BIAYA MODAL

77
BIAYA MODAL ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB

description

BIAYA MODAL. ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB. MODAL PERUSAHAAN. Modal terdiri dari : Modal internal M erupakan modal yang berasal dari pihak perusahaan ( laba ditahan ) 2.Modal eksternal - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of BIAYA MODAL

Page 1: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL

ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB

Page 2: BIAYA MODAL

MODAL PERUSAHAAN

• Modal terdiri dari:1. Modal internal

Merupakan modal yang berasal dari pihak perusahaan (laba ditahan)

2. Modal eksternalMerupakan modal yang berasal dari pinjaman para kreditur, suplier dan perbankan (saham, obligasi, hutang)

Page 3: BIAYA MODAL

MODAL PERUSAHAAN

• Apabila perusahaan menjual surat berharga kepada investor, maka perusahaan berkewajiban memberikan hasil (return) yang dikehendaki oleh investor tersebut.

• Hasil yang dikehendaki oleh investor tersebut, bagi perusahaan merupakan biaya yang disebut biaya modal seperti: biaya bunga, biaya penurunan nilai surat berharga dan biaya lain yang berkaitan dengan perolehan modal tersebut.

Page 4: BIAYA MODAL

MODAL PERUSAHAAN

• Biaya modal sering disamakan dengan:1. Tingkat pengembalian yang disyaratkan

perusahaan (the firm's required rate of return)2. Tingkat ambang (the hurdle rate), tingkat diskonto

(the discount rate) 3. Biaya kesempatan dana perusahaan (the firm's

opportunity cost of funds)

Page 5: BIAYA MODAL

MODAL PERUSAHAAN

• Tingkat keuntungan yang disyaratkan sebenarnya dapat dilihat dari dua pihak yaitu dari sisi investor dan perusahaan.

• Dari sisi investor, tinggi rendahnya required rate of returnmerupakan tingkat keuntungan (rate of return) yang mencerminkan tingkat risiko dari aktiva yang dimiliki.

• Dari sisi perusahaan yang menggunakan dana (modal), besarnya required rate of returnmerupakan biaya modal (cost of capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut.

Page 6: BIAYA MODAL

BIAYA MODALDefinisi

• Biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan

• Biaya modal adalah tingkat hasil atas investasi total perusahaan yang menghasilkan tingkat pengembalian yang disyaratkan dari semua sumber pembelanjaannya

Page 7: BIAYA MODAL

BIAYA MODALArti Penting

1. Pemaksimuman nilai perusahaan mensyaratkan bahwa semua biaya input, termasuk modal, diminimumkan, dan untuk meminimumkannya, biaya modal harus dapat diestimasikan.

2. Keputusan penganggaran modal mensyaratkan suatu estimasi biaya modal. Kesalahan estimasi dalam penentuan biaya modal, akan menghasilkan keputusan investasi yang keliru.

3. Beberapa tipe keputusan lain (sewa guna usaha, pendanaan kembali obligasi, kompensasi eksekutif, dan manajemen aset jangka pendek), mensyaratkan estimasi biaya modal.

Page 8: BIAYA MODAL

BIAYA MODALFungsi

• Analisis biaya modal didasarkan pada keadaan setelah pajak:1. Pajak merupakan pengurang laba yang diperoleh

perusahaan2. Sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau

ditolaknya suatu usulan investasi (sebagai discount rate), yaitu dengan membandingkan tingkat keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tersebut dengan biaya modalnya

Page 9: BIAYA MODAL

BIAYA MODALOperasionalisasi

• Komposisi modal:1. Laba ditahan

Biaya modal yang berasal dari laba ditahan disebut cost of retained earning

Biaya tersebut sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang disyaratkan diterima oleh para investor

Dasar logika: 1. Apabila laba ditahan tersebut diinvestasikan pada

perusahaan lain maka akan mendatangkan keuntungan

2. Keuntungan tersebut sama dengan besarnya keuntungan apabila perusahaan menginvestasi sendiri dana laba ditahan tersebut (expected rate of return on the stock)

Page 10: BIAYA MODAL

BIAYA MODALOperasionalisasi

2. Hutang Biaya modal yang berasal dari hutang yang dipinjam

dari bank adalah tingkat bunga yang ditetapkan oleh bank dalam kontrak perjanjian hutang

