Bimbingan Dan Konseling 2014
-
Upload
husni-nadya-hanif -
Category
Documents
-
view
83 -
download
1
Transcript of Bimbingan Dan Konseling 2014
BIMBINGAN DAN KONSELING
SITI S. FADHILAHFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2014
SETELAH MEMPELAJARI MATA KULIAH INI, DIHARAPKAN DAPAT:1. MEMILIKI KETERAMPILAN MEMAHAMI KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH2. MEMILIKI KETERAMPILAN MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR3. BERPERAN AKTIF DALAM MEMBANTU MEMECAHKAN KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN BEKERJASAMA DG GURU BK DI SEKOLAH
KOMPETENSI DASAR
CONTENT • BAB I KONSEP DASAR LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGA. LATAR BELAKANG PERLUNYA BIMBINGAN DAN KONSELINGB. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELINGC. TUJUAN BMBINGAN DAN KONSELINGD. FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELINGE. PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELINGF. AZAS-AZAS BIMBINGAN DAN KONSELING • BAB II LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAHA. RASIONALB. LANDASAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELI
NGC. PENGERTIAN DASAR, HAKEKAT, DAN TUJUAN BIMBINGAN DAN
KONSELINGD. PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
BAB I KONSEP DASAR LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
Home
BAB I
BAB II
A. LATAR BELAKANG PERLUNYA BIMBINGAN DAN KONSELING
B. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING
C. TUJUAN BMBINGAN DAN KONSELING
D. FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING
E. PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
F. AZAS-AZAS BIMBINGAN DAN KONSELING
BAB I KONSEP DASAR LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Salah satu tugas utama dan tugas pokok Guru sebagai pendidik profesional adalah melaksanakan bimbingan bagi peserta didik.
Oleh karena itu, agar seorang guru dapat melaksanakan tugas membimbing dengan benar perlu menguasai dasar ilmu bimbingan, memiliki sikap sebagai seorang “pembimbing” dan memiliki keterampilan melaksanakan bimbingan.
Latar Belakang
TujuanPengerti
an
Fungsi AzasPrinsip
Home
BAB II
BAB I
A. LATAR BELAKANG PERLUNYA LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Keberadaan manusia di masyarakat memperlihatkan adanya gejala yang mendasar (dimensi kemanusiaan) yang mencakup:
dimensi keindividualan (individualitas) dimensi kesosialan (sosialitas) dimensi kesusilaan (moralitas) dimensi keberagamaan (religiusitas)
(Prayitno, 1990).
TujuanPengerti
an
Fungsi AzasPrinsip
Home
BAB II
BAB I
B. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Pengertian bimbingan.Ciri-ciri pokok pengertian bimbingan :
a. Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan. b. Bimbingan diberikan kepada semua individu yang
membutuhkannya. c. Bimbingan diberikan agar individu dapat menetapkan
pilihan dan membuat keputusannya secara mandirid. Bimbingan diberikan dengan menggunakan data atau
keterangan tentang siswa dan lingkungannya. e. Bimbingan diberikan dalam interaksi antara
pembimbing dan individu yang dibimbing. f. Bimbingan diberikan dalam suasana sadar. g. Bimbingan diberikan dalam bentuk gagasan- gagasan
atau ide-ide yang perlu dipertimbangkan untuk membuat keputusan.
h. Bimbingan diberikan dengan jalan asah dan asih.Latar
Belakang Tujuan
Fungsi AzasPrinsip
Home
BAB II
BAB I
i. Bimbingan diberikan dengan mempedomani norma-norma atau nilai-nilai yang dianut.
j. Bimbingan dilakukan oleh tenaga ahli
• Kesimpulan : “Bimbingan adalah proses pemberian bantuan
kepada individu agar ia dapat mandiri, dengan menggunakan bahan berupa interaksi, saran, gagasan, dan asuhan, yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku”
Latar Belakang
Tujuan
Fungsi AzasPrinsip
Home
BAB II
BAB I
2. Pengertian konselingCiri-ciri pokok pengertian Konseling :
• Melibatkan dua orang yang saling berinteraksi dengan jalan mengadakan komunikasi langsung,
• Model interaksi di dalam konseling itu terbatas pada dimensi verbal
• Interaksi antara konselor dan klien berlangsung dalam waktu yang ”relatif lama” dan terarah kepada pencapaian tujuan (tujuan konseling).
• Tujuan dari hubungan konseling ialah terjadinya perubahan pada pikiran/ perasaan/tingkah laku atau pikiran, perasaan, tingkah laku klien.
• Konseling merupakan proses yang dinamis • Konseling didasari atas penerimaan konselor secara
wajar tentang diri klien(Prayitno, 1994: 104-106).
Latar Belakang
Tujuan
Fungsi AzasPrinsip
Home
BAB II
BAB I
• “Konseling (konseling individual) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien), yang bermuara pada teratasi masalah yang sedang dihadapi klien”.
Sedangkan • “Konseling kelompok adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh seorang konselor kepada beberapa klien (individu-individu klien dalam kelompok) melalui teknik-teknik yang sesuai, yang bermuara pada teratasi masalah yang sedang dihadapi oleh klien-klien tsb. ”
• Kesimpulan :
Latar Belakang
Tujuan
Fungsi AzasPrinsip
Home
BAB II
BAB I
C. TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING
• Prayitno, dkk (1994:115)Tujuan umum : untuk membantu individu
memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.
Tujuan khusus : merupakan penjabaran tujuan umum tersebut di atas yang dikaitkan secara langsung dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas permasalahannya itu. Tujuan khusus bimbingan dan konseling untuk seorang individu berbeda dari (dan tidak boleh disamakan dengan) tujuan bimbingan dan konseling untuk individu lainnya.
Latar Belakang
Pengertian
Fungsi AzasPrinsip
Home
BAB II
BAB I
• Erman Amti, dkk (1992: 8-9)Tujuan umum : agar siswa dapat mencapai
perkembangannya secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan, dan nilai-nilai yang dimiliki
Tujuan khusus : agar siswa mampu 1. Memahami dirinya dengan baik2. Memahami lingkungannya dengan baik3. Membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana
4. Mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Latar Belakang
Pengertian
Fungsi AzasPrinsip
Home
BAB II
BAB I
D. FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Fungsi pemahaman pemahaman tentang diri klien , permasalahannya dan
lingkungan klien.2. Fungsi pencegahan a. menghindari timbulnya atau meningkatnya kondisi
bermasalah pada diri klien. b. mengurangi dan menurunkan faktor organik dan stress.c. meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, penilaian
positif terhadap diri sendiri, dan dukungan kelompok. 3. Fungsi pengentasan
Mengentaskan masalah yang dialami seseorang.4. Fungsi pemeliharaan.Memelihara segala sesuatu yang baik yang ada pada diri
individu.5. Fungsi pengembanganMengusahakan agar hal-hal yang sudah baik bertambah baik,
kalau dapat lebih indah, lebih menyenangkan, memiliki nilai-nilai tambah daripada sebelumnya.
