SAP 1-Reni

download SAP 1-Reni

of 29

Transcript of SAP 1-Reni

No. 1.

Perbedaan Perubahan Akuntansi

CTA

Full Accrual

Dampak Perubahan

Basis Basis akuntansi yang digunakan Basis akuntansi yang digunakan dalam dalam laporan keuangan pemerintah laporan keuangan pemerintah yaitu basis yaitu basis kas untuk pengakuan akrual (Par 5) pos-pos pendapatan, belanja, dan pembiayaan dan basis akrual untuk pengakuan pos-pos aset, kewajiban, dan ekuitas dana.(Par 5) Penggunaan sepenuhnya basis

akrual bersifat optional (Par 6) 2. Perubahan Definisi a. Pendapatan Pendapatan: penerimaan adalah RKUN/D semua Pendatapan-LRA: semua penerimaan yang RKUN/D yang menambah Saldo Anggaran yang menjadi hak

menambah ekuitas dana lancar Lebih dalam periode tahun anggaran yang dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. kembali oleh pemerintah. Pendapatan-LO: pusat/daerah yang hak pemerintah sebagai diakui

penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

(PSAP 01 Par 8) b. Belanja/Beban

(PSAP 01 Par 8)

Belanja: semua pengeluaran dari Belanja: semua pengeluaran dari RKUN/D RKUN/D yang mengurangi ekuitas yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dana lancar dalam periode tahun dalam akan diperoleh periode tahun anggaran anggaran bersangkutan yang tidak bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya pembayarannya kembali oleh pemerintah. Beban: penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. (PSAP 01 par 8) (PSAP 01 par 8) lebih/kurang dan belanja dan belanja antara pendapatan-LRA kembali oleh pemerintah.

c. Surplus/Defisit

Surplus/Defisit: selisih lebih/kurang Surplus/Defisit-LRA:selisih antara pendapatan selama satu periode pelaporan.

selama satu periode pelaporan. Surplus/Defisit-LO: selisih antara

pendapatan-LO dan beban selama satu periode pelaporan, setelah diperhitungkan surplus/ (PSAP01 par. 8) d. Lain-Lain Tidak Ada defisit dari kegiatan non operasional dan pos luar biasa. (PSAP 01 par. 8) Pos luar biasa: pendapatan luar biasa/

beban luar biasa yg terjadi karena kejadian atau transaksi yg bukan merupakan operasi biasa, tidak diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada di luar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan. Saldo Anggaran Lebih adalah gunggungan saldo yang berasal dari akumulasi anggaran SiLPA/SiKPA tahun-tahun

sebelumnya dan tahun berjalan serta penyesuaian lain yang diperkenankan (PSAP 01, Par 8) 3. Pengakuan a. Pendapatan Unsur Pendapatan menurut basis akrual Pendapatan-LO diakui pada saat Laporan Keuangan diakui pada saat timbulnya hak atas timbulnya hak atas pendapatan tersebut pendapatan tersebut atau ada aliran atau ada aliran masuk sumber daya masuk sumber daya ekonomi. ekonomi.

Pendapatan menurut basis kas Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diakui pada saat kas diterima di diterima atau oleh entitas pelaporan. (Par 88) pelaporan (Par 95) di Rekening atau Kas oleh Umum entitas Rekening Kas Umum Negara/Daerah Negara/Daerah

b. Belanja/Beban

Belanja menurut basis akrual diakui Beban pada saat diperoleh manfaat. atau

diakui terjadinya

pada

saat

timbulnya manfaat

pada saat timbulnya kewajiban atau kewajiban, terjadinya konsumsi aset, penurunan ekonomi atau potensi jasa. Belanja menurut basis kas diakui Belanja diakui berdasarkan terjadinya pada saat terjadinya pengeluaran pengeluaran dari Rekening Kas Umum dari Rekening Kas atau Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan entitas (Par 96-97) nilai perolehan Menggunakan nilai perolehan Historis. dicatat sebesar pengeluaran/ Negara/Daerah pelaporan (Par 89) 4. Pengukuran a. Aset Unsur Menggunakan Historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran Aset kas dan setara kas atau sebesar nilai penggunaan sumber daya ekonomi atau wajar dari imbalan yang diberikan sebesar nilai wajar dari imbalan yang untuk memperoleh aset tersebut b. Kewajiban Kewajiban nominal diberikan tersebut dicatat sebesar nilai Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan. (Par 90) 5. Perbedaan (Par 98) untuk memperoleh aset Laporan Keuangan