Biaya modal dari penggunaan hutang yang secara riil harus ditanggung atas penerimaan kredit adalah lebih besar daripada tingkat bunga menurut kontrak

Dasar logika: Penerima kredit selain harus membayar bunga, juga harus membayar biaya administrasi, biaya asuransi dan sebagainya

Page 11: BIAYA MODAL

BIAYA MODALOperasionalisasi

3. Saham Biaya modal yang berasal dari pernerbitan

saham adalah dividen Tingkat dividen merupakan tingkat keuntungan

investasi (rate of return) yang disyaratkan diterima oleh para investor

Biaya modal dari saham, secara riil adalah lebih besar daripada tingkat dividen yang ditentukan

Dasar logika:Perusahaan selain membayar dividen, juga harus membayar biaya penerbitan saham

Page 12: BIAYA MODAL

BIAYA MODALFaktor Yang Mempengaruhi

1. Kondisi ekonomi umum (general economic condition) Variabel ekonomi makro, seperti tingkat

pertumbuhan ekonomi dan inflasi, akan menentukan besarnya tingkat pengembalian bebas risiko (risk-free atau riskless rate of return).

Tingkat pengembalian bebas risiko banyak digunakan sebagai patokan (benchmark) tingkat pengembalian investasi.

Page 13: BIAYA MODAL

BIAYA MODALFaktor Yang Mempengaruhi

2. Kondisi pasar (market condition) Kemampuan untuk dipasarkan (marketability)

suatu sekuritas yang meningkat, tingkat pengembalian yang disyaratkan para investor akan menurun, yang berarti biaya modal perusahaan akan mengecil.

Page 14: BIAYA MODAL

BIAYA MODALFaktor Yang Mempengaruhi

3. Keputusan operasi dan pembelanjaan (operating and financing decisions) Pendanaan pada investasi yang berisiko tinggi dan

banyak menggunakan sumber dana dari utang dan saham preferen, maka akan menanggung risiko yang tinggi, sehingga pemilik dana akan menuntut tingkat pengembalian disyaratkan tinggi.

Semakin tinggi jumlah pembelanjaan (amount of financing), akan membawa konsekuensi semakin meningkatnya biaya modal.

Page 15: BIAYA MODAL

BIAYA MODALKomposisi

• Biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana atau disebut biaya modal individual.

• Jika perusahaan hanya menggunakan satu jenis sumber modal, maka biaya modal individual tersebut dihitung satu per satu untuk tiap jenis modal.

• Jika perusahaan menggunakan beberapa jenis sumber modal, maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital disingkat WACC) dari seluruh modal yang digunakan

Page 16: BIAYA MODAL

BIAYA MODALBiaya Modal Individual

• Biaya modal individual adalah biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana atau disebut

• Biaya modal individual tersebut dihitung satu per satu untuk tiap jenis modal.

Page 17: BIAYA MODAL

BIAYA MODALBiaya Modal Individual

1. Biaya Modal Hutang Jangka Pendek2. Biaya Modal Hutang Jangka Panjang3. Biaya Modal Saham Preferen4. Biaya Modal Saham Biasa Dan Laba Ditahan

Page 18: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PENDEK

Hutang jangka pendek (hutang lancar) merupakan hutang yang jangka waktu pengembaliannya kurang dari satu tahun.

Hutang jangka pendek terdiri dari: a. hutang perniagaan (trade accounts payable)b. hutang wesel c. kredit jangka pendek dari bank

Page 19: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PENDEK

Rumus:

Keterangan:kt = Biaya hutang jangka pendek setelah

pajakkb = Biaya hutang jangka pendek sebelum

pajak yaitu sebesar tingkat bunga hutangt = Tingkat pajak

tKK bt 1

Page 20: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PENDEK

Contoh:Suatu perusahaan membeli bahan baku secara kredit. Bunga dari kredit tersebut sebesar 10%, tingkat pajak penghasilan (tax rate) 40%, maka biaya hutang setelah pajak sebesar: kt = kb (1 - t)

kt = 0,10 (1 – 0,40)

kt = 0,06 = 6%.

