Bell's Palsy Tut2
-
Upload
fachri-mubarok -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
description
Transcript of Bell's Palsy Tut2
BELL’S PALSY
DEFINISI
• BeIl’s palsy adalah kelumpuhan atau paralisis wajah unilateral karena gangguan nervus fasialis perifer yang bersifat akut dengan penyebab yang tidak teridentifikasi dan dengan perbaikan fungsi yang terjadi dalam 6 bulan.
EPIDEMIOLOGI• Bell’s palsy merupakan penyebab paralisis fasialis yang paling
sering ditemukan, yaitu sekitar 75% dan seluruh paralisis fasialis.• Insiden tahunan yang telah dilaporkan berkisar 11-40 kasus per
100.000 populasi. • Puncak insiden terjadi antara dekade kedua dan keempat (15-45
tahun)• Insiden meningkat tiga kali lebih besar pada wanita hamil (45
kasus per 100.000).• Tidak dijumpai perbedaan prevalensi dalam jenis kelamin• Resiko terjadinya rekurensi dilaporkan sekitar 8-12% kasus,
dengan 36% pada sisi yang sama dan 64% pada sisi yang berlawanan
• Adanya riwayat keluarga positif diperkirakan pada 4-14% kasus Bell’s palsy
ETIOLOGI
• Idiopatik• Inflamasi saraf fasialis pada ganglion genikulatum• Beberapa teori penyebab Bell’s Palsy iskemik
vaskular, imunologi, infeksi
ETIOPATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
• Paralisis wajah unilateral tiba-tiba• Alis mata turun, dahi tidak mengkerut• Tidak mampu menutup mata, bila mengusakan
tampak mata mengarah ke atas (Bell’s Phenomen)• Sudut nasolabial tidak nampak, mulut tertarik ke
sisi yang sehat• Hiperakusis• Berkurangnya sensasi pengecapan pada 2/3
anterior lidah• Nyeri 50% nyeri postauricula
PENEGAKAN DIAGNOSIS
a. Anamnesis (khas)• KU: kelumpuhan salah satu sisi wajah (merot)• Onset dan Kronologi: Cepat/mendadak/akut dan
progresifb. Pemeriksaan Fisik• Paralisis Wajah Unilateral• Pemeriksaan N. VII ditemukan gangguan atau
kelainan pada salah satu sisi wajah• Pemeriksaan Pendengaran untuk menyingkirkan
penyebab (otitis media)
PENEGAKAN DIAGNOSIS
c. Pemeriksaan Penunjang• MRI/CT-Scan tanda fisiknya tidak khas, tidak ada
perbaikan paralisis fasial setelah 1 bulan, adanya kehilangan perdengaran, defisit saraf kranial multipel dan tanda- tanda paralisis anggota gerak atau gangguan sensorik dan curiga adanya tumor.• Tes Audiologi bila ada gangguan pendengaran,
untuk menyingkirkan neuroma akustikus. • Tes Laboratorium mengetahui apakah ada
hubungan dengan gangguan sistemik (bila tidak ada perbaikan lebih dari 4 minggu)
PENATALAKSANAAN
a. Medikamentosa• Kortikosteroid metil prednisolon• Antivirus asiklovir/ valasiklovir.b. Bedah• Bedah dekompresi untuk Bell’s palsy dimulai
pada tahun 1930. Pendekatan bedah yang berbeda telah diajukan. Secara teknik sulit untuk mencapai daerah kompresi pada segmen labirin-meatus dan adanya resiko komplikasi seperti bocornya CSF, infeksi, hilangnya pendengaran, dizziness, dan perdarahan intrakranial.
PENATALAKSANAAN(REHABILITASI KABAT)
KOMPLIKASI
• Crocodile tear phenomenon Yaitu keluarnya air mata pada saat penderita makan makanan • Synkinesis Dalam hal ini otot-otot tidak dapat
digerakkan satu per satu atau tersendiri, selalu timbul gerakan bersama• Tic Facialis sampai Hemifacial Spasme Kedutan
PROGNOSIS
• Baik apabila penatalsanaan dilakukan dengan cepat • 1 minggu, 88% akan memperoleh kesembuhan
sempurna• 1-2 minggu 83 % • 3 minggu, kesembuhan terjadi sekitar 61%
TERIMA KASIH….