ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis...

71
ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN SIZE TERHADAP PROFITABILITAS PADA KPRI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2008-2009 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Nopiyanti 7250406523 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010

Transcript of ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis...

Page 1: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA,

PERPUTARAN MODAL KERJA, LIKUIDITAS,

LEVERAGE DAN SIZE TERHADAP PROFITABILITAS

PADA KPRI DI KABUPATEN SRAGEN

TAHUN 2008-2009

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang

Oleh Nopiyanti

7250406523

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010

Page 2: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada :

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Sukardi Ikhsan, M.Si Maylia Pramono Sari, SE, M.Si, Akt

NIP. 195004161975011001 NIP. 198005032005012001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Akuntansi

Amir Mahmud, S.Pd, M.Si

NIP. 19721215199802100

Page 3: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia ujian skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Selasa

Tanggal : 21 September 2010

Penguji Skripsi

Dra. Margunani, MP

NIP. 195703181986012001

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Sukardi Ikhsan, M.Si Maylia Pramono Sari, SE, M.Si, Akt NIP. 195004161975011001 NIP. 198005032005012001

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. Agus Wahyudin, M.Si NIP. 196208121987021

Page 4: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

sendiri, bukan hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari

terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, September 2010

Nopiyanti

7250406523

Page 5: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto : Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu

telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(urusan yang lain) ( Q.S Alam Nasyiroh: 6-7 )

Belajarlah untuk menikmati setiap menit dalam hidup kita. Berbahagialah

sekarang, jangan menunggu sesuatu yang berada diluar diri kita yang akan

membuat diri kita bahagia di kemudian hari. Berfikirlah bagaimana

menggunakan waktu berharga baik pada saat bekerja atau bersama

keluarga. (Earl Nightingale)

Jadikanlah sabar dan sholat itu sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah

beserta orang-orang sabar. ( Q.S Al Baqarah: 153)

Persembahan :

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

Almamaterku

Ayah dan Ibu tercinta

Mbak Budi dan Deq Triyana

Special my inspired by Mantep Wibowo

Para sahabatku Geng Petruk (Devi, Dhany, Dhinar,

Dewirita, Ida, Vita)

Teman-teman kost Walang yang selalu kompak (Fitri,

Dian, Ismi, Putri, Siti, Riva, Mufid)

Teman-teman seperjuangan Akuntansi, S1 Prl A ‘06

Page 6: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

vi

PRAKATA

Syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “ Analisis Efisiensi Pengendalian Biaya, Perputaran Modal

Kerja, Likuiditas, Leverage dan Size terhadap Profitabilitas pada KPRI di

Kabupaten Sragen tahun 2008-2009 ” dengan baik. Skripsi ini dibuat dengan

tujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi di

Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.

Penulisan Skripsi ini tidak lepas dari segala kendala dan kesulitan bila

tanpa bimbingan, dorongan, saran dan kritik dan bantuan dari berbagai pihak yang

berkaitan dengan penulisan skripsi ini . pada kesempatan kali ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk menyelesaikan studi di

Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Agus Wahyudin, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang, yang telah banyak membantu untuk kelancaran penyusunan skripsi.

3. Amir Mahmud, S.Pd, M.Si, Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan ijin dan kelancaran untuk melaksanakan

penelitian.

4. Dra. Margunani, MP, Dosen Penguji Skripsi yang telah bersedia menguji,

mengarahkan dan memberi sumbangan pemikiran selama penulisan skripsi ini.

5. Drs. Sukardi Ikhsan, M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah bersedia

membimbing, mengarahkan dan memberi sumbangan pemikiran selama

penulisan skripsi ini.

6. Ibu Maylia Pramono Sari, SE, M.Si, Akt, Dosen Pembimbing II yang telah

bersedia membimbing, mengarahkan dan memberi sumbangan pemikiran

selama penulisan skripsi ini.

Page 7: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

vii

7. Seluruh pengurus dan karyawan PKPRI Kabupaten Sragen yang telah

membantu penulis selama melakukan penelitian.

8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi, S1 Pararel A ’06 serta sahabat yang

senantiasa memberi dukungan dan motivasi.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan. Terima kasih.

Semarang, September 2010

Penulis

Page 8: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

viii

SARI Nopiyanti. 2010. “Analisis Efisiensi Pengendalian Biaya, Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Leverage dan Size terhadap Profitabilitas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009”. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs. Sukardi Ikhsan, M.Si. II. Maylia Pramono Sari, SE, M.Si, Akt. Kata Kunci : Profitabilitas, Efisiensi Pengendalian Biaya, Perputaran Modal

Kerja, Likuiditas, Leverage, Size

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas digunakan untuk mengukur kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, termasuk koperasi. Profitabilitas perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva. Permasalahan yang muncul karena adanya fenomena gap antara harapan dan kenyataan yaitu tingkat profitabilitas yang kurang profitabel. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh antara efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size terhadap profitabilitas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009 baik secara simultan maupun parsial.

Populasi penelitian ini adalah 79 KPRI di Kabupaten Sragen. Sampel yang diambil adalah 44 KPRI dengan menggunakan metode acak atau random sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas yang berupa efisiensi pengendalian biaya (X1), perputaran modal kerja (X2), likuiditas (X3), leverage (X4) dan size (X5), serta variabel terikat yang berupa profitabilitas (Y) pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009. Data yang digunakan berupa data sekunder yag diambil dengan teknik dokumentasi. Metode analisis data menggunakan metode analisis deskriptif, analisis regresi berganda, uji inferensial data dan uji hipotesis.

Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size secara simultan mempengaruhi profitabilitas pada KPRI diKabupaten Sragen tahun 2008-2009 sebesar 33,7% sedangkan sisanya (66,3%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Secara parsial, efisiensi pengendalian biaya dan leverage berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas sedangkan perputaran modal kerja, likuiditas dan size tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah efisiensi pengendalian biaya dan leverage berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas sedangkan perputaran modal kerja, likuiditas dan size tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Saran yang dapat diberikan penulis adalah hendaknya memperbaiki kinerja agar kondisi keuangan koperasi membaik dengan cara meningkatkan profitabilitas dan memanfaatkan aktiva yang tidak produktif. Mengungkap faktor-faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas.

Page 9: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING . ............................................................ ii

PENGESAHAN .. ........................................................................................ iii

PERNYATAAN . ........................................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .. ........................................................... v

PRAKATA………… .. ................................................................................ vi

SARI .. ........................................................................................................ viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .. ............................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN . ............................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .. .................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah .............................................................................. 10

1.3 Tujuan Penelitian .. ................................................................................ 11

1.4 Kegunaan Penelitian ............................................................................. 12

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Profitabilitas .......................................................................................... 13

2.1.1 Pengertian Profitabilitas .. ............................................................. 13

2.1.2 Pengukuran Profitabilitas………………………………… ............ 14

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas .. ....................... 15

2.2 Efisiensi Pengendalian Biaya . ............................................................... 19

2.2.1 Pengertian Efisiensi Pengendalian Biaya ...................................... 19

2.2.2 Cara Pengendalian Biaya ............................................................. 20

2.2.3 Pengukuran Efisiensi Pengendalian Biaya . ................................... 22

Page 10: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

x

2.2.4 Pengaruh Efisiensi Pengendalian Biaya Terhadap Profitabilitas ... 23

2.3 Perputaran Modal Kerja ........................................................................ 24

2.3.1 Pengertian Perputaran Modal Kerja .. ............................................ 24

2.3.2 Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas .............. 25

2.4 Likuiditas .. ............................................................................................ 27

2.4.1 Pengertian Likuiditas . .................................................................. 27

2.4.2 Pengukuran Likuiditas .. ............................................................... 28

2.4.3 Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas .. ................................ 31

2.5 Leverage ............................................................................................... 33

2.5.1 Pengertian Leverage .. ................................................................... 33

2.5.2 Pengukuran Leverage ................................................................... 34

2.5.3 Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas .................................... 36

2.6 Size ....................................................................................................... 38

2.6.1 Pengertian Size .. ........................................................................... 38

2.6.2 Pengukuran Size ........................................................................... 40

2.6.3 Pengaruh Size terhadap Profitabilitas . ........................................... 40

2.7 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 42

2.8 Kerangka Berpikir . ................................................................................ 46

2.9 Hipotesis . .............................................................................................. 50

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ..................................................................................... 52

3.2 Populasi .. .............................................................................................. 52

3.3 Sampel . ................................................................................................. 53

3.4 Variabel Penelitian ................................................................................ 55

3.4.1 Variabel Terikat/ Dependent Variable .. ........................................ 56

3.4.2 Variabel Bebas/ Independent Variable .. ....................................... 57

3.4.2.1 Efisiensi Pengendalian Biaya .. .......................................... 57

3.4.2.2 Perputaran Modal Kerja . ................................................... 57

3.4.2.3 Likuiditas .......................................................................... 58

3.4.2.4 Leverage . .......................................................................... 59

3.4.2.5 Size . .................................................................................. 60

Page 11: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

xi

3.5 Metode Pengumpulan Data .. ................................................................. 61

3.5.1 Jenis dan Sumber Data .. ............................................................... 61

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 61

3.6 Metode Analisis Data ............................................................................ 62

3.6.1 Metode Analisis Deskriptif ........................................................... 62

3.6.2 Analisis Data Inferensial .............................................................. 62

3.6.2.1 Uji Normalitas Data . ........................................................... 63

3.6.2.2 Uji Analisis Regresi Berganda ............................................ 65

3.6.2.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................... 66

3.6.2.3.1 Uji Multikolinearitas ............................................... 66

3.6.2.3.2 Uji Heterokesdastisitas ........................................... 66

3.6.232.3 Uji Autokorelasi .................................................... 67

3.6.4 Uji Hipotesis ................................................................................ 68

3.6.4.1 Uji Simultan (Uji F) .. ........................................................ 68

3.6.4.2 Uji Parsial (Uji t) .............................................................. 68

3.6.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) .. ....................................... 69

IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Deskripsi Data .. ....................................................................... 71

4.1.1 Profitabilitas ................................................................................. 71

4.1.2 Efisiensi Pengendalian Biaya .. ..................................................... 72

4.1.3 Perputaran Modal Kerja . .............................................................. 73

4.1.4 Likuiditas .. ................................................................................... 75

4.1.5 Leverage . ..................................................................................... 76

4.1.6 Size .............................................................................................. 77

4.2 Hasil Analisis Data Inferensial .............................................................. 79

4.2.1 Hasil Uji Normalitas . ................................................................... 79

4.2.2 Hasil Uji Rgresi Berganda ............................................................ 80

4.2.3 Uji Asumsi Klasik . ....................................................................... 82

4.2.3.1 Uji Multikolinearitas .. ....................................................... 82

4.2.3.2 Uji Heterokesdastisitas ...................................................... 83

4.2.3.3 Uji Autokorelasi . .............................................................. 85

Page 12: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

xii

4.3 Uji Hipotesis ......................................................................................... 87

4.3.1 Uji Hipotesis Simultan (Uji F) . ......................................... 87

4.3.2 Uji Hipotesis Parsial (Uji t) ............................................... 88

4.3.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ......................................... 91