Page 21: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG

Biaya penggunaaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya berasal dari obligasi (cost of bond).

Metode perhitungan: 1. Perhitungan tingkat pendapatan investasi dalam

obligasi dengan rumus (metode) singkat 2. Metode present value

Page 22: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG

1. Perhitungan tingkat pendapatan investasi dalam obligasi dengan rumus (metode) singkat> Rumus:

2

NNn

N-NI

Kb

b

d

dimana:I = Bunga hutang

jangka panjang (obligasi) satu tahun dalam rupiah

N = Harga nominal obligasi atau nilai obligasi pada akhir umurnya

Nb = Nilai bersih penjualan obligasi

n = Umur obligasi

Page 23: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG

> Contoh:PT ABCD mengeluarkan obligasi dengan nominal per lembar Rp. 25.000,- yang mempunyai umur 10 tahun. Hasil penjualan obligasi neto yang diterima oleh perusahaan sebesar Rp. 24.250,-, bunga atau kupon obligasi pertahun sebesar 4% dan tingkat pajak sebesar 30%. Berapakah besarnya biaya modal obligasi tersebut?

Page 24: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG

> Pembahasan:

2

000.25250.2410

250.24000.25000.1

2

NNn

N-NI

Kb

b

d

4,36%0,0437K d

265.2475000.1

Page 25: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG

Kemudian menyesuaikan biaya modal sebelum pajak (kd) menjadi biaya modal atas dasar setelah pajak (ki)

ki = kd (1 - t)

ki = 0,0437 (1 - 0,30)

ki = 0,0306 = 3,06%

Page 26: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG

2. Perhitungan biaya modal hutang dengan metode Present value> Perhitungan biaya modal dari hutang jangka panjang

(obligasi) dengan menggunakan tabel present value sering disebut accurate method.

> Dalam metode ini dicari tingkat bunga yang menjadikan nilai sekarang dari pembayaran bunga tahunan ditambah pembayaran akhir (outflows) yang sama dengan nilai sekarang dari penerimaan (inflows).

> Teknik perhitungannya persis sama dengan perhitungan analisis IRR pada penilaian investasi.

Page 27: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG

> Rumus:

> Contoh:PT ABCD mengeluarkan obligasi dengan nominal per lembar Rp. 25.000,- yang mempunyai umur 10 tahun. Hasil penjualan obligasi neto yang diterima oleh perusahaan sebesar Rp. 24.250,-, bunga atau kupon obligasi pertahun sebesar 4% dan tingkat pajak sebesar 30%. Berapakah besarnya biaya modal obligasi tersebut?

n

1tn

d1

db )k(1

N

)k(1

1N

Page 28: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG

> Pembahasan:Untuk memperoleh besarnya biaya modal (kd) yang kita cari, kita menggunakan cara coba-coba. Misalnya digunakan tingkat bunga 4% dan 7% untuk mencari present value bunga dan nilai obligasi (pinjaman pokok)

Page 29: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG

Pada tingkat bunga 4%:• Biaya bunga tahunan selama 10 tahun = 1.000 x (8,11)* =

8.110• Pembayaran pinjaman pokok (obligasi)

pada akhir tahun ke 10 = 25.000 x (0,676)** = 16.900= 5.010

Pada tingkat bunga 7%:• Biaya bunga tahunan selama 10 tahun = 1.000 x (7,024)* =

7.024• Pembayaran pinjaman pokok (obligasi)

pada akhir tahun ke 10 = 25.000 x (0,508)** = 12.700= 19.724*) Lihat tabel nilai sekarang dari anuitas Rp. 1,- pada lampiran

**) Lihat tabel nilai sekarang dari Rp. 1,- pada lampiran

Page 30: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG

Melakukan interpolasi antara bunga 4% dan 7%:

Menggunakan rumus interpolasi didapat:

Bunga PV Outflows PV Inflows Net present value (Selisih PV Outflows dg. PV

Inflows 4% Rp. 25.010 Rp. 24.250 Rp. 760 7% Rp. 19.724 Rp. 24.250 (Rp. 4.526) Selisih 3% Rp. 5.286 Rp. 5.286

4,43%0,43%4%3%

5.286

760Kd

Page 31: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG

• Biaya obligasi sebelum pajak (kd) = 4,43%, maka :

• Biaya obligasi setelah pajak (ki) adalah

ki = kd (1 - t)

ki = 4,43% (1 - 0,3)

ki = 3,10%

Page 32: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL SAHAM PREFEREN

Biaya modal saham preferen (cost of preferred stock atau kp) adalah biaya riil yang harus dibayar apabila perusahaan menggunakan dana dengan menjual saham preferen.

