Bentuk sediaan obat

49
BENTUK SEDIAAN OBAT Angga Eka Saputra S.Farm., Apt

Transcript of Bentuk sediaan obat

Page 1: Bentuk sediaan obat

BENTUK SEDIAAN OBAT

Angga Eka Saputra S.Farm., Apt

Page 2: Bentuk sediaan obat

ORAL

TOPIKAL

PARENTERAL

SUPPOSITORIA

TRANSDERMAL

INSTILASI

•Tablet : hisap, salut, effervescent, bukal, sublingual dll• Kapsul : Cangkang keras, Cangkang lunak• Cairan : suspensi, sirup, elixir, emulsi dll

KRIM, SALEP (unguenta), GEL, LOTION, LINIMENTUM,

iv (intravena), sc (subcutan), im (intramuscular), id (intradermal), intrakardiak, intraspinal, intraarticular

REKTAL, VAGINAL

Obat obat hormon,

Tetes mata, tetes telinga, tetes hidung

Page 3: Bentuk sediaan obat

1. Bentuk Sediaan Solida (Padat)

2. Bentuk Sediaan Semi Solida (setengah Padat)

3. Bentuk Sediaan Liquida (Cair)

BENTUK SEDIAAN OBAT (BSO)

Page 4: Bentuk sediaan obat

Bentuk Sediaan Solida (Padat)

Page 5: Bentuk sediaan obat

Bentuk Sediaan Solida (Padat)

1. Tablet

2. Kapsul

3. Pulvis

4. Pulveres

Page 6: Bentuk sediaan obat

TABLET

DEFINISI

Sediaan padat yang mengandung bahan obatdengan atau tanpa bahan pengisi, dibuat

dengan cara dikempa dalam bentuk umumnyatabung pipih, yang kedua permukaannya

rata/cembung.

Page 7: Bentuk sediaan obat

TABLET

ZAT-ZAT TAMBAHAN dalam pembuatantablet:

1. Zat Pengisi : laktosa, sukrosa, glukosaetc

2. Zat pengikat : pati, gelatin, gom arab etc

3. Zat pelicin : Talk, Mg-stearat, asamstearat etc

4. Penghancur : Primojel

Page 8: Bentuk sediaan obat

TABLET1. TABLET KUNYAH (cheweable)

→ cara pemakaiannya dengan cara dikunyah

u/ formulasi tablet

anak, multivitamin, antasida, antibiotik tertentu

Ex : Erysanbe chew

Promag

Page 9: Bentuk sediaan obat

TABLET

2. TABLET SUBLINGUAL→ Tablet yang disisipkan dibawah lidah

Contoh: obat vasodilator →ISDN

3. TABLET BUKAL

→ Tablet yang disisipkan disekitar selaput lendir pipi

Contoh : tablet progesteron

*Kedua cara diatas berguna untuk penyerapan obat yang dirusak oleh cairan lambung/sedikit sekali dicernasal.Cerna → akan langsung diserap mll pembuluh darah

Page 10: Bentuk sediaan obat

TABLET

4. TABLET HISAP (Lozenges)

→ tablet yang dapat melarut/ hancur perlahan dalam

mulut

Ditujukan u/ pengobatan iritasi lokal/ ataupun nfeksi

mulut dan tenggorokan

Ex : FG Troches

Degirol

Page 11: Bentuk sediaan obat

TABLET

5. TABLET EFFERVESCENT

→ Tablet berbuih yang dibuat dengan cara kompresi

granul yang mengandung garam efervescent/bahan

lain yang dapat melepaskan gas ketika bercampur

dengan air, seperti as.sitrat-Na.karbonat.

Contoh : CDR, Redoxon, Aspirin effervescent

Page 12: Bentuk sediaan obat

TABLET6. TABLET SALUT Tablet disalut dengan berbagai alasan:

* melindungi zat aktif dari cahaya,udara,kelembaban

* menutupi rasa dan bau yang tidak enak

* membuat penampilan lebih menarik

* mengatur tempat pelepasan obat dalam sal.cerna

Macamnya:

* tablet salut biasa → biasanya disalut dengan gula

* tablet salut enterik → tujuannya menunda pelepasan obat sampai

melewati lambung → obat rusak karena cairan lambung atau obat

dapat mengiritasi lambung.

