Biologi Tugas FIX (Kelompok 3)

16
BIOLOGI SISTEM KONTROL PADA TUMBUHAN Oleh : NURINA HAYU 1311100057 ITA RAKHMAWATI 1311100058 ALOYSIUS AUDI 1311100059 ACHMAD ZULFIKAR 1311100065 ARRIFA ARIANI 1311100066 KARTIKA NUR ANISA 1311100067 IRMAYA FATWA 1311100068 Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

Transcript of Biologi Tugas FIX (Kelompok 3)

Page 1: Biologi Tugas FIX (Kelompok 3)

BIOLOGI

SISTEM KONTROL PADA TUMBUHAN

Oleh :

NURINA HAYU 1311100057

ITA RAKHMAWATI 1311100058

ALOYSIUS AUDI 1311100059

ACHMAD ZULFIKAR 1311100065

ARRIFA ARIANI 1311100066

KARTIKA NUR ANISA 1311100067

IRMAYA FATWA 1311100068

Jurusan Statistika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

2011

Page 2: Biologi Tugas FIX (Kelompok 3)

Sistem Kontrol Pada Tumbuhan

Sistem control pada tumbuhan adalah adaptasi yang berevolusi dari waktu ke

waktu dalam menanggapi interaksi dengan lingkungan mereka. Sistem control pada

tumbuhan itu pada dasarnya di pengaruhi oleh factor luar dan factor dalam. Jika pengaruh

luar dan pengaruh dalam baik maka bisa dikatakan control pada tumbuhan juga akan berjalan

dengan baik.

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor keturunan (hereditas), enzim dan hormon,

Sedangkan faktor eksternal melipui makanan, intensitas cahaya, kecukupan air, suhu dan

kelembaban. Faktor internal dan eksternal mengontrol pola pertumbuhan dan perkembangan

antara lain melalui pengendalian aktivitas internal. Aktivitas internal tersebut berupa proses

fotosintesis, respirasi, sintensis protein, sintesis klorofil, tekanan osmosis dan mitosis.

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada

tumbuhan.

Faktor eksternal

1.Makanan

Makanan adalah sumber energy dan sumber materi untuk menyintesis berbagai

komponen sel. Nutrient yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya karbon dioksida dan air,

tetapi juga unsur-unsur lainnya.Karbon dioksida diabsorpsi oleh daun, sedangkan air dan

mineral diserap oleh akar.

2.Air

Tanpa air, tumbuhan tidak akan tumbuh. Air termasuk senyawa utama yang sangat

dibutuhkan tumbuhan.Air berfungsi antara lain untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi

enzimatik, menjaga kelembapan, dan membantu perkecambahan biji.Tanpa air, reaksi kimia

dalam sel tidak dapat berlangsung sehingga mengakibatkan tumbuhan mati.

3.Suhu

Pada umumnya, tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan

berkembang dengan baik, yang disebut suhu optimum.Suhu paling rendah yang masih

memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu minimum, sedangkan suhu paling

tinggi yang masih memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu maksimum.

4. Kelembaban

Pengaruh kelembapan udara berbeda-beda terhadap berbagai tumbuhan.Tanah dan

udara yang lembap berpengaruh baik bagi pertumbuhan.Kondisi lembap menyebabkan

banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan.Kondisi tersebut

Page 3: Biologi Tugas FIX (Kelompok 3)

mendukung aktivitas pemanjangan sel-sel. Dengan demikian, sel-sel lebih cepat mencapai

ukuran maksimum sehingga tumbuhan bertambah besar.

5. Cahaya

Tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyaknya cahaya yang dibutuhkan tidak selalu

sama pada setiap tumbuhan. Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu..Hal

tersebut ada hubungannya dengan aktivitas hormone fitokrom dalam tumbuhan.

