bab1. pendahuluan

14
Laporan Progress Akhir Fasilitasi dan Koordinasi Keterpaduan Program Pengembangan Infrastruktur Halaman I - 1 Kapetbangsejahtera Sulawesi Tenggara Tahun 2012 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Keppres No. 150 Tahun 2000 terbaru tentang KAPET; yang mana kawasan ini nantinya diharapkan merupakan suatu kawasan yang berfungsi sebagai penggerak utama perekonomian wilayah disekitarnya dengan sector unggulan dan potensi yang dimilikinya. Setelah berjalan lebih dari 9 (sembilan) tahun KAPET telah mengalami kemajuan namun masih jauh dari yang diharapkan, perlu pembenahan di berbagai bidang. Banyak usaha yang telah dilakukan oleh Badan Pengelola Kawasan sesuai dengan potensi dan peluang investasi yang dimiliki sehingga mengakibatkan tingkat perkembangan di masing-masing kawasan berbeda. Sesuai dengan Paradigma pembangunan yang berbasis pengembangan wilayah, dalam rangka menuju Indonesia baru yang lebih maju yaitu : 1. Meningkatkan daya saing melalui pengembangan teknologi, manajemen dan jejaring. 2. Pembangunan nasional terpadu yang berdimensi kewilayahan dan kelestarian lingkungan, 3. Memadukan resource based dan knowlegge based, 4. Pertumbuhan bersama pemerataan dan 5. Mendorong peran dan konstribusi semua elemen dan warga bangsa Sehubungan dengan itu pada tahun anggaran 2012 melalui tugas pembantuan Pengembangan KSN Provinsi Sulawesi Tenggara mengadakan suatu kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Keterpaduan Program Pengembangan Infrastruktur KAPET.

description

Fasilitasi dan Koordinasi

Transcript of bab1. pendahuluan

Page 1: bab1. pendahuluan

Laporan Progress Akhir

Fasilitasi dan Koordinasi Keterpaduan Program Pengembangan Infrastruktur Halaman I - 1Kapetbangsejahtera Sulawesi Tenggara Tahun 2012

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Keppres No. 150 Tahun 2000 terbaru tentang KAPET; yang mana

kawasan ini nantinya diharapkan merupakan suatu kawasan yang berfungsi

sebagai penggerak utama perekonomian wilayah disekitarnya dengan sector

unggulan dan potensi yang dimilikinya.

Setelah berjalan lebih dari 9 (sembilan) tahun KAPET telah mengalami kemajuan

namun masih jauh dari yang diharapkan, perlu pembenahan di berbagai bidang.

Banyak usaha yang telah dilakukan oleh Badan Pengelola Kawasan sesuai dengan

potensi dan peluang investasi yang dimiliki sehingga mengakibatkan tingkat

perkembangan di masing-masing kawasan berbeda.

Sesuai dengan Paradigma pembangunan yang berbasis pengembangan wilayah,

dalam rangka menuju Indonesia baru yang lebih maju yaitu :

1. Meningkatkan daya saing melalui pengembangan teknologi, manajemen dan

jejaring.

2. Pembangunan nasional terpadu yang berdimensi kewilayahan dan kelestarian

lingkungan,

3. Memadukan resource based dan knowlegge based,

4. Pertumbuhan bersama pemerataan dan

5. Mendorong peran dan konstribusi semua elemen dan warga bangsa

Sehubungan dengan itu pada tahun anggaran 2012 melalui tugas pembantuan

Pengembangan KSN Provinsi Sulawesi Tenggara mengadakan suatu kegiatan

Fasilitasi dan Koordinasi Keterpaduan Program Pengembangan Infrastruktur

KAPET.

Page 2: bab1. pendahuluan

Laporan Progress Akhir

Fasilitasi dan Koordinasi Keterpaduan Program Pengembangan Infrastruktur Halaman I - 2Kapetbangsejahtera Sulawesi Tenggara Tahun 2012

1.2. Maksud dan tujuan.

1.2.1. Maksud

1. Merumuskan dan menetapkan Rencana Kerja dan kebijakan-serta

strategi percepatan pengembangan KAPET.

2. Melaksanakan Konsultasi dan Rapat koordinasi dan sinkronisasi

program sektor unggulan di daerah maupun di pusat.

3. Meningkatkan Peran Badan Pengelola KAPET melalui usaha

percepatan perwujudan peran KAPET sebagai penggerak utama

perekonomian wilayah sekitarnya segera tercapai.

1.2.2. Tujuan

a. Meningkatkan kinerja Badan Pengelola KAPET.

b. Percepatan pengembangan KAPET sehingga fungsi KAPET sebagai

penggerak ekonomi kawasan sekitarnya segera terwujud.

c. Mensinergikan program pembangunan infrastruktur di wilayah KAPET

d. Serta menyusun Rencana Terpadu dan Program Investasi

Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) KAPET priode 3 s/d 5 tahun,

yang meliputi infrastruktur pekerjaan umum, perhubungan,

telekomunikasi, ESDM

1.2.3. Sasaran

a. Terselenggaranya fasilitasi dan rapat koordinasi antar Dinas/ sektor

yang terkait dengan Badan Pengelola KAPET, baik di Pemerintah

Daerah maupun Tim Teknis Badan Pengembangan KAPET.

b. Terselenggaranya pelaksanaan workshop dukungan infrastruktur

KAPET

c. Adanya komitmen bersama dalam pemberian dukungan infrastruktur

KAPET (berupa berita acara kesepakatan) yang berdasarkan RTR

KAPET.

Page 3: bab1. pendahuluan

Laporan Progress Akhir

Fasilitasi dan Koordinasi Keterpaduan Program Pengembangan Infrastruktur Halaman I - 3Kapetbangsejahtera Sulawesi Tenggara Tahun 2012

1.3. Ruang Lingkup dan Lokasi Kegiatan

1.3.1. Ruang Lingkup Kegiatan :

1. Memaksimalkan Tenaga Ahli Profesional (Ahli Perencana wilayah dan

Ekonomi Wilayah) yang selama ini membantu dan Stakeholder dalam

usaha percepatan pengembangan KAPET.

2. Mengkaji laporan tahunan sesuai rencana kerja dan mengevaluasi

realisasinya

3. Melaksanakan Fasilitasi dan rapat koordinasi dengan sektor terkait di

Jakarta serta wilayah KAPET Lainnya.

4. Melaksanakan Rapat intern Badan Pengelola KAPET. .

5. Fasilitasi penyusunan kegiatan RPI2JM

1.3.2. Lokasi Kegiatan

Kegiatan swakelola ini dilaksanakan di wilayah KAPET Bank Sejahtera,

Provinsi Sulawesi Tenggara, yang meliputi Kota Kendari, Kabupaten

Konawe, dan Kabupaten Kolaka serta wilayah yang terkait dengan sistem

jaringan proses produksi/sentra produksi sampai ke outlet.

1.4. Rincian Tahap Kegiatan

Kegiatan Penyusunan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Infrastruktur

Terpadu KAPET Kapet Bangsejahtera Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2012

pada prinsipnya merupakan suatu rangkaian proses yang terdiri dari beberapa

tahapan pekerjaan sehingga menghasilkan satu produk akhir progress pelaporan

seperti yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) Fasilitasi dan

Koordinasi Pengembangan Infrastruktur Terpadu KAPET Bangsejahtera Sulawesi

Tenggara yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian

Pekerjaan Umum Republik Indonesia Tahun 2012.

Page 4: bab1. pendahuluan

Laporan Progress Akhir

Fasilitasi dan Koordinasi Keterpaduan Program Pengembangan Infrastruktur Halaman I - 4Kapetbangsejahtera Sulawesi Tenggara Tahun 2012

Adapun tahapan-tahapan tersebut sebagai berikut :

a. Tahap Pekerjaan

Penyusunan Progres Laporan Pendahuluan.

Pekerjaan studi pustaka.

Pekerjaan Observasi Lapangan

Pengolahan Data.

Seminar - Seminar.

Penyusunan Laporan progress Akhir.

1.5. Pelaporan

a. Laporan Pendahuluan sebanyak 20 (dua puluh) eksemplar,, berisi :

Rencana kerja penyedia jasa/tenaga ahli dan tim swakelola secara

menyeluruh termasuk jadwal pengumpulan data/informasi dan jadwal

pembahasan;

Menyampaikan pemahaman dan analisisnya terhadap kerangka acuan

kerja,

Metodologi (pendekatan) yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan;

b. Laporan Antara sebanyak 20 (dua puluh) eksemplar,berisi

Penyempurnaan Laporan Pendahuluan berdasarkan hasil diskusi dan

analisis data yang telah dikumpulkan.

Draft Laporan Akhir sebanyak 20 (dua puluh) eksemplar, berisi :

Perbaikan Laporan antara berdasarkan masukan-masukan dari hasil

diskusi dan pembahasan

c. Laporan Akhir sebanyak 20 (dua puluh) eksemplar, berisi :

Hasil finalisasi pekerjaan yang memuat seluruh ketentuan kegiatan dalam

kerangka acuan kerja.

Hasil Kajian Aspek Perencanaan Wilayah dan Aspek Ekonomi Wilayah

Penyerahan Laporan Akhir disertai dengan CD (soft copy) Laporan sebanyak 20

(dua puluh) copy dan Ringkasan Executif yang memuat ringkasan keseluruhan

laporan sebanyak 20 (dua puluh) eksemplar.

Page 5: bab1. pendahuluan

Fasilitasi dan Koordinasi Keterpaduan Program Pengembangan InfrastrukturKapetbangsejahtera Sulawesi Tenggara Tahun 2012

1.6. Alur Penyusunan Laporan

Diagram

Fasilitasi dan Koordinasi Keterpaduan Program Pengembangan Infrastruktur Halaman I - 5

Gambar 1.1.

Diagram Alur Penyusunan Laporan Fasilitasi dan Koordinasi

Laporan Progress Akhir

Page 6: bab1. pendahuluan

Laporan Progress Akhir

Fasilitasi dan Koordinasi Keterpaduan Program Pengembangan Infrastruktur Halaman I - 6Kapetbangsejahtera Sulawesi Tenggara Tahun 2012

1.7. Organisasi Pelaksana Kegiatan

1.7.1. Tim Penyusun Kegiatan

Tim Penyusun Pelaksana kegiatan ini terdiri dari KAPET Bangsejahtera

Sultra dan Tim dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara

yang ditunjuk sesuai dengan SK No………, Adapun Komposisi tim terdiri

dari Ketua Wakil Ketua dan Sekretaris serta di bantu beberapa orang

Anggota dimana kompesisi tim penyusun tersebut akan berperan sebagai

pelaksana dan penanggung jawab terlaksananya kegiatan dalam hal

substansi dan dokumen Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan

Infrastruktur Terpadu KAPET Bangsejahtera Tahun 2012 KAPET

Bangsejahtera Sultra.

1.7.2. Tugas dan Tanggung Jawab Tim Swakelola

Tugas dan tanggung jawab tim Swakelola akan menangani pekerjaan

penyusunan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Infrastruktur

Terpadu KAPET Bangsejahtera Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2012

adalah sebagai berikut :

1) Pengarah

Pengarah kegiatan bertugas untuk memberikan arahan tim pelaksana

operasinal dalam hal Visi dan Misi, kebijakan dan Rencana Strategis

jangka Panjang, Jangka Menengah dan Jangka Pendek dalam prospektif

Internasional, Nasional, Regional dan Pemerintah Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota serta interkonektifitas Reposisi, Revitalisasi

KAPET Bangsejahtera Sultra, Masterplan Percepatan, Perluasan

Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK).

Page 7: bab1. pendahuluan

Laporan Progress Akhir

Fasilitasi dan Koordinasi Keterpaduan Program Pengembangan Infrastruktur Halaman I - 7Kapetbangsejahtera Sulawesi Tenggara Tahun 2012

2) Penanggung Jawab

Penanggung Jawab kegiatan bertugas mempertanggung Jawabkan secara

Institusi atau kelembagaan dalam penyusunan Fasilitasi dan Koordinasi

Pengembangan Infrastruktur Terpadu KAPET Bangsejahtera Sultra baik

secara substansi maupun kualitas dan kuwanlitas dokumen sehingga

dapat diterima di semua kalangan atau multy pihak Nasional, Provinsi dan

Kabupaten/kota

3) Ketua/ Wakil Ketua bertugas

- Memberikan arahan dan mengkoordinasikan seluruh sumber daya tim

untuk dapat memenuhi kewajiban pekerjaan sesuai dengan TOR atau

KAK,

- Melakukan koordinasi dan sinkronisasi terhadap pekerjaan persiapan

seperti menelaah TOR dan KAK, rapat pembahasan TOR atau KAK,

penyediaan alat survey, penyediaan Matris dan peta – peta dasar dan

penyusunan laporan progres pendahuluan penyusunan Fasilitasi dan

Koordinasi Pengembangan Infrastruktur Terpadu KAPET Bangsejahtera

Sultra sehingga substansi penyusunan dapat dilakukan secara

komphensip.

- Mengkoordinasikan dalam pengumpulan data – data studi pustaka

seperti Peraturan perundang – undangan yang berlaku, RTRWN,

RTRWP, RTRWK, data – data statistik Prov/Kabupaten/Kota, Data

RPJMDP, RPJMD Kabupten/Kota baik Zona inti maupun Zona

pununjang.

- Melakukan observasi lapangan dalam rangka pengamatan seperti;

Survey identifikasi Infrastruktur Ekonomi Wilayah, melakukan

wawancara dengan multy pihak, survey sampel zona tiga jenis potensi

unggulan, survey rencana kawasan khusus prosesing bahan setengah

jadi dan menjadi bahan jadi, pengamatan dukungan dan proses

perizinan Provinsi/ Kabupaten/Kota Kawasan utama dan penunjang.

Page 8: bab1. pendahuluan

Laporan Progress Akhir

Fasilitasi dan Koordinasi Keterpaduan Program Pengembangan Infrastruktur Halaman I - 8Kapetbangsejahtera Sulawesi Tenggara Tahun 2012

- Mengkoordinir Pengolahan Penyusunan Laporan progres di

Daerah,perbaikan dan penyempurnaan laporan progres Antara.

4) Ahli Perencanaan Wilayah

Ahli Perencanaan Wilayah bertugas selama 7 (tujuh) bulan dengan

kualifikasi pendidikan minimal S1 di bidang Perencanaan Wilayah dari

Perguruan Tinggi Negeri atau swasta yang telah disamakan, dan memiliki

pengalaman dalam bidang pengembangan investasi dengan pengalaman

profesional 4 (empat) tahun dengan referensi pekerjaan yang cukup,

dengan tugas sebagai berikut :

a. Memberikan masukan dan pendampingan dalam hal pengembangan

Wilayah berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasonal (RTRWN)

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (RTRWP)

Rencana Tata Ruang Kabupaten Kolaka, Konawe, Kolaka Utara,

Bombana, Konawe Selatan, Konawe Utara di kaitkan dengan

Pengembangan Infrastruktur Wilayah Ekonomi.

b. Melakukan pendampingan analisis pengembangan wilayah terkait

pengembangan potensi unggulan Nasional di Sulawesi Tenggara yaitu

Pertambangan Nikel, Kakao dan Rumput Laut dari Hulu – Hilir (Bahan

Baku, Bahan Setengah Jadi, dan bahan jadi).

c. Melakukan pendampingan bersama tim swakelola dalam penyusunan

dokumen Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Infrastruktur

Terpadu KAPET BANGSEJAHTERA SULTRA dan memberikan masukan

serta menjadi narasumber pada setiap tahapan pembahasan progres

laporan pendahuluan, antara dan akhir.

5) Ahli Ekonomi Wilayah

Ahli Ekonomi Wilayah bertugas selama 7 (tujuh) bulan dengan kualifikasi

pendidikan minimal S1 di bidang Perencanaan Wilayah dari Perguruan

Tinggi Negeri atau swasta yang telah disamakan, dan memiliki

Page 9: bab1. pendahuluan

Laporan Progress Akhir

Fasilitasi dan Koordinasi Keterpaduan Program Pengembangan Infrastruktur Halaman I - 9Kapetbangsejahtera Sulawesi Tenggara Tahun 2012

pengalaman dalam bidang pengembangan investasi dengan pengalaman

profesional 4 (empat) tahun dengan referensi pekerjaan yang cukup,

dengan tugas sebagai berikut :

a. Memberikan masukan dan pendampingan dalam hal pengembangan

ekonomi Wilayah berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasonal

(RTRWN) Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara

(RTRWP) Rencana Tata Ruang Kabupaten Kolaka, Konawe, Kolaka

Utara, Bombana, Konawe Selatan, Konawe Utara di kaitkan dengan

Pengembangan Infrastruktur Wilayah Ekonomi.

b. Melakukan pendampingan analisis pengembangan ekonomi wilayah

terkait pengembangan potensi unggulan Nasional di Sulawesi

Tenggara yaitu Pertambangan Nikel, Kakao dan Rumput Laut dari Hulu

– Hilir (Bahan Baku, Bahan Setengah Jadi, dan bahan jadi).

c. Melakukan pendampingan bersama tim swakelola dalam penyusunan

dokumen Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Infrastruktur

Terpadu KAPET BANGSEJAHTERA SULTRA dan memberikan masukan

serta menjadi narasumber pada setiap tahapan pembahasan progres

laporan pendahuluan, antara dan akhir.

Page 10: bab1. pendahuluan

Fasilitasi dan Koordinasi Keterpaduan Program Pengembangan InfrastrukturKapetbangsejahtera Sulawesi Tenggara Tahun

Organisasi Pelaksana Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi KeterpaduanProgram Pengembangan

Laporan Progre

Fasilitasi dan Koordinasi Keterpaduan Program Pengembangan Infrastruktur Halamansejahtera Sulawesi Tenggara Tahun 2012

Gambar 1.2.

Organisasi Pelaksana Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi KeterpaduanProgram Pengembangan Infrastruktur Kapet Bangsejahtera Sultra Tahun 2012

Laporan Progress Akhir

Halaman I - 10

Organisasi Pelaksana Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi KeterpaduanInfrastruktur Kapet Bangsejahtera Sultra Tahun 2012

Page 11: bab1. pendahuluan

Laporan Progress Akhir

Fasilitasi dan Koordinasi Keterpaduan Program Pengembangan Infrastruktur Halaman I - 11Kapetbangsejahtera Sulawesi Tenggara Tahun 2012

1.8. Dasar Hukum Pelaksanaan Kegiatan

Beberapa regulasi sebagai dasar hukum pelaksanaan kegiatan Fasilitasi dan

Koordinasi Keterpaduan Program Pengembangan Infrastruktur KAPET.

Bangsejahtera diuraikan sebagai berikut :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan

Ekonomi Khusus

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000 Tentang

Perlakuan Perpajakan Di Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu

3. Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2000 Tentang

Perlakuan Perpajakan Di Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu

(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 147 Tahun 2000 Tanggal 23

Desember 2000)

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 Tentang

Fasilitas Pajak Penghasilan Untuk Penanaman Modal Di Bidang-Bidang Usaha

Tertentu Dan/Atau Di Daerah-Daerah Tertentu.

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1996 Tentang

Kawasan Industri

6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1996 Tentang

Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1998 Tentang

Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 89 Tahun 1996 Tentang Kawasan

Pengembangan Ekonomi Terpadu.

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 Tentang

Perumahan dan Permukiman

9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999 Tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah

10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah

11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah

Page 12: bab1. pendahuluan

Laporan Progress Akhir

Fasilitasi dan Koordinasi Keterpaduan Program Pengembangan Infrastruktur Halaman I - 12Kapetbangsejahtera Sulawesi Tenggara Tahun 2012

12. Undang Undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional

13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 Tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara

14. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10.Tahun 2009.Tentang

Kepariwisataan

15. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang

Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

16. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2000 Tentang

Badan Kebijaksanaan Dan Pengendalian Pembangunan Perumahan Dan

Permukiman Nasional

17. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 150 Tahun 2000 Tentang

Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu.

18. Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara No : 393 tahun 2008 tentang

Reposisi dan Revitalisasi serta Perubahan Nama KAPET Bangsejahtera Sultra.

Page 13: bab1. pendahuluan

Laporan Progress Akhir

Fasilitasi dan Koordinasi Keterpaduan Program Pengembangan Infrastruktur Halaman I - 13Kapetbangsejahtera Sulawesi Tenggara Tahun 2012

Page 14: bab1. pendahuluan

Laporan Progress Akhir

Fasilitasi dan Koordinasi Keterpaduan Program Pengembangan Infrastruktur Halaman I - 14Kapetbangsejahtera Sulawesi Tenggara Tahun 2012