Contoh : Bisakodil (karena dapat mengiritasi lambung)

Page 13: Bentuk sediaan obat

TABLET

7. TABLET VAGINAL (vaginal insert)

→ dimaksudkan untuk diletakkan dalam vagina dengan

alat penyisip khusus, di dalam vagina obat akan

dilepaskan dan umumnya untuk efek lokal.

Contoh : Naxogin complex vaginal

Flagystatin tab vaginal

Page 14: Bentuk sediaan obat

TABLET

8. TABLET BERLAPIS (Multi Layer Tablet)

Tablet yang dibuat berlapis-lapis, dengan tujuan :

1. Memisahkan bahan obat yang taktercampurkan

2. Jika diinginkan efek yang bersambung

3. Estetika

Contoh : Decolgen Tab

Page 15: Bentuk sediaan obat

TABLET9. TABLET LEPAS LAMBAT→ Tablet yang dibuat sedemikian rupa untuk melepaskan

obatnya secara perlahan-lahan sehingga zat aktif akantersedia selama jangka waktu tertentu setelah obatdiberikan.

Umumnya dikenal sebagai tablet yang kerjanya : controlled release, delayed release, sustained release, sustained action, prolonged release, timed realease, slow release.

Contoh: Avil retard, Profenid CR, Isoptin SR, Adalat OROS

Page 16: Bentuk sediaan obat

KAPSULSediaan berupa serbuk obat yang diisikan dalam cangkang kapsul

atau sediaan cairan setengah padat yang dibungkus dengankapsul dasar

a. Kapsul Keras

• Cangkang dibuat dari gelatin

• Isi : serbuk, butiran, granul, tablet kecil, bahan semi padat/cairan

b. Kapsul Lunak

• Cangkang dibuat dr campuran gelatin,gliserol,sorbitol/ metilselulosa

• Isi : cairan, suspensi, bahan bentuk pasta

Page 17: Bentuk sediaan obat

Tujuan Dibuat Kapsul

1. Menghindari rasa pahit /tidak enak dari bahan obat

2. Dapat membagi obat dalam dosis yang tepat

3. Melindungi obat dari pengaruh luar ( pengaruh oksidasi

dar O2 )

Page 18: Bentuk sediaan obat

KAPSUL

UkuranKapsul

KapasitasVolume rata-

rata(ml)

000 1,36

00 0,95

0 0,67

1 0,48

2 0,38

3 0,27

4 0,20

5 0,13

VARIASI UKURAN CANGKANG KAPSUL

Page 19: Bentuk sediaan obat

PULVIS(Serbuk)

campuran obat dan atau bahan kimia dalam bentukkering halus dan homogen .

Pulvis = Bulk Powder = serbuk yang tak terbagi

Contoh:

Caladine powder, enbatic serbuk tabur

Page 20: Bentuk sediaan obat

PENGGUNAAN PULVIS

1. Sebagai Obat Luar

digunakan sebagai anti septik

anti fungal

2. Sebagai obat Dalam→Pemakaian obat melalui mulut, kerongkongan,

alat pencernaanContoh: Pemakaian antasida

Page 21: Bentuk sediaan obat

** PULVIS DENTRI FICUS

Pulvis yang sering digunakan oleh dokter gigi

yang merupakan serbuk yang sangat halus

yang dipakai untuk bubuk gigi, biasanya

mengandung CaCO3; Magnesia ; Carmin

Sebagai pewarna

Page 22: Bentuk sediaan obat

PULVERES→ Merupakan suatu campuran yang terdiri dari 1

atau lebih bahan obat yang dibuat dalam bentukterbagi-bagi , yang kering , halus dan homogen.

Tujuan Dibuat dalam bentuk Pulveres :1. Diinginkan dosis tertentu2. Diinginkan beberapa macam obat pada

satu sediaan sesuai dengan kepentingan pengobatan3. Campuran obat lebih stabil dibandingkan larutan

** harus diperhatikan tak tercampurnya obat-obatanbaik secara kimia, fisik, maupun farmakologis.

Page 23: Bentuk sediaan obat

Kekurangan Sediaan Pulveres

1. Rasa obat yang pahit / tidak enak

2. Kesulitan dalam menahan terurainyabahan yang higroskopis

3. Mudah menguap dan mencair

Page 24: Bentuk sediaan obat

Bentuk Sediaan liquida(CAIR)

Page 25: Bentuk sediaan obat

Bentuk Sediaan Cair1. Sirup

2. Eliksir

3. Suspensi

4. Emulsi

5. Tingtur

Page 26: Bentuk sediaan obat

SIRUP

Sediaan cair berupa larutan yang mengandungsakarosa

Kecuali dinyatakan lain, kadar sakarosa tidakkurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,0%

