Pendahuluan - DISNAKER KOTA...

101
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 1 RENSTRA Pendahuluan BAB1 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Tahun yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung 2013-2018, dengan memperhatikankebijakan dan prioritas program pemerintah Kota Bandung.Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Nomor: 13 Tahun 2007, tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, dan perubahan pertama adalah Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah. Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung merupakan pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan publik Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian di Kota Bandung, yang disusun berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang

Transcript of Pendahuluan - DISNAKER KOTA...

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 1

RENSTRA

Pendahuluan

BAB1

1.1. Latar Belakang

Rencana Strategis adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja

Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Tahun yang memuat Visi,

Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan

Pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Rencana

Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung disusun mengacu pada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Bandung 2013-2018, dengan memperhatikankebijakan dan prioritas

program pemerintah Kota Bandung.Tugas Pokok dan Fungsi Dinas

Tenaga Kerja Kota Bandung sebagaimana diatur dalam Peraturan

Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tentang Perubahan

Kedua atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007

tentang Nomor: 13 Tahun 2007, tentang Pembentukan dan Susunan

Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, dan perubahan pertama

adalah Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009tentang Perubahan

atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah.

Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung merupakan

pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan

pembangunan dan pelayanan publik Ketenagakerjaan dan

Ketransmigrasian di Kota Bandung, yang disusun berdasarkan

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 2

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota

Bandung 2005-2025, Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2010

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Jawa Barat

Tahun 2005 – 2025 serta dengan memperhatikan potensi

sumberdaya, faktor-faktor keberhasilan, hambatan, evaluasi kinerja,

serta isu-isu strategis yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian.

Penyusunan Rencana StrategisDinas Tenaga Kerja Kota

Bandungberlandaskan pada beberapa faktor pertimbangan, antara

lain :

1. Penetapan indikator kinerja yang disesuaikan dengantarget kinerja

RPJMD Tahun 2013-2018;

2. Penyelarasan lebih lanjut antara kebijakan horizontal dan vertikal

yang terkait dengan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Rencana Strategi Tahun 2013 – 2018

adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor

8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pemerintahan

Daerah menjadi Undang-Undang;

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian;

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 3

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

4. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang

Urusan Pemerintah Daerah Kota Bandung;

5. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008, tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta Musyawarah

Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05

Tahun 2009;

6. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tentang

Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13

Tahun 2007 tentang Nomor : 13 Tahun 2007, tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota

Bandung;

7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2014, tentang

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota

Bandung Tahun 2013 – 2018;

8. Peraturan Walikota Bandung Nomor 265 Tahun 2008 tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis

pada Lembaga Teknis Daerah dan Dinas Daerah di Lingkungan

Pemerintah Kota Bandung;

9. Peraturan Walikota Bandung Nomor 475 Tahun 2008 tentang

Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi pada Dinas

Daerah Kota Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan

Rencana Strategi Tahun 2013-2018 ini disusun dengan maksud

sebagai berikut:

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 4

a. Memudahkan aparatur Pemerintah Kota Bandung, khususnya

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, serta masyarakat pada

umumnya untuk memahami visi, misi, strategi dan arah kebijakan

ketenagakerjaan dan ketransmigrasian selama lima tahun

kedepan.Dalam upayamensinergikanpelaksanaan program-

program pembangunan bidang ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian.

b. Merupakan dokumen perencanaan strategi dan prioritas program

lima tahunan sebagai dasar penyusunan rencana kerja tahunan.

Tujuan disusunnya Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018

adalah :

a. Memperoleh dokumen rencana pembangunan bidang

ketenagakerjaan lima tahunan yang terintegrasi dengan dokumen

RPJMD Kota Bandung serta dokumen lainya yang berhubungan

dengan urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

b. Memberikan arah dan acuan pembangunan yang ingin dicapai

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dalam kurun waktu lima tahun

kedepan, yang diwujudkan dengan indikator capaian kinerja;

c. Memberikan pedoman operasional bagi aparat Dinas Tenaga Kerja

Kota Bandung dalam menjabarkan visi, misi, dan arah

pembangunan dalam RPJMD Kota Bandung.

1.4. Sistematika

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun

2013 – 2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi

Renstra SKPD dalam penyelenggaraan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 5

1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

pembangunan daerah, proses

penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra

provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja SKPD.

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah,

Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan

fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam

penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD.

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra

SKPD Menguraikan pokok bahasan dalam

penulisan Renstra SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1 Tugas, Fungsi, dan

Struktur Organisasi SKPD

Memuat informasi tentang peran (tugas pokok dan fungsi) SKPD dalam

penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa

saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-

capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD

periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan

RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu

diatasi melalui Renstra SKPD ini.

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 6

tugas dan fungsi sampai dengan satu

eselon dibawah kepala SKPD. Uraian tentang struktur organisasi SKPD

ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana SKPD (proses, prosedur,

mekanisme).

2.2 Sumber Daya SKPD

2.3 Kinerja Pelayanan

SKPD 2.4 Tantangan dan

Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki

SKPDdalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha

yang masih operasional. Bagian ini menunjukkan tingkat

capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode

sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau

indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh

pemerintah. Bagian ini mengemukakan hasil analisis

terhadap Renstra K/L dan Renstra SKPD kabupaten/kota (untuk provinsi) dan Renstra SKPD provinsi (untuk

kabupaten/kota), yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi

pengembangan pelayanan SKPDpada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan,

perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi

pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS

BERDASARKAN TUGASDAN FUNGSI

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 7

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

3.2 Telaahan Visi, Misi,

dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih

3.3 Telaahan Renstra K/L

dan Renstra

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan

SKPDbeserta faktor-faktor yang mempengaruhinya

Bagian ini mengemukakan apa saja

tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.

Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan SKPD, dipaparkan apa saja faktor-faktor

penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi

pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Faktor-faktor inilah yang kemudian

menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan SKPD

Bagian ini mengemukakan apa saja

faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan

SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra

K/L ataupun Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota.

Pada bagian ini dikemukakan apa saja

faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan

pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.

Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan SKPDyang

mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD, selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu

strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian,

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 8

pada bagian ini diperoleh informasi

tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra SKPD tahun

rencana.

BAB IV VISI, MISI,

TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi SKPD

4.2 Tujuan dan Sasaran

Jangka Menengah SKPD

1.3. Strategi dan

Kebijakan SKPD

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi SKPD

Pada bagian ini dikemukakan rumusan

pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD beserta indikator kinerjanya

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD

dalam lima tahun mendatang.

BAB V RENCANA PROGRAM

DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK

SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif

BAB VI INDIKATOR

KINERJA SKPD YANG

MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator

kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai

SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 9

RENSTRA

Gambaran Pelayanan SKPD

BAB2

2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja

Kota Bandung

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sebagaimana diatur dalam

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2001 tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung,

telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13

Tahun 2009dan diubah kembali dengan Peraturan Daerah Kota

Bandung Nomor 05 Tahun 2013 adalah Dinas Daerah yang

melaksanakan sebagian kewenangan Daerah di bidang

ketenagakerjaan, sebagaimana dijabarkan di bawah ini :

2.1.1. Tugas Pokok, dan Fungsi

Tugas pokok Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung adalah melaksanakan

sebagian kewenangan Daerah di bidang tenaga kerja dan

transmigrasi, untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas

Tenaga kerja mempunyai fungsi yaitu :

a. Perumusan kebijakan teknis lingkup pelatihan dan produktivitas

kerja, penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan

industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta pengawasan

ketenagakerjaan;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan kerja dan

transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial

ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan;

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 10

c. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pelatihan dan

produktivitas kerja, penempatan kerja dan transmigrasi,

pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial

ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan

tugas dan fungsinya;

e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan

kegiatan Dinas.

Untuk kelancaran dan optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi Dinas Tenaga Kerja berdasarkan Peraturan Walikota Bandung

Nomor 475 Tahun 2008 tentang rincian tugas pokok dan fungsi

Satuan Organisasi pada Dinas Daerah Kota Bandung, sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan

urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian berdasarkan asas otonomi dan pembantuan.Dalam

melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja

mempunyai fungsi:

1) Perumusan kebijakan teknis lingkup pelatihan dan produktivitas

kerja, penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan

industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta pengawasan

ketenagakerjaan;

2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan kerja dan

transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial

ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan;

3) Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pelatihan dan

produktivitas kerja, penempatan kerja dan transmigrasi,

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 11

pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial

ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan;

4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan

tugas dan fungsinya; dan

5) Pembinaan, monitoring, evaluasi, dan laporan penyelenggaraan

kegiatan dinas.

2. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Kepala Dinas Tenaga Kerja lingkup kesekretariatan.Untuk

melaksanakan tugas pokok tersebut, sekretaris mempunyai fungsi :

1) Perencanaan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan;

2) Pelaksanaan pelayanan administrasi kesekretariatan Dinas yang

meliputi administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan

program;

3) Pelaksanaan pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas

bidang;

4) Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan,

evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas;

5) Pengkordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang; dan

6) Pembinaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan

kesekretariatan.

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretaris

lingkup administrasi umum dan kepegawaian.Untuk melaksanakan

tugas pokok tersebut, Sub bagian Umum dan Kepegawaian

mempunyai fungsi :

1) Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup

administrasi umum dan kepegawaian;

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 12

2) Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan

naskah dinas, penataan kearsipan Dinas, penyelenggaraan

kerumahtanggaan Dinas, pengelolaan perlengkapan dan

administrasi perjalanan dinas;

3) Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan

penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan,

pengusulan dan pengelolaan data mutasi, cuti, disiplin,

pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai; dan

4) Evaluasi dan pelaporan lingkup administrasi umum dan

kepegawaian.

4. Sub Bagian Keuangan Dan Program

Sub bagian keuangan dan program mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Sekretaris lingkup keuangan dan

program.Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sub bagian

keuangan dan program mempunyai fungsi :

1) Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup

administrasi keuangan dan program;

2) Pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi kegiatan

penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemprosesan,

pengusulan dan pengelolaan data anggaran, koordinasi

penyusunan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendalian

keuangan dan menyusun laporan keuangan Dinas;

3) Pelaksanaan pengendalian program yang meliputi kegiatan

penyusunan bahan dan koordinasi penyusunan rencana dan

program kegiatan dinas, koordinasi penyusunan rencana dan

program Dinas; dan

4) Pelaporan pelaksanaan lingkup pengelolaan administrasi

keuangan dan program Dinas.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 13

5. Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja

Bidang pelatihan dan produktivitas kerja mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pelatihan dan

produktivitas kerja.Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut,

Bidang pelatihan dan produktivitas kerja mempunyai fungsi :

1) Penyusunan rencana dan program lingkup pembinaan lembaga

latihan kerja dan pelatihan kerja dan standarisasi kompetensi

kerja;

2) Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan lembaga latihan

kerja dan pelatihan kerja dan standarisasi kompetensi kerja;

3) Pelaksanaan lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan

pelatihan kerja dan standarisasi kompetensi kerja; dan

4) Monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pembinaan lembaga

latihan kerja dan pelatihan kerja dan standarisasi kompetensi

kerja.

6. Seksi Pembinaan Lembaga Latihan Kerja Dan Pelatihan Kerja

Seksi pembinaan Lembaga Latihan Kerja dan Pelatihan Kerja

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang

Pelatihan dan Produktivitas Kerja lingkup pembinaan lembaga latihan

kerja dan pelatihan kerja.Untuk melaksanakan tugas pokok

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembinaan Lembaga

Latihan Kerja dan Pelatihan Kerja mempunyai fungsi :

1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan

lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja.

2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan lembaga

latihan kerja dan pelatihan kerja.

3) Pelaksanaan lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan

pelatihan kerja yang meliputi inventarisasi lembaga latihan kerja

dan pelatihan kerja, pembinaan peningkatan kualitas lembaga

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 14

latihan kerja & pelatihan kerja, pembinaan peningkatan

produktivitas kerja dan fasilitasi pemagangan kerja di dalam

negeri dan luar negeri.

4) Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan

lembaga pelatihan; dan

5) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup penyelenggaraan

kegiatan pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja.

7. Seksi Standarisasi Kompetensi Kerja

Seksi Standarisasi Kompetensi Kerja mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelatihan dan Produktivitas

Kerja lingkup Standarisasi Kompetensi Kerja.Untuk melaksanakan

tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Standarisasi

Kompetensi Kerja mempunyai fungsi :

1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Standarisasi

Kompetensi Kerja

2) Penyusunan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup

Standarisasi Kompetensi Kerja

3) Pelaksanaan lingkup Standarisasi Kompetensi Kerja yang

meliputi inventarisasi dan klasifikasi pekerjaan, pembinaan dan

fasilitasi Standarisasi Kompetensi Kerja

4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Standarisasi

Kompetensi Kerja

8. Bidang Penempatan Kerja Dan Transmigrasi

Bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup Penempatan Kerja dan

Transmigrasi. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), Bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi

mempunyai fungsi :

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 15

1) Penyusunan rencana dan program lingkup penempatan tenaga

kerja dan perluasan kerja serta transmigrasi;

2) Penyusunan petunjuk teknis lingkup penempatan tenaga kerja

dan perluasan kerja serta transmigrasi;

3) Pelaksanaan penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja serta

transmigrasi;

4) Pengkajian rekomendasi, pengawasan dan pengendalian

penyelenggaraan penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja

serta transmigrasi;

5) Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup

penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja serta transmigrasi.

9.Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dan Perluasan Kerja

Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja mempunyai

tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang penempatan

tenaga kerja dan transmigrasi lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan

Perluasan Kerja.Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan

Perluasan Kerja mempunyai fungsi :

1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Penempatan

Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja;

2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Penempatan Tenaga

Kerja dan Perluasan Kerja;

3) Pelaksanaan lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan

Kerja yang meliputi pendaftaran pencari kerja, penyediaan

informasi lowongan kerja/bursa kerja, fasilitasi Penempatan

Kerja bagi pencari kerja, pembinaan, penyuluhan, pengawasan

dan rekomendasi penyelenggaraan penempatan dan

perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Kota Bandung, serta

fasilitasi pendirian lembaga bursa kerja;

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 16

4) Penyuluhan dan pengawasan penyelenggaraan pendirian kantor

cabang Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta

(PPTKIS) Kota Bandung dan penyuluhan dan pengawasan

penerbitan paspor TKI asal kota;

5) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Penempatan Tenaga

Kerja dan Perluasan Kerja.

10. Seksi Transmigrasi

Seksi Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

tugas Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi.Untuk

melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Transmigrasi mempunyai fungsi :

1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup transmigrasi;

2) Penyusunan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup

transmigrasi;

3) Pelaksanaan lingkup transmigrasi yang meliputi inventarisasi

potensi transmigrasi, penyuluhan dan motivasi transmigrasi,

penjajagan lokasi dan kerjasama penempatan transmigrasi serta

monitoring kondisi transmigran; dan

4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup transmigrasi.

11. Bidang Pembinaan Hubungan Industrial Dan Jaminan Sosial

Ketenagakerjaan

Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial

Ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

tugas Kepala Dinas lingkup Pembinaan hubungan industrial dan

jaminan sosial ketenagakerjaan. Untuk melaksanakan tugas pokok

sebagaimana dimaksud ayat (1), bidang Pembinaan hubungan

industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan mempunyai fungsi:

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 17

1) Penyusunan rencana dan program lingkup Pembinaan dan

pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial

ketenagakerjaan serta penyelesaian perselisihan hubungan

industrial;

2) Penyusunan petunjuk teknis lingkup Pembinaan dan

pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial

ketenagakerjaan serta penyelesaian perselisihan hubungan

industrial;

3) Pelaksanaan lingkup Pembinaan dan pengembangan hubungan

industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan serta penyelesaian

perselisihan hubungan industrial;

4) Pengkajian rekomendasi, pengawasan dan pengendalian

penyelenggaraan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga

kerja; dan

5) Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup

Pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan

sosial ketenagakerjaan serta penyelesaian perselisihan

hubungan industrial.

12. Seksi Pembinaan Dan Pengembangan Hubungan Industrial

Dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Seksi pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan

jaminan sosial ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Bidang Pembinaan hubungan

industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan.Untuk melaksanakan

tugas pokok sebagaimanan pada ayat (1), Seksi pembinaan dan

pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial

ketenagakerjaan mempunyai fungsi:

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 18

1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan dan

pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial

ketenagakerjaan;

2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan dan

pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial

ketenagakerjaan;

3) Pelaksanaan lingkup pembinaan dan pengembangan hubungan

industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan yang meliputi

fasilitasi penyusunan dan pengesahan peraturan perusahaan,

pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan Perjanjian

Pekerjaan, Pencatatan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT),

pencatatan organisasi pekerja dan pengusaha dan verifikasi

keanggotaan Serikat Pekerja pembinaan kepesertaan jaminan

sosial serta penyusunan usulan penetapan upah minimum kota;

4) Penyuluhan dan pengawasan penyelenggaraan operasional

perusahaan penyedia jasa yang berdomisili di Kota;

5) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pembinaan dan

pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial

ketenagakerjaan.

13. Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

1) Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai

tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang pembinaan

hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan lingkup

penyelesaian perselisihan hubungan industrial

2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), seksi penyelesaian perselisihan hubungan industrial

mempunyai fungsi:

3) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup penyelesaian

perselisihan hubungan industrial;

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 19

4) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penyelesaian

perselisihan hubungan industrial;

5) Pelaksanaan lingkup penyelesaian perselisihan hubungan

industrial yang meliputi pembinaan, pencegahan dan fasilitasi

penyelesaian perselisihan hubungan industrial, mogok kerja dan

penutupan perusahaan, pembinaan sumber daya manusia dan

lembaga penyelesaian perselisihan di luar pengadilan,

penyusunan, pengusulan formasi dan pembinaan mediator,

konsiliator dan arbiter serta penerimaan pendaftaran dan seleksi

calon hakim ad-hoc pengadilan hubungan industrial;

6) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup penyelesaian

perselisihan hubungan industrial.

14. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan

Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas lingkup pengawasan

norma kerja serta pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Bidang pengawasan ketenagakerjaan mempunyai fungsi:

1) Penyusunan rencana dan program lingkup pengawasan norma

kerja serta pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja;

2) Penyusunan petunjuk teknis lingkup pengawasan norma kerja

serta pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja;

3) Pelaksanaan lingkup pengawasan norma kerja serta pengawasan

kesehatan dan keselamatan kerja;

4) Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup

pengawasan norma kerja serta pengawasan kesehatan dan

keselamatan kerja.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 20

15. Seksi Pengawasan Norma Kerja

Seksi Pengawasan norma kerja mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas bidang pengawasan ketenagakerjaan

lingkup pengawasan norma kerja.Untuk melaksanakan tugas pokok

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pengawasan norma kerja

mempunyai fungsi:

1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengawasan

norma kerja;

2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengawasan norma

kerja;

3) Pelaksanaan lingkup pengawasan norma kerja yang meliputi

penyuluhan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan norma

ketenagakerjaan, menerima pengaduan, melakukan pengecekan

ke lapangan dan menugaskan Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan

melaksanakan koordinasi dengan instansi yang berwenang dalam

rangka penyelidikan, pemeriksaan, penindakan dan penyelesaian

sebagai tindak lanjut atas pelanggaran peraturan daerah dan

peraturan Walikota di bidang ketenagakerjaan;

4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengawasan norma

kerja.

16. Seksi Pengawasan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Seksi Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja mempunyai

tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pengawasan

ketenagakerjaan lingkup Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan

Kerja.Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud pada ayat (1),

seksi pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja mempunyai

fungsi:

1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Pengawasan

Kesehatan dan Keselamatan Kerja;

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 21

2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Pengawasan

Kesehatan dan Keselamatan Kerja;

3) Pelaksanaan lingkup Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan

Kerja yang meliputi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan

kesehatan dan keselamatan kerja, pemeriksaan penggunaan

instalasi/pesawat/mesin produksi serta peralatan keselamatan

kerja, pemeriksaan dan pengujian kondisi lingkungan kerja di

perusahaan serta penanganan kasus kecelakaaan kerja;

danEvaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Pengawasan

Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

17. UPT Balai Latihan Kerja (BLK)

Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas di

bidang latihan kerja, dengan fungsi sebagai berikut :

1) Penyusunan rencana dan teknis operasional pelaksanaan latihan

kerja;

2) Pelaksanaan operasional Balai Latihan Kerja yang meliputi

inventarisasi jenis-jenis pekerjaan dan perusahaan, penyusunan

kurikulum dan silabus pelatihan tingkat mahir dan profesional;

serta pelaksanaan pelatihan tingkat mahir dan profesional.

3) Pelaksanaan ketatausahaan UPT; dan

4) Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan

kegiatan Balai Latihan Kerja.

18. UPT Balai Hiegiene Perusahaan dan Kesehatan (Hiperkes)

Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Tenaga

Kerja di bidang Hiegiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan

Kerja, dengan fungsi sebagai berikut :

1) Penyusunan rencana dan teknis operasional pelaksanaan

hiegiene Perusahaan dan Kesehatan yang meliputi inventarisasi

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 22

tenaga kerja dan perusahaan, pemantauan hiegiene, kesehatan

dan keselamatan kerja perusahaan, pemantauan kondisi dan

ketersediaan dokter di perusahaan, ahli hiegiene industri, teknisi

hiegiene perusahaan, ketersediaan fasilitas kesehatan dan

keselamatan kerja dan psikologi industri;

2) Pelaksanaan ketatausahaan UPT;

3) Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan

kegiatan balai hiperkes.

2.1.2. Struktur Organisasi

Susunan Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah diatur berdasarkan

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung,

struktur Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat, membawahkan :

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2) Sub Bagian Keuangan dan Program

3. Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja, membawahkan :

1) Seksi Pembinaan Lembaga Latihan Kerja dan Pelatihan Kerja

2) Seksi Standarisasi Kompetensi Kerja

4. Bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi, membawahkan :

1) Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja

2) Seksi Transmigrasi

5. Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial

Ketenagakerjaan

1) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Hubungan Industrial

dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

2) Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 23

6. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan

1) Seksi Pengawasan Norma Kerja

2) Seksi Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Selanjutnya dalam Peraturan Walikota Bandung Nomor 265/Tahun

2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana

Teknis Pada Lembaga Teknis Daerah dan Dinas Daerah di

Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, terdapat Unit Pelaksana

Teknis (UPT) di lingkungan Dinas Tenaga Kerja, yaitu :

7. UPT Balai Latihan Kerja (BLK), dan

1) Sub Bagian Tata Usaha UPT BLK

8. UPT Balai Hiegiene Perusahaan dan Kesehatan (Hiperkes), dan

1) Sub Bagian Tata Usaha UPT Hiperkes

Struktur Organisasi terlampir.

2.2. Sumber Daya SKPD

2.2.1.Sumber Daya Manusia

Susunan KepegawaianPegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

posisi Januari2014 berjumlah 95 orang, laki-laki 59 orang dan

perempuan 36 orang. Dari jumlah pegawai di atas terdiri darisatu

orang pejabat struktural eselon II/a, Eselon III/a satu orang, jabatan

eselon III/b berjumlah 4 orang, dan yang menduduki jabatan eselon

IV/a sebanyak 11 orang, serta IV/b ada 2 orang. Selain pejabat

struktural terdapat pula beberapa jabatan fungsional sebanyak20

orang, kemudian pelaksana 57 orang, sebagaimana disusun dalam

tabel di bawah ini :

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 24

Tabel 2.1.

Daftar Pegawai Menurut Eselon

NO. JABATAN ESELON JUMLAH

1. Kepala Dinas II/a 1 orang

2. Sekretaris Dinas III/a 1 orang

3. Kepala Bidang III/b 4 orang

4. Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi/Ka.UPT

IV/a 11 orang

5. Kepala Tata Usaha UPT IV/b 1 orang

6. Fungsional :

- Pengantar Kerja - Mediator - Pengawas

3 orang 3 orang 14 orang

7. Pelaksana 57 orang

Jumlah PNS 95 orang

Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Disnaker 2013

Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung didominasi oleh golongan

III, sebanyak 69 orang atau 72% dari jumlah seluruh pegawai, yang

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 2.2

Daftar Pegawai Menurut Golongan

NO. GOLONGAN JUMLAH

1. Golongan IV 9 Orang

2. Golongan III 69 Orang

3. Golongan II 16 Orang

4 Golongan I 1 Orang

Jumlah 95 Orang

Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Disnaker Tahun 2013

Apabila jumlah pegawai disusun berdasarkan pendidikan, maka

dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 25

Tabel 2.3.

Daftar Pegawai Menurut Pendidikan

NO. PENDIDIKAN JUMLAH

1. S.2 8 Orang

2. S.1 41 Orang

3. D III 9 Orang

4. SLTA 34 Orang

5. SLTP 2 Orang

6. SD 1 Orang

Jumlah Pegawai (PNS) 95 Orang

Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Disnaker 2013

Grafik di bawah ini menunjukkan bahwa pegawai Dinas Tenaga Kerja

sebagian besar berpendidikan Sarjana dan SLTA.

Grafik 2.1. Data Pegawai Dinas Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan

Pegawai berdasarkan golongan kepangkatan apabila dibandingkan

dengan tingkat pendidikannya, seperti dalam tabel ini :

Pegawai Berdasarkan Pendidikan

S.2

S.1

D III

SLTA

SLTP

SD

43,2%

9,5%

1,9% 1% 8,4%

35,8

%

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 26

Tabel 2.4.

Perbandingan Golongan Kepangkatan dengan Tingkat Pendidikan Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

GOLONGAN JUMLAH PERSEN PENDIDIKAN JUMLAH PERSEN

Gol. IV 9 Orang 9,5% S.2 8 Orang 8,4%

Gol. III 69 Orang 72,6% S.1/D.III 50 Orang 52,6%

Gol. II 16 Orang 16,8% SLTA 34 Orang 35,8%

Gol. I 1 Orang 1,1% SLTP 3 Orang 3,2%

Jumlah 95 Orang 100% Jumlah 95 Orang 100%

Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Disnaker 2013

Dari komposisi tabel di atas, terlihat bahwa terdapat perbedaan yang

menonjol antara Pegawai golongan II ke golongan III, dibandingkan

dengan tingkat pendidikan antara SLTA ke S.1/D.III. Golongan II

sejumlah 16,8% dan yang berpendidikan SLTA 35,8%, sedangkan

golongan III mencapai 72,6% sertaberpendidikan S.1/D.III mencapai

52,6%. Hal ini mengandung arti 19% berpendidikan SLTA pangkatnya

sudah mencapai golongan III, atau 20% golongan III adalah

berpendidikan SLTA. Memperhatikan kuantitas kepangkatan yang

didominasi oleh D.III ke atas (mencapai 70%) atau golongan III ke atas

(82,1%) sudah seharusnya kualitas kinerjanya meningkat pula, oleh

karena itu pada Tahun 2013 penilaian Akuntabilitas Kinerja

Pemerintahan (AKIP) Dinas Tenaga Kerja mendapat predikat “BAIK”

dengan nilai 63,87, namun mengandung arti pula umur kerja para

pegawai Dinas Tenaga Kerja pun sudah banyak yang mendekati masa

usia pensiun, sehingga jumlah sumber daya manusia tidak

memenuhi persyaratan yang dibutuhkan, paling utama adalah di

posisi jabatan fungsional pengawasan ketenagakerjaan,

mediator/perantara perselisihan, pengantar kerja, penyuluh swadaya

masyarakat, serta instruktur kepelatihan.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 27

2.2.2. Gedung dan Alat Perlengkapan Aparatur

Bangunan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung berdiri di atas lahan

yang luas tanah seluruhnya9.167,99 m², terdiri dari 4 (empat)

Gedung. Gedung utama digunakan untuk ruang Kepala Dinas,

Sekretariat, ruang serbaguna/ruang pertemuan, dan ruang arsip

seluas 560 m², bangunan dua lantai; gedung kedua diperuntukan

untuk 3 (tiga) bidang : Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan

Jamsostek, Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja, Bidang

Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi seluas 7.787,99 m²,

Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan di Jalan Martanegara No. 6

dengan luas bangunan 700 m², serta dua bangunan shelter parkir

seluas 120 m², yang dijelaskan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 2.5

Gedung / Bangunan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

NO. Gedung/bangunan Luas Keterangan

1. Gedung Induk 700.9 m² 2 lantai

- R. Kepala Dinas I ruang

- R. Sekretariat 1 ruang

- R. Aula 1 ruang

- R. Tamu / Tunggu 1 ruang

- R. Kasi / Kasubag 2 ruang

- R. Bendahara 1 ruang

- Kamar mandi/wc 4 ruang

2 Gedung Tengah/ Gedung

Penta/Lattas/HISK

7.787.99 m² 1 lantai

- R. Kabid 3 ruang

- R. Kasi 2 ruang

- R. Staf 5 ruang

- R. Pelayanan Kartu Kuning 1 ruang

- Kamar mandi/ WC 2 ruang

3 Gedung Pengawasan dan UPT 700 m² 1 lantai

- R. Kabid I ruang

- R. Kasi 4 ruang

- R. Staf 5 ruang

- Kamar mandi/ WC 3 ruang

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 28

- Dapur 1 ruang

4 Gedung Arsip 560 m² 2 lantai

5 Bangunan Shelter 120 m² 2 tempat

Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Disnaker 2013

Kendaraan dinas operasional roda empat yang digunakan para

pejabat Dinas Tenaga kerja sebanyak 9 (sembilan) unit, kendaraan

dinas operasional roda dua sebanyak 44 (empat puluh empat)

unit.Perlengkapan inventaris lainnya sebagai penunjang kelancaran

pelaksanaan tugas organisasi Dinas, antara lain meja, kursi, lemari,

brankas, komputer, printer, mesin tik, pesawat telepon, dan

perlengkapan lain berjumlah 882 unit.

Tahun 2012 Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung mendapat pinjaman

kendaraan roda dua dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

sebanyak 2 (dua) unit untuk operasional Pejabat Pengantar Kerja, dan

di awal Tahun 2013 mendapatkan pinjaman 1 (satu) unit kendaraan

operasional roda empat beserta peralatan Pemeriksaan Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3).

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

2.3.1.Kinerja Keuangan

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung didukung dengan anggaran berbasis kinerja, maksudnya

adalah setiap unit kerja mengelola anggaran untuk mendanai

program kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsinya.Perkembangan

APBD dari Tahun 2007-2013 sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2.6

Perkembangan APBD Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2007-2013

No Tahun Jumlah (Rp.) Naik/Turun

(%) Belanja Pegawai /BTL (Gaji/TPP)

Jumlah Belanja Langsung /BL

1. 2007 8.077.604.921 -- -- --

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 29

2. 2008 8.277.132.537 Naik 2,47% 4.961.850.287 3.315.282.250

3. 2009 13.507.017.954 Naik 63,18% 4.673.319.650 8.833.698.300

4. 2010 13.119.803.654 Turun 2,87% 4.673.319.654 8.446.483.986

5. 2011 15.192.046.791 Naik 12,83% 5.871.091.791 9.230.955.000

6. 2012 14.629.143.108,30 Naik 12,83% 5.203.501.484 9.873.000.000

7. 2013 17.476.135.470,53 Naik 19,46% 7.489.895.230,53 9.986.240.24019,46

Sumber Data : Sub Bagian Keuangan dan Program Disnaker 2013

Jumlah APBD Dinas Tenaga Kerja setiap tahunnya rata-rata

meningkat terus, paling signifikan adalah penambahan anggaran

dari tahun 2008 ke tahun 2009 yaitu sebesar 63,18%, angka ini

merupakan penambahan anggaran untuk program dan kegiatan

pelayanan publik, prioritas pada program peningkatan kualitas dan

produktivitas tenaga kerja, serta program peningkatan kesempatan

kerja.Tahun selanjutnya peningkatannya antara 2% sampai 13%.

