bab1 PENDAHULUAN
Embed Size (px)
Transcript of bab1 PENDAHULUAN

5/17/2018 bab1 PENDAHULUAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab1-pendahuluan-55b07a5c39cf1 1/14
Penelitian Geoteknik dan Potensi Kebencanaan PadaRencana Lokasi Kawasan Industri
di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
2012
Proposal Rencana Kegiatan
Penelitian Geoteknik dan Potensi Kebencanaan Pada Rencana Lokasi
Kawasan Industri di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
Pelaksanaan Kegiatan “ Penelitian Geoteknik dan Potensi Kebencanaan Pada
Rencana Lokasi Kawasan Industri di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali”
dilakukan untuk memperoleh data kondisi bawah permukaan tanah untuk
mendukung data teknis terkait perencanaan bangunan konstruksi sipil serta
potensi ancaman/bahaya kebencanaan yang ditimbulkan oleh alam. Sehinggahasil dari kegiatan ini akan menjadi salah satu pertimbangan layak atau tidak
lokasi tersebut dijadikan sebuah kawasan industri serta langkah-langkah apa
yang harus dilakukan jika lokasi tersebut tetap akan dijadikan sebuah kawasan
industri.
Pada kegiatan penelitian tersebut ada beberapa metode pengambilan data
lapangan yang akan dilakukan, antara lain:
1. Sondir
2. Hand Bor 3. Bor Dalam
4. Uji Laboratorium Soil
5. Permeability Test
6. Test Pit
7. Survey Potensi Rawan Bencana
8. Analisa dan Penyusunan Laporan
Dari beberapa metode pelaksanaan kegiatan di atas dapat kami uraikan sebagai
berikut:
A. SONDIR/CONE PENETRATION TEST (CPT)
Suatu metode eksplorasi lapangan dimana tidak ada contoh tanah yang diambil
adalah uji penetrasi kerucut. Dalam pengujian ini, suatu kerucut dengan ujung
standar di tekan ke dalam tanah. Dalam desain struktur tanah fondasi sering
dilakukan analisis stabilitas dan perhitungan desain fondasi suatu bangunan
dengan menggunakan parameter tanah baik tegangan total maupun tegangan
1

5/17/2018 bab1 PENDAHULUAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab1-pendahuluan-55b07a5c39cf1 2/14
Penelitian Geoteknik dan Potensi Kebencanaan PadaRencana Lokasi Kawasan Industri
di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
2012
efektif. Parameter perlawanan penetrasi dapat diperoleh dengan berbagai cara.
Dalam melakukan uji penetrasi lapangan ini digunakan metode pengujian
lapangan dengan alat sondir yang berlaku baik untuk alat penetrasi konus
tunggal maupun ganda yang ditekan secara mekanik (hidraulik). Peralatan uji
penetrasi ini antara lain terdiri atas peralatan penetrasi konus, bidang geser,
bahan baja, pipa dorong, batang dalam, mesin pembeban hidraulik, dan
perlengkapan lainnya.
Cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir, untuk memperoleh parameter-
parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di lapangan, dengan alat sondir
(penetrasi quasi statik). Parameter tersebut berupa perlawanan konus (qc),perlawanan geser (fs), angka banding geser (Rf), dan geseran total tanah (Tf),
yang dapat digunakan untuk interpretasi perlapisan tanah yang merupakan
bagian dari desain fondasi.
Angka banding geser (Rf) adalah perbandingan antara perlawanan geser dan
perlawanan konus (fs/qc), dinyatakan dalam persen. Gigi dorong adalah gigi
yang mendorong penekan hidraulik melalui suatu roda gigi yang merupakan
bagian dari alat ukur penetrasi. Kekuatan geser tanah adalah tahanan atau
tegangan geser maksimum yang dapat ditahan oleh tanah pada kondisipembebanan tertentu. Konus adalah ujung alat penetrasi yang berbentuk kerucut
untuk menahan perlawanan tanah. Penetrometer konus ganda adalah alat
penetrasi konus dengan sondir untuk mengukur komponen perlawanan ujung
dan perlawanan geser lokal terhadap gerakan penetrasi. Penetrometer konus
tunggal adalah alat penetrasi konus dengan sondir untuk mengukur komponen
perlawanan ujung terhadap gerakan penetrasi. Penyondiran adalah serangkaian
pengujian penetrasi yang dilakukan di suatu lokasi dengan menggunakan alat
penetrasi konus. Perlawanan geser (fs) adalah nilai perlawanan terhadap
gerakan penetrasi akibat geseran yang besarnya sama dengan gaya vertikal,
yang bekerja pada bidang geser dibagi dengan luas permukaan selimut geser;
perlawanan ini terdiri atas jumlah geseran dan gaya adhesi. Perlawanan konus
atau perlawanan daya dukung (qc) nilai perlawanan terhadap gerakan penetrasi
konus yang besarnya sama dengan gaya vertikal yang bekerja pada konus
dibagi dengan luas ujung konus. Selimut (bidang) geser adalah bagian ujung alat
ukur penetrasi ganda, tempat terjadinya perlawanan geser lokal. Tegangan geser
tanah adalah perlawanan tanah terhadap deformasi bila diberi tegangan geser.
2

