Bentuk Lahan Asal Proses Marine

27
Bentuk lahan Asal Proses Marine Bentuk lahan asal proses marine dihasilkan oleh aktivitas gerakan air laut, baik pada tebing curam, pantai berpasir, pantai berkarang maupun pantai berlumpur. Aktivitas marine sering dipengaruhi aktivitas fluvial sehingga sering disebut sebagai fluvio – marine. Proses marine mempunyai pengaruh yang sangat aktif pada daerah pesisir sepanjang pantai. Semakin dangkal laut maka akan semakin mempermudah terjadinya bentang alam daerah pantai, dan semakin dalam laut maka akan memperlambat proses terjadinya bentang alam di daerah pantai. Selain dipengaruhi oleh kedalaman laut, perkembangan bentang lahan daerah pantai juga dipengaruhi oleh: 1. Struktur, tekstur, dan komposisi batuan. 2. Keadaan bentang alam atau relief dari daerah pantai atau daerah di daerah sekitar pantai tersebut. 3. Proses geomorfologi yang terjadi di daerah pantai tersebut yang disebabkan oleh tenaga dari luar, misalnya yang disebabkan oleh angin, air, es, gelombang, dan arus laut. 4. Proses geologi yang berasal dari dalam bumi yang mempengaruhi keadaan bentang alam di permukaan bumi daerah pantai, misalnya tenaga vulkanisme, diastrofisme, pelipatan, patahan, dan sebagainya. 5. Kegiatan gelombang, arus laut, pasang naik dan pasang surut, serta kegiatan organisme yang ada di laut.

description

belajar ya nak

Transcript of Bentuk Lahan Asal Proses Marine

Page 1: Bentuk Lahan Asal Proses Marine

Bentuk lahan Asal Proses Marine

Bentuk lahan asal proses marine dihasilkan oleh aktivitas gerakan air laut, baik pada tebing curam, pantai berpasir, pantai berkarang maupun pantai berlumpur. Aktivitas marine sering dipengaruhi aktivitas fluvial sehingga sering disebut sebagai fluvio – marine. Proses marine mempunyai pengaruh yang sangat aktif pada daerah pesisir sepanjang pantai.

Semakin dangkal laut maka akan semakin mempermudah terjadinya bentang alam daerah pantai, dan semakin dalam laut maka akan memperlambat proses terjadinya bentang alam di daerah pantai. Selain dipengaruhi oleh kedalaman laut, perkembangan bentang lahan daerah pantai juga dipengaruhi oleh:

1. Struktur, tekstur, dan komposisi batuan.

2. Keadaan bentang alam atau relief dari daerah pantai atau daerah di daerah sekitar pantai tersebut.3. Proses geomorfologi yang terjadi di daerah pantai tersebut yang disebabkan oleh tenaga dari luar, misalnya yang disebabkan oleh angin, air, es, gelombang, dan arus laut.

4. Proses geologi yang berasal dari dalam bumi yang mempengaruhi keadaan bentang alam di permukaan bumi daerah pantai, misalnya tenaga vulkanisme, diastrofisme, pelipatan, patahan, dan sebagainya.

5. Kegiatan gelombang, arus laut, pasang naik dan pasang surut, serta kegiatan organisme yang ada di laut.

Page 2: Bentuk Lahan Asal Proses Marine

PEMBAHASAN

A. BENTUK LAHAN ASAL PROSES MARINE

1. Pengertian Bentuk Lahan Asal Proses Marine

Bentuk lahan asal proses marine dihasilkan oleh aktivitas/ gerakan air laut, baik pada

tebing, pantai berpasir, pantai berkarang, maupun pantai berlumpur. Gerakan tersebut

meliputi :

Pasang surut, naik turunnya permukaan laut setiap 6 jam 12,5 menit sehingga

interval naik turun memerlukan waktu 12 jam 25 menit. Pasang surut ini dapat

mengerosi pantai apalagi kalu bersama – sama dengan gelombang / ombak.

Arus, aliran air laut yang disebabkan oleh angin, perbedaan suhu air laut dll.

Ombak sesuai dengan arah angin dapat mengerosi pantai. (abrasi).

Selain dipengaruhi oleh kedalaman laut, perkembangan bentang lahan daerah

pantai juga dipengaruhi oleh:

☻    Struktur, tekstur, dan komposisi batuan.