Rincian alokasi anggaran sesuai dengan program, sebagai berikut :

Tabel 2.7

APBD Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2008-2013

Tahun Jumlah Non Urusan

Urusan Wajib Urusan Pilihan

Peningk.Prod.& Penempatan

Perlindungan Ketenagakerjaan

Ketransmigrasian

2008 3.315.282.250 814.121.055 1.890.494.685 451.986.510 158.680.000

2009 8.833.698.300 1.939.838.300 5.381.522.700 1.192.262.300 320.075.000

2010 8.446.483.996 1.610.755.996 5.151.299.723 1.330.298.277 354.130.000

2011 9.230.955.000 1.778.920.000 4.770.105.000 2.264.675.000 417.255.000

2012 9.600.000.000 2.085.500.000 4.766.325.000 2.264.675.000 483.500.000

2013 9.986.240.240 2.663.451.420 4.515.177.100 2.321.111.720 486.500.000

Sumber Data : Sub Bagian Keuangan dan Program Disnaker 2013

2.3.2.Kinerja Pelayanan SKPD

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan

sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut Standar

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 30

Pelayanan Minimal untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja

pelayanan SKPD lainnya yang telah diratifikasi oleh pemerintah

daerah, yaitu Indikator Kinerja RPJMD, Indikator Kinerja Utama,

dan Indikator Kinerja Kunci. Adapun tabel yang disajikan dengan

format sebagai berikut :

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 31

Tabel 2.8 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga KerjaKotaBandung

Tahun 2009 - 2013

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas

dan Fungsi SKPD

Target SPM (%)

Target IKK (%)

Target

Indikator Lainnya (RPJMD)

(%)

Target Renstra SKPD Tahun ke-

(%)

Realisasi Capaian Tahun ke-

(%)

Rasio Capaian pada Tahun ke-

(%)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

I URUSAN KETENAGAKERJAAN

1 Tingkat Pengangguran Terbuka -- -- 13,57 13,28 12,17 10,344 13,62 13,57 13,28 12,17 10,34 9,17 10,98 100 100 100 132,67 119,08

2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

-- 60,77 60,77 60,20 60,34 60,408 60,62 60,77 60,71 60,73 61,40 63,14 63,61 108,47 108,80 101,66 104,15 104,67

3 Pencari Kerja Yang Ditempatkan 70 -- 9,7 8,65 8,96 9,00 9,20 9,70 8,64 9,44 39,24 45,77 14,05 99,88 105,36 436 497,5 144,85

4 Tingkat Keselamatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja -- -- 86.54 84,15 85,47 85,79 86,16 86,54 84,15 85,47 87,00 86,32 87,38 101,19 100 101,52 100,18 100,97

5

Tingkat Penyelesaian

Perselisihan Hubungan Industrial (PHI)

50 -- 66,67 87,00 91,30 66,67 66,67 66,67 87,00 91,30 62,16 67,78 61,32 100 100 93,33 101.66 91,98

II URUSAN KETRANSMIGRASIAN

1

Tingkat Kesepakatan dengan

Pemerintah Daerah Lokasi Transmigrasi

-- -- 50,00 40,00 40,00 66,670 50,00 50,00 40,00 40,00 25 66,67 33,33 100 100 37,50 133,34 66,66

2 Tingkat Partisipasi Transmigrasi Swakarsa 16,00 16,00 0 0 8,00 12,00 16,00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 32

Tabel 2.9 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Tenaga KerjaKota Bandung Tahun 2009 -2013

Uraian

Rasio antara Realisasi dan Anggaran

Tahun ke- (%) Rata-rata Pertumbuhan(%)

1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

1 12 13 14 15 16 17 18

JUMLAH BELANJA

82.42

91.63

92.59

93.45

92.32

15,014,264,461.11

13,618,350,767.80

BELANJA TIDAK LANGSUNG

99.12

99.53

98.85

94.78

91.66

5,915,724,939.63

5,695,563,780.20

BELANJA LANGSUNG

73.59

87.02

88.64

92.47

92.81

9,098,539,521.48

7,922,786,987.60

1. Non urusan 94.68

92.55

91.08

92.72

91.49

2,037,263,805.40

1,883,201,932.40

2. Urusan Wajib 66.51

86.83

75.34

92.19

93.56

6,652,483,716.08

5,510,850,417.60

3. Urusan Pilihan 91.23

59.66

62.31

95.56

89.48

408,792,000.00

328,789,237.60

Uraian

Anggaran pada Tahun ke-

Realisasi pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 2 2 3 4 5 6 7 8 9 10

JUMLAH

BELANJA 13,507,017,954 13,425,428,402 15,192,046,791

15,470,693,688.03

17,476,135,470.53

11,132,933,769 12,301,417,664 14,065,663,445 14,458,102,396 16,133,636,565

BELANJA TIDAK

LANGSUNG 4,673,319,654 4,943,944,402 5,871,091,791

6,600,373,620.63

7,489,895,230.53

4,632,293,179 4,920,530,917 5,803,631,567 6,256,025,211 6,865,338,027

BELANJA LANGSUNG 8,833,698,300 8,481,484,000 9,320,955,000

8,870,320,067.40

9,986,240,240.00

6,500,640,590 7,380,886,747 8,262,031,878 8,202,077,185 9,268,298,538

Non urusan 1,939,838,300 1,966,224,000 1,868,920,000

1,747,885,307.00

2,663,451,420.00

1,836,564,888 1,819,736,820 1,702,260,200 1,620,576,881 2,436,870,873

Urusan

Wajib 6,573,785,000 6,161,130,000 7,034,780,000

6,656,434,760.40

6,836,288,820.00

4,372,057,837 5,349,869,327 5,299,764,778 6,136,469,881 6,396,090,265

Urusan Pilihan 320,075,000 354,130,000 417,255,000

466,000,000.00

486,500,000.00

292,017,865 211,280,600 260,006,900 445,303,423 435,337,400

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 33

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 33

Struktur umur merupakan informasi yang sangat penting berkaitan

dengan perkembangan kelompok sasaran pembangunan, dan Proporsi

penduduk usia kerja (produktif) menentukan tingkat capaian

pembangunan di Kota Bandung. Penduduk Usia Kerja (PUK) di Kota

Bandung pada Tahun 2013 berdasarkan data Badan Pusat Statistik

adalah sebanyak 1.849.491 Orang, dari jumlah tersebut angkatan kerja

sebanyak 1.176.377orang, yang bekerja jumlahnya mencapai 1.087.425

orang, berarti Tingkat Kesempatan Kerja di Kota Bandung sebesar 91,02%

atau Tingkat Pengangguran Terbuka 10,98%. Berikut ini disajikan tabel

data indikator makro ketenagakerjaan di Kota Bandung :

Tabel 2.10 Perkembangan Data Indikator Makro Ketenagakerjaan

Kota Bandung Tahun 2009 – 2013

Indikator Satuan 2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah Penduduk Usia Kerja (PUK)

Jiwa 1.896.192 1.777.520 1.839.983 1.855.471 1.849.491

Jumlah Angkatan Kerja

Jiwa 1.151.180 1.079.477 1.129.744 1.171.551 1.176.377

Jumlah Bekerja Jiwa 998.227 1.000.140 1.012.946 1.064.167 1.087.425

Jumlah Penganggur Jiwa 152.953 131.353 116.798 107.384 129.142

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

% 13,28 12,17 10,34 9,17

10,98

Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)

% 86,72 87,83 89,66 90,83

89,02

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

% 60,71 60,73 61,40 63,14

63,61

Sumber Data : Buku PTK Kota Bandung Tahun 2012-2017

Penduduk Usia Kerja (PUK) di Kota Bandung menurut Buku PTK Kota

Bandung Tahun 2012-2017jumlahnya 1.849.491 orang, dirinci

menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Tahun 2013 : Tidak/Belum

Tamat SD berjumlah 65.458 orang, SD 426.280 orang, SLTP 630.803

orang, Diploma I/II/III/akademisi/Universitas 276.465 orang.

Persentase Penduduk Usia Kerja menurut pendidikan sebagaimana

grafik di bawah ini :

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 34

Grafik 2.2 Penduduk Usia Kerja berdasarkan Tingkat Pendidikan

Grafik di atas, menyajikan Penduduk Usia Kerja di Kota Bandung

menurut tingkat pendidikan SLTA sampai SD mencapai 82%, yaitu

SLTA 34%, SLTP 25%, dan SD 23%. Tabel di bawah adalah

perkembangan PUK menurut Jenis Kelamin, dari jumlah 1.879.373

orang, 51% laki-laki.

Tabel 2.11 Perkembangan Penduduk Usia Kerja (PUK) di Kota Bandung

Menurut Jenis Kelamin Tahun 2009-2013

Jenis Kelamin 2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4

Laki-Laki 927.007 897.222 931.708 948.393 958.526

Perempuan 969.185 880.298 908.275 907.078 920.847

L + P 1.896.192 1.777.520 1.839.983 1.855.471 1.879.373

Sumber Data : Buku PTK Kota Bandung Tahun 2012-2017

Menurut golongan umur, penduduk usia kerja tahun 2013 ddominasi

usia 15-19 tahun, 25-29 tahun, dan di atas usia kerja yaitu usia 55

tahun ke atas, seperti tabel di bawah :

3% 23%

25%

34%

15%

PUK berdasarkan Tingkat Pendidikan tidak tamat SDSDSLTPSLTADiploma I/II/III/ Akademisi/ Universitas

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 35

Tabel 2.12 Penduduk Usia Kerja (PUK) di Kota Bandung

menurut Golongan Umur pada Tahun 2013

Gol. Umur

Penduduk Usia Kerja

15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 45 46 – 54 55+ Total

244.264

198.302

227.720

216.000

177.576

197.722 210.006 229.786

1.879.373

Sumber Data : Buku PTK Kota Bandung Tahun 2012-2017

RPJMD Kota Bandung 2014-2018, menyatakan bahwa Kota Bandung

memiliki peran penting dalam perekonomian Jawa Barat. Pada tahun

2007-2011 kontribusi ekonomi Kota Bandung di Jawa Barat mencapai

rata-rata 11,6%. Dalam lingkup Bandung Raya, maka kontribusi

aktivitas ekonominya menjadi sekitar 23% dari ekonomi Jawa Barat.

Laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung juga tergolong tinggi, atau

di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dan bahkan

nasional. Tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Bandung dari tahun

2008-2012rata-rata sebesar 8,62%, sedangkan pertumbuhan ekonomi

nasional sebesar 5,8% dan Provinsi Jawa Barat sebesar 5,86%.

Sumber : BPS (olahan)

Grafik 2.3 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Bandung Tahun 2008–2012

dan Perbandingannya dengan Tingkat Jawa Barat dan Nasional (%)

6,21

4,29

6,09 6,48 6,21 6,00

4,60

6,10 6,50 6,23

8,17 8,34 8,45 8,58 9,40

-

2

4

6

8

10

2008 2009 2010 2011 2012

Pe

rse

nta

se (

%)

Jawa Barat Nasional Kota Bandung

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 36

Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi menunjukkan bahwa Kota

Bandung adalah menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi

yang penting di Jawa Barat maupun di Indonesia. Secara terinci

kontribusi kegiatan ekonomi Kota Bandung dan sekitarnya terhadap

Ekonomi Jawa Barat dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.13 Kontribusi Kegiatan Ekonomi Kota Bandungdan Sekitarnya

terhadap Ekonomi Jawa Barat Tahun 2007-2011

No Kabupaten/Kota Persentase (%)

1 Kab. Bandung 7,0

3 Kab. Bandung Barat 2,7

4 Kota Bandung 11,6

5 Kota Cimahi 2,0 Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat

Data tersebut mengindikasikan bahwa Kota Bandung merupakan kota

penting bagi aktivitas ekonomi di Jawa Barat maupun nasional.

Artinya Kota Bandung menjadi salah satu pusat pertumbuhan

ekonomi dan memiliki banyak kaitan aktivitas ekonomi dengan daerah

sekitar maupun wilayah lain. Sebagai pusat pertumbuhan dengan

tumpuan pada aktivitas perdagangan dan industri pengolahan, maka

Kota Bandung juga menjadi salah satu tujuan migrasi tenaga kerja

yang cukup besar. Peran lainnya adalah Kota Bandung sebagai salah

satu Kota Pendidikan terpenting di Indonesia, telah menyatu dengan

kehidupan ekonomi, sehingga tingkat pertumbuhan ekonominya

tergolong sangat tinggi.

Laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung cenderung positif

mengalami pertumbuhan.Pertumbuhan ekonomi secara tidak langsung

akan berdampak pada peningkatan penyerapan tenaga kerja. Kondisi

keamanan dan politik yang stabilsangat berpengaruh terhadap

permasalahan ketenagakerjaan.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 37

Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kota Bandung biasanya berbanding lurus

dengan penurunan Tingkat Pengangguran

Terbuka. Target kinerja “Menurunnya

Tingkat Pengangguran Terbuka” Tahun

2008 diangka 13,57%, menjadi 10,98%

pada Tahun 2013, penurunan selama lima tahun terakhir 2,59%.

Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka, tidak berarti jumlah

Angkatan Kerja berkurang, Angkatan Kerja bertambah dari Tahun

2009 sebanyak 1.151.180Orang dan Tahun 2013 menjadi1.176.377

orang. Hal ini merupakan hal yang alami, karena merupakan siklus

kependudukan, bertambahnyajumlah lulusan sekolah/perguruan

tinggi, tingginya urbanisasi, serta keterbatasan lapangan kerja.

Bertambahnya jumlah Angkatan Kerja tidak sebanding dengan jumlah

lowongan kerja yang tersedia.

Tabel. 2.14 Perkembangan Data Penempatan, Pencari Kerja, Lowongan Kerja,

Tenaga Kerja Asing, dan Data Transmigrasi Kota Bandung Tahun 2008 – 2013

Indikator Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah

Penempatan

Tenaga Kerja

Orang 2.106 2.894 2.281 3.044 4.035 2.452

Jumlah Pencari

Kerja Terdaftar Orang 18.813 33.476 24.159 10.313 8.815 17.455

Jumlah

Lowongan Kerja Loker 6.542 1.840 4.779 7.757 11.882 6.989

Jumlah Bursa Kerja Khusus

(BKK)

BKK 44 44 46 47 49 -

Jumlah Tenaga

Kerja Asing orang 420 91 90 80 117 135

Penempatan

Trransmigran

KK

Jiwa

10

28

25

81

18

72

10

36

20

82

3

10 [

Sumber: BPS , dan Disnaker Kota Bandung (Diolah)

Tenaga kerja merupakan sumber daya utama dalam perputaran roda

perekonomian. Ketidakseimbangan lowongan kerja tahun 2013 (6.989

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 38

lowongan kerja) dan jumlah pencari kerja mencapai 17.455 orang,

dengan penyerapan AKAN, AKL, dan AKAD hanya berjumlah 2.452

pekerjaan. Hal ini disebabkan tingkat kualitas tenaga kerja yang redah

tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, indikasi lain kurang

diminatinya lowongan kerja yang ditawarkan perusahaan kepada para

pencari kerja. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan keterampilan

peningkatan kualitas pencari kerja, dan pelatihan peningkatan

produktivitas bagi tenaga kerja, serta sikap pro aktif para fungsional

pengantar kerja untuk mendata informasi lowongan kerja. Tabel di

bawah ini menginformasikan data pencari kerja berdasarkan

pendidikan, dan data penempatan tenaga kerja :

Tabel 2.15

Data Perkembangan Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013

NO URAIAN EXISTING

TAHUN 2013 SATUAN

1. Jumlah Pencari Kerja

Terdaftar:

- SD

- SMP

- SMA

- D1 & D2

- D3

- S1

- S2 & S3

17.455

45

182

5.398

53 2.728

8.876

173

Orang

2. Jumlah Penempatan Kerja

- AKL

- AKAD

- AKAN

2.452

2.405

5

42

Orang

3. Jumlah PPTKIS 13 Perusahaan

Sumber data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013, diolah

Hampir setiap tahun terjadi ketidakseimbangan jumlah penempatan

tenaga kerja, jumlah lowongan kerja yang tersedia, dan jumlah pencari

kerja.Digambarkan dalam grafik di bawah :

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 39

Grafik 2.4. Perbandingan pendaftar pencari kerja, lowongan pekerjaan

dan penempatan tenaga kerja Tahun 2008 – 2013

ketidak seimbangan antara Penempatan

Kerja dan Lowongan Kerja, salah satu

faktornya adalah rendahnya kualitas dan

produktivitas Tenaga Kerja, oleh karena itu

peningkatan kualitas dan produktivitas

tenaga kerja menjadi salah program

prioritas Dinas Tenaga Kerja, berbagai

pelatihan kerjasetiap tahun volumenya terus ditingkatkan baik

pelatihan berbasis kompetensi kerja, maupun pelatihan

kewirausahaan. Jenis pelatihan sebagai berikut : Tata boga (Catering

Pastry), bengkel sepeda motor, daur ulang, border, hantaran, menjahit,

service komputer/handphone, achievment motivation training (AMT),

manajemen usaha kecil menengah (MUKM), tata rias

wajah/rambut/pengantin/spa, sablon, sulam pita, jurnalistik,

pengelasan, design grafis, photography, broadcasting, pelatihan IT,

18.813

33.476

24.159

7.757 8.815

17.455

6.542

1.840

4.779

10.313 11.882

6.989

2.106 2.894

2.281 3.044

4.035 2.452

2008 2009 2010 2011 2012 2013

PendaftarPencari Kerja

LowonganPekerjaan

PenempatanTenaga Kerja

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 40

pembuatan boneka, dan ekonomi kreatif lainnya. Grafik Pelatihan

kerja seperti di bawah ini:

Grafik 2.5 Pelatihan Keterampilan Kerja Tahun 2008-2014

Akhir Tahun 2013 jumlah perselisihan hubungan industrial terdaftar

di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung makin meningkat kasus yang

diselesaikan secara bipartite persentasenya menurun disebabkan

kasus yang terdaftar bobot masalahnya sangat berat dan memerlukan

waktu yang lama dalam penyelesaiannya.

Ditambah dua tahun terakhir terjadi

demonstrasi pekerja/buruh berkaitan dengan

tidak adanya kesepakatan dalam penetapan

upah minimum kota. Isu ketenagakerjaan yang

perlu penanganan secara sinergi diantara stake

holder pemerintah Kota Bandung, antara lain: tingginya angka

pengangguran; tingginya angka kecelakaan kerja terutama kecelakaan

ketika, akan dan sesudah bekerja sebagai dampak dari meningkatnya

penggunaan sarana kerja kendaraan roda dua; meningkatnya konflik

hubungan industrial; rendahnya daya saing dan kualitas SDM, serta

rendahnya tingkat kesejahteraan pekerja. Hal ini cukup penting untuk

300

360

710

660

610

780

2008

2009

2010

2011

2012

2013

Jumlah Pelatihan Keterampilan Kerja

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 41

menjadi perhatian semua pihak, mengingat bahwa pembangunan di

semua sektor pada akhirnya akan berimplikasi terhadap urusan

ketenagakerjaan.