KomponenKomponen Keuangan a. Kerangka Konseptual Komponen Laporan Keuangan Laporan Keuangan Pokok LRA Neraca LAK CaLK (Par 14) Laporan yang bersifat optional Laporan Kinerja Keuangan (LKK) Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) Komponen Laporan Keuangan Laporan Keuangan Pokok Laporan Pelaksanaan Anggran LRA Laporan Perubahan SAL Laporan Finansial Neraca Laporan Operasional (LO) LAK Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) CaLK (par 20) Setiap entitas pelaporan menyajikan komponen-komponen laporan keuangan tersebut kecuali: LAK yang hanya disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan (Par 14) Setiap entitas pelaporan menyajikan Laporan

komponen-komponen laporan keuangan tersebut kecuali : LAK yang hanya disajikan oleh entitas yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum; Laporan Perubahan SAL yang hanya disajikan oleh Bendahara Umum

Negara dan entitas pelaporan yang menyusun (Par 15) b. LKPP/LKPD Komponen Laporan Keuangan LRA Neraca LAK CaLK (Par 15) Komponen Laporan Keuangan c. LK-KL/LK-SKPD Komponen Laporan Keuangan LRA Neraca CaLK 6. Perbedaan Informasi LAPORAN REALISASI ANGGARAN Dalam LRA Diperlukan dalam rangka memenuhi Tetap dalam peraturan LRA Laporan Perubahan SAL Neraca Laporan Operasional (LO) LAK Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) CaLK LRA Neraca Laporan Operasional (LO) Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) CaLK diperlukan untuk memenuhi laporan keuangan konsolidasiannya.

Komponen Laporan Keuangan

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

kewajiban pemerintah yang diatur kewajiban pemerintah yang diatur dalam perundangan peraturan perundangan (statutory) lagi memuat pendapatan (statutory) Memuat pendapatan hibah/donasi Tidak

dalam

bentuk

barang

sekaligus hibah/donasi Dasar:

dalam

bentuk

barang

belanja modalnya. Dasar: PSAP 07 Par. 49:

maupun belanja modalnya. (lamp. I, PSAP 07 par. 48). Jika

Jika perolehan aset tetap memenuhi perolehan aset tetap memenuhi kriteria kriteria perolehan aset donasi maka perolehan aset donasi maka perolehan perolehan tsb diakui sebagai tersebut diakui sebagai pendapatan pendapatan pemerintah dan jumlah operasional yang sama juga harus diakui sebagai belanja modal dalam LRA. Struktur LRA Pendapatan-LRA Belanja Transfer Surplus/defisit-LRA Pembiayaan Sisa pembiayaan (SiLPA/SiKPA) 7. Perbedaan Informasi Dalam Neraca a. Perbedaan dalam Kelompok Lancar Aset 1. Dalam contoh format neraca maupun dalam neraca Pemr Pst th 2009 tidak terlihat 1. Dalam contoh format neraca ada akun Penyisihan Piutang. Dg Dmkn Piutang disajikan sebesar Net lebih/kurang anggaran Struktur LRA Pendapatan-LRA Belanja Transfer Surplus/defisit-LRA Pembiayaan Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA) Tidak struktur dihasilkan Berbasis Akrual ada perbedaan LRA dari Kas dengan yang SAP Menuju SAP

Berbasis Akrual

akun

Penyisihan Piutang

Piutang. hanya CaLK. sebesar

Realizable Value

Penyisihan diungkapkan Piutang 2. Tidak ada 8. Perbedaan Akuntansi Pada Persediaan akhir

dalam

disajikan

Nilai Nominal 2. Beban Dibayar Dimuka akuntansi, Pada akhir periode akuntansi catatan disesuaikan dengan hasil inventarisasi fisik (par 14, PP 71/2010) dapat dinilai dengan

periode

persediaan dicatat berdasarkan hasil persediaan inventarisasi fisik (par 16, PP 24/2005)

Nilai pembelian yang digunakan Persediaan yang terakhir diperoleh

adalah biaya perolehan persediaan menggunakan : Metode sistematis (FIFO atau rata-rata tertimbang) Harga pembelian terakhir (par 20, PP 24/2005) Persediaan sendiri atas barang sebesar (par 17 PP 71/2010) yang Persediaan atas barang yang diperoleh cara memproduksi sendiri biaya disajikan sebesar harga pokok produksi (lamp.I, PSAP 05, par 15).

diperoleh dengan cara memproduksi dengan disajikan standar (PSAP 05, par 18).

