Reni Susanti-imbalance Elektrolit

45
IMBALANCE ELEKTROLIT IMBALANCE ELEKTROLIT Pembimbing : dr. H. Imam Ghozali, Sp.An Oleh : Reni Susanti, S.ked

description

Reni Susanti-imbalance Elektrolit

Transcript of Reni Susanti-imbalance Elektrolit

  • IMBALANCE ELEKTROLITPembimbing : dr. H. Imam Ghozali, Sp.AnOleh : Reni Susanti, S.ked

  • Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi partikel yang bermuatan (ion) positif atau negatif. Ion bermuatan positif disebut kation dan ion bermuatan negatif disebut anion. Keseimbangan keduanya disebut sebagai elektronetralitas.Sebagian besar proses metabolisme memerlukan dan dipengaruhi oleh elektrolit. Konsentrasi elektrolit yang tidak normal dapat menyebabkan banyak gangguan.

  • Tabel. Kandungan elektrolit dalam tubuh

    ElektrolitPlasma (mEq/L) Interstitial IntraselularKation NaKCaMg142 45311442.51.515150227Total154152194AnionClHCO3HPO4SO4Asam organikProtein 103272151611430215011010020063Total 154152194

  • PENGATURAN ELEKROLIT

    Natrium (Na)

    Natrium adaiah salah satu mineral yang banyak terdapat pada cairan elektrolit ekstraseluler (di luar sel), mempunyai efek menahan air, berfungsi untuk mempertahankan cairan dalam tubuh, sebagai konduksi impuls saraf.Nilai normal dalam serum :Dewasa 135-145 mEq/L Anak 135-145 mEq/L Bayi 134-150 mEq/L

  • HiponatremiaDefinisi : keadaan kadar darah Na < 130 mEq/LKadar Na aman sekurangnya 125 mEq/LKoreksi diberikan bila terdapat gejala SSP (edema otak), atau kadar Na < 120 mEq/L

  • Penyebab :Pemberian diuretik yang lamaHilangnya sekresi gastrointestinal yang abnormal (diare, muntah) tanpa cairan penggantiPemberian cairan bebas natrium dalam jumlah yang berlebihan secara parenteralPenyakit ginjalInsufisiensi adrenalPengeluaran keringat meningkatAsidosis metabolik

  • Tanda dan gejala :

    Kejang perut, mual, diare, muntah

    Cemas, takut, bingung,

    Kasus berat ; nadi cepat dan lemah, tekanan darah turun, kulit dingin dan lembab, konvulsi, koma

  • Penatalaksanaan Seorang laki-laki dengan BB 50 kg, natrium sekarang 112 mEq/L. Berapa defisit Na ?Defisit Natrium = 0,6 x BB (kg) X (140Na serum)Durasi penggantian = 2 x (140Na serum) /jamLarutan NaCl 3% (513 mEq/L), NaCl 5% (855 mEq/L), NaCl 0,9% (154 mEq/L)Koreksi diberikan dalam 4 jam. Pemberian NaCl 3% dengan dosis 1 mL/kgbb diharapkan dapat meningkatkan kadar Natrium sekitar 1,6 mEq/L. Larutan ini tidakuntuk diberikan pada keadaan hiponatremia yang asimptomatik. Kenaikan kadarnatrium serum idealnya tidak melebihi 1 mEq/jamNaCl 3% 1 mEq = 1 cc

  • Defisit Natrium = 0,6 x 50 kg X (140112 mEq/L) = 30 x 28 = 840 mEq/LDurasi penggantian = 2 x (140112 mEq/L) /jam = 2 x 30 = 60 mEq/L/ jam Koreksi diberikan selama 4 jam = 60 mEq/L x 4 =240 mEq/L/4jamJadi, bila diberikan NaCl 3% (513 mEq/L), dalam waktu 4 jam harus di habiskan 240 cc.

  • Koreksi natrium secara intravena harus diberikan secara lambat, untuk mencegah central pontin myelinolysis (CPM). Kadar Na plasma tidak boleh dinaikkan lebih dari 10-12 mmol/L dalam 24 jam pertama. Terapi inisial diberikan untuk mencegah udem serebri. Untuk hiponatremia akut dengan gejala serius, koreksi dilakukan agak cepat. Kadar natrium plasma harus dinaikkan sebanyak 1,5-2 mmol/L dalam waktu 3-4 jam pertama, sampai gejala menghilang. Kecepatan cairan infus diberikan 2-3 ml/kg/jam, setelah itu dilanjutkan dengan 1 ml/kg/jam, sampai kadar Na 130 mmol/L. Untuk koreksi hiponatremia kronik, diberikan dengan target kenaikan sebesar 0,5 mmol/L setiap 1 jam, maksimal 10 mmol/L dalam 24 jam. Kecepatan infus dapat diberikan 0,5 1 ml/kg/jam. Pemantauan kadar Na serum harus dilakukan setiap 2-4 jam.

  • Osmotic demyelination syndrome:Sindrom demielinasi osmotik (sebelumnya disebut mielinolisis pontine sentral) dapat terjadi karena koreksi hiponatremia yang terlalu cepat. Demielinasi dapat mempengaruhi pons dan area lain dari otak. Faktor resiko pada pasien dengan alkoholisme, kurang gizi, atau penyakit kelemahan kronis lain. Gejala klinisnya bisa dysarthria, dan disfagia.

  • Definisi : keadaan bila kadar Na darah >145 meq/L

    Penyebab :Pemberian cairan intravena yang berlebihan yang mengandung kadar natrium tinggiSekresi aldosteron yang berlebihan

    Hipernatremia

  • Tanda dan gejala :Rasa haus yang berlebihanMembran mukosa keringKonvulsiPeningkatan suhu

  • Penatalaksanaan Menetapkan etiologi hipernatremia. Beri cairan hipotonis sampai hemodinamik stabilHipernatremi dengan kelebihan volume diatasi dengan diuresis. Menurunkan ion Na serum, sebelum mencapai kadar kritis (>160 mEq/L) Hipernatremia dengan normovolemia D5 per oral atau IV Hipernatremia dengan hipervolemik D5 dan diuretik

  • 2. Kalium (K)

    Kalium merupakan kation intrasel utama, yang mengatur rangsangan neuromuskuler dan kontraksi otot. Sumber kalium terdapat pada gandum utuh, daging, polong-polongan, buah-buahan, dan sayur-mayur. Kalium dibutuhkan untuk pembentukan glikogen, sintesis protein, dan upaya memperbaiki asam-basa. Nilai laboratorium normal kalium serum adalah 3,5-5,3 mEq/L.

  • Kalium terutama diatur oleh ginjal. Suatu kondisi yang menurunkan pengeluaran urine akan menurunkan ekskresi kalium. Seiring dengan peningkatan sekresi aldosteron, kalium yang diekskresikan melalui urine akan lebih banyak sehingga kadar kalium serum menurun. Mekanisme pengaturan lain adalah dengan pertukaran ion kalium dengan ion natrium di tubulus ginjal. Apabila natrium dipertahankan, kalium akan diekskresi.

  • Definisi : bila kadar Kalium darah < 3,5 mEq/LPenyebab :diare, muntahPemberian diuretik.Penggunaan cairan intravena yang tidak mengandung kalium secara berlebihanPenggunaan steroid berlebihanAlkalosis metabolikSindrom Cushing atau tumor yang dapat memproduksi hormon adrenal

    Hipokalemia

  • Tanda dan gejala :Nadi lemah dan tak teraturNafas dangkalTekanan darah turunAnoreksia, nousea, vomitusOtot lemah, kelemahan, keletihanAritmiaBising usus turun

  • Penatalaksanaan Bila kadar Kalium < 2,5 mEq/L (dengan atau tanpa gejala) berikan KCl 3,75% i.v. dengan dosis 3-5 mEq/kgbb, maksimal 40 mEq/Liter cairan Bila kadar Kalium 2,5-3,5 mEq/L (dengan atau tanpa gejala) berikan KCl 75 mg/kg/hari p.o. dibagi 3 dosis

  • Definisi : kadar Kalium darah > 5,5 mEq/L

    Penyebab :Penyakit ginjalPemberian kalium yang berlebihanAsidosis metabolikPemberian diuretik hemat kaliumInsufisiensi adrenal

    Hiperkalemia

  • Tanda dan gejala :MualHiperaktifitas sistem cernaAnsietasAritmia jantungBadan terasa lemasParestesia Denyut nadi tidak teratur dan lambatHipotensi Kelemahan otot

  • Penatalaksanaan Bila kadar K 6-7 mEq/L: NaHCO3- 7,5% dosis 3 mEq/kg i.v. atau 1 unit insulin / 5 gram glukosa Bila kadar K >7 mEq/L: Ca Glukonas 10%, dosis 0,1-0,5 mL/kgbb i.v. dengan kecepatan 2 mL/menit

  • 3. Pengaturan Kalsium

    Tubuh membutuhkan kalsium untuk integritas dan struktur membran sel, konduksi jantung yang adekuat, koagulasi (pembekuan) darah, pertumbuhan dan pembentukan tulang, dan relaksasi otot.

    Tubuh orang dewasa mengandung 1200 gram kalsium. Normal kadar kalsium dalam darah 8,8-10,5 mg/dl

  • Kalsium di dalam cairan ekstrasel diatur oleh hormon paratiroid dan tiroid.

    Hormon paratiroid mengontrol keseimbangan kalsium tulang, absorbsi kalsium di gastrointestinal, dan ekskresi kalsium di ginjal.

    Tirokalsitonin dari kelenjar tiroid juga memiliki peranan dalam menentukan kadar kalsium dalam serum, yakni dengan menghambat pelepasan kalsium dari tulang.

  • Definisi: Kadar Ca di bawah 8,0 mg/dL

    Penyebab :Pemberian cairan intravena yang tidak mengandung kalsiumAlkalosis metabolikNutrisi parenteral totalDefisiensi vitamin D

    Hipokalsemia

  • Tanda dan gejala :Parestesia, baal dan kesemutan pada daerah jari-jari Refleks hiperaktif Tanda Trousseaus : spasme karpopedal terjadi jika sirkulasi ke ekstremitas berkurangTanda Chvosteks : terjadinya kontraksi otot wajah sebagai respons terhadap ketukan di daerah yang dipersarafi oleh saraf fasial. Hipokalsemia kronik ; Tetani, kram otot, fraktur patologis. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar kalsium
  • Penatalaksanaan Calsium chloride 10-20 mg/kg i.v. Ca glukonate 50-100 mg/kg/dosisGunakan vena sentralJangan bersamaan dengan bikarbonatDapat menyebabkan bradikardia, hipotensi, dan aritmiaUntuk kasus kronik tambahkan kalsium dalam asupan enteral atau parenteral

  • HiperkalsemiaDefinisi : hiperkalsemia jika kadar kalsium serum >10,5 mg/dl

    Penyebab :HiperparatiroidismeImmobilisasi lamaOsteoporosis Peningkatan absorpsi kalsium dari traktus gastrointestinal, penurunan ekskresi kalsium ginjal, dan peningkatan resorpsi kalsium tulang

  • Tanda dan gejala :Penurunan tonus ototAnoreksia, mual dan muntahKelemahanLetargiPenurunan kesadaran

  • 4. Pengaturan Magnesium

    Magnesium merupakan kation terpenting kedua dalam cairan intrasel dan sangat penting untuk aktifitas enzim, neurokimia, dan eksitabilitas otot. Nilai normal laboratorium magnesium serum adalah 1,5 sampai 2,5 mEq/L. Magnesium berperan dalam metabolisme karbohidrat dan protein, dan juga penting untuk konduksi syaraf. Magnesium terutama diekskresi melalui mekanisme ginjal.