4.4 Pembahasan Deskripsi Data . ................................................................. 93

4.4.1 Profitabilitas ................................................................................. 93

4.4.2 Efisiensi Pengendalian Biaya ....................................................... 94

4.4.3 Perputaran Modal Kerja ............................................................... 94

4.4.4 Likuiditas ..................................................................................... 95

4.4.5 Leverage ...................................................................................... 95

4.4.6 Size .......................................................................................... 96

4.5 Pembahasan Hipotesis . ......................................................................... 97

4.5.1 Pengaruh Efisiensi Pengendalian Biaya terhadap Profitabilitas ..... 97

4.5.2 Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas .............. 98

4.5.3 Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas . ................................ 99

4.5.4 Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas .. ................................. 100

4.5.5 Pengaruh Size terhadap Profitabilitas ............................................ 101

4.5.6 Pengaruh secara simultan .. ........................................................... 102

V PENUTUP

5.1 Simpulan .. .......................................................................................... 104

5.2 Saran .. .......................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA .. ............................................................................... 107

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 108

Page 13: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Daftar survey awal KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009 . 4

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................. 42

Tabel 3.1 Sampel Penelitian pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009 . ................................................................................ 54

Tabel 3.2 Kriteria Profitabilitas . ............................................................... 56

Tabel 3.3 Kriteria Efisiensi Pengendalian Biaya ........................................ 57

Tabel 3.4 Kriteria Perputaran Modal Kerja . .............................................. 58

Tabel 3.5 Kriteria Likuiditas ...................................................................... 59

Tabel 3.6 Kriteria Leverage . ..................................................................... 60

Tabel 3.7 Kriteria Size ............................................................................... 60

Tabel 4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Profitabilitas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008 .................................................... 71

Tabel 4.2 Tabel Distribusi Frekuensi Profitabilitas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2009 .................................................... 72

Tabel 4.3 Tabel Distribusi Frekuensi Efisiensi Pengendalian Biaya pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008 ...................................... 72

Tabel 4.4 Tabel Distribusi Frekuensi Efisiensi Pengendalian Biaya pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2009 . .................................... 73

Tabel 4.5 Tabel Distribusi Frekuensi Perputaran Modal Kerja pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008 ................................................ 74

Tabel 4.6 Tabel Distribusi Frekuensi Perputaran Modal Kerja pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2009 ................................................ 74

Tabel 4.7 Tabel Distribusi Frekuensi Likuiditas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008 ..................................................................... 75

Tabel 4.8 Tabel Distribusi Frekuensi Likuiditas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2009 ..................................................................... 76

Page 14: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

xiv

Tabel 4.9 Tabel Distribusi Frekuensi Leverage pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008 . ................................................................... 76

Tabel 4.10 Tabel Distribusi Frekuensi Leverage pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2009 ..................................................................... 77

Tabel 4.11 Tabel Distribusi Frekuensi Size pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008 ..................................................................... 78

Tabel 4.12 Tabel Distribusi Frekuensi Size pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2009 . ................................................................... 78

Tabel 4.13 Tabel Data Hasil Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov .................. 80

Tabel 4.14 Tabel Data Hasil Uji Regresi Berganda . .................................... 81

Tabel 4.15 Tabel Data Hasil Uji Multikolinearitas ....................................... 83

Tabel 4.16 Tabel Data Hasil Uji Heterokesdastisitas .................................... 85

Tabel 4.17 Tabel Data Hasil Uji Autokorelasi . ........................................... 86

Tabel 4.18 Data Hasil Uji Simultan (Uji Statistik F) .................................... 87

Tabel 4.19 Data Hasil Uji Parsial (Uji Statistik t) . ....................................... 88

Tabel 4.20 Tabel Hasil Uji Hipotesis ........................................................... 89

Tabel 4.21 Data Hasil Koefisien Determinasi . ............................................ 92

Page 15: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model Kerangka Berpikir................................................... 50

Gambar 4.1 Gambar Hasil Uji Normalitas............................................. 79

Gambar 4.2 Gambar Hasil Uji Heterokesdastisitas............................... 84

Page 16: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perhitungan Profitabilitas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009 .......................................................................

Lampiran 2 Perhitungan Efisiensi Pengendalian Biaya pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009 .........................................

Lampiran 3 Perhitungan Perputaran Modal Kerja pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009 .........................................

Lampiran 4 Perhitungan Likuiditas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009 .......................................................................

Lampiran 5 Perhitungan Leverage pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009 ................................................................................

Lampiran 6 Perhitungan Size pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009 ................................................................................

Lampiran 7 Perhitungan Piutang pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009 ................................................................................

Lampiran 8 Hasil Output SPSS ...................................................................

Lampiran 9 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ..............................

Page 17: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap badan usaha dituntut untuk menerapkan prinsip-prinsip efisiensi

dalam kegiatan usahanya termasuk koperasi. Kondisi persaingan menuntut

koperasi untuk dapat bersaing dengan badan usaha lain, apalagi karena tujuan

koperasi bukan semata-mata untuk mencari laba. Meskipun demikian, seperti

halnya badan usaha pada umumnya, koperasi juga perlu memperhatikan kinerja

keuangannya, terutama menyangkut tingkat profitabilitas. Hal ini sangat penting

agar koperasi dapat mempertahankan kontinuitas usaha secara terus menerus

dengan baik. Keberadaan laba yang tinggi dalam suatu perusahaan belum cukup

mencerminkan tingkat keberhasilan suatu perusahaan tanpa disertai tingkat

profitabilitas yang profitabel.

Tingkat laba koperasi sangat penting karena laba usaha digunakan untuk

membiayai kegiatan usaha koperasi, memberi layanan jasa kepada anggota,

memupuk sisa hasil usaha (SHU), memupuk cadangan, memenuhi kewajiban

pembayaran, sebagai indikator penting atas kekuatan koperasi dalam jangka

panjang, mengestimasikan pengembalian dan karakteristik risiko koperasi serta

sebagai sarana koperasi berkembang dimasa yang akan datang. Kegiatan usaha

koperasi akan terganggu apabila tidak memiliki laba yang cukup karena koperasi

membutuhkan dana untuk membiayai setiap kegiatan usahanya, selain itu koperasi

Page 18: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

2

juga akan mengalami kesulitan untuk menarik modal, baik modal dari dalam

maupun dari luar. Seorang kreditur sebelum memberikan pinjaman akan melihat

kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajibannya, sementara seorang investor

sebelum melakukan investasi akan melihat kemampuan koperasi dalam

menghasilkan laba. Tingkat profitabilitas yang tidak profitabel menyebabkan

kreditur atau investor akan berpikir dua kali untuk memberikan pinjaman atau

menginvestasikan modalnya ke dalam koperasi. Kreditur atau investor akan

berpikir bahwa terdapat kemungkinan koperasi tidak mampu memenuhi

kewajiban pembayaran secara tepat waktu dan memiliki tingkat pengembalian

atas investasi yang rendah.

Menurut Munawir (2001: 33) profitabilitas merupakan kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas

merupakan salah satu alat untuk menilai keberhasilan suatu perusahaan atau

koperasi dalam memperoleh laba atau Sisa Hasil Usaha (SHU). Dengan SHU

yang besar, maka koperasi dapat meningkatkan pembagian SHU bagi para

anggotanya, serta dapat dijadikan ukuran koperasi telah bekerja efisien. Semakin

meningkatnya profitabilitas, maka kelangsungan dan perkembangan koperasi

menjadi baik serta kesejahteraan anggota semakin meningkat.

Masalah profitabilitas bagi perusahaan pada umumnya adalah lebih

penting daripada masalah laba, karena laba yang besar saja belum mencerminkan

bahwa perusahaan telah bekerja dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui

dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang

menghasilkan laba tersebut, atau menghitung profitabilitasnya. Menurut Riyanto

Page 19: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

3

(1999: 37) yang harus diperhatikan oleh perusahaan yaitu tidak hanya usaha

bagaimana untuk memperbesar laba, tetapi usaha untuk meningkatkan

profitabilitasnya. Berhubungan dengan masalah tersebut, maka bagi perusahaan

pada umunya usahanya lebih diarahkan untuk mendapatkan titik profitabilitas

yang maksimal daripada titik laba yang maksimal, hal ini juga berlaku sama bagi

koperasi.

Analisis profitabilitas sangat penting bagi semua penggguna, baik bagi

kreditur, investor maupun manajemen koperasi. Bagi kreditur, laba dan arus kas

operasi merupakan sumber pembayaran pokok dan bunga hutang. Bagi investor,

laba merupakan sumber pengembalian atas investasi, sedangkan bagi manajemen,

analisis profitabilitas merupakan alat untuk membuat dan menentukan kebijakan

koperasi ke depan sehingga kinerja keuangan koperasi semakin baik. Fungsi laba

tidak begitu diperhitungkan oleh koperasi, tetapi dengan mengetahui tingkat

efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage, size dan

profitabilitas sangat penting manfaatnya untuk mengukur apakah kinerja

keuangan koperasi sudah berjalan secara efisien atau belum.

Hasil observasi awal pada laporan keuangan Koperasi Pegawai Republik

Indonesia (KPRI) di Kabupaten Sragen, peneliti menemukan sebagian besar KPRI

memiliki tingkat profitabilitas yang kurang profitabel karena berada jauh dibawah

standar suku bunga yang berlaku pada tahun yang bersangkutan. Berdasarkan data

tersebut dapat disimpulkan bahwa KPRI di Kabupaten Sragen mengalami masalah

profitabilitas, untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk

meningkatkan kinerja keuangan KPRI dimasa yang akan datang. Data hasil

Page 20: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

4

observasi awal tentang tingkat profitabilitas KPRI di Kabupaten Sragen tahun

2007 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1

Data Survey Awal KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2007

No. Nama KPRI SHU Total Aktiva ROA (%)

1 Bina Sejahtera Rp 17.500.000,00 Rp 320.233.240,00 5,46 2 Garuda Rp 81.289.908,00 Rp 1.735.165.469,00 4,68 3 Guru Sragen Rp 120.186.565,00 Rp 3.707.238.765,00 3,24 4 Kebun Makmur Rp 27.456.595,00 Rp 289.359.713,00 9,49 5 Kopen Kalijambe Rp 91.291.417,00 Rp 3.739.729.389,00 2,44 6 Kuwera Rp 19.344.043,00 Rp 378.534.664,00 5,11 7 Makmur Rp 12.057.458,00 Rp 315.862.898,00 3,82 8 Marga Kalijambe Rp 10.402.294,00 Rp 451.746.044,00 2,30 9 Mawar Rp 15.424.872,00 Rp 284.464.518,00 5,42

10 Mekar Sukodono Rp 18.416.973,00 Rp 348.183.997,00 5,29 11 Mekarsari Rp 35.125.475,00 Rp 310.369.715,00 11,32 12 Murakabi Rp 71.690.746,00 Rp 1.124.142.317,00 6,38 13 Nur Usaha Maju Rp 21.500.000,00 Rp 440.327.596,00 4,88 14 Pengayoman Rp 44.792.007,00 Rp 956.739.439,00 4,68 15 Sampurna Rp 14.577.000,00 Rp 524.549.917,00 2,78 16 Sedia Tangen Rp 75.556.147,00 Rp 2.145.522.952,00 3,52 17 Sehat Sejati Rp 124.104.269,00 Rp 5.040.908.059,00 2,46 18 Sejuk Rp 5.054.880,00 Rp 264.315.640,00 1,91 19 Sembada Rp 17.683.134,00 Rp 371.174.018,00 4,76 20 Simponi Rp 32.284.177,00 Rp 313.792.826,00 10,29

Sumber : Laporan Keuangan anggota PKP-RI Kabupaten Sragen 2007

Hampir semua badan usaha bertujuan untuk mendapatkan profitabilitas

yang profitabel, tidak terkecuali KPRI. KPRI dengan profitabilitas yang profitabel

mengindikasikan kelangsungan dan perkembangan usaha KPRI menjadi lebih

baik serta kesejahteraananggota meningkat. Mengingat pentingnya profitabilitas

yang profitabel, maka profitabilitas KPRI yang kurang profitabel ini bisa

dikatakan bermasalah karena dapat menurunkan kepercayaan anggota kepada

KPRI dan akhirnya berpengaruh pada kelangsungan usaha KPRI.

