan/pencatatan setiap alat di buku

inventarisasi?

e. Bagaimana mekanisme peminjaman alat? Apakah ada buku peminjaman? Siapa yang

mengurusi peminjaman?

f. Bagaimana mekanisme penggantian alat yang rusak atau hilang?

38

Page 39: LAPORAN manlab revisi

5. Penggunaan laboratorium

a. Apakah laboratorium ini sudah dimanfaatkan dengan maksimal untuk pembelajaran

fisika?

b. Digunakan untuk apa saja laboratorium fisika ini? Apakah hanya untuk pembelajaran

fisika saja?

c. Bagaimana pengaturan jadwalnya?

d. Seberapa banyak intensitas penggunaan laboratorium dalam satu semester untuk kelas

X,XI,dan XII?

e. Berapa jumlah rombongan dalam satukali praktikum?

f. Bagaimana teknik pembagian kelompok praktikum?

g. Apakah jumlah alat praktimum seimbang dengan jumlah siswa?

6. Keselamatan dan keamanan

a. Bagaimana dengan kemanan dan keselamatan dalam praktikum di laboratorium?

b. Siapa yang bertanggung jawab untuk keamanan laboratorium?

c. Apakah ada alat keselamatan misalnya kotak P3K beserta isi dan alat pemadam

kebakaran?

7. Listrik air dan gas

a. Bagaimana saluran listriknya?

b. Apakah kabel kabel listrik yang digunakan di lab/oratorium telah memenuhi standar

aman?

c. Apakah sekolah cuma memiliki satu sumber arus besar atau terbagi menjadi beberapa

sumber?

d. Darimana sumber airnya?

e. Untuk praktikum yang membutuhkan pembakaran apakah laboratorium memiliki

saluran gas atau menggunakan alat yang lain?

8. Pemeliharaan alat

a. Siapa yang bertanggung jawab atas pemeliharaan alat?

b. Bagaimana tekik penyimpanan alatnya?

c. Apakah ada jadwal khusus untuk membersihkan alat laboratorium?

9. Pengadaan alat

a. Bagaimana mekanisme masuknya alat baru?

b. Apakah sekolah secara berkala mengadakan peralatan baru?

c. Bagaimana mekanisme pengadaan alatnya?

d. Bagaimana pengadaan alat yang habis pakai, misal korek api, lilin, batrei dan lainya?

39

Page 40: LAPORAN manlab revisi

10. Tata tertib

Untuk menjaga kelancaran dan kenyamanan dalam ruang laboratorium, apakah ada

peralatan khusus yang tertulis?

11. Monitoring dan evaluasi

a. Apakah ada kegiatan monitoring dan evaluasi pengelolaan laboratorium?

b. Bagaimana mekanisme monitoring dan evaluasi yang dilakukan?

c. Bagaimana pelaporan monitoring dan evaluasi yang dilakukan?

12. Pendokumentasian

a. Apakah laporan hasil praktikum siswa didokumentasikan guru?

b. Adakah rekapan hasil dokumentasi yang dilakukan?

c. Apakah ada pendokumentasian selain pelaporan?

13. Kebersihan

a. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap kebersihan laboratorium?

b. Apakah siswa turut menjaga kebersihan di lingkungan laboratorium?

c. Apakah ada peraturan kepada siswa untuk menjaga bebersihan laboratorium?

Ketersediaan Sarana

Perabot

No. Nama Barang Ada/Tidak Jumlah Keterangan

1. Kursi

2. Meja kerja

3. Meja demonstrasi

4. Meja persiapan

5. Lemari alat

6. Lemari bahan

7. Bak cuci

40

Page 41: LAPORAN manlab revisi

Peralatan Pendidikan

Bahan dan alat ukur dasar

No Nama alat/bahan Ada/Tidak Jumlah Keterangan

1. Mistar

2. Rolmeter

3. Jangka sorong

4. Mikrometer

5. Kubus volume sama

6. Silinder volume sama

7. Plat

8. Beban bercelah

9. Neraca

10. Pegas

11. Dinamometer (pegas presisi)

12. Gelas ukur

13. Stopwatch

14. Thermometer

15. Gelas beaker

16. Garputala

17. Multimeter AC/DC 10

kiloohm/volt

41

Page 42: LAPORAN manlab revisi

18. Kotak potensiometer

19. Osiloskop

20. Generator frekuensi

21. Pengeras suara

22. Kabel penghubung

23. Komponen elektronika

24. Catu daya

25. Transformator

26. Magnet U

Alat Percobaan:

