Bahan Ajar LKS

32
MAKALAH BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA KELOMPOK III A 1. DESMA DAHLIAWATY 2. RIZA SEPTYANIE 3. SITI ANRISA 4. RIRI ANGRAINI JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Transcript of Bahan Ajar LKS

Page 1: Bahan Ajar LKS

MAKALAH

BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA

KELOMPOK III A

1. DESMA DAHLIAWATY

2. RIZA SEPTYANIE

3. SITI ANRISA

4. RIRI ANGRAINI

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2012

Page 2: Bahan Ajar LKS

BAHAN AJAR

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor

dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa

bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.

Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi

yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan

(fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Bahan ajar merupakan

salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu

siswa mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah

ditentukan.

Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut, diharapkan diperoleh

alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran sehingga proses belajar

mengajar akan berjalan lebih optimal dan bervariasi dan pada akhirnya hasil belajar maupun

aktivitas peserta didik diharapkan juga meningkat

Guru harus memiliki atau menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan :

1. kurikulum,

2. karakteristik sasaran,

3. tuntutan pemecahan masalah belajar.

Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar

TUJUAN

Bahan ajar disusun dengan tujuan:

1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan pempertimbangkan

kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau

lingkungan sosial peserta didik.

2. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks

yang terkadang sulit diperoleh

Page 3: Bahan Ajar LKS

3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

MANFAAT

Manfaat bagi guru:

1. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar

peserta didik,

2. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh,

3. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi,

4. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar,

5. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik karena

peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya.

6. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.

Manfaat bagi Peserta Didik

1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.k

2. esempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran

guru.

3. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya

Prinsip Pengembangan Bahan Ajar

1. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk memahami

yang abstrak,

2. Pengulangan akan memperkuat pemahaman

3. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik

4. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar

5. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian

tertentu.

Page 4: Bahan Ajar LKS

6. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus mencapai

tujuan

Prinsip Bahan Ajar

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar atau

materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip

relevansi, konsistensi, dan kecukupan (Anonim 2006).

1. Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada

kaitannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Misalnya, jika

kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa berupa menghafal fakta, maka materi

pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta atau bahan hafalan.

2. Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa

empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.

Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah pengoperasian bilangan

yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka materi yang

diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan

pembagian.

3. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam

membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu

sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu

mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak

akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

Jenis Bahan Ajar

Jenis Bahan Ajar adalah

Menurut Mulyasa (2006) dalam bukunya menyebutkan bahwa bentuk bahan ajar atau

materi pembelajaran antara lain:

1. Bahan cetak seperti; modul, buku , LKS, brosur, hand out, leaflet, wallchart, dan non

cetak (non printed), seperti model/maket.

2. Bahan ajar dengar (Audio Visual) seperti; video/ film,VCD

Page 5: Bahan Ajar LKS

3. Bahan ajar dengar (Audio) seperti; radio, kaset, CD audio, PH

4. Visual; foto, gambar, model/ maket

5. Multi Media; CD interaktif, computer Based, Internet, bahan ajar berbasis web (web

based learning materials).

Komponen utama bahan ajar adalah : 1) tinjauan materi; 2) pendahuluan setiap bab; 3)

penyajian setiap bab; 4) penutup setiap bab; 5) daftar pustaka, dan 6) senarai. Setiap komponen

mempunyai sub-sub komponen yang saling berintegrasi satu sama lain. Susunan komponen-

komponen dan sub-sub komponen bahan ajar sama dengan strategi pembelajaran yang lazim

digunakan guru dalan kegiatan pembelajaran. Selain itu, bahan ajar biasanya dilengkapi dengan

berbagai macam ilustrasi. Ilustrasi memegang peranan penting dalam bahan ajar, karena dapat

memperjelas konsep, pesan, gagasan, atau ide yang disampaikan dalam bahan ajar. Selain itu

Ilustrasi yang menarik ditambah tata letak yang tepat, dapat membuat bahan ajar menarik untuk

dipelajari.