Page 21: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

5

Salah satu solusinya yaitu dengan memperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi serta melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan profitabilitas.

Riyanto (2001: 37) menyatakan rasio profitabilitas menunjukkan bahwa profit

margin dan turnover of operating assets berpengaruh terhadap profitabilitas.

Wasis (1993: 70) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas

yaitu volume penjualan, efisiensi penggunaan biaya, profit margin, struktur

modal. Menurut Hanafi dan Halim menyatakan bahwa profitabilitas dipengaruhi

oleh likuiditas dan leverage, sedangkan menurut Muslich (2003: 57) faktor yang

mempengaruhi profitabilitas adalah profit margin, penggunaan aktiva, leverage.

Selain itu menurut Benjamin dan Kamalavalli faktor yang mempengaruhi

profitabilitas yaitu likuiditas, leverage, perputaran modal kerja, dan size. Dari

beberapa rujukan tersebut kemudian penulis memilih variabel diantaranya

efisiensi operasional, perputaran modal kerja, tingkat likuiditas, leverage dan size.

Peneliti memilih variabel berdasarkan keterkaitan antarvariabel dan penelitian

terdahulu, dari beberapa penelitian yang telah dilakukan memperoleh hasil yang

tidak konsisten sehingga mendasari peneliti untuk meneliti kembali permasalahan

yang sama dengan objek dan tahun yang berbeda.

Menurut Wasis (1997: 119) faktor pertama yang mempengaruhi

profitabilitas adalah operating management (efisiensi pengendalian biaya). Biaya

merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan profitable atau tidaknya

perusahaan. Jadi tidak cukup hanya menaikkan pendapatan saja, akan tetapi juga

harus berusaha menaikkan efisiensi penggunaan biaya dan menaikkan

produktivitas kerja. Hal ini menunjukkan bahwa efisiensi pengendalian biaya

Page 22: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

6

yang tinggi berarti perusahaan dapat menekan biaya serendah mungkin sehingga

dapat meningkatkan laba yang secara otomatis meningkatkan profitabilitas.

Menurut Dendawijaya (2005: 118) salah satu rasio yang digunakan untuk

mengukur operating management yaitu dengan rasio BOPO yaitu biaya

operasional dibagi dengan pendapatan operasional. Simorangkir (2000: 155)

menyebutkan ada hubungan negatif antara rasio BOPO dengan profitabilitas,

artinya semakin tinggi rasio BOPO maka semakin rendah tingkat efisiensi

perusahaan dalam menekan biaya operasional, sehingga akan mengurangi laba

yang secara otomatis mengakibatkan kurang profitabelnya profitabilitas

perusahaan. Menurut konsep teori yang diungkapkan Taswan (2006: 403)

semakin rendah rasio BOPO maka semakin profitable perusahaan, dengan kata

lain jika biaya operasional yang dikeluarkan tinggi maka laba yang diperoleh lebih

kecil sehingga menyebabkan ROA menurun. Senada dengan beberapa konsep

diatas, Siamat (1999: 124) menyebutkan tingkat BOPO yag menurun

menunjukkan semakin tinggi efisiensi operasional yang dicapai perusahaan, hal

ini berarti semakin tinggi efisiensi aktiva perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan dan selanjutnya akan berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas yang

semakin profitable.

Faktor kedua yang mempengaruhi profitabilitas menurut Riyanto (2001:

37) adalah turnover of operating asset atau tingkat perputaran modal kerja. Hal ini

berhubungan dengan seberapa efisien perusahaan menggunakan modal kerjanya.

Pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting agar kelangsungan

usaha suatu perusahaan dapat dipertahankan (Hanafi, 2005: 125). Menurut

Page 23: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

7

Husnan (1997: 98) kesalahan dalam mengelola modal kerja mengakibatkan

kegiatan usaha dapat terhambat atau terhenti sama sekali. Indikasi pengelolaan

modal kerja yang baik adalah kecepatan perputaran modal kerja, yamg dimulai

dari asset kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali

menjadi kas. Menurut Muslich (2003:62) faktor yang mempengaruhi profitabilitas

yaitu penggunaan aktiva yaitu kecepatan berputarnya operating asset dalam suatu

periode tertentu. Semakin cepat perputaran modal kerja berarti semakin cepat pula

modal kerja kembali berarti laba yang akan diperoleh semakin besar, laba yang

tinggi akan mempengaruhi tingkat profitabilitas (Gitosudarmo, 1992: 42).

Faktor ketiga yang mempengaruhi profitabilitas adalah likuiditas

Menurut Riyanto (2001), likuiditas adalah kemampuan perusahaan atau badan

usaha untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi.

Menurut Antonio, likuiditas yang tersedia harus cukup, tidak boleh terlalu kecil

sehingga menganggu kebutuhan operasional sehari-hari, tetapi juga tidak boleh

terlalu besar karena akan menurunkan efisiensi dan berdampak pada rendahnya

laba sehingga mempengaruhi berkurangnya profitabilitas perusahaan. Tingkat

likuiditas yang semakin tinggi dapat mengurangi kemampuan perusahaan tersebut

dalam menghasilkan laba dan hal ini berarti dapat mengurangi tingkat

profitabilitas. Jika suatu perusahaan mempunyai tingkat likuiditas yang overlikuid

berarti semakin banyak pula perusahaan tersebut membiarkan aktiva produktif

yang menganggur, padahal seharusnya aktiva produktif tersebut dapat digunakan

untuk menghasilkan laba. Akan tetapi jika tingkat likuiditas illikuid maka juga

dapat membahayakan keberlangsungan perusahaan karena kemampuan dalam

Page 24: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

8

memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu sangat kecil. Oleh

karena itu, tingkat likuiditas harus dijaga pada posisi yang seimbang.

Faktor keempat yang mempengaruhi profitabilitas menurut Muslich

(2003) yaitu leverage. Menurut Weston dan Copeland (1996: 4) menyatakan

bahwa leverage merupakan rasio antara nilai buku seluruh hutang terhadap total

aktiva atau nilai perusahaan. Perusahaan menggunakan leverage dengan tujuan

agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya aktiva dan sumber

dananya, dengan demikian akan meningkatkan keuntungan. Sebaliknya leverage

juga meningkatkan variabilitas (risiko) keuntungan karena jika perusahaan

ternyata mendapatkan keuntungan yang lebih rendah dari biaya tetapnya maka

penggunaan leverage akan menurunkan keuntungan (Gitosudarmo: 2002: 204).

Semakin oversolvabel leverage berarti semakin besar beban tetap (bunga) yang

harus dibayarkan kepada kreditur. Hal ini berarti semakin kecilnya laba yang

diperoleh, ini dikarenakan semakin besarnya bagian laba yang harus digunakan

untuk membayar bunga tersebut, semakin kecil laba maka tingkat profitabilitas

semakin tidak profitabel.

Selain itu profitabilitas juga dipengaruhi oleh size perusahaan yang

diproksi dengan total aktiva. Secara umum dapat dibedakan antara perusahaan

besar dengan perusahaan kecil. Adapun skala penilaian dapat dikelompokkan

menjadi empat yaitu perusahaan dengan skala mikro, kecil, menengah dan besar.

Pengelompokkan ini berdasar data BSN yang merupakan tolak ukur dari skala

nominal. Perusahaan besar cenderung memiliki total aktiva yang besar sehingga

akan memiliki profitabilitas yang profitabel pula, sedangkan perusahaan kecil

Page 25: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

9

dengan total aktiva yang kecil maka akan cenderung memiliki profitabilitas yang

kurang profitabel. Sehingga size juga merupakan faktor yang mempengaruhi

profitabilitas yang dilihat dari segi total aktiva.

Pernyataan dan alasan tentang pentingnya profitabilitas dalam

keberlangsungan usaha, sehingga mandasari peneliti untuk meneliti lebih lanjut

permasalahan profitabilitas. Melihat rujukan dari berbagai macam penelitian,

bahwa faktor-faktor tersebut tidak konsisten, ada yang berpengaruh dan ada yang

tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, baik secara simultan maupun parsial.

Penelitian Nazir dan Afza (2008) menyebutkan ada hubungan yang positif antara

modal kerja terhadap profitabilitas yang dipengaruhi juga oleh variable lainnya.

Christopher dan Kamalavali (2007) dalam studinya mengenai sensitivitibilitas dari

profitabilitas terhadap manajemen modal kerja pada perusahaan di India. Hasil

penelitiannya menyebutkan likuiditas, leverage, perputaran modal kerja dan size

perusahaan secara signifikan berpengaruh terhadap profitabilitas.

Penelitian Ajeng (2007) tentang pengaruh likuidasi, solvabilitas dan

efisiensi modal kerja terhadap rentabilitas pada KPRI di Kabupaten Kudus yang

menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari ketiga variabel

tersebut sebesar 15,6% terhadap rentabilitas dengan mengambil data laporan

keuangan selama 2 tahun berturut-turut. Penelitian selanjutnya yang dilakukan

oleh Nisa’ (2008) pada KPRI Kabupaten Kudus memperoleh hasil bahwa antara

tingkat likuiditas dan pengendalian biaya berpengaruh terhadap rentabilitas

mempunyai nilai yang cukup signifikan sebesar 67,1%.

Page 26: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

10

Penelitian-penelitian yang telah dilakukan banyak menunjukkan hasil

yang tidak konsisten untuk waktu dan tempat yang berbeda. Berdasarkan

penelitian diatas, penelitian ini ditujukan untuk pengujian lebih lanjut mengenai

temuan-temuan empiris mengenai efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal

kerja, likuiditas, leverage dan size terhadap profitabilitas. Berdasarkan paparan di

atas dari masalah yang dihadapi, maka peneliti tertarik dengan judul “Analisis

Efisiensi Pengendalian Biaya, Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Leverage

dan Size Terhadap Profitabilitas pada KPRI di Kabupaten Sragen Tahun

2008-2009 “

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang diajukan dalam

penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh negatif antara efisiensi pengendalian biaya terhadap

profitabilitas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009 ?

2. Apakah terdapat pengaruh positif antara perputaran modal kerja terhadap

profitabilitas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009 ?

3. Apakah terdapat pengaruh positif antara likuiditas terhadap profitabilitas pada

KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009 ?

4. Apakah terdapat pengaruh positif antara leverage terhadap profitabilitas pada

KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009?

5. Apakah terdapat pengaruh positif antara size terhadap profitabilitas pada KPRI

di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009?

Page 27: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

11

6. Apakah terdapat pengaruh positif antara efisiensi pengendalian biaya,

perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size terhadap profitabilitas

pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan berdasarkan beberapa masalah yang

diungkapkan di atas terkait dengan efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal

kerja, likuiditas, leverage dan size yang berpengaruh terhadap profitabilitas

adalah:

1. Mengetahui apakah terdapat pengaruh negatif antara efisiensi pengendalian

biaya terhadap profitabilitas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009.

