Bioetika

12
Kaidah Dasar Bioetika Andreas Santoso 102012383 [email protected]/08561336133 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida wacana Pendahuluan 1.1 latar Belakang Profesi seorang dokter hari-hari ini begitu berkembang seiring berkembangnya kemajuan teknologi dan semakin cerdasnya masyarakat akan masalah kesehatan. Masyarakat tidak lagi hanya sekedar mendengar dan patuh pada setiap keptutsan dan tindakan seorang dokter namun telah lebih kritis untuk menilai dan memutuskan apa yang terbaik bagi dirinya sendiri. Oleh sebab itu seorang dokter dituntut tidak hanya mampu untuk sekedar melakukan pengobatan suatu penyakit namun juga mampu untuk memahami dan mengambil tindakan secara tepat dengan mempertimbangkan kondisi dan hak-hak pasien sendiri melalui kaidah dasar bioetik. Kali ini penulis menggunakan kasus dokter Bagus, seorang yang bertugas di desa untuk menganalisis bagaimana ia bertindak dalam menjalani profesinya sebagai seorang dokter dan kaitannya dengan kaidah dasar bioetik. 1.2 Tujuan Tujuan penulisan makalah adalah untuk menelaah dan memahami kaidah-kaidah dasar bioetik yang diharapkan dapat diterapkan dan berguna ketika menjalankan profesi sebagai seorang dokter saat melakukan penangan pasien secara tepat. 1

description

Bioetika

Transcript of Bioetika

Kaidah Dasar BioetikaAndreas [email protected]/08561336133Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida wacana

Pendahuluan1.1 latar BelakangProfesi seorang dokter hari-hari ini begitu berkembang seiring berkembangnya kemajuan teknologi dan semakin cerdasnya masyarakat akan masalah kesehatan. Masyarakat tidak lagi hanya sekedar mendengar dan patuh pada setiap keptutsan dan tindakan seorang dokter namun telah lebih kritis untuk menilai dan memutuskan apa yang terbaik bagi dirinya sendiri. Oleh sebab itu seorang dokter dituntut tidak hanya mampu untuk sekedar melakukan pengobatan suatu penyakit namun juga mampu untuk memahami dan mengambil tindakan secara tepat dengan mempertimbangkan kondisi dan hak-hak pasien sendiri melalui kaidah dasar bioetik. Kali ini penulis menggunakan kasus dokter Bagus, seorang yang bertugas di desa untuk menganalisis bagaimana ia bertindak dalam menjalani profesinya sebagai seorang dokter dan kaitannya dengan kaidah dasar bioetik.1.2 TujuanTujuan penulisan makalah adalah untuk menelaah dan memahami kaidah-kaidah dasar bioetik yang diharapkan dapat diterapkan dan berguna ketika menjalankan profesi sebagai seorang dokter saat melakukan penangan pasien secara tepat.

Pembahasan2.1 BioetikaBioetika berasal dari kata bios yang berarti kehidupan dan ethos yang berarti adat kebiasaan, norma-norma serta nilai-nilai moral. Dari kedua pengertian diatas, dapat diartikan bahwa bioetika merupakan suatu pedoman atau sistem nilai seseorang dalam menentukan suatu keputusan atau tindakan ketika menghadapi permasalahan-permasalahan moral khususnya yang berhubungan dengan masalah kesehatan atau kehidupan seseorang. Di dalamnya terkandung kaidah-kaidah yang harus dipahami dan diterapkan oleh setiap dokter dalam setiap kegiatan kedokterannya terutama dalam penanganan pasien, sehingga seorang dokter dapat tahu bagaimana harus bersikap dan bertindak secara tepat ketika menghadapi pasiennya yang masing-masing memiliki keunikan dan persoalan yang berbeda-beda. Kaidah dasar bioetik (KDB) mempunyai empat kaidah dasar. Ke empat kaidah ini wajib digunakan oleh seorang dokter dalam menjalankan profesinya dengan memerhatikan kasus pasien disesuaikan dengan kaidah yang akan diambil secara tepat sehingga keputusan atau tindakan yang diambil menjadi efektif. Penerapannya pun dapat berubah dari satu prinsip atau kaidah ke kaidah lain tergantung situasi dan kondisi yang disebut ceteris paribus. Tidak jarang dalam satu kasus terdapat beberapa prinsip yang terkandung dalam beberapa kaidah. Menurut Beauchamp dan Childress keempat kaidah dasar itu ialah beneficence, non-naleficence, autonomy dan justice.1. Beneficence Beneficenece merupakan suatu prinsip bagaimana seorang dokter harus bertindak kepada pasien secara umum. Seorang dokter harus memberikan usaha dan pelayanan yang terbaik serta memberi kepuasan dan memaksimalkan keuntungan yang diperoleh pasien dibanding kerugian yang dialami. Prinsip utamanya adalah mengusahakan kebaikan pada pasien demi kebahagiaan dan kesembuhan pasien.