☻    Keadaan bentang alam atau relief dari daerah pantai atau daerah di daerah

sekitar pantai tersebut.

☻    Proses geomorfologi yang terjadi di daerah pantai tersebut yang disebabkan

oleh tenaga dari luar, misalnya yang disebabkan oleh angin, air, es, gelombang,

dan arus laut.

Page 3: Bentuk Lahan Asal Proses Marine

☻    Proses geologi yang berasal dari dalam bumi yang mempengaruhi keadaan

bentang alam di permukaan bumi daerah pantai, misalnya tenaga vulkanisme,

diastrofisme, pelipatan, patahan, dan sebagainya.

☻    Kegiatan gelombang, arus laut, pasang naik dan pasang surut, serta kegiatan

organisme yang ada di laut.

Di Indonesia, pantai yang ada pada umumnya dialih fungsikan sebagai tempat

wisata yang notabene dapat membantu tingkat pendapatan suatu wilayah. Apabila

masyarakat mengetahui bahwa garis pantai bisa mengalami perubahan, maka akan

muncul pemikiran-pemikiran agar pantai tersebut tetap bisa dinikmati

keindahannya meskipun sudah mengalami perubahan.

2. Pengertian Daerah Pantai

Berdasarkan tahap-tahap perkembangannya, karakteristik garis pantai dapat dibedakan

menjadi beberapa pengertian, yaitu:

Pantai (Shore)

Shore adalah daerah peralihan antara permukaan air tertinggi dan terendah. Shore

line (garis pantai), jalur pemisah yang relatif berbentuk baris dan merupakan batas

antara daerah yang dicapai air laut dan yang tidak bisa dicapai.

Garis Pantai (Shoreline)

Page 4: Bentuk Lahan Asal Proses Marine

Shoreline adalah garis yang membatasi permukaan daratan dan permukaan air. Garis

batas ini selalu berubah-ubah sesuai dengan permukaan air laut. Garis pantai tertinggi

terjadi pada saat terjadi pasang naik setinggi-tingginya, sedangkan garis pantai terendah

terjadi pada saat terjadi pasang surut serendah-rendahnya.

Pantai Depan (Foreshore)

Foreshore adalah daerah sempit yang terdapat pada pantai yang terletak di antara garis

pasang naik tertinggi dengan garis pasang surut terendah.

Pantai Belakang (Backshore)

Backshore adalah bagian dari pantai yang terletak di antara pantai depan (foreshore)

dengan garis batas laut tetap (coastline). Daerah ini hanya akan tergenang air apabila

terjadi gelombang pasang yang besar. Dengan demikian daerah ini akan kering apabila

tidak terjadi gelombang pasang yang intensitasnya besar. Bentang alam seperti ini

biasanya terdapat pada daerah pantai yang terjal, misalnya di pantai selatan Pulau Jawa.

5. Pesisir (Coast) dan Garis Pesisir (Coastline)

Coast adalah daerah pantai yang tidak menentu dan cenderung meluas ke daratan.

Sedangkan coastline adalah garis batas laut yang tetap dari pesisir. Daerah pesisir ini

Page 5: Bentuk Lahan Asal Proses Marine

mempunyai kemiringan lereng yang landai dengan luas yang tidak begitu besar pada

daerah tepi pantai yang sebagian besar merupakan daerah pantai terjal.

6. Endapan Pantai (Beaches)

Beaches merupakan endapan hasil kegiatan laut yang terdapat di pantai. Menurut

tempat terjadinya, beaches ini dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

a. Endapan bawah pantai depan (lower forest beach), merupakan jenis endapan

yang terdapat di bagian bawah pantai depan. Endapan ini juga merupakan hasil dari

kegiatan gelombang dan arus litoral.

b. Endapan atas pantai depan (upper foresher beach), merupakan jenis endapan

pantai yang terdapat pada bagian atas pantai depan. Endapan pantai ini terbentuk

karena hasil kegiatan gelombang.

c. Endapan pantai belakang (backshore beach), merupakan jenis endapan pantai

yang terdapat pada pantai belakang yang sempit. Endapan pantai ini merupakan

gabungan dari hasil kegiatan gelombang yang besar, aliran air dari gelombang pasang

naik setinggi-tingginya, angin, serta aliran sungai yang membawa material batuan ke

pantai belakang tersebut.