Faktor internal

1. Gen

Proses perkecambahan diawali dengan penyerapan air (imbisisi). Masuknya air selain

berfungsi melarutkan cadangan makanan yang terdapat di bagian keping lembaga, juga

menginduksi aktivitas enzim hidrolitik. Aktivitas enzim hidrolitik dikendalikan oleh gen-gen

yang bertanggung jawab untuk hal tersebut.

a. Enzim

Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu reaksi

kimia dalam tubuh makhluk hidup. Enzim bekerja pada suhu, substrat, dan PH

tertentu. Tumbuhan melakukan pengaturan kerja enzim sendiri supaya suatu senyawa

yang dihasilkan tidak terus menerus dibentuk. Pengaturan tersebut dilakukan oleh

pembentukan zat yang bersifat inhibitor. Hal ini merupakan suatu sistem untuk

memelihara keseimbangan fisiologis dalam tubuhnya perbedaan jenis gen

menyebabkan terjadinya perbedaan respon pertumbuhan terhadap kondisi lingkungn

yang sama.

b. Zat Pengatur Tumbuh (Hormon Tumbuh)

Secara umum, hormon mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

dengan cara mempengaruhi pembelahan, pemanjangan, dan diferensiasi sel. Beberapa

hormon juga memperantarai respons fisiologis jangka pendek tumbuhan terhadap

stimulus lingkungan.

Berikut merupakan contoh-contoh hormon yang terdapat pada tumbuhan:

HORMON TEMPAT PRODUKSI

ATAU LETAK HORMON

DALAM TUMBUHAN

FUNGSI UTAMA

Auksin (misal: IAA) Embrio biji, meristem tunas

apikal dan daun daun muda

Merangsang pemanjangan

batang

Pertumbuhan, diferensiasi,

Page 4: Biologi Tugas FIX (Kelompok 3)

percabangan akar

Perkembangan buah

Dominansi apikal

Fototropisme dan

gravitropisme

Sitokinin (misal: zeatin)

Disintesis dalam akar dan

diangkut ke orgam lain

Mempengaruhi

pertumbuhan dan

diferensiasi akar

Merangsang pembelahan

dan pertumbuhan sel

Merangsang

perkecambahan

Menunda senesens

Giberelin (misal: GA3)

Meristem tunas apikal dan

akar, daun muda, embrio

Mempercepat

perkecambahan biji dan

kuncup tunas

Pemanjangan batang dan

pertumbuhan daun

Merangsang perbungaan

dan perkembangan buah

Mempengaruhi

pertumbuhan dan

diferensiasi akar

Asam absisat

Daun, akar, batang, buah

hijau

Menghambat pertumbuhan

Menutup stomata selama

kekurangan air

Menghambat pemutusan

dormansi

Etilen Jaringan buah yang sedang

matang, buku matang, daun

dan bunga yang menua

Mempercepat pematangan

buah

Menghambat beberapa

pengaruh auksin

Page 5: Biologi Tugas FIX (Kelompok 3)

Mempercepat atau

menghambat pertumbuhan

dan perkembangan akar,

daun, dan bunga

tergantung spesies.

Oligosakarin (misal:

oligogalakturonida)

Dinding sel Memicu respon pertahanan

terhadap patogen

Mengatur pertumbuhan

Diferensiasi sel

Perbungaan

Brasinostreroid (misal:

brassinolida)

Biji, buah , tunas, daun, dan

tunas bunga

Diperlukan untuk

pertumbuhan dan

perkembangan normal

1. Auksin atau AIA (Asam Indol Asetat)

merupakan senyawa asam asetat dengan gugusan indol

dan derivat-derivatnya. Pertama kali auksin ditemukan

pada ujung koleoptil kecambah Avena sativa. Pusat

pembentukan auksin adalah ujung koleoptil (ujung

tumbuhan). Jika terkena sinar matahari, auksin akan

berubah menjadi senyawa yang menghambat

pertumbuhan. Hal inilah yang menyebabkan batang akan membelok ke arah

datangnya cahaya, karena bagian yang tidak terkena cahaya pertumbuhannya lebih

cepat daripada bagian yang terkena cahaya.

Fungsi auksin, yaitu:

a. Merangsang perpanjangan sel.

b. Merangsang pembentukan bunga dan buah.

c. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.

