Bahan Tugas Tekbus 2

download Bahan Tugas Tekbus 2

of 28

description

tekbus

Transcript of Bahan Tugas Tekbus 2

TAM TAM

Line/twiter/Instagram:princekevin019 | Absurd girl

Jumat, 19 Desember 2014

Teknik Teknik Tusuk Dasar Menjahit Menggunakan Tangan

Tusuk dasar menjahit yaitu teknik tusukan yang biasa digunakan dalam merajut atau menjahit yang menggunakan jarum sebagai alatnya. Ada beberapa tusuk dasar yang biasa digunakan dalam menjahit busana, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Tusuk JelujurTusuk jelujur merupakan salah satu teknik tusuk yang dilakukan dari mulai tusukan sebelah kanan ke sebelah kiri. Fungsi dari tusuk jelujur ini adalah untuk membuat jahitan lebih rapi dan sempurna. Dalam perkembangannya, tusuk jelujur ini dibedakan menjadi beberapa bentuk, di antaranya adalah sebagai berikut:

Tusuk jelujur biasa, tusuk jelujur yang satu ini dilakukan dengan menggunakan jarak yang tidak sama alias secara sembarangan. Tusuk jelujur dengan jarak tertentu, tusuk jelujur ini merupakan tusukukan yang dibuat dengan jarak sama atau konsisten. Jenis tusuk jelujur ini berguna untuk tusukan sementara. Tusuk jelujur renggang, tusuk jelujur ini juga biasa disebut dengan tusuk renggang, yaitu tusuk jelujur ini menggunakan satu spasi. Tusukan jelujur renggang ini biasanya digunakan sebagai tanda ketikamenjahitpakaian. Tusuk ini dibuat dengan menggunakan rangkap benang yang nantinya akan digunting, sehingga bekas tusukan tersebut akan meninggalkan jarak dari benang yang digunakan sebagai tanda dalam menjahit pakaian.

2. Tusuk Tikam Jejak/BalikTusuk tikam jejak/balik merupakan salah satu teknik dari macam-macam tusuk dasar. Tusuk tikam jejak /balik adalah tusuk jahitan dengan membuat bentuk jahitan yang jika dilihat dari bagian atas, tusukan jarum tersebut terlihat seperti jahitan mesin. Dan jika dilihat dari bagian bawah tusukan maka jahitan tersebut akan terlihat seperti jahitan yang dibuat rangkap.Jarak tusuk jahitan di bagian bawah terlihat dua kali jarak dari tusukan bagian atas. Teknik menjahit yang digunakan pada tusukan ini adalah dengan tusukan langkah maju sebelum nantinya akan dibuat tusukan mundur dengan jarak yang sama. Dalam perkembangannya, tusuk tikam jejak ini sangat berguna untukmenggantikan teknik tusuk jarum pada mesin jahit

3. Tusuk FlanelTusuk flanel biasa digunakan untuk mengelim pinggiran busana yang diobras. Tusuk flanel sering digunakan, terutama untuk busana yang dibuat dari bahan yang harganya mahal, di samping itu tusuk flanel juga dapat digunakan sebagai hiasan, sebagai tusuk dasar dan sulaman bayangan, untuk sulaman bayangan dengan jarak yang lebih rapat (dirapatkan) dan dapat juga mengikuti motif dekonasi. Caranya, jelujur kain yang sudah diobras 3-4 cm langkah tusukannya mundur 0,75 cm turun ke bawah, tusuk jarum ke kanan selanjutnya mundur lagi 0,5 cm tusuk lagi ke atas seperti tusukan pertama demikian seterusnya sampai selesai. Untuk mendapatkan hasil tusukan yang halus pada bagian bawah busana (pada rok) atau di mana pun tusuk flanel digunakan, lakukan dengan halus/tipis waktu menusukkan jarum ke bahan busana, dengan demikian hasil yang didapatkan juga halus dan tipis bila dilihat dari bagian balik (bagian buruk busana).

4. Tusuk FestonTusuk feston berfungsi untuk penyelesaian tiras seperti tiras lingkar kerung lengan atau pada pinggiran pakaian bayi. Tusuk feston juga dapat berfungsi sebagai hiasan bila benang yang digunakan adalah benang hias atau benang sulam dengan kombinasi warna yang serasi.

5. Tusuk BalutTusuk balut berfungsi untuk menyelesaikan tiras pada kampuh untuk klim rol. Tusuk balut juga dapat digunakan untuk penyelesaian pinggir teknik aplikasi. Teknik menjahitnya dimulai dari kiri ke kanan atau sebaliknya kanan ke kiri kesan benang dari tusukan agak miring.

6. Tusuk Batang atau Tusuk TangkaiTusuk batang dibuat untuk hiasan, teknik menjahitnya dengan langkah mundur 0,5 cm dan mengaitkan 5 atau 6 benang pada bahan, jarum ditarik ke luar akan menghasilkan tusuk tangkai dan seterusnya tusuk mundur lagi seperti yang pertama begitu seterusnya sampai selesai. Untuk membuat tangkai yang lebih besar maka jarak tusukan dirapatkan dan mengaitkan kain lebih banyak (besar).

7. Tusuk RantaiTusuk rantai fungsinya untuk membuat hiasan tekniknya dengan langkah maju, dengan memasukkan jarum dari bawah ke atas, kemudian tusukan kembali pada lubang tempat jarum dilingkarkan pada jarum, ditarik sehingga benang yang melingkar berada di lubang kedua selanjutnya jarum kembali menusuk lubang tempat jarum ke luar dan ekor benang melingkar pada jarum seperti semula, begitu seterusnya sampai selesai dengan mengikuti motif hiasannya.

8. Tusuk SilangTusuk silang ini berfungsi untuk membuat hiasan. Teknik pengerjaannya dengan langkah sebagai berikut: dimulai dari kanan atas ke kiri bawah, terus ke kanan bawah (tusukan pertama). Kemudian tusuk kedua di mulai dari kanan bawah terus ke kiri atas, letak tusukan sejajar baik tusukan bagian atas maupun tusukan bagian bawah, (tusukan yang terlihat menyilang di atas kain) dan seterusnya sampai selesai.

9. Tusuk PiquarTusuk piquar merupakan teknik tusukan yang berfungsi sebagai jahitan yang dapat memasangkan bahan yang berbulu pada matel, jaket, atau jas. Selain itu, tusuk piquar juga dapat digunakan sebagai teknik tusuk hiasan pada beberapa jenis busana.Teknik-teknik tusuk dasar tersebut menjadi teknik dasar dalam teknik menjahit pakaian. Untuk itu, teknik ini banyak diketahui oleh para penjahit pada umumnya.

Tusuk Dasar MenjahitTusuk dasar yaitu tusuk dengan menggunakan alat jarum tangan. Ada beberapa tusuk dasar yang biasa digunakan dalam menjahit busana, antara lain adalah sebagai berikut :1. Tusuk JelujurTeknik membuat tusuk jelujur, yaitu dimulai dari kanan ke kiri, guna tusuk jelujur adalah untuk membuat jahitan menjadi sempurna. Tusuk jelujur dapat dibedakan menjadi 3 bentuk.a. Tusuk jelujur biasa yaitu tusukan yang menggunakan jarak tidak sama.b. Tusuk jelujur dengan jarak tertentu yaitu tusukan dengan jarak yang sama (konsisten) berguna untuk tusuk sementara pada smook.c. Tusuk jelujur renggang yaitu tusukan dengan menggunakan sengkelik dengan spasi satu, tusukan jelujur renggang ini digunakan untuk tanda, dengan menggunakan benang rangkap yang nantinya digunting diantara tusukan tersebut sehingga meninggalkan jarak benang yang biasa dijadikan tanda dalam menjahit busana.

2. Tusuk Tikam JejakTusuk tikam jejak yaitu tusuk jahitan dengan bentuk jika dilihat dari bagian atas tusuknya kelihatan seperti jahitan mesin dan bila dilihat dari bagian bawah tusukannya seperti jahitan rangkap. Jarak tusukan bagian bawah dua kali jarak tusukan bagian atas, teknik menjahitnya adalah dengan langkah maju sebelum melangkah mundur ke belakang dengan jarak yang sama, tusuk tikam jejak berguna untuk pengganti jahit mesin.3. Tusuk FlanelTusuk flanel biasa digunakan untuk mengelim pinggiran busana yang diobras. Tusuk flannel sering digunakan, terutama untuk busana yang dibuat dari bahan yang harganya mahal, disamping itu tusuk flannel juga dapat digunakan sebagai hiasan, sebagai tusuk dasar dan sulaman bayangan, untuk sulaman bayangan dengan jarak yang lebih rapat (dirapatkan) dan dapat juga mengikuti motif dekonasi. Caranya, jelujur kain yang sudah diobras 3-4 cm langkah tusukannya mundur 0,75 cm turun kebawah, tusuk jarum kekanan selanjutnya mundur lagi 0,5 cm tusuk lagi ke atas seperti tusukan pertama demikian selterusnya sampai selesai. Untuk mendapatkan hasil tusukan yang halus pada bagian bawah busana (pada rok) atau dimanapun tusuk flannel digunakan, lakukan dengan halus/tipis waktu menusukkan jarum kebahan busana, dengan demikian hasil yang didapatkan juga halus dan tipis bila dilihat dari bagian balik (bagian buruk busana).

4. Tusuk FestonTusuk feston berfungsi untuk penyelesaian tiras seperti tiras lingkar kerung lengan atau pada pinggiran pakaian bayi. Tusuk feston juga dapat berfungsi sebagai hiasan bila benang yang digunakan adalah benang hias atau benang sulam dengan kombinasi warna yang serasi.

5. Tusuk BalutTusuk balut berfungsi untuk menyelesaikan tiras pada kampuh untuk klim rol. Tusuk balut juga dapat digunakan untuk penyelesaian pinggir teknik aplikasi. Teknik menjahitnya dimulai dari kiri ke kanan atau sebaliknya kanan kekiri kesan benang dari tusukan agak miring.

6. Tusuk Batang/TangkaiTusuk batang dibuat untuk hiasan, teknik menjahitnya dengan langkah mundur 0,5 cm dan mengaitkan 5 atau 6 benang pada bahan, jarum ditarik keluar akan menghasilkan tusuk tangkai dan seterusnya tusuk mundur lagi seperti yang pertama begitu seterusnya sampai selesai. Untuk membuat tangkai yang lebih besar maka jarak tusukan dirapatkan dan mengaitkan kain lebih banyak (besar).

7. Tusuk RantaiTusuk rantai fungsinya untuk membuat hiasan tekniknya dengan langkah maju, dengan memasukkan jarum dari bawah ke atas, kemudian tusukan kembali pada lubang tempat jarum dilingkarkan pada jarum, ditarik sehingga benang yang melingkar berada di lubang kedua selanjutnya jarum kembali menusuk lubang tempat jarum keluar dan ekor benang melingkar pada jarum seperti semula, begitu seterusnya sampai selesai dengan mengikuti motif hiasannya.

8. Tusuk SilangTusuk ini berfungsi untuk membuat hiasan. Teknik pengerjaannya dengan langkah sebagai berikut: dimulai dari kanan atas ke kiri bawah, terus kekanan bawah (tusukan pertama). Kemudian tusuk ke dua di mulai dari kanan bawah terus kekiri atas, letak tusukan sejajar baik tusukan bagian atas maupun tusukan bagian bawah, (tusukan yang terlihat menyilang diatas kain) dan seterusnya sampai selesai.

9. Tusuk PiguarTusuk piguar biasanya berfungsi untuk memasangkan bulu kuda pada jas atau mantel. Disamping itu tusuk piguar dapat juga digunakan sebagai tusuk hias pada busana atau lenan rumah tangga.Kursus Menjahit

online shop,baju,pakaian,busana,grosir,muslim,busana muslimah,digital printing,baju kaos,jahit,murah baju,baju murah,murah baju,murah,grosir baju

Home

About Privacy Policy contact Disclaimer Program Legalitas Kursus Online Lowongan EBOOKMacam-macam Tusuk Hias

Macam-macam Tusuk Hias

Macam-macam Tusuk Hias

Tusuk hias yang dimaksudkan adalah tusuk yang digunakan dalam membuat keterampilan, terutama yang berhubungan dengan jahit-menjahit.

1. Tusuk JelujurMerupakan tusuk hias yang memiliki arah horizontal, jarak dan ukuran antara tusuk yang naik turun dibuat dengan panjang yang sama.Cara membuat tusuk jelujur: Tusuk jarum dari bawah kain ke atas. Terapkan jarak antara tusukan lainnya sekitar 0,5 cm, kemudian tusukkan kembali jarum ke bawah. Setelah diukur dengan jarak yang sama, Anda bisa menusukkan kembali jarum ke atas. Begitu seterusnya hingga selesai.

2. Tusuk Tikam JejakMerupakan tusuk hias yang memiliki arah horizontal. Pada dasarnya, tusuk ini hampir sama dengan tusuk jelujur. Hanya saja, setengah dari ukuran tusuk dibuat saling bersentuhan. Pada tusuk ini, jahitan terlihat seperti sentikan mesin. Cara membuat tusuk tikam jejak: Tusukkan jarum dari arah bawah kain ke atas. Terapkan jarak sekitar 0,5 cm, lalu tusukkan kembali jarum ke arah bawah kain. Berikan jarak yang sama, lalu tusukkan kembali ke atas. Tusukkan jarum ke arah bawah pada titik yang sama pada bagian ujung benang yang terakhir. Tusukkan kembali jarum dari arah kain yang sebelah dalam ke arah kain bagian luar, terapkan jarak 1 cm. Tusukkan kembali jarum ke bagian bawah, dimulai dari titik yang sama pada ujung benang yang terakhir. Lakukan seterusnya hingga batas yang ditentukan.

3. Tusuk RantaiMerupakan tusuk hias yang memiliki arah vertikal maupun horizontal, dengan bentuk tusukan saling tindih-menindih yang menyerupai sambungan rantai.Cara membuat tusuk rantai: Tusukkan jarum dari bawah kain ke arah atas. Tusukkan kembali jarum dari arah atas ke bawah, tepatnya di sebelah titik pertama jarum ditusukkan. Terapkan jarak sekitar 0,5 cm, kemudian tusukkan jarum dari bawah dan kaitkan jarum pada benang yang tersisa pada tusukan pertama. Lakukan seterusnya hingga jarak yang diinginkan.

4. Tusuk BatangMerupakan tusuk hias dengan arah diagonal dan setengah dari ukurannya saling bersentuhan.Cara membuat tusuk batang: Tusukkan jarum dari kain yang bagian dalam ke luar. Terapkan jarak sekitar 0,5 cm, kemudian tusukkan kembai jarum ke arah dalam. Tusukkan jarum ke arah luar dari titik setengah jarak tusukan pertama. Dengan jarak yang sama, yakni 0,5 cm, Anda bisa menusukkan jarum ke arah bawah. Tusukkan jarum ke arah atas dari titik yang sebelumnya. Lakukan seterusnya hingga jarak yang diinginkan.

5. Tusuk VestonMerupakan tusuk hias dengan dua arah, yakni arah vertikal dan horizontal, namun pada kedua arah kaki tusuk terdapat pilinan.Cara membuat tusuk veston: Tusukkan jarum pada bagian dalam kain. Tusukkan jarum dari bagian luar ke dalam dengan membuat garis diagonal. Tusukkan benang dari bagian dalam kain berbentuk tegak lurus. Sebelum menusukkan kembali, kaitkan jarum pada benang yang sebelumnya. Setelah dikaitkan, Anda bisa menarik benang dan melanjutkan hingga batas yang diinginkan, yakni sampai membentuk siku. Lakukan seterusnya hingga selesai.

6. Tusuk SilangMerupakan tusuk hias yang memiliki arah diagonal yang pada bagian tengah terdapat persilangan antara tusuk bagian atas dan tusuk bagian bawah. Tusuk ini memiliki berguna untuk membuat hiasan.Cara membuat tusuk silang: Tusukkan jarum dari bagian dalam ke arah atas. Tusukkan jarum dari arah atas ke arah diagonal. Lakukan hingga jarak tusuk silang yang diinginkan. Kemudian putar kembali ke arah tusukan pertama hingga benang terlihat saling bertindihan dan berbentuk silang. Lakukan seterusnya hingga selesai.

7. Tusukan FlanelMerupakan tusukan dengan arah diagonal yang bagian atas dan bawahnya menggunakan tusuk bersilang. Tusuk flanel ini biasanya memiliki fungsi sebagai pelindung bagian pinggir busana yang selesai diobras.Cara membuat tusuk flanel: Tusukkan jarum pada bagian dalam kain (bagian buruk). Tusukkan kembali pada bagian luar kain dengan tusukan diagonal. Lakukan tusukan dengan langkah mundur, kira-kira 0,75 cm. Lakukan seterusnya hingga batas yang sudah ditentukan. Agar mendapatkan hasil tusukan yang baik di bagian bawah busana atau kain, Anda bisa melakukannya dengan halus saat menusukkan jarumnya.

Gambar 30. Tusuk piquarB. Kampuh Dasar (Menggabungkan)Untuk menyatukan bagian-bagian dari potongan kain padapembuatan busana seperti menyatukan bahu muka dengan bahubelakang, sisi kiri muka dengan sisi kanan belakang dsb, sisasambungan disebut dengan kampuh. Teknik menjahit sambungansupaya hasilnya kuat, maka setiap penyambungan baik diawal ataupundiakhir tusukan harus dimatikan, agar tidak mudah lepas yaitu dengancara menjahit mundur maju atau dengan cara mengikatkan ke duaujung benang. Pemakaian kampuh disesuaikan dengan kegunaanyang lebih tepat. Kampuh (teknik menggabungkan) ada bermacammacamantara lain:1. Kampuh TerbukaKampuh terbuka yaitu kampuh yang tiras sambungannyaterbuka/di buka, teknik peyelesaian tiras ini ada beberapa cara:a. Kampuh terbuka dengan penyelesaian setikan mesin,penyelesaian tiras dengan cara melipat kecil pinggiran tirasdan disetik dengan mesin sepanjang pinggiran tersebut.b. Kampuh terbuka dengan penyelesaian tusuk balut, yaitupenyelesaian tiras di sepanjang pinggiran tiras diselesaikandengan tusuk balut.c. Kampuh terbuka yang diselesaikan dengan obras, yaitupenyelesaian di sepanjang pinggiran tiras diselesaikandengan diobras. Cara ini pada saat sekarang banyak dipakai terutama untuk busana wanita dan busana pria(celana pria).d. Kampuh terbuka diselesaikan dengan rombak (dijahitdengan kain serong tipis, dilipat dan disetik) ini hanyadipakai untuk busana yang dibuat dari bahan/kain tebal.Kegunaannya untuk menyambungkan (menjahit) bagianbagianbahu, sisi badan, sisi rok, sisi lengan, sisi jas, sisimantel, sisi celana, dan belakang celana.

Gambar 31. Kampuh terbuka2. Kampuh BalikKampuh balik yaitu kampuh yang dikerjakan dengan teknikmembalikkan dengan dua kali jahit dan dibalikkan dengan cara,pertama dengan menjahit bagian buruk menghadap bagian buruk(bagian baik) yang bertiras dengan lebar tiras dengan ukuran 3mm, jika memungkinkan dibuat lebih halus/kecil, kemudiandibalikan dan di jahit dari bagian buruk menghadap bagian baikdengan pinggir tirasnya masuk kedalam, hasil kampuh ini palingbesar 0,5 cm. Kegunaan kampuh balik untuk:a. Menjahit kebaya yang dibuat dari bahan tipisb. Menjahit kemejac. Pakaian tidur dsb.

Gambar 32. Kampuh balik3. Kampuh PipihKampuh pipih yaitu kampuh yang mempunyai bekas jahitanpada satu sisi sebanyak dua setikan, dan sisi yang sebelahnya satusetikan, kampuh ini bisa dipakai untuk dua sisi (untuk bagian luaratau bagian dalam yang mana keduanya sama-sama bersih).Teknik menjahit kampuh pipih, lipatkan kain yang pinggirannyabertiras selebar 1,5 cm menjadi 0,5 cm, tutup tirasnya denganlipatan yang satu lagi. Kampuh ini dipakai untuk menjahit kainsarung, kemeja, celana, jaket, pakaian bayi, dsb.

Gambar 33. Kampuh pipih4. Kampuh PerancisKampuh perancis adalah kampuh yang hanya terdiri dari satujahitan yang didapatkan dengan cara menyatukan dua lembar kain.Kain bagian baik berhadapan sesama baik, tetapi tidak sama lebar/pinggirnya, lipatkan pinggir kain yang satu (kain yang lebih lebar)dengan kain yang lain, lalu jahit tiras dengan lebar 0,6 mm.Kampuh perancis ini cocok dipakai untuk menjahit bahan yang tipis.

Gambar 34. Kampuh perancis5. Kampuh SarungKampuh sarung adalah kampuh yang tampak dari keduasisinya. Cara melakukan setikan kampuh sarung adalah sebagaiberikut: pinggiran (a) dan (b) sama-sama besar, kampuh semula 1cm lalu keduanya di kumpul berpadu, tiras dilipat dengan posisisaling berhadapan dan dapat dibantu dengan jelujuran. Tirasnyasama-sama di lipat menjadi 0,5 cm lalu dijahit pinggirannya daribagian buruk. Kegunaan kampuh sarung ini adalah untuk menjahitkain sarung pelakat (kain sarung bercorak/kotak-kotak) ketikamenjahit corak/kotaknya harus sama juga untuk menjahit kemeja,jas, dan jaketI'm a Young Fashion Designer

Jumat, 18 April 2014

MACAM-MACAM KAMPUH

KampuhKampuh adalah bagian pinggiran kain yang merupakan tempat untuk menggabungkan kain yang satu dengan kain yang lain, lalu dijahit sesuai garis pola atau rader. Penyelesaian dua pinggiran kain dengan lebar tertentu yang ada disebelah garis rader yang telah dijahit tersebut ada bermacam-macam sesuai kebutuhan.

Macam-macam Kampuh Kampuh Terbuka.

1. Kampuh terbuka diselesaikan dengan melipat pinggiran kain.

2. Kampuh terbuka diselesaikan dengan rompok.

3. Kampuh terbuka diselesaikan dengan tusukan veston.

4. Kampuh terbuka diselesaikan dengan obras.

5. Kampuh terbuka diselesaikan dengan gunting zig-zag.

Kampuh balik.

Kampuh geser.

Kampuh pipih.

Kampuh sarung.

Kampuh perancis/konveksi.

Kampuh kostum/tusuk tersembunyi.

Kampuh TerbukaKampuh yang berasal dari dua lembar kain yang sudah dikampuh terlebih dahulu dimana kedua belah pinggir guntingnya dibuka, lalu diselesaikan dengan cara dikelim lalu dijahit tiras atau diobras.

Langkah kerja pembuatan kampuh terbuka dan penyelesaian tepinya : Kedua ujung kampuh disemat dengan jarum pentul bagian baik kain saling berhadapan.

Kampuh bagian tengah disemat jarum pentul dengan teratur.

Beri tanda dengan kapur jahit dan pita ukur,lebar kampuh untuk jahitan paling sedikit 2 Cm.

Jelujur kampuh dengan jarak yang rata.

Dijahit dengan mesin disebelah jelujur. Hindari menjahit tepat pada benang jelujur,karena akan sulit mencabut benang jelujur tersebut.

Setelah kampuh disatukan lalu dibuka dengan jalan diseterika.

Lebar kampuh terbuka setelah selesai harus sama dan rata yaitu 1,5 Cm sampai 2Cm.Penyelesaian tiras kampuh tergantung dari asal dan tebal tipisnya bahan serta tenunan.

Kampuh Terbuka dengan Stik MesinPenyelesaian dengan stik mesin, penyelesaian dengan stik mesin ini dikerjakan pada bahan-bahan yang berasal dari serat alam maupun semi sintesis atau serat sintesis yang tidak tebal. Penyelesaian dengan cara melipat kecil pinggiran tiras dan disetik dengan mesin sepanjang pinggiran tersebut.

Kampuh Terbuka dengan Gunting Zig-zagYaitu kampuh buka yang penyelesaiannya dengan cara digunting dengan gunting bergigi/zig-zag. Biasanya dipergunakan untuk menyelesaikan jahitan bahan yang tebal dan tidak mudah bertiras.

Kampuh Terbuka Gunting Zig-zag

Kampuh Terbuka dengan ObrasPenyelesaian dengan mesin obras, tiras diselesaikan dengan mesin obras. Penyelesaian yang kini banyak dipilih karena mudah, murah dan rapi. Tetapi tidak berlaku untuk jenis pakaian bermutu tinggi. Untuk bahan yang tipis dan tebal (tidak tembus pandang) contoh katun, linen, silk, polyester, wool dan sejenisnya.

Kampuh Terbuka Obras

Kampuh Terbuka dengan BisbanPenyelesaian dengan bisban, tiras diselesaikan dengan bisban. Berlaku untuk bahan tebal seperti wool dengan model pakaian sejenis mantel yang bagian dalamnya tidak dilapis. Setelah selesai lebar kain serong dari bagian luar hanya 0,5 Cm. Untuk menggunting kumai serong bahan dilipat diagonal, sehingga benang lungsi bertumpuk searah dengan benang pakan. Garis diagonal pada kain inilah yang dianggap sebagai tepi atau tiras kumai. Untuk menyambungnya, kumai serong disetik menurut arah benang lungsi dengan benang kampuh terbuka dan dimampat. Sambungan kumai serong pada bahan bergaris atau berkotak harus sedemikian rupa, sehingga corak bahan bergaris atau berkotak itu berterusan. Tempelkan kain serong pada tiras. Anda juga juga bisa menggunaakn bisban siap pakai agar lebih mudah dan praktis.

Kampuh Terbuka dengan Tusuk Balut Penyelesaian dengan tusuk balut, penyelesaian dengan tusuk balut ini di lakukan pada bahan-bahan semi sintesis yang agak tipis atau bahan-bahan yang tidak mudah bertiras, misal sutera, wool, dan katun. . Caranya yaitu tiras dibalut renggang dengan arah serong, kampuh tetap terbuka, dapat juga disatukan.

Kampuh Terbuka dengan Tusuk Veston Penyelesaian dengan tusuk feston penyelesaian seperti ini kurang praktis, oleh karena itu hanya dilakukan apabila mesin jahit belum ada atau jika semua jahitan dikerjakan dengan tangan. Tiras difeston, feston jangan terlalu erat. Penyelesaian ini memerlukan waktu yang lama, tapi tahan cuci. Untuk bahan yang mudah bertiras dari sutera,wool, kapas, sintetis.

Kampuh Balik Kampuh balik yaitu kampuh yang dikerjakan dengan teknikmembalikkan dengan dua kali jahit dan dibalikkan dengan cara,pertama dengan menjahit bagian buruk menghadap bagian buruk(bagian baik) yang bertiras dengan lebar tiras dengan ukuran 3mm, jika memungkinkan dibuat lebih halus/kecil, kemudiandibalikan dan di jahit dari bagian buruk menghadap bagian baikdengan pinggir tirasnya masuk kedalam, hasil kampuh ini palingbesar 0,5 cm.Kegunaan kampuh balik untuk:

a. Menjahit kebaya yang dibuat dari bahan tipisb. Menjahit kemeja

c. Pakaian tidur dsb.

Kampuh Pipih

Kampuh pipih yaitu kampuh yang mempunyai bekas jahitanpada satu sisi sebanyak dua setikan, dan sisi yang sebelahnya satusetikan, kampuh ini bisa dipakai untuk dua sisi (untuk bagian luaratau bagian dalam yang mana keduanya sama-sama bersih).Teknik menjahit kampuh pipih, lipatkan kain yang pinggirannyabertiras selebar 1,5 cm menjadi 0,5 cm, tutup tirasnya denganlipatan yang satu lagi. Kampuh ini dipakai untuk menjahit kainsarung, kemeja, celana, jaket, pakaian bayi, dsb.

Kampuh Perancis

Kampuh perancis adalah kampuh yang hanya terdiri dari satujahitan yang didapatkan dengan cara menyatukan dua lembar kain.Kain bagian baik berhadapan sesama baik, tetapi tidak sama lebar/pinggirnya, lipatkan pinggir kain yang satu (kain yang lebih lebar)dengan kain yang lain, lalu jahit tiras dengan lebar 0,6 mm.Kampuh perancis ini cocok dipakai untuk menjahit bahan yang tipis.

Kampuh Sarung Kampuh sarung adalah kampuh yang tampak dari keduasisinya. Cara melakukan setikan kampuh sarung adalah sebagaiberikut: pinggiran (a) dan (b) sama-sama besar, kampuh semula 1cm lalu keduanya di kumpul berpadu, tiras dilipat dengan posisisaling berhadapan dan dapat dibantu dengan jelujuran. Tirasnyasama-sama di lipat menjadi 0,5 cm lalu dijahit pinggirannya daribagian buruk. Kegunaan kampuh sarung ini adalah untuk menjahitkain sarung pelakat (kain sarung bercorak/kotak-kotak) ketikamenjahit corak/kotaknya harus sama juga untuk menjahit kemeja,jas, dan jaket.

Kampuh GeserKampuh geser yaitu kampuh yang digunakan untuk menyambung kain rok bagian bawah dengan bagian pinggang sebuah busana. Ketika anda menjahit sebuat busana dan harus menyamung bagian rok yang berkerut dengan bagian pinggang, caranya yaitu kain rok untuk pinggang dijahit kasar sampai sepanjang kain, lebarnya 1 cm dari pinggang. Kemudian dijahit sekali lagi 1 cm dari jahitan pertama. Kemudian tariklah kedua benang atasnya dari kanan atau kiri secara bersama-sama. Apabila kain mulai berkerut, geserlah kerutnya ke tengah, dorong perlahan-lahan sehingga seluruhnya jadi berkerut. Boleh dibantu dari sisi yang lain, dengan cara yang sama. Untuk tahap kedua ini jangan tarik benang yang bawah, karena akan mengakibatkan kerutan jadi macet.

Langkah selanjutnya menyambung rok di pinggang baju, caranya ukurlah kain rok yang sudah berkerut, sama lebar dengan panjang garis pinggang baju yang akan dikampuh. Tempelkan kain yang berkerut di garis pinggang baju. Lebar tambahan untuk menjahit pada garis pinggang adalah 3 cm. Menjahitnya tepat di tengah-tengah dua benang yang ditarik. Lipatlah tambahan 3 cm untuk menutup kerutan.

Kampuh Kostum (tusuk tersembunyi)Kampuh kostum adalah kampuh yang diselesaikan dengan mesin pada bagian buruk, kemudian tirasnya diselesaikan dengan tangan. Kegunaan kampuh kostum biasanya untuk menyelesaikan jahitan lengan, untuk menyelesaikan sambungan pinggang, dan lain sebagainya. Langkah kerja membuat kampuh kostum yaitu tambahan jahitan dijahit seperti kampuh terbuka terlebih dahulu lebarnya 2,5 cm. Kemudia kedua tepi kampuh sama-sama dilipat ke dalam 0,5 cm. Lalu diselesaikan dengan tusuk balut

tikpr langkah kaki terindah

Menu

Skip to content Beranda AboutBeranda Uncategorized TEKNOLOGI BUSANA

TEKNOLOGI BUSANA

Posted on Desember 6, 2013 by tikpr Meninggalkan komentar

Busana adalah segala sesuatu yang dipakai dari ujung rambut sampai ujung kaki, termasuk pelengkap, tata rias wajah dan tata rias rambut. (Dra. Prapt Karomah, dalam Tata Busana Dasar 1990)

Teknologi busana adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan bagaimana cara menciptakan sebuah busana, mulai dari cara mendapat ukuran suatu busana, cara membuat pola, cara memotong, cara menjahit, cara memasang lapisan pada kain, cara membuat fragmen-fragmen kecil untuk busana, cara Finishing, Hingga cara menghias suatu busana.

Di dalam teknologi busana kita dapat mengenal tentang istilah-istilah dari cara membuat suatu busana misalnya macam-macam kampuh, kelim, rompok, depun, lajur dan sebagainya. Selain itu ita juga dapat mengenal tentang jenis-jenis kain dan tehnik pengerjaan dari kain tersebut.

Selain belajar cara membuat busana dan fragmen-fragmen kecil yang ada dalam busana, di mata kuliah teknologi busana kita juga belajar bagaimana cara membuat lenan rumah tangga misalnya Cepal.

Dari teknologi busana kita belajar cara mengoperasikan mesin jahit, namun selain belajar menjahit menggunakan mesin kita juga belajar menjahit manual menggunakan jahit tangan misalnya belajar berbagai macam tusuk untuk membuat krestik.

Merancang bahan juga bagian dari teknologi busana, karena merancang bahan atau menghitung bahan merupakan suatu bagian dari membuat pakaian.

PembahasanPertama kali yang kita lakukan dalam membuat pakaian adalah memotong bahan. saat memotong suatu bahan kita perlu memperhatikan :

1. Serat bahan

Saat kita memotong serat harus searah.

1. Kampuh

Jangan lupa memberi kampuh untuk jahitan.

1. Pinggiran kain

Jika menggunakan belahan belakang pinggiran kain harus berada di belakang, dan sebaliknya.

Dalam proses memotong, kita mulai harus selalu memulai dari bagian-bagian yang paling besar dan dilanjutkan ke bagian-bagian yang lebih kecil, untuk bagian yang kecil-kecil dapat menggunakan bahan sisa-sisa dari bagian yang besar.

Dasar dari teknologi busana adalah kita belajar menjahit entah menjahit menggunakan mesin atau manual menggunakan tangan.

Menjahit menggunakan tangan terbagi dalam berbagai macam tusuk, misalnya :

Tusuk-tusuk dasar :

Tusuk jelujur biasa : dikerjakan dari kanan ke kiri, mengambil dan meninggalkan bahan dengan jarak yang telah ditentukan.

Tusuk jelujur renggang : dibuat dengan sengkelit-sengkelit pada tusuk yang ditinggal.

Tusuk tikam jejak : seperti setikan yang dibuat dari mesin jahit, dikerjakan dari kanan ke kiri.

Tusuk tangkai : berkebalikan dengan tusuk tikam jejak, dipakai sebagai tusuk hias atau untuk memberi tanda nama. Tusuk tangkai dikejakan dari kiri ke kanan.

Tusuk planel : digunakan untuk melekatkan sesuatu pada lain bagian. Pada bagian baik terlihat tusuk-tusuk mendatar.

Tusuk feston : digunakan untuk menyelesaikan tiras-tiras, supaya serat-serat tidak keluar dari tepi guntingan. Dikerjakan dari kiri ke kanan.

Tusuk balut : tusuk ini digunakan untuk menyelesaikan tiras-tiras

Tusuk piquer : dipakai pada pengerjaan tailoring

Dalam menjahit suatu busana, untuk menyatukan dua buah kain kita memerlukan suatu kampuh. Kampuh adalah sisa kain yang digunakan untuk tempat jahitan yang menghubungkan dua bagian dari kain.

Macam-macam kampuh :

Kampuh balik

Cara pembuatn kampuh balik adalah dengan menyatukan bagian baik kain (buruk ketemu buruk) di jahit 0,5 cm lalu dibalik dan dijahit kembali o,5 cm. Biasanya kampuh ini digunakan pada pakaian anak-anak karena kampuh ini cukup kuat.

Kampuh perancis

Cara membuat kampuh ini dengan menjahit dua kain namun diberi selisih jarak sekitar 0,5 cm, setelah itu dilipat dua kali lagi dan dijahit pinggir. Kampuh ini hanya bisa digunakan untuk bahan-bahan yang tipis karena mengingat kampuh ini menggunakan berkali-kali lipatan.

Kampuh buka

Cara membuat kampuh hanya dengan menggambungkan dua kain (baik ketemu baik) lalu dijahit, tapi tepian kain harus di obras terlebih dahulu.

Kampuh tepi

Cara membuat kampuh ini hampir sama dengan kampuh buka, perbedaanya pinggiran kain tidak di obras melainkan di jahit kecil.

Untuk menyelesaikan tepian tiras dalam teknologi busana terdapat berbagai macam cara :

1. Penyelesaian tepi tiras dengan menggunting zig zag

2. Tepi tiras di balur, atau dijahit dengan menggunakan tusuk feston atau bisa juga menggunakan tusuk balut, namun hasilnya akan lebih rapi jika menggunakan tusuk feston.

3. Tepi tiras dilipat dan dijahit.

Penyelesaian tepian kain.penyelesaian tepian kain disini dimaksutkan untuk menghias kain dan juga membuatnya lebih rapi, biasanya digunakan pada bagian leher, lengan dan juga bawah baju.

Rompok

Penyelesain jenis ini menggunakan kunai serong (yaitu kain yang dipotong menyerong 45 dengan lebar 2 cm). Cara pengerjaan, tempelkan kuani serong dan tepian kain jahit kira-kira 0,5 cm lalu balik dan jahit lagi namun terlebih dahulu dilipat kedalam.

Depun

Penyelesain kain jenis ini lebih dimaksutkan untuk merapikan pinggiran kain bukan untuk menghias, penyelesain menggunakan depun kita membutuhkan kain pelapis yang disebut viselin. Cara pengerjaan, kain untuk depun dipotong menyesuaikan bentuk leher dan lengan lalu potong selebar 3 cm. Jahit (baik ketemu baik) sejauh 0,5 cm melingkar lalu balik dan kelim.

Serip.

Cara pengerjaan serip berkebalikan dengan depun, jika menggunakan kain yang berbeda warna serip bisa digunakan sebagai sekaligus hiasan.

Kelim.

Kelim biasanya digunakan pada bagian bawah baju. Cara membuat penyelesaian jenis ini dengan melipat ke dalam kain lalu di jahit menggunakan tangan.

Merancang bahan juga salah satu bagian dari teknologi busana, disini kita sebisa mungkin menggunakan kain dengan seirit-iritnya.

Untuk memudahkan kita dalam merancang bahan, merancang bahan dapat dilakukan meggunakan ukuran skala (ukuran kecil) terlebih dahulu, atau dapat juga langsung menggunakan pola-pola besar.

Merancang bahan memiliki banyak keuntungan, misalnya :

Menghemat bahan, karena dihitung dan dirancang dengan seteliti-telitinya.

Dengan demikian menghemat pula pegeluaran uang, berhubung lebar bahan yang kita gunakan lebih sedikit.

Tidak ada kemungkinan kekurangan bahan, dan jika kelebihan bahan tidak akan tersisa banyak.

PenutupTeknologi busana adalah bagian paling mendasar yang ada dalam proses pembuatan busana.

Teknologi busana disini meliputi :

Merancang bahan

Proses memotong bahan

Memasang lapisan

Menjahit

Menyelesaikan tiras atau pinggiran kain lainnya.

Banyak keuntungan dari mempelajari teknologi busana, misalnya mengerti jenis-jenis kain, mengerti cara memotong kain dengan benar, mengerti cara merancang bahan dengan se-irit mungkin, mengerti tehnik-tehnik menjahit, mengertti tehnik-tehnik penyelesaian tepi kain dan mengetahui istilah-istilah dalam proses pembuatan busana.

Menjahit Kelim Pada Sebuah LipitUntuk memasang kelim pada lipit ikuti langkah berikut ini:

1. Gunting sedikit (klip) kampuh jahitnya pada ujung pinggiran kelim.

2. Setrika terbuka kampuh jahitan dalam kelim

3. Balikkan ke atas kelim tersebut, jahit dan setrika.

Kelim Pada Lipit dengan Lambar TerpisahUntuk membuat kelim pada lipit dengan lambar terpisah, lakukan langkah berikut:

Ingin belajar menjahit? Klik Disini untuk melihat video tutorial menjahit.1. Lepaskan jahitan sementara untuk menahan lipatan, kemudian kain beserta lipit yang tercipta dilipat ke dalam untuk mendapatkan kelim. Lakukan hal yang sama dengan lambar yang terpisah, tanpa menggabungkan keduanya.

2. Setelah masing-masing kelim tercipta, baru digabungkan dengan jahitan dari bawah ke atas. Untuk merapikan dan supaya ujung kampuh tidak terlihat, klip sudut kampuh yang dihasilkan , kemudian jahit dengan jahitan cambuk pada pinggirannya.