Pada kasus dokter Bagus yang termasuk dalam penggunaan prinsip beneficence adalah: Mengutamakan altruisme Dokter bagus telah lama bertugas di suatu desa terpencil yang sangat jauh dari kota. (Paragraf 1) Dokter bagus bertugas dari pagi hari sampai sore hari tetapi tidak menutup kemungkinan ia harus mengobati pasien dimalam hari bila ada warga desa yang membutuhkan pertolongan. (Paragraf 1) Demikianlah kegiatan sehari-hari dr. Bagus dan tanpa terasa sudah 25 tahun dokter bagus mengabdi di sea tersebut. (Paragraf 8)Dari kalimat-kalimat diatas dapat dilihat bahwa dokter Bagus menggunakan salah satu prinsip beneficence yaitu mengutamakan altruisme. Hal ini dapat dilihat dari dokter Bagus yang mau mengabdikan diri bertugas di desa selama 25 tahun, dan rela mengorbankan waktunya untuk kepentingan warga desa yang membutuhkan pertolongan, seperti saat ia menolong pasien meskipun di malam hari yang bukan merupakan jam prakteknya.

Minimalisasi akibat buruk Setelah memeriksa pasien tersebut dr. Bagus memberikan beberapa macam obat dan vitamin serta nasehat agar istirahat yang cukup. (Pargraf 2)Kali ini dokter Bagus menggunakan prinsip meminimalisasi akibat buruk dari pasien tersebut. Dengan pemberian obat, vitamin dan nasehat kepada pasien, dokter bagus berusaha untuk menghindarkan dan mencegah pasien dari situasi dan kondisi yang dapat memperburuk keadaan atau kondisi dari pasien tersebut. Memberikan obat berkhasiat namun murah Setelah memeriksakan anak tersebut, dr. Bagus menyarankan agar anak tersebut dirawat di rumah sakit yang berada di kota. Namun Ibu tersebut menolak karena tidak mempunyai uang untuk berobat. baiklah kalau begitu saya akan memberi ibu obat dan oralit untuk anak ibu, (Paragraf 3)Dokter Bagus yang memberikan oralit sebagai ganti dari pengobatan di rumah sakit kota menunjukan ia menerapkan prinsip beneficence memberikan obat berkhasiat yang murah kepada pasien. Karena pasien menderita diare, maka oralit yang tergolong murah dan berkhasiat diberikannya kepada pasien agar sesuai dengan kondisi ekonomi pasien. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia Pembatasan goal based Dokter bagus menjelaskan kepada orang tua pasien bahwa kondisi anaknya kurang baik dan kemungkinan untuk sembuh sangat kecil walaupun diberikan obat-obat kemoterapeutik. Pak, yang hanya saya dapat lakukan adalah memberi obat-obatan penunjang agar anak bapak tidak terlalu menderita kata dr. bagus sambil menyerahkan obat kepada orang tua pasien. (Paragraf 4)Disni terlihat dokter Bagus yang berupaya semaksimal mungkin untuk menangani pasien tersebut meskipun ia tahu kondisi pasien sangat sulit disembuhkan menunjukan ia menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia dengan tidak menelantarkan pasien tersebut, sebaliknya ia berupaya sebisanya menangani pasien tersebut dan juga terdapat pembatasan goal based di dalamnya yaitu dokter bagus membatasi tujuannya yaitu untuk mengurangi sakit pasien. Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya Dokter bagus curiga pasien tersebut menderita penyakit jantung sehingga ia membuat surat rujukan ke rumah sakit yang berada di kota. (Paragraf 6)Dengan pemberian surat rujukan tersebut dokter bagus mengusahakan agar kebaikan lebih banyak dibandingkan dengan keburukan yang diterima pasien. Dari segi biaya tentu pasien dirugikan karena biaya pengobatan di kota lebih besar tapi manfaat yang didapat juga lebih besar yaitu kemungkinan penyakit jantungya dapat disembuhkan disana.

