3. BAHAN KULIAH

80
 1 F A R M A K O L O G I

Transcript of 3. BAHAN KULIAH

Page 1: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 1/80

 

1

F A R M A K O L O G I

Page 2: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 2/80

 

Nasib obat dalam tubuh

Bentuk obat (tablet) Ketersediaanfarmasi

Dengan zat aktif obat untuk diabsorpsi

fase biofarmasetika

ketersediaan hayati 

obat utk memberi efekFase farmakokinetik fase farmakodinamika

Tablet pecah (liberasi)Menjadi granul, zat aktif

Terlepas dan larut

Zat aktif mengalami:AbsorpsiDistribusiMetabolisme

Ekskresi

Terjadi:Interaksi

Obat dengan reseptorDi tempat kerja

efek

Page 3: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 3/80

 

 

Tiga fase yang dilalui obat:

1. farmasetika2. farmakokinetika3. farmakodinamika

Page 4: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 4/80

 

FARMASETIKA

• DisintergrasiPemecahan tablet/pil menjadipartikel-partkel yang lebih kecil

• Disolusi

Melarutnya partikel-partikel yang lebihkecil dalam cairan gastrointestinal

• Rate limiting

waktu yang diperlukan oleh suatu obatuntuk berdisintegrasi & sampai menjadisiap diabsorpsi oleh tubuh.

Page 5: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 5/80

 

FARMAKOKINETIKA

: Proses pergerakan obat utk mencapaikerja obat (pengaruh tubuh terhadap

obat)

• Absorpsi

• Distribusi

• Metabolisme• Ekskresi

Page 6: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 6/80

 

A b s o r p siPergerakan partikel-partikel obat dari salurangastrointestinal ke dalam cairan tubuh.

Kecepatan absorpsi obat dapat dipengaruhi oleh:  Kekosongan lambung

Adanya makanan dalam lambung dapatmemperlambat absorpsi obat; obat biasanyadianjurkan untuk diminum pada saat lambung dalamkeadaan kosong.

Obat yang diberikan secara sublingual atau

rektal tidak dipengaruhi proses pencernaan.Obat yang diberikan per oral mempunyai aksiyang lebih lambat bila dibandingkan denganpemberian secara intravena.

Page 7: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 7/80

lanjutan

 Bentuk sediaan, konsentrasi dan dosisobat.

Untuk dapat diabsorpsi, obat harus

dalam bentuk larutan.Obat dengan konsentrasi & dosis

yang tinggi akan lebih cepat diabsorpsidaripada obat dengan konsentrasi &dosis rendah.

 

Page 8: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 8/80

Lanjutan

 Aliran darah, rasa nyeri stres,kelaparan, makanan & pH.

Sirkulasi yang buruk akibat syok, obat-obatanvasokonstriksi, atau penyakit yang merintangi

absorpsi.Rasa nyeri, stres, dan makanan yang padat,

pedas, dan berlemak dapat memperlambat masapengosongan lambung, sehingga obat lebih lamaberada di dalam lambung.

Latihan dapat mengurangi aliran darah denganmengalirkan darah lebih banyak mengalir ke otot,sehingga menurunkan sirkulasi di salurangastrointestinal.

 

Page 9: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 9/80

Lanjutan

Beberapa obat tidak langsungmasuk ke dalam sirkulasi sistemiksetelah absorpsi, tetapi masuk ke hatimelalui vena porta.

Efek first-pass (first-pass hepatik):

Proses dimana obat melewati hati terlebih

dahulu.Contoh : morphin, Lidocain,

nitrogliserin.

 

Page 10: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 10/80

D i s t r i b u s i

Proses dimana obat berada dalam cairantubuh dan jaringan tubuh.

Faktor-faktor yang mempengaruhi: Aliran darah

Afinitas (kekuatan penggabungan) terhadap jaringan

Pengikatan dengan protein

 

Page 11: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 11/80

Lanjutan

DISTRIBUSI

Pengikatan dgn Protein yang terdapat(Albumin) dalam jaringan

Efek Farmakologis

 

Page 12: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 12/80

Lanjutan

Dengan menurunnya kadar obat bebas dalam jaringan, maka lebih banyak obat yang berada dalamikatan dibebaskan dari ikatannya dengan proteinuntuk menjaga keseimbangan dari obat yang dalambentuk bebas.

Jika ada dua obat tinggi dengan protein diberikanbersama-sama maka terjadi persaingan untukmendapatkan tempat pengikatan dengan protein,sehingga lebih banyak obat bebas yang dilepaskanke dalam sirkulasi.

Kadar protein yang rendah menurunkan jumlahtempat pengikatan dengan protein, sehinggameningkatkan jumlah obat bebas dalam plasma

kelebihan dosis.

 

Page 13: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 13/80

Lanjutan

Penting bagi seorang perawat:Harus memeriksa kadar protein plasmadan albumin plasma.

protein (albumin)

T4 pengikatan dengan protein 

Lebih banyak obat bebas toksisitas obat

 

Page 14: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 14/80

Metaboslisme

Metabolit Aktif metabolit non-aktif

Aksi farmakologis non-aksi farmakologis

 

Page 15: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 15/80

Lanjutan

Metabolisme dapat mengalami gangguanyaitu metabolisme yang lambat.

penyakit liver, jantung/ginjal usia lanjut

Bayi

 

Page 16: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 16/80

Lanjutan

Waktu paruh Obat (T ½):waktu yang diperlukan oleh konsentrasiobat dalam plasma untuk berkurangmenjadi 50 % dari konsentrasi awal .

Contoh:obat 5000 unit; waktu paruh 6 jam

Konsentrasi awal= 100%=5000 unitSetelah 6 jam = 50%= 2500 unit

Setelah 12 jam = 25%= 1250 unitSetelah 18 jam = 12,5%= 625 unitSetelah 24 jam = 6,25%= 312,5 unit

 

Page 17: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 17/80

E k s k r e s i

Proses fisiologis dimana obat danmetabolit dikeluarkan dari tubuh.

Sebagian besar ekskresi berlangsungmelalui ginjal dalam bentuk urin.

Obat juga dikeluarkan melalui paru-paru

(anestesi), feses, keringat, air mata, ASIdan saliva.

 

Page 18: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 18/80

Lanjutan

Obat bebas yang tidak berikatan, yanglarut dalam air, dan obat-obatan yangtidak diubah, difiltrasi oleh ginjal.

Sekali obat dilepaskan ikatannya denganprotein, maka obat menjadi bebas dan

akhirnya akan diekskresikan melaluiurin.

 

Page 19: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 19/80

FARMAKODINAMIKA

Pengaruh obat terhadap tubuhMekanisme KERJA obat

Faktor-faktor yang mempengaruhi:ada-tidaknya gangguan interaksiobat terhadap tempat reseptor.

Reseptor: komponen dari sel/organismeyang mengikat obat secara kimiawi.

 

Page 20: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 20/80

Lanjutan

Tujuan mekanisme kerja obat:Teliti efek utama obat

Tahu interaksi obat dengan sel

Tahu spektrum efek dan respons yangterjadi

Interaksi obat-reseptor EFEK

 

Page 21: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 21/80

Lanjutan

EFEK

Primer Sekunder

Diinginkan

Tidak diinginkan

 

Page 22: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 22/80

Lanjutan

Parameter mekanisme kerja obat:

Puncak Kerja  MDR 

MEC 

T0  T

1  T

2  T

K on s  e n t  r  a  s i   o b  a  t  

Kunci :

T0 – T1 = MulaT0 – T2 = Puncak

T1 – T3 = Lama

 

Page 23: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 23/80

INTERAKSI : OBAT  – OBAT DANOBAT  – MAKANAN

Obat-obat baru yang efektif secaraterapeutik berkembang pesat sekalidalam beberapa dekade terakhir ini.

Tetapi keuntungan dari segi terapi inimembawa problem tersendiri denganmeningkatnya pula problem baru yangmenyangkut obat: a.l. interaksi obat – obat dan interaksi obat – makanan.

 

Page 24: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 24/80

 

Sebagian dari problem obat terjadi tanpadiperkirakan semula, sebagian lagi dapat diprediksi

karena efek farmakologisnya diketahui. Akan tetapiterapi dengan obat menjadi bertambah kompleks,karena penderita jarang diberikan hanya satu jenisobat melainkan lebih sering diberikan beberapa jenis

obat sekaligus. Kadang-kadang sulit memprediksiakibat dari campuran sekian obat yang diberikanbersamaan. Dengan demikian, maka seharusnyacatatan pengobatan (medication record) menjadisangat penting, serta penderita sebaiknya dipantaulebih teliti, sehingga kelainan efek obat dapatdiketahui secara dini, sebelum penderita mendapat

akibat yang serius dari obat-obat yang diberikanadan a. 

Page 25: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 25/80

Terapi dengan beberapa obat sekaligushendaknya jangan mengakibatkan interaksiobat. Sungguhpun demikian ada pulainteraksi obat yang menguntungkan

penderita, karena obat yang satumeningkatkan efek obat yang lain, sehinggaterjadi potensiasi/sinergis. Dalam hal yangterakhir ini, kedua obat dapat dikurangi

dosisnya, sehingga efek samping dari obat-obat itu berkurang sedangkan efek yangdicari dapat optimal.

 

D l h l t j di i t k i b t k

Page 26: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 26/80

Dalam hal terjadi interaksi obat makahasil farmakologisnya dapat sbb:

1. Obat yang satu memperkuat efek obat yang lain,sehingga efek total obat melebihi dari jumlahaljabarnya. Ini terjadi bila dua obat yangmemberikan depresi pada Sistem Saraf Pusat(SSP) diberikan bersamaan, misalnya sedatif-hipnotik sesamanya, atau dengan tranquilizeratau juga dengan alkohol, maka efek total daridepresi SSP dapat membahayakan penderita.Tetapi sungguh pun demikian potensiasi ini dapat

dijadikan menguntungkan penderita, misalnyadalam hal memberikan dua bakterisida secarabersamaan.

 

Page 27: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 27/80

2. Obat yang satu menghambat kerja obat yanglain, sehingga efek berkurang. Tetracyclin

diberikan bersamaan dengan antasida(terutama yang mengandung unsur Calciumdan Aluminium) akan mengurangi kerjaTetracyclin, karena terjadi ikatan kompleks

dengan Tetracyclin yang tidak dapat melarutdalam cairan gastrointestinal. Contoh lain,Luminal / Phenobarbital karena bekerja sebagaienzim-inducer akan mengurangi efek

phenytoin, Rifampicin, Corticosteroid, Pil KBoral.

 

Page 28: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 28/80

3. Inaktivasi obat yang satu oleh obatyang lain menyebabkan obat pertama

tidak/kurang memberi efek yangdikehendaki. Contoh: Gentamycindiberikan bersamaan dengan Penicilin

menyebabkan inaktivasi dariGentamycin.

 

Page 29: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 29/80

Kemungkinan terjadi interaksi obat.Berapa besar kemungkinan terjadinya interaksi kalaubeberapa obat diberikan bersamaan? Bila dua obatdicampur, kemungkinan interaksi hanya satu. Bila

 jumlah n obat diberikan bersamaan makakemungkinan interaksi yang terjadi ½ n (n  – 1). Inibaru kalau ditinjau dari segi obatnya. Kalaudiperhitungkan juga faktor-faktor penderita (yang bisa

sangat kompleks) maka rumus menjadi ½ n (n  –

1 )(x ). Dengan demikian kepada para dokterdianjurkan, kalau satu jenis obat sudah memadai,berikanlah satu jenis saja. Tetapi bila kombinasibeberapa obat dianggap perlu, maka yakinilahterlebih dahulu, bahwa tidak ada interaksi antaraobat-obat itu dengan sesamanya, hal ini dapatmerugikan sekali bagi penderita; rugi secaralangsung karena khasiat obat tidak seperti yangdiperkirakan/diharapkan, atau pun rugi secara tidaklangsung karena terapi yang rasional tertunda.

 

aga mana meng n ar ntera s

Page 30: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 30/80

aga mana meng n ar ntera sobat ini dalam praktek sehari-hari? 

1. Sebaiknya penderita tidak perlu pergiberobat pada lebih dari satu dokter,

karena tiap dokter dapat memberikanterapi sesuai dengan keyakinannyamasing-masing. Berobat lebih dari satudokter dapat disebut “polymedicine ” .

 

Page 31: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 31/80

2. Hindarkan memberikan banyak obatsekaligus, apakah obat itu dalam satu

campuran/bentuk sediaan, atau dalamsatu helai resep ada obat tablet, plusobat kapsul; kadang-kadang beberapa jenis sekaligus. Hal ini disebut

“polypharmacy ”. Juga harus diingatbahwa “polymedicine ” juga melahirkan“polypharmacy ’.

3. Jangan menganjurkan “pengobatan-diri-sendiri” oleh penderita. Inipun juga dapatmengakibatkan “polypharmacy ”.

 

Page 32: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 32/80

FAKTOR-FAKTOR PENDERITA YANGBERPENGARUH TERHADAP INTERAKSI OBAT

1. Umur Penderita – Bayi dan balita: proses metabolik belumsempurna, efek obat dapat lain.

- Orang lanjut usia: relatif lebih sering

berobat daripada orang muda; lebih seringmendertia penyakit kronis seperti: hipertensi,kardiovaskuler, diabetes, arthritis; seringkalifungsi ginjal menurun, sehingga ekskresi

obat terganggu; juga kemungkinan fungsihepar terganggu; diet orang lanjut usiaseringkali tidak memadai

 

Page 33: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 33/80

2. Faktor-faktor farmakogenetik penderita.Perbedaan suku bangsa dapat memberikanperbedaan metabolisme obat.

 – “Fast acetylator” dan “slow acetylator”. Kebanyakan orang

Timur tergolong “fast acetylator” sedangkan kebanyakanorang Barat tergolong “slow acetylator”.  – Ada perbedaan respons obat yang berbeda terhadap

beberapa obat, a.l. Procainamid, Phenylbutazone,Nortriptyline.

3. Penyakit yang sedang diderita penderita.

Pemberian obat yang merupakan kontra-indikasiuntuk penyakit tertentu, misalnya Obat flu yangmengandung Coffein untuk penderita jantung.

4. Fungsi hati penderitaFungsi hati yang terganggu akan menyebabkanmetabolisme obat terganggu karenabiotransformasi obat sebagian besar obat terjadi dihati.

 

Page 34: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 34/80

5. Fungsi ginjal penderita

Fungsi ginjal terganggu akan mengakibatkanekskresi obat terganggu. Ini akan mempengaruhikadar obat dalam peredaran darah, juga dapatmemperpanjang waktu paruh (t ½ ) obat. Dalam halini ada tiga hal yang dapat dilakukan, yaitu:

- Dosis obat dikurangi, atau

- Interval waktu antara pemberian obat

diperpanjang, atau- Kombinasi dari kedua hal di atas.

6. Kadar protein dalam darah/serum penderita

Bila kadar protein dalam darah penderita di bawah

normal, maka akan berbahaya terhadap pemberianobat yang ikatan pada proteinnya tinggi. MisalnyaPhenytoin; kadar obat bebas akan lebih tinggisehingga efek obat juga akan lebih intens.

 

Page 35: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 35/80

7. pH urine penderita

pH urine dapat mempengaruhi ekskresi obat daritubuh, a.l. preparat Sulfa.

8. Diet penderita (interaksi dengan makanan/minuman)Diet dapat mempengaruhi absorpsi dan efek obat,a.l.:

* Tetracyclin diminum dengan susu: sebagian dariTetracyclin tidak dapat diabsorpsi karena terikat

pada unsur Calcium dalam susu (chelate),akibatnya adalah penurunan konsentrasiTetracyclin dalam plasma.

* Valium/Diazepam atau Phenobarbital atau obat-

obat lainnya yang memberikan depresi pada SSP,kalau diminum bersamaan minuman yangmengandung alkohol akan terjadi potensiasi efekdepresi SSP, dapat sampai menyebabkan koma.

 

Page 36: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 36/80

 

* Penicilin diminum bersamaan dengan jeruk/fruit-juice yang asam lainnya, akanmenyebabkan dekomposisi dari Penicilin.

* Erytromycin diminum bersamaan dengan air jeruk/fruit-juice yang asam lainnya akan

menyebabkan dekomposisi dari Erytromycin.

* MAO-inhibitors (Mono amin oksidase) jangandiberikan bersamaan dengan minuman yang

mengandung alkohol, makanan coklat, keju,hati, ragi, yogurt, karena dapat menyebabkankrisis hipertensi.

 

DOSIS OBAT

Page 37: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 37/80

DOSIS OBAT

Dalam pemberian terapi yang rasional,dosis obat merupakan factor penting,karena baik kelebihan atau kekurangandosis akan menghasilkan efek yangtidak diinginkan, bahkan seringmembahayakan. Untuk dapatmenetapkan dosis yang tepat, perlu

memahami macam-macam dosis dancara penerapannya.

 

PENGERTIAN UMUM MENGENAI

Page 38: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 38/80

PENGERTIAN UMUM MENGENAIDOSIS

Dosis obat adalah jumlah obat yang diberikan kepada

penderita dalam satuan berat (gram, milligram, microgram)atau satuan isi (milliliter, liter) atau Unit-unit lainnya (UnitInternasional). Kecuali bila dinyatakan lain maka yangdimaksud dengan dosis ialah sejumlah obat yangmemberikan efek teraupetik pada penderita dewasa; atau

dosis suatu obat adalah pemakaian sekali, per oral untukorang dewasa, kalau yang dimaksud bukan dosis tersebut diatas harus dengan keterangan jelas. Misalnya pemakaiansehari, dosis untuk anak, dosis per injeksi dan seterusnya.Bila dosis obat yang diberikan melebihi dosis teraupetikterutama obat yang tergolong racun ada kemungkinan terjadi

keracunan, dinyatakan sebagai dosis toxica . Dosis toxica inidapat sampai mengakibatkan kematian, disebut sebagaidosis letalis .

 

Page 39: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 39/80

Obat-obat tertentu memerlukan dosispermulaan (initial dose) atau dosis awal (loading

dose) yang lebih tinggi dari dosis pemeliharaan(maintenance dose). Dengan memberikan dosispermulaan yang lebih tinggi dari dosis-pemeliharaan (misalnya dua kali), kadar obat

yang dikehendaki dalam darah dapat dicapailebih awal. Hal ini dapat dilakukan antara lainpada pemberian oral preparat Sulfa(Sulfasoxazole, Trisulfa-pyrimidines); diberikan

dosis permulaan 2 gram dan diikuti dengan dosispemeliharaan 1 gram tiap 6 jam

 

MACAM MACAM DOSIS

Page 40: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 40/80

MACAM-MACAM DOSIS 

 – Dosis Terapi (DT) atau dosis yang ditulisdalam resep adalah dosis yang menyembuhkanuntuk penderita tersebut (individu) 

 – Dosis Lazim (DL) atau dosis yang tercatumdalam literatur adalah dosis yang lazimnya

dapat menyembuhkan. Dalam menulis resepdigunakan untuk pedoman dalam menentukanDT. Kecuali dosis lazim dan dosis terapi dalammenulis resep harus mengetahui dosis

maksimum, dosis anak, dosis geriatric dan dosisrangkap.

 

Page 41: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 41/80

- Dosis Maksimum (DM) adalah dosis/takaranmaksimum/terbanyak yang dapat diberikan (berefekterapi) tanpa menimbulkan bahaya atau batas dosisyang relatif masih aman diberikan kepada penderta.Dosis Lazim dan dosis maksimum terdapat dalambuku Farmakope Indonesia, juga Farmakope lainnya.Tetapi DM anak tidak terdapat dalam Literatur, makaDM untuk anak dapat dihitung dengan

membandingkan kebutuhan anak terhadap dosismaksimum dewasa. Yang dibandingkan adalah (palingtepat) luas permukaan tubuh, kemudian berat badandan umur. Obat beracun yang mempunyai D.M. , biladiberikan kepada anak, harus diperhitungkan sendiri;

untuk itu dapat dipergunakan rumus:

 

Page 42: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 42/80

 rumus Young : 

D.M. Obat untuk anak =n

x D.M.dewasa

n + 12

• Angka yang menunjukkan D.M. untuk suatu

obat ialah dosis tertinggi yang masih dapatdiberikan kepada penderita dewasa.

 

FAKTOR FAKTOR YANG

Page 43: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 43/80

FAKTOR-FAKTOR YANGMEMPENGARUHI DOSIS

Dosis obat yang diberikan kepadapenderita dipengaruhi oleh beberapafaktor : faktor obat, cara pemberian obattersebut dan penderita. Terutama faktor-faktor penderita sering kali komplekssekali, karena perbedaan individualterhadap respons obat tidak selalu dapat

diperkirakan. Ada kemungkinan ketigafaktor tersebut didapati sekaligus.

 

F k Ob

Page 44: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 44/80

1. Faktor Obat 

 – Sifat fisika : daya larut obat dalam air/lemak,kristal/amorf, dsb.

 – Sifat kimiawi : asam, basa, garam, ester, garamkompleks, pH, pKa.

 – Toksisitas : dosis obat berbanding terbalik dengantoksisitas.

2. Cara pemberian Obat kepada Penderta » Oral : dimakan atau dminum

» Parenteral : subkutan, intramuskuler intravena,dsb.

» Rektal, vaginal, uretra

» Lokal, topical

» Lain-lain: implantasi, sublingual, intrabukal,dsb.

 

3 F kt P d it

Page 45: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 45/80

3. Faktor Penderita 

 – Umur : neonatus, bayi, anak, dewasa, geriatric.

 – Berat badan : biarpun sama-sama dewasa beratbadan dapat berbeda besar.

 – Jenis kelamin : terutama untuk obat golongan hormon.

 – Ras : “slow & fast acetylators”. 

 – Toleransi

 – Obesitas : untuk obat-obat tertentu factor ini harus

diperhitungkan. – Sensivitas individual.

 – Keadaan pato-fisiologi : kelainan pada saluran cernamempengaruhi absorpsi obat; penyakit hatimempengaruhi metabolisme obat; kelainan pada

ginjal mempengaruhi ekskresi obat.

 

DOSIS OBAT UNTUK ANAK

Page 46: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 46/80

DOSIS OBAT UNTUK ANAKDi bidang Pediatri dalam menentukan dosis obat untuk

terapi sering ditemukan kesulitan-kesulitan, terutama bila ini

menyangkut pengobatan anak premature, anak baru lahir,dan juga yang masih bayi. Alasannya ialah karena organ-organ pada penderita ini masih belum berfungsi secarasempurna, antara lain hepar, ginjal dan susunan sarafpusat. Tambahan lagi, distribusi cairan tubuh berbeda padaanak kecil daripada orang dewasa.

Oleh karena fungsi hepar anak yang baru lahir belumsebagaimana mestinya, maka konjugasi dengan asam

glukuronat hampir tidak terjadi. Cadangan glycine untukkonjugasi sangat terbatas, tetapi kemampuan konjugasidengan asetilasi dan sulfatasi sudah ada.

 

Fungsi ginjal anak yang baru lahir juga belum

Page 47: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 47/80

  Fungsi ginjal anak yang baru lahir juga belumsempurna. Ini disebabkan jaringan ginjal masihmengalami diferensiasi yang mengakibatkanberkurangnya filtrasi glomerulus. Baru pada umur satutahun si anak menghasilkan urine dengan konsentrasiseperti orang dewasa; sampai umur satu tahun ini si anakmembutuhkan empat sampai lima kali air dibandingdengan orang dewasa bila diperhitungkan persatuanberat badan.

Susunan Saraf Pusat (SSP) pun belum berkembang

sempurna pada anak baru lahir. Biarpun besarnya otakseorang anak umur satu tahun telah mencapai 2/3 daribesar otak orang dewasa, tetapi koordinasi SSP dengansusunan saraf autonomic masih belum sempurna.

Mengenai cairan tubuh total, anak yang baru lahir

mempunyai 29.7 % lebih cairan tubuh dari orang dewasa,bila dihitung persatuan berat badan. Pada umur 6 bulanseluruh cairan tubuh masih 20.7 % lebih tinggi, dan anaksampai umur 7 tahun pun masih mempunyai 5.5 % lebihcairan tubuh.

 

Faktor faktor di atas (di samping factor faktor endogen

Page 48: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 48/80

Faktor-faktor di atas (di samping factor-faktor endogendan eksogen lainnya) menyebabkan respons terhadap obatberbeda pada anak dengan orang dewasa. Parameter-parameter perbedaan anak dengan orang dewasa adalah

ssb :1. Pola ADME :

 – Perbedaan absorpsi (penyerapan) oleh karena perbedaan relatif dari“kepadatan” sel 

 – Perbedaan distribusi oleh karena persentase cairan ekstraseluler dancairan tubuh total relatif lebih tinggi.

 – Perbedaan metabolisme oleh karena proses enzimatik yang belumsempurna.

 – Perbedaan ekskresi oleh karena glomerulus dan atau tubuli belumberkembang secara lengkap.

2. Sensitivitas intrisik yang berlainan terhadap bahan obat.3. Redistribusi dari zat-zat endogen.

 

PENGHITUNGAN DOSIS

Page 49: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 49/80

PENGHITUNGAN DOSISA. Sistem Pengukuran dengan Konversi

Tiga system pengukuran yang dipakai dalampengukuran obat-obatan dan larutan yaitu: system Metrik,Farmasi, dan Rumah Tangga.

Konversi menjadi satu unit pengukuran adalah penting

dalam pemberian obat. Sewaktu memberikan penyuluhankepada pasien pada saat pulang dimana pasienmemerlukan obat cair di rumah, seorang perawat mungkinperlu untuk mengkonversi pengukuran metrik menjadipengukuran rumah tangga. Tabel di bawah ini

memberikan ekuivalensi metrik dan farmasi utuk berat,dan ekuivalen metrik, farmasi, dan rumah tangga untukvolume.

 

B M t d P ghit g

Page 50: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 50/80

B. Metode Penghitungan

Dua metode umum untuk penghitungan dosis obatadalah rumus dasar dan rasio dan proporsi. Metode-metode

ini akan dipakai dalam penghitungan dosis-dosis obat oraldan yang disuntikan. Seorang perawat harus memilih salahsatu metode untuk menghitung dosis obat dan memakainyasecara konsisten.

Untuk obat-obat yang membutuhkan penghitungandosis individual, mungkin diperlukan penghitunganberdasarkan berat badan (BB) dan luas permukaan tubuh(LPT). Pada waktu lampau, kedua metode ini dipakai dalampenghitungan dosis untuk anak-anak dan untuk obat-obatdalam pengobatan kanker (obat antineoplastik). Kini kitamenghitung berdasarkan berat badan dan luas permukaantubuh terutama untuk mereka yang berat badannya renda,yang mengalami obesitas atau para lanjut usia.

 

Page 51: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 51/80

Sebelum menghitung dosis obat,semua unit pengukuran harus dikonversi

ke system tunggal. Sangat menolong jikadikonversi ke dalam system yang terteradalam label obat. Jika obat yang dimintadalam grain (gr) dan pada label tertera

dalam miligram (mg), konversi grainmenjadi milligram, pengukuran padalabel obat, dan teruskan denganpenghitungan obat. Konversi metrik danfarmasi yang paling sering dipakai dalampengukuran obat kering dan cair.

 

LANDASAN PEMILIHAN BENTUK

Page 52: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 52/80

SEDIAAN OBAT Setiap melakukan terapi yang menggunakan

obat, maka perlu dipilih/ditetapkan Bentuk sediaanObat (BSO) dari masing-masing jenisnya secaratepat. Untuk hal tersebut, kita perlu memperhatikanfactor-faktor yang terkait dalam proses pengobatan,seperti factor penderita, factor penyakit, sifat obat,dan bioavailabilitas. Hal ini perlu dipahami agarpemilihan bentuk sediaan obatnya betul-betul tepatsesuai dengan penyakit, obat, dan penderitanya.

Apabila seorang dokter telah menentukan obatpilihannya (obat tepat) kemudian memilih bentuksediaannya yang tepat yaitu yang efeknya

semaksimal mungkin, efek samping seminimalmungkin dan enak, mudah serta praktis bagipenderita. Untuk itu, perlu memperhatikan factor-faktor yang terkait dalam proses pengobatan.

 

Page 53: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 53/80

Faktor Penyakit

 – Memperhatikan berat - ringannya penyakit.

Bila keadaan penyakit yang berat/akut, perlupengobatan/efek obat yang cepat, maka BSOpilihannya adalah injeksi. Bila keadaan penyakit

ringan/kronis bisa memilih BSO peroral, misalnyatablet, kapsul, sirup, dll.

 – Memperhatikan lokasi penyakit.

Untuk pengobatan local, BSO yang dipilih

tergantung lokasi penyakitnya. Misalnya lokasipenyakitnya di kulit, BSO dipilih salep. Bila lokasipenyakitnya di anus, BSO pilihan suppositria.

 

Page 54: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 54/80

Faktor Penderita

 – Memperhatikan umur penderita.

Untuk bayi, dipilih bentuk: tetesUntuk anak-anak: pulveres, sirupUntuk dewasa relatif semua BSO bisa dipilih.

 – Memperhatikan keadaan penderita.

Penderita tidak sadar, muntah, habis operasi ataupenderita tidak bisa minum obat, maka dipilih BSO:supp, atau injeksi (BSO yang bukan per oral)

 – Memperhatikan keadaan sosial ekonomi penderita.

Penderita yang kurang mampu sebaiknya bentukpuyer, jangan sirup yang harganya relatif lebihmahal.

 

Page 55: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 55/80

Faktor Obat

 – Obat yang rasanya tidak enak (pahit),dipilih BSO kapsul atau emulsi

 – Obat-obat yang sangat merangsanglambung/rusak oleh asam lambung atauenzim pencernaan, dipilih BSO yang

bukan per oral ialah suppositoria/injeksi,dan lainnya.

 

Page 56: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 56/80

Berdasarkan konsistensinya, BSOdibedakan menjadi: BSO padat,setengah padat, dan cair. Masing-masing (konsistensi) terdiri dari

bermacam-macam BSO yangmempunyai maksud/tujuan yangberbeda.

 

BSO Konsistensi Padat

Page 57: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 57/80

BSO Konsistensi Padat

Pulvis/Pulveres/Serbuk

Pulvis : campuran kering bahan obat atau zat kimia yangdihaluskan ditujukan untuk pemakaian luar.

Keuntungan BSO Pulvis:Dapat menentukan macam-macam obat dengan leluasa dan

dengan dosis yang tepat untuk penderita.Dalam bentuk serbuk dapat diharapkan lebh stabildibandingkan dengan bentuk cair.Jumlah volume obat yang tidak praktis atau sukar diberikandalam bentuk lain, dapat diberikan dalam bentuk pulvis(serbuk) ini.

Obat lebih mudah terbagi dalam lambung dibandingkandengan bentuk sediaan padat lain. Selain itu juga lebih cepatdan sempurna kerja, serta kurang mengiritasi lambung.

 

Page 58: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 58/80

Pulvis dibedakan 2 macam :

1). Pulvis : serbuk tidak dibagi. Dapatdiberikan sebagai obat luar (contoh:Talcum venetum) dan obat dalam

(contoh: Pulvis stomachicus PEL)2). Pulveres: serbuk bagi-bagi dalambobot yang diperkirakan sama,

dibungkus menggunakan bahanpengemas yang cocok untuk sekaliminum. Lebih dikenal sebagai puyer.

 

T bl t

Page 59: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 59/80

 Tablet 

Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat

dengan atau tanpa bahan pengisi.Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsisebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat,zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok.

Keuntungan :Untuk pengusaha:

 – Sederhana dan memenuhi syarat-syarat ekonomi dalampembuatannya.

 – Stabil dan mudah dalam pengepakan, pengiriman dan

penyaluran.Untuk penderita/konsumen:

 – Mudah dibawa, dosis tepat, rasanya menarik (biladiminum tidak meninggalkan bekas rasanya).

 

K l

Page 60: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 60/80

Kapsul 

Kapsul (capsulae) adalah sediaan padat yang terdiri dari obat

dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut.

Obat diberikan dalam bentuk kapsul dengan maksud: – Untuk menutupi rasa dan bau obat yang tidak enak

Untuk memberikan obat dengan dosis yang tepat atauteliti

Obat yang dikehendaki bekerja di usus, tetapidalam hal ini kapsul harus dibuat dengan salutenteric. Selain itu enteric kapsul dapat pula untukobat-obat yang terurai oleh asam lambung. Bila

obat dikehendaki bekerja di usus, maka kapsulnyadibuat keras dengan larutan formalin 10 %. Bilakapsulnya supaya tidak tembus getah lambungmaka kapsulnya dilapisi dengan keratin.

 

 Ke nt ngan

Page 61: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 61/80

Keuntungan:

Kapsul tidak berasa, mudah pemberiannya,

mudah dibuat, baik untuk peracikan resepmaupun dalam perdagangan.

Dalam penyusunan resep, dokter dapatmenulis obat dengan leluasa dan dengandosis yang tepat untuk masing-masingpenderita. Hal ini yang membuat kapsul lebihmenguntungkan dibandingkan tablet.

Selain itu, ada penderita yang merasalebih mudah minum obat dalam bentukkapsul daripada tablet.

 

 Suppositoria

Page 62: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 62/80

Suppositoria 

Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rectal, vaginal atau urethal.Umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh.

Obat diberikan dalam bentuk suppositoria:

Bila diberikan per oral tidak memungkinkan atauobat akan menyebabkan muntah/mual-mual.Habis operasi dan dikehendaki lambung dan ususharus istirahat.Bila obat dikehendaki terhindar dari fermen

pencernaan dalam lambung dan usus atau untukmenghindari biotransformasi di hati.Bila obatnya dikehendaki bekerja lama.Untuk efek local.

 

 BSO Konsistensi Setengah Padat

Page 63: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 63/80

BSO Konsistensi Setengah Padat 

Fungsi :

• Sebagai pembawa substansi obatuntuk pengobatan kulit

• Sebagai bahan pelumas kulit

• Sebagai pelindung kulit, yaitumencegah kontak permukaan denganlarutan berair dan rangsangkulit.

 

Bentuk sediaan setengah padat

Page 64: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 64/80

g pdibagi menjadi :

1. Unguenta (salep): sediaan setengah padat yang

mudah dioleskan dan digunakan sebagai obatluar. Bahan obanya larut dan terdispersihomogen dalam dasar salep yang cocok.

Contoh: Kemicetin salep kulit 2%

2. Cremores (krim): sediaan setengah padat berupaemulsi mengandung air tidak kurang dari 60 %dan dimaksudkan sebagai obat luar. Digunakanpada daerah yang peka, mudah dicuci.

Contoh: Caladryl cream, Daktarin cream

 

Page 65: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 65/80

3. Pasta (pasta): sediaan berupa masa lembek yang

dimaksudkan untuk pemakaian luar. Biasanya dibuatdengan campuran bahan obat yang berbentuk serbukdalam jumlah yang besar (≥ 50 %) dengan vaselin atauparaffin cair atau dengan bahan dasar yang tidakberlemak (gliserin, mucilage, atau sabun). Digunakanpada luka yang mengeluarkan cairan (eksudat), gatal,terbuka. Dengan demikian akan mengurangi rasa gatal,

melindungi luka, menyerap cairan di atasnya dankontanya dengan jaringan lama.

Contoh: Pasta Lassari, Pasta Zinci Oleosa

4. Gel / Jelly: sediaan setengah padat, merupakan suspensi

dari bahan organic, mengandung air. Digunakan pada kulityang peka atau yang berlendir.

Contoh: Bioplacenton jelly, Thrombophop gel,Daktarin oral gel.

 

BSO Konsistensi Cair

Page 66: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 66/80

BSO Konsistensi Cair

1. Solutiones (Larutan) 

Solutiones atau larutan adalah sediaancair yang mengandung bahan kimiaterlarut. Kecuali dinyatakan lain,

sebagai pelarut digunakan air suling.Bentuk larutan dimaksudkan untukmembuat sediaan yang mengandung

bahan obat yang larut di dalampembawa.

 

Page 67: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 67/80

Keuntungan:

• Konsentrasi obat dalam takaran tertentudapat tepat karena larutan homogen

• Setelah diminum obat tidak memerlukanwaktu untuk melarut, sehingga dapatbekerja dengan segera.

•Kejernihan larutan dapat memberikankesan yang menyenangkan.

 

Page 68: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 68/80

Kerugian:

• Rasa obat dalam larutan lebih jelas.

• Tidak praktis bila dibandingkan denganbentuk sediaan lain, misalnya:

pulveres, tablet, dan kapsul.• Kemungkinan terjadinya reaksi kimia

dalam bentuk larutan di mana air

sebagai katalisator.Contoh: Garam inggris ( MgSO4 ), Borax

pelarutnya glycerin.

 

 Sirupi (Sirop)

Page 69: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 69/80

Sirupi (Sirop) 

Sirupi atau sirop adalah sediaan cair berupalartan yang mengandung saccharosa.Kadar saccharosa tidak kurang dari 64 %dan tidak lebih dari 66 %.

Sirop dengan kadar sacharosa ± 65 % disebutSirup simplex, digunakan sebagai cirrigenssaporis serta BJ = 1,3 (lebih besar dari BJ

air).Contoh : Sirop Simplex, Sirop Thymi 

 

Elixira (Eliksir)

Page 70: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 70/80

Elixira (Eliksir)

Elixira atau eliksi adalah sediaan berupa larutan yang

mempunyai rasa dan bau yang sedap, mengandungselain obat juga zat tambahan seperti gula dan atauzat pemanis lainnya, zat warna, zat pewangi dan zatpengawet serta digunakan sebagai obat dalam.Sebagai pelarut utama digunakan etanol yang

dimaksudkan untuk mempertinggi kelarutan obat.

Sediaan ini dimaksudkan untuk memberikan obat denganrasa dan bau yang enak, tetapi harus diingat sediaan

tersebut mengandung alcohol.Contoh: Bisolvon, mucohexin, mucopect.

