Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

download Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

of 112

description

dvsnjvbsjvbjbvjbdjvbjbvjadbvjabja b

Transcript of Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    1/112

    BAHAN KULIAH ILMU

    PSIKIATRI

    Dr. H. Yulizar Darwis, Sp.KJ, MM

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    2/112

    KECEMASAN (ANSIETAS)

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    3/112

    Kecemasan diartikan sbg perasaan khawatir secara terusmenerus thd sesuatu hal yg akan terjadi, tidak jelassebabnya (kecemasan bebas mengambang=free floating

    anxiety) Kecemasan pada tingkat ringan yg terjadi pada kegiatan

    sehari-hari bermanfaat karena dapat memotivasiindividu bertindak mengurangi perasaan tidak

    menyenangkan tersebut sehingga indv. lebih berhati-hati dan waspada.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    4/112

    Bila indv. berada dalam kecemasan maka diamerasa terganggu atau tidak enak.

    Untuk menghilangkan atau mengurangi perasaancemas (anxiety) maka indv. akan

    berupaya untuk menghilangkan perasaantersebut dengan beberapa cara.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    5/112

    Mengatasi Kecemasan Bila indv. mengalami kecemasan (perasaan tidak menyenangkan) :

    a. Secara sadar mencoba memecahkan

    atau menyesuaikan diri dengan masalah yangmenyebabkan kecemasan. Tindakan ini disadarisecara konstruktif. Cara ini merupakan cara penyesuaian diri

    dengan menghadapi rintangan secara sadar, realistik, objektif danrasional berupa :- menghadapi masalah/rintangan secaraterang-terangan (frontal/menyerang)

    - Menarik diri (tidak mau tau dengan masalah)

    - Kompromi (mengadakan pendekatan dan kerjasama)Bila tindk. yg diambil memuaskan biasanya akan dipegang dandipakai untuk bertindak menghadapi masalah/rintangan di masa

    yang akan datang. Demikian juga bila tidak berhasil.Ini disebut : Pengalaman hidup

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    6/112

    b. Dengan menggunakan mekanisme defensif

    (mekanisme pertahanan diri)

    Cara ini dipakai, bila dengan cara atidak berhasil dan tuntutan tersebuttetap mengancam perasaan kemampuan diri, harga diri ataumenyebabkan perasaan tidak menyenangkan (ansietas). Dengan menggunakanmekanisme pertahanan diri, ansietas coba ditekan, dihilangkan atau dirubah kedalam bentuk lain.Mekanisme defensif diartikan :1. Tindakan individu yg bertujuan untuk melindungi diri/menyembunyikan

    ketakutan, ketegangan, perasaan cemas, perasaan malu thd individu lain bilaindividu tersebut mengalami kegagalan dalam kehidupan berkelompok.

    2. Sebagai sistem pertahanan diri untuk mengamankan diri dalam kehidupan atau

    pergaulan dengan orang-orang di lingkungannya yg dibangun setiap individusecara lambat laun, diam-diam, tidak disadari dan dipergunakan secaraotomatis.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    7/112

    Beberapa Mekanisme Defensif yg Sering

    Digunakan Khususnya Pada Gangguan Jiwa

    1. Proyeksi (menyalahkan orang lain)

    Mek.defensif ini bisa terdapat pada orang normal. Pada gangguan paranoid(psikosis/skizofrenia paranoid) proyeksi ini merupakan mek. defensif utama danbisa berkembang menjadi waham (delusi) dan halusinasi.

    Waham a/ keyakinan diri yg salah (tidak sesuai dan tidak didukung fakta) dan tidakdapat dikoreksi (dalam wawancara psikiatri keyakinan tsb akan dipertahankan).

    Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal adanya suara hati nurani (suara daridalam diri sendiri)yg dalam kondisi normal berhasil memaksa individu mengakuidan menginsafi kesalahan diri sendiri.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    8/112

    Pada gangguan jiwa khususnya gangguan psikosis suara hatinurani menjadi bukan suara hati sendiri tapi seolah-olah datangdari luar diriya. Gejala tersebut merupakan dasar terciptanyahalusinasi.

    Halusinasi a/ gangguan persepsi (indera) dimana terjadipenginderaan (melihat, mendengar, mencium, merasa ataumengecap) tanpa adanya stimulus pada panca indera.

    Mek. defensif proyeksi masih dianggap normal dan berhasil baikbila tidak disertai waham dan halusinasi. Dengan demikian indv.tersebut masih dapat berkomunikasi dengan baik dan hidup dilingkungannya.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    9/112

    2. Introversi (menarik diri)Indv. menarik diri dengan cara melamun.

    Menarik diri (melamun) merupakan perlindungan dan penentraman diripribadi karena dengan cara demikian indv. merasa aman dan tentram dari

    bahaya (tuntutan) dari luar.

    Dengan melamun tersebut ia menjadi tidak takut lagi, walaupun rangsanganluar tersebut merupakan rangsangan keras bagi dirinya. Dengan cara demikianmaka masalah real (nyata) tidak menganggu indv. tersebut. Ia dapat menarikdiri ke dalam dunia fantasi atau melamun.

    Dengan cara melamun tersebut ia dapat :- Mengubah arti dari kejadian (keadaan) yg dialaminya- Memperoleh kepuasan (kesenangan) terhadap apa yg diinginkan

    tanpa berbuat sesuatu (melamun merupakan mencari kepuasandalam fantasi)

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    10/112

    Melamun (day dreaming) masih dianggap normal biladilakukan sebentar-sebentar kemudian indv. menyadaribahwa ia melamun.

    Pada gangguan psikosis (khususnya skizofrenia)melamun tersebut dilakukan terus-menerus dan apayang ada dam lamunannya dianggap benar-benar terjadisehingga indv. dapat berbicara, tertawa, menangis

    sendiri, dsb. Keadaan tersebut disebut Autisme.

    Autisme dianggap introversi yang patologis

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    11/112

    3. Kegembiraan dan Kesibukan

    Indv. menggunakan mek. defensif ini terlihat seolah-olah tidak takut, tidakpeduli malahan terlihat gembira berlebihan. Padahal secara mendalam(Unconscious level) sangat takut atau sedih.

    Mek. defensif ini bertujuan untuk menyembunyikan ketakutan, keteganganatau kecemasan yang sangat mengancam.Mek. defensif ini utama kita jumpai pada gangguan afektif berat (Psikosismanik depresif) tipe/stadium manik (maniakal).Penderitanya terlihat :

    - Sangat aktif (hiperaktif)- Banyak bicara- Gembira berlebihan- Tidak butuh tidurKarenanya bisa meninggal karena kehabisan tenaga (Exhaustion), dehidrasi,

    dsb.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    12/112

    4. Menurunkan Aktivitas (Fisik dan Mental)

    Indv. yang menggunakan pertahanan diri ini terlihat :

    - Sedih / murung- Reaksinya lamban

    - Kepala tertunduk- Malas bicara / susah menjawab

    pertanyaan

    - Putus asa

    - Merasa bersalah / berdosa

    - Menyalahkan diri sendiri

    - kadang-kadang timbul keinginan untuk mati / bunuh diriKeadaan ini utama terjadi pada gangguan depresi (Psikosis Depresif). Pada penderita depresitersebu selain aktivitas fisik dan mental menurun, fungsi-fungsi vegetatif juga menurun sehinggaterjadi :

    - Nafsu makan berkurang

    - Insomnia

    - Obstipasi

    - Impotensi

    Kadang-kadang gangguan depresi tersebut disertai agitasi (aktif, gelisah dan bingung) disebutDepresi Agitatif.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    13/112

    5. RepresiPada represi segala sesuatu yang tidak enak atau menyakitkan di alam sadar(conscious level) ditekan ke alam bawah sadar sehingga bisa dilupakan.Dalam wawancara psikiatri adanya mek. defensif represi diketahui denganseringnya indv. memberi jawaban-jawaban lupa, tidak ingat, dsb.