Disamping komponen-komponen bahan ajar dan ilustrasi, bahan ajar yang baik dan

menarik mempersyaratkan penulisan yang menggunakan ekspresi tulis yang efektif. Ekspresi

tulis yang baik akan dapat mengkomunikasikan pesan, gagasan, ide, atau konsep yang

disampaikan dalam bahan ajar kepada pembaca/pemakai dengan baik dan benar. Ekspresi tulis

juga dapat menghindarkan salah tafsir atau pemahaman.

Yang biasa terjadi dalam pembelajaran adalah guru menyajikan materi kepada siswa,

selanjutnya guru membantu siswa memahami materi yang disajikan. Dalam hal ini guru

berfungsi sebagai nara sumber. Namun dalam era kurikulum baru, pembelajaran dengan

pendekatan siswa aktif atau pembelajaran berpusat pada siswa, peran guru lebih ditekankan

sebagai fasilitator. Peran guru sebagai fasilitator lebih penting dari pada sebagai nara sumber.

Langkah Penyusunan Bahan Ajar

Bahan ajar disusun berdasarkan tujuan atau sasaran instruksional yang hendak dicapai sesuai

Rencana Pembelajaran dan Program Pembelajaran. Proses menyusun bahan ajar, meliputi

langkah-langkah sbb :

1) Perumusan tujuan instruksional atau standar kompetensi;

Page 6: Bahan Ajar LKS

2) Melakukan analisis instruksional/kurikulum;

a. Analisis SK-KD-Indikator

b. Analisis Sumber Belajar

c. Pemilihan dan Penentuan Bahan Ajar

3) Menentukan perilaku awal siswa atau indikator kompetensi;

4) Merumuskan kompetensi dasar;

5) Menyusun rencana kegiatan;

6) Menyusun silabus;

7) Menulis/ menyusun bahan ajar;

8) Evaluasi bahan ajar dan perbaikan;

Penyusunan Bahan Ajar Cetak memperhatikan

1. Susunan tampilan,

2. Bahasa yang mudah,

3. Menguji pemahaman,

4. Stimulan,

5. Kemudahan dibaca,

6. Materi instruksional,

Page 7: Bahan Ajar LKS

LEMBAR KERJA SISWA

A. Pengertian LKS

Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang

harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah

untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus

jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata

pelajaran apa saja. Tugas-tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta

didik secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait

dengan materi tugasnya. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa teoritis

dan atau tugas-tugas praktis. Tugas teoritis misalnya tugas membaca sebuah artikel tertentu,

kemudian membuat resume untuk dipresentasikan. Sedangkan tugas praktis dapat berupa kerja

laboratorium atau kerja lapangan, misalnya survey tentang harga cabe dalam kurun waktu

tertentu di suatu tempat. Keuntungan adanya lembar kegiatan adalah bagi guru, memudahkan

guru dalam melaksanakan pembelajaran, bagi siswa akan belajar secara mandiri dan belajar

memahami dan menjalankan suatu tugas tertulis. Dalam menyiapkannya guru harus cermat dan

memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar kerja harus

memenuhi paling tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai/tidaknya sebuah kompetensi

dasar dikuasai oleh peserta didik.

LKS merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan

belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan guru,

sehingga dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam peningkatan prestasi belajar.Ardiwinata

(dalam Djamarah, 1995:49) berpendapat bahwa sumber-sumber belajar itu dapat berasal dari

manusia, buku/perpustakaan, media massa, alam lingkungan dan media pendidikan. Dengan

demikian, LKS dapat dikategorikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat digunakan

siswa. Depdiknas (dalam Darusman, 2008:17) menyatakan bahwa LKS adalah lembaran yang

berisikan pedoman bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan yang terprogram. Sedangkan Shadiq

(dalam Andayani, 2005:9) mendefinisikan LKS sebagai lembaran duplikat yang dibagikan guru

kepada siswa di suatu kelas untuk melakukan kegiatan atau aktivitas belajar mengajar. Lembaran

Page 8: Bahan Ajar LKS

ini berisi petunjuk, tuntunan pertanyaan dan pengertian agar siswa dapat mempeluas serta

memperdalam pemahamannya terhadap materi yang dipelajari. Sehingga dapat dikatakan bahwa

LKS merupakan salah satu sumber belajar yang berbentuk lembaran yang berisikan materi secara

singkat, tujuan pembelajaran, petunjuk mengerjakan pertanyan-pertanyaan dan sejumlah

pertanyaan yang harus dijawab siswa.