1. Klasifikasi Pantai

Page 6: Bentuk Lahan Asal Proses Marine

Antara pantai yang satu dengan garis pantai yang lainnya mempunyai perbedaan.

Perbedaan dari masing-masing jenis pantai tersebut umumnya disebabkan oleh kegiatan

gelombang dan arus laut.

Menurut Johnson, pantai dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

1. Pantai yang Tenggelam (Shoreline of submergence)

Shoreline of submergence merupakan jenis pantai yang terjadi apabila permukaan air

mencapai atau menggenangi permukaan daratan yang mengalami penenggelaman.

Disebut pantai tenggelam karena permukaan air berada jauh di bawah permukaan air

yang sekarang. Untuk mengetahui apakah laut mengalami penenggelaman atau tidak

dapat dilihat dari keadaan pantainya. Naik turunnya permukaan air laut selama periode

glasial pada jaman pleistosin menyebabkan maju mundurnya permukaan air laut yang

sangat besar. Selain itu, penenggelaman pantai juga bisa terjadi akibat penenggelaman

daratan. Hal ini terjadi karena permukaan bumi pada daerah tertentu dapat mengalami

pengangkatan atau penurunan yang juga dapat mempengaruhi keadaan permukaan air

laut. Pengaruh ini sangat terlihat di daerah pantai dan pesisir.

Pada bentang lahan yang disebabkan oleh proses geomorfologi, pantai yang tenggelam

dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Hal ini dapat dilihat dari bentuk pantai yang

Page 7: Bentuk Lahan Asal Proses Marine

berbeda sebagai akibat dari pengaruh gelombang dan arus laut. Jenis-jenis pantai

tersebut antara lain:

a. Lembah sungai yang tenggelam

Pada umumnya lembah sungai yang tenggelam ini disebut estuarium, sedangkan

pantainya disebut pantai ria. Lembah sungai ini dapat mengalami penenggelaman yang

disebabkan oleh pola aliran sungai serta komposisi dan struktur batuannya.

b. Fjords atau lembah glasial yang tenggelam

Fjords merupakan pantai curam yang berbentuk segitiga atau berbentuk corong. Fjords

atau lembah glasial yang tenggelam ini terjadi akibat pengikisan es. Ciri khas dari bagian

pantai yang tenggelam ini yaitu panjang, sempit, tebingnya terjal dan bertingkat-tingkat,

lautnya dalam, dan kadang-kadang memiliki sisi yang landai. Pantai fjords ini terbentuk

apabila daratan mengalami penurunan secara perlahan-lahan. Bentang lahan ini banyak

terdapat di pantai laut di daerah lintang tinggi, dimana daerahnya mengalami

pembekuan di musim dingin. Misalnya di Chili, Norwegia, Tanah Hijau, Alaska, dan

sebagainya.

d. Bentuk pengendapan sungai

Bentuk pengendapan sungai dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

(1) Delta, yaitu endapan sungai di pantai yang berbentuk segitiga dan cembung ke arah

laut;

Page 8: Bentuk Lahan Asal Proses Marine

(2) Dataran banjir, yaitu sungai yang terdapat di kanan dan kiri sungai yang terjadi

setelah sungai mengalami banjir;

(3) Kipas alluvial, yaitu bentuk pengendapan sungai seperti segitiga, biasanya terdapat di

daerah pedalaman, dan ukurannya lebih kecil bila dibandingkan dengan delta, serta

sungainya tidak bercabang-cabang.

e. Bentuk pengendapan glasial

Bentuk pengendapan ini disebabkan oleh proses pencairan es.

f. Bentuk permukaan hasil diastrofisme

Bentuk kenampakan ini dapat diilustrasikan sebagai fault scraps (bidang patahan), fault

line scraps (bidang patahan yang sudah tidak asli), graben (terban), dan hocgbacks.

Setelah mengalami penenggelaman, fault scraps, fault line scraps, dan dinding graben

akan langsung menjadi pantai.

g. Bentuk permukaan hasil kegiatan gunung api

Jenis pantai yang disebabkan oleh kegiatan gunung api ini dapat dibedakan menjadi dua

macam, yaitu: (1) Merupakan hasil kegiatan kerucut vulkanis (mound), yang

menyebabkan terbentuknya pantai yang cembung ke luar; (2) Merupakan hasil kegiatan

aliran lava (lava flow), yang menyebabkan terbentuknya pantai yang cekung ke luar.