Permasalahan ketenagakerjaan diawali adanya konflik internal antara

pengusaha dan buruh/pekerja(hubungan industrial) antara pekerja

dan pengusaha yang mempekerjakan mereka. Diantaranya masalah

perselisihan upah, perselisihan jam/waktu kerja, dan perselisihan

kepentingan. Berikut tabel indikator ketenagakerjaan terkait

hubungan industrial di Kota Bandung :

Tabel 2.16 Perkembangan Data Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial,

dan Pengawasan Ketenagakerjaan Kota Bandung Tahun 2008 – 2013

Indikator Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah Kasus yang diselesaikan

melalui Perjanjian

Bersama

Kasus 103 107 42 46 61 65

Jumlah Kasus

tercatat Kasus 122 123 46 74 90 106

Jumlah

Pemeriksaan Perusahaan 900 906 907 929 943 1.068

Jumlah Perusahaan

Perusahaan 4.621 5.041 5.466 5.882 6.258 6.729

Jumlah

Pekerja/Buruh

yang masuk

jamsostek

Orang 346.657 264.212 272.573 275.929 288.702 300.950

Sumber data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013, diolah

Selanjutya grafik di bawah ini menggambarkan penanganan

penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang dilakukan Dinas

Tenaga Kerja Kota Bandung selama tahun 2008 - 2013 :

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 42

Grafik 2.6

Perkembangan Penyelesaian Kasus PHI Tahun 2008 - 2013

Sebagai upaya peningkatan kesejahteraan para pekerja dalam rangka

perlindungan terhadap tenaga kerja, Dinas Tenaga Kerja mempunyai

kewajiban melakukan pembinaan, pemeriksaan dan pengawasan

terhadap perusahaan agar semua pekerja/buruh didaftarkan dalam

penjaminan sosial ketenagakerjaan, grafik di bawah ini menunjukkan

masih rendahnya kepesertaan pekerja/buruh untuk menjadi anggota

jamsostek.

Grafik 2.7Kepesertaan Tenaga Kerja yang menjadi anggota Jamsostek Tahun 2008-2013

122 123

46

74

90

106 103 107

42 46

61 65

Tahun2008

Tahun2009

Tahun2010

Tahun2011

Tahun2012

Tahun2013

Jumlah kasusyang masuk

Jumlah kasusyang selesaimelaluiPerjanjianBersama (PB)

0

200000

400000

600000

800000

1000000

1200000

2008 2009 2010 2011 2012 2013

944626 998227 1000140 1012946

1064167 1087425

346.657 421.003 421.003 421.003

259.453 300.950

Jumlah Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja yang masuk jamsostek

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 43

Penegakan supremasi hukum ketenagakerjaan merupakan tugas

pokok dan fungsi Pengawas Ketenagakerjaan, setiap tahun dilakukan

pemeriksaan terhadap perusahaan yang telah melakukan wajib lapor

berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981, dan hasilnya

sebagaimana grafik di bawah ini :

Grafik 2.8 Perbandingan perusahaan yang diperiksa dengan jumlah perusahaan

(berdasarkan data wajib lapor)

Organisasi serikat pekerja/buruh merupakan mitra pemerintah dan

perusahaan dalam upaya memfasilitasi perlindungan tenaga kerja,

namun kecelakaan kerja dan pelanggaran norma ketenagakerjaan

masih tetap tinggi, datanya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 2.17

Data Perlindungan Ketenagakerjaan Tahun 2008 - 2013

NO. URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012 2013 SATUAN

1 Organisasi Serikat Pekerja (Federasi)

Serikat Pekerja (SP)

519 106.696

352 112.473

370 116.584

390 113.944

285 102.442

307 121.236

Unit Anggota

6 Jumlah orang

bekerja (Wajib Lapor)

244.056 265.841 281.386 297.340 302.971 322.951 Orang

4.621 5.041

5.466 5.882

6.258 6.729

1798 1373 1238 1102 1102 1.068

2008 2009 2010 2011 2012 2013

JumlahPerusahaanWajib Lapor

JumlahPemeriksaan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 44

7 Jumlah

Perusahaan yang masuk Jamsostek

3.809 5.207 5.207 5.207 3.456 - Persh

9 Penanganan perselisihan dan hubungan industrial

(Hak/kewajiban, upah, waktu kerja)

122 5.713

123 1.767

46 108

74 578

90 505

106 10.795

Kasus Orang

10 PHK Perorangan Tenaga Kerja terlibat

89 160

78 118

43 78

47 54

62 84

71 96

Kasus Orang

11 PHK Masal Tenaga Kerja terlibat

14 895

15 1.416

0 0

1 12

1 13

5 1.130

Kasus Orang

12 Mogok kerja/unjuk rasa

Tenaga Kerja terlibat

12 4.658

4 233

1 30

1 512

7 408

3 650

Kasus Orang

13 Jumlah

Kecelakaan

Kerja

786 799 993 1.051 1.058 1.099 Kasus

Sumber data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, diolah

Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja, salah satu upaya pemerintah

melalui penetapan Upah Minimum Kota sesuai/atau di atas nilai

kebutuhan hidup yang layak. Namun demikian tentunya tingkat upah

harus berbanding lurus dengan kualitas dan kompetensi tenaga kerja,

serta diperkirakan masih banyak perusahaan terutama industri

catering, dan jasa pertokoan/retail, yang upahnyabelum sesuai dengan

Upah Minimum Kota Bandung (UMK), Tahun 2013 sebesar

Rp.1.538.703,00.

Dewan Pengupahan Kota (DPK) Bandung gagal dalam

menentukankesepakatan Upah Minimum Kota (UMK) Tahun 2013 dan

2014. Usulan UMK semula sebesar Rp.1.971.803,00 sehubungan

demonstrasi para pekerja/buruh yang terus menerus selama beberapa

hari, maka Walikota Bandung merevisi penetapanUMK menjadi

sebesarRp.2.000.000,00 dengan nilai Kebutuhan Hidup

Minimum/Layak (KHM/KHL) sebesar Rp.1.811.375,00.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 45

Tabel 2.18 Perkembangan Upah Minimum Kota Bandung Tahun 2008 - 2014

Sumber data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, diolah

Data-data tersebut di atas merupakan indikator yang digunakan untuk

mengukur hasil kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.Pencapaian

kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung didasarkan pada beberapa

indikator :

Pertama : Indikator Kinerja Sasaran RPJMD dan IKU Tahun 2009-

2013

Kedua : Indikator target sasaran dan program Renstra

Ketiga : Target Standar Pelayanan Minimal (SPM) urusan

Ketenagakerjaan

Keempat: Indikator Kinerja Kunci (IKK)

Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2009-2013

dapat dilihat sebagaimana tabel-tabel di bawah ini :

Tabel 2.19 Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Berdasarkan RPJMD 2009-2013

NO. INDIKATOR KINERJA 2009 2010 2011 2012 2013

1 Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT) 13,28% 12,17% 10,34% 9,17% 10,98%

2 Tingkat Kesempatan Kerja

(TKK) 86,17% 87,83% 86,97% 90,83% 91,05%

Sumber Data : BPS Kota Bandung

NO URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Rupiah

1.

Upah Minimum

Kota (UMK)

939.000 1.044.630 1.118.000 1.188.435 1.271.625 1.538.703 2.000.000

2.

Kebutuhan

Hidup Minimum (KHM / KHL)

1.002.059 1.118.687 1.197.063 1.271.625 1.465.431 1.509.775 1.811.375

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 46

Tabel 2.20 Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Berdasarkan Indikator target sasaran dan program Renstra yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU)

NO. INDIKATOR KINERJA 2009 2010 2011 2012 2013

1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 60,71% 60,73% 61,40% 63,14% 63,61%

2 Tingkat penempatan pencari kerja 8,64% 9,44% 39,24% 45,77% 14,05%

3 Tingkat Keselamatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

84,15% 85,47% 87,00% 86,32% 87,38%

4 Tingkat penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

87,00% 91,30% 62,16% 67,78% 45,71%

5 Tingkat Kesepakatan dengan pemerintah daerah lokasi transmigrasi

40,00% 40,00% 25,00% 66,67% 33,33%

6 Tingkat partisipasi transmigran swakarsa 0% 0% 0% 0% 0%

Tabel 2.21

Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Berdasarkan Indikator Standar Pelayanan Minimal Tahun 2009-2013

NO. JENIS

PELAYANAN

DASAR

INDIKATOR KINERJA Capaian Kinerja

2009 2010 2011 2012 2013

1 Pelayanan Pelatihan kerja

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi

20% 65,00% 41,25% 55,00% 55,00%

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat

100% 100% 100,00% 100,00% 100,00%

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan

16,25% 27,50% 35,00% 28,75% 35,00%

2 Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja

Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan

8,64% 9,44% 39,24% 45,77% 14,05%

3 Pelayanan penyelesaian perselisihan hubungan industrial

Besaran kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)

87,00% 91,30% 62,16% 67,78% 45,71%

4 Pelayanan Kepesertaan Jamsostek

Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek

26,47% 27,25% 27,24% 27,13% 27,68%

5 Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan

Besaran Pemeriksaan Perusahaan

- 11,34% 15,42% 17,42% 14,77%

Besaran pengujian peralatan di perusahaan

- - 55,31% 57,31% 51,71%

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 47

Tabel 2.22 Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Tahun 2009-2013

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

2.4.1.Tantangan

Permasalahan yang dihadapi dengan kompetensi kerja adalah

rendahnya kualifikasi angkatan kerja yang terindikasi pada

komposisi angkatan kerja menurut pendidikan. Sebagai gambaran

kita lihat angkatan kerja di Kota Bandung menurut pendidikan

pada tahun 2013, jumlah angkatan kerja sebanyak1.194.312

orang dengan tingkat pendidikan secara berturut-turut:

berpendidikan SD ke bawah 262.575 orang (22%); SLTP 270.008

orang (23%); SLTA 442.569 orang (37); Sarjana 219.160 orang

(18%). Walaupun Kota Bandung mendapat predikat kota

pendidikan namun tenaga kerja Kota Bandung masih tetap sulit

untuk bersaing dengan tenaga kerja luar daerah dan Tenaga Kerja

Asing khususnyajenis pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan

dan keterampilan tinggi perusahaan di Kota Bandung masih

menggunakan tenaga kerja asing . Apabila dilihat dari trend

pergerakan pendidikan, dunia ketenagakerjaan sekarang ini

dihadapkan pada kecenderungan baru yaitu adanya pergeseran

pengangguran terbuka dari angkatan kerja berpendidikan rendah

NO. URUSAN IKK Capaian Kinerja

2009 2010 2011 2012 2013

Urusan Wajib

12 Ketenagakerjaan 46 Tingkat partisipasi angkatan kerja

60,71% 60,73% 61,40% 63,14% 63,61%

47 Pencari kerja yang ditempatkan

8,64% 9,44% 39,24% 45,77% 14,05%

Urusan Pilihan

6 Transmigrasi 15 Transmigran swakarsa

0% 0% 0% 0% 0%

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 48

menuju kearah angkatan kerja berpendidikan yang lebih tinggi.

Ditambah lagi karena secara geografis Kota Bandung merupakan

wilayah cekungan, makaditetapkan aturan apabila akan

mendirikan perusahaan di Kota Bandung tidak boleh lagi

mendirikan perusahaan yang sifatnya industri polutan karena

berdampak pada meningkatnya polusi air dan udara, otomatis hal

ini akan mengurangi peluang kerja di sektor itu.

Fenomena tersebut, mengharuskan dunia usaha melaksanakan

efisiensi dan peningkatan produktivitas yang ditandai oleh adanya

pengalihan tenaga kerja dengan teknologi mesin, sehinggalife circle

hasil produksi menjadi sangat pendek. Untuk dapat melakukan

efisiensi, maka dunia usaha perlu melaksanakan perubahan

[change] melalui reengineering. Untuk mengantisipasi perubahan

dunia usaha dunia pendidikan pun harus melakukan

reengineering dari yang bersifat umum menjadi kejuruan dan

keterampilan, khususnya untuk jangka pendek dan menengah.

Pembaharuan bentuk pelatihan dari yang umum menjadi aplikasi

teknologi, merupakan terobosan untuk mengimbangi percepatan

laju perkembangan teknologi, elektronika dan manajemen. Perlu

dipahami juga, bahwa adanya perubahan teknologi, untuk jangka

panjang tidak lagi diperlukan tenaga kerja dengan persyaratan

keterampilan [skill requirement] yang tinggi. Sistem mesin yang

dioperasikan tentunya semakin canggih, sehingga hanya

memerlukan keterampilan ”tekan tombol”. Integrated

Manufacturing systems, merupakan suatu contoh dimana untuk

mengoperasikan mesin tidak diperlukan keterampilan yang tinggi,

tetapi dituntut untuk memiliki pengetahuan yang semakin

meningkat, terutama untuk menghadapi kompleksitas sistem

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 49

mesin-mesin yang semakin canggih.

Perubahan yang terjadi di dunia kerja, perlu diikuti dengan

perubahan sikap, perilaku dan peningkatan keterampilan tenaga

kerja, yang secara tidak langsung berkaitan dengan perubahan

sistem pendidikan dan pelatihan kerja. Selanjutnya, lembaga

pendidikan sebagai salah satu institusi penghasil tenaga kerja

terdidik yang masuk pasar kerja, harus memperhatikan proses

pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mempunyai daya

saing di pasar kerja global. Dunia pendidikan harus lebih banyak

melihat perkembangan yang terjadi di dalam dunia usaha. Dengan

demikian, kurikulum yang digunakan paling tidak harus dapat

mencerminkan apa yang diinginkan oleh dunia kerja yang harus

mengandung unsur knowledge, skills dan attitudes.

Rendahnya penyerapan angkatan kerja antara lain juga

dipengaruhi oleh ketidakpastian kualitas pencari kerja itu sendiri

dalam mengisi peluang atau kesempatan kerja. Berdasarkan

laporan penempatan ketenagakerjaan diketahui bahwa terdapat

lowongan-lowongan pada sektor-sektor industri pengolahan, yang

tidak sepenuhnya dapat terisi oleh para pencari kerja dikarenakan

kriteria kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan tidak memenuhi

persyaratan. Dalam upaya mempertemukan para pencari kerja

dan pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja secara cepat dan

tepat sesuai perkembangan teknologi, telah dibangun Bursa Kerja

On Line yang merupakan pengembangan model Bursa Kerja

Konvensional. Melalui BKOL para pencari kerja dan pengusaha

dapat mendaftarkan secara langsung kebutuhan dengan

menggunakan akses internet.

Pemerintah Kota Bandung perlu untuk mempersiapkan SDM yang

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 50

kompetitif di pasar global, dengan persiapan SDM yang baik,

khususnya untuk Tenaga Kerja sektor formal yang akan

ditempatkan di luar negeri agar dapat memperkuat posisi tawar

[bargaining position] dengan negara pengguna.Di samping itu,

kemajuan teknologi yang semakin cepat terutama di bidang

komunikasi, transportasi dan teknologi telah mempercepat proses

globalisasi itu sendiri. Sebagai akibatnya hubungan antar negara

semakin dekat, terutama terkait dengan kegiatan pertukaran

barang dan jasa, khususnya tenaga kerja. Dengan demikian, pasar

kerja antar negara menjadi semakin marak dan intensif di masa

yang akan datang. Sementara itu, globalisasi pasar kerja juga

mengakibatkan banyaknya tenaga kerja asing yang bekerja di Kota

Bandung (Tahun 2012 terdaftar pada Disnaker sejumlah 117 TKA,

dan Tahun 2013 sebanyak 135 TKA), tidak hanya pada jabatan

manajerial dan tenaga ahli, tetapi sampai tingkat teknisi dan

operator yang jumlahnya tidak sedikit. Kehadiran tenaga kerja

asing dirasa sangat mengancam kesempatan kerja di pasar dalam

negeri, khususnya untuk tenaga kerja Indonesia pada tingkat

menengah ke bawah yang jumlahnya sangat banyak, apalagi akhir

tahun 2014, tahun 2015 mendatang, adanya kesepakatan

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau pasar bebas ASEAN mulai

berlaku. Jika ingin tetap bersaing dengan negara lain harus

berbenah diri untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas

tenaga kerja.

Mobilitas tenaga kerja, baik penempatan dalam daerah, antar

daerah maupun antar negara yang bertumpu pada kualitas SDM

menjadi faktor penentu keberhasilan dalam persaingan global.