Tidak ada

Terdapat bagian yang mengatur mengenai beban persediaan : Dicatat sebesar pemakaian persediaan Dalam rangka penyajian LO Pengukuran persediaan secara perpetual dan periodik (par 22 s.d. 25, PP 71/2010)

9.

Perbedaan Akuntansi Tidak ada Investasi

PSAP 06 Paragraf 34 : Diskonto atau premi pada pembelian investasi diamortisasi selama periode dari pembelian sampai saat jatuh tempo sehingga hasil yang konstan diperoleh dari investasi tersebut.

Tidak ada

PSAP 06 Paragraf 35 : Diskonto atau premi yang diamortisasi tersebut dikreditkan atau pada pendapatan bunga, merupakan penambahan didebetkan sehingga atau

pengurangan dari nilai tercatat investasi (carrying value) tersebut. Paragraf 37 Paragraf 40 Hasil investasi berupa dividen tunai Hasil investasi berupa dividen tunai yang

yang diperoleh dari PMP yg pen- diperoleh catatannya menggunakan metode pemerintah

dari yang

penyertaan metode biaya, hasil

modal dicatat

pencatat-annya investasi. metode

biaya, dicatat sbg pendapatan hasil menggunakan investasi. Sedang jika menggunakan sebagai metode ekuitas, bagian laba yang Sedang mengurangi nilai investasi pemerin- yang jika

pendapatan

menggunakan

diperoleh pemerintah akan dicatat ekuitas, bagian laba berupa dividen tunai diperoleh pemerintah dicatat sbg hasil investasi saham dan yang tah dan tidak dicatat sbg pendapat- pendapatan dividen dalam bentuk diterima akan saham yg Dividen dalam

an hasil investasi. Kecuali untuk mengurangi nilai investasi pemerintah. bentuk menambah nilai diterima tidak akan menambah nilai

investasi pemerintah dan ekuitas investasi pemerintah. dana yang diinvestasikan dengan jumlah yang sama. Tidak Ada Lamp I, PSAP06 Par. 42 Pelepasan Investasi: Perbedaan dibebankan antara atau hasil pelepasan kepada investasi. investasi yang investasi dengan nilai tercatatnya harus dikreditkan pelepasan pelepasan aset keuntungan/rugi Keuntungan/rugi 10. Akuntansi Aset Tetap Perolehan suatu aset tetap yang Perolehan suatu

disajikan dalam laporan operasional. tetap

memenuhi kriteria perolehan aset memenuhi kriteria perolehan aset donasi, donasi, maka perolehan tersebut maka perolehan tersebut diakui sebagai diakui pemerintah sebagai dan pendapatan pendapatan operasional belanja modal (par 48, PP 71/2010) Penyusutan sdh menjadi wajib

dalam jumlah yang sama dalam LRA (par 49, PP 24/2005) Penyusutan belum menjadi wajib konstruksi dalam

PSAP 07 par. 57, selain tanah dan lamp.I PSAP 07 par. 58, selain tanah dan pengerjaan, konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset seluruh aset tetap dapat disusutkan tetap disusutkan sesuai dengan sifat dan sesuai dengan sifat dan karakteristik karakteristik aset tersebut. aset tersebut. Penyusutan adalah penyesuaian Perubahan definisi adalah alokasi yang

nilai sehubungan dengan penurunan Penyusutan aset (Par 8)

kapasitas dan manfaat dari suatu sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama (Par 8) 11. Perbedaan Akuntansi Kewajiban masa manfaat aset yang bersangkutan.

a. Pengakuan kewajiban

Kewajiban diakui pada saat dana Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman Kewajiban pinjaman diterima dan/atau pada diterima saat kewajiban timbul. oleh pemerintah pada atau sekarang saat kewajiban sebenarnya. dapat saja

yang masih

diakui belum nilai yang

dikeluarkan oleh kreditur sesuai dengan mencerminkan kesepakatan, dan/atau kewajiban timbul.