Gambar 2.1 auksin

Page 6: Biologi Tugas FIX (Kelompok 3)

d. Mempengaruhi pembengkokan batang.

e. Merangsang pembentukan akar lateral.

f. Merangsang terjadinya proses diferensiasi.

2. Gibberellin

Fungsi gibberellin, yaitu:

a. Merangsang pembelahan sel kambium.

b. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.

c. Merangsang pembentukan buah tanpa biji.

d. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa.

Pemanjangan Batang. Akar dan daun muda merupakan tempat utama

produksi giberelin. Giberelin merangsang pertumbuhan pada daun dan batang, akan

tetapi sedikit pengaruhnya pada pertumbuhan akar. Pada batang, giberelin merangsang

pemanjangan sel dan pembelahan sel. Pada batang yang sedang tumbuh, giberelin dan

auksin harus bekerja sama secara sinergis dengan mekanisme yang masih belum

dipahami.

Pertumbuhan Buah. Perkembangan buah adalah kasus lain dimana kita dapat

mengamati kontrol auksin dan giberelin. Pada beberapa tumbuhan, kedua hormon itu

harus ada supaya dapat berbuah.

Perkecambahan. Banyak benih memiliki giberelin dalam konsentrasi tinggi,

khususnya pada embrio. Setelah air diimbibisi, pembebasan giberelin dari embrio

akan memberikan sinyal pada biji untuk mengakhiri mada dormansi dan berkecambah.

3. Sitokinin

merupakan kumpulan senyawa yang fungsinya mirip satu sama lain.

Fungsi sitokinin yaitu:

a. Merangsang proses pembelahan sel.

b. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.

c. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.

d. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan seperti suhu

rendah, infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi.

e. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat kandungan

protein dan klorofil yang seimbang dalam daun (senescens).

Kontrol dominansi apical

Auksin dari tunas terminal menekan tunas aksilar, sehingga cabang lateral terhambat.

Page 7: Biologi Tugas FIX (Kelompok 3)

Sitokinin dari akar akan memicu tunas aksilar sehingga cabang lateral berkembang.

Untuk akar → auksin memacu perkembangan akar.

Sitokinin meghambat pertumbuhan akar.

4. Asam Absisat

merupakan hormon tumbuh yang hampir selalu menghambat pertumbuhan, baik dalam

bentuk menurunkan kecepatan maupun menghentikan pembelahan dan pemanjangan sel

bersama-sama.

Fungsi asam absisat, yaitu:

a. Menghambat perkecambahan biji.

b. Mempengaruhi pembungaan tanaman.

c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.

d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi.

5. Gas etilen

Etilen berbeda dengan hormon tumbuhan lainnya sebab etilen berwujud gas. Etilen

berdifusi ke dalam tumbuhan melalui ruangan udara di antara sel-sel. Etilen yang terlarut

dapat masuk dari satu sel ke sel lain melalui simplas. Pada beberapa kasus, etilen

bertindak dalam penghambatan yang dulu dianggap disebabkan oleh auksin, sekarang

diyakini disebabkan oleh auksin, sekarang diyakini disebabkan oleh sintesis etilen yang

diinduksi oleh konsentrasi auksin yang tinggi. Selain perannya sebagai inhibitor

pertumbuhan, etilen juga dikaitkan dengan berbagai proses penuaan pada tumbuhan.

Senesens pada Tumbuhan. Senesens atau penuaan adalah perkembangan dari

perubahan yang tidak dapat berbalik arah yang akhirnya menuju kematian. Etilen

kemunginan memiliki fungsi penting dalam semua kasus senesens ini, akan tetapu pada

proses penuaan yang telah banyak dipelajari, yang dipengaruhi hormon adalah

pematangan buah dan pengguguran daun.

Pematangan Buah. Beberapa perubahan struktur dan metabolisme menyertai

pematangan ovarium menjadi buah. Di antara perubahan ini, termasuk juga perombakan

dinding sel yang melunakkan buah dan penurunan kandungan klorofil yang

menyebabkan buah kehilangan warna kehijauan. Etilen memicu dan mempercepat

perubahan tersebut. Suatu reaksi yang berhubungan terjadi selama pematangan, karena

etilen memicu senesens, dan sel yang menua kemudian membebaskan lebih banyak

etilen. Karena etilen adalah gas, maka sinyal untuk pematangan menyebar dari buah satu

ke buah yang lain.

