4/18/12

Click to edit Master subtitle style

BIOETIKA

BAB I PENDAHULUAN v

4/18/12

Latar Belakang

v

Dalam menghadapi realita yang ada, dokter akan menghadapi keputusan tindakan yang membingungkan. Oleh sebab itu, seorang dokter harus memiliki dasar etika yang kuat untuk mengambil keputusan yang etis. Keputusan dokter sangat penting menyangkut

4/18/12

BABII PEMBAHASAN

2.1Definisi

2.2. Kaidah Dasar Bioetika

4/18/12

Kaidah dasar ( prinsip ) / Bioetik adalah aksioma yang mempermudah penalaran etik. Prinsip-prinsip itu harus spesifik. Pada pratiknya, satu prinsip dapat di bersamakan dengan prinsip yang lain. Tetapi pada beberpa kasus, karena kondisi berbeda, satu prinsip menjadi lebih penting dan sah untuk di gunakan dengan mengorbankan prinsip yang lain. Keadaan terakhir disebut dengan Prima Facie. Konsil kedokteran Indonesia dengan mengadopsi prinsip etika kedokteran barat, menetapkan bahwa, pratik kedokteran di Indonesia mengacu pada 4 kaidah dasar moral ( sering disebut kaidah dasar etik kedokteran atau bioetika ), juga prima facie dalam penerapan praktiknya. Kaidah dasar itu adalah :1. 2. 3. 4.

Beneficence Non- Maleficence Autonomy Justice

Beneficence

4/18/12

Berbuat baik ( beneficence ). Selain menghormati manusia, dokter juga harus mengusahakan agar pasien yang di rawatnya terjaga kesehatannya ( patient welfare ). Pengertian berbuat baik diartikan bersikap ramah atau menolong, lebih dari sekedar memenuhi kebutuhan. Beneficence juga membawa arti menyediakankemudahan dan kesenangan bagi pasien seperti mengambil langkah positif untuk mengelak dan mencegah kemusnaan dari pasien. Ciri-ciri kaidah ini adalah :

Mengutamakan Altruisme yaitu rela berkorban dan untuk kepentingan orang lain. Menjadi nilai pokok harkat dan martabat manusia. Memandang pasien / keluarga / sesuatu tidak hanya sejauh menguntungkan dokter. Mengusahakan agar kebaikan / manfaatnya lebih banyak dibandingkan keburukannya.

Non-Maleficence

4/18/12

Tidak berbuat yang merugikan ( Non- Maleficence ). Praktik kedokteran haruslah memilih pengobatan yang paling kecil resikonya dan paling besar manfaatnya. Kaidah ini penting terutama sekali waktu emergency atau gawat darurat. Kaidah ini bermaksud tidak menimbulkan bahaya atau kecederaan pada pasien dari segi fisikal atau psikologi.

Ciri-ciri kaidah Non- Maleficence :

Menolong pasien emergency Mengobati pasien yang luka Tidak membunuh pasien ( tidak melakukan euthanasia ) Tidak menghina / mencaci maki / memanfaatkan pasien Tidak memandang pasien hanya sebagai objek Mengobati secara proporsional Tidak mencegah pasien dari bahaya Menghindari misrepresentasi dari pasien Tidak mengbahayakan kehidupan pasien karena kelalaian Tidak memberikan semangat hidup Tidak melindungi pasien dari serangan Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan / kerumah sakitan yang merugikan pihak pasien / keluarganya

4/18/12Ciri-ciri bagi kaidah ini adalah :

Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan ( pada kondisi elektif ) Berterus terang Menghargai privasi Menjaga rahasia pasien Menghargai rasionalitas pasien Melaksanakan informed consent Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomy pasien Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan termasuk keluarga pasien sendiri Sabar menunggu keputusan yang akan di ambil pasien pada kasus non-emergency Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikan pasien Menjaga hubungan ( kontrak ) Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian ( biaya, beban, sanksi ) secara adil. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten

4/18/12

2.3Tujuan

Bioetik dapat menerapkan suatu cara yang benar bagi dokter untuk menjalankan tugas kesehariaannya. Bioetik juga dapat menjadikan seorang dokter itu seorang yang mempunyai nilai-nilai yang baik dan positif dalam dunia kedokteran. Dengan menerapkan teoriteori bioetik dalam diri seorang dokter,hak pasien dapat di puaskan secukupnya dan memberi manfaat kepada kedua belah pihak, dokter maupun pasien.

Selain itu berikut ialah tujuan-tujuan bioetika yaitu :

meningkatkan profesionalisme dokter meminimalisasi kesalahan akibat di sengaja maupun tidak meningkatkan pelayanan kepada pasien sebagai orientasi dalam masalah medik menjawab permasalahan melalui pertimbangan etis mendisplinkan dokter agar mereka menjalankan tugas dengan kompeten dan bertanggung jawab meningkatkan kesejahteraan dokter dan pasien memberikan perlindungan kepada pasien

2.4 Manfaat Kepada Dokter

4/18/12

Dokter dapat memposisikan diri sebagai pasien dapat meningkatkan pelayanan kepada pasien dapat menjalankan profesinya sesuai dengan norma dank ode etik yang berlaku

Dokter Dokter

2.5. Dampak

4/18/12

Dampak disini pada pandangan kami terdiri daripada dampak positif dan negative. Kesan yang positif akan berlaku jika teori bioetik ini diikuti, diamalkan dan semua berjalan dengan lancer. Namun jika bioetik ini di lihat sebagai suatu yang remeh dan menyusahkan, maka dampak negative pasti timbul. Pasien akan merasa kecewa dengan khidmat dokter dan ini akan menjatuhkan profesi dokter yang

4/18/12

BABIII

PENUTUP

3.1Kesimpulan

Beneficence, Non- Maleficence, Autonomy, dan Justice memiliki hubungan yang erat. Oleh karena itu, di harapkan keseimbangan dalam pelaksanaan semua kaidah-kaidah tersebut. Jika terjadi penyimpangan dari salah satu kaidah tersebut maka akan menimbulkan dampak bagi pasien dan dokter itu sendiri. Bioetik adalah suatu yang sangat harus dititik beratkan oleh semua yang terlibat dalam ilmu kedokteran ini.

3.2Saran

Sebaiknya dalam menjalani profesi, seorang dokter perlu menerapkan kaidah-kaidah dasar bioetika untuk meningkatkan profesionalisme dalam bekerja.

DAFTAR PUSTAKA

4/18/12

A. Shannon, Thomas. 1995. Pengantar Bioetika, K. Bertens, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta K. Bertens. 2001. Etika, Gramedia Pustaka Utama : Jakarta www. litbang. depkes. go.id http : // dev.ffk.unair.ac.id

4/18/12

4/18/12