Kelim Pada Lipit HadapUntuk membuat kelim pada lipit hadap, lakukan langkah berikut:

1. Stik kampuh jahitan pada tandanya. Setrika terbuka. Sematkan jarum pentul dan jelujur lapisan bawahnya pada posisi di atas garmen, dengan menjaga imbangan pinggiran jahitan yang rata.

2. Jahit tindas melintang pada bagian baik kain. Selesaikan keliman sebagaimana yang sudah diterangkan di atas.

Lipit Sisipan (Inset)Untuk membuat lipit sisipan (inset) lakukan hal berikut:

Ingin belajar membuat pola baju? KlikDisiniuntuk men-download polanya.1. Jahit stik bantu sepanjang garis jahit bukaan.

2. Pangkas sedikit (klip) sudut-sudut yang dihasilkan dari kampuh stik bantu tadi supaya kampuh jahit terletak datar. Balikkan kampuhnya dan jelujur.

3. Sematkan jarum dan jelujur (sisipan) pada posisi di atas pakaiannya dengan menjaga imbangan pinggiran jahitan yang rata.

4. Balikkan ke bagian baik kain dan jahit tindas atas sepanjang pinggiran lipatan.

Menyisipkan GodetGodet adalah sepotong bahan berbentuk segitiga, bagian bawah lebih lebar daripada bagian atasnya, yang dijahitkan pada celah sebuah rok, gaun atau mantel untuk menambah lebar bagian bawah. Untuk menyisipkan godet lakukan langkah berikut:

1. Jahit stik bantu pada garis jahitan dari bukaan godet.

2. Belah sampai ke ujung. Balikkan ke bawah kampuh jahit dan jelujur.

3. Sematkan jarum dan jelujur godet ke dalam posisinya, dengan imbangan pinggiran kampuh jahitan yang rata.

4. Balikkan pada bagian baik kain dan tindas atas pada pinggiran lipatan.

Lipit Siap Pakai (Lipit Komersil)Kamu bisa membeli kain yang berbentuk lipitan atau memesan kain pilihan anda untuk dilipit di tempat-tempat tertentu. Untuk membuat rok sesuai dengan ukuran pinggang anda, pastikan lebar rok dengan meletakkan kain pada posisi yang datar. Ukurlah sama dengan ukuran pinggul ditambah kampuh jahitan. Buat satu barisan jahitan melintang di bagian atas lipitan, dengan stik lebar, kemudian tarik benangnya secara merata dan dipaskan dengan pinggang, baru kemudian diselesaikan.

Kalau kamu memiliki kain yang ingin dibuat lipitan, buatlah dulu kelim bawahnya sebelum diproses lipitnya

Kursus Menjahit

online shop,baju,pakaian,busana,grosir,muslim,busana muslimah,digital printing,baju kaos,jahit,murah baju,baju murah,murah baju,murah,grosir baju

Home

About Privacy Policy contact Disclaimer Program Legalitas Kursus Online Lowongan EBOOKLangkah kerja pembuatan saku vest

Langkah kerja pembuatan saku vest

Menjahit lajur / vest dari bagian buruk Tipiskan kampuh , kemudian balikSetrika dari bagian baikMemasang lajur / vest dan saku dalam pada pakaian

1.Lajur / vest dipasang dibagian baik pakaian sesuai tanda , perlu ketelitian karena posisi saku agak serong sedikit.2.Memasang saku dalam diatas vest yang sebelumnya telah diberi tanda pertengahannya.3.Menjahit sekeliling lubang saku dari bagian saku dalamJahitan bagian bawah sampai batas lebar saku vestJahitan yang bagian atas + 0.5 sebelum tepi dimatikan Jarak jahitan atas dan bawah 1 cm 4.Menggunting lubang saku 0.7 cm sebelum jahitan tepi digunting sudut.Saku dalam diarahkan kebagian buruk dan dilipat kebawah , vest diarahkan keatas lalu setrikaMenjahit tepi saku dalam 2x guntingan sudut ikut terjahit Melekatkan tepi lajur / vest dengan tusuk balut (soom) sembunyi dan rapatMerapikan tepi saku dalam Langkah kerja pembuatan saku paspoal

1.Pasang vsliselyn pada lajur/kumai serong2.Pasang lapisan bahan utama pada bahan saku dalam3.pasang saku dalam pada bagian buruk bahan utama (bagian buruk berhadapan)4.Pasang lajur paspoal atas dan bahan bawah dibagian baik bahan utama, kemudian jelujur tembus dengan saku dalam5.Jahit sekeliling tanda ukuran saku sesuai lebar paspoal yang diinginkan + 0.3 cm 6.Gunting lubang saku : 0.7 cm sebelum batas lubang saku digunting menyudut 7.Balik lajur paspoal kebagian buruk, kampuh dibuka, lalu disetrika8.Lajur paspoal kelihatan dari bagian luar 0.3 cm lalu setrika 9.a.Jahit segitiga pada kedua sisi lubang saku dari bagian burukb.Tiras tepi paspoal bagian bawah dijahit dengan saku dalam tidak tembus pada bahan utama 10.Saku dalam dilipat keatas sampai batas tepi saku dalam 11.Jahit sekeliling tepi saku dalam

1.Pengertian Belahan :Belahan adalah suatu guntingan yang terdapat pada busana

2.Fungsi Belahan pada jas :Sebagai variasi dari desain Memberi kelonggaran dan keleluasaan dalam bergerak3.Desain belahan pada jas biasanya tes dapat pada :Tengah belakang Garis hias primerGaris sisi4.Membuat belahan pada tengah belakang jas sesuai desain

Rangkuman

Belahan adalah guntingan yang terdapat pada jas yang berfungsi sebagai variasi dari desain dan memberi kelonggaran dan keleluasaan dalam bergerak. Belahan pada jas biasanya terdapat pada, Tengah belakang, pada garis luar primer atau pada garis sisi