Lembar Kerja Siswa (LKS) Merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran, bahkan

ada yang menggolongkan dalam jenis alat peraga pembelajaran matematika. Secara umum LKS

merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). LKS ini sangat baik digunakan untuk menggalakkan

keterlibatan peserta didik dalam belajar baik dipergunakan dalam penerapan metode terbimbing

maupun untuk memberikan latihan pengembangan. Dalam proses pembelajaran matematika,

LKS bertujuan untuk menemukan konsep atau prinsip dan aplikasi konsep atau prinsip.

LKS merupakan stimulus atau bimbingan guru dalam pembelajaran yang akan disajikan

secara tertulis sehingga dalam penulisannya perlu memperhatikan kriteria media grafis sebagai

media visual untuk menarik perhatian peserta didik. Paling tidak LKS sebagai media kartu.

Sedangkan isi pesan LKS harus memperhatikan unsur-unsur penulisan media grafis, hirarki

materi (matematika) dan pemilihan pertanyaan-pertanyaan sebagai stimulus yang efisien dan

efektif. (Hidayah, 2007:8)

B. Tujuan Lembar Kerja Siswa

Tujuan penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar adalah :

1. Memberi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh peserta didik.

2. Mengecek tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disajikan.

3. Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara lisan.

4. manfaat yang diperoleh dengan penggunaan LKS dalam proses pembelajaran adalah : 

5. Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.

6. Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep.

7. Melatih peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.

8. Sebagai pedoman guru dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Page 9: Bahan Ajar LKS

9. Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan

belajar.

10. Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui

kegiatan belajar secara sistematis. (Suyitno, 1997:40).

C. Manfaat Lembar Kerja Siswa

Menurut Tim Instruktur PKG (dalam Andayani, 2005:10),kegunaan LKS dalam pengajaran

matematika adalah :

Merupakan alternatif bagi guru untuk meningkatkan pengajaran atau mem-

perkenalkan sesuatu kegiatan tertentu (pengertian, prinsip, konsep, skill) sebagai variasi

mengajar.

b. Dapat mempercepat proses pengajaran, sehingga waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan

seoptiraal mungkin.

c. Dapat disiapkan di luar kegiatan pengajaran, sebelum seorang guru memasuki

kelas. Dengan demikian waktu yang tersedia benar - benar dimanfaatkan untuk

proses pembelajaran.

d. Dapat memudahkan penyelesaian tugas perorangan, kelompok atau klasikal,

karena siswa dapat menyelesaikan tugas itu sesuai dengan kecepatan menurut

kemampuan sendiri - sendiri. Aspek ini penting terutama jika mengenai penemuan atau

discovery, karena tidak setiap siswa dapat memahami persoalan itu pada keadaan dan soal

yang bersamaan.

e. Meringankan kerja guru dalam memberi bantuan perorangan atau meremisi

terutama untuk mengelola kelas besar.

f. Dapat mengoptimalkan penggunaan alat bantu pengajaran yang terbatas, oleh karena siswa

atau kelompok dapat menggunakan alat bantu itu secara bergiliran dari bahan yang

tersedia. Pada sistem kelompok seluruh kelas dapat dikuasai guru melalui kelompok -

kelompok dengan tugas yang berbeda secara bergiliran dari lembar kerja satu ke lembar

Page 10: Bahan Ajar LKS

kerja yang lainnya, dalam selang waktu yang tepat. Sistem kelompok ini memerlukan label

kontrol yang tujuannya untuk pemerataan tugas.

g. Dapat membangkitkan minat siswa, jika lembar kerja itu disusun secara menarik, misalnya

dengan sistematika yang jelas, menggunakan variasi pewarnaan dan bergambar. Asal

dipersiapkan secara professional maka lembar kerja siswa dapat mempunyai nilai tambah

yang menyenangkan siswa.

