Kelompok 2 bahan tugas mata kuliah ekonomi islam

65
SUNNAH SEBAGAI SUMBER SUNNAH SEBAGAI SUMBER HUKUM EKONOMI ISLAM HUKUM EKONOMI ISLAM Pengertian Sunnah Sunnah Fi’liyah, Qawliyah dan Taqririyah Pembagian Sunnah : Mutawatir, Masyhur, Ahad Pembagian Sunnah Shahih, Hasan, Dha’if Kehujjahan Sunnah dan pandangan Ulama tentang hadits Ahad Petunjuk Dilalah (Makna teks Sunnah) Kedudukan Sunnah terhadap Al-Quran Hadits-Hadits Ekonomi

Transcript of Kelompok 2 bahan tugas mata kuliah ekonomi islam

SUNNAH SEBAGAI SUMBER SUNNAH SEBAGAI SUMBER HUKUM EKONOMI ISLAMHUKUM EKONOMI ISLAM

Pengertian Sunnah Sunnah Fi’liyah, Qawliyah dan Taqririyah Pembagian Sunnah : Mutawatir, Masyhur, Ahad Pembagian Sunnah Shahih, Hasan, Dha’if Kehujjahan Sunnah dan pandangan Ulama tentang hadits Ahad Petunjuk Dilalah (Makna teks Sunnah) Kedudukan Sunnah terhadap Al-Quran Hadits-Hadits Ekonomi

Pengertian SunnahPengertian Sunnah Secara etimologi, “Jalan yang

biasa dilalui”, praktek, tradisi Atau “Tata cara (perilaku hidup)

yang senantiasa dilakukan”, tanpa mempermasahkan apakah cara tersebut baik atau buruk.

فله حسنة سنة االسالم فى سن منبعده من بها عمل من أجر و ه أجر

“Barang siapa yang membiasakan sesuatu yang baik di dalam Islam, maka ia menerima pahalanya dan pahala orang yang sesudahnya yang mengamalkannya”.

Secara terminologi pengertian sunnah Secara terminologi pengertian sunnah bisa dilihat dari 3 disiplin ilmubisa dilihat dari 3 disiplin ilmu

Pengertian Sunnah

Menurut Ilmu FiqhMenurut Ilmu Ushul FiqhMenurut Ilmu Hadits

Sunnah identik dengan hadits ;yaitu :

“Segala sesuatu yangdisandarkan kepada

Nabi Muhammad, baik perkataan,perbuatan,ketetapan maupun

sifatnya sebagai manusia biasa.

Segala yang diriwayatkan dari Nabi saw, berupaperbuatan, perkataandan ketetapan yangberkaitan dengan

hukum

1.Sama dengan rumusan definisi ahli ushul fiqh

2. Juga diartikan sebagai salah satu hukum taklifi,

yang bersifat sunnat (anjuran),

“bila dikerjakan dapatpahala, bila ditinggalkan

Mendapat dosa”

Macam-macam Sunnah

TaqririyyahQauliyyahFi’liyyah

Yaitu perbuatan yang dilakukan Nabi saw

yang dilihat/dan diketahui

Sahabat dan disampaikankepada orang lain.Misalnya, tata caraSholat Nabi Saw

Ucapan Nabi yang didengar

Sahabat dan disampaikan kpd orang lain,

Perbuatan / ucapan sahabat di depan Nabi, tetapi Nabi diam dantidak mencegahnya.(Diam menunjukkanpersetujuan). Contoh kasus Amr Bin Ash

bertayammum ketika malam amat dingin(H.R.Bukhari-Muslim)

Sunnah Fi’liyyah dalam ekonomi Sunnah Fi’liyyah dalam ekonomi ((Sunnah dalam bentuk perbuatanSunnah dalam bentuk perbuatan))

Dalam hadits ini disebutkan bahwa Bahwa Nabi Saw telah mempraktikkan rahn ketika beliau membeli makanan dari seorang Yahudi dengan cara berhutang, lalu Nabi Saw menggadaikan baju besinya.