Kewajiban merupakan

yang diterima sekarang hasil kesepakatan tahun sebelumnya. Di sisi lain, kewajiban disepakati sekarang karena dana diterima. b. Pengukuran kewajiban Belum ada pengukuran untuk utang Utang Transfer adalah kewajiban suatu Utang transfer merupakan transfer. entitas pelaporan untuk melakukan kewajiban jangka pendek. belum diukur pembayaran kepada entitas lain sebagai Sekarang yang pada belum belum pinjaman sudah tahun tentu adanya yang

sudah diakui seluruhnya

akibat ketentuan perundang-undangan. berapa nilainya sehingga Utang transfer diakui dan dinilai sesuai kewajiban jangka pendek dengan peraturan yang berlaku. yang ada di neraca belum memperhitungkan jumlah

utang transfer. c. Penyelesaian Kewajiban Sebelum Tempo Apabila harga perolehan kembali Apabila harga perolehan kembali adalah Nilai aset pada neraca adalah sama dengan nilai tercatat sama dengan nilai tercatat (carrying value) sekarang kewajiban sebelum jatuh tempo jatuh dianggap sebagai tempo dianggap masih belum Jatuh (carrying value) maka penyelesaian maka penyelesaian kewajiban sebelum mencerminkan nilai yang sebagai sebenarnya. Aset dinilai atas kewajiban tempo hanya jumlah ekuitas dan penyelesaian penyelesaian utang secara normal, yaitu terlalu tinggi (overvalued). penyelesaian sebelum masih mempengaruhi kewajiban

utang secara normal, yaitu dengan dengan menyesuaikan jumlah kewajiban Penyesuaian menyesuaikan jumlah kewajiban dan aset yang berhubungan. dan ekuitas dana yang berhubungan. jatuh

dana, padahal menurut basis akrual seharusnya mempengaruhi kewajiban dan aset. Apabila harga perolehan kembali Apabila harga perolehan kembali tidak Perbedaan (carrying value) maka, selain maka, selain penyesuaian jumlah carrying value harga masih di jumlah

tidak sama dengan nilai tercatat sama dengan nilai tercatat (carrying value) perolehan kembali dengan penyesuaian jumlah kewajiban dan kewajiban dan aset yang terkait, jumlah belum perbedaan yang ada juga Laporan Operasional pada diungkapkan

ekuitas dana yang terkait, jumlah perbedaan yang ada juga disajikan dalam dalam laporan keuangan pos sehingga nilai ekuitas di

diungkapkan pada Catatan atas Surplus/Defisit Laporan Keuangan. Operasional

dari dan

Kegiatan

Non neraca sebenarnay. Surplus/defisit perbedaan seharusnya

belum

diungkapkan

pada mencerminkan nilai yang akibat tersebut berpengaruh

Catatan atas Laporan Keuangan. ((LampI PSAP07 par 64)

pada nilai surplus/defisit Laporan Operasional, yang selanjutnya akan berpengaruh pada nilai ekuitas akhir di Laporan Perubahan Ekuitas, dan terakhir akan berpengaruh pada jumlah ekuitas yang ditampilkan di Neraca. 12. Perubahan Ekuitas Ekuitas Dana terbagi; Hanya Ekuitas, yaitu kekayaan bersih Struktur ekuitas dana masih informasi alokasi yaitu kegiatan dan dana

EDL: selisih antara aset lancar pemerintah yang merupakan selisih antara sekarang dan kewajiban jangka pendek, aset dan kewajiban pemerintah pada memberikan termasuk sisa lebih pembiayaan tanggal laporan. anggaran/saldo anggaran lebih orientasi pemerintah, untuk

EDI: mencerminkan kekayaan Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo seberapa besar dana yang pemerintah yang tertanam akhir ekuitas pada Laporan Perubahan dipakai dalam investasi jangka panjang, Ekuitas operasional rutin,

aset tetap, dan aset lainnya, dikurangi dengan kewajiban (Par 84-85) jangka panjang EDC: mencerminkan kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundangundangan. (Par 78-81) 13. Perbedaan Informasi dalam Laporan Arus Kas a. Aktivitas Operasi b. Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan c. Aktivitas Pembiayaan d. Aktivitas Nonanggaran c. Aktivitas Pendanaan d. Aktivitas Transitoris a. Aktivitas Operasi b. Aktivitas Investasi

berapa yang dipakai untuk investasi.

Secara umum, tidak ada perbedaan perlakuan akuntansi antara struktur Laporan Arus Kas (LAK) berbasis CTA dengan LAK berbasis sesuai anggaran akrual. dengan dan LAK akun ada berbasis akrual disajikan

beberapa jenis aktivitas yang direklasifikasikan. Aktivitas Operasi: Tidak Ada Aktivitas Operasi: Arus masuk kas: LAK sekarang masih belum

Ada Penerimaan dari Pendapatan Luar memperhitungkan adanya Biasa Tidak Ada Arus keluar kas: Ada Pembayaran Kejadian Luar Biasa Aktivitas Nonkeuangan: Arus Masuk Kas: Penjualan Aset Tetap dan Aset lainnya Arus Keluar Kas: Pembelian Aset Tetap dan Aset lainnya Aktivitas Pembiayaan: Arus Masuk Kas: Penerimaan pinjaman Arus Masuk Kas: Penjualan Lainnya Penerimaan dari Divestasi Penjualan Investasi Nonpermanen Aset Tetap dan Jenis aktivitas investasi Aset pada LAK sekarang masih ada yang dimasukkan ke dalam jenis aktivitas misalnya pembiayaan, Investasi Aset Aktivitas Investasi: arus kas masuk dan keluar dari biasa. pendapatan dan pembayaran kejadian luar

penerimaan dari divestasi. Arus Keluar Kas: Pembelian Aset Tetap dan Aset lainnya Pengeluaran Negara Pembelian Investasi Nonpermanen Penyertaan Modal

Aktivitas Pendanaan: Arus Masuk Kas: Penerimaan pinjaman Aktivitas pembiayaan pada LAK sekarang masih

Penerimaan kembali pinjaman Peneriman dari Divestasi

Penerimaan kembali pinjaman

meliputi

sebagian

jenis

aktivitas investasi. Arus Keluar Kas: Pembayaran Pokok Pinjaman Pemberian Pinjaman

Arus Keluar Kas: Pembayaran Pokok Pinjaman Pemberian Pinjaman Pengeluaran Penyertaan Modal Pemerintah Aktivitas Non Anggaran: Arus Masuk Kas: 14. Penerimaan PFK Kiriman Uang Masuk Pengeluaran PFK Kiriman Uang Keluar

Aktivitas Transitoris: Selain Sama perubahan jenis nama aktivitas, tidak ada dampak perubahan yang signifikan.

Arus Keluar Kas:

Perbedaan Informasi Disajikan secara sistematis. Setiap dalam Catatan Atas pos dalam LRA, Neraca, LAK harus Laporan Keuangan mempunyai referensi silang dengan informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam LRA, Laporan Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK, dan LPE harus mempunyai referensi silang dengan informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

CALK

sekarang

masih

belum menyajikan pos-pos di LO dan LPE karena kedua laporan tersebut bersifat opsional.

CaLK meliputi penjelasan atau daftar Catatan atas Laporan Keuangan meliputi

terinci atau analisis atas nilai suatu penjelasan atau daftar terinci atau analisis pos yang disajikan dalam LRA, atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Neraca, dan LAK (PSAP04 par12) LRA, Laporan Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK, dan LPE. (LampI PSAP07 Par 13) Tidak ada Tujuan Penyajian CaLK : pemahaman yang lebih baik (par 2, PP 71/2010) CALK pada awalnya komponen

Untuk meningkatkan transparansi dan merupakan

laporan keuangan yang baru untuk menggantikan kedudukan Penghitungan Porsi awalnya belum tujuan Nota Anggaran. belum pengaturannya masih ada

terlalu banyak, sehingga penetapan CALK penyajian

yang jelas. Diantara akuntansi dipertimbangkan adalah: Pengakuan pendapatan Kebijakan-kebijakan Diantara Kebijakan-kebijakan akuntansi Kualitas yang untuk perlu yang perlu dipertimbangkan untuk sekarang dengan disajikan disajikan adalah : Pengakuan pendapatan-LRA Pengakuan pendapatan-LO standar masih CALK belum

terlalu baik. Ke depannya, menggunakan basis akrual, akan ada

Pengakuan belanja

Pengakuan Belanja Pengakuan Beban

perubahan yang signifikan terutama karena adanya pembahasan yang lebih detail terkait LRA dan LO.

(par 50, PP 24/2005)

(par 46, PP 71/2010)

15.

Laporan (SAL)

Perubahan Tidak ada laporan tersendiri

Laporan Perubahan SAL menyajikan secara Laporan komparatif dengan periode sebelumnya sekarang pos-pos berikut: a. Saldo Anggaran Lebih awal; b. Penggunaan Saldo Anggaran Lebih; c. Sisa Lebih/Kurang Anggaran tahun berjalan; Sebelumnya; dan e. Lain-lain; f. Saldo Anggaran Lebih Akhir. (Par 41) menyajikan pengguna

keuangan masih belum Laporan laporan tidak secara mendapatkan mengenai apa saja kesalahan SAL akhir.

Saldo Anggaran Lebih

Perubahan SAL sehingga

Pembiayaan keuangan jelas

d. Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun informasi untuk koreksi nilai

berapa nilai SAL awal, penggunaannya, apa saja pembukuan yang terjadi,

Melaporkan mutasi Saldo Anggaran Lebih dan SiLPA/SiKPA dari LRA 16. Laporan Operasional a. Sifat dan uraian Laporan Kinerja Keuangan Laporan Operasional

(SAL) yang merupakan akumulasi saldo Penggunaan SAL sekarang masih belum transparan.

Karena

sifatnya

yang

pos-pos

Bersifat Par.20)

optional

(PSAP.01

Merupakan Laporan Keuangan Pokok

opsional berbagai

dan

masih entitas

diterapkannya basis CTA di menyajikan laporan pelaporan, maka Laporan Kinerja Keuangan masih belum dibuat. Padahal, laporan bermanfaat mengukur efisien, ekonomis efektif, ini sangat untuk seberapa dan keuangan

Disusun oleh entitas pelaporan yang berbasis akrual (KK par.42)

pemerintah. Dampak dari belum disusunnya Laporan Kinerja Keuangan/Laporan Operasional kinerja pemerintah. Sekurang-kurangnya pos-pos: a) Pendapatan operasional; b) Beban berdasarkan klasifikasi fungsional dan klasifikasi menyajikan Menyajikan pos-pos sebagai berikut: a) Pendapatan-LO operasional; - Hak pemerintah - Diakui sebagai penambah ekuitas dari Pos-pos pada Laporan adalah keuangan sulitnya untu mengukur

kegiatan Kinerja Keuangan masih belum terklasifikasi secara lebih rinci. Pos luas biasa belum dipisahkan dalam

ekonomi; c) Surplus atau defisit. (PSAP.01 Par 88)

- Dalam periode tahun anggaran yg jenis pos tersendiri. Jika bersangkutan - Tidak perlu dibayar kembali b) Beban dari kegiatan operasional; - Penurunan pelaporan - menurunkan ekuitas - berupa pengeluaran/ aset atau timbulnya kewajiban Operasional, bila ada; tidak dipisahkan secara tersendiri, pendapatan/beban (yang luar bukan

manfaat biasa akan konsumsi secara Misalnya nilainya

ekonomi/potensi jasa dalam periode merupakan operasi biasa) mempengaruhi keseluruhan. jika sangat timbul besar, laporan kinerja keuangan

c) Surplus/defisit dari Kegiatan Non beban luar biasa yang Sifatnya tidak rutin, termasuk D/S kinerja penyelesaian panjang. d) Pos luar biasa, bila ada; Pendapatan/Beban operasi biasa Tidak terjadi Di luar kendali/ pengaruh entitas ybs Sifat & jumlah diungkap dalam CalK diharapkan sering/rutin kewajiban keuangan

dari penjualan aset non lancar dan pemerintah akan menjadi jangka tampak buruk. Padahal bisa saja beban tersebut muncul akibat adanya yg bkn mrpk bencana alam nasional.

e) Surplus/defisit-LO. Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan beban selama satu periode pelaporan. (PSAP12 Par 13) b. Keterkaitan antar Basis kas: laporan LRA-> SILPA/SIKPA-> perubahan SAL Basis akrual: Neraca Pada CTA, laporan kinerja tidak terlalu terkait atau berpengaruh dengan laporan keuangan lainnya. Berbeda halnya dengan basis akrual, LO memiliki pengaruh besar pada laporan keuangan lainnya. surplus/defisit LO Nilai akan

Laporan LO-> Surplus/defisit LO-> LPE -> Ekuitas-> keuangan

dimasukkan ke dalam LPE dan mempengaruhi nilai ekuitas akhir. Selanjutnya, nilai ekuitas tersebut akan ditampilkan di neraca. c. Feature laporan LRA dalam PP 24/2005: LRA dan LO dalam PP 71/2010: Dalam basis CTA, pos luar

operasional

Pembiayaan

diperhitungkan

Pemisahan jawaban finansial

laporan anggaran

pertanggung biasa dan laporan sehingga

belum

dipisah belum kinerja dan masih masih

dalam perhitungan SILPA/SIKPA Tidak ada pemisahan Kegiatan non operasional dan pos luar biasa Pendapatan dan Belanja over/ underestimate

mencerminkan akrual kegiatan yang keuangan Nilai non belanja karena terhadap dan beban dalam LRA. pendapatan pun

Surplus/defisit Ada pemisahan

pemerintah.

menambah/ mengurangi ekuitas operasional dan pos luar biasa Pendapatan dan belanja akrual

over/underestimate diterapkannya basis kas

Catatan lainnya: a. Pendapatan LO bentuk barang/jasa harus dilaporkan berdasarkan nilai wajarnya pada tanggal transaksi dan diungkap dalam CaLK b. Transaksi pendapatan dan beban dalam bentuk barang/jasa antara lain hibah dalam wujud barang, barang rampasan, dan jasa konsultasi c. Pembiayaan tidak diperhitungkan dalam perhitungan surplus/defisit LO karena transaksi pembiayaan tidak terkait dengan operasi pada periode pelaporan.

akun-akun

di

d. Peranan laporan Opsional operasional

LO menyediakan entitas pelaporan

informasi mengenai Dengan kondisi laporan yang penyajiannya sulit bagi pengguna seberapa efektif, dan kinerja pemerintah. kinerja

seluruh kegiatan operasional keuangan keuangan sekarang, masih disandingkan dengan periode sebelumnya: laporan keuangan untuk Cost (besarnya beban yang harus mengukur ditanggung oleh pemerintah dalam efisien, menjalankan pelayanan) menyeluruh mengevaluasi kehematan yang berguna ekonomis dalam Perbandingan Performance (operasi keuangan secara keuangan kinerja

pemerintah keuangan dari tahun ke dan dilakukan. manajemen masih di Akuntansi gaya sulit sektor

dalam hal efisiensi, efektivitas dan tahun pun belum dapat perolehan penggunaan sumber daya ekonomi)

Estimate (memprediksi pendapatan LO komersial yang akan diterima untuk mendanai diterapkan kegiatan pemerintah dalam periode pemerintah. mendatang Equity dengan menyajikan ekuitas (bila laporan secara komparatif) (peningkatan surplus operasional) dan penurunan ekuitas (bila defisit operasional) e. Peranan laporan Opsional

LO menyajikan informasi beban akrual Dengan penyajian laporan

operasional dalam perhitungan cost

yang dapat digunakan untuk menghitung keuangan cost per program/kegiatan pelayanan. Dari sekarang, berbagai jenis belanja yang diklasifikasikan menghitung belanja barang, bunga, subsidi, hibah, pelayanan. bantuan sosial, penyusutan, transfer, dan belum lain-lain), selanjutnya diubah menjadi jenis sebenarnya belanja seperti perhitungan cost (Labor dibutuhkan cost, Material cost, Overhead cost). menghasilkan subsidi untuk atau yang suatu besaran yang sulit cost