    6. Denial (Penyangkalan)Hal ini berupa perlindungan diri terhadap kenyataan yang tidakmenyenangkan dengan menolak (mengingkari) hal tersebut.Ansietas yang terjadi dapat dikurangi atau dihindari dengan mengaku tidakada terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan, perbuatan memalukan

    atau yang membangkitkan perasaan bersalah.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    14/112

    7. RasionalisasiMek. defensif ini berupa berusaha membuktikan bahwa tindakan/perbuatan yangdilakukan adalah rasional (masuk akal) dan benar sehingga dapat disetujui diri sendiridan masyarakat.Misalnya:- Tidak lulus ujian dikatakan karena guru

    tidak bisa mengajar, killer, dsb.- Nilai ujian jelek dikatakan karena guru

    dendam.

    8. IdentifikasiDengan mek. defensif identifkasi indv. menambah rasa harga diri dengan cara

    meyamakan dirinya dengan orang lain atau instansi yang punya nama/kekuatan.Misalnya :- Menurut Bapak Kepala Sekolah mencontek tersebut tidak baik- Menurut Bapak Hakim, perbuatannya bisa di hukum

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    15/112

    9. Regresi

    Dengan regresi terjadi kemunduran ke tingkat perkembangan yang lebih rendahdengan respon kurang matang.Misalnya :- Merajuk karena tidak dikabulkan

    permintaannya.- Berguling-guling di tanah (Tempre Tantrum) karena di sakiti

    hatinya.- BAB/BAK di celana.Mek. defensif ini dominan digunakan pada Skizofrenia Hebefrenik sehinggapenderitanya dapat telanjang, makan kotoran, sampah, dsb.

    10. SublimasiDengan sublimasi indv. Mencari kepuasan dengan kegiatan-kegiatan non-seksual/agresif yang dapat diterima lingkungan/masyarakat untuk menghilangkan ataumenahan dorongan seksual/agresif.Mek. Defensif ini paling baik dan paling berhasil. Sebagian besar profesi individusebagai sublimasi.Misalnya :- Dorongan agresif (berkelahi) disalurkan dengan OR tinju

    - Dorongan seksual dapat tersalur dengan aktif menari (balet)

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    16/112

    11. KompensasiDengan mek. defensif ini indv.menutupi kelemahan/kegagalan denganmewujudkan/menonjolkan sifat2 yang diingini. Atau pemuasan secara berlebihan

    dalam satu bidang karena mengalami frustrasi/kegagalan dalam bidang lain.Misalnya :- Masuk fakultas keperawatan karena kegagalan

    masuk kedokteran- Mencintai seseorang karena gagal mendapatkan kasih sayangseseorang

    12. Pergeseran (Displacement)Memindahkan perasaan tertekan (perasaan permusuhan).Mek. defensif ini dominan digunakan pada gangguan fobia.Fobia a/ ketakutan Irrasional (intensitas ketakutan jauh lebih tinggi dariPenyebabnya) terhadap suatu obyek, aktivitas atau situasi.

    Fobia dinamai sesuai dengan obyek, aktvitas atau situasinya.MIsalnya :- Nekro Fobiatakut mayat- Baktero Fobia takut bakteri

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    17/112

    13. KonversiDengan konversi, indv. menukar perasaan cemas atau ansietas dengankeluhan/gangguan fungsi organ atau kepribadian.Misalnya :

    - Kelumpuhan- Kebutaan- Anestesi- Analgesi- Kehilangan kesadaran- Kesurupan

    - dsbMek. defensif ini sering terjadi pada gangguan histeri (Neurosis Histeri).

    Pada gangguan histerik dengan menukar perasaan cemas dengan gangguan fungsiorgan/kepribadian (konversi) maka penderitanya menjadi tenang. Ini sebagaikeuntungan primer (Primary Gains).

    Karena terjadinya gangguan funsi organ/kepribadian maka indv. sering mendapatperhatian, dispensasi, belas kasihan, dsb. Ini merupakan keuntungan sekunder(Secondary Gains).

    Karena keuntungan primer dan sekunder tersebut terlihat seolah-olah penderitanyasenang dengan gangguan tersebut ( tidak mau sembuh).

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    18/112

    14. Reaksi Formasi (Pembentukkan Reaksi)

    Mekanisme ini berhubungan erat dengan repressi.Kesadaran mengenai suatu impuls (biasanya impuls2 tidakbaik) dihindarkan dengan tingkah laku berlawanan.

    Misalnya :

    - Impuls permusuhan terhadap orang tua

    membangkitkan tingkah laku over protective

    (terlalu melindungi).

    - Membohongi pasangan membangkitkan sifat2

    terlalu memperhatikan

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    19/112

    15. Peniadaan (Undoing)

    Merupakan mek. Yg bersangkutan dengan pikiran magic.

    Seolah- olah impuls/perbuatan dapatditiadakan

    atau

    dihapusdengan tindakan2 ritualistik (berulang)yg berlawanan atau searah.

    Misalnya :

    - Impuls u/ mengucapkan kata2 permusuhan

    ditiadakandengan berkumur-kumur air.

    - Impuls untuk masturbasi dihapusdengan

    menyentuh/mengusap kursi atau meja.

    Pada undoingini yg ditiadakanatau dihapusbukan

    impuls atau ingatan melainkan ansietas atau perasaanbersalah tentang perbuatan tadi

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    20/112

    Peniadaan (undoing) mendasari pembentukkan gejala-gejala obsesif dan konfulsif.

    Obsesif a/ paksaan mengulang-ulang suatu pikiran atauide, bila tidak diulang menimbulkan perasaan tidakenak (ansietas).

    Konfulsif a/ paksaan mengulang-ulang suatu

    perbuatan, bila tidak diulang timbul perasaan tidak enak(ansietas)

    Biasanya adanya pikiran obsesif akan disertai perbuatan

    konfulsif (obsesif konfulsif)

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    21/112

    c. Dengan Menggunakan Keluhan/Penyakit Fisik (Jasmani)

    Bila indv. menggunakan mek. Defensif maka ia akan terbebas dari kecemasansementara. Karena penyebab (etiologi) masih ada, maka kecemasan bisatimbul lagi atau di transfer sebagai gejala-gejala fisik.

    Bila fungsi somato sensorik/somato motorik yg terganggu maka terjadi reaksikonversi (neurosis histerik) dengan gejala2 a.l : Kelumpuhan, kebutaan, tuli,

    anestesi, analgesi, kaku/kejang

    Tetapi bila kecemasan di transfer melalui fungsi susunan saraf vegetatif makadisebut gangguan psikofisiologik (psikosomatik) dengan keluhan2 seperti sakitkepala, jantung berdebar, sakit dada, nyeri lambung, asma, dermatitis, dsb.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    22/112

    Sebab keluhan fisik/peny.jasmani digunakan sebagai mek.defensif a/ karena :1. Keluhan fisik/penyakit jasmani diindahkan dan bisa di terima

    masyarakat.Misal : sakit kepala, sakit maag, sakit jantung diberikan

    dispensasi/keringanan.2. Fungsi-fungsi tubuh sering dihubungkan dengan kepribadian

    Misal : - Sakit hati u/ perasaan kesal- Naik darah u/ pemarah- Keras kepala u/ tidak patuh- Keras hati u/ mau menang sendiri- Penghinaan tidak dapat di telan u/ tidak dapat dterima

    3. Indv. belajar menggunakan fungsi tubuh dalam pengalaman hidup u/menarik perhatian/membalas dendamMisal : - mual

    - Muntah- Kaku/kejang- Obstipasi

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    23/112

    4. Kelakuan baik dan kelakuan buruk dihubungkan erat sekalidengan berbagai fungsi atau memakai fungsi tubuh.Misal : - Mogok u/ tidak mau makan

    - Berpuasa u/ tidak mau melakukan

    Keluhan fisik/peny. jasmani yg sering merupakan mek. defensif a/ :- Sakit kepala- Pusing- Kaget- Sakit maag- Sakit dada/jantung- Asma- Kaku/kejang- Bisu

    - Buta- Lumpuh- dsbKeluhan2 fisik tsb sering merupakan keluhan pada gangguan psikosomatik ataugangguan histerik.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    24/112

    KEPRIBADIAN

    (PERSONALITY)

    Merupakan corak kebiasaan yang khas dan menetappada individu yang digunakan untukbereaksi/menyesuaikan diri terhadap segala rangsanganbaik yang bersumber dari luar (eksternal) ataupun daridalam diri sendiri (internal).

