Kuliah 3, Bahan Kuliah Pengantar Peternakan, Pengenalan Istilah, Bangsa Ternak1
-
Upload
agung-gombloh -
Category
Documents
-
view
291 -
download
8
Transcript of Kuliah 3, Bahan Kuliah Pengantar Peternakan, Pengenalan Istilah, Bangsa Ternak1
-
Pengantar Peternakan
Pokok Bahasan:
I. Istilah-istilah (pengertian) dasar
dalam bidang peternakan
II. Pengenalan Bangsa-Bangsa Ternak
(di Indonesia)
-
UNDANG-UNDANG RI NOMOR 18 TAHUN 2009
TENTANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
1) Peternakan adalah segala urusan yang berkaitan dengan sumber daya
fisik, benih, bibit dan/atau bakalan, pakan, alat dan mesin peternakan,
budi daya ternak, panen, pascapanen, pengolahan, pemasaran,dan
pengusahaannya.
2) Kesehatan hewan adalah segala urusan yg berkaitan dg perawatan
hewan, pengobatan hewan, pelayanan kesehatan hewan, pengendalian
dan penanggulangan penyakit hewan, penolakan penyakit, medik
reproduksi, medik konservasi, obat hewan & peralatan kesehatan
hewan, serta keamanan pakan
3) Hewan adalah binatang atau satwa yg seluruh atau sebagian dari siklus
hidupnya berada di darat, air, dan/atau udara, baik yg dipelihara maupun
yang di habitatnya.
4) Hewan peliharaan adalah hewan yg kehidupannya utk sebagian atau
seluruhnya bergantung pada manusia utk maksud tertentu.
-
5. Ternak adalah hewan peliharaan yang produknya diperuntukan sebagai penghasil pangan, bahan baku industri,
jasa, dan/atau hasil ikutannya yang terkait dengan pertanian.
6. Satwa liar adalah semua binatang yang hidup di darat, air, dan/atau udara yang masih mempunyai sifat liar, baik yang hidup bebas
maupun yang dipelihara oleh manusia.
7. Sumber daya genetik adalah materi al tumbuhan, binatang, atau jasad renik yang mengandung unit-unit yang berfungsi sebagai
pembawa sifat keturunan, baik yang bernilai aktual maupun
potensial untuk menciptakan galur, rumpun, atau spesies baru.
8. Benih hewan yang selanjutnya disebut benih adalah bahan reproduksi hewan yang dapat berupa semen, sperma, ova, telur
tertunas, dan embrio.
-
9. Benih jasad renik adalah mikroba yang dapat digunakan utkkepen
ngan industri pakan dan/atau industri biomedik veteriner.
10. Bibit hewan yang selanjutnya disebut bibit adalah hewan yang
mempunyai sifat unggul dan mewariskan serta memenuhi
persyaratan tertentu utk dikembangbiakkan.
11. Rumpun hewan yang selanjutnya disebut rumpun adalah
segolongan hewan dari suatu spesies yang mempunyai ciri-ciri
fenope yang khas dan dapat diwariskan pada keturunannya.
12. Bakalan hewan yang selanjutnya disebut bakalan adalah hewan
bukan bibit yang mempunyai sifat unggul untuk dipelihara guna
tujuan produksi.
13. Produk hewan adalah semua bahan yang berasal dari hewan
yang masih segar dan/atau telah diolah atau diproses untuk
keperluan konsumsi, farmakoseu ka, per tani an, dan/ at au
kegunaan lain bagi pemenuhan kebutuhan dan kemaslahatan
manusia.
-
14. Peternak adalah perorangan warga negara Indonesia
atau korporasi yang melakukan usaha peternakan.
15. Perusahaan peternakan adalah orang perorangan atau korporasi, baik yang berbentuk badan hukum maupun yang
bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mengelola
usaha peternakan dengan kriteria dan skala tertentu.
16. Usaha di bidang peternakan adalah kegiatan yang menghasilkan produk dan jasa yang menunjang usaha budi
daya ternak.
17. Kastrasi adalah ndakan mencegah berfungsinya testis dengan jalan menghilangkan atau menghambat fungsinya.
-
18. Inseminasi buatan adalah teknik memasukkan mani atau semen ke dalam alat reproduksi ternak be na sehat unt uk dapat
membuahi sel telur dengan menggunakan alat inseminasi dengan
tujuan agar ternak bunting.
19. Pemuliaan ternak adalah rangkaian kegiatan untuk mengubah komposisi genetik pada sekelompok ternak dari suatu rumpun atau
galur guna mencapai tujuan tertentu.
20. Ternak lokal adalah ternak hasil persilangan atau introduksi dari luar yang telah dikembangbiakkan di Indonesia sampai
generasi kelima atau lebih yang teradaptasi pada lingkungan
dan/atau manajemen setempat.
21. Usaha di bidang kesehatan hewan adalah kegiatan yang
menghasilkan produk dan jasa yang menunjang upaya dalam
mewujudkan kesehatan hewan.
-
Pengenalan Bangsa-bangsa Ternak Sumber: breeds of livestock
Ruminansia Besar: 1) Sapi Potong (Ternak Babi, Kelinci)
2) Sapi Perah
3) Kerbau
Ruminansia Kecil: 1) Kambing
2) Domba
Unggas: 1. Ayam (Petelur Vs Pedaging, Lokal Vs Ras)
2. Itik (Petelur Vs Pedaging, Lokal Vs Ras)
3. Puyuh
Aneka Ternak: Puyuh, Kalkun
Kelinci
-
Sapi Potong
-
Sapi Lokal atau Sapi Jawa atau Sapi Putih
-
Sapi Lokal Jawa Brebes
-
Sapi Hissar di Kab Sumbawa
-
(Aris Winaya, 2010)
-
Simental
Brahman
Limousine Angus
Bangsa-bangsa Impor
-
Brahman
-
SAPI PERAH
-
Bangsa-bangsa Sapi Perah
FH di Eropa
FH BBPTU Baturaden
FH di BIB Singosari
(Friesian Holstein = FH)
(Fries Holland)
-
PFH di Peternakan Kec. Cilongok
Peranakan Friesian Holstein (PFH)
-
Peranakan Friesian Holstein (PFH)
-
Bangsa-bangsa Kerbau
Kerbau adalah binatang memamah biak, termasuk dalam Bovinae.
Klasifikasi kerbau sbg spesies Bubalus bubalis terdiri 3
subspesies:
Kerbau sungai (B. bubalis bubalis) berasal dari Asia Selatan. Kerbau rawa (B. bubalis carabanesis) atau kerbau rawa berasal dari Asia Tenggara.
Kerbau liar (B. bubalis arnee).
-
Kerbau di Kab Pemalang
-
Kelompok Tani Ternak Kerbau
di Kab Pemalang
-
Kelompok Tani Ternak Kerbau di Kab Banyumas
-
Kerbau Tanatoraja
Sulawesi Selatan
-
Bangsa-bangsa Kambing dan Domba
-
Domba Ekor Gemuk Domba Ekor Tipis
-
Domba Garut
-
Domba Batur
-
Bangsa-bangsa
Unggas
-
Klasifikasi (penggolongan) bebek, menurut tipenya dikelompokkan dalam
3 (tiga) golongan, yaitu:
a. bebek petelur seperti Indian Runner, Khaki Campbell, Buff (Buff
Orpington) dan CV 2000-INA;
b. bebek pedaging seperti Peking, Rouen, Aylesbury, Muscovy, Cayuga;
c. bebek ornamental (bebek kesayangan/hobby) seperti East India, Call
(Grey Call), Mandariun, Blue Swedish, Crested, Wood.
Jenis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis
bebek petelur seperti bebek tegal, bebek khaki campbell, bebek alabio,
bebek mojosari, bebek bali, bebek CV 2000-INA dan bebek-bebek petelur
unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian
Ternak) Ciawi, Bogor.
I t i k
-
Itik Alabio
-
Itik Pitalah
Itik Cihateup
-
Bebek Kisar: hasil persilangan itik
alabio dan itik muscovy
itik moscovy (dari Amerika Selatan)
-
Itik Bali
-
Itik Mojosari
-
Ayam Pelung Cianjur
-
Ayam Ras Tipe Pelur
White Leghorns Hisex Brown
Hubbarb golden cornet
-
Jenis- jenis Ayam Petelur
1) Tipe Ayam Petelur Ringan.
Tipe ayam ini disebut dengan ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini mempunyai badan yang
ramping/kurus-mungil/kecil dan mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih dan berjengger
merah. Ayam ini berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur
ringan komersial banyak dijual di Indonesia dengan berbagai nama. Setiap pembibit ayam petelur di
Indonesia pasti memiliki dan menjual ayam petelur ringan (petelur putih) komersial ini. Ayam ini
mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun produksi hen house. Sebagai petelur, ayam tipe ini
memang khusus untuk bertelur saja sehingga semua kemampuan dirinya diarahkan pada
kemampuan bertelur, karena dagingnya hanya sedikit. Ayam petelur ringan ini sensitif terhadapa
cuaca panas dan keributan, dan ayam ini mudah kaget dan bila kaget ayam ini produksinya akan
cepat turun.
2) Tipe Ayam Petelur Medium.
Bobot tubuh ayam ini cukup berat. Disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tidak kurus,
tetapi juga tidak terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang
banyak. Ayam ini disebut juga dengan ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yang cokelat, maka
ayam ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai warna bulu yang cokelat
juga. Dipasaran orang mengatakan telur cokelat lebih disukai daripada telur putih, kalau dilihat dari
warna kulitnya memang lebih menarik yang cokelat daripada yang putih, tapi dari segi gizi dan rasa
relatif sama. Harga telur cokelat lebih mahal daripada telur putih. Hal ini dikarenakan telur cokelat
lebih berat daripada telur putih dan produksinya telur cokelat lebih sedikit daripada telur putih. Selain
itu daging dari ayam petelur medium akan lebih laku dijual sebagai ayam pedaging dengan rasa
yang enak.
-
Terdapat dua macam tipe ayam petelur:
Tipe ayam petelur ringan : Tipe ayam ini sering disebut dengan ayam
petelur putih yang mempunyai ciri-ciri badan ramping atau kecil mungil,
bulunya putih bersih dan berjengger merah. Ayam tipe ini umumnya
berasal dari galur murni White leghorn yang mampu bertelur lebih dari 260
butir/tahun. Ayam tipe petelur ringan ini sensitif terhadap cuaca panas dan
keributan.
Tipe ayam petelur medium : Bobot badan ayam ini cukup berat, sehingga
ayam ini disebut dengan ayam dwiguna. Ayam ini umumnya mempunyai
warna bulu coklat dan menghasilkan telur berwarna coklat pula. Ayam tipe
ringan maupun tipe medium memerlukan pemeliharaan yang relatif sama.
-
Jenis ayam Petelur
Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 270, ransum 1,82 kg/dosin telur.
Dekalb Xl-Link: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 255-280, ransum 1,8-2,0 kg/dosin telur. Hisex white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89 gram/dosin telur. H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur. Hubbarb leghorn: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)260, ransum 1,8-1,86 kg/dosin telur. Ross white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9 kg/dosin telur. Shaver S 288: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur. Babcock B 380: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275, ransum 1,9 kg/dosin telur. Hisex brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum 1,98 kg/dosin telur. Hubbarb golden cornet: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260, ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur. Ross Brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum 2,0 kg/dosin telur. Shaver star cross 579: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265, ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur. Warren sex sal link: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280, ransum 2,04 kg/dosin telur.
LAYER STRAIN ISA BROWN
-
Ayam Ras Pedaging (Broiler)
Ternak Ayam Broiler - Istilah ayam ras pedaging ataupun ayam broiler memang sudah lama dikenal
di Indonesia. Istilah ayam ras pedaging adalah untuk menyebut jenis ayam yang tingkat pertumbuhannya sangat cepat, produksi dagingnya tinggi, dan sudah bisa dipanen dalam tempo
pemeliharaan yang singkat.
-
Jenis Ayam Pedaging
Dengan berbagai macam strain ayam ras pedaging yang
telah beredar dipasaran. Tersedia informasi produktifitas
atau prestasi bibit yang dijual di Poultry Shoup.
Jenis strain ayam ras pedaging yang banyak beredar :
Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline,
Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro,
Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cornish,
Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler, Ross, Marshallm, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707.
-
Nama perusahaan pembibitan & strainnya:
- PT. Anputraco, strainnya Bromo
- PT. Cipendawa, strainnya Hubbard
- PT. Charon Pokphan, strainnya AA
- PT. Galur Palasari, strainnya Cobb
- PT. Hybro, strainnya Hybro
- PT. Missouri, strainnya Tegel
- PT. Multi Breeder, strainnya Lohman
- PT. Central Avian Pertiwi, strainnya Avian
-
Perusahaan pembibitan (breeder):
Menghasilkan ayam final stock baik broiler maupun petelur. Breeder memelihara ayam induk broiler dan petelur dalam sistem ren (jantan dan
betina dalam satu kandang besar) dilengkapi sarang untuk menghasilkan tetas.
Ayam ini dikenal dengan istilah ayam parent stock (PS). Ayam PS inilah menghasilkan ayam pedaging maupun jenis ayam petelur.
Ayam PS dihasilkan dari pembibitan induk ayam Grant Parent Stock (GPS). Sama
seperti ayam PS, ayam GPS dipelihara dalam satu kandang antara jantan dan
betina dengan perbandingan tertentu (sex ratio) 1 jantan : 10 betina. Ayam GPS
dihasilkan oleh induk ayam tingkat pure line (PL).
Secara hirarkis industri pembibitan ayam ras terdiri dari :
(1) tingkat Pure Line (PL) ayam galur murni yang memproduksi DOC Grand Parent
Stock (GPS),
(2) GPS yang memproduksi DOC Parent Stock (PS), dan
(3) PS yang memproduksi DOC Final Stock (FS).
(4) ayam FS inilah yang dibudidayakan oleh peternak untuk keperluan konsumsi
daging dan telurnya.
-
Pengantar Peternakan
Pokok Bahasan:
I. Klasifikasi sistim (usaha) peternakan
II. Manfaat (peran) Peternakan
-
Pengertian Peternakan: Kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan
ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan
tersebut.
Tidak terbatas pada pemeliharaaan saja. Memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang ditetapkan.
Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah
dikombinasikan secara optimal (Agribisnis Peternakan).
Peternakan adalah segala urusan yang berkaitan dengan sumber
daya fisik, benih, bibit dan/atau bakalan, pakan, alat dan mesin
peternakan, budi daya ternak, panen, pascapanen,
pengolahan, pemasaran, dan pengusahaannya.
-
Peternakan: Sistem peternakan diperkirakan telah ada sejak 9.000 SM yang dimulai
dengan domestikasi anjing, kambing, dan domba.
Peternakan semakin berkembang pada masa Neolitikum, yaitu masa ketika manusia mulai tinggal menetap dalam sebuah perkampungan.
Pada masa ini pula, domba dan kambing yang semula hanya diambil hasil dagingnya, mulai dimanfaatkan juga hasil susu dan hasil bulunya
(wol).
Setelah itu manusia juga memelihara sapi dan kerbau untuk diambil hasil kulit dan hasil susunya serta memanfaatkan tenaganya untuk
membajak tanah.
Manusia juga mengembangkan peternakan kuda, babi, unta, dan lain-lain.
Ilmu pengetahuan tentang peternakan, diajarkan di banyak universitas dan perguruan tinggi di seluruh dunia.
-
Klasifikasi Sistim Usaha Peternakan: I. Berdasarkan Pola Pemeliharaan:
Intensip Vs Ektensip, Semi-Intensip Kandang Vs Umbaran, Semi-Umbaran, Berbasis Lahan Vs Tidak Berbasis Lahan, Individual Vs Komunal Mono-usaha Vs Multi-Usaha (Tunggal Vs Integrasi) dll .....
II. Berdasarkan Tujuan Pemeliharaan:
Perbibitan Vs Penggemukan, Kombinasi Petelur Vs Pedaging, Kombinasi Daging Vs Susu, Kombinasi Kesayangan Vs Bisnis dll.....