Page 8: Biologi Tugas FIX (Kelompok 3)

Absisi daun. Kehilangan daun setiap musim gugur merupakan suatu adaptasi

pohon untuk menjada agar dirinya tidak mengalami kekeringan selama musim dingin

karena akar tidak dapat menyerap air dari tanah yang membeku.

6. Kalin

merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan organ.

Berdasarkan organ yang dipengaruhinya, kalin dibedakan atas:

a. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.

b. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.

c. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.

d. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.

7. Asam Traumalin

Bila tumbuhan terluka, luka tersebut dapat diperbaiki kembali. Kemampuan itu disebut

restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini dapat terjadi karena adanya asam traumalin (asam

traumalat).

Jalur Transduksi Sinyal menghubungkan respin seluler dengan sinyal hormonal

tumbuhan serta stimulus tumbuhan

Tranduksi sinyal adalah proses perubahan bentuk sinyal yang berurutan, dari sinyal

ekstraseluler sampai respon dalam komunikasi antar sel.

Tahap secara umum

transduksi sinyal oleh antar sel melalui tahap sebagai berikut:

1. Sintesis

2. Pelepasan molekul signaling (ligand) oleh sel signaling

3. Transport signaling ke sel target

Page 9: Biologi Tugas FIX (Kelompok 3)

4. Terjadi ikatan antara signaling tadi dengan reseptor membentuk kompleks ligand-reseptor.

5. Reseptor yg teraktivasi akan menyebabkan 1 / lebih transduksi sinyal intraselular

6. Perubahan spesifik pada fungsi, metabolisme dan perkembangan sel

7. Removal of the signal

B. GERAK PADA TUMBUHAN SEBAGAI MODEL UNTUK KAJIAN

SISTEM KONTROL

Tumbuhan peka terhadap rangsang sentuhan / mekanik, cahaya, air, suhu, gravitasi, dan

zat kimia. Gerak tumbuhan yang merupakan reaksi terhadap faktor lingkungan / faktor luar

disebut gerak etionom. Sedang gerak tumbuhan yang tidak dipengaruhi faktor dari luar

disebut gerak endonom / autosom / spontan.

Gerak Tropisme

Gerak Tropisme adalah gerak tumbuh bagian tubuh tumbuhan. Gerak tumbuh ini

dapat mendekati/menjauhi sumber rangsang. Jika gerakannya mendekati sumber rangsang

disebut tropisme positif, dan sebaliknya. Gerak tropisme dibagi menjadi 7, yaitu :

a. Fototropisme

Fototropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan mendekati / menjauhi cahaya matahari.

Fototropisme positif (mendekati arah sinar) diperlihatkan oleh pertumbuhan tunas-tunas

daun/batang, sedangkan fototropisme negatif (menjauhi arah sinar) diperlihatkan oleh gerak

tumbuh akar.

Page 10: Biologi Tugas FIX (Kelompok 3)

b.Geotropisme

Geotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan mendekati/menjauhi arah gaya gravotasi

bumi. Geotropisme yang mendekati gaya gravitasi bumi (+), contohnya gerak tumbuh akar.

Geotropisme yang menjauhi gaya gravitasi bumi (-), contohnya gerak tumbuh batang.

c. Tigmotropisme / Haptotropisme

Tigmotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena ada rangsang berupa sentuhan /

singgungan. Contoh Tigmotropisme : gerak sulur yang melilit pada tumbuhan anggota familia

cucurbitaceae, anggur, dan beberapa leguminosae.

d. Kemotropisme

Kemotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena rangsang yang berupa zat / bahan

kimia.

Contoh-contoh Kemotropisme :

Gerak tumbuh akar menuju ke daerah-daerah yang banyak mengandung unsur-unsur hara.

Page 11: Biologi Tugas FIX (Kelompok 3)

Gerak berbeloknya ujung akar menjauhi besi yang berkarat didalam tanah.

e. Hidrotropisme

Hidrotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena ada rangsang berupa air. Contoh :

gerak tumbuh akar yang menuju ke daerah yang lebih banyak mengandung air.

f. Reotropisme

Reotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena rangsang berupa arus air

contohnya : gerak tumbuhan air yang tumbuh searah dengan arus air pada sungai-sungai yang

berarus deras.

g. Termotropisme

Termotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena rangsng berupa panas. Bagian

tubuh tumbuhan dapat bergerak mendekati/menjauhi panas.

Pergerakan turgor

Adalah respons tumbuhan yang relative cepat dan dapat berbalik arah. Ketika sel

membutuhkan air, meningkatkan turgor dan akibatnya juga tekanan yang diberikan pada

dinding-dindingnya: sel meningkat dalam ukuran karena elastisitas tertentu dari dinding-

dindingnya.. Jika tekanan mereka meningkat secara bersamaan dan dengan cara yang sama,

maka ketegangan yang cukup besar dalam hasil jaringan yang dapat mengakibatkan

deformasi jaringan itu. Seperti deformasi dapat menjadi penyebab pergeseran spasial seluruh

bagian tanaman. Kadang-kadang sel-sel berpartisipasi dalam gerakan yang dikelilingi oleh

dinding sel yang berbeda ukuran, sehingga tekanan menyebar ke arah tertentu. Para penjaga

gerakan sel di dalam epidermis adalah contoh utama. Gerakan turgor yang reversibel hanya

jika tekanan osmotik dalam sel dapat menurun kembali setelah beberapa waktu. Perubahan

tersebut dapat diamati di beberapa sendi tangkai daun yang menyebabkan sirkadian

mengangkat dan menurunkan daun.

C. Kontrol respon harian dan musiman

a. Jam biologis mengatur irama sirkadian pada tumbuhan dan eukariota lain

Suatu siklus fisiologis dengan frekuensi sekitar 24 jam disebut irama sirkadian.. Apakah

irama ini benar-benar diatur oleh semua jam internal atau mereka hanya respon harian terhadap

siklus lingkungan seperti rotasi bumi. Irama sirkadian bertahan, bahkan ketika organism itu

dilindungi dari petunjuk lingkungan penyebabnya seperti ada tanaman buncis. Hasil penelitian

sejauh ini mengungkapkan bahwa osilator untuk irama sirkadian adalah endogenus atau

internal. Jam ini diatur pada periode 24 jam yang tepat melalui sinyal harian dari lingkungan.

Page 12: Biologi Tugas FIX (Kelompok 3)

Jika suatu organisme dipertahankan pada lingkungan yang konstan, maka sirkadiannya

menyimpang dari periode 24 jam sehingga bisa lebih atau berkurang.

b. Fotoperiodisme menyelaraskan banyak respon tumbuhan terhadap perubahan musim

Salah satu petunjuk paling awal tumbuhan mendeteksi perkembangan musim berawal dari

varietas muatan pada tanaman tembakau. Varietas ini tumbuh luar biasa, namun gagal berbunga

selama musim panas. Setelah mencoba menginduksi suhu, kelembaban dan nutrisi. Varitas ini

akhirnya berbunga dalam rumah kaca bulan desember. Penelitinya mempelajari bahwa

pemendekan siang da malam hari lah yang meragsang varietas ini berbunga. Varietas ini

dianamkan Maryland Mammoth.

D. Fitokrom

Adalah reseptor cahaya, suatu pigmen yang digunakan oleh tumbuhan untuk mencerap

(mendeteksi) cahaya. Sebagai sensor, ia terangsang oleh cahaya merah dan infra merah.

Tumbuhan menggunakan fitokrom untuk mengatur beberapa aspek fisiologi adaptasi terhadap

lingkungan, seperti fotoperiodisme (pengaturan saat berbunga pada tumbuhan),

perkecambahan, pemanjangan dan pertumbuhan kecambah (khususnya pada dikotil),

morfologi daun, pemanjangan ruas batang, serta pembuatan (sintesis) klorofil. Secara struktur

kimia, bagian sensor fitokrom adalah suatu kromofor dari kelompok bilin (jadi disebut

fitokromobilin), yang masih sekeluarga dengan klorofil atau hemoglobin. Kromofor ini

dilindungi atau diikat oleh apoprotein, yang juga berpengaruh terhadap kinerja bagian

sensor.Kromofor dan apoprotein inilah yang bersama-sama disebut sebagai fitokrom.

Fitokrom juga berarti hormodiner yang berarti bahwa

masing-masing molekul terdiri atas dua protein identik

yang menyatu membentuk satu molekul fungsional.

Masing- masing protein ini memiliki dua domain satu

berfungsi sebagai fotoreseptor terikat secara kovalen

dengan satu pigmen non protein, kromofor. Domain lain menyatukan protein tersebut pada

pasangan identiknya pada dimer tersebut, dan domain ini juga memiliki aktivitas protein

kinanse ( protein regulator yang mengangktifkan atau menghambat protein lain dengan cara

memfosforilasi protein tersebut. Struktur molekul fitokrom menunjukkan bahwa domain

fotoreseptornya berinteraksi dengan domain kinasenya untuk menghubungkan penerapan

cahaya pada respons selular yang dipicu oleh kinanse tersebut.

Page 13: Biologi Tugas FIX (Kelompok 3)

E. Respons Tumbuhan terhadap Cekaman Lingkungan

Fluktuasi lingkungan setiap hari menantang kehidupan tumbuhan. Kadang-kadang ,

faktor dalam lingkungan berubah cukup drastis sehingga membuat tumbuhan menjadi

tercekam. Kita akan mendefinisikan cekaman sebagai kondisi lingkungan yang dapat

memberi pengaruh buruk pada pertumbuhan reproduksi dan kelangsungan hidup tumbuhan.

Tumbuhan menghadapi cekaman lingkungan dengan suatu kombinasi respon perkembangan

dan fisiologis.

F. Pertahanan terhadap Pantogen

Tumbuhan sama seperti halnya hewan yang bisa terkena virus maupun infeksi dari

bakteri yang akan merusak potensi jaringan ata bahkan membunuh tumbuhan.

a. Resistensi terhadap patogen

Patogen dikatakan menjadi virulen apabila suatu tumbuhan memiliki hanya sedikit

perlawanan spesifik terhadapnya. Patogen virulen merupakan pengecualian karena

jika tidak demikian inang dan pathogen akan segera mati bersama. Suatu jenis

kompromi telah berkembang bersama antara tumbuhan dengan sebagian besar

patogennya.

Jalannya resistensi:

1. Resistensi terjadi ketika tumbuhan memiliki suatu alel r dominan tertentu. Yang

berhubungan dnegan alel dominan AVr spesifik pada pathogen. Gen R kemudian

mengkode reseptor spesifik. Gen Avr menghasilkan senyawa yang berfungsi pada

patogen yang juga bertindak sebagai ligan yang berikatan secara spesifik dengan

reseptor sel inang tumbuhanPenyakit akan timbul jika tidak terdapat pengenalan

gen.

2. Patogen tersebut tidak memiliki alel Avr dominan yang sesuai dengan alel R pada

tumbuhan.

3. Tumbuhan tidak memiliki alel R dominan yang sesuai dengan alel Avr pada

pathogen.

4. Baik pathogen dan tumbuhan tidak memiliki alel yang saling mengenal.

b. Respon Hipersentif mambatasi suatu infeksi

Jalannya respon pertahanan melawan pathogen avirulen

1. Resistensi spesifik didasakan pada pengikatan ligan pathogen ke reseptor sel

spesifik pada jaringan tumbuhan yang terinfeksi

Page 14: Biologi Tugas FIX (Kelompok 3)

2. Tahapan identifikasi ini emicu jalur transduksi sinyal yang menghasilan respon

hipersentif

3. Pada hipersentif sel tumbuhan akan menghasilkan molekul antimikroba yang

menutup daerah terinfeksi dengan cara memodifikasi dindingnya.

4. Sel-sel yang terinfeksi membebaskan suatu sinyal kimia kemungkinan asam

salisilat meyebarnya ke seluruh bagian tumbuhan yang lain.

5. Pada sel-sel daun organ lain yang jauh dari tempat infeksi akan memulai jalur

transduksi sinyalnya.

6. Mengaktifkan resistensi perolehan sistemik yang meliputi prodeksi molekul

antimikroba yang membantu sel-sel melawan pathogen selama beberapa hari.

Page 15: Biologi Tugas FIX (Kelompok 3)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2003. Stimulus Perception, Intracellular and Intracellular Stimulus Forwading, and

Stimulus Conversion

Campbell. Reece. Mitchell. 2003. Biologi jilid II, Edisi Kelima. Terjemahan Wasmen

Manalu. Erlangga. Jakarta.

Dahlia. 2001. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. UM Press: Malang.

Hilman. 1997. Pertumbuhan Tanaman Tinggi. Cakrawala: Yogyakarta.

http://biologi.blogsome.com/2011/07/30/faktor-internal-pertumbuhan-tanaman/, juli 2011,

mustahib

http://books.google.co.id/books?id=2bPXe2S4gxoC&pg=PA12&lpg=PA12&dq=faktor+inter

nal+yang+mempengaruhi+tumbuhan+adalah+enzim&source=bl&ots=gejLmD2_E7&

sig=XiM6qJczP_NEFzikXWJ2gYum8rc&hl=id&ei=6unDTru9O8jSrQf5osXsCw&sa

=X&oi=book_result&ct=result&resnum=4&ved=0CDEQ6AEwAw#v=onepage&q=

%22faktor%20internal%22&f=true

http://books.google.co.id/books?id=Y-

ho6ZawoLAC&pg=PA179&dq=faktor+internal+yang+mempengaruhi+tumbuhan+ad

alah+enzim&hl=id&ei=yOnDTvWRGIm8rAfCxKzfCw&sa=X&oi=book_result&ct=r

esult&resnum=2&ved=0CDQQ6AEwAQ#v=onepage&q=%22faktor%20internal%22

&f=true

HTTP://ARIESCLUB17.BLOGSPOT.COM/2009/06/MACAM-MACAM-GERAK-PADA-

TUMBUHAN.HTML

http://ach-e11.blogspot.com/2011/05/hormon-pertumbuhan-tanaman.html

http://www.biologie.uni-hamburg.de/b-online/e32/32.htm

http://www.sparknotes.com/biology/plants/essentialprocesses/terms.html-Plants: Essential

http://id.wikipedia.org/wiki/Nasti

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transduksi_sinyal_selular&oldid=4646622

http://www.silvikultur.com/hormon_tumbuhan.html

http://www.smccd.net/accounts/kapp/215/notes/215ch39.rtf

http://books.google.co.id/books?id=MmtYqOgh3FYC&pg=RA1-

PA40&dq=campbell+edisi+2&hl=id&ei=4E3ITv_LDs7MrQediMW3Dg&sa=X&oi=

book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CC4Q6AEwAA#v=snippet&q=fitokrom&f

=false

http://www.biologie.uni-hamburg.de/b-online/e32/32a.htm diakses 17 Nopember 2011

Page 16: Biologi Tugas FIX (Kelompok 3)

Johnson,D., David L., Rayle, Hale L. Wedberg. 1984. Biology An Introduction.

Benjamin/cummings publishing company,Inc.

Karmana,oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi. Bandung: grafindo

Meyer,Bernard S., Donald B., Anderson, Richard H. Bohning. 1960. Introduction to Plant

Physiology. Canada: Nostrand Company.

Pratiwi,D.A.,dkk.. 2006. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Rost. Barbour. Stocking.Murphy. 2006. Plant Biology, second edition. Thomson

Brooks/Cole. Canada.

Setjo,Sustetyoadi.2004. Anatomi Tumbuhan. UM Press: Malang.

Taiz, L. & E. Zeiger. 2002. Plant Physiology, Third Edition. Sinauer Associates, Inc.

Massachusetts