Latar Belakang
TujuanPengerti
an
AzasPrinsip
Home
BAB II
BAB I
E. PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan bimbingan dan konseling:
a. BK melayani semua individu. b. Pelayanan BK perlu menjangkau keunikan dan
kekompleksan pribadi individu.c. Pelayanan BK perlu mengenali dan memahami keunikan
setiap individu dengan berbagai kekuatan, kelemahan, dan permasalahannya.
d. Pelayanan BK harus mempertimbangkan berbagai aspek perkembangan individu.
e. Pelayanan BK perlu memahami perbedaan individu
Latar Belakang
TujuanPengerti
an
Fungsi Azas
Home
BAB II
BAB I
2. Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu:
a. bidang bimbingan dibatasi hanya pada hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental dan fisik individu terhadap penyesuaian dirinya di rumah, di sekolah, serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan
b. Keadaan sosial, ekonomi, dan politik yang kurang menguntungkan, dapat mengakibatkan salah-suai pada diri individu dan hal itu semua menuntut perhatian seksama dari para konselor dalam mengentaskan masalah klien.
Latar Belakang
TujuanPengerti
an
Fungsi Azas
Home
BAB II
BAB I
3. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan bimbingan dan konseling:
a. Program BK harus disusun dan dipadukan sejalan dengan program pendidikan dan pengembangan secara menyeluruh.
b. Program BK harus fleksibel disesuaikan dengan kondisi lembaga, serta kebutuhan individu dan masyarakat.
c. Program pelayanan BK disusun dan diselenggarakan secara berkesinambungan.
d. Pelaksanaan BK hendaknya dievaluasi secara berkala.
4. Prinsip-prinsip berkenaan dengan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling:
a. Pelayanan BK diarahkan agar klien dapat menghadapi setiap kesulitan atau permasalahan yang dihadapinya.
b. Keputusan yang diambil dan hendak dilakukan adalah kemauan klien sendiri.
Latar Belakang
TujuanPengerti
an
Fungsi Azas
Home
BAB II
BAB I
c. Permasalahan khusus yang dialami klien harus ditangani oleh tenaga ahli.
d. BK dilaksanakan oleh tenaga ahli yang telah memperoleh pendidikan dan latihan khusus.
e. Kerjasama antara konselor dengan guru dan orang tua amat diperlukan.
f. Guru dan konselor harus mengembangkan peranan yang saling melengkapi untuk mengurangi hambatan yang ada pada lingkungan siswa.
g. Perlu adanya program pengukuran dan penilaian terhadap individu serta pengadminstrasian data yang baik.
h. Organisasi program bimbingan hendaknya flek- sibel, disesuaikan dengan kebutuhan individu dan lingkungannya.
i. Tanggung jawab pengelolaan program dipegang oleh seorang pimpinan program yang terlatih dan terdidik secara khusus.
j. Penilaian secara periodik perlu dilakukan terhadap program yang sedang berjalan.
Latar Belakang
TujuanPengerti
an
Fungsi Azas
Home
BAB II
BAB I
5. Prinsip-prinsip berkenaan dengan Bimbingan dan Konseling Perkembangan
a. BK diperlukan oleh seluruh siswa.b. BK perkembangan memfokuskan pada pembelajaran siswa.c. Guru Pembimbing (Konselor) dan Guru adalah fungsionaris
bersama dalam program bimbingan dan konseling perkembangan.
d. Kurikulum yang diorganisasikan dan direncanakan merupakan bagian penting dalam bimbingan dan konseling perkembangan.
e. Program bimbingan dan konseling perkembangan peduli pada penerimaan diri, pemahaman diri, dan peningkatan diri.
f. BK perkembangan memfokuskan pada proses mendorong perkembangan.
g. BK perkembangan lebih peduli pada pengembangan yang terarah dari pada akhir perkembangan yang definitif.
h. BK perkembangan-- sebagai tim oriented--menuntut pelayanan dari konselor profesional.Latar
Belakang Tujuan
Pengertian
Fungsi Azas
Home
BAB II
BAB I
F. AZAS-AZAS BIMBINGAN DAN KONSELING
(1) azas kerahasiaanSegala sesuatu yang dibicarakan klien kepada konselor
tidak boleh disampaikan kepada orang lain, atau lebih-lebih hal atau keterangan yang tidak boleh atau tidak layak diketahui orang lain. Dengan kata lain,
kerahasiaan masalah klien harus dijaga. (2) azas kesukarelaan
Klien diharapkan secara suka dan rela tanpa ragu-ragu ataupun merasa terpaksa, menyampaikan masalah yang dihadapinya, serta mengungkapkan segenap fakta, data, dan seluk beluk berkenaan dengan masalahnya itu kepada konselor; dan konselor juga hendaknya dapat memberikan bantuan dengan tidak terpaksa, atau dengan kata lain konselor memberikan bantuan dengan ikhlas.
Latar Belakang
TujuanPengerti
an
Fungsi Prinsip
Home
BAB II
BAB I
(3) azas keterbukaanKeterbukaan ini bukan hanya sekedar bersedia
menerima saran-saran dari luar, malahan lebih dari itu, diharapkan masing-masing pihak yang bersangkutan bersedia membuka diri untuk kepentingan pemecahan masalah. Individu yang membutuhkan bimbingan diharapkan dapat berbicara sejujur mungkin dan berterus terang tentang dirinya sendiri .
(4) azas kekinianMasalah individu yang ditangani ialah masalah-masalah
yang sedang dirasakan, bukan masalah yang sudah lampau, dan juga bukan masalah yang mungkin akan dialami di masa yang akan datang. Konselor juga tidak boleh menunda-nunda dalam memberikan bantuannya kepada klien, termasuk bila jelas-jelas nampak adanya individu siswa yang bermasalah , konselor harus segera memberikan bantuan meskipun tidak diminta.
Latar Belakang
TujuanPengerti
an
Fungsi Prinsip
Home
BAB II
BAB I
(5) azas kemandirianPelayanan bimbingan dan konseling bertujuan menjadikan
si terbimbing dapat mandiri, tidak tergantung pada orang lain atau tergantung pada konselor. Individu yang dibimbing setelah dibantu diharapkan dapat mandiri, dengan ciri-ciri: (1) menge nal diri sendiri dan lingkungan sebagaimana adanya, (2) menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis, (3) mengambil keputusan untuk dan oleh diri sendiri, (4) mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang dibuatnya, (5) mewujudkan diri secara optimal sesuai dengan potensi, minat, dan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya.
(6) azas kedinamisanAzas kedinamisan mengacu pada hal-hal baru yang hendaknya terdapat pada dan menjadi ciri-ciri dari proses konseling dan hasil-hasilnya. Dalam hal ini upaya pelayanan bimbingan dan konseling menghendaki terjadinya perubahan tingkah laku kea rah yang lebih baik.
Latar Belakang
TujuanPengerti
an
Fungsi Prinsip
Home
BAB II
BAB I
(7) azas kegiatan Usaha bimbingan dan konseling harus diikuti dengan kegiatan nyata klien untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling. Dalam hubungan ini, konselor harus membangkitkan semangat klien sehingga ia mampu dan mau melaksanakan kegiatan yang diperlukan dalam penyelesaian masalahnya, baik dalam konseling yang berdimensi verbal maupun pada pola konseling ”multi dimensional” (yang mengandalkan transaksi verbal maupun mengandalkan penerapan di luar sesi konseling).
(8) azas keterpaduanUntuk terselenggaranya azas keterpaduan, konselor perlu memiliki wawasan yang luas tentang perkembangan klien dan aspek-aspek lingkungan klien, serta berbagai sumber yang dapat diaktifkan untuk menangani masalah klien. Kesemuanya itu dipadukan dalam keadaan serasi dan saling menunjang dalam upaya bimbingan dan konseling.