2. Pantai yang Terangkat (Shoreline of emergence)

Page 9: Bentuk Lahan Asal Proses Marine

Pantai ini terjadi akibat adanya pengangkatan daratan atau adanya penurunan

permukaan air laut. Pengangkatan pantai ini dapat diketahui dari gejala-gejala yang

terdapat di lapangan dengan sifat yang khas, yaitu:

a. Terdapatnya bagian atau lubang dataran gelombang yang terangkat

Di daerah ini banyak dijumpai teras-teras pantai (stacks), lengkungan tapak (arches),

pantai terjal (cliffs), serta gua-gua pantai (caves).

b. Terdapatnya teras-teras gelombang

Teras gelombang ini terbentuk pada saat permukaan air mencapai tempat-tempat di

mana teras tersebut berada. Teras-teras ini merupakan batas permukaan air

c. Terdapatnya gisik (beaches)

Gisik yaitu tepian laut yang terdapat di atas permukaan air laut yang terjadi karena

adanya pengangkatan dasar laut.

d. Terdapatnya laut terbuka

Laut terbuka ini terjadi karena adanya dasar laut yang terangkat.

e. Garis pantai yang lurus (straight shoreline)

Erosi gelombang dan pengendapannya pada laut dangkal cenderung menurunkan

bentang lahan dan menyebabkan dasar laut dasar laut yang dangkal menjadi datar.

Apabila dasar laut yang dangkal tersebut sekarang mengalami pengangkatan, maka garis

pantai yang terbentuk akan kelihatan lurus.

3. Pantai yang Netral (Neutral shoreline)

Page 10: Bentuk Lahan Asal Proses Marine

Jenis pantai ini terjadi di luar proses penenggelaman dan pengangkatan, misalnya pantai

yang terjadi pada delta, plain hanyutan, terumbu karang, gunung api, gumuk-gumuk

pasir, dan jenis pantai yang merupakan hasil dari sesar (patahan).

4. Pantai Majemuk (Compound shorelines)

Jenis pantai ini terjadi sebagai gabungan dua atau lebih proses di atas. Berarti dalam

suatu daerah bisa terjadi proses penenggelaman, pengangkatan, pengendapan, dan

sebagainya.

Daerah pesisir pantai merupakan daerah pantai dan sekitarnya yang masih terkena

aktivitas marine. Johson (dalam Lobeck, 1939) mengenalkan 4 kelas yaitu :

Klasifikasi pantai menurut Johnson (1919 Vide Thornbury, 1964), berdasarkan genesa

dibagi menjadi 4 macam pantai yaitu:

a. Pantai tenggelam (submergence coast), pantai tenggelam (submergence coast) ini

terjadi karena tenggelamnya daratan atau naiknya muka air laut.

Cirri-ciri pantai tenggelam:

- Di muka pantai ada pulau

- Garis pantai tidak teratur

- Teluk dalam

- Lembah-lembah turun

Page 11: Bentuk Lahan Asal Proses Marine

Contoh : Pantai Ria (terjadi akibat erosi fluvial)

Pantai Fjord (terjadi akibat glasiasi)

b. Pantai naik (emergence coast), pantai ini terjadi akibat majunya garis pantai atau

turunnya muka air laut.

Ciri-ciri pantai naik:

- Di muka pantai terbentuk undak-undak pantai dan gosong pasir atau tanggul-

tanggul.

- Garis pantai relatif lurus

- Relief relatif rendah

c. Pantai netral, adalah pantai yang tidak mengalami penenggelaman atau

penurunan.

Ciri-ciri pantai netral:

- Garis pantai relatif lurus

- Pantai landai, ombak tidak besar

- Kadang-kadang terbentuk delta, bila suplai material melimpah

Contoh: Pantai delta

Pantai volkanik

Pantai terumbu koral

Page 12: Bentuk Lahan Asal Proses Marine

Pantai campuran (compound)

Ciri-ciri pantai campuran:

- Pantai menunjukan undak pantai

- Lembah tenggelam, akibat turun dan naiknya muka air laut.