seperti untuk per

secara ekonomis di APBN (beban pegawai, program/kegiatan Pemerintah berapa yang untuk suatu diberikan pelayanan harga akan kepada belum biaya tahu

pelayanan. Akibatnya, nilai

pelayanan dikenakan masyarakat sebenarnya. f. Peranan laporan Opsional operasional dalam kinerja penilaian Evaluasi kinerja berdasarkan konsep Value Saat Konsep VFM digunakan untuk menilai evaluasi benefit maksimal, dengan mengunakan Laporan ini,

mencerminkan angka yang

pemerintah kinerja kinerja

for Money (ekonomi, efisien dan efektif). belum mampu melakukan apakah suatu organisasi telah mencapai berdasarkan konsep VFM.

sumber daya yang ada. UU 1/2004 dan PP pemerintah (LAKIP) masih 8/2006 Kinerja mengatur berupa tentang laporan disusun dari keuangan. berdasarkan Jikapun target keuangan, menghitung penyerapan keuangan dan kinerja instansi pemerintah. target-target kinerja non keluaran/hasil kegiatan/program yang hendak atau telah menggunakan dicapai sehubungan dengan penggunaan kinerja dan kualitas terukur. dengan persentase anggaran. g. Peranan laporan Opsional operasional dalam perubahan ekuitas Melaporkan surplus/defisit perubahan ekuitas dan Nilai ekuitas dana yang ada di neraca sekarang belum memperhitungkan perubahan dari laporan operasional (atau laporan kinerja keuangan). h. Transaksi dalam Penjabaran mata uang asing ke Penjabaran mata uang asing ke dalam Penjabaran mata uang asing dalam mata uang menggunakan kurs tengah bank kondisi berikut: sentral pada tanggal transaksi. (PSAP 02, par. 62) rupiah mata uang masih

anggaran (beban/cost), dengan kuantitas pengukurannya dilakukan

rupiah mata uang rupiah, tergantung pada asing ke dalam mata uang sekarang a. Dalam hal tersedia dana dalam mata belum uang asing yang sama dengan yang mempertimbangkan digunakan dalam transaksi, maka kondisi ketersediaan dana

penjabaran ke dalam mata uang dalam mata uang asing rupiah berdasarkan kurs tengah bank terkait. Dengan peraturan sentral pada tanggal transaksi. (PSAP yang lebih jelas mengenai 02, Par 64) transaksi dalam mata menjadi b. Dalam hal tidak tersedia dana dalam uang asing, penghitungan mata uang asing yang digunakan nilai tersebut dibeli dengan rupiah, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs transaksi, yaitu transaksi dalam transaksi dan mata uang asing lebih akurat.

sebesar rupiah yang digunakan untuk memperoleh valuta asing tersebut. (PSAP 02, Par 65) c. Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang digunakan untuk bertransaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan mata uang asing lainnya, maka: Transaksi mata uang asing ke mata uang dengan transaksi; Transaksi dalam mata uang asing asing lainnya dijabarkan kurs menggunakan

lainnya tersebut dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi. (PSAP 02, Par 66) 17. Laporan Ekuitas Perubahan Bersifat opsional ((PASP.01 par.20) Merupakan Laporan Keuangan Pokok Laporan Ekuitas belum sifatnya Perubahan masih dibuat yang banyak karena opsional.

Perubahan nilai ekuitas dari tahun ke tahun belum dapat diukur. Sekurang-kurangnya pos-pos: a) Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran; b) Setiap pos pendapatan dan belanja beserta totalnya seperti diisyaratkan dalam standar-standa lainnya, yang diakui secara langsung dalam ekuitas; c) Efek kumulatif atas perubahan menyajikan Sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos: a) Ekuitas awal; b) Surplus/defisit-LO bersangkutan; c) Koreksi-koreksi yang menambah/mengurangi ekuitas, pada Laporan terlalu perubahan terkait

ekuitas pada basis CTA periode tidak langsung dengan laporan langsung keuangan lainnya.

misalnya: koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan perubahan nilai aset tetap karena

kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang mendasar diatur dalam suatu standar terpisah . (PSAP01 par. 95)

revaluasi aset tetap. d) Ekuitas akhir. (PSAP 01; Par 14 & 101)