��ه !ه� ع�ن ض$ي� الل �س' ر� �ن ع�ن� أ *ي$ !ب $ل�ى الن ى إ !ه� م�ش� ن

� $ي/ أ !ب ه�ن� الن �ق�د� ر� $خ�ة' و�ل ن �ة' س� $ه�ال ع$ير' و�إ �ز$ ش� ب �$خ ب$ه$ �ه�ل ا أل$ ع$ير7 �ه� ش� �خ�ذ� م$ن �ه�ود$ي: و�أ �د� ي ن �ة$ ع$ �م�د$ين $ال �ه� ب ع7ا ل �د$ر

Anas berkata: Rasulullah menggadaikan baju besinya kepada seorang Yahudi di Madinah dan mengambil gandum darinya untuk keluarganya. HR. Bukhari

Sunnah Qawliyah (Perkataan)Sunnah Qawliyah (Perkataan)

�ر* �ب $ال �ر/ ب �ب �ف$ض!ة$ و�ال $ال �ف$ض!ة� ب $الذ!ه�ب$ و�ال الذ!ه�ب� ب�ح$ �م$ل $ال �ح� ب �م$ل !م�ر$ و�ال $الت !م�ر� ب ع$ير$ و�الت $الش! ع$ير� ب و�الش! ��ف�ت �ل ت �$ذ�ا اخ �د'، ف�إ $ي �د7ا ب و�اء'، ي $س� و�اء7 ب ، س� �ل' $م$ث 7 ب �ال م$ث

�د' $ي �د7ا ب �ان� ي $ذ�ا ك �م� إ �ت ئ �ف� ش$ �ي �ع�و�ا ك $ي �اف� ف�ب ص�ن� �أل .ه�ذ$ه$ ا

Sabda Nabi, Saw “(Juallah) emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya'ir dengan sya'ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam (dengan syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai (SPOT). Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai (Spot).”

Sunnah QauliyahSunnah Qauliyah((Sunnah dalam bentuk perkataan) Sunnah dalam bentuk perkataan)

Hadits Nabi Saw. ( عن الخمسة رواه عندك ليس ما تبع ال

) حزام بن حكيم“Janganlah kamu menjual sesuatu yang

tidak ada padamu” )H.R.Khamsah dari Hakim bin Hizam(

Sunnah Taqririyah dalam muamalahSunnah Taqririyah dalam muamalah((Dalam bentuk pengakuan Nabi SawDalam bentuk pengakuan Nabi Saw))

Yaitu pengakuan (iqrar) Nabi Saw terhadap praktek jual beli salam yang ditemukan Nabi Muhammad Saw ketika beliau datang (hijrah) ke Madinah

Dari hadits tersebut dapat disimpulkan : adanya pengakuan Nabi Saw (Sunnah Taqririyah) terhadap bolehnya praktek jual beli Sulaf (jual beli salam).

Penerimaan Rasulullah Saw terhadap mata uang dinar dan dirham, merupakan sunnah taqririyah yang nyata dalam bidang meneter.

Hirarki Sunnah sebgai Hirarki Sunnah sebgai sumber hukum ekonomi sumber hukum ekonomi

syariahsyariah

Para ulama sepakat bahwa SUNNAH (hadits Shahih)merupakan sumber hukum syara’ dan menempati posisi

kedua setelah Al-Quran

“ Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah RasulNya, dan ulil amri di antara kamu”. (4;59)

Al-Hasyar (59) ayat 7 : “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka ambillah,

dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.

Al-Ahzab (33) ayat 21 Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu, bagi kamu ada

teladan yang baik.

Dalil / Alasan ; Sunnah sebagai Dalil / Alasan ; Sunnah sebagai sumber hukum syara (syari’ah)sumber hukum syara (syari’ah)

Pembagian haditsPembagian hadits(dari segi jumlah perawi)(dari segi jumlah perawi) Hadits

Mutawatir Ahad

Hadits yang diriwayatkan dari Nabi

secara bersambungoleh orang banyak

mulai sahabat,tabi’in, tabi’it-tabiin

yang menurutadat tidak mungkin

berdusta

Hadits yang diriwayatkan oleh satu atau

dua atau tigaorang atau lebih

ari Nabi, tetapi

para perawinya tak sampai

mencapai hadits mutawatir

Versi JumhurVersi JumhurUlama Ushul FiqhUlama Ushul Fiqh

Contoh Mutawatir Lafzhi :

النار من فليتبوأمقعده متعمدا علي كذب من

Contoh hadits Mutawatir ma’nawi adalah hadits yang menerangkan kesunnahan mengangkat tangan ketika berdoa. Hadits ini berjumlah sekitar seratus hadits dengan redaksi yang berbeda-beda, tetapi mempunyai titik persamaan, yaitu keadaan Nabi Muhammad mengangkat tangan saat berdo’a.

Macam Hadis Ahad

MasyhurAzizGharib

Diriwayatkan1 Orang

DiriwayatkanDua Orang

DiriwayatkanTiga Orang lebih

Tapi tidak mencapatmutawatir

Versi JumhurVersi JumhurUlama Ushul FiqhUlama Ushul Fiqh

Contoh hadits Gharib, Aziz dan MasyhurContoh hadits Gharib, Aziz dan Masyhur

  ي)وه*ب) : و*ال* ي)ب*اع) ال* ب. الن/س* ة. م* ك*ل)ح0 ة2 م* ل)ح0 ال0و*ال*ء) ال* .ق*[16]

Artinya: “kekerabatan dengan jalan memerdekakan, sama dengan kekerabatan dengan nasab, tidak boleh dijual dan tidak boleh dihibahkan”.

Contoh Hadits Aziz :  .ل*د.ه و*و* ال.د.ه. و* م.ن0 .ل*ي0ه. إ ب/ أ*ح* أ*ك)ون* ت/ى ح* د)ك)م0 أ*ح* ي)ؤ0م.ن) ال*

ع.ين* م* أ*ج0 الن/اس. .[14]و* Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim dari dua sahabat

yakni Anas dan Abi Hurairoh.  Contoh hadits Masyhur ا   م* ر* ه*ج* م*ن0 ر) اج. ه* ال0م) و* ي*د.ه. و* ان.ه. ل.س* م.ن0 ل.م)ون* ال0م)س0 ل.م* س* م*ن0 ل.م) ال0م)س0

ع*ن0ه) الل/ه) ن*ه*ى

Pembagian haditsPembagian hadits(dari segi jumlah perawi)(dari segi jumlah perawi) Hadits

Mutawatir Masyhur Ahad

Hadits yang diriwayatkan dari Nabi

Pada masa sahabat,tabi’in oleh orang

banyak yang menurut

adat tidak mungkin berdusta

Hadits yang diriwayatkan, pada

generasi sahabat,bersifat ahad,

kemudian tersebarpada generasi

berikutnya secaramutawatir

Hadits yang diriwayatkan oleh satu atau

dua orang dari Nabi, tetapi

para perawinya tak sampai

mencapai hadits masyhur

Versi HanafiyahVersi Hanafiyah

Contoh haditsContoh haditsHadits

ContohMutawatir

ContohMasyhur

ContohAhad

فليتبوأ متعمدا علي كذب منالنار من مقعده بالنيات األعمال انما

الخيار في البيعانيتفرقا لم ما

Kedudukan Hadits mutawatir sebagai dasar hukum tidak diperselisihkan para ulama, baik dalam masalah i’tiqad maupun masalah hukum (fiqh), karena statusnya bersifat qath’iy dari segi periwayatan (tsubut).

Hadits masyhur, sekalipun periwayatannya pada generasi sesudah shabat bersifat mutawatir, tetapi pada generasi sahabat bersifat ahad, karena itu, kekuatan hadits masyhur ini bersifat zhanniy.

Hadits masyhur saja statusnya zhanniy, apalagi hadit ahad. Ya… statusnya jelas bersifat zhanniy

Bisakah Hadits ahad dijadikan sebagai Bisakah Hadits ahad dijadikan sebagai dasar Hukum syara ?dasar Hukum syara ?

Pada prinsipnya jumhur ulama menerima hadits ahad sebagai landasan/dasar penetapan hukum, hanya pada penerapannya ada ulama yang menerima dengan syarat dan ada yang tanpa syarat.

Para Imam madzhab telah sepakat tentang keharusan mengamalkan Para Imam madzhab telah sepakat tentang keharusan mengamalkan hadits ahad dengan syarat berikut:hadits ahad dengan syarat berikut:

1. Perawi hadits sudah mencapai usia baligh dan berakal

2. Perawi harus Muslim, karena bila tidak muslim, tidak bisa

dipercaya dalam meriwayatkan hadits

3. Perawi haruslah orang yang adil, yakni orang yang senantiasa

bertakwa dan menjaga dari perbuatan-perbuatan tercela.

4. Perawi harus betul-betul dhabit terhadap yang diriwayatkannya, dengan cara mendengar dari Rasulullah, memahami kandungannya, dan benar-benar menghapalnya.

Mazhab mainstream Mazhab Maliki Mazhab Syafi’I

Pandangan mereka

tentang Hadits AHAD

Hadits ahad diterima selama tidak menyalahai amal penduduk Madinah.

Karena amalan ulama Madinah merupakan praktek yang berlangsung sejak masa Nabi Saw yang kuantitas orangnya bukan satu atau 2 orang, tetapi dari jamaah kepada jamaah.

Contoh, tidak berlakunya khiyar majlis dan puasa syawal, juga membaca pada akhir shalat, hanya ketika memaling ke kanan saja

Hadits ahad diterima dgn 4 syarat :

1. Perawinya tsiqah (dipercaya) dan

dikenal Shadiq (tak pernah dusta)

2.Perawinya cerdas, dhabit(kuat ingatan)

3.Periwayatan dengan redaksi billafzhi, bukan dengan makna

4.Periwayatnnya tidak menyalahi hadits ahlu al-ilmi.

(Sumber Al-Amidi 1968:178)

Malikiyah, menerima hadits ahad yang tidak bertentangan dengan amalan penduduk kota Madinah, seperti puasa 6 hari pada bulan syawal.

Keharusan mempertimbangkan amalan penduduk madinah, karena amalan yang diparaktekkan oleh banyak orang sejak masa Rasul, dimana amalan itu diwarisi sejak masa Rasul sampai ke zamannya.

Oleh karena itu amalan penduduk Madinah harus didahulukan dari hadits ahad.

Pandangan Malikiyah ttg Hadits AhadPandangan Malikiyah ttg Hadits Ahad

Contoh hadits ahad yang tidak menjadi amalan penduduk Madinah

1.Khiyar majlis, 2. Ucapan salam ke kiri di akhir shalat dan 3. Puasa 6 hari pada bulan syawal. Malikiyah mengatakan, Khiyar majlis dalam jual beli tidak

diakui, karena landasannya hadits ahad dan tidak ada prakteknya pada penduduk Madinah

يتفرقا لم ما الخيار في البيعان Artinya,”Dalam jual beli itu boleh khiyar, sebelum keduanya

berpisah” Khiyar majlis ialah, hak pilih untuk melangsungkan jual beli atau

tidak, selama keduanya masih berada di tempat/topik jual-beli

Membaca Assalamu’alaikum pada akhir shalat hanya ke kanan. Dalil hadits ahad yang meriwayatkan memberi salam ke kanan dan ke kiri, tidak sesuai dengan amalan ahli Madinah

Puasa syawal 6 hari pasca ramadhan, juga tidak ada para praktek ahli Madinah, sementara haditsnya bersifat ahad. Maka bagi mereka tidak ada syariah puasa syawal tsb.

Pembagian haditsPembagian haditsHadits

Shahih Dha’if

Hadits yang diriwayatkan dari Nabi

secara bersambungoleh orang yang

dhabit,adil )wara’(,

tsiqah )tidak pernah berdusta(,

Tidak ada illat )cacat(dan syadz )janggal(

Hasan

Hadits yang diriwayatkan dari Nabi

secara bersambungoleh orang yang

adil )wara’(,tsiqah )tidak pernah

berdusta(

tapiKurang dhabit

Sanadnya tidak

bersambung (dapat

berupa mursal,

munqati’) atau

diriwayatkan oleh

orang yang tidak adil

atau tidak kuat

ingatannya, atau

mengandung kejanggalan atau cacat.

Tidak Syadz (janggal) : hadits yang diriwayatkan itu bukan hadits kategori Syâdz (hadits yang diriwayatkan seorang bertentangan dengan riwayat orang yang lebih tsiqah darinya)

Tanpa ‘illat : Bahwa hadits yang diriwayatkan itu bukan hadits kategori ma’lûl (yang ada ‘cacatnya). Makna cacat adalah suatu yang tersembunyi dan samar  

Hadits ShahihHadits Shahih

Hadits Riwayat Bukhari dari Abu Hurairah, Rasulullah Hadits Riwayat Bukhari dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:bersabda:

�$ع !ب �ت �ي ف�ل م�ل$ي: ع�ل�ى ��م �ح�د�ك أ $ع� �ب ت� أ $ذ�ا ف�إ ، Vم� ظ�ل $ي* �غ�ن ال �$ع� م�ط�ل !ب �ت �ي ف�ل م�ل$ي: ع�ل�ى ��م �ح�د�ك أ $ع� �ب ت� أ $ذ�ا ف�إ ، Vم� ظ�ل $ي* �غ�ن ال �..م�ط�ل

““Menunda-nunda pembayaran hutang yang dilakukan oleh Menunda-nunda pembayaran hutang yang dilakukan oleh orang mampu adalah suatu kezaliman. Maka, jika seseorang orang mampu adalah suatu kezaliman. Maka, jika seseorang

di antara kamu dialihkan hak penagihan piutangnya di antara kamu dialihkan hak penagihan piutangnya (dihawalahkan) kepada pihak yang mampu, terimalah(dihawalahkan) kepada pihak yang mampu, terimalah” (HR. ” (HR.

Bukhari).Bukhari).

$Z( البخاري ( رواه ق�ض�اء7 ��م �ك ن �ح�س� أ ��م ك �ر� ي خ� ن!

ى�ه� ن !م� ل و�س� �ه$ �ي ع�ل �الله ص�لى! الله$ و�ل� �س ر� �ن! أ!ج�ش$  الن ع�ن$

BukhariMuslim

Hukum hadits Hasan Bisa dijadikan sebagai hujjah (argument), sebagaimana

hadits shahih, meskipun dari segi kekuatannya berbeda. Seluruh fuqaha menjadikannya sebagai hujjah dan mengamalkannya, begitu pula sebagian besar pakar hadits dan ulama’ ushul, kecuali mereka yang memiliki sifat keras. Sebagian ulama’ yang lebih longgar mengelompokkannya dalam hadits shahih, meski mereka mengatakan tetap berbeda dengan hadits shahih yang telah dijelaskan sebelumya.

Contoh Hadits Dha’ifContoh Hadits Dha’if

Hadits tentang larangan jual beli bersyarat

أوكسهما فله بيعة في بيعتين باع أوكسهما من فله بيعة في بيعتين باع منالربا الربا او او

Barang siapa yang melakukan jual beli dalam dua jual beli, maka hak penjual adalah harga yang paling rendah,

atau (jika tidak), maka riba

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dan At-Tarmizi

Menurut buku Menurut buku “Al-Muamalah al-Maliyah al-“Al-Muamalah al-Maliyah al-Mushirah fi Dhou-il fiqh wa al-Syariah”Mushirah fi Dhou-il fiqh wa al-Syariah” tulisan tulisan

Rawwas Qal’ah Jay, bahwa hadits tersebut tidak Rawwas Qal’ah Jay, bahwa hadits tersebut tidak bisa dijadikan hujjah dan statusnya haditsnya bisa dijadikan hujjah dan statusnya haditsnya

dha’ifdha’if(Halaman. 79)(Halaman. 79)

Berikutungkapannya

تحفة في قال ضعيف ألنه الحديث بهذا لهم حجة تحفة وال في قال ضعيف ألنه الحديث بهذا لهم حجة والروي : ” وقد اللفظ بهذا عمر بن محمد تفرد روي : ” األحوذي وقد اللفظ بهذا عمر بن محمد تفرد األحوذي

في ليس طرق من الصحابة من عدة عن الحديث في هذا ليس طرق من الصحابة من عدة عن الحديث هذاالرواية هذة ان الظاهر فا اللفظ هذا منها الرواية واحد هذة ان الظاهر فا اللفظ هذا منها واحد

لالحتجاج صالحة ليست لالحتجاج بهذاللفظ صالحة ليست بهذاللفظHadits ini tidak bisa menjadi hujjah (dalil) mereka, karena status

haditsnya dha’if. Pengarang kitab hadits “Tuhfah al-Ahwazy” mengatakan, “ Redaksi (lapaz) hadits ini hanya diriwayatkan oleh

Muhammad bin Umar sendirian. Sesungguhnya hadis ini diriwayatkan oleh banyak sahabat dari berbagai jalan, namun tidak

seorangpun yang menyebutkan lapaz hadits seperti ini.

Jelasnya, riwayat hadits dengan bunyi redaksi seperti ini tidak patut menjadi hujjah (dalil syariah)

(Muhammad Rawwas Qal’ah, hlm.79-80)

Penjelasan Muhammad Qal’ah tersebut Penjelasan Muhammad Qal’ah tersebut sejalan dengan ucapan Ali bin Abi sejalan dengan ucapan Ali bin Abi

ThalibThalib

نظرة واألخر عاجل احداهما بثمنين ساوم منصفقة قبل احداهما فليسم

Siapa saja yang menawar dengan dua harga, salah satunya kontandan lainnya kredit, maka hendaknya dia memilih salah satunya

Sebelum berlangsung kesepakatan (Buku Al-Siyasah al-Iqtishodiyah al-Mutsla, Abdur Rahman Al-Maliki)

Hadits melarang Bai al-’InahHadits melarang Bai al-’Inah

والدرهم بالدينار الناس ضن بالعينة اذا وتبايعواالله سبيل في الجهاد وتركوا البقر أذناب واتبعوارواه ( دينهم يرجعوا حتى يرفعه بالء به الله أنزل

( عمر ابن عن أحمدKalau manusia sudah menjadi kikir gara-gara

uang (dinar/dirham), sudah mulai melakukan jual-beli al-’inah, mengikuti ekor-ekor sapi, meninggalkan jihad, Allah akan menurunkan bencana kepada mereka. Bencana itu tidak akan dihilangkan sampai mereka kembali ke jalan yang benar

Hadits dhaif yang diriwayatkan dengan banyak jalur sanad, kedudukannya menjadi hasan lighairih

Terdapat lima hadits tentang larangan Bay’ al-’Inah.

دخلت : قالت السبيعي اسحاق أبي زوجة العالية عنفقالت عائشة على وامرأته أرقم بن زيد ولد أم و أناأرقم : بن زيد من غالما بعت اني أرقم بن زيد ولد أمبستمئة منه اشتريته ثم العطاء الى درهم بثمانمئةبعت : . اي شريت ما بئس عائشة لها فقالت درهم

رسول مع جهاده أبطل قد الله أن أرقم بن زيد أبلغيالقطني , ( والدار البيهقي أخرجه يتوب أن اال الله

( تفسيره في والطبري

Dalil Kedua

Artinya :Artinya : Diriwayatkan oleh Darul Quthny dan Baihaqy, dari

Abu Ishaq dari istrinya ‘Aliyah, bahwa ia pernah menemui Aisyah bersama dengan Ummu Walad Zaid bin Arqam. Ummu Walad Zaid berkata, Aku pernah menjual budak kepada Zaid seharga 800 dirham hutang, dan Aku membelinya kembali seharga 600 dirham kontan. Aisyah berkata, “Sungguh tidak bagus cara engkau berjualan dan cara engkau membeli”. Katakan kepada Zaid bahwa ia telah membatalkan pahala Jihad dan hajinya bersama Rasulullah, kecuali kalau ia bertaubat.

Lanjutan……….Wanita itu berkata, “ Bagaimana kalau yang

kuambil hanya modalku saja’?. Aisyah menjawab dengan firman Allah :”Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya lalu terus berhenti mengambil riba, maka apa yang dikerjakannya di masa lalu dimaafkan Allah”.

Indikasi hadits ini dengan tegas melarang bai’ al-’inah

Menurut Muhammad Rawwas, Sesungguhnya hadits ini bukan ijtihad Aisyah, karena membatalkan pahala jihad tidak boleh dengan ijtihad, karena itu ucapan ini pastilah pernah didengarnya dari Rasulullah Saw (hlm.83)

Apabila kamu berjual beli ‘inah dan mengambil ekor lembu, suka “muzara’ah” dan meninggalkan jihad, maka Allah akan menimpakankepadamu kehinaan. Kehinaan itubtidak akan dicabut datri kamu, sehingga kamu kembali kepada agamamu”(Hadits dikeluarkan oleh Abu Daud tentang Buyu’ Bab larangan jual beli al’inah)

بالزرع ورضيتم البقر أذناب وأخذتم بالعينة تبايعتم اذاعنكم ينزعه ال ذال عليكم الله سلط الجهاد وتركتم

دينكم الى ترجعوا حتى

( العينة عن النهي باب البيوع في داؤد ألو (أخرجه

Dalil ketigaDalil ketiga

Hadits ketiga ini juga terdapat dalam kitab Mukhtashar As-Sunan karya Al-Hafiz Al-Munziry, jilid V, hlm 99. Kitab al-Buyu’, hadits nomor 3317.

Hadits tersebut juga ditakhrij oleh al-Bayhaqy pada kitab Sunan Baihaqy, jilid V, hlm, 316 pada Kitab al-Buyu’

Dalil keempatDalil keempatDiriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa ia

pernah ditanya tentang seorang yang menjual sehelai sutra kepada orang lain seharga seratus dirham, Kemudian ia membelinya kembali seharga 50 dirham secara kontan.Ibnu Abbas menjawab, “Itu artinya menjual dirham dengan dirham secara bunga, namun mediatornya adalah sehelai sutera.

Dalil kelimaDalil kelima

Diriwayatkan dari Anas bin Malik ketika ditanya tentang bai a-’inah, dimana sutera sebagai mediatornya, beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah tidak mungkin dikelabui. Itu termasuk perbuatan yang diharamkan Allah dan Rasulnya

Demikian banyak hadits tentang larangan keras kepada bay’ al’inah. Karena itu hampir seluruh ulama melarangnya. Bay al-’inah yang boleh hanyalah tanpa rekayasa sejak awal. Sedangkan yang terjadi di lembaga perbankan Malaysia, semuanya rekayasa dan dipersyarakatkan sejak awal meskipun penjualan kedua terhadap pihak ketiga

Jika direkayasa dan dipersyarakatkan akan dijual kembali dengan harga yang lebih murah, semua ulama melarangnya. Tiada khilafiyah padanya.

Hadist larangan ‘UrbunHadist larangan ‘Urbun

Hadits Nabi Saw : ) أالمام العربان بيع صلعم الله رسول نهى

( شعيب بن عمر عن مالك“Rasul saw melarang jual beli ‘arabun” .

