Bahan Tugas PU

95
Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Tempat Penelitian BAB II DASAR TEORI Teori Yang Digunakan Sebagai Landasan BAB III CARA KERJA PENELITIAN Alat dan Bahan Penelitian Langkah Kerja Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pembahasan BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA

description

Bahan Tugas PU

Transcript of Bahan Tugas PU

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUANLatar Belakang MasalahRumusan MasalahTujuan PenelitianTempat Penelitian

BAB II DASAR TEORITeori Yang Digunakan Sebagai Landasan

BAB III CARA KERJA PENELITIANAlat dan Bahan PenelitianLangkah Kerja Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANHasil PenelitianPembahasan

BAB V PENUTUPKesimpulanSaran

DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah Pencemaran udara atau polusi udara kian hari semakin meningkat, ini sangat memprihatinkan mengingat pencemaran adalah hal yang sangat membahayakan bagi kelangsungan makhluk hidup dan lingkungannya. Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain,misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dll. Sebenarnya banyak polutan udara yang perlu diwaspadai, tetapi organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan beberapa jenis polutan yang dianggap serius. Polutan udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia, hewan,serta mudah merusak harta benda adalah partikulat yang mengandung partikel aspa dan jelaga, hidrokarbon, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida. Semuanya diemisikan oleh kendaraan bermotor. WHO memperkirakan bahwa 70% penduduk kota di dunia pernah menghirup udara kotor akibat emisi kendaraan bermotor, sedagkan 10% sisanya menghirup udara yang bersifat marginal. Akibatnya fatal bagi bayi dan anak-anak. Orang dewasa yang beresiko tinggi, misalnya wanita hamil, usia lanjut, serta orang yang telah memiliki riwayat penyakit paru dan saluran pernapasan menahun. Celakanya, para penderita maupun keluarganya tidak menyadari bahwa berbagai akibat negatif tersebut berasal dari polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor yang semakin memprihatinkan. Beberapa hasil penelitian tentang polusi udara dengan segala resikonya telah dipublikasikan, termasuk resiko kanker darah. Namun, jarang disadari entah berapa ribu warga kota yang meninggal setiap tahunnya karena infeksi saluran pernapasan, asma, maupun kanker paru-paru akibat polusi udara kota. Meskipun sesekali telah turun hujan langit di kota-kota besar di Indonesia tidak biru lagi. Udara kota telah dipenuhi oleh jelaga dan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Diperkirakan dalam sepuluh tahun mendatang terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit paru-paru dan saluran pernapasan. Bukan hanya infeksi saluran pernapasan akut yang kini menempati urutan pertama dalam pola penyakit diberbagai wilayah di Indonesia, tetapi juga meningkatnya jumlah penderita penyakit asma dan kanker paru-paru.

Rumusan MasalahApakah yang dimaksud dengan pencemaran udara? Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia. Bila keadaan seperti itu terjadi maka udara dikatakan telah tercemar. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 mengenai Pengendalian Pencemaran udara, yang dimaksud dengan pencemaran udara adalah masuknya atau dimaksuknya zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam udara ambient oleh kegiatan manusia sehingga mutu udara ambient turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambient tidak memenuhi fungsinya.Apa saja faktor pencemaran udara? 1.Kecepatan kendaraan Arus lalu lintas kendaraan bermotor dengan kecepatan rata-rata rendah akan menyebabkan peningkatan konsentrasi terutama partikel karbon dioksida (CO) dan hidrokarbon (HC) yang lebih berbahaya mengganggu kesehatan daripada dengan kecepatan tinggi, dimana juga akan memproduksi lebih banyak emisi gas buang yang mengandung Nitrogen Oksid (NOx). 2.Usia kendaraan yang lama Mesin kurang berfungsi/sempurna akibat pemeliharaan dan suku cadang kendaraan yang terbatas/tidak diproduksi lagi. 3.Kondisi lalu lintas Volume lalu lintas yang cenderung tinggi memberikan andil terbesar pencemaran udara. 4.Kondisi atmosfir Perubahan iklim atmosfir seperti menimbulkan panas global, efek rumah kaca, dan lain-lain.

Tujuan Penelitian Pada dasarnya geografi mempelajari tentang alam dan sekitarnya untuk itu kita tidak hanya harus menguasai teori-teori saja, namun juga harus mahir dalam menganalisis persoalan lingkungan. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran di butuh kan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana pencemaran udara yang terjadi di bumi dan bagaimana cara kita mengurangi bahkan menanggulangi pencemaran tersebut. Penelitian ini juga bertujuan untuk menyelesaikan tugas bab 4 mengenai lingkungan hidup yang materinya mencakup pencemaran air, tanah, dan udara. Sebagaiman tugas kita sebagai seorang pelajar dapat melakukan perubahan bagi lingkungan dan sekitar. Diharapkan dengan penelitian ini kita bisa mempelajari bagaimana cara menanggulangi pencemaran yang terjadi di bumi kita.

Tempat Penelitian Pulogadung adalah kecamatan yang terletak di Jakarta Timur yang sudah mulai mengalami polusi udara yang cukup memprihatinkan. Walaupun Pulogadung bukan merupakan pusat kota, tetapi karena letak nya yang menghubungkan dengan Ibukota Jakarta itulah yang menyebabkan Pulogadung menjadi jalur stategis dan dilalui banyak kendaraan bermotor. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kualitas udara di daerah tersebut. Kini udara di Pulogadung mulai tercemar dan itu sudah cukup parah. Polusi udara lebih banyak di rasakan oleh orang - orang yang sering berada di sekitar jalan raya seperti pedagang kaki lima,pejalan kaki dan sebagainya. Jika kita ingin merasakan polusi udara, kita dapat pergi ke terminal bis ataupun di sepanjang jalan raya. karena di tempat itulah terdapat banyak sekali kendaraan bermotor yang mengeluarkan gas karbodioksida, dapat di bayangkan bagaimana keadaan udara di daerah itu yang telah terkontaminasi dengan gas karbondioksida berlebih, maka udara di sekitar daerah itu akan terasa lebih panas dari pada udara di tempat lainnya.bukan hanya mengganggu aktifitas sehari hari tetapi dapat pula menyebabkan penyakit gangguan pernapasan bagi orang yang tidak terbiasa menghirup udara itu. Tingkat pencemaran udara di Pulogadung memang belum separah Pusat Kota tetapi kita harus mewaspadai dan berusaha untuk mengurangi tingkat pencemaran tersebut. Kondisi itu akibat banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang lalu lalang di beberapa ruas jalan utama di Pulogadung, termasuk kendaraan angkutan umum yang jumlahnya semakin hari semakin banyak saja. Jalan Raya Bekasi yang merupakan jalan utama di Pulogadung mengalami tingkat pencemaran udara yang paling tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya.Tingginya tingkat pencemaran udara karena arus lalu-lintas yang amat padat di daerah itu dibandingkan daerah lainnya,salah satu alasan kepadatan arus lalu-lintas tersebut karena akses Jalan Raya Bekasi yang merupakan pusat bisnis dan jalur yang menghubungkan langsung dengan Ibukota Jakarta dengan Bekasi, sehingga banyak kendaraan yang melintas di jalan yang selalu macet hampir setiap hari tersebut.

BAB IIDASAR TEORI

Definis udara menurut ahli :ANAXIMENESMenurutnya, udara merupakan zat yang terdapat di dalam semua hal, baik air, api, manusia, maupun segala sesuatu. Karena itu, Anaximenes berpendapat bahwa udara adalah prinsip dasar segala sesuatu. Udara adalah zat yang menyebabkan seluruh benda muncul, telah muncul, atau akan muncul sebagai bentuk lain.Pengertian umum udaraUdara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida , dan gas-gas lain.

DefinisiPencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder.Pencemaran Primer Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. [Karbon monoksida]adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil daari pembakaran.Pencemaran Sekunder Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukanozondalam [smog fotokimia] adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.

Sumber Pencemaran Udara Telah disadari bersama, kualitas udara saat ini telah menjadi persoalan global, karena udara telah tercemar akibat aktivitas manusia dan proses alam. Masuknya zat pencemar ke dalam udara dapat secara alamiah, misalnya asap kebakaran hutan, akibat gunung berapi, debu meteorit dan pancaran garam dari laut ; juga sebagian besar disebabkan oleh kegiatan manusia, misalnya akibat aktivitas transportasi, industri, pembuangan sampah, baik akibat proses dekomposisi ataupun pembakaran serta kegiatan rumah tangga.Terdapat 2 jenis pencemar yaitu sebagai berikut :a)Zat pencemar primer, yaitu zat kimia yang langsung mengkontaminasi udara dalam konsentrasi yang membahayakan. Zat tersebut bersal dari komponen udara alamiah seperti karbon dioksida, yang meningkat diatas konsentrasi normal, atau sesuatu yang tidak biasanya, ditemukan dalam udara, misalnya timbal.b)Zat pencemar sekunder, yaitu zat kimia berbahaya yang terbentuk di atmosfer melalui reaksi kimia antar komponen-komponen udara.

Sumber bahan pencemar primer dapat dibagi lagi menjadi dua golongan besar : 1)Sumber alamiah Beberapa kegiatan alam yang bisa menyebabkan pencemaran udara adalah kegiatan gunung berapi, kebakaran hutan, kegiatan mikroorganisme, dan lain-lain. Bahan pencemar yang dihasilkan umumnya adalah asap, gas-gas, dan debu. 2)Sumber buatan manusia Kegiatan manusia yang menghasilkan bahan-bahan pencemar bermacam-macam antara lain adalah kegiatan-kegiatan berikut :a)Pembakaran, seperti pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, industri, kendaraan bermotor, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).b)Proses peleburan, seperti proses peleburan baja, pembuatan soda,semen, keramik, aspal. Sedangkan bahan pencemar yang dihasilkannya antara lain adalah debu, uap dan gas-gas.c)Pertambangan dan penggalian, seperti tambang mineral and logam. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama adalah debu.d)Proses pengolahan dan pemanasan seperti pada proses pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama asap, debu, dan bau.e)Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Pencemarannya terutama adalah dari instalasi pengolahan air buangannya. Sedangkan bahan pencemarnya yang teruatam adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.f)Proses kimia, seperti pada proses fertilisasi, proses pemurnian minyak bumi, proses pengolahan mineral. Pembuatan keris, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara lain adalah debu, uap dan gas-gasg)Proses pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Bahan pencemarnya yang terutama adalah asap dan debu.h)Proses percobaan atom atau nuklir. Bahan pencemarnya yang terutama adalah gas-gas dan debu radioaktif.

Efek Negatif Pencemaran Udara Bagi Kesehatan Tubuh Tabel 1 menjelaskan tentang pengaruh pencemaran udara terhadap makhluk hidup. Rentang nilai menunjukkan batasan kategori daerah sesuai tingkat kesehatan untuk dihuni oleh manusia. Karbon monoksida, nitrogen, ozon, sulfur dioksida dan partikulat matter adalah beberapa parameter polusi udara yang dominan dihasilkan oleh sumber pencemar. Dari pantauan lain diketahui bahwa dari beberapa kota yang diketahui masuk dalam kategori tidak sehat berdasarkan ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) adalah Jakarta (26 titik), Semarang (1 titik), Surabaya (3 titik), Bandung (1 titik), Medan (6 titik), Pontianak (16 titik), Palangkaraya (4 titik), dan Pekan Baru (14 titik). Satu lokasi di Jakarta yang diketahui merupakan daerah kategori sangat tidak sehat berdasarkan pantauan lapangan [1].Tabel 1. Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)KategoriRentangKarbon monoksida (CO)Nitrogen (NO2)Ozon (O3)Sulfur dioksida (SO2)Partikulat

Baik0-50Tidak ada efekSedikit berbauLuka pada Beberapa spesies tumbuhan akibat kombinasi dengan SO2 (Selama 4 Jam)Luka pada Beberapa spesies tumbuhan akibat kombinasi dengan O3 (Selama 4 Jam)Tidak ada efek

Sedang51 100Perubahan kimia darah tapi tidak terdeteksiBerbauLuka pada Beberapa spesies tumbuhanLuka pada Beberapa spesies tumbuhanTerjadi penurunan pada jarak pandang

Tidak Sehat101 199Peningkatan pada kardiovaskular pada perokok yang sakit jantungBau dan kehilangan warna. Peningkatan reaktivitas pembuluh tenggorokan pada penderita asmaPenurunan kemampuan pada atlit yang berlatih kerasBau, Meningkatnya kerusakan tanamanJarak pandang turun dan terjadi pengotoran debu di mana-mana

Sangat Tidak Sehat200-299Meningkatnya kardiovaskular pada orang bukan perokok yang berpenyakit Jantung, dan akan tampak beberapa kelemahan yang terlihat secara nyataMeningkatnya sensitivitas pasien yang berpenyakit asma dan bronchitisOlah raga ringan mengakibatkan pengaruh parnafasan pada pasien yang berpenyaklt paru-paru kronisMeningkatnya sensitivitas pada pasien berpenyakit asma dan bronchitisMeningkatnya sensitivitas pada pasien berpenyakit asma dan bronchitis

Berbahaya300 lebihTingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terpapar

Sumber: Bapedal [1]Tabel 2. Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas BuangPencemarSumberKeterangan

Karbon monoksida (CO)Buangan kendaraan bermotor; beberapa proses industriStandar kesehatan: 10 mg/m3 (9 ppm)

Sulfur dioksida (S02)Panas dan fasilitas pembangkit listrikStandar kesehatan: 80 ug/m3 (0.03 ppm)

Partikulat MatterBuangan kendaraan bermotor; beberapa proses industriStandar kesehatan: 50 ug/m3 selama 1 tahun; 150 ug/m3

Nitrogen dioksida (N02)Buangan kendaraan bermotor; panas dan fasilitasStandar kesehatan: 100 pg/m3 (0.05 ppm) selama 1 jam

Ozon (03)Terbentuk di atmosfirStandar kesehatan: 235 ug/m3 (0.12 ppm) selama 1 jam

Sumber: Bapedal [2]

Tabel 2 memperlihatkan sumber emisi dan standar kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah melalui keputusan Bapedal. BPLHD Propinsi DKI Jakarta pun mencatat bahwa adanya penurunan yang signifikan jumlah hari dalam kategori baik untuk dihirup dari tahun ke tahun sangat mengkhawatirkan. Dimana pada tahun 2000 kategori udara yang baik sekitar 32% (117 hari dalam satu tahun) dan di tahun 2003 turun menjadi hanya 6.85% (25 hari dalam satu tahun) [3]. Hal ini menandakan Indonesia sudah seharusnya memperketat peraturan tentang pengurangan emisi baik sektor industri maupun sektor transportasi darat/laut. Selain itu tentunya penemuan-penemuan teknologi baru pengurangan emisi dilanjutkan dengan pengaplikasiannya di masyarakat menjadi suatu prioritas utama bagi pengendalian polusi udara di Indonesia.

Zat-zat yang menyebabkan pencemaran udara

Karbon Monoksida Karbon monoksida, rumus kimiaCO, adalahgasyang tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa. Ia terdiri dari satu atomkarbonyang secarakovalen berikatandengan satu atomoksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satuikatan kovalen koordinasiantara atom karbon dan oksigen. Karbon monoksida dihasilkan daripembakarantak sempurna dari senyawakarbon, sering terjadi padamesin pembakaran dalam. Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen dalam proses pembakaran. Karbon dioksida mudah terbakar dan menghasilkan lidah api berwarna biru, menghasilkankarbon dioksida. Walaupun ia bersifatracun, CO memainkan peran yang penting dalam teknologi modern, yakni merupakan prekursor banyak senyawa karbon.Karbon monoksida, walaupun dianggap sebagai polutan, telah lama ada di atmosfer sebagai hasil produk dariaktivitas gunung berapi. Ia larut dalam lahar gunung berapi pada tekanan yang tinggi di dalam mantel bumi. Kandungan karbon monoksida dalam gas gunung berapi bervariasi dari kurang dari 0,01% sampai sebanyak 2% bergantung pada gunung berapi tersebut. Oleh karena sumber alami karbon monoksida bervariasi dari tahun ke tahun, sangatlah sulit untuk secara akurat menghitung emisi alami gas tersebut.Karbon monoksida memiliki efekradiative forcingsecara tidak langsung dengan menaikkan konsentrasimetanadanozontroposfermelalui reaksi kimia dengan konstituen atmosfer lainnya (misalnyaradikalhidroksilOH-) yang sebenarnya akan melenyapkan metana dan ozon. Dengan proses alami di atmosfer, karbon monoksida pada akhirnya akan teroksidasi menjadikarbon dioksida. Konsentrasi karbon monoksida memiliki jangka waktu pendek di atmosfer. CO antropogenik dari emisi automobil dan industri memberikan kontribusi padaefek rumah kacadanpemanasan global. Di daerah perkotaan, karbon monoksida, bersama denganaldehida, bereaksi secara fotokimia, meghasilkan radikalperoksi. Radikal peroksi bereaksi dengannitrogen oksidadan meningkatkan rasio NO2terhadap NO, sehingga mengurangi jumlah NO yang tersedia untuk bereaksi denganozon. Karbon monoksida juga merupakan konstituen dari asap rokok.

Oksida Nitrogen Nitrogen oksida sering disebut dengan NOx,karena oksida nitrogen mempunyai 2 macam bentuk yang sifatnya berbeda, yaitu gas NO2dan gas NO. Sifat gas NO2adalah berwarna dan berbau, sedangkan gas NO tidak berwarna dan tidak berbau. Warna gas NO2adalah merah kecoklatan dan berbau tajam menyengat hidung.Dari seluruh jumlah NOxyang dibebaskan ke atmosfer, jumlah yang terbanyak adalah dalam bentuk NO yang diproduksi oleh aktivitas bakteri. Akan tetapi poluasi NO dari sumber alami ini tidak merupakan masalah karena tersebar secara merata sehingga jumlahnya menjadi kecil. Yang menjadi masalah adalah polusi NO yang diproduksi oleh kegiatan manusia karena jumlahnya akan meningkat hanya pada tempat-tempat tertentu. Konsentrasi NOxdi udara di daeraah perkotaan biasanya 10-100 kali lebih tinggi daripada di udara daerah pedesaan. Konsentrasi NOxdi udara daerah perkotaan dapat mencapai 0,5 ppm (500 ppb). Seperti halnya CO, emisi nitrogen oksida dipengaruhi oleh kepadatan penduduk karena sumber utama NOxyang diproduksi manusia adalah dari pembakaran, dan kebanyakan pembakaran disebabkan oleh kendaraan, produksi energi dan pembuangan sampah. Sebagian besar emisi NOxyang dibuat manusia berasal dari pembakaran arang, minyak, gas alam dan bensin. Udara terdiri dari sekitar 80% volume nitrogen dan 20% volume oksigen. Pada suhu kamar kedua gas ini hanya sedikit mempunyai kecenderungan untuk bereaksi satu sama lain. Pada suhu yang lebih tinggi (di atas 1210oC) keduanya dapat bereaksi membentuk nitric oksida dalam jumlah tinggi sehingga mengakibatkan polusi udara. Dalam proses pembakaran, suhu yang digunakan biasanya mencapai 1210-1765oC dengan adanya udara, oleh karena itu reaksi ini merupakan sumber NO yang penting. Jadi reaksi pembentukan NO merupakan hasil samping dalam proses pembakaran. Pembentukan NO dirangsang hanya pada suhu tinggi, oleh karena itu NO di dalam campuran ekuilibrium pada suhu tinggi akan terdisosiasi kembali menjadi N2dan O2jika suhu campuran tersebut diturunkan perlahan-lahan untuk memberikan waktu yang cukup bagi NO untuk terdisosiasi. Akan tetapi jika campuran ekuilibrium tersebut didinginkan secara mendadak, akan banyak NO yang masih terdapat pada campuran suhu rendah tersebut. Pendinginan cepat tersebut sering terjadi pada proses pembakaran.

Oksida Sulfur Gas belerang oksida atau sering ditulis dengan SOx, terdiri dari gas SO2dan gas SO3yang keduanya mempunyai sifat berbeda. Gas SO2berbau sangat tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO3bersifat sangat reaktif. Gas SO3mudah bereaksi dengan uap air yang ada di udara untuk membentuk asam sulfas atau H2SO4. Asam sulfat ini sangat reaktif, mudah bereaksi (memakan) benda-benda lain yang mengakibatkan kerusakan, seperti proses pengkaratan (korosi) dan proses kimiawi lainnya. Konsentrasi gas SO2di udara akan mulai terdeteksi oleh indera manusia (tercium baunya) manakala konsentrasinya berkisar antara 0,3 1 ppm. Hanya sepertiga dari jumlah sulfur yang terdapat di atmosfer merupakan hasil dari aktivitas manusia, dan kebanyakan dalam bentuk SO2. Sebanyak dua pertiga dari jumlah sulfur di atmosfer berasal dari sumber-sumber alam seperti volcano, dan terdapat dalam bentuk H2S dan oksida. Masalah yang ditimbulkan oleh polutan yang dibuat manusia adalah dalam hal distribusinya yang tidak merata sehingga terkonsentrasi pada daerah tertentu, bukan dari jumlah keseluruhannya, sedangkan polusi dari sumber alam biasanya lebih tersebar merata. Transportasi bukan merupakan sumber utama polutan SOxtetapi pembakaran bahan bakar pada sumbernya merupakan sumber utama polutan SOx, misalnya pembakaran batu arang, minyak bakar, gas, kayu dan sebagainya. Pembakaran bahan-bahan yang mengandung sulfur akan menghasilkan kedua bentuk sulfur oksida, tetapi jumlah relatif masing-masing tidak dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang tersedia. Meskipun udara tersedia dalam jumlah cukup, SO2selalu terbentuk dalam jumlah terbesar. Jumlah SO2yang terbentuk dipengaruhi oleh kondisi reaksi, terutama suhu dan bervariasi dari 1 sampai 10% dari total SOx.

CFC CFC merupakan kepanjangan dari (Chloro Fluoro Carbon) atau yang disebut sebagai Freon, CFC ini menyerang Ozon, akibatnya kandungan Ozon di angkasa menipis dan mengakibatkan lubang di kutub utara dan selatan, sehingga UV (ultraviolet) mampu menerobos masuk ke atmosfer dan menyebabkan terjadinya radiasi. Radiasi dari UV ini akan mengakibatkan kanker kulit jika terkena langsung kulit manusia dalam waktu yang cukup lama, apalagi bagi manusia yang mempunyai hobi berjemur. Jika lapisan ozon semakin menipis dan berlobang, maka bumi ini seakan telanjang dan tidak ada lagi pelindung dari radiasi UV. CFC ini dua ribu kali lebih efektif memperangkap radiasi gelombang panjang daripada karbon. Menurut CFC ini dapat bertahan di atmosfer selama beberapa dekade, sedangkan satu molekul karbon dioksida dapat bertahan sampai 100 tahun, satu molekul nitrous oksida selama 170 tahun, dan satu molekul metana selama 10 tahun.

Hidrokarbon Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dariunsurkarbon(C) danhidrogen(H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian darihidrokarbon alifatik. Sebagai contoh,metana(gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat atom hidrogen: CH4.Etanaadalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom karbon: C2H6.Propanamemiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2n+2).

VOC VOC adalahvolatile organic compoundsatau senyawa organik yang mudah menguap. Sesuai dengan namanya, senyawa ini mudah menguap di udara bebas. Dengan sifatnya ini, maka orang-orang yang dalam kesehariannya berkutat dengan zat kimia ini memiliki risiko keterpajanan yang sangat tinggi. Apalagi zat pelarut yang digunakan sebagai pelarut dalam banyak industri manufaktur sebagian besar menggunakan VOC, misalnya benzena dan toluena, yang olehEnvironmental Protection Agency(EPA) dalam golongan 2B (possible human carcinogenic).

Ozon (O3) Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor, oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil tetapi lapisan ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk di udara pada ketinggian 30km dimana radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242 nm secara perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen, tergantung dari jumlah molekul O2 atom-atom oksigen secara cepat membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat di daerah panjang gelombang 240-320 nm.

Khlorin (Cl2) Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1.Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Gas khlorin juga dapat mengalami proses oksidasi dan membebaskan oksigen seperti pada proses yang terjadi di bawah ini.

Partikulat Debu (TSP) Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara yang dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan berarti bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya, karena partikulat yang lebih besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi.

Timah Hitam (Pb) Gangguan kesehatan adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan sulfhidril dari protein yang menyebabkan pengendapan protein dan menghambat pembuatan haemoglobin, Gejala keracunan akut didapati bila tertelan dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan sakit perut muntah atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa menyebabkan hilang nafsu makan, konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota badan, kejang dan gangguan penglihatan.

Parameter Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melakukan pemantauan terhadap beberapa parameter kualitas udara yang berdampak negatif terhadap keselamatan dan kesehatan masyarakat. Pendirian jaringan pemantauan kualitas udara di Indonesia berkaitan erat dengan program-program Badan Meteorologi Se Dunia (WMO) antara lain Program Global Ozone Observing System (GO3OS) di tahun 1950-an, Program Background Air Pollution Monitoring Network (BAPMoN) di tahun 1960-an, Program Global Atmosphere Watch (GAW) tahun 1989 dan Program GAW Urban Research Meteorological and Environment (GURME) tahun 1999. Sampai saat ini stasiun pemantau terdiri atas 26 stasiun pemantau kimia air hujan(KAH) serta 37 stasiun pemantau konsentrasi debu (SPM). Sampai saat ini BMKG memiliki 43 jaringan stasiun pemantau kualitas udara. Dari 43 Stasiun/ Unit Kerja Pemantau Kualitas Udara, melakukan pengamatan parameter kualitas udara sebagai berikut: Sebanyak 41 Stasiun melakukan pengamatan SPM (Suspended Particle Matter), dan 29 stasiun diantaranya selain SPM juga melakukan pengamatan komposisi kimia atmosfer/tingkat keasaman/kimia air hujan. Lima (5) stasiun berada di wilayah DKI Jakarta, dan khususnya di kantor Pusat BMKG Jakarta selain melakukan pengukuran SPM dan komposisi kimia air hujan, juga melakukan pengukuran SO2, NO2, aerosol dan ozon permukaan. Sedangkan di Stasiun Global Atmosphere Watch (GAW Station) yang berlokasi di Bukit Kototabang- Sumatera Barat yang terletak pada posisi 00o 12 17 LS dan 100o 19 15 BT pada ketinggian 864.5 meter di atas permukaan laut, dilakukan pemantauan parameter kualitas udara yang lebih komprehensif, meliputi : Aerosol PM10,PM2,5,NO2,SO2,CO,O3,Gas Rumah Kaca (CH4, CO2,N20,SF6) dan radiasi UV-BFungsi stasiun GAW adalah untuk mengkoordinasikan pengamatan dan penelitian perubahan komposisi atmosfer dengan tujuan : Memahami peranan kimia atmosfer kaitannya dengan perubahan iklim regional-global. Mengevaluasi pengaruh kimia atmosfer terhadap lingkungan. Potensi yang dimiliki oleh Laboratorium Kualitas Udara Badan Meteorologi dan Geofisika dalam mendukung pemantauan kualitas udara, ditampilkan pada tabel di bawah ini.

METODA SAMPLING DAN PERALATAN LABORATORIUM YANG DIGUNAKAN

BAB IIICARA KERJA PENELITIAN

Alat dan bahan penelitian Alat dan bahan yang saya gunakan sangat sederhana. Saya hanya melakukan penelitian di kawasan jalan raya Margonda dan terminal Depok karena di kawasan itulah pusat dimana banyak kendaraan bermotor. Selain itu saya sebagai warga depok sendiri bisa merasakan bagaimana udara di kawasan kota depok walaupun udara di kota depok belum seperti udara di kota jakarta tetapi itu sangat menghawatirkan karena berpengaruh terhadap kesehatan warganya.Saya juga melakukan penelitian dengan browsing melalui internet, di internet kita bisa mengetahui segala hal yang kita cari, saya juga membaca beberapa surat kabar kota depok mengenai pencemaran udara di kota depok yang semakin hari semakin parah.

Langkah kerja praktikum Melalui surat kabar yang saya baca dan berdasarkan penelitian saya. Tingkat polisi udara di Kota Depok diperkirakan sangat signifikan, berdasrkan hasil kajian yang dilakukan pihak BLH ditiga ruas jalan utama yakni, Jalan Margonda, Jalan Raya Cinere, dan Jalan Raya Bogor. Tingkat polusinya sudah diatas rata-rata angka 50 persen.Tingginya tingkat pencemaran udara disebabkan dua faktor, pertama, meningkatnya jumlah penduduk yang berkolerasi dengan bertambahnya volume kendaraan.Kedua, banyaknya bengkel yang tidak memiliki alat uji emisi. Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk melakukan uji emisi terhadap seluruh kendaraan di Kota Depok baik itu kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.Serta melakukan pelbagai upaya menekan tingkat polusi, termasuk dengan membuat ruang terbuka hijau (RTH) dan penanaman pohon trembesi di sepanjang Jalan Margonda dan Jalan Juanda. Sementara Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok Ulis Sumardi mengungapkan, pihaknya membantu mengurangi polusi udara adalah dengan cara melakukan penanaman pohon trembesi di sepanjang Jalan Margonda dan Jalan Juanada. Sebab, pohon trembesi mampu menyerap karobonmonoksida yang dikeluarkan kendaraan bermotor. Jalan Margonda akan menjadi paru-paru Kota Depok.Berdasarkan Undang-undang no 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruangan, ujar Ulis, warga dan pemerintah diwajibkan membuat RTH. Warga hanya diwajibkan menyediakan 10 persen lahan hijau di kediamannya, sedangkan kewajiban pemerintah adalah 20 persen. Jika perda tentang RTH nanti disyahkan maka setiap orang wajib menjaga keasrian lingkungan sehingga tidak dapat sembarangan menebang atau memangkas pohon yang telah ada.Selain kawasan jalan Margonda dan terminal depok ada satu lagi kawasan di depok yang termasuk rawan pencemaran udara yaitu kawasan cimanggis yang menghubungkan ke daerah bogor. Disana adalah kawasan industri oleh karena itu banyak pabrik-pabrik yang berdiri.

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil PenelitianSetelah melakukan penelitia, kualitas udara Kota Depok bertambah buruk karena semakin tingginya jumlah penduduk dankendaraan bermotor di kota itu. Kondisi itu diperburuk dengan banyaknya daerah terbuka yang beralih fungsi menjadi kawasan perbelanjaan atau niaga dan perkantoran. Berjubelnya jumlah kendaraan bermotor dan bertambahnya penduduk penyebab buruknya kualitas udara di Kota Depok Dari uji sampel Oktober 2010, kualitas udara terburuk ditemukan di Jalan Margonda Raya. Rusaknya udara di pusat pemerintahan, pusat perdagangan dan perbelanjaan terbesar di Kota Depok itu karena tingginya mobilitas kendaraan bermotor. Selain Jalan Margonda Raya, kondisi udara di Jalan Siliwangi, Jalan Raden Ajeng Kartini, Jalan Dewi Sartika, Jalan Nusantara juga sangat buruk. Namun tidak seburuk di.Jalan Margonda Raya. Kualitas udara pada empat kawasan ini belumdi ambang batas. Di Jalan Margonda banyak ditemukan partikel-partikel debu serta balian kimia seperti asap dari knalpot kendaraan. Hal itu bisa berpengaruh pada kesehatan pernapasan. Pendengaran juga bisa terganggu akibat dari suara bising kendaraan. Kota Depok memang memiliki kawasan hutan yang berada di Universitas Indonesia hutan tersebut memiliki peran penting untuk keseimbangan alam di kawasan kota depok. Kawasan Hutan Kota yang dikelola UI mencirikan ekosistem hutan tropis dengan tiga bentuk ekosistem unggulan yaitu:Ekosistem pepohonan yang bersumber dari Indonesia Bagian Timur,Ekosistem pepohonan wilayah Indonesia Bagian BaratKomplek vegetasi asli JABODETABEK yang dipadu serasi dengan zoning Hutan Jati Mas yang tumbuh hijau menghampar diantara gedung Rektorat UI dan FASILKOM serta FISIP UI.

PembahasanDampak pencemaran udara bagi kesehatanPencemaran udara merupakan masalah global. Sumber pencemaran udara adalah terutama pembakaran bahan bakar fosil untuk mendapatkan energi untuk industri dan transportasi.Pencemaran udara pada dasarnya berbentukpartikel(debu, gas, timah hitam) dan gas (Karbon Monoksida (CO),Nitrogen Oksida (NOx),Sulfur Oksida (SOx), Hidrogen Sulfida (H2S),hidrokarbon). Udara yang tercemar dengan partikel dan gas ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang berbeda tingkatan dan jenisnya tergantung dari macam, ukuran dan komposisi kimiawinya. Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat menyebabkan terjadinya: 1)Iritasi pada saluran pernafasan. Hal ini dapat menyebabkan pergerakan silia menjadi lambat, bahkan dapat terhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan. 2)Peningkatan produksi lendir akibat iritasi oleh bahan pencemar. 3)Produksi lendir dapat menyebabkan penyempitan saluran pernafasan. 4)Rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan. 5)Pembengkakan saluran pernafasan dan merangsang pertumbuhan sel, sehingga saluran pernafasan menjadi menyempit. 6)Lepasnya silia dan lapisan sel selaput lendir.

Akibat dari hal tersebut di atas, akan menyebabkan terjadinya kesulitan bernafas sehingga benda asing termasuk bakteri/mikroorganisme lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan dan hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan.

Tabel 1. Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)

Tabel 2. Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas Buang

Sumber: Bapedal [2]

Dampak pencemaran udara bagi lingkungan

Dampak terhadap tanamanTanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lainklorosis,nekrosis, danbintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat prosesfotosintesis.

Hujan asampH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak darihujan asamini antara lain: Mempengaruhi kualitas air permukaan, Merusak tanaman, Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan dan Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

Efek rumah kacaEfek rumah kacadisebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisantroposferyang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomenapemanasan global.

Dampak dari pemanasan global adalah:Pencairan es di kutubPerubahan iklim regional dan globalPerubahan siklus hidup flora dan fauna

Kerusakan lapisan ozonLapisan ozonyang berada distratosfer(ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilterradiasiultravioletB dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada

lapisan ozonUpaya untuk mengurangi dampak polusi udaraMengurangi jumlah mobil lalu lalang. Misalnya dengan jalan kaki, naik sepeda, kendaraan umum, atau naik satu kendaraan pribadi bersama teman-teman (car pooling).Selalu merawat mobil dengan seksama agar tidak boros bahan bakar dan asapnya tidak

mengotori udaraMeminimalkan pemakaian AC. Pilihlah AC non-CFC dan hemat energi.Mematuhi batas kecepatan dan jangan membawa beban terlalu berat di mobil agar pemakaian bensin lebih efektif.Meminimalkan penggunaan bahan kimia.Menghiasi rumah dan lingkungan dengan tanaman asli.Kalau toilet menggunakan pengharum ruangan, pilih yang tidak mengandung aerosol.Jangan membuang sampah sembarangan, terutama di sungai, selokan dan laut.Menggunakan lebih banyak barang-barang yang terbuat dari kaca/keramik, bukan plastik ataustyrofoam.Sebisa mungkin menghindari menggunakan barang/produk dengan kemasan kecil (sachet) karena akan menambah jumlah sampah.Membiasakan menggosok gigi dengan menggunakan gelas, bukan menyalakan keran terus-menerus. Jangan sia-siakan air bersih.Sebisa mungkin menggunakan lap atau sapu tangan untuk menggantikan tisu yang terbuat dari kertas.Mengurangi belanja yang tidak perlu agar tidak menimbulkan sampah di kemudian hari.Membeli bensin yang bebas timbal (unleaded fuel).Memilih produk yang ramah lingkungan. Misalnya parfum non-CFC.Memakai plastik berulang kali. Sampah plastik sulit diurai dan kalau dibakar menimbulkan zat beracun.Tidak merokok.Memilah antara sampah basah dan sampah kering dan menyediakan tempat untuk keduanya.Memfotokopi secara bolak-balik atau memakai kertas yang sisinya masih kosong. Menghemat kertas berarti mengurangi penggundulan hutan. Bumi yang hijau dapat menyerap polusi lingkungan lebih baik.Menggunakan lampu dengan kapasitas yang tepat.Bila kita menggunakan kamar kecil, jangan lupa mematikan air setelah kita pakai. Ingat, semakin banyak air terbuang percuma berarti kita turut memboroskan sumber daya alam.

BAB VPENUTUP

Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah pencemaran udara selain disebabkan oleh faktor alam, pencemaran udara lebih banyak disebabkan oleh manusia, misalnya dari kendaraan bermotor, kegiatan industri dan sebagainya. selain dapat membahayakan lingkungan, pencemaran udara juga dapat membahayakan kesehatan manusia. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan juga berpengaruh terhadap kualitas lingkungan sendiri, apalagi di jaman globalisasi ini pembangunana dimana mana. Termasuk pembangunan pabrik yang kalau tidak di perhatikan dapat membahayakan lingkungan. Pencemaran udara dapat memberikan dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup kurangnya perhatian dari pemerintah juaga memengaruhi perkembangan pencemaran yang kian hari kian meningkat.

Saran Menurut saya masyarakat kurang memiliki kesadaran terhadap pentingnya menjaga lingkungan, untuk itu perlu di adakannya sosialisasi mengenai lingkungan. Sebagai pelajar kita juga memiliki peran, kita bisa memulai dari hal hal kecil seperti menggunakan barang barang yang ramah lingkungan, mengadakan kegiatan positif seperti penanaman seribu pohon. Pemerintah adalah pihak yang memiliki peran paling penting dan seharusnya pemerintah menindak tegas para pelaku perusakan lingkungan , apalagi para pemilik pabrik yang limbahnya berbahaya bagi kesehatan manusia, undang undang yang telah di buat seharusnya ditegakkan agar tetap tidak terjadi pelanggaran. Oleh karena itu kita sebagai pelajar mulai dari sekarang harus memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbanga lingkungan dan kita juda bisa mempelajari bagaimana cara mengurangi dan mengatasi pencemaran di bumi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah.Zat zat Pencemar UdaraBadan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah.Pengertian Pencemaran Udaraarhidayat.staff.uii.ac.id/2008/08/08/sumber-pencemaran-udara/putraprabu.wordpress -pencemaran-udara/putraprabu.wordpress -nitrogen-oksida-nox/bmg.go.id -kualitas-udara.bmgtegarrezavie.multiply.commegagamega.wordpress Pencemaran udarawww.radaronline.co.id/berita/read/9991/2011/mozile

Pencemaran Udara Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan Transportasi

Pencemaran Udara Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan Transportasi

ABSTRAKPencemaran udara dari sektor transportasi dikota-kota besar di Indonesia telah mencapai titik kritis yang membahayakan. Dampak tingginya pencemaran udara ini mempengaruhi kekuatan fisik dan mental masyarakat. Hal-hal yang mempunyai konstribusi besar terhadap pencemaran udara yang sangat tinggi adalah pertumbuhan kendaraan bermotor meningkat serta kesadaran perawatan yang kurang. Sampai saat ini telah banyak kebijakan-kebijakan yang dibuat Pemerintah dalam rangka menangulangi polusi, salah satunya diantaranya adalah kebijakan uji emisi untuk penanggulangan pencemaran udara dari sektor transportasi namun, hasilnya belum memuaskan.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Implementasi kebijakan uji emisi dikota-kota besar di Indonesia dalam upaya pengendalian pencemaran udara dari sektor transportasi. Teknik pengumpulan data menggunakan obserpasi, wawancara, kuesioner. Adapun pemilihan sampel dengan menggunakanpurposive sampling. Analisis data dengan menggunakan deskriptif , kualitatif, kuantitatif, dan SWOT. Walaupun masih terdapat kelemahan dalam variabel komunikasi dan variabel sumber daya, kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan kebijakan uji emisi ini yaitu : kebijaka uji emisi tidak berlaku pada semua jenis kendaraan melainkan hanya wajib bagi kendaraan umum dan kendaraan barang roda empat atau lebih, sedangkan kendaraan pribadi dan kendaraan roda dua tidak wajib untuk diuji, pada pelaksaaan uji emisi tidak semua polutan gas buang dites, dan masih adanya calo ditempat uji sehingga membuat kesan masyarakat bahwa uji emisi tidakfair.

BAB IPENDAHULUAN

Kesadaran masyarakat akan pencemaran udara akibat gas buang kendaraan bermotor di kota-kota besar saat ini makin tinggi. Dari berbagai sumber bergerak seperti mobil penumpang, truk, bus, lokomotif kereta api, kapal terbang, dan kapal laut, kendaraan bermotor saat ini maupun dikemudian hari akan terus menjadi sumber yang dominan dari pencemaran udara di perkotaan. Di DKI Jakarta, kontribusi bahan pencemardari kendaraan bermotor ke udara adalah sekitar 70 %. Resiko kesehatan yang dikaitkan dengan pencemaran udara di perkotaan secaraumum, banyak menarik perhatian dalam beberapa dekade belakangan ini. Di banyak kota besar, gas buang kendaraan bermotor menyebabkan ketidaknyamanan pada orang yang berada di tepi jalan dan menyebabkan masalah pencemaran udara pula. Beberapa studi epidemiologi dapat menyimpulkan adanya hubungan yang erat antara tingkat pencemaran udara perkotaan dengan angka kejadian (prevalensi) penyakit pernapasan. Pengaruh dari pencemaran khususnya akibat kendaraan bermotor tidak sepenuhnya dapat dibuktikan karena sulit dipahami dan bersifat kumulatif. Kendaraan bermotor akan mengeluarkan berbagai gas jenis maupun partikulat yang terdiri dari berbagai senyawa anorganik dan organik dengan berat molekul yang besar yang dapat langsung terhirup melalui hidung dan mempengaruhi masyarakat di jalan raya dan sekitarnya. Makalah ini akan mengulas dampak pencemaran udara yang diakibatkan oleh emisi gas bua ng kendaraan bermotor terhadap kesehatan maupun lingkungan khususnya kendaraan bermotor dengan bahan bakar fosil-bensin dan solar.Komposisi dan Perilaku Gas Buang Kendaraan BermotorEmisi kendaraan bermotor mengandung berbagai senyawa kimia. Komposisidari kandungan senyawa kimianya tergantung dari kondisi mengemudi, jenis mesin, alat pengendali emisi bahan bakar, suhu operasi dan faktor lain yang semuanya ini membuat pola emisi menjadi rumit. Jenis bahan bakar pencemar yang dikeluarkan oleh mesin dengan bahan bakar bensin maupun bahan bakar solar sebenarnya sama saja, hanya berbeda proporsinya karena perbedaan cara operasi mesin. Secara visual selalu terlihat asap dari knalpot kendaraan bermotor dengan bahan bakar solar, yang umumnya tidak terlihat pada kendaraan bermotor dengan bahan bakar bensin.Walaupun gas buang kendaraan bermotor terutama terdiri dari senyawa yang tidak berbahaya seperti nitrogen, karbon dioksida dan upa air, tetapi didalamnya terkandung juga senyawa lain dengan jumlah yang cukup be sar yang dapat membahayakan gas buang membahayakankesehatan maupun lingkungan. Bahan pencemar yang terutama terdapat didalam gas buang buang kendaraan bermotoradalah karbon monoksida (CO), berbagai senyawa hindrokarbon, berbagai oksida nitrogen (NOx) dan sulfur (SOx), dan partikulat debu termasuk timbel (PB). Bahan bakar tertentu seperti hidrokarbon dan timbel organik, dilepaskan keudara karena adanya penguapan dari sistem bahan bakar. Lalu lintas kendaraan bermotor, juga dapat meningkatkan kadar partikular debu yang berasal dari permukaan jalan, komponen ban dan rem. Setelah berada di udara, beberapa senyawa yang terkandung dalam gas buang kendaraan bermotor dapat berubah karena terjadinya suatu reaksi, misalnya dengan sinar matahari dan uap air, atau juga antarasenyawa-senyawa tersebut satu sama lain.Proses reaksi tersebut ada yang berlangsung cepat dan terjadi saat itu juga dilingkungan jalan raya, dan adapula yang berlangsung dengan lambat. Reaksi kimia di atmosfer kadangkala berlangsung dalam sua tu rantai reaksi yang panjang dan rumit, dan menghasilkan produk akhir yang dapat lebih aktif atau lebih lemah dibandingkan senyawa aslinya. Sebagai contoh, adanya reaksi di udara yang mengubah nitrogen monoksida (NO) yang terkandung di dalam gas buang kendaraan bermotor menjadi nitrogen dioksida (NO2 ) yang lebih reaktif, dan reaksi kimia antara berbagai oksida nitrogen dengan senyawa hidrokarbon yang menghasilkan ozon dan oksida lain, yang dapat menyebabkan asap awan fotokimi(photochemical smog). Pembentukan smog ini kadang tidak terjadi di tempat asal sumber (kota), tetapi dapat terbentuk dipinggiran kota. Jarakpembentukan smog ini tergantung pada kondisi reaksi dan kecepatan angin.Untuk bahan pencemar yang sifatnya lebih stabil sperti limbah (Pb),beberapahidrokarbon-halogen dan hidrokarbon poliaromatik, dapat jatuh ke tanah bersama air hujan atau mengendap bersama debu, dan mengkontaminasi tanah dan air. Senyawa tersebut selanjutnya juga dapat masuk ke dalam rantai makanan yang pada akhirnya masuk ke dalam tubuh manusia melalui sayuran, susu ternak, dan produk lainnya dari ternak hewan. Karena banyak industri makanan saat ini akan dapat memberikan dampak yang tidak diinginkan pada masyarakat kota maupun desa.Emisi gas buang kendaraan bermotor juga cenderung membuat kondisi tanah dan air menjadi asam. Pengalaman di negara maju membuktikan bahwa kondisi seperti ini dapat menyebabkan terlepasnya ikatan tanah atau sedimen dengan beberapa mineral/logam, sehingga logam tersebut dapat mencemari lingkungan.

BAB IILANDASAN TEORIPengertian umum udaraUdara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida , dan gas-gas lain.Pencemaran UdaraDefinisiPencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.Sumber Pencemaran UdaraTelah disadari bersama, kualitas udara saat ini telah menjadi persoalan global, karena udara telah tercemar akibat aktivitas manusia dan proses alam. Masuknya zat pencemar ke dalam udara dapat secara alamiah, misalnya asap kebakaran hutan, akibat gunung berapi, debu meteorit dan pancaran garam dari laut ; juga sebagian besar disebabkan oleh kegiatan manusia, misalnya akibat aktivitas transportasi, industri, pembuangan sampah, baik akibat proses dekomposisi ataupun pembakaran serta kegiatan rumah tanggaTerdapat 2 jenis pencemar yaitu sebagai berikut :a. Zat pencemar primer, yaitu zat kimia yang langsung mengkontaminasi udara dalam konsentrasi yang membahayakan. Zat tersebut bersal dari komponen udara alamiah seperti karbon dioksida, yang meningkat diatas konsentrasi normal, atau sesuatu yang tidak biasanya, ditemukan dalam udara, misalnya timbal.b. Zat pencemar sekunder, yaitu zat kimia berbahaya yang terbentuk di atmosfer melalui reaksi kimia antar komponen-komponen udara.Sumber bahan pencemar primer dapat dibagi lagi menjadi dua golongan besar :1. Sumber alamiahBeberapa kegiatan alam yang bisa menyebabkan pencemaran udara adalah kegiatan gunung berapi, kebakaran hutan, kegiatan mikroorganisme, dan lain-lain. Bahan pencemar yang dihasilkan umumnya adalah asap, gas-gas, dan debu.2. Sumber buatan manusiaKegiatan manusia yang menghasilkan bahan-bahan pencemar bermacam-macam antara lain adalah kegiatan-kegiatan berikut :a. Pembakaran, seperti pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, industri, kendaraan bermotor, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).b. Proses peleburan, seperti proses peleburan baja, pembuatan soda,semen, keramik, aspal. Sedangkan bahan pencemar yang dihasilkannya antara lain adalah debu, uap dan gas-gas.c. Pertambangan dan penggalian, seperti tambang mineral and logam. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama adalah debu.d. Proses pengolahan dan pemanasan seperti pada proses pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama asap, debu, dan bau.e. Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Pencemarannya terutama adalah dari instalasi pengolahan air buangannya. Sedangkan bahan pencemarnya yang teruatam adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.f. Proses kimia, seperti pada proses fertilisasi, proses pemurnian minyak bumi, proses pengolahan mineral. Pembuatan keris, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara lain adalah debu, uap dan gas-gasg. Proses pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Bahan pencemarnya yang terutama adalah asap dan debu.h. Proses percobaan atom atau nuklir. Bahan pencemarnya yang terutama adalah gas-gas dan debu radioaktif.Zat-zat yang menyebabkan pencemaran udaraKarbon MonoksidaKarbon monoksida, rumus kimiaCO, adalahgasyang tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa. Ia terdiri dari satu atomkarbonyang secarakovalen berikatandengan satu atomoksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satuikatan kovalen koordinasiantara atom karbon dan oksigen. Karbon monoksida dihasilkan daripembakarantak sempurna dari senyawakarbon, sering terjadi padamesin pembakaran dalam. Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen dalam proses pembakaran. Karbon dioksida mudah terbakar dan menghasilkan lidah api berwarna biru, menghasilkankarbon dioksida. Walaupun ia bersifatracun, CO memainkan peran yang penting dalam teknologi modern, yakni merupakan prekursor banyak senyawa karbon.Karbon monoksida, walaupun dianggap sebagai polutan, telah lama ada di atmosfer sebagai hasil produk dariaktivitas gunung berapi. Ia larut dalam lahar gunung berapi pada tekanan yang tinggi di dalam mantel bumi. Kandungan karbon monoksida dalam gas gunung berapi bervariasi dari kurang dari 0,01% sampai sebanyak 2% bergantung pada gunung berapi tersebut. Oleh karena sumber alami karbon monoksida bervariasi dari tahun ke tahun, sangatlah sulit untuk secara akurat menghitung emisi alami gas tersebut.Karbon monoksida memiliki efekradiative forcingsecara tidak langsung dengan menaikkan konsentrasimetanadanozontroposfermelalui reaksi kimia dengan konstituen atmosfer lainnya (misalnyaradikalhidroksilOH-) yang sebenarnya akan melenyapkan metana dan ozon. Dengan proses alami di atmosfer, karbon monoksida pada akhirnya akan teroksidasi menjadikarbon dioksida. Konsentrasi karbon monoksida memiliki jangka waktu pendek di atmosfer. CO antropogenik dari emisi automobil dan industri memberikan kontribusi padaefek rumah kacadanpemanasan global. Di daerah perkotaan, karbon monoksida, bersama denganaldehida, bereaksi secara fotokimia, meghasilkan radikalperoksi. Radikal peroksi bereaksi dengannitrogen oksidadan meningkatkan rasio NO2terhadap NO, sehingga mengurangi jumlah NO yang tersedia untuk bereaksi denganozon. Karbon monoksida juga merupakan konstituen dari asap rokok.

BAB IIIMETODE PENELITIANTulisan ini mengetengahkan sekilas pandang mengenai pencemaran udara. pengertian, pengaruhnya terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan manusia serta teknologi terbaru untuk menguranginya. Semakin pesatnya kemajuan ekonomi mendorong semakin bertambahnya kebutuhan akan transportasi, dilain sisi lingkungan alam yang mendukung hajat hidup manusia semakin terancam kualitasnya, efek negatif pencemaran udara kepada kehidupan manusia kian hari kian bertambah. Untuk itulah tulisan singkat ini dipersembahkan sebagai bahan awal untuk melangkah menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman. Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah, sekolah, dan kantor. Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Sementara itu pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses alami oleh makhluk hidup. Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit listrik, industri dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas lalu lintas kendaraan bermotor dan tranportasi laut. Dari data BPS tahun 1999, di beberapa propinsi terutama di kota-kota besar seperti Medan, Surabaya dan Jakarta, emisi kendaraan bermotor merupakan kontribusi terbesar terhadap konsentrasi NO2 dan CO di udara yang jumlahnya lebih dari 50%. Penurunan kualitas udara yang terus terjadi selama beberapa tahun terakhir menunjukkan kita bahwa betapa pentingnya digalakkan usaha-usaha pengurangan emisi ini. Baik melalui penyuluhan kepada masyarakat ataupun dengan mengadakan penelitian bagi penerapan teknologi pengurangan emisi.Secara umum, terdapat 2 sumber pencemaran udara, yaitu pencemaran akibat sumber alamiah (natural sources), seperti letusan gunung berapi, dan yang berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic sources), seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain. Di dunia, dikenal 6 jenis zat pencemar udara utama yang berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic sources), yaitu Karbon monoksida (CO), oksida sulfur (SOx), oksida nitrogen (NOx), partikulat, hidrokarbon (HC), dan oksida fotokimia, termask ozon.Di Indonesia, kurang lebih 70% pencemaran udara disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan, seperti timbal/timah hitam (Pb),suspended particulate matter(SPM), oksida nitrogen (NOx), hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), dan oksida fotokimia (Ox). Kendaraan bermotor menyumbang hampir 100% timbal, 13-44% suspended particulate matter (SPM), 71-89% hidrokarbon, 34-73% NOx, dan hampir seluruh karbon monoksida (CO) ke udara Jakarta. Sumber utama debu berasal dari pembakaran sampah rumah tangga, di mana mencakup 41% dari sumber debu di Jakarta. Sektor industri merupakan sumber utama dari sulfur dioksida. Di tempat-tempat padat di Jakarta konsentrasi timbal bisa 100 kali dari ambang batas.

BAB IVPEMBAHASANEfek Negatif Pencemaran Udara Bagi Kesehatan TubuhTabel 1. Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas BuangPencemarSumberKeterangan

Karbon monoksida (CO)Buangan kendaraan bermotor; beberapa proses industriStandar kesehatan: 10 mg/m3 (9 ppm)

Sulfurdioksida (S02)Panas dan fasilitas pembangkit listrikStandar kesehatan: 80 ug/m3 (0.03 ppm)

Partikulat MatterBuangan kendaraan bermotor; beberapa proses industriStandar kesehatan: 50 ug/m3 selama 1 tahun; 150 ug/m3

Nitrogen dioksida (N02)Buangan kendaraan bermotor; panas dan fasilitasStandar kesehatan: 100 pg/m3 (0.05 ppm) selama 1 jam

Ozon (03)Terbentuk di atmosfirStandar kesehatan: 235 ug/m3 (0.12 ppm) selama 1 jam

Sumber: Bapedal [2]Tabel 2 memperlihatkan sumber emisi dan standar kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah melalui keputusan Bapedal. BPLHD Propinsi DKI Jakarta pun mencatat bahwa adanya penurunan yang signifikan jumlah hari dalam kategori baik untuk dihirup dari tahun ke tahun sangat mengkhawatirkan. Dimana pada tahun 2000 kategori udara yang baik sekitar 32% (117 hari dalam satu tahun) dan di tahun 2003 turun menjadi hanya 6.85% (25 hari dalam satu tahun) [3]. Hal ini menandakan Indonesia sudah seharusnya memperketat peraturan tentang pengurangan emisi baik sektor industri maupun sektor transportasi darat/laut. Selain itu tentunya penemuan-penemuan teknologi baru pengurangan emisi dilanjutkan dengan pengaplikasiannya di masyarakat menjadi suatu prioritas utama bagi pengendalian polusi udara di Indonesia.Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara.Karbon monoksidaadalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil daripembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer diatmosfer. Pembentukanozondalamsmog fotokimiaadalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya denganpemanasan global,perubahan iklimdandeplesi ozondi stratosfer semakin meningkat.Kegiatan manusiaTransportasiIndustriPembangkit listrikPembakaran (perapian, kompor,furnace,insineratordengan berbagai jenis bahan bakar)Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)Upaya untuk mengurangi dampak polusi udaraMengurangi jumlah mobil lalu lalang. Misalnya dengan jalan kaki, naik sepeda, kendaraan umum, atau naik satu kendaraan pribadi bersama teman-teman (car pooling).Selalu merawat mobil dengan seksama agar tidak boros bahan bakar dan asapnya tidak mengotori udara.Meminimalkan pemakaian AC. Pilihlah AC non-CFC dan hemat energi.Meminimalkan penggunaan bahan kimia.Menghiasi rumah dan lingkungan dengan tanaman asli.Kalau toilet menggunakan pengharum ruangan, pilih yang tidak mengandung aerosol.Jangan membuang sampah sembarangan, terutama di sungai, selokan dan laut.Menggunakan lebih banyak barang-barang yang terbuat dari kaca/keramik, bukan plastik ataustyrofoam.Sebisa mungkin menghindari menggunakan barang/produk dengan kemasan kecil (sachet) karena akan menambah jumlah sampah.Membiasakan menggosok gigi dengan menggunakan gelas, bukan menyalakan keran terus-menerus. Jangan sia-siakan air bersih.Sebisa mungkin menggunakan lap atau sapu tangan untuk menggantikan tisu yang terbuat dari kertas.Mengurangi belanja yang tidak perlu agar tidak menimbulkan sampah di kemudian hari.Membeli bensin yang bebas timbal (unleaded fuel).Memilih produk yang ramah lingkungan. Misalnya parfum non-CFC.Memakai plastik berulang kali. Sampah plastik sulit diurai dan kalau dibakar menimbulkan zat beracun.

BAB VKESIMPULANMelihat kenyataan seperti dituliskan diatas, polusi udara merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang serius di Indonesia saat ini, sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan peningkatan ekonomi transportasi. Uji kelayakan emisi yang sejak beberapa tahun terakhir didengung-dengungkan oleh pemerintah dan LSM ternyata juga tidak berjalan dengan yang diharapkan. Jumlah kendaraan bermotor di jalan raya kian hari semakin meningkat. Di wilayah DKI Jakarta, menambah semakin terpuruknya kondisi lingkungan udara kita. Penulis berharap semoga dengan kenaikan harga pokok bahan bakar minyak bagi kendaraan yang ditetapkan pemerintah dapat menjadi salah satu momentum bagi kita semua untuk melangkah berpikir tentang lingkungan udara yang sehat. Kesadaran masyarakat akan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi dan didukung dengan penyediaan angkutan massal yang baik dan nyaman oleh pemerintah akan menciptakan lingkungan udara yang sehat bagi manusia IndonesiaSolusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya.* Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.* Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.* Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan dengan polisi tidur justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat laju* Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.

DAFTAR PUSTAKASudrajad, Agung.,2006Pencemaran Udara, Suatu Pendahuluandiakses padatanggal 2 Desember 2008 dari:http//[email protected] Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah.Zat zat Pencemar UdaraBadan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah.Pengertian Pencemaran UdaraWorld Health Organization (1977)Environmental Health Criteria No. 3, Lead.Geneva.World Health Organization (1977)Environmental Health Criteria No. 4, Oxides ofnitrogen,Geneva.World Health Organization (1978)Environmental Health Criteria No. 7,Photochemical oxidants.Geneva.World Health Organization (1979)Environmental Health Criteria No. 8, Sulfur oxides and suspended particulate matter.Geneva

Jakarta adalah kota dengan polusi udara tertinggi se Indonesia dan ke tiga di dunia. Kandungan partikel debu di udara Jakarta mencapai 104 mikrogram per meter kubik (tertinggi ke 9 dari 111 kota yang disurvey Bank Dunia pada 2004, sekarang angkanya mungkin melonjak). Padahal, kalau mengacu pada Uni Eropa, ambang batas partikel debu di udara yang bisa ditoleransi hanya 50 mikrogram per meter kubik. 57,8 % warga Jakarta menderita penyakit akibat polusi udara. Biaya kesehatan yang dikeluarkan oleh warga Jakarta untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh pencemaran udara pada 1998 adalah Rp. 1,8 triliun, dengan laju polusi udara yang meningkat drastis sejak 2011, diperkirakan pada 2015 biaya untuk mengobati penderita penyakit akibat polusi udara Jakarta akan mencapai 4,3 triliun!Polusi Udara JakartaPolusi udara disebabkan oleh kontaminasi partikel zat tertentu terhadap udara bebas. Zat polutan biasanya berasal dari sisa pembakaran. Dalam kasus Jakarta, zat buang sisa pembakaran dari mesin kendaraan bermotor menempati urutan tertinggi penyebab polusi udara. Partikel debu 70% berasal dari kendaraan bermotor, hydrocarbon di udara 90% digelontorkan dari knalpot. Asap industri juga menyumbang polusi, sebagian besar berupa sulfur dioksida, ungkap Ketua Komisi Penghapusan Bensin Bertimbal, Ahmad Syafrudin.Grafik tingkat polusi di Jakarta sebenarnya mengalami tren menurun pada periode 2001-2010, tetapi melonjak tajam pada 2010-2011. Penyebabnya diduga lonjakan penambahan kendaraan bermotor. Sepeda motor saja jumlahnya sekitar 6 juta unit sedangkan kendaraan roda empat sekitar 3 juta unit pada 2011, ungkap Syafrudin.Tingginya sumbangan polutan dari kendaraan bermotor selain karena jumlahnya yang luar biasa, juga karena penggunaan kendaraan bermotor di Jakarta relatif lebih lama dibanding kota manapun di dunia akibat kemacetan yang parah. Maka tak heran kalau jumlah hari dengan kualitas tidak sehat di Jakarta semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2002, Jakarta dinyatakan sehat selama 22 hari, sedangkan pada tahun 2003, Jakarta dinyatakan sehat hanya selama 7 hari. Penelitian Kelompok Kerja Udara Kaukus Lingkungan Hidup, pada tahun 2004 dan 2005, jumlah hari dengan kualitas udara terburuk di Jakarta jauh di bawah 50 hari. Namun pada tahun 2006, jumlahnya justru naik di atas 51 hari.Selain polutan dari berbagai sumber, rendahnya kualitas udara Jakarta juga disebabkan kurangnya ruang terbuka hijau (RTH) kota.RTH kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi (endemik, introduksi) guna mendukung manfaat langsung dan/atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan. RTH berfungsi sebagai bagian dari sistem sirkulasi udara (paru-paru kota), pengatur iklim mikro, peneduh, produsen oksigen, penyerap air hujan, penyedia habitat satwa, penyerap polutan media udara, air dan tanah, serta penahan angin. Kurangnya RTH kota akan mengakibatkan kurangnya kemampuan ekosistem kota untuk menyerap polusi.RTH akan berfungsi baik jika luasannya ideal, yakni 30% dari luas wilayah kota. Angka tersebut sebenarnya telah diadopsi dan dituangkan dalam Pasal 29UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Karena berbagai faktor penghambat, Pemda DKI hanya menetapkan target RTH 13,94% untuk Jakarta, jauh dari kebutuhan ideal. Itu pun pada pelaksanaannya juga tidak memenuhi target karena sampai 2010 Jakarta hanya memiliki RTH seluas 9% dari luas kota.Dampak KesehatanTingginya polusi udara jelas berdampak negatif terhadap kesehatan. Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo merilis data; 46% penyakit di Jakarta disebabkan oleh polusi udara. Penyakit akibat udara kotor itu umumnya berupa infeksi saluran pernafasan, asma, dan kanker paru-paru.Badan Kesehatan Dunia (WHO) mensinyalir, pada 2012 tujuh juta orang tewas akibat paparan polusi udara, meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding angka pada 2008. Mereka menyatakan satu dari delapan orang di seluruh dunia meninggal karena polusi udara.

Yang harus semakin diwaspadai, WHO mengeluarkan data baru yang menunjukkan bahwa orang-orang yang terpapar polusi udara di dalam dan luar ruangan meninggal dini karena penyakit-penyakit kardiovaskular, seperti stroke, penyakit jantung iskemik, penyakit pulmonary kronis dan kanker. Kasus besar kematian akibat polusi udara terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di Asia Tenggara dan Pasifik barat.Penelitian terbaru olehEnvironmental Heath Perspectivespada 2013 yang diterbitkan di JAMA Psychiatry menyebutkan polusi udara berkorelasi dengan kerusakan otak, autisme, dan schizophrenia (penyakit kejiwaan). Diperoleh fakta bahwa anak-anak yang hidup di lingkungan dengan tingkat polusi udara tinggi cenderung mengalami penyimpangan perkembangan saraf otak(neurodevelopmental disorder).Prof. Deborah Cory Slechta dariUniversity of Rochester, mengungkapkan mekanisme biologis yang menjelaskan bagaimana polusi udara mempengaruhi resiko serangan autisme dan schizophrenia. Selama ini penelitian terhadap dampak polusi udara hanya difokuskan pada masalahcardiopulmonary system, yakni penyakit yang menyangkut jantung dan paru-paru. Tapi penelitian terbaru menunjukkan semakin jelas hubungan paparan polusi udara terhadap penyimpangan perkembangan syaraf otak yang bisa mengakibatkan autisme, sesuatu yang sebelumnya tidak pernah terlintas di pikiran kita, kata Prof. Cory seperti dikutip foxnews.com.Mencari SolusiBerbagai prakarsa, walau tidak langsung, telah diupayakan untuk mengurangi tingkat polusi udara Jakarta. Mengurai kemacetan yang dari tahun ke tahun semakin mengerikan, memberlakukancar free day, optimalisasi angkutan umum massal untuk mengurangi emisi kendaraan, dan menambah RTH, adalah cara-cara yang sudah dan terus dilakukan.Tetapi laju populasi yang terus meningkat akibat urbanisasi, tingginya tingkat pertambahan kendaraan bermotor yang mencapai 10,9% pertahun, dan pertumbuhan industri, tampaknya jauh lebih masiv dibanding berbagai upaya menekan polusi udara. Selama Jakarta masih menjadi magnet utama kehidupan ekonomi, tampaknya ledakan wabah penyakit akibat polusi udara tinggal menunggu waktu. Bisa jadi, memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta bisa menjadi wacana menarik untuk ditelaah.[joko windoro, medical review by dr. Novie Hediyani MKK/dokterkuonline.com]Sumber:VOAIndonesia.com; intisari-Online.com; foxnews.com, dan berbagai sumber lain.

MAKALAH POLUSI UDARA DI KOTABESARBAB I1) PENDAHULUANMasalah pencemaran udara dikota-kota besar, sangat dipengaruhi dan berbeda oleh berbagai faktor yaitu: tofografi, kependudukan, iklim dan cuaca serta tingkat atau angka perkembangan sosio ekonomi dan industrialisasi. Masalah-masalah ini akan meningkat keadaannya, jika jumlah penduduk perkotaan semakin meningkat yang mengakibatkan jumlah penduduk yang terpapar polusi udara juga meningkatPolusi udara perkotaan diperkirakan memberi kontribusi bagi 800.000 kematian tiap tahun (WHO/UNEP). Saat ini banyak negara berkembang menghadapi masalah polusi udara yang jauh lebih serius dibandingkan negara maju. Contoh klasik pengaruh polusi udara terhadap kesehatan dapat dilihat pada kota-kota di negara maju seperti Meuse Valley, Belgia tahun 1930; Donora, Pennsylvania tahun 1948; dan London, Inggris tahun 1952; di mana terjadi peningkatan angka kematian (mortalitas) dan kesakitan (morbiditas) akibat polusi udara yang berakibat pada penurunan produktivitas dan peningkatan pembiayaan kesehatan. Oleh sebab itu polusi udara juga merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang cukup penting.Di Indonesia, kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Menurut World Bank, dalam kurun waktu 6 tahun sejak 1995 hingga 2001 terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sebesar hampir 100%. Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik (misal: kadar timbal/Pb yang tinggi) . World Bank juga menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan/partikulat tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City. Polusi udara yang terjadi sangat berpotensi menggangu kesehatan. Menurut perhitungan kasar dari World Bank tahun 1994 dengan mengambil contoh kasus kota Jakarta, jika konsentrasi partikulat (PM) dapat diturunkan sesuai standar WHO, diperkirakan akan terjadi penurunan tiap tahunnya: 1400 kasus kematian bayi prematur; 2000 kasus rawat di RS, 49.000 kunjungan ke gawat darurat; 600.000 serangan asma; 124.000 kasus bronchitis pada anak; 31 juta gejala penyakit saluran pernapasan serta peningkatan efisiensi 7.6 juta hari kerja yang hilang akibat penyakit saluran pernapasan suatu jumlah yang sangat signifikan dari sudut pandang kesehatan masyarakat. Dari sisi ekonomi pembiayaan kesehatan (health cost) akibat polusi udara di Jakarta diperkirakan mencapai hampir 220 juta dolar pada tahun 1999.2) TUJUAN Menganalisis polusi udara di perkotaan Memenuhi tugas bahasa IndonesiaBAB IIPEMABAHSAN1) Pengertian polusi udaraPolusi adalah sejenis gas yang dapat membahayakan yang berasal atau dihasilkan oleh asap-asap baik dari asap kendaraan bermotor maupun asap-asap sisa pembakaran dari pabrik-pabrik tertentu atau sejenis yang lainnya yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Jarang sekali kita temui keadaan dijalan yang bersih tanpa adanya polusi dari asap kendaraan bermotor. Polusi juga dapat menimbulkan penyakit, karena didalam polusi itu terkandung virus-virus penyakit yang dapat membahayakan kesehatan kita. Banyak warga yang mengeluh akibat adanya polusi, sampai sekarangpun belum ada cara yang ampuh untuk menangani polusi, karena semakin hari semakin banyak orang yang mengendarai kendaraan berotor sehingga makbanyak pula asap-asap yang dihasilkan dan hal itu akan menyebabkan polusi udara.Tabel1. Standar polutan udara menurut EPAPollutanWaktu

PM10(g/m3) 150 (/24jam) 50 (/tahun)PM2,5(g/m3) 65 (/24 jam) 15 (/tahun)Ozone (ppm) 0.12 (/1jam) 0.08 (/8 jam)NO2(ppm) 0.053 (/tahun)SO2(ppm) 0.14 (/24 jam) 0.03 (/tahun)

a) Efek Negatif Pencemaran Udara Bagi Kesehatan TubuhTabel 2 menjelaskan tentang pengaruh pencemaran udara terhadap makhluk hidup. Rentang nilai menunjukkan batasan kategori daerah sesuai tingkat kesehatan untuk dihuni oleh manusia. Karbon monoksida, nitrogen, ozon, sulfur dioksida dan partikulat matter adalah beberapa parameter polusi udara yang dominan dihasilkan oleh sumber pencemar. Dari pantauan lain diketahui bahwa dari beberapa kota yang diketahui masuk dalam kategori tidak sehat berdasarkan ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) adalah Jakarta (26 titik), Semarang (1 titik), Surabaya (3 titik), Bandung (1 titik), Medan (6 titik), Pontianak (16 titik), Palangkaraya (4 titik), dan Pekan Baru (14 titik). Satu lokasi di Jakarta yang diketahui merupakan daerah kategori sangat tidak sehat berdasarkan pantauan lapanganTabel 2. Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)KategoriRentangKarbon monoksida (CO)Nitrogen (NO2)Ozon (O3)Sulfur dioksida (SO2)Partikulat

Baik0-50Tidakada efekSedikit berbauLuka pada Beberapa spesies tumbuhan akibat kombinasi dengan SO2 (Selama 4 Jam)Luka pada Beberapa spesies tumbuhan akibat kombinasi dengan O3 (Selama 4 Jam)Tidak ada efek

Sedang51 100Perubahan kimiDarahTapitidak terdeteksiBerbauLukaada Beberapa spesies tumbuhanLuka pada Beberapa spesies tumbuhanTerjadi penurunan padajarak pandang

Tidak Sehat101 199Peningkatan pada kardiovaskularpada perokok yang sakit jantungBaudan kehilangan warna. Peningkatan reaktivitas pembuluh tenggorokan pada penderita asmaPenurunan kemampuan pada atlit yang berlatih kerasBau, Meningkatnya kerusakan tanamanJarak pandang turun dan terjadi pengotoran debu di mana-mana

Sangat Tidak Sehat200-299Meningkatnya kardiovaskular pada orang bukan perokokyang berpenyakit Jantung, dan akan tampak beberapa kelemahanyangterlihatsecara nyataMeningkatnya sensitivitas pasien yang berpenyakit asma dan bronchitisOlahRagaringan mengakibatkanpengaruh parnafasan padapaienyang berpenyaklt paru-paru kronisMeningkatnya sensitivitas pada pasien berpenyakit asma dan bronchitisMeningkatnya sensitivitas pada pasien berpenyakit asma dan bronchitis

Berbahaya300 lebihTingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terpapar

Tabel 3. Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas BuangPencemarSumberKeterangan

Karbon monoksida (CO)Buangan kendaraan bermotor; beberapa proses industriStandar kesehatan: 10 mg/m3 (9 ppm)

Sulfur dioksida (S02)Panas dan fasilitas pembangkit listrikStandar kesehatan: 80 ug/m3 (0.03 ppm)

Partikulat MatterBuangan kendaraan bermotor; beberapa proses industriStandar kesehatan: 50 ug/m3 selama 1 tahun; 150 ug/m3

Nitrogen dioksida (N02)Buangan kendaraan bermotor; panas dan fasilitasStandar kesehatan: 100 pg/m3 (0.05 ppm) selama 1 jam

Ozon (03)Terbentuk di atmosfirStandar kesehatan: 235 ug/m3 (0.12 ppm) selama 1 jam

b) Mekanisme terjadinya gangguan kesehatan akibat polusi udara secara umumEfek yang ditimbulkan oleh polutan tergantung dari besarnya pajanan (terkait dosis/kadarnya di udara dan lama/waktu pajanan) dan juga faktor kerentananhost(individu) yang bersangkutan (misal: efek buruk lebih mudah terjadi pada anak, individu pengidap penyakit jantung-pembuluh darah dan pernapasan, serta penderita diabetes melitus). Pajanan polutan udara dapat mengenai bagian tubuh manapun, dan tidak terbatas pada inhalasi ke saluran pernapasan saja. Sebagai contoh, pengaruh polutan udara juga dapat menimbulkan iritasi pada kulit dan mata. Namun demikian, sebagian besar penelitian polusi udara terfokus pada efek akibat inhalasi/terhirup melalui saluran pernapasan mengingat saluran napas merupakan pintu utama masuknya polutan udara kedalam tubuh. Selain faktor zat aktif yang dibawa oleh polutan tersebut, ukuran polutan juga menentukan lokasi anatomis terjadinya deposit polutan dan juga efeknya terhadap jaringan sekitar.FinePM (50% merupakan kendaraan beroda dua dan tiga.Sebagai tambah zat-zat pencemar udara yang lebih tradisionil yang lebih umum, sejumlah besar racun dan zat kimia dideteksi telah meningkat jumlahnya diudara perkotaan, walaupun dengan konsentrasi rendah. Contohnya : Logam-logam berat pilihan (Berilium, Cadnium, Merkuri) Sedikit zat-zat organik (Benzene, Polychlorodi benzo-dioxid, Furan,Formaldehide, Vinychloride, Polyaromatic hidrokarbon) Radionucleids seperti ; rado Fibers; AsbesBahan-bahan kimia tersebut dikeluarkan dari bermacam-macam sumber seperti pembakaran sampah, pabrik-pabrik pengelolah limbah, proses-proses industri dan manufaktur,dry cleaning, bahan-bahan bangunan, dan kendaraan bermotor. Walaupun emisi-emisi zat kimia ini umumnya lebih rendah kadarnya dibandingkan zat pencemar tradisionil, namun jelas polutan ini memberi resiko terhadap kesehatan sehubungan dengan daya racun mereka yang sangat tinggi atau bersifat karsinogenik bahkan bisa keduanya. Zat-zat polutan ini lebih sering dianalisa karena rendahnya konsentrasi mereka diudara, juga karena pengawasan yang sangat kurang. Untuk itu dilakukan pengawasan secara otomatis.7) Distribusi dan transportasiDua hal yang sangat mempengaruhi panyebaran dan transportasi dari zat-zatPencemar udara, yakni iklim dan cuaca, serta letak topografi daerah yang dikaitkan dengan penyebaran penduduk. Iklim-iklim dikota besar berbeda dengan benua yang lebih dingin dan lembab (seperti di Beijing yang sangat dingin), dibandingkan dengan daerah yang di Gurun (Kairo) atau tropical dengan temperatur sedang dan kelembaban tinggi (Bangkok). Akibat beratnya musim dingin, dapat menentukan jumlah pemanasan yang dibutuhkan penduduk sehingga meningkatkan emisi-emisi polutan, seperti SO2diwaktu musim dingin. Pada kota-kota dengan temperatur sedang, beban polusi cenderung disebarkan secara merata sepanjang tahun. Thermal inversion (pembalikan suhu) merupakan masalah khusus bagi kota- kota dengan iklim panas dan dingin.Dalam keadaan penyebaran normal, gas-gas pencemar yang panas akan timbul disaat mereka datang dan kontak dengan masa udara yang dingin, pada ketinggian yang lebih tinggi. Bagaimanapun lingkaran-lingkaran tertentu, suhu udara lebih meningkat jauh dan membentuk suatu lapisan inversi beberapa puluh atau ratus meter diatas tanah. Lapisan ini akan merangkap polutan-polutan yang dekat sumber-sumber emisi dan berperan sebagai pelindung panas, memperlambat penyebarannya. Kondisi-ondisi seperti ini akan menjadi permasalahan jika kecepatan angin rendah. Keadaan isotermal adalah suatu keadaan yang dijumpai bila tidak ada perubahan dalam temperatur didaerah ketinggian, sehingga mempunyai pengaruh yang sama. Fenomena iklim dan cuaca lain yang sangat mempengaruhi kualitas udara adalah heat urban island yaitu panas yang dihasilkan oleh sebuah kota mengakibatkan meningkatnya suhu udara, sehingga terjadi penarikan suhu lebih dingin kedalam dan kemungkinan udaranya lebih tercemar dari daerah-daerah industri sekitarnya. Sebaiknya pada kota-kota yang bersuhu lebih tinggi, yang terkena sinar matahari dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi, cenderung mudah terbentuknya jaringan ozon dan fotokimia oksidan lain dari emisi-emisi polutan.Letak tofografi kota-kota besar juga dapat mempengaruhi sifat penyebaran dan transport zat-zat polutan, contohnya sebagai berikut:1. Beijing, Kairo, New Delhi dan Moskow mempunyai tingkat tofografi relatif dan iklimnya tak dipengaruhi oleh molekul air .2. Bangkok, bombay, Buenos aires, Calcutta, Jakarta, Karachi, London, Manila, New York, Shanghai dan Tokyo mempunyai tingkat tofografi yang relatif dan iklimnya dipengaruhi oleh molekul air.3. Los Angeles, Mexico city, Rio de janeiro, Sao paolo dan Seoul mempunyai tofografi beraneka ragam dan suhunya dipengaruhi oleh pegunungan disekitarnya.Keberadaan yang jelas dari suatu badan air/molekul dapat mempengaruhi iklim mikro dan arah angin pantai siang dan malam hari. Bukit-bukit yang mengitari kota-kota sering berfungsi sebagai penghalang hembusan angin, perangkap polusi yang dekat kekota. Pada kota-kota yang dikitari oleh pegungungan tinggi, seperti Los Angeles dan Mexico City, zat-zat polutan mungkin akan terperangkap dalam udara selama beberapa hari. Daerah pegunungan juga berfungsi sebagai penghambat transportasi polusi udara di kota-kota besar. Pada kota-kota dengan bangunan berstruktur tinggi penyebaran emisi polutan akibat angin besar lebih rendah (The Canyon Effect), karena terhalang oleh bangunan8) Dampak pencemaran udara terhadap manusia Mempengaruhi penurunan daya pikirMenurut hasil penelitian, polusi udara bisa mempengaruhi penurunan daya pikir kita.Beberapa tahun lalu suatu penelitian besar-besaran dengan subyek perempuan yang disebut Penelitian Kesehatan Perawat mengumpulkan data mengenai daya ingat, keterampilan berpikir, dan dimensi berpikir lainnya.Jennifer Weuve dariRush Institute of Healthy Agingdi Chicago mengkombinasikan data ini dengan informasi tentang kualitas udara di mana para perempuan ini tinggal.Secara khusus, ia membandingkan kandungan partikel polutan udara tertentu dengan perubahan dalam indeks kemampuan berpikir dalam jangka waktu beberapatahun.Iamemaparkan, Penemuan paling penting dalam penelitian kami adalah, perempuan yang terpapar pada lingkungan dengan tingkat partikel yang lebih tinggi dalam jangka waktu lama, mengalami penurunan dalam indeks kemampuan daya pikir mereka dalam masa empat tahun ketika kami mengamatimereka.Jikapenurunan daya pikir terjadi lebih cepat ketika kualitas udara memburuk, bagaimana caranya polusi dapat menyebabkan hilangnya kemampuan dan fungsi mental atau pikiran?Weuve mengatakan bahwa partiel-partikel di udara tersebut bisa saja masuk ke dalam otak secara langsung. Ukurannya sangat kecil 10 mikron, seperseribu milimeter dan mereka dapat menyerang daya tahan tubuh normal serta mencapai otak baik melalui paru-paru atau liang sinus di kepalaBeberapa penelitian menemukan, partikel-partikel ini setidaknya sebagian bisa sungguh-sungguh masuk ke otak di mana mereka menyebabkan peradangan dan bahkan dapat menyebabkan perubahan miskroskopis yang merupakan gejala penyakit Alzheimer, paparnyalagi.Bisajuga penurunan kemampuan berpikir ini terjadi secara tidak langsung. Banyak penelitian telah mengidentifikasi hubungan antara polusi udara dan penyakit jantung, dan penurunan kemampuan berpikir ini bisa saja disebabkan oleh kerusakan sistem pasokan darah.Sebagai contoh, penelitian yang diterbitkan di jurnal yang sama dengan makalah Weuve, yakni Archives of Internal Medicine, menemukan bahwa risiko serangan jantung lebih tinggi ketika lebih banyak terdapat partikel polutan di udara. Partikel halus ini kebanyakan berasal dari knalpot kendaraan.Penelitian dalam Jurnal Asosiasi Medis Amerika (JAMA) menggabungkan hasil dari 34 penelitian dan menemukan hubungan secara statistik yang signifikan antara risiko serangan jantung dan sejumlah besar polutan udara, kecuali ozon.Para peneliti mengatakan bahwa sebagai faktor resiko untuk serangan jantung, polusi udara tidaklah sebegitu berbahaya dibandingkan merokok dan tekanan darah tinggi. Namun di sisi lain, polusi udara, terutama bagi yang tinggal di daerah kota dan negara-negara industri, adalah hal yang tidak terhindarkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengakibatkan strokeSalah satu penelitian di Amerika menyebutkan bahwa udara yang kotor turut memicu serangan stroke.Penelitian yang dipublikasikan dalamArchives of Internal Medicinemenyebutkan, tinggal dalam waktu yang lama dengan lingkungan yang tidak sehat seperti polusi udara menyebabkan kemungkinan penyakit stroke yang lebih tinggi.Penelitian tersebut mengkaji catatan medis dari sekitar 1.700 pasien stroke yang dirawat di Deaconess Beth Israel Medical Center di Boston antara 1999-2008.Dari hasil penelitian ditemukan bahwa sebagian besar pasien tinggal di tempat dengan udara kotor melalui data dari stasiun pemantauan polusi udara lokal, sehingga lambat laun akan memicu penurunan fungsi kognitif dan pada akhirnya memicu seranganstroke.Dalampenelitian disebutkan bahwa peningkatan risiko terbesar dari efek terburuk polusi yaitu pada siang hari pukul 12 sampai pukul 2 siang. Mengakibatkan serangan jantungSebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa udara terkait dengan kenaikan resiko serangan jantung.Seperti yang di kutip dari ST,bernapas di udara kotor/yang banyak tercemar oleh zat-zat kimia dapat mengakibatkan serangan jantung terhadap manusia,beberapa hari sesudahnya, ungkap sebuah penelitian yang di lakukan di Paris, Prancis.Penelitian yang di pimpin Dr.Hajrije Mustafic dari Paris Cardiovascular Researcha Center,menemukan bahwa serangn jantung didapatkan dari semua tingkat polutan yang ada kecuali Ozon,ungkap laporan yang dipublikasikan di Journal of the American Medical Association.Para peneliti di studi ini melihat pada 34 studi yang diabandingkan dengan risiko menderita serangan jantung,di berbagai tingkatan,yang tercampur polusi udara,selain itu laporan ini juga termasuk hasil survey dari sekitar 400 sampai 300 ribu orang dengan serangan jantung. Tingkatkan risiko kelahiran prematurePolusi udara dan adanya lapisan ozon dekat dengan Bumi diduga meningkatkan risiko kelahiran prematur dan hal itu dapat terjadi sebelum minggu ke-37.Sebuah studi oleh para peneliti di Universitas Ume di utara Swedia membuktikan hal tersebut, lewat survei yang diikuti oleh 115 ribu ibu di Stockholm, daerahCharlene.Hasilstudi yang dilakukan sebelumnya di kota-kota lain juga mengkonfirmasi kesimpulantersebut.JikaAnda menambahkan bersama efek dari sejumlah besar gas buang dan ozon, jumlah itu melebihi efek dari merokok, kata David Olsson, seorang ahli dalam bidang Kedokteran Kesehatan dan Klinis dari universitas Umea, dalam sebuah wawancara dengan koran SvenskaDagbladet.Dalampandangannya, lantaran Ozon terletak dekat dengan permukaan bumi, diduga dapat mengganggu perkembangan plasenta, maka dengan demikian juga mempengaruhi waktu kelahiran.Pada tahap akhir kehamilan dapat menyebabkan peradangan gas buang di saluran udara, sehingga dapat membuat ibu keburu melahirkan di rumah.Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa anak yang lahir prematur lebih rentan terhadap asma dan penyakit pernapasan lainnya.9) Dampak terhadap tanamanTanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lainklorosis,nekrosis, danbintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat prosesfotosintesis Hujan asampHnormal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak darihujan asamini antara lain: Mempengaruhi kualitas air permukaan Merusak tanaman Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan Efek rumah kacaEfek rumah kacadisebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisantroposferyang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomenapemanasan global.Dampak dari pemanasan global adalah: Pencairan es di kutub Perubahan iklim regional dan global Perubahan siklus hidup flora dan fauna Kerusakan lapisan ozonLapisan ozonyang berada distratosfer(ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilterradiasiultravioletB dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahri tidak terfilter dan dapat mengakibatkankankerkulit serta penyakit pada tanaman.10) Daftar kota polutan terburuk dan terendahBadan Kesehatan Dunia (WHO) merilis daftar kota dengan tingkat polusi udara tertinggi. Kota tersebut bukan Beijing atau Mumbai yang identik dengan udara kotor melainkan kota kecil di Iran yang bernama Ahvaz. Kota ini memiliki tingkat polusi udara untuk PM10 hingga 372 mikrogram per meter kubik melebihi batas ambang maksimal WHO PM10 sebesar 20 mikrogram. Daftar WHO tersebut berisi hasil pemantauan polusi udara di 1.082 kota dari 91 negara. Hasilnya, kota-kota di Iran, India, Pakistan dan Mongolia menempati peringkat terburuk, sementara kota-kota di Amerika Serikat dan Kanada mendapat peringkat terbaik.WHO merilis daftar tersebut pada Senin 26 September 2011 untuk menyoroti pentingnya pengurangan polusi udara yang diperkirakan menyebabkan 1,34 juta kematian per tahun. Daftar tersebut diperoleh sesuai laporan tahunan yang menghitung kad