    Untuk memudahkan memahami / mempelajari

    Kepribadian, Kepribadian dibagi atas struktur-strukturdisebut : STRUKTUR KEPRIDADIAN.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    25/112

    STRUKTUR KEPRIBADIAN

    ID

    Bagian kepribadian berupa dorongan2 yang perlupemuasan segara. Karena berfungsinya Id untukpemuasan segera, disebut : Pleasure Principle.

    Id dominan pada anak dan bayi.

    Sebagian besar Id terletak dialam sadar(unconscious level).

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    26/112

    Continous .

    Ego

    Bagian kepribadian yang berfungsi menuntun / mengarahkan Idagar tidak bertentangan (sesuai) dengan realitas (aturan,

    nilai/norma atau kebiasaan yang berlaku di masyarakat).Karena berfungsinya Ego penyesuairan dengan realitas, disebut :Reality Principle.Ego mulai terbentuk umur 1-2 tahun, bertambah umur semakinberkembang dan diharapkan mantap pada usia akhir remaja (18-

    20 tahun).Kemantapan Ego dinilai dari kemampuan individu menundasuatu dorongan sampai sesuai dengan realitas.Sebagian besar Ego terletak dialam sadar (conscious level) atauprasadar (pre conscious level).

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    27/112

    Super Ego

    Bagian kepribadian yang berfungsi sebagai sensor/penasehat.

    Dalam kondisi normal : Bila Ego mampu menuntun Id dan terjadi perbuatan baik maka SE akan

    memuji Ego, maka dirasakan perasaan senang/bangga.

    Sebaliknya bila Ego tidak mampu menuntun Id dan terjadi perbuatan tidakbaik, maka SE akan menghukum Ego, dirasakan perasaan bersalah/berdosa.

    Pada Gangguan Depresi dimana perasaan bersalah >>, karena SE bersifatmenghukum dominan.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    28/112

    Continous

    Pada Gangguan Maniakal dimana perasaan gembira >>, karena SE bersifatmemuji dominan.

    Karenanya Gangguan (Psikosis) Manik-Depresif disebut juga : Penyakit SE.

    SE mulai terbentuk pada usia 78 tahun, berkembang dan mantap pada usiaakhir remaja.

    Kemantapan SE terlihat dari senang/bangga bila berprestasi dan merasabersalah/berdosa bila melakukan pelanggaran.

    Sebagian besar SE terletak di alam bawah sadar (unconscious level).

    Hati Nurani merupakan SE yang terletak di alam sadar/pra sadar (conscious/preconscious level).

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    29/112

    PPDGJ (Pedoman Penggolongan dan

    Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia)

    Didalam PPDGJ dikenal istilah Ciri Kepribadian (Personality Traits) danGangguan Kepribadian (Personality Disorders)

    Ciri Kepribadian (Personality Traits), merupakan kondisi normal ( tanpa kodeICD ) ; merupakan pola khas dan menetap gaya hidup individu serta cara

    berhubungan dengan diri sendiri dan orang lain dan tidak menyebabkanpenderitaan subyektif atau gangguan dalam hubungan sosial/dengan oranglain

    Gangguan Kepribadian (Personality Disorders), merupakan gangguan jiwa(memiliki kode ICD) ; merupakan pola khas dan menetap gaya hidup individu

    serta cara berhubungan dengan diri sendiri dan orang lain, menyebabkanpenderitaan subyektif atau gangguan dalam hubungan sosial/dengan oranglain. Gangguan kepribadian biasanya sudah terlihat sejak masa kanak/usia dini(masa perkembangan), sebagai hasil interaksi antara faktor konstitusi danlingkungan (kode ICD F60-F69).

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    30/112

    TIPE/JENIS KEPRIBADIAN

    (Traits/Disorders)

    1. KEPRIBADIAN PARANOIDDitandai sifat2 : pencuriga, pencemburu, mudah tersinggung,humor kurang, dingin didalam pergaulan, pendendam.

    Cenderung mangalami Gangguan Paranoid (Psikosis Paranoid)dan Skizofrenia Paranoid.

    2. KEPRIBADIAN SIKLOTIMIKDitandai oleh alam perasaan (mood) bergelombang antara

    gembira dan murung. Individu biasanya memiliki postur tubuhPycnicus (gemuk, berlemak, muka kemerah-merahan).Cenderung mengalami Gangguan (Psikosis) Manik-Depresif.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    31/112

    Continous .

    3. KEPRIBADIAN SKIZOIDMemiliki ciri2 : emosi dingin, afek datar, kurang mampu mengekspresikankehangatan, kelembutan dan kemarahan, tidak peduli terhadappujian/kecaman, menyendiri, banyak fantasi, kurang sensitif terhadapnorma/kebiasaan dan tidak memiliki teman dekat/akrab.Individu cenderung mengalami Skizofrenia.

    4. KEPRIBADIAN ANTISOSIAL (DISSOSIAL/PSIKOPAT)Individu tidak peduli pada aturan, nilai/norma dan kebiasaan yang berlakudimasyarakat.

    Sehari-hari terlihat : tidak disiplin, bolos, minggat, mabuk2an, berulang kalimelakukan hubungan seks diluar pernikahan.Ditinjau dari Struktur Kepribadian : Id dominan, Ego lemah/tidakberkembang dan SE bersifat menghukum tidak ada.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    32/112

    Continous ..

    5. KEPRIBADIAN HISTERIONIK (HISTERIK)

    Ditandai : dramatisasi/teatrikal, hipersugestif, mencari perhatian,seduktif (penggoda), lebih mementingkan daya tarik fisik.

    Individu cenderung mengalami Neurosis Histerik. Sering

    dijumpai pada wanita, pada laki-laki cenderung Play-Boy.

    6. KEPRIBADIAN ANANKASTIK (OBSESIF-KOMPULSIF)

    Ditandai : ragu2, ingin serba teratur, kaku, keras kepala, terlalu

    terikat pada nilai2 sosial.Individu cenderung mengalami Neurosis Obsesif-Kompulsif.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    33/112

    Continous ..

    7. KEPRIBADIAN DEPENDEN (ASTENIK)

    Cenderung tergantung pada orang lain, tidak dapat memutuskansendiri, tidak berdaya sendirian.

    Individu sering memiliki postur tubuh Astenik (kurus, tidak

    berotot, intecostal cekung).Individu cenderung mengalami Gangguan Skizofrenia.

    8. KEPRIBADIAN NARSISISTIK

    Individu memiliki perhatian terlalu berlebihan terhadap dirisendiri. Terlihat dengan cara berdandan berlebihan, terlihat agartetap cantik dan menarik, lebih memperhatikan (mencintai) dirisendiri.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    34/112

    Continous ..

    10. KEPRIBADIAN PASIF-AGRESIFTampaknya seperti penurut, patuh (pasif), tetapi didalam hatisangat agresif (melawan).

    12. KEPRIBADIAN MENGHINDAR (CEMAS)Merasa tidak mampu, mudah tegang dan takut, kekhawtiranberlebihan thd kritik, menghindari aktifitas sosial atau pekerjaanyang berkontak dgn orang lain dsb.

    13. KEPRIBADIAN AMBANGEmosi tidak stabil, gambaran diri, tujuan hidup dan prereferensiinternal (termasuk seksual) tidak jelas atau terganggu dsb.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    35/112

    PSIKODINAMIK DAN

    PSIKOPATOLOGI

    Prinsip yang kita pegang sebagaipedoman untuk memahami gangguan

    jiwa adalah bahwa setiap tindakanatau kelakuan manusia itu mempunyaimotivasi dan setiap tindakan ataukelakuan individu itu selalu

    terpengaruh atau terdorong olehberbagai proses psikik.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    36/112

    PSIKODINAMIK DAN

    PSIKOPATOLOGI (CONT....)

