BIOPSI DAN APIKOEKTOMIJONATHAN, S.KG 04094707022 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BIOPSIBiopsi Pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh manusia untuk pemeriksaan patologis mikroskopik.

Indikasi BiopsiAdanya lesi yang bertahan lebih dari dua minggu tanpa diketahui sebabnya. Berbagai lesi yang mengalami inflamasi dan tidak bereaksi terhadap perawatan lokal setelah 10 sampai 14 hari. Jaringan yang mengalami hiperkeratosis yang resisten. Adanya inflamasi yang tidak diketahui penyebabnya dalam waktu yang lama. Lesi tulang yang tidak spesifik gambaran radiografik. Berbagai lesi yang memilki karakteristik keganasan.

Tipe1. 2. 3. 4. 5.

tipe Biopsi

Oral Cytology Biopsi Aspirasi Biopsi Insisional Biopsi Eksisional Punch Biopsi

Oral cytologypemeriksaan diagnostik pada jaringan luas yang mengalami perubahan displasia memeriksa perubahan jaringan yang terjadi setelah proses radiasi, pemeriksaan penyakit herpes dan pemfigoid.

Biopsi aspirasimenggunakan jarum dan suntikan untuk aspirasi volume dari lesi alat yang digunakan berupa jarum berukuran 18 Gauge dan suntikan berukuran 5 10 ml biasanya cara ini dilakukan dengan bius lokal (hanya area sekitar jarum)

Biopsi Aspirasi

Biopsi Insisionalhanya mengambil sampel jaringan yang mewakili lesi saja Indikasi dilakukan biopsi insisional adalah ukurannya yang terbatas, lokasi lesi yang beresiko, lesi yang diindikasikan ganas.

Biopsi Insisional

Biopsi eksisionalpengambilan lesi secara keseluruhan

Indikasi :1. Lesi ukuran kecil yang kurang dari 1 cm. 2. Lesi secara klinis bersifat jinak. 3. Pengambilan lesi tanpa merusak jaringan normal disekitarnya

Biopsi Eksisional

Punch biopsibiasa dilakukan pada kelainan yang berada pada kulit

APIKOECTOMIApikoektomi Apikoektomi adalah salah satu perawatan endodontik yang menggunakan pembedahan.

Indikasi endodontik bedah :Jika tidak dapat dilakukan pembuangan jaringan patologik dengan endodontik nonbedah endodontikContoh : eksaserbasi akut yang rekuren, fraktur akar, dan perforasi akar yang patologik

Jika tidak mungkin membersihkan dan mengisi seluruh saluran akar dari mahkotaContoh : gigi dengan saluran akar yang bengkok, obstruksi saluran akar dan gigi dengan restorasi pasak inti.

Jika diperlukan untuk memperbaiki kegagalan perawatan atau kecelakaan dalam perawatan.Contoh : perforasi,alat yang patah atau pengisian saluran akar yang tidak baik.

Kontraindikasi endodontik bedah : endodontikPerawatan non bedah atau konvensional akan mendapatkan hasil yang sama. Kesehatan atau status medik pasien merupakan kontraindikasi untuk tindakan bedahContoh : Pasien sangat debil atau minum obat antikoagulasi

Pertimbangan anatomik yang akan menimbulkan resiko anatomik berbahaya terhadap pasien atau perawatan diperkirakan gagal. peraContoh : terlalu dekat dengan nervus alveolaris inferior dan pembuluh darah atau kurangnya dukungan periodontium

Operator tidak mampu untuk melakukan tindakan bedah.

Prosedur ApikoektomiI. Anestesi II. Pembuatan Flap III. Retraksi Flap IV. Menemukan Ujung Apeks V. Kuretase VI. Apikoektomi VII.Pengisian Retrograd VIII.Penjahitan

AnestesiInfiltrasi Blok + Infiltrasi

FlapSyarat syarat yang harus dipenuhi dalam pembuatan flap : 1. Flap harus dirancang dengan basis merupakan bagian yang terlebar untuk mencukupi sirkulasi darah yang cukup pada bagian yang diangkat. (Gambar 1) diangkat. 2. Insisi tidak boleh diletakkan di atas cacat pada tulang untuk Insisi mencegah terjadinya cacat pernyembuhan.

Retraksi FlapHarus dilakukan dengan hati tidak robek hati agar

Menemukan Ujung Apeksfile yang telah diukur panjangnya diletakkan pada tulang di bukal pada angulasi yang telah diperkirakan untuk menemukan posisi apeks

KuretaseTujuannya : pengambilan dan pemeriksaan jaringan pengambilan yang rusak serta penentuan luasnya lesi

ApikoektomiProses apikoektomi dilakukan pada sebagian ujung akar pada saat dilakukan pengisian retrogad

Pengisian RetrogadKemungkinan Kemungkinan penutupan apeks yang kurang baik maka harus dilakukan pengisian retrograd. retrograd.

PenjahitanFungsi penjahitan adalah untuk menahan flap pada tempatnya waktu bersatu kembali dengan jaringan di bawah atau disebelahnya.