D. Keunggulan Lembar Kerja Siwa

 LKS memiliki keunggulan, seperti yang dikatakan oleh Hartati (2003) sebagai berikut:

1. Membantu siswa untuk mengembangkan, memperbanyak kesiapan

2. Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi/individual sehingga dapat

kokoh/mendalam tertinggal di dalam jiwa tersebut

3. Dapat membangkitkan kegairahan belajar siswa

4. Mampu mengarahkan cara belajar siswa, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk

belajar giat

5. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan

kemampuan masing-masing. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, jika LKS disusun dengan

baik seperti langkah-langkah diatas maka dalam penggunaannya LKS dapat membuat

pembelajaran yang dilakukan berhasil karena LKS dapat mengarahkan siswa untuk

menemukan dan mengembangkan konsep sendiri dengan atau tanpa bantuan guru dan juga

membangkitkan minat belajar siswa.

E. Jenis-Jenis LKS

1) Menurut Kategorinya Lembar Kerja Siswa Terdiri Atas:

Menurut Sadiq (dalam Widiyanto, 2008:14) LKS dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu sebagai

berikut:

1. Lembar Kerja Siswa Tak Berstruktur.

Lembar kerja yang berisikan sarana untuk menunjang materi pelajaran, sebagai alat bantu

kegiatan belajar siswa yang dipakai guru untuk menyampaikan pelajaran. Bagi guru yang dipakai

Page 11: Bahan Ajar LKS

sebagai alat bantu mengajar, dipakai untuk mempercepat pelajaran, memberi dorongan belajar

pada tiap individu, atau untuk melengkapi materi pelajaran dari buku paket.

Lembar kerja tak berstruktur / hanya memuat sedikit petunjuk untuk mengarahkan kerja para

siswa. Oleh karena itu LKS ini dapat dikembangkan dan digunakan untuk semua mata pelajaran.

Biasanya lembar kerja ini merupakan kumpulan beberapa macam soal yang dikelompokkan

berdasarkan pokok bahasan.

2. Lembar Kerja Siswa Berstruktur.

Lembar kerja siswa berstruktur memuat informasi, contoh dan tugas-tugas. LKS ini dirancang

untuk membimbing peserta didik dalam satu program kerja atau mata pelajaran, dengan sedikit

atau sama sekali tanpa bantuan pembimbing untuk mencapai sasaran pembelajaran. Pada LKS

telah disusun petunjuk dan pengarahannya, LKS ini tidak dapat menggantikan peran guru dalam

kelas. Guru tetap mengawasi kelas, memberi semangat dan dorongan belajar dan memberi

bimbingan pada setiap siswa

Lembar kerja yang dirancang untuk membimbing siswa dalam suatu program kerja, dengan

sedikit atau tanpa bantuan guru, untuk mencapai tujuan tertentu dalam mata pelajaran itu. Pada

lembar ini telah disusun petunjuk dan pengarahannya, sehingga siswa secara umum dapat

memahami dan mengerti kegiatan apa yang harus dilakukan. Lembar kerja berstruktur biasanya

memerlukan persiapan dan strategi tertentu sebelum kegiatan di dalamnya mulai dikerjakan.

Meski demikian, kedudukannya tidak dapat menggantikan peranan guru dalam kelas, yang

mengawasi suatu kegiatan dilaksanakan, memberi semangat dorongan belajar dan memberi

bimbingan pada siswa tertentu. Kwalitas dari lembar kerja itu dapat kita ketahui dari isi lembar

kerja itu sendiri. Tujuan yang ada mampu memotivasi para siswa. Petunjuk kegiatan mudah

dibaca, komunikatif, singkat, jelas dan mempunyai daya tarik, reaksi mereka terhadap semua itu

hendaklah :

- Saya tertarik sekali

- Saya ingn tahu jawabannya

- Saya harus menemukannya.