2. Mengetahui apakah terdapat pengaruh positif antara perputaran modal kerja

terhadap profitabilitas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009.

3. Mengetahui apakah terdapat pengaruh positif antara likuiditas terhadap

profitabilitas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009.

4. Mengetahui apakah terdapat pengaruh positif antara leverage terhadap

profitabilitas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009.

5. Mengetahui apakah terdapat pengaruh positif antara size terhadap profitabilitas

pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009.

6. Mengetahui apakah terdapat pengaruh positif antara efisiensi pengendalian

biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size terhadap

profitabilitas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009.

Page 28: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

12

1.4 Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoritis

Bahan kajian dalam menambah ilmu pengetahuan di bidang akuntansi

terutama mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas. Wahana

pengembangan kemampuan dalam bidang penelitian dan penerapan teori yang

peneliti dapat diperkuliahan, khususnya tentang pengaruh efisiensi pengendalian

biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size terhadap profitabilitas.

Memberikan rangsangan dalam melakukan penelitian lanjutan dengan topik dan

pembahasan yang berkaitan dengan penelitian ini.

b. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai

efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

serta pengaruhnya terhadap profitabilitas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun

2008-2009. Bahan masukan dalam rangka pengembangan serta peningkatan laba

setiap periode akuntansi serta untuk kemajuan KPRI di Kabupaten Sragen.

Page 29: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

13

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.1 Pengertian Profitabilitas

Page 30: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

14

Penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini, terutama dalam

efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

terhadap profitabilitas untuk mengetahui sejauh mana perbedaannya dan sebagai

pembanding konsistensi penelitian ini. Berikut ini beberapa penelitian terdahulu

tentang profitabilitas :

Penelitian Terdahulu

Nama Judul Penelitian Variabel Sampel, Teknik dan Hasil Penelitian

Hasil Penelitian

Anthony R Rizzo

Real Cost Control

1. Effective strategy for cost control and

2. Profitability

Sampel : anggota dari grup ini dapat system atau pengakat lunak insinyur arsitektur desainer

Ada pengaruh yang signifikan antara efektifitas pengendalian biaya dengan profitabilitas

Nazir & Afza (2008)

The Factor Determining Working Capital Requirements

Working capital, determinants, ROA

Ada pengaruh yang positif antara ROA dengan modal kerja yang menunjukkan hubungan yang signifikan

Doron Nissim

Financial Statement Analysis of Leverage and How It Informs About Profitability and Price to Book Ratios

Leverageberpengaruh positif terhadap profitabilitas prshan, dengan median leverage yang positif walaupun kecil yaitu sebesar 0,6%. Dalam penelitian ini ratio leverage

Page 31: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

15

mempengaruhi profitabilitas sebesar 60% sedangkan sisanya dipengaruhi factor lain. Sedangkan pengaruh leverage terhadap price to book sebesar 20%

Sushma Vishnani & Bhupesh Kr. Shah

Impact of Working Capital Management Policies on Corporate Performance An Empirical Study

1. Liquidity2. Profitability

Hasil penelitian dari 23 perusahaan menunjukkan bahwa 13 perusahaan diantaranya mempunyai hubungan positif antara likuiditas dan profitabilitas sedangkan 10 perusahaan lainnya mempunyai hubungan negative antara likuiditas dan profitabilitas

Benjamin Chritoper & Kamalavalli

Sensitivity of profitability to working capital management in Indian corporate hospitals

1. Current ratio2. Quick ratio 3. Cash turnover

ratio 4. Inventory

Turnover Ratio 5. Debtor’s Turnover

Ratio 6. Working Capital

Turnover Ratio 7. Ratio of Current

Assets to Total Assets

8. Ratio of Current Assets to Operating Income

9. Comprehensiv Liquidity Index

10. Net Liquid Balance

11. Size 12. Leverage 13. Growth 14.Profitability

Secara parsial current ratio, cash turnover ratio, current assets to operating income dan leverage berpengaruh negative terhadap profitabilitas sedangkan quickratio, debtors turnover ratio, current assets to total assets ratio dan growth berpengaruh positif terhadap prrofitabillitas

Page 32: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

16

Page 33: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

17

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

3.2 Populasi

 

No. Nama KPRI Alamat 1. Bina Sejahtera SMP Negeri 1 Sumberlawang 2. Garuda Jl. Raya Timur Km. 4 Sragen 57252 3. Guru Sambungmacan Jl. Raya Timur Km. 12 Sambungmacan 57253 4. Guru Sragen Jl. Letjen Sutoyo 14 Sragen 57214 5. Karyatani SMK Negeri 1 Kedawung, Sragen 57292 6. Kebun Makmur Jl. Perintis Kemerdekaan No. 4 Sragen 7. Kopen Kalijambe Jl. Raya Solo-Purwodadi Km.15 Kalijambe, Sragen 57275 8. Kopenta Jl. Veteran No. 10 Sragen 9. Kuwera Jl. Pungkruk-Tanon Km. 4 Sragen 10. Makmur Jl. Dr. Sutomo No. 4 Sragen 11. Marga Kalijambe Kalijambe, Sragen 12. Mawar Jl. Mawar No. 4 Sragen 13. Mekar Sukodono SMP Negeri 1 Sukodono 14. Mekarsari SMP Negeri Tanon 15. Murah SMP Negeri 1 Sragen, Jl. Raya Sukowati 162 Sragen 16. Murakabi Jl. Dr. Setyabudi No. 3 Sragen 17. Nur Usaha Maju Guworejo-Karangmalang, Sragen 18. Pengayoman Jl. Raya Sukowati Sragen 19. Sampurna Jl. Raya Sragen-Solo Km. 8 Purwosuman, Sidoharjo 20. Sedia Tangen Kauman RT 16 Dukuh Tangen Sragen 57261 21. Sehat Sejati Jl. Raya Timur Km 06 Ngrampal Sragen 57252 22. Sejuk SMP Negeri 2 Ngrampal 23. Sembada Gemolong Pos Salem Sragen 57274 24. Simponi Jl. Pattimura 4/5 Sragen 25. SMP Negeri Tangen SMP Negeri Tangen, Katelan Tangen Sragen 26. Waspada Jl. Tangen-Jenar Km 7 Jenar, Sragen 57256 27. Guru Karangmalang Karangmalang, Puro-Sragen

Page 34: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

18

28. Suka Damai SMP Negeri 1 Gesi 29. Karyawan Plupuh Jln. Raya Sambirejo-Plupuh 57283 30. Bineka Jln. Raya Timur Km.11 Sragen 31. Tat Twan Asi Panti Tuna Grahita Raharjo Sragen 32. Guru Sidoharjo Jln. Sragen-Solo Km. 4 Sidoharjo 33. Guru Masaran Jl. Raya Barat Masaran Sragen 34. Mardi Utomo Jln. Veteran 14 Sragen 35. Gotong Royong SMA Negeri 1 Sragen 36. Sejahtera Kr.Malang Jln. Bratasena Karangmalang, Sragen 37. Mantep Jln.Kuwungsari No.16Sragen 38. Sukses SMP Negeri 1 Ngrampal 39. Guru Sukodono Karangbale, Majenang,Sukodono 40. Guru Sb.Lawang Jln.Solo-Purwodadi, Mojopuro 41. Guru Mondokan Kedawung RT 12/IV, Mondokan 42. Warga Sumberlawang, Sragen 43. Mekar Kedawung SMP Negeri 1 Kedawung 44. Sehati Ds. Bendungan, Kedawung, Sragen

Sumber : PKPRI Kabupaten Sragen

Kriteria Profitabilitas

No. ROA tahun 2008 ROA tahun 2009 Kriteria

  x > 8,67% x > 7,14% Sangat Profitabel

2. 5,78% < x ≤ 8,67% 4,76% < x ≤ 7,14% Profitabel

3. 2,89 < x < 5,78% 2,38 < x < 4,76% Kurang Profitabel

4. 0 < x ≤ 2,89% 0 < x ≤ 2,38% Tidak Profitabel

5. x ≤ 0 x ≤ 0 Sangat Tidak Profitabel

 

Tingkat BOPO Kriteria

<94% Sangat efisien

94% sampai dengan 95% Efisien

95% sampai dengan 96% Cukup Efisien

96% sampai dengan 97% Tidak Efisien

> 98% Sangat Tidak Efisien

Page 35: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

19

 

No. Perputaran Modal Kerja Kriteria

1. x > 6 kali Cepat

2. 3 < x ≤ 6 kali Cukup Cepat

3. 0 < x ≤ 3 kali Tidak Cepat/ Lambat

4. x ≤ 0 Sangat Tidak Cepat

 

No. Current Ratio Kriteria

1. x > 200% Overlikuid

2. 100% < x ≤ 200% Likuid

3. 0 < x ≤ 100% Cukup Likuid

4. x ≤ 0 illikuid

No.

Kriteria

1. x > 100% Oversolvabel

2. 50 % < x ≤ 100% Solvabel

3. 0 < x ≤ 50% Cukup Solvabel

4. x ≤ 0 insolvabel

Kriteria Size

Page 36: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

20

No. Total Aktiva Kriteria Size

  < Rp 50.000.000 Usaha mikro

2. Rp 50.000.000 ≤ x < Rp 500.000.000 Usaha kecil

3. Rp 500.000.000 ≤ x < Rp 10.000.000.000 Usaha menengah

4. > Rp 10.000.000.000 Usaha besar

Regresi linear berganda digunakan karena sudah sesuai dengan

ketentuan, karena regresi berganda mengandung makna bahwa dalam suatu persamaan

regresi terdapat satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen (Algifari,

2000: 64).

Alat analisis linear berganda digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan

antara Variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Data yang digunakan untuk

melakukan regresi liner berganda yaitu data efisiensi masing-masing indikator dari

variabel bebas yaitu efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas,

leverage dan size.

Rumus linier berganda ditunjukkan oleh persamaan: Y = a + +

+ e

Page 37: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

21

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis Data Deskriptif

4.1.1 Profitabilitas ( Y )

Profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas

manajemen perusahaan secara keseluruhan, yang ditunjukkan dengan besarnya

laba yang diperoleh perusahaan. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan

return on assets (ROA). ROA dihitung dengan perbandingan laba setelah pajak

dengan total aktiva.

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Profitabilitas KPRI Kabupaten Sragen tahun 2008

No. ROA tahun 2008 Kriteria N Persentase   x > 8,67% Sangat Profitabel 1 2,27%

2. 5,78% < x ≤ 8,67% Profitabel 10 22,73% 3. 2,89 < x < 5,78% Kurang Profitabel 22 50% 4. 0 < x ≤ 2,89% Tidak Profitabel 11 25% 5. x ≤ 0 Sangat Tidak Profitabel 0 0 Jumlah 44 100%

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa tingkat profitabilitas dalam

kriteria profitabel adalah sebesar 25% dan kurang profitabel sebanyak 75%.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat rata-rata profitabilitas pada KPRI di

Kabupaten Sragen tahun 2008 termasuk dalam kriteria kurang profitabel yaitu

sebanyak 33 KPRI atau 75% dari seluruh jumlah sampel penelitian. Sedangkan

Page 38: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

22

rata-rata profitabilitas pada tahun 2009 pada KPRI di Kabupaten Sragen adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Profitabilitas KPRI Kabupaten Sragen tahun 2009

No. ROA tahun 2009 Kriteria N Persentase 1. x > 7,14% Sangat Profitabel 5 11,37% 2. 4,76% < x ≤ 7,14% Profitabel 8 18,18% 3. 2,38 < x < 4,76% Kurang Profitabel 18 40,90% 4. 0 < x ≤ 2,38% Tidak Profitabel 13 29,55% 5. x ≤ 0 Sangat Tidak Profitabel 0 0 Jumlah 44 100%

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa tingkat profitabilitas dalam

kriteria profitabel adalah sebesar 29,55% dan kurang profitabel sebanyak 70,45%.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat rata-rata profitabilitas pada KPRI di

Kabupaten Sragen tahun 2009 termasuk dalam kriteria kurang profitabel.