Latar Belakang
TujuanPengerti
an
Fungsi Prinsip
Home
BAB II
BAB I
(9) azas kenormatifanUsaha BK tidak boleh bertentangan dengan norma-norma
yang berlaku, baik norma agama, norma adat, norma hukum/negara, norma ilmu, maupun kebiasaan sehari-hari. Demikian pula prosedur, teknik, dan peralatan yang dipakai tidak boleh menyimpang dari norma-norma yang dimaksudkan.
(10)azas keahlianUsaha BK perlu dilakukan secara profesional, teratur dan
sistematik, dengan menggunakan prosedur, teknik, dan instrumen yang memadai; oleh tenaga-tenaga ahli yang khusus dididik untuk pekerjaan itu. Azas keahlian juga mengacu kepada kualifikasi konselor, misalnya berpendidikan sarjana bidang bimbingan dan konseling serta pengalaman, artinya seorang konselor ahli harus benar-benar menguasai teori dan praktek konseling secara baik.
Latar Belakang
TujuanPengerti
an
Fungsi Prinsip
Home
BAB II
BAB I
(11)azas alih tangan (referral)Dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling, jika
konselor sudah mengerahkan segenap kemampuannya untuk membantu individu, namun individu yang bersangkutan belum dapat terbantu sebagaimana diharapkan, maka konselor dapat mengirim individu tersebut kepada lembaga atau orang yang lebih ahli.
(12) azas tut wuri handayani Konselor mengikuti saja apa yang menjadi jalan pikiran
individu klien tersebut. Jadi, secara lebih lengkap peranan konselor adalah ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso,tutwuri handayani.
Latar Belakang
TujuanPengerti
an
Fungsi Prinsip
Home
BAB II
BAB I
BAB II LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
Home
BAB II
BAB I
A. RASIONAL
B. LANDASAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
C. PENGERTIAN DASAR, HAKEKAT, DAN TUJUAN BIMBINGAN DAN KONS
ELING
D. PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
A. Rasional layanan bimbingan dan konseling di sekolah
Ω UU No. 2/1989 Bab I pasal 1, ayat 1 : ”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi perannya di masa yang akan datang”
Ω Peraturan Pemerintah No 28/1990, Bab X, pasal 25Ω Ayat 1: ”Bimbingan adalah bantuan
kepada peserta didik untuk memahami diri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan
Ω Ayat 2 : ”Bimbingan dilaksanakan oleh Guru Pembimbing”.
Ω Permendiknas. No. 27/2008
Home
BAB II
BAB I
ProgramLandasa
nPengertian Dasar, Hakekat,
Tujuan
B. Landasan bimbingan dan konseling di sekolah
1. Landasan Konseptual:Wilayah pelayanan pendidikan formal:
Tujuan :
Perkem-bangan optimal tiap Peserta Didik
Wilayah
Manajemen
& Kepemimpinan
Wilayah Pembelajaran
yang Mendidik
Wilayah Bimbingan
& Konseling
yang Memandirikan
Manajemen &
Supervisi
Pembelajaran
Bidang
Studi
Bimbingan &
Konseling
Home
BAB II
BAB I
Rasional Program
Pengertian Dasar, Hakekat, Tujuan
LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING
1. LANDASAN HISTORIS2. LANDASAN FILOSOFIS3. LANDASAN RELIGIUS4. LANDASAN PSIKOLOGIS5. LANDASAN SOSIAL BUDAYA6. LANDASAN ILMIAH DAN7. LANDASAN PEDAGOGIS
Komplementalitas Wilayah Pelayanan Guru Mapel dan Guru BK
Home
BAB II
BAB I
Rasional Program
Pengertian Dasar, Hakekat, Tujuan
2. Landasan Yuridis Formala. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentan
Sisdiknas b. Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosenc. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor
bagi peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensitahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 70 tahun tentang pendidikan inklusi bagi peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa
e. Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008 f. Kep.Men.Pan. SKB Ka BAKN dan Mendikbud, PP No 74
tahu2008, Per Mendiknas No. 27 tahun 2008 terkait dengan Guru BK
Home
BAB II
BAB I
Rasional Program
Pengertian Dasar, Hakekat, Tujuan
1.Pengertian dasar: B.K. adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik baik secara
perorangan maupun kelompok agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi dan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendudkung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
2. Hakekat B.K. Sebagai upaya memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya
disebut konseli, agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya---aspek fisik, emosi, intelektual, dan moral spiritual.
3. TujuanB.K. : membantu peserta didik mencapai perkembangan potensinya
secara optimal sehingga mampu mencapai tugas-tugas perkembangannya, yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar dan karir mencapai peserta didik yang matang dan mandiri---memandirikan peserta didik
C. PENGERTIAN DASAR, HAKEKAT, DAN TUJUAN B.K.
Home
BAB II
BAB I
Rasional ProgramLandasa
n
D. PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING DI SEKOLAH
1. Paradigma:a. BK adalah pelayanan bantuan psikopendidikan dalam
bingkai budayab. Pendekatan baru berorientasi perkembangan atau
bimbingan dan konseling komprehensif yang didasarkan pada upaya mencapai tugas-tugas perkembangan, pengembangan potensi, dan pengentasan masalah konseli---pendekatan lama berorientasi tradisional, remedial, klinis, dan terpusat pada konselor.
2. Visi dan Misi:a. Visi Profesi bimbingan dan konseling
Visi profesi konseling adalah berkembangnya potensi, bakat, dan minat peserta didik secara optimal serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
Home
BAB II
BAB I
RasionalLandasa
nPengertian Dasar, Hakekat,
Tujuan
b. Misi:1). Misi pendidikan2).Misi pengembangan3). Misi pengentasan masalah
3. Bidang, Jenis Pelayanan dan Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling a. Bidang Layanan
Bidang pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi bidang-bidang berikut :
1). Pengembangan kehidupan pribadi2). Pengembangan kehidupan sosial3). Pengembangan kemampuan belajar4). Pengembangan karir5). Bidang pelayanan kehidupan berkeluarga6). Bidang pelayanan kehidupan keberagamaan
Home
BAB II
BAB I
RasionalLandasa
nPengertian Dasar, Hakekat,
Tujuan
b. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling• Layanan Konseling Kelompok •
Layanan Mediasi• Layanan Penguasaan Konten •
Layanan Konsultasi• Layanan Bimbingan Kelompok •
Layanan Informasi• Layanan Konseling Perseorangan • Layanan
Orientasi• Layanan Penempatan dan Penyaluran
c. Kegiatan Pendukung
– Himpunan Data– Aplikasi Instrumentasi– Kunjungan Rumah– Konferensi Kasus– Tampilan Pustaka– Alih tangan Kasus
Home
BAB II
BAB I
RasionalLandasa
nPengertian Dasar, Hakekat,
Tujuan
4. Pengelolaan Program Bimbingan dan Konseling
Aspek-aspek pengelolaan atau manajemen program layanan bimbingan dan konseling meliputi:
a. Kesepakatan Manajemen Diperlukan untuk menjamin implementasi program dan strategi peluncuran dalam memenuhi kebutuhan siswa dapat dilakukan secara efektif. Kesepakatan ini menyangkut pula proses meyakinkan dan mengembangkan komitmen semua pihak di lingkungan sekolah bahwa program bimbingan dan konseling sebagai bagian terpadu dari keseluruhan program sekolah.
b. Keterlibatan StakeholderKomite Sekolah sebagai representasi masyarakat atau stakeholder memerlukan penyadaran dan pemahaman atas keberadaan dan pentingnya layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Home
BAB II
BAB I
RasionalLandasa
nPengertian Dasar, Hakekat,
Tujuan
c. Manajemen dan Penggunaan DataPenggunaan data akan menjamin setiap siswa memperoleh manfaat dari layanan bimbingan dan konseling. Konselor harus menunjukkan bahwa setiap aktivitas diimplementasikan sebagai bagian dari keutuhan program bimbingan dan konseling yang didasarkan atas analisis cermat terhadap kebutuhan, prestasi, dan data terkait siswa lainnya.
d. Rencana KegiatanRencana kegiatan diperlukan untuk menjamin peluncuran program bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Rencana kegiatan adalah uraian detil dari program yang menggambarkan struktur isi program, baik kegiatan di sekolah maupun luar sekolah, untuk memfasilitasi siswa mencapai tugas perkembangan atau kompetensi.
e. Pengaturan WaktuBenyaknya waktu yang diperlukan untuk melaksanakan layanan bimbingan dan konseling dalam setiap komponen perlu dirancang dengan cermat. Perencanaan waktu ini didasarkan pada isi program dan dukungan manajemen yang harus dilakukan oleh konselor.
Home
BAB II
BAB I
RasionalLandasa
nPengertian Dasar, Hakekat,
Tujuan
f. Kalender KegiatanProgram bimbingan dan konseling sekolah yang telah dituangkan ke dalam rencana kegiatan perlu dijadwalkan ke dalam bentuk kalender kegiatan. Kalender kegiatan mencakup kalender tahunan, semesteran, bulanan, dan mingguan.
g. Jadwal KegiatanProgram bimbingan dapat dilaksanakan dalam bentuk (1) kontak langsung, dan (2) tanpa kontak langsung dengan siswa.
h. AnggaranPerencanaan anggaran merupakan komponen penting dari manajemen bimbingan dan konseling. Perlu dirancang dengan cermat berapa anggaran yang diperlukan untuk mendukung mplementasi program. Anggaran ini harus masuk ke dalam Anggaran dan Belanja Sekolah.
i. Penyiapan FasilitasFasilitas yang diharapkan tersedia di sekolah ialah ruangan tempat bimbingan yang khusus dan teratur serta perlebgkapan lain yang memungkinkan tercapainya proses layanan bimbingan dan konseling yang bermutu.
Home
BAB II
BAB I
RasionalLandasa
nPengertian Dasar, Hakekat,
Tujuan
j. Pengendalian Pengendalian adalah salah satu aspek penting dalam manajemen program layanan bimbingan dan konseling. Dalam pengendalian program, koordinator sebagai pemimpin lembaga atau unit bimbingan dan konseling hendaknya memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang baik yang dapat memungkinkan suatu komunikasi yang baik dengan seluruh staf yang ada. Personel-personel yang terlibat di dalam program, hendaknya benar-benar memiliki tanggungjawab, baik tanggungjawab terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya maupun tanggungjawab terhadap yang lain, serta memiliki moral yang stabil.
k. Organisasi dan PersonelLayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan di bawah tanggungjawab Kepala Sekolah dan seluruh staf. Koordinator bimbingan dan konseling bertanggungjawab dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling secara operasional. Personel lain yang mencakup Wakil Kepala Sekolah, Guru Pembimbing (konselor), guru bidang studi, dan wali kelas memiliki peran dan tugas masing-masing dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling
Home
BAB II
BAB I
RasionalLandasa
nPengertian Dasar, Hakekat,
Tujuan
l. Tugas Pokok Guru Bimbingan dan KonselingUnsur-unsur utama yang terdapat di dalam tugas pokok guru pembimbing meliputi:
1). Bidang-bidang bimbingan dan konseling,2). Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling,3). Jenis-jenis kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling,4). Tahapan pelaksanaan program bimbingan dan
konseling,5). Jumlah siswa yang menjadi tanggung jawab
guru pembimbing untuk memper-oleh pelayanan (minimal 150 siswa).
Home
BAB II
BAB I
RasionalLandasa
nPengertian Dasar, Hakekat,
Tujuan
Program Layanan BK di Sekolah
1). Perencanaan Program Bimbingan dan Konseling
• Perencanaan atau planning adalah rangkaian kegiatan pemikiran terhadap hal-hal yang perlu dilaksanakan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
• Tujuan bimbingan dan konseling merupakan pernyataan yang menggambarkan kualitas perilaku atau pribadi siswa yang diharapkan berkembang ( kompetensi siswa ) melalui berbagai strategi layanan kegiatan yang diprogramkan.
Home
BAB II
BAB I
Evaluasi
Pelaksanaan
Follow up
Mekanisme
Peran Guru Masalah
• Berkaitan dengan perencanaan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah, ada beberapa aspek kegiatan penting yang dilakukan yaitu :
a) Analisis kebutuhan dan permasalahan siswa,b) Penentuan tujuan program layanan bimbingan yang
hendak dicapai, c) Analisis situasi dan kondisi sekolah, d) Penetuan jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan, e) Penetapan metode dan teknik yang akan digunakan
dalam kegiatan, f) Penetapan personel-personel yang akan melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan, g) Persiapan fasilitas dan biaya pelaksanaan kegiatan-
kegiatan bimbingan dan konseling yang direncanakan, serta
h) Perkiraan tentang hambatan-hambatan yang akan ditemui dan usaha-usaha apa yang akan dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
Program Layanan BK di Sekolah
Home
BAB II
BAB I
Evaluasi
Pelaksanaan
Follow up
Mekanisme
Peran Guru Masalah
2). Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
• Berkaitan dengan waktu pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling, SK Mendikbud No. 025/0/1995 mengemukakan bahwa kegiatan bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan di dalam atau di luar jam pelajaran sekolah.
• Kegiatan bimbingan dan konseling di luar jam sekolah sebanyak-banyaknya 50% dari keseluruhan kegiatan-kegiatan bimbingan dan konseling untuk siswa di sekolah itu, atas persetujuan Kepala Sekolah.
• Semua kegiatan tersebut, baik yang diselenggarakan di dalam maupun di luar jam pelajaran sekolah, harus diadministrasikan secara jelas dan cermat untuk dapat dipertanggung jawabkan secara penuh.
Program Layanan BK di Sekolah
Home
BAB II
BAB I
Rencana
Evaluasi
Follow up
Mekanisme
Peran Guru Masalah
3). Penilaian (Evaluasi) Program
Kegiatan evaluasi bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan. Sedangkan fungsi evaluasi:
a). Memberikan umpan balik (feed back) kepada guru pembimbing (konselor) untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling.
b). Memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang tua siswa tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat ketercapaian tugas-tugas perkembangan siswa, agar secara bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi program BK di sekolah.
