bimbang koas pertama

2

Click here to load reader

description

aplusan

Transcript of bimbang koas pertama

  • PETUNJUK OTOPSI DAN PEMERIKSAAN JENAZAH UNTUK KOAS BARU

    Ttd : dr.Nila & dr.Prisa

    Tulis asal universitas dan periode bertugas dan nomer telpon yang bisa dihubungi di loket. Kalau ada pemeriksaan kalian akan menerima 1 bundel berkas yang terdiri dari :

    1. Buku Rekam Medis : - Warna kuning (kasus kecelakaan lalu lintas/KLL), merah (kasus criminal/orok), biru (kasus

    lain : bunuh diri, mendadak, gelandangan) - Isi Lengkap semuanya dari cover sampai gambarmya

    2. Response Time : diisi lengkap juga 3. Berita Acara Penerimaan Jenazah : yang mengisi petugas loket, yang mengecek sdh/blm koas 4. Surat Permintaan Penyidik :

    - Sementara : tulisan tangan, hanya diperbolehkan untuk kasus KLL - Definitive : sudah diketik

    5. Visum et Repertum : isi lengkap juga semuanya 6. Laporan Medis Sementara : isi lengkap, kesimpulan berupa poin-poin, kesimpulan memuat

    identitas korban, kelainan yang didapatkan, dan saat kematian, tidak memuat penyebab kematian, usahakan selesai segera setelah pemeriksaan

    7. Laporan Wartawan : wartawan diharapkan sudah mendapatkan kronologis peristiwa sebelum pemeriksaan dimulai, keterangan bisa didapat dari penyidik, keluarga maupun saksi

    8. Surat Pernyataan Keluarga : tidak diperlukan pada kasus orok dan gelandangan/tidak dikenal, pemeriksaan untuk jenazah yang tidak dikenal dilakukan setelah 2x24 jam

    9. Permintaan Pemeriksaan Laboratorium : untuk kasus KLL biasanya periksa golongan darah dan alkohol, pemeriksaan lainnya sesuai indikasi

    Tim yang bertugas :

    1. Obduktor : memimpin pemeriksaan, membaca doa, memeriksa bagian kepala,leher dan badan 2. Asisten 1 : memeriksa ekstremitas kanan (bisa membantu abduktor jika tugasnya sudah selesai) 3. Asisten 2 : memeriksa ekstremitas kiri (bisa membantu abduktor jika tugasnya sudah selesai) 4. Protokol 1 : menulis LMS, RM, VR, hasil2 pemeriksaan, dll. Harus yang lancar berbahasa

    Indonesia 5. Protokol 2 : menggambar hasil2 pemeriksaan 6. Laboran : mengambil sampel : untuk gol.darah&alkohol (untuk jenazah yang kurang dari 24 jam)

    ambil 2,5 cc darah masukkan ke tabung EDTA, ambil juga sampel urine untuk pemeriksaan alkohol, untuk pemeriksaan dalam sediakan lodong minimal 2 buah : 1 buah lodong berisi alkohol 96% untuk toksikologi, dan 1 buah lodong berisi formalin 10 %untuk PA

    7. Wartawan luar : mencari tahu kronologis t.u dr penyidik, kalau perlu ditelpon penyidiknya 8. Wartawan dalam : mencatat barang-barang bukti&property yang didapatkan, mengisi buku

    wartawan 9. Petugas tambahan : penulis untik asisten 1 & 2 (masing2 1 orang) Nanti setelah pemeriksaan, data2 yang didapat bisa disatukan. Yang menulis VR dan RM bisa beberapa orang, tapi atas tanggung jawab protokol 1. Nama,asal universitas, dan telpon protokol 1 tulis di depan buku RM pakai pensil, kalau semua sudah selesai diisi, sms residen untuk minta dikoreksikan, setelah selesai dikoreksi VR , RM, LMS, dll, harus segera diperbaiki dan dikonsulkan lagi kepada residen untuk kedua kali, setelah fix, bersama residen mengkonsulkan kepada konsulen. Pengisian dapat dicontoh dari VR yang sudah di acc, bisa dipinjam di ruang TU.

    Untuk pemeriksaan yang konsulennya dr.Yudha, Sp.F dan dr.Beta, Sp.F, hasil pemeriksaan langsung ditulis buku RM, konsulen lain bisa ditulis dikertas oret2 dulu. Salah2 tidak apa2, nanti bisa diperbaiki. Doa ditulis dikertas atau di fotokopi dari buku merah, dibawa dan dibaca saat pemeriksaan.

  • PETUNJUK OTOPSI DAN PEMERIKSAAN JENAZAH UNTUK KOAS BARU

    Ttd : dr.Nila & dr.Prisa

    Penulisan VR : 1. Harus pakai tata bahasa/istilah Indonesia, angka ditulis huruf, tidak boleh pakai singkatan,

    tulisan jelas dan rapi 2. Identitas surat permintaan, identitas penyidik, dan kronologis kejadian yang ditulis di RM&VER

    berdasarkan surat permintaan penyidik yang definitive, bukan yang sementara 3. Semua angka ditulis huruf, kecuali nomer surat dan alamat korban 4. Sikap jenazah berdasarkan posisi anatomis, nilai kepala menghadap kemana, sudut antara

    lengan atas dan sumbu tubuh, sudut antara lengan atas dan lengan bawah, sudut antara lengan bawah dan tangan, nilai telapak tangan dan kaki menghadap kemana dan jari2 seperti apa

    5. Kaku jenazah : nilai seluruh sendi : rahang, leher, bahu, siku, pergelangan tangan, jari2 tangan, paha, lutut, pergelangan kaki, dan jari2 kaki. Kelompokkan mana saja yang sudah kaku tapi masih mudah digerakkan dan yang kaku yang sudah sulit digerakkan.

    6. Bercak jenazah : tuliskan lokasinya, hilang dengan penekanan atau tidak, dan warnanya. 7. Penulisan kelainan :

    1. Region (kepala depan/belakang, dada, lengan depan/belakang, tungkai depan/belakang, dll) 2. Ordinat dan absis (sumbu X dan Y nya) 3. Jenis luka (luka lecet tekan, lecet geser, iris, tusuk, robek, derik tulang, memar, dll) 4. Karakteristik luka (arah luka, sudut luka tajam&tumpulnya dimana (jika luka tajam), warna,

    dasar, bentuk, kondisi (kotor/bersih), ada/tidak pembengkakan, dll) 5. Ukuran luka (panjangxlebar utk luka lecet), (pxlxdalam utk luka robek, iris, tusuk,&bacok) 6. Kalau ada beberapa luka dapat dikelompokkan

    Contoh : pada kepala depan, tiga sentimeter diatas alis kanan, lima sentimeter dari garis tengah tubuh kearah kanan, terdapat luka lecet geser yang arahnya ke kanan atas, berwarna merah, dasar otot, kotor, berbentuk segitiga, dengan ukuran dua kali tiga sentimeter

    Contoh : pada kepala depan, tiga sentimeter diatas alis kanan, lima sentimeter dari garis tengah tubuh kearah kanan, terdapat beberapa luka lecet tekan, berwarna merah, dasar otot, kotor, pada luas area lima kali lima sentimeter, dengan diameter rata-rata satu sentimeter Beberapa istilah : kornea = selaput bening mata, sclera = selaput lendir mata, sternum = tulang dada, costa = tulang iga, clavicula = tulang selangka, krepitasi = derik tulang, dislokasi = cerai sendi, pupil = manik mata, dll Beberapa titik penentuan ordinat dan absis luka : - Sumbu Y : diatas/dibawah alis, diatas/dibawah sudut mata, diatas/dibawah pangkal hidung,

    diatas/dibawah sudut bibir, diatas/dibawah rahang, diatas/dibawah pangkal leher, dibawah pangkal bahu, diatas/dibawah pusar, diatas/dibawah lipatan siku, diatas/dibawah pergelangan tangan, diatas/dibawah pangkal ibu jari/telunjuk, jari tengah/manis/kelingking, diatas/dibawah ruas jari I/II jari I/II/III/IV/V, diatas/dibawah pinggang, diatas/dibawah lutut, diatas/dibawah lipatan lutut, diatas/dibawah pergelangan kaki, dst

    - Sumbu X : garis tengah tubuh depan/belakang ke arah kanan/kiri, garis tengah lengan depan/belakang ke arah kanan/kiri, garis tengah tungkai depan/belakang ke arah kanan/kiri

    7. Kesimpulan : berisi poin-poin, poin satu berisi identitas, poin dua berisi kelaian yang paling

    berbahaya, poin tiga berisi kelainan lainnya, poin empat sebab kematian, poin lima saat kematian

    8. Label untuk pemeriksaan terdiri dari : no.VR, tgl pemeriksaan, nama korban, nama dokter, jenis permintaan (PA/Toksikologi/Mikrobiologi/Parasitologi), nama jaringan, pemeriksaan yang diminta(tanda intravital, pembusukan,jenis racun, umur larva) dll