Biaya modal saham preferen diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) oleh investor pemegang saham preferen.

Tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor merupakan biaya yang harus ditanggung emiten.

Biaya modal saham preferen berupa dividen yang besarnya tetap.

Page 33: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL SAHAM PREFEREN

Saham preferen mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham biasa.

Sifat hutang: kewajiban yang tetap untuk memberikan pembayaran dividen secara periodik.

Sifat seperti saham biasa: merupakan bukti kepemilikan perusahaan yang mengeluarkan saham preferen tersebut.

Ketika perusahan terpaksa dilikuidasi, maka pemegang saham preferen mempunyai hak didahulukan sebelum pemegang saham biasa.

Page 34: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL SAHAM PREFEREN

Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan dengan pajak.

Rumus:

dimana:kp = Biaya saham preferen

Dp = Dividen saham preferen

PO = Harga saham preferen saat penjualan (harga proses)

o

pp P

DK

Page 35: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL SAHAM PREFEREN

Apabila ada biaya penerbitan saham (floatation cost) maka biaya modal saham preferen dihitung atas dasar penerimaan kas bersih yang diterima (Pnet).

Rumus:

dimana:kp = Biaya saham preferen

Dp = Dividen saham preferen

Pnet = Harga bersih saham preferen

net

pp P

DK

Page 36: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL SAHAM PREFEREN

Contoh:PT. ABCD menjual saham preferen dengan nominal Rp.15.000,-. Harga jual saham preferen sebesar Rp.18.900. Dividen tiap tahun sebesar Rp. 1.500,-. Biaya penerbitan saham (floatation cost) setiap lembar sebesar Rp. 150,-Biaya saham preferen?

Page 37: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL SAHAM PREFEREN

Pembahasan:

net

pp P

DK

%8150-18.900

1.500K p

Page 38: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

Biaya modal saham biasa dan laba ditahan sering disatukan menjadi biaya modal sendiri, yang disebut sebagai biaya ekuitas atau biaya modal saham biasa

Biaya modal saham biasa merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi

Page 39: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

Biaya modal saham biasa atau biaya ekuitas (ke) dapat mengalami peningkatan secara internal dengan menahan laba atau secara ekternal dengan menjual atau mengeluarkan saham biasa baru.

Secara teoritis perusahaan yang menggunakan laba untuk reinvestasi harus memperoleh keuntungan minimal sebesar tingkat keuntungan jika pemegang saham menginvestasikan dananya ke dalam perusahaan dengan tingkat risiko yang sama.

Page 40: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

Untuk menghitung biaya ekuitas (ke) digunakan dua model pendekatan yaitu: 1. Pendekatan Model Diskonto Dividen (Dividend

Discount Model) 2. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)

Page 41: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

1. Pendekatan Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model) > Biaya ekuitas (ke), merupakan tingkat

diskonto yang menyeimbangkan nilai sekarang dari keseluruhan dividen per lembar saham yang diharapkan di masa akan datang, sehingga biaya modal merupakan faktor diskonto dari dividen yang ada.

Page 42: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

> Rumus:

dimana:PO = Harga pasar saham biasa pada saat ini

Dt = Dividen yang diterima untuk periode t

ke = Tingkat keuntungan yang disyaratkan investor

g = Pertumbuhan

g

P

DK

o

1e

Page 43: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

> Jika perusahaan mempertimbangkan biaya emisi (flotation cost), maka rumusnya:

dimana:P = Harga pasar saham biasa pada saat iniDt = Dividen yang diterima untuk periode tke = Tingkat keuntungan yang disyaratkan

investorg = Pertumbuhanf = Biaya emisi (flotation cost)

g

f)-(1 P

DK t

e

Page 44: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

> Contoh:Jika dividen saham PT ABCD diharapkan tumbuh sebesar 10% per tahun, sedangkan dividen yang diharapkan pada tahun pertama sebesar Rp. 160,- dan harga pasar saham sekarang Rp. 2.160,-. Biaya ekuitasnya?

