Kuliah 3, Bahan Kuliah Pengantar Peternakan, Pengenalan Istilah, Bangsa Ternak1

77
Pengantar Peternakan Pokok Bahasan: I. Istilah-istilah (pengertian) dasar dalam bidang peternakan II. Pengenalan Bangsa-Bangsa Ternak (di Indonesia)

Transcript of Kuliah 3, Bahan Kuliah Pengantar Peternakan, Pengenalan Istilah, Bangsa Ternak1

  • Pengantar Peternakan

    Pokok Bahasan:

    I. Istilah-istilah (pengertian) dasar

    dalam bidang peternakan

    II. Pengenalan Bangsa-Bangsa Ternak

    (di Indonesia)

  • UNDANG-UNDANG RI NOMOR 18 TAHUN 2009

    TENTANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

    1) Peternakan adalah segala urusan yang berkaitan dengan sumber daya

    fisik, benih, bibit dan/atau bakalan, pakan, alat dan mesin peternakan,

    budi daya ternak, panen, pascapanen, pengolahan, pemasaran,dan

    pengusahaannya.

    2) Kesehatan hewan adalah segala urusan yg berkaitan dg perawatan

    hewan, pengobatan hewan, pelayanan kesehatan hewan, pengendalian

    dan penanggulangan penyakit hewan, penolakan penyakit, medik

    reproduksi, medik konservasi, obat hewan & peralatan kesehatan

    hewan, serta keamanan pakan

    3) Hewan adalah binatang atau satwa yg seluruh atau sebagian dari siklus

    hidupnya berada di darat, air, dan/atau udara, baik yg dipelihara maupun

    yang di habitatnya.

    4) Hewan peliharaan adalah hewan yg kehidupannya utk sebagian atau

    seluruhnya bergantung pada manusia utk maksud tertentu.

  • 5. Ternak adalah hewan peliharaan yang produknya diperuntukan sebagai penghasil pangan, bahan baku industri,

    jasa, dan/atau hasil ikutannya yang terkait dengan pertanian.

    6. Satwa liar adalah semua binatang yang hidup di darat, air, dan/atau udara yang masih mempunyai sifat liar, baik yang hidup bebas

    maupun yang dipelihara oleh manusia.

    7. Sumber daya genetik adalah materi al tumbuhan, binatang, atau jasad renik yang mengandung unit-unit yang berfungsi sebagai

    pembawa sifat keturunan, baik yang bernilai aktual maupun

    potensial untuk menciptakan galur, rumpun, atau spesies baru.

    8. Benih hewan yang selanjutnya disebut benih adalah bahan reproduksi hewan yang dapat berupa semen, sperma, ova, telur

    tertunas, dan embrio.

  • 9. Benih jasad renik adalah mikroba yang dapat digunakan utkkepen

    ngan industri pakan dan/atau industri biomedik veteriner.

    10. Bibit hewan yang selanjutnya disebut bibit adalah hewan yang

    mempunyai sifat unggul dan mewariskan serta memenuhi

    persyaratan tertentu utk dikembangbiakkan.

    11. Rumpun hewan yang selanjutnya disebut rumpun adalah

    segolongan hewan dari suatu spesies yang mempunyai ciri-ciri

    fenope yang khas dan dapat diwariskan pada keturunannya.

    12. Bakalan hewan yang selanjutnya disebut bakalan adalah hewan

    bukan bibit yang mempunyai sifat unggul untuk dipelihara guna

    tujuan produksi.

    13. Produk hewan adalah semua bahan yang berasal dari hewan

    yang masih segar dan/atau telah diolah atau diproses untuk

    keperluan konsumsi, farmakoseu ka, per tani an, dan/ at au

    kegunaan lain bagi pemenuhan kebutuhan dan kemaslahatan

    manusia.

  • 14. Peternak adalah perorangan warga negara Indonesia

    atau korporasi yang melakukan usaha peternakan.

    15. Perusahaan peternakan adalah orang perorangan atau korporasi, baik yang berbentuk badan hukum maupun yang

    bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam

    wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mengelola

    usaha peternakan dengan kriteria dan skala tertentu.

    16. Usaha di bidang peternakan adalah kegiatan yang menghasilkan produk dan jasa yang menunjang usaha budi

    daya ternak.