5/17/2018 bab1 PENDAHULUAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab1-pendahuluan-55b07a5c39cf1 3/14
Penelitian Geoteknik dan Potensi Kebencanaan PadaRencana Lokasi Kawasan Industri
di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
2012
• Lingkup Pengujian
Pengujian penetrasi konus dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
• Tegakkan batang dalam dan pipa dorong di bawah penekan hidraulik pada
kedudukan yang tepat;
• Dorong/tarik kunci pengatur pada kedudukan siap tekan, sehingga penekan
hidraulik hanya akan menekan pipa dorong;
• Putar engkol searah jarum jam, sehingga gigi penekan dan penekan hidraulik
bergerak turun dan menekan pipa luar sampai mencapai kedalaman 20 cm
sesuai interval pengujian;
• Pada tiap interval 20 cm lakukan penekanan batang dalam dengan menarik
kunci pengatur, sehingga penekan hidraulik hanya menekan batang dalam
saja;
• Putar engkol searah jarum jam dan jaga agar kecepatan penetrasi konus
berkisar antara 10 mm/s sampai 20 mm/s ± 5. Selama penekanan batang
pipa dorong tidak boleh ikut turun, karena akan mengacaukan pembacaan
data.
Pembacaan hasil pengujian penetrasi konus sebagai berikut:
• Baca nilai perlawanan konus pada penekan batang dalam sedalam kira-kira 4
cm pertama (kedudukan 2, lihat Gambar 4) dan catat pada formulir (Lampiran
C) pada kolom Cw ;
• Baca jumlah nilai perlawanan geser dan nilai perlawanan konus pada
penekan batang sedalam kira-kira 4 cm yang ke-dua (kedudukan 3, lihat
Gambar 4) dan catat pada formulir (Lampiran C) pada kolom Tw.
Beberapa keuntungan dari metode kerucut ini adalah :
• Sangat cepat-terutama apabila digunakan peralatan elektronik untuk
mencatat tekanan ujung dan atau tahanan samping
• Memungkinkan pencatatan yang menerus atas tahanan tanah pada lapisan-
lapisan yang ingin diselidiki
• Sangat berguna pada tanah yang sangat lunak dimana pengambilan contoh
yang undisturb akan menjadi sangat sukar
3

5/17/2018 bab1 PENDAHULUAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab1-pendahuluan-55b07a5c39cf1 4/14
Penelitian Geoteknik dan Potensi Kebencanaan PadaRencana Lokasi Kawasan Industri
di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
2012
• Memungkinkan digunakan sejumlah korelasi antara tahanan kerucut dan sifat
teknis tanah yang diinginkan
Gambar . Pelaksanaan CPT dilapangan
• Personil dan Peralatan
• Ahli Teknik Sipil (1 orang), Asisten Teknik Sipil (1 orang),Tenaga Pendukung
(4 orang)
• 1 set alat Uji Penetrasi Kerucut
• Meteran
•
GPS• Kendaraan Roda 4
• Safety set
B. TESTPIT
Warna tanah merupakan gabungan berbagai warna komponen penyusun tanah.
Warna tanah berhubungan langsung secara proporsional dari total campuran
warna yang dipantulkan permukaan tanah. Warna humus, besi oksida dan besi
hidroksida menentukan warna tanah. Besi oksida berwarna merah, agak
kecoklatan atau kuning yang tergantung derajat hidrasinya. Besi tereduksi
berwarna biru hijau. Kuarsa umumnya berwarna putih. Batu kapur berwarna
putih, kelabu, dan ada kala berwarna olivehijau.
Feldspar berwarna merah. Liat berwarna kelabu, putih, bahkan merah. Penyebab
perbedaan warna permukaan tanah umumnya dipengaruhi oleh perbedaan
kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah
makin gelap.
4