2. Non MaleficenceNon maleficence merupakan suatu prinsip yang digunakan ketika pasien berada dalam kondisi gawat darurat dalam arti seorang dokter mampu untuk tidak membahayakan, mencegah bahaya, atau bahkan mampu menghilangkan bahaya serta membawa dampak positif bagi pasien tersebut. Biasanya kaidah ini digunakan untuk menangani pasien dalam keadaan tidak sadarkan diri atau untuk kelompok rentan.

Pada kasus dokter Bagus yang termasuk dalam penggunaan prinsip non-maleficence adalah: Menolong pasien emergensi Saat mempersilahkan pasien ke empatnya masuk ke ruang periksa, dr. bagus terkejut karena serombongan orang memaksa masuk sambil menggotong seorang pemuda yang tidak sadarkan diri. Dokter Bagus meminta kesediaan pasien keempat untuk menunggu di luar karena ia akan terlebih dahulu memberi pertolongan pada pemuda tersebut. (Paragraf 5)Dalam peristiwa ini dokter bagus mengutamakan pasien yang emergensi yaitu pemuda yang tidak sadarkan diri akibat kecelakaan sehingga harus bertindak cepat dalam menanganinya agar tidak sampai mengancam nyawa pasien dan mencegahnya dari bahaya.

3. AutonomyAutonomy merupakan suatu prinsip dimana seorang dokter menyerahkan keputusan penanganan medis kepada pasien yang dianggap dewasa, mampu atau kompeten dalam mengambil keputusan yang terbaik bagi dirinya sendiri. Seorang dokter harus menghargai hak, privasi dan pemikiran pasien sekalipun pasien menolak tanpa ada unsur pemaksaan dari dokter tersebut dan mengutamakan paternalisme dalam pengambilan keputusan bersama.Pada kasus dokter Bagus yang termasuk dalam penggunaan prinsip autonomy adalah: Menghargai rasionalitas pasien Tidak mengintervensi atau mrnghalangi autonomi pasien Setelah memeriksakan anak tersebut, dr. Bagus menyarankan agar anak tersebut dirawat di rumah sakit yang berada di kota. Namun Ibu tersebut menolak karena tidak mempunyai uang untuk berobat. (Paragraf 3)Sebagai seorang dokter, dokter Bagus menjalankan kaidah autonomy dengan menghargai rasionalitas pasien serta keputusan yang dibuat oleh pasien. Ia tidak mengintervensi pasien dalam pembuatan keputusan dan membiarkan pasien untuk menentukan nasib atau keputusannya sendiri. Menjaga hubungan (kontrak) baiklah kalau begitu saya akan memberi ibu obat dan oralit untuk anak ibu, nanti ibu berikan obat tersebut sesuai dengan aturan dan usahakan anak ibu minum oralit sesering mungkin, nanti sore setelah selesai tugas saya akan mampir kerumah ibu untuk melihat kondisi keadaan anak ibuDilihat dari kalimat yang diucapkan dokter bagus, dokter Bagus menjalankan prinsip autonomy lainnya yaitu menjaga hubungan (kontrak) dengan pasien karena ia tidak membiarkan pasien begitu saja setelah diperiksa, tapi ada hubungan yang berkelanjutan dengan adanya tindak lanjut melalui pengecekan kondisi pasien setelahnya. Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikan pasien Dokter Bagus menjelaskan kepada orang tuanya bahwa kondisi anaknya tidak dapat ditingkatkan dan sangat sulit bagi mereka untuk membeli obat-obatan mahal tersebut. (Paragraf 4) Dokter bagus menjelaskan kepada orang tua pasien bahwa kondisi anaknya kurang baik dan kemungkinan untuk sembuh sangat kecil walaupun diberikan obat-obat kemoterapeutik. (Paragraf 4)Sebagai seorang dokter, dokter Bagus berterus terang mengenai kondisi pasien dan tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikan pasien sekalipun kondisi pasien sangat buruk. Merupakan keharusan bagi seorang dokter untuk menjelaskan kondisi pasien dengan jujur. Melaksanakan informed consent Dokter Bagus bertanya kepada orang-orang yang mengantar pemuda tadi apakah diantara mereka ada keluarga dari pemuda tersebut. Dari serombongan orang tadi keluar seorang perempuan, ia mengatakan bahwa ia adalah istri dari pemuda tersebut. Dokter Bagus menjelaskan keadaan telapak tangan kanan suaminya dan tindakan yang harus dilakukan adalah amputasi. Walau dengan berat hati, istri pemuda tersebut menyetujui tindakan yang akan dilakukan dokter Bagus (Paragraf 5).Dalam melakukan tindakan yang berisiko seperti amputasi, dokter Bagus melaksanakan informed consent terlebih dulu kepada istri pasien karena saat itu pasien dalam keadaan tidak sadarkan diri. Informed consent atau persetujuan merupakan hal penting dan menjadi bagian dari autonomy pasien.