    17. Kastrasi adalah ndakan mencegah berfungsinya testis dengan jalan menghilangkan atau menghambat fungsinya.

  • 18. Inseminasi buatan adalah teknik memasukkan mani atau semen ke dalam alat reproduksi ternak be na sehat unt uk dapat

    membuahi sel telur dengan menggunakan alat inseminasi dengan

    tujuan agar ternak bunting.

    19. Pemuliaan ternak adalah rangkaian kegiatan untuk mengubah komposisi genetik pada sekelompok ternak dari suatu rumpun atau

    galur guna mencapai tujuan tertentu.

    20. Ternak lokal adalah ternak hasil persilangan atau introduksi dari luar yang telah dikembangbiakkan di Indonesia sampai

    generasi kelima atau lebih yang teradaptasi pada lingkungan

    dan/atau manajemen setempat.

    21. Usaha di bidang kesehatan hewan adalah kegiatan yang

    menghasilkan produk dan jasa yang menunjang upaya dalam

    mewujudkan kesehatan hewan.

  • Pengenalan Bangsa-bangsa Ternak Sumber: breeds of livestock

    Ruminansia Besar: 1) Sapi Potong (Ternak Babi, Kelinci)

    2) Sapi Perah

    3) Kerbau

    Ruminansia Kecil: 1) Kambing

    2) Domba

    Unggas: 1. Ayam (Petelur Vs Pedaging, Lokal Vs Ras)

    2. Itik (Petelur Vs Pedaging, Lokal Vs Ras)

    3. Puyuh

    Aneka Ternak: Puyuh, Kalkun

    Kelinci

  • Sapi Potong

  • Sapi Lokal atau Sapi Jawa atau Sapi Putih

  • Sapi Lokal Jawa Brebes

  • Sapi Hissar di Kab Sumbawa

  • (Aris Winaya, 2010)

  • Simental

    Brahman

    Limousine Angus

    Bangsa-bangsa Impor

  • Brahman

  • SAPI PERAH

  • Bangsa-bangsa Sapi Perah

    FH di Eropa

    FH BBPTU Baturaden

    FH di BIB Singosari

    (Friesian Holstein = FH)

    (Fries Holland)

  • PFH di Peternakan Kec. Cilongok

    Peranakan Friesian Holstein (PFH)

  • Peranakan Friesian Holstein (PFH)

  • Bangsa-bangsa Kerbau

    Kerbau adalah binatang memamah biak, termasuk dalam Bovinae.

    Klasifikasi kerbau sbg spesies Bubalus bubalis terdiri 3

    subspesies:

    Kerbau sungai (B. bubalis bubalis) berasal dari Asia Selatan. Kerbau rawa (B. bubalis carabanesis) atau kerbau rawa berasal dari Asia Tenggara.

    Kerbau liar (B. bubalis arnee).

  • Kerbau di Kab Pemalang

  • Kelompok Tani Ternak Kerbau

    di Kab Pemalang

  • Kelompok Tani Ternak Kerbau di Kab Banyumas

  • Kerbau Tanatoraja

    Sulawesi Selatan

  • Bangsa-bangsa Kambing dan Domba

  • Domba Ekor Gemuk Domba Ekor Tipis

  • Domba Garut

  • Domba Batur

  • Bangsa-bangsa

    Unggas

  • Klasifikasi (penggolongan) bebek, menurut tipenya dikelompokkan dalam

    3 (tiga) golongan, yaitu:

    a. bebek petelur seperti Indian Runner, Khaki Campbell, Buff (Buff

    Orpington) dan CV 2000-INA;

    b. bebek pedaging seperti Peking, Rouen, Aylesbury, Muscovy, Cayuga;

    c. bebek ornamental (bebek kesayangan/hobby) seperti East India, Call

    (Grey Call), Mandariun, Blue Swedish, Crested, Wood.

    Jenis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis

    bebek petelur seperti bebek tegal, bebek khaki campbell, bebek alabio,

    bebek mojosari, bebek bali, bebek CV 2000-INA dan bebek-bebek petelur

    unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian

    Ternak) Ciawi, Bogor.