5/17/2018 bab1 PENDAHULUAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab1-pendahuluan-55b07a5c39cf1 5/14
Penelitian Geoteknik dan Potensi Kebencanaan PadaRencana Lokasi Kawasan Industri
di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
2012
Tanah yang berada pada lahan berlereng curam lebih peka terhadap
terjadinya erosi, karena infiltrasi yang terjadi lebih rendah dan aliran permukaan
(run off) lebih besar, sehingga daya rusak air hujan dan aliran permukaan lebih
tinggi. Tanah yang terbentuk pada lereng yang lebih curam akan lebih dangkal,
karena terkikis secara terus menerus saat terjadi hujan. Sedangkan tanah yang
berada pada lahan yang berlereng landai sampai datar terbentuk lebih dalam,
karena memiliki laju infiltrasi dan laju perkolasi yang lebih besar serta proses
pembentukan horison berkembang lebih lanjut, sehingga membentuk profil tanah
yang lebih dalam.
Relief atau bentuk permukaan tanah dapat dikelompokkan menjadi:• berbentuk cembung yang terdapat pada puncak bukit atau gunung
• berbentuk lereng yang curam yang terdapat pada punggung bukit dan gunung
• berbentuk cekungan dan datar pada kaki dan dasar bukit.
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan
struktur tanah ini terjadi karena butir-butir pasir, debu, dan liat terikat satu sama
lain oleh suatu perekat seperti bahan organik, oksida-oksida besi, dan lain-lain.
Gumpalan-gumpalan kecil (struktur tanah) ini mempunyai bentuk, ukuran, dan
kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda.
Struktur tanah dikelompokkan dalam 6 bentuk seperti yang disajikan dalam
Gambar 15.
Keenam bentuk tersebut adalah:
• Granular, yaitu struktur tanah yang berbentuk granul, bulat dan porous,
struktur ini terdapat pada horison A.
• Gumpal (blocky), yaitu struktur tanah yang berbentuk gumpal membuat dan
gumpal bersudut, bentuknya menyerupai kubus dengan sudut-sudut
membulat untuk gumpal membulat dan bersudut tajam untuk gumpal
bersudut, dengan sumbu horisontal setara dengan sumbu vertikal, struktur ini
terdapat pada horison B pada tanah iklim basah.
• Prisma (prismatic), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertical lebih besar
daripada sumbu horizontal dengan bagian atasnya rata, struktur ini terdapat
pada horison B pada tanah iklim kering.
5

5/17/2018 bab1 PENDAHULUAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab1-pendahuluan-55b07a5c39cf1 6/14
Penelitian Geoteknik dan Potensi Kebencanaan PadaRencana Lokasi Kawasan Industri
di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
2012
• Tiang (columnar), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertical lebih besar
daripada sumbu horizontal dengan bagian atasnya membuloat, struktur ini
terdapat pada horison B pada tanah iklim kering.
• Lempeng (platy), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertikal lebih kecil
daripada sumbu horizontal, struktur ini ditemukan di horison A2 atau pada
lapisan padas liat.
• Remah (single grain), yaitu struktur tanah dengan bentuk bulat dan sangat
porous, struktur ini terdapat pada horizon A.
Konsisteni tanah diketahui dengan pengamatan langsung dilapangan. Padakondisi kering, konsistensi tanah dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan
tanah. Konsistensi kering dinilai dalam rentang lunak sampai keras, yaitu
meliputi: lepas, lunak, agak keras, keras, sangat keras, dan ekstrim keras.
Cara penetapan konsistensi untuk kondisi lembab dan kering ditentukan dengan
meremas segumpal tanah. Apabila gumpalan tersebut mudah hancur, maka
tanah dinyatakan berkonsistensi gembur untuk kondisi lembab atau lunak untuk
kondisi kering. Apabila gumpalan tanah sukar hancur dengan cara remasan
tersebut maka tanah dinyatakan berkonsistensi teguh untuk kondisi lembab atau
keras untuk kondisi kering. Dalam keadaan basah ditentukan mudah tidaknya
melekat pada jari, yaitu kategori: melekat
atau tidak melakat.
Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu
dengan memijit tanah basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil
dirasakan halus kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu
dan liat, dengan cara sebagai berikut:
• apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat
dibentuk bola dan gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir.
• apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk
bola tetapi mudah sekali hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur
Pasir Berlempung.
• apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi
mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berpasir.
6