 

 Guttae (Obat Tetes)

Page 71: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 71/80

Guttae (Obat Tetes) 

Guttae atau Obat tetes adalah sediaan cair berupalarutan, emulsi atau suspensi dimaksudkan untukobat dalam atau obat luar, digunakan dengan carameneteskan dan menggunakan penetes. Jikadisebutkan guttae tanpa ada ketentuan lain, yangdimaksudkan adalah guttae untuk obat dalam(paediatric drops).Penetes baku adalah penetes yang pada suhu 20derajat Celcius memberikan tetesan air suling yangbobotnya antara 47,5 dan 52,5 mg.Guttae untuk Obat Dalam dimaksudkan untukmemberikan obat dengan dosis tertentu dalamvolume yang kecil. Misalnya obat paten Tempra yangberisi Paracetamol.

 

Page 72: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 72/80

Ternyata tetesan pada sediaan obatbentuk guttae mengandung obat yangberbeda konsentrasinya dan hal initergantung pada masing-masing pabrik.

Gutae untuk Obat Luar:• Guttae Ophthalmicae ( Tetes Mata)

• Guttae Auricularis (Tetes Telinga)

• Guttae Nasales (Tetes Hidung)• Guttae Oris (Tetes Mulut)

 

 Injectiones (Injeksi)

Page 73: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 73/80

Injectiones (Injeksi) 

Injeksi adalah sediaan steril berupalarutan, emulsi atau suspensi atauserbuk yang harus dilarutkan atau

disuspensikan lebih dahulu sebelumdigunakan, disuntikkan dengn caramerobek jaringan ke dalam kulit atau

melalui kulit atau selaput lendir.

 

Page 74: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 74/80

Maksud penggunaan injeksi yaitu jika :

• Dikehendaki kerja obat dengan segera

• Penderita tidak dapat diberi obat melaluimulut, misalnya muntah-muntah, tidak

sadar• Obat akan rusak atau tidak diserap jika

diberikan melalui mulut, misalnya insulin

dan epinephrine dirusak asam lambung,streptomycin tidak diserap (oral)

• Dikehendaki kerja obat secara local.

 

 Enema

Page 75: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 75/80

Enema 

Enema adalah suatu larutan dimasukkan ke dalam rectumdan colon, untuk merangsang pengeluaran kotoran(feces), memberikan efek terapi local atau sistematik.Pada umumnya enema diberikan untuk melegakankonstipasi atau membersihkan isi perut (kotoran)

sebelum dilakukan pembedahan.

Pada umumnya enema diberikan dalam volume 500  – 1000 tergantung pada umur dan keadaan penderita.

Dapat juga diberikan dalam konsentrasi yang pekatdengan volume yang lebih kecil 100  – 200 ml atauhanya beberapa ml.

 

Gargarisma

Page 76: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 76/80

Gargarisma

Gargarisma adalah suatu sediaan berupa larutan yangpada umumnya dalam keadaan pekat dan harusdiencerkan dahulu sebelum digunakan (dikumur).

Tujuan penggunaannya adalah untuk pencegahan danpengobatan infeksi tenggorok. Dengan caradikumurkan maka larutan obat yang terkandungdidalamnya dapat langsung mengenai selaput lendirsepanjang tenggorok tetapi bukan sebagai pelindung

selaput lendir.Collutoria digunakan di dalam rongga mulut sedangkan

gargarisma digunakan sampai ke dalam tenggorok.

 

 Suspensiones (Suspensi)

Page 77: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 77/80

Suspensiones (Suspensi) 

Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung bahanobat padat dalam keadaan halus dan tidak larutterdispersi dalam cairan pembawa.

Keuntungan :• Bahan obat yang tidak larut dapat bekerja sebagai depo, yang

dapat memperlambat terlepasnya obat. Misalnya pada bentuksuspensi untuk injeksi intramuskuler.

• Beberapa bahan obat tidak stabil jika tersedia dalam bentuklarutan. Misalnya penicillin dalam larutan akan cepat menurunefek kerjanya.

• Obat dalam sediaan suspensi rasanya lebih enak dibandingkandalam larutan, karena rasa obat tergantung kelarutannya.Misalnya Quinine dalam suspensi rasanya tidak sepahit Quininedengan konsentrasi yang sama dalam larutan.

 

 Emulsa (Emulsi)

Page 78: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 78/80

Emulsa (Emulsi) 

Emulsi adalah sediaan yang mengandungbahan obat cair atau larutan obat,terdispersi dalam cairan pembawa dan

distabilkan dengan emulgator.Maksud penggunaan emulsi adalah untuk

mengurangi rasa dan bau yang tidakenak dari obat (minyak) nya sendiri

yang seringkali dihindari olehpenderita. 

 

Infusa

Page 79: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 79/80

Infusa

Infusa ialah sediaan cair yang dibuatdengan menyari simplisia nabatidengan air pada suhu 90 derajat C

selama 15 menit.

 

 Aerosolum / Inhalationes 

Page 80: 3. BAHAN KULIAH

5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 80/80

e oso u a at o es

Aerosolu (aerosol) yaitu sediaan yang mengandung satuatau lebih zat berkhasiat dalam wadah yang diberitekanan, dapat digunakan untuk obat dalam maupunluar.

Jika digunakan sebagai obat dalam atau inhalasi, aerosoldiperlengkapi dengan pengatur dosis. Misalnya:Kenacort AQ spray.

Inhalationes (inhalasi) yaitu sediaan yang dimaksudkanuntuk disedot melalui hidung atau mulut, ataudisemprotkan dalam bentuk kabut ke dalam saluranpernafasan dengan menggunakan alat semprotmekanik.

Maksud penggunaan inhalations ialah untuk melegahkanbronchi dan penyumbatan pada hidung.