Bentuk Lahan Fluvial

17
Bentuk Lahan Fluvial PENGERTIAN LAHAN FLUVIAL Bentuklahan fluvial adalah semua proses yang terjadi di alam baik fisika, maupun kimia yang mengakibatkan adanya perubahan bentuk permukaan bumi, yang disebabkan oleh aksi air permukaan, baik yang merupakan air yang mengalir secara terpadu (sungai), maupun air yang tidak terkonsentrasi ( sheet water). proses fluviatil akan menghasilkan suatu bentang alam yang khas sebagai akibat tingkah laku air yang mengalir di permukaan. Bentang alam yang dibentuk dapat terjadi karena proses erosi maupun karena proses sedimentasi yang dilakukan oleh air permukaan. Macam-macam Proses Fluviatil adalah : · Proses erosi adalah gaya melebar air yang mengalir disatas permukaan air tanah yang menyebabkan terjadinya lembah-lembah. · Proses transporasi adalah proses perpindahan / pengangkutan material oleh suatu tubuh air yang dinamis yang diakibatkan oleh tenaga kinetis yang ada pada sungai sebagai efek dari gaya gravitasi. · Proses sedimentasi terjadi bila terjadi ketika sungai tidak mampu lagi mengangkut material yang dibawanya. Apabila tenaga angkut semakin berkurang, maka material yang berukuran kasar akan diendapkan terlebih dahulu baru kemudian diendapkan material yang lebih halus. Jenis Bentukan Bentuklahan Asal Fluvial 1. Dataran alluvial (Alluvial Plain) Dataran alluvial merupakan dataran yang terbentuk akibat proses-proses geomorfologi yang lebih didominasi oleh tenaga eksogen antara lain iklim, curah hujan, angin, jenis batuan, topografi, suhu, yang semuanya akan mempercepat proses pelapukan dan erosi. Hasil erosi diendapkan oleh air ke tempat yang lebih rendah atau mengikuti aliran sungai. Dataran alluvial menempati daerah pantai, daerah antar gunung, dan dataran lembah sungai. daerah alluvial ini tertutup oleh bahan hasil rombakan dari daerah sekitarnya, daerah hulu ataupun dari daerah yang lebih tinggi letaknya. Potensi air tanah daerah ini ditentukan oleh jenis dan tekstur batuan.

description

bentukan bentukan lahan fluvial

Transcript of Bentuk Lahan Fluvial

Page 1: Bentuk Lahan Fluvial

Bentuk Lahan Fluvial

PENGERTIAN LAHAN FLUVIAL

Bentuklahan fluvial adalah semua proses yang terjadi di alam baik fisika, maupun kimia yang

mengakibatkan adanya perubahan bentuk permukaan bumi, yang disebabkan oleh aksi air

permukaan, baik yang merupakan air yang mengalir secara terpadu (sungai), maupun air yang tidak

terkonsentrasi ( sheet water). proses fluviatil akan menghasilkan suatu bentang alam yang khas

sebagai akibat tingkah laku air yang mengalir di permukaan. Bentang alam yang dibentuk dapat

terjadi karena proses erosi maupun karena proses sedimentasi yang dilakukan oleh air permukaan.

Macam-macam Proses Fluviatil adalah :

· Proses erosi adalah gaya melebar air yang mengalir disatas permukaan air tanah yang

menyebabkan terjadinya lembah-lembah.

· Proses transporasi adalah proses perpindahan / pengangkutan material oleh suatu tubuh air yang

dinamis yang diakibatkan oleh tenaga kinetis yang ada pada sungai sebagai efek dari gaya gravitasi.

· Proses sedimentasi terjadi bila terjadi ketika sungai tidak mampu lagi mengangkut material yang

dibawanya. Apabila tenaga angkut semakin berkurang, maka material yang berukuran kasar akan

diendapkan terlebih dahulu baru kemudian diendapkan material yang lebih halus.