    Pengetahuan sistematik tentang hal ikhwal motivasi dandorongan2 dalam proses psikik itu sehingga terjelmatindakan atau tingkah laku manusia, disebut :

    Psikodinamik Mencoba mempelajari mekanisme (perjalanan)

    timbulnya gangguan jiwa, berarti kita mencobamemahami psikodinamik gangguan jiwa tersebut.

    Psikodinamik dapat disamakan dengan patogenesispada gangguan/penyakit fisik.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    37/112

    PSIKODINAMIK DAN

    PSIKOPATOLOGI (CONT....)

    - Psikopatologiadalah pengetahuan sistemik tentang etiologi,hakekat, perkembangan, pembahagian dan saling hubungan darikelainan tingkah laku dan meliputi hipotesis dan definisi tentangkelainan tingkah laku tersebut.

    - Sebahagian besar kelakuan manusia bersifat jenis2 tingkah lakuyang telah dipelajari sebelumnya.

    - Berdasarkan pengalaman2 diperoleh manusia selama hidupnya, iatelah memilih cara tertentu yang dianggapnya paling cocok untukmengatasi masalah atau problem yang dihadapi.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    38/112

    PSIKODINAMIK DAN

    PSIKOPATOLOGI (CONT....)

    - Cara atau pola tersebut merupakan sesuatu yang khasbagi individu tersebut disebut : kepribadian.

    - Kelakuan manusia selalu dicetuskan oleh rangsangan(stimulus) yang mengenai individu tersebut.

    - Jika manusia hidup dalam satu lingkungan,makamanusia tersebut akan selalu terangsang olehmanusia lain yang hidup dalam lingkungan tersebut(manusia akan dipengaruhi dan mmpengaruhilingkungannya).

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    39/112

    PSIKODINAMIK DAN

    PSIKOPATOLOGI (CONT .)- Pengaruh lingkungan terhadap diri manusia sebagai

    rangsangan (stimulus) dan manusia memberikan reaksi(respons) sebagai ikhtiar untuk mempengaruhilingkungan.

    - Reaksi (respons) tampak keluar sebagai kelakuanmanusia.S (stimulus) I (individu)R (respons)

    - Tiap respons selalu ada tujuan yang hendak dicapai(goal) dan senantiasa da motif (alasan).

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    40/112

    PSIKODINAMIK DAN

    PSIKOPATOLOGI (CONT .)- Tujuan (goal) dapat berupa suatu benda atau keadaan.

    - Motif dapat timbul karena adanya suatu kebutuhan (need) baikbiologik atau psikologik. Tanpa suatu motif tidak akan terjadisuatu perbuatan (kelakuan), kecuali perbuatan (kelakuan) yangberupa refleks (refleks merupakan respons tanpa motif).

    - Motif tidak sama dengan stimulus. Motif mungkin ada sebelumsuatu stimulus, sedangkan selanjutnya stimulus dapatmenimbulkan suatu motif. Misalnya : rasa haus sebagai motifuntuk minum sebelum adanya suatu stimulus dalam bentuksegelas air.

    S

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    41/112

    PSIKODINAMIK DAN

    PSIKOPATOLOGI (CONT.)Sebelum terjadi suatu tindakan/perbuatan selalu ada persiapan2 tertentu baik

    bersifat mental, fisiologik atau fisik (somatik).Bidang mental :

    - cara berpikir dipertajam- pikiran dikonsentrasikan

    - penjelmaan emosi yang adekuatBidang fisiologik :

    - sekresi adrenalin meningkat ; denyut jantung meningkat, tekanan darah naik,kadar glukosa meningkat.

    - nafas dipercepat.Bidang somatik :

    - tonus otot rangka meningkat.- daya tangkap panca indra dipertajam.

    Perubahan2 tersebut untuk mempertinggi efisiensi setiap tindakan (aksi).Ditinjau secara bio kimia untuk mempersiapkan suatu aksi terjadi proses

    katabolik.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    42/112

    PSIKODINAMIK DAN

    PSIKOPATOLOGI (CONT .)

    - Sebaliknya proses2 yang tidak langsung berhubungan dengan aksi akandihentikan. Ditinjau secara bio kimia terjadi proses anabolik.

    - Sesudah tercapai suatu maksud (aksi) maka proses2 katabolik ditiadakan

    sehingga individu kembali pada keadaan semula dan proses anabolik dapatberlangsung seperti semula.

    - Perlu diperhatikan bahwa selama motif masih ada, semua persiapan untuksuatu tindakan(aksi) masih tetap berlangsung.

    - Proses persiapan yang terus menerus akhirnya dirasakan/terlihat sebagai suatugejala atau gangguan tertentu :- Bila gejala mental yang dominan psikoneurosis (neurosis)- Bila gejala fisiologik yang dominan psikofisiologik (psikosomatik)- Bila gejala somatik yang dominan gangguan konversi

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    43/112

    PSIKODINAMIK DAN

    PSIKOPATOLOGI(CONT .)

    Terkait kebutuhan psikologik, maka individu akan berupaya(memiliki dorongan atau motivasi) untuk mencapainya (tujuan).

    Kadang2 tujuan yang diinginkan tidak tercapai karena adanyarintangan, disebut : Konflik Psikik.

    Konflik psikik adalah pertentangan dua keadaan (dorongan)yang terjadi secara tidak sadar (unconscious level).

    Rintangan dapat berasal dari dalam diri sendiri (prinsip diri) ataudari luar diri.

    Rintangan yang bersumber dari luar diri, antara lain :- tata tertib yang berlaku.- nilai/norma yang tidak boleh dilanggar.- peraturan-peraturan.- adat-istiadat/kebiasaan/tradisi.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    44/112

    PSIKODINAMIK DAN PSIKOPATOLOGI

    (CONT .)

    Konflik psikik

    Frustrasi (kecewa)

    Takut,malu, khawatir (real anxiety)

    Diselesaikan secara sadar (fight, menarik diri, kompromi)

    Tidak berhasil

    Repressif

    Ansietas bebas mengambang (sbg kumannya gangguan jiwa)

    Mekanisme defensif spesifik

    Keluhan/gejala tertentu

    Gangguan jiwa tertentu

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    45/112

    PSIKODINAMIK DAN

    PSIKOPATOLOGI (CONT .)

    Proyeksi (waham+halusinasi) gangguan paranoid.

    Introversi (melamun/autisme)gangguan skizofrenia.

    Gembira dan aktifitas >> gangguan maniakal.

    Menurunkan aktifitas gangguan depresif.

    Konversi (gangguan fungsi organ/kepribadian)gangguanhisterik.

    Displacement (pergeseran) gangguan fobik.

    Regresi (berat) gangguan skizofrenia hebefrenik. Undoing (peniadaan) gangguan obsesif-kompulsif.

    T

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    46/112

    GANGGUAN NEUROTIK

    (NEUROSIS)Merupakan gangguan jiwa dengan tanda-tanda :

    - keluhan yang dirasakan sebagai keluhan subyektif.

    - tidak terdapat dasar organik yang dapat dibuktikan.

    - discriminative insight(daya tilik, kesadaran diri terhadap penyakitnya)

    masih relatif baik.- kemampuan daya nilai realitas (reality testing ability) masih baik

    (berbeda dengan gangguan psikotik, dimana kemampuan dayanilai realitas sudah terganggu secara berat sehingga timbul

    waham, halusinasi, autisme, inkoherensi, tingkah laku kacau dsb).

    Insidens :

    Insidens berkisar antara 2060 per 1000 penduduk.

    GA GG A ROTIK

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    47/112

    GANGGUAN NEUROTIK

    (CONTINOUS .)

    Gejala-gejala :- pada umumnya penderita masih menyadari dirinya terganggu,

    walau dia tidak memahami kenapa dirinya menjadi demikian.

    - gejala utama terdapat kecemasanyang bebas mengambang (freefloating anxiety) yang dapat dirasakan langsung atau telahdirubah oleh berbagai mekanisme defensif spesifik.