Page 12: Bahan Ajar LKS

Reaksi semacam ini bisa terwujud ada menyajikan pertanyaan yang menantang dan dapat

meningkatkan daya pikir yang aktif. Siswa tidak hanya diminta untuk mengobservasi saja

membuat pikiran, ramalan atau dengan yang harus diuji kemudian. Mereka dapat diminta untuk

memberi komentar tentang hasilnya, menyatakan pendapatnya,' mengamati polanya, membuat

perbandingan dan menarik kesimpulan akhir.

Rumaharto (dalam Hartati, 2002:22) menyebutkan bahwa LKS yang baik harus memenuhi

persyaratan konstruksi dan didaktik. Persyaratan konstruksi tersebut meliputi syarat-syarat yang

berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran dan

kejelasan yang pada hakekatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pihak

pengguna LKS yaitu peserta didik sedangkan syarat didaktif artinya bahwa LKS tersebut

haruslah memenuhi asas-asas yang efektif

Lembar kerja dapat digunakan sebagai pengajaran sendiri, mendidik siswa untuk mandiri,

percaya diri, disiplin, bertanggung jawab dan dapat mengambil keputusan. LKS dalam kegiatan

belajar mengajar dapat dimanfaatkan pada tahap penanaman konsep (menyampaikan konsep

baru) atau pada tahap penanaman konsep (tahap lanjutan dari penanaman konsep). Pemanfaatan

lembar kerja pada tahap pemahaman konsep berarti LKS dimanfaatkan untuk mempelajari suatu

topik dengan maksud memperdalam pengetahuan tentang topik yang telah dipelajari pada tahap

sebelumnya yaitu penanaman konsep (TIM PPPG Matematika dalam Rahmawati, 2006:27)

2) Menurut isinya, Lembar Kerja Siswa dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

1) Lembar kumpuian soal - soal

Lembar kerja ini hanya memuat serangkaian seal - soal yang mempertanyakan isi materi

pelajaran untuk tiap pembahasan. Dapat saja pertanyaan dalam kumpulan soal ini

bersifat pengembangan materi pokok, dengan pertimbangan bahwa materi pokok

tersebut mengalami penafsiran yang dapat berbeda - beda atau untuk menyesuaikan

kondisi dan situasi terakhir yang dilampiri.

2) Lembar kumpulan kegiatan

Lembar yang berisikan kegiatan - kegiatan tertentu sebagai suatu rangkaian aktifitas

dengan petunjuk yang telah ditetapkan. Dalam lembar kerja ini materi

Page 13: Bahan Ajar LKS

ditransformasikan kepada sisvva tidak melalui pertanyaan saja, tetapi dengan

melakukan kegiatan, dengan sendirinya para siswa akan langsung dapat memahami dan

menemukan konsep - konsep tertentu. Tidak semua mata pelajaran dapat

mempergunakan lembar kerja ini mengingat keterbatasan komunikasi yang ditimbulkan

melalui kegiatan tidak selalu dapat mengungkapkan gagasan tertentu, misalnya fakta

sejarah nilai ataupun estetika.

F. Langkah-langkah menyusun LKS

1. Analisis kurikulum untuk menentukan materi yang memerlukan bahan ajar LKS.

Analisis kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana yang memerlukan

bahan ajar LKS. Biasanya dalam menentukan materi dianalisis dengan cara melihat materi

pokok dan pengalaman belajar dari materi yang akan diajarkan, kemudian kompetesi yang

harus dimiliki oleh siswa

2. Menyusun peta kebutuhan LKS.

Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan guna mengetahui jumlah LKS yang harus ditulis dan

sekuensi atau urutan LKS-nya juga dapat dilihat. Sekuens LKS ini sangat diperlukan dalam

menentukan prioritas penulisan. Diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber

belajar

3. Menentukan judul-judul LKS.

Judul LKS ditentukan atas dasar KD-KD, materi-materi pokok atau pengalaman belajar