Program Layanan BK di Sekolah
Home
BAB II
BAB I
Rencana
Pelaksanaan
Follow up
Mekanisme
Peran Guru Masalah
Apabila dilihat dari sifat evaluasi, evaluasi bimbingan dan konseling lebih bersifat “penilaian proses” yang dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
a). Mengamati partisipasi dan aktivitas siswa dalam kegiatan layanan bimbingan.
b). Mengungkapkan pemahaman siswa atas bahan-bahan yang disajikan atau pemahaman/pendalaman siswa atas masalah yang dialaminya.
c). Mengungkapkan kegunaan layanan bagi siswa dan perolehan siswa sebagai hasil dari partisipasi/aktivitasnya dalam kegiatan layanan bimbingan.
d). Mengungkapkan minat siswa tentang perlunya layanan bimbingan dan konseling lebih lanjut.
e). Mengamati perkembangan siswa dari waktu ke waktu.
f). Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan layanan.
Program Layanan BK di Sekolah
Home
BAB II
BAB I
Rencana
Pelaksanaan
Follow up
Mekanisme
Peran Guru Masalah
Hasil evaluasi BK berupa deskripsi tentang aspek-aspek yang dievaluasi (seperti partisipasi/aktivitas dan pemahaman siswa, kegunaan layanan menurut siswa, perolehan siswa dari layanan, dan minat siswa terhadap layanan lebih lanjut, perkembangan siswa dari waktu ke waktu, perolehan guru pembimbing, komitmen pihak-pihak terkait, serta kelancaran dan suasana penyelenggaraan kegiatan). Deskripsi tersebut mencerminkan sejauh mana proses penyelenggaraan layanan/pendukung memberikan sesuatu yang berharga bagi kemajuan dan perkembangan dan/atau memberikan bahan atau kemudahan untuk kegiatan layanan terhadap siswa.
Program Layanan BK di Sekolah
Home
BAB II
BAB I
Rencana
Pelaksanaan
Follow up
Mekanisme
Peran Guru Masalah
4). Tindak Lanjut Pelaksanaan Program BK
a). Memberikan tindak lanjut ”singkat dan segera” misalnya berupa pemberian penguatan (reinforcement), penugasan kecil (siswa diminta melakukan sesuatu yang berguna bagi dirinya).
b). Menempatkan atau mengikutsertakan siswa yang bersangkutan dalam jenis layanan tertentu (misalnya dalam layanan bimbingan kelompok atau konseling kelompok).
c). Menyusun program layanan bimbingan dan konseling yang baru, sebagaimana kelanjutan atau pelengkap layanan atau pendukung.
Program Layanan BK di Sekolah
Home
BAB II
BAB I
Rencana
Evaluasi
Pelaksanaan
Mekanisme
Peran Guru Masalah
5. Mekanisme Layanan Bimbingan dan Konseling terhadap Siswa di Sekolah
• Penyuluh Pendidikan (yang sekarang Guru BK) memberikan layanan bimbingan dan konseling secara langsung kepada siswa, termasuk layanan konseling untuk membantu siswa dalam mengatasi masalahnya.
• Wali Kelas dan Guru membantu Guru BK dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling, termasuk dapat membantu memecahkan masalah siswa.
• Dalam hal membantu memecahkan masalah siswa, manakala tidak teratasi atau tidak mampu; wali kelas atau guru perlu merujuk siswa tersebut kepada Guru BK (Konselor) untuk mendapatkan pemecahan masalahnya.
Program Layanan BK di Sekolah
Home
BAB II
BAB I
Rencana
Evaluasi
Pelaksanaan
Follow up
Peran Guru Masalah
6. Peranan Guru Dalam Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
a. Kepala Sekolah– Membuat rencana/program sekolah secara menyeluruh.– Mendelegasikan tanggung jawab tertentu dalam
pelaksanaan bimbingan dan konseling.– Mengawasi pelaksanaan program. – Melengkapi dan menyediakan kebutuhan fasilitas
bimbingan dan konseling.– Mempertanggung jawabkan program tersebut baik ke
dalam (sekolah) maupun keluar (masyarakat).– Mengadakan hubungan dengan lembaga-lembaga di luar
sekolah dalam rangka kerjasama pelaksanaan bimbingan.
– Mengkoordinasikan kegiatan bimbingan dengan kegiatan-kegiatan lainnya.
– Membantu semua petugas bimbingan dan konseling untuk memahami pembagian tugasnya.
Program Layanan BK di Sekolah
Home
BAB II
BAB I
Rencana
Evaluasi
Pelaksanaan
Follow up
Mekanisme Masalah
b. Penyuluh Pendidikan (Konselor Sekolah---Konselor atau Guru BK)
– Menyusun program bimbingan dan konseling bersama kepala sekolah.
– Memberikan garis-garis kebijakan umum mengenai kegiatan bimbingan dan konseling.
– Bertanggung jawab atas jalannya program.– Mengkoordinasikan laporan kegiatan pelaksanaan
program sehari-hari.– Memberikan laporan kegiatan kepada kepala sekolah. – Membantu siswa untuk memahami dan mengadakan
penyesuaian kepada diri sendiri, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial yang makin lama makin berkembang.
– Menerima dan mengklasifikasikan informasi pendidikan dan informasi lainnya yang diperoleh dan menyimpannya, sehingga menjadi catatan kumulatif siswa.
– Menganalisis dan menafsirkan data siswa untuk menetapkan suatu rencana tindakan positif terhadap siswa.
– Menyelenggarakan pertemuan staf.
Program Layanan BK di Sekolah
Home
BAB II
BAB I
Rencana
Evaluasi
Pelaksanaan
Follow up
Mekanisme Masalah
– Menyelenggarakan bimbingan kelompok dan konseling individual.
– Memberikan informasi pendidikan dan jabatan kepada siswa-siswa dan menfasirkannya untuk keperluan pendidikan dan jabatan.
– Mengadakan konsultasi dengan instansi yang berhubungan dengan program bimbingan dan konseling
– Bersama guru membantu memilih pengalaman atau kegiatan-kegiatan kokurikuler yang sesuai dengan minat, sifat, bakat, dan kebutuhannya.
– Membantu guru menyusun pengalaman belajar dan membuat penyesuaian metode mengajar yang sesuai.
– Mengadakan penelaahan lanjutan thdp alumni dan siswa putus sekolah dg program bimbingan secara tetap.
– Mengadakan kunjungan rumah (home visit) dan konsultasi dengan orang tua siswa.
– Menyelenggarakan pembicaraan kasus (case conference).– Mengadakan wawancara program latihan bagi para petugas
bimbingan. – Menyelenggarakan program latihan bagi para petugas
bimbingan. – Melakukan alih tangan (referral) masalah siswa terhadap
lembaga atau ahli lain yang berwenang
Program Layanan BK di Sekolah
Home
BAB II
BAB I
Rencana
Evaluasi
Pelaksanaan
Follow up
Mekanisme Masalah
c. Guru Pembimbing/Wali Kelas– Mengumpulkan data tentang siswa.– Menyelenggarakan bimbingan kelompok.– Meneliti kemajuan dan perkembangan siswa
(akademik, sosial, fisik, pribadi).– Mengawasi kegiatan siswa sehari-hari.– Mengobservasi kegiatan siswa di rumah.– Mengadakan kegiatan orientasi.– Memberikan penerangan.– Mengatur dan menempatkan siswa.– Bekerjasama dengan konselor dalam membuat
sosiometri dan sosiogram, serta mengadakan pemeriksaan kesehatan psikologis.
