TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI...

35
BAB III KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID DITINJAU DARI ISLAM III.1. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PEMERIKSAAN NODUL TIROID MENURUT PANDANGAN ISLAM Saat ini perkembangan dunia teknologi sangat berkembang pesat terutama dalam dunia IT (Informatica Technology). Perkembangan dunia IT berimbas pada perkembangan berbagai macam aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang terkena efek perkembangan dunia IT adalah kesehatan. Dewasa ini dunia kesehatan modern telah memanfaatkan perkembengan teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan. Salah satu contoh pengaplikasian dunia IT di dunia kesehatan adalah penggunaan alat-alat kedokteran yang mempergunakan aplikasi komputer, salah satunya adalah ultra sonografi (Shihab,2009 ). 26

description

TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

Transcript of TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI...

Page 1: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

BAB III

KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM

HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

DITINJAU DARI ISLAM

III.1. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PEMERIKSAAN NODUL

TIROID MENURUT PANDANGAN ISLAM

Saat ini perkembangan dunia teknologi sangat berkembang pesat

terutama dalam dunia IT (Informatica Technology). Perkembangan dunia IT

berimbas pada perkembangan berbagai macam aspek kehidupan manusia.

Salah satu aspek yang terkena efek perkembangan dunia IT adalah

kesehatan. Dewasa ini dunia kesehatan modern telah memanfaatkan

perkembengan teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di

dunia kesehatan. Salah satu contoh pengaplikasian dunia IT di dunia

kesehatan adalah penggunaan alat-alat kedokteran yang mempergunakan

aplikasi komputer, salah satunya adalah ultra sonografi (Shihab,2009 ).

Pandangan Al-Quran tentang ilmu dan teknologi dapat diketahui

prinsip-prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterimaoleh Nabi

Muhammad SAW. Seperti firman Allah (Shihab,2009 ) :

Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari 'alaq. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah.Yang mengajar manusia dengan pena, mengajar manusiaapa yang tidak diketahuinya” (QS Al-'Alaq [96]: 1-5).

26

Page 2: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

Setelah dilakukan kajian yang mendalam, diketahui bahwasannya

dalam surat al-’Alaq ayat 1-5 yang pertama turun kepada nabi Muhammad

pada dasarnya merupakan bentuk perintah untuk memperhatikan

pengetahuan. Hal ini karena pengetahuan adalahsangat penting peranananya

bagi manusia, sehingga surat al-’Alaq lebih menggunakan kata iqra’ dan al-

qalam. Diakui atau tidak, keduanya sangat penting perannya dalam proses

pembelajaran, khususnya dalam mempelajari sains dan teknologi. Dalam

mempelajari sains dan teknologi, membaca tidak sekedar melihat catatan.

Namun lebih jauh dari itu adalah untuk membaca asma dan kemuliaan

Allah, membaca teknologi genetika, membaca teknologi komunikasi, dan

membaca segala yang belum terbaca, sehingga dengan membaca ini terjadi

suatu perubahan, baik perubahan pengetahuan dari tidak tahu menjadi tahu

atau bahkan pada perubahan tingkah laku dan sikap yang merupakan ciri

dari keberhasilan aktifitas belajar (Mustahafa, 1993).

Di samping itu, dengan membaca diharapkan membawa

tertanamnya keimanan dan ketakwaan seseorang sebagai wujud dari

perubahahn yang merupakan hasil dari proses pembelajaran. Oleh karena

itu, wahyu pertama yang diterima oleh nabi Muhammad Saw adalah

komunikasi verbal pertama Allah SWT kepada nabi Muhammad Saw.

Menurut Muhammad Abduh bahwa dalam ayat ini yang dibaca adalah

“nama”, sebab “nama“ mengantarkan kepada pengetahuan tentang dzat.

Penciptaan kemampuan membaca akan menarik perhatian manusia kearah

pengetahuan tentang dzat Allah SWT serta sifat – sifat-Nya semuanya.

Karena membaca merupakan suatu ilmu yang tersimpan dalam jiwa yang

aktif, sedangkan pengetahuan tersebut masuk ke dalam pikiran manusia atas

27

Page 3: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

ijin Allah SWT melalui kemurahan-Nya, ilmu-Nya, qudrat-Nya, serta

iradat-Nya. Di samping itu, membaca yang dimaksudkan dalam surat

al-‘Alaq juga sebagai bentuk pencerahan intelektual (Mustahafa, 1993).

