Bahan Kuliah Pneumonia 2006

25
Departemen Ilmu Penyakit Paru Departemen Ilmu Penyakit Paru Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

description

Respiratory

Transcript of Bahan Kuliah Pneumonia 2006

  • Departemen Ilmu Penyakit Paru Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

  • PENDAHULUAN Infeksi saluran nafas bawah masih merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan baik dinegara yang sedang berkembang maupun yang sudah maju.

    WHO 1999: Penyebab kematian tertinggi akibat penyakit infeksi di dunia adalah infeksi saluran nafas akut (influenza dan pneumonia)

    SKRT Depkes 2001: Infeksi saluran nafas bawah urutan ke 2 penyebab kematian di Indonesia.

  • Mekanisme Pertahanan Paru Paru mempunyai mekanisme pertahanan untuk mencegah bakteri agar tidak masuk ke dalam paru. Mekanisme pembersihan tersebut adalah :

    Ada 4 mekanisme pembersihan di paru :Mekanisme pembersihan di saluran napas penghantar.Mekanisme pembersihan di Respiratory exchange airway Mekanisme pembersihan di saluran udara subglotik Mekanisme pembersihan di respiratory gas exchange airway.

  • I. Mekanisme pembersihan di saluran napas penghantar yaitu :

    Reepitelisasi saluran nafasAliran lendir pada permukaan epitelBakteri alamiahFaktor humoral lokal (IgG dan IgA)Kompetisi mikroba setempatSistem transpor mukosilierRefleks batuk

  • II. Mekanisme pembersihan di respiratory exchange airwayCairan yang melapisi alveolar termasuk surfaktan Sistem kekebalan humoral lokal (IgG)Makrofag alveolar dan mediator inflamasiPenarikan netrofil

    III. Mekanisme pembersihan di saluran udara subglotikMekanisme pertahanan saluran napas subglotis terdiri dari anatomik, mekanik, humoral dan komponen seluler

  • IV. Mekanisme pembersihan di respiratory gas exchange airway.Cairan yang melapisi alveoli:Surfaktan Aktifiti anti bakteri IgGMakrofag alveolar yang berperan sebagai mekanisme pertahanan pertama.Berfungsi untuk menarik PMN leukosit ke alveolus Mediator biologi

  • DEFINISIPneumonia adalah keradangan parenkim paru dimana asinus terisi dengan cairan radang, dengan atau tanpa disertai infiltrasi dari sel radang ke dalam interstitium.

    Definisi secara klinis adalah suatu peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit).

  • ETIOLOGI

    Dikenal secara umum dua jenis pneumonia yaitu 1. Community Acquired Pneumonia.2. Nosocomial Pneumonia

    Community Acquired pneumonia disebut juga pneumonia komuniti adalah pneumonia yang didapat di masyarakat.Didunia ini menjadi permasalahan kesehatan oleh karena angka kematiannya tinggi.Dan penyebabnya adalah kuman gram positif dan dapat pula kuman atipik.

  • Nosocomial pneumonia / pneumonia nasokomial adalah pneumonia pada waktu penderita dirawat di Rumah Sakit terjadi setelah 72 jam pertama masuk Rumah Sakit.Dan biasanya penyebabnya adalah kuman gram negatif.

  • PATOGENESISApabila terjadi ketidak seimbangan antara daya tahan tubuh, mikroorganisme dan lingkungan, mikroorganisme dapat berkembang baik dan menimbulkan penyakit.Cara mikroorganisme mencapai permukaan saluran napas :Inokulasi langsungPenyebaran melalui pembuluh darah Inhalasi bahan aerosolKolonisasi di permukaan mukosa

  • PATOLOGIProses radang selalu dimulai dari hilus paru yang menjalar secara progressif ke perifer sampai seluruh lobus terkena. Proses radang ini dapat kita bagi atas 4 tingkatan :

    Tingkatan KongestifTingkat Hepatisasi MerahTingkatan Hepatisasi KelabuTingkat Resolusi atau Penyembuhan Total

  • Klasifikasi PneumoniaBerdasarkan klinis dan epidemiologis :

    a.Pneumonia komuniti (community-acquired pneumonia)b.Pneumonia nosokomial (hospital-acquired pneumonia/nosokomial pneumonia)c.Pneumonia aspirasi d.Pneumonia pada penderita immunocompromised

  • 2. Berdasarkan Bakteri Penyebaba. Pneumonia bakterial / tipikal.b.Pneumonia atipikal disebabkan mycoplasma, legionella dan chlamydiac. Pneumonia virusd.Pneumonia jamur, sering merupakan infeksi sekunder.

  • 3. Berdasarkan prediksi infeksi

    a. Pneumonia lobaris.b. Bronkopneumonia c. Pneumonia interstisial

  • DIAGNOSISGambaran Klinisa. Anamnesis DemamBatuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-kadang disertai darahSuhu tubuh dapat melebihi 400CSesak nafas Nyeri dada

  • b.Pemeriksaan fisis tergantung dari luasnya lesi di paru.Inspeksi dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu bernafas, pada palpasi fremitus dapat mengeras, pada perkusi redup, pada auskultasi terdengar suara nafas bronkovaskuler sampai bronkial yang mungkin disertai ronki basah halus, yang kemudian menjadi ronki basah pada stadium resolusi.

  • Pemeriksaan Penunjanga. Gambaran radiologisDapat berupa infiltrat sampai konsolidasi dengan air bronchogramPenyebaran bronkogenik InterstitialKavitas

  • b. Pemeriksaan laboratoriumPeningkatan leukosit lebih dari 10.000/ul 30.000/ulPada hitung jenis leukosit terdapat pergeseran ke kiriPeningkatan LED

    Untuk menentukan diagnosis etiologi diperlukan pemeriksaan dahak, kultur darah dan serologi. Kultur darah dapat positif pada 20 25% penderita yang tidak diobati. Analisis gas darah menunjukkan hipoksemia dan hipokarbia, pada stadium lanjut dapat terjadi asidosis respiratorik.

  • PENGOBATAN Terdiri atas antibiotik dan pengobatan suportif. Mikroorganisme dan hasil uji kepekaannya :1. Penyakit yang berat dapat mengancam jiwa2. Bakteri patogen yang berhasil diisolasi belum tentu sebagai penyebab pneumonia3. Hasil pembiakan bakteri memerlukan waktu.

    Maka pada penderita pneumoni dapat diberikan terapi secara empiris

  • Secara umum pemilihan antibiotik pneumonia dapat dilihat sebagai berikut :

    Golongan PenisilinBetalaktam, oral dosis tinggi (untuk rawat jalan)Sefotaksim, Seftriakson, Seftazidin , SefalosporinGolongan kuinolon : Siprofloksasin, Levofloksasin, Moxifloksasin, GatifloksasinMakrolid : AzitromisinDoksisiklindll

  • KOMPLIKASI1. Efusi pleura2. Empiema3. Abses paru4. Pneumotoraks5. Gagal nafas6. Sepsis