4. Bentukan Lahan Asal Proses Marine

Pantai Cliff sering disebut dengan pantai yang menggantung. Terjadi karena proses erosi

oleh ombak air laut atau abrasi. Ombak yang terbentuk karena hembusan angin

menyebabkan air laut beriak dalam ukuran besar dan bergulung-gulung menuju tepi

pantai yang berbatasan langsung dengan pantai yang curam. Ombak ini menghantam

pantai yang curam setiap saat dan membuat pantai tersebut hancur sedikit demi sedikit

hingga membentuk kenampakan seperti gambar di atas.

Pantai Compound

Pantai ini terjadi akibat dari terjadinya proses yang berulang kali mengalami perubahan

relatif muka air laut (naik dan turun). Pantai ini juga disebut sebagai pantai majemuk.

Berdasarkan morfologinya daerah pesisir pantai dapat dikelompokkan menjadi sebagai

berikut :

Pantai bertebing terjal (cliff)

Page 13: Bentuk Lahan Asal Proses Marine

Pantai bertebing terjal merupakan bentuk lahan hasil bentukan erosi marin yang

paling banyak terdapat. Bentukan dan roman cliff berbeda satu dengan yang lainnya,

karena dipengaruhioleh struktur batuan, dan jenis batuan serta sifat batuan. Cliff pada

batuan beku akan lain dengan cliff pada batuan sedimen. Pelapisan batuan sedimen

misalnya akan berbeda dengan pelapisan yang miring dan pelapisan mendatar. Sebatas

daerah di atas ombak, umumnya tertutup olehvegatasi, sedangkan bagian

bawahnya umumnya berupa singkapan batuan. Aktivitas pasang surut Dan gelombang

mengikis bagian tebing, sehingga membentuk bekas-bekas abrasi seperti:

a. Tebing (cliff )

b. Tebing bergantung (notch)

c. Rataan gelombang pasang surut

Pantai bergisik

Pantai bergisik ini pada dasarnya merupakan daerah pasang surut yang terdapat

endapan material hasil abrasi. Material ini dapat berupamaterial halus dan juga bisa

berupa material yang kasar. Namun pantai bergisik tidak saja terdapat pada pantai cliff,

tetapi juga bisa terdapat pada daerah pantai yang landai.Pada pantai yang landai

material gisik ini kebanyakan berupa pasir ,dan sebagaian kecil berupa meterial dengan

butiran kerikil sampai yang lebih besar. Pada umumnya material pasir suatu gisik pantai

Page 14: Bentuk Lahan Asal Proses Marine

berasal dari daerah pedalaman yang di bawah air sungai kelaut,kemudian diendapkan

oleh arus laut sepanjang pantai. Gisik seperti ini dapat dijumpai di sekitar Muara sungai

Pantai berawa payau

Rawa payau juga mencirikan daerah pantai yang tumbuh atau akresi(accretion). Proses

sedimentasi merupakan penyebab bertambahnyamajunya pantai ke arah laut. Material

penyusun umumnya berbutir halusdan medan ini berkembang pada lokasi yang

gelombangnya kecil atau terhalang serta dengan kondisi air laut yang relatif dangkal.

Karena airnya payau, maka daerah ini kemungkinan untuk pengembangannya sangat

terbatas. Rawa payau ini pada umumnya ditumbuhioleh tumbuhan rawa payau seperti

bakau, nipah, dan tumbuh-tumbuhan rawa lainnya yang hidup di air payau. Tumbuhan

bakau ini dapat berfungsi sebagai pemecah gelombang dan sebagai penghalang

pengikisan di pantai, sebaliknya sedimentasi bisa terjadi. Oleh karena itu pantai

mengalami akresi. Peranan bakau di dalam merangsang pertumbuhan pantai terbukti

jelas jika bakaunya hilang/mati, ditebang habis, maka yang terjadi adalah sebaliknya

yaitu pantai mengalami erosi

Pantai berterumbu karang.

Terumbu karang (coral reef) terbentuk oleh aktivitas binatang karangdan jasad renik

lainnya.

Page 15: Bentuk Lahan Asal Proses Marine

Proses ini terjadi pada areal-areal yang cukup luas.