    - gejala kecemasan yang telah diubah oleh sistem mekanismepertahanan diri akan terlihat atau dirasakan sebagai gejala ataukeluhan yang akan menentukan pula jenis gangguan tersebut.

    TIPE/JENIS GANGGUAN

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    48/112

    TIPE/JENIS GANGGUAN

    NEUROTIK (NEUROSIS)

    1. Neurosis Cemas (neurosis ansietas).

    2. Neurosis Obsesif-kompulsif.

    3. Neurosis Fobik (fobia).

    4. Neurosis Histerik.

    5. Neurosis Depresif (gangguan distimik).

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    49/112

    NEUROSIS ANSIETAS

    Mekanisme defensif digunakan tidak spesifik.Gejala dominan adalah ansietas yang tidak terikat pada suatu benda atau keadaan

    (free floating anxiety). Bila kecemasan memuncak (hebat) timbul gangguanpanik.

    Kecemasan sering bermanifestasi sebagai :- Ketegangan somatik (gemetar, tegang, gelisah, tidak bisa santai dsb).- Hiperaktif SSO (berkeringat, jantung berdebar, telapak tangan basah dsb).- Khawatir berlebihan tentang hal-hal yang akan datang (cemas, khawatir,

    membayangkan akan terjadi kemalangan pada dirinya atau orang lain).- Kewaspadaan yang berlebihan (mengamati lingkungan secara berlebihan

    sehingga perhatian mudah teralih, sukar berkonsentrasi, tidak sabar dsb).

    NEUROSIS OBSESIF

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    50/112

    NEUROSIS OBSESIF-

    KOMPULSIF

    Obsesif : paksaan mengulang-ulang suatu ide/pikiran,bila tidak diulang timbul perasaan cemas (ansietas).

    Kompulsif : paksaan mengulang-ulang suatu perbuatan,bila tidak diulang timbul perasaan cemas (ansietas).

    Biasanya adanya pikiran obsesif akan diikuti oleh

    perbuatan kompulsif.

    NEUROSIS OBSESIF

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    51/112

    NEUROSIS OBSESIF-

    KOMPULSIF

    Pada neurosis obsesif-kompulsif mekanisme defensif utama digunakan adalahundoing,dimana kecemasan yang ada dihilangkan dengan mengulang-ulangpikiran dan/perbuatan.

    Gejala2 yang bisa diperlihatkan :- mencuci tangan berulang-ulang.- mengunci pintu berulang-ulang.- menukar pakaian berulang-ulang.- menghitung nomor setiap mobil yang lewat.- mencabut-cabut rambut/bulu (trikopillomania).

    - mencuri (kleptomania).- hubungan seks (nymphomania).- dsb.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    52/112

    NEUROSIS FOBIK (FOBIA)

    - Fobik (fobia) adalah ketakutan menetap dan tidak rasional(irrasional) terhadap suatu obyek, aktifitas atau situasi spesifikdan menimbulkan keinginan mendesak untuk menghindari

    obyek, aktifitas atau situasi tersebut.

    - Obyek, aktifitas atau situasi tersebut sering terkait dengankejadian/peristiwa menyakitkan/menakutkan dimasa lampau.

    - Mekanisme defensif utama digunakan pada gangguan ini adalahdisplacement(pergeseran).

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    53/112

    NEUROSIS FOBIK (FOBIA)

    Fobia dinamai sesuai obyek, aktifitas atau situasinya :

    - agorafobia (takut tempat luas).

    - aichmofobia (takut benda tajam ; pisau, gunting dsb).

    - acrofobia (takut tempat tinggi).

    - klaustrofobia (takut tempat tertutup).

    - nekrofobia (takut mayat).

    - zoofobia (takut binatang).

    - bacterofobia (takut bakteri).

    - dsb.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    54/112

    NEUROSIS HISTERIK

    - Mekanisme defensif dominan digunakan adalah konversi (kecemasan dihilangkandengan gangguan fungsi organ atau kepribadian).

    - Pada gangguan histerik fungsi badaniah atau mental hilang tanpa dikehendakipenderita. Gejalanya sering timbul secara tiba2 bila penderita menghadapi keadaanemosi (perasaan cemas) yang hebat. Dengan mengkonversi kecemasan kepadagangguan fungsi organ atau mental, maka penderita menjadi tenang. Ini merupakankeuntungan primer (primary gains). Akibat gangguan fungsi organ atau mental, makapenderita mendapat pula bbrp keuntungan, seperti :- mendapat perhatian berlebihan.- mendapat bbrp fasilitas/dispensasi.- diberikan cuti atau istirahat.- dsb.

    Keuntungan ini disebut keuntungan sekunder (secondary gains).Akibat 2 keuntungan tersebut, maka seolah-oah penderita enggan sembuh dari

    gangguan.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    55/112

    NEUROSIS HISTERIK

    Neurosis histerik dibedakan menjadi 2 bagian :a. Reaksi konversi (Neurosis histerik jenis histerik).

    Kecemasan dikonversi dengan gangguan fungsisensori-motorik (lumpuh, kaku, anestesia, analgesia,

    buta, tuli dsb).b. Reaksi dissosiasi (Neurosis histerik jenis dissosiatif).

    Kecemasan dikonversi dengan pemisahan fungsikepribadian (amnesia, perubahan kesadaran,

    kepribadian ganda, kesurupan dsb).

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    56/112

    NEUROSIS DEPRESIF

    Disini terjadi gangguan afek (mood) berupa afek depresif, tetapi tidakmenunjukkan tanda2 psikosis (seperti : waham,halusinasi, gangguan beratdalam kemampuan daya nilai realitas lainnya).

    Gejala-gejala yang sering diperlihatkan :- insomnia atau hipersomnia.- lesu, lelah, perasaan tidak mampu, minder, mencela diri sendiri.- aktifitas/produktifitas menurun.- menarik diri dari pergaulan.- kurang bicara.

    - mudah tersinggung.- murung, sedih, pesimistik.- hilang minat terhadap semua/hampir semua aktifitas/hobi yang biasanya

    menyenangkan.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    57/112

    DIAGNOSIS

    - Diagnosis gangguan neurotik tidak hanya dilihat darigejala2nya, tetapi harus juga dipahami bagaimanaterjadinya (psikodinamik).

    Karenanya harus dicari sumber konfliknya, mekanismedefensif digunakan, faktor kepribadian, faktor2konstitusi dsb.

    Dengan memahami dinamiknya maka penanganan akanlebih pada penyelesaian konfliknya.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    58/112

    TERAPI

    Terapi atau pengobatan gangguan neurotik dilakukan dengan pendekatan2 :

    1. Terapi meikamentosa (obat-obatan)Dalam kondisi kecemasan hebat diberikan obat-obat anti cemas(benzodiazepin), tetapi perlu dihindarkan pemberian benzodiazepin dalamjangka panjang karena dapat menimbulkan ketergantungan.Pada neurosis depresif diberikan obat-obat anti depressant (amitriptilin,imipramin, maproptilin, mianserin, SSRI, MAOI dsb.

    2. PsikoterapiBila kecemasan ringan atau sesaat dengan terapi supportif enderita dapattenang. Tetapi bila gangguan neurosis didasari gangguan kepribadian maka

    psikoterapi yang lebih dalam (psikoanalisis) perlu dilakukan untuk merubahpersepsi subyektif individu kearah persepsi yang lebih rasional (asuk akal).3. Terapi sosial (sosioterapi) dan manipulasi lingkunga

    Bila faktor2 stressor psikosossial atau lingkungan bermakna bagi timbulnyagangguan, maka terapi sosial atau manipulasi lingkungan sangat membantupenyembuhan.

    GANGGUAN PSIKOFISIOLOGIK

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    59/112

    GANGGUAN PSIKOFISIOLOGIK

    (GANGGUAN PSIKOSOMATIK)

    Seperti dikemukakan sebelumnya karena frustrasi akantimbul ansietas. Ansietas tersebut akan dihilangkandengan mekanisme defensif. Bila gejala atau gangguanfungsi organ/alat sebagai pengganti ansietas disebutgangguan psikofisiologik (gangguan psikosomatik)

    Hubungan antara emosi dan soma sukar untukdipisahkan.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    60/112

    Harus disadari bahwa bila memeriksa seseorang dari mula2 dibiasakan

    memperhatikan 3 kemungkinan :1. Penderita menunjukkan gejala2 somatik, tetapi pada alat tubuh (organ)

    tidak dijumpai kelainan organik, diseut : gangguan fungsional.2. Pada penderita ditemukan kelainan pada alat tubh (organ), meskipun

    demikian asal mulanya karena suatu kelainan emosional. Karena terjadigangguan faal terlalu lama, maka timbullah kelainan anatomik yangirreversibel.

    3. Penderita menunjukan kelainan pada alat tiubuh (organ), tetapi gejala yangdiperlihatkan tidak sesuai dengan kelainan organik. Kelebihan gejalakemungkinan memiliki dasar emosional.

    Jadi menegakkan diagnosis gangguan psikofisiologik (gangguanpsikosomatik) janganlahper exclosionem.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    61/112

    Etiologi

    Etiologi gangguan psikosomatik adalah karena adanya ansietas. Dan gejala/gangguanpsikofisiologik merupakan salah satu mekanime defensif terhadap ansietas.

    Tentang terkenanya alat tertentu bila mengalami ansietas ada 2 hipotesis :1. Locus minorus resistensi ; alat/bagian terkena adalah alat/bagian yang mempunyai

    daya tahan terlemah.

    2. Ansietas tertentu menyebabkan gangguan tertentu pula.Misalnya :- kolitis ulseratif --- ansietas rasa bersalah dan berdosa menyebabkan gangguandefekasi, diare berlendir dan mengandung mukosa usus, anoreksia dan lelah.

    - anoreksia nervosa --- rasa permusuhan terhadap saudara/orang tua menyebabkannafsu makan hilang, muntah sehingga menjadi sangat kurus.

    - menopause --- ansietas rasa tertekan, terasing dan terbatas dalam hubungan sosialmenyebabkan berhentinya menstruasi (menopause).

    Beberapa gangguan psikofisiologik

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    62/112

    Beberapa gangguan psikofisiologik

    (psikosomatik)1. Sistem kardiovaskuler

    ansietas hebat (tu kekhawatiran akan kematian) perhatian tertuju padajantung, dirasakan menderita penyakit jantung.

    2. Astenia sirkularisansietas dikonversi dengan kelelahan fisik.

    3. Hipertensi vaskularisketegangan vasokonstruksihipertensi.4. Sistem gastrointestinal

    anoreksia, rasa mual, nyeri ulu hati, nyeri dada.5. Ulkus peptikum

    emosiulkus peptikum.6. Kolitis ulseratif

    ansietas rasa bersalah/berdosagangguan defekasi, bab mengandunglendir dan selaput lendir, anoreksia dan lelah.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    63/112

    7. Anoreksia nervosanafsu makan hilang sehingga menjadi kurus karena ada perasaanpermusuhan terhadap saudara/orang tua.

    8. Sistem respiratorik asma bronkial.9. Sistem endokrin

    kehilangan/ancama kehilangan orang dekat

    tyrotoksikosis.10. Menopauseterkekang, terasing, terbatas dalam hubungan sosial menyebabkanberhentinya haid (menopause).

    11. Kulit (dermatitis)rasa malu menyebab dermatitis atopik.

    12. Sistem urogenitalkesulitan dalam perkembangan seksual dismenore, dispareunia, impotensia,frigiditas.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    64/112

    PSIKOTROPIKA

    (PSIKOFARMAKA)

    Psikotropika adalah obat yang dapatmempengaruhi proses pikir, alam perasaan,

    tingkah laku dan penghayatan pribadi

    individu.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    65/112

    Berdasarkan efek klinik Psikotropika

    1. Anti Psikotik. 2. Anti Depressant (Anti depresi).

    3. Anti Ansietas (Anti Cemas).

    4. Anti Insomnia (Hipnotika).

    5. Anti Maniakal.

    ANTI PSIKOTIK

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    66/112

    ANTI PSIKOTIK

    (NEUROLEPTIKA)

    Golongan ini dahulu disebut sebagai MayorTranquilizer, tetapi lebih tepat disebut sebagai AntiPsikotik.

    Pada umumnya obat golongan ini dapat mensupresi(menekan) gejala positif skizofrenia/psikotik.

    Obat-obat Anti Psikotik generasi terbaru (Clozapin,

    Resperidon, Olanzapin dsb) disamping memperbaikigejala-gejala positif, juga berefek pada gejala-gejalanegatif.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    67/112

    Gejala-gejala positif yang dapat disupresi anti psikotik :1. Kecenderungan untuk berkelahi (agresifitas).

    2. Aktifitas berlebihan (hiperaktif).

    3. Sikap permusuhan.4. Halusinasi dan waham.

    5. Negativisme.

    6. Gangguan tidur (insomnia).

    7. Mannerisme.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    68/112

    Gejala-gejala negatif Skizofrenia/Psikotik yang sukar diperbaikidengan obat (diperbaiki dengan psikoterapi dan rehabilitasi) :

    1. Kurang pengertian diri.

    2. Kurang penilaian/pertimbangan wajar.

    3. Gangguan orientasi.4. Gangguan daya ingat.

    5. Gangguan perencanaan realistik.

    6. Gangguan Afek (mood).

    7. Dorongan untuk menglang tanpa alasan.8. Keinginan untuk melukai diri.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    69/112

    Obat-obat

    anti psikotik yang

    sering digunakan

    1 Klorpromazine (largactil

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    70/112

    1. Klorpromazine (largactil,

    promaktil, cepezet).

    Indikasi (obat ini dapat dipakai) pada :- Skizofrenia dengan gejala agitasi, ansietas, tegang, bingung, insomnia, waham,

    halusinasi.- Psikosis manik-depresif.- Gangguan kepribadian.-

    Psikosis involusional.- Psikosis pada anak.- Dalam dosis rendah dapat digunakan untuk mengatasi mual, muntah, cegukan

    atau gangguan non psikosis dengan gejala agitasi, tegang, gelisah, cemas daninsomnia.

    Dosis :

    - Dosis permulaan 25100 mg / hari.- Dosis ditingkatkan sp 300 mg / hari.- Bila gejala belum hilang dosis dapat ditingkatkan perlahan-lahan hingga 600

    900 mg / hari.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    71/112

    Cara pemberian :- diberikan per-oral dengan dosis terbagi.

    - untuk efek cepat dapat diberikan per injeksi (im) dengan penderitadalam posisi berbaring (untuk mencegah timbulnya orthostatic

    hipotensionyang sering terjadi).Efek samping :

    - Lesu dan ngantuk.

    - Hipotensi ortostatik.

    - Mulut kering, hidung tersumbat, konstipasi dan amenore padawanita

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    72/112

    - Gangguan ekstra piramidalis (Sindroma Parkinsonisme)dengan gejala-gejala :

    - tremor (pada ektremitas dan lidah).

    - kaku kuduk.

    - hiper salivasi.- rigiditas.

    - jalan seperti robot, karena kaku otot tungkai.

    - ekspresi muka monoton (muka topeng), karena kaku otot

    wajah.- bicara pelo.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    73/112

    Bila terjadi Gangguan ekstra piramidalis (sindromaparkinsonisme), maka pemberian obat distop dandiganti dengan obat lain atau dosis obat diturunkan.

    Bila obat obat pengganti tidak tersedia atau obat tersebutsangat diperlukan, maka untuk menghilangkansindroma parkinsonisme diberikan obat-obat anti

    sindroma parkinsonisme.