No Nama Alat Ada/Tidak Jumlah Keterangan

1 Percobaan Atwood

Atau

Percobaan kereta dan pewaktu

ketik

2 Percobaan papan luncur

3 Percobaan ayunan sederhana

Atau

Percobaan getaran pada pegas

4 Percobaan Hooke

5 Percobaan Kalorimeter

6 Percobaan Bejana

Berhubungan

42

Page 43: LAPORAN manlab revisi

7 Percobaan optic

8 Percobaan resonansi bunyi

Atau

Percobaan sonometer

9 Percobaan Hukum Ohm

10 Manual percobaan

43

Page 44: LAPORAN manlab revisi

Lampiran 3 :Gambar Perabot, Alat, dan Ruang Laboratorium

Gambar Perabot

Gambar 1. Ruang

praktikum tampak

belakang

Gambar 2. Ruang

praktikum tampak

samping

Gambar 3. Meja dan kursi

praktikan

Gambar 4. Ruang

praktikum tampak depan

Gambar 5. Ruang praktikum tampak samping

44

Page 45: LAPORAN manlab revisi

Gambar alat praktikum

Gambar 6. Kit percobaan energi kinetik Gambar 7. Percobaan gaya gesek

Gambar 8. Gambar 9. Set percobaan getaran pada

pegas

Gambar 10. Set Percobaan tumbukan Gambar 11. Set percobaan gerak melingkar

45

Page 46: LAPORAN manlab revisi

Gambar 12. Kubus volume sama Gambar 13. Silinder volume sama

Gambar 14. Kalorimeter Gambar 15. Neraca ohause

Gambar 16. Neraca pegas Gambar 17. Statif

46

Page 47: LAPORAN manlab revisi

Gambar 18. Termometer alkhohol dan

air raksa

Gambar 19. Beban bercelah

Gambar 20. Termometer badan Gambar 21. Garpu tala

Gambar 22. Multimeter

47

Page 48: LAPORAN manlab revisi

Lampiran 4 : Tanggapan dan Pertanyaan Presentasi

Soal

1. Jelaskan kembali tentang struktur organisasi? (Debi Rahmawati/ 100321405235)2. Lab dapat digunakan sewaktu-waktu, bagaimana mekanisme penggunaan lab? (Debi

Rahmawati/ 100321405235)3. Apakah ada meja demostrasi? (Debi Rahmawati/ 100321405235)4. Alat lab yang belum cukup untuk semua siswa bagaimana cara mengatasinya?

(Erwinestri Hanidar N.A/100321406339)5. Pengadaan alat dalam 1 tahun terakhir bagaimana? (Erwinestri Hanidar

N.A/100321406339)6. Lab digunakan untuk bimbingan OSNdan Bimbingan Rohani, bagaimana

pengambilan kuncinya? Apakah bisa diakses semua warga sekolah? (Shokhibul Huda /100321400947)

7. Jika alat yang rusak bagaimana penanggulangannya? (Firda /100321400948)

Jawaban

1. Struktur organisai lab di SMAN 1 Kediri tidak beda jauh dari sekolah lain. Sudah terdapat kepala laboratorium, koordinator lab, dan laboran. Tapi karena struktur lab belum dipasang karena lab baru saja di pindah sehingga kami kurang menetahui detailnya seperti apa. Saat kami ke sana lagi pun laboran sedang sibuk mempersiapkan ujian praktikum untuk anak kelas XII sehingga kami tidak mendapatkan gambaran struktur organisasi. Kami mengetahui struktur lab dari penjelasan koordinator yang merangkap sebagai guru fisika di SMAN 1 Kediri.

2. Penggunaan lab harus berkoordinasi dengan kepala lab dan koordinator lab. Tapi lab hanya digunakan saat jam pelajaran saja. Sehingga di luar jam pelajaran juga sering digunakan untuk kegiatan lain seperti Bimbingan Rohani dan Bimbingan OSN.

3. Tidak ada meja demonstrasi, jika guru hendak melakukan demonstrasi maka meja yang paling depan yang digunakan untuk demonstrasi.

4. Keterbatasan alat biasanya diatasi dengan penambahan personil dalam satu kelompok praktikum. Selain itu bisa dengan penggunaan secara bergantian alat yang sama untuk beberapa kelompok.

5. Belum ada penambahan alat dalam 1 tahun terakhir.6. Kunci lab bisa diambil di satpam sekolah yang bertanggung jawab atas semua ruang

yang ada disekolah termasuk dengan ruang lab. Namun ruang penyimpanan kuncinya dipegang oleh koordinator lab. Lab dapat diakses oleh semua warga sekolah setelah berkoordinasi dengan kepala serta koordinator lab dan ijin ke satpam.

7. Alat yang rusak akan diperbaiki oleh coordinator lab nya. Jika tidak bisa maka akan dibawa ke tempat reparasi di luar sekolah. Jika masih tidak bisa diperbaiki maka akan disimpan di gudang.

48