Page 27: Bentuk sediaan obat

SIRUP

Sirup dibagi menjadi 2 :

1. Non Medicated Syrup/Flavored vehicle SirupContoh:Cherry Syrup, Cocoa Syrup, orange syrup.

2. Medicated syrup/ sirup obatContoh:Sirup Piperazina Sitrat, SirupIsoniazid.

Page 28: Bentuk sediaan obat

SIRUP

Komponen Sirup:

1. Gula atau pengganti gula

2. Pengawet antimikroba

3. Pembau

4. Pewarna

5. Juga banyak sirup-sirup, terutama yang dibuatdalam perdagangan, mengandung pelarut-pelarut khusus, pembantukelarutan, pengental dan stabilisator.

Page 29: Bentuk sediaan obat

ELIKSIR

cairan jernih, rasanya manis, larutan hidroalkohol digunakanuntuk pemakaian oral, umumnya mengandung flavuoring

agent untuk meningkatkan rasa enak

Eliksir bersifat hidroalkohol, maka dapat menjaga stabilitasobat baik yang larut dalam air maupun alkohol.

Page 30: Bentuk sediaan obat

ELIKSIR

Proporsi jumlah alkohol bergantung pada keperluan:

Zat aktif yang sukar larut dalam air, namun larut dalamalkohol → perlu kadar alkohol yang lebih besar.

Kadar alkohol berkisar antara 10-12%.Umumnya konsentrasinya 5-10%.Namun, ada eliksir yang menggunakan alkohol 3% saja, dan

yang tertinggi dapat mencapai 44%.

Pemanis yang biasa digunakan → gula /sirupgula, namun terkadang digunakan sorbitol, glycerinum, dansaccharinum

Page 31: Bentuk sediaan obat

ELIKSIRPembagian Eliksir:

1. Medicated Elixirs Eliksir yang mengandung bahan berkhasiat obat Pemilihan cairan pembawa zat aktif obat harus

mempertimbangkan kelarutan & kestabilannya dalam air dan alkohol.

2. Non Medicated Elixirs Eliksir yang digunakan sebagai bahan tambahan Ditambahkan pada sediaan dengan tujuan:

* Meningkatkan rasa/menghilangkan rasa.* Sebagai bahan pengencer eliksir yang mengandung bahan

aktif obat

Page 32: Bentuk sediaan obat

ELIKSIR

Kelebihan Eliksir:

Mudah ditelan dibandingkan dengan tablet atau kapsul.

Rasanya enaaaaaaak!

Larutan jernih dan tidak perlu dikocok lagi

Kekurangan Eliksir: Alkohol kurang baik untuk kesehatan anak.

Mengandung bahan mudah menguap, sehingga harusdisimpan dalam botol kedap dan jauh dari sumber api.

Page 33: Bentuk sediaan obat

SIRUP vs ELIKSIR

Dibandingkan dengan sirup:

Eliksir biasanya kurang manis dan kurang kentalkarena mengandung gula lebih sedikit maka kurangefektif dibanding dengan sirup di dalam menutupi rasa obat yang kurang menyenangkan.

Eliksir mudah dibuat larutan, maka lebih disukaidibanding sirup.

Page 34: Bentuk sediaan obat

SUSPENSI

merupakan sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam

fase cair.

Beberapa suspensi dapat langsung digunakan, sedangkan yang lain berupa

campuran padat yang harus dikonstitusikan terlebih dahulu dengan pembawa yang sesuai

segera sebelum digunakan

Page 35: Bentuk sediaan obat

Jenis Suspensi• Suspensi Oral → ditujukan untuk penggunaan oral

• Suspensi Topikal → ditujukan untuk penggunaan pada kulit

• Suspensi Tetes Telinga → ditujukan untuk diteteskan pada telinga bagianluar

• Suspensi Optalmik → ditujukkan untuk penggunaan pada mata.

• Suspensi u/ injeksi →sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair yang sesuai dan tidak disuntikan secara intravena atau kedalamsaluran spinal.

• Suspensi untuk injeksi terkontinyu →sediaan padat kering denganbahan pembawa yang sesuai untuk membentuk larutan yang memenuhi semua persyaratan untuk suspensi steril setelahpenambahan bahan pembawa yang sesuai.