Menghadapi tantangan yang berat demikian, kita perlu melakukan

reposisi dengan meningkatkan keunggulan komparatif dan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 51

kompetitif SDM. Reposisi ini penting untuk mengetahui posisi

tepat selanjutnya dapat dijadikan pijakan dalam menetapkan

kebijakan dan strategi di bidang ketenagakerjaan, khususnya

penempatan tenaga kerja baik di dalam negeri maupun di luar

negeri.Era globalisasi dan MEA di satu pihak membuka peluang

bisnis dan kesempatan kerja di dalam dan di luar negeri. Tetapi di

pihak lain, menuntut peningkatan SDM terutama kemampuan

untuk memanfaatkan teknologi maju dalam dunia usaha dan

industri produksi; peningkatan kemampuan memanfaatkan

teknologi informasi serta peningkatan pemahaman mengenai

hubungan internasional termasuk kemampuan bernegosiasi bisnis

dengan negara-negara maju. Sementara itu, untuk meningkatkan

kualitas SDM diperlukan strategi pengembangan ketenagakerjaan

paling tidak dilakukan melalui 4 [empat] jalur yaitu; jalur

pendidikan, pelatihan kerja, pengembangan karier dan perbaikan

gizi untuk meningkatkan derajat kesehatan. Akhirnya dengan

peningkatan kualitas SDM tenaga kerja yang kompetitif akan

dapat merubah tantangan menjadi peluang yang terbuka lebar.

2.4.2. Peluang

Selain berbagai tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan

pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, juga

terdapat berbagai potensi yang dapat dimaksimalkan dalam

rangka mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas, yaitu :

1) Peraturan Perundang-undangan

Penyusunan rencana pembangunan ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian sebagai bagian dari sistem manajemen

pembangunan tidak terlepas dari landasan hukum yang berlaku

baik berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 52

Presiden, Peraturan/Keputusan Menteri terkait, dan Peraturan

Daerah, Surat Keputusan Walikota.

Dalam lingkup internal Dinas Tenaga Kerja regulasi yang menjadi

kerangka dasar pelaksanaan program dan kegiatan adalah

Rencana Strategis yang berisi acuan lima tahunan, dan Rencana

Kerja yang disusun setiap tahun. Dengan sasaran umum yang

ingin dicapai adalah terciptanya mekanisme (sistem) perencanaan

orientasi pada keluaran (output), hasil (outcome) dan dampak

(impact) yang diimplementasikan pada proses penyusunan RPJMD

dan Kerangka Logis Renstra 2009-2013.

2) Sumber Daya

Keberadaan sumber daya yang meliputi sumber daya manusia

(sdm), anggaran, sarana, dan prasarana, kelembagaan dan

ketatalaksanaan, menjadi faktor penentu keberhasilan

pelaksanaan tugas-tugas dan peran Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung dalam menghadapi dinamika perubahan lingkungan

strategis.

Sebagaimana telah diuraikan di atas pada bab sebelumnya bahwa

potensi sumber daya manusia pada Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung berdasarkan pendidikan formal dari 95 orang pegawai,

50 orang DIII/S1, berarti 53% SDM yang ada sudah mumpuni.

Yang sudah berpengalaman di bidangnya lebih dari 82% adalah

Golongan III dan Golongan IV, dan 20 orang pejabat fungsional

yang menjadi ujung tombak pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.Pendukung kelancaran kinerja

lainnya yang tidak kalah penting, yaitu aspek sarana, prasarana,

dan didukung dengan anggaran yang memadai sesuai kebutuhan.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 53

RENSTRA

Isu-Isu Strategis

Berdasarkan Tugas

Dan Fungsi BAB3

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan SKPD

Isu strategis dalam Rencana Strategis Tahun 2014 - 2018 disusun

berdasarkan beberapa sumber, pertama berdasarkan analisis terhadap

situasi dan kondisi urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di

Kota Bandung, selanjutnya bersumber dari permasalahan dan isu

dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bandung

(RPJPD) dan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013 - 2018, dan ketiga

didasarkan pada analisis capaian kinerja pelaksanaan urusan

ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, sehingga dapat teridentifikasi

berbagai permasalahan umum da khusus yang diangkat menjadi

agenda atau prioritas pembangunan tahun 2013-2018, dari sejumlah

isu dan permasalahan tersebut, yang menjadi isu strategis dengan

kriteria sebagai berikut :

1. Cakupan masalah yang luas

2. Suatu isu atau masalah cenderung membesar di masa datang dan

berdampak negatif

3. Memerlukan upaya penanganan yang konsisten dari waktu ke

waktu

Beberapa permasalahan di Kota Bandung yang perlu ditangani di

tahun 2013-2018 berdasarkan pendekatan Urusan Pemerintah

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 54

Daerah, yang menjadi tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja

diuraikan sebagai berikut :

3.1.1. Urusan Wajib Ketenagakerjaan

Tingkat pengangguran terbuka cukup tinggi dengan perkembangan

lapangan kerja yang terbatas, permasalahannya adalah diantaranya

ketidaksesuaian antara kualifikasi jabatan lowongan kerja dengan

bakat, minat, dan kemampuan pencari kerja; termasuk makin

meningkatkannya jumlah perselisihan hubungan industrial dan

jumlah pelanggaran norma ketenagakerjaan yang terdaftar di Dinas

Tenaga Kerja, didukung pula dengan kondisi politik dan

perkembangan ekonomi yang secara tidak langsung sangat

mempengaruhi terhadap tingkat pengangguran terbuka;

3.1.2. Urusan Pilihan Ketransmigrasian

Tingkat penempatan transmigrasi masih sangat rendah, diantaranya

karena keterbatasan lokasi transmigrasi dan kuota transmigrasi

ditentukan oleh Pemerintah Pusat;

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Bandung Periode 2013-2018 yang merupakan Tahap III (ketiga)

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota

Bandung Tahun 2005-2025.

RPJPD Kota Bandung Tahun 2005-2025 merupakan kaidah

penuntun pembangunan daerah memuat arah kebijakan dan

sasaran pokok dalam persepektif pembangunan 20 tahun kedepan

guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam arti luas (human

welfare), yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Bandung

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 55

Nomor 08 Tahun 2008, telah mengamanatkan Visi Daerah, yaitu

“KOTA BANDUNG BERMARTABAT” (BANDUNG DIGNIFIED CITY).

Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah

yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang. Visi juga harus

menjawab permasalahan pembangunan daerah dan/atau isu

strategis yang harus diselesaikan dalam jangka menengah serta

sejalan dengan visi dan arah pembangunan jangka panjang daerah.

Mempertimbangkan arah pembangunan jangka panjang daerah,

kondisi, permasalahan dan tantangan pembangunan yang dihadapi

serta isu-isu strategis makaVisi Kota Bandung Tahun 2013 -2018,

yaitu :

“TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN, DAN

SEJAHTERA”

Unggul : adalah menjadi yang terbaik dan terdepan serta

contoh bagi daerah lain dalam upaya terobosan

perubahan bagi kenyaman dan kesejahteraan warga

Kota Bandung.

Nyaman : adalah terciptanya suatu kondisi dimana kualitas

lingkungan terpelihara dengan baik, serta dapat

memberikan kesegaran dan kesejukan bagi

penghuninya. Kota yang nyaman adalah suatu

kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia

seperti tanah, air, dan udara terpenuhi dengan baik

sehingga nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang

kota dan infrastruktur pendukungnya responsif

terhadap berbagai aktifitas dan perilaku

penghuninya.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 56

Sejahtera : yaitu mengarahkan semua pembangunan kota pada

pemenuhan kebutuhan lahir dan batin warganya,

agar manusia dapat memfungsikan diri sebagai

hamba di muka bumi. Kesejahteraan yang ingin

dilahirkan di Kota Bandung merupakan

kesejahteraan yang berbasis pada ketahanan

keluarga dan Iingkungan sebagai dasar pengokohan

sosial. Masyarakat sejahtera tidak hanya dalam

konteks lahiriah dan materi saja, melainkan juga

sejahtera jiwa dan batiniah. Kesejahteraan dalam

artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup yang

merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk

memenuhi tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya,

meliputi ruhani, akal, dan jasad. Kesatuan elemen

ini diharapkan mampu saling berinteraksi dalam

melahirkan masa depan yang cerah, adil dan

makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan

batiniah adalah manifestasi dari sejahtera yang

paripurna. Kesejahteraan yang seperti inilah yang

akan membentuk kepecayaan diri yang tinggi pada

masyarakat Kota Bandung untuk mencapai kualitas

kehidupan yang semakin baik, hingga menjadi

teladan bagi kota lainnya.

Visi RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 yaitu : Terwujudnya

Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera, merupakan Visi

yang selaras dengan Visi Kota Bandung Yang Bermartabat tahun

2025. Kriteria capaian Visi Daerah Tahun 2005-2025 sebagaimana

diamanatkan dalam Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2008

tentang RPJPD Kota Bandung Tahun 2005-2025 secara jelas

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 57

direfleksikan pada Visi Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman dan

Sejahtera.

Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan, dengan

memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan

pembangunan ke depan serta memperhitungkan peluang yang

dimiliki, maka ditetapkan 4(empat) misi sebagai berikut:

Misi Pertama, Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan

tataruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian

pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.

Misi Kedua, meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif,

bersih dan melayani.

Misi Ketiga, membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan

berdaya saing.

Misi Keempat, membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan

berkeadilan.

Adapun hasil pembangunan Kota Bandung pada Tahun 2018

berdasarkan pencapaian Misi, diproyeksikan sebagai berikut :

1. Kemajuan Dalam Bidang Tataruang, Pembangunan Infrastruktur

Serta Pengendalian Pemanfaatan Ruang Yang Berkualitas Dan

Berwawasan LingkunganPada Tahun 2018,dicirikan :

1) Terwujudnya kualitas udara dan air memenuhi baku mutu,

dengan catatan kemajuan: Minimal 50% lokasi/sample telah

memenuhi (Baku Mutu) BM, serta 17% sungai dan anak

sungai yang ada di Kota Bandung untuk paremeter BOD dan

COD telah memenuhi baku mutu.

2) Terjamin dan tersedianya kuantitas dan kualitas air (air

permukaan, air tanah dangkal dan air tanah dalam), dengan

catatan kemajuan :

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 58

3) Terwujudnya pengelolaan limbah yang efektif dan bernilai

ekonomi, dengan catatan kemajuan : Mereduksi dan

meningkatkan pemanfaatan kembali limbah padat (sampah),

dengan indikator capaian : 90 % sampah dapat dikelola (30%

reduce, reuse dan recycle, 60% ke tempat pemrosesan akhir

melalui pemanfaatan teknologi yang berwawasan lingkungan

dan ekonomis 35%, dan landfill 25%).

4) Tersedianya Ruang kota yang aman, nyaman, produktif dan

berkelanjutan, dengan catatan kemajuan :

5) Tersedianya Sistem transportasi yang selamat, efisien,

nyaman, terjangkau dan ramah lingkungan.

6) Terwujudnya sarana dan prasarana yang memenuhi standar

teknis / standar pelayanan minimal, dengan catatan

kemajuan :

2.Kemajuan Dalam Bidang Tata Kelola Pemerintahan Yang Efektif,

Bersih Dan MelayaniPada Tahun 2018,dicirikan :

1) Terwujudnya Peningkatan kualitas produk perencanaan

pembangunan yang aspiratif, antisipatif, aplikatif, akuntabel

dan berdasarkan data base.

2) Terwujudnya masyarakat dan aparat yang sadar hukum dan

HAM, dengan catatan kemajuan : Semakin berkurangnya

pelanggaran masyarakat dan aparatur terhadap hukum dan

HAM sehingga dapat mendukung ketertiban dan keamanan,

serta semakin berkurangnya praktek KKN di lingkungan

birokrasi.

3) Tersedianya Prasarana dan sarana aparatur pemerintah kota

dengan kuantitas yang memadai dengan kualitas baik.

4) Meningkatnya jumlah SDM aparatur yang kompeten dan

profesional dalam pelayanan publik sesuai dengan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 59

kebutuhan masyarakat dan peraturan perundangan yang

berlaku dilandasi oleh kecerdasanemosional dan spiritual.

5) Terpenuhinya 6 bidang reformasi (SDM, Kelembagaan,

Regulasi, Investasi, Keuangan daerah dan e-Government).

6) Meningkatnya pengelolaan pengawasan.

7) Terwujudnya Pelayanan publik yang prima, melalui strategi

dengan catatan kemajuan Meningkatnya jumlah SKPD yang

bersertifikat Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 :

2000.

8) Terwujudnya Kehidupan masyarakat yang demokratis,

9) Terwujudnya ketentraman dan ketertiban serta terciptanya

kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dan

stabilitas keamanan daerah.

3. Kemajuan Dalam Bidang Membangun Masyarakat Yang Mandiri,

Berkualitas Dan Berdaya Saing pada Tahun 2018, dengan ciri:

1) Peningkatan Kualitas Sumber daya manusia dengan

indikator capaian: IPM = 82,02;

2) Mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui, dengan

indikator jumlah penduduk Tahun 2018 maksimal 2.835.223

Jiwa;Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi dengan

indikator capaian Angka Fertilitas Total (AFT) = 1,85.

3) Meningkatkan kualitas dan akses penyelenggaraan

Pendidikan, dengan indikator capaian: Indeks Pendidikan =

93,53;

4) Mengembangkan Pendidikan Wajib Belajar Menengah 12

Tahun yang Bermutu, dengan indikator capaian: angka Rata-

rata Lama Sekolah (RLS) = 12,17 Tahun;

5) Indeks Kesehatan = 81,87 ; Angka Harapan Hidup = 74,45 ;

90% fasilitas kesehatan memenuhi SPM kesehatan; Angka

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 60

Kematian Bayi = 29/1000 kelahiran hidup; menurunnya

Jumlah Kematian Ibu Melahirkan = 11 orang/tahun.

6) Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang tahapan

proses pembangunan.

7) Meningkatkan kepedulian dan kepekaan masyarakat

terhadap lingkungan sosial maupun fisik.

8) Terwujudnyamultikulturalisme dalam lingkungan Sunda

yang inklusif, dengan catatan kemajuan : Terwadahinya

heterogenitas budaya dalam lingkungan Budaya Sunda, serta

meningkatnya sinergitas pelestarian budaya lokal Sunda

antara pemerintah, pelaku budaya dan masyarakat.

4. Kemajuan Dalam Bidang Perekonomian Yang Kokoh, Maju, Dan

Berkeadilan pada Tahun 2018,dengan penciri :

1) Meningkatkan Pertumbuhan Riil dan Kontribusi Riil Sektor

Perekonomian kota terutama dari Core sectors (Jasa Wisata

dan Perdagangan berbasis industri kreatif dan IT) dengan

mempertahankan industri pengolahan yang ada, dengan

indikator capaian : LPE 10,33%; Tingkat pemerataan

pendapatan versi Bank Dunia minimal 16% (kategori sedang);

PDRB Riil/kapita minimal Rp 20 juta per tahun; Indeks

daya beli 70,66;

2) Memperbaiki stabilitas harga dan distribusi barang

kebutuhan pokok, dengan indikator capaian : Tingkat inflasi

umum satu digit;

3) Perluasan kesempatan lapangan kerja formal di sektor-sektor

yang menjadi core competency kota, dengan indikator

capaian: Tingkat Pengangguran Terbuka 13,5% ; Kesempatan

kerja Minimal 90%.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 61

4) Memberikan Kemudahan Pelayanan Perijinan dan Kepastian

Hukum bagi investor dan dunia usaha, dengan indikator

capaian : Nilai Investasi berskala nasional meningkat 30%.

5) Mengembangkan Kota Bandung sebagai kota tujuan wisata,

dengan indikator capaian: Meningkatnya Jumlah wisatawan

sebesar 35%.

6) Terwujudnya anggaran pemerintah yang optimal, dengan

catatan kemajuan :

a. Rata-rata Peningkatan Pendapatan 17%.

b. APBN, APBD Prov & APBD Kota terintegrasi sepenuhnya.

c. Mengembangkan instrumen pem-biayaan pembangunan

non-konvensional, dengan catatan kemajuan:

Penggunaan instru-men pembiayaan pembangunan non-

konvensional mulai signifikan.

7) Terwujudnya masyarakat dan sektor swasta berperan besar

dalam pembiayaanpembangunan kota, dengan catatan

kemajuan :

a. Berbagai insentif fiskal tersedia untuk fasilitasi sektor

swasta.

b. Mengembangkan sistem pembiayaan dengan kemitraan

pemerintah dan swasta, dengan catatan kemajuan :

Berfungsinya perusahaan patungan untuk beberapa

layanan jasa umum dan barang publik.

c. Berfungsinya instrumen pem-biayaan pembangunan non

konvensional berbasis masyarakat.

d. Berbagai insentif fiskal untuk masyarakat dalam

pembangu-nan, pelaksanaan dan pemeliharaan barang

dan jasa publik.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 62

Dalam Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Tenaga

Kerjamengacupada target kinerja Misi 4 RPJMD 2013 – 2018 Kota

Bandung, yaitu : Kemajuan Dalam Bidang Perekonomian Yang

Kokoh, Maju, Dan Berkeadilan pada Tahun 2018, dengan indikator :

Perluasan kesempatan lapangan kerja formal di sektor-sektor yang

menjadi core competency kota, dan indikator capaian RPJPD : Tingkat

Pengangguran Terbuka 13,5% ; Kesempatan kerja Minimal

90%.Capaian kinerja RPJMD 2008 – 2013 Tingkat Pengangguran

Terbuka 10,98%; Kesempatan Kerja 89,02%.Target kinerja RPJMD

2013-2018: Tingkat Pengangguran Terbuka 10%, dan Kesempatan

Kerja mencapai 90%, Penciptaa Lapangan Pekerjaan Baru 50.000

dan Penciptaan Wirausaha Baru 7.500.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi Jawa Barat

Rencana Strategi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung secara substantif

tidak berdiri sendiri, dokumen ini terkait dengan keberadaan

dokumen perencanaan lainnya yang bersifat perencanaan program

pembangunan (a-spatial). Oleh karena itu dalam penyusunannya

memperhatikan dan mensinergikan dengan :

1. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013

tentang tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJMD) Transisi Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

2. Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)Kota Bandung

2005 – 2025.

3. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana

Pembangunan Jangka MenengahDaerah (RPJMD)Tahun 2013 –

2018.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 63

4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 2

Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Lampiran Permennakertrans

Nomor PER.03/MEN/1/2010 Tentang RENSTRA

Kemennakertrans Tahun 2010-2014,

serta dokumen lainnya yang berkaitan dengan Urusan

Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian. Adapun pokok yang

berkaitan, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1. Keterkaitan RENSTRA Dinas Tenaga Kerja dengan Dokumen Perencanaan

Lainnya RENSTRA

Dinas Tenaga Kerja

Kota Bandung

2013-2018

RPJMD

Kota Bandung 2013-2018

RENSTRA Dinas

Tenaga Kerja & Transmigrasi

Propinsi Jawa

Barat

2014-2018

RPJMD

Propinsi Jawa Barat

2014-2018

RENSTRA

Kementerian Tenaga Kerja

&

Transmigrasi

2010-2014

Keterkaitan Misi :

1. Meningkatkan

kompetensi dan

produktifitas tenaga kerja

2. Meningkatkan

kesempatan

kerja

3. Meningkatkan Perlindungan &

Pengembangan

lembaga

ketenagakerjaan

4. Meningkatkan

Penempatan Transmigrasi

5. Meningkatkan

kualitas kinerja

dengan prinsip

tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance)

Membangun

perekonomian

yang kokoh, maju, dan

berkeadilan

Misi 1 :

Membangun

Pencitraan Tenaga Kerja dan

Transmigrasi

Misi 2 :

Mengembangkan

Kebersamaan Pelaku

Pembangunan

Misi 4 :

Mengoptimalkan

Lembaga

Pengembangan Sumber daya

manusia

Misi

1:Memantapkan

Masyarakat Jawa Barat yang

Berkualitas,

Produktif, dan

Berwawasan

Luas.

Misi 2

Memantapkan

Pembangunan

Ekonomi

Regional Secara Menyeluruh.

Misi 3 :

Meningkatkan

Kesejahteraan Masyarakat

Keterkaitan Sasaran:

Sasaran :

1. Peningkatan

Kualitas Sumberdaya

Manusia Tenaga

Kerja;

Sasaran :

Meningkatkan

kesempatan kerja dan

perlindungan

tenaga kerja

Sasaran Misi 1:

Meningkatnya

Kualitas Tenaga Kerja dan

Transmigran

Terlatih yang Siap

Sasaran

Meningkatnya

kualitas tenaga kerja dan

perlindungan

terhadap tenaga

Agenda :

Perbaikan

Iklim Ketenagakerja

an

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 64

2. Peningkatan

Penempatan

Kerja dan

Perluasan Kesempatan

Kerja;

3. Peningkatan

Pembinaan

Hubungan

Industrial dan Perlindungan

Tenaga Kerja,

Keselamatan

dan Kesehatan

Kerja; 4. Peningkatan

Lokasi dan

Penempatan

Transmigrasi;

5. Terwujudnya

Peningkatan Kualitas

Pelayanan

Publik;

6. Meningkatnya

Kapasitas Akuntabilitas

Kinerja

Birokrasi

Kerja Pada

Berbagai Sektor

Lapangan Kerja

dan Transmigrasi Sasaran Misi 2 :

Meningkatnya

Penempatan

Tenaga Kerja di

berbagai lapangan usaha

Sasaran Misi 4 :

Meningkatnya

Kerjasama Kemitraan dengan

dunia Usaha

dalam

meningkatkan

kesejahteraan

tenaga kerja dan transmigrasi

kerja Sasaran :

menurunkan

Tingkat

Pengangguran Menjadi 5,1

Persen

Kebijakan :

Menciptakan Lapangan

Kerja Formal Dan Modern

Memfasilitasi Perpindahan

Pekerja Dari

Produktivitas

Rendah Ke

Produktivitas Tinggi

Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan Rencana

Kerja setiap tahun dalam rangka pencapaian visi, misi, dan arah

pembangunan jangka menengah daerah Kota Bandung. Secara

diagramatis keterkaitan Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

dengan dokumen perencanaan lainnya dapat dilihat pada gambar

berikut :

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 65

Gambar 3.1.

Keterkaitan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Lebih jelasnya hubungan kinerja pembangunan daerah kaitan antara

RPJMD Kota Bandung dengan RENSTRA SKPD diilustrasikan dalam

gambar di bawah ini :

Kepala Daerah

Tujuan/Sasaran

Visi/Misi

Program Pembangunan Daerah

Program Prioritas

Tujuan/Sasaran

Visi/Misi

Kepala SKPD

Program/Kegiatan Prioritas

Visi/misi SKPD dibuat untuk secara langsung maupun tidak

langsung untuk mendukung atau mewujudkan visi misi

Kepala Daerah

Program Pembangunan Daerah berisi program-program

prioritas terpilih yang menjadi “top priority” untuk

mewujudkan visi/misi Kepala Daerah (RPJMD)

RPJMD RENSTRA SKPD

Program Penyelengaraan Urusan Pem.Daerah

Program Prioritas

Gambar 3.2.

Hubungan Kinerja Pembangunan Daerah

RENSTRA DISNAKER KOTA

BANDUNG

RENSTRA DISNAKER&TRANS

PROP. JABAR

RPJMD PROPINSI JAWA BARAT

RPJM

KEMENAKERTRANS RI

RPJPD 2005-2025 & RPJM 2009-2013 KOTA

BANDUNG

RENCANA KERJA 2014

RENCANA KERJA 2015

RENCANA KERJA 2016

RENCANA KERJA 2017

RENCANA KERJA 2018

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 66

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis

Penyusunan RENSTRA memperhatikan dan mempertimbangkan

berbagai pola dan struktur tata ruang yang telah ditetapkan

dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011

Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2011-

2031, sebagai acuan untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan

menyusun program pembangunan yang berkaitan dengan

pemanfaatan ruang kota.

Penelaahan rencana tata ruang bertujuan untuk melihat kerangka

pemanfaatan ruang daerah dalam 5 (lima) tahun mendatang yang

asumsi-asumsinya, meliputi: 1) Struktur ruang dalam susunan

pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan

sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial

ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan

fungsional; 2) Distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah

yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan fungsi

budidaya; dan 3) Pemanfaatan ruang melalui program yang

disusun dalam rangka mewujudkan rencana tata ruang yang

bersifat indikatif, melalui sinkronisasi program sektoral dan

kewilayahan baik di pusat maupun di daerah secara terpadu.

Dalam menyusun RENSTRA ini juga selain berpedoman pada

RTRW daerah sendiri, juga perlu memperhatikan RTRW daerah

lain, guna tercipta sinkronisasi dan sinergi pembangunan jangka

menengah daerah antar kabupaten/kota serta keterpaduan

struktur dan pola ruang kabupaten/kota lainnya, terutama yang

berdekatan atau yang ditetapkan sebagai satu kesatuan wilayah

pembangunan kabupaten/kota, dan atau yang memiliki

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 67

hubungan keterkaitan atau pengaruh dalam pelaksanaan

pembangunan daerah. Selanjutnya aspek lingkungan hidup pun

harus menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan isu-isu

strategis yang perlu ditindaklanjuti dengan action program

kegiatan selama 5 tahun ke depan.

3.5. Penentuan Isu - Isu Strategis

Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk

dijadikan prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima)

tahun mendatang. Isu strategis diidentifikasi dari berbagai

sumber, diantaranya adalah :

1. Isu strategis dari dinamika internasional, nasional dan regional

yang mempengaruhi Kota Bandung.

2. Isu strategis dari Kebijakan Pembangunan Daerah Lainnya yang

mempengaruhi Kota Bandung

3. Isu strategis dari kebijakan pembangunan daerah yang terdiri

dari :

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota

Bandung 2005-2025.

Isu strategis yang diangkat dari analisis situasi dan kondisi

kependudukan, ekonomi, sosial budaya, sarana prasarana

dan pemerintahan umum saat ini, serta kemungkinan

kondisinya di masa datang.

Sasaran-sasaran pembangunan yang belum dapat dipenuhi

pada masa RPJMD sebelumnya.

Adapun isu strategis yang patut diangkat dalam RPJMD ini

ditetapkan berdasarkan kriteria-kriteria berikut ini,

1. Kriteria- 1: Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap

pencapaian sasaran pembangunan nasional;

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 68

2. Kriteria- 2: Merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah

Daerah;

3. Kriteria- 3: Luasnya dampak yang ditimbulkannya terhadap

daerah dan masyarakat;

4. Kriteria- 4: Memiliki daya ungkit yang signifikan terhadap

pembangunan daerah;

5. Kriteria- 5: Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola;

dan

6. Kriteria- 6: Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan.

3.5.1 Kajian Kebijakan Pembangunan

Penentuan isu strategis didahului dengan review terhadap

kebijakan pembangunan nasional dan agenda pembangunan

regional, dan daerah yang relevan dalam memberi arah bagi

pembangunan di Kota Bandung. Hasil review akan melengkapi

draft isu strategis Urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian.

1. RPJPD 2005-2025 dan RPJMD Transisi Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013-2018

Isu Strategis dalam RPJPD 2005-2025 Propinsi Jawa Barat

adalah pengangguran dan ketenagakerjaan, dan Isu

Strategisdalam RPJMD Transisi Propinsi Jawa Barat Tahun

2013-2018 tercantum Penanganan kemiskinan, pengangguran

dan ketenagakerjaan. Prioritas Pembangunan RPJPD 2005-2025

yang berkaitan dengan urusan ketenagakerjaan adalah tercermin

dalam “Bidang Pendidikan, Kesehatan, Kebudayaan,

Ketenagakerjaan, Pemuda & Olahraga, Sosial, Iptek, Industri &

Perdagangan”

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 69

Kebijakan Umum dan Program Prioritas RPJMDTransisi Provinsi

Jawa Barat Tahun 2013-2018, adalah : Memantapkan

Pembangunan Ekonomi Regional Secara Menyeluruh dimaknai

melalui kebijakan pengembangan kemampuan dan daya saing

ekonomi Jawa Barat berbasis potensi lokal.

2. RPJPD 2005-2025 dan RPJMD 2013-2018 Kota Bandung

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah adalah grand

desain selama 25 tahun kedepan yang menjadi landasan

penyusunan rencana pembangunan lima tahunan dan rencana

kerja pemerintah daerah. Isu Strategis RPJPD 2005-2025 yang

menjadi salah satu acuan penyusunan isu strategis Dinas Tenaga

Kerja, adalah: “Daya Tarik dan Daya Saing Kota”, sasaran pokok

RPJPD 2005-2025 : Terwujudnya perekonomian kota yang

berdaya saing. Sedangkan isu strategis RPJMD 2013-2018

adalah: “Pengangguran, penanggulangan Kemiskinan dan

Permasalahan Sosial”.

3. Standar Pelayanan Minimum (SPM)

Dalam pasal 11 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

disebutkan bahwa penyelenggaraan urusan yang bersifat wajib

berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang

dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh pemerintah.

Dalam rangka pelaksanaan pasal 11 ayat (4) Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tersebut, pemerintah telah menetapkan

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Dalam Peraturan Pemerintah ini disebutkan bahwa SPM adalah

ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 70

merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap

warga secara minimal.

Sesuai dengan Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun

2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar

Pelayanan Minimal (SPM), diamanatkan bahwa SPM yang telah

ditetapkan Pemerintah menjadi salah satu acuan bagi

Pemerintahan Daerah untuk menyusun perencanaan dan

penganggaran penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Rencana

pencapaian SPM dituangkan dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategi Satuan

Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD).

Standar pelayanan dasar yang sudah ditetapkan oleh

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia

adalah Standar Pelayanan Ketenagakerjaan sesuai

Permennakertrans Nomor PER.2/MEN/X/2014 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan, terdiri dari 5

pelayanan dengan 7 indikator adalah :

1. Pelayanan Pelatihan;

2. Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja;

3. Pelayanan Penyelisihan Hubungan Industrial;

4. Pelayanan kepesertaan Jamsostek;

5. Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan.

3.5.2 Penetapan Isu Strategis

Berdasarkan hasil analisis terhadap hal-hal yang telah

dikemukakan sebelumnya, serta dengan mempertimbangkan

kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, maka dapat diidentifikasi 4

isu strategis urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di

Kota Bandung :

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 71

1. Ketidaksesuaian antara kualifikasi jabatan lowongan kerja

dengan bakat, minat, dan kemampuan pencari kerja;

2. Terbatasnya kesempatan kerja yang tersedia;

3. Tingginya pelanggaran norma ketenagakerjaan, dan

meningkatnya kasus perselisihan hubungan industrial;

4. Terbatasnya lokasi transmigrasi, dan minimnya pemberangkatan

transmigran;

5. Kurang optimalnya pelayanan publik yang dilaksanakan oleh

aparat Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 72

RENSTRA

Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran, Strategi Dan

Kebijakan BAB4

4.1. Visi dan Misi SKPD

Rumusan Visi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung berlandaskan

RPJPD Kota Bandung Tahun 2005-2025 yang ditetapkan dengan

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008,

mengamanatkan Visi Daerah: yaitu “KOTA BANDUNG

BERMARTABAT” (BANDUNG DIGNIFIED CITY), selanjutnya

dijabarkan kembali kedalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor

3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka menengah

Daerah Kota Bandung Tahun 2013-2018, yaitu: “MEWUJUDKAN

KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN, DAN SEJAHTERA”.

dengan target kinerja RPJPD Tahun 2005-2025 dan RPJMD 2013-

2018 Urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian adalah

menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka, Penciptaan lowongan

pekerjaan baru, dan penciptaan wirausaha baru.

Visi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018

mencerminkan adanya hasrat atau keinginan yang relevan dengan

Visi Kota Bandung “Mewujudkan Kota Bandung Yang Unggul”,

disinergikan dengan semangat kompetisi kerja menjadi yang unggul

atau paling baik, maka Visi Dinas Tenaga Kerja adalah :

“Terwujudnya Penyelenggaraan Ketenagakerjaan Terbaik”. Untuk

merealisasikan keinginan, harapan serta tujuan sebagaimana

tertuang dalam visi yang telah ditetapkan, maka harus memahami

makna yang terkandung di dalam visi tersebut.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 73

Makna yang terkandung dalam visi Dinas Tenaga Kerja adalah :

Pertama, bahwa Terwujudnya Penyelenggara Ketenagakerjaan

Terbaik mengandung arti bahwa Dinas Tenaga Kerja adalah suatu

lembaga yang menjadi terbaik dan terdepan serta contoh bagi daerah

lain dalam upaya terobosan perubahan dalam menyiapkan tenaga

kerja terampil dan produktif, peningkatan keterampilan dan

produktivitas kerja, membina lembaga-lembaga latihan swasta,

melakukan akreditasi lembaga latihan swasta serta sertifikasi

kemampuan, sehingga tenaga-tenaga tersebut di atas dapat berdaya

saing tinggi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja

serta memenuhi standar nasional / internasional.

Kedua, mengandung arti bahwa Dinas Tenaga Kerja sebagai lembaga

pemerintahan yang mempunyai kewajiban untuk dapat memfasilitasi

dan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat pencari kerja,

mendorong dan memotivasi para pengusaha untuk menciptakan

perluasan kerja melalui pelatihan penciptaan wira usaha baru, serta

mengerahkan warga masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan

untuk mengikuti program transmigrasi.

Ketiga, bahwa Dinas Tenaga Kerja ini sebagai suatu lembaga yang

dapat berperan sebagai fasilitator terdepan yang unggul dalam

mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, adil dan

bermartabat, mencakup pembinaan terhadap pengusaha, para

pekerja dan lembaga-lembaga ketenagakerjaan, sosialisasi

perundang-undang ketenagakerjaan, penanganan permasalahan /

perselisihan ketenagakerjaan, memfasilitasi penetapan upah

minimum kota, serta memberikan perlindungan kesehatan,

keselamatan, terhadap pekerja dan pengusaha, serta meningkatkan

kesejahteraan pekerja, melalui program dan kegiatan yang

berorientasi terhadap peningkatan keselamatan kerja, kesehatan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 74

kerja dan jaminan sosial bagi tenaga kerja, perumusan dan

penyusunan UMK, serta peningkatan penegakkan hukum

ketenagakerjaan.

Keempat, bahwa Dinas Tenaga Kerja mampu memfasilitasi dalam

pemberdayaan, dan memberikan alternatif peluang berusaha untuk

menghidupi nafkah masyarakat melalui program pengembangan

wilayah transmigrasi regional, dengan peningkatan lokasi

transmigrasi, pengerahan penempatan transmigran, dan penyuluhan

kepada calon transmigran.

Untuk merealisasikan Visi yang telah ditetapkan serta sasaran yang

akan dicapai berdasarkan Peraaturan Daerah Kota Bandung Nomor 3

Tahun 2014 tentang RPJMD Tahun 2013 – 2018, urusan

ketenagakerjaan tercakup dalam misi keempat, yaitu : “Membangun

perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan”, dimaksudkan

untuk meningkatkan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga

kerja, menciptakan iklim usaha yang kondusif, mengembangkan

koperasi dan UMKM, mewujudkan pariwisata yang berdaya saing

dan berkelanjutan, meningkatkan ketahanan pangan, dan

mengembangkan sistem pembiayaan kota terpadu. Misi Dinas

Tenaga Kerja adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kompetensi dan produktifitastenaga kerja

Misi ini memiliki makna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus dapat

menyiapkan tenaga kerja terampil dan produktif yang unggul, siap

pakai sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja, baik

secara langsung berupa pelatihan dan pemagangan serta

menciptakan wirausaha baru yang langsung dilaksanakan oleh

Dinas Tenaga Kerja, ataupun tidak langsung melalui pembinaan

terhadap lembaga – lembaga latihan swasta, akreditasi, dan

sertifikasi keahlian, sehingga tenaga kerja tersebut diatas

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 75

mempunyai daya saing tinggi sesuai kebutuhan pasar kerja dan

dunia kerja.

2. Meningkatkan kesempatan kerja

Misi ini bermakna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus dapat

memfasilitasi pencari kerja dan calon pengguna tenaga kerja

untuk memperoleh informasi kesempatan kerja melalui bursa

kerja terpadu/job fair, bursa kerja khusus, bursa kerja on-line

maupun melalui program atau kegiatan yang orientasinya untuk

memberikan informasi kerja kepada masyarakat dan informasi

calon tenaga kerja kepada calon pengguna tenaga kerja. Begitu

pun perluasan kerja dapat dilakukan dengan berbagai macam

program / kegiatan yang unggul, seperti penciptaan wira usaha

baru, penerapan dan pemanduan teknologi padat karya (PP-TPK),

untuk penanganan tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan atau

ter-PHK melalui kegiatan padat karya produktif (PKP), dan

pemberian kerja sementara (PKS).

3. Meningkatkan Perlindungan dan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan

Misi ini mengandung makna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus

dapat berperan sebagai fasilitator di dalam perwujudan hubungan

industrial yang harmonis, dinamis, adil, bermartabat dan unggul,

melalui berbagai program dan kegiatan pembinaan terhadap

pengusaha, para pekerja dan lembaga-lembaga ketenagakerjaan,

sosialisasi perundang-undangan ketenagakerjaan, penanganan

permasalahan/perselisihan hubungan industrial, serta

mengkoordinasikan dan membantu memfasilitasi Penetapan Upah

Minimum Kota oleh Dewan Pengupahan Kota Bandung. Misi ini

juga mengandung makna untuk berperan dalam fungsi

perlindungan tenaga kerja baik terhadap hak-hak pekerja,

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 76

kesehatan maupun keselamatannya. Begitu pula harus dapat

melindungi kepentingan pengusaha dari intervensi / campur

tangan pihak ketiga yang dapat merusak hubungan industrial

yang harmonis antara pengusaha dan pekerja.

4. Meningkatkan Penempatan Transmigrasi

Misi ini mengandung makna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus

dapat berperan sebagai fasilitator yang unggul dalam pembinaan

dan penyuluhan tentang ketransmigrasian, penjajagan dan

kerjasama ketransmigrasian, survey lokasi transmigrasi serta

pemberangkatan transmigran dengan tujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat

sekitarnya, peningkatan dan pemerataan pembangunan daerah.

5. Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Tata Kelola

Kepemerintahan yang Baik (good governance)

Misi ini mengandung makna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus

dapat meningkatkan kinerja, baik dalam perencanaan

penyusunan rencana kegiatan, pelaksanaan pelayanan

administrasi, pelaksanaan pengkoordinasian penyelenggaraan

tugas-tugas bidang, pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan

perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang

ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang

menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam RENSTRA Dinas

Tenaga Kerja 2013-2018, yang selanjutnya akan menjadi dasar

penyusunan arsitektur kinerja pembangunan daerah urusan

ketenagakerjaan secara keseluruhan. Mengacu pada visi dan misi

RPJMD 2013-2018 Misi 4.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 77

Tujuan nomor 3 (tiga) dalam Misi 4 RPJMD Kota Bandung 2013-

2018 yaitu : ”Membangun perekonomian kota yang berkeadilan”,

dengan sasaran ”Meningkatkan kesempatan kerjadan perlindungan

tenaga kerja”. Indikator yang menjadi tugas Dinas Tenaga Kerja

adalah : Tingkat Pengangguran Terbuka, dan Lapangan Pekerjaan

Baru, dan Wira Usaha baru. Oleh karena itu dalam upaya

pencapaian target kinerja Kota Bandung, ditetapkan tujuan dan

sasaran bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian tahun 2013

– 2018 adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan

perkembangan pasar kerja;

2. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, dan

perluasankesempatankerja;

3. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan pelayanan

penyelesaian kasus PHI/PHK dalam upaya melaksanakan

perlindungan tenaga kerja;

4. Meningkatkan penempatan transmigrasi;

5. Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip good governance di

lingkungan Dinas Tenaga Kerja.

Sasaran :

1. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Tenaga Kerja;

2. Peningkatan Penempatan Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja;

3. Peningkatan Pembinaan Hubungan Industrial dan Perlindungan

Tenaga Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja;

4. Peningkatan Lokasi dan Penempatan Transmigrasi;

5. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik;

6. Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 78

Tujuan dan sasaran jangka menengah Pelayanan Dinas Tenaga Kerja

Kota Bandung beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel

berikut ini :

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 78

Tabel 4.1.

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- Target

Kinerja Akhir 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)

1. Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja

Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Tenaga Kerja

Rasio Tenaga Kerja Terampil dan Produktif

50,00 %

50,99% 52,00% 53,00% 54,01%

54,01%

2. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja

Peningkatan Penempatan Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja

Tingkat Pengangguran Terbuka 10,78% 10,55% 10,36% 10,17% 10,00% 10,00%

Rasio Jumlah Penempatan Tenaga Kerja Terdaftar

14,22% 14,60% 14,97% 15,09% 15,29% 15,29%

Lapangan Pekerjaan Baru 3.000 10.000 11.000 12.000 14.000 50.000

Wira Usaha Baru 1.120 1.340 1.520 1.680 1.840 7.500

3. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan pelayanan penyelesaian kasus PHI/PHK dalam upaya melaksanakan perlindungan tenaga kerja

Peningkatan pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja, keselamatan dan kesehatan kerja

Rasio Penyelesaian Kasus Perselisihan Hubungan Industrial, selesai Perjanjian Bersama (PB)

55,00% 56,00%

57,00% 58,00% 58,00% 58,00%

4. Meningkatkan penempatan

transmigrasi

Peningkatan Lokasi dan

Penempatan Transmigrasi

Jumlah pemberangkatan Transmigran 8 KK

10 KK 10 KK 11 KK 12 KK

51 KK

5. Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip good governance di lingkungan Dinas Tenaga Kerja

Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

Nilai Evaluasi AKIP Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPk/Inspektorat yang

ditindasklanjuti

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Prosentase Tertib Administrasi barang/asset daerah ditindaklanjuti

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 80

4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD

Strategi

Strategi adalah cara untuk mewujudkan tujuan, yang dirancang

secara konseptual, analistis, realistis, rasional, dan komprehensip.

Strategi yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJP) Kota Bandung Tahun 2005 – 2025 yang

berkaitan dengan urusan ketenagakerjaan adalah : ”Perluasan

kesempatan lapangan kerja formal di sektor-sektor yang menjadi Core

competency kota”. Indikator kinerjanya digunakan juga sebagai

indikator kinerja RPJMD 2013-2018, yaitu : ”Tingkat Pengangguran

Terbuka 10% Tahun 2018”, TPT adalah suatu nilai persentase

perbandingan jumlah Penganggur dengan jumlah Angkatan Kerja,

penurunan persentase dapat diindikasikan penyerapan tenaga kerja

meningkat, tetapi jika persentase meningkat kemungkinan faktor

yang mempengaruhinya adalah terjadinya peningkatan jumlah

Angkatan Kerja sebagai akibat dari meningkatnya laju pertumbuhan

penduduk, serta meningkatnya angka lulusan sekolah. Kemungkinan

juga adanya peningkatan jumlah penduduk yang sementara tidak

bekerja, berkeinginan untuk bekerja atau sedang mencari pekerjaan,

sehingga menambah jumlah pengangguran.

Urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian merupakan bagian

dari pembangunan nasional dalam upaya pengembangan sumberdaya

manusia yang memegang peranan penting dalam mewujudkan

pembangunan manusia Indonesia. Oleh karena itu, pembangunan

ketenagakerjaan dan ketransmigrasian diarahkan untuk memberikan

kontribusi nyata dan terukur dalam rangka peningkatan

kesejahteraan tenaga kerja, ketenangan berusaha dan kesejahteraan

transmigrasi yang dilaksanakan melalui berbagai strategi dan

kebijakan.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 81

Strategi Urusan Ketenagakerjaan yang disusun untuk mencapai misi

4 RPJMD 2013-2018 adalah :melalui strategi pertama menciptakan

wirausaha baru dengan arah kebijakan: pelatihan bagi calon

wirausaha baru. strategi kedua, pemberian kesempatan memperoleh

pelatihan, peningkatan kompetensi kerja produktivitas tenaga kerja,

dengan arah kebijakan, peningkatan kualitas sumber daya manusia

tenaga kerja. Strategi Ketiga, mengupayakan hubungan industrial

harmonis, dinamis dan berkeadilan, kelangsungan usaha serta

peningkatan kesejahteraan pekerja dan perlindungan tenaga kerja

dengan arah kebijakan, peningkatan perlindungan tenaga kerja,

keselamatan dan kesehatan kerja. Strategi Keempat mengupayakan

penciptaan lapangan pekerjaan baru dengan arah kebijakan

peningkatan penempatan kerja dan perluasan kesempatan kerja.

Tabel 4.2.

Strategi Dan Arah Kebijakan Misi 4 RPJMD 2013-2018 MISI 4: Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan

No. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

PROGRAM

Tujuan 3: Membangun perekonomian kota yang berkeadilan

13. Meningkatkan kesempatan kerja dan perlindungan ten aga kerja

menciptakan wirausaha baru

pelatihan bagi calon wirausaha baru

1. Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja

2. Program Peningkatan kesempatan kerja

pemberian kesempatan memperoleh pelatihan, peningkatan kompetensi

kerja produktivitas tenaga kerja

peningkatan kualitas sumber daya manusia

tenaga kerja

Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja

mengupayakan hubungan industrial harmonis, dinamis dan berkeadilan, kelangsungan usaha serta peningkatan kesejahteraan pekerja dan perlindungan tenaga kerja

peningkatan perlindungan tenaga kerja, keselamatan dan kesehatan kerja

Perlindungan dan Pengembangan lembaga ketenagakerjaan

mengupayakan penciptaan lapangan pekerjaan baru

peningkatan penempatan kerja dan perluasan kesempatan kerja

Program Peningkatan kesempatan kerja

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 82

Adapun tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan Rencana Strategi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, sebagai berikut :

Tabel 4.3.

Tujuan, Sasaran, Strategi Dan Arah Kebijakan RENSTRA 2013-2018

VISI : Terwujudnya Penyelenggara Ketenagakerjaan Terbaik

Misi 1 : Meningkatkan kompetensi dan produktifitastenaga kerja

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Menyiapkan tenaga kerja

yang kompeten, produktif sesuai dengan

perkembangan pasar kerja

Peningkatan

Kualitas Sumberdaya

Manusia Tenaga

Kerja;

Pemberian

kesempatan memperoleh

pelatihan,

peningkatan

kompetensi kerja

produktivitas tenaga kerja

Meningkatkan

kualitas, kompetensi dan

produktivitas

tenaga kerja, serta

profesionalisme

kepelatihan

Misi 2 : Meningkatkan kesempatan kerja

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan

penempatan tenaga kerja,

dan perluasan

kesempatan kerja

Peningkatan Penempatan Kerja dan Perluasan

Kesempatan Kerja

Mengupayakan

perluasan

kesempatan

memperoleh

pekerjaan, dan

fasilitasi terciptanya

perluasan kerja

Meningkatkan

penempatan tenaga

kerja, dan

perluasan

kesempatan kerja

Misi 3 : Perlindungan dan Pengembangan lembaga ketenagakerjaan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan

kesejahteraan tenaga kerja

dan pelayanan penyelesaian kasus

PHI/PHK dalam upaya

melaksanakan

perlindungan tenaga kerja

Peningkatan

pembinaan

hubungan industrial dan

perlindungan

tenaga kerja,

keselamatan dan

kesehatan kerja

Mengupayakan

hubungan

industrial harmonis,

dinamis,

berkeadilan, dan

meningkatnya

kesejahteraan pekerja; dan

Mewujudkan

kesadaran dan

kepatuhan

pengusaha dan

pekerja dalam melaksanakan

peraturan

perundang-

undangan

ketenagakerjaan

Meningkatkan

pembinaan,

pengembangan lembaga

ketenagakerjaan,

dan penyelesaian

perselisihan

hubungan industrial, serta

perlindungan

tenaga kerja

Misi 4 : Meningkatkan Penempatan Transmigrasi

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan Peningkatan Peningkatan Meningkatkan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 83

penempatan transmigrasi Lokasi dan

Penempatan

Transmigrasi

jumlah lokasi

penempatan

transmigrasi, dan

jumlah

pemberangkatan

transmigran

kerjasama antar

daerah/penempatan

transmigrasi, dan

penyuluhan ketransmigrasian

Misi 5 : Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip tata kelola kepemerintahan yang

baik (good governance)

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan kualitas

kinerja dengan prinsip good governance di

lingkungan Dinas Tenaga

Kerja

1. Terwujudnya

Peningkatan

Kualitas

Pelayanan

Publik;

2. Meningkatnya Kapasitas

Akuntabilitas

Kinerja

Birokrasi.

Meningkatkan

efektifitas dan

kualitas kinerja

SKPD

Meningkatkan

akuntabel kinerja

SKPD

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 84

RENSTRA

Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja,

Kelompok Sasaran, Dan Pendanaan Indikatif

BAB5

5.1. Rencana Program dan Kegiatan

Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah adalah

menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka, yang

diimplementasikan dalam sasaran program, yaitu : Meningkatnya

kualitas dan produktifitas tenaga kerja dengan target kinerja adalah

rasio tenaga kerja terampil dan produktif; Meningkatnya

kesempatan kerja dengan target kinerja adalah persentasi

penempatan terhadap pencari kerja terdaftar; Perlindungan dan

Pengembangan lembaga ketenagakerjaan dengan target kinerja rasio

penyelesaian kasus perselisihan hubungan industrial; serta Program

Pengembangan Wilayah Transmigrasi, dan Program Transmigrasi

Regional dengan target kinerja adalah jumlah penempatan

transmigran. Target kinerja ini merupakan dasar pertimbangan

disusunnya Rencana Program dan Kegiatan ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian.

Urusan Ketenagakerjaan acuan kinerjanya tercantum dalam Misi 4

RPJMD Kota Bandung Tahun 2013 – 2018, yaitu : Membangun

perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan. Tujuan nomor 3

(tiga) dalam Misi 4 RPJMD Kota Bandung 2013-2018 yaitu :

”Membangun perekonomian kota yang berkeadilan”, dengan sasaran

”Meningkatkan kesempatan kerjadan perlindungan tenaga kerja”.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 85

Indikator yang menjadi tanggungjawab Dinas Tenaga Kerja adalah :

Tingkat Pengangguran Terbuka, dan Lapangan Pekerjaan Baru.

Rumusan program pembangunan daerah menghasilkan rencana

pembangunan yang konkrit dalam bentuk program prioritas yang

secara khusus berhubungan dengan capaian sasaran pembangunan

daerah. Dalam mewujudkan capaian keberhasilan pembangunan,

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung menetapkan program-program

sesuai dengan Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang dilaksanakan

oleh masing-masing bidang. Penetapan program pembangunan

urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian adalah sebagai

berikut.

