bahan tugas klpk3

6
Memperbaiki Struktur Bangunan Gedung, Rumah atau Jembatan Akibat Gempa  Sistem Tyfo® Fibrwrap® Composite  merupak an metode yang ideal untuk dapat memperbaiki / merenovasi struktur struktur atau bangunan yang terkena gempa. Metoda renovasi tersebut dikenal dengan istilah retrofit. Retrofit struktur suatu bangunan akibat gempa dapat di artik an sebagai upay a memperbai ki , merestorasi, dan memperkuat bangunan sehingga tahan gempa. Gempa berkekuatan 7,9 pada skala Richter yang menggoyang sebagian kawasan Sumatera Barat pada 30 September 2009 t elah merusak sebagian besar bangunan di kota Padang. Sebagian besar dari bangunan-bangunan tersebut mengalami kerusakan berat, namun tidak roboh. Untuk men angani bangunan yang rusak berat tersebut, perobohan bangunan merupakan alternatif yang paling sering diambil. Hal ini keliru. Tidak semua bangunan yang rusa k akibat gempa harus diroboh kan. Perlu dilaku kan analis is struk tur terleb ih dahulu sebelum bangunan diputuskan untuk dirobohkan. Sebenarnya banyak dari bangunan tersebut yang hanya perlu diperbaiki dan diperkuat saja pad a bagian-ba gian nya yang rus ak, tanpa har us dir obo hkan. Pe rbaikan r uma h atau bangunan yang hampir roboh itu dapat dilakukan dengan memakai Sistem Tyfo® Fibrwrap® Composite. Selain mengembalikan fungsi bangunan seperti semula, struktur bangunan pun dapat dibua t menjad i lebih tahan gempa. Dengan  memba ngun atau memp erkua t rumah men jadi tah an gempa, mak a akan didapatkan ban gunan yan g lebih kokoh dan tahan menghadapi gempa. Retrofit bangunan diawali dengan survei jenis kerusakan, menentukan kategori kerusakan dan mutu bahan. Pada dasarnya retrofit dapat diaplik asikan di semua kategori kerusakan. Bangunan rusat berat, artinya lebih dari 40 persen komponen struktur rusak, bisa diperbaiki dan diperkuat str uk turnya secara menye luru h. Pada sebagian bangunan yang rusak karena gempa, dapat ditemukan keretakan dengan cel ah lebih dar i 0,5 sentimeter dan kemampu an memikul beb an  sebagi an berk uran g. Penyebab kerusakan rumah, antara lain karena pemakaian mutu bata dinding rendah serta detail sambungan antara tulangan kolom dan balok tak benar. Pada sistem Tyfo ® Fibrwrap® Composite, kekuatan yang tinggi dibanding dengan komposisi bahan memberikan peningkatan kekuatan yang signifikan, sementara penambahan bobot mati pada struktur hanya sedikit. Kapas itas geser , lentu r , dan rotasi dapat ditambahkan pada kolom, beam, slab, dan dinding. Retrofit dapat dilakukan pada kolom bulat ataupun segiempat, dinding, langit-langit, dsb. Semua sistem Tyfo® Fibrwrap® telah diuji secara lengkap untuk ketahanan struktur dan ketahanan cuaca.

Transcript of bahan tugas klpk3

5/16/2018 bahan tugas klpk3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-tugas-klpk3 1/6

Memperbaiki Struktur Bangunan Gedung, Rumah atau JembatanAkibat Gempa

 

Sistem Tyfo® F ibrwrap® Composite 

merupakan metode yang ideal untuk dapatmemperbaiki / merenovasi struktur struktur atau bangunan yang terkena gempa. Metodarenovasi tersebut dikenal dengan istilah retrofit. Retrofit struktur suatu bangunan akibat

gempa dapat diartikan sebagai upaya memperbaiki, merestorasi, dan memperkuat

bangunan sehingga tahan gempa. 

Gempa berkekuatan 7,9 pada skala Richter yang menggoyang sebagian kawasan Sumatera

Barat pada 30 September 2009 telah merusak sebagian besar bangunan di kota Padang.

Sebagian besar dari bangunan-bangunan tersebut mengalami kerusakan berat, namun tidak

roboh. Untuk menangani bangunan yang rusak berat tersebut, perobohan bangunanmerupakan alternatif yang paling sering diambil. Hal ini keliru. Tidak semua bangunan yang

rusak akibat gempa harus dirobohkan. Perlu dilakukan analisis struktur terlebih dahulusebelum bangunan diputuskan untuk dirobohkan.

Sebenarnya banyak dari bangunan tersebut yang hanya perlu diperbaiki dan diperkuat sajapada bagian-bagiannya yang rusak, tanpa harus dirobohkan. Perbaikan r  umah atau

bangunan yang hampir roboh itu dapat dilakukan dengan memakai Sistem Tyfo® Fibrwrap®

Composite. Selain mengembalikan fungsi bangunan seperti semula, struktur bangunan pundapat dibuat menjadi lebih tahan gempa. Dengan  membangun atau memperkuat rumah

menjadi tahan gempa, maka akan  didapatkan bangunan yang lebih kokoh dan tahan

menghadapi gempa. Retrofit bangunan diawali dengan survei jenis kerusakan, menentukankategori kerusakan dan mutu bahan. Pada dasarnya retrofit dapat diaplikasikan di semua

kategori kerusakan. Bangunan rusat berat, artinya lebih dari 40 persen komponen strukturrusak, bisa diperbaiki dan diperkuat  strukturnya secara menyeluruh.

Pada sebagian bangunan yang rusak karena gempa, dapat ditemukan keretakan dengancelah lebih dari 0,5 sentimeter dan kemampuan memikul beban  sebagian berkurang.

Penyebab kerusakan rumah, antara lain karena pemakaian mutu bata dinding rendah sertadetail sambungan antara tulangan kolom dan balok tak benar. 

Pada sistem Tyfo® Fibrwrap® Composite, kekuatan yang tinggi dibanding dengan komposisibahan memberikan peningkatan kekuatan yang  signifikan, sementara penambahan bobot

mati pada struktur hanya sedikit.  Kapasitas geser, lentur, dan rotasi dapat ditambahkanpada kolom, beam, slab, dan dinding. Retrofit dapat dilakukan pada kolom bulat ataupun

segiempat, dinding, langit-langit, dsb.

Semua sistem Tyfo® Fibrwrap® telah diuji secara lengkap untuk ketahanan struktur danketahanan cuaca.

5/16/2018 bahan tugas klpk3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-tugas-klpk3 3/6

Perkuatan Gedung Bertingkat di Tengah Kerawanan Gempa

 Yonda Sisko

Wartawan, tinggal di Padang

Bila sempat mengelilingi Kota Padang hingga beberapa pekan setelah gempa 30September 2009, Anda akan dapat menyimpulkan, mayoritas bangunan yang rusakberat dan roboh akibat gempa adalah bangunan bertingkat. Sebelum pembersihanpuing-puing bangunan yang roboh, sebelum berbagai gedung bertingkat diperbaiki olehpemiliknya, pemandangan itu amat mudah terpantau.

 Antara lain, terlihat pada banyak ruko di Kawasan Pondok, Hotel Ambacang, hinggaberbagai gedung perkantoran di sepanjang Khatib Sulaiman. Sebagian gedungbertingkat itu memakan korban jiwa yang besar karena roboh dan rusak berat denganberbagai variasi. Ada yang ‘hilang’ satu lantai seperti yang terjadi pada GedungBappeda dan Dispenda. Sementara, sebagian bangunan bertingkat lagi, meski selamat

dari roboh, masih harus diperbaiki dan diperkuat.

Proses ini, dalam ilmu konstruksi disebut retrofitting. Perbaikan dan perkuatan tersebutdilakukan, untuk meningkatkan keamanan bangunan yang sudah berdiri terhadapgempa. Baik bangunan yang rusak akibat gempa, maupun untuk memenuhi syarat-syarat bangunan yang aman sesuai peraturan aman gempa.

Menurut ahli konstruksi Teddy Boen, dalam buku ‘Cara Memperbaiki BangunanSederhana yang Rusak akibat Gempa Bumi’, kerusakan pada struktur bangunandisebabkan berbagai faktor. Kondisi tanah, misalnya, sangat mempengaruhi kerusakanpada bangunan. Karakteristik goncangan gempa akan dipengaruhi oleh jenis lapisan

tanah yang mendukung bangunan.

Selain itu juga bisa disebabkan, konfigurasi bangunan yang tidak teratur dan tidaksimetris pada seluruh bagian bangunan. Ukuran bukaan pada dinding juga cenderunguntuk memperlemah dinding. Semakin sedikit bukaan pada dinding, semakin berkurangkerusakan yang akan terjadi.

Hal lain yang menyebabkan kerusakan, yakni tidak meratanya distribusi kekakuansecara vertikal maupun horizontal. Perbedaan kekakuan suatu bangunan dari satulantai ke lantai berikutnya, menurut Teddy Boen, meningkatkan kecenderunganrusaknya bangunan jika digoyang gempa. Jarak pusat massa dan pusat kekakuan yang

berjauhan juga meningkatkan kecenderungan rusaknya bangunan.

Kekuatan struktur juga merupakan faktor yang mempengaruhi ketahanan bangunanterhadap gempa. Semua komponen bangunan sejak dari pondasi, kolom, balok,dinding, rangka atap dan atap harus tersambung menjadi satu kesatuan. Sehingga, biladigoncang gempa, bangunan akan bergetar sebagai satu kesatuan.

Penyebab lain adalah daktilitas. Ini merupakan kemampuan struktur untuk mengalami

5/16/2018 bahan tugas klpk3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-tugas-klpk3 4/6

lendutan yang besar tanpa mengalami keruntuhan. Suatu struktur akan tahan terhadapgempa, bila keseluruhan struktur bangunan mempunyai daktilitas yang tinggi. Daktilitasini, terutama diperlukan untuk bangunan yang akan mengalami lendutan besar kalaudigoncang gempa: gedung bertingkat banyak. Sehingga, pada bangunan dengan

tingkat banyak, selain kekuatan juga diperlukan daktilitas.

Kemudian, faktor pondasi juga berpengaruh besar terhadap keamanan gedung darigempa. Bangunan yang kuat pada bagian atas, kadang-kadang mengalami kegagalankarena pondasinya tidak kuat. Likuifaksi dan perbedaan penurunan pondasi, dapatmembuat gedung miring, retak, bahkan hancur.

Demikian juga soal mutu bahan maupun mutu pengerjaan. Mutu bahan dan pengerjaanyang rendah, jelas menjadi penyebab umum kerusakan bangunan. Bukan saja gedungbertingkat, bahkan juga termasuk rumah sederhana.

Hal-hal di atas mesti turut menjadi pertimbangan, sebelum melakukan retrofitting(perbaikan dan perkuatan) terhadap bangunan yang rusak akibat gempa, termasukbangunan bertingkat. Sehingga kita tidak menghadapi persoalan yang sama di masadatang, bila gempa kembali datang.

Strategi retrofit tersebut, menurut Teddy Boen, meliputi peningkatan kekakuan dan ataukekuatan, peningkatan daktilitas, peningkatan energi dispasi, merubah karakter gerakantanah dengan menggunakan ‘base isolation’ serta merubah peruntukan bangunan.

Untuk meningkatkan kekuatan, dapat dilakukan dengan menambah dinding baru,menambah bracing, mempertebal dinding geser, penggunaan carbon fiber reinforced

plastic (CFRP), pemasangan bandage, jacketing atau kombinasi berbagai cara itu.

Selain bisa meningkatkan kekuatan, pemasangan bandage, CFRP dan jacketing jugaberguna untuk bisa meningkatkan daktilitas. Selain, dengan menggunakan external pre-stressing.

Secara teknis ilmu konstuksi, retrofitting bisa dilakukan terhadap bangunan bertingkatdengan tingkat kerusakan tidak parah. Untuk mengukur bangunan bertingkat manayang masih bisa diperkuat dan diperbaiki, diperlukan kajian teknik konstruksi oleh ahli.Secara garis besarnya bisa dijelaskan dengan jalan menilai sejauh mana kerusakanyang terjadi. Secara rinci, sulit dijelaskan dengan bahasa awam, karena sangat teknis

dan penuh hitungan rumit.

Untuk itu, perkuatan dan perbaikan yang kini mayoritas dijalankan sendiri-sendiri olehpemilik gedung, mestinya mendapat perhatian pemerintah daerah. Apakah retrofit yangdilakukan sudah sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu retrofit? Bila tidak, retrofit yangdilakukan tidak akan berarti apa-apa.

Bila gempa kembali terjadi di kawasan yang rawan ini, kemungkinan bangunan runtuh

5/16/2018 bahan tugas klpk3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-tugas-klpk3 5/6

menimpa orang-orang yang berada di dalamnya masih mungkin terjadi. Dan, korbanmanusia yang tidak kita harapkan, masih akan terus berjatuhan. (***)

*) Artikel ini merupakan bagian dari kampanye pendidikan publik “Rumah Aman

Gempa” yang didukung oleh Kemitraan Australia Indonesia. Australia berkomitmenmemberikan lebih dari A$15 juta untuk membantu masyarakat Sumatera Barat pascabencana gempa bumi September 2009 lalu.Sumber; http://www.rumahamangempa.net/isi/artikel/perkuatan-gedung-bertingkat-

di-tengah-kerawanan-gempa

 

5/16/2018 bahan tugas klpk3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-tugas-klpk3 6/6