5. Topografi Pantai

Erosi gelombang sangat mempengaruhi terjadinya garis pantai. Banyak faktor yang

mempengaruhi terjadinya erosi gelombang, misalnya ukuran dan kekuatan gelombang,

kemiringan lereng dan ketinggian garis pantainya, komposisi batuannya, kedalaman

airnya, serta lamanya proses tersebut berlangsung.

Apabila gelombang di laut dalam menghempas pantai yang curam, maka sebagian besar

air akan membalik kembali ke laut dan mengerosi lereng kliff tersebut dan naik dari

permukaan air yang dangkal.

1. Kekuatan Gelombang

Gelombang pasang yang menghempas pantai merupakan penyebab pengikisan

gelombang secara langsung. Bekas-bekas pengikisan gelombang tersebut menyebabkan

semakin besarnya kekuatan gelombang.

2. Kenampakan Hasil Kerja Gelombang

Seperti halnya tenaga pengikis yang lain, tenaga gelombang juga dapat menyebabkan

pengendapan selain menyebabkan pengikisan, sehingga di satu sisi menebabkan

Page 16: Bentuk Lahan Asal Proses Marine

kerusakan pantai dan di sisi yang lain akan menyebabkan berkembang atau

terbentuknya garis pantai.

Ada beberapa kenampakan bentang lahan hasil kegiatan gelombang, yaitu:

a. Goresan gelombang pantai

Bekas dari gelomang di pantai akan terlihat jelas apabila struktur batuan yang menyusun

pantai tersebut tidak seragam. Batuan yang mudah tererosi akan lebih cepat terkikis bila

dibandingkan dengan batuan yang resisten. Kenampakan ini banyak dijumpai pada

pantai yang berusia tua.

b. Pantai curam (kliff) dan teras-teras pantai

Apabila dinding pantai kliff yang tersusun dari jenis batuan yang tidak tahan erosi

dihantam gelombang yang cukup tinggi, maka batuan tersebut tidak hancur sekaligus.

Sebagian material batuan akan menumpuk di bagian bawah dan dapat mempengaruhi

kerja dari gelombang. Apabila tumpukan material tersebut mengalami pengikisan, maka

tanah pantai kliff tersebut akan mengalami longsor (landslide) secara vertikal sehingga

terbentuk teras-teras gelombang. Lebar teras gelombang itu sendiri tergantung pada

faktor-faktor penyebab erosi gelombangnya. Semakin kuat gelombangnya, maka teras-

teras gelombangnya akan bertambah lebar.

3. Kenampakan Hasil Pengendapan Gelombang

Kenampakan bentang lahan hasil pengendapan gelombang ada beberapa macam, yaitu:

a. Gisik (beach)

Page 17: Bentuk Lahan Asal Proses Marine

Gisik merupakan suatu bentuk pengendapan yang terjadi di pantai. Gisik terletak tinggi

di atas pantai belakang atau pada posisi lainnya pada pantai depan. Kadang-kadang gisik

ini terlihat seperti jembatan yang bertingkat-tingkat turun ke arah laut. Material pada

gisik ini terdiri dari kerikil yang bulat-bulat, kerikil yang kasar (gravel), dan pasir.

b. Penampang gisik yang seimbang

Apabila dalam perkembangannya pantai yang tenggelam mencapai tingkatan gisik yang

lebar dan memencarpada pantai depan, maka akan terjadi keseimbangan antara tenaga

erosi dan pengangkutan yang berasal dari gelombang dari proses pengendapan arus

bawah serta arus pantai yang lain. Apabila proses penyeimbangan ini terjadi, maka

lereng akan terlihat bertingkat-tingkat sesuai dengan arah arus ke laut. Inilah

penampang melintang pantai yang mengalami keseimbangan. Jenis pantai ini biasanya

berbentuk cembung ke atas dan bertingkat-tingkat ke arah daratan.

c. Gisik puncak (cusped beaches)

Gisik puncak ini terbentuk akibat kegiatan gelombang. Pada sisi yang mengarah ke laut

dari beberapa gisik terdapat endapan pasir, kerikil, atau batu-batu besar yang seragam.