(HR.Imam Malik dari ‘Amar bin Syu’aib, Subulus Salam, Juz III, hlm.17)

Keterangan kualitas haditsKeterangan kualitas hadits

Hadits larangan tersebut statusnya munqathi’ (terputus sanadnya), dan di dalamnya ada seorang perawi tidak bernama. Di dalam satu riwayat memang ada disebutkan namanya tetapi statusnya dha’if, karena rawinya banyak dinilai negatif oleh banyak orang (Wahbah Az-Zuhaily dan Subulus Salam)

Sunnah

Qath’iy Zhanniy

Qathliy ats-TsubutQath’iy ad-Dilalah Zhanniy ad-Dilalah Zhanniy ast-Tsubut

Hadits Ahaddan

masyhur

Hadits mutawatir

MaknanyaTunggal(Bay’ Najsy)

MaknanyaMultitafsir

Qath’iy dan Zhanniy dalam Sunnah

Kedudukan Sunnah thd Al-QuranKedudukan Sunnah thd Al-Quran

1. Sunnah sebagai takkid (penguat) Al-Quran

2. Sunnah sebagai penjelas Al-Quran

3.Sunnah sebagai Musyar (Pembuat Syari’at)

1. Sunnah sebagai ta’kid (penguat) Al-Quran

Hukum Islam didasarkan kepada dua sumber,

yaitu Al-Quran dan Sunnah,Maka banyak sekali

sunnah yang berisi tentang kewajiban shalat, zakat,

larangan riba, Hadits ini berfungsimenguatkan pernyataan Al-quran

2. Sunnah sebagai penjelas Al-Quran

Seperti kewajiban shalat yang ada dalam Al-quran yang sifatnya global, karena tidak merinci berapa kali seharidan berapa rakaat serta bagaimana caranya. Sunnahlah yang menjelaskannya

Bentuk bentuk bisnis bathil belum Bentuk bentuk bisnis bathil belum dijelaskan secara rinci, maka Nabi Saw dijelaskan secara rinci, maka Nabi Saw yang menjelaskannya melalui sunnahyang menjelaskannya melalui sunnah

م��ك �ن �ي ب �م �ك م�و�ال� أ �وا �ل �ك �أ �ت ال �وا ء�ام�ن !ذ$ين� ال /ه�ا ي

� �اأ ي

�ون� ب.ال0ب*اط.ل. �ك ت ��ن أ ! $ال ةD إ ار* �م� ت.ج* م*نك اض' �ر� ت ع�نح$يم7ا ر� ��م $ك ب �ان� ك الله� $ن! إ ��م ك �نف�س� أ �وا �ل �ق�ت �ت و�ال

Contoh ayat global yang dijelaskan sunnah

1. Bay’ al-’Inah

2. Jual Beli Gharar

3. Jual Beli Najasy

5. Bay’ataini fi Bay’atin

6. Bay’ ad-Dayn bid Dayn

7. Bay’ Ba’dh ‘ala Ba’dh

8. Jual Beli Urbun )Jumhur(

9. Ghabn Fahisy )3 hadits(

10. Talaqqi Rukban

11. Jual Beli Hadhir lil Bad

4. Jual Beli Mudhthar 13. Ihtikar

BISNIS BATHIL

14. Bay’ Ma’dum

15. Bay’ Mulamasah

16. Bay Hashshoh

17. Bay’ Habalul Hablah

21. Bay’ Majhul

24. Bay’ Juzaf )taksiran(28. Bay’ Munabadzah

29. Bay’ Muzabanah

30. Bay’ Muhaqolah

31. Bay Mukhodhoroh

32. Bay’ Tsunayya

19. Sharaf yang ditunda

Bentuk Jual-Beli Gharar dlm HaditsBentuk Jual-Beli Gharar dlm Hadits

: الله رسول نهى قال رض أنس عنعن م المحاضرةو المحاقلةص

رواه ) المزابنةو المنابذةو المالمسةوالبخاري(

Rasulullah melarang jual beli Muhaqalah, Mukhadharah,Mulamasah, Munabazah, Muzabanah. )H.R.Bukhari(

Larangan Talaqqi Rukban, Bay ba’dh ‘ala ba’dhLarangan Talaqqi Rukban, Bay ba’dh ‘ala ba’dhdan Hadhir libaddan Hadhir libad

� و�ال �ع�ض' ب �ع$ �ي ب ع�لى� ��م �ع�ض�ك ب �$ع �ب ي � و�ال �ان� �ب ك الر/ �ق!و�ا �ل ت � ال�اد' $ب ل Vاض$ر�ح �$ع �ب ي � و�ال وا ��اج�ش �ن ت

“Janganlah kalian mencegah kafilah dagang (sebelum masuk pasar). Jangan pula sebagian kalian membeli apa yang sedang dibeli orang lain. Jangan pula kalian saling najsy. Dan orang kota datang langsung ke dusun membeli produksi desa.” (Muttafaqun ‘alaih)

أخيه سوم على يسم وال“Tidak boleh menawar barang yang sudah

ditawar oleh sesama muslim.” (HR Bukhari dari Ibnu Umar dan Abu Hurairah).

Muntaqa min Fatawa Syaikh Shalih al Fauzan juz 5 hal 203 no fatwa 308.

Bay’ Hashah = Bay’ Hashah = الحصاة الحصاة بيع بيع : الله رسول نهى قال هريرة أبي عن

الغرار بيع وعن الحصاة بيع عن( مسلم( رواه

Dari Abi Hurairah, bahwa Rasulullah saw melarang jual beli hashah dan jual beli gharar

Jual beli hashah (kerikil) ialah jual beli dimana pembeli menggunakan kerikil dalam jual beli. Kerikil tersebut dilemparkan kepada berbagai macam barang penjual. Barang yang mengenai suatu barang akan dibeli dan ketika itu terjadilah jual beli.

رسول أن عنه الله رضي عمر البن عنرواه ( الحبلة حبل بيع عن نهى صلعم الله( مسلم و البخاري

Dari Ibnu Umar ra, Rasulullah saw telah melarang penjualan sesuatu (anak onta) yang masih dalam kandungan induknya (H.R.Bukhari Muslim). Hadits Ini Shahih.

Jual Beli Juzaf (Tafsiran)Jual Beli Juzaf (Tafsiran)

Ibnu Umar menceritakan, “Kami biasa membeli makanan dari kafilah dagang dengan cara juzaf, lalu Rasul melarang kami membelinya sebelum kami memindahkannya dari tempatnya.

Dalam riwayat lain, Ibnu Umar berkata, Aku pernah melihat para sahat di zaman Rasul saw membeli makanan secara juzaf, Mereka diberi hukuman pukulan bila menjualnya langsung di lokasi pembelian, kecuali mereka telah memindahkannya.

Sunnah ttg Konsumsi menjelaskan Sunnah ttg Konsumsi menjelaskan (takhsish) keumuman ayat(takhsish) keumuman ayat

3. Sunnah sebagai Musyar (Pembuat Syari’at)

Sunnah merupakan pembuat syari’at yang tidak ada dalam Al-Quran

Seperti sunnah yang mewajibkan zakat fitrah,Sunnah yang melarang riba fadhal

Disunnahkannya aqiqah, tidak bolehnya mengawini/memadu

wanita dengan bibinya, (H.R.Bukhari-Muslim), tidak boleh makan himar kampung

(yang dijadikan tunggangan), sesuai hadits Ahmad& Abu Daud.

HADITS-HADITS TENTANG EKONOMI

Sebagai Sumber Hukum

Ekonomi Islam

NNoo

Nama Kitab Nama Kitab HaditsHadits

Jumlah HaditsJumlah Hadits

EkonomiEkonomiKeteranganKeterangan

11 Shahih BukhariShahih Bukhari 199199 Al-Buyu’. Al-ijarah, Al-Buyu’. Al-ijarah, Salam,dllSalam,dll

22 Shahih MuslimShahih Muslim 115115 Kitab al-buyu’Kitab al-buyu’

33 Sh. Ibn HibbanSh. Ibn Hibban 179179 Buyu’dan Al-IjarahBuyu’dan Al-Ijarah

44 Sh.Ibn Sh.Ibn KhuzaimahKhuzaimah

300-an300-an Al-buyu’Al-buyu’

55 Sunan Abu Sunan Abu DaudDaud

290290 Kitab al-Buyu’Kitab al-Buyu’

66 Sunan at-TirmiziSunan at-Tirmizi 117117 Kitab al-Buyu’Kitab al-Buyu’

77 Sunan al-Sunan al-Nasa’iyNasa’iy

254254 Kitab al-Buyu’Kitab al-Buyu’

88 Sunan Ibnu Sunan Ibnu MajahMajah

170170 Kitab at-TijarahKitab at-Tijarah

99 Sunan al-DarimiSunan al-Darimi 9494 Kitab al-buyu;Kitab al-buyu;

1010 Sunan BaihaqiSunan Baihaqi 11451145 Kitab al-buyu’dan al-ijarahKitab al-buyu’dan al-ijarah

1111 Muwatta’MalikMuwatta’Malik 7878 Buyu’,ijarah, musaqatBuyu’,ijarah, musaqat

1212 Musannaf Ibn Abi Musannaf Ibn Abi SyaibahSyaibah 1000-an1000-an 639 Bab639 Bab

1313 Musannaf Musannaf A.RazzaqA.Razzaq

13541354 Kitab al-Buyu’Kitab al-Buyu’

1414 Mustadrak al-Mustadrak al-HakimHakim

245245 Kitab al-buyu’Kitab al-buyu’

SEKIANSEKIAN