Jenis Bentukan Bentuklahan Asal Fluvial

1. Dataran alluvial (Alluvial Plain)

Dataran alluvial merupakan dataran yang terbentuk akibat proses-proses geomorfologi yang

lebih didominasi oleh tenaga eksogen antara lain iklim, curah hujan, angin, jenis batuan,

topografi, suhu, yang semuanya akan mempercepat proses pelapukan dan erosi. Hasil erosi

diendapkan oleh air ke tempat yang lebih rendah atau mengikuti aliran sungai.

Dataran alluvial menempati daerah pantai, daerah antar gunung, dan dataran lembah

sungai. daerah alluvial ini tertutup oleh bahan hasil rombakan dari daerah sekitarnya,

daerah hulu ataupun dari daerah yang lebih tinggi letaknya. Potensi air tanah daerah ini

ditentukan oleh jenis dan tekstur batuan.

Page 2: Bentuk Lahan Fluvial

2. Dataran banjir (Flood Plain)

Dataran banjir berupa dataran yang luas yang berada pada kiri kanan sungai yang terbentuk

oleh sedimen akibat limpasan banjir sungai tersebut. Umumnya berupa pasir, lanau, dan

lumpur.

Dataran banjir merupakan bagian terendah dari floodplain. Ukuran dan bentuk dari dataran

banjir ini sangat tergantung dari sejarah perkembangan banji, tetapi umumnya berbentuk

memanjang (elongate). Endapan dataran banjir (floodplain) biasanya terbentuk selama

proses penggenangan (inundations).

Umumnya Endapan dataran banjir ini didominasi oleh endapan suspensi seperti lanau dan

lumpur, meskipun kadang-kadang muncul batupasir halus yang terendapkan oleh arus yang

lebih kuat pada saat puncak banjir. Kecepatan pengendapannya pada umumnya sangat

rendah, berkisar antara 1 dan 2 cm lapisan lanau-lempung per periode banjir (Reineck dan

Singh, 1980).

Endapannya mengisi daerah relatif datar pada sisi luar sungai dan kadang-kadang

mengandung sisa tumbuhan serta terbioturbasikan oleh organisme-organisme. Di

Page 3: Bentuk Lahan Fluvial

3. Tanggul alam sungai (Natural Levee)

Tanggul alam merupakan akumulasi sedimen berupa igir/tanggul memanjang dan

membatasi alur sungai. Tinggi maksimum suatu tanggul terdapat pada bagian tepi dalam

tanggul yang berbatasan dengan alur sungai dengan lereng yang curam. Hal ini

menunjukkan bahwa tinggi muka air sungai pernah menapai permukaan tanggul tersebut

pada saat terjadi banjir besar. Sebaliknya menjauhi alur sungai kea rah dataran banjir lereng

tanggul berangsur-angsur berkurang besarnya dari miring hingga landai.

Tanggul yang terbentuk akibat banjir sungai di wilayah dataran rendah yang berperan

menahan air hasil limpasan banjir sehingga terbentuk genangan yang dapat kembali lagi ke

sungai. Seiring dengan proses yang berlangsung kontinyu akan terbentuk akumulasi

sedimen yang tebal sehingga akhirnya membentuk tanggul alam.

Tanggul alam memiliki struktur berlapis karena terbentuk oleh endapan sedimen saat banjir

meluap melampaui tanggul sungai. Akibat kecepatan aliran yang menurun maka terjadilah

pengendapan sedimen yang kasar diendapkan dekat alur sungai sedang yang lebih halus

terangkut jauh kearah dataran banjir.

Page 4: Bentuk Lahan Fluvial

Tanggul alam terdapat pada daerah dekat dengan muara sungai atau zona lower dari sungai

4. Rawa belakang (Backswamps)

Backswamp atau Rawa belakang adalah bagian dari dataran banjir dimana simpanan tanah

liat menetap setelah banjir. Backswamps biasanya terletak di belakang sungai alam sebuah

tanggul. Kemudian kembali rawa-rawa yang terletak agak jauh dari saluran sungai di dataran

banjir tersebut. Ketika air tumpah ke dataran banjir, material terberat tetes keluar pertama

dan materi terbaik dilakukan jarak yang lebih besar

Relief : Cekung – datar

Batuan/struktur :Berlapis, tidak kompak

Proses :Sedimentasi

Karakteristik :Relief cekung - datar, selalu tergenang, proses sedimentassi.

