06130071 Reni Fidiawati.ps

142
1 DAMPAK PEMBANGUNAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN TERHADAP TINGKAT PEREKONOMIAN MASYARAKAT SEKITAR PANTAI DESA TAMBAKREJO KECAMATAN WONOTIRTO KABUPATEN BLITAR SKRIPSI Oleh Reni Fidiawati 06130071 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2010

Transcript of 06130071 Reni Fidiawati.ps

Page 1: 06130071 Reni Fidiawati.ps

1

DAMPAK PEMBANGUNAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN

TERHADAP TINGKAT PEREKONOMIAN MASYARAKAT SEKITAR

PANTAI DESA TAMBAKREJO KECAMATAN WONOTIRTO

KABUPATEN BLITAR

SKRIPSI

Oleh

Reni Fidiawati

06130071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2010

Page 2: 06130071 Reni Fidiawati.ps

2

DAMPAK PEMBANGUNAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN

TERHADAP TINGKAT PEREKONOMIAN MASYARAKAT SEKITAR

PANTAI DESA TAMBAKREJO KECAMATAN WONOTIRTO

KABUPATEN BLITAR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim (UIN Maliki) Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

Reni Fidiawati

06130071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2010

Page 3: 06130071 Reni Fidiawati.ps

3

DAMPAK PEMBANGUNAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN

TERHADAP TINGKAT PEREKONOMIAN MASYARAKAT SEKITAR

PANTAI DESA TAMBAKREJO KECAMATAN WONOTIRTO

KABUPATEN BLITAR

SKRIPSI

Oleh

Reni Fidiawati

06130071

disetujui Oleh,

Dosen Pembimbing

Drs. Moh. Yunus, Msi.

NIP. 19690324 199603 1 002

Disahkan Pada Tanggal, 22 April 2010

Mengetahui,

Ketua Jurusan IPS

Drs. Moh. Yunus, Msi.

NIP. 19690324 199603 1 002

Page 4: 06130071 Reni Fidiawati.ps

4

MOTTO

Halaman Persembahan

Teriring Do’a dan rasa syukur teramat dalam kehadirat

Allah SWT…

Kupersembahkan karya yang sederhana ini

kepada orang yang paling kuhormati dan kusayangi

Suamiku tercinta…

serta sebagai teladanku dan sumber motivasi

dalam hidupku….

Abah dan Umi tercinta yang dengan tulus ikhlas mendidik,

membimbing, dan mengarahkan dalam meniti

perjalanan ini…

Bapak dan Ibu mertuaku yang telah ikhlas membimbingku

dan mengarahkan dalam perjalanan hidup ini…

keluarga besarku yang telah memberikan do’a

dan nuansa indah dalam hidupku,

sahabat-sahabatku seperjuangan darimu aku banyak

belajar arti kehidupan…

Keponakan-kepanakanku tersayang

Teriring do’a semoga segala kebaikan dibalas

oleh Allah SWT.

Amiin

Page 5: 06130071 Reni Fidiawati.ps

5

Allah SWT Berfirman:

Artinya: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang

menafkahkan hartanya di jalan Allah (pengertian menafkahkan harta di

jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan

perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain) adalah

serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-

tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang

dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha

Mengetahui. (Q.S. Al- Baqarah 261)

The secret of happiness is not in doing what one likes, but in liking

what one does. ( Rahasia kesuksesan seseorang bukan terletak

pada mengerjakan apa yang disenangi, tetapi menyenangi

apa yang sedang dikerjakan ).

James M Barrie

MOTTO

Page 6: 06130071 Reni Fidiawati.ps

6

Drs. Moh. Yunus, Msi.

Dosen Fakultas Tarbiyah

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

NOTA DINAS PEMBIMBING

Hal : Skripsi Reni Fidiawati Malang, 5 April 2010

Lamp : 4 (Empat) Eksemplar

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maliki Malang

di

Malang

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun

teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi tersebut dibawah ini:

Nama : Reni Fidiawati

NIM : 06130071

Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial

Judul Skripsi : Dampak pembangunan pangkalan pendaratan ikan

terhadap tingkat perekonomian masyarakat sekitar

pantai Desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto

Kabupaten Blitar.

maka selaku pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak

diajukan untuk diujikan.

Demikian, mohon dimaklumi adanya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pembimbing,

Drs. Moh. Yunus, Msi.

NIP.19690324 199603 1 002

Page 7: 06130071 Reni Fidiawati.ps

7

BEPARTEMEN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK

IBRAHIM MALANG

FAKULTAS TARBIYAH Jl. Gajahyana 50 telp. (0341) 551354 Fax. (0341) 572533

Malang

Nama : Reni Fidiawati

NIM : 06130071

Fak / Jurusan : Tarbiyah / Ilmu Pengetahuan Sosial

Pembimbing : Drs. Moh. Yunus, Msi.

Judul Skripsi : Dampak pembangunan pangkalan pendaratan ikan terhadap

tingkat perekonomian masyarakat sekitar pantai Desa Tambakrejo

Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar

No Tanggal Hal yang di Konsultasikan Tanda Tangan

1 14 Desember 2009 Pengajuan proposal

2 28 Desember 2009 Revisi isi proposal

3 11 Januari 2010 Konsultasi Bab I

4 18 Januari 2010 Konsultasi Bab II

5 25 Januari 2010 Konsultasi Bab III

6 18 Februari 2010 Revisi Bab I, II, III

7 8 Maret 2010 Konsultasi Bab IV

8 29 Maret 2010 Konsultasi Bab V dan VI

9 5 April 2010 Revisi Bab IV, V, VI

10 8 April 2010 ACC semua isi skripsi

11 22 April 2010 ACC revisi setelah ujian skripsi

Malang, 22 April 2010

Mengetahui,

Dekan Fakultas Tarbiyah

Dr. H. M. Zainuddin, MA 19620507 199503 1 001

Page 8: 06130071 Reni Fidiawati.ps

8

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan

tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Malang, 8 April 2010

Reni Fidiawati

NIM: 06130071

Page 9: 06130071 Reni Fidiawati.ps

9

DAMPAK PEMBANGUNAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN

TERHADAP TINGKAT PEREKONOMIAN MASYARAKAT SEKITAR

PANTAI DESA TAMBAKREJO KECAMATAN WONOTIRTO

KABUPATEN BLITAR

SKRIPSI

Dipersiapkan dan disusun oleh

Reni Fidiawati ( 06130071 )

telah dipertahankan di depan dewan penguji pada

tanggal 17 April 2010

dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ( S. Pd )

pada tanggal 17 April 2010

Panitia Ujian

Tanda Tangan

Ketua Sidang,

Drs. Muh. Yunus, Msi.

NIP. 19690324 199603 1 002

:

Sekretaris Sidang,

Samsul Susilawati, M. Pd

NIP. 19760619 200501 2 005

:

Pembimbing,

Drs. Muh. Yunus, Msi.

NIP. 19690324 199603 1 002

:

Penguji Utama

Dr. Abdul Bashith, M. Si

NIP. 19761002 200312 1 003

:

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maliki Malang

Dr. H. M. Zainuddin, MA

NIP. 19620507 199503 1 001

Page 10: 06130071 Reni Fidiawati.ps

10

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT,

karena berkat rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulisan skripsi

ini dapat diselesaikan dengan baik.

Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada nabi besar

Muhammad SAW, yang telah berjuang merubah kegelapan zaman menuju cahaya

kebenaran yang menjunjung nilai-nilai harkat dan martabat menuju insan

berperadaban.

Suatu kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi penulis melalui kisah

perjalanan panjang, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Namun penulis

menyadari bahwa dalam penulisan ini tidak telepas dari bimbingan dan arahan

serta kritik konstuktif dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya serta

penghargaan setinggi-tinggginya kepada:

1. Suamiku (Prisdiana Dwi Yunianto) tercinta yang telah sabar

menunggu sampai selesai kuliahku dan sumber motivasi serta teladan

dalam pembelajaranku.

2. Abah (H. Ahmad Tekad Sholeh ) dan Umi (Hj. Mahmudah) tercinta,

yang telah mengorbankan segalanya demi keberhasilanku selama ini.

3. Bapak (Rusmanto, Alm) dan Ibu (Musringah) tecinta, yang telah

membimbingku dengan penuh keihklasan.

Page 11: 06130071 Reni Fidiawati.ps

11

4. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang.

5. Bapak Dr. H. M. Zainuddin, MA, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

6. Bapak Drs. Moh. Yunus, Msi, selaku Kajur IPS Tarbiyah UIN

Maulana Malik Ibrahim Malang.

7. Bapak Moh. Yunus, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Ibu Alfiana

Yuli Efiyanti, MA, selaku dosen pembimbing II skripsi yang telah

membimbing dan mengarahkan saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak/Ibu Dosen dan segenap Staf Fakultas Tarbiyah UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang.

9. Semua keluarga besarku terima kasih atas dukungan dan iringan

do‟anya (Mak Win, Pak Puh Mingan, Mbak Ayu, Mas Anggi dan

Mbak Nuroh serta semuanya).

10. Adik-adikku (Gatut dan Rokhim) yang memberiku kebahagiaan

tersendiri, jangan nakal ya dan tetap semangat dalam belajar.

11. Mas Anjar dan Mbak Ira terima kasih atas dukungannya dan do‟anya

serta Aji keponakanku jangan nakal ya.

12. Teman-teman kost Wisma Asri yang memberikan motivasi untuk

selalu berusaha dan berjuang demi masa depan (Faridah, Mbak Muna

dan Asmaul) tidak akan aku lupakan kalian semua.

Page 12: 06130071 Reni Fidiawati.ps

12

13. Teman-teman kelas semua IPS angkatan 2006 (Emi, Marita, Wiwin,

Puji, Lia, Yuni, Aulia, Fitroh dan semuanya aja dech ) tetap semangat

juga ya.

14. Segenap pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini

Hanya ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya yang penulis

sampaikan, semoga bantuan dan do‟anya yang telah diberikan dapat menjadi

catatan amal kebaikan dihadapan Allah SWT.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Karena itu penulis sangat berharap saran

dan kritik konstruktif dari para pembaca yang budiman untuk perbaikan dimasa

mendatang.

Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi yang

membacanya, dan kepada lembaga pendidikan guna untuk membentuk generasi

masa depan yang handal. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, taufiq,

hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Malang, 22 April 2010

Penulis

Page 13: 06130071 Reni Fidiawati.ps

13

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGAJUAN

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN PERSEMBAHAN

HALAMAN MOTTO

HALAMAN NOTA DINAS PEMMBIMBING

HALAMAN BUKTI KONSULTASI

HALAMAN SURAT PERNYATAAN

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ............................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... viii

DAFTAR TABEL................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... x

ABTRAK ............................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ...................................................................... 4

C. Tujuan Pembahasan ................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 6

E. Kehadiran peneliti .................................................................... 7

F. Kerangka Berfikir .................................................................... 7

G. Penelitian Terdahulu ................................................................ 9

H. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 10

I. Definisi Istilah ....................................................................... 10

J. Sistematika Pembahasan ........................................................ 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................. 18

A. Konsep Ekonomi ............................................................................. 18

Page 14: 06130071 Reni Fidiawati.ps

14

1. Pengertian Ekonomi ................................................................... 18

B. Konsep Pelabuhan Perikanan ......................................................... 20

1. Pengertian Pelabuhan Perikanan dan PPI ................................... 20

2. Manfaat Pelabuhan Perikanan .................................................... 24

3. Klasifikasi Pelabuhan Perikanan ............................................... 24

4. Pembangunan Wilayah Pesisir dan Laut .................................... 29

5. Beberapa Problem Pembanguan Kawasan Pantai ...................... 30

6. Ciri Morfologi Pantai dan Pesisir Lainnya ................................. 30

7. Memperdayakan Masyarakat Pesisir .......................................... 31

C. Teori Pembangunan Ekonomi ......................................................... 32

1. Pengertian Pembangunan Ekonomi ............................................ 33

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembagunan Ekonomi ....... 39

3. Faktor-faktor yang Menghambat Pembangunan Ekonomi ......... 40

4. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi ...... 41

5. Dampak Pembangunan Ekonomi ............................................... 44

D. Pembangunan Pariwisata ................................................................ 45

1. Pengaruh Pembangunan Pariwisata Terhadap Perekonomian .... 45

2. Dampak Paiwisata Terhadap Perekonomian Daerah .................. 47

3. Dampak Pariwisata Terhadap Perekonomian Rakyat ................ 49

E. Pembangunan Regional ................................................................... 51

1. Pembangun Ekonomi Regional ................................................. 52

2. Paradigma Baru Tentang Pembangunan Ekonomi Daerah ....... 53

3. Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah ........................... 53

4. Implikasi Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah........... 54

BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 56

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian............................................... 56

B. Lokasi Penelitian ...................................................................... 57

C. Data dan Sumber Data ............................................................. 58

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 59

E. Teknik Analisis Data ................................................................ 62

Page 15: 06130071 Reni Fidiawati.ps

15

F. Pengecekan keabsahan Data .................................................... 66

G. Tahap-Tahap Penelitian ........................................................... 67

BAB IV PAPARAN DATA ............................................................... 68

A. Deskripsi Objek Penelitian ....................................................... 68

1. Pemilihan Lokasi PPI di Kabupaten Blitar .......................... 68

2. Lokasi Pantai tambakrejo dan Sekilas Asal Usul Keberadaan

Pangkalan Pendaratan Ikan .................................................. 71

3. Kondisi Geografis Daerah Pembangunan PPI ..................... 72

4. Kondisi Penduduk dan Pembangunan PPI .......................... 75

5. Kondisi Sarana dan Prasarana daerah Pembangunan Pangkalan

Pendaratan Ikan ................................................................... 76

6. Faktor yang Mendukung Pembangunan PPI ...................... 78

7. Kondisi sosial, Ekonomi dan Budaya Daerah Pembangunan

Pangkalan Pendaratan Ikan .................................................. 78

8. Usaha-Usaha Setelah di Bangunnya Pangkalan Pendaratan

Ikan bagi Desa Tambakrejo ................................................. 78

B. Paparan Data ............................................................................ 80

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perekonomian

masyarakat sekitar pantai desa Tambakrejo sebelum

adanya Pangkalan Pendaratan Ikan ..................................... 81

2. Tingkat Perekonomian masyarakat sekitar pantai desa

tambakrejo sebelum dibagunnya Pangkalan

Pendaratan Ikan .................................................................. 82

3. Dampak pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan terhadap

tingkat perekonomian masyarakat sekitar pantai

desa Tambakrejo .................................................................. 85

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perekonomian setelah

adanya pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan .............. 88

C. Temuan Penelitian .................................................................... 89

BAB V ANALISIS HASIL TEMUAN PENELITIAN dan

PEMBAHASANNYA ......................................................................... 91

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perekonomian

masyarakat sekitar pantai desa Tambakrejo sebelum

adanya Pangkalan Pendaratan Ikan ........................................... 91

B. Tingkat Perekonomian masyarakat sekitar pantai desa

Page 16: 06130071 Reni Fidiawati.ps

16

tambakrejo sebelum dibagunnya Pangkalan Pendaratan Ikan . 92

C. Dampak pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan terhadap

tingkat perekonomian masyarakat sekitar pantai

desa Tambakrejo ....................................................................... 94

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perekonomian

Setelah adanya pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan ....... 99

BAB VI PENUTUP ........................................................................... 102

A. Kesimpulan............................................................................. 102

B. Saran ....................................................................................... 105

Daftar Pustaka

Lampiran - Lampiran

Page 17: 06130071 Reni Fidiawati.ps

17

DAFTAR GAMBAR

Gambar : 1.1 Kerangka Berfikir konseptual penelitian .......................... 8

Gambar : 4.1 Mekanisme pemasaran produksi perikanan

PPI Tambakrejo ..................................................................................... 81

Page 18: 06130071 Reni Fidiawati.ps

18

DAFTAR TABEL

Tabel : 2.1 Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Daerah .............. 53

Tabel : 4.1 Perbandingan Alternatif Pemilihan Lokasi PPI .................. 70

Tabel : 4.2 Luas Desa di kecamatan Wonotirto ................................... 73

Tabel : 4.3 Jumlah penduduk Desa Tambakrejo Berdasarkan Usia...... 75

Tabel : 4.4 Jumlah penduduk Desa Tambakrejo Berdasarkan

Tingkat Pendidikan ............................................................................... 75

Tabel : 4.5 Jumlah penduduk Desa Tambakrejo Berdasarkan

Mata Pencaharian .................................................................................. 76

Tabel : 4.6 Jumlah penduduk Desa Tambakrejo Berdasarkan

Hitungan KK ......................................................................................... 76

Page 19: 06130071 Reni Fidiawati.ps

19

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keterangan Melakukan PenelitianPKBPPM

2. Surat balasan penelitian dari dinas perikanan

3. Surat Balasan Penelitian Desa Tambakrejo

4. Surat penelitian Desa Tambakrejo

5. Hasil Dokumentasi Penelitian

6. Jumlah dan Persebaran Pelabuhan perikanan di Indonesia Menurut

Hirarkinya

7. Klasifikasi Pelabuhan Perikanan Berdasarkan Kriteria Teknis

8. Monografi desa (sejarah desa, profil dll)

9. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomer : KEP.12/Men/2004

Page 20: 06130071 Reni Fidiawati.ps

20

ABSTRAK

Fidiawati, Reni. 06130071. Dampak pembangunan pangkalan pendaratan ikan

terhadap tingkat perekonomian masyarakat sekitar pantai Desa Tambakrejo

Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar. Skripsi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS) Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang. Drs. Moh. Yunus M. Si.

Kata Kunci : Dampak, pembangunan PPI, perekonomian masyarakat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari pembangunan

pangkalan pendaratan ikan terhadap tingkat perekonomian masyarakat sekitar

pantai Desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar. Adapun sasaran

penelitian ini adalah diharapkan dapat menjadi kontribusi konstruktif terhadap

lembaga pemerintahan dalam meningkatkan perekonomian melalui program

pembangunan daerah, seperti yang ada pada Desa Tambakrejo tentang

pembangunan pangkalan pendaratan ikan.

Serta tujuan pembangunan suatu daerah pada dasarnya untuk meningkatkan

taraf hidup dan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan yang serasi antar

sektor. Kabupaten Blitar yang mempunyai aset sektor di pantai Tambakrejo atas

pembangunan pangkalan pendaratan ikan, hal ini merupakan salah satu sektor

unggulan untuk meningkatkan dan mengembangkan perekonomian daerahnya.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

dengan melakukan pengumpulan data primer dan sekunder yang meliputi nelayan,

pemilik usaha sekitar pantai Desa Tambakrejo, masyarakat di sekitar lokasi dan

instansi pemerintah terkait, sedangkan metode analisa yang dipakai adalah analisis

kualitatif. Kriteria dampak yang dikaji meliputi : (1) Kemampuan pembangunan

pangkalan pendaratan ikan dalam menciptakan efek multiplier dan (2)

Kemampuan jenis usaha pelayanan. Adapun faktor-faktor yang dikaji adalah : (1)

Profil wisatawan dan tingkat pemenuhan kebutuhannya, (2) Kualitas dan sikap

masyarakat lokal dan (3) Ketersediaan sarana prasarana pendukung.

Hasil pengkajian terhadap dampak pembangunan pangkalan pendaratan

ikan menunjukkan bahwa bahwa pembangunan pangkalan pendaratan ikan mempunyai dampakan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal

di Kabupaten Blitar kalau dari kepemilikan usaha pembangunan pangkalan

pendaratan ikan dan penyerapan tenaga kerja. Namun secara keseluruhan dampak

pembangunan pangkalan pendaratan ikan tersebut belum cukup berarti kalau

dilihat dari besarya pasokan barang non lokal serta tingkat pendapatan pemilik

usaha pelayanan yang relatif kecil. Faktor pengaruh yang dominan adalah segmen

pasar wisatawan. Dalam upaya mengembangkan potensi wisata selayaknya juga

memperhatikan keberadaan pelaku dan pemilik usaha pelayanan khususnya dari

masyarakat lokal sehingga usahanya bisa lebih berkembang, selain itu juga tetap

menjaga kelangsungan acara-acara budaya yang dapat dijadikan momen oleh

masyarakat untuk menangkap peluang usaha.

Page 21: 06130071 Reni Fidiawati.ps

21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan prasarana pelabuhan sangat mutlak diperlukan dan

menurut UU No. 9 Tahun 1985 dinyatakan bahwa pemerintah berkewajiban

membangun prasarana perikanan (Sekretariat Kabinet RI, 1985 dalam Danial,

1998). Khususnya untuk perikanan tangkap, prasarana tersebut antara lain

berbentuk pelabuhan perikanan yang berfungsi sebagai satu lingkungan kerja.

Pelabuhan perikanan mempunyai peranan penting dalam mendukung

peningkatan produksi perikanan, memperlancar arus lalu-lintas kapal

perikanan, mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat perikanan,

pelaksanaan dan pengendalian sumber daya ikan, dan mempercepat

pelayanan terhadap seluruh kegiatan di bidang usaha perikanan. 1

Desa Tambakrejo merupakan salah satu wilayah dipesisir selatan

Kabupaten Blitar yang terletak lebih dari 33 km kearah selatan dari pusat

pemerintahan yang mengandalkan hasil laut sebagai mata pencaharian

utama penduduknya. Dengan mayoritas penduduknya bermata pencaharian

petani dan nelayan dan sebagian kecil pedagang dan pegawai. Desa

Tambakrejo mempunnyai potensi kelautan yang sangat tinggi, mengingat

sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh lautan.

Pemanfaatan sumber daya alam (SDA) dibidang kelautan Desa

Tambakrejo sendiri selama ini masih terbilang belum maksimal mengingat

fasilitas penunjangnya masih dalam tahap pengembangan, diantaranya

1Permen Kelautan dan Perikanan,2006

Page 22: 06130071 Reni Fidiawati.ps

22

adalah sedang dibangunnya pangkalan pendaratan ikan sebagai tempat

bersandar perahu-perahu nelayan.

Pangkalan pendaratan ikan yang sedang dalam tahap pembangunan ini

diharapkan dapat memberi kemudahan para nelayan dalam menyandarkan

perahu serta memberi kemudahan dalam proses pemindahan ikan hasil

tangkapan nelayan dari perahu ke TPI ( tempat pelelangan ikan ) mengingat

selama ini sebelum adanya pangkalan pendaratan ikan banyak sekali

kesulitan yang dialami nelayan dalam menyandarkan perahu dan dalam

pemindahan ikan dari perahu ke TPI.

Nelayan harus menempatkan perahunya di lautan lepas yang rawan

akan pencurian dengan ganasnya ombak serta untuk mengangkut ikan

nelayan harus memindahkan dulu ke perahu yang lebih kecil agar bisa ke

pinggir pantai, diharapkan dengan pembangunan pangkalan pendaratan

ikan, perahu para nelayan bisa masuk ke sungai serta ikan hasil tangkapan

bisa langsung ke daratan untuk dijual.

Pembangunan pangkalan pendaratan ikan merupakan proyek jangka

panjang pemerintah propinsi dan Kabupaten yang bersamaan dengan proyek

pemerintahan lainnya yaitu jalur lintas selatan. Pembangunan pangkalan

pendaratan ikan ini sudah mulai pada tahun 2005 dan diharapkan 2015

selesai. Pembangunan pangkalan pendaratan ikan ini juga mengalami

pasang surut mengingat pada awal-awal pembangunan semua komposisi

bangunan pernah hilang karena banjir sehingga harus dimulai lagi dari awal

dengan desain tekstur bangunan yang lebih kuat, pada perkembangannya

Page 23: 06130071 Reni Fidiawati.ps

23

saat ini pangkalan pendaratan ikan sudah bisa digunakan oleh para nelayan

meskipun belum selesai pada tahap akhir pengerjaan.

Untuk itu dalam kesempatan kali ini penulis ingin melakukan

penelitian mengenai dampak pembangunan pangkalan pendaratan ikan

terhadap tingkat perekonomian masyarakat sekitar pantai Desa Tambakrejo,

sehingga pada akhirnya diharapkan dapat diambil sedikit gambaran

mengenai manfaat pembangunan pangkalan pendaratan ikan di kawasan

pantai Desa Tambakrejo.

Untuk mendukung penelitian ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang

bagaimana tingkat perekonomian masarakat sekitar pantai Desa Tambakrejo

sebelum dibangunnya Pangkalan pendaratan ikan, kemudian faktor-faktor

apa yang mempengaruhi tingkat perekonomian masyarakat sekitar pantai

Desa Tambakrejo sebelum adanya pangkalan pendaratan ikan dan faktor-

faktor apa yang mempengaruhi tingkat perekonomian setelah adanya

pembangunan pangkalan pendaratan ikan serta bagaimana dampak

pembangunan pangkalan pendaratan ikan terhadap tingkat perekonomian

masyarakat sekitar pantai Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto,

Kabupaten Blitar.

Berdasarkan beberapa uraian diatas penulis kemudian bermaksud untuk

mengadakan penelitian dengan judul “ Dampak pembangunan pangkalan

pendaratan ikan terhadap tingkat perekonomian masyarakat sekitar

pantai Desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar ” .

B. Fokus Penelitian

Page 24: 06130071 Reni Fidiawati.ps

24

Secara umum rumusan masalah penelitian ini adalah “ Bagaimanakah

dampak pembangunan pangkalan pendaratan ikan terhadap tingkat

perekonomian masyarakat sekitar pantai Desa Tambakrejo Kecamatan

Wonotirto Kabupaten Blitar? ” Secara khusus rumusan masalah yang dikaji

dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat perekonomian masyarakat

sekitar pantai Desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar

sebelum adanya pangkalan pendaratan ikan?

2. Bagaimanakah tingkat perekonomian masyarakat sekitar pantai Desa

Tambakrejo sebelum dibagunnya pangkalan pendaratan ikan?

3. Bagaimanakah dampak pembangunan pangkalan pendaratan ikan terhadap

tingkat perekonomian masyarakat sekitar pantai Desa Tambakrejo,

Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar?

4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat perekonomian setelah

adanya pembangunan pangkalan pendaratan ikan?

C. Tujuan Pembahasan

Page 25: 06130071 Reni Fidiawati.ps

25

Berdasarkan pada fokus masalah diatas, peneliti mempunnyai tujuan

secara umum yaitu mengetahui dampak pembangunan pangkalan pendaratan

ikan terhadap tingkat perekonomian masyarakat sekitar pantai Desa

Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar. Adapun tujuan

penelitian secara khusus adalah:

1. Mendeskripsikan faktor-faktor apa yang meningkatkan perekonomian

masyarakat sekitar pantai Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto

Kabupaten Blitar sebelum adanya pangkalan pendaratan ikan.

2. Mendeskripsikan tentang kondisi tingkat perekonomian masyarakat sekitar

pantai Desa Tambakrejo sebelum dibangunnya pangkalan pendaratan ikan.

3. Mendeskripsikan dampak dari pembangunan pangkalan pendaratan ikan

terhadap tingkat perekonomian masyarakat sekitar pantai Desa

Tambakrejo Kecamatan WonotirtoKabupaten Blitar.

4. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perekonomian

setelah adanya pembangunan pangkalan pendaratan ikan.

D. Manfaat Penelitian

Page 26: 06130071 Reni Fidiawati.ps

26

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi konstruktif terhadap

lembaga pemerintahan dalam meningkatkan perekonomian melalui program

pembangunan daerah, seperti yang ada pada Desa Tambakrejo tentang

pembangunan pangkalan pendaratan ikan.

Adapun secara detail, kegunaan penelitian ini diantaranya:

Secara Praktis

1. Sebagai masukan bagi masyarakat sekitar pantai Desa Tambakrejo,

Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar dalam rangka

meningkatkan kualitas dan dalam memecahkan masalah pemenuhan

kebutuhan hidup.

2. Sebagai acuan dalam rencana pembangunan daerah kedepannya,

supaya lebih tepat, cepat dan akuntabilitas dalam merencanakan

proyek pembangunan daerah kedepannya.

3. Sebagai penambah wawasan dalam kedalaman ilmu ekonomi

pembangunan dan menambah pengalaman dalam observasi.

Secara Teori

1. Sebagai penambah wawasan dalam kedalaman ilmu ekonomi

pembangunan.

2. Menambah pengalaman dalam observasi.

3. Serta mempermudah bagi peneliti berikutnya sebagai referensi.

Page 27: 06130071 Reni Fidiawati.ps

27

E. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif, penelitian sendiri atau dengan bantuan yang

lain merupakan pengumpul data utama. Dalam hal ini, sebagaimana

dinyatakan didalam bukunya Lexy moleong bahwa kedudukan peneliti dalam

penelitian kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus merupakan perencana,

pelaksana, pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia

menjadi pelapor hasil penelitiannya. Pengertian instrumen atau alat penelitian

disini tepat karena ia menjadi segalanya dari proses penelitian.2

Berdasarkan pada pandangan di atas, maka pada dasarnya kehadiran

peneliti, disamping sebagai instrumen juga menjadi faktor penting dalam

seluruh kegiatan penelitian ini. Karena kedalaman dan ketajaman dalam

menganalisis data yang didapat tergantung pada peneliti.

F. Kerangka Berfikir

Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana dampak dari

pembangunan pangkalan pendaratan ikan terhadap perekonomian masyarakat

sekitar pantai Desa Tambakrejo. Selain hal di atas peneliti juga ingin

menspesifikasikan lagi yang dimaksud perekonomian disini adalah ditinjau

dari tingkat pendapatan, tenaga kerja, dan kemampuan untuk berusaha. Dari

uraian diatas dapat disusun berupa kerangka berfikir atau konseptual sebagai

berikut:

2Lexy, op.cit., hlm.168

Page 28: 06130071 Reni Fidiawati.ps

28

Gambar: 1.1 kerangka berfikir konseptual penelitian

G. Penelitian Terdahulu

Kondisi sebelum pembangunan

pangkalan pendaratan ikan:

- Mata pencaharian terbatas

- Potensi wisata belum dikelola

dengan baik

- Kondisi ekonomi sedang

kebawah

- Kesulitan dalam menyandarkan

perahu

Pembangunan pangkalan

pendaratan ikan:

- Memudahkan perahu dalam

berlabuh

- Meningkatkan

perekonomian

- Meningkatkan kesejahteraan

- Memudahkan nelayan dalam

menurunkan ikan

- Jalan penghubung

- Sebagai tempat pariwisata

Kondisi setelah pembangunan

pangkalan pendaratan ikan:

- Perekonomian meningkat

- Mata pencaharian lebih

bervariasi

- Masyarakat lebih

sejahtera

- Potensi wisata lebih

terkelola dengan baik

- Daya tarik pendatang

untuk bekerja dan

bermukim

Page 29: 06130071 Reni Fidiawati.ps

29

Penelitian tentang pembangunan secara nasional maupun regional

sudah banyak yang dilakukan baik dalam skala penulisan skripsi maupun

tesis, diantaranya adalah:

No Identitas Judul Hasil penelitian

1 Ahmad Rifa‟i

(Tesis, 2007)

Pengaruh Tingkat

Kemajuan Daerah Terhadap

Perkembangan Usaha Kecil

di Lampung Selatan”

Hasil penelitian tersebut

adalah berpengaruh positif

dan signifikan antara

kemajuan daerah dengan

perkembangan usaha

kecil.3

2 Penelitian

Muhammad

Nur Hudi

(Skripsi,

2009).

Dampak Pembangunan

Wisata Bahari Lamongan

(WBL) terhadap Ekonomi

Masyarakat Desa Penanjan,

Desa Paciran, Lamongan

Hasil penelitian tersebut

juga berpengaruh secara

signifikan antara

pembangunan WBL

terhadap ekonomi

masyarakat di Desa

Paciran.4

3 Penelitian

Chairina

(Skripsi, 2003)

Penataan Dan

Pengembangan Kawasan

Pangkalan pendaratan ikan

(PPI) Jongor Tegalsari

Tegal (Dengan Pendekatan

Desain Arsitektur Neo

Vernakular).

Hasil dari penelitian

tesebut adalah Pelaksanaan

pembangunan hingga

hasilnya dapat

dimanfaatkan untuk

peningkatan. Pendapatan /

taraf hidup penduduk dan

pendapatan asli daerah itu

sendiri. 5

H. Ruang Lingkup Penelitian

3Ahmad Rifa‟i. 2007. Pengaruh Tingkat Kemajuan Daerah Terhadap Perkembangan

Usaha Kecil di Lampung Selatan. Lampung Selatan: Skripsi Mahasiswa. 4Muhammad Nur Hudi. 2009. Dampak Pembangunan Wisata Bahari Lamongan (WBL)

terhadap Ekonomi Masyarakat Desa Penanjan, Desa Paciran, Lamongan. Lamongan. Skripsi

Mahasiswa UIN Malang. 5Chairina. 2003. Penataan Dan Pengembangan Kawasan Pangkalan pendaratan ikan

(PPI) Jongor Tegalsari Tegal (Dengan Pendekatan Desain Arsitektur Neo Vernakular).univ

Diponegoro.

Page 30: 06130071 Reni Fidiawati.ps

30

Luasnya cakupan scope penelitian mengenai pembangunan pangkalan

pendaratan ikan dan tingkat perekonomian menjadi kendala bagi peneliti.

Maka dari itu ruang lingkup penelitian ini fokus pada bagaimana tingkat

perekonomian masyarakat sekitar pantai Desa Tambakrejo sebelum

dibagunnya pangkalan pendaratan ikan, faktor-faktor apa yang

mempengaruhi tingkat perekonomian masyarakat sekitar pantai Desa

Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar sebelum adanya

pangkalan pendaratan ikan, dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

tingkat perekonomian setelah adanya pembangunan pangkalan pendaratan

ikan, serta bagaimana dampak pembangunan pangkalan pendaratan ikan

terhadap tingkat perekonomian masyarakat sekitar pantai Desa Tambakrejo,

Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar.

Sementara itu perencanaan pembangunan pangkalan pendaratan ikan ini

berlangsung menjadi dua tahap yaitu tahap menengah dan besar. Untuk

mempermudah peneliti dalam pengambilan data dalam pembangunan

pangkalan pendaratan ikan, peneliti lebih fokus terhadap pembangunan

pangkalan pendaratan ikan tahap menengah, karena sekarang pangkalan

pendaratan ikan tersebut sudah dapat dimanfaatkan oleh para nelayan.

I. Definisi Istilah

Untuk menghindari terjadinya presepsi lain mengenai isitilah-istilah

yang ada dalam skripsi ini, maka perlu adanya penjelasan mengenai definisi

istilah dan batasan-batasannya.

Page 31: 06130071 Reni Fidiawati.ps

31

Adapun definisi dan batasan istilah yang berkaitan dengan berkaitan

dengan judul dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Ekonomi

Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah

orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Ilmu yang

mempelajari ekonomi disebut sebagai ilmu ekonomi.

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam

memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah

adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas

dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu

kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).

2. Pembangunan

Sumitro Djojohadikusumo menjelaskan perbedaan definisi antara

pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.6 Pertumbuhan ekonomi

berpokok pada proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam

kegiatan ekonomi masyarakat. Paham pertumbuhan digunakan dalam teori

dinamika sebagaimana hal itu dikembangkan oleh para pemikir Neo-

Keynes dan Neo-Klasik.

Teori pembangunan Karl Max berdasarkan adanya pertentangan

kelas antara kapitalis(pemilik modal) dengan hisapan, sedangkan upah

diperoleh secara subsistem ( sosialis).

6Sumitro Djojohadikusumo. 1991. Perkembangan Pemikiran Ekonom. Jakarta: Yayasan

Obor. Hlm. 1

Page 32: 06130071 Reni Fidiawati.ps

32

Teori pembangunan J.M Keynes bersifat campuran yang

menggabungkan antara teori kapitalis dengan teori sosialis. Teori

pembangunan ini menggabungkan antara teotinya Karl Max dengan

teorinya Adam smith.

3. Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi merupakan pertumbuhan ekonomi yang

diiringi oleh perubahan pada distribusi output dan struktur ekonomi,

peningkatan kontribusi sektor industri dan jasa serta peningkatan

pendidikan dan keterampilan angkatan kerja. Pertumbuhan ekonomi

daerah dapat bersumber dari peningkatan modal melalui investasi dan

tabungan masyarakat, peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kerja

melalui pertumbuhan angkatan kerja dan peningkatan pengetahuan dan

keterampilan serta adanya penyempurnaan teknologi dalam proses

produksi.7

Pembangunan ekonomi mengandung arti yang lebih luas dan

mencakup perubahan pada tata susunan ekonomi masyarakat secara

menyeluruh. Pembangunan merupakan proses transformasi yang dalam

perjalanan waktu ditandai oleh perubahan struktural, yatiu prubahan pada

landasan kegiatan ekonomi maupun pada kerangka susunan ekonomi

masyarakat yang bersangkutan.

7Suryono,A.2004. Pengantar Teori Pembangunan. Malang : Kerjasama FIA Unibraw-

Universitas Negeri Malang, UM Press. Hlm. 30

Page 33: 06130071 Reni Fidiawati.ps

33

4. Dampak Pembangunan Ekonomi

Dampak pembangunan ekonomi ada dau yaitu dampak positif dan

dampak negatif sebagai berikut:8

Dampak positif pembangunan ekonomi

1) Peningkatan kegiatan ekonomi yang mendapatkan lapangan pekerjaan

bagi masyarakat pembangunan ekonomi mengurangi pengangguran

2) Pembangunan ekonomi meningkatkan pendapatan masyarakat secara

keseluruhan

3) Pembangunan ekonomi membawa perubahan pada struktur ekonomi

dari agraris menuju industri

4) Pembangunan ekonomi menciptakan pemerataan pendapatan

kesempatan kerja, yang mengurangi kesenjangan antara golongan

masyarakat kaya dan miskin

5) Pembangunan ekonomi meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Dampak negatif pembangunan ekonomi

Dampak negatif yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan yaitu

polusi dan kerusakan lingkungan. Contohnya sebagai berikut:

1) Adanya pabrik menimbulkan polusi suara, polusi udara, dan polusi

limbah yang mengganggu bagi penduduk

2) Lingkungan industri dapat menimbulkan kerusakan lingkungan seperti

kerusakan tanah, sumber air tercemar, dan tanah pertanian rusak.

Kerusakan ini sangat merugikan penduduk.

8 Nurjaka,. 2003. Intisari ekonomi, Bandung : pustaka setia (336-337)

Page 34: 06130071 Reni Fidiawati.ps

34

5. Pariwisata

Di Indonesia istilah pariwisata dimulai pada awal tahun enam

puluhan. Istilah ini semakin menjadi pembicaraan, terutama setelah

Presiden Suharto menyampaikan kata sambutan dalam pertemuan ramah

tamah dengan para peserta seminar dan rapat kerja kepariwisataan tanggal

27 Nopember 1982 di Istana Negara.9

Untuk menyamakan pemahaman mengenai istilah-istilah dan

pengertian pariwisata, di Indonesia mengacu pada Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan, yang

menyatakan bahwa Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan

dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta

usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.

Sedangkan wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari

kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara

untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.

6. Pangkalan pendaratan ikan

PPP/PPI pada hakekatnya merupakan prasarana ekonomi perikanan

yang dibangun dengan maksud tercapainya tujuan pembangunan

perikanan, karena pelabuhan perikanan berperan penting dan strategis

dalam menunjang peningkatan produksi perikanan, memperlancar arus lalu

lintas kapal perikanan, mendorong pertumbuhan perekonomian

9Putu Gelgel. 2006. Industri Pariwisata Indonesia Dalam Globalisasi Perdagangan Jasa

(GATSWTO):Implikasi Dan Antisipasinya. Bandung: PT. Refika Aditama. Hlm 219

Page 35: 06130071 Reni Fidiawati.ps

35

masyarakat perikanan, serta mempercepat pelayanan terhadap seluruh

kegiatan yang bergerak dibidang usaha perikanan.

J. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah pembahasan dalam skripsi ini, penulis

memperinci dalam sistematika pembahasan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini berisi tentang gambaran pokok pikiran untuk

memberikan gambaran terhadap inti pembahasan, pokok pikiran tersebut

masih bersifat global. Pada bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kehadiran penelitian, kerangka

berfikir, penelitian terdahulu, ruang lingkup penelitian, definisi istilah dan

sistematika pembahasan.

BAB II Kajian Pustaka

Pada bab ini dikaji beberapa teori yang berkaitan dengan penelitian

antara lain tentang konsep ekonomi ( pengertian ekonomi ), konsep pelabuhan

perikanan ( pengertian pelabuhan perikanan dan pangkalan pendaratan ikan,

manfaat pelabuhan perikanan, klasifikasi pelabuhan perikanan, pembangunan

wilayah pesisir dan laut, beberapa probem dan issue pembangunan kawasan

pantai, ciri morfologi pantai dan pesisir lainnya, memberdayakan masyarakat

pesisir ), teori pembangunan ekonomi ( pengertian pembangunan, pengertian

pembangunan ekonomi, aspek- aspek, yang mempengaruhi pembagunan

ekonomi, strategi pembangunan ekonomi, dampak pembangunan ekonomi ),

pembangunan pariwisata ( pengaruh pembangunan pariwisata terhadap

Page 36: 06130071 Reni Fidiawati.ps

36

perekonomian, dampak pariwisata terhadap perekonomian daerah, dampak

pariwisata terhadap perekonomian rakyat ), pembangunan regional (

pembangunan ekonomi daerah, paradigm baru teori pembangunan ekonomi

daerah, perencanaan pembangunan ekonomi daerah, implikasi pembangunan

ekonomi daerah ).

BAB III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan secara khusus mengenai metodelogi penelitian

yang meliputi: pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, data dan

sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan

keabsahan data dan tahap-tahap penelitian.

BAB IV Paparan Data

Bab ini membahas tentang deskripsi objek penelitian ( pemilihan lokasi

PPI Kabupaten Blitar, lokasi pantai Desa Tambakrejo dan sekilas asal usul

keberadaan PPI, kondisi geografis daerah pembangunan pangkalan

pendaratan ikan, kondisi penduduk daerah pembangunan PPI, kondisi saran

dan psarana daerah pembangunan PPI, kondisi sosial, ekonomi dan budaya

daerah pembangunan PPI, faktor-faktor yang mendukung pembangunan

pangkalan pendaratan ikan dan usaha-usaha setelah dibangunnya pangkalan

pendaratan ikan bagi masyarakat pantai sekitar Desa Tambakrejo ), paparan

data yang terdiri dari (faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

perekonomian masyarakat sekitar pantai Desa Tambakrejo sebelum adanya

PPI, tingkat perekonomian masyarakat sekitar pantai Desa Tambakrejo

sebelum dibangunnya PPI, dampak pembangunan PPI terhadap tingkat

Page 37: 06130071 Reni Fidiawati.ps

37

perkonomian masyarakat sekitar pandai Desa Tambkarejo Kecamatan

Wonotirto Kabupaten Blitar dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

perekonomian setelah dibangunnya PPI) dan temuan penelitian.

BAB V Analisis hasil temuan penelitian dan pembahasannya

Bab ini membahas tentang inti data yang diteliti tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi tingkat perekonomian masyarakat sekitar pantai Desa

Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar sebelum adanya

pangkalan pendaratan ikan, tingkat perekonomian masyarakat sekitar pantai

Desa Tambakrejo sebelum dibagunnya pangkalan pendaratan ikan, dampak

pembangunan pangkalan pendaratan ikan terhadap tingkat perekonomian

masyarakat sekitar pantai Desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten

Blitar dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perekonomian setelah

adanya pembangunan pangkalan pendaratan ikan.

BAB VI Penutup

Bab ini menguraiakan tentang kesimpulan dari pembahasan

pertama sampai terakhir dan saran untuk penduduk sekitar

Page 38: 06130071 Reni Fidiawati.ps

38

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Konsep Ekonomi

1. Pengertian Ekonomi

Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan

produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Kata

"ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani oikoc (oikos) yang berarti

"keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau " peraturan, aturan,

hukum" dan secara garis besar diartikan sebagai " aturan rumah tangga " atau

"manajemen rumah tangga".

Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah

orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Ilmu yang

mempelajari ekonomi disebut sebagai ilmu ekonomi.

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam

memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya

ketidak seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat

pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian

menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).

Berdasarkan pemikiran para pakar ekonomi islam Menurut Akram

Khan, “Ilmu ekonomi Islam bertujuan untuk melakukan studi terhadap

kesejahteraan (falah) manusia yang dicapai dengan mengorganisasikan

sumber-sumber daya di bumi berdasarkan kerjasama dan partisipasi”.

Page 39: 06130071 Reni Fidiawati.ps

39

Menurut Umar Chapra ”Ekonomi Islam sebagai suatu cabang

pengetahuan yang membantu merealisasikan kesejahteraan manusia melalui

suatu alokasi dan distribusi sumber-sumber daya langka yang seirama dengan

maqashid (tujuan-tujuan syariah), tanpa mengekang kebebasan individu,

menciptakan ketidak seimbangan makro ekonomi dan ekologi yang

berkepanjangan, atau melemahkan solidaritas keluarga dan sosial serta

jaringan moral masyarakat”.

Dawam Rahardjo berkesimpulan bahwa ilmu ekonomi Islam

sebenarnya sama saja dengan ilmu ekonomi umumnya, yaitu menyelidiki

perilaku manusia dalam kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi yang

menyangkut pilihan terhadap sumber daya yang sifatnya langka dan alokasi

sumberdaya tersebut guna memenuhi kebutuhan manusia. Dalam Islam,

tujuan kegiatan ekonomi hanyalah merupakan target untuk mencapai tujuan

yang lebih tinggi, yaitu kebahagian hidup di dunia maupun di akhirat, dengan

melakukan ibadah kepada Allah. Ilmu ekonomi Islam memperhatikan dan

menerapkan syariah dalam perilaku ekonomi dan dalam pembentukan sistem

ekonomi.

Penafsiran kedua, ekonomi Islam itu dalam artian "sistem ekonomi"

(Islam). Sistem menyangkut pengaturan, yaitu pengaturan kegiatan ekonomi

dalam suatu masyarakat atau negara berdasarkan suatu cara metode tertentu.

Misalnya, bank Islam dapat disebut sebagai unit (terbatas) dari beroperasinya

suatu sistem ekonomi Islam, bisa dalam ruang lingkup makro atau mikro.

Page 40: 06130071 Reni Fidiawati.ps

40

Bank Islam disebut unit sistem ekonomi Islam, khususnya doktrin larangan

riba.

Penafsiran yang ke ketiga, ekonomi Islam itu berarti perekonomian

umat Islam atau perekonomian di dunia Islam, maka kita akan mendapat

sedikit penjelasan dan gambaran dalam sejarah umat umat Islam baik pada

masa Nabi sampai sekarang. Hal ini bisa kita temukan, misalnya, bagaimana

keadaan perekonomian umat Islam di Arab Saudi, Mesir, Irak, Iran,

Indonesia, dan sebagainya, atau juga perekonomian umat islam di negara

non-islam seperti Amerika, Cina, Perancis, dan sebagainya.10

B. Konsep Pelabuhan Perikanan

1. Pengertian Pelabuhan Perikanan dan PPI

Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan

perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan

dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai tempat

kapal perikanan bersandar, berlabuh atau bongkar muat yang

dilengkapi dengan fasilitas dasar, fungsional dan penunjang.

Sedangkan menurut Direktorat Jenderal Perikanan Departemen

Pertanian (1981), pelabuhan perikanan adalah pelabuhan yang Secara

khusus menampung kegiatan masyarakat perikanan baik dilihat dari aspek

produksi, pengolahan maupun aspek pemasaranya.

Menurut Departemen Pertanian dan Departemen Perhubungan

(1996), pelabuhan perikanan sebagai tempat pelayanan umum bagi

10

Tentang tiga pengertian ekonomi Islam tersebut: ilmu ekonomi, sistem ekonomi, dan

perekonomian umat Islam, dapat dilihat pada M.Dawam Rahardjo, "Islam dan Transformasi

Sosial-Ekonomi", (Jakarta : LSAF, 1999), h. 3-4.

Page 41: 06130071 Reni Fidiawati.ps

41

masyarakat nelayan dan usaha perikanan, sebagai pusat pembinaan dan

peningkatan kegiatan ekonomi perikanan yang dilengkapi dengan fasilitas

di darat dan di perairan sekitarnya untuk digunakan sebagai pangkalan

operasional tempat berlabuh, bertambat, mendaratkan hasil, penanganan,

pengolahan, distribusi dan pemasaran hasil perikanan.11

PPP / PPI pada hakekatnya merupakan prasarana ekonomi perikanan

yang dibangun dengan maksud tercapainya tujuan pembangunan

perikanan, karena pelabuhan perikanan berperan penting dan strategis

dalam menunjang peningkatan produksi perikanan, memperlancar arus lalu

lintas kapal perikanan, mendorong pertumbuhan perekonomian

masyarakat perikanan, serta mempercepat pelayanan terhadap seluruh

kegiatan yang bergerak dibidang usaha perikanan.

Salah satu masalah pokok yang penting diperhatikan sesudah

pelabuhan perikanan / pangkalan pendaratan ikan selesai dibangun adalah

pengelolaannya. Pengelolaan pelabuhan perikanan / pangkalan pendaratan

ikan adalah kegiatan pengoperasian, pemeliharaan, rehabilitasi dan

pelayanan dalam rangka pemanfaatan sarana dan prasarana pelabuhan

perikanan / pangkalan pendaratan ikan. Jika pengelolaannya tidak

terlaksana dengan baik, maka hal ini dapat dalam perwujudan fungsi dan

peranannya dalam mendukung atau menunjang pembangunan perikanan

yang berkelanjutan tidak akan terlaksana dengan baik. Pelabuhan

perikanan berperan penting dalam rangka pelaksanaan pengawasan

11

Danial, 2003. Optimalisasi Pembangunan Pelabuhan Perikanan di Kawasan Timur

Indonesia. Jurnal Ilmiah Prospek. Kopertis Wilayah IX Sulawesi. 147-151 Hal

Page 42: 06130071 Reni Fidiawati.ps

42

penangkapan dan pengendalian sumber daya ikan serta pengawasan mutu

hasil perikanan khususnya perikanan tangkap.

TPI / PPI dan pelabuhan perikanan merupakan salah satu pusat

kegiatan ekonomi perikanan, karena di tempat itulah terjadi transaksi dari

berbagai produk yang berkaitan dengan kegiatan perikanan. Produk-

produk tersebut di antaranya adalah barang-barang yang digunakan untuk

pembuatan / perbaikan kapal; pembuatan/perbaikan alat tangkap;

perbaikan mesin; perbekalan ke laut seperti solar, oli, garam, es, bahan

makan; dan berbagai kebutuhan masyarakat nelayan seperti pakaian,

rokok, makanan/minuman dan lain sebagainya. Dengan demikian TPI /

PPI dan pelabuhan perikanan memiliki peranan sebagai pusat-pusat

pertumbuhan ekonomi (growth pole) di daerah-daerah pantai dan

diharapkan akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah

sekitarnya (spread effect).

TPI / PPI dan pelabuhan perikanan memiliki peranan yang sangat

penting dipandang dari sudut ekonomi secara makro, karena tidak hanya

berfungsi sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD) bagi pemerintah

Kabupaten / Kota dan pemerintah Propinsi akan tetapi kegiatan perikanan

di TPI / PPI dan pelabuhan perikanan juga dapat berfungsi sebagai

penggerak utama (prime mover) dalam kegiatan ekonomi. Hal ini

dikarenakan kegiatan perikanan laut memiliki keterkaitan ke belakang

(backward linkage) dan keterkaitan ke depan (forward linkage) yang

cukup panjang. Dengan demikian kegiatan perikanan laut yang berpusat

Page 43: 06130071 Reni Fidiawati.ps

43

di TPI / PPI dan pelabuhan perikanan dapat memberikan dorongan

perkembangan ekonomi di wilayah yang bersangkutan dan sekitarnya.

Keterkaitan kebelakang (backward linkage) kegiatan perikanan laut

diantaranya adalah kebutuhan kebutuhan perbekalan (es, garam, ransum,

solar, oli dan lain-lain), sedangkan keterkaitan kedepan (forward linkage)

meliputi kegiatan pengolahan ikan seperti pemindangan, penggerehan,

pembuatan kerupuk, pembuatan terasi dan produk-produk perikanan

lainnya. Disamping itu keterkaitan kedepan yang dapat menghasilkan

devisa adalah produk-produk perikanan yang memiliki nilai ekonomis

tinggi merupakan komoditas ekspor. Keterkaitan kegiatan perikanan laut

baik ke belakang maupun ke depan ini juga berdampak positif dalam

menciptakan peluang usaha dan kesempatan kerja serta menyerap produk-

produk lain.

Dengan semakin berkembangnya kegiatan perikanan laut di suatu

tempat, maka kegiatan perekonomian di daerah tersebut tentunya juga

akan berkembang. Perkembangan ekonomi ini akan menciptakan peluang

usaha dan kesempatan kerja bagi masyarakat. Lebih lanjut pemanfaatan

peluang usaha dan kesempatan kerja akan meningkatkan pendapatan yang

akan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan

memanfaatkan produk-produk dan jasa yang disediakan oleh masyarakat

itu sendiri.12

12

Dinas perikanan dan kelautan jawa tengah dalam ewb site resminya http://diskanlut-

jateng.go.id/index.php/read/perikanan_tangkap/upt tanggal akses 3 maret 2010

Page 44: 06130071 Reni Fidiawati.ps

44

2. Manfaat Pelabuhan Perikanan

Pangkalan pendaratan ikan beserta dengan prasarananya pada

hakekatnya dibangun sebagai prasarana ekonomi dengan tugas pokok

adalah memberikan pelayanan dan kemudahan kepada para pemakai

khususnya nelayan.

Sesuai dengan fungsi dan peranan PPI maka pihak pengelola PPI

dituntut selain mampu mengoptimalkan pengelolaan terhadap fasilitas

yang tersedia untuk kepentingan kelangsungan kegiatan perikanan juga

harus mampu menyesuaikan kapasitas fasilitas yang ada dengan

perkembangan produksi perikanan, dengan jasa dan pelayanan yang

diberikan PPI diharapkan terjadi peningkatan berbagai segi usaha kegiatan

perikanan, baik yang dilakukan oleh para nelayan maupun pengelolaan

ikan.13

3. Klasifikasi Pelabuhan perikanan

Pelabuhan perikanan selanjutnya dapat dibedakan lagi menurut kelas

yaitu 14

:

1. Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) adalah pelabuhan perikanan

kelas A, yang skala layanannya sekurang-kurangnya mencakup

kegiatan usaha perikanan di wilayah laut territorial, zona

ekonomi eksklusif Indonesia dan wilayah perairan Internasional.

Ciri-ciri pelabuhan perikanan tipe A (Samudera) :

13

Danial, 2003. Optimalisasi Pembangunan Pelabuhan Perikanan di Kawasan Timur

Indonesia. Jurnal Ilmiah Prospek. Kopertis Wilayah IX Sulawesi. 147-151 Hal 14

Dinas perikanan dan kelautan jawa tengah dalam ewb site serminya http://diskanlut-

jateng.go.id/index.php/read/perikanan_tangkap/upt tanggal akses 3 maret 2010

Page 45: 06130071 Reni Fidiawati.ps

45

1) Melayani kegiatan usaha perikanan di wilayah laut territorial,

zona ekonomi eksklusif Indonesia dan wilayah perairan

Internasional.

2) Memiliki fasilitas berlabuh untuk kapal bermesin minimum 60 GT.

3) Memiliki minimum panjang dermaga 300 m dan minimum

kedalaman kolam 3 m.

4) Memiliki kapasitas muat untuk 100 kapal atau dengan total 6000 GT.

5) Memproduksi ikan berkomoditas eksport.

6) Mempunyai sekurang-kurangnya 1 industri perikanan.

2. Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) adalah pelabuhan perikanan

kelas B, yang skala layanannya sekurang-kurangnya mencakup kegiatan

usaha perikanan di wilayah laut teritorial dan wilayah zona ekonomi

eksklusif Indonesia.

Ciri-ciri pelabuhan perikanan tipe B (Nusantara) :

1) Melayani kegiatan usaha perikanan di wilayah laut teritorial dan

wilayah zona ekonomi eksklusif Indonesia.

2) Memiliki fasilitas berlabuh untuk kapal bermesin minimum 30 GT.

3) Memiliki minimum panjang dermaga 150 m dan minimum

kedalaman kolam 3 m.

4) Memiliki kapasitas muat untuk 100 kapal atau dengan total 6000 GT.

5) Memproduksi ikan berkomoditas eksport.

6) Mempunyai sekurang-kurangnya 1 industri perikanan.

Page 46: 06130071 Reni Fidiawati.ps

46

3. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) adalah pelabuhan perikanan kelas C

yang skala layanannya sekurang-kurangnya mencakup kegiatan

usaha perikanan di wilayah perairan pedalaman, perairan kepulauan,

laut teritorial dan zona ekonomi eksklusif Indonesia

Ciri-ciri pelabuhan perikanan tipe C (Pantai) :

1) Melayani kegiatan usaha perikanan di wilayah perairan pedalaman,

perairan kepulauan, laut teritorial dan zona ekonomi eksklusif

Indonesia

2) Memiliki fasilitas berlabuh untuk kapal bermesin < 30 GT.

3) Memiliki minimum panjang dermaga 150 m dan minimum

kedalaman kolam 3 m.

4. Pangkalan pendaratan ikan (PPI) adalah pelabuhan perikanan kelas D

yang skala layanannya sekurang-kurangnya mencakup kegiatan usaha

perikanan di wilayah perairan pedalaman dan perairan kepulauan.

Ciri-ciri Pelabuhan perikanan tipe D (PPI) :

1) Melayani kegiatan usaha perikanan di wilayah perairan pedalaman

dan perairan kepulauan.

2) Memiliki fasilitas berlabuh untuk kapal bermesin < 30 GT.

3) Memiliki minimum panjang dermaga 150 m dan minimum

kedalaman kolam 3 m.

4) Memiliki kapasitas muat untuk 100 kapal atau dengan total 6000 GT.

Page 47: 06130071 Reni Fidiawati.ps

47

Pendapat lain tentang pelabuhan perikanan berdasarkan klasifikasi

skala usaha :15

a. Pelabuhan Perikanan Samudera (Tipe A)

b. Pelabuhan Perikanan Nusantara (Tipe B)

c. Pelabuhan Perikanan Pantai ( Tipe C)

d. Pangkalan pendaratan ikan (PPI)

a. Pelabuhan Perikanan Samudra (A)

Pelabuhan perikanan yang diperuntukkan terutama bagi

kapal- kapal perikanan yang beroperasi di perairan samudera yang

lazim digolongkan ke dalam armada perikanan jarak jauh sampai ke

perairan ZEEI (Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia) dan perairan

Internasional, mempunyai perlengkapan untuk menangani (handling)

dan mengolah sumberdaya ikan sesuai kapasitasnya yaitu jumlah

hasil ikan yang didaratkan.

Ciri cirinya :

a) Jumlah ikan yang didaratkan minimum sebanyak 200 ton / hari

untuk pemasaran DN maupun LN (Eksport)

b) Bisa menampung kapal berukuran lebih dari 60 GT sebanyak 100

unit kapal sekaligus

c) Mempunyai cadangan lahan untuk pengembangan

Contoh : PPS Jakarta

b. Pelabuhan Perikanan Nusantara (B)

15

http://npl-vedca.blogspot.com/2009/07/klasifikasi-pelabuhan-perikanan.html tanggal akses 3

maret 2010

Page 48: 06130071 Reni Fidiawati.ps

48

Pelabuhan perikanan yang diperuntukkan terutama bagi kapal-

kapal perikanan yang beroperasi di perairan Nusantara yang lazim

digolongkan ke dalam armada perikanan jarak sedang sampai ke

perairan ZEEI, serta mempunyai perlengkapan untuk menangani dan

atau mengolah ikan sesuai dengan kapasitasnya yaitu jumlah ikan

yang didaratkan.

Ciri – cirinya :

a) Jumlah ikan yang didaratkan minimum 50 ton / hari atau untuk

pemasaran dalam negeri.

b) Bisa menampung kapal berukuran sampai dengan 60 GT

sebanyak 50 unit kapal sekaligus

c) Mempunyai cadangan lahan darat untuk pengembangan seluas 5

Ha

c. Pelabuhan Perikanan Pantai (C)

Pelabuhan perikanan yang diperuntukkan terutama bagi kapal-

kapal perikanan yang beroperasi di perairan pantai serta mempunyai

perlengkapan untuk menangani dan atau mengolah ikan sesuai

dengan kapasitasnya.

Ciri – cirinya:

a) Jumlah ikan yang didaratkan minimum sebanyak 20 ton /hari

untuk pemasaran daerah sekitar atau untuk dikumpulkan dan

dikirimkan ke pelabuhan perikanan yang lebih besar

Page 49: 06130071 Reni Fidiawati.ps

49

b) Bisa menampung kapal berukuran sampai dengan 15 GT

sebanyak 25 unit kapal sekaligus

c) Mempunyai cadangan lahan darat untuk pengembangan seluas 5

Ha

d. Pangkalan pendaratan ikan (D)

Pangkalan untuk pendaratan ikan hasil tangkapan yang

berskala lebih kecil dari pelabuhan perikanan pantai ditinjau dari

segi kapasitas penanganan jumlah produksi ikan, maupun fasilitas

dasar dan perlengkapanya.

Ciri – ciri :

a) Jumlah Ikan yang didaratkan minimum sampai dengan 5 ton/hari

b) Dapat menampung kapal sampai dengan ukuran 5 GT sejumlah

15 unit sekaligus

4. Pembangunan Wilayah Pesisir Dan Laut

Pembangunan wilayah pesisir selama ini masih dilihat seperti

pembangunan wilayah terestrial lainnya dengan kondisi yang analogi

dengan wilayah Perdesaan. Hal ini tidak sepenuhnya benar, karena

wilayah pesisir menurut RUU Pesisir memiliki beberapa karakteristik yang

khas, yaitu:

a. Wilayah pertemuan antara berbagai aspek kehidupan yang ada di darat,

laut dan udara, sehingga bentuk wilayah pesisir merupakan hasil

keseimbangan dinamis dari proses pelapukan (weathering) dan

pembangunan ketiga aspek di atas;

Page 50: 06130071 Reni Fidiawati.ps

50

b. Berfungsi sebagai habitat dari berbagai jenis ikan, mamalia laut, dan

unggas untuk tempat pembesaran, pemijahan, dan mencari makan;

c. Wilayahnya sempit, tetapi memiliki tingkat kesuburan yang tinggi dan

sumber zat organik penting dalam rantai makanan dan kehidupan darat

dan laut;

d. Memiliki gradian perubahan sifat ekologi yang tajam dan pada kawasan

yang sempit akan dijumpai kondisi ekologi yang berlainan;

e. Tempat bertemunya berbagai kepentingan pembangunan baik

pembangunan sektoral maupun regional serta mempunyai dimensi

internasional.

5. Beberapa problem dan issue pembangunan kawasan pantai

Problem utama dalam pembangunan wilayah pantai adalah

kerusakan sumberdaya pantai oleh destruksi, over-eksploitasi, dan

penggunaan yang tidak ekonomis; serta problematik yang berhubungan

dengan aktivitas pembangunan di sepanjang kawasan pantai yang

mengakibatkan berbagai dampak buruk terhadap sumberdaya pantai.

Sumberdaya pantai, seperti hutan mangrove, pesisir, terumbu karang, dan

perairan pantai, mengalami kemerosotan kualitas atau degradasi dan

memerlukan penanganan yang serius.

6. Ciri morfologi pantai dan pesisir lainnya adalah:

a. Tebing curam perbukitan pantai

b. Erosi dan abrasi kuat pada tebing curam

Page 51: 06130071 Reni Fidiawati.ps

51

c. Pantai datar berpasir relatif lurus dengan asupan sedimen dari sungai

kadang membentuk bukit pasir (sand dune) dengan selingan rawa

d. Pola aliran sungai hampir tegak lurus pantai dengan gradient tebing

curam lambah sungai

e. Kegempaan kuat dan sering kejadiannya, adakalanya diikuti tsunami

f. Penenggelaman bergantian dengan pengangkatan pantai atau terumbu

karang mengiringi proses penunjaman

7. Memberdayakan masyarakat pesisir

Memberdayakan masyarakat pesisir berarti menciptakan peluang

bagi masyarakat pesisir untuk menentukan kebutuhannya, merencanakan

dan melaksanakan kegiatannya, yang akhirnya menciptakan kemandirian

permanen dalam kehidupan masyarakat itu sendiri.

Memberdayakan masyarakat pesisir tidaklah seperti memberdayakan

kelompok-kelompok masyarakat lainnya, karena didalam habitat pesisir

terdapat banyak kelompok kehidupan masayarakat diantaranya:

a. Masyarakat nelayan tangkap, adalah kelompok masyarakat pesisir yang

mata pencaharian utamanya adalah menangkap ikan dilaut. Kelompok

ini dibagi lagi dalam dua kelompok besar, yaitu nelayan tangkap

modern dan nelayan tangkap tradisional. Keduanya kelompok ini dapat

dibedakan dari jenis kapal/peralatan yang digunakan dan jangkauan

wilayah tangkapannya.

b. Masyarakat nelayan pengumpul/bakul, adalah kelompok masyarakt

pesisir yang bekerja disekitar tempat pendaratan dan pelelangan ikan.

Page 52: 06130071 Reni Fidiawati.ps

52

Mereka akan mengumpulkan ikan-ikan hasil tangkapan baik melalui

pelelangan maupun dari sisa ikan yang tidak terlelang yang selanjutnya

dijual ke masyarakat sekitarnya atau dibawah ke pasar-pasar lokal.

Umumnya yang menjadi pengumpul ini adalah kelompok masyarakat

pesisir perempuan.

c. Masayarakat nelayan buruh, adalah kelompok masyarakat nelayan yang

paling banyak dijumpai dalam kehidupan masyarakat pesisir. Ciri dari

mereka dapat terlihat dari kemiskinan yang selalu membelenggu

kehidupan mereka, mereka tidak memiliki modal atau peralatan yang

memadai untuk usaha produktif. Umumnya mereka bekerja sebagai

buruh/anak buah kapal (ABK) pada kapal-kapal juragan dengan

penghasilan yang minim.

d. Masyarakat nelayan tambak, masyarakat nelayan pengolah, dan

kelompok masyarakat nelayan buruh.16

C. Teori Pembangunan Ekonomi

Sumitro Djojohadikusumo menjelaskan perbedaan definisi antara

pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.17

Pertumbuhan ekonomi berpokok

pada proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi

masyarakat. Paham pertumbuhan digunakan dalam teori dinamika

sebagaimana hal itu dikembangkan oleh para pemikir Neo-Keynes dan Neo-

Klasik.

16

Budi cahyono, 2001. Gado-gado majalah.edisi 25 17

Sumitro Djojohadikusumo. 1991. Perkembangan Pemikiran Ekonom. Jakarta: Yayasan

Obor. Hlm. 1

Page 53: 06130071 Reni Fidiawati.ps

53

Pembangunan ekonomi mengandung arti yang lebih luas dan mencakup

perubahan pada tata susunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh.

Pembangunan merupakan proses transformasi yang dalam perjalanan waktu

ditandai oleh perubahan struktural, yaitu perubahan pada landasan kegiatan

ekonomi maupun pada kerangka susunan ekonomi masyarakat yang

bersangkutan.

1. Pengertian Pembangunan Ekonomi

Beberapa teori pembangunan ekonomi berdasarkan pemikiran Adam

Smith dalam teori pembangunan ekonomi membagi masa atau tahapan

dalam lima tahap yaitu:

1. Tahap berburu

2. Tahap beternak

3. Tahap bercocok tanam

4. Tahap berdagang

5. Tahap industrialisasi

Tahap pembangunan Adam Smith lebih menekankan faktor produksi

modal dan pemilik modal (kapitalis), karena pemilik modal mampu

mengakumulasi modal yang diperoleh dari laba usaha yang kemudian

ditanamkan kembali sebagai perluasan atau tambahan produksi dan

kapasitas produksi perusahaan.18

Teori pembangunan Karl Max berdasarkan adanya pertentangan

kelas antara kapitalis (pemilik modal) dengan hisapan, sedangkan upah

18

Ahmad Wahyudi.2004. hlm 110

Page 54: 06130071 Reni Fidiawati.ps

54

diperoleh secara subsistem ( sosialis). Teori pembangunan J.M Keynes

bersifat campuran yang menggabungkan antara teori kapitalis dengan teori

sosialis. Teori pembangunan ini menggabungkan antara teorinya Karl Max

dengan teorinya Adam smith.

Teori pembangunan Arthur Lewis membagi perekonomian menjadi

dua macam yaitu perekonomian tradisional (terjadi kelebihan tenaga kerja,

jadi gaji sedikit, hal inilah yang menyebabkan hasil produksi tebatas

karena minimnya modal usaha) dan perekonomian industri (terjadi

kekurangan tenaga kerja, jadi gaji tinggi, hal ini dikarenakan adanya

tambahan modal), 19

Sedangkan menurut saya pembangunan adalah

perubahan dari tidak ada menjadi ada.

Sesuai dengan teori pembangunan diatas, orientasi pembangunan

pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan membawa pada peningkatan

ketimpangan pendapatan. Industrialisasi dan liberalisasi yang terlalu cepat

memang akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi sekaligus

juga meningkatkan jumlah pengangguran dan setengah menganggur,

sebagaimana yang terlihat selama ini di Indonesia. Demikian pula, dalam

pertumbuhan ada yang dinamakan dengan limit to growth. Konsep ini

mengacu pada kenyataan bahwa suatu pertumbuhan ada batasnya.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas

produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan

pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan

19

Ahmad Wahyudi.2004. hlm 112

Page 55: 06130071 Reni Fidiawati.ps

55

ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya

pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan

ekonomi. Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi

keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam

standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan,

sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya

pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam

struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian

seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik.

Begitu pula pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan

pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan

adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan

fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.

Allah SWT telah menjelaskan tentang pembangunan didalam Al-

Qur„an surat Al-Baqarah Ayat 261 yang berbunyi :

Artinya: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang

menafkahkan hartanya di jalan Allah (pengertian menafkahkan harta di

jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan

perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain) adalah

serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-

tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang

dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha

Mengetahui.20

20

Al-qur‟an surat Al-baqarah Ayat 261

Page 56: 06130071 Reni Fidiawati.ps

56

Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi

(economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan

ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses

pembangunan ekonomi. Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi

adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang

diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.

Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif,

yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output

produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat

kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat

perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada

berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan

teknik.

Setiap daerah mempunyai corak pertumbuhan ekonomi yang berbeda

dengan daerah lain. Oleh sebab itu perencanaan pembangunan ekonomi

suatu daerah pertama - tama perlu mengenali karakter ekonomi, sosial dan

fisik daerah itu sendiri, termasuk interaksinya dengan daerah lain. Dengan

demikian tidak ada strategi pembangunan ekonomi daerah yang dapat

berlaku untuk semua daerah. Namun di pihak lain, dalam menyusun

strategi pembangunan ekonomi daerah, baik jangka pendek maupun

jangka panjang, pemahaman mengenai teori pertumbuhan ekonomi

wilayah, yang dirangkum dari kajian terhadap pola-pola pertumbuhan

Page 57: 06130071 Reni Fidiawati.ps

57

ekonomi dari berbagai wilayah, merupakan satu faktor yang cukup

menentukan kualitas rencana pembangunan ekonomi daerah.

Pembangunan ekonomi merupakan pertumbuhan ekonomi yang

diiringi oleh perubahan pada distribusi output dan struktur ekonomi,

peningkatan kontribusi sektor industri dan jasa serta peningkatan

pendidikan dan keterampilan angkatan kerja. Pertumbuhan ekonomi

daerah dapat bersumber dari peningkatan modal melalui investasi dan

tabungan masyarakat, peningkatan kuallitas dan kuantitas tenaga kerja

melalui pertumbuhan angkatan kerja dan peningkatan pengetahuan dan

keterampilan serta adanya penyempurnaan teknologi dalam proses

produksi.21

Peningkatan dari sisi permintaan atas produksi barang dan jasa akan

mendorong peningkatan penggunaan input faktor produksi. Salah satu

input faktor produksi yang penting adalah tenaga kerja, dengan

peningkatan kapasitas produksi dapat mendorong terciptanya kesempatan

kerja dan meningkatkan penggunaan tenaga kerja.

Pembangunan selalu meningkatkan kita pada gagasan tentang

kemajuan, kesejahteraan, dan kekayaan. Ikhtiar pembangunan memang

demi mencapai hal-hal itu. Namun, pada praktiknya, pembangunan justru

seringkali menemui kebuntuannya sendiri. Pembangunan, saat ini semakin

kehilangan daya pikat dan vitalitasnya. Praktik dan wacana pembangunan

21

Suryono,A.2004. Pengantar Teori Pembangunan. Malang : Kerjasama FIA Unibraw-

Universitas Negeri Malang, UM Press. Hlm. 30

Page 58: 06130071 Reni Fidiawati.ps

58

saat ini berada dalam titik kritis akibat berbagai ketidak selarasan dan

kesenjangan.

Kemiskinan dalam pengertian luas dapat meliputi kemiskinan di

bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, maupun iman dan akhlak.

Menurut definisi World Bank kemiskinan adalah sebagai ketidak mampuan

seorang individu memenuhi kebutuhan dasarnya. Konsep kemiskinan

merupakan suatu masalah dalam pembangunan dengan ditandai oleh

indikator adanya pengangguran dan keterbelakangan yang kemudian

meningkat menjadi ketimpangan dan kecemburuan sosial.22

Hal ini disebabkan masyarakat miskin memiliki kelemahan dalam

manajemen usaha dan keterbatasan dalam mengakses peluang kegiatan

ekonomi sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang

mempunyai kemampuan dan potensi yang lebih tinggi. Kemiskinan

sebagai suatu proses adalah merupakan pencerminan kegagalan dari sistem

pada masyarakat dan negara dalam mengelola sumber daya dan dana

secara adil kepada warga negaranya.

Oleh karena itu, kemiskinan dapat dibedakan menjadi dua jenis

yakni kemiskinan absolute dan kemiskinan relative. Seseorang atau

kelompok orang dikatakan miskin absolute apabila tingkat pendapatannya

tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum yang

dicerminkan oleh garis kemiskinan absolute tersebut.

22

Supriatna, T. 2000. Strategi Pembangunan dan Kemiskinan. Jakarta : Rineka Cipta.

Hlm.14

Page 59: 06130071 Reni Fidiawati.ps

59

Sedangkan kemiskinan relative adalah keadaan perbandingan antara

kelompok yang mungkin tidak miskin karena mempunyai tingkat

pendapatan yang lebih tinggi daripada garis kemiskinan warga yang lain di

suatu wilayah, dan kelompok yang relatif lebih kaya di tempat lain. Pada

umumnya kemiskinan relatif ini lebih disebabkan karena ketimpangan

distribusi pendapatan dengan ukuran pendapata per kapita.

2. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pembagunan Ekonomi

Keberhasilan suatu usaha pembangunan dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Menurut Suryono ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut

dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor non-

ekonomi.23

Faktor ekonomi yang mempengaruhi pembangunan ekonomi

diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya

modal, dan teknologi dan kewirausahaan.

Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti

kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut,

sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam

hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan

kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam,

menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai

proses produksi).

23

Suryono,A.2004. Pengantar Teori Pembangunan. Malang : Kerjasama FIA Unibraw-

Universitas Negeri Malang, UM Press. Hlm. 30-32

Page 60: 06130071 Reni Fidiawati.ps

60

Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan

nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang

besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi,

sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas

yang ada.

Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk

mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi

ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal

berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan

kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat

meningkatkan produktivitas.

Pembanguna ekonomi tidak mungkin berlangsung bila tidak

didukung oleh faktor-faktor nonekonomi. Faktor-faktor itu di antaranya

kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, dan sistem

yang berkembang dan berlaku.

3. Faktor-faktor Penghambat Pembangunan Ekonomi

Sebagaimana diketahui bahwa perkembangan ekonomi pada negara-

negara yang sedang berkembang lebih lambat/terbatas kalau dibandingkan

dengan negara-negara yang sudah maju dan hal itu sangat erat kaitannya

dengan perangkap kemiskinan yang tidak berujung pangkal yang ada di

negara-negara yang sedang berkembang.

Para ahli ekonomi telah membuat beberapa analisis mengenai faktor-

faktor yang dapat dipandang sebagai penghambat pembangunan ekonomi.

Page 61: 06130071 Reni Fidiawati.ps

61

Faktor-faktor tersebut adalah: perkembangan penduduk yang tinggi yang

dilengkapi ilmu pengetahuan yang rendah, perekonomian yang bersifat

dualistik, tingkat pembentukan modal yang rendah, struktur ekspor yang

berupa bahan mentah, serta proses sebab akibat akumulatif.24

4. Aspek - Aspek yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi

1. Faktor-faktor ekonomi:

Berikut ini dikemukakan beberapa faktor ekonomi yang penting

yang mempengaruhi dan bahkan sering kali sangat menentukan

keberhasilan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi tersebut. 25

b. Sumber daya alam

Yang dimaksud sumber daya alam atau ” tanah ” meliputi luas

kesuburan tanah, letak dan susunannya, kekayaan hutan, sumber

mineral, iklim, sumber air, sumber lautan, dan sebagainya.

Bagi pembangunan ekonomi, ketersediaan sumber daya alam

yang melimpah atau yang cukup besar adalah sangat baik dalam

menunjang perekonomian. Dengan adanya kekurangan sumber daya

alam disatu negara berakibat sulitnya atau tidaknya untuk dapat

terlaksananya perkembangan dan kemajuan ekonomi dengan cepat

dan mantap.

c. Sumber daya manusia atau tenaga kerja

Sumber daya manusia yang merupakan tenaga kerja dalam

proses produksi dan pembangunan memegang peranan yang penting

24

Ibid., hlm. 33 25

Rustian Kamaluddin, hlm 21

Page 62: 06130071 Reni Fidiawati.ps

62

pula. Dalam hal ini peranan SDM tersebut dalam proses produksi

dan pembangunan pertama-tama ditentukan oleh jumlah (kuantitas)

serta mutu (kualitas) tenaga kerja yang tersedia.

d. Permodalan atau akumulasi pemodalan

Modal atau pemodalan merupakan persediaan faktor produksi

yang secara fisik dapat dihasilkan maupun direproduksi. Jika stok

modal tersebut meningkat dalam jangka waktu tertentu dikatakan

terjadinya akumulasi modal atau pembentukan modal.

e. Tenaga manajerial dan organisasi produksi

Organisasi produksi ini merupakan proses terpenting dalam

proses pembangunan dan pertumbuhan perekonomian. Organisasi ini

berkaitan dengan penggunaan faktor produksi dalam berbagai

kegiatan perekonomian dan pembangunan. Organisasi ini bersifat

melengkapi atau komplementer terhadap tenaga kerja dan modal serta

membantu meningkatkan produktivitasnya.

f.Kemajuan dan pemanfaatan teknologi

Kemajuan teknologi, termasuk pemanfaatannya, merupakan

faktor pentin dan menentukan dalam proses pembangunan dan

pertumbuhan perekonomian. Dan perubahan atau kemejuan teknologi

tersebut telah dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja, modal

dan faktor produksi lainnya.

g. Pembangian kerja dan perluasan skala produksi

Pembangian kerja dan spesialisasi dalam proses produksi akan

Page 63: 06130071 Reni Fidiawati.ps

63

menimbulkan peingkatkan produkivitas.

2. Faktor-faktor non ekonomi yang berpengaruh:

b. Faktor politik dan administrasi pemerintah

Stabilitas politik dan administrasi yang kokoh membantu

pertumbuhan ekonomi modern. Administrasi yang kuat, efisien, dan

tidak korup sangat penting bagi pembangunan ekonomi. Demikian

juga dengan ketertiban, stabilitas dan perlindungan hukum

mendorong kewiraswastaan. Struktur politik dan administrasi yang

lemah merupakan penghambat besar bagi pembangunan ekonomi

negara terbelakang

c. Aspek sosial budaya

Pendidikan dan kebudayaan di Barat membawa ke arah

penalaran (reasoning) dan skeptisisme menanamkan semangat baru

dan memunculkan kelas pedagang baru menghasilkan perubahan

pandangan, harapan, struktur dan nilai-nilai sosial orang dibisaakan

menabung dan berinvestasi dan menikmati resiko untuk memperoleh

laba. Lewis: " hasrat untuk berhemat ", memaksimumkan output

untuk input tertentu.

d. Susunan dan tata tertib hukum

e. Pengaruh aspek sosial budaya terhadap produktivitas.

Page 64: 06130071 Reni Fidiawati.ps

64

5. Dampak Pembangunan Ekonomi

Dampak pembangunan ekonomi ada dau yaitu dampak positif dan

dampak negatif sebagai berikut:26

Dampak positif pembangunan ekonomi

6) Peningkatan kegiatan ekonomi yang mendapatkan lapangan

pekerjaan bagi masyarakat pembangunan ekonomi mengurangi

pengangguran

7) Pembangunan ekonomi meningkatkan pendapatan masyarakat

secara keseluruhan

8) Pembangunan ekonomi membawa perubahan pada struktur

ekonomi dari agraris menuju industri

9) Pembangunan ekonomi menciptakan pemerataan pendapatan

kesempatan kerja, yang mengurangi kesenjangan antara

golongan masyarakat kaya dan miskin

10) Pembangunan ekonomi meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Dampak negatif pembangunan ekonomi

Dampak negatif yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan

yaitu polusi dan kerusakan lingkungan. Contohnya sebagai berikut:

3) Adanya pabrik menimbulkan polusi suara, polusi udara, dan

polusi limbah yang mengganggu bagi penduduk

26

Nurjaka,. 2003. Intisari ekonomi, Bandung : pustaka setia (336-337)

Page 65: 06130071 Reni Fidiawati.ps

65

4) Lingkungan industri dapat menimbulkan kerusakan lingkungan

seperti kerusakan tanah, sumber air tercemar, dan tanah

pertanian rusak. Kerusakan ini sangat merugikan penduduk.

D. Pembangunan Pariwisata

Pada hakikatnya pembangunan PPI adalah bertujuan selain digunakan

oleh nelayan dalam mempermudah menyandarkan perahu, menurunkan ikan

ke TPI juga dapat sebagai tempat pariwisata juga. Karena hal tersebut dapat

menarik perhatian para wiasatawan untuk datang ke Desa Tambakrejo. Akan

tetapi hal tersebut juga memberi pengaruh atau dampak terhadap

perkonomian masyarakat setempat.

1. Pengaruh Pembangunan Pariwisata terhadap Perekonomian

Di Indonesia istilah pariwisata dimulai pada awal tahun enam

puluhan. Istilah ini semakin menjadi pembicaraan, terutama setelah

Presiden Suharto menyampaikan kata sambutan dalam pertemuan ramah

tamah dengan para peserta seminar dan rapat kerja kepariwisataan tanggal

27 Nopember 1982 di Istana Negara.27

Untuk menyamakan pemahaman

mengenai istilah-istilah dan pengertian pariwisata, di Indonesia mengacu

pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1990 tentang

Kepariwisataan, yang menyatakan bahwa pariwisata adalah segala sesuatu

yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya

tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Sedangkan

27

Putu Gelgel. 2006. Industri Pariwisata Indonesia Dalam Globalisasi Perdagangan Jasa

(GATSWTO):Implikasi Dan Antisipasinya. Bandung: PT. Refika Aditama. Hlm 219

Page 66: 06130071 Reni Fidiawati.ps

66

wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut

yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati

objek dan daya tarik wisata.

Pariwisata merupakan suatu sektor yang mempunyai banyak kaitan

dengan sektor-sektor lain, sehingga pengembangan sektor pariwisata

akan terus memacu perkembangan sektor lainnya. Oleh karena itu

pembangunan pariwisata membawa dampak yang luas terhadap

perekonomian di suatu tujuan seperti yang dinyatakan Goeldner dalam

bukunya Putu Gelgel: Parawisata adalah usaha ekonomi potensial, dan

sebagai pembangkit perekonomian suatu kota, propinsi, Kabupaten atau

daerah tujuan pengunjung, dari pengeluaran mereka.

Pengaruh langsung merupakan pengaruh utama dari kedatangan

wisatawan di suatu tujuan, yaitu pembayaran (pengeluaran) wisatawan

kepada perusahaan pariwisata di garis depan seperti perusahaan

angkutan, penginapan, restoran. Pengaruh dorongan adalah pengaruh

lanjutan dari pengaruh tidak langsung, dimana uang yang dibelanjakan

perusahaan di garis depan kepada perusahaan pemasok, oleh perusahaan

pemasok akan dibelanjakan lagi kepada perusahaan lain, dan seterusnya

bergulir kepada perusahaan lainnya.

Dari gambaran di atas dapat dilihat bahwa pembangunan pariwisata

membawa pengaruh yang sangat luas terhadap perekonomian baik yang

bersifat positif, maupun negatif. Pengaruh positif antara lain :

memberikan kontribusi terhadap neraca pembayaran, menciptakan la-

Page 67: 06130071 Reni Fidiawati.ps

67

pangan kerja, meningkatkan penerimaan pemerintah, pemerataan pen-

dapatan, menimbulkan efek penggandaan.

Pembangunan pariwisata sering terjadi sebagai pembangunan yang

sifatnya merusak, bahkan tidak jarang pembangunan pariwisata yang

merusak pariwisata itu sendiri, padahal Allah telah memperingatkan kita

dalam AL-Qur„an :

Artinya: Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk

mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan

binatang ternak, dan Alah tidak menyukai kebinasaan.28

2. Dampak Pariwisata Terhadap Perekonomian Daerah

Pariwisata memberikan dukungan ekonomi yang kuat terhadap suatu

wilayah. Industri ini dapat menghasilkan pendapatan besar bagi ekonomi

lokal. Kawasan sepanjang pantai yang bersih dapat menjadi daya tarik

wilayah, dan kemudian berlanjut dengan menarik turis dan penduduk ke

wilayah tersebut. Sebagai salah satu lokasi rekreasi, kawasan pantai dapat

merupakan tempat yang lebih komersial dibandingkan kawasan lain,

tergantung karakteristiknya. Sebagai sumber alam yang terbatas, hal

penting yang harus diperhatikan adalah wilayah pantai haruslah menjadi

aset ekonomi untuk suatu wilayah.

Wisata ekologi memfokuskan pada pemanfaatan lingkungan.

Kawasan wisata ekologi merupakan wilayah luas dengan habitat yang

28

Al- Qur‟an , surat Al Baqarah : 205

Page 68: 06130071 Reni Fidiawati.ps

68

masih asli yang dapat memberikan landasan bagi terbentuknya wisata

ekologi. Hal ini merupakan peluang unik untuk menarik pasar wisata

ekologi. Membangun tempat ini dengan berbagai aktivitas seperti berkuda,

surfing, berkemah, memancing dll. akan dapat membantu perluasan

pariwisata serta mengurangi kesenjangan akibat pengganguran.

Wisata budaya merupakan segmen yang berkembang cepat dari

industri pariwisata. Karakter dan pesona dari Desa/kota kecil adalah faktor

utama dalam menarik turis. Namun kegiatan pariwisata bersifat musiman,

sehingga banyak pekerjaan bersifat musiman juga, yang dapat

menyebabkan tingginya tingkat pengangguran pada waktu-waktu tertentu.

Hal ini menyebabkan ekonomi lokal dapat rentan terhadap perputaran

siklus ekonomi.

Ekonomi wilayah sebaiknya tidak berbasis satu sektor tertentu.

Keaneka-ragaman ekonomi diperlukan untuk mempertahankan lapangan

pekerjaan dan untuk menstabilkan ekonomi wilayah. Ekonomi yang

beragam lebih mampu bertahan terhadap konjungtur ekonomi.

Dilihat dari segi sosial Pada dasarnya pembangunan pariwisata ada

karena sifat positif, tetapi karena adanya perubahan kegunaan yang

dulunya sebagai tempat berhibur keluarga menjadi tempat maksiat.

Sedangkan dari segi perekonomian dengan adanya pariwisata menjadikan

perekonomian meningkat.

Page 69: 06130071 Reni Fidiawati.ps

69

3. Dampak pariwisata Terhadap Perekonomian Rakyat

Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh

dan melibatkan masyarakat, sehingga membawa berbagai dampak

terhadap masyarakat setempat. Bahkan pariwisata dikatakan mempunyai

energi dobrak yang luar bisaa, yang mampu membuat masyarakat setempat

mengalami metamorphose dalam berbagai aspeknya. Dampak pariwisata

merupakan wilayah kajian yang paling banyak mendapatkan perhatian

dalam literatur, terutama dampak terhadap masyarakat lokal. Di lain pihak,

dampak pariwisata terhadap wisatawa dan/atau negara asal wisatawan

belum banyak mendapatkan perhatian.

Meskipun pariwisata juga menyentuh berbagai aspek kehidupan

masyarakat secara politik, keamanan, dan sebagainya, dampak pariwisata

terhadap masyarakat dan daerah tujuan wisata yang banyak mendapat

ulasan adalah: dampak terhadap sosial-ekonomi dan dampak terhadap

sosial-budaya.

1. Dampak sosial ekonomi

Dampak pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat

lokal dapat dikategorikan menjadi delapan kelompok besar, yaitu:

a. Dampak terhadap penerimaan devisa

b. Dampak terhadap pendapatan masyarakat

c. Dampak terhadap kesempatan kerja

d. Dampak terhadap harga-harga

e. Dampak terhadap distribusi manfaat/keuntungan

Page 70: 06130071 Reni Fidiawati.ps

70

f. Dampak terhadap kepemilikan dan control

g. Dampak terhadap pembangunan pada umumnya dan

h. Dampak terhadap pendapatan pemerintah.

Hampir semua literature dan kajian studi lapangan menunjukkan

bahwa pembangunan pariwisata pada suatu daerah mampu memberikan

dampak-dampak yang dinilai positif, yaitu dampak yang diharapkan,

bahwa peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan penerimaan

devisa, peningkatan kesempatan kerja dan peluang usaha, peningkatan

pendapatan pemerintah dari pajak dan keuntungan badan usaha milik

pemerintah, dan sebagainya.

Pariwisata diharapkan mampu menghasilkan angka pengganda

(multiplier effect) yang tinggi, melebihi angka pengganda pada berbagai

kegiatan ekonomi lainnya.

Di samping berbagai dampak yang dinilai positif ada juga yang

menunjukkan adanya berbagai dampak yang tidak diharapkan (dampak

negatif), seperti semakin memburuknya kesenjangan pendapatan antar

kelompok masyarakat, memburuknya ketimpangan antar daerah,

hilangnya kontrol masyarakat lokal terhadap sumberdaya ekonomi,

munculnya neo-kolonialisme atau neo-imperialisme, dan sebagainya.

Banyak peneliti menyebutkan bahwa pariwisata telah menjadi

wahana eksploitasi dari negara-negara maju (negara asal wisatawan)

terhadap negara-negara berkembang (daerah tujuan wisata).

Page 71: 06130071 Reni Fidiawati.ps

71

2. Dampak sosial budaya

Secara teoritis, Cohen mengelompokkan dampak sosial budaya

pariwisata ke dalam sepuluh kelompok besar, yaitu:

a. Dampak terhadap keterkaitan dan keterlibatan antara masyarakat

setempat dengan masyarakat yang lebih luas, termasuk tingkat

otonomi atau Ketergantungannya

b. Dampak terhadap hubungan interpersonal antara anggota masyarakat

c. Dampak terhadap dasar-dasar organisasi/kelembagaan sosial;

d. Dampak terhadap migrasi dari dan ke daerah pariwisata

e. Dampak terhadap ritme kehidupan sosial masyarakat

f. Dampak terhadap pola pembagian kerja

g. Dampak terhadap stratifikasi dan mobilitas sosial

h. Dampak terhadap distribusi pengaruh dan kekuasaan

i. Dampak terhadap meningkatnya penyimpangan-penyimpangan

sosial

j. Dampak terhadap bidang kesenian dan adat istiadat.

E. Pembangunan Regional

Pembangunan ekonomi regional atau daerah dalam pengertiannya itu di

tinjau dari aspek yaitu dari segi ekonomi, daerah mempunnyai tiga pengertian

yaitu:

1) Suatu daerah dianggap sebagai ruang dimana kegiatan ekonomi terjadi dan

di dalam berbagai pelosok ruang tersebut sifatnya yang sama yaitu dari

segi pendapatan perkapita, sosial budayanya dan geografisnya.

Page 72: 06130071 Reni Fidiawati.ps

72

2) Suatu daerah dianggap sebagi suatu ekonomi yang dikuasai oleh suatu atau

beberapa daerah pusat kegiatan ekonomi. Daerah dalam pengertian ini

disebut daerah modal.

3) Suatu daerah adalah suatu ekonomi ruang yang berada dibawah suatu

administrasi tertentu seperti suatu Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dll.

Jadi daerah disini didasarkan pada pembagian administratif suatu negara.

Hal disini dinamkan sebagai daerah perencana atau daerah administrasi.29

1. Pembangunan Ekonomi Daerah

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana

pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya

yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah

dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan

merangsang perkembangan kegiatan ekonomi ( pertumbuhan ekonomi )

dalam wilayah tersebut.30

Pembangunan pedesaan sangat menguntungkan bagi pembangunan

perekonomian di daerah tersebut. Keadaan sosial yang berbeda akan

berpengaruh terhadap campur tangan pemerintah terhadap daerah tersebut.

Perbedaan pembangunan antar daerah menyebabkan perbedaan tingkat

kesejahteraan masyarakatnya.

29

Lincolin, Arsyad. 1997. Hlm 297 30

Ibid 298

Page 73: 06130071 Reni Fidiawati.ps

73

2. Paradigma Baru Teori Pembangunan Ekonomi Daerah

Paradigama teori pembangunan ekonomi regional atau sebuah

daerah, pendekatan ini dapat dilakukan untuk mempermudah dalam

perencanaan pembangunan kedepannya.

Pendekatan ini juga dapat memberikan dasar bagi kerangka berfikir

dan rencana tindakan yang diambil dalam konteks pembangunan ekonomi

daerah. Pendekatan ini dapat di sajikan dengan tabel dibawah ini:31

Tabel: 2.1 Paradigma baru konsep pembangunan ekonomi daerah

Komponen Konsep Lama Konsep Baru

Kesempatan kerja Semakin banyak perusahaan

maka semakin banyak

peluang kerja

Perusahaan harus

mengembangkan

pekerjaan sesuai dengan

kondisi daerah

Basis pembangunan Pengembangan sektor

ekonomi

Pengembangan lembaga-

lembaga ekonomi baru

Aset-aset lokasi Keunggulan komparatif

didasarkan pada aset fisik

Keunggulan kompetitif

didasarkan pada kualitas

lingkungan

Sumberdaya

pengetahuan

Ketersediaan angkatan kerja Pengetahuan sebagai

pembangkit ekonomi

3. Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah

Perencanaan pembangunan ekonomi daerah bisa dianggap sebagai

perencanaan untuk memperbaiki pembangunan sumberdaya-sumberdaya

publik dan tidak memperbaiki kapasitas sektor swasta dalam menciptakan

nilai sumberdaya-sumberdaya swasta secara bertanggung jawab. Dalam

31

Ibid 302

Page 74: 06130071 Reni Fidiawati.ps

74

hal pembangunan daerah campur tangan pemerintahan sangat diperlukan

karena untuk mempercepat pembangunan daerah.32

Pembangunan ekonomi yang efisien membutuhkan secara seimbang

perencanaan yang teliti mengenai penggunaan sumber daya publik dan

sektor swasta – petani, pengusaha kecil, nelayan, koperasi dll harus

mempunnyai peran dalam proses perencanaan pembangunan. Melalui

perencanaan pembangunan ekonomi daerah, suatu daerah dilihat secara

keseluruhan sebagai suatu unit ekonomi yang didalamnya terdapat

berbagai unsur yang berinteraksi satu sama lain.

4. Implikasi Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah

Ada tiga implikasi perencanaan pembangunan ekonomi daerah:

a) Perencanaan pembangunan daerah yang relistik memerlukan

pemahaman tentang hubungan antara daerah dengan lingkungan

nasional dimana daerah tersebut merupakan bagian darinya, keterkaitan

secara mendasar antara keduanya, dan konsekuensi dari akhir interaksi

tersebut.

b) Sesuatu yang tampaknya baik secara nasional belum tentu baik untuk

daerah, dan sebaliknya yang baik untuk daerah belum tentu baik untuk

secara nasional.

c) Perangkat kelembagaan yang tesedia unuk pembangunan daerah,

misalnya administrasi, proses pengambilan keputusan, otoritas, itu

bisaanya sangat berbeda pada tingkat daerah yang tersedia pada tingkat

32

Ibid 303

Page 75: 06130071 Reni Fidiawati.ps

75

pusat. Selain itu, derajatpenendalian kebijakan sangat berbeda pada dua

tingkat tersebut. Oleh karena itu, perencanaan daerah yang efektif harus

bisa membedakan apa yang seyogyanya dilakukan dan apa yang dapat

dilakukan, dengan menggunakan sumberdaya-sumberdaya

pembangunan sebaik mungkin yang benar-benar dapat dicapai, dan

mengambil manfaat dari informasi yang lengkap yang tersedia pada

tingkat daerah karena kedekatan para perencananya dengan objek

perencanaan.33

33

Ibid. 307-308

Page 76: 06130071 Reni Fidiawati.ps

76

BAB III

METODE PENELITIAN

Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengetahui dampak dari

pembangunan pangkalan pendaratan ikan terhadap tingkat perekonomian

masyarakat sekitar pantai Desa Tambakrejo. Kemudian untuk mengetahui tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perekonomian sebelum dan sesudah

dibangunnya pangkalan pendaratan ikan. Penelitian dapat didefinisikan seagai

semua kegiatan pencaharian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam

suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru

yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan kenaikan tinkat ilmu serta

tehnologi.34

Adapun sistematika penulisan karya ilmiah yang diambil oleh penulis

memuat hal-hal sebagai berikut:

A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian

Penelitian ini pada dasarnya mengkaji tentang dampak pembangunan

pangkalan pendaratan ikan terhadap tingkat perekonomian masyarakat sekitar

pantai Desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar. Pendekatan

yang digunakan adalah pendekatan Teoritis dan Empiris dengan jenis

penelitian Deskriptif - Kualitatif.

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi alat utama adalah manusia

(Human Tools), artinya melibatkan peneliti sendiri sebagai instrumen.35

Dengan memperhatikan kemampuan peneliti dalam halnya bertanya,

34

S.Margono. Metode Penelitian Pendidikan.(Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hlm.1 35

Bogdan dan biken. Metodelogi Penelitian.( Jakarta: PT. Raja Gravindo, 2003), hlm.78

Page 77: 06130071 Reni Fidiawati.ps

77

melacak, mengamati, memahami dan mengabstraskikan sebagai alat penting

yang tidak dapat diganti dengan cara lain.

Deskriptif kualitatif adalah yang data-datanya berupa kata-kata (bukan

angka-angka) yang berasal dari wawancara, catatan laporan, dokumen dan

lain-lain, atau peneliti yang didalamnya mengutamakan untuk pendeskripsian

secara analisis suatu peristiwa atau proses sebagaimana adanya dalam

lingkungan yang alami untuk memperoleh makna yang dalam dari hakekat

proses tersebut.36

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan realitas empiris sesuai

fenomena secara rinci dan tuntas, serta untuk mengungkapkan gejala secara

holistic kontekstual mulai pengumpulan data dari latar alami dengan

memanfaatkan diri peneliti sebagai instrument kunci.

Adapun penelitian ini adalah penelitian studi kasus (lapangan) yang

menurut Suharsimi Arikunto, penelitian studi kasus adalah suatu penelian

yang dilakukan secara intensive, terinci dan mendalam terhadap suatu

organisasi, lembaga dan gejala tertentu.37

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di wilayah Desa Tambakrejo

Kabupaten Blitar, yang didasarkan atas beberapa pertimbangan yaitu: (1)

Desa Tambakrejo merupakan daerah terdekat dari lokasi pembangunan

pangkalan pendaratan ikan; (2) Dalam pembangunan ekonomi, Desa

36

Nana Sujana. Metode Statistik (Bandung: Tarsito, 1989), hlm. 203 37

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), hlm. 120

Page 78: 06130071 Reni Fidiawati.ps

78

Tambakrejo memberikan prioritas pada sektor kelautan, pariwisata, dan

pertanian, tanpa mengabaikan sektor - sektor lainnya.

Dengan makin maju dan berkembangnya kepariwisataan, membawa

dampak terhadap kinerja perekonomian Kabupaten Blitar secara umum,

utamanya terhadap peningkatan pendapatan regional, di mana sebagian

pendapatan regional ini dampak dari bergeliatnya usaha - usaha kecil pada

sektor pariwisata.

Tempat memang peranan penting dalam setiap peristiwa. Tidak ada

peristiwa yang terlepas dari lingkungan dan tempat. Semua kisah akan selalu

mempunnyai latar peristiwa dan tempat. Jalannya sebuah peristiwa akan lebih

menarik jika dikaitkan dengan tempat terjadinya peristiwa.38

C. Data dan Sumber Data

Sumber data didalam bukunya Suharsimi Arikunto adalah subjek

dimana data diperoleh.39

Sedangkan menurut Lofland, yang dikutip oleh

Moleong, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata atau

tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.40

Adapun sumber data terdiri dari dua macam:

1) Data Primer

Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti (

petugas-petugasnya ) dari sumber pertamanya.41

Dalam penelitian

38

Akhadiah. M. K. Sabarti dkk. Bahasa Indonesia 111 (Jakarta: Depdikbud, 1999),

hlm. 45 39

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis. (Jakarta: PT.

Bima Karya, 1989), hlm. 102 40

Lexy, op. cit., hlm. 157 41

Sumadi Suryabrata, Metodolgi Penelitian. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998),

Page 79: 06130071 Reni Fidiawati.ps

79

ini, data primer yang diperoleh oleh peneliti adalah: hasil

wawancara dari masyarakat sekitar pantai Desa Tambakrejo (

Nelayan, Petani, Pedagang, Pengempul, Kuli dan ABK ).

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang bisaanya telah tersusun dalam

bentuk dokumen-dokumen, misalnya data mengenai keadaan

demografis suatu daerah, data mengenai produktivitas suatu

perguruan tinggi, data mengenai persediaan pangan disuatu daerah,

dan sebagainya.42

Data sekunder tersebut berasal dari monografi

Desa, yang terdiri dari data penduduk Desa Tambakrejo, data

tentang tigkat pendidikan, data tentang jenis pekerjaan dan

sumber-sumber lain yang berkaitan dengan tujuan penelitian yaitu

pustaka , jurnal ilmiah.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakna tiga macam teknik

pengumpulan data, yaitu:

a. Metode Observasi

Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan

dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara

sistematis. Peneliti menggunakan observasi partisipan dan non partisipan.

Margono mengatakan: “Observasi partisipan merupakan proses

pengamatan bagian dalam kehidupan orang-orang yang akan diobservasi,

hlm. 84

42Ibid., hlm. 159

Page 80: 06130071 Reni Fidiawati.ps

80

sedangkan observasi non partisipan yaitu apabila observer tidak ikut dalam

kehidupan orang-orang yang diobservasi dan secara terpisah berkedudukan

selaku pengamat”.43

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto observasi atau disebut juga

denga pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu

objek dengan menggunakan segala indra.44

Berdasarkan definisi diatas maka yang dimaksud metode observasi

adalah suatu cara pengumpulan data melalui pengamatan panca-indra

yang kemudian baru diadakan pencatatan - pencatatan. Penulis

menggunakan metode ini untuk mengamati secara langsung tentang

bagaimana kondisi perekonomian masyarakat Desa Tambakrejo

Kabupaten Blitar.

b. Metode Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.percakapan

itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai memberikan jawaban atas

pertanyaan itu.45

Metode wawancara ini digunakan kalau seseorang untuk mencoba

mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang

responden, denan bercakap-cakap berhadapan dengan orang itu.

43

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Rineka Cipta, Jakarta, 2000),

hlml. 161-162 44

Suharsimi Arikunto. Op., cit., hlm.158 45

Lexy, Op., cit., hlm.186

Page 81: 06130071 Reni Fidiawati.ps

81

Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang berhubungan

dengan sejarah dibangunnya pangkalan pendaratan ikan, aktivitas

masyarakat setempat dalam kaitannya dalam pengembangan ekonominya.

Wawancara ini akan dilakukan dengan beberapa anggota masyarakat Desa

Tambakrejo Blitar terdiri daripihak penyelenggara, petani, pedagang, dan

nelayan.

c. Metode Dokumentasi

Tidak kalah penting dengan metode-metode lain, adalah metode

dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, agenda dan sebagainya.

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang

diperoleh dari sejumlah dokumen atau laporan tertulis tentang keadaan

subjek penelitian. Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian

sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber

data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk

meramalkan. Dokumen ini bisa berupa dokumen pribadi, dan dokumen

resmi.

Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini tidak begitu

sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum

berubah. Dengan metode dukumentasi yang diamati bukan benda hidup

melainkan benda mati.46

46

Suharsimi Arikunto, Op., ccip., hlm.206

Page 82: 06130071 Reni Fidiawati.ps

82

Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang

perkembangan kondisi ekonomi masyarakat Desa Tambakrejo sebelum

dan sesudah dibangunnya pangkalan pendaratan ikan sehingga dapat

diketahui dampak dari pembangunan pangkalan pendaratan ikan terhadap

masyarakat setempat.

E. Teknik Analisis Data

Tahap analisis data merupakan tahap yang paling menentukan, sebab

pada tahap inilah seorang peneliti harus mampu menelaah semua data yang

diperoleh baik data primer maupun data skunder.

Analisa data ini berdasarkan pada data yang diperoleh yang telah

terkumpul dari hasil penelitian yang diklarifikasikan sesuai dengan kebutuhan

dan tujuan penelitian. Selain itu analisa data dapat diberi arti sebagai makna

yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian itu sendiri. Penelitian

ini menggunakan metode pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Pengecekan (Editing) Data

Pengecekan (editing) adalah pemeriksaan kembali semua data yang

diperoleh terutama dari kelengkapannya, kejelasan makna, kesesuaian

serta relevansinya dengan kelompok data lain. Proses editing diharapkan

mampu meningkatkan kualitas data yang hendak diolah dan dianalisis,

karena bila data yang dihasilkan berkualitas, maka informasi yang

dibawapun juga ikut berkualitas.

Page 83: 06130071 Reni Fidiawati.ps

83

Proses pemeriksaan difokuskan terutama pada aspek kelengkapan

dan akurasi data, kejelasan makna, kesesuaian dan relevansi antara data

yang satu dengan lainnya untuk mengetahui apakah data-data yang telah

terkumpul tersebut sudah mencukupi untuk memecahkan permasalahan

yang sedang diteliti atau belum, dan untuk mengetahui apakah diantara

data-data yang telah terkumpul tersebut terdapat data-data yang palsu,

serta apakah data-data tersebut ada yang perlu dikurangi atau perlu

ditambah dalam rangka mengefektifkan data-data penelitian yang

dibutuhkan.

b. Pengelompokan (Classifying) Data

Pengelompokan ( classifying ) adalah menyusun dan

mensistematisasikan data-data yang diperoleh dari para informan ke dalam

pola tertentu guna mempermudah pembahasan yang berkaitan dengan

penelitian yang dilakukan.

Pada penelitian ini, setelah proses pemeriksaan atas data-data yang

diambil dari masyarakat Desa Tambakrejo sampai selesai, kemudian data-

data tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori-kategori kebutuhan

akan data-data penelitian dimaksud, dengan tujuan agar lebih mudah

dalam melakukan pembacaan dan penelaahan. Hal ini dilakukan untuk

mempermudah dalam memahami informasi yang sangat beragam dari

dokument, media serta informan-informan penelitian.

Page 84: 06130071 Reni Fidiawati.ps

84

c. Pemeriksaan (Verifying) Data

Setelah diklasifikasikan, selanjutnya data harus mejalani proses

Verifying, yaitu sebuah langkah dan kegiatan yang dilakukan pada sebuah

penelitian untuk memperoleh data dan informasi dari lapangan dan harus

di-cross check kembali agar validitasnya dapat diakui oleh pembaca.47

Hal

ini sangat penting dilakukan untuk menjawab pertanyaan dalam penelitian

atau menguji hipotesa. Adapun hal-hal yang berkesinambungan dengan

verifikasi data antara lain: apakah data yang dibutuhkan sudah tersedia

seluruhnya, dari mana data diperoleh, dan bagaimana cara

memperolehnya.

d. Analisis Data (Interpretasi)

Setelah proses pengecekan ulang (verifikasi) data selesai, kemudian

peneliti melakukan analisis (analysing) atas data-data tersebut dengan

menggunakan teori-teori yang telah dipaparkan pada bab II.

Analisis data menurut Patton yang dikutip oleh Moleong, adalah

proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola,

kategori dan satuan uraian dasar. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor,

analisis data adalah proses yang merinci usaha secara formal untuk

menentukan tema dan merumuskan ide seperti yang disarankan oleh data

dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan ide itu.48

Hal ini dilakukan dengan untuk memahami apakah data-data

penelitian yang telah terkumpul tersebut memiliki relevansi dengan teori-

47 Nana Sudjana dan Ahwal Kusumah, Proposal Penelitian di Perguruan Tinggi

(Bandung: Sinar Baru Algasindo, 2000); 85. 48

Lexy, op., cit., hlm. 248

Page 85: 06130071 Reni Fidiawati.ps

85

teori yang telah ada atau tidak, lebih dari itu analisis data dilaukan untuk

memahami makna-makna (meaning) dari peristiwa yang akan diteliti.

Proses ini sangat penting dalam penelitian kualitatif yang harus selalu

disandingkan dengan upaya interpretatif. Analazing adalah

penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan

diinterpretasikan.

Dalam data kualitatif, analisis data sebenarnya dilakukan secara terus

menurus dari awal sampai akhir penelitian, dengan menggunakan metode

induktif, karena prinsip pokok penelitian jenis ini adalah menemukan teori

(generalisasi) dari data. Adapun analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang

menggambarkan keadaan atau status fenomena dengan kata-kata atau

kalimat, kemudian dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh

kesimpulan.49

e. Kesimpulan (Concluding)

Setelah proses analisis (analysing) atas data-data selesai, maka

kemudian dilakukan concluding yaitu pengambilan kesimpulan dari suatu

proses penulisan yang menghasilkan suatu jawaban.50

Atau pengambilan

kesimpulan dari data-data yang telah diolah berdasarkan langkah-langkah

sebagimana tersebut di atas, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu

jawaban dari hasil penelitian yang dilakukan. Pada tahap ini peneliti

49 LKP2M, Research Book For LKP2M (Malang: Universitas Islam Negeri (UIN)

Malang, 2005) hal. 60 50

Nana Sudjana dan Ahwal Kusumah, Op. Cit.86.

Page 86: 06130071 Reni Fidiawati.ps

86

membuat kesimpulan-kesimpulan yang merupakan gambaran secara

ringkas, jelas dan mudah dipahami tentang dampak pembangunan

pangkalan pendaratan ikan terhadap tingat perekonomian masyarakat

sekitar pantai Desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari

konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reabilitas) menurut versi

“positivisme” dan disesuaikan dengan tuntunan pengetahuan, kriteria, dan

paradigma sendiri.51

Pemeriksaan keabsahan data didasarkan atas kriteria tertentu. Kriteria

itu terdiri atas derajat kepercayaan (kredibilitas), keteralihan, kebergantungan

dan kepastian. Masing - masing kriteria tersebut menggunakan teknik

pemeriksaan sendiri-sendiri.

Kriteria derajat kepercayaan pemeriksaan datanya dilakukan dengan

triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lai diluar data itu untuk keperluan pegecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak

digunakan adalah penerikan melalui sumber lainnya. Denzin (1978)

membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang

memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori.

Dalam hal ini penulis bertugas untu membandingkan data yang

diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumetasi untuk mendapatkan

51

Lexy, op. cit., hlm. 249

Page 87: 06130071 Reni Fidiawati.ps

87

hasil yang lebih maksimal dan berkualitas. Dari sumber primer maupun dari

sumber sekunder sudah sesuai apa belum. Kriteria kebergantungan dan

kepastian pemeriksaan dilakukan dengan teknik auditing, yaitu untuk

memeriksa kebergantungan dan kepastian data.52

G. Tahap - Tahap Penelitian

Disini peneliti sebagai instrumen dan pengumpulan data dan peneliti

terjun langsung kelapangan.

1. Tahap pra lapangan

2. Tahap pekerjaan lapangan

3. Tahap analisis data

Karena, pada penelitian kualitatif itu peneliti mutlak harus ikut andil

dilapangan. Sehubungan dengan hal tersebut maka peneliti mempersiapkan:

a. Melakukan survei kelapangan atau tempat yang akan diteliti, tepatnya di

Desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar.

b. Mempersiapkan berkas-berkas atau sejumlah pertanyaan yang akan

disodorkan kepada masyarakat pantai Desa Tambakrejo Kecamatan

Wonotirto Kabupaten Blitar.

c. Terjun langsung kelapangan dan pengumpulan data untuk mendukung

laporan penelitian. Penelitian di Desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto

Kabupaten Blitar.

d. Melakukan pengelompokan data, pengelolaan dan analisis data.

52

Ibid., hlm. 330-331

Page 88: 06130071 Reni Fidiawati.ps

88

BAB IV

PAPARAN DATA

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Pemilihan lokasi PPI di Kabupaten Blitar

a. Kondisi umum

Di pantai selatan Kabupaten Blitar terdapat 2 lokasi yang

mempunnyai potensi untuk dibagun prasrana pangkalan pendaratan

ikan, yaitu pantai Tambakrejo, di Desa Tambakrejo Kecamatan

Wonotirto dan pantai Serit di Desa Serang Kecamatan Panggungrejo.

Untuk menentukan salah satu dari kedua lokasi tersebut yang

lebih cocok sebagai pangkalan pendaratan ikan, perlu

mempertimbangkan dari beberapa aspek. Ada beberapa kondisi umum

yang berlaku untuk kedua lokasi tersebut, antara lain:53

1) Aspek Perikanan

a) Potensi lestari dari kedua lokasi sama, karena yang ditinjau

adalah potensi selatan Kabupaten Blitar

b) Fishing Ground juga tidak jauh berbeda. Pada tahun 2000-2001

telah terpasang 3 buah rumpon di selatan Kabupaten Blitar.

Dengan adanya rumpon tersebut , maka fishing ground menjadi

lebih pasti, karena nelayan tidak perlu lagi mencari-cari dimana

ikan kumpul.

53

Studi kelayakan pembangunan PPI kab. Blitar (Bappeda kab. Blitar- FT, kelautan ITS,

2001) hal II.1 – II.2

Page 89: 06130071 Reni Fidiawati.ps

89

c) Jenis ikan yang dominan antara lain : ikan tuna (cakalang),

blereng, tongkol dan hiu.

d) Produksi ikan tangkap dilaut sampai saat ini baru memanfaatkan

sekitar 0,053% dari potensi yang ada.

2) Aspek Teknis

a) Pantai selatan laut jawa pada umumnya terbuka atas serangan

gelombang. Gelombang yang terjadi relatif cukup tinggi hingga

mencapai kurang lebih 3 meter.

b) Pasang surut di pantai selatan berkisar antara 2,5 meter dengan

karakteristik semi diurnal.

3) Aspek Sarana

a) Air bersih dikedua lokasi diperoleh dari sumber air / sumur.

b) Listrik, sudah ada dari PT . PLN di dekat lokasi pantai yang

sama

c) BBM, di ambil dari Kota Blitar.

Page 90: 06130071 Reni Fidiawati.ps

90

b. Pemilihan lokasi PPI

Tabel berikut ini digunakan untuk mempertimbangkann kelebihan

dan kekurangan dari masing-masing lokasi.

Tabel : 4.1 Perbandingan alternatif pemilihan lokasi PPI

No Uraian Perbandingan Pantai Tambakrejo Pantai Serit

1 Jarak dari Kota Blitar ± 27 km ± 35 km

2 Jalan menuju pantai Ada dan beraspal

bagus

Ada dan beraspal

bagus

3 Jalan masuk lokasi

Panjang

Kondisi

Ada, perkerasan batu

± 2 km

Lebar awal 3 m sejauh

300 m, sisanya dengan

lebar 1, 75 m kanan

kiri penuh semak

Belum ada

± 1, 2 km

Jalan setampak /

rintisan

4 Kondisi geografis rencana

pangkalan

Di teluk Tambakrejo

satu sisi terlindung

tebing

Di teluk Serang,

sadtu sisi terlindung

tebing, di muara

sungai, ada masalah

degan endapan di

muara sungai

5 Kondisi tanah dasar laut Batu karang Pasir

6 Kedalaman laut + 0 LWS + 0 LWS - + 1,5 m

LWS

7 Ketersediaan lahan

Laut

Darat

Luas

60 ha

Sempit

Sempit (terbatas

maksimal 6 ha)

8 Keberdayaan nelayan 238 (115 aktif) orang 78 orang

9 Keberadaan kapal ikan 144 perahu 92 perahu

10 Keberadaan alat tangkap 902 alat 235 alat

11 Kegiatan perikanan Sudah ada di TPI TPI

Dengan mempertimbangkna hal di atas, jumlah hasil tangkapan,

jumlah nelayan, keadaan pantai, dan lain-lain dan sesuai dengan

rencana umum Kabupaten Blitar, dimana perencanaan pengembangan

pusat perikanan tangkap diarahkan ke Desa Tambakrejo, maka

Page 91: 06130071 Reni Fidiawati.ps

91

disarankan pantai di Desa Tambakrejo sebagai lokasi pusat pangkalan

pendaratan ikan (PPI).54

2. Lokasi Pantai Tambakrejo dan Sekilas Asal Usul Keberadaan

Pangkalan pendaratan ikan

Pantai Tambakrejo berada di Desa Tambakrejo Kecamatan

Wonotirto Kabupaten Blitar, yang berjarak sekitar 30 km dari pusat kota

Blitar (sejarah pantai Tambakrejo dapat dilihat pada lampiran). Pantai

Tambakrejo merupakan pantai yanag berpasir dengan gelombangyang

besar. Gelombang besar yang terjadi pada lantai berpasir menyebabkan

terjadinya angkutan sedimen pantai (littoral drift), yang mengakibatkan

terjadinya endapan pasir di mulut sungai.

Kondisi pariwisata di pantai Tambakrejo masih kurang maju dan

pengunjung masih relatif sedikit. Dibandingkan dengan Popoh dan Prigi,

maka kondisi pariwisata di pantai Tambakrejo masih jauh tertinggal. Hal

ini kemungkinan disebabkan oleh lokasi pantai tersebut jauh dari Surabaya

(sebagai asal mayoritas wisatawan), susah dijangkau dan tidak adanya

objek wisata lain di sekitar.

Setelah di timbang lagi kemudian agar wilayah di pantai Tambakrejo

dapat maju dan banyak wisatawan yang datang untuk berkunjung dan

sekaligus menambah kas Desa Tambakrejo, maka di bangunlah PPI

(pangkalan pendaratan ikan) di pantai Tambakrejo Desa Tambakrejo.

Meskipun proyek ini merupakan proyek panjang yang berlangsung lama,

54

Studi kelayakan pembangunan PPI kab. Blitar (Bappeda kab. Blitar- FT, kelautan ITS, 2001) hal

II.4-II.5

Page 92: 06130071 Reni Fidiawati.ps

92

hal ini sudah dapat di manfaatkan oleh para nelayan dalam menyandarkan

perahu, benahi perahu, cat perahu dan mempermudah dalam proses

pemberangkatan perahu.

3. Kondisi Geografis Daerah Pembangunan pangkalan pendaratan ikan

Lokasi PPI (pangkalan pendaratan ikan) yang dipilih untuk

dikembangkan lebih lanjut ialah Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto

Kabupaten Blitar. Letak Kabupaten Blitar berada di wilayah bagian selatan

propinsi Jawa Timur dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Timur : Kabupaten Malang

Sebelah Selatan : Samudra Indonesia

Sebelah Barat : Kabupaten Tulungagung dan Kediri

Sebelah Utara : Kabupaten Kediri dan Malang

Kabupaten Blitar mempunnyai ketinggian + / - 167 m dari

permukiman laut / dpl, dengan luas daerah 1.588,79 km2. Pantai

Kabupaten mempunnyai panjang 45 km, dengan luas lautnya untuk radius

4 mil sebesar 26.110 Ha dan untuk luas laut 12 mil sebesar 78.330 Ha,

sedang luas wilayah ZEE sebesar 1.305.500 Ha.55

Kawasan lokasi berada di wilayah Blitar selatan dengan luas

kawasan sekitar 689,95 km2, dan merupakan lahan yang kurang subur, hal

ini disebabkan daerah tersebut merupakan daerah pegunungan.

Pelabuhan ikan atau pangkalan pendaratan ikan yang ada di Desa

Tambakrejo berada pada Kecamatan Wonotirto yang luas wilayahnya

55

Studi kelayakan Pembangunan pangkalan pendaratan ikan kab. Blitar ( Bappeda kab.

Blitar – FT, Kelautan ITS; 2001) .hal II.6

Page 93: 06130071 Reni Fidiawati.ps

93

mencapai 164,54 km2. Luas total Desa Tambakrejo mencapai 4,89 km2

atau 2,971% dari seluruh luas Kecamatan Wonotirto. Sedangkan batas

administrasi Desa Tambakrejo adalah:

Sebelah Timur : Desa Kaligrenjeng

Sebelah Selatan : Samudra Indonesia

Sebelah Barat : Desa Tumpak Kepuh

Sebelah Utara : Desa Ngadipuro

Jumlah Desa dan luasnya di wilayah Kecamatan Wonotirto adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.2 luas Desa di Kecamatan Wonotirto

No Desa Luas Daratan

Luas (𝐤𝐦𝟐) %

1

2

3

4

5

6

7

8

Tambakrejo

Kaligrenjeng

Pasiraman

Sumberboto

Gunung gede

Ngadipuro

Ngeni

Wonotirto

4,89

17,21

7,81

22,66

28,87

23,00

40,39

19,71

2,97

10,46

4,75

13,77

17,54

13,98

24,55

11,98

Total 164,54 100

Di Desa Tambakrejo terdapat kawasan suatu pantai, yakni kawasan

wisata pantai Tambakrejo yang merupakan kawasan wisata pantai

Samudra Indonesia.

Gambaran kondisi fisik Desa Tambakrejo adalah sebagi berikut:56

a) Desa Tambakrejo berada pada ketinggian 0 – 100 m di atas

permukiman laut (dpl). Pada umumnya Desa Tambakrejo terletak

56

Studi kelayakan pembangunan PPI kab. Blitar (Bappeda kab. Blitar- FT, kelautan ITS,

2001) hal II.7

Page 94: 06130071 Reni Fidiawati.ps

94

pada tanah yang datar hingga berbukit. Kemiringan tanah di

sekitar pantai antara 0 – 2 % dan 2 – 5 %. Sedangkan dibeberapa

tempat merupakan tanah berbukit dengan kemiringan antara 15 –

30 %.

b) Wilayah Desa Tambakrejo tidak pernah banjir. Sedangkan pada

tanah-tanah berkontur di tepi sungai sangat rawan terhadap

bahaya erosi.

c) Jenis batuan di Desa Tambakrejo di dominasi oleh batuan

gamping yang mempunyai sifat kurang bisa mengikat tanah (

jenis tanah yang didominasi adalah jenis tanah alluvial )

d) Desa Tambakrejo merupakan Desa agraris sekaligus Desa pantai

yang letaknya dipesisir pantai samudra Indonesia dengan kondisi

tanah yang sebagian merupakan kawasan subur, sehingga sangat

baik digunakan untuk kawasan pertanian. Sebagian lagi

merupakan kawasan tegalan dan juga merupakan kawasan

perbukitan yang gundul, meskipun sekarang sudah mulai

ditanami.

Saat ini kawasan Desa Tambakrejo yang telah berkembang menjadi

kawasan terbangun kurang lebih 12, 50 % dari seluruh luas wilayah atau

61,250 Ha, sisanya kawasan sawah, tegalan, dan hutan. Kawasan

terbangun merupakan kawasan yang tidak dapat dialih fungsikan.

Page 95: 06130071 Reni Fidiawati.ps

95

4. Kondisi Penduduk Daerah Pembangunan pangkalan pendaratan

ikan

Berdasarkan data dari monografi Desa Tambakrejo tahun 2009

Kabupaten Blitar penduduk dibedakan atas lima sub yaitu:57

1) Jumlah penduduk dari segi agama

Mayoritas penduduk Desa Tambakrejo beragama Islam dengan rinsian

di bawah ini: a. Islam : 4.485 jiwa

b. Kristen : 12 jiwa

2) Jumlah penduduk menurut usia

Tabel: 4.3 Jumlah penduduk Desa Tambakrejo berdasarkan usia

No Pendidikan Tenaga kerja

Umur Jumlah Umur Jumlah

1

2

3

4

5

6

0 – 3

4 – 6

7 – 12

13 – 15

16 – 18

19 – ke atas

626

421

626

276

255

2.293

10 – 14

15 – 19

20 – 26

27 – 40

41 – 56

57 – ke atas

507

428

516

806

607

1.633

3) Jumlah penduduk tingkat pendidikan

Tabel : 4.4 Jumlah penduduk berdasrkan tingkat pendidikan

No Pendidikan Jumlah

1 Taman Kanak-Kanak 128 jiwa

2 Sekolah Dasar 108 jiwa

3 Sekolah Menengah Pertama 1.136 jiwa

4 Sekolah Menengah Atas 1.829 jiwa

5 Akademi D1-D3 19 jiwa

6 Sarjana S1-S3 6 jiwa

7 Tidak Sekolah 640 jiwa

8 Tidak Tamat Sekolah Dasar 416 jiwa

9 Belum Sekolah 198 jiwa

57

Pemkab Blitar Kec. Wonotirto, kantor kepala Desa Tambakrejo. Monografi 2009.

Page 96: 06130071 Reni Fidiawati.ps

96

4) Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian

Tabel: 4.5 Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian

No Pekerjaan Jenis Pekerjaan Jumlah/jiwa

1 Karyawan PNS

ABRI

SWASTA

42

1

5

2 Wiraswasta - 19

3 Petani - 95

4 Buruh tani - 581

5 Pertukangan - 36

6 Pensiunan - 2

7 Nelayan - 325

8 Pedagang - 38

5) Jumlah penduduk

Tabel : 4.6 jumlah penduduk berdasarkan hitungan KK

No Jumlah Penduduk dilihat dari Jumlah / jiwa

1 Jenis kelamin:

Laki - laki

Perempuan

2205

2292

2 Kepala keluarga (KK) 1691

3 Warga Negara Indonesia 4497

4 Jumlah KK miskin 411

5. Kondisi Sarana dan prasarana Daerah Pembangunan pangkalan

pendaratan ikan

1) Fasilitas

Kondisi perumahan di Desa Tambakrejo secara fisik relatif sedang

atau perumahan permanen, terutama yang berada disepanjang jalan utama

Desa. Perkampungan yang berada di bagian dalam wilayah ini berkondisi

sedang atau semi permanen (dari kayu dan bambu).

Page 97: 06130071 Reni Fidiawati.ps

97

Desa Tambakrejo dilayani oleh 6 buah sekolahan, yakni: 2 TK, 3 SD

dan 1 SMP. Sedangkan fasilitas kesehatan berupa puskesmas pembantu.

Jadi layanan kesehatan sudah relatif baik dan dua bidan. Sedangkan sarana

peribadatan berupa 2 masjid dan 7 mushola, warung kecil ada 45 buah dan

sekelompok toko besar / pasar yang melayani kebutuhan para nelayan dan

wisatawan. Sarana untuk olah raga 2 lapangan sepak bola dan lapangan

takrow (meskipun masih di tanah atas nama orang individu tetapi semakin

maju dan ramai).

2) Utilitas

Desa Tambakrejo sudah dilayani system pelayanan listrik. Jaringan

listrik di sepanjang jalan utama, yang merupakan sluran udara tegangan

rendah (SUTR). Tetapi untuk sementara pelayanan telphon rumah belum

terdapat jaringan.

Bangunan perdagangan, jasa, tempat ibadah, perumahan di

sepanjang jalan uatam merupakan bangunan dengan kondisi yang baik.

Kawasan ini relatif sedang keadaannya. Kondisi jalan aspal yang

mempermudah para wisatawan untuk berkunjung ke pantai yang ada di

Desa Tambakrejo dan juga dilengkapi oleh adanya jalur angkutan umum

yang beroperasi mulai pagi sampai sore jam 16.00 WIB. Dalam

pembangunan mendatang meskipun kondisi jalan di Desa Tambakrejo

masih bagus tetap akan di bangun jalan yang di lewati oleh jalur Provinsi

lintas selatan, yang menghubungkan Desa Tambakrejo dengan Desa

Kaligrenjeng di sebelah barat dan hingga kawasan di timur.

Page 98: 06130071 Reni Fidiawati.ps

98

6. Faktor-Faktor yang Mendukung Pembangunan Pangkalan

Pendaratan ikan

1) Peningkatan potensi wisata

2) Banyaknya nelayan yang ada di Desa Tambakrejo dan belum adanya

tempat yang aman di laut

3) Agar hasil tangkapan ikan yang ditangkap dari kawasan Blitar dapat

langsung di daratkan ke pantai Tambakrejo

4) Peningkatan kondisi ekonomi masyarakat sekitar pantai Tambakrejo

khususnya para nelayan.

5) Karena usaha pemerintah dalam meningkatkan produksi penangkapan,

mempermudah hasil tangkapan nelayan dan memperlancar distribusi

serta pemasran hasil penangkapan, yang pada akhirnya akan

meningkatkan kesejahteraan nelayan.

6) Belum tersedianya PPI juga memberikan dampak secara tidak

langsung pada rendahnya kualits SDM, karena potensi SDM menjadi

sulit berkembang dan rendahnya ketrampilan serta pengetahuan

nelayan.

7. Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya Daerah Pembangunan

pangkalan pendaratan ikan

Tingkat pendidikan penduduk Desa Tambakrejo relatif rendah,

karena sebagian besar penduduknya hanya tamat sekolah dasar dengan

acuan lihat pada diatas tentang jumlah penduduk dilihat dari tingkat

pendidikan.

Page 99: 06130071 Reni Fidiawati.ps

99

Rata-rata penduduk di Desa Tambakrejo bermata pencaharian

pertanian, karena mayoritas daerah ini daerah pegunungan. Tetapi tidak

sedikit pula yang beralih dari petani menuju ke nelayan meskipun hanya

menjadi buruh nelayan karena dalam nelayan siapa yang punya modal

pasti dia yang akan menjadi bosnya.

Dari data sektor produksi terlihat bahwa Desa Tambakrejo

merupakan penghasil tanaman padi, jagung, ubi kayu, kacang tanah dan

kedelai. Buah-buahan kurang berpotensi. Hasil perikanan berupa ikan

tangkap laut dengan jenis ikan : ikan tonggkol, tengiri, tuna, blereng, teri,

trapu, udang lobster dll.

Kecenderungan untuk berinvestasi pada rencana kawasan sektor

periwisata, perikanan, tambak udang. Hal ini di dukung oleh:

a) Potensi kawasan rencana yang merupakan kawasan wilayah pesisir

pantai selatan Kabupaten Blitar

b) Kecenderungan perkembangan di sekitarnya juga sadah mengarah ke

sector peikanan dan pariwisata

c) Adanya kecenderungan investor untuk membuka areal pertambakan di

kawasan Desa Tambakrejo dan sekitarnya.

Untuk sektor penangkapan ikan laut, alat tangkap yang digunakan

adalah jenis-jenis jaring yangbisaanya digunakan oleh nelayan di daerah

lain dan juga dengan pancing. Di Desa Tambakrejo sudah terbentuk

kelompok nelayan yang diharapkan sebagai salah satu wadah organisasi

Page 100: 06130071 Reni Fidiawati.ps

100

nelayan agar dapat mempercepat usaha peningktan taraf hidup /

perekonomian nelayan dan kesejahteraan nelayan.

Mayoritas penduduk nelayan di Desa Tambakrejo berlatar belakang

etnis jawa, yang di pengaruhi budaya Mataram. Tradisi-tradisi seperti satu

suro (larung sesaji) dan petik laut masih dilakukan sampai sekarang setiap

satu tahun sekali. Kepercayaan akan animisme dan dinamisme masih teras

meskipun sudah tidak terlalu dominan.

8. Usaha-Usaha Setelah Dibangunnya Pangkalan pendaratan ikan Bagi

Masyarakat Pantai Sekitar Tambakrejo

1) Banyaknya usaha kecil seperti warung-warung semakin ramai

2) Mulai adanya hasil kerajinan daerah pantai seperti kerang-kerang yang

di bentuk-bentuk untuk hiasan maupun untuk assesories. Yang

dulunya belum pernah ada yang terfikirkan karena potensi

pariwisatanya rendah, tetapi karena sekarang sudah ada PPI tahap 1

menjadikan para perajin membuat sesuatu untuk oleh-oleh pulang

sebagai kenang-kengan.

3) Mulai adanya yag punya slerek, karena dengan pertimbangan tempat

untuk menyandarkan perahu lebig mudah, meskipun untuk sementara

waktu harus nunggu waktu pasangnya air laut untuk memasukkan dan

mengeluarkan perahu tetapi itu tidak terlalu masalah untuk para

nelayan.

Page 101: 06130071 Reni Fidiawati.ps

101

Gambar: 4.1 Mekanisme pemasaran produksi perikanan PPI Tambakrejo

B. Paparan Data

1. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Perekonomian

Masyarakat Sekitar Pantai Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto,

Kabupaten Blitar Sebelum Adanya Pangkalan pendaratan ikan

Lingkungan pantai adalah merupakan tempat pariwisata yang sangat

menyenangkan dan unik, karena kita dapat melakukan banyak aktifitas

disana seperti berenang, bermain pasir, foto-foto, menikmati wisata yang

asri, menikmati makanan khas pinggir pantai yaitu ikan bakar dengan

sambel kecap ada kacangya.

Hal itulah yang menarik para wisatawan datang ke pantai

Tambakrejo. Berdasarkan hasil wawancara dengan para pedagang tentang

faktor yang mempengaruhi tingkat perkonomian Desa Tambakrejo

sebelum dibangunnya PPI adalah sebagai berikut:

“.....faktor yang mempengaruhi perekonomian deas Tambakrejo

sebelum dibagunnya PPI adalah adanya kunjungan para wisatawan yang

datang tetapi tidak sebanyak sekarang, dulu orang datang hanya ingin

melihat indahnya wisata Tambakrejo dan makan ikan bakar, penjualan

Page 102: 06130071 Reni Fidiawati.ps

102

pada waktu dulu kurang begitu laku, karena masih sedikitnya wisatawan

yang datang pada waktu hari libur. ”58

Sedangkan hasil wawancara dengan Bpk. H. Tekad S dengan para

nelayan lainnya dengan cuplikannya sebagai berikut:

“……..kalau ditanya tentang faktor yang mempengaruhi tingkat

perekonomian sebelum adanya PPI, masyarakat pantai Tambakrejo rata-

rata pada potensi ikannya yang bagus dan kawasan yang bagus dalam

pariwisataan ”59

Jadi dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwasannya faktor yang

mempengaruhi tingkat perekonomian masyarakat sekitar pantai Desa

Tambakrejo adalah otensi perikanan dan pariwisatanya. Meskipun hal ini

tidak semaju dengan perkembangna sekarang yang sudah dibangunnya

PPI. Dimana semakin banyak para wisatawan yang berkunjung ke Desa

Tambakrejo untuk berekreasi dan sebagai wahana bermain.

Hal itulah (banyaknya wisatawan yang datangdan berkunjung) yang

menjadikan tingkat perekonomian masyarakat sekitar pantai Desa

Tambakrejo meningkat.

2. Tingkat Perekonomian Masyarakat Sekitar Pantai Desa Tambakrejo

Sebelum Dibagunnya Pangkalan pendaratan ikan

Sebelum adanya pangkalan pendaratan ikan (PPI) Desa Tambakrejo

hanyalah tempat wisata pantai yang masih asri dan alami serta jauh dari

58

Hasil wawancara dengan beberapa para pedagang di Desa Tambakrejo.Tanggal 20

Februari 2010 59

Hasil wawancara dengan bapak H. Tekad S.dan dengan para nelayan lainnya Tambakrejo 21

Februari 2010

Page 103: 06130071 Reni Fidiawati.ps

103

perkembangan zaman. Kronologis tersebut diungkapkan oleh Bpk H.

Tekad S dalam petikan wawancara sebagai berikut:

“…….pada awalnya memang kami para nelayan tidak ada masalah

dengan tanpa adanya PPI, karena pemikiran kami untuk pembenahan

perahu dapat dilakukan di Prigi dan Sendang Biru, tetapi hal tersebut lama

kelamaan menjadikan kami berfikir, kalau misalnya di Blitar ada PPI

mungkin untuk lebih mengirit biaya dan menambah kesejahteraan para

nelayan dan masyarakat sekitarnya.”60

Sedangkan hasil wawancara lain dengan para pengoras perahu (Bpk

Tumingan, Bpk Jarmin, Bpk Mas‟hud) sebagi berikut petikannya:

“….. kondisi perekonomian khususya bagi para nelayan sangat

kurang menguntungkan karena harus keluar uang banyak ketika mau

benahin perahu, harus pindah tempat untuk sementara waktu sampai

perahu benar-benar dapat digunakan lagi, sedangkan hal itu mengeluarkan

uang banyak dan harus inap disana untuk senmentara waktu dimana jau

dari keluarga”61

Hasil wawancara dengan para nelayan lainnya (Bpk Gito, Bpk Dian,

Bpk Sunar, Bpk Aman) sebagai berikut cuplikannya:

“….kalau ditanya tentang nominal kami tidak punya datanya, tapi

pada hakikatnya kondisi kami para nelayan sebelum adanya dermaga

sangat memprihatinkan, meskipun kadang kala kami mendapatkan

penghasilan banyak tapi dengan pengeluarannya hampir sama karena

perahu kami tidak bisa bersandar di sungai, bisanya bisa tapi nungggu

malam untuk masukin perahu tetapi ya resikonya besar karena banyaknya

batu karang di sekitar masuknya ke sungai”62

60

Hasil wawancara dengan bapak H. Tekad S, sebagi nelayan di Desa Tambakrejo.

Tambakrejo 21 Februari 2010 61

hasil wawancara dengan para pengoras perahu(Bpk Tumingan, Bpk Jarmin, Bpk

Mas‟hud). Tambakrejo 21 Februari 2010 62

Hasil wawancara dengan nelayan lainnya (Bpk Gito, Bpk Dian, Bpk Sunar, Bpk Aman)

Tambakrejo 21 Februari 2010

Page 104: 06130071 Reni Fidiawati.ps

104

Dari hasil wawancara dengan pengrajin Bpk. Ganden cuplikannya

adalah sebagai berikut:

“……terus terang saja dulu saya itu Cuma menganggur, maksudnya

tidak punya pemikiran untuk membuat pengrajinan seperti ini, karena dulu

itu kondisi pariwisatanya belum se rame sekarang, dulu saya Cuma petani

bisaa, kadang kala menjadi manol yang ketika ada perahu datang

membantu setelah itu dapat uang sebagai upah dari membantu”63

Dari hasil wawancara dengan para pedagang (Bu Sumi, Bu Jum, Bu

Tun, Bu Ayu dan Pak Sis) cuplikannya adalah sebagai berikut:

“……kalau ditanya dulu tentang perekonomian kami, kami belum

begitu yakin jika jualan akan laku, karena dulu kawasan pantai

Tambakrejo belum begitu ramai seperi sekarang, dulu hasil kami sehari-

hari ya hanya bisa dibuat makan saja dan bayarain anak-anak sekolah,

mungkin jika ditanya tentang tingkat perekonomian kami merupakan para

pedagang yang tingkat perekonomiannya sedang ”64

Berdasarkan keterangan dari wawancara denga penjaga portal sebagi

berikut cuplikannya:

“……..dulu tempat kami tidak disini tapi di dekatnya Bapak Bagong

masih keselatan, lama kelamaan ada yang tahu jalan trabasan agar tidak

tertarik, maka dari itu di pindah, dulu ketika liburan tidak serame dengan

sekarang”65

Dari kronoligis tersebut dapat disimpulkan bahwasannya tingkat

perekonomian masyarakat sekitar pantai Desa Tambakrejo berada pada

kondisi sedang dan masih menggantungkan pada laut seutuhnya, karena

63

Hasil wawancara dengan Bpk. Ganden.seorang pengrajin. 20 Februari 2010 64

Hasil wawancara dengan para pedagang (Bu Sumi, Bu Jum, Bu Tun, Bu Ayu dan Pak

Sis). Tambakrejo 20 Februari 2010 65

Hasil wawancara dengan petugas portal Desa Tambakrejo 20 Februari 2010

Page 105: 06130071 Reni Fidiawati.ps

105

perahu di letakkan di laut dan ketika mau ada perbaikan dan pengecetan

perahu harus berada pada tempat lain (tidak bisa ditempatnya sendiri).

Jadi tingkat perekonomian masyarakat sekitar pantai Tambakrejo

sebelum dibangunnya PPI (pangkalan pendaratan ikan) berada dalam

kondisi perekonomian dibawah garis sedang kebawah. Kondisi wisata juga

belum terkelola dengan baik.

Dari uraian tetang hasil wawancara diatas bahwasannya untuk

mengukur tingkat perekonomian masyarakat sekitar pantai Desa

Tambakrejo tidak di dapatkan berupa angka-angka tetapi dari hasil

paparan data di atas.

3. Dampak Pembangunan pangkalan pendaratan ikan Terhadap

Tingkat Perekonomian Masyarakat Sekitar Pantai Desa Tambakrejo,

Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar

Pada hakikatnya pembangunan yang belum selesai 100% tidak

mempunnyai dampak yang besar bagi masyrakat, teatapi di Desa

Tambakrejo dengan dibagunnya PPI berpengaruh secara signifikan

terhadap perekonomian masyarakat setempat seperti para nelayan,

pedagang, pengoras, pengrajin, portal dan masyarakat lainnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa oarang yang peneliti

wawancara adalah dengan cuplikan dibawah ini

Page 106: 06130071 Reni Fidiawati.ps

106

Dari hasil wawancara dengan Bpk. H Tekad S cuplikannya adalah

sebagai berikut:

“…..dampak dari dibangunnya pangkalan pendaratan ikan (PPI)

meskipun belum jadi sudah memberikan pengaruh yang secara tidak

langsung kepada para nelayan, khususnya saya pribadi yang punnya

banyak perahu besar di Desa Tambakrejo dengan 1 Slesek, 1 Payang, 2

Skoci dan 2 Perahu Spite, dulu saya unuk membenahin perahu ketika

masih punya paying sering ke Sendang Biru/ kadang Prigi untuk cat

perahu, dhandani alat perahu disana karena di sini (Tambakrejo) kurang

maksimal untuk membenahin perahu jadi harus ditempat lain dimana

sayaselalu memantau dari jauh dalam pembenahan, yang nungguin para

pengoras. Kadang kala saya datang untuk memenuhi apa yang kurang

dalam pembenahan perah. Jadi saya senag sekali ketika di bangunnya PPI,

karena mengirit biaya pembenahan perahu juga. Dampak lain mungkin

setelah benar-benar selesai pembangunan PPI saya akan menambah lagi

slerek (lebih menguntungkan). Saran saja pembangunan cepat dilanjutkan

lagi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar pantai Desa

Tambakrejo dan demi kesejahteraan bersama”66

Dari hasil wawancara dengan Para Nelayan Lainnya cuplikannya

adalah sebagai berikut:

“……..dampak dari pembangunan PPI itu sendiri kurang begitu

berdampak secara langsung, tetapi secara tidak langsung sudah berdampak

positif bagi para nelayan, meskipun pembangunan PPI ini belum selesai

secara penuh berdasarkan rencana yang telah di sosialisasikan. Tingkat

perekonomian kami menjadi lebih meningkat dan tidak boros-boros dalam

pengeluaran untuk dhandan perahu yang dulu harus nunggu perahu di

daerah lain tetapi sekarang lebih mudah ”67

Dari hasil wawancara dengan para pengoras cuplikannya adalah

sebagai berikut:

“……..dampak dari PPI ini mempermudah kami dalam

membersihkan perahu, memasukkan es ke perahu yang mau berangkat,

66

Hasil wawancara dengan Bpk. H. Tekad S selaku orang yang punya banyak perahu di

Desa Tambakrejo (perahu besar) Tambakrejo 21 Februari 2010 67

Hasil wawancara dengan para nelayan lainnya. Tambakrejo 21 Februari 2010

Page 107: 06130071 Reni Fidiawati.ps

107

menguras perahu setiap hari apalagi pada waktu hujan pasti lebih banyak

airnya dan lebih waspada, mempermudah ketika dhandan perahu

(maksudnya tidak harus jauh / inap ditempatnya orang) dan kami menjadi

lebih mudah dalam bekerja”68

Dari hasil wawancara dengan pengrajin Bpk. Ganden cuplikannya

adalah sebagai berikut:

“……dampak dari dibagunnya PPI bagi saya sebagai pengrajin

adalah berdampak pisitif, karena saya mejadi dorongan bagi saya untuk

lebih kreatif lagi dalam membuat kerajinan asli bahan dasar dari laut.