Page 45: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

> Pembahasan:

g

P

DK

o

1e

%,%,% 41710074001

2.160

160Ke

Page 46: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

> Harga saham perusahaan ABCD saat ini adalah Rp.1000, dan perusahaan membayarkan dividen sebesar Rp.200 per lembar saham. Tingkat pertumbuhan perusahaan adalah 8% dan biaya emisi per lembar saham adalah Rp.50. Hitunglah biaya modal sahamnya?

Page 47: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

> Pembahasan:

0800,05)-(1 1000

200Ke ,

290080210080

950

200Ke ,,,,

Page 48: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

2. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)> Model CAPM (model penetapan harga aktiva

modal) merupakan model penetapan biaya modal dengan menganalisis hubungan antara tingkat return saham i (Ri) yang diharapkan dengan return pasar (Rm) yang terjadi.

> Besarnya tingkat return saham yang diharapkan oleh investor ini merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh emiten.

Page 49: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

> Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu:1. Besarnya tingkat bunga bebas risiko (Rf)

2. Risiko sistematis yang ditunjukkan oleh koefisien beta ()

3. Premium risiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return pasar dengan return saham (Rm - Ri)

Page 50: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

> Rumus:

dimana:Ri = Tingkat return saham yang diharapkan

Rf = Tingkat return bebas risiko

Rm = Return portfolio pasar yang diharapkan

βi = Koefisien beta saham i

Ri = Rf + (Rm – Ri) i

Page 51: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

> Contoh:Sebuah perusahaan melakukan investasi pada saham PT ABCD dengan mengharapkan tingkat keuntungan sebesar 15% dan tingkat keuntungan bebas risiko sebesar 10%. Dari data selama 10 tahun diketahui bahwa nilai beta adalah 1,25. Return saham PT ABCD yang juga merupakan biaya modal ekuitas (modal sendiri) perusahaan tersebut adalah :

Page 52: BIAYA MODAL

BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

> Pembahasan:Ri = Rf + (Rm – Ri) i

Ri = 0,10 + (0,15 - 0,10) (1,25) Ri = 16,25%

Page 53: BIAYA MODAL

BIAYA MODALBiaya Modal Keseluruhan

• Biaya modal secara keseluruhan merupakan biaya modal yang memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan modal eksternal dan modal internal.

• Konsep biaya modal perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam kaitannya dengan penilaian usulan investasi jangka panjang.

• Biaya modal secara keseluruhan dikenal juga biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital disingkat WACC)

Page 54: BIAYA MODAL

BIAYA MODALBiaya Modal Keseluruhan

• Proyek investasi membandingkan besarnya biaya modal yang harus dikeluarkan (cost of capital) dengan tingkat keuntungan yang diperoleh di masa datang.

• Karena biaya modal dari masing-masing sumber dana berbeda-beda, maka untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted average cost of capital atau WACC).

Page 55: BIAYA MODAL

BIAYA MODALBiaya Modal Keseluruhan

• Contoh:PT ABCD memiliki biaya modal dari struktur modalnya sebagai berikut:

Jika tingkat pajak sebesar 40%, berapa biaya modal rata-rata tertimbangnya?

Keterangan Jumlah Modal Proporsi Modal Biaya Modal Hutang Rp. 35.000.000 35% 7% Saham Preferen Rp. 15.000.000 15% 9% Saham Biasa Rp. 50.000.000 50% 15%

Page 56: BIAYA MODAL

BIAYA MODALBiaya Modal Keseluruhan

• Pembahasan:1. Langkah pertama

Melakukan penyesuaian atas biaya modal hutang dengan tingkat pajaknya yaitu:kt = kb (1 - t)

kt = 7% (1 - 0,40)

kt = 0,042 = 4,2%

Page 57: BIAYA MODAL

BIAYA MODALBiaya Modal Keseluruhan

2. Langkah keduaMenghitung Biaya modal rata-rata tertimbang:Metode 1

Keterangan Biaya (1)

Proporsi Modal (2)

Biaya Tertimbang (3) = (1 x 2)

Hutang 4,2% 35% 1,47% Saham Preferen 9% 15% 1,35% Saham Biasa 15% 50% 7,50% JUMLAH 100% 10,32%

Page 58: BIAYA MODAL

BIAYA MODALBiaya Modal Keseluruhan

Metode 2

Keterangan Jumlah Modal (1)

Biaya modal (2)

Jumlah Biaya (3) = (1 x 2)

Hutang Rp. 35.000.000 4,2% Rp. 1.470.000 Saham Preferen Rp. 15.000.000 9% Rp. 1.350.000 Saham Biasa Rp. 50.000.000 15% Rp. 7.500.000 JUMLAH Rp. 100.000.000 Rp. 10.320.000

%32,10%100

.000Rp.100.000

000Rp.10.320.WACC

Page 59: BIAYA MODAL

BIAYA MODALBiaya Modal Keseluruhan

• Contoh:PT ABCD, seperti contoh sebelumnya, Tahun 2002 memperoleh laba bersih setelah pajak sebesar Rp.10.000.000,- di mana sebesar Rp.4.000.000,- dibagi kepada pemegang saham sebagai dividen kas, sedangkan sisanya sebesar Rp.6.000.000,- ditahan di perusahaan sebagai modal sendiri dan akan digunakan untuk investasi. Dengan tambahan laba ditahan sebagai modal sendiri, perusahaan menginginkan agar biaya modal rata-ratanya tetap dipertahankan sebesar 10,32%

Page 60: BIAYA MODAL

BIAYA MODALBiaya Modal Keseluruhan

• Pembahasan:1. Langkah pertama

Menghitung besarnya jumlah dana baru yang dibutuhkan untuk menjaga struktur modalnya yaitu sebesar jumlah laba ditahan dibagi dengan proporsi modal sendiri (saham biasa) sebesar 50%, maka:Jumlah dana baru = Rp. 6.000.000 : 0,5

= Rp. 12.000.000

Page 61: BIAYA MODAL

BIAYA MODALBiaya Modal Keseluruhan

2. Langkah keduaTambahan dana baru sebesar Rp. 12.000.000, maka jumlah tambahan dana masing-masing komponen struktur modal agar biaya modal rata-ratanya tetap sebesar 10,32% adalah:

Hutang= 35% x Rp. 12.000.000 = Rp. 4.200.000Saham Preferen = 15% x Rp. 12.000.000 = Rp. 1.800.000Laba ditahan = 50% x Rp. 12.000.000 = Rp. 6.000.000Jumlah tambahan dana = Rp. 12.000.000

Page 62: BIAYA MODAL

BIAYA MODALBiaya Modal Keseluruhan

3. Langkah ketigaMenghitung biaya modal rata-rata setelah tambahan dana (marginal average cost of capital atau MACC)

Keterangan Jumlah Tambahan Modal (1)

Biaya modal (2)

Jumlah Biaya (3) = (1 x 2)

Hutang Rp. 4.200.000 4,2% Rp. 176.400 Saham Preferen Rp. 1.800.000 9% Rp. 162.000 Modal Sendiri (Laba ditahan)

Rp. 6.000.000 15% Rp. 900.000

JUMLAH Rp. 12.000.000 Rp. 1.238.400

Page 63: BIAYA MODAL

BIAYA MODALBiaya Modal Keseluruhan

Biaya modal rata-rata:

%32,10%100

000Rp.12.000.

00Rp.1.238.4MACC

Page 64: BIAYA MODAL

LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI

• Jika biaya modal salah satu komponen berubah, maka akan ada lompatan dalam biaya modal rata-rata tertimbang.

• Misalkan saja struktur modal yang dilakukan oleh perusahaan adalah modal saham, utang, dan saham preferen sebesar 60%, 30%, dan 10%, berturut-turut.

• Biaya modal utang (sesudah pajak), saham preferen, dan saham biasa adalah 12,6% (sesudah pajak), 20%, dan 25%, berturut-turut. WACC untuk komposisi tersebut adalah:WACC = (0,3 x 12,6) + (0,1 x 20) + (0,6 x 25) = 20,78%

Page 65: BIAYA MODAL

LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI

• Misalkan perusahaan mempunyai kesempatan investasi sebesar Rp200 juta.