5. Kipas alluvial (Alluvial Fan)

Bila suatu sungai dengan muatan sedimen yang besar mengalir dari bukit atau pegunungan,

dan masuk ke dataran rendah, maka akan terjadi perubahan gradien kecepatan yang drastis,

sehingga terjadi pengendapan material yang cepat, yang dikenal sebagai kipas aluvial,

berupa suatu onggokan material lepas, berbentuk seperti kipas, biasanya terdapat pada

suatu dataran di depan suatu gawir. Biasanya pada daerah kipas aluvial terdapat air tanah

yang melimpah. Hal ini dikarenakan umumnya kipas aluvial terdiri dari perselingan pasir dan

lempung sehingga merupakan lapisan pembawa air yang baik.

Page 5: Bentuk Lahan Fluvial

Kipas Aluvial banyak terdapat pada daerah dengan perubahan lerang yang besar, misalnya

pertemuan pegunungan terjal dengan dengan dataran.

Kipas alluvial yang menakjubkan ini luasnya dari Kunlun sampai pegunungan Altun, yang

terletak di ujung selatan padang pasir takilmakan, China. Kipas Aluvial ini lembut, relative

datar, landai dan terbuat dari batuan lepas dan sedimen, ditemukan di pegunungan dan

disetor oleh air. Bentukan ini adalah salah satu yang terbesar di dunia.

6. Teras sungai

Teras sungai dapat dimanfaatkan untuk mengetahui proses- proses yang telah terjadi di

masa lalu. teras sungai merupakan satu morfologi yang sering dijumpai pada sungai. Proses

deposisi, proses migrasi saluran, proses erosi sungai meander dan aliran overbank sangat

Page 6: Bentuk Lahan Fluvial

berperan dalam pembentukan dan perkembangan dataran banjir. Faktor yang

mempengaruhi proses pembentukan dan perkembangan teras sungai adalah perubahan

base level of erosion dan perubahan iklim

7. Gosong sungai (point bar)

Merupakan kenampakan morfologik yang umum pada sungai yang sedang mengalami

meandering dan pada saat yang bersamaan pengendapan point bar merupakan proses

sedimentasi yang terjadi di dalam alur sungai tersebut. Bentuk dan ukuran sedimentasi

bervariasi tergantung pada besarnya alur sungai serta berkembang pada bagian lengkung

dalam (inner band) alur sungai. Tekstur dari material point bar tergantung pada keadaan

sedimen yang terangkut pada saat banjir terjadi. Kelerengan umumnya miring kea rah aliran

menuju lengkung luar.

Relief : Datar - berombak

Batuan/struktur : Berlapis, tidak kompak

Proses :Sedimentasi

Karakteristik :Terbentuk pada tubuh sungai bagian hilir, bagian hulu gosong tumpul dan

bagian hilir menyudut.

8. Sungai teranyam (Braided Stream)

Sungai teranyam merupakan bentukan asal proses fluvial berupa sungai yang saling terpisah

membentuk seperti anyaman kemudian bergabung kembali pada bagian yang lain oleh

adanya gosong sungai.

Page 7: Bentuk Lahan Fluvial

Terbentuk pada bagian hilir sungai yang memiliki slope hampir datar – datar, alurnya luas

dan dangkal. terbentuk karena adanya erosi yang berlebihan pada bagian hulu sungai

sehingga terjadi pengendapan pada bagian alurnya dan membentuk endapan gosong

tengah. Karena adanya endapan gosong tengah yang banyak, maka alirannya memberikan

kesan teranyam. Keadaan ini disebut juga anastomosis( Fairbridge, 1968).

Tipe sungai teranyam dapat dibedakan dari sungai kekelok dengan sedikitnya jumlah

lengkungan sungai, dan banyaknya pulau-pulau kecil di tengah sungai yang disebut gosong.