Di bagian bawah terdapat semacam bukit kecil yang merupakan puncak gisik yang

berbentuk agak cembung.

d. Gosong pasir (offshore bars) atau penghalang (barrier)

Apabila dataran hasil kegiatan gelombang terbentuk cukup luas dan di daerah ini terjadi

proses sedimentasi yang juga luas, maka gelombang badai yang cukup besar mampu

memecah daratan dan akan membentuk semacam jembatan yang arahnya sejajar

Page 18: Bentuk Lahan Asal Proses Marine

dengan garis pantainya. Endapan yang terlihat seperti jembatan ini disebut penghalang

(barrier), ambang (bar), atau gosong pasir (offshore bars).

6. Proses Terbentuknya Pantai

Tenaga yang mempengaruhi proses pembentukan pantai, baik secara langsung maupun

tidak langsung ada beberapa macam, yaitu gelombang laut, arus litoral, pasang naik dan

pasang surut, tenaga es, dan kegiatan organisme laut.

Gelombang Air Laut

Gelombang dapat terjadi dengan beberapa cara, misalnya longsoran tanah laut, batu

yang jatuh dari pantai curam, perahu atau kapal yang sedang lewat, gempa bumi di

dasar laut, dan lain sebagainya. Diantaranya adalah gelombang yang disebabkan oleh

angin. Angin akan berhembus dengan kencang apabila terjadi ketidakseimbangan

tekanan udara. Karena tekanan yang tidak sama di permukaan air itulah yang

menyebabkan permukaan air berombak. Adanya gelombang ini sangat penting dalam

perkembangan garis pantai.

Arus Litoral

Selain gelombang air laut, arus litoral juga merupakan tenaga air yang sangat penting

pengaruhnya dalam pembentuka garis pantai. Pengaruh arus litoral terhadap

perkembangan garis pantai dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tekanan atau

kekuatan angin, kekuatan gelombang laut, kedalaman air, dan bentuk pantainya.

Apabila bentuk pantainya landai dan proses pengendapannya cukup besar, maka arus

litoral mempunyai pengaruh yang sangat penting sebagai tenaga pengangkut. Pada

daerah pantai yang tersusun dari batuan yang tidak kompak, proses erosi akan bekerja

Page 19: Bentuk Lahan Asal Proses Marine

sangat intensif. Jika hasil pengendapan terangkut dari permukaan air yang dangkal

menuju permukaan air yang lebih dalam, maka arus litoral merupakan tenaga yang

sangat efektif dalam proses pengendapan di pantai.

Pasang Naik dan Pasang Surut

Pengaruh pasang-surut yang terpenting terhadap pembentukan pantai adalah naik-

turunnya permukaan air laut dan kekuatan gelombangnya. Apabila gelombang besar

terjadi pada saat pasang naik akan merupakan tenaga perusak yang sangat hebat di

pantai. Arus air yang ditimbulkan oleh pasang naik dan pasang surut akan bergerak

melalui permukaan terbuka dan sempit serta merupakan tenaga pengangkut endapan

daratan yang sangat intensif.

Tenaga Es

Pengaruh tenaga es yang terpenting yaitu adanya pengkerutan es dan pemecahan atau

pencairan es. Air yang berasal dari bawah akan naik dan mengisi celah-celah dan

akhirnya akan membeku. Apabila terjadi perubahan iklim, maka es akan mencair

sehingga permukaan airnya akan bertambah besar.

Organisme

Jenis binatang laut yang sangat penting dalam proses pembentukan garis pantai beserta

perubahannya salah satunya yaitu binatang karang. Binatang karang yang paling banyak

membentuk batuan karang ialah golongan polyps. Polyps merupakan jenis binatang

Page 20: Bentuk Lahan Asal Proses Marine

karang yang sangat kecil yang hidup dengan subur pada air laut yang memiliki

kedalaman antara 35-45 meter.

Jenis makhluk hidup lain yang berpengaruh pada perkembangan pantai ialah tumbuh-

tumbuhan ganggang (algae). Ganggang merupakan jenis mikro flora yang dapat

membantu pengendapan dari larutan yang mengandung kalsium karbonat menjadi

endapan kapur.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/38301287/GEOMORFOLOGI

http://www.scribd.com/doc/77979553/Morfologi-Pantai

http://www.scribd.com/doc/77502101/Geomorfologi-Pantai

Modul mata kuliah Geomorfologi dasar Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan