Bahan Reni 1

download Bahan Reni 1

of 72

description

fg

Transcript of Bahan Reni 1

Jurnal Bidan Diah11/15/2012Filosofi Asuhan Kehamilan

Filosofi Asuhan Kehamilan

Filisofi Asuhan Kehamilan

Philosofi adalah nilai atau kenyakinan atau kepercayaan yang mendasari seseorang untuk berprilaku sehingga mempengaruhi pola kehidupannya. Pada prinsipnya philosofi asuhan kehamilan merujuk pada philosofi bidan dalam memberikan pelanyanan kebidanan antara lain menyatakan bahwa :

1. Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses patologi,tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi/abnormal .Menyadari hal tersebut dalam melakukan asuhan tidak perlu melakukan intervensi-intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi.2. Setiap perempuan berkribadian unik, dimana terdiri atas bio, psiko, social yang berbeda, sehingga dalam memperlakukan pasien/klien satu dengan yang lainnya juga berbeda dan tidak boleh di samakan.3. Mengupanyakan kesejahteraan perempuan dan bayi baru lahir. Ini dapat di lakukan dengan berbagai upaya baik promosi kesehatan melalui penyuluhan atau konseling pemenuhan kebutuhan ibu hamil maupun dengan upaya preventif misal pemberian imunisasi TT pada ibu hamil dan pemberian tablet tambah darah dan lain sebagainya.4. Perempuan mempunyai hak memilih dan memutuskan tentang kesehatan, siapa dan dimana mendapatkan pelanyanan kesehatan.5. Fokus asuhan kebidanan adalah untuk memberikan upaya preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan).6. Mendukung dan menghargai proses fisiologi, intervensi dan penggunaan tehnologi dilakukan hanya atas indikasi.7. Membangun kemitraan dengan profesi lain untuk memberdanyakan perempuan.

Daftar Rujukan

Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.Prawiroharjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC.Winkjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.

asuhan kehamilan_aqilah sholihah

Senin, 12 Desember 2011Lingkup Asuhan Kehamilan

Lingkup Asuhan Kehamilan

Dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil,bidan harus memberikan pelayanan secara komprehensif atau menyeluruh. Adapun lingkup asuhan kebidanan pada ibu hamil meliputi:1. Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisis tiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.2. Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap.3. Melakukan pemeriksaan abdomen termasuk tinggi fundus uteri(TFU)/Posisi/Presentasi dan penurunan janin.4. Melakukan penilaian pelvic, ukuran dan struktur panggul.5. Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut jantung janindengan feteskope/pinard dan gerakan janin dengan palpasi.6. Menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir(HPL)7. Mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan pertumbuhan janin.8. Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan komplikasi.9. Memberi penyuluhan tanda-tanda bahaya dan bagaimana menghubungi bidan.10. Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan. Hiperemesis gravidarum tingkat I, abortus iminen dan preklampsia ringan.11. Menjelaskan dan mendemostrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan kehamilan.12. Memberi imunisasi.13. Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan penanganannya termasuk rujukan tepat pada: kurang gizi, pertumbuhan janin tidak adekuat, PEB, dan hipertensi, perdarahan pervaginam, kehamilan ganda aterm, kematian janin, oedema yang signifikan, sakit kepala berat, gangguan pandangan, nyeri epigastrium karena hipertensi, KPSW, Persangkaan Polihidramnion, Diabetes Melitus, kelainan kongenital, hasil laboraturium abnormal, kelainan letak janin, infeksi ibu hamil seperti infeksi menular seksual, vaginitis, infeksi saluran kencing.14. Memberikan bimbingan dan persiapan persalinan, kelahiran dan menjadi orang tua.15. Bimbingan dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama hamil seperti nutrisi, latihan, keamanan, merokok.16. Penggunaan secara aman jamu atau obat-obatan tradisional yang tersedia.

ASKEB II DIANHUSADA

Resources

BERANDA PRINSIP-PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN SEJARAH ASUHAN KEHAMILAN TUJUAN ASUHAN KEHAMILAN REFOCUSING ASUHAN KEHAMILAN STANDARD ASUHAN KEHAMILAN TIPE PELAYANAN ASUHAN KEHAMILAN HAK-HAK WANITA HAMIL TENAGA PROFESSIONAL ASUHAN KEHAMILAN ISSUE TERKINI DALAM ASUHAN KEHAMILAN EVIDANCE BASED DALAM PRAKTIK KEHAMILAN VIDEO SAYA

About Themes WordPress Contact Custom work

PRINSIP-PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN

1. Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat. Sebagai bidan kita meyakini bahwa model asuhan kehamilan yang membantu serta melindungi proses kehamilan & kelahiran normal adalah yang paling sesuai bagi sebagian besar wanita. Tidak perlu melakukan intervensi yang tidak didukung oleh bukti ilmiah (evidence-based practice).2. Pemberdayaan Ibu adalah pelaku utama dalam asuhan kehamilan. Oleh karena itu, bidan harus memberdayakan ibu (dan keluarga) dengan meningkatkan pengetahuan & pengalaman mereka melalui pendidikan kesehatan agar dapat merawat dan menolong diri sendiri pada kondisi tertentu. Hindarkan sikap negatif dan banyak mengkritik. 3. Otonomi. Pengambil keputusan adalah ibu & keluarga. Untuk dapat mengambil suatu keputusan mereka memerlukan informasi. Bidan harus memberikan informasi yang akurat tentang resiko dan manfaat dari semua prosedur, obat-obatan, maupun test/pemeriksaan sebelum mereka memutuskan untuk menyetujuinya. Bidan juga harus membantu ibu dalam membuat suatu keputusan tentang apa yang terbaik bagi ibu & bayinya berdasarkan sistem nilai dan kepercayaan ibu/keluarga.4. Tidak membahayakan Intervensi harus dilaksanakan atas dasar indikasi yang spesifik, bukan sebagai rutinitas sebab test-test rutin, obat, atau prosedur lain pada kehamilan dapat membahayakan ibu maupun janin. Bidan yang terampil harus tahu kapan ia harus melakukan sesuatu dan intervensi yang dilakukannya haruslah aman berdasarkan bukti ilmiah. 5. Tanggung jawab Asuhan kehamilan yang diberikan bidan harus selalu didasari ilmu, analisa, dan pertimbangan yang matang. Akibat yang timbul dari tindakan yang dilakukan menjadi tanggungan bidan. Pelayanan yang diberikan harus berdasarkan kebutuhan ibu & janin, bukan atas kebutuhan bidan. Asuhan yang berkualitas, berfokus pada klien, dan sayang ibu serta berdasarkan bukti ilmiah terkini (praktek terbaik) menjadi tanggung jawab semua profesional bidan.

0 komentar:

Poskan Komentar

BerandaRecent CommentsVISIT MY WORDPRESSVISIT MY WORDPRESSLike ThisAnimated Pictures Comments PicturesClick Here to Get More Images @ MyNiceProfile.comSearchAbout Me

andarivivin

Lihat profil lengkapkuLencana FacebookVivin Iyooko

Buat Lencana Anda

Free Blog ContentFollow MePopular Posts

(tanpa judul) ASKEB II (Persalinan) 1. Pengertian Persalinan Persalinan adalah suatu proses saat janin dan produk konsepsi dikelua... Evidence Based dalam Praktek Kehamilan Praktek kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian dan pengalaman praktek terbaik dari para praktisi dari se... Tenaga Profesional Asuhan Kehamilan 1. Bidan/ midwives 2. Dokter umum 3. SPOG/ dokter spesialis obstetric dan ginekology 4. Team/ ant... ASKEB II ( Persalinan ) 1. Pengertian Persalinan Persalinan adalah suatu proses saat janin dan produk konsepsi dikeluarkan sebagai akibat kon... Refocusing Asuhan Kehamilan Hasil survey kesehatan rumahtangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan angka kematian ibu sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup dengan penye... Standart Asuhan Kehamilan Sebagai profesional bidan, dalam melaksanakan prakteknya harus sesuai dengan standard pelayanan kebidanan yang berlaku. Standard mencerm... Sejarah Asuhan Kehamilan Sejarah asuhan kehamilan sejalan dengan perkembangan dunia kebidanan secara umum. Dimana dunia menyadari bahwa persalinan akan berjalan ... Prinsip - Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat. Sebagai bidan kita meyakini bahwa model asuhan ke... Hak - Hak Wanita Hamil Hak-hak wanita ketika menerima layanan asuhan kehamilan (Saifuddin, 2002), yaitu : 1. Mendapatkan keterangan mengenai kondi... Beranda PRINSIP-PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN VIDEO SAYA EVIDANCE BASED DALAM PRAKTIK KEHAMILAN ISSUE TERKINI DALAM ASUHAN KEHAMILAN TENAGA PROFESSIONAL ASUHAN KEHAMILAN HAK-HAK WANITA HAMIL TIPE PELAYANAN ASUHAN KEHAMILAN STANDARD ASUHAN KEHAMILAN REFOCUSING ASUHAN KEHAMILAN TUJUAN ASUHAN KEHAMILAN SEJARAH ASUHAN KEHAMILANdesianas

Jumat, 19 Februari 2010Konsep Dasar Asuhan Kehamilan

Konsep dasar Asuhan Kehamilan1. Filosofi Asuhan KehamilanFilosofi Asuhan Kebidanan menggambarkan keyakinan yang dianut bidan dan dijadikan sebagai panduan yang diyakini dalam memberikan asuhan kebidanan.Filosofi tersebut antara lain : Keyakinan tentang kehamilanKehamilan adalah suatu proses yang fisiologis/normal. Keyakinan tentang perempuanSetiap perempuan adalah pribadi yang unik Hak, kebutuhan, harapan pengambilan keputusan Keyakinan tentang fungsi dan profesiFungsi kebidanan memastikan kesejahteraan ibu dan bayi Proses fisiologi harus dipertahankan Bila ada masalah Rujuk Keyakinan tentang pemberdayaanKemampuan seorang wanita lebih mengetahui dan memahami apa yang mereka perlukan Keyakinan tentang Pelayanan KesehatanHarus diberdayakan dalam menentukan keputusan mendapatkan pelayanan kesehatan Tidak menimbulkan penderitaanIntervensi ada indikasi Tanggung jawabPemberi asuhan pelayanan yang berkualitas

2. Lingkup Asuhan KehamilanSetiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setaip saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya. Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai berikut :a. Mengupayakan kehamilan sehat.b. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan.c. Persiapan persalinan yang bersih dan aman.d. Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.3. Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan Kelahiran anak adalah proses alamiah dan fisiologis Menggunakan cara yang sederhana, non-interventif sebelum berpaling ke teknologi Aman berdasarkan fakta, dan memberi konstribusi pada keselamatan jiwa Terpusat pada pada pemberi asuhan kesehatan / lembaga (sayang : ) Menjaga privasi serta kerahasiaan agar merasa aman, nyaman dan secara emosional didukung Memastikan bahwa kaum mendapatan informasi, penjelasan dan konseling yang cukup Mendorong pada dan keluarga agar menjadi peserta aktif dalam membuat keputusan setelah mendapat penjelasan mengenai pengasuhan mereka Menghormati praktek-praktek adat, dan keyakinan mereka.4. Sejarah Asuhan KehamilanAsumsi sebagian besar komplikasi obstetris yang mengancam jiwa ibu biasa diprediksi atau dicegah. Asuhan antenatal tradisional : Berdasarkan dari model yang dikembangkan di Eropa pada awal dekade abad ini. Lebih mengarah pada tradisi daripada rasional. Penekanan kunjungan adalah ada frekuensi dan jumlah daripada unsur yang mengarah pada tujuan esensial.Pendekatan resiko dalam asuahan antenatal :- Rasio sebelumnya tentang asuhan antenatal ialah melakukan screening untuk memprediksi faktor-faktor resiko untuk memprediksi suatu penyakit.- Teori kita bisa mengidentifikasi para wanita yang bisa mengalami komplikasi dan memberi pengobatan khusus dan/atau perujukan untuk mendapat pertolongan di suatu sarana kesehatan.Pendekatan secara resiko tidak memberikan hasil :Sebagian besar wanita yang mengalami komplikasi tergolong sebagai beresiko rendah. Studi selama 5 tahun di Zimbabwe meneliti screening tentang resiko berkembangnya komplikasi, 71% dari wanita yang mengalami persalinan berpenyulit sebelumnya tidak diprediksi dan 88% dari wanita yang mengalami perdarahan pasca persalinan tidak memiliki riwayat yang prediktif. Sejumlah besar wanita yang memiliki resiko tinggi ternyata bisa tidak mengalami komplikasi apapun 90% dari wanita yang diidentifikasi sebagai menghadapi resiko ternyata tidak mengalami komplikasi.Implikasi pendekatan resiko : Resiko rendah : rasa aman yang keliru Resiko rendah : sumber daya yang lebih sedikit, tidak adanya informasi penting Resiko tinggi : ketidakmudahan dan biaya yang tidak perlu Resiko tinggi : sistem kesehatan terlalu dibebani oleh penatalaksanaan ibu-ibu beresiko tinggi yang tidak perlu, mengurangi sumber daya yang tersedia untuk keadaan darurat yang sebenarnya.Kesimpulan:Pendekatan resiko bukanlah satu strategi yang efisien atau efektif untuk mengurangi angka kematian ibu :a. Screening tidak akan membedakan wanita mana yang akan memerlukan asuhan darurat dan mana yang tidak.b. Bahkan wanita yang beresiko pun bisa mengalami komplikasi.c. Setiap wanita akan dapat menghadapi resiko komplikasi dan harus dapat mengakses/memperoleh asuhan kesehatan ibu yang bermutu.d. Asuhan antenatal harus memfokuskan pada pendeteksian penyakit, bukan memprediksi penyakit.5. Tujuan Asuhan Kehamilan Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan dan tum-bang bayi. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial, dan bayi Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif Mempersiapkan peran dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.6. Refocusing AsuhanAdalah asuhan kehamilan yang diberikan pada ibu hamil dengan hal-hal yang terfokus pada kebutuhan ibu.a. Menurut WHO agar setiap hamil mendapatkan paling sedikit 4 kali kunjungan selama periode antenatal :- 1 x kunjungan trimester pertama (sebelum usia kehamilan 14 mingu)- 1 x kunjungan trimester kedua (usia kehamilan 14-28 minggu)- 2 x kunjungan trimester (usia kehamilan antara 28-36 minggu dan sesudah usia kehamilan 36 minggu).b. Makanan selama kehamilan harus tetap dijaga dengan makan gizi seimbang.c. Tetap kontrol ke tenaga kesehatan terdekat dan minum vitamin untuk mencegah terjadi anemia.

7. Standar AsuhanTerdapat 6 standar pelayanan antenatal seperti berikut : Standar 1 : Identifikasi ibu hamilPernyataan standar :- Bidan melakukan kunjungan rumah- Berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan motivasi ibu, suami dan anggota keluarganya.- Mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur. Standar 2 : Pemeriksaan dan PemantauanPernyataan standar :- Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal- Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan jamin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal.- Bidan juga harus mengenal kehamilan risti/kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS / Infeksi HIV.- Memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh Puskesmas.- Mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya. Standar 3 : Palpasi AbdominalPernyataan standar :- Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama.- Melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan.- Memeriksa posisi bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan yang tepat waktu.

Standar 4 : Pengelolaan Anemia pada KehamilanPernyataan standar :- Bidan melakukan tindakan-tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan/atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Standar 5 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada KehamilanPernyataan standar :- Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsi lainnya, serta mengambil tindakan tepat dan merujuknya. Standar 6 : Persiapan PersalinanPernyataan standar :- Bidan memberikan saran yang tepat pada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, di samping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat, bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.8. Tipe Pelayanan AsuhanPelayanan Asuhan KehamilanTrimester I (ANC AWAL)- Bangun hubungan kepercayaan- Persiapan untuk menghadapi komplikasi- Deteksi masalah- Cegah masalah (tetanus, anemia)- Dorong perilaku yang sehatTrimestee II (ANC Kedua)- Kewaspadaan khusus tentang hipertensi akibat kehamilan- Tanyakan tentang gejala-gejalanya- Pantau tekanan darahnya- Ptorein urineTrimester III- Kewaspadaan khusus tentang hipertensi akibat kehamilan- Deteksi apakah ada kehamilan kembar- Deteksi apakah posisinya normal9. Hak-hak Wanita HamilHak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai psien/klien :1) Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit dan institusi pelayanan kesehatan.2) Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.3) Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi bidan tanpa diskriminasi.4) Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan keinginannya.5) Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi kehamilan persalinan, nifas dan bayinya yang baru dilahirkan.6) Pasien berhak mendapatkan pendampingan suami atau keluarga selama proses persalinan berlangsung.7) Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.8) Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat kritis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.9) Pasien berhak meminta atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.10) Pasien berhak meminta atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.11) Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :a) Penyakit yang diderita tindakan kebidanan yang dilakukanb) Alternatif terapi lainnya.c) Prognosanyad) Perkiraan biaya pengobatan

12) Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.13) Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.14) Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.15) Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien yang lainnya.16) Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit.17) Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spritual.18) Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum terjadinya kasus mal praktek.10. Tenaga Profesional (Asuhan Kehamilan) Bidan Sebagai Tenaga Profesional@ Peran Bidan Profesional# Pelaksana# Pengelola# Pendidik# Peneliti@ Pelayanan Profesional Berdasarkan sikap & kemampuan profesional Ditujukan untuk kepentingan yang menerima Serasi dengan pandangan & keyakinan profesi Memberikan perlindungan bagi anggota profesi@ Prilaku Profesional Bertindak sesuai dengan keahliannya & didukung oleh pengetahuan, pengalaman, serta pengalaman yang tinggi Bermoral tinggi Berlaku jujur, baik kepada orang lain maupun kepada diri sendiri Tidak melakukan tindakan coba-coba yang tidak didukung ilmu pengetahuan profesinya Tidak memberikan janji yang berlebihan Tidak melakukan tindakan yang semata-semata didorong oleh pertimbangan komersial Memegang teguh etika profesi Menyadari & mengenal ketentuan hukum yang membatasi gerak dan kewenangannya.11. Peran dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Asuhan Kehamilan Sebagai pelaksana kebidanan, Bidan mempunyai 3 kategori tugas dalam ANC : Tugas mandiri Tugas kolaborasi/kerjasama Tugas ketergantungan/merujukTugas Mandiri Memberikan Askeb pada klien selama kehamilan normal Mengkaji status kesehatan klien yang dalam keadaan hamil Menentukan diagnosa kebidanan & kebutuhan kesehatan klien Menyusun rencana Askeb bersama klien sesuai dengan prioritas masalah Melaksanakan askeb sesuai dengan rencana Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan bersama klien Membuat rencana tindak lanjut askeb bersama klien Membuat pencatatan & laporan askeb yang telah diberikanTugas Kolaborasi/Kerjasama Memberikan Askeb pada bumil dengan resti & pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan kolaborasi Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus resti & keadaan kegawatan daruratan yang memerlukan pertolongan pertama & tindakan kolaborasi Menentukan diagnosa, prognosa & prioritas sesuai dengan faktor resiko & kegawatdaruratan pada kasus resti Menyusun rencana asuhan & tindakan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas Melaksanakan askeb kasus bumil resti & memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas Mengevaluasi hasil askeb & pertolongan pertama Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien Membuat catatan & laporanTugas Ketergantungan/Merujuk Memberikan askeb melalui konsultasi & rujukan pada bumil dengan resti & kegawatdaruratan. Mengkaji kebutuhan askeb melalui konsultasi & rujukan Menentukan diagnosa, prognosa & prioritas Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan Memberikan askeb melalui konsultasi & rujukan Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/instansi pelayanan kesehatan yang berwenang Membuat catatan & laporan serta mendokumenkan seluruh kejadian & intervensi12. Issue Terkini Dalam Asuhan KebidananBerdasarkan hasil penelitian didapatkan beberapa perubahan praktek kebidanan, antara lain : Perkiraan Hamaglobin pada KehamilanDalam kehamilan N kadar HB (usia kehamilan 30 minggu) Periksa HB pada awal kehamilan dan diulang pada usia kehamilan 30 minggu HB < 9 gr% cek ulang Anemia ringan >> defisiensi besi nasehat gizi- Menghindari tembakau, teh, kopi- Konsumsi makanan kaya protein dan vitamin C13. Evidence Baset Dalam Praktek KehamilanDi dunia yang ideal Asuhan yang paling efektif bagi setiap kondisi akan diketahui Setiap perkara klinik akan tahu asuhan yang paling efektif bagi setiap pasien Setiap pekerja klinik akan mempraktikkan asuhan yang paling efektif yang diketahuinyaDi dunia nyata Banyak yang seharusnya sudah diketahui ternyata tidak diketahui Banyak yang sudah diketahui, ternyata belum diketahui oleh sebagian besar pekerja klinik Pekerja klinik sering tidak mempraktikkan apa yang mereka ketahui sebagai bentuk asuhan yang paling efektif.Praktik yang berdasarkan penelitian Penggunan yang sistematik, ilmiah, dan eksplisit dari penelitian terbaik saat ini dalam pengambilan keputusan tentang asuhan pasien secara individuDarimana datangnya penelitian Riset klinik Perkembangan dalam metodologi, metanalisis Literatur medisDi mana mendapatkan hasil penelitian Enkin, et. Al. A guide to Effective Care in Pregnancy and Childbirth. Third Edition, 2000 Database Cochrane, www. Cochanelibrary. Com WHO Reproductive Helath Library Buku panduan praktisBagaimana menggunakan hasil penelitian Tindakan-tindakan klinis dikategorikan menurut hasil penelitian :a. Bermanfaatb. Mungkin akan bermanfaatc. Manfaat melebihi resikod. Keefektifan yang belum diketahuie. Tak mungkin bermanfaatf. Tidak efektif atau malah merugikan

EvaluasiProsedur : Post testJenis test : Esay

Soal :1. Sebutkan filosofi-filosofi yang terdapat dalam asuhan kebidanan ?2. Apa yang dimaksud dengan Refocusing Asuhan ?3. Apakah tujuan asuhan kehamilan ?4. Terdiri dari berapakah standar lingkup asuhan kebidanan ?5. Sebutkan tiga kategori tugas bidan dalam ANC ?

Jawaban :1. Filosofinya antara lain : Keyakinan tentang kehamilanKehamilan adalah suatu proses yang fisiologis/normal. Keyakinan tentang perempuanSetiap perempuan adalah pribadi yang unik Hak, kebutuhan, harapan pengambilan keputusan Keyakinan tentang fungsi dan profesiFungsi kebidanan memastikan kesejahteraan ibu dan bayi Proses fisiologi harus dipertahankan Bila ada masalah Rujuk Keyakinan tentang pemberdayaanKemampuan seorang wanita lebih mengetahui dan memahami apa yang mereka perlukan Keyakinan tentang PKHarus diberdayakan dalam menentukan keputusan mendapatkan pelayanan kesehatan Tidak menimbulkan penderitaanIntervensi ada indikasi Tanggung jawabPemberi asuhan pelayanan yang berkualitas2. Refocusing Asuhan adalah asuhan kehamilan yang diberikan pada ibu hamil dengan hal-hal yang

terfokus pada kebutuhan ibu.3. Tujuan Asuhan Kebidanan Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan dan tum-bang bayi. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial, dan bayi Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif Mempersiapkan peran dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.4. 6 standar5. Bidan mempunyai 3 kategori tugas dalam ANC : Tugas mandiri Tugas kolaborasi/kerjasama Tugas ketergantungan/merujuk

Label: Asuhan Kebidanan 1

Diposkan oleh desirusmiatianas di 00.05

0 komentar:

Poskan KomentarPosting Lebih Baru BerandaLangganan: Poskan Komentar (Atom)About MeFoto Saya

desirusmiatianas masih harus banyak belajar untuk menjadi lebih dewasa ^_^

Lihat profil lengkapkuBlog Archive

2010 (3) Februari (3) ASKEB II DIANHUSADA

Resources

BERANDA PRINSIP-PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN SEJARAH ASUHAN KEHAMILAN TUJUAN ASUHAN KEHAMILAN REFOCUSING ASUHAN KEHAMILAN STANDARD ASUHAN KEHAMILAN TIPE PELAYANAN ASUHAN KEHAMILAN HAK-HAK WANITA HAMIL TENAGA PROFESSIONAL ASUHAN KEHAMILAN ISSUE TERKINI DALAM ASUHAN KEHAMILAN EVIDANCE BASED DALAM PRAKTIK KEHAMILAN VIDEO SAYA

About Themes WordPress Contact Custom work

Tujuan Asuhan Kehamilan

Tujuan utama ANC adalah menurunakn/mencegah kesakitan dan kematian maternal dan perinatal. Adapun tujuan khususnya adalah :1. Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu & perkembangan bayi yang normal.2. Mengenali secara dini penyimpangan dari normal dan memberikan penatalaksanaan yang diperlukan.3. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional, dan logis untuk menghadapi kelahiran serta kemungkinan adanya komplikasi.

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookJumat, 29 Juni 2012 0 komentar0 komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama BerandaRecent CommentsVISIT MY WORDPRESSVISIT MY WORDPRESSLike ThisAnimated Pictures Comments PicturesClick Here to Get More Images @ MyNiceProfile.comSearchAbout Me

andarivivin

Lihat profil lengkapkuLencana FacebookVivin Iyooko

Buat Lencana Anda

Free Blog ContentFollow MePopular Posts

(tanpa judul) ASKEB II (Persalinan) 1. Pengertian Persalinan Persalinan adalah suatu proses saat janin dan produk konsepsi dikelua... Evidence Based dalam Praktek Kehamilan Praktek kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian dan pengalaman praktek terbaik dari para praktisi dari se... Tenaga Profesional Asuhan Kehamilan 1. Bidan/ midwives 2. Dokter umum 3. SPOG/ dokter spesialis obstetric dan ginekology 4. Team/ ant... ASKEB II ( Persalinan ) 1. Pengertian Persalinan Persalinan adalah suatu proses saat janin dan produk konsepsi dikeluarkan sebagai akibat kon... Refocusing Asuhan Kehamilan Hasil survey kesehatan rumahtangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan angka kematian ibu sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup dengan penye... Standart Asuhan Kehamilan Sebagai profesional bidan, dalam melaksanakan prakteknya harus sesuai dengan standard pelayanan kebidanan yang berlaku. Standard mencerm... Sejarah Asuhan Kehamilan Sejarah asuhan kehamilan sejalan dengan perkembangan dunia kebidanan secara umum. Dimana dunia menyadari bahwa persalinan akan berjalan ... Prinsip - Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat. Sebagai bidan kita meyakini bahwa model asuhan ke... Hak - Hak Wanita Hamil Hak-hak wanita ketika menerima layanan asuhan kehamilan (Saifuddin, 2002), yaitu : 1. Mendapatkan keterangan mengenai kondi... Tipe Pelayanan Asuhan Kehamilan Independent Midwive/ BPS Center pelayanan kebidanan berada pada bidan. Ruang lingkup dan wewenang asuhan sesuai dengan kepmenkes 900/...

Everything

Minggu, 03 Februari 2013Refocusing Asuhan Kehamilan

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangMasalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi merupakan focus utama pemecahan masalah kesehatan di Indonesia. Menurut survey Demografi Kesehatan Indonesia pada tahun 1997 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 334 per 100 000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi adalah 52 per 1000 kelahiran hidup, Angka Kematian Neonatal adalah 25 per 1000 kelahiran hidup (Standar Pelayanan Kebidanan, DepKes RI, 2001 dan Saifuddin, 2002). Selanjutnya angka kematian tersebut mengalami penurunan yang lambat menjadi sebanyak 307 / 100.000 KH untuk AKI dan AKB sebanyak 35 / 1000 KH ( SDKI 2002 / 2003 ).Penyebab secara langsung tingginya AKI adalah perdarahan post partum, infeksi, dan preeklamsi/eklamsia. Dari 5.600.000 wanita hamil di Indonesia, sejumlah 27 % akan mengalami komplikasi atau masalah yang bisa berakibat fatal (Survey Demografi dan kesehatan, 1997). Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau membawa resiko bagi ibu. WHO memperkirakan bahwa sekitar 15 % dari seluruh wanita yang hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta dapat mengancam jiwanya. Sebagian besar penyebab tersebut dapat dicegah melalui pemberian asuhan kehamilan yang berkualitas.B. TujuanMerupakan salah satu pemenuhan tugas dan untuk mengetahui tentang Refocusing Asuhan Antenatal

BAB IIPEMBAHASANA. Refocusing Asuhan KehamilanHasil survey kesehatan rumahtangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan angka kematian ibu sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup dengan penyebab utama adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia. Sebenarnya bidan memiliki peran penting dalam mencegah dan atau menangani setiap kondisi yang mengancam jiwa ini melalui beberapa intervensi yang merupakan komponen penting dalam ANC seperti : mengukur tekanan darah, memeriksa kadar proteinuria, mendeteksi tanda-tanda awal perdarahan/infeksi, maupun deteksi & penanganan awal terhadap anemia. Namun ternyata banyak komponen ANC yang rutin dilaksanakan tersebut tidak efektif untuk menurunkan angka kematian maternal & perinatal.Refocusing berasal dari kata refocused yang artinya perbarui. Refocusing Asuhan adalah asuhan kehamilan yang diberikan pada ibu hamil dengan hal-hal yang terfokus pada kebutuhan ibu.Fokus lama ANC :1. Mengumpulkan data dalam upaya mengidentifikasi ibu yang beresiko tinggi dan merujuknya untuk mendapatkan asuhan khusus.2. Temuan-temuan fisik (TB, BB, ukuran pelvik, edema kaki, posisi & presentasi janin di bawah usia 36 minggu dsb) yang memperkirakan kategori resiko ibu.3. Pengajaran / Pendidikan kesehatan yang ditujukan untuk mencegah resiko/komplikasi.Hasil-hasil penelitian yang dikaji oleh WHO (Maternal Neonatal Health) menunjukkan bahwa :1. Pendekatan resiko mempunyai bila prediksi yang buruk karena kita tidak bisa membedakan ibu yang akan mengalami komplikasi dan yang tidak. Hasil studi di Kasango (Zaire) membuktikan bahwa 71% ibu yang mengalami partus macet tidak terprediksi sebelumnya, dan 90% ibu yang diidentifikasi sebagai beresiko tinggi tidak pernah mengalami komplikasi.2. Banyak ibu yang digolongkan dalam kelompok resiko tinggi tidak pernah mengalami komplikasi, sementara mereka telah memakai sumber daya yang cukup mahal dan jarang didapat. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian asuhan khusus pada ibu yang tergolong dalam kategori resiko tinggi terbukti tidak dapat mengurangi komplikasi yang terjadi (Enkin, 2000 : 22).3. Memberikan keamanan palsu sebab banyak ibu yang tergolong kelompok resiko rendah mengalami komplikasi tetapi tidak pernah diberitahu bagaimana cara mengetahui dan apa yang dapat dilakukannya.Pelajaran yang dapat diambil dari pendekatan resiko :adalah bahwa setiap bumil beresiko mengalami komplikasi yang sangat tidak bisa diprediksi sehingga setiap bumil harus mempunyai akses asuhan kehamilan dan persalinan yang berkualitas. Karenanya, fokus ANC perlu diperbarui (refocused) agar asuhan kehamilan lebih efektif dan dapat dijangkau oleh setiap wanita hamil. Isi Refocusing ANCPenolong yang terampil/terlatih harus selalu tersedia untuk :1. Membantu setiap bumil & keluarganya membuat perencanaan persalinan : petugas kesehatan yang terampil, tempat bersalin, keuangan, nutrisi yang baik selama hamil, perlengkapan esensial untuk ibu-bayi). Penolong persalinan yang terampil menjamin asuhan normal yang aman sehingga mencegah komplikasi yang mengancam jiwa serta dapat segera mengenali masalah dan merespon dengan tepat.2. Membantu setiap bumil & keluarganya mempersiapkan diri menghadapi komplikasi (deteksi dini, menentukan orang yang akan membuat keputusan, dana kegawatdaruratan, komunikasi, transportasi, donor darah,) pada setiap kunjungan. Jika setiap bumil sudah mempersiapkan diri sebelum terjadi komplikasi maka waktu penyelamatan jiwa tidak akan banyak terbuang untuk membuat keputusan, mencari transportasi, biaya, donor darah, dsb.3. Melakukan skrining/penapisan kondisi-kondisi yang memerlukan persalinan RS (riwayat SC, IUFD, dsb). Ibu yang sudah tahu kalau ia mempunyai kondisi yang memerlukan kelahiran di RS akan berada di RS saat persalinan, sehingga kematian karena penundaan keputusan, keputusan yang kurang tepat, atau hambatan dalam hal jangkauan akan dapat dicegah.4. Mendeteksi & menangani komplikasi (preeklamsia, perdarahan pervaginam, anemia berat, penyakit menular seksual, tuberkulosis, malaria, dsb).5. Mendeteksi kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 minggu, dan letak/presentasi abnormal setelah 36 minggu. Ibu yang memerlukan kelahiran operatif akan sudah mempunyai jangkauan pada penolong yang terampil dan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan.6. Memberikan imunisasi Tetanus Toxoid untuk mencegah kematian BBL karena tetanus.7. Memberikan suplementasi zat besi & asam folat. Umumnya anemia ringan yang terjadi pada bumil adalah anemia defisiensi zat besi & asam folat.Untuk populasi tertentu:1. Profilaksis cacing tambang (penanganan presumtif) untuk menurunkan insidens anemia berat,2. Pencegahan/ terapi preventif malaria untuk menurunkan resiko terkena malaria di daerah endemik3. Suplementasi yodium4. Suplementasi vitamin A Standar Asuhan KehamilanSebagai profesional bidan, dalam melaksanakan prakteknya harus sesuai dengan standard pelayanan kebidanan yang berlaku. Standard mencerminkan norma, pengetahuan dan tingkat kinerja yang telah disepakati oleh profesi. Penerapan standard pelayanan akan sekaligus melindungi masyarakat karena penilaian terhadap proses dan hasil pelayanan dapat dilakukan atas dasar yang jelas. Kelalaian dalam praktek terjadi bila pelayanan yang diberikan tidak memenuhi standard dan terbukti membahayakan.Terdapat 6 standar dalam standar pelayanan antenatal seperti sebagai berikut:1. Standar 3: Identifikasi ibu hamilBidan melakukan kunjungan rumah dengan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.2. Standar 4: Pemeriksaan dan pemantauan antenatalBidan memberikan sedikitnya 4 x pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risti/ kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS/ infeksi HIV; memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehtan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.3. Standar 5: Palpasi AbdominalBidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan plapasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.4. Standar 6: pengelolaan anemia pada kehamilanBidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan / atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.5. Standar 7: Pengelolaan Dini Hipertensi pada KehamilanBidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda tanda serta gejala preeklamsia lainnya, seta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.6. Standar 8: Persiapan PersalinanBidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.B. Deteksi Anemia dalam Kehamilan dengan pemeriksaan Hb pada waktu yang tepatAnemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,50 sampai dengan 11,00 gr/dl (Varney H, 2006).Anemia pada wanita hamil jika kadar hemoglobin atau darah merahnya kurang dari 10,00 gr%. Penyakit ini disebut anemia berat. Jika hemoglobin < 6,00 gr% disebut anemia gravis. Jumlah hemoglobin wanita hamil adalah 12,00-15,00 gr% dan hematokrit adalah 35,00-45,00% (Mellyna, 2005).Anemia dalam kandungan ialah kondisi ibu dengan kadar Hb < 11,00 gr%. Pada trimester I dan III atau kadar Hb < 10,50 gr% pada trimester II. Karena ada perbedaan dengan kondisi wanita tidak hamil karena hemodilusi terutama terjadi pada trimester II (Sarwono P, 2002).Untuk mendeteksi anemia dapat dilakukan dengan pemeriksaan Hemoglobin. Pemeriksaan hemoglobin (Hb) secara rutin selama kehamilan merupakan kegiatan yang umumnya dilakukan untuk mendeteksi anemia. Namun ada kecenderungan bahwa kegiatan ini tidak dilaksanakan secara optimal selama masa kehamilan. Pemeriksaan Hb pada ibu hamil dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu metode sahli dan metode talquist.C. Pengukuran BB dan TB dalam kunjungan antenatal Pengukuran BB dan TB merupakan salah satu Pelayanan standar. Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan masa tubuh (BMI: Boddy Masa Indeks) dimana metode ini untuk menentukan pertambahan berat badan yang optimal selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang penting mengetahui BMI wanita hamil. Dalam triwulan pertama penambahan berat 1 kg, pada triwulan ke-2 penambahan 5 kg, triwulan ketiga penamahan berat 5,5 kg. Penambahan berat ini disebabkan oleh berat janin (3kg), placenta (0,5 kg), ait ketuban (1 kg), berat rahim (dari 30 gr, menjadi 1 kg), penimbunan lemak seperti di buah dada, pantat dan lain-lain (1,5 kg), penimbunan zat putih telur (2 kg), retensi air (1,5 kg). Kenaikan BB ibu hamil normal rata-rata antara 6,5 kg sampai 16 kg. Tinggi badan diperiksa sekali pada saat ibu hamil datang pertama kali kunjungan dilakukan untuk mendeteksi tinggi badan ibu yang berguna untuk mengkategorikan adanya resiko apabila hasil pengukuran < 145 cm.D. Pengukuran Tinggi Fundus uteri dengan pita ukur Sejak uterus dapat diraba secara abdominal, yaitu pada usia kehamilan 12 minggu lokasi fundus uteri terhadap simpisi pubis dapat di identifikasi sebagai fundus uteri. Pengukuran tinggi fundus uteri dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu menggunakan meteran dan palpasi menurut Leopold. Pengukuran mengunakan meteran ini menurut Mc.Donal. Cara ini akurat bila dilakukan dilakukan setelah usia kehamilan 20 minggu. Caranya, garis nol pada meteran diletakkan pada tepi atas simfisis pubis, kemudian direntangkan ke atas melalui perut hingga mencapai fundus uteri. Tinggi fundus uteri dinyatakan dengan centimeter (cm) Pada waktu fundus uteri setinggi pusat hasil pengukurannya sekitar 20 cm. Setiap minggu diharapkan terdapat kenaikan 1 cm, dengan demikian apabila didapatkan hasil pengukuran setinggi 33 cm, maka usia kehamilannya sekitar 33 minggu, sedangkan bila usia kehamilannya di bawah 20 minggu, pengukuran tinggi fundus uteri dan penentuan usia kehamilan dapat di lakuan dengan cara palpasi menurut leopold. Cara pengukuran tinggi fundus uteri dengan centimeter ini juga dapat membantu menentukan perkiraan berat janin dengan rumus dari Johnson Tausak (TFU dalam cm-12)x 155 = taksiran berat janin.E. Kunjungan antenatal dan tujuannya pada tiap trimester Antenatal care adalah pemeriksaan/pengawasan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.Tujuan ANC1. Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu.3. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.4. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengans elamat ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.5. Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara optimal.Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu:- Satu kali pada trimester pertama- Satu kali pada trimester kedua- Dua kali pada trimester ketigaTujuan kunjungan ulang difokuskan pada pendeteksian komplikasi, mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan. Keadaan kesejahteraan janin dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor keturunan dan kondisi kesehatan oragn tuanya. Tujuan pengkajian kesejahteraan janin adalah untuk mengenal sedini mungkin kapan waktu yang tepat untuk terminasi sehingga bayi dapat bertahan hidup lebih baik dibandingkan bila tetap berada dalam kandungan.Kunjugan AntenatalDilakukan minimal 4 x selama kehamilanKunjunganWaktuTujuanTrimester ISebelum 14 minggu Mendeteksi masalah yg dapat ditangani sebelum membahayakan jiwa. Mencegah masalah, misal : tetanus neonatal, anemia, kebiasaan tradisional yang berbahaya) Membangun hubungan saling percaya Memulai persiapan kelahiran & kesiapan menghadapi komplikasi. Mendorong perilaku sehat (nutrisi, kebersihan , olahraga, istirahat, seks, dsb).Trimester II14 28 minggu Sama dengan trimester I ditambah: kewaspadaan khusus terhadap hipertensi kehamilan (deteksi gejala preeklamsia, pantau TD, evaluasi edema, proteinuria)Trimester III28 36 minggu Sama, ditambah : deteksi kehamilan ganda.Setelah 36 minggu Sama, ditambah : deteksi kelainan letak atau kondisi yang memerlukan persalinan di RS.

F. Trend dan Issue terkini dalam ANC1. Keterlibatan klien dalam perawatan diri sendiri (self care)Kesadaran dan tanggung jawab klien terhadap perawatan diri sendiri selama hamil semakin meningkat. Klien tidak lagi hanya menerima dan mematuhi anjuran petugas kesehatan secara pasif. Kecenderungan saat ini klien lebih aktif dalam mencari informasi, berperan secara aktif dalam perawatan diri dan merubah perilaku untuk mendapatkan outcome kehamilan yang lebih baik. Perubahan yang nyata terjadi terutama di kota-kota besar dimana klinik ANC baik itu milik perorangan, yayasan swasta maupun pemerintah sudah mulai memberikan pelayanan kursus/kelas prapersalinan bagi para calon ibu. Kemampuan klien dalam merawat diri sendiri dipandang sangat menguntungkan baik bagi klien maupun sistem pelayanan kesehatan karena potensinya yang dapat menekan biaya perawatan.Dalam hal pilihan pelayanan yang diterima, ibu hamil dapat memilih tenaga profesional yang berkualitas & dapat dipercaya sesuai dengan tingkat pengetahuan dan kondisi sosio-ekonomi mereka.2. ANC pada usia kehamilan lebih diniData statistik mengenai kunjungan ANC trimester pertama menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini sangat baik sebab memungkinkan profesional kesehatan mendeteksi dini dan segera menangani masalah-masalah yang timbul sejak awal kehamilan. Kesempatan untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang perubahan perilaku yang diperlukan selama hamil juga lebih banyak.3. Praktek yang berdasarkan bukti (evidence-based practice)Praktek kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian dan pengalaman praktek terbaik dari para praktisi dari seluruh penjuru dunia. Rutinitas yang tidak terbukti manfaatnya kini tidak dianjurkan lagi. Sesuai dengan evidence-based practice.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanHasil survey kesehatan rumahtangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan angka kematian ibu sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup dengan penyebab utama adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia. Sebenarnya bidan memiliki peran penting dalam mencegah dan atau menangani setiap kondisi yang mengancam jiwa ini melalui beberapa intervensi yang merupakan komponen penting dalam ANC seperti : mengukur tekanan darah, memeriksa kadar proteinuria, mendeteksi tanda-tanda awal perdarahan/infeksi, maupun deteksi & penanganan awal terhadap anemia. Namun ternyata banyak komponen ANC yang rutin dilaksanakan tersebut tidak efektif untuk menurunkan angka kematian maternal & perinatal.Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,50 sampai dengan 11,00 gr/dl (Varney H, 2006).Untuk mendeteksi anemia dapat dilakukan dengan pemeriksaan Hemoglobin. Pemeriksaan Hb pada ibu hamil dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu metode sahli dan metode talquist.B. Saran- diharapkan bagi ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya, agar dapat mengetahui kondisi dari janin. - Bagi bidan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang maksimal - Bagi instansi di harapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi instansi

DAFTAR PUSTAKA- Benson,D, Michael. 2009. Buku saku ilmu kebidanan. Jakarta; Binarupa aksara- Bagian Obstetri dan ginekologi fakultas kedokteran. 2000. Universitas padjajaran bandung- Johnson, Ruth dan Taylor, wendy. 2001. Buku ajar praktik kebidanan Jakarta; EGC- Pantikawati, Ika. Dkk. 2010. Asuhan Kebidanan I (kehamilan) Yogyakarta; Muha medika- Studikeperawatan.blogspot.com/2012/03/konsep-dasar-asuhan-kehamilan.html- http;//desirusmiatianas.blogspot.com/2010/02/konsep-dasar-asuhan-kehamilan.htm?m=1

Diposkan oleh Rina Arbie di 04.29Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookTidak ada komentar:

Poskan Komentar

ASKEB II - DIAN HUSADA

Beranda Prinsip Pokok ASuhan Kehamilan Sejarah Asuhan Kehamilan Tujuan Asuhan Kehamilan Refocusing Asuhan Kehamilan Standar Asuhan Kehamilan Tipe Pelayanan Asuhan Kehamilan VIDEO TipzZ

Refocusing Asuhan KehamilanREFOCUSING ASUHAN KEHAMILAN

Hasil survey kesehatan rumahtangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan angka kematian ibu sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup dengan penyebab utama adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia. Sebenarnya bidan memiliki peran penting dalam mencegah dan atau menangani setiap kondisi yang mengancam jiwa ini melalui beberapa intervensi yang merupakan komponen penting dalam ANC seperti : mengukur tekanan darah, memeriksa kadar proteinuria, mendeteksi tanda-tanda awal perdarahan/infeksi, maupun deteksi & penanganan awal terhadap anemia. Namun ternyata banyak komponen ANC yang rutin dilaksanakan tersebut tidak efektif untuk menurunkan angka kematian maternal & perinatal.

Fokus lama ANC :1. Mengumpulkan data dalam upaya mengidentifikasi ibu yang beresiko tinggi dan merujuknya untuk mendapatkan asuhan khusus.2. Temuan-temuan fisik (TB, BB, ukuran pelvik, edema kaki, posisi & presentasi janin di bawah usia 36 minggu dsb) yang memperkirakan kategori resiko ibu.3. Pengajaran /pendidikan kesehatan yang ditujukan untuk mencegah resiko/komplikasi

Hasil-hasil penelitian yang dikaji oleh WHO (Maternal Neonatal Health) menunjukkan bahwa :- Pendekatan resiko mempunyai bila prediksi yang buruk karena kita tidak bisa membedakan ibu yang akan mengalami komplikasi dan yang tidak. Hasil studi di Kasango (Zaire) membuktikan bahwa 71% ibu yang mengalami partus macet tidak terprediksi sebelumnya, dan 90% ibu yang diidentifikasi sebagai beresiko tinggi tidak pernah mengalami komplikasi.- Banyak ibu yang digolongkan dalam kelompok resiko tinggi tidak pernah mengalami komplikasi, sementara mereka telah memakai sumber daya yang cukup mahal dan jarang didapat. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian asuhan khusus pada ibu yang tergolong dalam kategori resiko tinggi terbukti tidak dapat mengurangi komplikasi yang terjadi (Enkin, 2000 : 22).- Memberikan keamanan palsu sebab banyak ibu yang tergolong kelompok resiko rendah mengalami komplikasi tetapi tidak pernah diberitahu bagaimana cara mengetahui dan apa yang dapat dilakukannya.

Pelajaran yang dapat diambil dari pendekatan resiko :adalah bahwa setiap bumil beresiko mengalami komplikasi yang sangat tidak bisa diprediksi sehinggasetiap bumil harus mempunyai akses asuhan kehamilan dan persalinan yang berkualitas. Karenanya, fokus ANC perlu diperbarui (refocused) agar asuhan kehamilan lebih efektif dan dapat dijangkau oleh setiap wanita hamil.

Isi refocusing ANC :Penolong yang terampil/terlatih harus selalu tersedia untuk :1. Membantu setiap bumil & keluarganya membuat perencanaan persalinan : petugas kesehatan yang terampil, tempat bersalin, keuangan, nutrisi yang baik selama hamil, perlengkapan esensial untuk ibu-bayi). Penolong persalinan yang terampil menjamin asuhan normal yang aman sehingga mencegah komplikasi yang mengancam jiwa serta dapat segera mengenali masalah dan merespon dengan tepat.2. Membantu setiap bumil & keluarganya mempersiapkan diri menghadapi komplikasi (deteksi dini, menentukan orang yang akan membuat keputusan, dana kegawatdaruratan, komunikasi, transportasi, donor darah,) pada setiap kunjungan. Jika setiap bumil sudah mempersiapkan diri sebelum terjadi komplikasi maka waktu penyelamatan jiwa tidak akan banyak terbuang untuk membuat keputusan, mencari transportasi, biaya, donor darah, dsb.3. Melakukan skrining/penapisan kondisi-kondisi yang memerlukan persalinan RS (riwayat SC, IUFD, dsb). Ibu yang sudah tahu kalau ia mempunyai kondisi yang memerlukan kelahiran di RS akan berada di RS saat persalinan, sehingga kematian karena penundaan keputusan, keputusan yang kurang tepat, atau hambatan dalam hal jangkauan akan dapat dicegah.4. Mendeteksi & menangani komplikasi (preeklamsia, perdarahan pervaginam, anemia berat, penyakit menular seksual, tuberkulosis, malaria, dsb).5. Mendeteksi kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 minggu, dan letak/presentasi abnormal setelah 36 minggu. Ibu yang memerlukan kelahiran operatif akan sudah mempunyai jangkauan pada penolong yang terampil dan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan.6. Memberikan imunisasi Tetanus Toxoid untuk mencegah kematian BBL karena tetanus.7. Memberikan suplementasi zat besi & asam folat. Umumnya anemia ringan yang terjadi pada bumil adalah anemia defisiensi zat besi & asam folat.8. Untuk populasi tertentu:- Profilaksis cacing tambang (penanganan presumtif) untuk menurunkan insidens anemia berat,- Pencegahan/ terapi preventif malaria untuk menurunkan resiko terkena malaria di daerah endemik- Suplementasi yodium- Suplementasi vitamin A

"Tiya Lestari Said"

Home Posts RSS Comments RSS Edit

RSSAssalamualaikum.. selamat mengunjungi, semoga tulisan ini bermanfaat. amin ^.^ Sebelum meninggalkan blog ini harap meninggalkan komentar ya!! thanks.tentang AkuFoto Saya

tiya lestari

Lihat profil lengkapkuWidget-AnimasiPengunjungFree CountersFree CountersFree CountersFree CountersFree CountersSubscribe ToPosKomentar

Visitor My Blog

Labels Anatomi dan Fisiologi (3) Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan) (5) Biologi Reproduksi (2) KDPK (1) Kesehatan Reproduksi (11) Konsep Kebidanan (4) Mikrobiologi (2) Sosial dan Budaya Dasar (2) followers Tugas Kuliah 2012 (30) November (15) Oktober (4) Perkembangan dan Persiapan Kehidupan Neonatus Intr... Faktor Fisik yang Mempengaruhi Kehamilan (Asuhan ... Standar Asuhan Kehamilan Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Trimester I, II dan III... Mei (7) Maret (4)

Copyright 2009 "Tiya Lestari Said"Free WordPress Themes designed by EZwpthemesEntries RSS & Comments RSSConverted by Theme CraftStandar Asuhan KehamilanPosted in Label: Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan)01.30

Standar Asuhan Kehamilan

Disusun Untuk Memenuhi TugasAsuhan Kebidanan I (kehamilan)

Dosen Pengajar:Hj. Isnaniah, S.ST., M.Pd Disusun oleh Kelompok 1:Alvin Nimatul Azizah PO7124111040Amalia Akhbar PO7124111041Dianti Wewen Winarsih PO7124111048Dita Apriliana Sari PO7124111049Ilma Iswara PO7124111056Ilsa Indah Setiawati PO7124111057Merry Liana PO7124111065Meta Giovani PO7124111066Nurul Husna PO7124111075Siti Rahmah PO7124111082Tiya Lestari PO7124111083

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASINJurusan D3 KebidananTahun Ajaran 2011/2012

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangAntenatal Care (ANC) merupakan pelayanan yang diberikan pada ibu hamil untuk memonitor, mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu apakah ibu hamil normal atau bermasalah. Banyak masalah yang terjadi pada ibu hamil yang sering tidak diketahui, dikarenakan para ibu hamil kurang menyadari banyaknya hal yang harus ibu ketahui tentang kehamilannya. Jarangnya melakukan pemeriksaan ke puskesmas atau ke bidan praktik swasta menyebabkan terlambatnya mengetahui gejala patologis tentang kehamilan itu sendiri. Sehingga pemeriksaan semasa kehamilan adalah elemen penting untuk keselamatan persalinan dan kesehatan ibu dan bayinya.Telah disadari bahwa pertolongan pertama/penanganan atau kegawatdaruratan obstetri noenatal merupakan komponen penting dan merupakan bagian tak terpisahkan dari pelayanan kebidanan disetiap tingkat pelayanan. Bila hal tersebut dapat diwujudkan, maka angka kematian ibu dapat diturunkan berdasarkan standar pelayanan kebidanan ini mencakup standar untuk penanganan keadaan tersebut, disamping standar untuk pelayanan kebidanan dasar.Dalam ruang lingkup standar pelayanan kebidanan terdapat 5 standar pelayanan yaitu standar pelayanan umum, standar pelayanan antenatal, standar pertolongan persalinan, standar pelayanan nifas, serta standar penanganan kegawatan obstetric dan neonatal. Lima standar ini jika diuraikan menjadi 24 standar secara keseluruhannya. Dan melalui makalah ini kami akan membahas standar pelayanan antenatal yang terdiri dari 6 standar (standar 3 hingga 8)B. Rumusan Masalah1. Apa pengertian standar asuhan kehamilan?2. Apa saja standar asuhan kehamilan?3. Apa saja tindakan standar asuhan kehamilan?4. Apa kebijakan teknis asuhan kehamilan?

C. Tujuan Masalah1. Untuk mengetahui pengertian standar asuhan kehamilan.2. Untuk mengetahui standar asuhan kehamilan.3. Untuk mengetahui apa saja tindakan dalam standar asuhan kehamilan.4. Untuk mengetahui kebijakan teknis asuhan kehamilan.

D. Manfaat PenulisanHasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai standar asuhan kehamilan.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Standar Asuhan KehamilanStandar asuhan kehamilan adalah acuan dalam proses tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan dalam melakukan asuhan kehamilan.Standar pelayanan kehamilan berguna dalam penerapan norma dan tingkat kinerja yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Penerapan standar pelayanan akan sekaligus melindungi masyarakat, karena penilaian terhadap proses dan hasil pelayanan dapat dilakukan dengan dasar yang jelas. Dengan adanya standar pelayanan, yang dapat dibandingkan dengan dasar yang jelas dan pelayanan yang diperoleh, maka masyarakat akan mempunyai kepercayaan yang lebih mantap.Suatu standar akan efektif bila dapat diobservasi dan diukur, realistik, mudah dilakukan dan dibutuhkan. Bila setiap ibu diharapkan mempunyai akses terhadap pelayanan kebidanan, maka diperlukan standar pelayanan kebidanan untuk penjagaan kualitas terutama saat kehamilan. Pelayanan berkualitas dapat dikatakan sebagai tingkat pelayanan yang memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian, standar penting untuk pelaksanaan, pemeliharaan, dan penilaian kualitas pelayanan. Hal ini menunjukan bahwa standar pelayanan perlu dimiliki oleh setiap pelaksanaan pelayanan.Terdapat 6 standar dalam standar pelayanan antenatal seperti sebagai berikut:1. Standar 3 : Identifikasi ibu hamilMelakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk penyuluhan dan motivasi untuk pemeriksaan dini dan teratur. Hasil yang diharapkan dari identifikasi ibu hamil ini adalaha. Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan,b. Ibu, suami, anggota masyarakat menyadari manfaat pemeriksaan kehamilan secara dini dan teratur, serta mengetahui tempat pemeriksaan kehamilan.c. Meningkatnya cakupan ibu hamil yang memeriksakan diri sebelum kehamilan 16 minggu.2. Standar 4 : Pemeriksaan dan pemantauan antenatalKunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilanKunjunganWaktuAlasanTrimester ISebelum 14 minggu Mendeteksi masalah yang dapat ditangani sebelum membahayakan jiwa. Mencegah masalah, misal : tetanus neonatal, anemia, kebiasaan tradisional yang berbahaya) Membangun hubungan saling percaya Memulai persiapan kelahiran & kesiapan menghadapi komplikasi. Mendorong perilaku sehat (nutrisi, kebersihan , olahraga, istirahat, seks, dsb).Trimester II14 28 minggu Sama dengan trimester I ditambah: kewaspadaan khusus terhadap hipertensi kehamilan (deteksi gejala preeklamsia, pantau TD, evaluasi edema, proteinuria)Trimester III28 36 minggu Sama, ditambah : deteksi kehamilan ganda.Setelah 36 minggu Sama, ditambah : deteksi kelainan letak atau kondisi yang memerlukan persalinan di RS.

Kebijakan ini adalah jumlah minimal yang ditetapkan. Semakin sering ibu hamil melakukan kunjungan akan semakin baik untuk pemantauan kehamilan dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.Kunjungan yang ideal adalah : Awal kehamilan 28 mg : 1 x 1 bulan 28 minggu 36 minggu : 1 x 2 minggu 36 minggu lahir : 1 x 1 mingguDalam kunjungan, pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin, mengenal kehamilan risiko tinggi, imunisasi, nasehat dan penyuluhan, mencatat data yang tepat setiap kunjungan, dan tindakan tepat untuk merujuk.3. Standar 5 : Palpasi AbdominalBidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin, dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul untuk mencari kelainan, serta melakukan rujukan tepat waktu. 4. Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada kehamilanPemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikkan kadar hemoglobin. Wanita hamil perlu menyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari (Tablet mengandung FeSO4 320 mg = zat besi 60 mg dan asam folat 500 g), kebutuhannya meningkat secara signifikan pada trimester II karena absorpsi usus yang tinggi. Fe diberikan satu tablet sehari sesegera mungkin stelah rasa mual hilang, diberikan sebanyak 90 tablet semasa kehamilan.Tablet zat sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan mengganggu penyerapan. Jika ditemukan/diduga anemia berikan 2-3 tablet zat besi per hari. Selain itu untuk memastikannya dilakukan pemeriksaan darah hemoglobin untuk mengetahui kadar Hb yang dilakukan2 kali selama masa kehamilan yaitu pada saat kunjungan awal dan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih sering jika ada tanda-tanda anemia.Selain anemia, seorang bidan juga dapat memberi obat-obatan bagi ibu hamil seperti medikasi berbagai jenis obat secara rutin (zat besi, calcium, multivitamin dan mineral) dan obat khusus (anti parasit cacing dan malaria)5. Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada kehamilanBidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan, mengenali tanda dan gejala preeklampsia lainnya, mengambil tindakan yang tepat, dan merujuknya.6. Standar 8 : Persiapan persalinanMemberi saran pada ibu hamil, suami dan keluarga untuk memastikan persiapan persalinan bersih dan aman, persiapan transportasi, biaya. Bidan sebaiknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini. Dalam memberikan asuhan/pelayanan standar minimal 7 T (timbang BB), ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, TT, tablet besimin 90 tablet selama hamil, tes PMS, temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. Namun standar ini sudah berkembang menjadi 10 T hingga 14 T.

B. Pelayanan/Asuhan StandarStandar minimal asuhan antenatal care (10 T), yaitu1. Timbang berat badan dan pengukuran berat badanPertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan masa tubuh (BMI: Body Mass Index) dimana metode ini untuk menentukan pertambahan berat badan yang optimal selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang penting mengetahui BMI wanita hamil. Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang normal 11,5-16 kg. adapun tinggi badan menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain >145 cm.2. Ukur tekanan darahTekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu untuk mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg atau diastolik 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi hipertensi.3. Ukur tinggi fundus uteriApabila usia kehamilan dibawah 24 minggu pengukuran dilakukan dengan jari, tetapi apabila kehamilan diatas 24 minggu memakai pengukuran mc Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus memakai cm dari atas simfisis ke fundus uteri kemudian ditentukan sesuai rumusnya.4. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkapPemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja, imunisasi pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang kedua diberikan 4 minggu kemudian . akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan maka dibentuk program jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil.Imunisasi TT 0,5 ccAntigenInterval (Selang Waktu Minimal)Lama Perlindungan% PerlindunganTT 1Pada kunjungan antenatal pertama- - TT24 minggu setelah TT13 tahun*80TT36 bulan setelah TT25 tahun95TT41 tahun setelah TT310 tahun99TT51 tahun setelah TT425 tahun99

Keterangan : * artinya dalam waktu 3 tahunWUS tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari TN (Tetanus Neonatorum).5. Pemberian Tablet Besi minimal 90 tablet selama kehamilan6. Tes terhadap penyakit menular seksualMenganjurkan untuk pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (IMS) lain pada kecurigaan adanya resiko IMS.7. Temu wicara (konseling dan pemecahan masalah) Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan kunjungan. Bisa berupa anamnesa, konsultasi, dan persiapan rujukan. Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas, biopsikososial, dan pengetahuan klien. Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan. Tindakan yang harus dilakukan bidan dalam temu wicara antara lain:a. Merujuk ke dokter untuk konsultasi dan menolong ibu menentukan pilihan yang tepat.b. Melampirkan kartu kesehatan ibu serta surat rujukanc. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil rujukand. Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilane. Memberikan asuhan antenatalf. Perencanaan dini jika tidak aman melahirkan dirumahg. Menyepakati diantara pengambilan keputusan dalam keluarga tentang rencana proses kelahiran.h. Persiapan dan biaya persalinan

8. Tentukan persentasi janin dan hitung DJJTujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi dari dini ada atau tidaknya faktor-faktor resiko kematian prenatal tersebut (hipoksia/asfiksia, gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, dan infeksi). Pemeriksaan denyut jantung janin adalah salah satu cara untuk memantau janin.Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu hamil. Denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan. Gambaran DJJ:a. Takikardi berat; detak jantung diatas 180x/menitb. Takikardi ringan: antara 160-180x/menitc. Normal: antara 120-160x/menitd. Bradikardia ringan: antara 100-119x/menite. Bradikardia sedang: antara 80-100x/menitf. Bradikardia berat: kurang dari 80x/menit

9. Tetapkan status giziPada ibu hamil (bumil) pengukuran LiLA merupakan suatu cara untuk mendeteksi dini adanya Kurang Energi Kronis (KEK) atau kekurangan gizi. Malnutrisi pada ibu hamil mengakibatkan transfer nutrient ke janin berkurang, sehingga pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi melahikan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan dengan volume otak dan IQ seorang anak. Kurang Energi Kronis atau KEK (ukuran LILA < 23,5 cm), yang menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka panjang baik dalam jumlah maupun kualitasnya.Cara melakukan pengukuran lilaa. Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan meteranb. Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA. Baca menurut tanda panahc. Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan pita LiLA.

10. Tatalaksana kasus

Namun, dalam penerapan praktis pelayanan ANC, menurut Dinkes (1998), standar minimal pelayanan ANC adalah 14 T yaitu :

1. Timbang berat badan2. Tekanan darah3. Tinggi fundus uteri4. Tetanus toxoid lengkap5. Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan.6. Tes penyakit menular seksual (PMS)7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan8. Terapi kebugaran.9. Tes VDRL10. Tes reduksi urine.11. Tes protein urine12. Tes Hb13. Terapi iodium14. Terapi malaria

Apabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan 14 T sesuai kebijakan dapat dilakukan standar minimal pelayanan ANC yaitu 7 T (nomor 1-7 pada 10 T di atas). Pelayanan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan professional dan tidak diberikan oleh dukun bayi.

C. Kebijakan TeknisSetiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil membutuhkan pemantauan selama kehamilannya.Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi kompen-komponen sebagai berikut:1. Mengupayakan kehamilan yang sehat.2. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan.3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman.4. Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanStandar asuhan kehamilan adalah acuan dalam proses tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan dalam melakukan asuhan kehamilan.Terdapat 6 standar dalam standar pelayanan antenatal seperti sebagai berikut:1. Standar 3 : Identifikasi ibu hamil2. Standar 4 : Pemeriksaan dan pemantauan antenatal3. Standar 5 : Palpasi Abdominal4. Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada kehamilan5. Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada kehamilan6. Standar 8 : Persiapan persalinan

B. SaranSemoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca dan apabila ada kekurangan, kami mohon saran dan kritik membangun sehingga dapat kami tingkatkan dikemudian hari.

Daftar PustakaRukiyah, AY dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta : Trans Info Media.Kusmiyati, Yuni dkk. 2008. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta : Fitramaya.Joesran. Standard Asuhan Kehamilan. Diakses 27 Maret 2012 : http://joesrhan.blogspot.com/2012/02/standard-asuhan-kehamilan.html

ASKEB II DIANHUSADA

Resources

BERANDA PRINSIP-PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN SEJARAH ASUHAN KEHAMILAN TUJUAN ASUHAN KEHAMILAN REFOCUSING ASUHAN KEHAMILAN STANDARD ASUHAN KEHAMILAN TIPE PELAYANAN ASUHAN KEHAMILAN HAK-HAK WANITA HAMIL TENAGA PROFESSIONAL ASUHAN KEHAMILAN ISSUE TERKINI DALAM ASUHAN KEHAMILAN EVIDANCE BASED DALAM PRAKTIK KEHAMILAN VIDEO SAYA

About Themes WordPress Contact Custom work

Tipe Pelayanan Asuhan Kehamilan

Independent Midwive/ BPSCenter pelayanan kebidanan berada pada bidan. Ruang lingkup dan wewenang asuhan sesuai dengan kepmenkes 900/ 2002. Dimana bidan memberikan asuhan kebidanan secara normal dan asuhan kebidanan bisa diberikan dalam wewenang dan batas yang jelas. Sistem rujukan dilakukan apabila ditemukan komplikasi atau resiko tinggi kehamilan. Rujukan ditujukan pada sistem pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.2. Obstetrician and Gynecological CareCenter pelayanan kebidanan berada pada SPOG. Lingkup pelayanan kebidanan meliputi fisiologi dan patologi. Rujukuan dilakukan pada tingkat yang lebih tinggi dan mempunyai kelengkapan sesuai dengan yang diharapkan.3. Public Health Center/ PuskemasCenter pelayanan kebidanan berada pada team antara bidan dan dokter umum. Lingkup pelayanan kebidanan meliputi fisiologi dan patologi sesuai dengan pelayanan yang tersedia. Rujukan dilakukan pada system yang lebih tinggi.4. HospitalCenter pelayanan kebidanan berada pada team antara bidan dan SPOG. Lingkup pelayanan kebidanan meliputi fisiologi dan patologi yang disesuaikan dengan pelayanan kebidanan yang tersedia. Rujukan ditujukan pada rumah sakit yang lebih tinggi tipenya.5. Rumah BersalinCenter pelayanan kebidanan berada pada team antara bidan dan SPOG sebagai konsultant. Lingkup pelayanan kebidanan meliputi fisiologi dan patologi yang disesuaikan dengan pelayanan yang tersedia. Rujukan ditujukan pada system pelayanan yang lebih tinggi.

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookJumat, 29 Juni 2012 0 komentar0 komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama BerandaRecent CommentsVISIT MY WORDPRESSVISIT MY WORDPRESSLike ThisAnimated Pictures Comments PicturesClick Here to Get More Images @ MyNiceProfile.comSearchAbout Me

andarivivin

Lihat profil lengkapkuLencana FacebookVivin Iyooko

Buat Lencana Anda

Free Blog ContentFollow MePopular Posts

(tanpa judul) ASKEB II (Persalinan) 1. Pengertian Persalinan Persalinan adalah suatu proses saat janin dan produk konsepsi dikelua... Evidence Based dalam Praktek Kehamilan Praktek kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian dan pengalaman praktek terbaik dari para praktisi dari se... Tenaga Profesional Asuhan Kehamilan 1. Bidan/ midwives 2. Dokter umum 3. SPOG/ dokter spesialis obstetric dan ginekology 4. Team/ ant... ASKEB II ( Persalinan ) 1. Pengertian Persalinan Persalinan adalah suatu proses saat janin dan produk konsepsi dikeluarkan sebagai akibat kon... Refocusing Asuhan Kehamilan Hasil survey kesehatan rumahtangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan angka kematian ibu sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup dengan penye... Standart Asuhan Kehamilan Sebagai profesional bidan, dalam melaksanakan prakteknya harus sesuai dengan standard pelayanan kebidanan yang berlaku. Standard mencerm... Sejarah Asuhan Kehamilan Sejarah asuhan kehamilan sejalan dengan perkembangan dunia kebidanan secara umum. Dimana dunia menyadari bahwa persalinan akan berjalan ... Prinsip - Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat. Sebagai bidan kita meyakini bahwa model asuhan ke... Hak - Hak Wanita Hamil Hak-hak wanita ketika menerima layanan asuhan kehamilan (Saifuddin, 2002), yaitu : 1. Mendapatkan keterangan mengenai kondi... Tipe Pelayanan Asuhan Kehamilan Independent Midwive/ BPS Center pelayanan kebidanan berada pada bidan. Ruang lingkup dan wewenang asuhan sesuai dengan kepmenkes 900/...

Blog Archive

2012 (12) Juni (11) ASKEB II ( Persalinan ) Prinsip - Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan Sejarah Asuhan Kehamilan Tujuan Asuhan Kehamilan Refocusing Asuhan Kehamilan Standart Asuhan Kehamilan Tipe Pelayanan Asuhan Kehamilan Hak - Hak Wanita Hamil Tenaga Profesional Asuhan Kehamilan Issue Terkini Dalam Asuhan Kehamilan Evidence Based dalam Praktek Kehamilan Mei (1)

BookmarksPages

Beranda PRINSIP-PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN VIDEO SAYA EVIDANCE BASED DALAM PRAKTIK KEHAMILAN ISSUE TERKINI DALAM ASUHAN KEHAMILAN TENAGA PROFESSIONAL ASUHAN KEHAMILAN HAK-HAK WANITA HAMIL TIPE PELAYANAN ASUHAN KEHAMILAN STANDARD ASUHAN KEHAMILAN REFOCUSING ASUHAN KEHAMILAN TUJUAN ASUHAN KEHAMILAN SEJARAH ASUHAN KEHAMILAN

Diberdayakan oleh Blogger.Designed by Premium Wordpress Themes And Blogger Templates Copyright (c) 2011 ASKEB II DIANHUSADA.

Thursday , 12 September 2013

Daftar Pustaka Site Map Contact Bidan Desa Award Tukeran Link Profilku Privacy Policy

Blog Bidan Desa728x90

Home Catatan Kaki Bidan Desa Kehamilan Informasi Kesehatan Tentang Anak Persalinan Review Perawatan Bayi

Random ArticleInfo Terbaru

Berani Sehat Berani Katakan Tidak Pada Rokok Manfaat Vitamin D Dalam Melindungi Paru Paru Penyebab dan solusi wanita susah untuk hamil Perbedaan antara Morning Sickness dan Hiperemesis Gravidarum Terapi Panas Dalam

You are here: Home Kehamilan Tipe Pelayanan Asuhan Kehamilanpeluang usahaTipe Pelayanan Asuhan Kehamilan

Tipe pelayanan asuhan kehamilan, adalah suatu model pelaksanaan yang diaplikasikan dalam asuhan kehamilan berdasarkan standar pelayanan asuhan kebidanan pada kehamilan.

Berikut 3 tipe pelayanan asuhan kehamilan berdasarkan pemberi asuhan:

1. Pelayanan kehamilan primer / mandiri

Asuhan kehamilan yang diberikan kepada klien dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.

2. Pelayanan kolaborasi

Asuhan kehamilan yang diberikan kepada klien dengan beban tanggungjawab bersama dari semua pemberi layanan yang terlibat, contohnya bidan, dokter, atau tenaga kesehatan professional lainnya.

3. Pelayanan rujukan

Asuhan kehamilan yang dilakukan dengan menyerahkan tanggungjawab kepada dokter ahli dan tenaga kesehatan professional lain untuk mengatasi masalah kesehatan klien diluar kewenangan bidan dalam rangka menjamin kesejahteraan ibu dan anak.

Tipe pelayanan asuhan kehamilan berdasarkan tempat asuhan:

1. Independent Midwive/ BPS

Center pelayanan kebidanan berada pada bidan. Ruang lingkup dan wewenang asuhan sesuai dengan kepmenkes 900/ 2002. Dimana bidan memberikan asuhan kebidanan secara normal dan asuhan kebidanan bisa diberikan dalam wewenang dan batas yang jelas. Sistem rujukan dilakukan apabila ditemukan komplikasi atau resiko tinggi kehamilan. Rujukan ditujukan pada sistem pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.

2. Obstetrician and Gynecological Care

Center pelayanan kebidanan berada pada SPOG. Lingkup pelayanan kebidanan meliputi fisiologi dan patologi. Rujukuan dilakukan pada tingkat yang lebih tinggi dan mempunyai kelengkapan sesuai dengan yang diharapkan.

3. Public Health Center/ Puskemas

Center pelayanan kebidanan berada pada team antara bidan dan dokter umum. Lingkup pelayanan kebidanan meliputi fisiologi dan patologi sesuai dengan pelayanan yang tersedia. Rujukan dilakukan pada system yang lebih tinggi.

4. Hospital

Center pelayanan kebidanan berada pada team antara bidan dan SPOG. Lingkup pelayanan kebidanan meliputi fisiologi dan patologi yang disesuaikan dengan pelayanan kebidanan yang tersedia. Rujukan ditujukan pada rumah sakit yang lebih tinggi tipenya.

5. Rumah Bersalin

Center pelayanan kebidanan berada pada team antara bidan dan SPOG sebagai konsultant. Lingkup pelayanan kebidanan meliputi fisiologi dan patologi yang disesuaikan dengan pelayanan yang tersedia. Rujukan ditujukan pada system pelayanan yang lebih tinggi.Share !

tweet inShare [Pin It]

About Siti Nur Wahyuni>>>> Saya adalah seorang pengabdi masyarakat di bidang kesehatan, di Puskesmas Candimulyo dan di daerah Purworejo saya mengabdi, mengerti teknologi adalah keharusan bagi saya di sini saya mencoba share apa saya dapat di bangku sekolah dan semoga bermanfaat bagi teman teman sesama bidan khususnya, dan teman teman dunia maya pada umumnya >>>>Previous: What is MSG or Monosodium Glutamate?

Rin Mouri

Haii.. MuDah-mudahan apa yang kamu cari ada disini.. Teng_Q 4 Visits...18 Juli 2009HAK-HAK WANITA HAMIL

Dalam pelayanan asuhan kehamilan, Bidan dan tenaga professional lainnya harus mempertahankan hak hak ibu dalam menjalankan masa kehamilan. Beberapa hak hak wanita ini bisa digunakan sebagai pedoman.1. Wanita hamil berhak mendapatkan perawatan pada masa kehamilan yang dikenal dengan Antenatal Care (ANC). ANC merupakan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil selama kehamilannya (Depkes, 1994). ANC selama kehamilan terdiri dari tiga kunjungan kali kunjungan baik di puskesmas maupun rumah sakit.2. Menurut UU Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 hanya berlaku bagi istri yakni pada pasal 14: Kesehatan istri meliputi masa prakehamilan, kehamilan, pascapersalinan dan masa di luar kehamilan dan persalinan. Artinya, belum mengatur semua khususnya pada kasus kehamilan di luar hubungan suami-istri (pemerkosaan, remaja hamil di luar nikah).3. Pada Nomor 7 Tahun 1984 Pasal 12: Negara wajib menjamin pelayanan kehamilan, persalinan dan pascapersalinan.4. UU Ketenagakerjaan Nomor 25 Tahun 1997 (UUK). UU ini tidak mengatur Secara tegas mengenai hak-hak reproduksi buruh perempuan seperti cuti haid, melahirkan dan menyusui yang sebelumnya diatur dalam UU No.12 Tahun 1948 tentang UU Kerja. Dalam UU Tenaga Kerja Pasal 13 (Ayat 1,2,3):a. Ayat 1 : Buruh wanita tidak diperbolehkan bekerja pada hari pertama haid,b. Ayat 2: Buruh wanita harus diberi istirahat selama satu setengah bulan sebelum saatnya melahirkan menurut perhitungan dan setelah melahirkan anak atau mengalami keguguran.c. Ayat 3: Dengan tidak mengurangi yang telah ditentukan pada Ayat 1 dan 2, buruh wanita yang anaknya masih menyusui harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya kalau hal ini dilakukan selama waktu kerja.5. Hak hak wanita khususnya yang berkaitan dengan Reproduksia. Hak untuk Hidupb. Hak mendapatkan kebebasan dan keamananc. Hak atas kesetaraan dan terbebas dari segala bentuk diskriminasid. Hak privasie. Hak kebebasan berpikirf. Hak atas informasi dan edukasig. Hak untuk memilih menikah atau tidak serta untuk membentuk dan merencanakan sebuah keluargah. Hak untuk memutuskan apakah ingin dan kapan punya anaki. Hak atas pelayanan dan proteksi kesehatanj. Hak untuk menikmati kemajuan ilmu pengetahuank. Hak atas kebebasan berserikat dan berpartisipasi dalam arena politik, dan Hak untuk terbebas dari kesakitan dan kesalahan pengobatan.6. Dalam pembukaan UU HAM Tahun 1999 sudah menjamin wanita hamil berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus.7. Berdasarkan UU, maka ibu hamil bisa meminta seseorang yang sehat berdiri dan memberinya tempat duduk. Dan sopir berhak menyuruh penumpang lain berdiri dan memberikan tempat duduk. Jika tidak, maka bus yang menaikkan orang hamil tanpa memberkannya tempat duduk bisa disebut melanggar UU HAM.8. Menurut UU HAM Nomor 39 Pasal 48:Wanita berhak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran di semua jenis jenjang dan jalur pendidikan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.9. Menurut UU HAM Nomor 39 Pasal 49:1) Wanita berhak untuk memilih, dipilih, dingkat dalam pekerjaan, jabatan, dan profesi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan.2) Wanita berhak untuk mendapatkan perlindungan khusus dalam pelaksanaan pekerjaan atau profesinya terhadap hal-hal yang dapat mengancam keselamatan atau kesehatannya berkenaan dengan fungsi reproduksi wanita.3) Hak khusus yang melekat pada diri wanita dikarenakan fungsi reproduksinya, dijamin dan dilindungi oleh hukum.4) Pasal 50: Wanita yang telah dewasa dan atau telah menikah berhak melakukan perbuatan hukum sendiri, kecuali ditentukan lain oleh hukum agamanya.

10. Deklarasi Barcelona 23 27 September 2001 tentang hak hak wanitaa. Melahirkan merupakan pilihan yang bebasb. Memperoleh pendidikan dan informasi yang memadai mengenai kesehatan reproduksi, kehamilan, persalinan, dan perawatan BBLc. Mendapatkan jaminan dan dari pemerintah di Negara manapun untuk memperoleh pertolongan yang benar dan suatu kehamilan tanpa resikod. Memperoleh informasi yang benar tentang prosedur dan perkembangan teknologi tersebut terhadap kehamilan , persalinan dan prosedur yang paling amane. Memperoleh gizi yang cukup selama kehamilanf. Tidak dikeluarkan dari pekerjaan hanya karena kehamilang. Tidak menerima diskriminasi dan hukuman yang diberikan masyarakat akibat mengalami gangguan kehamilanh. Kelahiran tidak boleh dibatasi atas dasar tatanan sosiali. Membagi tanggung jawab dengan suami berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam proses reproduksij. Mendapatkan informasi tentang keuntungan menyusui dan diberikan dorongan agar segera menyusui setelah melahirkan berhak turut dalam pengambilan keputusan yang mungkin memengaruhi dirinya dan janinnyak. Wanita yang melahirkan di institusi berhak memutuskan mengenai pekerjaan, tempat dan praktek secara kultural yang dianggap penting bagi individul. Wanita hamil dengan ketergantungan obat, AIDS, penyakit kelamin ataupun masalah sosial yang memungkinkan mereka dijauhi masyarakat berhak mendapatkan pertolongan khusus.11. Pasien hamil memiliki hak, yang ditujukan pada pemberian obat atau tindakan, akan mendapat penjelasan oleh petugas kesehatan yang memberikan asuhan padanya tentang efek-efek potensial langsung atau tidak langsung, risiko atau bahaya terhadap dirinya atau bayinya yang belum lahir atau bayinya yang baru lahir yang mungkin diakibatkan dari penggunaan obat yang diresepkan atau tindakan-tindakan yang diharus selama masa kehamilan, persalinan, kelahiran atau menyusui.12. Pasien hamil memiliki hak, sebelum dilakukan terapi, berhak untuk mendapatkan informasi tidak hanya tentang keuntungan-keuntungan, risiko-risiko dan bahaya dari terapi yang diberikan, tetapi juga terapi alternatif, seperti tersedianya kelas-kelas pendidikan melahirkan anak yang dapat mempersiapkan pasien hamil secara mental dan fisik untuk mengatasi ketidak nyamanan atau stres selama masa kehmilan dan pengalaman melahirkan anak, dengan demikian mengurangi atau meniadakan kebutuhannya akan obat dan intervensi obstetrik. Ia harus diberikan informasi tersebut sejak awal kehamilannya dengan tujuan agar ia membuat suatu keputusan yang cukup beralasan.13. Pasien memiliki hak, sebelum memberikan obat apasaja, untuk mendapat informasi dari petugas kesehatan yang meresepkan atau memberikan obat padanya bahwa setiap obat yang ia dapatkan selama masa kehamilan, proses persalinan dan melahirkan, tidak perduli bagaimana dan kapan obat tersebut diminum atau diberikan, yang dapat memberikan efek buruk pada bayinya yang belum lahir, secara langsung atau tidak, dan bahwa tidak terdapat obat atau bahan-bahan kimia yang telah terbukti aman untuk bayi yang dikandungnya.14. Pasien hamil mempunyai hak, bila diantisipasikan akan dilakukan seksio sesaria

ASKEB II DIANHUSADA

Resources

BERANDA PRINSIP-PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN SEJARAH ASUHAN KEHAMILAN TUJUAN ASUHAN KEHAMILAN REFOCUSING ASUHAN KEHAMILAN STANDARD ASUHAN KEHAMILAN TIPE PELAYANAN ASUHAN KEHAMILAN HAK-HAK WANITA HAMIL TENAGA PROFESSIONAL ASUHAN KEHAMILAN ISSUE TERKINI DALAM ASUHAN KEHAMILAN EVIDANCE BASED DALAM PRAKTIK KEHAMILAN VIDEO SAYA

About Themes WordPress Contact Custom work

Hak - Hak Wanita Hamil

Hak-hak wanita ketika menerima layanan asuhan kehamilan (Saifuddin, 2002), yaitu :1. Mendapatkan keterangan mengenai kondisi kesehatannya. Informasi harus diberikan langsung kepada klien (dan keluarganya).2. Mendiskusikan keprihatinannya, kondisinya, harapannya terhadap sistem pelayanan, dalam lingkungan yang dapat ia percaya. Proses ini berlangsung secara pribadi dan didasari rasa saling percaya.3. Mengetahui sebelumnya jenis prosedur yang akan dilakukan terhadapnya.4. Mendapatkan pelayanan secara pribadi / dihormati privasinya dalam setiap pelaksanaan prosedur.5. Menerima layanan senyaman mungkin.6. Menyatakan pandangan dan pilihannya mengenai pelayanan yang diterimanya.

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookJumat, 29 Juni 2012 0 komentar0 komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama BerandaRecent CommentsVISIT MY WORDPRESSVISIT MY WORDPRESSLike ThisAnimated Pictures Comments PicturesClick Here to Get More Images @ MyNiceProfile.comSearchAbout Me

andarivivin

Lihat profil lengkapkuLencana FacebookVivin Iyooko

Buat Lencana Anda

Free Blog ContentFollow MePopular Posts

(tanpa judul) ASKEB II (Persalinan) 1. Pengertian Persalinan Persalinan adalah suatu proses saat janin dan produk konsepsi dikelua... Evidence Based dalam Praktek Kehamilan Praktek kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian dan pengalaman praktek terbaik dari para praktisi dari se... Tenaga Profesional Asuhan Kehamilan 1. Bidan/ midwives 2. Dokter umum 3. SPOG/ dokter spesialis obstetric dan ginekology 4. Team/ ant... ASKEB II ( Persalinan ) 1. Pengertian Persalinan Persalinan adalah suatu proses saat janin dan produk konsepsi dikeluarkan sebagai akibat kon... Refocusing Asuhan Kehamilan Hasil survey kesehatan rumahtangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan angka kematian ibu sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup dengan penye... Standart Asuhan Kehamilan Sebagai profesional bidan, dalam melaksana