BAB1-PENDAHULUAN

4
Pendahuluan 1 BAB 1. PENDAHULUAN Pengembangan sumber daya air memerlukan adanya konsepsi tentang rekayasa, pengoperasian fasilitas-fasilitas untuk pengendalian dan pemanfaatan air serta pengelolaannya. Pada dasarnya hal-hal tersebut merupakan tugas para rekayasawan teknik sipil, tetapi jasa-jasa para ahli di bidang yang, lain juga dibutuhkan. Masalah sumber daya air juga merupakan urusan para ahli ekonomi, politik, geologi, listrik, mesin, kimia, biologi dan para ahli dibidang ilmu sosial lainnya. Setiap proyek pengembangan sumber daya air akan menghadapi seperangkat kondisi yang unik yang harus diatasi secara khusus sehingga rancangan baku yang menuju kepada penyelesaian yang sederhana, yang bersandar pada buku pedoman jarang dapat digunakan. Kondisi-kondisi khusus setiap proyek harus diatasi melalui penerapan pengetahuan dasar berbagai bidang ilmu teknik sipil yang terkait maupun dengan disiplin ilmu lainnya secara terpadu. Harus diingat juga mengenai aspek-aspek hukum yang ada yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya air. 1.1 Latar Belakang Dipandang dari aspek ruang dan waktu, distribusi air secara alamiah adalah tidak ideal. Sebagai contoh dalam usaha cocok tanam, air yang tersedia di alam (melalui kejadian hujan) tidak selalu mengikuti fase-fase pertumbuhan tanaman. Dalam musim hujan bila tidak ada usaha pengendalian akan terjadi banjir, erosi dan tanah longsor sedang pada musim kemarau terjadi kekeringan. Hal di atas jelas sangat merugikan. Akibat kerugian-kerugian tersebut, timbulah kesadaran bahwa sumber daya air yang ada ternyata tidak bisa digunakan secara alamiah/langsung untuk memenuhi kebutuhan air yang semakin meningkat, karena tidak efisien atau bahkan berpotensi menimbulkan bencana. 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud pengembangan sumber daya air adalah mengusahakan pemanfaatan sumber daya air secara optimal dan lestari. Pengembangan sumber daya air optimal dilakukan dengan memperhatikan usaha pemanfaatan dari bermacam-macam sumber daya air yang ada untuk memenuhi berbagai kebutuhan air dengan manajemen pengelolaan yang baik, sehingga diperoleh pemanfaatan yang optimal. Lestari dimaksudkan bahwa dalam usaha pemanfaatan sumber daya air dipertimbangkan juga dampak yang timbul serta dilakukan usaha pengendalian sehingga sumber daya air tetap lestari. Tujuan pengembangan sumber daya air adalah untuk mengetahui kuantitas, kualitas, ketersediaan air, cara pemanfaatan dan pelestarian sumber daya air. Seluruh kegiatan tersebut perlu dilakukan dalam satu sistem manajemen pengembangan yang menyeluruh dan terpadu.

description

PSDA

Transcript of BAB1-PENDAHULUAN

  • Pendahuluan

    1

    BAB 1. PENDAHULUAN

    Pengembangan sumber daya air memerlukan adanya konsepsi tentang rekayasa, pengoperasian fasilitas-fasilitas untuk pengendalian dan pemanfaatan air serta pengelolaannya. Pada dasarnya hal-hal tersebut merupakan tugas para rekayasawan teknik sipil, tetapi jasa-jasa para ahli di bidang yang, lain juga dibutuhkan. Masalah sumber daya air juga merupakan urusan para ahli ekonomi, politik, geologi, listrik, mesin, kimia, biologi dan para ahli dibidang ilmu sosial lainnya. Setiap proyek pengembangan sumber daya air akan menghadapi seperangkat kondisi yang unik yang harus diatasi secara khusus sehingga rancangan baku yang menuju kepada penyelesaian yang sederhana, yang bersandar pada buku pedoman jarang dapat digunakan. Kondisi-kondisi khusus setiap proyek harus diatasi melalui penerapan pengetahuan dasar berbagai bidang ilmu teknik sipil yang terkait maupun dengan disiplin ilmu lainnya secara terpadu. Harus diingat juga mengenai aspek-aspek hukum yang ada yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya air.

    1.1 Latar Belakang

    Dipandang dari aspek ruang dan waktu, distribusi air secara alamiah adalah tidak ideal. Sebagai contoh dalam usaha cocok tanam, air yang tersedia di alam (melalui kejadian hujan) tidak selalu mengikuti fase-fase pertumbuhan tanaman. Dalam musim hujan bila tidak ada usaha pengendalian akan terjadi banjir, erosi dan tanah longsor sedang pada musim kemarau terjadi kekeringan. Hal di atas jelas sangat merugikan. Akibat kerugian-kerugian tersebut, timbulah kesadaran bahwa sumber daya air yang ada ternyata tidak bisa digunakan secara alamiah/langsung untuk memenuhi kebutuhan air yang semakin meningkat, karena tidak efisien atau bahkan berpotensi menimbulkan bencana.

    1.2 Maksud dan Tujuan

    Maksud pengembangan sumber daya air adalah mengusahakan pemanfaatan sumber daya air secara optimal dan lestari. Pengembangan sumber daya air optimal dilakukan dengan memperhatikan usaha pemanfaatan dari bermacam-macam sumber daya air yang ada untuk memenuhi berbagai kebutuhan air dengan manajemen pengelolaan yang baik, sehingga diperoleh pemanfaatan yang optimal. Lestari dimaksudkan bahwa dalam usaha pemanfaatan sumber daya air dipertimbangkan juga dampak yang timbul serta dilakukan usaha pengendalian sehingga sumber daya air tetap lestari.

    Tujuan pengembangan sumber daya air adalah untuk mengetahui kuantitas, kualitas, ketersediaan air, cara pemanfaatan dan pelestarian sumber daya air. Seluruh kegiatan tersebut perlu dilakukan dalam satu sistem manajemen pengembangan yang menyeluruh dan terpadu.

  • Pendahuluan

    2

    1.3 Bidang Ilmu Terkait

    Sumber daya air termasuk sumber daya fisik yang dalam pengembangannya tidak terlepas dari sumber daya lainnya. Sumber daya selamanya tersusun dari berbagai unsur dan sumber daya alam (termasuk di dalamnya air) merupakan salah satu dari unsur yang menyusunnya. Potensi sumber daya air di Indonesia sampai saat ini diperkirakan baru dapat dimanfaatkan sebesar 20 %.

    Gambar 1.1. melukiskan bagan yang menunjukkan skema klasifikasi sumber daya yang ada. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa pengembangan sumber daya air menyangkut aspek-aspek sumber daya yang lain.

    Gambar 1.1. Sketsa klasifikasi sumber daya

    Dari keterangan di atas jelas bahwa pengembangan sumber daya air harus dibantu bidang-bidang ilmu yang terkait sebagaimana dijelaskan di awall bab ini. Rekayasawan teknik sipil selalu mempunyai peranan utama dalam pengembangan sumber daya air karena sumber daya air merupakan salah satu disiplin ilmu rekayasa teknik sipil. Untuk itu rekayasawan teknik sipil harus dibekali dengan ilmu tersebut secara rinci, namun cukup secara global. Bekall yang harus diberikan pada calon rekayasawan sumber daya air adalah :

    a. Bidang ilmu hidrologi, yang menyangkut kemampuan untuk meramalkan jumlah air yang tersedia, jumlah air yang dibutuhkan, dan volume air hujan.

    Sumber daya

    Fisik

    Insani

    Manusia sendiri sebagai unsurnya, dan Ini menyangkut kuantitas, kualitas

    Pengetahuan dan ketrampilan

    Kebudayaan

    Alami

    Buatan

    Non Hayati

    Hayati

    Fauna

    Flora

    Tanah

    Air

    Mineral, dsb

  • Pendahuluan

    3

    b. Bidang ilmu pengairan dan bangunan air, yang menyangkut kemampuan untuk memperkirakan kuantitas dan kualitas air yang dibutuhkan, merencanakan sistem pembagian dan pengaturan air yang efisien, merancang bangunan pembagi, pengontrol dan pengatur air.

    c. Bidang ilmu rekayasa sungai, menyangkut kemampuan untuk mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan morfologi sungai untuk kepentingan perencanaan penelusuran banjir, angkutan sedimen sungai dan pengaturan alur sungai sehingga tidak timbul erosi/sedimentasi yang tak diinginkan.

    d. Bidang ilmu hidrolika, menyangkut kemampuan untuk menentukan tipe aliran, tenaga aliran dan cara mengatasinya.

    e. Bidang ilmu rekayasa penyehatan lingkungan yang menyangkut kemampuan untuk menentukan merencanakan kualitas, kuantitas dan distribusi air minum, kapan dan berapa besar debit air untuk penggelontoran air buangan kota, mengatasi polutan, pengendalian kadar garam dan penjagaan keseimbangan ekologi.

    f. Bidang ilmu ekonomi, menyangkut kemampuan membuat analisis ekonomi untuk menentukan altematif rencana yang paling optimum dan menentukan tipe keputusan yang sesuai termasuk juga mengenai cara-cara mengeliminasi masalah yang timbul dari aspek sosial dan lingkungan.

    1.4 Lingkup Pengembangan Sumber Daya Air

    Dari pembahasan sebelumnya dapat dilihat bahwa pengembangan sumber daya air mencakup bidang yang sangat luas. Untuk ini, perlu disesuaikan dengan kebutuhan yang berilaku saat ini. Pengembangan sumber daya air yang berhubungan dengan irigasi dan bangunan air dibahas secara rinci daiam hal managemen pengelolaannya sedang untuk bidang-bidang ilmu terkait yang lain penyajiannya bersifat pengenalan. Pembahasan yang disajikan disini diarahkan untuk penentuan topik-topik yang perlu diberikan pada tingkat strata satu.

    1.5 Tantangan Masa Depan

    Munculnya kawasan-kawasan industri baru, berkurangnya areal irigasi,. bertambahnya jumiah penduduk, kawasan pemukiman tambah luas. perkerasan jalan dan halaman rumah merupakan kecenderungan yang akan terjadi dimasa masa yang akan datang sehingga mengandung potensi konflik dengan kepentingan pemakai air. Hal ini jika dipandang dari aspek hidrologis dan lingkungan sangat merugikan terutama dipandang dari segi semakin menurunnya sumber daya air, baik secara kualitas maupun kuantitas. Sehingga dimasa yang akan datang ilmu pengembangan sumber daya air perlu dikembangkan untuk mengatasi hal hal di atas, terutama untuk kepentingan berikut :

  • Pendahuluan

    4

    a. Ketepatan dalam menganalisis sumber daya air dalam kaitannya dengan ruang, waktu, kualitas dan kuantitas.

    b. Teknologi dalam pemanfaatan sumber daya air, termasuk dalam hal ini teknologi daur ulang, desalinisasi.,penyimpanan dan lain.sebagainya.

    c. Pengelolaan kualitas air. d. Pemanfaatan sumber daya air secara optimum dengan memperhatikan

    alokasi air berdasarkan skala prioritas. e. Konservasi dan pelestarian sumber daya air.

    Pengembangan dari ilmu pengembangan sumber daya air masa mendatang yang dimaksud, antara lain : a. Konservasi dan pelestarian sumber daya air. b. Pengembangan teknologi hujan buatan c. Pengenalan teknologi instalasi penjernihan air. d. Antisipasi melalui peraturan dan perundang-undangan beserta

    sosialisasinya e. Pemanfaatan sumber air yang belum dikembangkan. f. Mulai difikirkan pengembangan kelembagaan/institusi pengelolaan sumber

    daya iar secara baku, hal ini sudah sangat mendesak. Dan demi efektifnya undang-undang yang telah ada.

    1.6 Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 Tentang SDA

    Untuk melindungi kelestarian sumber daya air serta menjamin hak-hak penggunaannya maka perlu diatur dalam peraturan perundang-undangan. Adapun peraturan perundang -undangan tentang air yang berlaku di Indonesia antara lain adalah Undang-Undang Sumber Daya Air No. 7 Tahun 2004.