yang terdapat dalam kurikulum. Satu KD dapat dijadikan sebagai judul modul apabila

kompetensi itu tidak terlalu besar, sedangkan besarnya KD dapat dideteksi antara lain

dengan cara apabila diuraikan ke dalam materi pokok (MP) mendapatkan maksimal 4 MP,

maka kompetensi itu telah dapat dijadikan sebagai satu judul LKS. Namun apabila diuraikan

menjadi lebih dari 4 MP, maka perlu dipikirkan kembali apakah perlu dipecah misalnya

menjadi 2 judul LKS

4. Penulisan LKS.

Penulisan LKS dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebaga berikut:

- Perumusan KD yang harus dikuasai

Page 14: Bahan Ajar LKS

Rumusan kompetensi dasar LKS diturunkan dari buku pedoman khusus pengembangan

silabus.

- Menentukan alat Penilaian

Penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja peserta didik. Karena

pendekatan pembelajar-an yang digunakan adalah kompetensi, dimana penilaiannya

didasarkan pada penguasaan kompeten-si, maka alat penilaian yang cocok adalah

menggunakan pendekatan Panilaian Acuan Patokan (PAP) atau Criterion Referenced

Assesment. Dengan demikian guru dapat menilainya melalui proses dan hasil kerjanya.

- Penyusunan Materi

Materi LKS sangat tergantung pada KD yang akan dicapai. Materi LKS dapat berupa

informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan

dipelajari. Materi dapat diambil dari berbagai sumber seperti buku, majalah, internet,

jurnal hasil penelitian. Agar pemahaman siswa terhadap materi lebih kuat, maka dapat

saja dalam LKS ditunjukkan referensi yang digunakan agar siswa membaca lebih jauh

tentang materi itu. Tugas-tugas harus ditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan

dari siswa tentang hal-hal yang seharusnya siswa dapat melakukannya, misalnya tentang

tugas diskusi. Judul diskusi diberikan secara jelas dan didiskusikan dengan siapa, berapa

orang dalam kelompok diskusi dan berapa lama.

- Struktur LKS

Struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut:

* Judul

* Petunjuk belajar (Petunjuk siswa)

* Kompetensi yang akan dicapai

* Informasi pendukung

* Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja

Page 15: Bahan Ajar LKS

* Penilaian

Untuk membuat atau menentukan sebuah LKS buatan guru yang baik, ada beberapa petunjuk

yang harus diperhatikan. Jones (dalam Andayani, 2005:9) menyatakan LKS yang baik untuk

diberikan kepada peserta didik, haruslah:

1. Dapat menampung keragaman kemampuan siswa di kelas

2. Bahasanya cukup dimengerti (Tidak terlalu sulit)

3. Format dan gambar harus jelas (mudah dipahami)

4. Mempunyai tujuan yang jelas

5. Memiliki isian yang memerlukan pemikiran dan pemprosesan infromasi

6. Tetap memiliki gambaran umum (global disamping gambaran detail)

LKS yang baik harus memenuhi berbagai persyaratan misalnya persyaratan didaktik dan

konstruksi. Persyaratan didaktik artinya harus memenuhi asas belajar mengajar yang efektif.

Sedangkan persyaratan konstruksi artinya syarat-syarat yang berkenaan dengan bahasa, susunan

kalimat, kosakata, tingkat kesukaran dan kejelasan yang pada hakikatnya harus dapat dimengerti

oleh pengguna yaitu peserta didik. Oleh karena itu agar LKS memenuhi syarat dengan tujuan

yang diharapkan, maka formatnya harus sesuai dengan tingkat kemampuan dan penalaran siswa.

Kesesuaian format suatu LKS sangat penting sebab hal ini dapat mempengaruhi motivasi dan

minat siswa untuk mempelajarinya.

Menurut Darmojo (1993: 43) syarat konstruksi sebuah LKS adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan anak.

2. Menggunakan struktur kalimat yang jelas.

3. Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

4. Menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka. Yang dianjurkan adalah isian atau jawaban

yang didapat dari hasil pengolahan informasi, bukan mengambil dari perbendaharaan

pengetahuan yang tak terbatas.

Page 16: Bahan Ajar LKS

5. Mengacu pada sumber belajar yang masih dalam kemampuan dan keterbacaan siswa.

6. Menyediakan ruang yang cukup untuk memberi keluasan pada siswa untuk menulis maupun

menggambarkan hal-hal yang ingin siswa sampaikan dengan memberi bingkai tempat

menulis dan member jawaban.

7. Menggunakan kalimat sederhana dan pendek.

8. Menggunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata.

9. Menggunakan kalimat yang komunikatif dan interaktif.

10. Memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat sebagai sumber motivasi.

11. Memiliki identitas (tujuan pembelajaran, identitas pemilik dan sebagainya) untuk

memudahkan administrasinya.

G. Dampak Yang Ditimbulkan Pari Pemakaian Lembar Kerja Siswa

a. Siswa akan gemar menyelesaikan masalah - masalah yang didasarkan kepada

pengalamannya sendiri karena ia dituntut mengerjakan sesuatu menurut kemampuannya.

b. Pengertian akan dicapai oleh siswa, karena siswa belajar menemukan konsep atas hasil

belajarnya.

c. Siswa belajar bekerja bebas tidak tergantung kepada orang lain dan ini membantu

pertumbuhan pribadi siswa.

d. Siswa berpartisipasi aktif dalam proses belajar mengajar.

e. Siswa mempunyai kesempatan untuk belajar dan maju menurut kemampuan serta

kecepatan masing — masing.

f. Bila guru kurang memperhatikan siswa yang lambat, maka semangat belajarnya akan

menurun dan cenderung mencontoh teman — temannya.

Page 17: Bahan Ajar LKS

Contoh Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa

Topik : Menggunakan konsep skala dan perbandingan di dalam pemecahan

masalah

Kelas/semester : VII/Satu

Anggota Kelompok :

1.

2.

3.

4.

5.

Petunjuk

1. Pelajari Lembar Kerja Siswa tentang memahami pengertian skala sebagai suatu

perbandingan serta penggunaannya dalam memecahkan masalah, secara berdiskusi

dengan teman-teman sekelompokmu.

2. Diskusikan dan bahas secara bersama soal- soal serta permasalahan yang ada pada

kelompokmu, jika dalam kelompokmu menemukan kesulitan dan tidak menemukan

jawaban dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, coba tanyakan pada gurumu.

1. Pengertian skala sebagai suatu perbandingan

Pernakah kamu melukis sebuah lemari yang ada di rumahmu?

(……………………………………….), apakah ukuran panjang, lebar, dan tinggi lemari yang

kamu lukis pada bukumu sama dengan panjang, lebar dan tinggi lemari sebenarnya?

Page 18: Bahan Ajar LKS

(………………………………………..), bagaimanakah cara kamu menentukan panjang, lebar

dan tinggi dari lemari tersebut pada lukisanmu agar sesuia dengan ukuran lemari yang

sebenarnya? (……………………………………………). Setelah kamu selesai melukis lemari

tersebut dengan ukuran yang kamu sesuaikan dengan ukuran lemari yang sebenarnya, cobalah

kamu bandingkan ukuran panjang, lebar, dan tinggi tersebut dengan ukuran panjang, lebar dan

tinggi lemari sebenarnya, sehingga terbentuk suatu perbandingan antara ukuran pada gambar

dengan ukuran yang sebenarnya.

Ukuran Pada gambar Ukuran sebenarnya

Panjang

Lebar

tinggi

Kemudian tulislah dalam bentuk perbandingan di bawah ini!

1. =

2. =

3. =

Jadi dari percobaan atau permasalahan di atas apakah yang kamu ketahui tentang skala dan

bagaimanakah menurutmu penulisan bentuk suatu perbandingan apakah sama dengan penulisan

bentuk pada suatu pecahan?

Jawab:

………………………………………………………………………………….