• Jika perusahaan ingin mempertahankan struktur modalnya, maka untuk mendanai Rp200 juta tersebut, berikut ini komposisi sumber dana yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

Page 66: BIAYA MODAL

LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI

Komponen Proporsi

Jumlah

Utang Saham Preferen Saham Biasa

30% 10% 60%

0,3 x 200 juta = 60 juta 0,1 x 200 juta = 20 juta 0,6 x 200 juta = 120 juta

Total 200 juta =

200juta

Page 67: BIAYA MODAL

LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI• Lompatan WACC bisa terjadi karena meningkatnya biaya

modal indi vidual. • Sebagai contoh, perusahaan bisa menggunakan utang

dengan tingkat bunga 12,6% (net pajak) sampai dengan Rp40 juta.

• Karena utang yang diperlukan adalah Rp60 juta, melebihi batas Rp40 juta, perusahaan terpaksa memperoleh tingkat bunga baru yang lebih mahal, yaitu misal 15% (net pajak).

• Peningkatan ini terjadi karena utang yang semakin meningkat, yang berarti tingkat risiko yang semakin tinggi.

Page 68: BIAYA MODAL

LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI

• Lompatan karena penggunaan utang yang baru bisa dihitung sebagai berikut.

utang Persentaseini saat Utang

Dana Batas

000.000.133

0,340.000.000

Dana Batas

Page 69: BIAYA MODAL

LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI

• Alokasi dana sebesar Rp 133 juta tersebut adalah sebagai berikut ini.Utang = 30% x Rp133 juta = Rp 40 jutaSaham preferen = 10% x Rp133 juta = Rp 13 juta Laba yang ditahan = 60% x Rp133 juta = Rp 80 juta + Rp 133 juta

• WACC yang baru kemudian bisa dihitung sebagai berikut. WACC = (0,3 x 15) + (0,1 x 20) + (0,6 x 25) = 21,5%

Page 70: BIAYA MODAL

LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI

• Lompatan WACC bisa terjadi lagi jika komponen biaya modal yang lain mengalami perubahan.

• Misalkan laba yang ditahan tahun ini sebesar Rp100 juta.

• Jika perusahaan mempertahankan struktur modal seperti itu, maka jumlah dana maksimum yang bisa digunakan oleh perusahaan adalah:

ditahan laba Persentaseini saat ditahan Laba

Dana Batas

000.000.167

0,60100.000.00

Dana Batas

Page 71: BIAYA MODAL

LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI

• Komposisi dana sebesar Rp 167 juta tersebut adalah sebagai berikut ini:Utang = 30% x Rp167 juta = Rp 50 jutaSaham preferen = 10% x Rp167 juta = Rp 17 juta Laba ditahan = 60% x Rp167 juta = Rp 100 juta + Rp 167 juta

Page 72: BIAYA MODAL

LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI

• Kesempatan investasi yang menarik cukup banyak, yaitu Rp200 juta, melebihi Rp167 juta.

• Misalkan perusahaan memutuskan untuk menambah modal dengan mengeluarkan saham baru untuk menutup kekurangan tersebut.

• Biaya modal saham baru (eksternal) lebih tinggi dibandingkan dengan biaya modal saham internal (yang diperoleh melalui laba yang ditahan). Misalkan biaya modal saham eksternal tersebut adalah 27%.

• Biaya modal rata-rata tertimbang yang baru adalah:WACC = (0,3 x 15) + (0,1 x 20) + (0,6 x 27) = 22,7%

Page 73: BIAYA MODAL

LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI

Page 74: BIAYA MODAL

LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI

• Misalkan kesempatan investasi perusahaan bisa diidentifikasi sebagai berikut.

Page 75: BIAYA MODAL

LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI

Page 76: BIAYA MODAL

LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI

• Kesimpulan:Hanya usulan investasi A, B, dan C yang masih layak dilakukan, karena ketiganya menghasilkan IRR yang berada di atas WACC.

Page 77: BIAYA MODAL

SAMPAI KETEMU PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA