Laporan PKL Reni Aulia di Stimmindo
Transcript of Laporan PKL Reni Aulia di Stimmindo
KINERJA REPORTER DALAM MENCARI BERITADI TVRI STASIUN JAWA TENGAH
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
JURUSAN : PENYIARANPROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMBERITAAN
Disusun Oleh :Reni Aulia
NIM : 204010700133
SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA INDONESIA MALANGManajemen Pemberitaan
2007
LEMBAR PENGESAHANLAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
JUDUL :KINERJA REPORTER DALAM MENCARI BERITA
DI TVRI STASIUN JAWA TENGAH
Nama : Reni Aulia
NIM : 204010700133
Jurusan : Penyiaran - Manajemen Pemberitaan
Lokasi : TVRI Stasiun Jawa Tengah
Waktu : 01 Agustus 2007 s/d 31 Agustus 2007
Dosen Pembimbing,
Bambang Semedi, SENIP. 0604008
Penulis,
Reni AuliaNIM. 204010700133
Mengesahkan
Ketua Jurusan,
LEMBAR PENGUJILAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
JUDUL :KINERJA REPORTER DALAM MENCARI BERITA
DI TVRI STASIUN JAWA TENGAH
Nama : Reni Aulia
NIM : 204010700133
Jurusan : Penyiaran - Manajemen Pemberitaan
Lokasi : TVRI Stasiun Jawa Tengah
Waktu : 01 Agustus 2007 s/d 31 Agustus 2007
Dosen Pembimbing,
Bambang Semedi, SENIP. 0604008
Penulis,
Reni AuliaNIM. 204010700133
Dosen Penguji I, Dosen Penguji II,
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT karena hanya berkat dan
Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dari praktek kerja lapangan
dengan judul “KINERJA REPORTER DALAM MENCARI BERITA DI
TVRI STASIUN JAWA TENGAH”
Atas selesainya laporan ini, tak lupa penulis turut menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Bapak Bambang Semedhi SE selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan banyak masukan.
2. Bapak Drs. Triwiyono Sumohardjo selaku Kepala TVRI stasiun Jawa
Tengah, atas ijin yang diberikan pada penulis untuk melakukan PKL di
TVRI Stasiun Jawa Tengah.
3. Bapak Andi Firman T. selaku pembimbing pada bidang pemberitaan, yang
telah banyak membimbing penulis saat PKL di TVRI Stasiun Jawa
Tengah.
4. Bapak Margo, yang telah banyak membantu penulis dalam segala hal,
sejak pertama kali penulis datang.
5. Bapak Purnomo yang juga telah memberi banyak bimbingan dan support
saat berada di TVRI Stasiun Jawa Tengah.
6. Bapak Aryanto yang telah banyak memberikan saran dan banyak sekali
referensi pada penulis.
7. Rekan-rekan di ruang redaksi, Pak Hendra yang banyak memberikan
latihan rewrite, Pak Heri Diduk yang sering mengajak diskusi, Pak
Triyoga, Pak Lasimin, Pak Ragil, Pak Daryoto, Pak Maul, Pak Yayan, Pak
Bambang, Pak Agus terima kasih pinjaman bukunya, Pak Joko terima
kasih traktirannya, Pak Reza, Pak Rully, Bu Dinar dan Bu Harti yang
sering bawa makanan ke redaksi. Mbak Susi yang sering ngajak liputan,
Mbak Sri Indah, Mbak Isma dan semua staf yang berada diruang redaksi
yang belum disebut terima kasih banyak atas semua dukungan selama
penulis berada di TVRI satsiun Jawa Tengah.
8. Terima kasih untuk semua keluargaku, yang selalu emberikan support dan
selalu “merindukan aku” waktu malaksanakan PKL di TVRI stasiun Jawa
Tengah. Mami, Ayah, Pentol, Bobby, Ica, Emak he he.
9. Terima kasih juga untuk teman-teman dikontrakan Pucang Argo-7B
(paklek suep, mami listri, jenk eni, nduk nana’,dee2, uno juga).
10. Thanks juga bwat SonicQ yang selalu ngasi support dan semua bantuan
bwat nyelesein laporanQ, thx alot hunE. Bantuin aq terus yaw...
11. Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan serta dukungan dalam
penyusunan laporan ini.
Semoga ALLAH SWT membalas atas segala bantuannya. Kiranya Tuhan
memberkati dan membalas kebaikan yang lebih besar dari yang mereka berikan
selama ini. Penulis menyadari akan keterbatasan an kelemahan dalam ilmu
pengetahuan dan pengalaman, sehingga penulis mengharapkan saran, masukan
dan kritikan yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, tiada kata lain harapan penulis, semoga laporan ini dengan segala
kekurangan dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca (Almamater).
Amin …
Malang, Oktober 2007
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................ i
Surat Keterangan Praktek Kerja Lapangan ...................................... ii
Lembar Pengesahan Laporan Praktek Kerja Lapangan .................... iii
Lembar Penguji Laporan Praktek Kerja Lapangan .......................... iv
Kata Pengantar ............................................................................... v
Daftar Isi ........................................................................................ viii
Daftar Tabel .................................................................................... x
Daftar Gambar ................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan ..................................................... 4
B. Arti Logo TVRI Stasiun Jawa Tengah ........................ 5
C. Lokasi Perusahaan ...................................................... 7
BAB III FOKUS/SPESIFIKASI
A. Tujuan Praktek Kerja Lapangan ................................. 8
B. Manfaat Praktek Kerja Lapangan ............................... 9
C. Teknik Pengumpulan Data ......................................... 9
BAB IV DESKRIPSI KEGIATAN
A. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan .............................. 10
B. Pembahasan ............................................................... 11
C. Jadwal Kegiatan PKL ................................................. 18
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................... 20
BAB VI PENUTUP ....................................................................... 23
Daftar Pustaka
Lampiran
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Kegiatan PKL di TVRI Stasiun Jawa Tengah ................. 18
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Data Umum TVRI Stasiun Jawa Tengah tahun 2000 ............. 5
Gambar 2. Logo TVRI Stasiun Jawa Tengah tahun 2000 ......................... 5
BAB I
PENDAHULUAN
Fenomena tentang hebatnya pengaruh televisi pada masyarakat, hingga saat
ini masih tetap dipercaya, bahkan hampir menjadi mitos yang permanen. Indikator
untuk hal tersebut dapat dilihat misalnya pada saat suatu negara
menyelenggarakan pesta demokrasi, hampir pasti televisi menjadi andalan utama
sebagai media untuk menyampaikan informasi serta berita tentang hal tersebut.
Begitu pula dengan semua berita televisi yang tiap hari kita saksikan. Jadi penulis
berkesimpulan untuk melihat kinerja reporter sehingga menghasilkan berita, jadi
bagaimana para reporter mendapatkan berita yang aktual dan menarik?.
Televisi sebagai salah satu media elektronik, mempunyai peranan yang sangat
penting dalam kehidupan sosial masyarakat, sebagaimana kita mengetahui fungsi-
fungsi dari televisi yaitu :
1. Menghibur (to entertaint)
2. Mendidik (to educate)
3. Memberi informasi (to inform)
4. Sebagai kontrol sosial (social control)
Dari semua fungsi televisi diatas satu fungsi yang spesifik, yaitu fungsi
televisi sebagai pemberi informasi, dan informasi yang akan dibahas disini adalah
informasi yang berbentuk berita televisi.
Dalam kehidupan sehari-hari, berita telah menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari masyarakat pada umumnya.
Berita sendiri dapat kita peroleh dari berbagai media, baik media elektronik
maupun media cetak. Namun selama ini berita dari media elektroniklah yang
mempunyai daya tarik lebih besar bagi pemirsa, bila dibandingkan dengan media
cetak. Media elektronik yang dimaksud disini adalah televisi. Sebab berita televisi
mempuyai lebih banyak keunggulan dalam menyampaikan berita. Selain dapat
dilihat, juga dapat didengar sekaligus dapat ditunjang dengan teks (tulisan),
karena itulah televisi sering juga disebut media audio visual. Karena berita televisi
lebih dipilih oleh masyarakat luas, maka sudah seharusnya berita yang
ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi haruslah selalu aktual, dan mempunyai
nilai berita yang tinggi, sehingga dapat menarik perhatian masyarakat. Agar dapat
menghasilkan berita yang aktual dan bernilai tinggi, sebuah stasiun televisi
membutuhkan reporter yang cerdas, serta memiliki naluri untuk memilih berita
yang layak untuk diliput, dikemas, serta kemudian disajikan untuk dinikmati oleh
masyarakat luas.
Demikian pula halnya dengan Televisi Republik Indonesia (TVRI) sebagai
stasiun televisi tertua di Indonesia. Bagaimana proses pencarian berita di TVRI
sebelum akhirnya dapat dinikmati oleh masyarakat luas, tentunya sangatlah
menarik untuk dipelajari.
Oleh karena itu, sehubungan dengan upaya pengembangan belajar mahasiswa
secara langsung, serta untuk mengetahui dunia jurnalistik televisi yang
sesungguhnya, penulis telah melaksanakan sebuah proses belajar dalam Praktek
Kerja Lapangan di TVRI Stasiun Jawa Tengah, karena penulis ingin mencoba
mengaplikasikan teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan jurnalistik televisi
dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
Praktek Kerja Lapangan telah saya laksanakan pada tanggal 01Agustus-31
Agustus 2007 di TVRI Stasiun Jawa Tengah dengan spesifikasi kepada kinerja
para reporter di dalam menggali bahan berita, peliputan berita sampai berita siap
untuk dityayangkan.
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
TVRI Jawa Tengah yang berdiri pada tanggal 25 Mei 1982 awalnya
merupakan sebuah Stasiun Produksi Keliling (SPK) Semarang. Berkat usulan
Bapak Suparjo Rustam selaku Gubernur Propinsi Jawa Tengah kepada
pemerintah “supaya Propinsi Jawa Tengah memiliki stasiun televisi sendiri”.
Atas usulan tersebut, pemerintah memberikan bantuan pendirian SPK
sebanyak 10 buah kepada setiap propinsi yang dipandang perlu memiliki
stasiun penyiaran sendiri, salah satunya adalah SPK Semarang-Jawa Tengah.
Pada awal berdirinya SPK Semarang hanya memiliki peralatan sebagai
berikut :
1. OB Van (Out Side Broadcasting Van)
2. Generator Van 25 KVA
3. Mobil dinas
Setelah mendapatkan bantuan pendirian SPK dari pemerintah, lokasi
SPK Semarang yang semula bertempat di daerah Kaliwiru berpindah ke jalan
Roro Jonggrang4 Manyaran-Semarang. Namun, akibat bertambahnya jumlah
pegawai dari bagian pemberitaan, produksi dan tata usaha, SPK Semarang
berpindah lokasi ke daerah Pucang Gading, Mranggen-Demak yang
kemudian diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Bapak Tri Sutrisno pada
tanggal 29 Maret 1995.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Penerangan RI No
B14/KEP/MEN/1996, menerangkan bahwa TVRI SPK Semarang telah
menjadi TVRI Stasiun Semarang dan diresmikan oleh Presiden RI Soeharto
di daerah Pucang Gading, Mranggen-Demak pada tanggal 29 Mei 1996, dan
pada tahun 2000 TVRI Stasiun Semarang berubah nama menjadi TVRI Jawa
Tengah, hal itu mengakibatkan perubahan struktur kepegawaian, peralatan
dan penyiaran.
Gambar 1Data Umum TVRI Stasiun Jawa Tengah tahun 2000
Sumber Data : TVRI Stasiun Jawa Tengah, 2007
B. Arti Logo TVRI Stasiun Jawa Tengah
Gambar 2Logo TVRI Stasiun Jawa Tengah tahun 2000Sumber Data : TVRI Stasiun Jawa Tengah, 2007
Arti simbolis dari bentuk logo ini menggambarkan “layanan publik yang
informatif, komunikatif, elegan dan dinamis” dalam upaya mewujudkan visi
dan misi TVRI sebagai TV Publik yaitu media yang memiliki fungsi kontrol
dan perekat sosial untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
Bentuk lengkung yang berawal pada huruf T dan berakhir pada huruf I
dari huruf TVRI membentuk huruf “P” yang mengandung 5 (lima) makna
layanan informasi dan komunikasi menyeluruh, yaitu :
1. P sebagai huruf awal dari kata PUBLIK yang berarti “memberikan
layanan informasi dan komunikasi kepada masyarakat dengan
jangkauan nasional dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan
bangsa.”
2. P sebagai huruf awal dari kata PERUBAHAN yang berarti
“membawa perubahan ke arah yang lebih sempurna.”
3. P sebagai huruf awal dari kata PERINTIS yang berarti “merupakan
perintis atau cikal bakal pertelevisian Indonesia.”
4. P sebagai huruf awal dari kata PEMERSATU yang berarti
“merupakan lembaga penyiaran publik yang mempersatukan bangsa
Indonesia yang tersebar di Bumi Nusantara yang sangat luas dan
terdiri atas ribuan pulau.”
5. P sebagai huruf awal dari kata PILIHAN yang berarti “menjadi
pilihan alternatif tontonan masyarakat Indonesia dari berbagai
segmen dan lapisan masyarakat.”
Bentuk elips dengan ekor yang runcing dan dinamis melambangkan
komet yang bergerak cepat dan terarah serta bermakna gerakan perubahan
yang cepat dan terencana menuju televisi publik yang lebih sempurna. Bentuk
tipografi TVRI memberi makna elegan dan dinamis, siap mengantisipasi
perubahan dan perkembangan jaman serta tuntutan masyarakat. Warna biru
mempunyai makna elegan, jernih, cerdas, arif, informatif dan komunikatif.
Perubahan warna jingga ke warna merah melambangkan sinar atau cahaya
yang membawa pencerahan untuk ikut bersama mencerdaskan kehidupan
bangsa serta mempunyai makna : Semangat dan dinamika perubahan menuju
ke arah yang lebih sempurna.
C. Lokasi Perusahaan
TVRI STASIUN Jawa Tengah
P.O.BOX : 444
Jl. Pucang Gading, Batursari, mranggen,
Demak-Jawa Tengah-Indonesia 59567
Telp : (024) 6731052-6731051 Fax. (024) 6723059
BAB III
FOKUS/SPESIFIKASI
Pada saat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di TVRI Stasiun Jawa
Tengah, penulis mengambil spesifikasi dalam bidang reportase dan pembuatan
naskah berita. Namun, penulis lebih banyak berkecimpung dalam kegiatan
reportase, karena penulis beranggapan bahwa reportase adalah suatu hal yang
sangat menarik, menantang, serta menyenangkan.
A. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1. Tujuan Umum
a. Mengetahui secara umum sejarah TVRI Stasiun Jawa Tengah,
fasilitas yang ada, tenaga kerja, serta susunan organisasi yang ada.
b. Mengetahui proses produksi berita TVRI Stasiun Jawa Tengah.
2. Tujuan Khusus
a. Mengamati dan mempelajari bagaimana cara produksi berita, mulai
dari mencari berita, menulis naskah, mengedit gambar, sampai
dengan menayangkan di televisi.
b. Mengetahui proses pencarian berita di TVRI stasiun Jawa Tengah.
c. Mengaplikasikan teori yang didapat di bangku kuliah kedalam dunia
jurnalistik yang sesungguhnya.
B. Manfaat Praktek Kerja Lapangan
1. Penulis dapat mengetahui secara langsung pencarian berita serta proses
produksi berita TVRI Stasiun Jawa Tengah sampai siap untuk
ditayangkan.
2. Penulis mendapatkan pengalaman menjadi seorang jurnalis, dimana hal
ini sangat bermanfaat sebagai bekal kerja nantinya.
3. Penulis dapat mengaplikasikan teori yang didapat di bangku kuliah
kedalam dunia jurnalistik yang sesungguhnya.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Penulis mengamati secara langsung proses produksi berita, dimulai
dari reportase, membuat naskah, editing, dubbing hingga berita siap
disiarkan.
2. Wawancara
Penulis melakukan diskusi mengenai berbagai hal dalam bidang
jurnalistik, bersama dengan reporter dan staf lain yang lebih
berpengalaman.
3. Studi pustaka
Penulis mengumpulkan data yang diperoleh dari berbagai sumber,
baik buku maupun sumber-sumber yang lain.
BAB IV
DESKRIPSI KEGIATAN
A. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan penulis berlangsung dari tanggal 01
Agustus 2007- 31 Agustus 2007. Pelaksanaan PKL dimulai dari hari senin sampai
sabtu, dengan jam kerja dimulai pukul 11.00-17.30 wib. Kegiatan yang dilakukan
selama PKL, yaitu pemahaman materi secara umum tentang TVRI stasiun Jawa
Tengah meliputi :
1. Sejarah berdirinya perusahaan
2. Tujuan pendirian perusahaan
3. Lokasi perusahaan
4. Struktur organisasi
Selain pemahaman secara umum tentang TVRI Stasiun Jawa Tengah,
penulis juga terlibat dalam proses produksi berita, yang meliputi :
1. Reportase berita di lapangan
Mahasiswa PKL melihat secara langsung proses pencarian
berita/reportase yang dilakukan oleh reporter, mahasiswa juga melihat
bagaimana teknik-teknik wawancara yang dilakukan oleh reporter saat
menggali informasi yang dibutuhkan dari para narsumber, sehingga dapat
menghasilkan data-data yang akurat.
2. Proses pembuatan naskah
Setelah selesai melakukan reportase, tahap selanjutnya adalah
pembuatan naskah berita. Informasi atau data-data yang telah terkumpul
harus segera diolah sesuai dengan unsur 5W+1H, sehingga dapat menjadi
berita yang cukup baik dan layak untuk dikonsumsi masyarakat luas.
3. Dubbing dan Editing
Setelah naskah selesai dibuat, maka dubbing (pengisian suara) harus
segera dilakukan. Disaat yang bersamaan seorang editor melakukan
editing pada gambar-gambar yang diambil saat proses reportase.
Kemudian dilakukan mixing terhadap gambar dan suara, sehingga menjadi
sebuah berita. Semua proses di atas berlaku pada setiap pembuatan berita
yang hingga akhirnya terkumpul stock berita.
Setelah semua stock berita telah terkumpul sesuai dengan yang
dijadwalkan, maka berita tersebut siap untuk ditayangkan dan dinikmati
oleh masyarakat.
B. PEMBAHASAN
Berita yang baik adalah berita yang akurat, lengkap, adil dan berimbang, serta
tidak obyektif. Sifat berita televisi yang tidak dapat ditunda, berita televisi harus
mudah dimengerti, sederhana dan lugas.
1. Pengertian Berita
Dalam kehidupan sehari-hari, kata “berita” sudah tidak asing lagi di
telinga kita. Sebagaimana terlampir dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia karangan W. J. S Poerwadaminta (1976:128) dijelaskan bahwa
berita adalah kabar/warta yang memberitakan, mengabarkan atau
mewartakan. Dapat kita simpulkan bahwa berita adalah uraian/laporan
tentang peristiwa dan pendapat yang penting serta menarik bagi
masyarakat, masih baru dan disajikan secepatnya kepada khalayak luas
melalui media massa secara periodik.
Melalui pengertian tersebut, kita dapat melihat adanya empat unsur
yang harus dipenuhi oleh sebuah berita dan menjadi karakteristik utama
dalam sebuah berita yang akan disajikan ke masyarakat. Melalui empat
unsur itu pula terdapat nilai-nilai berita (news value) atau nilai-nilai
jurnalistik, sebagai berikut :
1. Cepat
Dalam istilah tersebut dinyatakan bahwa dalam penyajian
berita harus actual atau ketepatan waktu.
2. Nyata (Factual)
Informasi adalah tentang sebuah fakta (fact), bukan fiksi atau
karangan belaka. Fakta dalam dunia jurnalistik diartikan sebagai
kejadian yang nyata (real event), pendapat (opinion) dan
pernyataan (statement) Dalam istilah “nyata” juga terkandung
pengertian tentang sebuah berita yang merupakan informasi
sesuatu dan sesuai dengan keadaan sebenarnya.
3. Penting
Istilah “penting” dapat diartikan sebagai hal atau peristiwa
yang menyangkut tentang kepentingan orang banyak dan dapat
berpengaruh terhadap masyarakat.
4. Menarik (Interest)
Di dalam sebuah berita harus dapat mengundang orang untuk
menyaksikan/menelaah berita yang kita sajikan.
2. Proses Produksi Berita
Seperti kita ketahui, tugas seorang reporter (pemburu berita) adalah
mencari suatu peristiwa untuk disampaikan dalam bentuk berita kepada
masyarakat luas yang belum tersampaikan. Banyak kegiatan masyarakat
yang dilakukan setiap harinya, serta beraneka ragam pula peristiwa yang
terjadi, hal itu dapat kita jadikan sebagai bahan acuan untuk mengambil
sebuah berita yang menarik dan layak untuk diketahui oleh masyarakat
luas.
Sebelum kita melakukan tinjauan sebuah berita, hal terpenting yang
harus kita lakukan adalah mencari tahu sumber bahan berita yang akan
dikaji, kemudian kita lakukan proses pengumpulan data dan fakta yang
terjadi.
Melakukan pengkajian sumber bahan berita dapat dilakukan dengan
cara antara lain :
a. Pengamatan langsung ke tempat kejadian.
b. Mencari informasi secara lisan yang lengkap dari orang yang
memiliki keterkaitan dengan peristiwa/kejadian tersebut.
c. Mengamati informasi tertulis merupakan sumber bahan berita yang
akan melengkapi data dan fakta suatu peristiwa. Hal ini bisa
didapat dari berbagai sumber, bisa berupa Surat Keputusan, surat
tugas, siaran pers dan literatur buku yang bersangkutan dengan
kejadian.
3. Persyaratan Bangunan Berita
a. Persyaratan Teknis
Sebuah berita yang baik dan layak untuk disebarkan/ditayangkan
jika memenuhi persyaratan teknis berikut, yaitu memiliki kelengkapan
data 5W + 1H. Meliputi : What, Where, Why, When, Who, dan How.
b. Persyaratan Bentuk
Selain memenuhi persyaratan teknis 5W + 1H, sebuah berita juga
harus memenuhi persyaratan bentuk piramida terbalik, yaitu bentuk
berita yang pada paragraf pertama (lead news) mengandung informasi
yang penting dan berlanjut ke paragraf selanjutnya yang memuat
informasi yang kurang penting.
c. Persyaratan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam penulisan berita harus memenuhi
ketentuan bahasa jurnalistik.
4. Delapan Bekal Kerja Reporter
a. Naluri Berita
Seorang reporter harus memiliki indra keenam untuk mengetahui
mana yang tergolong berita dan mana yang bukan. Reporter harus
mampu melihat segala kemungkinan suatu peristiwa menjadi berita,
jadi seorang reporter harus mempunyai kemampuan untuk mengenal
informasi yang bisa menarik perhatian pembaca, serta kemampuan
mengenal yang relatif penting dari sejumlah fakta yang menyangkut
masalah yang sama.
b. Rasa Ingin Tahu
Keingintahuan adalah senjata bagi para reporter, yang harus selalu
diasah, karena pada dasarnya keingintahuan menimbulkan sebuah
kreatifitas, dan kreatifitas akan menghasilkan imajinasi, ketekunan,
serta semangat. Biasanya reporter yang memiliki sifat tersebut, tidak
akan menunggu sampai ada penugasan, namun akan mengembangkan
gagasannya sendiri.
c. Observasi
Pengamatan atau observasi memungkinkan seorang reporter
melihat perbedaan, menemukan nuansa, mencium pertentangan antara
berita yang biasa saja dengan berita yang baik.
d. Pendekatan yang sesuai
Seorang reporter harus mengembangkan beragam kemampuan
untuk berhubungan dengan berbagai lapisan masyarakat, baik vertikal
maupun horisontal, baik menghadapi gelandangan sampai pejabat
tinggi.
e. Kecepatan
Reporter harus mampu bekerja efisien pada kecepatan tinggi, yang
tidak akan patah semangat dibawah berbagai tekanan, antara lain
tekanan waktu.
f. Kecerdikan
Reporter yang berhasil adalah mereka yang dikaruniai
kecerdikannya, dan bisa memanfaatkannya. Ia harus selalu berusaha
keras mendapatkan gagasan-gagasan yang orisinil dalam
mengumpulkan berita, terutama dalam reportase investigasi.
g. Teguh pada janji
Reporter harus berhati-hati membuat janji, terutama dengan
sumber berita. Ingkar janji akan mengancam kelanjutan hubungan
dengan narasumber.
h. Berkas catatan/ referensi
Berkas-berkas diperpustakaan mengenai guntingan berita dan
referensi lainnya adalah alat yang penting dalam menyiapkan tugas dan
mendapatkan latar belakang sebelum mencari berita.
5. Hal Yang Perlu Diperhatikan Oleh Reporter
Setiap media memiliki kebijakan masing-masing dalam rangka
mencari, menggali serta mendapatkan informasi. Sebelum melakukan
sebuah liputan, penting bagi seorang reporter untuk melakukan
perencanaan liputan terlebih dahulu. Pada dasarnya hal-hal penting yang
perlu diperhatikan seorang reporter saat melakukan liputan adalah sebagai
berikut :
a. Materi Berita
Reporter hendaknya benar-benar mengerti tentang masalah
yang sedang dibahasnya membuat daftar materi apa saja yang akan
diliput, misalnya melihat dari televisi atau mendengarkan radio dan
membaca koran, agar mengetahui berita hangat yang sedang
terjadi.
b. Konteks Berita
Reporter harus menyesuaikan konteks berita yang akan
dibahas pada hari tiu, dan sebaiknya memilih beberapa masalah
yang
c. Sumber Berita
Sumber berita adalah sesuatu atau seseorang yang benar-benar
mengerti atau berhubungan dengan masalah yang sedang diliput,
sehingga dapat memberikan keterangan-keterangan yang
dibutuhkan oleh reporter dalam rangka meliput berita tersebut.
Detak jantung jurnalisme terletak pada sumber berita dan keberhasilan
reporter dalam mengorek informasi dari seorang sumber berita, diantaranya juga
terletak pada kemampuan seorang reporter dalam menggunakan teknik
wawancara, yaitu satu teknik, dari empat teknik mengumpulkan informasi, dan
tiga teknik yang lainnya adalah : observasi langsung maupun tidak langsung,
pencarian melalui catatan publik, serta partisipasi dalam peristiwa tersebut.
C. Jadwal Kegiatan PKL di TVRI Stasiun Jawa Tengah
No Hari / Tgl Keterangan1 Rabu, 1 Agustus 07 Rewrite naskah berita dari koresponden Tegal2 Kamis, 2 Agustus 07 Rewrite naskah berita dari koresponden
Banyumas3 Sabtu, 4 Agustus 07 - Melihat proses Dubbing
- Latihan Dubbing4 Senin, 6 Agustus 07 - Rewrite naskah berita dari koresponden Tegal
- Membuat rundown berita5 Selasa, 7 Agustus 07 Rewrite naskah berita dari koresponden Kudus6 Rabu, 8 Agustus 07 - Dubbing naskah berita
- Menulis naskah di Tele Prompter7 Kamis, 9 Agustus 07 Mencari data TVRI Stasiun Jawa Tengah8 Sabtu, 11 Agustus 07 - Membuat Rundown berita
- Menjadi operator Dubbing9 Minggu, 12 Agustus 07 - Mencari data TVRI Stasiun Jawa Tengah
- Menjadi operator Dubbing10 Senin, 13 Agustus 07 Mencari data TVRI Stasiun Jawa Tengah11 Selasa, 14 Agustus 07 - Mencari data TVRI Stasiun Jawa Tengah
- Menjadi operator Dubbing12 Kamis, 16 Agustus 07 Mencari data TVRI Stasiun Jawa Tengah13 Sabtu, 18 Agustus 07 - Mencari data TVRI Stasiun Jawa Tengah
- Menjadi operator Dubbing14 Senin, 20 Agustus 07 - Liputan “Teror Bom” di SMU Theresiana
Semarang- Liputan “Konversi Minyak Tanah di kec.
Semarang Barat”15 Selasa, 21 Agustus 07 - Rewrite naskah berita dari koresponden
Banyumas- Dubbing- Menjadi operator Dubbing
16 Rabu, 22 Agustus 07 - Dubbing- Rewrite naskah berita dari koresponden Pati
17 Kamis, 23 Agustus 07 - Liputan ke kantor DPRD “Pengangkatan danpelantikan Bp. Mardianto (Gubernur JawaTengah) menjadi Mentri Dalam NegeriIndonesia”
- Liputan ke pabrik kompor Barito-Semarang“Menurunnya permintaan kompor minyaktanah akibat konversi minyak tanah ke gasLPG”
18 Jumat, 24 Agustus 07 - Dubbing- Menjadi operator Dubbing
19 Sabtu, 25 Agustus 07 Menjadi operator Dubbing20 Senin, 27 Agustus 07 - Menjadi operator Dubbing
- Rewrite nakah berita dari korespondenRembang
21 Rabu, 29 Agustus 07 Rewrite nakah berita dari korespondenBanyumas
22 Kamis, 30 Agustus 07 - Liputan ke kantor DPRD “Komentarperbandingan antara pengangkatan GubernurJawa Tengah sebagai MENDAGRI danpenggantinya”
- Liputan diskusi panel “Keamanan danperbaikan jalur pantura menjelang Ramadhandan Idul Fitri 2007” di Hotel Patra JayaSemarang.
- Membuat naskah berita.Tabel 1
Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangandi Stasiun TVRI Jawa Tengah tahun 2007
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Selama melaksanakan PKL di TVRI Stasiun Jawa Tengah, penulis
menemukan beberapa hal sebagai berikut :
1. Para reporter kurang bisa membedakan beberapa peristiwa yang patut
dijadikan sebagai bahan berita maupun sebaliknya. Sehingga kadang
kala berita yang diliput justru informasi yang kurang penting dan tidak
diminati oleh masyarakat serta tidak dapat menimbulkan keingintahuan
masyarakat.
2. Kurangnya observasi yang dilakukan oleh reporter menyebabkan
informasi yang diperoleh kurang lengkap, sehingga reporter harus
melakukan observasi yang cukup.
3. Kecepatan adalah salah satu dari delapan unsur bekal kerja reporter yang
tidak dapat diabaikan, karena bila reporter tidak memperhatikan
kecepatan maka berita yang dihasilkan tidak akan aktual dan tidak dapat
dipercaya, sehingga masyarakat kurang tertarik untuk mengikuti karena
dianggap berita tersebut sudah basi.
4. Referensi adalah faktor pendukung yang sangat penting bagi seorang
reporter, karena pada saat terjadi sebuah peristiwa akan terdapat hal yang
menarik untuk dijadikan sebuah bahan berita, dan seorang reporter harus
mempunyai referensi atas kejadian hal yang serupa, sehingga dapat
mengejak pemirsa untuk mengingat-ingat kembali peristiwa serupa yang
terjadi sebelumnya.
5. Seorang reporter seharusnya benar-benar menguasai dan memahami
suatu maslah yang sedang dibahas, agar tidak menimbulkan masalah
yang tidak diinginkan.
6. Seorang reporter harus mengetahui nara sumber yang tepat saat mencari
informasi yang dibutuhkan tentang sebuah masalah yang sedang dibahas.
Sehubungan dengan keterangan di atas, maka saran kepada semua pihak
maupun dengan yang terkait dalam pembuatan naskah berita sebagai berikut :
1. Diperlukan etos kerja yang tinggi bagi seorang jurnalis, khususnya
seorang reporter agar menghasilkan berita yang dapat berguna bagi
masyarakat.
2. Reporter haruslah menguasai semua hal yang berhubungan dengan berita
yang akan diliput, sehingga berita yang dihasilkan nantinya akan sangat
baik.
3. Hendaknya TVRI Stasiun Jawa Tengah lebih mengutamakan aktualitas
dalam memilih berita yang akan ditayangkan, karena hal tersebut
berdasarkan sifat berita yang harus selalu aktual, agar masyarakat
mendapat berita yang tidak basi, walaupun berita tersebut kurang menarik.
4. Penambahan fasilitas yang mendukung kinerja reporter maupun tim
redaksi seperti komputer dan internet sangatlah penting.
5. Dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai TV publik masyarakat Jawa
Tengah, hendaknya TVRI Stasiun Jawa Tengah.
6. Penulis dapat memahami bahwa dibalik sebuah berita yang kita lihat setiap
hari, terdapat sebuah tim yang telah bekerja dengan kreatifitas tinggi dan
penuh semangat, agar dapat memberikan sajian berita yang layak
dikonsumsi oleh masyarakat. Tanpa adanya sebuah tim, tidak akan pernah
tersaji berita yang baik.
7. Peralatan yang tersedia di TVRI stasiun Jawa Tengah sangat menunjang
produksi sekaligus penyajian berita setiap harinya.
8. Penulis dapat mengetahui secara langsung pencarian berita serta proses
produksi berita TVRI Stasiun Jawa Tengah sampai siap untuk
ditayangkan.
9. Penulis juga mendapatkan pengalaman menjadi seorang jurnalis, dimana
hal ini sangat bermanfaat sebagai bekal kerja nantinya sekaligus dapat
mengaplikasikan teori yang didapat di bangku kuliah kedalam dunia
jurnalistik yang sesungguhnya.
BAB VI
PENUTUP
Bertitik tolak pada uraian bab di atas yang merupakan rangkaian kesatuan isi
laporan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
Pada dasarnya, detak jantung jurnalisme terletak pada rasa keingintahuan
serta keberhasilan seorang reporter dalam menggali informasi yang dibutuhkan.
Sebuah beritapun memerlukan sebuah perencanaan yang cermat, diilhami
imajinasi, ditopang oleh fakta-fakta dan digerakkan oleh keringat dan tujuan,
perlu diingat juga bahwa berita yang kita nikmati adalah hasil kerja dari sebuah
tim yang bersemangat tinggi dan penuh dengan kreatifitas.
DAFTAR PUSTAKA
Ishwara, Luwi. 2005. Jurnalisme Dasar. Penerbit Kompas. Jakarta.
Panuju, Redi. 2005. Nalar Jurnalistik. Bayumedia Publishing. Malang.
Kusuma, Ningrat. 2006. Teori dan Praktek Jurnalistik. PT. Remaja Rosdakarya.Bandung.
…………, 2007. Literatur sejarah TVRI Stasiun Jawa Tengah. Demak.