– Mengidentifikasikan siswa yang memerlukan bantuan.
– Ikut serta atau menyelenggarakan sendiri pertemuan kasus (case conference).
Program Layanan BK di Sekolah
Home
BAB II
BAB I
Rencana
Evaluasi
Pelaksanaan
Follow up
Mekanisme Masalah
d. Guru/Pengajar---Guru Mata Pelajaran– Turut serta secara aktif dalam membantu
melaksanakan kegiatan program bimbingan dan konseling.
– Memberikan informasi tentang siswa kepada staf bimbingan dan konseling.
– Memberikan layanan instruksional (pengajaran).– Berpartisipasi dalam pertemuan kasus.– Memberikan informasi kepada siswa.– Meneliti kesulitan dan kemajuan siswa.– Menilai hasil kemajuan belajar siswa.– Mengadakan hubungan dengan orang tua siswa.– Membantu memecahkan masalah siswa.– Mengirimkan (referral) masalah siswa yang tidak
dapat diselesaikannya kepada konselor.– Mengidentifikasikan, menyalurkan, dan membina
bakat siswa.
Program Layanan BK di Sekolah
Home
BAB II
BAB I
Rencana
Evaluasi
Pelaksanaan
Follow up
Mekanisme Masalah
e. Petugas Administrasi---Administrasi Bimbingan– Mengisi kartu pribadi siswa.– Menyimpan catatan-catatan (record) dan data lainnya.– Menyelesaikan laporan dan pengumpulan data tentang
siswa.– Mengirim dan menerima surat panggilan dan surat
pemberitahuan.– Menyiapkan alat-alat atau formulir-formulir pengumpulan
data siswa, seperti: angket, observasi, wawancara, riwayat hidup, sosiometri dan sosiogram, kunjungan rumah, panggilan orang tua, pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan psikologis.
Guru yang ingin memainkan peranan sebagai konselor secara ideal, harus dapat meninggalkan kebiasaan ”memberikan ilmu” dan mengubah sikap dan perilakunya menjadi ”mengadakan fasilitasi psikologis” sehingga siswa bergairah belajar mencari ilmu demi mencari kebenaran, dan bersedia berbuat sesuai dengan kebenaran. Ubahlah sikap yang tertutup menjadi sikap yang lebih terbuka, sikap yang menjauhi menjadi sikap yang akrab dan mendekati, sikap yang otoriter menjadi yang demokratis, sikap yang dingin menjadi sikap yang lebih hangat dan ramah.
(Sikun Pribadi, 1983: 8-10)
Program Layanan BK di Sekolah
Home
BAB II
BAB I
Rencana
Evaluasi
Pelaksanaan
Follow up
Mekanisme Masalah
7. Masalah-masalah peserta didik di Sekolah
a. Pengertian Masalah.Masalah adalah sesuatu yang (1) tidak disukai adanya, (2) menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, dan (3) ingin atau perlu dihilangkan
(Prayitno, dalam Erman Amti,dkk, 1992:83).Masalah yang memerlukan pemecahan melalui konseling adalah masalah yang telah berkembang sedemikian rupa sehingga masalah yang sesungguhnya telah samar-samar tertimbun dalam ketidak-sadaran individu yang memilikinya
(Rochman Natawidjaja, 1978: 132).b. Tanda-tanda adanya masalah pada
Individu• pertanda bagi siswa yang mengalami
kesulitan dan proses pembelajaran1. Menunjukkan hasil belajar yang rendah (di bawah
rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya).2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha
yang telah dilakukan. 3. Lambat dalam menyelesaikan tugas-tugas
kegiatan belajarnya.
Program Layanan BK di Sekolah
Home
BAB II
BAB I
Rencana
Evaluasi
Pelaksanaan
Follow up
Mekanisme
Peran Guru
4. Menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh, suka menentang, berpura-pura, dan dusta.
5. Menunjukkan kelainan tingkah laku6. Menunjukkan gejala emosional yang kurang
wajar, seperti: pemurung, mudah tersinggung, dan pemarah.
7. Lebih banyak mengalami kecemasan dan kurang mampu mengontrol diri terhadap kecemasannya.
8. Kurang mampu menyesuaikan diri, dan kurang percaya diri.
9. Kurang mampu mengikuti otoritas.10. Kurang mampu dalam penerimaan sosial.11. Lebih banyak mengalami konflik dan
ketergantungan.12. Kegiatannya kurang berorientasi akademis dan
sosial. 13. Adanya perasaan tidak mampu, inferior, sehingga
mengganggu cara berfikirnya dalam mengha dapi masalah sehari-hari, semua dirasakan sebagai kecemasan dan mengancam.
Program Layanan BK di Sekolah
Home
BAB II
BAB I
Rencana
Evaluasi
Pelaksanaan
Follow up
Mekanisme
Peran Guru
15. Ada kecenderungan menghindari hal-hal yang menimbulkan stres sehingga sifatnya defensif dan tidak berani menghadapi kesukaran, serta takut bertang-gung jawab.
16. Tidak memiliki pandangan yang obyektif terhadap kesukaran-kesukaran, sehingga sikapnya sangat kaku, kurang mampu melihat kemungkinan lain yang lebih cocok untuk dilakukan.
17. Sifat yang egosentris menghambat hubungan antara dirinya dengan orang lain.
18. Merasa bersalah setiap kali gagal menghadapi kesukaran, sehingga selalu merasa tidak puas dan tidak tenang.
Soli Abimanyu, dkk (1996:390-391)
Program Layanan BK di Sekolah
Home
BAB II
BAB I
Rencana
Evaluasi
Pelaksanaan
Follow up
Mekanisme
Peran Guru
c. Jenis-jenis masalah siswa di Sekolah
• Masalah pengajaran atau masalah belajar, seperti: cara membagi waktu belajar, memilih materi yang sesuai, menggunakan buku, mempersiapkan ujian, belajar sendiri, belajar kelompok, menerima pelajaran di sekolah, menyusun catatan, mengerjakan tugas-tugas dan pekerjaan rumah.
• Masalah pendidikan, seperti: menyesuaikan diri dengan pelajaran baru; menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, guru, tata tertib sekolah, cara belajar, dan sebagainya; memilih mata pelajaran dan jurusan yang sesuai; memilih kegiatan ekstra kurikuler yang cocok; memilih sekolah lanjutan; memilih jenis latihan tertentu untuk kerja, dan sebagainya.
• Masalah pekerjaan, seperti: pemilihan jenis-jenis pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya dan penyesuaian diri dengan lingkungan pekerjaan (masalah-masalah ini pada umumnya dirasakan oleh siswa-siswa SMA dan mahasiswa Perguruan Tinggi).
• Masalah penggunaan waktu senggang, seperti: bagaimana cara siswa mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat dan produktif.
Menurut Djumhur dan Moh. Surya (1975: 32)
Program Layanan BK di Sekolah
Home
BAB II
BAB I
Rencana
Evaluasi
Pelaksanaan
Follow up
Mekanisme
Peran Guru
a. Program B. K di SMP
1). Acuan:a). Kebutuhan B.K. di SMP• Membantu memenuhi kebutuhan organis, emosional,
berprestasi, dan mempertahankan dan mengembangkan diri.
• Membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi, yaitu kesulitan menerima perubahan-perubahan fisiknya, mengubah sikap dan perilaku kekanak-kanakan menjadi sikap dan perilaku yang lebih dewasa, dsb.
b). Ciri-ciri umum perkembangan pesdik usia SMP:1) Terjadi perubahan biologis yang mengakibatkan
pertumbuhan fisik secara pesat, dan organ-organ reproduksi mulai berfungsi.
2) Perkembangan pikiran dan fantasi baru.3) Mulai tertarik pada lain jenis.4) Kepekaan berlebihan.5) Berkurangnya kendali ego sehingga sulit mengerti dan
dimengerti orang lain.Program BK di beberapa jenjang sekolah
Home
BAB II
BAB I
SMP SMA / SMK
AcuanContoh
IsiPelaksanaa
n Pengembang
an Diri
2). Contoh Isi Program Layanan B.K.a). Bidang Pribadi-sosial, antara lain:1) Pemantapan kebiasaan dan pengembangan sikap dalam
beriman dan bertaqwa terhadap TYME.2) Pemahaman bakat dan minat pribadi serta penyaluran
pengembangannya melalui kegiatan yang kreatif.3) Pengenalan kelemahan diri dan upaya penanggulangannya.4) Pengembangan hubungan yang harmonis dengan teman sebaya
di dalam dan di luar sekolah serta di masyarakat.5) Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan
sosial dg menjunjung tinggi tata krama, adat istiadat dan nilai-nilai religius.
b). Bidang Belajar, antara lain:1) Menumbuhkan disiplin belajar dan berlatih2) Mengembangkan penguasaan materi program pembelajaran.3) Orientasi program belajar di sekolah menengah tingkat atas.4) Mengenalkan kondisi belajar yan kondusif untuk berprestasi.5) Cara belajar yang efektif dan efisien sesuai karakteristik pribadi.
Program BK di beberapa jenjang sekolah
Home
BAB II
BAB I
SMP SMA / SMK
AcuanContoh
IsiPelaksanaa
n Pengembangan Diri
c). Bidang Karir, antara lain:1) Pengenalan konsep diri berkaitan dengan bakat
dan kecenderungan pilihan pekerjaan/keterampilan kejuruan.
2) Orientasi dan informasi pekerjaan dan usaha memperoleh pekerjaan dan penghasilan.
3) Pengenalan berbagai lapangan pekerjaan yang menerima tamatan SMP.
4) Cara perencanaan dan pengambilan keputusan tentang cita-cita karir.
Program BK di beberapa jenjang sekolah
Home
BAB II
BAB I
SMP SMA / SMK
AcuanContoh
IsiPelaksanaa
n Pengembangan Diri
3). Pelaksanaan Program layanan dan Peranan Konselor:
a). Pelaksanaan Program LayananB.K. di SMP dilaksanakan sesuai dengan fiungsi layanan B.K. di sekolah melalui pelaksanaan berbagai jenis layanan bimbingan sesuai kebutuhan, ciri-ciri dan tugas perkembangan serta tujuan B.K.
b). Peranan Konselor di SMP.(1). Menciptakan kondisi yang kondusif agar konseli tidak merasa takut pada konselor, tetapi konseli merasakan kebutuhan akan kehadiran konselor sebagai pemberi layanan bantuan untuk mencapai tugas-tugas perkembangan optimal pesdik.(2). Sebagai seorang pemberi bantuan layanan profesional bagi tercapainya tugas-tugas perkembangan optimal pesdik dengan melaksanakan tugas-tugas antara lain (i) pemberian orientasi kepada peserta didik dan orang tua tentang program-program sekolah, kebijakan, fasilitas, serta kelanjutan studi; (ii) mengadakan layanan penempatan dan penyaluran, (iii) mengadakan layanan konsultasi, (iv) mengadakan bimbingan kelompok, layanan konseling individual dan kelompok, dan (v) mengadakan penilaian dan tidak lanjut hasil layanan yang telah dilaksanakan.Program BK di beberapa jenjang sekolah
Home
BAB II
BAB I
SMP SMA / SMK
AcuanContoh
IsiPelaksana
an Pengembangan Diri
b. Program Bimbingan dan Konseling di SMA/SMK.
1). Acuana). Kebutuhan B.K. di SMA/SMK1) pemantapan keyakinan religius.2) memilih teman dalam pergaulan.3) penyesuaian diri dengan lawan jenis.4) Memperoleh kehidupan sehat jasmani dan mental-
spiritual.5) Pemilihan jurusan dan bidang studi lanjut.6) Pengatasan hambatan belajar.7) Pemantapan cita-cita masa depan.8) Memperoleh informasi karir.9) Pengambilankeputusan pemilihan pekerjaan.
Program BK di beberapa jenjang sekolah
Home
BAB II
BAB I
SMP
SMA / SMK AcuanContoh
IsiPelaksanaa
n Pengembangan Diri
b). Ciri-ciri Perkembangan Siswa SMA/SMK1) Membutuhkan kawan bergaul.2) Cenderung narcisistic.3) Merasa kebingungan mengadakan pemilihan.4) Peka atau tidak peduli pada lingkungan.5) Minat semakinmantap terhadap fungsi intelek.6) Mencari kesempatan penyesuaian ego.7) Hilangnya egosentrisme8) Tumbuh dinding pemisah antara private self dan the
public.9) Berkembangnya organ-organ reproduksi.10)Mencapai puncak pertumbuhan dan perkembangan
fisik.
Program BK di beberapa jenjang sekolah
Home
BAB II
BAB I
SMP
SMA / SMK AcuanContoh
IsiPelaksanaa
n Pengembangan Diri
2). Contoh Isi Program B.K
a). Bidang Pribadi-sosial:1) Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan
wawasan dalam beriman dan bertaqwa terhadap TYME.2) Pemantapan pemahaman bakat dan minat pribadi serta
penyaluran dan perkembangannya 3) Pemantapan pemahaman menerima dan menyampaikan
pendapat serta berarumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif.
4) Pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis, dan produktif dengan sesama teman, baikdi sekolah maupun di luar sekolah.
5) Pemantapan pemahamankondisidan poeraturan sekolah serta pelaksanaannya secara dinamis.
Program BK di beberapa jenjang sekolah
Home
BAB II
BAB I
Home
BAB II
BAB I
SMP
SMA / SMK AcuanContoh
IsiPelaksanaa
n Pengembangan Diri
b). Bidang Belajar:1) Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif,
efisien dan produktif.2) Pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara
mandiri atau kelompok.3) Pemantapan penguasaan materi program belajar dan
latihan keterampilan/kejuruan sesuai tuntutan perkembangan ipteks (ilmu pengetahuan, teknologi dan seni), serta dunia kerja.
4) Orientasi belajar untukpendidikan tambahan dan pendidikan lanjut.
5) Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi lingkungan sosial budaya untuk pengembangan pengetahuan,keterampilan kejuruan, dan pribadi
Program BK di beberapa jenjang sekolah
Home
BAB II
BAB I
Home
BAB II
BAB I
SMP
SMA / SMK AcuanContoh
IsiPelaksanaa
n Pengembangan Diri
c). Bidang Karir1) Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan
kecenderungan karir yang hendak dikembangkan.2) Orientasi dan informasi dunia kerja danusaha
memperoleh pengha-silan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
3) Pemantapanmemperoleh sikap positif dan obyektif terhadap dunia kerja dan pemilihan minat keterampilan/kejuruan.
