skripsi bab1
-
Upload
ranodi-agil-hidayat -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
Embed Size (px)
description
Transcript of skripsi bab1

ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN NICHE MARKET
JATIM PARK GRUP
( dalam kasus Eco Green Park )
SKRIPSI
Oleh:
RANODI AGIL HIDAYAT
070915104
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Airlangga

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penelitian ini berfokus pada strategi komunikasi pemasaran pasar ceruk (niche
market) tempat wisata Eco Green Park. Eco Green Park merupakan bagian dari JTP
(Jawa Timur Park) bersama dengan BNS (Batu Night Spectacular), JaTim Park 1,
Batu Secret Zoo, Wisata Bahari Lamongan, dan lain-lain. Eco Green Park sendiri
memiliki kesamaan konsep dengan Batu Secret Zoo sebagai objek wisata. Yakni
menyediakan fasilitas edukasi tentang satwa. Melihat kesamaan tersebut, peneliti
menjadi tertarik untuk meneliti strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan JTP
Grup dalam hal untuk mempertahankan konsistensi jumlah pengunjung Batu Secret
Zoo sekaligus juga menarik konsumen untuk memasuki Eco Green Park yang
merupakan objek wisata baru yang mempunyai konsep serupa dengan Batu Secret
Zoo.
Batu Secret Zoo dan Eco Green Park dalam website JTP Grup, dikategorikan dalam
objek wisata yang berbeda. Batu Secret Zoo digolongkan dalam kategori ‘zoos’
bersama Maharani Zoo, sedangkan Eco Green Park termasuk dalam kategori ‘theme
park’ karena mengangkat tema Eco. Sedangkan yang berkembang dalam masyarakat,
meskipun Eco Green Park dikatakan dalam website-nya bukan termasuk kategori zoo,
tetap saja bagi masyarakat yang menjadi daya tarik utama Eco Green Park adalah
adanya binatang-binatang yang ada di dalamnya. Dengan kata lain, dalam benak
masyarakat Batu Secret Zoo dan Eco Green Park adalah sama, yakni keduanya adalah
zoo atau kebun binatang.
Eco Green Park termasuk objek wisata yang masih baru karena baru beberapa tahun
terbangun. Menariknya JTP Grup sebagai pihak yang menaungi Eco Green Park tidak
membuat iklan-iklan yang signifikan di kota-kota terdekatnya. Contohnya saja di kota
1

Surabaya, tidak terlihat iklan Eco Green Park di reklame-reklame atau baliho-baliho
yang mengenalkan Eco Green Park sebagai tempat wisata baru. Usaha advertising
Eco Green Park yang lebih terlihat hanya melalui petunjuk jalan dan juga lampu-
lampu hiasan yang berbentuk berbagai macam unggas, itupun letaknya sangat dekat
dengan lokasi Eco Green Park. Sejak dibukanya, masyarakat dapat mengetahui
keberadaan Eco Green Park melalui internet. Banyak blogger yang mengunggah
artikel-artikel panduan wisata di Jawa Timur dan mengangkat Eco Green Park
sebagai tujuan wisata.
Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan bagaimana
pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana relevansi keduanya, dengan
komunikasi yang baik maka akan mempermudah pelaksanaan pemasaran. Penerapan
strategi komunikasi dalam pemasaran dapat menarik minat konsumen yang
berdampak positif pada perusahaan seperti peningkatan penjualan dan menciptakan
citra yang baik bagi perusahaan. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran
merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang
memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang
disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.
Komunikasi pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam
dunia usaha. Pada kondisi usaha seperti sekarang ini, dimana usaha yang kita dirikan
bukanlah satu-satunya usaha dengan model dan tampilan seperti demikian, banyak
diluar sana usaha-usaha yang lain yang mungkin hampir sama ataupun sejenis dengan
usaha yang kita dirikan. Kartajaya (Kartajaya, 2010: 10) menjelaskan bahwa dari
waktu ke waktu pemasaran mengalami redefinisi menyesuaikan diri dengan
perubahan suatu variabel yang sangat menentukan yaitu situasi persaingan.
Dengan semakin ketatnya persaingan, pemasar dituntut untuk mempunyai strategi,
taktik, dan value yang tepat agar produknya dapat diterima, bahkan unggul di pasar.
2

Kartajaya (2002) mengatakan bahwa strategi yang dapat dilakukan antara lain
dengan STP (Segmenting, Targeting, Positioning). Pemasar sadar bahwa tidak ada
gunanya memberlakukan seluruh pasar sebagai potential customers, dengan kata lain
tidak mungkin untuk melayani seluruh segmen. Salah satu strategi yang dilakukan
adalah dengan memilah-milah segmen lalu memilih bagian yang paling menarik
untuk dilayani. Hal ini dikenal dengan niche marketing. Para pemasar tahu bahwa
niche adalah segmen pasar, atau grup yang memiliki kebutuhan sama terhadap suatu
pelayanan tertentu. Dengan kata lain, niche market adalah kelompok potensial yang
telah dipersempit yang kebutuhannya belum terpenuhi dengan baik.
Taktik antara lain dapat dilakukan dengan pembauran pemasaran (4P 4C)
(Kartajaya, 2002). Bauran pemasaran yang tadinya di kenal dengan 4P (product,
place, price, promotion) berangsur mulai menjadi 4C (cusromer solution,
convenience, cost, communication). Pemasar harus dapat membedakan produknya
dari produk lain, baik sejenis maupun yang berpotensi sebagai subtitute. Value atau
nilai dihantarkan perusahaan melalui branding, process dan services (Kartajaya,
2002). Suatu produk yang generik akan memiliki nilai lebih dengan pemberian
merek. Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol yang bertujuan
mengidentifikasi produk dan dapat menyatakan mutu, manfaat dan nilai suatu produk
(Kotler, 2000).
Sehubungan dengan permasalahan di atas, terkait dengan komunikasi pemasaran,
diperlukan suatu kemampuan untuk berpandangan ke depan melihat apa saja yang
terjadi dilingkungan perusahaan sendiri maupun di lingkungan perusahaan orang lain,
karena dengan demikian maka akan mengarahkan dalam mengambil tindakan
pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan, hal tersebut merupakan sesuatu yang
sulit dicapai oleh perusahaan, oleh sebab itu dalam hal ini dibutuhkan kesadaran dan
inisiatif yang tinggi dalam mempelajari serta menguasai hal-hal yang berkaitan
dengan pentingnya kegiatan pemasaran, dan secara umum keadaan inilah yang
menyebabkan setiap peruasaan harus mempunyai starategi komunikasi pemasaran
yang merupakan keseluruhan menyeluruh dari konsep komunikasi dan marketing dan
3

suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan
dijalankan, guna mencapai tujuan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka penulis
merumuskan pokok permasaalahannya sebagai berikut :
“Bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan JTP Grup dalam kasus
Eco Green Park?”.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka tujuan penelitian yang penulis teliti
adalah :
“Untuk mendeskripsikan strategi komunikasi pemasaran niche market dalam kasus
Eco Green Park”.
1.4 TINJAUAN PUSTAKA
1.4.1. Komunikasi Pemasaran Terpadu/Integrated Marketing Communications
(IMC)
IMC (Integrated Marketing Communication) adalah sebuah konsep dari
perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari
rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin
komunikasi misalnya periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan
PR serta mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan penjelasan,
konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal.
Dalam Schultz (1993), dan Belch & Belch (2010) (Soefijanto, 2012 : 9)
4

“IMC merupakan konsep perencanaan komuniksi pemasaran yang menghargai
pentingnya nilai tambah dari sebuah perencanaan yang komprehensif yang
diguankan untuk mengevaluasi peran-peran strategi dari berbagai disiplin
komunikasi contohnya periklanan secara umum, tanggapan langsung, promosi
penjualan, dan kehumasan, dan menggabungkan semau disiplin tersebut untuk
menyajikan kejelasan, konsistensi, dan dampak komuniaksi yang maksimal”.
Secara sederhananya IMC dapat diartikan sebagai “Proses dari pengelolaan
costumer relationship yang menggerakkan Brand Value”. Sedangkan secara
spesifik, IMC dapat diartikan sebagai “proses yang mempunyai fungsi dalam
menciptakan dan memelihara hubungan yang menguntungkan dengan customer
dan stakeholder lainnya dengan mengontrol dan mempengaruhi secara strategis
semua pesan yang terkirim kepada kelompok ini serta menggerakkan dialog
dengan maksud tertentu kepada mereka”.
Lebih terperinci lagi, Gurau (2008) (Soefijanto, 2012 : 8) menyebutkan beberapa
faktor yang mempengaruhi tumbuhnya IMC yaitu :
1. Berkembangnya fragmentasi pasar, kian banyak kegiatan pemasaran yang
memanfaatkan hubungan baik dengan konsumen (relationship marketing), dan
pemasaran langsung (direct marketing).
2. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, dan apliklasi basis data.
3. Makin terfragmentasinya pemirsa media, tumpang tindih (multiplicity) dan
jenuhnya saluran media.
1.4.2. Bauran Promosi
5

Secara garis besar, bauran komunikasi pemasaran terintegrasi (IMC) terdiri atas lima alat
komuniaksi pemasaran yang masing-masing memiliki keunikan masing-masing.
Diantaranya yaitu:
1. Iklan (advertising)
2. Promosi Penjualan
3. Public Relation
4. Penjualan Perorangan (Personal Selling)
5. Direct Marketing
Seperti yang dikemukakan oleh Georgre dan Michael Belch (Morrisan, 2010 : 17)
Dari berbagai macam alat pemasaran di atas, peruasahan seringnya memakai beberapa
alat sekaligus. IMC berusaha mencari jalan terbaik dalam menggabungkan atau
memanfaatkan berbagai media tersebut untuk hasil yang maksimal. Strategi IMC yang
baik akan memberikan dorongan yang lebih besar ke produk, jasa, dan ide untuk diterima
atau dibeli konsumen. Tidak hanya itu, strategi IMC yang baik akan melanggengkan
kesukaan konsumen terhadap produk, jasa, atau ide tersebut.
1.4.2.1. Advertising
Dapat dikatakan bahwa advertising adalah bentuk penyajian dan promosi mengenai
gagasan, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu dan tidak secara pribadi.
Advertising memilik peran yang paling penting dalam komunikasi pemasaran. Tujuan
utamanya adalah membangun brand awareness sebuah produk atau organisasi. Hal ini
disebabkan Karen advertising daoat memdidik dan emberikan informasi.
Menurut Yeshin, setidaknya terdapat tiga fungsi dari advertising, diantaranya adalah;
pertama, untuk menginformasikan, periklanan dipandang sebagai sarana untuk
menyampaikan informasi kepada masyarakat. Kedua, untuk mempengaruhi, dimana
6

ada kondisi dimana perusahaan menggunakan periklanan untuk mempengaruhi
pemikiran konsumen, seperti perubahan formulasi pada produk, terjadinya kesalahan
pada pesan sebelumnya yang mana perusahaan bertanggung jawab untuk meluruskan.
Ketiga, untuk menjual, periklanan digunakan untuk memperkuat sikap konsumen
yang telah ada dengan menjelaskan bagaimana sebuah produk pantas dibeli
konsumen sesuai dengan kebutuhan atau gaya hidupnya.
1.4.2.2. Sales Promotions
Semua kegiatan pemasaran yang berusaha untuk menstimuli aksi cepat pembeli. Di
dalam Sales Promotion ini di gunakan yang dberikan oleh perusahaan kepada
wholesaler dan retailers untuk membujuk mereka dan konsumen agar membeli
produk tersebut. Di sini diharapkan agar dapat menjadi pemicu terjadinya persaingan
antar salesforce agar selalu aktif menjual produk perusahaan.
Sales Promotions dapat di bagi menjadi dua (Belch & Belch, 1995), yaitu:
Consumer-Oriented, promosi penjualan yang ditujukan kepada pengguna
akhir (end users) dari suatu produk. Dapat berupa kupon, undian berhadiah,
dll.
Trade-Oriented, promosi penjualan yang ditujukan kepada marketing
intermediaries seperti wholesalers, distributors, dan retailers. Biasanya berupa
pameran, diskon, display contest, insentif kepada penjual, dll.
1.4.2.3. Personal Selling
Merupakan bentuk komunikasi dari orang perorangan dimana penjual
berusaha dengan persuasive agar calon pembeli mau membeli produk dari
perusahaan. Melibatkan dua orang atau lebih yang saling berkomunikasi
secara langsung yang dilakukan melalui tatap muka, telepon, surat-menyurat,
dll.
7

1.4.2.4. Direct Marketing
Yaitu bentuk komunikasi langsung dengan pasar sasaran guna mengetahui
tanggapan dari konsumen. Kegiatan ini hanya terbatas pada direct mail dan
mail-order catalogs, tetapi juga mencakup direct selling, telemarketing, dan
direct rensponse ads.
1.4.2.5. Publicity/Public Relations
Publicity/publisitas merupakan bentuk dari komunikasi non personal, sama
seperti advertising. Namun, terdapt perbedaan antara publicity dengan
advertising, dimana terkadang perusahaan tidak membayar secara langsung
untuk mendapat publicity/publisitas.
Sedangkan menurut Belch & Belch (2003) :
“Public relations is defined as the management function which evaluates
public attitudes, identifies the policies and procedures of an individual or
organization with the public interest, and excecutes a program of action to
earn public understanding and acceptance. To establish and maintain a
positive image of the company among its various publics”.
Jadi dapat diakatakan bahwa public relations mempunyai fungsi sebagai
penjambatan anatara perusahaan dengan publicnya utnuk memaintenance
hubungan baik dan supaya tercipta image positive atau organisasi/perusahaan
tersebut.
1.4.3. Segmenting, Targeting, Positioning (STP)
8

Perusahaan tidak dapat melayani seluruh konsumen yang terdapat dalam pasar
yang luas. Pemasar perlu mengidentifikasi segmen pasar yang dapat dilayaninya
secara maksimal, kemudian memilih satu atau beberapa segmen pasar untuk
dipuaskan, lalu melakukan positioning untuk dapat dipersepdikan berbeda dari
pesaing (Kotler, 2000). Kotler mendefinisikan strategi pemasaran modern yaitu
SPT (Segmenting, Targeting, Positioning) sebagai berikut :
Segmenting
Segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan
pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen. Huan dan Liu (2003)
menyatakan bahwa segmentasi adalah melihat pasar secara kreatif, segmentasi
merupakan seni mengidentifikasi dan memanfaatkan peluan yang muncul di
pasar. Segmentasi melihat pasar berdasarkan variable geografis, demografis,
psikografis dan perilaku.
Thompson (2000) menyatakan bahwa tantangan dalam pemasaran adalah untuk
mengidentifikasikan pasar potensial yang menguntungkan untuk dilayani karena
jarang sekalu satu program pemasaran dapat memuaskan pasar yang heterogen
yang berbeda selera dan karakteristik, untuk itu diperlukan segmentasi pasar.
Dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran penting karena beberapa
alasan; segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih focus dalam
mengalokasikan sumber daya. Selain itu segmentasi memungkinkan perusahaan
mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta
menentukan posisi pasar perusahaan (Kotler, Kertajaya, Huan dan Liu, 2003).
Segmentasi sendiri juga merupakan dasar menentukan suatu strategi pemasaran
yang memungkinkan perusahaan untuk memilih cara yang berbeda dari pesaing.
Targeting
9

Targeting adalah proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian
memilih satu atau lebih karakteristik untuk dilayani. Dalam proses ini
perusahhaan mempertimbangkan apakah memilih segmen massal, beberapa
segmen, segmen kecil atau segmen sangat kecil. Ada beberapa factor yang
perlu diperhatikan dalam memilih segmen, yaitu sumber daya perusahaan,
variasi produk perusahaan, product life cycle stage, variasi pasar dan strategi
pesaing.
Target pasar pada dasarnya adalah pemilihan konsumen pada segmentasi yang
telah ditetapkan tadi menjadi sasaran penawaran utama. Sedangkan yang
dimaksud target pasar sendiri adalah sebagai berikut:
“is a subgroup (of a larger segment) chosen as the focal point of marketing
program and promotional program”
Pada dasarnya, target pasar merupakan hasil dari analisis segmentasi pada
akhirnya dapat memetakan ‘market opportunities’. Selanjutnya, dalam
prosesnya meliputi dua tahap, yaitu: menentukan banyak segmen yang akan
dimasuki, dan menentukan segmen mana yang menawarkan manfaat
potensial.
Positioning
Positioning adalah bagaimna sebuah produk memiliki nilai di mata konsumen
yang membedakan dengan produk pesaing. Seperti yang diungkapkan Milton
M. Presley dalam Advertising procedure:
“Positioning product is the place your product occupies in consumer’s minds
relative to competing products. Think brand image, benefit promise, and
competitive advantage. It’s how you plan to compete in the marketplace. It’s
the reasons customers should buy your product, and not the competitors”.
10

Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu, 2003 menyatakan positioning sebagai
“strategy for leading your customers credibily” yaitu suatu strategi untuk
membangun kepercayaan konsumen. Positioning adalah image atau citra yang
dibentuk di benak konsumen dari sebuah nama perusahaan atau produk.
Fanggidae (2006) menyatakan positioning adalah suatu strategi dalam
kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan,
keuntungan, manfaat yang membuat konsumen selalu ingat terhadap suatu
produk.
1.4.4. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai seperangkat alat pemasaran yang
digunakan untuk terus-menerus mencapai tujuan di pasar sasaran (Kotler 2000,
18).
Bauran pemasaran adalah tawaran menyeluruh perusahaan atau nilai yang
ditujukan kepada konsumen (Dibb & Simkin, 1994).
Komponen dalam bauran pemasaran lazim dikenal sebagai “4 P”, yaitu:
Product
Price
Place
Promotion
Menurut Lauterborn (dalam Kotler, 2000) 4 P tersebut merupakan bauran dari sisi
penjual, yang sangat erat dengan 4 C pelanggan, yaitu:
Customer Solution
Cost
Convenience
11

Communication
Menurut Hermawan Kartajaya bahkan pemasaran yang selama ini dikenal dengan
4P tersebut sudah digantikan oleh 4C.
1.4.4.1. Customer Solution (Product)
Menggantikan konsep product, perusahaan harus berupaya untuk memberikan solusi
bagi masalah yang dihadapi konsumen. Dengan adanya konsep ini, perusahaan tidak
focus hanya terhadap keunggulan produknya tanpa melihat melihat perkembangan
trend di pasar serta keinginan konsumen yang terus berubah.
1.4.4.2. Cost (Price)
Satu hal yang penting untuk dipertimbangkan perusahaan adalah cost atau biaya yang
dikeluarkan oleh konsumen untuk dapat memiliki atau merasakan manfaat dari
produk yang ditawarkan perusahaan.
Yang dimaksud disini bukanlah harga dari produk tersbut, melainkan juga semua
effort yang dilakukan konsumen untuk mendapatkan produk tersebut, seperti waktu,
tenaga, lokasi, pengetahuan yang diperlukan untuk dapat merasakan manfaat produk
tersebut.
1.4.4.3. Convenience (Place)
Convenience memastikan bahwa untuk dan pada saat merasakan manfaat produk
yang ditawarkan, konsumen dapat merasakan kenyamanan. Dalam hal ini,
kenyamanan meliputi; proses distribusi yang tepat waktu, petugas yang tanggap dan
ramah, keamanan, sampai kenyamanan tempat transaksi.
1.4.4.4. Communication (Promotion)
12

Konsumen yang kini mempunyai kekuasaan karena memiliki berbagai pilihan akses
komunikasi, pilihan produk subtitusi, pengetahuan yang lebih banyak serta kondisi
konsumen yang terbiasa dengan serangan iklan yang bertubi-tubi, perusahaan harus
memperluas iklan dan promosi menjadi bentuk komunikasi dua arah. Konsep promosi
yang cenderung bersifat satu arah sudah tidak dapat diterapkan lagi. Untuk itu
perusahaan perlu mencari bentuk penyampaian pesan atau komunikasi yang dapat
mengakomodir perkembangan masyarakat konsumen pada saat ini.
1.5. METODOLOGI PENELITIAN
1.5.1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksplanatif dengan
pendekatan kualitatif. Deskriptif karena bertujuan untuk mengumpulkan informasi
actual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada (Jalaluddin Rakhmat, 2000).
Adapun eksplanatif karena bertujuan mencari sebab dari suatu gejala. Dengan
kata lain, penelitian bersifat menerangkan dilakukan untuk menentukan sifat
hubungan antara variable (Koentjaraningrat, 1994).
1.5.2. Subjek Penelitian
Untuk memperoleh informasi melalui wawancara mendalam (in-depth interview)
maka peneliti menetapkan Divisi Marketing sebagai subjek penelitian. Yang mana
terdiri dari :
a. Marketing Manager
b. Marketing Communication
c. Marketing Event
d. Sales Marketing
13

Penentuan subjek penelitian melalui teknik sampling purposive. Teknik ini
mencakup orang-orang dengan kriteria tertentu yang dibuat peneliti dengan
berdasarkan tujuan penelitian (Kriyantono, 2006).
1.5.3. Objek Penelitian
Objek penelitian adlaah semua kegiatan marketing communication yang
berhubungan dengan penerapan komunikasi pemasaran yang terdapat dalam divisi
Eco Green Park.
1.5.4. Unit Analisis
Unit analisis pada penelitian ini adalah hasil wawancara mendalam (in-depth-
interview) terhadap pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan komunikasi
pemasaran dalam Eco Green Park.
1.5.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi secara
langsung terhadap objek penelitian dan dengan wawancara mendalam (In-depth-
interview) kepada pihak divisi marketing yang terkait dengan kegiatan
komunikasi pemasaran Eco Green Park.
1.5.6. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh akan dianalisis dan dikaji melalui pendekatan kuilitatif
naratif, yaitu dengan mendeskripsikan data, menguraikan data dengan
mengdeskriptifkan data yang diperoleh dari penelitian baik itiu data primer
maupun data sekunder dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan
dipahami.
1.5.7. Teknik Analisis Data
14

Dalam penelitian deskriptif ini,teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
model Miles & Hubermen dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif
(Moeloeng, 2002), dimana dijelaskan bahwa analisis data meliputi tiga alur, yaitu:
Reduksi data. Proses dimana data diseleksi atau digolongkan dan di arahkan,
membuang data yang tidak perlu.
Penyajian data. Seluruh data-data yang berupa hasil observasi dan
wawancara akan dianalisis sesuai teori-teori yang telah dipaparkan
sebelumnya sehingga dapat memunculkan deskripsi tentang strategi
komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh Divisi Marketing Eco Green
Park.
Penarikkan kesimpulan. Penggambaran secara utuh dari objek yang diteliti.
Pada proses ini penarikkan kesimpulan didasarkan pada penggabungan
informasi yang telah disusun.
15