    I t i k

  • Itik Alabio

  • Itik Pitalah

    Itik Cihateup

  • Bebek Kisar: hasil persilangan itik

    alabio dan itik muscovy

    itik moscovy (dari Amerika Selatan)

  • Itik Bali

  • Itik Mojosari

  • Ayam Pelung Cianjur

  • Ayam Ras Tipe Pelur

    White Leghorns Hisex Brown

    Hubbarb golden cornet

  • Jenis- jenis Ayam Petelur

    1) Tipe Ayam Petelur Ringan.

    Tipe ayam ini disebut dengan ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini mempunyai badan yang

    ramping/kurus-mungil/kecil dan mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih dan berjengger

    merah. Ayam ini berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur

    ringan komersial banyak dijual di Indonesia dengan berbagai nama. Setiap pembibit ayam petelur di

    Indonesia pasti memiliki dan menjual ayam petelur ringan (petelur putih) komersial ini. Ayam ini

    mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun produksi hen house. Sebagai petelur, ayam tipe ini

    memang khusus untuk bertelur saja sehingga semua kemampuan dirinya diarahkan pada

    kemampuan bertelur, karena dagingnya hanya sedikit. Ayam petelur ringan ini sensitif terhadapa

    cuaca panas dan keributan, dan ayam ini mudah kaget dan bila kaget ayam ini produksinya akan

    cepat turun.

    2) Tipe Ayam Petelur Medium.

    Bobot tubuh ayam ini cukup berat. Disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tidak kurus,

    tetapi juga tidak terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang

    banyak. Ayam ini disebut juga dengan ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yang cokelat, maka

    ayam ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai warna bulu yang cokelat

    juga. Dipasaran orang mengatakan telur cokelat lebih disukai daripada telur putih, kalau dilihat dari

    warna kulitnya memang lebih menarik yang cokelat daripada yang putih, tapi dari segi gizi dan rasa

    relatif sama. Harga telur cokelat lebih mahal daripada telur putih. Hal ini dikarenakan telur cokelat

    lebih berat daripada telur putih dan produksinya telur cokelat lebih sedikit daripada telur putih. Selain

    itu daging dari ayam petelur medium akan lebih laku dijual sebagai ayam pedaging dengan rasa

    yang enak.

  • Terdapat dua macam tipe ayam petelur:

    Tipe ayam petelur ringan : Tipe ayam ini sering disebut dengan ayam

    petelur putih yang mempunyai ciri-ciri badan ramping atau kecil mungil,

    bulunya putih bersih dan berjengger merah. Ayam tipe ini umumnya

    berasal dari galur murni White leghorn yang mampu bertelur lebih dari 260

    butir/tahun. Ayam tipe petelur ringan ini sensitif terhadap cuaca panas dan

    keributan.

    Tipe ayam petelur medium : Bobot badan ayam ini cukup berat, sehingga

    ayam ini disebut dengan ayam dwiguna. Ayam ini umumnya mempunyai

    warna bulu coklat dan menghasilkan telur berwarna coklat pula. Ayam tipe

    ringan maupun tipe medium memerlukan pemeliharaan yang relatif sama.

  • Jenis ayam Petelur

    Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 270, ransum 1,82 kg/dosin telur.

    Dekalb Xl-Link: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 255-280, ransum 1,8-2,0 kg/dosin telur. Hisex white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89 gram/dosin telur. H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur. Hubbarb leghorn: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)260, ransum 1,8-1,86 kg/dosin telur. Ross white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9 kg/dosin telur. Shaver S 288: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur. Babcock B 380: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275, ransum 1,9 kg/dosin telur. Hisex brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum 1,98 kg/dosin telur. Hubbarb golden cornet: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260, ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur. Ross Brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum 2,0 kg/dosin telur. Shaver star cross 579: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265, ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur. Warren sex sal link: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280, ransum 2,04 kg/dosin telur.

    LAYER STRAIN ISA BROWN

  • Ayam Ras Pedaging (Broiler)

    Ternak Ayam Broiler - Istilah ayam ras pedaging ataupun ayam broiler memang sudah lama dikenal

    di Indonesia. Istilah ayam ras pedaging adalah untuk menyebut jenis ayam yang tingkat pertumbuhannya sangat cepat, produksi dagingnya tinggi, dan sudah bisa dipanen dalam tempo

    pemeliharaan yang singkat.

  • Jenis Ayam Pedaging

    Dengan berbagai macam strain ayam ras pedaging yang

    telah beredar dipasaran. Tersedia informasi produktifitas

    atau prestasi bibit yang dijual di Poultry Shoup.

    Jenis strain ayam ras pedaging yang banyak beredar :

    Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline,

    Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro,

    Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cornish,

    Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler, Ross, Marshallm, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707.

  • Nama perusahaan pembibitan & strainnya:

    - PT. Anputraco, strainnya Bromo

    - PT. Cipendawa, strainnya Hubbard

    - PT. Charon Pokphan, strainnya AA

    - PT. Galur Palasari, strainnya Cobb

    - PT. Hybro, strainnya Hybro

    - PT. Missouri, strainnya Tegel

    - PT. Multi Breeder, strainnya Lohman

    - PT. Central Avian Pertiwi, strainnya Avian

  • Perusahaan pembibitan (breeder):

    Menghasilkan ayam final stock baik broiler maupun petelur. Breeder memelihara ayam induk broiler dan petelur dalam sistem ren (jantan dan

    betina dalam satu kandang besar) dilengkapi sarang untuk menghasilkan tetas.

    Ayam ini dikenal dengan istilah ayam parent stock (PS). Ayam PS inilah menghasilkan ayam pedaging maupun jenis ayam petelur.

    Ayam PS dihasilkan dari pembibitan induk ayam Grant Parent Stock (GPS). Sama

    seperti ayam PS, ayam GPS dipelihara dalam satu kandang antara jantan dan

    betina dengan perbandingan tertentu (sex ratio) 1 jantan : 10 betina. Ayam GPS

    dihasilkan oleh induk ayam tingkat pure line (PL).

    Secara hirarkis industri pembibitan ayam ras terdiri dari :

    (1) tingkat Pure Line (PL) ayam galur murni yang memproduksi DOC Grand Parent

    Stock (GPS),

    (2) GPS yang memproduksi DOC Parent Stock (PS), dan

    (3) PS yang memproduksi DOC Final Stock (FS).

    (4) ayam FS inilah yang dibudidayakan oleh peternak untuk keperluan konsumsi

    daging dan telurnya.

  • Pengantar Peternakan

    Pokok Bahasan:

    I. Klasifikasi sistim (usaha) peternakan

    II. Manfaat (peran) Peternakan

  • Pengertian Peternakan: Kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan

    ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan

    tersebut.

    Tidak terbatas pada pemeliharaaan saja. Memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang ditetapkan.

    Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah

    dikombinasikan secara optimal (Agribisnis Peternakan).

    Peternakan adalah segala urusan yang berkaitan dengan sumber

    daya fisik, benih, bibit dan/atau bakalan, pakan, alat dan mesin

    peternakan, budi daya ternak, panen, pascapanen,

    pengolahan, pemasaran, dan pengusahaannya.

  • Peternakan: Sistem peternakan diperkirakan telah ada sejak 9.000 SM yang dimulai

    dengan domestikasi anjing, kambing, dan domba.

    Peternakan semakin berkembang pada masa Neolitikum, yaitu masa ketika manusia mulai tinggal menetap dalam sebuah perkampungan.

    Pada masa ini pula, domba dan kambing yang semula hanya diambil hasil dagingnya, mulai dimanfaatkan juga hasil susu dan hasil bulunya

    (wol).

    Setelah itu manusia juga memelihara sapi dan kerbau untuk diambil hasil kulit dan hasil susunya serta memanfaatkan tenaganya untuk

    membajak tanah.

    Manusia juga mengembangkan peternakan kuda, babi, unta, dan lain-lain.

    Ilmu pengetahuan tentang peternakan, diajarkan di banyak universitas dan perguruan tinggi di seluruh dunia.

  • Klasifikasi Sistim Usaha Peternakan: I. Berdasarkan Pola Pemeliharaan:

    Intensip Vs Ektensip, Semi-Intensip Kandang Vs Umbaran, Semi-Umbaran, Berbasis Lahan Vs Tidak Berbasis Lahan, Individual Vs Komunal Mono-usaha Vs Multi-Usaha (Tunggal Vs Integrasi) dll .....

    II. Berdasarkan Tujuan Pemeliharaan:

    Perbibitan Vs Penggemukan, Kombinasi Petelur Vs Pedaging, Kombinasi Daging Vs Susu, Kombinasi Kesayangan Vs Bisnis dll.....