Selanjutnya cobalah perhatikan contoh berikut!

Bumi adalah salah satu dari sembilan planet utama yang mengorbit mengelilingi matahari dalam

sistem tata surya nama – nama planet menurut jarak terdekat dari Matahari adalah; Markurius,

Venus,Uranus, Neptunus,dan Pluto. Jarak Markurius dengan Matahari adalah 36 juta mil.

Page 19: Bahan Ajar LKS

Apabila perbandingan jarak antara Matahari dan Bumi dengan perbandingan jarak antara

Matahari dan Markurius adalah 12:31, maka berapakah jarak sebenarnya antara Bumi Dan

Matahari?

Jawab:

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

……………………………………..

2. Perhatikan gambar di bawah ini

WC

k. mandi

dapur ruang makan

kamar tidur

kamar tidur utama ruang tamu

Gambar di atas menunjukkan denah sebuah rumah dengan skala 1:100.

dengan mengukur bagian-bagian dari denah, dengan menggunakan penggaris, tentukanlah

ukuran sebenarnya dari:

1. Ukuran rumah

2. Luas rumah

3. Ukuran ruang tamu

Page 20: Bahan Ajar LKS

3. Perhatikanlah pernyataan-pernyataan di bawah ini!

1. Jika diketahui berat badan Saimah melebihi berat badan Fijra,dan berat badan Dian melebihi

berat badan Saimah,maka apakah berat badan Fijra melebihi berat badan Dian?

Jawab:

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

2. Pak Dian mempunyai dua orang anak yaitu Saimah dan Fijra, umur Fijra dua tahun dan

umur Saimah dua tahun.maka berapakah selisih umur antara Saimah dan Fijra dan berapa

kali umur Saimah kah umur Fijra?

Jawab:

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………..

3. Dalam menyambut ulang tahun kelahiran anaknya,seoarang ibu memperkirakan

untukmenjamu 24 orang membutuhkan beras sebanyak 6 kg.jika ibu itu ingin mengundang

36 orang,berapakah beras yang harus di sediakan oleh ibu tersebut?

Jawab:

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

Page 21: Bahan Ajar LKS

4. Perhatikan macam-macam perbandingan berikut

1. Perbandingan seharga atau senilai

Perhatikan tabel berikut!

Banyak buku Harga rupiah Keterangan

1 21.000 Baris ke-1

2 42.000 Baris ke-2

3 63.000 Baris ke-3

4 84.000 Baris ke-4

Dari tabel di atas buatlah perbandingan antara banyak buku pada dua baris tertentu,dan juga

perbandingan antara besar harga buku pada dua baris tertentu seperti berikut ini!

1. Perhatikan baris ke-2 dan baris ke-4

=……………………….

=………………………..

2. Buatlah perbandingan antara baris ke-3 dan baris ke-4

=……………………..

=………………………

Berdasarkan jawaban kegiatan di atas, ternyata nilai perbandingan antara

………………………………….., dan antara………………………….,pada dua baris tertentu

selalu…………………………..,maka perbandingan seperti itu disebbut…………………….

.

Page 22: Bahan Ajar LKS

Perbandingan berbalik hharga atau berbalik nilai

Perhatikan tabel berikut!

Kecepatan ( km/jam ) Waktu ( jam) keterangan

40 6 Baris ke-1

60 4 Baris ke-2

80 3 Baris ke-3

120 2 Baris ke-4

Dengan menggunakan tabel di atas, buatlah perbandingan kecepatan pada dua baris tertentu, dan

juga perbandingan waktu yang di perlukan pada dua baris tertentu!

Perhatikan baris ke-2 dan ke-3

=……………….=…………………

=…………………

Maka, bilangan merupakan kebalikan dari

Berdasarkan cara seperti di atas,buatlah perbandingan bariske-2 dan ke-4

…………………………………..

……………………………………

Page 23: Bahan Ajar LKS

…………………………………..

…………………………………..

Maka, berdasarkan kegiatan di atas buatlah kesimpulannya?

Jawab:

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………