4. JusticeJustice merupakan suatu prinsip dimana seorang dokter harus melayani dan memperlakukan pasien dengan adil dan setara untuk kebahagiaan dan kenyamanan pasien. Semua pasien harus mendapat perlakuan yang sama tanpa memandang ras, suku maupun agama. Seorang dokter juga dituntut untuk menghargai hak hukum dan hak sehat pasien.

Pada kasus dokter Bagus yang termasuk dalam penggunaan prinsip justice adalah: Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama Pada suatu pagi hari, ketika ia datang ke puskesmas sudah ada 5 orang pasien yang sedang mengantri. Dokter bagus memeriksa pasien sesuai nomor urut pendaftaran, hal ini dilakukannya agar pemeriksaan pasien berjalan tertib teratur. (Paragraf 2)Dengan memeriksa pasien sesuai nomor urut pendaftaran, dokter menerapkan prinsip justice untuk memberi kesempatan yang sama pada posisi yang sama kepada pasien-pasiennya sehingga tidak ada seorangpun yang dirugikan. Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah/tepat Dokter bagus tidak menanggapi keluhan si ibu muda tadi dan segera membuat surat rujukan untuk ibu tersebut ke LAB KLINIK Cepat tepat langgananya yang berada di kota, jauh dari puseksmas. (Paragraf 7)Berdasarkan kasus di atas sebagai seorang dokter, dokter Bagus telah melanggar salah satu prinsip justice yaitu untuk tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah/tepat karena dokter Bagus merujuk ibu tersebut tanpa disertai alasan bahkan lab nya pun berada jauh dari desa yang menambah beban dari ibu tersebut. Tidak melakukan penyalahgunaan wewewnang Dari Lab klinik ini dr. Bagus mendpat sejumlah uang ternyata sejajar jumlahnya dengan pasien ang ia kirim ke situ. Pernah dua bulan yang lalu dengan 20 pasien yang ia kirim, ia memperoleh Rp. 300.000,-. (Paragraf 7)Dengan mengirimkan pasien ke lab untuk mendapat uang, dokter bagus telah melakukan penyalahgunaan wewenangnya sebagai dokter, meskipun pemeriksaan lab merupakan kewewenangan dokter, tapi jika didasarkan hanya untuk kepentingan materi dokter dan bukan kepentingan pasien maka dapat dianggap sebagai penyalahgunaan.

KesimpulanBerdasarkan pembahasan kasus dokter Bagus ditinjau berdasarkan kaidah dasar bioetika. Maka dapat disimpulkan bahwa dokter Bagus secara keseluruhan telah menerapkan prinsip-prinsip kaidah-kaidah dasar bioetik dalam pengambilan keputusan dan tindakan dalam keseharian praktek medisnya. Dokter Bagus mengutamakan kebaikan pasien dengan memberi pelayanan yang baik serta mengutamakan altruisme (beneficence), mengutamakan pasien gawat darurat (non maleficence), menghargai hak pasien dalam menentukan nasibnya (autonomy) dan memperlakukan pasien dengan adil (justice). Apa yang diterapkan dan dilakukan dokter Bagus membuktikan perlunya kaidah dasar bioetik dalam profesinya sebagai seorang dokter agar dapat mengambil keputusan dan tindakan secara tepat ketika menghadapi suatu persoalan medis dan bahkan permasalahan sosial, juga untuk membangun hubungan dan kepercayaan antara dokter-pasien yang lebih baik.

Daftar Pustaka1. Hartono, Budiman., Salim Darminto. 2011. Modul Blok 1 Who Am I? Bioetika, Humaiora dan Profesoinalisme dalam Profesi Dokter. Jakarta: UKRIDA.2. Hanafiah, J., Amri amir. 2009. Etika Kedokteran dan Hukum\Kesehatan (4th ed). Jakarta: EGC.3. Bertens, K. 2009. Perspektif Etika Baru 55 Esai Tentang Masalah Aktual. Yogyakarta: KANISIUS4. K. Lipe, Saundra., Sharon Beasley. 2004. Critical Thinking in Nursing A Cognitive Skill Book. Philadelphia: LIPPINCOTT WILLIAMS & WILKINS

4