1. Misi Meningkatkan kompetensi dan produktifitastenaga kerja

Program untuk mendukung misi ini adalah :

Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja

2. Misi Meningkatkan kesempatan kerja

Program untuk mendukung misi ini adalah :

Peningkatan kesempatan kerja

3. Misi Meningkatkan Perlindungan dan Pengembangan

Lembaga Ketenagakerjaan

Program untuk mendukung misi ini adalah :

Perlindungan dan Pengembangan lembaga ketenagakerjaan

4. Misi Meningkatkan Penempatan Transmigrasi

Program untuk mendukung misi ini adalah :

a. Pengembangan Wilayah Transmigrasi

b. Pengembangan Transmigrasi Regional

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 86

5. Misi Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Tata

Kelola Kepemerintahan yang Baik (good governance)

Program untuk mendukung misi ini adalah :

a. Pelayanan Administrasi Perkantoran

b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

c. Peningkatan Disiplin Aparatur

d. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

e. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

Tugas dan tanggungjawab Dinas Tenaga Kerja tidaklah mudah

karena berhubungan langsung dengan kesejahteraan masyarakat,

khususnya kesejahteraan pekerja se-Kota Bandung, maka perlu

upaya serius dalam melaksanakan program dan kegiatan untuk

mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan.

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terampil

dan produktif sesuai kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja;

meningkatkan peluang kesempatan kerja, dan perluasan kerja;

meningkatkan perlindungan dan pengembangan lembaga

ketenagakerjaan, serta pembinaan dan pengembangan hubungan

industrial; dan meningkatkan ketersediaan lokasi transmigrasi dan

pengerahan serta penempatan transmigran, Dinas Tenaga Kerja

Kota Bandung menyusun rencana operasional teknis yang

diimplementasikan dalam 10 (sepuluh) program dan 42 (empatpuluh

dua) kegiatan, terdiri dari : 3 (tiga) program dan 20 (duapuluh)

kegiatan urusan wajib Ketenagakerjaan; dan 2 (dua) program

dengan 3 (tiga) kegiatan urusan pilihan Ketransmigrasian, dan 5

(lima) program pendukung, dengan 19 (sembilan belas) kegiatan,

rinciannya sebagaimana tersebut di bawah ini :

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 87

1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Disusun 4 (empat) kegiatan sebagai berikut :

1) Penyusunan Data Base Tenaga Kerja Daerah

2) Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi Pencari Kerja

3) Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja serta

Kompetensi Lembaga Latihan Kerja;

4) Pemagangan Dalam Negeri.

2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah diantaranya :

1) Penyusunan Informasi Bursa Tenaga Kerja

2) Penyebarluasan Informasi Bursa Tenaga Kerja

3) Penyiapan Tenaga Kerja Siap Pakai

4) Pengembangan Kelembagaan Produktivitas dan Pelatihan

Kewirausahaan

5) Pemberian fasilitasi dan mendorong sistem pendanaan

pelatihan berbasis masyarakat

6) Perluasan Kesempatan Kerja

3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan

Program ini adalah program penanganan ketenagakerjaan pada

masa sedang bekerja (during employment) kegiatannya disusun

sebagai berikut :

1) Fasilitasi Penyelesaian Prosedur Penyelesaian Perselisihan

Hubungan Industrial

2) Fasilitasi Penyelesaian Prosedur, Pemberian Hukum dan

Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

3) Sosialisasi Berbagai Peraturan Pelaksanaan tentang

Ketenagakerjaan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 88

4) Peningkatan Pengawasan, Perlindungan dan Penegakan

Hukum terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja

5) Penyusunan dan Perumusan UMK Bandung

6) Peningkatan higiene dan kesehatan lingkungan kerja.

4. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

Adalah program yang masih terus dibutuhkan masyarakat Kota

Bandung dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat,

yang dapat dilaksanakan apabila kerjasama antar wilayah

tercapai dalam fasilitasi lokasi transmigrasi, kegiatan yang akan

dilaksanakan adalah :

1) Peningkatan Kerjasama Antar Wilayah, Antar Pelaku dan

Antar Sektor dalam rangka Pengembangan Kawasan

Transmigrasi

2) Pengerahan dan Fasilitasi Perpindahan serta Penempatan

Transmigrasi untuk Memenuhi Kebutuhan SDM.

5. Program Transmigrasi Regional

Dalam pelaksanaan pengerahan dan pemberangkatan

transmigran ke lokasi transmigrasi perlu adanya pemahaman

tentang lokasi, kondisi, situasi dan perbedaan antara lokasi yang

dituju dengan keadaan di Kota Bandung. Agar para calon

transmigran memahami secara menyeluruh apa yang dimaksud

transmigrasi, maka akan dilaksanakan kegiatan :

1).Penyuluhan Transmigrasi Regional.

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan, tentunya perlu

dukungan dan kerjasama antara SKPD terkait, khusus untuk

program dan kegiatan transmigrasi kerjasama yang harmonis

antar daerah akan membantu mendukung menyelesaikan

permasalahan tenaga kerja Kota Bandung.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 89

5.2. Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, Dan Pendanaan

Indikatif

Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran,

dan pendanaan indikatif yang telah dirumuskan disajikan

menggunakan Tabel 5.1 sebagai berikut :

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 90

Tabel 5.1

Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif SKPD...........................*)Kota Bandung

Di EXEL !!!

Tujua

n Sasaran

Indikato

r Sasaran

Kode Program dan

Kegiatan

Indikator

Kinerja Program

(outcome) dan

Kegiatan

(output)

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit

Kerja SKPD

Penang-

gung-

jawab

Lokasi Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5

Kondisi

Kinerja pada akhir

periode Renstra

SKPD

target Rp target

Rp target

Rp target

Rp target

Rp target

Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

Tujuan 1

Sasaran 1

Program

.......

Kegiatan......

Tujuan 1

Sasaran 2

Program

.......

Kegiatan......

Dst ....

Tujua

n 2

Sasaran

1

Program

.......

Kegiatan......

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 91

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 92

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 93

6.1. Indikator dan Target Kinerja Sasaran RPJMD

Penetapan indikator kinerja bertujuan untuk memberikan gambaran

mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi RPJMD

urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian pada akhir periode

masa jabatan Kepala Daerah. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi

pencapaian indikator outcome program pembangunan urusan

ketenagakerjaan dan ketransmigrasian setiap tahun atau indikator

capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja

yang diinginkan pada akhir periode Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah dapat dicapai.

Skenario dan asumsi pembangunan daerah tahun 2013-2018

berpedoman kepada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008

Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kota Bandung Tahun 2005-2025, hasil evaluasi capaian kinerja

pemerintah daerah sampai dengan saat ini, dan memperhatikan

peluang dan tantangan selama kurun waktu lima tahun mendatang

sampai dengan tahun 2018.

Penetapan indikator kinerja sasaran RPJMD 2013-2018

berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2014

tentang Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah Kota

RENSTRA

Indikator Kinerja SKPD

Yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran

RPJMD

BAB6

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 94

Bandung Tahun 2013-2018 Urusan Ketenagakerjaan, Menciptakan

lapangan pekerjaan baru dengan target RPJMD pada akhir tahun

2018 sebanyak 250.000 merupakan indikator “Janji Kampanye

Walikota” yang perlu didukung oleh semua stake holder Pemerintah

Kota Bandung. SKPD pelaksana adalah Dinas Tenaga Kerja sebagai

leading sector dan didukung oleh Dinas KUKM Perindustrian, dan

Perdagangan.

Dalam melaksanakan program kegiatan sebagai upaya penciptaan

Lapangan Usaha Baru, perlu adanya kesatuan pemahaman dan

pengertian tentang definisi target tersebut. Yang dimaksud

Penciptaan Lapangan Usaha Baru adalah : kesempatan kerja baru

(sesuai konsep bekerja menurut BPS) yang tercipta karena adanya

pertumbuhan ekonomi dan kebijakan penganggaran, sehingga

menciptakan kesempatan kerja, baik dalam hubungan kerja

maupun di luar hubungan kerja yang menghasilkan barang dan

jasa, dan terhimpun dalam database yang memuat nama dan alamat

tenaga kerja serta nama pekerjaan/ perusahaan tempat yang

bersangkutan bekerja.

Dari definisi tersebut di atas, agar tidak terjadi kesalahan penafsiran

dijabarkan kembali sebagai berikut :

1. Pengertian bekerja dalam konsep ini adalah orang yang bekerja

adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan

maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan

atau keuntungan paling sedikit 1 (satu) jam secara tidak terputus

selama seminggu yang lalu;

2. Pertumbuhan ekonomi yang dimaksud di sini adalah tingkat

pertumbuhan ekonomi yang menjadi faktor determinan

penciptaan kesempatan kerja baru. Asumsi standar tingkat

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 95

pertumbuhan ekonomi yang tercipta karena adanya investasi

baru, konsumsi masyarakat dan saving (tabungan);

3. Kebijakan penganggaran pengertiannya adalah anggaran

pemerintah baik APBN, APBD Provinsi dan APBD

Kabupaten/Kota serta CSR/ fasilitasi yang diarahkan kepada

pembangunan melalui SKPD dalam bentuk program serta upaya

yang berisi satu atau lebih satu kegiatan dengan menggunakan

sumber daya untuk mengukur hasil yang terukur sesuai dengan

tupoksi;

4. Yang dimaksud dengan dalam hubungan kerja dan di luar

hubungan kerja aktivitas seseorang, untuk menghasilkan barang

dan jasa yang dapat menghasilkan keuntungan, yang dilakukan

sendiri, kerjasama orang lain maupun badan hukum,

• Dalam hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha

dengan pekerja/ buruh berdasarkan perjanjian kerja yang

mempunyai unsur pekerjaan, upah dan perintah.

• Di luar hubungan kerja adalah seseorang yang bekerja

menghasilkan barang dan jasa secara mandiri diwijudkan

dalam bentuk tersedianya kegiatan usaha produktif

berkelanjutan ataupun kegiatan lainnya, baik dilakukan oleh

pemerintah maupun masyarakat.

5. Yang dimaksud database di sini adalah kompilasi seluruh hasil

penciptaan kerja melalui suatu sistem pengumpulan data

berdasarkan penawaran (supply) dan permintaan (demand), yang

memuat nama dan alamat tenaga kerja serta nama

pekerjaan/perusahaan tempat yang bersangkutan bekerja, serta

nama dan alamat dimana yang bersangkutan berwira usaha.

Kompilasi data dilakukan oleh Tim Terpadu lintas SKPD dan Tim

Independen.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 96

Pendukungan terhadap Target Penciptaan 250.000 Lapangan Kerja

tersebut, yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja adalah

melalui Program Peningkatan Kesempatan Kerja dengan Kegiatan

Penyusunan informasi bursa tenaga kerja, sesuai tugas pokok dan

fungsinya adalah “menyusun informasi lowongan kerja” untuk

pelatihan bagi Calon Wira Usaha Baru, apabila yang bersangkutan

sudah menjadi wira usaha baru/mandiri, dalam database dapat

didata sebagai lapangan pekerjaan baru (untuk dirinya sendiri)

yang diharapkan usahanya berkembang dengan baik sehingga

dapat menciptakan/menambah penyerapan lapangan usaha baru

sesuai target.

Sebagai upaya mencapai target Penciptaan 250.000 lapangan Kerja

di Kota Bandung, Dinas Tenaga Kerja mempunyai target kinerja

Tahun 2018 diperoleh data 50.000 lowongan kerja, harapannya

akan menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka, jika terjadi

penyerapan tenaga kerja.

“Janji Kampanye Walikota” kedua adalah Penciptaan 100.000 Wira

Usaha Baru juga merupakan Sasaran RPJMD 2013-2018

diimplementasikan dalam bentuk program dan kegiatan oleh

beberapa SPKD yang tugas pokok dan fungsinya beririsan dengan

target tersebut.Target kinerja ini menjadi tanggung jawab Dinas

Koperasi Usaha Kecil, Perindustrian dan Perdagangan sebagai

Leading Sector, SKPD pendukung adalah Dinas Pertanian dan

Ketahanan Pangan, Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olah

Raga, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, dan Dinas Tenaga Kerja

sebagai leading sector. Pendukungan terhadap pencapaian target

tersebut direncanakan melalui pelatihan kewirausahaan pada akhir

tahun 2018 terlatih Calon Wira Usaha Baru sebanyak 7.500 orang

tenaga kerja.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 96

Tabel 6.1.

Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD 2013-2018

NO. INDIKATOR

KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE

RPJMD

TARGET CAPAIAN TAHUNAN

KONDISI KINERJA

PADA AKHIR

PERIODE RPJMD

2013 2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

I KETENAGAKERJAAN

1 Wira Usaha Baru 0 1.120 1.340 1.520 1.680 1.840 7.500

2 Tingkat Pengangguran Terbuka 10,98 10,78 10,55 10,36 10,17 10,00 10,00

3 Lapangan Pekerjaan Baru 0 3.000 10.000 11.000 12.000 14.000 50.000

4 Rasio Tenaga Kerja Terampil dan Produktif 39% 50% 51% 52% 53% 54% 54%

5 Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan

14,05% 14,27% 14,60% 14,97% 15,09% 15,29% 15,29%

6 Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

Besaran Kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)

61,32% 55,00% 56,00% 57,00% 58,00% 58,00% 58,00%

II KETRANSMIGRASIAN

7 Jumlah Pemberangkatan Transmigrasi 3 KK 8 KK 10 KK 10 KK 11 KK 12 KK 51 KK

8 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Baik Baik Baik Baik Baik Baik 9 Nilai Evaluasi AKIP Baik Baik Baik Baik Baik Baik 10 Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/Inspektorat

yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100% 100%

11 Prosentase Tertib Administrasi Barang/Asset Daerah 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 98

Indikator pencapaian visi dan misi, tujuan, sasaran, dan program

lima tahun ke depan Urusan Ketenagakerjaan landasan penyusunan

target kinerjanya adalah didasarkan pada peraturan, yaitu target

kinerja berdasarkan RPJMD 2013-2018 dan IKU, target kinerja

berdasarkan SPM, dan target IKK. Keberhasilan pencapaian target

tersebutakan sangat tergantung pada komitmen seluruh aparat

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dan jajaran Pemerintah serta

masyarakat dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan,

serta kestabilan pertumbuhan ekonomi yang menjadi faktor

determinan penciptaan kesempatan kerja baru, yaitu adanya

investasi baru, konsumsi masyarakat dan saving (tabungan), dan

kebijakan penganggaran (APBN, APBD Provinsi dan APBD

Kabupaten/Kota serta CSR) fasilitasinya diarahkan kepada

pembangunan melalui SKPD dalam bentuk program kegiatan, akan

sangat membantu pada pencapaian target kinerja yang sudah

ditetapkan;

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 99

RENSTRA

Penutup

BAB7

Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013 -2018

yang berisi visi, misi, tujuan, strategi, dan arah kebijakan yang

diimplementasikan ke dalam program dan kegiatan adalah merupakan

pedoman bagi aparat Dinas Tenaga Kerja dan masyarakat dalam

penyelenggaraan pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian

5 (lima) tahun ke depan.

Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013 –

2018, juga menjadi arah dan pedoman dalam penyusunan Rencana

Kerja Tahunan. Keberhasilan pembangunan urusan ketenagakerjaan

dalam mewujudkan visi MEWUJUDKAN PENYELENGGARA

KETENAGAKERJAAN TERBAIK, mengandung arti bahwa kita harus

mampu meningkatkan kualitas tenaga kerja yang unggul, memberikan

kesempatan kerja bagi masyarakat pencari kerja, mendorong dan

memotivasi para pengusaha untuk menciptakan perluasan kerja, serta

mengerahkan warga masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan untuk

mengikuti program transmigrasi, Dinas Tenaga Kerja sebagai suatu

lembaga yang harus dapat menyiapkan tenaga kerja terampil dan

produktif, membina lembaga-lembaga latihan swasta, melakukan

akreditasi lembaga latihan swasta serta sertifikasi berdasarkan

kompetensinya sehingga dapat berdaya saing tinggi sesuai dengan

kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja serta memenuhi standar

nasional / internasional, mampu mewujudkan hubungan industrial

yang harmonis, dinamis, adil dan bermartabat, mencakup pembinaan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 100

terhadap pengusaha, para pekerja dan lembaga-lembaga

ketenagakerjaan, sosialisasi perundang-undang ketenagakerjaan,

penanganan permasalahan/perselisihan ketenagakerjaan, memfasilitasi

penetapan Upah Minimum Kota, serta memberikan perlindungan

terhadap pekerja dan pengusaha, dengan melalui program dan kegiatan

yang berorientasi terhadap peningkatan keselamatan kerja, kesehatan

kerja dan jaminan sosial bagi tenaga kerja serta peningkatan

penegakkan hukum ketenagakerjaan, serta dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat melalui program pengembangan wilayah

transmigrasi regional, dengan peningkatan lokasi transmigrasi,

pengerahan penempatan transmigran, dan penyuluhan kepada calon

transmigran.

Keberhasilan pencapaian RENSTRA ini akan dilakukan secara bertahap

melalui target capaian pada Rencana Kerja (Renja) dan melalui upaya

dan komitmen seluruh aparat Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dan

jajaran Pemerintah serta masyarakat dalam melaksanakan dan

mengoptimalkan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah

ditetapkan secara sungguh-sungguh dengan prinsip kerja keras, kerja

cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas mewujudkan masyarakat Kota

Bandung yang unggul, nyaman, dan sejahtera.