5/17/2018 bab1 PENDAHULUAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab1-pendahuluan-55b07a5c39cf1 7/14
Penelitian Geoteknik dan Potensi Kebencanaan PadaRencana Lokasi Kawasan Industri
di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
2012
• apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola
agak teguh, dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat,
maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung.
• apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan
gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Lempung Berdebu.
• apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan
dapat digulung dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Debu.
• apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan
dapat dibentuk gulungan yang agak mudah hancur, maka tanah tersebut
tergolong bertekstur Lempung Berliat.
• apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat
dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur, maka
tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Liat Berpasir.
• apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola
teguh, serta dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat, maka
tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Liat Berdebu.
• apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola
teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur
Liat Berpasir.
• apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola
teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur
Liat Berdebu.
• apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan
baik, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur
Liat.
7

5/17/2018 bab1 PENDAHULUAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab1-pendahuluan-55b07a5c39cf1 8/14
Penelitian Geoteknik dan Potensi Kebencanaan PadaRencana Lokasi Kawasan Industri
di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
2012
Gambar . Conto testpit
Pengeboran dilakukan untuk memperoleh data existing secara
langsung kondisi yang ada di bawah permukaan tanah. Lokasi titik
pengeboran di tentukan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan kegiatan.Pengeboran untuk kepentingan geologi teknik dilakukan dengan
berdasarkan SNI 2436 tahun 2008 yang mana telah mengacu pada ASTM
D 1586, D2487, D2488 dan D2113-90. Standar ini menetapkan tata cara
pencatatan dan identifikasi hasil pengeboran inti. Untuk melakukan
pencatatan pelaksanaan dan hasil pengeboran inti yang dilaksanakan
dengan menggunakan mesin bor putar, serta memberi identifikasi tanah
dan batuan atau butiran, jenis perlapisan serta data lapangan tanah atau
batuan secara langsung di lapangan bagi keperluan perencanaan
bangunan teknik sipil.
C. PENGEBORAN/DRILLING
• Personil dan Peralatan
• Well site (1 orang), Master bor (1 orang), Tenaga Pendukung (4 orang
• Kendaraan Roda 4
• Mesin Bor yang mempunyai kemampuan sebagai berikut :
8

5/17/2018 bab1 PENDAHULUAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab1-pendahuluan-55b07a5c39cf1 9/14
Penelitian Geoteknik dan Potensi Kebencanaan PadaRencana Lokasi Kawasan Industri
di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
2012
• Mesin bor dengan kapasitas 100 meter atau lebih
• Diesel engine dengan kapasitas cukup
• Water pump dengan kapasitas 50-60 ltr/menit
• Casing dengan diameter minimum 97 mm
• Drilling rod dengan diameter 4,05 cm
• Tabung sampel minimal panjang 50 cm dan diameter 3 cm
• Piston dan piston rol untuk pengambilan undisturbed sample
• Core box
• Peralatan deskripsi tanah dan batuan dilapangan : spatula, lup,
kompas, gps, palu geologi, HCl 10%, peta geologi, mistar ukur,
gelas ukur.
Gambar. Pelaksanaan Pengeboran inti geoteknik dilapangan
• Lingkup Kegiatan
Metode pengeboran inti yang akan dilakukan untuk kegiatan ini.
Pemboran inti mempunyai sejumlah keuntungan dibandingkan dengan
metode lainnya, seperti :
• Contoh tanah lebih sedikit terganggu jika dibandingkan dengan
wash boring
• Lebih mudah secara visual untuk mengetahui perubahan
lapisan dari sisa-sisa tanah yang didapat dari inti, dimana sisa
yang terbaru merupakan lapisan tanah yang baru saja di
penetrasi
9

5/17/2018 bab1 PENDAHULUAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab1-pendahuluan-55b07a5c39cf1 10/14
Penelitian Geoteknik dan Potensi Kebencanaan PadaRencana Lokasi Kawasan Industri
di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
2012
• Pemboran batuan dapat dilakukan dengan mesin bor yang
sama, dengan mengganti mata bor nya
• Lubang tidak memerlukan selubung (casing) apabila dipakai
batang bor berongga,karena pengujian tambahan dan
pengambilan contoh dapat dilakukan melalui batang tersebut
• Uji penetrasi dan contoh tanah yang tidak terganggu dapat
dilalukan dengan menarik auger (batang padat) ataupun
melalui batang berongga setelah penyumbat mata bor dibuka.
Pengeboran dilakukan sampai kedalaman –20 meter dari original
ground , dengan pengambilan contoh tanah tidak terganggu(Undisturbed sample) tiap 5m dan pelaksanaan SPT setiap
interval 2 meter (SPT pertama kali dilaksanakan pada kedalaman
– 2.00 meter dari original ground level). Pelaksanaan SPT
dihentikan setelah harga SPT ³ 60 sebanyak tiga kali berturut-turut
setinggi 30 cm sampai dengan ketebalan minimal 5 meter.
Dari setiap pengeboran dilakukan pencatatan pelaksanaan
pekerjaan terutama masalah teknis lapangan yang terjadi/ditemui.
Hasil pekerjaan lapangan tersebut dituangkan kedalam borlog
yang menggambarkan :
• Elevasi muka tanah terhadap datum.
• Number of blows standard penetration test dan
kedalamannya (dalam angka dan grafik).
• Kedalaman tanah dari mana undisturbed sample diambil.
• Elevasi lapisan batas atas dan bawah dari setiap
perubahan lapisan tanah/batuan yang ditemui selama
pengeboran.
• Diskripsi jenis tanah/batuan untuk tiap interval kedalaman.
• Sampling
Contoh tanah dan batuan hasil pengeboran inti yang akan
diidentifikasi tersusun dalam peti contoh sesuai dengan titik lubang bor
serta kedalaman yang ada. Ditata sedemikian rupa sehingga mudah
10

5/17/2018 bab1 PENDAHULUAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab1-pendahuluan-55b07a5c39cf1 11/14
Penelitian Geoteknik dan Potensi Kebencanaan PadaRencana Lokasi Kawasan Industri
di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
2012
untuk melakukan identifikasi tanah dan batuan sesuai dengan
kedalaman lapisan tanah dan batuan.
Untuk setiap interval kedalaman 5 meter atau perubahan layer
diambil contoh tanah asli atau undisturbed sample. Untuk pertama
kalinya diambil sample dari kedalaman – 1.50 m dari original ground
level.
Tabung contoh tanah (tube sample) yang disyaratkan adalah
seamlese/tube sampler ukuran OD 3 inch dan ID 2 7/8 inch (ID =
Internal Diameter, OD = quter Diameter), tebal tabung 1/16 inch,
dengan panjang 50 cm. Tabung yang dipakai type fixed – pistonsampler tersebut dari baja/kuningan.
Tebal tabung : Baja = 1,5 + 0,1 mm
Kuningan = 2 + 0,1 mm
dan ID = 75 + 0,5 mm.
Bila akan dipakai ID yang lain dari harga di atas harus dipenuhi
persyaratan sebagai berikut :
Degree of disturbance = A (%) = d 10 %
Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi pada waktupengambilan contoh tanah adalah :
• Sebelum tabung ditarik dari dalam tanah, tabung diputar
360 untuk melepaskan tabung bersama isinya dari tanah
dan kemudian diangkat keluar dari dalam tabung.
• Tanah pada kedua ujung tabung harus dibuang
secukupnya dan ruangan itu kemudian diberi parafin
panas sebagai penutup dan pelindung tanah dalam
tabung. Tebal parafin pada bidang bawah minimum 3 cm.
• Pengangkutan sample harus dilakukan hati-hati, sedapat
mungkin test dilakukan pada laboratorium yang dekat
jaraknya dengan lokasi pengeboran (bila terdapat
laboratorium yang memenuhi syarat).
11

5/17/2018 bab1 PENDAHULUAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab1-pendahuluan-55b07a5c39cf1 12/14
Penelitian Geoteknik dan Potensi Kebencanaan PadaRencana Lokasi Kawasan Industri
di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
2012
Gambar. Contoh hasil coring pada lapisan tanah dan batuan
Standart Penetration Test
Pelaksanaan Standard Penetration Test (SPT) pertama kali pada kedalaman –
2.00 m dari tanah dasar, SPT kedua dan selanjutnya mulai setelah pengambilan
undisturbed sample pada kedalaman – 4.00 meter dari original ground level
(interval 2 meter).
Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi adalah :
Tabung SPT harus mempunyai ukuran OD 2 inch, ID 1 3/8 inch, panjang
24 inch split spoon sampler type.
Perhitungan dilakukan sebagai berikut :
• Mendorong Tabung pemisah standar sedalam 460mm (18inchi) kedalam
tanah pada dasar pemboran. 152mm (6 inchi) yang pertama berguna
untuk meletakkan sepatu pancang pada tanah yang tidak terganggu
• Menghitung tumbukan untuk memancang alat pengambil contoh pada
jarak 305mm (12 inchi) berikutnya. Untuk setiap interval 152 mm dilakukan
perhitungan jumlah pukulan untuk memasukan tabung kedalam tanah.
• Menggunakan massa seberat 63,5 kg yang jatuh bebas dari ketinggian
760 mm.
Tabung diangkut kepermukaan tanah kemudian split spoon sampler
dibuka. Sluge yang terdapat dalam tabung harus dibuang, kemudian terhadap
sample diadakan klasifikasi.
12

5/17/2018 bab1 PENDAHULUAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab1-pendahuluan-55b07a5c39cf1 13/14
Penelitian Geoteknik dan Potensi Kebencanaan PadaRencana Lokasi Kawasan Industri
di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
2012
Percobaan SPT dihentikan setelah didapatkan harga SPT 60 sebanyak 3 (tiga)
kali berturut-turut.
D. PERMEABILITY TEST
Permeabilitas merupakan sifat bahan berpori, dia dapat mengalir /
merembes dalam tanah, (dalam tanah dapat terjadi erkolasi air). Tinggi
rendahnya permeabilitas ditentukan ukuran pori.
Koefisien kelulusan air adalah kemampuan untuk meluluskan air di dalam
rongga-rongga batuan tanpa mengubah sifat-sifat airnya. Pengukuran dilakukan
dengan metode uji perkolasi. Metode uji resapan ini dilakukan di atas watertable
(ILRI, 974). Pengukuran laju resapan dilakukan pada lokasi-lokasi yang dianggapmewakili wilayah penelitian. Data hasil pengukuran dikorelasikan dengan data
sifat fisik tanah.
• Lingkup Pelaksanaan
Langkah-langkah pengukuran sebagai berikut :
• Membuat lubang dan memasang pipa
• Air bersih dimasukkan ke dalam lubang sampai penuh dan dijaga agar
tetap konstan. Keadaan setimbang ini dipertahankan selama kurang lebih
5 menit.
• Menghitung koefisien permeabilitas (K) dengan rumus (dalam Suharyadi,
1984) :
Dimana :
K = Koefisien kelulusan air (cm/dt)
Q = Debit air yang dimasukkan ke lubang (cm3/dt)
r = Jari-jari dasar lubang (cm)
L = Panjang zona pengujian (cm), syarat L ≥ 10 r
H = Perbedaan tinggi (cm)
13

5/17/2018 bab1 PENDAHULUAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab1-pendahuluan-55b07a5c39cf1 14/14
Penelitian Geoteknik dan Potensi Kebencanaan PadaRencana Lokasi Kawasan Industri
di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
2012
Gambar. Skema Pengujian Uji Resapan untuk Mendapatkan
Nilai Keofisien Permeabilitas
Tabel . Harga K (Koefisien kelulusan air) dari Berbagai Macam Batuan
(Morris & Johnson, 1967 menurut Todd, 1980)
Macam batuan K (m/hr) Macam batuan K (m/hr)Kerikil kasar 150 Lempung 0,0002Kerikil menengah 270 Batugamping 0,94Kerikil 450 Dolomit 0,001Pasir kasar 45 Sekis 0,2Pasir menengah 12 Batusabak 0,00008Pasir halus 2,5 Tuf 0,2Batupasir menengah 3,1 Basalt 0,01
Batupasir halus 0,2 Gabro lapuk 0,2Silt 0,08 Granit lapuk 1,4
• Personil dan Peralatan
• Ahli Teknik Sipil (1 orang), Asisten Teknik Sipil (1 orang),Tenaga Pendukung
(2 orang)
• 1 set alat Uji Permeabilitas
• Meteran, Stopwatch
• GPS
• Kendaraan Roda 4
• Safety set
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan sudah meliputi
pengambilan data lapangan, analisa laboratorium serta penyusunan laporan
kegiatan.
14