  • Hipomagnesemia

    Definisi : kadar Mg < 1,7 mEq/LPenyebab :Asupan yang tidak adekuat ; malnutrisi dan alkoholismeAbsorbsi yang tidak adekuat ; diare, muntah, drainase nasogastrik, fistula, diet kalsium yang berlebihan, penyakit usus kecilKehilangan magnesium yang berlebihan akibat penggunaan diureticKelebihan aldosteronPoliuria

  • Tanda dan gejala :Gangguan susunan syaraf pusat, tremor, kejangHipertensi KebingunganDisorientasiTakikardiaTanda Chvostek dan tanda Trousseau positif

  • Penatalaksanaan

    Magnesium sulfat 25-50 mg/kg/dosis i.vDapat menyebabkan hipotensi, flushing, nausea, warmth, depresi pernapasan

  • Hipermagnesemia

    Penyebab :Gagal ginjalPemberian magnesium parenteral yang berlebihan HiperparatiroidismePenyakit Addison

  • Tanda dan gejala :Refleks tendon hipoaktifPernafasan dan frekuensi denyut jantung dangkal dan lambatHipotensiBerkeringat Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar magnesium >2,5 mEq/L.

  • 5. Pengaturan Klorida

    Klorida terdapat di dalam cairan ekstrasel dan intrasel. Keseimbangan klorida dipertahankan melalui asupan makanan dan ekskresi serta reabsorbsi renal. normal klorida serum :100-106 mEq/L. Jumlah yang diekskresikan berhubungan dengan asupan makanan. Klorida diabsorbsi di usus halus dan disekresikan di dalam keringat, cairan lambung dan empedu. Klorida di angkut di dalam darah dan limfe akibat kerja jantung dan otot rangka.

  • Penyebab :Biasanya berkaitan dengan meningkatnya kadar bikarbonat yang ditemukan pada alkalosisDapat terjadi sesudah muntah kronisBerhubungan dengan pemberian furosemid atau diuretic tiazid

    Hipokloremia

  • Tanda dan gejala :Banyak berkeringan tanpa diikuti dengan masukan cairan yang cukupDiareOtot hipertonus, tetaniDepresi pernafasanHasil laboratorum : kadar klorida serum < 100 mEq/L.

  • Hiperkloremia

    Penyebab :Meningkatnya pemberian cairan intravena yang hipertonikMasukan garam yang berlebihan selama terapi intravena atau selama pemberian nutrisi secara parenteralKegagalan ginjal akutDiabetes insipidus

  • Tanda dan gejala :EdemaPernafasan cepat dan dalamPeningkatan volume darahKegagalan jantung kongestifStupor - tidak sadarHasil laboratorium kadar klorida serum > 106 mEq/L

  • 6. Pengaturan Bikarbonat

    Bikarbonat adalah buffer dasar kimia yang utama di dalam tubuh. Ion bikarbonat terdapat dalam cairan ekstrasel dan intrasel.

    -Normal bikarbonat arteri adalah 22-26 mEq/L. -Dalam darah vena, bikarbonat diukur melalui kandungan karbon dioksida dan nilai bikarbonat normal untuk orang dewasa adalah 24-30 mEq/L.

  • Bikarbonat diatur oleh ginjal. Apabila tubuh memerlukan lebih banyak basa, ginjal akan mereabsorsi bikarbonat dalam jumlah yang lebih besar dan dikembalikan ke ekstrasel.

    Ion bikarbonat merupakan komponen paling penting dalam system buffer asam karbonat-bikarbonat yang penting berperan dalam keseimbangan asam-basa.

  • Terimakasih

    *