Manusia, menurut Al-Quran, memiliki potensi untuk meraih ilmu

dan mengembangkannya dengan seizin Allah. Karena itu,bertebaran

ayat yang memerintahkan manusia menempuh berbagaicara untuk

mewujudkan hal tersebut. Berkali-kali pula Al-Quran menunjukkan betapa

tinggi kedudukan orang-orang yang berpengetahuan. Menurut

pandangan Al-Quran seperti diisyaratkan oleh wahyu pertama, ilmu terdiri

dari dua macam. Pertama, ilmu yang diperoleh tanpa upaya manusia,

dinamai 'ilm ladunni. Seperti firman Allah (Shihab,2009) :

Artinya :“Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami” (QS Al-'Kahfi [18]: 65).

Ayat tersebut diatas menceritakan peristiwa sejarah itu diperankan

dua tokoh sentral. Nabi Musa dan nabi Khidhir sebagai gambaran sosok

yang telah menjiwai ilmunya masing-masing. Untuk menghasilkan ilmu

laduni, dua karakter tokoh sentral tersebut, yaitu karakter Musa dan karakter

Khidhir, harus dipertemukan dengan pelaksanaan amal ibadah. Diharapkan

dengan amal tersebut dapat membuahkan suatu jenis “pemahaman hati”.

Pemahaman hati itulah yang dinamakan ilmu laduni (Ghozali, 2008).

Kedua, ilmu yang diperoleh karena usaha manusia, dinamai 'ilm

kasbi. Ayat-ayat 'ilm kasbi jauh lebih banyak daripada yang berbicara

28

Page 4: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

tentang 'ilm laduni. Pembagian ini disebabkan karena dalam pandangan

Al-Quran terdapat hal-hal yang "ada" tetapi tidak dapat diketahui melalui

upaya manusia sendiri. Ada wujud yang tidak tampak (Shihab,2009).

Sebagaimana ditegaskan berkali-kali oleh Al-Quran, antara lain

dalam firman-Nya :

Artinya : “Maka aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat.dan dengan apa yang tidak kamu lihat” (QS Al-Haqqah [69]: 38-39).

Dalam Al- Quran juga diinformasikan bahwa suatu ilmu

pengetahuan harus diperoleh dengan belajar dan riset. Namun ada juga

suatu ilmu yang tidak diketahui oleh manusia, sebagai kehendak Allah

SWT, seperti halnya ilmu yang berkaitan dengan wahyu dan lainnya atau

bahkan mencakup inspirasi dalam penemuan iptek (Effendi dkk, 2007).

Menuntut ilmu itu dilakukan tanpa batas waktu yang diawali dari

sejak bayi sampai akhir hayat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang

berbunyi :

د� �ح� �ل�ى الل �م� م�ن� الم�ه�د� إ �وا الع�ل �ب اط�لArtinya :

”Tuntutlah ilmu dari ayunan hingga liang lahat” (HR Muslim).

Bahkan Allah telah menjanjikan akan mengangkat derajat kepada

orang-orang yang beriman dan berilmu kepada derajat yang lebih mulia,

sebagaimana firman Allah :

Artinya :

29

Page 5: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

”Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjaka” ( QS Al Mujaadilah [58]: 11).

Perintah menuntut ilmu, meliputi ilmu agama ataupun umum, Allah

SWT menyamakan orang mukmin yang memperdalam ilmu pengetahuan

bidang agama dengan orang yang berperang sebagaimana firman-Nya :

Artinya : ”Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang), mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” (QS.At-Taubah [9] : 122).

Dengan menghimpun dan mengembangkan ilmu pengetahuan,

manusia menjadi mengerti apa yang harus diperbuat dan apa yang harus

dihindarkan. Semakin banyak ilmu pengetahuan yang dimilikinya semakin

mudah pula baginya mencapai kemudahan, kemajuan kebahagiaan hidup

dunia dan akhirat (Effendi dkk, 2007).

Sebaliknya, tanpa memiliki ilmu pengetahuan, seorang muslim akan

kehilangan kendali, berbuat sesukanya, tidak akan menyadari bahwa

perbuatannya telah merugikan dirinya dan orang lain. Demikian pula tanpa

dimiliknya ilmu pengetahuan akan membuat hidupnya menjadi statis,

terbelakang, tersisih, dan sulit menjangkau kebahagiaan yang diinginkannya

(Effendi dkk, 2007).