    Obat-obat anti Sindroma

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    74/112

    Obat-obat anti Sindroma

    parkinsonisme

    1. TriheksifenidilDiberikan per-oral dengan dosis 3 x 24 mg / hari.

    2. Dipenhidramin (benadryl)

    Dapat diberikan per-oral atau per-enteral dengan dosis 50100

    mg / hari.3. Sulfas atropin

    dapat diberikan per-oral atau per-enteral

    tablet 0,5 mg ; 3 x 1

    injeksi 0,25 mg/amp. ; 3 x 1 amp.4. Benzodiazepin.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    75/112

    Kontra indikasi :

    Klorpromazine tidak boleh diberikan padakeadaan-keadaan :

    - koma.

    - Keracunan alkohol, barbiturat dan narkotika.

    - Hipersensitif (allergik).

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    76/112

    2. Trifluoperazine (stelazine, stelosi)

    Indikasi :- Skizofrenia.- Psikosis paranoid (gangguan waham menetap).- Psikosis manik-depresif.

    - gangguan tingkah laku pada Retardasi Mental.

    Dosis :- dosis awal 23 x 2,5 mg.- dosis pemeliharaan 3 x 5 10 mg.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    77/112

    Efek samping :- ngantuk, pusing lemas.- Gangguan ekstra piramidalis.- Occulogyric crisis.- Hiperefleksi.

    - Kejang-kejang grandmal.

    Kontra indikasi :- Depresi SSP.- Koma.- Gangguan liver.- Dyscrasia darah.- Hipersensitif.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    78/112

    3. Pirazine (taxillan)

    Indikasi :- Skizofrenia dengan agitasi, agresif, rasa permusuhan, halusinasi dsb.- Depressi berat.- Ansietas.

    - Gangguan psikosomatik.

    Dosis :- dosis awal 3 x 50 mg.- dinaikkan sampai 3 x 100200 mg.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    79/112

    Efek samping :

    - ngantuk, lesu, lemas, hipoakti.

    - Gangguan ekstra piramidalis jarang.

    Kontra indikasi :

    - Koma.

    - Gangguan kardiovaskuler berat.

    - Hipersensitif.

    4. Haloperidol (haldol, serenace,

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    80/112

    4. Haloperidol (haldol, serenace,

    lodomer dsb)

    Indikasi :- Gangguan psikotik.

    - Sindroma Gilles de la Taurette.

    - Gangguan periaku pada anak.

    Dosis :

    - dewasa 16 mg / hari dengan dosis terbagi.

    Efek samping :- ngantuk.

    - gangguan ekstra piramidalis (sering terjadi).

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    81/112

    Haloperidol decanoas (haloperidol yang dilarutkandalam minyak) merupakan long acting antipsychotic.

    Kemasan dalam bentuk ampul 50 mg.

    Dosis : 1 amp (50 mg) / 36 minggu.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    82/112

    Kontra indikasi :

    - Depresi SSP.

    - Koma.

    - Penyakit parkinsonisme.

    - Hipersensitif.

    5 Pi id ( )

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    83/112

    5. Pimozide (orap)

    Indikasi :- Gangguan skizofrenia kronik untuk memperbaiki sosialisasi.

    Dosis : 28 mg / hari.

    Efek samping :- Jarang timbul gangguan ekstra piramidalis pada dosis terapeutik.

    Kontra indikasi :- koma.- Hipersensitif.- Depresi endogen.- Penyakit parkinson.

    6 Fl i

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    84/112

    6. Flupenazine

    Untuk kasus-kasus akut diberikan Flupenazine HCl (anatensol)dalam bentuk tablet dan injeksi.

    Dosis :- 2,510 mg / hari dengan dosis terbagi.- Bila diperlukan dosis dapat dinaikkan sp 20 mg / hari.

    Untuk kasus-kasus kronis diberikan Flupenazine decanoat(flupenazine dilarutkan dalam minyak), sebagai long acting anti

    psychotic(berefek panjang) --- Modecate injeksi(25 mg / amp).Dosis :

    - awal : 12,5 mg / 2 minggu.- bila efek samping ringan/tidak ada, ditingkatkan 25 mg / 36minggu.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    85/112

    Efek samping :- Tersering gangguan estra piramidalis.

    - Tardive diskinesia persistent.

    - Ngantuk.- Mimpi2 aneh.

    Kontra indikasi :

    - hipersensitif.

    - Depresi SSP berat.

    7 S l i id (d il)

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    86/112

    7. Sulpiride (dogmatil)

    Indikasi :- Gangguan pikosis.- Gangguan ansietas.- Gangguan tingkah laku.- Neurosis depresi.

    Dosis :- Untuk gangguan psikosis 4001600 mg / hari.- Untuk gangguan non psikosis 150300 mg / hari.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    87/112

    Efek samping :- jarang terjadi ganguan ekstra piramidalis.

    - Gangguan tidur.

    Kontra indikasi / hati-hati :

    - Gangguan cardiovaskuler.

    - Hipertensi berat.- Ganggua hepar dan ginjal.

    8 L i ( i )

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    88/112

    8. Levomepromazine (nozinan)

    Indikasi :- Gejala positif Skizofrenia.- Depresi berat dengan anxietas dan agitasi.

    Dosis :- Awal : 50100 mg / hari, dapat dinaikkan 150250

    mg / hari.- Bila toleransi baik dapat dinaikkan menjadi 300500

    mg / hari.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    89/112

    Efek samping :- lesu, ngantuk, hipoaktif.- Pada penderita sensitif dapat terjadi gangguan ekstra

    piramidalis, sakit kepala, muntah atau gangguan

    jantung.

    Kontra indikasi :- koma.

    - Gangguan kardiovaskuler.- Hipersensitif.

    9 Thi id i ( ll il)

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    90/112

    9. Thioridazine (melleril)

    Indikasi :

    - Gejala positif Skizofrenia.

    - Depresi dengan agitasi, ansietas dan afek hipotim.

    Dosis :

    - Awal (initial) : 3 x 50100 mg / hari.

    - Pemeliharaan (maintenance) : 200800 mg / hari.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    91/112

    Efek samping :- sedasi, mulut kering, gangguan akomodasi, vertigo,

    hipotensi ortostatik.- Jarang timbul ganguan ekstra piramidalis.

    Kontra indikasi :- koma.- Depresi SSP berat.- Diskrasia darh.- Hipersensitif.

    10. Perfenazine

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    92/112

    (trilafon, perfenazine)

    Indikasi :

    - Gejala positif Skizofrenia.- Dalam dosis rendah digunakan untuk nausea, vomitus

    dan cegukan.

    Dosis :- 3 x 4 - 8 mg / hari.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    93/112

    Efek samping :- Sering timbul gangguan ekstra piramidalis.

    - Gangguan endokrin, seperti : laktasi meningkat, gnekomasti,menstruasi terganggu, sukar eyakulasi.

    Kontra indikasi :

    - hipersensitif.

    - Koma.

    - Depresi berat.- Gangguan liver.

    - Gangguan darah.

    atypical antipsychotic agents

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    94/112

    yp p y g

    (obat-obat antipsikotik atipikal)

    - Sebagai obat antipsikotik generasi terbaru.

    - Dapat memperbaiki gejala-gejala positif dan

    negatif skizofrenia/psikosis.- Memiliki efek samping (gangguan ekstra

    piramidalis) yang relatif kurang.

    - Diantara obat-obat tersebut yang telah tersediadi Indonesia : Aripiprazole, Clozapine,Resperidone, Olanzapine, Quetiapine, Zotepine.

    Aripiprazole (abilif )

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    95/112

    Aripiprazole (abilify)

    Indikasi :- Skizofrenia.

    Dosis :-

    10 atau 15 mg 1 x sehari.

    Efek samping :- Sakit kepala.- Mual, muntah.- Konstipasi.- Ansietas, insomnia, somnolens.- Akhatisia.

    Clozapine

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    96/112

    p

    (clozaril, clorilex dsb)

    Indikasi :- Skizofrenia yang tidak responsif / intoleran dengan antipsikotik

    klasik.- Mengurangi resiko terhadap perilaku bunuh diri berulang.

    Dosis :- Hari 1 : 12 x 12,5 mg.- Berikutnya ditingkatkan 2550 mg / hari sp 300450 mg /

    hari dengan pemberian terbagi.- Dosis maksimal 600 mg / hari.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    97/112

    Efek samping :

    - granulositopeni, agranulositosis, trombositopeni,eosinofilia, leukositosis, leukemia.

    - Ngantuk, lesu, lemah, tidur, sakit kepala, bingung,gelisah, agitasi, delirium.

    - Mulut kering atau hipersalivasi, penglihata kabur,takikardi, postural hipotensi, hipertensi.

    - Dsb.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    98/112

    Kontra indikasi :- Ada riwayat toksik/hipersensitif.

    - Gangguan fungsi Sumsum tulang.

    - Epilepsi yang tidak terkontrol.

    - Psikosis alkoholik dan psikosis toksik lainnya.- Intoksikasi obat.

    - Koma.

    - Kollaps sirkulasi.

    - Depresi SSP.- Ganguan jantung dan ginjal berat.

    - Gangguan liver.

    Olanzapine (zyprexa)

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    99/112

    Olanzapine (zyprexa)

    Indikasi :- Sizofrenia atau psikosis lain dengan gejala positive dan negatif.- Episode manik moderat dan severe.- Pencegahan kekambuhan gangguan bipoler.

    Dosis :- Untuk skizofrenia mulai dengan dosis 10 mg 1 x sehari.- Untuk episode manik mulai dengan dosis 15 mg 1 x sehari.- Untuk pecegahan kekambuhan gangguan bipoler 10 mg / hari.

    Quetiapine (serequel)

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    100/112

    Quetiapine (serequel)

    Indikasi :

    - Skizofrenia.

    Dosis/pemberian :

    - Hari 1 : 50 mg, hari 2 : 100 mg, hari 3 : 200 mg, hari 4 :

    300 mg.- Selanjutnya 300450 mg / hari dengan pemberian 2 x

    sehari.

    Resperidone

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    101/112

    (risperdal, persidal, zofredal)

    Indikasi :

    - Skizofrenia akut dan kronik dengan gejala positif dan negatif.

    - Gejala afektif pada skizofrenia (skizoafektif).

    Dosis :

    - Hari 1 : 1 mg, hari 2 : 2mg, hari 3 : 3 mg.

    - Dosis optimal - 4 mg / hari dengan 2 x pemberian.

    - Pada orang tua, gangguan liver atau ginjal dimulai dengan 0,5 mg,ditingkatkan sp 12 mg dengan 2 x pemberian.

    Zotepine (Lodopin)

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    102/112

    Zotepine (Lodopin)

    Indikasi :

    - skizofrenia.

    Dosis :- Dimulai 3 x 25 mg / hari.

    - Ditingkatkan sp maksimal 300 mg / hari.

    - Pada orang dewasa dengan gangguan liver atau ginjaldimulai 25 mg dan dinaikkan sp 75 mg, 2 x sehari.

    Antidepresan (anti depresi)

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    103/112

    Antidepresan (anti depresi)

    Beberapa prinsip gangguan depresi dengan antidepresan :1. Dimulai dengan pemberian dosis rendah yang secara progresif

    ditingkatkan.

    2. Pemberian obat dengan dosis adekuat dalam waktu yang

    cukup. Efek pengobatan biasanya baru terlihat 23 minggusetelah pengobatan.

    3. Terapi pemeliharaan cukup lama (26 bulan) untukmencegahrelaps.

    4. Bila dosis adekuat, waktu cukup (60100 hari) tidak ada

    perubahan, maka kasus tersebut harus diperiksa secara lebihteliti mengenai : diagnosis, kepribadian, biologik (metabolikobat) dan faktor lain.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    104/112

    Menurut rumus kimia, antidepresan dibagi :1 . Tri cyclic antidepressant (amitriptilin, imipramin, clomipramin).

    2 . Tetra Cyclic Atidepressant (SSRI = Selective SerotonineReuptake Inhibitor, MAO I = Mono Amin Oxydase Inhibitor).

    Catatan :Tri cyclic antidepressant memiliki efek anti kholinergik relatif kuat

    sehingga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, denyutjantung dsb. Karenanya perlu dihindarkan pemberiannya padaorang tua, hipertensi dan gangguan jantung.

    Beberapa jenis anti depresan

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    105/112

    Beberapa jenis anti depresan

    1. AmitriptilinDosis : 3 x 2575 mg / hari.KI : infark miokard, gloukoma, hipersensitif.

    2. Imipramin

    Dosis : 3 x 2575 mg / hari.KI : infark miokard, hipersensitif, pdrt mendapat MAO I minimal harusditunggu 14 hari.

    Disamping digunakan untuk anti depresi, dapat juga dipakai utk terapi enuresispada anak.

    3. Clomipramin (anafranil)

    indikasi : gangguan depresi, obsesif-kompulsif, fobia.dosis : 30150 mg / hari

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    106/112

    4. Mianserin (tolvon)

    dosis : 3040 mg / hari.

    KI : mania, hipersensitif.

    5. Maproptilin HCl (Ludiomil, Sandepril)Dosis : 3 x 2550 mg / hari.

    KI : hipersensitif, gloukoma, hipertrofi prostat.

    6. Fluoxetin (kalxetin, lodep, elizac dsb)

    dosis : 12 x 20 mg / hari.KI : gloukoma, gangguan ginjal berat, gangguan liver.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    107/112

    6. Sertraline (zoloft, sirloft, Fridep dsb)dosis : mulai dengan 50 mg, ditingkatkan sp 150 mg / hari.

    7. Tianeptine (stablon)

    dosis : 3 x 1 tab (12,5 mg) / hari.

    8. Mirtazepine (romeron)dosis : 1545 mg waktu mau tidur.

    9. Fluoxamine maleat (luvox)

    dosis : 50150 mg / hari.

    10. Amoxapine (asendin)dosis : 2 x 100 mg / hari.

    Anti maniakal

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    108/112

    Anti maniakal

    1. Lithium karbonatdosis : 3001200 mg / hari.KI : gangguan ginjal, gangguan kardiovaskuler,

    elektrolit imbalance.2. Haloperidol3. Carbamazepine

    indikasi : epilepsi, diabetes insipidus, trigeminal

    neuralgia, profilaks gangguan maniakal.Dosis : 200800 mg / hari.

    Anti ansietas

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    109/112

    Anti ansietas

    Obat anti ansietas yang sering digunakan adalah derivatbenzodiazepine, dipergunakan untuk menghilangkankecemasan (ansietas).

    Pada pemberian benzodiazepine harus diperhatikan :1. Obat antiansietas tidak dapat meggantikan hubungan dokter-

    pasien dan keberhasilan pengobatan banyak tergantung darihubungan dokter-pasien.

    2. Pemberian anti ansietas harus dalam dosis adekuat dalam waktu

    yang sesinggkat mungkin, karena bila dosis tinggi danpemberian jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    110/112

    3. bila ada kecenderungan ketergantungan atau adariwayat penyalahgunaan zat (benzodiazepine),

    maka sebaiknya sebagai anti ansietas diberikanantipsikotik dosis rendah

    Obat-obat anti ansietas

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    111/112

    Obat obat anti ansietas

    1. Diazepam (valium)dosis : 3 x 2,55 mg / hari.

    2. Khlordiazepokside (librium)

    dosis : 3 x 510 mg / hari.

    3. Lorazepam (ativan)dosis : 24 mg / hari.

    4. Klobazam (frissium)

    dosis : 2040 mg / hari.

    5. Bromazepam (lexotan)dosis : 39 mg / hari.

    sering menyebabkan ketergantungan.

  • 5/20/2018 Bahan Kuliah Ilmu Psikiatri

    112/112

    6. Prozepam (equipax)dosis : 2030 mg / hari.

    7. Alprazolam (xanax, zypraz, atarax dsb)dosis :- untuk ansietas : 3 x 0,250,5 mg / hari.- untuk panik : 3 x 0,5 mg / hari.

    8. Estazolam (esilgan)Sebagai anti insomnia.dosis : 12 mg sebelum tidur.

    9. Flurazepam (dalmadorm)sebagai anti insomnia.dosis : 15 mg sebelum tidur.