Hendrikus-PPt Blok 22 Bell's Palsy

21
Mata Kiri tidak dapat Menutup & Mulut Mencong ke Kanan Hendrikus Hendra Suseno 102011381 A8

Transcript of Hendrikus-PPt Blok 22 Bell's Palsy

Mata Kiri tidak dapat Menutup dan Mulut Mencong ke Kanan

Mata Kiri tidak dapat Menutup & Mulut Mencong ke KananHendrikus Hendra Suseno102011381A8AnamnesisIdentitas pasienKU, sejak kapan?RPSRPDRPKPemeriksaan FisikMengangkat alis mataKerutkan dahiTersenyumMenutup mataMencucurkan bibirMenggembungkan pipiPem. teliti pada: telinga, mata, hidung, dan tenggorokanTelinga: vesikel, infeksi, atau trauma, penurunan sensibilitas rasa nyeri di daerah aurikular posterior.

Pemeriksaan PenunjangLaboratorium- titer Lyme (IgM dan IgG)- gula darah atau hemoglobin A1C (HbA1c)- pemeriksaan titer serum HSVMRI; peningkatan intensitas N. VII atau di dekat ganglion genikulatum.CT-Scan tulang temporalUji kecepatan hantar syaraf dan EMG

Diagnosis BandingStroke IskemikTransient Ischaemic Attack (TIA)Reversible Ischaemic Neurological Defisit (RIND)Stroke hemoragikPerdarahan intraserebral (PIS)Perdarahan subaraknoid (PSA)Gejala Klinis pada Stroke Akut Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya hemiparesis) yang timbul mendadak.Gangguan sensibilitas pada satu anggota badan (gangguan hemisensorik).Perubahan mendadak pada status mental (konfulsi, delirium , latergi, stupor, atau koma).Afasia (tidak lancar atau tidak dapat bicara).Disatria (bicara pelo atau cadel).Ataksia (tungkai atau anggota badan tidak tepat pada sasaran).Vertigo (mual dan muntah atau nyeri kepala).

Etiologi Bells PalsyPenyebab tersering adalah HSV tipe 1Infeksi virus lainNeoplasmaTraumaMetabolikToksikEpidemiologiDi Amerika Serikat: setiap tahun sekitar 23 kasus per 100.000 orang, 63% mengenai wajah sisi kanan. Di Indonesia frekuensi Bells palsy sebesar 19,55 % dari seluruh kasus neuropati dan terbanyak pada usia 21 30 tahun.PatofisiologiProses inflamasi N.fasialis; peningkatan diameter nervus fasialis sehingga terjadi kompresi dari saraf tersebut pada saat melalui tulang temporal

Masuk angin atau dalam bahasa inggris cold, paparan udara dingin seperti angin kencang, AC, atau mengemudi dengan kaca jendela yang terbuka diduga sebagai salah satu penyebab terjadinya Bells palsy.Paralisis nervus fasialis LMN; tuli perseptif ipsilateral dan ageusia (tidak bisa mengecap dengan 2/3 bagian depan lidah).Penyebab utama Bells palsy - HSV tipe 1 - virus herpes zosterBagian atas dan bawah dari otot wajah seluruhnya lumpuh.Manifestasi KlinisGejala pada sisi wajah ipsilateralGejala pada mata ipsilateralResidual

Gejala pada Sisi Wajah IpsilateralKelemahan otot wajah ipsilateral.Kerutan dahi menghilang ipsilateralTampak seperti orang letih.Tidak mampu atau sulit mengedipkan mata.Hidung terasa kaku.Sulit berbicaraSulit makan dan minumSensitive terhadap suara.Salivias yang berlebihan atau berkurang.Pembengkakan wajah.Berkurang atau hilangnya rasa kecap.Nyeri di dalam atau di sekitar telinga.Air liur sering keluar.

Gejala pada Mata Ipsilateral

Sulit atau tidak mampu menutup mata ipsilateral.Air mata berkurang.Alis mata jatuh.Kelopak mata bawah jatuh.Sensitif terhadap cahaya.

ResidualMata terlihat lebih kecil.Kedipan mata jarang atau tidak sempurna.Senyum yang asimetriSpasme hemifasial pascaparalitik.Otot hipertonik.Sinkinesia.Berkeringat saat makan dan beraktifitas.Otot menjadi lebih flaksid jika lelah.Otot menjadi kaku saat letih atau kedinginan.

Faktor ResikoWanita muda usia 10-19 tahun lebih sering terkena dibandingkan dengan laki-laki. Wanita hamil memiliki 3,3 kali risiko lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil.PenatalaksanaanDosis prednison

Dosis dewasa1 mg/kg atau 60 mg PO qd selama 7 hari diikuti tapering off dengan total pemakaian 10 hari.Dosis anak1mg/kg PO qd selama 6 hari diikuti tapering off dengan total pemakaian 10 hari.KontraindikasiHipersensitivisas, diabetes berat yang tidak terkontrol, infeksi jamur, ulkus peptikum, TBC, osteoporosis.Dosis AntiviralPemberian Vitamin BVitamin B penting dalam fungsi system saraf.

Nama obatAsiklovir, obat antiviral yang menghambat krja HSV-1, HSV-2 dan VZV.Dosis dewasa400 mg PO 5 kali/hari selama 10 hariDosis anak2 tahun : 20 mg/kg PO selama 10 hariKontraindikasiHipersensitif, penderita gagal ginjal.KomplikasiCrocodile tear phenomenonSynkinesis Hemifacial spasmKontraktur

PencegahanJika berkendaraan motor, gunakan helm penutup wajah full.Jangan biarkan kipas angin menerpa wajah langsung.Jangan mandi air dingin dimalam hari.Bagi penggemar naik gunung, gunakan penutup wajah/masker dan pelindung mata.Setelah berolah raga berat, jangan langsung mandi atau mencuci wajah dengan air dingin.Saat menjalankan pengobatan, jangan membiarkan wajah terkena angin langsung.

PrognosisPasien biasanya memiliki prognosis baik. Hampir 80-90% pasien sembuh tanpa kelainan.Tapi bisa buruk juga (berkaitan dengan faktor resiko).

KesimpulanDengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seorang laki-laki usia 25 tahun dengan keluhan mata kiri tidak dapat ditutup dan mulutnya mencong ke kanan pada skenario, menderita penyakit Bells palsy.