Sungai teranyam akan terbentuk dalam kondisi dimana sungai mempunyai fluktuasi

dischard besar dan cepat, kecepatan pasokan sedimen yang tinggi yang umumnya berbutir

kasar, tebing mudah tererosi dan tidak kohesif (Cant, 1982). Biasanya tipe sungai teranyam

ini diapit oleh bukit di kiri dan kanannya. Endapannya selain berasal dari material sungai

juga berasal dari hasil erosi pada bukit-bukit yang mengapitnya yang kemudian terbawa

masuk ke dalam sungai. Runtunan endapan sungai teranyam ini biasanya dengan pemilahan

dan kelulusan yang baik, sehingga bagus sekali untuk batuan waduk (reservoir).

Umumnya tipe sungai teranyam didominasi oleh pulau-pulau kecil (gosong) berbagai ukuran

yang dibentuk oleh pasir dan krikil. Pola aliran sungai teranyam terkonsentrasi pada zona

aliran utama. Jika sedang banjir sungai ini banyak material yang terbawa terhambat pada

tengah sungai baik berupa batang pepohonan ataupun ranting-ranting pepohonan. Akibat

sering terjadinya banjir maka di sepanjang bantaran sungai terdapat lumpur yang mengusai

hampir di sepanjang bantaran sungai.

Sungai teranyam umumnya terdapat pada daerah datar dengan energi arus alirannya lemah

dan batuan di sekitarnya lunak. Sungai tipe ini bercirikan debit air dan pengendapan

sedimen tinggi. Daerah yang rata menyebabkan aliran dengan mudah belok karena adanya

benda yang merintangi aliran sungai utama

Page 8: Bentuk Lahan Fluvial

9. Sungai meander dan Enteranched meander

Bentukan pada dataran banjir sungai yang berbentuk kelokan karena pengikisan tebing

sungai, daerah alirannya disebut sebagai Meander Belt. Meander ini terbentuk apabila pada

suatu sungai yang berstadia dewasa/tua mempunyai dataran banjir yang cukup luas, aliran

sungai melintasinya dengan tidak teratur sebab adanya pembelokan aliran Pembelokan ini

terjadi karena ada batuan yang menghalangi sehingga alirannya membelok dan terus

melakukan penggerusan ke batuan yang lebih lemah.

Leopold dan Wolman (1957) menyebut sungai meandering jika sinuosity-nya lebih daru 1.5.

Pada sungai tipe ini erosi secara umum lemah sehingga pengendapan sedimen kuat. Erosi

horizontallnya lebih besar dibandingkan erosi vertical, perbedaan ini semakin besar pada

waktu banjir. Hal ini menyebabkan aliran sungai sering berpindah tempat secara mendatar.

Ini rerjadi karena adanya pengikisan horizontal pada tepian sungai loleh aliran air utama

pada daerah kelokan sungai pinggir luar dan pengendapan pada kelokan tepi dalam.

Page 9: Bentuk Lahan Fluvial

Meander banyak terdapat pada daerah dengan relief yang relative datar misalnya di Irian

jaya dan Bintan yang ditunjukkan pada gambar.

10. Delta dan macamnya

Delta adalah bentang alam hasil sedimentasi sungai pada bagian hilir setelah masuk pada

daerah base level. Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut maka

kecepatan aliranya menjadi lambat. Akibatnya, terjadi pengendapan sedimen oleh air

sungai. Pasir akan diendapkan sedangkan tanah liat dan lumpur akan tetap terangkut oleh

aliran air. Setelah sekian lama , akan terbentuk lapisan - lapisan sedimen. Akhirnya lapian

lapisan sedimen membentuk dataran yang luas pada bagian sungai yang mendekati

muaranya dan membentuk delta.

Pembetukan delta memenuhi beberapa syarat. Pertama, sedimen yang dibawa oleh sungai

harus banyak ketika akan masuk laut atau danau. Kedua, arus panjang di sepanjang pantai

tidak terlalu kuat. Ketiga , pantai harus dangkal.

Page 10: Bentuk Lahan Fluvial

Contoh bentang alam ini adalah delta Sungai Musi, Kapuas, dan Kali Brantas, delta Sungai

Mahakam.