Dampak bagi perekonomiannya saya adalah tingkat perekonomian saya

meningkat, karena saya punya pekerjaan sampingan dan hasilnya sudah

lumayan bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari pada kemarin”69

Dari hasil wawancara dengan para pedagang cuplikannya adalah

sebagai berikut:

“………bagi kami seorang pedangan pembangunan PPI sangatlah

berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar pantai Desa

Tambakrejo khususnya pedangang, karena semakin lama dengan adanya

PPI Desa Tambakrejo semakin ramai dan kami sebagi pedagang semakin

adanya persaingan yang sehat dalam kualitas makanan dan yang di

dagangkan. Banyaknya wisatawan yang datang melihat PPI dan Pantai

Tambakrejo menjadikan kami lebih kreatif dan percaya diri. Perekonomian

kami juga meningkat dari pada sebelumnya. Karena dulu kami hanya

terpaku pada pertanian, kemudian kami mencoba berdagang (makanan,

keperluan melaut lainnya, bensin, solar, oli, baju-baju dan snace) dan

hasilnya mengutungkan serta meningkatkan ekonomi kami”70

Dari hasil wawancara dengan petugas portal cuplikannya adalah

sebagai berikut:

“…….dengan adanya PPI Desa Tambakrejo seakin ramai, kadang

kala ketika liburan minggu, hari nasional pasti di Desa Tambakrejo selalu

macet ketika pada pintu masuk kawasan wisata Desa Tambakrejo karena

68

Hasil wawancara dengan para pengoras. Tambakrejo 21 Februari 2010 69

Hasil wawancara dengan para Pengrajin. Tambakrejo 20 Februari 2010 70

Hasil wawancara dengan para pedagang .Tambakrejo 20 Februari 2010

Page 108: 06130071 Reni Fidiawati.ps

108

disana ada pasir putih, hasil kerajinan, ikan panggang, pantai dan PPI yang

mungkin belum jadi 100%. Bagi kami petugas portal menjadi meningkat

dalam perekonomian karena semakin ramainya wisatawan yang

berkunjung juga semakin banyaknya ceperan kami”71

Usaha penangkapan ikan di laut adalah salah satu usaha yang

beresiko tinggi, oleh karena itu sebelum melaut nelayan membutuhkan

persiapan yang cermat terhadap perahu, mesin, alat tangkap dan

perbekalan. Semua aktifitas tersebut umumnya dilakukan oleh nelayan di

pangkalan pendaratan ikan (PPI).

Oleh karena itu di Tambakrejo dibangunnya pembangunan suatu

pangkalan pendaratan ikan (PPI) merupakan salah satu bentuk pemerintah

dalam usaha meningkatkan produksi penangkapan, memudahkan

pendaratan hasil tangkapan nelayan dan memperlancar distribusi serta

pemasaran hasil penangkapan, yang pada akhirnya akan meningkatkan

kesejahteraan nelayan.

Dari paparan data diatas peneliti menyimpulkan bahwasannya

dengan pembangunan PPI masyarakat setempat menerima dan memanfaat

dengan sebaik mungkin serta menjaganya.

4. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Perekonomian Setelah

Adanya Pembangunan pangkalan pendaratan ikan

Sedangkan faktor yang mempengaruhi tingkat perekonomian

masyarakat sekitar pantai Desa Tambakrejo adalah lebih terkondisikan

masalah Perekonomian meningkat, Mata pencaharian lebih bervariasi,

71

Hasil wawancara dengan petugas portal.Tambakrejo 20 Februari 2010

Page 109: 06130071 Reni Fidiawati.ps

109

Potensi wisata lebih terkelola dengan baik, Daya tarik pendatang untuk

bekerja dan bermukim.

Dari hasil wawancara yang peneliti tanya dapat disimpulkan

bahwasannya faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perekonomian

masyarakat sekitar pantai Desa Tambakrejo setelah dibagunnya PPI adalah

sama dengan sebelum di bangunnya PPI tetapi hal ini lebih bagus

perkembangannya, dilihat dari potensi wisata yang sudah terkelola dengan

baik, adanya peningkatan kreatifitas masyarakat setempat.

Pariwisata yang ada di Desa Tambakrejo dan perkembangan dari

pembangunan PPI meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar pantai

desa Tambakrejo. Karena semakin banyaknya para wisatawan yang datang

dan berkunjung ke pantai yang ada di Tambakrejo serta melihat

perkembangan dari pembangunan PPI.

C. Temuan Penelitian

Dari paparan tersebut diatas, dapat dikemukakan mengenai temuan

penelitian sebagai berikut:

1. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perekonomian

masyarakat sekitar pantai Tambakrejo sebelum dibagunnya pangkalan

pendaratan ikan (PPI) adalah tempat wisata yang belum terkelola dengan

baik, penjualan ikan panggang, kecenderungan berpacu pada satu objek

yang ditekuni dan belum adanya oleh-oleh khas Tambakrejo (kerajinan

dari laut).

Page 110: 06130071 Reni Fidiawati.ps

110

2. Kondisi tingkat perekonomian masyarakat sekitar pantai Desa Tambakrejo

sebelum dibagunnya pankalan pendaratan ikan (PPI) berada pada kondisi

ekonomi sedang ke bawah, karena kebanyakan masyarakatnya berpacu

pada pertanian dan nelayan secara tradisional saja. Wisatawan yang

datangpun juga masih jarang karena potensi wisatanya belum terkelola

dengan baik.

3. Dampak atau pengaruh dari pembagunan PPI terhadap tingkat

perekonomian masyarakat Desa Tambakrejo sangatlah berdampak positif

dan signifikan meskipun pembangunan belum selesai 100% tetapi hal

tersebut sudah dapat dimanfaatkan oleh para nelayan, pengoras, pedagang,

pengrajin, dan portal yang tidak pernah sepi orang disaat hari liburan

utamanya dan hal tersebut dapat meningkatkan perkonomian masyarakat

setempat.

4. Kalau faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perekonomian masyarakat

sekitar pantai Desa Tambakrejo setelah dibangunnya pangkalan

pendaratan ikan (PPI) adalah semakin banyaknya wisatawan yang silih

berganti berkunjung ke pantai Tambakrejo untuk melihat PPI, potensi

wisata yang sudah dikelola dengan baik, kondisi pasir putih, banyaknya

pedangan, semakin banyaknya hasil tangkapan nelayan dan semakin

mudahnya dalam menurunkan ikan ke daratan.

Page 111: 06130071 Reni Fidiawati.ps

111

BAB V

ANALISIS HASIL TEMUAN PENELITIAN

dan PEMBAHASANNYA

A. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Perekonomian

Masyarakat Sekitar Pantai Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto,

Kabupaten Blitar Sebelum Adanya Pangkalan pendaratan ikan

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perekonomian

sebelum dibangunnya pangkalan pendaratan ikan (PPI) hanya terpaku pada

dua jenis yaitu: hasil melaut dan kondisi wisata yang masih asri.

Usaha penangkapan ikan di laut adalah salah satu usaha yang beresiko

tinggi, oleh karena itu sebelum melaut nelayan membutuhkan persiapan yang

cermat terhadap perahu, mesin, alat tangkap dan perbekalan. Semua aktifitas

tersebut umumnya dilakukan oleh nelayan di pangkalan pendaratan ikan

(PPI).

Pelaksanaan pembangunan dengan menerapkan sistem otomi daerah

belakangan ini membuat tiap-tiap daerah berusaha untuk dapat memajukan

daerahnya masing-masing. Hal ini akan mendorong setiap daerah untuk dapat

menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki, baik berupa sumber

daya alam maupun sumber daya manusianya. Sehingga hasilnya dapat

dimanfaatkan untuk peningkatan.pendapatan / taraf hidup penduduk dan

pendapatan asli daerah itu sendiri.

Di sepanjang pantai selatan propinsi jawa timur baru ada 3 pangkalan

pendaratan ikan (PPI), yaitu PPI Prigi di kabpaten Trenggalek, PPI Pondok

Page 112: 06130071 Reni Fidiawati.ps

112

Dadap Kabupaten Malang, dan PPI Puger di Kabupaten Jember. Dari ketiga

pangkalan pendaratan ikan (PPI) tersebut yang dekat dengan Kabupaten

Blitar adalah PPI Prigi dan Pondok Dadap, yang berjarak masing-masing 40-

50 mil.

Selama ini beberapa nelayan yang bermukim di pesisir pantai

Kabupaten Blitar memanfaatkan fasilitas dari PPI tersebut untuk mendaratkan

ikan hasil tangkapannya. Penjualan ikan nelayan Blitar di PPI Prigi atau yang

lainnya mempunnyai dampak negatif antara lain: tambahan biaya bahan bakar

Blitar- Prigi / Malang, waktu penangkapan lebih lama dan kurangnya

pendapatan asli daerah Blitar karena tidak ada masukan dari retribusi PPI. Hal

ini semua akhirnya akan mengurangi kesejahteraan nelayan di Kabupaten

Blitar.

B. Tingkat Perekonomian Masyarakat Sekitar Pantai Desa Tambakrejo

Sebelum Dibagunnya Pangkalan pendaratan ikan

Berdasarkan teori yang ada ekonomi adalah sistem aktivitas manusia

yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi

barang dan jasa. Kondisi tingkat perekonomian di Desa Tambakrejo pada

hakikatnya sudah baik tetapi karena Desa Tambakrejo belum mempunnyai

PPI menjadikan penghambat bagi para nelayan. Karena tidak efisiennya

ketika diadakan pembenahan perahu di Desa Tambakrejo.

Page 113: 06130071 Reni Fidiawati.ps

113

Pada hakikatnya dalam kegiatan ekonomi itu ada tiga yaitu : konsumsi,

produksi dan distribusi begitu pula pelaku dalam ekonomi. Tetapi setiap

orang mencari dan memenuhi perekonomiannya itu ada yang nmanya prinsip.

Berdasarkan teori yang di depan prinsip ekonomi merupakan kaidah

yang dijadikan pedoman umum untuk melakukan kegiatan ekonomi. Kaidah

itu adalah berusaha dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil

yang semaksimal mungkin atau untuk memperoleh penghasilan tertentu

dengan pengorbanan sekecil mungkin.

Dari teori tersebut masyarakat pantai Tambakrejo berfikiran bagaimana

dengan pengorbanan sekecil-kecilnya mendapatkan hasil yang besar atau

semaksimal mungkin. Dengan adanya pemikiran tersebut masyarakat

Tambakrejo mulai membuat sesuatu yang baru untuk meningkatkan kondisi

ekonomi yang ada pada keluarganya.

Dengan kondisi disamping / berdekatan dengan laut para masyarakat

setempat berlomba-lomba mencari nafkah dengan melaut dan bertani. Ada

kala yang berjualan ikan panggang, berdagang tetapi tidak sebesar dan

sebanyak sekarang, karena pengaruh modal, keahlihan, pendidikan yang rat-

rata masih tingkat sekolah dasar (pendidikan tingkatan rendah).

Jadi kondisi perekonomian masyarakat sekitar pantai Tambakrejo pada

waktu sebelum dibagunnya pangkalan pendaratan ikan (PPI) tingkat

perekonomiannya rendah karena wisatawan yag datang juga maih dibilang

sedikit dan penghasilan nelayan yang tidak terlalu melimpah.

Page 114: 06130071 Reni Fidiawati.ps

114

C. Dampak Pembangunan pangkalan pendaratan ikan Terhadap Tingkat

Perekonomian Masyarakat Sekitar Pantai Desa Tambakrejo,

Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar

Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan

perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan

dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal

perikanan bersandar, berlabuh dan / atau bongkar muat yang dilengkapi

dengan fasilitas dasar, fungsional dan penunjang.

PPP / PPI pada hakekatnya merupakan prasarana ekonomi perikanan

yang dibangun dengan maksud tercapainya tujuan pembangunan perikanan,

karena pelabuhan perikanan berperan penting dan strategis dalam menunjang

peningkatan produksi perikanan, memperlancar arus lalu lintas kapal

perikanan, mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat perikanan,

serta mempercepat pelayanan terhadap seluruh kegiatan yang bergerak

dibidang usaha perikanan.

Salah satu masalah pokok yang penting diperhatikan sesudah Pelabuhan

Perikanan / Pangkalan pendaratan ikan selesai dibangun adalah

pengelolaannya. Pengelolaan Pelabuhan Perikanan / Pangkalan pendaratan

ikan adalah kegiatan pengoperasian, pemeliharaan, rehabilitasi dan pelayanan

dalam rangka pemanfaatan sarana dan prasarana Pelabuhan Perikanan /

Pangkalan pendaratan ikan.

Jika pengelolaannya tidak terlaksana dengan baik, maka hal ini dapat

dalam perwujudan fungsi dan peranannya dalam mendukung atau menunjang

Page 115: 06130071 Reni Fidiawati.ps

115

pembangunan perikanan yang berkelanjutan tidak akan terlaksana dengan

baik. Pelabuhan Perikanan berperan penting dalam rangka pelaksanaan

pengawasan penangkapan dan pengendalian sumber daya ikan serta

pengawasan mutu hasil perikanan khususnya perikanan tangkap.

Pada Desa Tambakrejo pangkalan pendaratan ikan (PPI) adalah

pelabuhan perikanan kelas D yang skala layanannya sekurang-kurangnya

mencakup kegiatan usaha perikanan di wilayah perairan pedalaman dan

perairan kepulauan. Yang mempunnyai ciri-ciri pelabuhan perikanan tipe D

(PPI) :

1. Melayani kegiatan usaha perikanan di wilayah perairan pedalaman dan

perairan kepulauan.

2. Memiliki fasilitas berlabuh untuk kapal bermesin < 30 GT.

3. Memiliki minimum panjang dermaga 150 m dan minimum kedalaman

kolam 3 m.

4. Memiliki kapasitas muat untuk 100 kapal atau dengan total 6000 GT.

Memberdayakan masyarakat pesisir berarti menciptakan peluang bagi

masyarakat pesisir untuk menentukan kebutuhannya, merencanakan dan

melaksanakan kegiatannya, yang akhirnya menciptakan kemandirian

permanen dalam kehidupan masyarakat itu sendiri.

Page 116: 06130071 Reni Fidiawati.ps

116

Memberdayakan masyarakat pesisir tidaklah seperti memberdayakan

kelompok-kelompok masyarakat lainnya, karena didalam habitat pesisir

terdapat banyak kelompok kehidupan masayarakat diantaranya:

1. Masyarakat nelayan tangkap, adalah kelompok masyarakat pesisir yang

mata pencaharian utamanya adalah menangkap ikan dilaut. Kelompok

ini dibagi lagi dalam dua kelompok besar, yaitu nelayan tangkap

modern dan nelayan tangkap tradisional. Keduanya kelompok ini dapat

dibedakan dari jenis kapal/peralatan yang digunakan dan jangkauan

wilayah tangkapannya.

2. Masyarakat nelayan pengempul / bakul, adalah kelompok masyarakt

pesisir yang bekerja disekitar tempat pendaratan dan pelelangan ikan.

Mereka akan mengumpulkan ikan-ikan hasil tangkapan baik melalui

pelelangan maupun dari sisa ikan yang tidak terlelang yang selanjutnya

dijual ke masyarakat sekitarnya atau dibawah ke pasar-pasar lokal.

Umumnya yang menjadi pengumpul ini adalah kelompok masyarakat

pesisir perempuan.

3. Masayarakat nelayan buruh, adalah kelompok masyarakat nelayan yang

paling banyak dijumpai dalam kehidupan masyarakat pesisir. Ciri dari

mereka dapat terlihat dari kemiskinan yang selalu membelenggu

kehidupan mereka, mereka tidak memiliki modal atau peralatan yang

memadai untuk usaha produktif. Umumnya mereka bekerja sebagai

buruh/anak buah kapal (ABK) pada kapal-kapal juragan dengan

penghasilan yang minim.

Page 117: 06130071 Reni Fidiawati.ps

117

4. Masyarakat nelayan tambak, masyarakat nelayan pengolah, dan

kelompok masyarakat nelayan buruh.72

Pariwisata merupakan suatu sektor yang mempunyai banyak kaitan

dengan sektor-sektor lain, sehingga pengembangan sektor pariwisata akan

terus memacu perkembangan sektor lainnya. Oleh karena itu pembangunan

pariwisata membawa dampak yang luas terhadap perekonomian di suatu tu-

juan seperti yang dinyatakan Goeldner dalam bukunya Putu Gelgel:

Parawisata adalah usaha ekonomi potensial, dan sebagai pembangkit

perekonomian suatu kota, propinsi, Kabupaten atau daerah tujuan

pengunjung, dari pengeluaran mereka.

Pengaruh langsung merupakan pengaruh utama dari kedatangan

wisatawan di suatu tujuan, yaitu pembayaran (pengeluaran) wisatawan

kepada perusahaan pariwisata di garis depan seperti perusahaan angkutan,

penginapan, restoran pengaruh dorongan adalah pengaruh lanjutan dari

pengaruh tidak langsung, dimana uang yang dibelanjakan perusahaan di

garis depan kepada perusahaan pemasok, oleh perusahaan pemasok akan

dibelanjakan lagi kepada perusahaan lain, dan seterusnya bergulir kepada

perusahaan lainnya.

Pariwisata memberikan dukungan ekonomi yang kuat terhadap suatu

wilayah. Industri ini dapat menghasilkan pendapatan besar bagi ekonomi

lokal. Kawasan sepanjang pantai yang bersih dapat menjadi daya tarik

wilayah, dan kemudian berlanjut dengan menarik turis dan penduduk ke

72

Budi cahyono, 2001. Gado-gado majalah.edisi 25

Page 118: 06130071 Reni Fidiawati.ps

118

wilayah tersebut. Sebagai salah satu lokasi rekreasi, kawasan pantai dapat

merupakan tempat yang lebih komersial dibandingkan kawasan lain,

tergantung karakteristiknya. Sebagai sumber alam yang terbatas, hal penting

yang harus diperhatikan adalah wilayah pantai haruslah menjadi aset ekonomi

untuk suatu wilayah.

Berdasarkan teori yang ada dalam pembangunan ekonomi,

bahwasannya pembangunan pangkalan pendaratan ikan (PPI) untuk

sementara waktu berdamapak dampak positif terhadap tingkat perekonomian

masyarakat sekitar pantai Desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten

Blitar yaitu:

1. Peningkatan kegiatan ekonomi yang mendapatkan lapangan pekerjaan

bagi masyarakat pembangunan PPI dalam proses pembangunan

ekonomi dapat mengurangi pengangguran

2. Pembangunan PPI sebagai pembangunan ekonomi yang dapat

meningkatkan pendapatan masyarakat secara keseluruhan

3. Pembangunan PPI sebagai pembangunan ekonomi yang membawa

perubahan pada struktur ekonomi dari agraris menuju industri

4. Pembangunan PPI sebagai pembangunan ekonomi yang dapat

menciptakan pemerataan pendapatan kesempatan kerja, yang

mengurangi kesenjangan antara golongan masyarakat kaya dan miskin

5. Pembangunan PPI yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyartakat

sekitar pantai Tambakrejo.

Page 119: 06130071 Reni Fidiawati.ps

119

6. Pembangunan PPI juga dapat memberikan kontribusi dan rekomendasi

hasil penelitian.

D. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Perekonomian Setelah

Adanya Pembangunan pangkalan pendaratan ikan

Pembangunan ekonomi mengandung arti yang lebih luas dan mencakup

perubahan pada tata susunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh.

Pembangunan merupakan proses transformasi yang dalam perjalanan waktu

ditandai oleh perubahan struktural, yaitu perubahan pada landasan kegiatan

ekonomi maupun pada kerangka susunan ekonomi masyarakat yang

bersangkutan.

Keberhasilan suatu usaha pembangunan dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Menurut Suryono ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat

dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor non-ekonomi.73

Faktor ekonomi yang mempengaruhi pembangunan ekonomi diantaranya

adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan

teknologi dan kewirausahaan.

Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti

kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut,

sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal

penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan

73

Suryono,A.2004. Pengantar Teori Pembangunan. Malang : Kerjasama FIA Unibraw-

Universitas Negeri Malang, UM Press. Hlm. 30-32

Page 120: 06130071 Reni Fidiawati.ps

120

dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang

memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).

Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan

nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar

merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara

kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.

Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah

bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk

menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang

modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan

ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

Pembanguna ekonomi tidak mungkin berlangsung bila tidak didukung

oleh faktor-faktor non ekonomi. Faktor-faktor itu di antaranya kondisi sosial

kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, dan sistem yang berkembang

dan berlaku. Hal tersebut sebut diatas sangat berpengaruh bagi perekonomian

masyarakat sekitar pantai Tambakrejo.

Oleh karena itu di Tambakrejo dibangunnya pembangunan suatu

pangkalan pendaratan ikan (PPI) merupakan salah satu bentuk pemerintah

dalam usaha meningkatkan produksi penangkapan, memudahkan pendaratan

hasil tangkapan nelayan dan memperlancar distribusi serta pemasran hasil

penangkapan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi adalah faktor

yang ditinjau dari segi ekonomi dan segi non ekonomi. Faktor lain yang

Page 121: 06130071 Reni Fidiawati.ps

121

mempengaruhi tingkat perekonomian adalah kondisi wilayah setempat

dimana kondisi dari wilayah pantai Tambakrejo adalah pantai sebagai tempat

rekreasi dan berwisata selain itu juga PPI sebagai salah satu sarana yang

dapat menigkatkan perekonomian.

Pada hakikatnya pembangunan PPI adalah bertujuan selain digunakan

oleh nelayan dalam mempermudah menyandarkan perahu, menurunkan ikan

ke TPI juga dapat sebagai tempat pariwisata juga. Tetapi hal tersebut dapat

menarik perhatian para wiasatawan untuk datang ke Desa Tambakrejo.

Dimana hal tersebut juga memberi pengaruh terhadap perkonomian

masyarakat setempat.

Page 122: 06130071 Reni Fidiawati.ps

122

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebelum dibangunnya pangkalan pendaratan ikan di kawasan pantai

Desa Tambakrejo, masyarakat sekitar pantai banyak menggantungkan

kegiatan perekonomiannya pada dua jenis mata pencaharian, yaitu hasil

melaut dan sebagian kecil memanfaatkan potensi kondisi wisata yang masih

asri. Di lain pihak pada saat itu para nelayan mengalami banyak kesulitan

dalam usaha mencari ikan karena belum didukung oleh fasilitas pendaratan

perahu yang memadai sehingga tingkat resiko sangat tinggi, baik resiko

kerusakan perahu maupun resiko diri pribadi.

Tingkat perekonomian masyarakat di sekitar pantai Desa Tambakrejo

sebelum dibangunnya pangkalan pendaratan ikan dapat dikatakan masih

rendah apabila dibandingkan dengan saat sekarang yang sudah dilengkapi

fasilitas pangkalan pendaratan ikan, hal ini dapat dilihat dari sulitnya nelayan

dalam mengolah ikan hasil melaut karena belum tersedianya fasilitas

pangkalan yang memadai yang pada akhirnya mempengaruhi kuantitas hasil

tangkapan ikan nelayan, di segi lain, tingkat kunjungan wisatawan juga tidak

begitu banyak mengingat fasilitas infrastruktur penunjang di sekitar kawasan

pantai saat itu masih minim, sebagai contoh saat itu kondisi jalan-jalan masih

banyak yang tidak terawat dan berlubang sehingga rentan mencederai

pengguna jalan yang akan masuk ke kawasan wisata pantai Tambakrejo,

Page 123: 06130071 Reni Fidiawati.ps

123

padahal pada dasarnya untuk masuk ke kawasan pantai para wisatawan masih

harus melewati jalan-jalan yang naik turun dan berkelok-kelok tajam.

Dampak pembangunan pangkalan pendaratan ikan di Desa Tambakrejo

terhadap tingkat perekonomian masyarakat di sekitar pantai sangat signifikan,

hal ini dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Dari sudut pandang

nelayan, PPI sangat memudahkan nelayan dalam melakukan perpindahan

ikan hasil tangkapan dari perahu ke daratan, memudahkan dalam

menyandarkan perahu yang akan dipindahkan dari lautan lepas ke sungai

untuk perbaikan, serta memberikan kemudahan nelayan karena tidak

langsung berhadapan dengan ombak karena sudah terhalang oleh pemecah

ombak yang dibangun sehingga arus air laut tidak begitu kuat. Dari sudut

pandang petani, selain membangun tempat pendaratan pemerintah juga

memperbaiki saluran irigasi yang bertujuan untuk mengatur aliran air sungai

yang akan masuk ke laut lepas dengan cara memindahkan jalur sungai yang

selama ini berhadapan langsung dengan laut lepas menjadi lebih memutar

sehingga secara teknis air laut tidak bisa naik ke sungai saat pasang tiba

karena selama ini sebelum dibangunnya PPI dan bangunan penunjangnya,

apabila air laut pasang, maka arus air laut akan ikut naik ke aliran sungai yang

pada akibatnya air akan masuk ke sawah-sawah petani dan akan merusak

tanaman-tanaman para petani karena kandungan asin dalam air bisa

menyebabkan tanaman mati sehingga merugikan petani.dar sudut pandang

pariwisata, pembangunan PPI juga disertai dengan pembangunan fasilitas

penunjangnya dan juga infrastruktur jalan-jalan yang selama ini sempit dan

Page 124: 06130071 Reni Fidiawati.ps

124

berlubang tidak terawat menjadi diperlebar dan jenis jalan yang di hot mix

sehingga secara signifikan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang

berkunjung ke kawasan pantai.

Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perekonomian

setelah adanya pembangunan pangkalan pendaratan ikan di Desa Tambakrejo,

diantaranya adalah dibangunnya fasilitas infrastruktur jalan sehingga

masyarakat mudah dalam melakukan kegiatan ekonomi, selain itu tingkat

pariwisata juga secara signifikan juga ikut naik karena banyak sekali fasilitas-

fasilitas yang dibangun bersamaan dengan pembangunan PPI, diantaranya

panggung hiburan rakyat yang secara periodik mengadakan pertunjukan

musik maupun kesenian lain yang bertujuan untuk menarik wisatawan untuk

datang ke kawasan wisata pantai Tambakrejo, pada akhirnya semua itu

menimbulkan kreatifitas warga masyarakat untuk melakukan kegiatan

produktif yang bernilai ekonomi, seperti membuka stand makanan minuman,

kerajinan, parkir,toilet umum, dan lain-lain.

Page 125: 06130071 Reni Fidiawati.ps

125

B. Saran

Dari semua uraian di atas, PPI secara parsial maupun secara simultan

sangat bermanfaat, bagi nelayan maupun bagi warga masyarakat secara

keseluruhan. untuk itu pada tingkatan selanjutnya adalah bagaimana agar

semua yang telah dibangun dengan begitu terencana dan dana yang tidak

sedikit dapat kiranya untuk dipelihara dengan sebaik-baiknya oleh semua

pihak yang berkepentingan dan ikut merasa memiliki atas semua yang telah

dibangun, mengingat semua dibangun dengan dana yang tidak sedikit dan

juga berasal dari uang rakyat.

Page 126: 06130071 Reni Fidiawati.ps

126

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Wahyudi. 2004. Ekonomi Pembangunan Dan Analisi Data Empiris.

Bogor: Ghalila Indonesia.

Akhadiah, M. K. Sabarti dkk. 1999. Bahasa Indonesia 111 jakarta: Depdikbud.

Al-qur„anul Majid (Tafsir An-Nur). 2000. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.

Al-Qur‟an surat Al-Baqarah ayat 261

Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis.

Jakarta: PT. Bima Karya.

…………………….. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek

Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Lincolin. 2004. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: STIE YKPN.

Bogdan & Biklen . 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Gravindo.

Chairina. 2003. Penataan Dan Pengembangan Kawasan Pangkalan pendaratan

ikan (PPI) Jongor Tegalsari Tegal (Dengan Pendekatan Desain

Arsitektur Neo Vernakular). Universitas Diponegoro.

Cahyono,Budi. 2001. Gado-Gado Majalah. Edisi 25. Frizal Syarief.doc.

Danial, 2003. Optimalisasi Pembangunan Pelabuhan Perikanan di Kawasan

Timur Indonesia. Jurnal Ilmiah Prospek. Kopertis Wilayah IX

Sulawesi. 147-151 Hal

Departemen Kelautan dan Perikanan, Pedoman Umum Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat Pesisir. 2001.

Direktorat Bina Prasarana - Dit Jen Perikanan, 1994 & Peraturan Menteri

Kelautan dan Perikanan No. 16/MEN/2006

Gelgel, Putu. 2006. Industri Pariwisata Indonesia Dalam Globalisasi

Perdagangan Jasa (GATSWTO):Implikasi Dan Antisipasinya.

Bandung: PT. Refika Aditama.

Hasil wawancara dengan nelayan lainnya (Bpk Gito, Bpk Dian, Bpk Sunar, Bpk

Aman) Tambakrejo 21 Februari 2010

Hasil wawancara dengan Bpk. Ganden.seorang pengrajin. 20 Februari 2010

Page 127: 06130071 Reni Fidiawati.ps

127

Hasil wawancara dengan para pedagang (Bu Sumi, Bu Jum, Bu Tun, Bu Ayu dan

Pak Sis). Tambakrejo 20 Februari 2010

Hasil wawancara dengan petugas portal desa Tambakrejo 20 Februari 2010

Hasil wawancara dengan bapak H. Tekad S, sebagai nelayan di desa Tambakrejo.

Tambakrejo 21 Februari 2010

Hasil wawancara dengan para pengoras perahu(Bpk Tumingan, Bpk Jarmin, Bpk

Mas‟hud). Tambakrejo 21 Februari 2010

Hudi, Muhammad Nur. 2009. Dampak Pembangunan Wisata Bahari Lamongan

(WBL) terhadap Ekonomi Masyarakat Dusun Penanjan, Desa Paciran,

Lamongan. Lamongan. Skripsi mahasiswa uin malang.

LKP2M. 2005. Research Book For LKP2M. Malang: Universitas Islam Negeri

(UIN) Malang.

Lincolin, Arsyad. 1997 Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta : STIE YKPN.

Kamaludin, Rustian.1999. pengantar Ekonomi Pembangunan. Jakarta: FE UI.

Margono, S. 1996, Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

…………... 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Moeleong, lexy. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Pemkab Blitar Kec. Wonotirto, kantor kepala desa Tambakrejo. Monografi 2009.

Permen Kelautan dan Perikanan,2006

Rahardjo, M. Dawam. 1999. "Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi". Jakarta :

LSAF.

Rifa‟i , Ahmad.2007. Pengaruh Tingkat Kemajuan Daerah Terhadap

Perkembangan Usaha Kecil di Lampung Selatan.lampung selatan:

skripsi mahasiswa.

Studi kelayakan pembangunan pangkalan pendaratan Ikan kab. Blitar.( Bappeda

kab. Blitar – FT, Kelautan ITS; 2001 )

Sudjana, Nana dan Ahwal Kusumah. 2000. Proposal Penelitian di Perguruan

Tinggi. Bandung: Sinar Baru Algasindo.

Page 128: 06130071 Reni Fidiawati.ps

128

Sujana, Nana. 1989. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Supriatna, T. 2000. Strategi Pembangunan dan Kemiskinan. Jakarta : Rineka

Cipta.

Suryono, A. 2004. Pengantar Teori Pembangunan. Malang : Kerjasama FIA

Unibraw-Universitas Negeri Malang, UM Press.

http://diskanlut-jateng.go.id/index.php/read/perikanan_tangkap/upt tanggal akses

3 maret 2010

http://npl-vedca.blogspot.com/2009/07/klasifikasi-pelabuhan-perikanan.html

tanggal akses 3 maret 2010

Page 129: 06130071 Reni Fidiawati.ps

129

Page 130: 06130071 Reni Fidiawati.ps

130

Hasil Dokumentasi Peneliti Pada PPI DesaTambakrejo

Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar

1. Kondisi PPI yang Belum Jadi 100% tetapi sudah dapat dimanfaatkan oleh

para nelayan dan Dapat meningkatkan tingkat perekonomian masyarakar

sekitar pantai Desa Tambakrejo dan terlihat para nelayan ayum dan benah-

benah perahu (tanggal 20 Maret 2010)

Page 131: 06130071 Reni Fidiawati.ps

131

2. Banyaknya para wisatawan yang bermain di sekitar pembangunan PPI

(tanggal 20 Maret 2010)

3. Tempat Pelelangan Ikan (tanggal 20 Maret 2010)

Page 132: 06130071 Reni Fidiawati.ps

132

4. Kantor perikanan Desa Tambakrejo (tanggal 20 Maret 2010)

5. Rencana PPI yang di bangun di Desa Tambakrejo pada tahap terakir

(MASTER PLAN) tanggal 16 Pebruari 2010 dan 17 April 2010

Page 133: 06130071 Reni Fidiawati.ps

133

6. Hasil dokumentasi wawancara dengan masyarakat sekitar pantai sekitar

Desa Tambakrejo (tanggal 20 Pebruari 2010)

Page 134: 06130071 Reni Fidiawati.ps

134

JUMLAH DAN PERSEBARAN PELABUHAN PERIKANAN DI

INDONESIA MENURUT HIRARKINYA

1. Pelabuhan Perikanan Samudera

Propinsi Jumlah Lokasi

Sumut

Sumbar

Jateng

DKI

Sulteng

1

1

1

1

1

5

PPS Belawan (Kota Medan - Sumatera Utara)

PPS Bungus (Kota Padang - Sumatera Barat)

PPS Cilacap (Kab. Cilacap - Jawa Tengah)

PPS Jakarta (Jakarta Utara - DKI Jakarta)

PPS Kendari (Kab. Kendari - Sulawesi

Tenggara)

2. Pelabuhan Perikanan Nusantara

Propinsi Jumlah Lokasi

Sumut

Babel

Jabar

Jateng

Jatim

Kalbar

Maluku

Maluku Utara

Maluku

Tenggara

1

1

2

1

2

1

1

1

1

11

PPN Sibolga (Kab. Tapanuli Tengah -

Sumatera Utara)

PPN Tanjung Pandan (Kab. Belitung -

Bangka Belitung)

PPN Kejawanan (Kota. Cirebon - Jawa

Barat)

PPN Pelabuhan Ratu (Kota Sukabumi -

Jawa Barat)

PPN Pekalongan (Kota Pekalongan - Jawa

Tengah)

PPN Brondong (Kab. Lamongan - Jawa

Timur)

Prigi (Kab. Trenggalek - Jawa Timur)

PPN Pemangkat (Kab. Pemangkat -

Kalimantan Barat)

PPN Ambon (Kota Ambon - Maluku)

PPN Ternate (Kota Ternate - Maluku Utara)

PPN Tual (Kab. Maluku Tenggara -

Maluku)

3. Pelabuhan Perikanan Pantai

Propinsi Jumlah Lokasi

Aceh

Sumut

Sumbar

Riau

Babel

Lampung

1

1

1

1

1

1

PPP Lampulo (Kota Banda Aceh - Aceh)

PPP Pulo Telo (Kab. Nias - Sumatera Utara)

PPP Sikakap (Kab. Padang Pariaman -

Sumatera Barat)

PPP Tarempa (Kab. Kepulauan Riau - Riau)

PPP Sungai Liat (Kab. Bangka - Bangka

Belitung)

PPP Lempasing (Kota Bandarlampung -

Page 135: 06130071 Reni Fidiawati.ps

135

Banten

Jateng

Jatim

Kalbar

Kalteng

Kalsel

Kaltim

Sulut

NTB

NTT

Irian

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

17

Lampung)

PPP Karangantu (Kab. Serang - Banten)

PPP Karimunjawa (Kab. Jepara - Jawa

Tengah)

PPP Bawean (Kab. Gresik - Jawa Timur)

PPP Teluk Batang (Kab. Ketapang -

Kalimantan Barat)

PPP Hantipan (Kab. Kota Waringin Timur -

Kalteng)

PPP Banjarmasin (Kota Banjarmasin - Kalsel)

PPP Tarakan (Kota Tarakan - Kalimantan

Timur)

PPP Dagho (Kep. Sangihe Talaud - Sulawesi

Utara)

PPP Labuhan Lombok (Kab. Lombok Timur -

NTB)

PPP Kupang (Kota Kupang - Nusa Tenggara

Timur)

PPP Sorong (Kota Sorong - Irian Jaya)

4. Pangkalan Pendaratan Ikan

Propinsi Jumlah Lokasi

Jawa

timur

41

510 1. PPI Bulu (Kab. Tuban - Jawa Timur)

2. PPI Lekok (Kab. Pasuruan - Jawa Timur)

3. PPI Muncar (Kab. Banyuwangi - Jawa Timur)

4. PPI Pancer (Kab. Banyuwangi - Jawa Timur)

5. PPI Pasongsongan (Kab. Sumenep - Jawa Timur)

6. PPI Pondokdadap (Kab. Malang - Jawa Timur)

7. PPI Puger (Kab. Jember - Jawa Timur)

8. PPI Tambak Joyo (Kab. Tuban - Jawa Timur)

9. PPI Sukorejo (Kab. Tuban - Jawa Timur)

10. PPI Karangsari (Kab. Tuban - Jawa Timur)

11. PPI Karangagung (Kab. Tuban - Jawa Timur)

12. PPI Palang (Kab. Tuban - Jawa Timur)

13. PPI Nguling (Kab. Pasuruan - Jawa Timur)

14. PPI Kraton (Kab. Pasuruan - Jawa Timur)

15. PPI Grajagan (Kab. Banyuwangi - Jawa Timur)

16. PPI Lahuhan (Kab. Lamongan - Jawa Timur)

17. PPI Kranji (Kab. Lamongan - Jawa Timur)

18. PPI Weru (Kab. Lamongan - Jawa Timur)

19. PPI Ujong Pangkah (Kab. Gresik - Jawa Timur)

20. PPI Panceng (Kab. Gresik - Jawa Timur)

21. PPI Kedungcowek (Kota Surabaya - Jawa Timur)

22. PPI Kallanak (Kota Surabaya - Jawa Timur)

Page 136: 06130071 Reni Fidiawati.ps

136

Yogja

Aceh

Sumut

Sumbar

Riau

Kepulaua

n Riau

Jambi

Sulsel

Babel

Bengkulu

Lampung

Banten

DKI

Jawa

tengah

Jawa

barat

Bali

NTB

NTT

Kalbar

Kalteng

Kalsel

13

39

23

6

10

4

3

1

3

4

12

24

3

71

75

13

28

5

64

3

4

23. PPI Balongdowo (Kab. Sidoarjo - Jawa Timur)

24. PPI Kalibuntu (Kab/Kota Probolinggo - Jawa

Timur)

25. PPI Randuputih (Kab/Kota Probolinggo - Jawa

Timur)

26. PPI Mayangan (Kab/Kota Probolinggo - Jawa

Timur)

27. PPI Banyuputih (Kab. Situbondo - Jawa Timur)

28. PPI Jangkar (Kab. Situbondo - Jawa Timur)

29. PPI Panarukan (Kab. Situbondo - Jawa Timur)

30. PPI Pondokmimbo (Kab. Situbondo - Jawa Timur)

31. PPI Mlandingan (Kab. Situbondo - Jawa Timur)

32. PPI Besuki (Kab. Situbondo - Jawa Timur)

33. PPI Ambuten (Kab. Sampang - Jawa Timur)

34. PPI Bandaran (Kab. Pamekasan - Jawa Timur)

35. PPI Pasean (Kab. Pamekasan - Jawa Timur)

36. PPI Tambakrejo (Kab. Blitar - Jawa Timur)

37. PPI Sidem (Kab. Tulungagung - Jawa Timur)

38. PPI Tamperan (Kab. Pacitan - Jawa Timur)

39. PPI Ketapang (Kab. Sampang - Jawa Timur)

40. PPI Camplong (Kab. Sampang - Jawa Timur)

41. PPI Banyusangka (Kab. Bangkalan - Jawa Timur)

Page 137: 06130071 Reni Fidiawati.ps

137

Kaltim

Sulsel

Sulteng

Sulut

Gorontalo

Sultra

Maluku

Maluku

utara

Irian

9

19

9

4

2

6

4

2

6

Sumber :

Jumlah Lokasi

Direktorat Bina Prasarana - Dit Jen Perikanan, 1994 & Peraturan Menteri

Kelautan dan

Perikanan No. 16/MEN/2006

KLASIFIKASI PELABUHAN PERIKANAN BERDASARKAN KRITERIA

TEKNIS

No Kriteria

Kelas pelabuhan perikanan

Kelas I

(PPS)

Primer

Kelas II

(PPN)

Skunder

Kelas III

(PPP)

Tersier

Kelas IV

(PPI)

Lokal

1 Luas lahan 30 Ha 15 Ha 5 Ha 2 Ha

2 Pemanfaatan

lahan

Prasarana,

Industri,

Permukiman

Prasarana,

Industri

Prasarana,

Industri

Kecil

Prasarana

3 Jumlah kapal

(unit/hari)

100 75 30 20

4 Fasilitas tambat

labuh

untuk kapal

berukuran

(GT)

> 60 > 30 > 10 > 3

5 Panjang Dermaga

(m)

300 150 100 50

6 Kedalaman > 3 > 3 > 2 > 2

7 Daya Tampung

Kapal

Sandar (GT)

6000 2250 300 60

Page 138: 06130071 Reni Fidiawati.ps

138

8 Ikan Didaratkan

(Ton/Hari)

60 30 50 - 20 > 10

9 Fasilitas

Pembinaan &

Pengujian Mutu

Tersedia

Tersedia Tersedia -

10 Sarana

Pemasaran

Tersedia

Tersedia Tersedia -

11 Pengembangan

Industri

Tersedia Tersedia Tersedia -

12 Wilayah

Penangkapan

Laut

Teritorial,

ZEEI

dan Perairan

Internasional

Laut

Teritorial

dan

ZEEI

Perairan

Pedalaman,

Perairan

Kepulauan

dan Laut

Teritorial

Perairan

Pedalaman,

Perairan

Kepulauan

13 Tujuan

Pemasaran

Sebagian

untuk

Ekspor

Sebagian

untuk

Ekspor

Lokal, Antar

Daerah

Lokal

lokal

Sumber : Direktorat Bina Prasarana - Dit Jen Perikanan, 1994 & Peraturan

Menteri Kelautan dan Perikanan No. 16/MEN/2006

Page 139: 06130071 Reni Fidiawati.ps

139

1. SEJARAH SINGKAT DESA TAMBAKREJO

Pada tahun 1833 M ada salah satu prajurit Mataram yang bernama

Ngatmono Wijoyo. Beliau adalah salah satu prajurit yang lari dari kejaran

serdadu Belanda. Hingga sampailah beliau pada kawasan atau daerah yang

wingit dan jarang orang yang betah tinggal di hutan tersebut. Namun

berkat kesabaran beliau hutan itu dibabat untuk dijadikan sebuah

pemukiman, dan pada tahun 1838 M beliau bertemu dengan Mbah

Camono sehingga beliau dengan mbah Camono mampu menambah

kawasannya. Dan pada tahun 1965 pendatang sudah mulai banyak, dan

hingga bertambahnya penduduk bertambah pula kegiatan yang ada. Pada

tahun 1970 desa Tambakrejo memisahkan diri dari desa Sumberboto untuk

mendirikan pedusunan lain.

Dikutip dari Pidato Kepala Desa dalam Perayaan setiap 1 Syuro

DAFTAR NAMA KEPALA DESA TAMBAKREJO

No Tahun Periode Nama Keterangan

1. 1969 – 1970 Achmad Samsi Militer

2. 1970 – 1984 Subadi Militer

3. 1984 – 1989 Jawasi Militer

4. 1989 – 2002 Karyani Militer

5. 2002 – sekarang Surani Sipil

2. PROFIL DESA TAMBAKREJO :

Data Umum

A. Batas Desa / Kelurahan :

Sebelah Utara : Desa Kaligrenjeng

Sebelah Timur : Desa Ngadipuro

Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Sebelah Barat : Desa Tumpak Kepuh

B. Jarak Dari Pusat Pemerintahan

Kecamatan Wonotirto : 17 Km

Kabupaten Blitar : 35 Km

C. Kelembagaan Desa / Kelurahan

Jumlah Dusun : 2 (dua). dusun

1. Dusun Krajan : Nama Kasun Sukimin Terdiri dari 16 Rt

dan 5 RW

2. Dusun Sidorejo : Nama Kasun Kriswahono Terdiri dari 12

Rt dan 3 RW

Page 140: 06130071 Reni Fidiawati.ps

140

Luas Wilayah

Luas Wilayah : 351,070 Ha

Ketinggian Wilayah : 80 MAL

Jumlah Penduduk : 4.497 Jiwa ( 1.691 KK)

A. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin :

Laki - Laki Perempuan Miskin Total Penduduk

2.205 Jiwa 2.292 Jiwa 411 KK 4.497 Jiwa

B. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan :

Tidak

sekolah SD SLTP SLTA DIII/S1

Σ KK

Miskin Σ KK

640 Jiwa 109

Jiwa

1.136

Jiwa

1.892

Jiwa 6 Jiwa

411

Jiwa

1.691

Jiwa

C. Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian :

Buruh

Tani

Petani Peternak Pedagang PNS/Guru Swasta Lainnya

581

orang

95Org - 19 orang 42 orang 5 orang

D. Agama :

Islam Kristen Katolik Hindu Budha

4.482 orang 12 orang - - -

3. POTENSI-POTENSI DESA

Potensi Sumber Daya Alam

A. Potensi umum

- Luas Desa

Tanah sawah irigasi teknis : 159,760 Ha

Tanah ladang/tegal : 83,610 Ha

Tanah pemukiman : 78,572 Ha

Tanah kas desa : - Ha

Tanah lapangan : 0,500 Ha

Tanah perkantoran pemerintahan : 1,000 Ha

- Tipologi

Sebagai desa perbatsan dengan kabupaten lain

- Orbitasi

Jarak ibukota kecamatan terdekat : 17 Km

Lama tempuh ke ibukota kecamatan : 20 Menit

Jarak ke ibukota kabupaten terdekat : 35 Km

Lama tempuh ke ibukota kabupaten : 45 Menit

Page 141: 06130071 Reni Fidiawati.ps

141

B. Pertanian

- Luas tanam menurut komoditi

Jagung, kacang kedelai, kacang tanah : 10 Ha dengan hasil 7 Ton

- Pemilik lahan pertanian tanaman pangan

Jumlah rumah tangga memiliki tanah pertanian : ____ RTP

Jumlah rumah tangga tidak memiliki lahan pertanian : ____ RTP

Memiliki kurang dari 0,5 Ha : ____ RTP

Memiliki 0,5 – 1,0 Ha : ____RTP

Memiliki lebih dari 1,0 Ha : ____ RTP

Jumlah total rumah tangga petani : ____ RTP

Page 142: 06130071 Reni Fidiawati.ps

142

BIODATA MAHASISWA

Nama : RENI FIDIAWATI

NIM : 06130071

Tempat Tanggal Lahir : BLITAR, 27 NOPEMBER 1988

Fak / Jur / Prog. Studi : TARBIYAH / IPS / EKONOMI

Tahun Masuk : 2006 / 2007

Alamat Rumah : DUSUN KRAJAN RT 1 RW 2 DESA

TAMBAKREJO KECAMATAN

WONOTIRTO KABUPATEN BLITAR

No Telp Rumah / Hp : 085 259 399 789

e-mail : [email protected]

Malang, 17 April 2010

Mahasiswa

Reni Fidiawati

06130071