4) Pengembangan dan pemantapan minat keterampilan/kejuruan.
5) Pelayanan kepada tamatan untuk mempertoleh pekerjaan atau menyelenggarakan usaha mandiri.
Program BK di beberapa jenjang sekolah
Home
BAB II
BAB I
Home
BAB II
BAB I
SMP
SMA / SMK AcuanContoh
IsiPelaksanaa
n Pengembangan Diri
3). Pelaksanaan Program Layanan dan Peran Konselor
a. Pelaksanaan Program Layanan B.KBimbingan dan Konseling di SMA/SMK dengan
menekankan pada mensupport perkembangan pribadi-sosial, belajar, dan karir dengan menu program bimbingan dan konseling dalamindividual student planning, layanan responsif, dan pengembangan sistem support
b. Peran KonselorSebagai pelaksana layanan bimbingan dan konseling profesional, aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan dengan menjalankan semua fungsi bimbingandankonseling sehingga mampu mensupport perkembangan pesetrta didik menuju tercapainya tugas-tugas perkembangan optimal.
Program BK di beberapa jenjang sekolah
Home
BAB II
BAB I
Home
BAB II
BAB I
SMP
SMA / SMK AcuanContoh
IsiPelaksana
an Pengembangan Diri
c. Program Pengembangan Diri
1). Pengembangan diri yang dimaksud dalam KTSP :
a) Pengembangan diri bukan sebagai mata pelajaran, artinya bahwa bentuk, rancangan, dan metode pengembangan diri tidak dilaksanakan sebagai sebuah adegan mengajar seperti layaknya pembelajaran mapel.
b) Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah.
c) Pengembangan diri merupakan wilayah komplementer antara guru mata pelajaran dan guru B & K. yang tergambar dalam bagan berikut:
Program BK di beberapa jenjang sekolah
Home
BAB II
BAB I
Home
BAB II
BAB I
SMP
SMA / SMK
Pengembangan Diri
Pengertian
Posisi
Tujuan
Bentuk
d). Pengembangan diri bukan semata-mata sebagai wilayah bimbingan dan konseling dan tugas Guru B.& K. atau Konselor
e). Pengembangan diri terkandung diversifikasi program berbasis bakat dan minat yang memerlukan pelayanan pembina khusus sesuai dengan keahliannya.
f). Pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan Pelayanan Konseling---B & K dan Ekstra kurikuler.
g). Tujuan pengembangan diri adalah memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dan mengekspresikan diri sesuai kebutuhan, bakat dan minat peserta didik dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.
h). Pengembangan diri melalui kegiatan pelayanan B & K berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar dan pengembangan karir.
i). Pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler melalui kegiatan kepramukaan, latihan kepemimpinan, ilmiah remaja, palang merah remaja, seni, olah raga, cinta alam, jurnalistik, teater dan keagamaan.
Program BK di beberapa jenjang sekolah
Home
BAB II
BAB I
Home
BAB II
BAB I
SMP
SMA / SMK
Pengembangan Diri
Pengertian
Posisi
Tujuan
Bentuk
2). Posisi Bimbingan & Konseling dalam KTSP pada jalur pendidikan formal:
3). Tujuan khususTujuan khusus dari pengembangan diri adalah menunjang pendidikan peserta didik
dalam aspek pengembangan bakat, minat, kreativitas, kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah, dan kemandirian.
Program BK di beberapa jenjang sekolah
Home
BAB II
BAB I
Home
BAB II
BAB I
SMP
SMA / SMK
Pengembangan Diri
Pengertian
Posisi
Tujuan
Bentuk
4). Bentuk pelaksanaan pengembangan diri:• Program pengembangan diri di sekolah dilaksanakan dalam
bentuk kegiatan terprogram atau tidak terprogram :
a). Kegiatan terprogram:• Melalui layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling.• Kegiatan ekstra kurikuler.
b). Kegiatan tidak terprogram:• Rutin: kegiatan terjadwal---upacara bendera, ibadah keagamaan.• Spontan, misal : memberi salam, antri, mengatasi silang
pendapat.• Keteladanan: berpakaian, berbahasa, memuji kebaikan, datang
tepat waktu.
5). Pengembangan diri melalui layanan B & Ka). Bidang pelayanan B. & K:(1). Pengembangan kehidupan pribadi: membantu peserta didik
dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
Program BK di beberapa jenjang sekolah
Home
BAB II
BAB I
Home
BAB II
BAB I
SMP
SMA / SMK
Pengembangan Diri
Pengertian
Posisi
Tujuan
Bentuk
(2). Pengembangan kehidupan sosial: membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
(3). Pengembangan kemampuan belajar: membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/ madrasah dan belajar secara mandiri.
(4). Pengembangan karir: membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi serta memilih dan mengambil keputusan karir.
b). Jenis layanan dan kegiatan pendukung(1). Jenis layanan: orientasi, informasi, penempatan dan
penyaluran, penguasaan konten, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, konsultasi, dan mediasi/ advokasi.
(2). Kegiatan pendukung: himpunan data, aplikasi instrumentasi, kunjungan rumah, konferensi kasus, tampilan kepustakaan, dan alih tangan kasus.
Program BK di beberapa jenjang sekolah
Home
BAB II
BAB I
Home
BAB II
BAB I
SMP
SMA / SMK
Pengembangan Diri
Pengertian
Posisi
Tujuan
Bentuk
6). Pengembangan diri melalui kegiatan ekstra kurikuler
a). Kegiatan ekstra kurikuler:
Kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan BK untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat peserta didik melalui kegiatan yg scr khusus diselenggarakan oleh tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah.
b). Fungsi kegiatan ekstra kurikuler:
(1). Pengembangan: untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minatnya.
(2). Sosial: untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung-jawab sosial peserta didik.
(3). Rekreatif: untuk mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik dan menunjang proses perkembangan.
(4). Persiapan karir: untuk mengembangan kesiapan karir peserta didik.
Program BK di beberapa jenjang sekolah
Home
BAB II
BAB I
Home
BAB II
BAB I
SMP
SMA / SMK
Pengembangan Diri
Pengertian
Posisi
Tujuan
Bentuk
c). Prinsip kegiatan:(1). Individual(2). Pilihan(3). Keterlibatan aktif(4). Menyenangkan(5). Etos kerja(6). Kemanfaatan sosial
d). Jenis kegiatan ekstra kurikuler:(1). Krida: kepramukaan, latihan dasar kepemimpinan,
palang merah remaja, pasukan pengibar bendera pusaka.(2). Karya ilmiah: kegiatan ilmiah remaja, kegiatan
penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian.
(3). Latihan/lomba keberbakatan/prestasi: pengembangan bakat olah raga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan.
(4). Seminar, lokakarya, dan pameran, bazar dengan substansi karir, pendidikan, kesehatan, perlinungan ham, seni budaya dll.
Program BK di beberapa jenjang sekolah
Home
BAB II
BAB I
Home
BAB II
BAB I
SMP
SMA / SMK
Pengembangan Diri
Pengertian
Posisi
Tujuan
Bentuk
TERIMA KASIHTERIMA KASIH SSEMOGA BERMANFAATEMOGA BERMANFAAT. WASSALAMU’ALAIKUM Wr. Wb.. WASSALAMU’ALAIKUM Wr. Wb.