Menurut Storm drr (2005), Delta Mahakam merupakan tipe delta yang didominasi oleh

proses pasang-surut dan gelombang laut yang berlokasi di tepian Cekungan Kutai,

Kalimantan Timur dan mempunyai runtunan stratigrafi deltaik pantai (coastal deltaic)

berumur Miosen hingga Holosen

11. Danau oxbow (Oxbow Lake)

Danau Oxbow merupakan bentukan berbentuk U dari sebuah aliran sungai yang terbentuk

ketika sebuah meander/kelokan sungai dengan sungai utama terpotong dan membentuk

danau. Bentukan Fluvial tersebut disebut dengan danau oxbow dengan bentuk lengkungan

Page 11: Bentuk Lahan Fluvial

yang khas.

Di Australia sebuah bentukan danau oxbow disebut Billabong yang berasal dari bahasa asli.

Danau oxbow terbentu dari waktu ke waktu dari erosi dan pengendapan dari tanah yang

terdapat di sungai. Danau oxbow terbentuk seperti di bawah ini :

1. Di dalam putaran sungai perjalanan lebih lambat menyebabkan pengendapan lumpur

2. Sementara itu air di tepi luar cenderung menyebabkan pengendapan lumpur

3. Sementara itu air di tepi luar cenderung mengalir cepat yang mengikis tepian membentuk

meander yang lebih luas

4. Seiring waktu putaran meander melebar sampai bagian lehernya lenyap sama sekali

5. Kemudian meander akan dihapus dari sungai say ini dan bentukan tapal kuda danau

oxbow terbentuk.

Tanpa arus untuk memindahkan air bersama, sedimen menumpuk di sepanjang tepian dan

menisci danau.

Sungai mati, oxbow, dan oxbow lake merupakan bentukan sebagai akibat dari sungai mati.

Sungai mati terjadi sebagai akibat dari ditinggalkannya alur sungai oleh aliran air sungai

utama, sehingga aliran air sungai terhenti atau berpindah ke alur sungai yang lain.

Pemotongan alur sungai ini terjadi karena sungai tersebut telah mengalami kelengkungan

Page 12: Bentuk Lahan Fluvial

(sinous), sungai yang telah mengalami terbentuknya meander. Ada tiga cara pemotongan

sungai yang menyebabkan sungai tersebut ditinggalkan/mati yang membentuk dasar sungai

mati (abandoned river), yaitu Chu cut off, neck cut off, dan avulsi. Pada pemotongansungai

yang telah mengalami meandering tersebut akan membentuk senacam tapal kuda (oxbow),

manakala oxbow ini

12. Stream Captured

Merupakan fenomena geomorfologi yang terjadi ketika aliran atau system drainase sungai

atau DAS dialihakan dari tempatnya sebaliknya aliran yang beru berasal dari aliran sungai

tetangganya. Hal tersebut terjadi akibat beberapa sebab, yaitu

1. Gerakan tektonik bumi, dimana sudut lereng/kemiringan lereng dari perubahan tanah

dan aliran sungai keluar dari bekas sungai sebelumnya

2. Pembendungan alami akibat longsor atau lapisan es

3. Erosi, baik erosi headward yang menyebabkan satu lembah sungai berada diatas yang

lain, atau erosi lateral yaitu meander melalui tanah yang lebih tinggi membagi sungai yang

berdekatan.

4. Pada topografi karst, sungai bias tenggelam atau berada di bawah tanah dan kemudian

muncul kembali di lembah sungai terdekat.

5. Air tambahan mengalir kebawah capturing stream dan dapat mempercepat erosi dan

Page 13: Bentuk Lahan Fluvial

mendorong perkembangan ngarai.

13. Lembah Terkubur (Burried Valley)

Lembah terkubur adalah sebuah aliran sungai kuno atau lembah sungai yang telah diisi

dengan sedimen glacial atau terkonsolidasi. Endapan ini terdiri dari kerikil, pasir ,lumpur,

dan tanah liat. Jenis sedimen seperti itu sering dapat menyimpan dan mentransmisikan

sejumlah besar air tanah, sehingga daerah tersebut memiliki potensi air tanah yang besar.

Pembentukannya terjadi akibat longsoran material di tebing sungai dalam jumlah m,aterial

yang besar kemudian lembah sungai tertutup. Lembah terkubur banyak terdapat di daerah

sungai bagian upper atau middle yang memiliki kestabilan lereng yang rendah dan lembah

sungai relative dalam.

Page 14: Bentuk Lahan Fluvial

Pembentukan Burried Valley (lembah terkubur)

14. Struktur silangsiur (Crossbraided Structure)

Crossbraided Structure merupakan bentukan proses perubahan arah aliran akibat adanya

pola perlapisan batuan. Pembentukannya berasal dari sedimentasi oleh material di daerah

pasang surut yang dalam waktu tertentu mengalami perubahan pada arah aliran arus

dominan. Dalam waktu yang bergantian terjadi perubahan arah arus secara berlawanan

sehingga terbentuk perlapisan sedimen yang khas. Pembentuk struktur silangsiur dapat

berupa air ataupun angin.

Struktur silangsiur ini banyak terdapat pada daerah estuary sehingga bentukanyya

Page 15: Bentuk Lahan Fluvial

dipengaruhi oleh air atau pada daerah gumuk pasir yang dipengaruhi oleh angin.

Struktur Silang-siur (Crossbraided Structure)

15. Tanggul sungai (Levee Ridge)

Tanggul sungai merupakan bentukan dari proses fluvial yaitu sebuah bentukan berupa

gundukan yang terdapat di sepanjang tepian sungai. Pembentukannya dari sedimentasi

material yang terangkut oleh arus sungai kemudian terendapkan yang merupakan proses

bentukan alami, sedangkan bentukan yang berupa pengaruh manusia merupakan artificial

form. Tanggul sungai berfungsi untuk mencegah banjir ketika debit air berlebih.

Tanggul sungai banyak terdapat pada dataran alluvial yang sering terjadi banjir, misalnya di

Sungai progo.

Page 16: Bentuk Lahan Fluvial

Tanggul Sungai (levee ridge)

16. Lembah ditinggalkan (Abandon Valley)

Lembah ditinggalkan merupakan benukan fluvial berupa lembah sungai yang tidak dialiri

oleh air lagi. Proses pembentukannya akibat proses erosi dan sedimentasi terutama pada

sungai bermeander. Ketika meander terbentuk, kemudian aliran semakin intensif terbentuk

danau tapal kuda. Dalam waktu yang lama air yang menggenang hilang membentuk lembah

yang ditinggalkan.

Bentukan ini banyak terdapat pada dataran alluvial dengan struktur batuan yang relative

homogen

Lembah Ditinggalkan (Abandon Valley)

Page 17: Bentuk Lahan Fluvial

Daftar Pustaka

Charlton, Ro. 2008. Fundamentals of Fluvial Geomorphology. New York : Maddison Avenue

Kehew, Alan E dan Boettger, William M. 1986. Depositional Environmental of Braided Valley

Aquifers in North Dakota. U.S : University of North Dakota

Suharsono, Prapto. 1999. Identifikasi Bentuklahan dan Interpretasi Citra Untuk

Geomorfologi.Fakultas Geografi:Universitas Gadjah Mada

http://adityamulawardhani.blogspot.com/2009/02/bentang-alam-fluvial.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Floodplain

http://en.wikipedia.org/wiki/Buried_valley

http://en.wikipedia.org/wiki/Oxbow_lake

http://en.wikipedia.org/wiki/Stream_capture

http://geologi.ugm.ac.id/gdl42/gdl.php?mod=browse&op=read&id=tglugm--msitocahyo-90

http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai

http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/6308167173.pdf

http://lingkunganhijau08007.blogspot.com/2010/01/hidrologi-dataran-alluvial-pernah-

ada.html

http://sim.nilim.go.jp/ge/SEMI2/Presentation/1Sampurno/Seminar.doc

www.uwsp.edu/geo/.../alluvial_landforms_page_1.html

http://wong168.wordpress.com/2010/01/31/pemandangan-menakjubkan-karya-bumi-2/

http://wwwnuansamasel.blogspot.com/2010/05/hidrologi-bagian-ii.html

http://www.mbgnet.net/fresh/lakes/oxbow.htm