Bentuk Lahan Karst
-
Author
fataa-naufal -
Category
Documents
-
view
347 -
download
47
Embed Size (px)
Transcript of Bentuk Lahan Karst
BENTUK LAHAN KARST
Definisi Suatu topografi yang terbentuk pada
daerah dengan litologi berupa batuan yang mudah larut, Menunjukkan relief yang khas, Penyaluran tidak teratur, aliran sungai secara tiba-tiba masuk ke dalam tanah dan meninggalkan lembah kering dan muncul kembali di tempat lain sebagai mata air yang besar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Bentang Alam Karst 1.Faktor Fisik 2.Faktor Kimiawi 3.Faktor Biologis 4.Faktor Iklim dan Lingkunga
1. Faktor Fisik Ketebalan batugamping
batu gamping yang tebal dan masif Porositas dan permeabilitas berpengaruh dalam sirkulari air dalam batuan. Intensitas struktur (kekar) Kekar yang baik untuk proses karstifikasi adalah kekar berpasangan (kekar gerus), karena kekar mempertinggi porositas dan permeabilitas.
2. Faktor Kimiawi Kondisi kimia batuan diperlukan sedikitnya 60% kalsit dalam batuan dan yang paling baik diperlukan 90%
kalsit. Kondisi kimia media pelarut Kalsit sulit larut dalam air murni, tetapi mudah larut dalam air yang mengandung asam. Air hujan mengikat CO2 di udara dan dari tanah membentuk larutan yang bersifat asam yaitu asam karbonat (H2CO3)
3. Faktor BiologisAktivitas tumbuhan dan mikrobiologi dapat menghasilkan humus yang menutup batuan dasar, mengakibatkan kondisi anaerobic sehingga air permukaan masuk ke zona anaerobic
4. Faktor Iklim dan LingkunganKondisi lingkungan di sekitar batugamping harus lebih rendah sehingga sirkulasi air berjalan dengan baik, sehingga proses karstifikasi berjalan dengan intensif.
Bentuk Lahan Hasil Proses Karstifikasi1. Bentuk-bentuk Konstruksional
topografi yang dibentuk oleh proses pelarutan batugamping atau pengendapan mineral karbonat yang dibawa oleh air. Berdasarkan ukurannya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : Bentuk-bentuk minor Bentuk-bentuk mayor
Bentuk-bentuk minor Lapies, : bentuk yang tidak rata pada batugamping akibat adanya
proses pelarutan dan penggerusan Karst split : celah pelarutan yang terbentuk di permukaan. Parit karst : alur pada permukaan yang memanjang membentuk
parit, Palung karst : alur pada permukaan batuan yang besar dan lebar,
kedalaman lebih dari 50 cm. Speleotherms : hiasan pada gua yang merupakan endapan CaCO3
yang mengalami presipitasi pada air tanah yang membawanya masuk ke dalam gua. (Stalaktit, stalakmit) Fitokarst : permukaan yang berlekuk-lekuk dengan lubang-lubang
yang saling berhubungan, terbentuk karena adanya pengaruh aktivitas biologis yaitu algae yang tumbuh di dalam batugamping
bentuk-bentuk mayor Surupan (doline) : depresi tertutup hasil pelarutan
dengan diameter mulai dari beberapa meter dan mempunyai bentuk bundar atau lonjong. Uvala : gabungan dari beberapa doline Polje : depresisi tertutup yang besar dengan lantai datar dan dinding curam, bentuknya tidak teratur dan biasanya memanjang searah jurus perlapisan Jendela karst : lubang pada atap gua yang menghubungkan dengan udara luar, terbentuk karena atap gua runtuh. Lembah karst : lembah atau alur yang besar, terbentuk oleh aliran permukaan yang mengerosi batuan yang dilaluinya. Gua
2. Bentuk-bentuk Sisa pelarutanadalah morfologi yang terbentuk karena pelarutan dan erosi berjalan sangat lanjut sehingga meninggalkan sisa erosi yang khas Contoh : Kerucut karst Bukit Kars yang berbentuk kerucut dan berlereng terjal dan dikelilingi oleh depresi/bintang (Bloom, 1979) Menara Karst Bukit sisa pelarutan dan erosi berbentuk menara dengan lereng yang terjal, tegak atau menggantung, terpisah satu dengan yang lain dan dikelilingi oleh dataran alluvial
Mogote Bukit terjal yang merupkan sisa pelarutan dan erosi, umumnya dikelilingi oleh dataran alluvial yang hampir rata (Flat) Vaucluse
Gejala karst yang berbentuk lubang tempat keluarnya aliran air tanah Turm Karst
Lingkungan karst yang berupa bukit-bukit kars (Kerucut kars) yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain.