Bed Side Teaching Depresi
description
Transcript of Bed Side Teaching Depresi
Bed Side Teaching
GANGGUAN DEPRESIF BERATDENGAN GEJALA PSIKOTIK
Disusun Oleh:Ranti Verdiana P.1751A 1110312084Tita Berliana Riadi P.1741A 1110312122
Preseptor:dr. Silfia Erfan, Sp.KJ
KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN PSIKIATRI
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ANDALAS
RSJ PROF HB SA’ANINPADANG
2016
Bed Side Teaching
I. Identitas Pasien
Nama : Desmiati
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 22 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Sungai Tenang, Sijunjung
Tanggal masuk : 10 Januari 2016
II. Riwayat Psikiatri
A. Keluhan Utama
Marah tanpa sebab, mudah tersinggung, banyak diam, dan sering menangis
tanpa sebab sejak 2 minggu yang lalu.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien marah tanpa sebab, mudah tersinggung, banyak diam, dan sering
menangis tanpa sebab sejak 2 minggu yang lalu. Pasien sering bermenung,
berbicara dan tertawa sendiri, dan merasa sering lupa. Pasien sering merasa
sedih, takut, dan cemas karena ibu mertua sering marah-marah kepadanya dan
melampiaskan ke anak pasien dengan cara memukulnya. Pasien juga sering
merasa anaknya dibedakan dengan anak dari kakak iparnya.
Semenjak sering merasa sedih, pasien menjadi malas melakukan akivitas dan
merasa tubuhnya selalu lemas dan tak bertenaga. Pasien sering merasa rendah
diri dan merasa berdosa karena sering membentak anaknya dan tidak
memberikan nafkah lahir batin kepada suaminya. Semenjak dirawat di RSJ
Prof HB Sa’anin, pasien sering melihat bayangan hitam, besar, rambutnya
panjang, dan melotot. Pasien juga sering mendengar suara-suara yang
mengatakan bahwa pasien gila. Pasien juga sering mencium bau seperti
minyak kayu putih. Saat dirawat RSJ Prof HB Sa’anin, pasien pernah berpikir
untuk bunuh diri dengan menggunakan tali. Namun, pasien tidak menemukan
tali. Pasien sering merasa orang lain seperti memandang rendah kepadanya.
Semenjak merasa sedih, pasien kurang tidur, hanya 5 jam sehari dan saat
terbangun pasien hanya bermenung tanpaada yang dipikirkan. Makan dan
minum seperti biasa. Mandi ada 2x sehari. BAB dan BAK disembarang
tempat ada.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah sakit dan dirawat sebelumnya. Riwayat kejang ada 4 hari
yang lalu. Riwayat benturan pada kepala hingga pingsan ada. Riwayat
mengkonsumsi narkoba, alkohol dan rokok tidak ada. Riwayat alergi makanan
dan obat tidak ada.
D. Riwayat Penyakit Keluarga
Paman pasien pernah menderita penyakit kejiwaan dan pernah di rawat di RSJ
Prof. HB Sa’anin Padang
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien tidak pernah sakit kejiwaan dan tidak pernah dirawat sebelumnya.
2. Riwayat Gangguan Medis
Kepala pasien pernah terbentur sampai pasien pingsan saat pasien masih
remaja.
3. Riwayat Penggunaan NAPZA dan Alkohol
Pasien tidak pernah menggunakan NAPZA dan Alkohol sebelumnya.
4. Riwayat Perkembangan Pribadi
a. Prenatal dan perinatal : lahir normal, ditolong oleh bidan,
kejang tidak ada, biru tidak ada
b. Kanak-kanak awal (0-3 tahun) : pertumbuhan dan perkembangan
normal, seperti anak seusianya
c. Pertengahan (4-6 tahun) : pertumbuhan dan perkembangan
normal, seperti anak seusianya
d. Kanak-kanak akhir (7-11 tahun) : pertumbuhan dan perkembangan
normal, seperti anak seusianya
e. Remaja (12-18 tahun) : pasien dikenal sebagai anak yang
periang. Pertumbuhan dan perkembangan sesuai anak seusianya.
f. Dewasa
1. Pendidikan
Pasien hanya bersekolah hingga kelas 3 SMP. Tidak lulus ujian
nasional dan tidak dilanjutkan lagi karena alasan ekonomi
2. Pekerjaan
Ibu rumah tangga
3. Perkawinan
Sudah menikah dan mempunyai 1 orang anak
4. Agama
Islam
5. Pelanggaran Hukum
Tidak ada
6. Psikoseksual
Tidak ada
7. Situasi Kehidupan Sekarang
Pasien hidup dengan suami dan anaknya. Pasien mengaku hidup
pas-pasan
8. Riwayat Keluarga
sakit kejiwaan
pasien
9. Persepsi Pasien tentang Diri dan Kehidupannya
Pasien merasa tidak sakit namun mau minum obat
10. Fantasi, Impian dan Cita-Cita
Ingin pulang dan hidup tenang bersama keluarganya seperti dulu
lagi
11. Persepsi dan Harapan Keluarga
Keluarga berharap pasien dapat sembuh secepatnya dan dapat
beraktivitas normal.
III. Status Mental
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan : kurang rapi, kurang bersih, sesuai umur
2. Perilaku dan Aktivitas Motorik : kurang aktif
3. Sikap Terhadap Terapis : kooperatif
B. Pembicaraan : lancer, jelas, relevan dan tidak mengulang
ulang kata
C. Mood dan Afek
1. Mood : hipotim
2. Afek : terbatas
3. Keserasian : serasi
D. Gangguan Persepsi : halusinasi auditorik (+), visual (+),
olfaktorius (+)
E. Pikiran
1. Isi Pikir : waham rujukan (+)
2. Proses Pikir : koheren, cepat
3. Preokupasi / Obsesi : ingin segera pulang dan memberi nafkah lahir
dan bathin kepada suami
F. Kesadaran dan Kognisi
1. Taraf Kesadaran : komposmentis
2. Orientasi : baik
3. Daya Ingat : jangka panjang, sedang, pendek dan segera
baik
4. Konsentrasi : baik
5. Perhatian : berkurang
6. Kemampuan Baca dan Tulis : baik
7. Kemampuan Visuospasial : baik
8. Pikiran Abstrak : baik
9. Intelegensi : rata-rata normal
10. Kemampuan Menolong Diri Sendiri : baik
G. Pengendalian Impuls : baik
H. Daya Nilai dan Tilikan
1. Daya Nilai ( Judgement ) : baik
2. Tilikan : tilikan 2
I. Taraf Dapat Dipercaya : dapat dipercaya
Status Internus : dalam batas normal
Status Neurologikus : dalam batas normal
Hasil Laboratorium
Hemoglobin : 12,8 gr
Hematokrit : 32,8 %
Leukosit : 7.900 / mm³
Trombosit : 204.000 / mm³
Diagnosis Multiaksial
Axis I : Gangguan depresif berat dengan gejala psikotik
Axis II : belum ada diagnosis
Axis III : pasien pernah mengalami benturan di kepala hingga pingsan
Axis IV : masalah dengan keluarga
Axis V : GAF 50 – 41
Terapi : - Fluoxetin 1 x 20 mg
- Risperidone 2 x 2 mg
Prognosis :
Quo Ad Vitam : bonam
Quo Ad Sanationam : bonam
Quo Ad Fungsionam : dubia ad bonam