Page 36: Bentuk sediaan obat

Keuntungan Suspensi

a. Bahan obat tidak larut dapat bekerja sebagaidepo, yang dapat memperlambat terlepasnyaobat .

b. Beberapa bahan obat tidak stabil jika tersediadalam bentuk larutan.

c. Obat dalam sediaan suspensi rasanya lebihenak dibandingkan dalam larutan, karena rasa obat yang tergantung kelarutannya.

Page 37: Bentuk sediaan obat

Kekurangan Suspensi

a. Rasa obat dalam larutan lebih jelas.

b. Tidak praktis bila dibandingkan dalam bentuksediaan lain, misalnya pulveres, tablet, dan kapsul.

c. Rentan terhadap degradasi dan kemungkinanterjadinya reaksi kimia antar kandungan dalamlarutan di mana terdapat air sebagai katalisator .

Page 38: Bentuk sediaan obat

Contoh Suspensi

• Biogesik anak

• Magasida

• Sanmag

• Polysilane

• Mucostatin

• Inpepsa

dll

Page 39: Bentuk sediaan obat

EMULSI

sediaan yang mengandung bahan obat cair ataucairan obat terdispersi dalam cairan pembawa

distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktanyang cocok

suatu sistem heterogen yang tidak stabil secaratermodinamika, yang terdiri dari paling sedikit dua fase

cairan yang tidak bercampur, dimana salah satunyaterdispersi dalam cairan lainnya dalam bentuk tetesan–

tetesan kecil, yang berukuran 0,1-100 mm, yang distabilkan dengan emulgator/surfaktan yang cocok.

Page 40: Bentuk sediaan obat

Komponen EmulsiA. Komponen Dasar:

1. Fase dispers / fase internal / fase diskontinyu

→ zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecilkedalam zat cair lain.

2. Fase kontinyu / fase eksternal / fase luar

→ zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar(pendukung) dari emulsi tersebut.

3. Emulgator

→ zat yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi.

Page 41: Bentuk sediaan obat

B. Komponen Tambahan

Preservatif → metil dan propil paraben, asam benzoat, asamsorbat, fenol, kresol, dan klorbutanol, benzalkoniumklorida, fenil merkuri asetat, dll.

Antioksidan → asam askorbat, L.tocoperol, asam sitrat, propilgallat dan asam gallat.

Bahan tambahan yang sering ditambahkan pada emulsiuntuk memperoleh hasil yang lebih baik, misalnya colouris, preservatif (pengawet), antioksidant.

Page 42: Bentuk sediaan obat

EMULGATOR(Emulsifying aAgent)

Emulgator Alam

Tumbuh-tumbuhan:

Gom arab,tragacant, agar-agar,chondrus

Hewani:

gelatin, kuning telur, kasein, dan adeps lanae

Tanah dan mineral:

Veegum / Magnesium Aluminium Silikat

Emulgator Buatan

* Sabun

* Tween (20,40,60,80)

* Span ( 20,40,80)

Page 43: Bentuk sediaan obat

Tipe Emulsi

Tipe O/W (Minyak dalam Air)

→ emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang

tersebar kedalam air. Minyak sebagai fase internal

dan air fase eksternal

Tipe W/O (Air dalam Minyak)

→ emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar

kedalam minyak. Air sebagai fase internal

sedangkan fase minyak sebagai fase eksternal

Page 44: Bentuk sediaan obat

Pemakaian Emulsi

1. Dipergunakan sebagai obat dalam / peroal →

Umumnya emulsi tipe O/W.

2. Dipergunakan sebagai obat luar → Bisa tipeO/W maupun W/O → tergantung banyakfaktor misalnya sifat zat atau jenis efek terapiyang dikehendaki

Page 45: Bentuk sediaan obat

Contoh Emulsi

• Curvit

• Curcuma Plus

• Scott original VITA

• Scott+DHA

dll

Page 46: Bentuk sediaan obat

TINCTURE

larutan mengandung etanol atau hidroalkoholdibuat dari bahan tumbuhan atau senyawa kimia.

Contoh:

tingtur iodium, tingtur opium, tingturpennyroyal, tingtur benzoin dll

Page 47: Bentuk sediaan obat

Keuntungan:

• Etanol dapat melarutkan zat yg kurang larutdalam air

• Pelarut dapat juga bertindak sbg pengawet(etanol → antimikroba)

Page 48: Bentuk sediaan obat
Page 49: Bentuk sediaan obat

BENTUK SEDIAAN SEMI SOLID(Setengah Padat)