4.1.2 Efisiensi Pengendalian Biaya (X1)

Deskripsi efisiensi pengendalian biaya pada 44 KPRI sampel di Kabupaten

Sragen tahun 2008 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Efisiensi Pengendalian Biaya pada KPRI di Kabupaten

Sragen tahun 2008

No. Tingkat Kriteria N Persentase 1. < 94% Sangat efisien 43 97,73% 2. 94% s/d 95% Efisien 1 2,27% 3. 95% s/d 96% Cukup Efisien 0 0 4. 96% s/d 97% Tidak Efisien 0 0 5. > 98% Sangat Tidak Efisien 0 0

Jumlah 44 100%

Page 39: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

23

Pada tabel di atas, tingkat efisiensi pengendalian biaya pada KPRI di

Kabupaten Sragen tahun 2008 menunjukkan hampir semua KPRI sebanyak 43

KPRI atau 97,73% dari seluruh sampel KPRI memiliki tingkat efisiensi

pengendalian biaya yang sangat efisien. Sedangkan deskripsi efisiensi

pengendalian biaya KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2009.

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Efisiensi Pengendalian Biaya pada KPRI di Kabupaten

Sragen tahun 2009

No. Tingkat Kriteria N Persentase 1. < 94% Sangat efisien 41 93,18% 2. 94% s/d 95% Efisien 2 4,54% 3. 95% s/d 96% Cukup Efisien 0 0 4. 96% s/d 97% Tidak Efisien 0 0 5. > 98% Sangat Tidak Efisien 1 2,27%

Jumlah 44 100%

Pada tabel di atas, tingkat efisiensi pengendalian biaya pada yang berada

pada kriteria efisien sebesar 93,18% sedangkan yang tidak efisien sebesar 2,27%.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2009

memiliki tingkat efisiensi pengendalian biaya yang sangat efisien yaitu sebanyak

41 KPRI atau sebesar 93,18% dari seluruh jumlah sampel.

4.1.3 Perputaran Modal Kerja (X2)

Perputaran modal kerja merupakan hubungan penjualan dalam satu

periode dengan modal kerja yang ada. Semakin pendek periode perputaran, berarti

semakin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputarannya (turnover

Page 40: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

24

rate-nya). Penelitian yang telah dilakukan pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun

2008-2009 maka perputaran modal kerja dapat dilihat deskriptif data dibawah ini :

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Perputaran Modal Kerja pada KPRI di Kabupaten

Sragen tahun 2008

No. Perputaran Modal Kerja Kriteria N Persentase

1. x > 6 kali Cepat 0 0

2. 3 < x ≤ 6 kali Cukup Cepat 0 0

3. 0 < x ≤ 3 kali Tidak Cepat/ Lambat 44 100%

4. x ≤ 0 Sangat Tidak Cepat 0 0

Jumlah 44 100%

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa perputaran modal kerja pada 44

sampel KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008 adalah 100% lambat sehingga

dapat disimpulkan bahwa rata-rata perputaran modal kerja pada tahun 2008

lambat. Sedangkan perputaran modal kerja tahun 2009 pada KPRI di Kabupaten

Sragen adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Perputaran Modal Kerja pada KPRI di Kabupaten

Sragen tahun 2009

No. Perputaran Modal Kerja Kriteria N Persentase

1. x > 6 kali Cepat 0 0

2. 3 < x ≤ 6 kali Cukup Cepat 0 0

3. 0 < x ≤ 3 kali Tidak Cepat/ Lambat 44 100%

4. x ≤ 0 Sangat Tidak Cepat 0 0

Jumlah 44 100%

Page 41: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

25

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa perputaran modal kerja pada 44

sampel KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2009 adalah 100% lambat, maka dapat

disimpulkan bahwa rata-rata perputaran modal kerja pada KPRI di Kabupaten

Sragen pada tahun 2008-2009 berada pada kriteria lambat.

4.1.4 Likuiditas (X3)

Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan KPRI untuk memenuhi

kewajiban jangka pendeknya. Berdasarkan penellitian yang telah dilakukan,

deskripsi likuiditas KPRI di Kabupaten Sragen pada tahun 2008 adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Likuiditas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008

No. Current Ratio Kriteria N Persentase

1. x > 200% Overlikuid 39 88,63%

2. 100% < x ≤ 200% Likuid 5 11,37%

3. 0 < x ≤ 100% Cukup Likuid 0 0

4. x ≤ 0 illikuid 0 0

Jumlah 44 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui tingkat likuiditas pada KPRI di

Kabupaten Sragen tahun 2008 menunjukkan bahwa sebesar 11,37% berada pada

kriteria likuid dan 88,63% berada pada kriteria yang overlikuid. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa rata-rata likuiditas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun

2008 adalah overlikuid. Sedangkan tingkat likuiditas pada KPRI di Kabupaten

Sragen tahun 2009 dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 42: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

26

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Likuiditas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2009

No. Current Ratio Kriteria N Persentase

1. x > 200% Overlikuid 38 86,36%

2. 100% < x ≤ 200% Likuid 6 13,64%

3. 0 < x ≤ 100% Cukup Likuid 0 0

4. x ≤ 0 illikuid 0 0

Jumlah 44 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui tingkat likuiditas pada KPRI di

Kabupaten Sragen tahun 2009 menunjukkan bahwa sebesar 13,64% berada pada

kriteria likuid dan 86,36% berada pada kriteria yang overlikuid. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa rata-rata likuiditas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun

2009 adalah overlikuid.

4.1.5 Leverage (X4)

Dari hasil analisis deskriptif penelitian pada KPRI di Kabupaten Sragen

tahun 2008-2009 maka leverage dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Leverage pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008

No. Debt to Equity Ratio Kriteria N Persentase

1. x > 100% Oversolvabel 26 59,10%

2. 50 % < x ≤ 100% Solvabel 12 27,27%

3. 0 < x ≤ 50% Cukup Solvabel 6 13,63%

4. x ≤ 0 insolvabel 0 0

Jumlah 44 100%

Page 43: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

27

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui tingkat likuiditas pada KPRI di

Kabupaten Sragen tahun 2008 menunjukkan bahwa sebagian besar leverage yaitu

sebesar 59,10% berada pada kriteria yang oversolvabel. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa rata-rata leverage pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun

2008 adalah oversolvabel. Sedangkan untuk mengetahui leverage pada KPRI di

Kabupaten Sragen pada tahun 2009 lihat tabel berikut:

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Leverage pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2009

No. Debt to Equity Ratio Kriteria N Persentase

1. x > 100% Oversolvabel 25 56,82%

2. 50 % < x ≤ 100% Solvabel 12 27,28%

3. 0 < x ≤ 50% Cukup Solvabel 7 15,90%

4. x ≤ 0 insolvabel 0 0

Jumlah 44 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui tingkat likuiditas pada KPRI di

Kabupaten Sragen tahun 2009 menunjukkan bahwa sebagian besar leverage yaitu

sebesar 56,82% berada pada kriteria yang oversolvabel. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa rata-rata leverage pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun

2008 - 2009 adalah oversolvabel.

4.1.6 Size (X5)

Dari hasil analisis deskriptif size penelitian pada KPRI di Kabupaten

Sragen tahun 2008-2009 dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 44: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

28

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Size pada KPRI di Kabupaten Sragen 2008

No. Total Aktiva Kriteria Size N Persentase

  < Rp 50Juta Usaha mikro 0 0

2. < Rp 50 Juta– 500 Juta Usaha kecil 17 38,63%

3. Rp 500 Juta– Rp 10 Milyar Usaha menengah 27 61,37%

4. > Rp 10Milyar Usaha besar 0 0

Jumlah 44 100% Tabel 4.12

Distribusi Frekuensi Size pada KPRI di Kabupaten Sragen 2009

No. Total Aktiva Kriteria Size N Persentase   < Rp 50Juta Usaha mikro 0 0

2. < Rp 50 Juta– 500 Juta Usaha kecil 11 25%

3. Rp 500 Juta– Rp 10 Milyar Usaha menengah 33 75%

4. > Rp 10Milyar Usaha besar 0 0

Jumlah 44 100% Salah satu prasyarat yang harus dipenuhi dalam analisis regresi adalah

data dan model regresi berdistribusi normal. Normalitas dapat dideteksi dengan

melihat penyebaran (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat

grafik residual di bawah ini :

Page 45: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

29

Gambar 4.1

Grafik Normal P-P Plot Regression Stndardized Residual

Dengan melihat tampilan grafik normal P-P Plot Regression

Stndardized Residual di atas dapat disimpulkan bahwa terlihat titik-titik

menyebar disekitar garis diagonal, hal ini menunjukkan bahwa residual

berdistribusi secara normal.

Pengujian normalitas model regresi juga dapat dilihat dari hasil uji

Kolmogorov Smirnov, dimana nilai asymtot unstandardized residual sebesar

0,068 > 0,05 yang berarti model regresi berdistribusi normal.

Page 46: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

30

Tabel 4.13

Data Uji statistik non-parametrik Kolmogorov – Smirnov (K-S)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

  Unstandardized

Residual

N 88

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.83947769

Most Extreme Differences Absolute .139

Positive .139

Negative -.111

Kolmogorov-Smirnov Z 1.300

Asymp. Sig. (2-tailed) .068

a. Test distribution is Normal.

Regresi berganda berguna untuk meramalkan pengaruh dua variabel

prediktor atau lebih terhadap satu variabel kreterium atau untuk membuktikan ada

atau tidaknya hubungan fungsional antara dua buah variabel bebas (X) atau lebih

dengan sebuah variabel terikat (Y) (Usman, 2003: 241). Hasil dari analisis

pengaruh efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas,

leverage dan size terhadap profitabilitas dari analisis regresi berganda dapat

dilihat pada tabel berikut :

Page 47: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

31

Tabel 4.14

Data Hasil Output SPSS untuk Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Correlations

B Std. Error Beta

Zero-

order Partial Part

1 (Constant) 12.039 1.652 7.288 .000  

Bopo -.086 .019 -.450 -4.554 .000 -.564 -.449 -.398

PMK -1.224 1.486 -.091 -.823 .413 -.044 -.091 -.072

Lik .000 .000 -.054 -.488 .627 -.058 -.054 -.043

Lev .001 .001 .188 2.073 .041 .320 .223 .181

Size -1.928E-10 .000 -.149 -1.538 .128 -.362 -.167 -.134

a. Dependent Variable: Prof    

Sumber : Hasil Output SPSS

Berdasarkan hasil analisis regresi seperti tertera pada ringkasan tabel di atas

diperoleh persamaan model regresi yang distandarkan yaitu :

Y = 12,039 – 0,86 X1 – 1,224 X2 + 0,000 X3 + 0,001 X4 – 1,928E-10 X5 + e

Keterangan :

- Koefisien konstanta sebesar 12,039 (a = 12,039)

Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tingkat efisiensi pengendalian

biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size bernilai 0 (X1, X2,

X3, X4, X5 = 0) maka besarnya profitabilitas adalah sebesar 12,039%.

- Koefisien regresi efisiensi pengendalian biaya sebesar – 0,86 (b1 = 0,86)

Nilai koefisien X1 ini menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan 1% tingkat

efisiensi pengendalian biaya koperasi, maka akan terjadi penurunan

profitabilitas sebesar 0,86% dengan asumsi variabel lainnya tetap.

Page 48: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

32

- Koefisien regresi perputaran modal kerja sebesar – 1,224 (b2 = 1,224)

Nilai koefisien X2 ini menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan 1 kali tingkat

perputaran modal kerja koperasi, maka akan terjadi penurunan profitabilitas

sebesar 1,224 dengan asumsi variabel lainnya tetap.

- Koefisien regresi likuiditas sebesar 0,000 (b3 = 0,000)

Nilai koefisien X3 ini menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan 1% tingkat

likuiditas koperasi, maka akan terjadi kenaikan profitabilitas sebesar 0,000

dengan asumsi variabel lainnya tetap.

- Koefisien regresi leverage sebesar 0,001 (b4 = 0,001)

Nilai koefisien X4 ini menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan 1% tingkat

leverage koperasi, maka akan terjadi kenaikan profitabilitas sebesar 0,001

dengan asumsi variabel lainnya tetap.

- Koefisien regresi size sebesar - 1,928 (b5 = – 1,928E-10 )

Nilai koefisien X5 ini menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan Rp 1,- total

aktiva koperasi, maka akan terjadi penurunan profitabilitas sebesar 1,928E-10

dengan asumsi variabel lainnya tetap.

Syarat berlakunya model regresi ganda adalah antar variabel bebasnya

tidak memiliki hubungan sempurna atau tidak mengandung multikolinearitas.

Model regresi dikatakan bebas dari multikolinearitas apabila nilai tolerance dan

nilai Variance Inflatio Factor (VIF) berada di sekitar 1. Pengujian

multikolinearitas ini dilihat dari nilai Variance Inflatio Factor (VIF). Antara

variabel bebas dikatakan multikolinearitas apabila toleransinya < 0,1 dan VIF >

10. Hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Page 49: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

33

Tabel 4.15

Data Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 12.039 1.652 7.288 .000  

Bopo -.086 .019 -.450 -4.554 .000 .782 1.279

PMK -1.224 1.486 -.091 -.823 .413 .626 1.596

Lik .000 .000 -.054 -.488 .627 .633 1.581

Lev .001 .001 .188 2.073 .041 .929 1.076

Size -1.928E-

10 .000 -.149 -1.538 .128 .811 1.232

a. Dependent Variable: Prof    

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai VIF untuk variabel efisiensi

pengendalian biaya (BOPO) sebesar 1,279; untuk perputaran modal kerja

(PMK) sebesar 1,596; untuk variabel likuiditas (CR) sebesar 1,581; untuk

variabel leverege (DER) sebesar 1,076 dan untuk variabel size (total aktiva)

sebesar 1,232. Kelima nilai VIF < 10 yang berarti bahwa model regresi tidak

mengandung multikolinearitas.

Heterokesdastisitas merupakan uji adanya varians residual yang tidak

konstan, uji ini digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model

karena varian pengganggu berbeda antar satu observasi yang lain. Berdasarkan

hasil olahan program komputer SPSS yaitu melalui tampilan grafik scatterplot

yang dapat dilihat di bawah ini, maka asumsi bahwa tidak terjadi heterokerdasitas

dapat dipenuhi. Hal ini berdasarkan gambar grafik dimana titik-titik yang ada

Page 50: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

34

dalam grafik tersebut tidak membentuk pola tertentu yang jelas dan titik-titik

tersebut tersebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y.

Gambar 4.2

Gambar Uji Heterokesdastisitas

Pada gambar 4.2 Gambar scatterplot menunjukkan titik-titik tersebut di

sekitar nol pada sumbu horisontal dan tidak membentuk pola tertentu atau terlihat

acak, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung

heterokesdastisitas atau bersifat homogen.

Selain dengan mengamati grafik scatterplot uji heterokesdatisitas juga

dapat dilakukan dengan uji Glejser. Uji Glejser yaitu pengujian dengan

meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen.

Page 51: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

35

Tabel 4.16

Data Hasil Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.014 1.030 2.927 .004

Bopo -.015 .012 -.155 -1.287 .202

PMK -1.053 .927 -.153 -1.137 .259

Lik .000 .000 -.083 -.622 .536

Lev .001 .000 .158 1.433 .156

Size 2.571E-11 .000 .039 .329 .743a. Dependent Variable: Abs_res  

Berdasarkan hasil output SPSS dengan jelas menunjukkan bahwa tidak

ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi

variabel dependen nilai_abs. Hal ini terlihat dari nilai sig pada tiap-tiap variabel

independen seluruhnya diatas 0,05. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak

mengandung adanya heterokesdastisitas.

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu

pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2006: 95). Jika terjadi korelasi, maka

diramalkan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang

berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena

residual (kesalahan penganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi

lainnya. Mendeteksi atau mengetahui ada atau tidaknya problem autokorelasi pada

model regresi dengan menggunakan Uji Durbin-Watson (D-W test).

Page 52: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

36

Tabel 4.17

Data Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .612a .375 .337 1.89473 1.510

a. Predictors: (Constant), Size, Lik, Lev, Bopo, PMK  b. Dependent Variable: Prof    

Dari tabel di atas diketahui, apabila nilai D-W berada diantara -2 sampai

dengan +2 berarti tidak ada autokorelasi. Hasil dari Uji Durbin-Watson dengan

menggunakan SPSS adalah 1,510 yang berada pada angka sekitar +2 dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa tdak terjadi masalah autokorelasi pada model

regresi.

4.3 Uji Hipotesis

4.3.1 Uji Hipotesis secara Simultan (Uji Statistik F)

Uji simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

yaitu efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage

dan size secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen (profitabilitas).

Kriteria pengujiannya apabila tingkat signifikansi < 0,05 maka Ha diterima dan Ho

ditolak. Hasil output SPSS untuk uji simultan dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 53: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

37

Tabel 4.18

Data Hasil Uji Simultan (Uji Statistik F) ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 176.588 5 35.318 9.838 .000a

Residual 294.380 82 3.590    

Total 470.968 87    

a. Predictors: (Constant), Size, Lik, Lev, Bopo, PMK    

b. Dependent Variable: Prof    

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa secara simultan efisiensi

pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dengan nilai

probabilitas yang dilihat pada nilai signifikan sebesar 0.000 < 0,05 yang berarti

bahwa H6 diterima.

Tabel 4.19

Data Hasil Uji Parsial (Uji Statistik t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant) 12.039 1.652   7.288 .000      

Bopo -.086 .019 -.450 -4.554 .000 -.564 -.449 -.398

PMK -1.224 1.486 -.091 -.823 .413 -.044 -.091 -.072

Lik .000 .000 -.054 -.488 .627 -.058 -.054 -.043

Lev .001 .001 .188 2.073 .041 .320 .223 .181

Size -1.928E-10 .000 -.149 -1.538 .128 -.362 -.167 -.134

a. Dependent Variable: Prof

             

Page 54: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

38

Tabel 4.20

Hasil Uji Hipotesis

                                                       

a) Uji parsial (uji statistik t) efisiensi pengendalian biaya terhadap profitabilitas

Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan dengan SPSS versi 17 for

windows dapat diketahui bahwa nilai koefisien model regresi – 0,086 dan nilai

probabilitas signifikansi sebesar 0,000 < taraf signifikansi α = 5% = 0,05 ; maka

dari hasil uji ini dinyatakan bahwa H1 diterima dan Ho ditolak yang artinya secara

parsial efisiensi pengendalian biaya berpengaruh terhadap profitabilitas.

b) Uji parsial (uji statistik t) perputaran modal kerja terhadap profitabilitas

Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan dengan SPSS versi 17 for

windows dapat diketahui bahwa nilai koefisien model regresi – 1,224 dan nilai

probabilitas signifikansi sebesar 0,413 > taraf signifikansi α = 5% = 0,05 ; maka

dari hasil uji ini dinyatakan bahwa H2 ditolak dan Ho diterima yang artinya secara

parsial perputaran modal kerja tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

c) Uji parsial (uji statistik t) likuiditas terhadap profitabilitas

Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan dengan SPSS versi 17 for

windows dapat diketahui bahwa nilai koefisien model regresi 0,000 dan nilai

probabilitas signifikansi sebesar 0,627 > taraf signifikansi α = 5% = 0,05 ; maka

Page 55: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

39

dari hasil uji ini dinyatakan bahwa H3 ditolak dan Ho diterima yang artinya secara

parsial likuiditas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

d) Uji parsial (uji statistik t) Leverage terhadap Profitabilitas

Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan dengan SPSS versi 17 for

windows dapat diketahui bahwa nilai koefisien model regresi 0,001 dan nilai

probabilitas signifikansi sebesar 0,041 < taraf signifikansi α = 5% = 0,05 ; maka

dari hasil uji ini dinyatakan bahwa H4 diterima dan Ho ditolak yang artinya secara

parsial leverage berpengaruh terhadap profitabilitas.

e) Uji parsial (uji statistik t) Size terhadap Profitabilitas

Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan dengan SPSS versi 17 for

windows dapat diketahui bahwa nilai koefisien model regresi – 1,928E-10 dan

nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,128 > taraf signifikansi α = 5% = 0,05 ;

maka dari hasil uji ini dinyatakan bahwa H5 ditolak dan Ho diterima yang artinya

secara parsial size tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

f) Uji simultan (uji statistk F) efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal

kerja,likuiditas, leverage dan size terhadap profitabilitas.

Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan dengan SPSS versi 17 for

windows dapat diketahui bahwa nilai F hitung 9,838 dan nilai probabilitas

signifikansi sebesar 0,000 < taraf signifikansi α = 5% = 0,05 ; maka dari hasil uji

ini dinyatakan bahwa H6 diterima dan Ho ditolak yang artinya secara simultan

efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja,likuiditas, leverage dan size

berpengaruh terhadap profitabilitas.

Page 56: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

40

Dalam uji linear berganda ini dianalisis pula besarnya koefisien

determinasi (R2) yang pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah

antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai

yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Tabel 4.21

Data Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .612a .375 .337 1.89473

a. Predictors: (Constant), Size, Lik, Lev, Bopo, PMK

Sumber : Hasil Output SPSS

Dari tampilan output SPSS model summary besarnya Adjusted R2 adalah

0,337 hal ini berarti bahwa 33,7% variasi profitabilitas dapat dijelaskan oleh

variasi dari kelima variabel independen yaitu efisiensi pengendalian biaya,

perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size, sedangkan sisanya sebesar

66,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini.

Page 57: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

41

Berdasarkan hasil analisis deskriptif diketahui bahwa rata-rata

profitabilitas pada KPRI di Kabupaten Sragen termasuk dalam kategori kurang

profitabel karena memiliki rata-rata SHU yang kecil yaitu sebesar Rp 48.593.407

yang dapat diartikan KPRI tidak memanfaatkan aktiva secara produktif yaitu rata-

rata aktiva sebesar Rp 1.773.482.051. Dengan tingkat SHU yang kecil

menyebabkan KPRI memiliki profitabilitas yang kurang profitabel yaitu berada di

bawah tingkat suku bunga yang berlaku. Kurang profitabelnya tingkat

profitabilitas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009 diasumsikan

disebabkan oleh :

a. Tingkat efisiensi pengendalian biaya pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun

2008-2009 kurang efisien, hal ini diasumsikan karena biaya operasional lebih

besar dari pendapatan sehingga dapat menghasilkan laba yang tidak maksimal

sehingga tidak akan meningkatkan profitabilitas KPRI.

b. Perputaran modal kerja pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009

diasumsikan lambat karena tingkat penjualan yang rendah sehingga

mempengaruhi laba yang akan berdampak pada tidak profitabelnya KPRI.

c. Tingkat likuiditas pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009

overlikuid, hal ini diasumsikan bahwa terdapat aktiva lancar terlalu banyak

karena jumlah piutang yang besar dan belum tertagih sehingga mempengaruhi

perolehan laba yang berdampak pada menurunkan tingkat profitabilitas.

d. Kondisi leverage pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009 yang

oversolvabel diasumsikan karena modal KPRI sebagian besar bergantung

pada hutang sehingga timbul kewajiban tetap (beban bunga) sehingga laba

Page 58: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

42

yang dihasilkan tidak maksimal dan akan berdampak pada KPRI yang tidak

profitabel.

e. Kondisi size KPRI yang secara rata-rata dalam kriteria kecil yaitu berada pada

diantara Rp 50 juta – Rp 500 juta. Usaha kecil pada umumnya memiliki total

aktiva yang kecil sehingga laba yang dihasilkan tidak maksimal yang akan

berdampak pada profitabilitas.

Dari hasil deskriptif data dapat diketahui bahwa pengendalian biaya pada

KPRI Kabupaten Sragen tahun 2008-2009 sangat efisien. Hal ini dikarenakan

porsi pendapatan lebih besar daripada biaya sehingga laba yang dihasilkan lebih

besar. Pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009 memiliki rata-rata

pendapatan sebesar Rp 391.439.435,81 (lampiran 2) dan rata-rata biaya adalah Rp

344.827.504,6 (lampiran 2). Hal ini menunjukkan KPRI mampu mengelola biaya

dengan optimal sehingga dengan pengendalian biaya yang sangat efisien tersebut

dapat mendatangkan laba yang berdampak pada meningkatnya profitabilitas.

Dari hasil deskriptif data dapat disimpulkan bahwa pada KPRI di

Kabupaten Sragen memiliki rata-rata tingkat perputaran modal kerja yang lambat.

Lambatnya perputaran modal kerja ini dikarenakan tingkat penjualan yang

tergolong rendah yaitu dengan rata-rata sebesar Rp 391.439.435,81 (lampiran 3).

Selain itu faktor lain yang mempengaruhi lambatnya perputaran modal kerja yaitu

lamanya waktu pengembalian pinjaman atau piutang dari anggota koperasi, sesuai

data diketahui rata-rata piutang adalah sebesar Rp 1.586.961.954,- (lampiran 7).

Dari hasil deskriptif data dapat disimpulkan bahwa pada KPRI di

Kabupaten Sragen memiliki tingkat likuiditas yang overlikuid. Hal ini disebabkan

Page 59: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

43

tingginya aktiva lancar dalam hal ini piutang. Dari data yang diperoleh diketahui

sebagian besar KPRI di Kabupaten Sragen memiliki saldo piutang yang tinggi

dengan rata-rata sebesar Rp 1.586.961.954,- (lampiran 7). Hal ini disebabkan

karena jangka waktu pelunasan kredit yang diberikan relatif lama. Besarnya aktiva

lancar ini menunjukkan bahwa KPRI mampu dalam memenuhi hutang lancarnya

yang ditunjukkan dengan rata-rata aktiva lancar sebesar Rp 1.610.177.694,- dapat

sebagai jaminan mampu membayar hutang lancar dengan rata-rata Rp

477.308.352,14. Akan tetapi tingginya aktiva lancar yang dimiliki menandakan

bahwa banyaknya dana yang kurang produktif dalam pengelolaannya sehingga

kondisi ini menyebabkan KPRI tidak dapat memaksimalkan labanya karena beku

dalam piutang.

Dari hasil deskriptif dapat disimpulkan bahwa pada KPRI di Kabupaten

Sragen memiliki rata-rata tingkat leverage yang oversolvabel. Hal ini disebabkan

karena modal KPRI sebagian besar berasal dari hutang dengan rata-rata sebesar

Rp 882.691.622,31 (lampiran 5). KPRI dengan hutang yang tinggi tersebut akan

mempengaruhi besar kecilnya laba yang mencerminkan kemampuan KPRI dalam

memenuhi semua kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal

sendiri yaitu rata-rata sebesar Rp 829.797.732,5 yang digunakan untuk membayar

seluruh kewajibannya, karena semakin besar penggunaan hutang maka akan

semakin besar kewajibannya (beban bunga) dimana pembayaran kewajiban

tersebut lebih diprioritaskan daripada profitabilitas.

Dari hasil deskriptif pada KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009

dapat disimpulkan bahwa kondisi size yang diproksi dengan total aktiva memiliki

Page 60: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

44

rata-rata sebesar Rp 1.773.482.051,32 (lampiran 6) yang berada pada kriteria

menengah yaitu Rp 500 juta – Rp 10 milyar. KPRI dengan usaha menengah pada

umumnya memiliki total aktiva yang lebih kecil daripada KPRI dengan usaha

besar, karena usaha menengah diasumsikan mempunyai aktiva yang relatif kecil

sehingga perolehan laba kurang maksimal.

4.5 Pembahasan Hipotesis

4.5.1 Hipotesis 1 (H1) Pengaruh Efisiensi Pengendalian Biaya terhadap

Profitabilitas

Hasil dari uji hipotesis (H1) menunjukkan bahwa efisiensi pengendalian

biaya secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas yang

berarti hipotesis 1 (H1) diterima. Pengaruh negatif ini disebabkan karena

berdasarkan hasil deskriptif pada KPRI di Kabupaten Sragen 2008-2009 tingkat

efisiensi pengendalian biaya tergolong sangat efisien yang menunjukkan bahwa

semakin efisien tingkat pengendalian biaya maka tingkat profitabilitas akan

meningkat atau semakin profitable. Hal ini dikarenakan biaya yang dikeluarkan

untuk kegiatan operasional lebih kecil daripada pendapatan sehingga

menghasilkan laba yang besar yang berdampak pada meningkatnya profitabilitas.

Hal ini menunjukkan bahwa efisiensi pengendalian biaya bukan merupakan

penyebab KPRI tidak profitable, justru sebaliknya dengan efisiennya

pengendalian biaya maka akan dapat menghasilkan laba yang besar yang

berdampak pada meningkatnya profitabilitas KPRI.

Page 61: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

45

Penelitian ini menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian terdahulu

yang telah dilakukan oleh Ratnasari (2009) bahwa secara parsial terdapat

pengaruh yang signifikan antara efisiensi pengendalian biaya terhadap

profitabilitas. Selain itu penelitian Indah Kusumawati (2010) juga menunjukkan

hasil yang sama bahwa secara parsial efisiensi pengendalian biaya berpengaruh

signifikan tehadap profitabilitas.

Hasil uji hipotesis (H2) diketahui bahwa perputaran modal kerja tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas yang berarti bahwa H2 ditolak. Hal ini

disebabkan karena rata-rata tingkat perputaran modal kerja pada KPRI di

Kabupaten Sragen tahun 2008-2009 tergolong lambat. Lambatnya perputaran

modal kerja ini disebabkan karena usaha yang dijalankan tersebut memiliki

tingkat penjualan yang rendah sehingga menyebabkan modal kerja tidak

produktif. Tinggi rendahnya tingkat penjualannya bukan merupakan jaminan

bahwa kondisi KPRI profitable. Dari hasil deskriptif diketahui jika penjualan

tergolong rendah sehingga mengakibatkan perputaran modal kerja lambat. Namun

jika rendahnya penjualan diikuti dengan rendahnya biaya maka akan berdampak

pada profitabilitas yang profitable, sehingga walaupun perputaran modal kerja

lambat namun tetap dapat menghasilkan laba dimana akan meningkatkan

profitabilitas.

Sehingga hal ini sesuai dengan konsep teori yang diungkapkan oleh

Gitosudarmo (1980: 42) yang mengatakan semakin cepat perputaran modal kerja

berarti semakin cepat pula modal kerja kembali berarti laba yang diperoleh akan

Page 62: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

46

menjadi semakin besar, laba yang tinggi akan mempengaruhi tingkat

profitabilitas.

Hal ini senada dengan penelitian oleh Jaariyatul Asna (2006) yang

menyatakan bahwa secara parsial perputaran modal kerja tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas, namun tidak sejalan dengan penelitian Nazir dan Afza

(2007b) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang negatif antara modal kerja

terhadap profitabilitas.

4.5.2 Hipotesis 3 (H3) Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil uji parsial yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

likuiditas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang berarti bahwa H3 ditolak.

Likuiditas akan berpengaruh terhadap profitabilitas hanya pada titik tertentu,

namun setelah melewati titik tersebut maka likuiditas tidak akan berpengaruh

terhadap profitabilitas. Berdasarkan hasil deskriptif diketahui tingkat likuiditas

adalah overlikuid. Jika tingkat likuiditas semakin overlikuid maka akan dapat

memaksimalkan laba karena selain KPRI mampu memenuhi kewajiban jangka

pendek juga dapat memaksimalkan laba dengan aktiva lancarnya. Jika aktiva

lancar produktif dalam kegiatan operasional maka akan berdampak pada

perolehan laba yang maksimal yang menyebabkan KPRI semakin profitable.

Seperti yang diungkapkan Riyanto (2001: 26) suatu perusahaan dikatakan

mempunyai tingkat likuiditas yang likuid jika mempunyai current ratio sebesar

200%. Dimana ketika likuiditas jauh melebihi standar yang ada, maka likuiditas

tidak lagi berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Oleh karena itu,

Page 63: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

47

likuiditas yang overlikuid bisa menjadi penyebab tidak adanya pengaruh antara

likuiditas dengan profitabilitas.

Penelitian ini menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian terdahulu

antara lain penelitian Chofia Nisa’ (2008) bahwa secara parsial tingkat likuiditas

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. Namun penelitian ini

tidak sejalan dengan Hayuning Ajeng (2007) yang mendapatkan hasil bahwa

secara parsial likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas dan penelitian

yang dilakukan Benjamin Christopher & Kamalavalli yang menunjukkan bahwa

secara parsial likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas.

4.5.3 Hipotesis 4 (H4) Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas

Dari hasil analisis regresi melalui uji parsial ternyata leverage berpengaruh

positif terhadap profitabilitas yang berarti H4 diterima. Hal tersebut disebabkan

karena berdasakan hasil deskriptif diketahui bahwa tingkat leverage adalah

oversolvabel. Jika KPRI memiliki leverage yang oversolvabel berarti KPRI

tersebut memiliki ketergantungan hutang yang tinggi, dengan adanya hutang

tersebut maka akan muncul kewajiban tetap (biaya bunga) sehingga modalnya

akan berkurang untuk membayar kewajiban tersebut. Hal ini berpengaruh positif

pada profitabilitas, jika leverage semakin oversolvabel maka labanya akan

maksimal walaupun memiliki kewajiban beban bunga namun jika diikuti dengan

meningkatnya laba maka akan meningkatkan profitabilitas.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan konsep Weston & Bringham

(1993:17) yang menyebutkan bahwa perusahaan dengan leverage yang

oversolvabel memiliki risiko menderita kerugian yang besar yaitu tidak dapat

Page 64: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

48

menghasilkan laba secara maksimal karena modalnya hanya digunakan untuk

membayar biaya bunga, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan terlalu

memperhatikan leveragenya. Hasil penelitian tidak sejalan dengan dengan

penelitian Indah (2009) yang menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif

terhadap profitabilitas dan penelitian Christopher & Camalavalli (2007) yang

menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.

4.5.4 Hipotesis 5 (H5) Pengaruh Size terhadap Profitabilitas

4.5.5 Hipotesis 6 (H6) Pengaruh Efisiensi Pengendalian Biaya, Perputaran

Modal Kerja, Likuiditas, Leverage dan Size terhadap Profitabilitas

Hasil uji simultan menunjukkan bahwa efisiensi pengendalian biaya,

perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size berpengaruh terhadap

profitabilitas, hal ini berarti H6 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa efisiensi

pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size dapat

digunakan untuk memprediksi profitabilitas pada KPRI di Kabupaten Sragen.

Pengaruh simultan efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja,

likuiditas, leverage dan size terhadap profitabilitas adalah sebesar 33,7% berarti

variabel-variabel independen tersebut secara simultan mampu mempengaruhi

profitabilitas sebesar 33,7%. Kecilnya pengaruh simultan ini disebabkan karena :

a. Efisiensi pengendalian biaya secara parsial berpengaruh terhadap

profitabilitas yang menunjukkan bahwa secara simultan efisiensi

pengendalian biaya memberikan kontribusi pengaruh yang paling besar

terhadap profitabilitas.

Page 65: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

49

b. Perputaran modal kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas namun tetap memberikan kontribusi pengaruh secara simultan/

bersama-sama terhadap profitabilitas walaupun sangat kecil.

c. Likuiditas secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas namun

tetap memberikan kontribusi pengaruh secara simultan/ bersama-sama

terhadap profitabilitas walaupun sangat kecil.

d. Leverage secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas sehingga

menunjukkan bahwa secara simultan/ bersama-sama leverage memberikan

kontribusi pengaruh yang cukup besar terhadap profitabilitas.

e. Size secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas namun tetap

memberikan kontribusi pengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap

profitabilitas walaupun kecil.

Apabila dilihat dari faktor yang diungkapkan maka efisiensi pengendalian

biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size merupakan faktor

penunjang atau variasi yang mempengaruhi profitabilitas dengan persentase

sebesar 33,7%. Artinya efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja,

likuiditas, leverage dan size dapat digunakan untuk memprediksi profitabilitas

pada KPRI di Kabupaten Sragen sedangkan sisanya sebesar 66,7% dipengaruhi

oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Christopher & Camalavalli (2007) yang menunjukkan bahwa secara simultan

efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

berpengaruh terhadap profitabilitas.

Page 66: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

50

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil

simpulan sebagai berikut :

1. Efisiensi pengendalian biaya berpengaruh negatif terhadap profitabilitas pada

KPRI di Kabupaten Sragen tahun 2008-2009. Hal ini dikarenakan efisiensi

pengendalian biaya sangat efisien yang menunjukkan biaya operasional lebih

sedikit daripada pendapatan sehingga menimgkatkan profitabilitas.

2. Perputaran modal kerja tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada KPRI di

Kabupaten Sragen tahun 2008-2009. Hal ini dikarenakan perputaran modal

kerja lambat sehingga berdampak pada profitabilitas.

3. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada KPRI di Kabupaten

Sragen tahun 2008-2009. Hal ini dikarenakan tingkat likuiditas yang overlikuid

yang jauh melebihi batas normal yaitu 200%. Likuiditas akan berpengaruh

terhadap profitabilitas hanya pada titik tertentu, namun setelah melewati titik

tersebut likuiditas tidak akan berpengaruh terhadap profitabilitas.

4. Leverage berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada KPRI di Kabupaten

Sragen tahun 2008-2009. Hal ini dikarenakan KPRI memiliki ketergantungan

hutang yang tinggi dibandingkan modal sendiri sehingga menyebabkan KPRI

tidak profitable.

Page 67: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

51

5. Size tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada KPRI di Kabupaten Sragen

tahun 2008-2009. Hal ini dikarenakan total aktiva KPRI tergolong sedikit

untuk memaksimalkan profitabilitas.

6. Efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan

size berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada KPRI di Kabupaten

Sragen tahun 2008-2009. Hal ini dikarenakan efisiensi pengendalian biaya,

perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size memiliki peran yang

cukup besar dalam meningkatkan profitabilitas karena variabel-variabel

tersebut berkaitan satu sama lain.

5.2 Saran

1. Tingkat perputaran modal kerja pada KPRI di Kabupaten Sragen ternasuk

lambat, disarankan untuk mengoptimalkan semua aspek yang

mempengaruhinya seperti meningkatkan penjualan, untuk bagian simpan

pinjam mempermudah syarat-syarat serta untuk para anggota agar dapat

berpatisipasi aktif.

2. Tingkat likuiditas pada KPRI di Kabupaten Sragen termasuk overlikuid,

disarankan untuk mengurangi penumpukan aktiva lancar khususnya pada

piutang sehingga tidak akan terjadi kelebihan kewajiban lancarnya. Selain itu,

KPRI sebaiknya memberikan jangka waktu pinjaman yang relatif singkat agar

piutang cepat tertagih.

3. Tingkat size pada KPRI di Kabupaten Sragen merupakan usaha menengah

yang cenderung memiliki total aktiva yang lebih sedikit bila dibandingkan

Page 68: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

52

dengan usaha besar. Dengan total aktiva yang cukup tersebut, disarankan

pihak KPRI memperhatikan pengelolaannya agar tidak terjadi aktiva yang

tidak produktif yang akan berdampak pada profitabilitas KPRI.

Page 69: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

53

DAFTAR PUSTAKA

Afza T and Ms Nazir (2008), On the Factor Determining Working Capital Requirments. Preceding of ASBBS, Volume 15 Number 1

Ajeng P, Hayuning, 2007, Pengaruh Likuidasi, Solvabilitas dan Efisiensi Modal Kerja Terhadap Rentabilitas pada KPRI di Kabupaten Kudus pada Tahun 2005-2006, Semarang: UNNES

Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta

Brigham, Eugene F dan Houston Joul F, 2006, Fundamental of Financial Management. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Christoper, Benjamin & Kamalavali, 2001, Sensitivity of profitability to working capital management in Indian corporate hospitals. www.ssrn.com

Daniati dan Suhairi, 2006. Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor dan Size Perusahaan terhadap Expected Return Saham (Survey pada Industri Textile dan Automotive yang terdaftar di BEJ). Simposium Nasional Akuntansi XI: hal 1-17

Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia

Drucker, Peter F, 1995, Mengelola untuk Mencapai Hasil. Jakarta: Salemba Empat

Ghozali Imam, 2006, Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semaranng: Universitas Diponegoro

Gitosudarmo, Indriyo, 2002, Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE

Hanafi, Mamduh. 2004. Manajemen Keuangan. Edisi 2004. Yogyakarta: YKPN

_______________ . 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi 2004. Yogyakarta: YKPN

Harahap, Syafri, 2007, Teori Akuntansi. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Hartono M. Jogiyanto, 2000. Teori Portofolio & Analisis Investasi, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE

Page 70: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

54

Husein, Umar, 1996. Metode Penelitian untuk skripsi dan Thesis Bisnis. Jakarta: Raja Persada

Husnan, Suad, 1997, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek). Yogyakarta: BPFE

Indah, Nurul. 2009. Pengaruh Likuiditas, Leverage dan Efisiensi Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada KPRI di Kabupaten Tegal Tahun 2007. Skripsi UNNES

Jaariyatul, Eva. 2006. Pengaruh Efektivitas Pengendalian Biaya Tingkat Perputaran Modal Kerja terhadap Rentabilitas pada KPRI di Kabupaten Kudus. Skripsi: UNNES

Krismiaji, 2002, Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UMP APP YKPN

Machfoedz, Mas’ud. 1994. Financial Ratio Analisys and The Prediction of Earning Changes in Indonesia. Jurnal Kelola III No.7/ 114-137

Meythi, 2007. Rasio Keungan yang paling baik untuk memprediksi return saham. Jurnal Bisnis dan akuntansi vol.9 no.1 Unversitas Trisakti.

Morine. 1998. 100 Teknik Meningkatkan Laba. Jakarta: Pustaka Binarman

Mowen dan Hansen, 2004. Management Accounting. Jakarta: Salemba Empat

Mulyadi, 2000, Akuntansi Biaya, Yogyakarta: Aditya Media

Munandar, 2000. Budgeting, Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja. Yogyakarta: BPFE

Munawir,2001. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty

Muslich, Mohammad, 2003, Manajemen Keuangan Modern. Jakarta: Bumi Aksara

Nasehatung, Apandi. 1999. Budget & Control. Jakarta : Geseindo

Nisa, Chofia, 2008, Pengaruh Tingkat Likuiditas dan Efisiensi Pengendalian Biaya Terhadap Rentabilitas Ekonomi (Studi Kasus pada KPRI di Kabupaten Kudus Tahun 2004-2006). Skripsi: UNNES

Nissim, Doron, 2001, Financial Statement Analisys of Leverage and How It Informs Abaut Profitability and Price to Book Ratios. www.ssrn.com

Nitisemo, Alex. 1994. Pembelajaran Perusahaan. Salatiga: UKSW

Page 71: ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN MODAL ...lib.unnes.ac.id/2977/1/6341.pdfanalisis efisiensi pengendalian biaya, perputaran modal kerja, likuiditas, leverage dan size

55

Rangkuti, Freddy, 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama

Ratnasari, 2009, Pengaruh Efektifitas Pengendalian Biaya dan Efisiensi Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada KPRI Kota Tegal Tahun 2006-2007. Skripsi : UNNES

Riyanto, Bambang, 2001, Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE

Sekaran, Uma, 2006, Research Method for Business. Jakarta: Salemba Empat

Siamat, Dahlan, 1998. Manajemen Bank Umum. Jakarta: Intermedia

Sudarmadji, Ardi Murdoko dan Lana Sularto, 2007. Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage dan tipe kepemilikan perusahaan terhadap luas voluntary disclosure laporan keuangna tahunan. ISSN : 1858-2559 Vol 2

Sudjana, 2002, Metode Statistika, Bandung: Tarsito

Sutrisno dan Kusriyanto. 1994. Teknik Mengendalikan Biaya. Jakarta : PT Pustaka Binawan Pressindo

Taswan, 2006. Manajemen Perbankan Konsep, Teknik dan Aplikasi. Yogyakarta : UPP STIM YKPN

Van Horne, James C & Wachowich, John M Jr, 1997, Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan (edisi sembilan). Jakarta: Salemba Empat

Vishnan, Sushna & Bhupesh Kr. Shah, 2007, Impact of Working Capital Management Policies on Corporate Performance An Empirical Study. www.ssrn.com

Wasis, 1993, Manajemen Keuangan Perusahaan. Semarang : Satya Wacana

Weston, J.Fred dan Thomas E.Copeland, 1996. Manajemen Keuangan edisi 8. Jakarta: Erlangga