Allah menyuruh manusia memperhatikan dan memikirkan apa-apa

yang diciptakan-Nya untuk dijadikan contoh dalam mengembangkan ilmu

30

Page 6: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

pengetahuan dan teknologi yang berasal dari kejadian alam lingkungan,

kemudian mengembangkannya sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan

dilakukan (Effendi dkk, 2007). Sebagaimana Firman Allah :

Artinya : ”Dia menumbuhkan bagimu dengan air hujan itu, tanaman zaitun, korma, anggur dan segal macam buah-buahan. Sesungguhnya yang demikian itu merupakan ayat-ayat Allah (tanda-tanda kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berpikir” (QS. An-Nahl [16] : 11).

Melalui ilmu pengetahuan, manusia dapat menyingkap berbagai

tanda-tanda kekuasaan Allah di alam ini melalui sinyal-sinyal yang dapat

dilihat dari gejala-gejala alam, dari hal tersebut dapat diciptakan berbagai

jenis teknologi, yang dapat mempermudah banyak permasalahan

kehidupan (Effendi dkk, 2007).

Semakin banyak permasalahan kehidupan, semakin beragam pula

teknologi yang harus diciptakan agar pekerjaan menjadi lebih mudah.

Dalam sudut pandang agama Islam, memperoleh kemudahan dengan

memanfaatkan teknologi merupakan salah satu pemberian dari Allah,

selama pemanfaatan itu sejalan dengan kehendak-Nya. Firman Allah :

Artinya :

“Dan Kami memberimu taufik agar kamu memperoleh kemudahan” (QS. Al A’la [87] : 8).

Keingintahuan manusia akan berkembang terus tanpa batas. Hanya

batas kemampuannyalah yang menyebabkan manusia berhenti pada

pengetahuan tertentu. Begitu juga penerapan Ilmu pengetahuan dan

teknologi berkembang tanpa batas, namun di dalam ajaran Islam penerapan

31

Page 7: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

ilmu pengetahun dan teknologi berkembang dengan batas, yang dibatasi

oleh ketetapan Al–Quran dan hadis. Ilmu pengetahuan merupakan produk

akal, berdasarkan gejala alam yang sifatnya tidak mutlak dan harus tunduk

kepada aturan Al-Quran dan sunnah Rasul sehingga antar ilmu

pengetahuan dan teknologi, Al-Quran dan hadist harus sejalan (Effendi dkk,

2007).

Allah juga menyuruh manusia untuk tidak berhenti dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia diminta segera

menyelesaikan urusan lain dengan sungguh-sungguh setelah berhasil

menyelesaikan suatu urusan. Hal ini dinyatakan oleh Allah dalam surat Al-

Quran :

Artinya : “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain ” (QS. Alam Nasrah [94] :7)

Berdasarkan uraian diatas perkembangan teknologi yang ada sekarang

ini berkembang dengan pesat yang banyak memberikan manfaat bagi

manusia diantaranya di bidang kesehatan berupa informasi tentang

kesehatan yang dapat diperoleh dari media cetak, televisi, bahkan internet.

Serta berkembangnya teknologi bidang kesehatan diantaranya alat-alat baru

yang membantu menegakkan diagnostik seperti pemeriksaan sitologi biopsi

aspirasi jarum halus dan Ultrasonografi dalam penanganan nodul kelenjar

tiroid.

III.2. PENGOBATAN NODUL TIROID DALAM ISLAM

32

Page 8: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

Nodul kelenjar tiroid merupakan benjolan berisi cairan yang

terbentuk di dalam tiorid. Banyak pembesaran nodul kelenjar tiroid yang

menampilkan kesulitan dalam diagnosis dan penatalaksanaan serta

alogoritma klinik telah dibentuk untuk membantu pemeriksaan dan terapi

(Wijayahadi et al, 2000).

Pengobatan merupakan suatu kebudayaan untuk menyelamatkan diri

dari penyakit yang mengganggu hidup. Kebudayaan tidak saja dipengaruhi

oleh lingkungan, tetapi juga oleh kepercanyaan dan kenyakinan, karena

manusia telah merasa di dalam alam ini ada sesuatu yang lebih kuat dari dia.

Baik yang dapat dirasakan oleh pancaindera maupun yang tidak

dirasakannya yang mereka bersifat ghaib. Pengobatan inipun tidak lepas

dari pengaruh kepercanyaan atau agama yang dianut manusia. Mengenai

pengobatan, terdapat dua hadis yang terkenal, yakni mewajibkan berobat

bila sakit dan melarang berobat dengan yang haram (Taha, 1992).

Hadis yang menganjurkan untuk berobat, sebagaimana Sabda Rasulullah

SAW :

Artinya : Usumah bin Syarik berkata, “Di waktu saya beserta Nabi Muhammad SAW, datanglah beberapa orang badui, lalu mereka bertanya, “Ya, Rasulullah, apakah kami mesti berobat?”, Jawab beliau, “Ya, wahai hamba Allah, berobatlah kamu, karena Allah tidak mengadakan penyakit melainkan Dia adakan obatnya, kecuali satu penyakit”. Tanya mereka, “Penyakit apa itu?”. Beliau menjawab, “Tua” (HR. Ahmad).

33

Page 9: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

Hadist yang melarang berobat dengan yang di haramkan,

sebagaimana dari Abu Darda` mengatakan Rasulullah SAW bersabda:

�ل� �ك ل� الد�اء� و�الد�و�اء� و�ج�ع�ل� ل �ز� �ن �ن� الله� أ إ

$ ام �ح�ر� �د�او�و�ا ب � ت �د�او�و�ا و�ال د�اء$ د�و�اء,ف�تArtinya :

“Abu Darda’ berkata, bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnyqa Allah menurunkan penyakit serta obat dan diadakan-Nya bagi tiap penyakit obatnya, maka berobatlah kamu, tetapi janganlah kamu berobat dengan yang haram” (HR. Abu Daud).

Dalam ajaran Islam, tidak hanya ditetapkan tentang dianjurkannya

berobat, tetapi juga ditegaskan bahwa berobat tidak boleh dengan sesuatu

yang diharamkan oleh Allah SWT (Zuhroni, 2003).

Dalam dunia kedokteran kemajauan zaman sangat mempengaruhi

berbagai aspek bidang kesehatan. Aspek bidang kesehatan yang telah sangat

terpengaruh teknologi adalah pengobatan dengan cara pengobatan moderen.

Pengobatan modern berasal dari pengobatan tradisional. Dia merupakan

perkembangan hasil kerja akal manusia yang diberi kesempatan untuk aktif

memikirkan dan merenungkan kehidupan ini. Islam adalah agama yang

diturunkan oleh Allah SWT, untuk menuntun manusia dalam

mengembangkan dan mengamalkan akal pikirannya, guna kebaikan

manusia dan alam sekitarnya, hingga dia dapat melaksanakan tugasnya

sebagai “khalifah” yang diperintahkan untuk mengelola segala di bumi ini

dengan baik (Taha, 1992).

Firman Allah :

Artinya :

34

Page 10: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

“Dialah yang menjadikan apa yang berada di bumi semuanya buatmu.Kemudian Dia menghadap ke langit, kemudian Dia jadikan atas tujuh langit dan Dia terhadap tiap-tiap sesuatu Maha Tahu”. (QS Al- Baqarah [2]: 29–30).

Bidang ilmu kedokteran sebagai bidang ilmu yang selalu

perkembangan dengan pesat. Hal ini disebabkan kebutuhan manusia dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan

dimana manusia menginginkan hidup sehat, terbebas dari segala macam

penyakit maupun segala hal yang mengganggu kesehatannya (Su’dan,

1997).

Sejalan dengan terus dikembangkannya teknik diagnostik dan

pengobatan penyakit, saat ini semakin banyak peralatan yang digunakan

untuk menutupi keterbatasan yang dimiliki manusia sehingga menimbulkan

polemik berkaitan dengan penggunaan peralatan tersebut, apakah

bertentangan dengan Islam atau tidak (Su’dan, 1997). Allah berfirman :

Artinya :

"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran” (QS Al-Zumar [39]: 9)

Tindakan medis dengan ilmu dan teknologi secanggih apapun

hampir selalu mengandung resiko, karena itu sebelum dilakukan tindakan

medis, pasien harus bertanya dulu kepada dokter untuk mendapatkan

penjelasan yang sebaik-baiknya, sehingga pasien dapat mengambil

keputusan yang baik untuk menolak atau menerima tindakan medis tersebut.

Ibnu Qayyim Al Jauziyyah menerangkan dalam bukunya Zadul Ma’ad

bahwa seharusnya orang meminta bantuan dalam segala macam ilmu dan

35

Page 11: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

teknik kepada yang terahli, sebab orang yang terahli itu pendapatnya lebih

dekat kepada yang tertepat (Su’dan, 1997).

Penggunaan teknologi dalam bidang kedokteran adalah untuk

mencegah akibat buruk yang ditimbulkan oleh suatu penyakit. Ilmu dan

teknologi yang terus dikembangkan diharapkan semaksimal mungkin dapat

digunakan untuk kepentingan pasien dan umat Islam yang membutuhkan

(Su’dan, 1997).

Setiap muslim, apabila sakit dianjurkan untuk berobat dan meyakini

bahwa Allah-lah yang menurunkan penyakit dan Dia pula yang menurunkan

obatnya, sebagaiman hadist dari Usamah bin Syarik radhiallahu ‘anhu,

bahwa Rasulullah Saw berkata :

، �م� ل �ه� و�س� �ي �ي� ص�ل�ى الله� ع�ل �ب �د� الن ن �ت� ع� �ن كو�ل� س� �ا ر� : ي ، ف�ق�ال� اب� �ع�ر� �أل و�ج�اء�ت� ا

�اد� الله�، ب �ا ع� �ع�م� ي : ن �د�او�ى؟ ف�ق�ال� �ت �ن الله�، أ�ض�ع� د�اء, �م� ي �ن� الله� ع�ز� و�ج�ل� ل �د�او�و�ا، ف�إ ت�وا: �ر� د�اء$ و�اح�د$. ق�ال ف�اء, غ�ي �ه� ش� � و�ض�ع� ل �ال إ

م� �ه�ر� : ال م�ا ه�و�؟ ق�ال�Artinya :

Aku pernah berada di samping Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu datanglah serombongan Arab dusun. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bolehkah kami berobat?” Beliau menjawab: “Iya, wahai para hamba Allah, berobatlah. Sebab Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah meletakkan sebuah penyakit melainkan meletakkan pula obatnya, kecuali satu penyakit.” Mereka bertanya: “Penyakit apa itu?” Beliau menjawab: “Penyakit tua” (HR. Al-Bukhari).

Dari hadist Rasulullah SAW tersebut di atas menganjurkan berobat

apabila sakit, karena Allah SWT menurunkan penyakit beserta obatnya

kecuali penyakit tua. Akan tetapi, perlu diyakini bahwa proses

36

Page 12: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

penyembuhan terhadap suatu penyakit hendaklah adanya kecocokan obat

dengan penyakit, kesembuhannya tidak terlepas dari izin Allah SWT,

manusia berusaha untuk pengobatan tetapi Allah SWT yang

menyembuhkan (Taha, 1992). Sebagaimana dalam hadist Rasulullah SAW :

Artinya : Setiap penyakit ada obatnya. Jika obat yang tepat diberikan, dengan izin Allah, penyakit itu akan sembuh” (HR Ahmad dan Hakim).

Disebutkan dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, yaitu :

Artinya : ”Allah tidak menurunkan suatu penyakit tanpa menurunkan obatnya” (HR Abu Hurairah).

Di dalam upaya pengobatan, Islam memerintahkan untuk berobat

kepada dokter atau yang ahli di bidang pengobatan, agar pengobatan dan

perawatan dapat dilakukan dengan tepat. Dalam kedokteran Islam diajarkan

bila ada dua obat yang kualitasnya sama maka pertimbangan kedua yang

harus diambil adalah yang lebih efektif dan tidak memiliki efek merusak

bagi pasien. Itulah sebabnya Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk

berobat pada ahlinya (Taha, 1992).

Dalam Al-Quran menjelaskan agar bertanya kepada ahlinya.

Sebagaimana firman Allah SWT :

Artinya :

37

Page 13: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

”maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui”(QS An-Nahl [16]: 43).

Hal ini sejalan dengan hadis Nabi SAW :

ال� �ز� ي ر� �لضر� اArtinya :

“Kemudharatan harus dilenyapkan” (H.R. Ibnu Majah dan Ahmad)

Umumnya, satu-satunya tindakan kuratif yang dilakukan saat ini

dalam penatalaksanaan nodul kelenjar tidoid adalah dengan tindakan bedah

yang di lakukan sebelumnya pemeriksaan penunjang BAJAH dan

ultrasonografi. Tujuan utama tindakan bedah ialah untuk menghilangkan

semua jaringan, sedangkan pemeriksaan penunjang BAJAH dan

ultrasonografi bersifat untuk mendukung diagnosis (De Jong, 1997).

Dalil dari As-Sunnah yang lainnya, sebagaimana hadist-hadist dari

Rasulullah yang berbunyi:

أ ار� �ض�ر� و�ال ر� �ض�ر� الArtinya :

“Tidak boleh (menimbulkan) bahaya dan juga tidak oleh membahayakan (orang lain)” [Hadits Riwayat Ibnu Majah, kitab Al-Ahkam 2340].

Jadi, menimbulkan bahaya adalah ditiadakan (tidak berlaku) dalam

syari’at, baik bahaya terhadap badan, akal ataupun harta.

Dokter yang Islami perlu mengetahui berbagai dasar hukum yang

jelas terkait dengan kesehatan dalam Islam ketika melakukan prakteknya.

Dalam kehidupan keseharian seorang dokter akan sangat banyak hal-hal

yang ditemui yang membutuhkan kecermatan dalam menganalisis

hukumnya menurut syari’at. Misalnya bagaimana pandangan Islam tetang

hukum mengobati pasien dengan obat yang halal. Jika seorang dokter tidak

mempunyai pemahaman Islam yang benar dan tidak tahu tentang hukum

38

Page 14: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

yang benar dalam kasus-kasus tersebut, maka dia akan melakukan tindakan

menurut pemikirannya yang belum tentu sesuai dengan ketentuan Islam.

Oleh sebab itu, muslim yang bertugas sebagai dokter untuk dapat selamat

dunia akhirat perlu memiliki sikap yang Islami, diantaranya adalah

(Ramadhan, 2004) :

1. Beriman

Dokter seharusnya mempunyai keimanan terhadap Allah SWT

sehingga terhindar dari perbuatan-perbuatan yang tercela. Karena orang

beriman akan mengerjakan pekerjaan penuh dengan kesungguhan karena

Allah Ta’ala. Dia akan selalu melakukan pekerjaan sesuai dengan yang

diperintahkan dan menjauhi larangannya. Dokter harus meyakini bahvva

kesembuhan ada ditangan Allah dan dia sebagai perantara dan membantu

mengobati saja. Tanpa iman, segala amal saleh sebagai dokter akan sia-

sia dimata Allah (Ramadhan, 2004). Firman Allah SWT :

Artinya : “Demi masa, Sesungguhnya manusia selalu dalam kerugian, Selain mereka yang beriman, Dan berbuat amal shaleh, Dan nasehat-nasehati dengan kebenaran,Dan naseha-nasehati dengan kesabaran” (QS Al-Ashr [103]: 1-3).

2. Ikhlas

Sebagai dokter dalam menjalani pekerjaan harus dengan tulus

dan ikhlas karena Allah. Semua yang dilakukan semata-mata karena

Allah, bukan untuk mendapat pujian atau mengharapkan imbalan

semata (Ramadhan, 2004). Firman Allah SWT :

39

Page 15: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

Artinya :“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” ( QS Al-Bayyinah [98] : 5).

3. Berbahasa yang baik

Dokter harus punya bahasa yang baik, sopan santun dalam

berbicara, menghormati, dan menyayangi orang yang sakit sehingga

dapat menyenangkan hati orang yang sakit (Ramadhan, 2004).

Firman Allah SWT :

Artinya : “Perkataan yang baik dan pemberian maaf [167] lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun” (Al-Baqarah [2] : 263)

4. Lemah lembut

Dokter harus memiliki sikap lemah lembut agar dapat

membantu pasien untuk mengungkapkan rasa sakit yang dirasakan

pasien tanpa rasa takut ataupun malu. Hal ini akan sangat membantu

dalam pengobatan dan penyembuhan penyakit pasien (Ramadhan,

2004). Firman Allah SWT :

40

Page 16: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

Artinya :“ Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya” ( Ali Imran [3]: 159 )

5. Sabar dan pemaaf

Dokter harus memiliki sifat sabar dan pemaaf dalam

menghadapi orang yang sakit, karena jika tidak sabar dan pemaaf maka

akan membuat pasien menjadi takut dan tidak mau berobat sehingga

akan memperparah penyakit pasien ( Ramadhan, 2004 ). Firman Allah

SWT :

Artinya :“Tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan, Sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diutamakan” (Asy Syura [42] :43).

6. Tenang

Dalam menghadapi orang sakit hendaknya dokter harus dapat

bersikap tenang dan tidak gugup dalam keadaan gawat. Hal ini akan

mempermudah pekerjaan dokter sehingga membuat orang yang sakit

menjadi semakin tenang dan tidak cemas atau takut terhadap penyakit

yang dideritanya (Ramadhan, 2004).

7. Teliti

Dalam menghadapi pasien sikap teliti akan mempengaruhi

kinerja dan hasil dari pengobatan yang akan diberikan kepada pasien

(Ramadhan, 2004).

41

Page 17: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

8. Tegas

Dalam menjalani tugasnya dokter harus menpunyai sikap yang

tegas dan tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan karena dengan

ketegasan itu akan mempermudah pekeijaannya (Ramadhan, 2004).

9. Patuh pada peraturan

Seorang dokter dalam bertindak atau tingkah laku haruslah

patuh pada perintah ataupun peraturan yang telah ada dan semua

pengobatan yang dilakukan harus sesuai dengan prosedur yang telah

ada dan yang telah ditentukan (Ramadhan, 2004). Firman Allah SWT :

Artinya :“ kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk man - usia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab ber -iman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. (Al Imran [3] :110)

10. Bersih, apik, suci

Dokter haruslah mementingkan kebersihan untuk dirinya sendiri

dan lingkungan agar selalu tetap sehat (Ramadhan, 2004). Firman Allah

SWT :

Artinya :“ janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar

42

Page 18: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih (At Taubah [9]: 108).

11. Menyimpan rahasia

Dokter harus memiliki sikap yang dapat menyimpan rahasia

pasien terutama rahasia tentang penyakit maupun pribadi pasien yang

tidak ingin atau tidak boleh diketahui oleh orang lain atau khalayak luas

kecuali atas seizin pasien (Ramadhan, 2004). Firman Allah SWT :

Artinya :

“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang Amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui” (An-Nur [24] : 19).

12. Dapat dipercaya

Dokter hendaknya mempunyai sikap dapat dipercaya, terutama

oleh pasiennya. Dokter yang amanah akan berkerja sesuai dengan

kepercayaan yang telah diberikan kepada tenaga medis (Ramadhan,

2004). Firman Allah SWT :

Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya

43

Page 19: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat” (An – Nisa [4] : 58 ).

13. Bertanggung jawab

Dokter harus punya sikap bertanggung jawab atas segala

pekerjaan yang dilakukan, baik itu menyangkut diagnosa maupun

pengobatan yang di berikan. Tanggung jawab ini bukan hanya terhadap

manusia tetapi nanti akan dipertanggung jawabkan kepada Allah SWT

(Ramadhan, 2004). Firman Allah SWT :

Artinya :“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya” (Al Isra [17] : 36)

Berdasarkan uraian tersebut di atas Islam mewajibkan umatnya

untuk berobat apabila sakit dan berobat kepada dokter atau ahlinya.

Maka diharapkan dalam upaya penyembuhan penyakit seorang muslim

mendapat pengobatan yang optimal dan berserah diri kepada Allah

karena hanya Allah yang dapat menyembuhkan segala penyakit .

Apabila usaha dalam penyembuhan dari sakit sudah dilakukan secara

optimal maka jangan lupa manusia wajib menyerahkan diri sepenuhnya

kepada Allah. Sebagai dokter muslim bukan hanya dituntut untuk

mendiagnosis dan mengobati penyakit saja, tapi mereka juga dituntut

untuk memiliki akhlak atau perilaku yang mulia sehingga si sakit akan

merasa aman, nyaman, tenang dan percaya akan pengobatan yang

diberikan kepadanya. Adapun sikap-sikap yang harus dimiliki oleh

44

Page 20: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

dokter adalah beriman, ikhlas, bahasa yang baik, lemah lembut, sabar

dan pemaaf, tenang, teliti, tegas, patuh pada peraturan, bersih,

penyimpan rahasia, dapat dipercaya, dan bertanggung jawab

(Ramadhan, 2004).

III.3. TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN

TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN

ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

Manusia memperoleh ilmu pengetahuan untuk diterapkan dalam

bentuk teknologi dengan memanfaatkan kejadian alam untuk mendapatkan

kesejahteraan dan kenyamanan manusia. Teknologi yang sangat berkembang

saat ini bermanfaat atau menimbulkan dampak positif bagi manusia

diantaranya di bidang kesehatan berupa banyaknya informasi tentang

kesehatan yang dapat diperoleh dari media cetak, televisi, bahkan internet.

Serta berkembangnya teknologi bidang kesehatan diantaranya alat-alat baru

untuk menegakkan diagnostik seperti Sitologi biopsy aspirasi jarum halus

dan Ultrasonografi untuk penanganan nodul kelenjar tiroid.

Penggunaan teknologi dalam bidang kedokteran adalah untuk

mencegah akibat buruk yang ditimbulkan oleh suatu penyakit. Ilmu dan

teknologi yang terus dikembangkan diharapkan semaksimal mungkin dapat

digunakan untuk kepentingan pasien dan umat Islam yang membutuhkan.

Rasulullah SAW tersebut di atas menganjurkan berobat apabila

sakit, karena Allah SWT menurunkan penyakit beserta obatnya kecuali

penyakit tua. Akan tetapi perlu diyakini bahwa proses penyembuhan

terhadap suatu penyakit hendaklah adanya kecocokan obat dengan penyakit,

45

Page 21: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

kesembuhannya tidak terlepas dari izin Allah SWT, manusia berusaha untuk

pengobatan tetapi Allah SWT yang menyembuhkan.

Nabi SAW menganjurkan untuk berobat kepada dokter atau yang

ahli di bidang pengobatan, agar pengobatan dan perawatan dapat dilakukan

dengan tepat. Tindakan kuratif yang dilakukan saat ini dalam

penatalaksanaan nodul kelenjar tidoid adalah dengan tindakan bedah yang di

lakukan sebelumnya pemeriksaan penunjang BAJAH dan ultrasonografi.

Tujuan utama tindakan bedah ialah untuk menghilangkan semua jaringan.

Sebagai dokter muslim bukan hanya dituntut untuk mendiagnosis

dan mengobati penyakit saja, tapi mereka juga dituntut untuk memiliki

akhlak atau perilaku yang mulia sehingga si sakit akan merasa aman,

nyaman, tenang dan percaya akan pengobatan yang diberikan kepadanya.

Adapun sikap-sikap yang harus dimiliki oleh dokter muslim diantaranya

adalah beriman, ikhlas, bahasa yang baik, lemah lembut, sabar dan pemaaf,

tenang, teliti, tegas, patuh pada peraturan, bersih, penyimpan rahasia, dapat

dipercaya, dan bertanggung jawab.

Perkembangan teknologi dibidang kesehatan semakin berkembang

dan memberikan kemudahan, diantaranya adalah tindakan tindakan

pemeriksaan terpadu sitologi biopsi aspirasi jarum halus dan ultrasonografi

pada nodul kelenjar tiroid.

Berdasarkan kaidah fiqliyah Islam membolehkan tindakan sitologi

biopsi aspirasi jarum halus dan ultrasonografi dilakukan pada penderita

nodul kelenjar tiroid, karena banyak memberi manfaat.

46

Page 22: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

Islam membolehkan penggunaan biopsi aspirasi jarum halus dan

ultrasonografi pada pemeriksaan nodul tiroid yang sesuai dengan kaidah

hukum Islam, yaitu :

�د�ل� �ى ي �اح�ة� ح�ت �ب �اء� اإل ي �ش� �أل ص�ل� ف�ي ا� �أل ا

� �م �ح�ر�ي �ل� ع�لى� الت �ي الد�لArtinya :

“Asal sesuatu adalah boleh, sampai ada dalil yang menunjukkan keharamannya”

Kebolehan penggunaan biopsi aspirasi jarum halus dan USG sesuai

dengan kaidah hukum Islam. Hukum kebolehan semula berubah menjadi

dilarang karena perubahan yang berakibat memudharatkan, sebagaimana

kaidah lain menyatakan (Mudjib, 1994):

�م� �ح�ك �ل �د�و�ر� ا �ه� م�ع� ي �ت ل و�ع�د�م,ا و�ج�و�د,ا ع�Artinya :

”Hukum-hukum itu bisa berubah sesuai dengan ada tidaknya sebab”.

Dalam kaidah hukum Islam yang lainnya dinyatakan (Mudjib, 1994) :

��ح�و�ال� ��ال ��ة�و��ا �ن �م��ك �ال ��ة��و�ا م�ن ��ز�� ��ال RRر�ا �غ�ي ��ت ��ب �ام �ح�ك �ال ا �غ�ير� تArtinya :

“Hukum-hukum itu bisa berubah sesuai dengan perubahan zaman, tempatdan keadaan“.

Menurut pandangan Islam berdasarkan kaidah tersebut diatas, pada

dasarnya biopsi aspirasi jarum halus dan USG dapat di gunakan sebagai

pemeriksaan pada nodul tiroid. Tetapi apabila mendatangkan kemudharatan

lebih besar dari manfaatnya maka pemriksaan tersebut tidak boleh

digunakan, dan tergolong halal tidak baik.

47

Page 23: TINJAUAN ISLAM TERHADAP KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI JARUM HALUS DAN ULTRSONOGRAFI PADA NODUL TIROID

Dari beberapa uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

berdasarkan kaidah fiqliyah tindakan Sitologi biopsi jarum halus dan

ultrasonografi diperbolehkan dalam pandangan Islam, selama banyak

memberikan manfaat kepada manusia dan tidak memberikan mudharat.

48